laporan kinerja instansi pemerintah kedutaan besar republik

32
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA BERLIN TAHUN 2015 KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA BERLIN FEBRUARI 2016

Upload: duonghanh

Post on 13-Jan-2017

233 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA

BERLIN

TAHUN 2015

KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA BERLIN

FEBRUARI 2016

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... ii

RINGKASAN EKSEKUTIF ........................................................................................................... iii

INDIKATOR KINERJA UTAMA ..................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................... 1

B. Tugas dan Fungsi .............................................................................................................. 1

1. Tugas .............................................................................................................................. 1

2. Fungsi ............................................................................................................................. 2

C. Struktur Organisasi ............................................................................................................ 2

D. Aspek Strategis Organisasi ................................................................................................ 3

BAB II PERENCANAAN KINERJA ............................................................................................... 5

A. Rencana Strategis .............................................................................................................. 5

1. Pernyataan Visi .............................................................................................................. 5

2. Pernyataan Misi .............................................................................................................. 5

3. Tujuan dan Sasaran Strategis ........................................................................................ 5

B. Penetapan Kinerja Tahun 2015 ......................................................................................... 6

C. Program, Kegiatan dan Indikator Kegiatan ........................................................................ 6

D. Anggaran Tahun 2015 ....................................................................................................... 7

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA .............................................................................................. 9

A. Gambaran Umum Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 ......................................................... 9

B. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) ............................................................................ 11

C. Analisis Pencapaian Sasaran .......................................................................................... 12

D. Akuntabilitas Keuangan Tahun 2015 ............................................................................... 18

BAB IV PENUTUP ...................................................................................................................... 20

A. Kesimpulan ...................................................................................................................... 20

B. Kendala Utama ................................................................................................................ 20

C. Pemecahan Masalah ....................................................................................................... 20

LAMPIRAN .................................................................................................................................. 22

I. Matriks Rencana Strategis (RENSTRA) 2015 – 2019 II. Matriks Penetapan Kinerja (PK)

iii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Penyusunan LKj KBRI Berlin Tahun 2015 dibuat dalam rangka implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di lingkungan Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan RI di Luar Negeri, sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Menteri Luar Negeri Nomor SK. 05/A/OT/IV/2004/02 tanggal 30 April 2004.

Laporan Kinerja KBRI Berlin Tahun 2015 ini merupakan laporan dari pencapaian kontrak kinerja KBRI Berlin melalui Perjanjian Kinerja (PK) KBRI Berlin Tahun 2015 yang memberikan gambaran secara detail tentang Sasaran dan Strategi Pencapaian kegiatan-kegiatan KBRI Berlin. Dokumen ini memuat uraian Program-program dan Kegiatan-kegiatan Operasional yang telah ditetapkan sebelumnya serta dipaparkan juga tentang tingkat pencapaian kinerja unit terkait selama tahun 2015 dengan menggunakan indikator-indikator kinerja kegiatan berupa input, output dan outcome sebagai alat ukur pencapaian kinerja KBRI Berlin yang dikaitkan dengan penggunaan anggaran yang telah dialokasikan untuk KBRI Berlin.

Sejauh ini, Indonesia dan Jerman memiliki kepentingan yang sama dalam isu-isu yang terkait dengan pemajuan prinsip-prinsip demokrasi, good governance, HAM, pengembangan dialog antar peradaban/keyakinan, penanganan krisis ekonomi global, promosi stabilitas serta perubahan iklim dan pembangunan yang berkelanjutan. Tahun 2015 juga menjadi sangat krusial mengingat tahun 2015 adalah tahun ketiga implementasi Deklarasi Jakarta yang disepakati pada kunjungan Kanselir Jerman ke Indonesia pada tahun 2012 serta tahun terakhir menuju implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Tahun 2015 juga merupakan tahun pertama pemerintahan RI di bawah Presiden Joko Widodo dan tahun kedua pemerintahan Kanselir Angela Merkel. Bagi kedua negara, tahun 2015 juga diwarnai dengan kondisi nasional dan global yang penuh tantangan, baik berupa perekonomian global yang belum sepenuhnya pulih sehingga mempengaruhi proyeksi pertumbuhan ekonomi masing-masing, maupun berupa krisis keamanan regional yang memicu ekses-ekses permasalahan yang berimbas pada situasi politik-keamanan dan sosial-ekonomi kedua negara.

Dengan memperhatikan backdrop situasi global, regional dan nasional ini, LKj KBRI Berlin Tahun 2015 ini disusun dengan memperhatikan berbagai proyeksi hubungan bilateral yang dibuat secara terpadu dengan sistem keuangan negara, sebagaimana tertuang dalam DIPA KBRI Berlin.

Berdasarkan DIPA Nomor : SP DIPA-011.01.1.403341/2015 tanggal 14 Desember 2014, yang terakhir direvisi melalui Revisi Ke-5 DIPA Tahun Anggaran 2015, KBRI Berlin mendapatkan pagu anggaran sebesar Rp. 88.554.420.000,- (delapan puluh delapan miliar lima ratus lima puluh empat juta empat ratus dua puluh ribu rupiah), untuk menunjang kegiatan strategis yang tertuang dalam Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Luar Negeri dengan kegiatan: (1) Penyelenggaraan Dukungan Manajemen pada Perwakilan RI, dan (2) Penyelenggaraan Diplomasi dan Kerjasama Internasional Perwakilan RI, serta Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian Luar Negeri dengan kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Perwakilan RI di Luar Negeri yang terdiri dari output sebagai berikut:

No. URAIAN PAGU 1 Perlindungan WNI BHI Rp. 300.375.0002 Laporan Promosi/Kerjasama Internasional Rp. 4.318.766.0003 Jumlah Masyarakat Indonesia di LN yang dibina/digalang Rp. 1.195.100.0004 Dokumen Kekonsuleran Rp. 50.000.0005 Layanan Perkantoran Rp. 41.479.489.0006 Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran Rp. 23.138.517.0007 Belanja Modal dan Bangunan Rp. 17.973.832.000

iv

No. URAIAN PAGU 8 Belanja Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi Rp. 98.341.000 TOTAL Rp. 88.554.420.000

Sedangkan anggaran yang dialokasikan kepada Atase Teknis KBRI Berlin pada TA

2015 adalah sebagai berikut: 1. Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) dengan alokasi anggaran sebesar Rp.

60.305.470.000,- 2. Atase Perdagangan (Atdag) dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 4.029.400.000,-. 3. Atase Imigrasi (Atim) dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.918.982.000,-.

Dengan demikian, LKj KBRI Berlin Tahun 2015 ini secara nyata merupakan gambaran

yang sinergis dari kegiatan strategis yang dijalankan oleh setiap elemen fungsi yang bernaung di bawah KBRI Berlin, baik dari unsur Kementerian Luar Negeri maupun Atase Teknis terkait lainnya, sehingga tugas pokok dan fungsi Perwakilan RI di Berlin diharapkan dapat secara komprehensif terlaksana sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja 2015.

Tahun 2015, KBRI Berlin telah berhasil memenuhi sebagian besar target yang telah ditentukan sebelumnya. Pada tahun 2015, berdasarkan perencanaan dan alokasi anggaran yang tertuang dalam dokumen PK, KBRI Berlin menargetkan 3 tujuan dan 6 sasaran serta melaksanakan 2 program DIPA, dalam tidak kurang dari 60 kegiatan. Hingga akhir 2015, KBRI Berlin telah berhasil mencapai 5 dari 6 sasaran yang terdiri dari 6 dari 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) dengan tingkat capaian rata-rata 141,38%.

Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut, pada tahun 2015 KBRI Berlin telah merealisasikan anggaran dalam DIPA sebesar Rp. 86.549.050.067,- dari anggaran yang telah direncanakan sebesar Rp. 88.554.420.000,- atau 97,74%.

KBRI Berlin, Februari 2016

v

INDIKATOR KINERJA UTAMA

KBRI Berlin telah menetapkan 8 (delapan) Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai ukuran keberhasilan KBRI Berlin yang menggambarkan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja. Kedelapan IKU tersebut mewakili fungsi Ekonomi, Politik, Pensosbud, Protokol Konsuler dan dukungan administrasi. Adapun kedelapan IKU tersebut tersaji dalam matriks di bawah ini:

No Uraian Formulasi Pengukuran Sumber Data1 Persentase rekomendasi

hasil kajian komprehensif KBRI Berlin yang ditindaklanjuti Stakeholders

(Jumlah Rekomendasi yang ditindaklanjuti stakeholders / Jumlah Rekomendasi yang disampaikan selama satu tahun) X 100%

‐ Brafaks/surat yang disampaikan Perwakilan

‐ Brafaks/surat tindak lanjut dari stakeholders

2 Persentase realisasi rencana aksi sebagai implementasi dari perjanjian/kesepakatan

(Jumlah rencana aksi yang direalisasikan sebagai implementasi perjanjian/kesepakatan / Jumlah rencana aksi yang disusun) X 100%

‐ Dokumen realisasi rencana aksi sebagai implementasi perjanjian/ kesepakatan

‐ Dokumen rencana aksi sebagai implementasi perjanjian/ kesepakatan

3 Persentase peningkatan indeks Trade, Tourism and Investment

Indeks Trade, Tourism and Investment = Indeks Inv + Indeks Tour + Indeks Trd I.Inv =

tahunNproyek

xtahunNproyek

10_

__

x tahunNilai

xtahunNilai

10_

__

x 1000 Keterangan: Nproyek_tahun_x : jumlah proyek investasi tahun x Nproyek_10tahun : total jumlah proyek investasi tahun x-1, x-2, x-3, x-4, x-5, x-6, x-7, x-8, x-9 dan x-10 Nilai_tahun_x : nilai investasi tahun x Nilai_10tahun : total nilai investasi tahun x-1, x-2, x-3, x-4, x-5, x-6, x-7, x-8, x-9 dan x-10 I.Tour =

tahunNincome

xtahunNincome

10_

__

x tahunNtourist

xtahunNtourist

10_

__

x 1000 Keterangan: Nincome_tahun_x : nilai penerimaan tahun x Nincome_10tahun : total nilai penerimaan tahun x-1, x-2, x-3, x-4, x-5, x-6, x-7, x-8, x-9 dan x-10 Ntourist_tahun_x : jumlah wisatawan tahun x Ntourist_10tahun : total jumlah wisatawan tahun x-1, x-2, x-3, x-4, x-5, x-6, x-7, x-8, x-9 dan x-10 I.Trd =

tahunVimpVeks

xtahunVimpVeks

10_

__

x

tahunNimpNeks

xtahunNimpNeks

10_

__

x 1000

‐ BKPM ‐ Kementerian Pariwisata

RI ‐ Kementerian

Perdagangan RI ‐ Badan Pusat Statistik RI

vi

No Uraian Formulasi Pengukuran Sumber DataKeterangan: Veks+Vimp_tahun_x : volume ekspor dan impor tahun x Veks+Vimp_10tahun : total volume ekspor dan impor tahun x-1, x-2, x-3, x-4, x-5, x-6, x-7, x-8, x-9 dan x-10 Neks+Nimp_tahun_x : nilai ekspor dan impor tahun x Neks+Nimp_10tahun : total nilai ekspor dan impor tahun x-1, x-2, x-3, x-4, x-5, x-6, x-7, x-8, x-9 dan x-10

4 Persentase publik yang berpandangan positif terhadap Indonesia

(Jumlah pandangan positif / jumlah kuesioner yang diterima) X 100%

Tabulasi data survei pandangan publik di Jerman

5.1 Persentase permasalahan WNI dan BHI yang diselesaikan

(Jumlah permasalahan WNI dan BHI yang diselesaikan / Jumlah permasalahan WNI dan BHI yang terjadi selama satu tahun) X 100%

‐ Brafaks/surat yang disampaikan Perwakilan

‐ Brafaks/surat tindak lanjut dari stakeholders

5.2 Persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran

(Jumlah pernyataan puas / Jumlah kuesioner yang diterima) X 100%

Tabulasi data survei kepuasan di Jerman

6.1 Nilai hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) KBRI Berlin yang dilakukan Itjen dan BPO

Penilaian oleh Itjen dan BPO Laporan Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) KBRI Berlin dari Itjen dan BPO

6.2 Persentase Realisasi Anggaran (SP2D) terhadap Alokasi DIPA KBRI Berlin

(Realisasi Anggaran SP2D / Alokasi DIPA KBRI Berlin) X 100%

‐ SP2D dari KPPN ‐ DIPA KBRI Berlin

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Upaya benah diri dalam rangka proses good governance yang terus dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri RI sebagai salah satu instansi publik senantiasa diarahkan bagi terwujudnya manajemen organisasi yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai pelaksana politik luar negeri dan penyelenggara hubungan luar negeri. Dalam rangka itu, diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate mengenai pelaksanaan kinerja dan realisasi anggaran, sehingga penyelenggaraan politik luar negeri dan hubungan luar negeri dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

Proses restrukturisasi Kementerian Luar Negeri sebagai wujud upaya signifikan dalam proses benah diri, telah rampung dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Luar Negeri RI No. 02/A/OT/VIII/2005/01 Tahun 2005 tentang Tata Organisasi dan Tata Kerja Departemen Luar Negeri, yang menggantikan Surat Keputusan Menteri Luar Negeri No. SK.053/OT/II/2002/01 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Luar Negeri. Sementara itu, Retrukturisasi Organisasi Perwakilan RI di luar negeri ditetapkan melalui Keputusan Menteri Luar Negeri RI No. SK. 06/A/OT/VI/2004/01 Tahun 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan RI di luar negeri.

Sejalan dengan itu dan seiring dengan upaya peningkatan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di lingkungan Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan RI di luar negeri, dan sebagaimana diinstruksikan dalam Instruksi Presiden RI No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dalam upaya mewujudkan penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, setiap unit kerja eselon II ke atas dan Perwakilan RI di luar negeri diharapkan dapat memberikan laporan pertanggungjawaban kinerjanya di setiap akhir tahun anggaran.

Penyusunan dokumen RKT telah mulai dilaksanakan sejak tahun 2004 di lingkungan Perwakilan RI di luar negeri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Luar Negeri Nomor SK. 05/A/OT/IV/2004/02 tahun 2004 tentang Pedoman Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan RI di luar negeri. Dan sejak tahun 2007, perencanaan dan laporan kinerja Perwakilan RI di luar negeri akan diintegrasikan dengan pengalokasian dan realisasi anggaran sesuai DIPA untuk Perwakilan terkait. Dengan demikian, dokumen RKT ini terdiri dari beberapa bab yang antara lain berisi rencana strategik, uraian kegiatan, dan asumsi-asumsi penting yang melandasi perencanaan kegiatan dan kinerja KBRI Berlin dan alokasi anggaran untuk pelaksanaan aktivitas Perwakilan pada tahun 2015.

B. Tugas dan Fungsi

1. Tugas

Tugas pokok Kedutaan Besar Republik Indonesia di Berlin adalah melaksanakan hubungan diplomatik dan memperjuangkan kepentingan nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia, melindungi Warga Negara Republik Indonesia, dan Badan Hukum

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH - KBRI BERLIN - 2015

2

Indonesia di wilayah akreditasi Republik Federasi Jerman, sesuai dengan kebijakan pemerintah yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Berdasarkan Keppres No. 108 Tahun 2003, tugas pokok Perwakilan telah diatur sebagaimana dibawah ini dan diuraikan dalam Tugas Umum dan Tugas Khusus yang tertera dalam Kertas Tugas (Mission Paper) Perwakilan RI untuk Republik Federal Jerman, tahun 2014.

Dalam rangkaian tugas pokok tersebut, tugas umum KBRI Berlin dapat disimpulkan yang pada intinya: mewakili, merundingkan, mempromosikan, melindungi kepentingan nasional Indonesia, Pemerintah, dan Warga Negara Republik Indonesia serta melaporkan perkembangan hubungan bilateral.

2. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas pokok perwakilan, KBRI Berlin menyelenggarakan fungsinya sbb:

a. Bertindak sebagai perwakilan Pemerintah dalam memperjuangkan kepentingan nasional, negara dan Pemerintah Indonesia di Republik Federal Jerman;

b. Melakukan perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia di Republik Federal Jerman dan wilayah kerja;

c. Melakukan perundingan dengan Republik Federal Jerman; d. Melaksanakan peningkatan hubungan dengan Republik Federal Jerman dan

wilayah kerja; e. Melaksanakan pembinaan dan koordinasi dalam pelaksanaan politik luar negeri

dan hubungan luar negeri, serta pelaksanaan tugas dan pelayanan administrasi Perwakilan;

f. Melakukan pelaporan tentang hasil pengamatan, analisis dan rekomendasi; dan g. Melakukan pengawasan fungsional dan administratif di Perwakilan.

C. Struktur Organisasi

Berdasarkan Lampiran SK Menlu No. 06/A/OT/VI/2004/01 Tahun 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan di Luar Negeri, struktur organisasi KBRI Berlin terdiri atas 3 (tiga) unsur yaitu unsur Pimpinan, unsur Pelaksana dan unsur Penunjang. Berdasarkan kepentingan nasional, bobot misi, kegiatan, intensitas dan derajat hubungan Indonesia dengan Republik Federasi Jerman dan Indeks Perwakilan sebagaimana tersebut dalam Pasal 2 ayat (2), KBRI Berlin terdiri dari:

A. Unsur Pimpinan: 1. Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh; 2. Wakil Kepala Perwakilan.

B. Unsur Pelaksana: 1. Minister Counsellor 3 (tiga) orang; 2. Counsellor 1 (satu) orang; 3. Sekretaris I 2 (dua) orang; 4. Sekretaris II 2 (dua) orang; 5. Sekretaris III 2 (dua) orang; 6. Atase Pertahanan; 7. Atase Pendidikan dan Kebudayaan; 8. Atase Perdagangan; 9. Atase Imigrasi; 10. Atase Keuangan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH - KBRI BERLIN - 2015

3

11. Pejabat BIN. C. Unsur Penunjang

1. Bendaharawan dan Penata Kerumahtanggaan Perwakilan 2 (dua) orang; 2. Petugas Komunikasi 1 (satu) orang.

Pegawai setempat: paling banyak 32 orang

D. Aspek Strategis Organisasi

Mengingat arti penting Jerman sebagai salah satu negara utama di wilayah Eropa, serta ekonomi terbesar dan terkuat di wilayah euro zone, maka kepentingan RI di wilayah kerja KBRI Berlin sangat besar. Peran Jerman yang sangat berpengaruh dalam pembentukan keputusan di tingkat nasional di Jerman, di tingkat regional Uni Eropa pembentuk keputusan di tingkat global baik secara politik ekonomi mendorong intensitas peningkatan hubungan kedua negara dan sangat berpengaruh terhadap kepentingan nasional di Indonesia

Pencapaian Tujuan dan Sasaran yang telah ditetapkan KBRI Berlin untuk tahun 2015 sangat dipengaruhi oleh misi Perwakilan seperti yang dituangkan dalam Kertas Tugas Perwakilan RI, perkembangan negara akreditasi, dan struktur organisasi perwakilan. Untuk itu, berdasarkan Keputusan Menteri Luar Negeri RI Nomor SK. 06/A/OT/VI/2004/01 Tahun 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri, Indeks untuk KBRI Berlin adalah 3.85, dengan rincian :

- Fungsi Ekonomi : 4.38 - Fungsi Politik : 4.00 - Fungsi Pensosbud : 4.00 - Fungsi Konsuler : 3.00: Terkait indeks KBRI Berlin tersebut, jumlah home staf KBRI Berlin pada saat ini

terdiri dari Duta Besar, Wakil Kepala Perwakilan, 10 (sepuluh) staf diplomatik, 2 (dua) Petugas Komunikasi (Sandiman), 2 (dua) BPKRT serta 1 (satu) Atase Pertahanan berikut 1 (satu) Asisten Atase Pertahanan, 1 (satu) Atase Pendidikan dan Kebudayaan, 1 (satu) Atase Perdagangan, dan 1 (satu) Atase Imigrasi. Jumlah pegawai setempat WNI hingga akhir tahun 2015, berjumlah 34 orang (termasuk bawaan Duta Besar, Wakeppri dan staf Athan) dan pegawai setempat WN Jerman berjumlah 5 (lima) orang.

Hingga saat ini, indeks KBRI Berlin masih tetap sama dengan indeks yang ditetapkan sejak tahun 2004 (3,85) yang relatif sudah tidak mencerminkan realita dewasa ini, khususya perkembangan hubungan bilateral sebagai implementasi Deklarasi Jakarta 2012. Dengan demikian, perlu review terhadap indeks KBRI Berlin, mengingat pada kenyataannya, hubungan bilateral RI - RFJ serta misi perwakilan semakin mengalami peningkatan secara signifikan. Hal ini tercermin dari Kertas Tugas Perwakilan RI Berlin tahun 2014-2016 yang menetapkan sasaran utama berupa peningkatan diplomasi bilateral. Dengan demikian, indeks tersebut harus mampu memberikan dukungan bagi peningkatan diplomasi bilateral di bidang ekonomi (ekonomi, perdagangan, investasi). Peningkatan hubungan bilateral tersebut dimaksudkan untuk mendukung terwujudnya visi, misi dan program aksi nasional tahun 2014-2019 berupa Jalan Perubahan untuk Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian serta Sembilan Agenda Perubahan (Nawa Cita) Presiden RI.

Sesuai dengan bobot misi (Indeksasi misi Perwakilan), kepentingan nasional Indonesia di Jerman terutama adalah meningkatkan capaian di bidang kerjasama ekonomi, perdagangan, investasi dan pariwisata, yang diikuti peningkatan hubungan dan kerjasama di bidang-bidang lainnya. Oleh karena itu, kebijakan KBRI Berlin adalah

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH - KBRI BERLIN - 2015

4

memberi prioritas pada fungsi ekonomi yang tercermin pada tujuan dan sasaran Renstra 2015-2019,serta pada Rencana Kegiatan Tahun 2015.

Berdasarkan terutama beban misi perwakilan yang semakin meningkat, KBRI Berlin hendaknya meningkatkan berbagai upaya untuk memanfaatkan kemajuan tersebut bagi kepentingan kedua negara serta memandang perlu ditingkatkannya indeks KBRI Berlin yang memungkinkan penambahan formasi home staff, sehingga memungkinkan pula untuk menambah tenaga kerja setempat, guna mengantisipasi peningkatan beban kerja perwakilan pada tahun-tahun selanjutnya.

BAB II PERENCANAAN KINERJA

A. Rencana Strategis

1. Pernyataan Visi

Dengan memperhatikan tugas dan fungsi Perwakilan, Kertas Tugas Kepala Perwakilan dan mencermati kondisi yang ada, maka visi KBRI Berlin, adalah sebagai berikut:

“Mewujudkan wibawa diplomasi Indonesia di Jerman dan memperkuat peran KBRI Berlin sebagai ujung tombak implementasi Kemitraan Komprehensif Indonesia-Jerman”

2. Pernyataan Misi

Dari pernyataan visi yang telah ditetapkan maka Misi KBRI Berlin adalah:

1. Mendorong pelaksanaan seluruh elemen kerja sama sebagaimana tertuang dalam dokumen ”Jakarta Declaration” dalam mendukung pencapaian kepentingan nasional;

2. Memperkuat peran KBRI Berlin dalam memajukan kepentingan Indonesia di Jerman;

3. Meningkatkan kapasitas KBRI Berlin yang mumpuni dalam mendukung misi diplomasi di Jerman.

3. Tujuan dan Sasaran Strategis

a. Tujuan

Dengan mengacu pada Renstra 2015-2019, sebagai implementasi pelaksanaan Misi KBRI Berlin, maka hasil akhir yang akan dicapai oleh Perwakilan di negara akreditasi/wilayah kerja pada tahun 2015 dapat dirumuskan dalam tujuan-tujuan strategik sebagai berikut :

1. Peran KBRI Berlin yang berpengaruh;

2. Nilai manfaat ekonomi, keuangan dan pembangunan yang optimal melalui upaya diplomasi KBRI Berlin;

3. Menguatkan kapasitas organisasi dan SDM KBRI Berlin yang efisien, efektif dan akuntabel.

b. Sasaran

Sasaran-sasaran yang ditetapkan untuk mendukung pencapaian tujuan strategik KBRI Berlin pada tahun 2015 dengan mengacu pada Renstra 2015-2019 adalah sebagai berikut:

1. Menguatnya peran KBRI Berlin dalam meningkatkan dukungan Republik Federal Jerman terhadap kedaulatan NKRI, kerja sama bilateral (Polhukam dan Ekubang) serta isu-isu global;

2. Peningkatan peran KBRI Berlin dalam mendukung peningkatan pengaruh Indonesia di Republik Federal Jerman;

3. Peningkatan peran KBRI Berlin dalam menciptakan nilai manfaat ekonomi, dan pembangunan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia;

4. Menguatnya peran soft power diplomasi yang dilakukan oleh KBRI Berlin;

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH - KBRI BERLIN - 2015

6

5. Meningkatnya pelayanan dan perlindungan WNI/BHI serta pemberdayaan diaspora;

6. Meningkatnya dukungan manajemen kepegawaian, keuangan, dan perlengkapan KBRI Berlin yang akuntabel.

B. Penetapan Kinerja Tahun 2015

Sesuai dengan Rencana Strategis KBRI Berlin tahun 2015-2019, maka untuk tahun 2015 KBRI Berlin telah menetapkan target kinerja yang akan dicapai masing-masing sasaran yang telah ditetapkan sebagai berikut:

No. Sasaran Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 1 Menguatnya peran KBRI Berlin dalam

meningkatkan dukungan Republik Federal Jerman terhadap kedaulatan NKRI, kerja sama bilateral (Polhukam dan Ekubang) serta isu-isu global

Persentase rekomendasi hasil kajian komprehensif KBRI Berlin yang ditindaklanjuti Stakeholders

40%

2 Peningkatan peran KBRI Berlin dalam mendukung peningkatan pengaruh Indonesia di Republik Federal Jerman

Persentase realisasi rencana aksi sebagai implementasi dari perjanjian/kesepakatan

30%

3 Peningkatan peran KBRI Berlin dalam menciptakan nilai manfaat ekonomi, dan pembangunan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia

Persentase peningkatan Trade, Tourism and Investment

9%

4 Menguatnya peran soft power diplomasi yang dilakukan oleh KBRI Berlin

Persentase publik yang berpandangan positif terhadap Indonesia

40%

5 Meningkatnya pelayanan dan perlindungan WNI/BHI serta pemberdayaan diaspora

Persentase permasalahan WNI dan BHI yang diselesaikan

70%

Persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran

70%

6 Meningkatnya dukungan manajemen kepegawaian, keuangan, dan perlengkapan KBRI Berlin yang akuntabel

Nilai hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) KBRI Berlin yang dilakukan Itjen dan BPO

B

Persentase Realisasi Anggaran (SP2D) terhadap Alokasi DIPA KBRI Berlin

95%

C. Program, Kegiatan dan Indikator Kegiatan

Dari masing-masing sasaran strategik serta prioritas kebijakan yang telah ditetapkan, KBRI Berlin telah menetapkan sejumlah program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam upaya mencapai Sasaran terkait. Adapun program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh KBRI Berlin adalah sebagai berikut:

a. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Luar Negeri

Sejumlah aktivitas yang akan dilakukan dalam peningkatan pelaksanaan diplomasi dan kerja sama internasional pada KBRI Berlin di antaranya: 1. Pelaksanaan kegiatan promosi potensi ekonomi Indonesia 2. Pelaksanaan kegiatan promosi komoditi strategis Indonesia 3. Pelaksanaan pertemuan untuk meningkatkan kerjasama ekonomi antara

Indonesia dan Jerman

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH - KBRI BERLIN - 2015

7

4. Pelaksanaan kegiatan Trade Tourism and Invesment Forum (TTI) dan forum bisnis

5. Pelaksanaan kegiatan forum bisnis daerah/update from the region/sektoral 6. Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan potensi ekonomi Diaspora Indonesia

melalui kewirausahaan 7. Fasilitasi kegiatan misi bisnis Jerman ke Indonesia 8. Pelaksanaan kegiatan pembinaan/koordinasi Konsul Kehormatan RI di Jerman 9. Pelaksanaan pertemuan untuk meningkatkan kerjasama pembangunan antara

Indonesia dan Jerman 10. Pelaksanaan kegiatan Forum Bilateral Indonesia – Jerman 11. Pelaksanaan kegiatan Resepsi Diplomatik dalam memperingati HUT RI 12. Partisipasi/fasilitasi dalam perundingan perubahan iklim dalam kerangka

UNFCCC 13. Pelaksanaan kegiatan dalam kerangka Berlin ASEAN Committee (BAC) 14. Pelaksanaan pertemuan dalam rangka menggalang dukungan Jerman untuk

pencalonan Indonesia di forum/organisasi internasional 15. Penyelenggaraan/partisipasi pada dialog antarperadaban/ keyakinan 16. Partisipasi dalam pameran pariwisata dan sosial budaya internasional di

Jerman 17. Penyelenggaraan kegiatan seni dan sosial-budaya maupun promosi pariwisata

di Jerman 18. Pelaksanaan pertemuan/ pendekatan untuk meningkatkan liputan media

Jerman dan/atau media Indonesia mengenai Indonesia 19. Pelaksanaan kegiatan penggalangan media massa Jerman 20. Penyelenggaraan familiarization trip ke Indonesia

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kementerian Luar Negeri

Sejumlah aktivitas yang akan dilakukan dalam peningkatan pelaksanaan diplomasi dan kerja sama internasional pada KBRI Berlin di antaranya: 1. Proses penghapusan aset tanah dan bangunan eks KBRI Bonn 2. Proses penghapusan aset tanah dan bangunan di Herman-Hesse Strasse 3. Perencanaan pembangunan gedung kantor KBR Berlin di Tiergarten Strasse 4. Pengadaan, penggantian dan pemeliharaan gedung 5. Pengadaan, penggantian dan pemeliharaan inventaris kantor 6. Pengadaan, penggantian dan pemeliharaan kendaraan dinas 7. Pelaksanaan dukungan manajemen dan keuangan

D. Anggaran Tahun 2015

Pada Tahun Anggaran 2015, KBRI Berlin memperoleh anggaran sebesar Rp. 88.554.420.000,- ekuivalen US$ 7.084.353,60 dengan kurs APBN US$. 1 = Rp. 12.500, realisasi serapan sebesar Rp. 86.549.050.067,- (97,74%) dan Sisa Anggaran (SIAR) sebesar Rp. 2.005.369.933,- (2,26%). Pada tahun 2015, KBRI Berlin mengalami revisi anggaran sebanyak 5 kali dengan rincian sebagai berikut:

No. Revisi ke Pagu Setelah Revisi Keterangan

1. Revisi I tanggal 18 Maret 2015

Rp. 85.195.035.000 Penambahan Belanja Barang Operasional

2. Revisi II tanggal 30 Juni 2015 Rp. 82.393.332.000 Pembatalan pagu bintang

3. Revisi III tanggal 21 Agustus 2015

Rp. 82.491.673.000 Penambahan belanja modal eks PNBP

4. Revisi IV tanggal 12 Oktober 2015

Rp. 85.143.420.000 Penambahan belanja barang non-operasional

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH - KBRI BERLIN - 2015

8

No. Revisi ke Pagu Setelah Revisi Keterangan

5. Revisi V tanggal 18 Desember 2015

Rp. 88.554.420.000 Penambahan belanja pegawai dan belanja mengikat lainnya.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Gambaran Umum Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015

1. Tahun 2015 merupakan tahun ketiga dari implementasi “Deklarasi Jakarta”, yang telah menempatkan Indonesia sebagai salah satu mitra utama Jerman di Asia“. “Deklarasi Jakarta“ kembali mendapatkan momentum dengan ditetapkannya implementasi “Deklarasi Jakarta” sebagai unsur utama Kertas Kerja Duta Besar RI untuk Republik Federal Jerman periode 2014 – 2016.

2. Adapun bidang-bidang prioritas yang telah diimplementasikan pada tahun 2015 adalah: (1) bidang politik, pertahanan dan keamanan, (2) bidang perdagangan, investasi dan pembangunan, (3) bidang kesehatan, (4) bidang pendidikan, sosial dan budaya, (5) bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, dan (6) bidang lingkungan hidup, ketahanan pangan, ketahanan energi dan perhubungan. Bidang-bidang prioritas tersebut merupakan artikulasi simpul-simpul hubungan bilateral yang menonjol serta tertuang dalam kegiatan diplomasi KBRI Berlin selama ini, khususnya selama tahun 2015.

3. Selama tahun 2015, aktivitas dan kegiatan diplomasi KBRI Berlin selain berfokus pada implementasi kemitraan antara Indonesia dan Jerman, juga bertujuan memperkuat citra positif bangsa dan negara Indonesia, serta meningkatkan pelayanan dan perlindungan kepentingan WNI dan badan hukum Indonesia di Jerman.

4. Di bidang politik dan pertahanan, sebagai implementasi dari Annex Deklarasi Jakarta, pada bulan Maret 2015 telah diselenggarakan Bilateral Steering Committee yang pertama di Berlin dalam rangka mengidentifikasi (action tracking) butir-butir yang tercantum dalam Deklarasi Jakarta dan monitoring implementasi kemitraan komprehensif antara RI dan Jeman. Salah satu kesepakatan yang diperoleh yaitu agar pada bilateral steering Committee berikutnya dapat diletakkan terlebih dahulu modalitas bagi pertemuan tersebut dan keinginan untuk melakukan review Deklarasi Jakarta sebagai implementasi comprehensive partnership antara kedua negara setelah terjadinya pergantian kepemimpinan di Indonesia pada tahun 2014.

5. Terkait dengan kerjasama di bidang pertahanan keamanan, telah ditindaklanjuti berbagai peluang kerjasama dan realisasi prioritas kerjasama dengan pemerintah Jerman yang diwujudkan dalam bentuk capacity building bagi para personel militer, termasuk di antaranya military training assistance bagi para perwiran TNI di Jerman dan annual program yang merupakan bentuk kerjasama pendidikan, seminar dan expert talk yang dieselenggarakan di Indonesia dan Jerman. Selain itu, juga telah dilaksanakan pengadaan, pemeliharaan dan peningkatan kemampuan alutsista TNI disertai dengan alih teknoklogi untuk mengembangkan industri strategis dalam negeri, antara lain penngadaan MBT Leopard dan IFV Marder, alat selam militer, alat komunikasi militer dan pengadaan senjata serbu.

6. Di bidang ekonomi, kerja sama pembangunan antara RI dan RFJ menjadi salah satu hal utama yang mewarnai hubungan ekonomi kedua negara dengan dilaksanakannya Pertemuan Negosiasi Bilateral Kerja Sama Pembangunan RI-RFJ pada tanggal 2 – 4 November 2015 di Berlin. Sepanjang tahun 2015, KBRI Berlin juga melakukan upaya-upaya untuk terus mensosialisasikan kelapa sawit Indonesia yang berkelanjutan guna memberikan pemahaman yang berimbang kepada berbagai pihak di Jerman, misalnya kepada Bundestag, kalangan pengusaha dan akademisi. Selain itu, berbagai upaya promosi perdagangan dan investasi serta pendekatan kepada kalangan pengusaha juga telah dilakukan, misalnya melalui berbagai forum informative/business dinner dan fasilitasi serta keikutsertaan pada berbagai pameran dagang internasional.

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH - KBRI BERLIN - 2015

10

7. Di bidang perdagangan, pada periode Januari sampai November 2015, tercatat total nilai perdagangan sebesar USD 6,1 milyar. Hal ini merupakan penurunan sebesar 11,8% dibandingkan periode yang sama tahun 2014. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah pertumbuhan ekonomi RFJ yang cenderung melambat, khususnya pada kuartal kedua dan ketiga 2015 seiring dengan perlambatan permintaan global secara umum.

8. Terkait dengan investasi, nilai realisasi investasi Jerman di Indonesia tahun 2015 mencapai USD 57,27 juta dengan 169 proyek. Sebagai perbandingan, pada tahun 2014 terdapat 114 proyek investasi Jerman di Indonesia dengan nilai sebesar USD 50,2 juta. Dengan demikian, tahun 2015 kembali mencatatkan peningkatan nilai realisasi investasi Jerman di Indonesia setelah sebelumnya mengalami penurunan sejak tahun 2011.

9. Di sektor pariwisata, pada tahun 2015, tercatat sebanyak 193.731 wisatawan Jerman yang mengunjungi Indonesia, atau meningkat sebesar 24% dibandingkan pada periode yang sama ditahun sebelumnya (155.162 wisatawan).

10. Upaya meningkatkan people to people contact, baik dalam konteks pengenalan Indonesia sebagai destinasi pariwisata utama maupun pengenalan budaya Indonesia secara lebih luas melalui promosi kebudayaan Indonesia di tahun 2015 terus dilakukan secara intensif. Upaya ini dilakukan baik dalam bentuk kegiatan KBRI secara mandiri maupun dalam bentuk kerjasama dan dukungan terhadap kelompok masyarakat dan mahasiswa Indonesia di Republik Federal Jerman.

11. Papua kembali menjadi fokus promosi pariwisata dan budaya oleh KBRI Berlin sepanjang tahun 2015. KBRI Berlin juga berupaya melakukan langkah perintisan Papua sebagai tujuan wisata mainstream bagi para wisatawan Jerman melalui kegiatan Familiarization Trip yang diikuti oleh 4 (empat) jurnalis Jerman ke Lembah Baliem dan Wamena. Selain itu, diresmikannya Museum Papua di Glenhausen oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI di bulan Oktober 2015 merupakan bentuk keseriusan KBRI Berlin untuk ikut mempromosikan Papua.

12. Tahun 2015, Indonesia mendapatkan momentum emas untuk mengekspos potensi soft power Indonesia kepada publik Jerman, khususnya dunia literatur. Keikutsertaan Indonesia sebagai Guest of Honour pada Frankfurt Book Fair 2015 menarik perhatian publik dan mainstream media Jerman terhadap Indonesia lebih dari dunia literatur-nya, namun kekayaan dan keunikan budayanya secara utuh. Berbagai kegiatan sepanjang tahun, seperti book reading dengan para penulis Indonesia, keikutsertaan pada Museum Uferfest di Frankfurt, partisipasi pada Leipzig Book Fair diselenggarakan sebagai suatu rangkaian yang memuncak pada partisipasi Indonesia pada pameran buku terbesar di dunia tersebut.

13. Terkait kekonsuleran dan perlindungan WNI, berdasarkan data Pusat Statistik Federal Kementerian Dalam Negeri Jerman, WNI yang bermukim di wilayah RFJ adalah sejumlah 15.881, dimana terdapat 2.104 orang berstatus mahasiswa/pelajar. Dari jumlah total WNI di wilayah RFJ tersebut terdapat 4.360 yang tinggal di wilayah kekonsuleran KBRI Berlin.

14. Berdasarkan karakteristik sebaran WNI tersebut, KBRI Berlin telah membentuk satuan tugas perlindungan WNI, melakukan kegiatan pembinaan dan pemberdayaan WNI dan mahasiswa Inonesia serta penerapan pembayaran pelayanan jasa kekonsuleran dan keimigrasian secara elektronik.

15. Dalam rangka meningkatkan pelayanan perlindungan warga negara Indonesia, sejak tahun 2014, KBRI Berlin telah memiliki Hotline 24 Jam Pengaduan WNI/BHI dengan nomor +49 15257526930 yang khusus diperuntukkan bagi WNI/BHI yang berkunjung atau bermukim di Jerman untuk melaporkan atau memohon bantuan mengenai hal-hal yang berkaitan langsung dengan perlindungan WNI/BHI. Hotline

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH - KBRI BERLIN - 2015

11

tersebut dikelola oleh Satuan Tugas Pelayanan dan Perlindungan WNI dan miliki petugas piket dalam penanganan sehari-harinya.

16. Di tahun 2015, KBRI Berlin telah meningkatkan pelayanan kekonsuleran dan keimigrasian dengan meningkatkan pelayanan warung konsuler imigrasi sejumlah Sembilan kali dari sebelumnya enam kali di tahun 2014. Dalam kegiatan tersebut, KBRI Berlin telah memberikan diseminasi informasi kekonsuleran, perlindungan WNI, kewarganegaraan ganda terbatas, baik kepada WNI maupun diapora Indonesia. Pada tahun 2015 pula, telah dimulai tahap awal proses pembahasan pembebasan visa Schengen bagi pemegang paspor biasa serta pembahasan pembebasan visa Jerman untuk pemegang paspor dinas dan diplomatik RI.

17. Sementara itu, dari segi pelayanan keprotokolan, di tahun 2015, telah difasilitasi berbagai kunjungan resmi delegasi Indonesia maupun dalam rangka implementasi kerja sama RI-RFJ yang diwujudkan dengan kunjungan berbagai pejabat tinggi/negara antara lain kehadiran Menteri Pariwisata RI pada ITB Berlin 2015, kehadiran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Menko Kemaritiman RI dan Menteri Agama RI pada Frankfurt Book Fair 2015, kehadiran mantan Presiden Ketiga RI pada Frankfurt Book Fair 2015 dan sebagai special envoy Pemri untuk prosesi kehormatan kenegaraan mantan Kanselir Helmut Schmidt, serta kunjungan delegasi DPR-RI dari berbagai Komisi yang difasilitasi KBRI Berlin (Komisi II, IV, V, VI, VIII, Baleg) dan Setjen DPD-RI. Disamping pula, pemantauan kunjungan Menteri BUMN RI ke wilayah akreditasi KBRI Berlin (vide info Kedubes Jerman di Jakarta).

B. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)

KBRI Berlin telah menetapkan 8 (delapan) Indikator Kinerja Utama sebagai ukuran keberhasilan guna perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja, sebagaimana yang telah tertuang dalam Rencana Strategis KBRI Berlin Tahun 2015-2019. IKU KBRI Berlin adalah sebagai berikut:

1) Persentase rekomendasi hasil kajian komprehensif KBRI Berlin yang ditindaklanjuti Stakeholders

2) Persentase realisasi rencana aksi sebagai implementasi dari perjanjian/kesepakatan

3) Persentase peningkatan indeks Trade, Tourism and Investment Persentase publik yang berpandangan positif terhadap Indonesia

4) Persentase permasalahan WNI dan BHI yang diselesaikan 5) Persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan

kekonsuleran 6) Nilai hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) KBRI Berlin

yang dilakukan Itjen dan BPO 7) Persentase Realisasi Anggaran (SP2D) terhadap Alokasi DIPA KBRI Berlin

Sepanjang tahun 2015, pencapaian persentasi rekomendasi komprehensif KBRI Berlin, yang merupakan salah satu indikator kinerja utama, tercatat sebesar 200%. Persentase capaian ini meliputi berbagai rekomendasi terkait dengan isu-isu bilateral dan isu-isu global. Isu-isu bilateral meliputi rekomendasi terkait promosi komoditi strategis Indonesia di Jerman, rekomendasi rencana investasi perusahaan Jerman di Indonesia, pengamatan terhadap kebijakan partai-partai politik Jerman, rekomendasi terkait upaya sejumlah pihak di Eropa untuk memperingati 50 tahun peristiwa 1965, rekomendasi terkait isu pluralisme dalam hubungan luar negeri dan Papua sebagai tujuan wisata mainstream bagi pelaku wisata Jerman.

Adapun terkait realisasi rencana aksi sebagai implementasi dari kesepakatan/perjanjian bilateral, khususnya Deklarasi Jakarta, KBRI Berlin mencatatkan capaian sebesar 115,40%. Persentasi capaian ini meliputi berbagai implementasi terkait terselenggaranya Bilateral Steering Committee RI-RFJ, penyelenggaraan Interfaith

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH - KBRI BERLIN - 2015

12

Dialogue RI-RFJ, kesepakatan MoU di bidang kesehatan antara Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Universität Klinikum Münster, dan upaya promosi perdagangan, investasi dan pariwisata. Khusus di tahun 2015 ini, partisipasi Indonesia sebagai Guest of Honour pada Frankfurt Book Fair 2015 menjadi salah satu highlight paparan mengenai Indonesia di Jerman.

Terkait target persentase peningkatan indeks Trade, Tourism and Investment antara Indonesia dan Jerman, indeks perdagangan, investasi dan pariwisata bilateral antara Indonesia dan Jerman mengalami peningkatan dari 42,133 pada tahun 2014 menjadi 47,733 pada tahun 2015 atau suatu peningkatan sebesar 13,34%. Peningkatan ini khususnya ditopang oleh peningkatan indeks investasi dan indeks pariwisata yang selanjutnya dapat meng-offset penurunan indeks perdagangan.

Mengenai sasaran menguatnya soft power diplomacy yang dilakukan oleh KBRI Berlin, berdasarkan kuesioner dan survey yang dilakukan terhadap kalangan publik Jerman, termasuk masyarakat Indonesia, terdapat respon yang sangat baik dalam melihat Indonesia secara positif. KBRI Berlin mencatatkan capaian sebesar 201,93% dari target respon positif yang diharapkan.

Terkait peningkatnya pelayanan dan perlindungan WNI/BHI serta pemberdayaan diaspora, KBRI Berlin berhasil mendapatkan capaian sebesar 118,37% untuk persentase permasalahan WNI dan BHI yang diselesaikan serta 134,29% untuk persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran.

Terakhir, mengenai dukungan manajemen kepegawaian, keuangan dan perlengkapan KBRI Berlin yang akuntabel, KBRI Berlin tidak berhasil mencapai target yang ditetapkan pada PK 2015 terkait nilai hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dengan capaian sebesar 76,50%. Penjelasan mengenai capaian ini disampaikan pada bagian C Bab ini. Adapun terkait indikator persentase Realisasi Anggaran terhadap alokasi DIPA, KBRI Berlin mampu melebihi target yang ditetapkan dengan capaian sebesar 102,88%.

C. Analisis Pencapaian Sasaran

Analisis Pencapaian Sasaran merupakan kajian mengenai pencapaian sasaran selama tahun berjalan, yang menggambarkan tentang sejauh mana tingkat keberhasilan dan/atau kegagalan dari pencapaian sasaran yang tertuang dalam perumusan rencana kinerja KBRI Berlin. Berdasarkan sasaran yang telah ditetapkan di dalam PK Tahun 2015, sebagian besar dari sasaran tersebut telah tercapai. Hal ini tercermin dari terlaksananya hampir seluruh kegiatan bahkan beberapa kegiatan melampaui yang direncanakan dengan tingkat capaian rata-rata sebesar 141,38%

Dalam mengukur pencapaian Sasaran, digunakan Indikator Kinerja Sasaran yang diturunkan lagi menjadi Kegiatan sebagai dasar pengukuran berdasarkan Indikator Output dan Outcome yang dicapai dengan membandingkannya antara target dan realisasi sehingga menjadi Capaian.

1. Sasaran # 1 : Menguatnya peran KBRI Berlin dalam meningkatkan dukungan Republik Federal Jerman terhadap kedaulatan NKRI, kerja sama bilateral (Polhukam dan Ekubang) serta isu-isu global

Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2015

Target Realisasi Capaian Persentase rekomendasi hasil kajian komprehensif KBRI Berlin yang ditindaklanjuti Stakeholders

40.00% 80.00% 200.00%

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH - KBRI BERLIN - 2015

13

Analisa Pencapaian, Kendala dan Pemecahan Masalah:

Sepanjang tahun 2015, KBRI Berlin melakukan berbagai upaya dalam rangka peningkatan hubungan bilateral antara RI dengan Jerman melalui a) Penjajagan kelanjutan negosiasi pembebasan visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas RI serta dilanjutkan dengan pembahasan mengenai pembebasan visa Schengen bagi WNI Pemegang paspor biasa, b) RI dan Jerman telah memberikan saling dukung bagi bagi pencalonan Dubes Nugroho Wisnumurti sebagai anggota International Law Commission (ILC) periode 2016-2021.

KBRI Berlin telah berhasil memberikan pemahaman kepada pihak parlemen di Jerman, kalangan pengusaha dan akademisi terkait dengan komoditi strategis Indonesia, dalam hal ini kelapa sawit, melalui pelaksanaan FGD dan seminar. Di kisaran politik Jerman, kelapa sawit sering diasosiasikan dengan isu perubahan iklim. Terkait dengan isu global tersebut, KBRI Berlin secara kontinyu berkontribusi dan berpartisipasi dalam perundingan perubahan iklim yang berlangsung di Berlin (Petersberg Climate Dialogue), Bonn (ADP, SBI, SBSTA) dan di Paris (COP 21).

KBRI Berlin telah melakukan pendekatan khusus dalam konteks people to people contact melalui keikutsertaan peserta Jerman pada BSBI, penjelasan khusus mengenai proses rekonsiliasi nasional terkait 1965, promosi green culture Geopark Toba sebagai bagian dari UNESCO Global Network of Geoparks, isu pluralism dalam hubungan luar negeri, dan kembali mengupayakan Papua secara positif dalam mainstreaming promosi pariwisata.

KBRI Berlin juga telah melakukan pembahasan awal mengenai pembebasan visa Schengen bagi WNI yang berkunjung ke negara-negara anggota visa Schengen serta pembahasan pembebasan visa Jerman bagi pemegang paspor dinas dan diplomatic RI. Rangkaian pertemuan telah dilaksanakan untuk mendapatkan dukungan dari pemerintah RFJ, antara lain kementerian luar negeri RFJ dan Kementerian Dalam Negeri RFJ.

2. Sasaran # 2 :

Peningkatan peran KBRI Berlin dalam mendukung peningkatan pengaruh Indonesia di Republik Federal Jerman

Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2015

Target Realisasi CapaianPersentase realisasi rencana aksi sebagai implementasi dari perjanjian /kesepakatan

30,00% 34,62% 115,38%

Analisa Pencapaian, Kendala dan Pemecahan Masalah:

KBRI Berlin telah menjajagi pembentukan Focus Group Discussion (FGD) sebagai cikal bakal Inter Parliamentary Caucus antara Parlemen RI dan RFJ. Penjajagan dilaksanakan kepada beberapa anggota parlemen yang mempunyai minat dan simpati terhadap Indonesia. Hasil yang diperoleh yaitu komitmen dari Mr. Thomas Gambke, sebagai Ketua ASEAN Parliamentary Friendship Group (APFG) untuk melakukan kunjungan ke Indonesia pada tahun 2016. Kunjungan ini kiranya dapat dimanfaatkan untuk melakukan Focus Group Discussion pertama antara DPR RI dengan Bundestag.

KBRI Berlin telah melakukan sejumlah kegiatan promosi terkait dengan upaya menciptakan peluang perdagangan dan investasi. Untuk mendukung misi tersebut, sekaligus telah diberdayakan Diaspora Indonesia di Jerman melalui penyelenggaraan Inspirational Dialogue dengan tema Diaspora and Entrepreneurship. Selain pendekatan kepada Pemerintah Federal, KBRI Berlin juga telah melakukan pendekatan dengan sejumlah negara bagian Jerman, Kadin dan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH - KBRI BERLIN - 2015

14

asosiasi bisnis di Jerman. Upaya ini diperlukan guna memperluas jejaring serta peluang kerja sama dalam upaya mempromosikan potensi ekonomi Indonesia di Jerman. Sebagai bagian dari Messe Diplomacy, KBRI Berlin juga memfasilitasi serta ikut aktif sebagai peserta pada sejumlah trade fair internasional di Jerman seperti ANUGA, CeBit, Hannover Messe, SPOGA/Gafa, IMM, Ambiente, Coteca, dan Bazaar Berlin.

Khususnya di bidang pariwisata, KBRI Berlin terus memfasilitasi keikutsertaan Indonesia pada International Tourismus Boerse yang merupakan pameran pariwisata terbesar di dunia. Penyelenggaraan promosi terpadu Trade, Tourism, and Investment kepada masyarakat kota Berlin melalui acara Resepsi Diplomatik pada bulan September 2015 serta Ein Tag in Indonesien di Mall of Berlin pada bulan Juni 2015. kedua kegiatan ini tidak hanya berhasil mengundang perhatian masyarakat umum, namun juga sebagai bentuk pembinaan talenta-talenta lokal Indonesia di wilayah kota Berlin dan sekitarnya untuk ikut memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia ke masyarakat Jerman.

Keikutsertaan Indonesia sebagai Guest of Honour Frankfurt Book Fair secara strategis membuka peluang bagi Indonesia untuk mengerahkan soft power diplomacy, khususnya meningkatkan pamor Indonesia dalam hal budaya dan dunia literatur. Berbagai kegiatan seperti book reading dengan para penulis Indonesia, keikutsertaan pada Museum Uferfest di Frankfurt, dan partisipasi pada Leipzig Book Fair diselenggarakan sebagai suatu rangkaian yang memuncak pada partisipasi Indonesia pada pameran buku terbesar di dunia tersebut.

3. Sasaran # 3 :

Peningkatan peran KBRI Berlin dalam menciptakan nilai manfaat ekonomi, dan pembangunan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia

Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2015

Target Realisasi Capaian Persentase peningkatan indeks Trade, Tourism and Investment

9% 16,35% 181.67%

Analisa Pencapaian, Kendala dan Pemecahan Masalah:

Di bidang perdagangan, selama tahun 2015, tercatat total nilai perdagangan sebesar USD 6,1 milyar. Hal ini merupakan penurunan sebesar 11,8% dibandingkan periode yang sama tahun 2014. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi adalah perlambatan perekonomian global yang ditandai dengan antara lain adanya penurunan harga komoditi, dan perlambatan pertumbuhan ekonomi China berikut kapasitas manufakturnya. Adapun Peningkatan ekspor Jerman yang cukup tinggi ke pasar global tidak diikuti dengan adanya peningkatan impor Indonesia dari Jerman. Kondisi yang sama juga terjadi untuk impor Jerman yang meningkat dari pasar global namun tidak diikuti dengan peningkatan ekspor Indonesia ke Jerman. Ditengarai dari sisi Indonesia sendiri, melemahnya ekspor Indonesia ke luar negeri serta berkurangnya impor Indonesia dari luar negeri sepanjang tahun 2015 turut memberikan andil terhadap penurunan nilai perdagangan bilateral Indonesia-Jerman.

Di bidang pariwisata, pada tahun 2015, tercatat sebanyak 193.731 wisatawan Jerman yang mengunjungi Indonesia, atau meningkat sebesar 24% dibandingkan pada periode yang sama ditahun sebelumnya (155.162 wisatawan). Peningkatan ini umumnya ditopang oleh karakteristik wisatawan Jerman yang rata-rata memiliki masa tinggal yang relatif lama serta spending yang juga relatif besar dibandingkan wisatawan asing lainnya. Faktor lainnya yang ditengarai berdampak positif terhadap arus wisatawan asing ke Indonesia antara lain pelemahan nilai tukar Rupiah

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH - KBRI BERLIN - 2015

15

terhadap US Dollar yang terdepresiasi sebesar 10% sejak awal tahun 2015 serta anjloknya harga minyak bumi dunia sebesar 50% dalam 1 tahun terakhir yang berkorelasi langsung dengan turunnya harga tiket penerbangan.

Terkait dengan investasi, pada tahun 2015, nilai investasi Jerman di Indonesia mencapai USD 57,27 juta dengan jumlah proyek sebanyak 169 proyek. Sebagai perbandingan, pada tahun 2014 terdapat 114 proyek investasi Jerman di Indonesia dengan nilai sebesar USD 50,2 juta. Jumlah proyek yang cukup banyak mencerminkan skala investasi Jerman di Indonesia didominasi oleh perusahaan kecil dan menengah Jerman. Adapun dari sisi Jerman sendiri, terdapat peningkatan arus investasi Jerman ke kawasan terdekat Jerman, dalam hal ini ke negara-negara Uni Eropa dan Afrika, sedangkan arus investasi Jerman ke sejumlah kawasan utama dunia lainnya, dalam hal ini ke Asia dan Amerika, malahan mengalami penurunan. Dalam hal ini, arus investasi Jerman ke China mengalami penurunan yang sangat signifikan, disamping arus investasi Jerman ke sebagian besar negara-negara ASEAN juga mengalami hal yang sama.

Perkembangan indeks TTI antara Indonesia dan Jerman selama 10 tahun terakhir adalah sbb:

Indeks Trade-Tourism-Investment Indonesia - Jerman

Year IDX Trade IDX Tourist IDX Invest TTI index Change%

2005 6.78 9.10 0.84 16.72 ‐‐

2006 7.85 4.28 0.57 12.70 ‐24.07

2007 8.17 4.99 0.70 13.86 9.15

2008 10.32 10.35 9.73 30.39 119.27

2009 8.22 8.05 4.17 20.44 ‐32.73

2010 10.09 10.62 17.92 38.63 88.98

2011 10.58 11.20 22.21 44.00 13.89

2012 11.78 12.22 12.00 36.00 ‐18.18

2013 14.04 13.72 12.48 40.24 11.78

2014 10.08 18.95 16.12 45.14 12.18

2015 8.84 22.11 21.58 52.53 16.35

Secara khusus, meskipun terdapat peningkatan indeks TTI antara Indonesia dan Jerman di tahun 2015, peningkatan ini tidak dapat dipisahkan dari karakteristik data statistik TTI tahun berjalan yang tidak bisa diasosiasikan secara langsung sebagai hasil/dampak dari kegiatan KBRI di tahun yang sama. Terdapat jeda waktu yang

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH - KBRI BERLIN - 2015

16

sulit untuk ditetapkan antara dampak suatu kegiatan promosi dengan peningkatan aktual TTI yang tercermin dalam data statistik. Selain itu, dimensi antara anggaran kegiatan promosi KBRI tidak dapat disetarakan dengan nilai aktual TTI serta banyaknya faktor-faktor eksternal yang lebih berpengaruh dalam memberikan dampak pada angka aktual TTI. Dalam hal ini, upaya KBRI dalam melakukan sejumlah kegiatan untuk meningkatkan nilai manfaat ekonomi dan pembangunan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia akan lebih terefleksi pada output kegiatan KBRI Berlin pada jangka pendek dengan outcome yang baru dapat dikorelasikan pada jangka menengah dan jangka panjang.

4. Sasaran # 4 :

Menguatnya peran soft power diplomasi yang dilakukan oleh KBRI Berlin

Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2015 Target Realisasi Capaian

Persentase publik yang berpandangan positif terhadap Indonesia

40,00% 80,77% 201,92%

Analisa Pencapaian, Kendala dan Pemecahan Masalah:

KBRI Berlin telah memfasilitasi kegiatan Interfaith and Intermedia Dialogue antara RI dan RFJ pada tanggal 28-30 September 2015 yang mengambil tema Religion, State and Media in Dialogue: 4th German-Indonesian Interfaith and Intercultural Dialogue. Kegiatan ini difokuskan pada peran pemerintah, pendidikan, agama dan media dalam menangkal dan mengatasi ancaman radikalism dan membahas mengenai peran tenaga pengajar dan jurnalis dalam mempromosikan toleransi antar umat beragama.

Berbagai upaya terus dilakukan oleh KBRI Berlin dalam rangka public outreach guna menciptakan opini positif masyarakat Jerman dan juga diaspora Indonesia di Jerman terhadap Indonesia. Upaya ini dilakukan oleh KBRI secara mandiri maupun dengan melibatkan Friends of Indonesia maupun kelompok masyarakat dan mahasiswa Indonesia di Jerman. Secara kuantitatif, berdasarkan kuesioner yang disebarkan KBRI Berlin, 80,77% responden memiliki pandangan yang positif terhadap Indonesia, adapun, secara kualitatif, beberapa media utama di Jerman telah secara objektif menilai positif proses demokrasi dan pluralisme di Indonesia.

Kesertaan Indonesia sebagai Guest of Honour pada Frankfurt Book Fair 2015 juga mampu meningkatkan eksposure Indonesia di Jerman sebagai negara dengan kekayaan literatur serta budaya yang tinggi. Sambutan serta respon publik Jerman terhadap keberhasilan Indonesia sebagai Guest of Honour pada Frankfurt Book Fair 2015 memberikan kontribusi positif dalam pembentukan opini positif publik Jerman mengenai Indonesia di tahun 2015.

5. Sasaran # 5 :

Meningkatnya pelayanan dan perlindungan WNI/BHI serta pemberdayaan diaspora

Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2015

Target Realisasi CapaianPersentase permasalahan WNI dan BHI yang diselesaikan

70% 82,86% 118,37%

Persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran

70% 94% 134,29%

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH - KBRI BERLIN - 2015

17

Analisa Pencapaian, Kendala dan Pemecahan Masalah:

Di tahun 2015, KBRI Berlin menargetkan untuk menyelesaikan 70% dari 100 kasus yang diperkirakan terjadi dan ditangani di wilayah akreditasi Berlin. Namun demikian di akhir tahun 2015, jumlah kasus yang muncul untuk ditangani oleh KBRI Berlin hanya berjumlah 58 kasus. Dari jumlah tersebut dan dipandang dari segi kualitas capaian penanganan, 57 kasus telah selesai dan 1 kasus masih dalam proses penyelesaian. Sehingga nilai capaiannya menjadi 82,86%. Meskipun jumlah kasus tidak sesuai dengan perkiraan namun dari segi penanganan telah berhasil dilaksanakan dengan baik. Penurunan jumlah kasus dapat pula dipandang secara positif bahwa masalah perlindungan WNI dan BHI dapat semakin dimonitor dan dicegah menjadi kasus yang lebih besar. Upaya KBRI Berlin melakukan ‘jemput bola‘‘ memberikan sosialisasi peraturan kekonsuleran serta warung konsuler di sentra-sentra komunitas masyarakat Indonesia, menjadi salah satu faktor semakin difahaminya ketentuan dan cara pencegahan masalah oleh WNI di wilayah akreditasi.

Terkait pelayanan publik oleh KBRI Berlin, berdasarkan 114 masukan hasil kuesioner yang diterima KBRI Berlin sepanjang 2015, tercatat 94% responden menyatakan puas dengan pelayanan yang diberikan. Adapun tolok ukur dari tingkat kepuasan tersebut mencakup antara lain: informasi pelayanan, jangka waktu penyelesaian pelayanan, tarif yang dibayarkan dan profesionalitas staf dalam memberikan pelayanan.

6. Sasaran # 6 :

Meningkatnya dukungan manajemen kepegawaian, keuangan, dan perlengkapan KBRI Berlin yang akuntabel

Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2015

Target Realisasi Capaian Nilai hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) KBRI Berlin yang dilakukan Itjen dan BPO

B (60,00) C (45,90) 76,50%

Persentase Realisasi Anggaran (SP2D) terhadap Alokasi DIPA KBRI Berlin

95,00% 97,74% 102,88%

Analisa Pencapaian, Kendala dan Pemecahan Masalah:

Nilai hasil evaluasi AKIP KBRI Berlin tidak berhasil mencapai target yang ditetapkan (nilai B), dan hanya mendapatkan nilai C. KBRI Berlin telah menyelesaikan dokumen LAKIP 2014 secara tepat waktu, namun karena adanya unsur culpability dari pejabat yang bertanggung jawab untuk pengiriman dokumen. Akibatnya, LAKIP 2014 KBRI Berlin tidak berhasil disampaikan tepat waktu dan kepada pejabat terkait telah dilakukan tindakan administratif sesuai ketentuan yang berlaku.

Khusus pada tahun anggaran 2015, KBRI Berlin menerima Anggaran Belanja Tambahan Belanja Barang Non Operasional (BBNO) sebesar Rp. 2,6 milyar sehingga total BBNO KBRI Berlin TA 2015 menjadi Rp. 5,7 milyar (meningkat 32,5.% dibandingkan tahun 2014, yang jumlahnya sebesar Rp. 4,3 milyar).

Pada saat yang sama terus dilakukan berbagai pembenahan keuangan, terutama untuk menyelesaikan masalah-masalah residual dari tahun-tahun sebelumnya. Khusus untuk penyelesaian masalah pembukuan tahun 2010-2013, telah dicapai kemajuan antara lain perbaikan pembukuan KBRI Berlin periode terkait melalui penelusuran transaksi-transaksi masa lampau.

Selain itu, KBRI Berlin juga terus mengupayakan percepatan pelepasan asset, yang sempat terkatung-katung selama 17 tahun terakhir. Saat ini telah tercapai kemajuan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH - KBRI BERLIN - 2015

18

berupa keluarnya ijin penghapusan dari Menteri Keuangan selaku Pengguna Barang, telah sampainya proses penghapusan ke tahap siap lelang, namun masih pending surat ijin dari Presiden RI untuk pelepasan aset, yang mana Tim Setneg telah melakukan kunjungan verifikasi ke Bonn dalam rangka keluarnya surat tersebut.

KBRI Berlin juga telah menyelesaikan persoalan dana idle pinjaman pembelian tanah Tiergarten sebesar USD 639.127,82 dengan Bank Mandiri Hong Kong, yang juga sempat terkatung-katung selama 7 tahun terakhir melalui perjanjian restrukturisasi kredit.

Secara umum, dukungan manajemen, keuangan dan kepegawaian KBRI Belin berhasil ditingkatkan. Dukungan sarana dan prasarana KBRI Berlin juga berhasil ditingkatkan. Hasil paling konkrit yang menunjukkan keberhasilan dukungan manajemen keuangan adalah tercapainya semua kegiatan yang direncanakan dengan serapan anggaran sebesar 97,74%.

D. Akuntabilitas Keuangan Tahun 2015

Pelaksanaan Anggaran KBRI Berlin pada tahun 2015 dialokasikan ke dalam 2 Program yaitu :

- Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan tugas teknis lainnya Kementerian Luar Negeri RI (01) (1302) Kegiatan Penyelenggaraan Diplomasi dan Kerjasama Internasional Perwakilan RI dengan memperoleh anggaran sebesar Rp. 70.482.247.000 ekuivalen US$ 5.638.579,76 dengan kurs rata-rata US$. 1 = Rp. 12.500,-.

- Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian Luar Negeri (02) (1306) Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Perwakilan RI di Luar Negeri dengan memperoleh anggaran sebesar Rp. 18.072.173.000,- ekuivalen US$ 1.445.773,84 dengan kurs rata-rata US$ 1 = Rp. 12.500,-.

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH - KBRI BERLIN - 2015

19

RINCIAN REALISASI ANGGARAN PER OUTPUT 2015

1302.002 Rp 300,375,000 210,011,820Rp 90,363,180Rp 69.92%521211 Belanja Bahan Rp 20,000,000 813,471Rp 19,186,529Rp 4.07%521213 Rp 22,500,000 6,033,530Rp 16,466,470Rp 26.82%521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya Rp 39,625,000 -Rp 39,625,000Rp 0.00%522131 Belanja Jasa Konsultan Rp 137,500,000 125,044,547Rp 12,455,453Rp 90.94%524219 Rp 80,750,000 Rp 78,120,272 2,629,728Rp 96.74%

1302.003 Laporan Promosi / Kerjasama Internasional 4,318,766,000Rp 4,273,725,157Rp 45,040,843Rp 98.96%521211 Belanja Bahan 367,337,000Rp 365,713,044Rp 1,623,956Rp 99.56%521213 150,000,000Rp 144,339,887Rp 5,660,113Rp 96.23%521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya 1,924,770,000Rp 1,891,144,194Rp 33,625,806Rp 98.25%522151 Belanja Jasa Profesi 109,311,000Rp 105,562,980Rp 3,748,020Rp 96.57%524219 1,767,348,000Rp 1,766,965,052Rp 382,948Rp 99.98%

1302.004 Jumlah Masyarakat Indonesia di Luar Negeri yang dibina/digalang 1,195,100,000Rp 1,186,554,311Rp 8,545,689Rp 99.28%521211 Belanja Bahan 418,125,000Rp 417,842,066Rp 282,934Rp 99.93%521213 75,000,000Rp 72,443,464Rp 2,556,536Rp 96.59%521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya 425,000,000Rp 423,536,971Rp 1,463,029Rp 99.66%524219 276,975,000Rp 272,731,810Rp 4,243,190Rp 98.47%

1302.005 Dokumen Kekonsuleran 50,000,000Rp 8,312,053Rp 41,687,947Rp 16.62%521211 Belanja Bahan 50,000,000Rp 8,312,053Rp 41,687,947Rp 16.62%

1302.994 Layanan Perkantoran 41,479,489,000Rp 40,918,798,235Rp 560,690,765Rp 98.65%511141 Tunjangan Sewa Rumah 3,933,799,000Rp 3,846,720,195Rp 87,078,805Rp 97.79%511142 Restitusi Pengobatan/Asuransi Home Staff 2,354,398,000Rp 2,191,172,945Rp 163,225,055Rp 93.07%511145 Belanja TPLN untuk Home Staff PNS (Staff di LN) 20,813,718,000Rp 20,670,337,538Rp 143,380,462Rp 99.31%511149 Gaji Pegawai Setempat 14,377,574,000Rp 14,210,567,557Rp 167,006,443Rp 98.84%

002 Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran 23,138,517,000Rp 21,936,847,032Rp 1,201,669,968Rp 94.81%521111 Belanja Keperluan Perkantoran 5,807,575,000Rp 5,675,005,425Rp 132,569,575Rp 97.72%522113 Belanja Langganan Air 300,000,000Rp 124,297,204Rp 175,702,796Rp 41.43%522111 Belanja Langganan Listrik 1,050,000,000Rp 985,205,693Rp 64,794,307Rp 93.83%522112 Belanja Langganan Telepon 972,400,000Rp 773,248,160Rp 199,151,840Rp 79.52%522119 Belanja Langganan Daya dan Jasa Lainnya 300,000,000Rp 198,770,594Rp 101,229,406Rp 66.26%522141 Belanja Sewa 8,022,834,000Rp 7,913,905,464Rp 108,928,536Rp 98.64%523111 Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan (PNBP) 1,983,810,000Rp 1,976,182,705Rp 7,627,295Rp 99.62%523121 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin (PNBP) 2,943,424,000Rp 2,573,513,561Rp 369,910,439Rp 87.43%523121 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin (RM) 62,500,000Rp 58,341,497Rp 4,158,503Rp 93.35%524211 Belanja perjalanan biasa - luar negeri 1,695,974,000Rp 1,658,376,729Rp 37,597,271Rp 97.78%

1306.998 Belanja Modal dan Bangunan 17,973,832,000Rp 17,933,721,362Rp 40,110,638Rp 99.78%533111 Cicilan Tanah 17,973,832,000Rp 17,933,721,362Rp 40,110,638Rp 99.78%

1306.996 Belanja Perangkat Pengolah data dan komunikasi 98,341,000Rp 81,080,097Rp 17,260,903Rp 82.45%532111 Belanja Perangkat Pengolah data dan komunikasi 98,341,000Rp 81,080,097Rp 17,260,903Rp 82.45%

Rp88,554,420,000 Rp86,549,050,067 Rp2,005,369,933 97.74%

Honor Output Kegiatan

Belanja Perjalanan Lainnya-Luar Negeri

Belanja Perjalanan Lainnya-Luar Negeri

Honor Output Kegiatan

Sisa Pagu31 Desember 2015

Persentase Realisasi dari

Pagu31 Desember 2015

Pagu TA 2015 (Revisi APBN-P)

Honor Output Kegiatan

No Realisasi

31 Desember 2015

TOTAL

UraianSuboutput/Komponen/Subkomponen/Akun/detil

Perlindungan WNI BHI

Belanja Perjalanan Lainnya-Luar Negeri

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian LAKIP tersebut di atas dan diperjelas pada matriks lampiran maka dapat disimpulkan bahwa KBRI Berlin dapat dinilai cukup berhasil dalam mewujudkan sasaran strategis pada tahun 2015. Hal ini diharapkan akan berakumulasi pada pencapaian visi dan misi KBRI Berlin yang diamanatkan oleh RENSTRA KBRI Berlin 2015-2019.

Namun demikian KBRI Berlin masih menyisakan sejumlah kecil pelaksanaan kegiatan yang belum dapat dilaksanakan pada tahun 2015, baik disebabkan oleh kendala eksternal yang berada diluar jangkauan wewenang KBRI Berlin maupun yang disebabkan oleh kendala internal. Meskipun pada dasarnya kegiatan yang belum dilaksanakan pada tahun 2015 tersebut disebabkan lebih banyak merupakan kegiatan pendukung dari kegiatan utama lainnya. KBRI Berlin telah menganalisa berbagai kendala tersebut dan telah mengambil beberapa langkah untuk perbaikan pelaksanaan kegiatan pada tahun 2016.

B. Kendala Utama

Kendala eksternal yang dihadapi oleh KBRI Berlin terutama berupa terdapatnya faktor-faktor sistemik yang berada di luar kendali KBRI Berlin yang mempengaruhi target kinerja KBRI Berlin, khususnya terkait pencapaian outcome peningkatan TTI antara Indonesia dan Jerman. Kondisi ini menyebabkan sulitnya untuk memastikan tercapainya target kinerja berbentuk outcome karena faktor-faktor penentu yang berada di luar kendali KBRI Berlin.

Kendala eksternal lainnya terkait dengan meningkatnya berbagai kunjungan Pejabat Indonesia yang memerlukan pendampingan pejabat KBRI. Penyampaian rencana kunjungan tersebut seringkali diberikan dalam waktu persiapan dan konsolidari yang terlalu singkat sehingga menyebabkan tidak optimalnya pelaksanaan agenda kunjungan.

Kendala internal juga berdampak cukup signifikan pada berbagai pelaksanaan kegiatan KBRI Berlin 2014. Kendala tersebut diantaranya terkait dengan waktu pencairan ABT BBNO dan ABT selisih kurs yang terlalu rapat dengan akhir tahun anggaran. Kendala lainnya juga berupa keterbatasan sumber daya manusia yang diakibatkan oleh berkurangnya beberapa staf KBRI Berlin (home staff dan local staff di bawah formasi). Selain itu, proses pembangunan gedung KBRI Berlin yang tertunda juga berdampak terhadap kelancaran kegiatan operasional KBRI Berlin dan penyerapan anggaran, maupun upaya diplomasi secara keseluruhan.

C. Pemecahan Masalah

KBRI Berlin telah mengambil langkah-langkah sebagai berikut dalam mewujudkan pelaksanaan kegiatan dan pencapaian sasaran strategis sepanjang tahun 2015 :

1. Tetap terus melakukan pendekatan terhadap berbagai kalangan di Jerman dan di Indonesia untuk memastikan dukungan penuh semua pihak terhadap pencapaian visi dan misi KBRI Berlin.

2. Mengupayakan berbagai kebijakan/kegiatan diplomasi yang efektif dan efisien. 3. Meningkatkan efisiensi pendampingan pejabat Pemri sesuai dengan prosedur dan

peraturan yang ada. 4. Meningkatkan alokasi perencanaan kegiatan fasilitasi kunjungan pejabat Pemri ke

Jerman.

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH - KBRI BERLIN - 2015

21

5. Meningkatkan dukungan sumberdaya manusia khususnya tenaga honorer yang kompeten di bidangnya sesuai dengan arahan pusat dan prosedur yang ada.

6. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan pegawai setempat mengenai substansi, tupoksi dan pengetahuan keprotokolan melalui pelatihan khusus.

Berlin, Februari 2016

LAMPIRAN

Lampiran I

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Luar Negeri

Meningkatnya dukungan manajemen dan teknis pelaksanaan diplomasi Indonesia

Persentase penyelenggaran dukungan manajemen yang profesional, akuntabel (sesuai peraturan Perundangan), efisien (tepat sasaran) dan efektif (tepat guna)

100% 100% 100% 100% 100% 66,212.71 79,455.25 95,346.30 114,415.56 137,298.67

Penyelenggaraan kegiatan dukungan manajemen pada Perwakilan RI

Terselenggeranya peningkatan pelaksanaan dukungan manajemen pada Perwakilan RI

Persentase terselenggaranya operasional dan pemeliharaan perkantoran

100% 100% 100% 100% 100%

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian Luar Negeri

Meningkatnya kualitas dukungan sarana dan prasarana Kementerian Luar Negeri

Tingkat dukungan sarana dan prasarana aparatur Kementerian Luar Negeri

100% 100% 100% 100% 100% 15,919.83 19,148.80 23,046.06 27,756.52 500,759.38

Jumlah pembangunan/ pengadaan peningkatan gedung kantor/ wisma duta dan gedung lainnya

100% 100% 100% 100% 100%

Jumlah pengadaan/ peningkatan mechanical elektrik/ peralatan dan mesin

100% 100% 100% 100% 100%

Pelaksanaan Diplomasi dan Kerja Sama Internasional pada Perwakilan RI

Meningkatnya kegiatan diplomasi dan kerja sama internasional

indeks peningkatan kegiatan diplomasi dan kerja sama internasional

3,212.49 3,854.99 4,625.99 5,551.19 6,661.43

Persentase rekomendasi yang ditindaklanjuti stakeholders

40% 40% 40% 40% 40%

Persentase realisasi rencana aksi sebagai implementasi dari perjanjian/kesepakatan

30% 30% 30% 30% 30%

PROGRAM/KEGIATAN TARGET ALOKASI (Rp juta rupiah)

Matriks Rencana Strategis (RENSTRA) 2015 – 2019

Peningkatan Sarana dan Prasarana Perwakilan RI

Terselenggaranya peningkatan pelaksanaan diplomasi dan kerja sama internasional pada Perwakilan RI

Penyelenggaraan Diplomasi dan Kerja Sama Internasional

INDIKATOR SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)

Terlaksananya peningkatan sarana dan prasarana Perwakilan RI

Rencana Strategis KBRI Berlin 2015 – 2019

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019PROGRAM/KEGIATAN

TARGET ALOKASI (Rp juta rupiah)INDIKATOR

SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)

Persentase peningkatan indeks Trade, Tourism and Investment

9% 9% 10% 10% 11%

Persentase publik yang berpandangan positif terhadap Indonesia

40% 42% 45% 48% 50%

Persentase permasalahan WNI dan BHI yang diselesaikan

70% 70% 70% 70% 70%

Persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran

70% 70% 70% 70% 70%

Rencana Strategis KBRI Berlin 2015 – 2019

Lampiran II

Perwakilan RI : KBRI BerlinTahun Anggaran : 2015

No. Sasaran Indikator Kinerja Target(1) (2) (3) (4)1 Menguatnya peran KBRI Berlin dalam

meningkatkan dukungan Republik Federal Jerman terhadap kedaulatan NKRI, kerja sama bilateral (Polhukam dan Ekubang) serta isu-isu global

Persentase rekomendasi hasil kajian komprehensif KBRI Berlin yang ditindaklanjuti Stakeholders

40%

2 Peningkatan peran KBRI Berlin dalam mendukung peningkatan pengaruh Indonesia di Republik Federal Jerman

Persentase realisasi rencana aksi sebagai implementasi dari perjanjian/kesepakatan

30%

3 Peningkatan peran KBRI Berlin dalam menciptakan nilai manfaat ekonomi, dan pembangunan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia

Persentase peningkatan Trade, Tourism and Investment

9%

4 Menguatnya peran soft power diplomasi yang dilakukan oleh KBRI Berlin

Persentase publik yang berpandangan positif terhadap Indonesia

40%

Persentase permasalahan WNI dan BHI yang diselesaikan

70%

Persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran

70%

Nilai hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) KBRI Berlin yang dilakukan Itjen dan BPO

B

Persentase Realisasi Anggaran (SP2D) terhadap Alokasi DIPA KBRI Berlin

95%

Kegiatan Anggaran1 Penyelenggaraan Diplomasi dan Kerja Sama

Internasional Perwakilan RI Rp. 69.425.203.0002 Peningkatan Sarana dan Prasarana

Perwakilan RI di Luar NegeriRp. 15.769.832.000

Berlin, 31 Maret 2015

Menteri Luar Negeri Kepala Perwakilan RI

(Retno L.P. Marsudi) (Dr. Ing. H. Fauzi Bowo)Duta Besar LBBP

Meningkatnya pelayanan dan perlindungan WNI/BHI serta pemberdayaan diaspora

Meningkatnya dukungan manajemen kepegawaian, keuangan, dan perlengkapan KBRI Berlin yang akuntabel

6

5

PERJANJIAN KINERJA