sejarah tim mawar, - gelora45.com · salah satunya arsip tertanggal 7 mei 1998 yang mengungkap...

15
1 Sejarah Tim Mawar, Penculikan Aktivis '98, & Keterlibatan Prabowo Subianto dan Kopassus. FOTO/xaydungviet.info Oleh: Iswara N Raditya - 13 Maret 2019 Sejarah dan status Tim Mawar di Kopassus masih teka-teki, begitu pula dengan peran Prabowo Subianto dalam operasi penculikan aktivis 1998. tirto.id - Baru-baru ini beredar video kesaksian Agum Gumelar mengenai sidang pemecatan Prabowo Subianto dari kemiliteran pada 1998 silam. Pemecatan itu terkait keberadaan Tim Mawar dari Kopassus yang disebut-sebut telah menculik beberapa aktivis. Sejarah mencatat, Prabowo adalah mantan Danjen Kopassus kendati saat disidang ia sudah tidak mengemban jabatan itu. Dalam video tersebut, Agum Gumelar mengatakan bahwa sebelum Prabowo disidang, Dewan Anggota Kehormatan (DKP) telah menyelidiki perkara itu terlebih dulu. Agum adalah anggota DKP bersama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang kini mendukung Prabowo sebagai capres. “Tugasnya adalah memeriksa kasus ini, menyelidiki kasus. Kasus pelanggaran HAM berat. Berjalanlah DKP, bekerjalah DKP, sebulan lebih memeriksa yang namanya Prabowo Subianto, periksa. Dari hasil pemeriksaan mendalam, ternyata didapat fakta bukti yang nyata bahwa dia melakukan pelanggaran HAM yang berat,” beber Agum. “Tim Mawar yang melakukan penculikan itu, bekas anak buah saya semua, dong. Saya juga pendekatan dari hati ke hati kepada mereka, di luar kerja DKP. Karena mereka bekas anak buah saya, dong. Di sinilah saya tahu bagaimana matinya orang-orang itu, di mana

Upload: votu

Post on 05-Aug-2019

249 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sejarah Tim Mawar, - gelora45.com · Salah satunya arsip tertanggal 7 Mei 1998 yang mengungkap catatan staf Kedutaan Besar AS di Jakarta mengenai nasib para aktivis yang menghilang

1

Sejarah Tim Mawar,

Penculikan Aktivis '98, & Keterlibatan Prabowo

Subianto dan Kopassus. FOTO/xaydungviet.info

Oleh: Iswara N Raditya - 13 Maret 2019

Sejarah dan status Tim Mawar di Kopassus masih teka-teki, begitu pula dengan

peran Prabowo Subianto dalam operasi penculikan aktivis 1998.

tirto.id - Baru-baru ini beredar video kesaksian Agum Gumelar mengenai sidang

pemecatan Prabowo Subianto dari kemiliteran pada 1998 silam. Pemecatan itu terkait

keberadaan Tim Mawar dari Kopassus yang disebut-sebut telah menculik beberapa

aktivis. Sejarah mencatat, Prabowo adalah mantan Danjen Kopassus kendati saat

disidang ia sudah tidak mengemban jabatan itu.

Dalam video tersebut, Agum Gumelar mengatakan bahwa sebelum Prabowo disidang,

Dewan Anggota Kehormatan (DKP) telah menyelidiki perkara itu terlebih dulu. Agum

adalah anggota DKP bersama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang kini mendukung

Prabowo sebagai capres.

“Tugasnya adalah memeriksa kasus ini, menyelidiki kasus. Kasus pelanggaran HAM berat.

Berjalanlah DKP, bekerjalah DKP, sebulan lebih memeriksa yang namanya Prabowo

Subianto, periksa. Dari hasil pemeriksaan mendalam, ternyata didapat fakta bukti yang

nyata bahwa dia melakukan pelanggaran HAM yang berat,” beber Agum.

“Tim Mawar yang melakukan penculikan itu, bekas anak buah saya semua, dong. Saya juga

pendekatan dari hati ke hati kepada mereka, di luar kerja DKP. Karena mereka bekas

anak buah saya, dong. Di sinilah saya tahu bagaimana matinya orang-orang itu, di mana

Page 2: Sejarah Tim Mawar, - gelora45.com · Salah satunya arsip tertanggal 7 Mei 1998 yang mengungkap catatan staf Kedutaan Besar AS di Jakarta mengenai nasib para aktivis yang menghilang

2

dibuangnya, saya tahu betul,” lanjutnya.

Dalam persidangan, ungkap Agum yang juga pernah menjabat sebagai Danjen Kopassus,

Prabowo dinyatakan bersalah kemudian dipecat. “Dengan kesalahan terbukti, yang

direkomendasikan supaya yang bersangkutan diberhentikan dari dinas militer,” tandas

Agum dalam video itu.

[Baca juga: Karier Militer Prabowo: Melesat Lalu Terpeleset]

Teka-Teki Tim Mawar

Asal-usul dan status Tim Mawar sendiri sebenarnya masih menjadi teka-teki bahkan

hingga saat ini. Apakah tim ini adalah satuan resmi dari Kopassus? Jika bukan, mengapa

dan untuk apa tim yang beranggotakan personel Kopassus (anak buah Prabowo) ini

dibentuk?

Made Supriatma dalam artikelnya bertajuk “Melacak Tim Mawar” yang dimuat di

Indoprogress pada 27 Mei 2014, rupanya juga penasaran dengan tim penculik ini. Made

menyebut, keberadaan Tim Mawar di luar kebiasaan operasi Kopassus.

Di pengadilan militer, Mayor Inf. Bambang Kristiono selaku Komandan Tim Mawar, tulis

Made, mengaku membentuk tim untuk menculik atas inisiatif pribadi. Tentu hal yang

janggal di kemiliteran jika suatu tim khusus, yang punya misi khusus dan berisiko pula,

dibentuk tanpa sepengetahuan atasannya.

Lewat tulisannya, Made juga membeberkan bahwa beberapa narasumbernya

mengungkapkan, sejumlah perwira yang terlibat dalam penculikan aktivis 1998 pernah

bertugas di Timor-Timur sebelum Pemilu 1997 dan Pemilihan Presiden 1998. “Mereka

tahu bahwa perwira-perwira tersebut adalah perwira-perwira Kopassus,” tulis Made.

[Baca juga: Sejarah Timor Timur Lepas dari RI yang Diungkit Prabowo]

Selain itu, Made melihat pula keanehan mengenai komposisi Tim Mawar. “Yang kita

ketahui dari proses peradilan adalah bahwa hanya ada 8 perwira pertama dan 3 bintara

yang terlibat dalam penculikan. Komposisi terlihat sangat janggal mengingat banyaknya

perwira dan sedikitnya prajurit yang terlibat,” urainya.

Teka-Teki Terkait Prabowo

Lantas, apakah Tim Mawar memang dibentuk Prabowo Subianto? Pengakuan Mayor Inf.

Page 3: Sejarah Tim Mawar, - gelora45.com · Salah satunya arsip tertanggal 7 Mei 1998 yang mengungkap catatan staf Kedutaan Besar AS di Jakarta mengenai nasib para aktivis yang menghilang

3

Bambang Kristiono yang mengatakan dirinya membentuk Tim Mawar atas inisiatif pribadi

terasa janggal, seperti yang ditulis Made.

Pada 2014 lalu, sempat keluar pernyataan kontradiktif dari mantan Komandan Pusat

Polisi Militer (Danpuspom) TNI, Mayjen TNI (Purn.) Syamsu Djalal.

“Komandan Tim Mawar mengakui penculikan atas perintah komandannya [Danjen

Kopassus],” ucapnya dalam acara Konsolidasi Nasional Ikatan Keluarga Orang Hilang

Indonesia (IKOHI) di Jakarta, 25 Juni 2014, seperti diberitakan Republika.

Danjen Kopassus saat itu adalah Prabowo Subianto yang menjabat sejak Desember 1995

hingga Maret 1998 dan selanjutnya ditunjuk sebagai Pangkostrad.

[Baca juga: Kesaksian Andi Arief Soal Prabowo & Penculikan 1998]

Namun, hanya sehari berselang, Syamsu Djalal menganulir ucapannya. Ia menegaskan

anggota Tim Mawar yang menculik aktivis sudah diadili Mahkamah Militer dan tidak

terkait dengan Prabowo Subianto.

“Prabowo hanya merasa bertanggung jawab saja, dalam militer tidak ada prajurit yang

bersalah, yang salah komandannya,” tandas Syamsu Djalal, seperti diberitakan Antara.

Syamsu Djalal mengaku tahu tujuan awal dibentuknya Tim Mawar, yakni untuk

pengamanan Sidang Umum MPR. “Namun Tim Mawar menyalahgunakan wewenangnya,”

ucapnya.

Pada akhirnya, ia meminta persoalan ini tidak perlu diungkit-ungkit lagi. “Sebagai orang

beragama, tidak boleh membongkar aib, tidak ada gunanya. Mulut itu harus dijaga, kita

menyakiti orang lain berdosa apalagi ngomongin orang lain. Jangan sok tahu,” elak Syamsu

Djalal.

Namun, keterlibatan Prabowo dalam aksi penculikan aktivis yang dilakukan Tim Mawar

kembali terangkat pada 2018. Arsip Keamanan Nasional (NSA) merilis 34 dokumen

rahasia Amerika Serikat terkait situasi sekitar reformasi di Indonesia.

Salah satunya arsip tertanggal 7 Mei 1998 yang mengungkap catatan staf Kedutaan

Besar AS di Jakarta mengenai nasib para aktivis yang menghilang. “Penghilangan itu

diperintahkan Prabowo yang mengikuti perintah dari Presiden Soeharto,” demikian yang

Page 4: Sejarah Tim Mawar, - gelora45.com · Salah satunya arsip tertanggal 7 Mei 1998 yang mengungkap catatan staf Kedutaan Besar AS di Jakarta mengenai nasib para aktivis yang menghilang

4

tertulis dalam dokumen itu, dikutip dari BBC.

Prabowo boleh jadi tidak terlibat langsung dalam garis komando Tim Mawar yang

beranggotakan para anak buahnya yang personel Kopassus itu. Namun, bukan mustahil

juga Prabowo yang memerintahkan penculikan tersebut atas titah mertuanya,

sebagaimana diungkap dalam dokumen rahasia AS.

[Baca juga: Mereka Pernah Diculik Tim Mawar]

Seperti yang diakui Made Supriatma, melacak Tim Mawar memang rumit, “Terlalu banyak

misteri yang meliputi tim ini.”

“Namun, satu hal yang jelas, pertanyaan-pertanyaan tentang keberadaan dan perbuatan

yang dilakukan tim ini tidak pernah dijawab dengan jelas,” simpul Made.

[Baca juga artikel terkait PENCULIKAN AKTIVIS atau tulisan menarik lainnya Iswara

N Raditya (tirto.id - Politik)]

Penulis: Iswara N Raditya

Editor: Mufti Sholih

Arsip Rahasia AS mengungkap bahwa penculikan aktivis 1998 oleh Tim Mawar atas

perintah Prabowo Subianto.

https://tirto..id/sejarah-tim-mawar-penculikan-aktivis-98-keterlibatan-prabowo-djgG

Dulu Tim Mawar Kopassus, Kini Jenderal

Dulu Tim Mawar Kopassus, Kini... Tim Mawar Kopassus dalam sidang

mahkamah milter. [Grafis/Tf Subarkah/Foto/dok.kontras]

Page 5: Sejarah Tim Mawar, - gelora45.com · Salah satunya arsip tertanggal 7 Mei 1998 yang mengungkap catatan staf Kedutaan Besar AS di Jakarta mengenai nasib para aktivis yang menghilang

5

Oleh: Kukuh Bhimo Nugroho - 30 Agustus 2016

Empat perwira anggota Tim Mawar Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD

sukses menjadi jenderal di tahun 2016. Tiga di antaranya pernah dipecat dari TNI

pada persidangan di Mahmilti tahun 1999 dalam kasus penculikan Aktivis di

penghujung rezim Orde Baru.

tirto.id - Tanggal 30 Agustus merupakan Hari Penghilangan Orang Secara Paksa

Internasional atau International Day for the Disappeared. Ingatan orang pasti akan

meluncur ke peristiwa penculikan sejumlah aktivis 17 tahun silam. Bagaimana kabar 11

anggota Tim Mawar Kopassus?

Tahun 2016 rupanya menjadi tahun baik bagi empat anggota Tim Mawar. Mereka sukses

menjadi jenderal setelah menyandang pangkat Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI..

Keempatnya pernah divonis bersalah – tiga bahkan dipecat dari TNI-- dalam kasus

penculikan aktivis pro demokrasi, pada persidangan di Mahkamah Militer Tinggi II

Jakarta, pada Selasa, 6 April 1999.

Empat anggota Tim Mawar yang baru saja menerima kenaikan pangkat menjadi Brigjen

adalah Kolonel Inf Fauzambi Syahrul Multazhar (Wakil Komandan Tim Mawar yang dulu

bernama Fausani Syahrial Multhazar), Kolonel Inf Drs Nugroho Sulistyo Budi, Kolonel

Inf Yulius Selvanus dan Kolonel Inf Dadang Hendra Yuda.

Keempatnya dipromosikan menjadi jenderal setelah menerima promosi ke jabatan yang

diemban oleh seorang Brigjen. Memang, jabatan yang diterima keempatnya bukan

jabatan di struktur resmi TNI, melainkan di institusi pemerintahan sipil yang tetap

berada di lingkungan TNI, yakni di Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Badan Intelijen

Negara (BIN) dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Kolonel Yulius Selvanus menjadi anggota Tim Mawar pertama yang menjadi brigjen,

setelah Panglima TNI mengeluarkan Surat Perintah Nomor: Sprin/120/I/2016 tentang

“Kenaikan Pangkat”, pada 19 Januari 2016. Brigjen TNI Yulius Selvanus menjabat Kepala

BIN Daerah Kepulauan Riau.

Lima bulan setelah itu, tepatnya 9 Juni 2016, Kolonel Fauzambi Syahrul Multazhar dan

Kolonel Nugroho Sulityo Budi menyusul menjadi Brigjen. Panglima TNI menerbitkan

Keputusan Panglima TNI Nomor: Kep/463/VI/2016 tentang Pemberhentian dari dan

Pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI untuk pengangkatan kedua jenderal itu.

Page 6: Sejarah Tim Mawar, - gelora45.com · Salah satunya arsip tertanggal 7 Mei 1998 yang mengungkap catatan staf Kedutaan Besar AS di Jakarta mengenai nasib para aktivis yang menghilang

6

Fauzambi dipromosikan dari Kepala Sub Direktorat Analisa Strategi, Direktorat

Jenderal Strategi Pertahanan, Kemenhan, menjadi Direktur Veteran, Direktorat

Jenderal Potensi Pertahanan, Kemenhan. Sedangkan Nugroho Sulistyo Budi dari agen

madya BIN Daerah Jawa Tengah menjadi Direktur Komunikasi Massa Deputi Bidang

Komunikasi dan Informasi BIN.

Terakhir, pada 1 Agustus 2016, Kol Dadang Hendra Yuda menyusul menjadi Brigjen pasca

keluarnya Keputusan Panglima TNI Nomor: Kep/613/VIII/2016 tentang

“Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan TNI”, khususnya

mutasi jabatan 43 Perwira Tinggi TNI. Dadang dipromosikan dari Kepala Sub Direktorat

Pengawasan dan Kontra Propaganda dan Deradikalisasi BNPT, menjadi Kepala Biro Umum

Sekretariat Utama BNPT yang dijabat seorang Brigjen.

Meski menjabat di pemerintahan sipil, keempatnya tetaplah seorang prajurit TNI aktif

yang jenjang kepangkatannya ditentukan oleh Panglima TNI. Hal itu diatur dalam UU

Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia. Pada pasal 47 ayat (2)

disebut; “Prajurit aktif dapat menduduki jabatan pada kantor yang membidangi

koordinator bidang politik dan keamanan negara, pertahanan negara, sekretaris militer

presiden, intelijen negara, sandi negara, lembaga ketahanan nasional, dewan prtahanan

nasional, SAR Nasional, narkotika nasional, dan Mahkamah Agung.

” Kemudian pasal (5) menyebut, “Pembinaan karier prajurit yang menduduki jabatan

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan oleh Panglima bekerja sama dengan

pimpinan departemen dan lembaga pemerintah nondepartemen yang bersangkutan”.

Sudah Tempuh Banding

Apa yang diraih oleh empat anggota TIM Mawar tentu luar biasa. Sebab, mereka dulu

bersama tujuh prajurit lainnya pernah menjadi pesakitan di pengadilan Mahkamah

Militer II Jakarta dalam kasus penculikan terhadap sembilan aktivis pro demokrasi

sebelum menjelang kejatuhan rezim Presiden Soeharto, di tahun 1998.

Pada Selasa (9/4/1999), di persidangan Mahkamah Militer Tinggi II Jakarta yang

dipimpin Kolonel (Chk) Susanto, diputus perkara nomor

PUT.25-16/K-AD/MMT-II/IV/1999. Hasilnya, Komandan Tim Mawar Mayor (Inf)

Bambang Kristiono divonis 22 bulan penjara dan dipecat anggota TNI.

Kapten (Inf) Fausani Syahrial Multhazar selaku Wakil Komandan Tim Mawar, Kapten

(Inf) Nugroho Sulistiyo Budi, Kapten (Inf) Yulius Selvanus dan Kapten (Inf) Untung Budi

Page 7: Sejarah Tim Mawar, - gelora45.com · Salah satunya arsip tertanggal 7 Mei 1998 yang mengungkap catatan staf Kedutaan Besar AS di Jakarta mengenai nasib para aktivis yang menghilang

7

Harto, masing-masing divonis 20 bulan penjara dan dipecat sebagai anggota TNI.

Sementara enam prajurit lainnya divonis penjara, namun tak dipecat sebagai anggota

TNI. Mereka adalah Kapten (Inf) Dadang Hendra Yuda, Kapten (Inf) Djaka Budi Utama,

Kapten (Inf) Fauka Noor Farid masing-masing 1 tahun 4 bulan. Sedangkan Serka Sunaryo,

Serka Sigit Sugianto dan Sertu Sukadi hanya dikenai hukuman penjara 1 tahun.

Kelima prajurit yang dipecat mengajukan banding, sehingga sanksi pemecatan belum bisa

dikenakan atas mereka. Koordinator Kontras Usman Hamid, pada Mei 2007, pernah

menyesalkan ketertutupan proses pengadilan di tingkat banding, pasca pengadilan

Mahkamah Militer Tinggi II Jakarta.

Pada persidangan di Mahmilti II terungkap bagaimana Tim Mawar yang berasal dari Grup

IV Kopassus melakukan penculikan teerhadap sembilan aktivis. Menurut Mayor Bambang

Kristiono, selaku komandan Tim Mawar, seluruh kegiatan penculikan aktivis dilaporkan

kepada Kolonel Chairawan selaku Komandan Grup IV.

Chairawan sendiri tak pernah diajukan ke

pengadilan. Pihak ABRI saat itu membentuk

Dewan Kehormatan Perwira (DKP) untuk

menangani kasus tersebut. Atas rekomendasi

DKP, Panglima ABRI Jenderal Wiranto

menjatuhkan hukuman berupa pengakhiran masa

dinas TNI terhadap Komandan Jenderal

Kopassus Letjen TNI Prabowo Subianto dan

Wakil Danjen Kopassus Mayjen TNI Muchdi PR.

Sementara Chairawan, dibebastugaskan dari

jabatan karena dinilai tak mampu mengetahui

segala kegiatan anak buahnya.

Berdasarkan data KontraS (Komisi untuk Orang

Hilang dan Korban Tindak Kekerasan), selama

periode 1997-1998, sebanyak 23 orang telah

dihilangkan oleh alat-alat negara. Perinciannya,

satu orang meninggal dunia, 13 orang hilang tak

tentu rimba, sementara sembilan orang

dilepaskan oleh para penculiknya.

Page 8: Sejarah Tim Mawar, - gelora45.com · Salah satunya arsip tertanggal 7 Mei 1998 yang mengungkap catatan staf Kedutaan Besar AS di Jakarta mengenai nasib para aktivis yang menghilang

8

Suara Para Korban

Lalu bagaimana tanggapan korban penculikan soal mantan penculiknya yang kini menjadi

jenderal?

Mugiyanto, salah satu dari sembilan korban penculikan Tim Mawar, mengaku tak kaget.

“Sebenarnya saya tidak kaget dengan kenaikan pangkat yang mereka alami. Karena dari

awal, pengadilan militer yang menghukum Tim Mawar bukan benar-benar pengadilan yang

fair dan terbuka,” kata Mugiyanto kepada tirto.id, saat ditemui di kantor Komnas

Perempuan, Jakarta, pada Kamis (25/8/2016).

Menurutnya, peradilan militer tidak sesuai untuk menangani kasus penculikan aktivis.

Menurut hukum internasional, penculikan aktivis merupakan pelanggaran HAM berat

karena melakukan penghilangan orang secara paksa. Pelanggaran HAM harusnya diproses

di pengadilan yang imparsial atau pengadilan umum menggunakan UU hukum pidana atau

UU HAM.

Mugi meyakini, dirinya dan delapan aktivis yang dilepaskan penculik merupakan korban

dari Tim Mawar. “Prabowo pernah mengatakan, saya hanya menculik sembilan orang dan

sudah dilepaskan semua, sementara saya tidak tahu yang lain,” katanya mengutip

pernyataan Prabowo Subianto.

Sementara itu, Al Araf, pengamat militer, menganggap peradilan militer belum bisa

memberikan keadilan dalam menghukum seorang prajurit yang melakukan tindak pidana.

“Peradilan militer sering sekali menjadi sarana impunitas. Dan mereka yang pernah

sidang di peradilan militer justru mendapat ruang baru dalam promosi dan karier,”

katanya kepada tirto.id, pada Minggu (21/8/2016).

Dia pun menyarankan reformasi peradilan militer melalui revisi UU Nomor 31 tahun 1997

yang mengaturnya. “Kita berharap agar kemudian di masa datang, mereka-mereka yang

terlibat pelanggaran HAM dihukum melalui mekanisme peradilan yang adil dan benar.

Pangkal persoalannya ada di situ. revisi peradilan militer yang belum tuntas,” tegas Al

Araf.

Pihak TNI sendiri enggan menanggapi promosi jenderal anggota Tim Mawar ini. “Masalah

apa? Tim mawar? Waduh itu baiknya kamu ke Kadispenad saja ya. Karena angkatan darat

itu, bukan ke saya,” kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Tatang

Sulaiman, pada Senin (15/8/2016).

Page 9: Sejarah Tim Mawar, - gelora45.com · Salah satunya arsip tertanggal 7 Mei 1998 yang mengungkap catatan staf Kedutaan Besar AS di Jakarta mengenai nasib para aktivis yang menghilang

9

Sementara Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad), Brigjen TNI Mohamad

Sabrar Fadhilah, juga enggan berkomentar banyak. “Masa kalau orang sudah dihukum,

lalu kena hukuman sepanjang masa? Kalau sudah keputusannya inkrah dan sudah dijalani?”

katanya kepada tirto.id, pada Sabtu (20/6/2016).

Lalu bagaimana tanggapan empat prajurit Tim Mawar itu sendiri? “Itu kan sudah lalu dan

melalui proses. Jadi saya pikir..., sudahlah. Jangan mencari-cari. Kita diberikan

kesempatan. Kalau saya memang tidak bagus, ya tidak mungkinlah sekarang di BNPT. Kita

sudah lakukan yang terbaik untuk bangsa,” kata Dadang Hendra Yudha kepada tirto.id,

pada Rabu (24/8/2016).

Reporter: Mawa Kresna, Aditya Widya Putri & Reja Hidayat

Penulis: Kukuh Bhimo Nugroho

Editor: Nurul Qomariyah Pramisti Subscribe Now

Empat perwira anggota Tim Mawar Kopassus

dipromosikan menjadi jenderal pada tahun 2016.

https://tirto.id/dulu-tim-mawar-kopassus-kini-jenderal-bEYP`

Karier Militer Prabowo: Melesat Lalu Terpeleset

Prabowo Subianto. Antara news/www.aktual.co

Oleh: Petrik Matanasi - 3 Agustus 2017

Pada 1998, Prabowo dipecat dengan pangkat akhir letnan jenderal.

tirto.id - Setelah kalah pada Pilpres 2014, Prabowo tak banyak muncul di hadapan publik.

Ia sesekali tampil misalnya saat bertemu Presiden Jokowi atau seperti pekan lalu saat ia

Page 10: Sejarah Tim Mawar, - gelora45.com · Salah satunya arsip tertanggal 7 Mei 1998 yang mengungkap catatan staf Kedutaan Besar AS di Jakarta mengenai nasib para aktivis yang menghilang

10

menemui Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas. Prabowo dan SBY sama-sama

menjadi taruna Akabri pada 1970, hanya saja SBY lulus pada 1973, sedangkan Prabowo

baru lulus setahun kemudian.

Karier militer Prabowo boleh dibilang supercemerlang. Ia memulai karirnya di ABRI

tentu sejak 1974. Tak tanggung-tanggung, Prabowo masuk satuan elit baret merah,

Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Di tahun-tahun awal tugasnya, dia dikirimkan ke

Timor Leste, dan di sana dia berkawan dengan Herkules Rosario Marshall.

Pulang dari Timor Leste, ketika masih berpangkat kapten, Prabowo dikirim ke Jerman.

Maraknya terorisme membuat Prabowo dan perwira lain seperti Mayor Luhut Binsar

Pandjaitan dikirim untuk belajar kontra-terorisme pada Polisi Elit Jerman Barat,

Grenzschutzgrupppe 9 (GSG-9). Pulang dari sana, keduanya menjadi pendiri dan

pemimpin unit Detasemen 81/Penanggulangan Teror yang dikenal sebagai Gultor 81. Di

satuan anti-teror itu, Prabowo menjadi wakil komandan hingga tahun 1985.

Kisah mereka berdua di unit itu disinggung dalam buku Sintong Panjaitan Perjalanan

Seorang Prajurit Para Komando (2009). Di dalamnya dikisahkan bagaimana Prabowo

menyiagakan pasukan dan hendak menggerakkan pasukannya untuk sebuah gerakan

sekitar Maret 1983.

Menurut Salim Said dalam buku Menyaksikan 30 Tahun Pemerintahan Otoriter Soeharto

(2016), kala itu “Prabowo mencurigai Benny Moerdani merencanakan kudeta penyingkiran

Soeharto. Ketegangan antara Moerdani dan Prabowo diselesaikan secara internal oleh

Panglima ABRI Jenderal Jusuf.”

Benny Moerdani kemudian menjadi Panglima ABRI menggantikan Jusuf pada 1983-1988.

Setelah jabatan itu, mulai 1988 hingga 1993, Benny diangkat menjadi Menteri

Pertahanan Keamanan (Menhankam). Di masa-masa Benny jadi Panglima, pada 1985,

beberapa tahun setelah ketegangannya dengan Benny selesai, Prabowo ditempatkan di

Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad).

Semula, ia menjadi Wakil Komandan Batalyon Infantri Lintas Udara 328 di Jawa Barat,

1985-1987. Kemudian ia naik jabatan menjadi Komandan Batalyon, 1987-1991. Dari 1991

hingga 1993, Prabowo menjabat Kepala Staf Brigade Infanteri Lintas Udara 17 Kostrad.

Setelah Benny tak jadi orang nomor satu di Departemen Pertahanan, Prabowo kembali ke

Kopasssus lagi. Sejak 1993, dia jadi Komandan Grup 3 Kopassus di Cijantung hingga tahun

Page 11: Sejarah Tim Mawar, - gelora45.com · Salah satunya arsip tertanggal 7 Mei 1998 yang mengungkap catatan staf Kedutaan Besar AS di Jakarta mengenai nasib para aktivis yang menghilang

11

1994. Setelah melalui posisi Wakil Komandan Kopassus, dia pun jadi Komandan Kopassus

antara Desember 1995 hingga Maret 1998. Aksi terkenal Prabowo di posisi itu adalah

Pembebasan Tim Lorenzt yang disandera OPM pada 1996 di Mapenduma, Papua.

Jelang kejatuhan Soeharto, di bulan Maret 1998 Prabowo memegang lagi pasukan yang

jumlahnya lebih besar dari Kopassus. Dia kembali ke Kostrad sebagai panglima, jabatan

yang sama dengan mertuanya dulu di tahun 1965—jelang naiknya Soeharto jadi presiden.

Karena jabatan itulah bintang di pundaknya bertambah menjadi tiga: letnan jenderal.

Soeharto jatuh, karier militer Prabowo pun suram. Sehari setelah bapak mertuanya

mengundurkan diri pada 21 Mei 1998, esok harinya, “Saya menerima laporan mengenai

pergerakan pasukan Kostrad. Oleh karena itu Panglima ABRI saya beri perintah untuk

segera mengganti Pangkostrad, dan kepada Pangkostrad baru diperintahkan

mengembalikan pasukan Kostrad ke basis masing-masing pada hari ini juga sebelum

matahari,” aku mantan Presiden Baharuddin Jusuf Habibie dalam Detik-Detik Yang

Menentukan (2006).

Presiden B.J. Habibie meminta Prabowo tak lagi jadi pangkostrad dan menjadi Komandan

Sekolah Staf dan Komando ABRI.

Rupanya, nama Prabowo juga dikaitkan dengan penculikan aktivis. Para penculik-penculik

aktivis itu, yang disebut Tim Mawar, adalah bawahan Prabowo juga. Bintara dan perwira

Kopassus yang menculik aktivis itu dipimpin oleh Mayor Bambang Kristiono. Namun, nama

Prabowo tak pernah disebut sebagai pemberi perintah penculikan. Bambang, yang tampil

sebagai tertuduh, juga anggota pasukan penculiknya, kemudian dihukum.

“Prabowo, mantan Danjen Kopassus dipersalahkan karena ia tidak mampu mengetahui

segala kegiatan-kegiatan bawahannya yag dilakukan dalam wewenang komandonya.

Selanjutnya sidang Dewan Kehormatan Perwira memberi rekomendasi Panglima ABRI

untuk mengeluarkan keputusan administratif […] Saran itu ditindaklanjuti dengan

dikeluarkannya keputusan Panglima ABRI untuk memberhentikan Letnan Jenderal

Prabowo Subianto dari dinas militer,” aku Sintong di buku Sintong Panjaitan Perjalanan

Seorang Prajurit Para Komando (2009).

Prabowo diberhentikan dari dinas militer karena tak bisa mengurus bawahannya dengan

baik.

https://tirto.id/karier-militer-prabowo-melesat-lalu-terpeleset-ctGX

Page 12: Sejarah Tim Mawar, - gelora45.com · Salah satunya arsip tertanggal 7 Mei 1998 yang mengungkap catatan staf Kedutaan Besar AS di Jakarta mengenai nasib para aktivis yang menghilang

12

Bisnis Miliaran PT Mawar Sebelas

Kantor PT Mawar Sebelas. TIRTO/Andrey Gromico

Oleh: Mawa Kresna - 30 Agustus 2016

Sebuah perusahaan bernama PT Mawar Sebelas yang bergerak di jasa pengamanan

berdiri di Kota Serang, Provinsi Banten. Direktur Utama PT Mawar Sebelas Anik

Fitri Wandriani adalah isteri Brigjen (TNI) Yulius Selvanus, Kepala BIN Daerah

Riau. Klien utamanya PT Freeport Indonesia.

tirto.id - Gambar bunga mawar tercetak pada dinding salah satu bangunan, di Jalan

Mawar nomor 11, Drangong, Taktakan, Kota Serang. Selain gambar bunga mawar, juga

tertera tulisan PT Mawar Sebelas dengan cat warna merah.

Berseberangan dengan bangunan itu ada lapangan rumput luas. Empat buah tenda barak

hijau berdiri di sisi lapangan, sementara di tengah lapangan, kawat berduri di pasang

setinggi sekitar 50 cm, melintang membentuk persegi panjang sejauh 10 meter..

“Itu untuk latihan merayap, tenda ini untuk tempat tidur. Masih ada lapangan satu lagi

untuk latihan,” kata Andi Fianto, Direktur Umum PT Mawar Sebelas, kepada tirto.id,

beberapa waktu lalu.

PT Mawar Sebelas bergerak di jasa pengamanan. Lapangan yang ditunjukan Andi Fianto

itu merupakan tempat latihan para tenaga keamanan PT Mawar Sebelas yang jumlahnya

seitar 500 orang.

Sebelum menunjukan lapangan, Andi sempat memamerkan ruang latihan menembak di

dalam gedung PT Mawar Sebelas. Ruang latihan menembak dibuat bekerja sama dengan

Perbakin Serang, sebab menjadi tempat latihan bersama antara anggota Perbakin dan

Page 13: Sejarah Tim Mawar, - gelora45.com · Salah satunya arsip tertanggal 7 Mei 1998 yang mengungkap catatan staf Kedutaan Besar AS di Jakarta mengenai nasib para aktivis yang menghilang

13

tenaga keamanan PT Mawar Sebelas.

“Ini tempat latihan kita juga, kerja sama dengan Perbakin di sini,” ujar Andi.

Fasilitas milk PT Mawar Sebelas yang baru didirikan pada 2012 memang cukup

mengagumkan. Mereka tidak hanya sebagai jasa penyalur tenaga keamanan, tapi juga

sudah mengantongi izin untuk melakukan pelatihan.

Di dua lapangan milik PT Mawar Sebelas, fasilitas latihan pun cukup lengkap. Mulai dari

barak, kelas, hingga fasilitas latihan fisik lainnya.

Maka tak perlu heran jika dengan fasilitas seperti itu, PT Mawar Sebelas dipercaya PT

Mitra Siaga dan PT Harmoni Sinergi untuk menjadi mitra dalam penyedia tenaga

keamanan di PT Freeport Indonesia, di Papua. Dari total 500-an tenaga keamanan PT

Mawar Sebelas, sebanyak 360 personil menjadi tenaga keamanan di Freeport..

Jenderal di Balik PT Mawar Sebelas

Andi mulanya enggan membeberkan siapa pemilik PT Mawar Sebelas. Namun, dia akhirnya

hanya memberikan informasi bahwa pemilik PT Mawar Sebelas adalah seorang jenderal

yang masih aktif.

“Saya tidak perlu menyebut nama. Tapi yang jelas, yang punya orang hebat. Beliau orang

hebatlah, dari baret merah, masih aktif, jenderal dia,” kata Andi.

Andi pun bercerita ikhwal berdirinya PT Mawar Sebelas. Pada awalnya Andi merupakan

tenaga keamanan di Papua. Di sana, dia kerap bertemu dengan sang jenderal tadi. Pada

suatu hari, mereka sama-sama memiliki ide untuk mendirikan perusahaan yang bergerak

di bidang jasa keamanan.

Dari obrolan itu, maka mereka kemudian bersepakat untuk mendirikan sebuah BUJP

(Badan Usaha Jasa Pengamanan) yang diberi nama PT Mawar Sebelas.

“Yang punya kan sering ke Freeport, tugas khusus. Jadi kita sounding-sounding jadilah

PT ini,” terang Andi.

Nama PT Mawar Sebelas memang identik dengan Tim Mawar yang beranggotakan 11

orang yang terlibat dalam penculikan para aktivis pro demokrasi di tahun 1998.

Page 14: Sejarah Tim Mawar, - gelora45.com · Salah satunya arsip tertanggal 7 Mei 1998 yang mengungkap catatan staf Kedutaan Besar AS di Jakarta mengenai nasib para aktivis yang menghilang

14

Adakah kaitannya? Menurut Andi, penamaan Mawar Sebelas lebih karena alamat kantor

yang berada di Jalan Mawar nomor 11.

Berdasarkan penelusuran tirto.id, diketahui Direktur Utama PT Mawar Sebelas adalah

Anik Fitri Wandriani, isteri Brigjen (TNI) Yulius Selvanus, mantan anggota Tim Mawar

yang kini menjabat sebagai Kepala BIN Daerah Riau.

Melibatkan Aparat

Secara blak-blakan, Andi menjelaskan bahwa sebagian besar tenaga keamanan yang

direkrut Mawar Sebelas untuk dikirim ke Freeport adalah mantan anggota TNI. Mereka

ada yang berstatus dipecat atau pensiunan.

Page 15: Sejarah Tim Mawar, - gelora45.com · Salah satunya arsip tertanggal 7 Mei 1998 yang mengungkap catatan staf Kedutaan Besar AS di Jakarta mengenai nasib para aktivis yang menghilang

15

“Itu karena mereka punya skill. Kalau yang pensiunan bukan jadi anggota, mereka leader

di sana. Jadi sistemnya sekian puluh sipil, leader-nya mantan anggota. Karena di sana

rawan, untuk patroli saja harus pakai mobil anti peluru, baju anti peluru,” beber Andi.

Sementara untuk jasa pengawalan khusus VVIP (very very important person) yang juga

ditawarkan Mawar Sebelas, mereka melibatkan anggota TNI aktif sebagai leader.

Mereka memang tidak turun ke lapangan, tetapi hanya mengatur strategi dan menerima

laporan.

“Hanya mengatur saja. Atur jalur misalnya. Jadi tidak perlu terjun ke lapangan langsung.

Jadi tidak menggangu kegiatannya dia,” ungkapnya.

Dari bisnis jasa pengamanan ini, PT Mawar Sebelas bisa meraup omzet hingga miliaran

rupiah. Andi enggan menyebut angka pastinya. Namun menurutnya, setiap bulan, PT

Mawar Sebelas harus membayar pajak mencapai Rp 300 juta.

PT Mawar Sebelas tidak hanya bergerak di bidang jasa pengamanan. PT Mawar Sebelas

bahkan memiliki anak perusahaan yakni PT Valerie Bara Nusantara, PT Valerie Bara

Medika dan Aqua Land Serang.

PT Valerie Bara Nusantara bergerak di BUJP sama seperti Mawar Sebelas. Bedanya

pada pangsa pasar. Sementara PT Valerie Bara Medika bergerak di bidang kesehatan

dengan membuka klinik di Serang. Usaha lainnya yang tak kalah menarik adalah Water

Park yang diberi nama Aqua Land Serang.

Reporter: Mawa Kresna

Penulis: Mawa Kresna

Editor: Kukuh Bhimo Nugroho

PT Mawar Sebelas bergerak di bisnis jasa pengamanan.

https://tirto.id/bisnis-miliaran-pt-mawar-sebelas-bEYR