sejarah revolusi indonesia-yudiwahyudin

Upload: yunitan-teguh

Post on 02-Apr-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    1/101

    SEJARAH REVOLUSI

    INDONESIA

    SEPUTAR

    BADAN PENYELIDIK USAHA PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA (BPUPKI)

    DAN

    PANITIA PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA (PPKI)

    Oleh: Yudi Wahyudin

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    2/101

    2

    KATA PENGANTAR

    Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan semesta Alam,

    Allah Yang Maha Pemberi segala berkah di alam ini. Tak lupa salawat dan salam

    semoga selalu tercurah atas manusia utama Muhammad Saw dan keluarganya.

    Buku Sejarah Revolusi Indonesia: Diseputar BPUPKI dan PPKI yang

    ada di hadapan para pembaca ini akan mengupas tonggak penting dalam sejarah

    Indonesia. Sungguh, itu momentum yang terpenting dalam proses berdirinya

    republik ini. Dalam sidang-sidang itulah dilahirkan UUD 1945 dan

    Pancasila. Di situ pula dirumuskan bentuk dan struktur negara

    ini. Malah, sidang itu pula yang kemudian memilih Soekarno dan

    Mohammad Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia yang

    pertama.

    Terima kasih yang mendalam kepada penerbit yang telah menerbitkan

    buku ini dan membantu mensosialisasikan kembali momen-momen bersejarah

    bagi bangsa ini. Semoga saja buku ini dapat menjadi pelengkap pelajaran dan

    dapat bermanfaat untuk kita semua. Kritik dan saran membangun selalu penulis

    harapkan.

    Garut, Desember 2009

    Penulis

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    3/101

    3

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR | 2

    DAFTAR ISI | 3

    BAB I: BPUPKI | 4

    a. Latar Belakang | 4b. Tugas-tugas BPUPKI | 6c. Susunan Anggota BPUPKI | 7d. Sidang Pertama | 14e. Masa antara Sidang Pertama dan Kedua | 18f. Sidang Kedua | 22g. Cuplikan Risalah BPUPKI | 25

    BAB II: SEPUTAR PPKI | 48

    a. Latar Belakang | 48b. Pembentukan PPKI | 50c. Beberapa Saat Sebelum Proklamasi | 53d. Peristiwa Rengasdengklok | 55e. Pertemuan Soekarno-Hatta dengan Jenderal Mayor Nishimura dan

    Laksamana Muda Maeda | 65

    f. Proklamasi | 67g. Sidang-sidang PPKI | 77h. Gejolak-gejolak Pasca Sidang PPKI | 81

    BAB III : Penutup | 99

    DAFTAR PUSTAKA | 100

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    4/101

    4

    BAB I

    BADAN PENYELIDIK USAHA PERSIAPAN

    KEMERDEKAAN INDONESIA (BPUPKI)

    A. Latar Belakang

    Setelah Nederland diserbu oleh tentara Nazi Jerman pada tanggal 5 Mei

    1940 dan jatuh pada tanggal 10 Mei 1940, maka Ratu Wihelmina dengan segenap

    aparat pemerintahannya mengungsi ke Inggris, sehingga pemerintahan Belanda

    masih dapat berkomunikasi dengan pemerintah jajahan di Indonesia.

    Janji Belanda tentang Indonesia Merdeka kelak di kemudian hari dalam

    kenyataannya hanya suatu kebohongan sehingga tidak pernah menjadi kenyataan.

    Bahkan sampai akhir pendudukan pada tanggal 10 Maret 1940, kemerdekaan

    bangsa Indonesia itu tidak pernah terwujud.

    Fasis Jepang masuk ke Indonesia dengan propaganda, Jepang Pemimpin

    Asia, Jepang Saudara Tua Bangsa Indonesia. Akan tetapi memasuki awal tahun

    1944, kedudukan Jepang dalam perang Pasifik semakin terdesak. Angkatan Laut

    Amerika Serikat dipimpin Laksamana Nimitz berhasil menduduki posisi penting

    di Kepulauan Mariana seperti Saipan, Tidian dan Guan yang memberi kesempatan

    untuk Sekutu melakukan serangan langsung ke Kepulauan Jepang. Sementara

    posisi Angkatan Darat Amerika Serikat yang dipimpin oleh Jendral Douglas Mac

    Arthur melalui siasat loncat kataknya berhasil masuk ke pantai Irian dan

    membangun markasnya di Holandia (Jayapura). Dari Holandia inilah Mac Arthur

    akan menyrang Filipina untuk memenuhi janjinya. Di sisi lain kekuatan Angkatan

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    5/101

    5

    Laut Sekutu yang berpusat di Biak dan Morotai berhasil menghujani bom pada

    pusat pertahanan militer Jepang di Maluku, Sulawesi, Surabaya dan Semarang.

    Kondisi tersebut menyebabkan jatuhnya pusat pertahanan Jepang dan merosotnya

    semangat juang tentara Jepang. Kekuatan tentara Jepang yang semula ofensif

    berubah menjadi defensif (bertahan).

    Kepada bangsa Indonesia, pemerintah militer Jepang masih tetap

    menggembar-gemborkan (meyakinkan) bahwa Jepang akan menang dalam perang

    Pasifik.

    Pada tanggal 18 Juli 1944, Perdana Menteri Hideki Tojo terpaksa

    mengundurkan diri dan diganti oleh Perdana Menteri Kaiso Kuniaki. Dalam

    rangka menarik simpati bangsa Indonesia agar lebih meningkatkan bantuannya

    baik moril maupun materiil, maka tanggal 19 September 1944 PM Kaiso Kuniaki

    mengeluarkan janji kemerdekaan kelak kemudian hari bagi bangsa Indonesia.

    Janji kemerdekaan ini sering disebut dengan istilah Deklarasi Kaiso.

    Sejak saat itu pemerintah Jepang memberi kesempatan pada bangsa

    Indonesia untuk mengibarkan bendera merah putih berdampingan dengan

    Hinomaru (bendera Jepang), begitu pula lagu kebangsaan Indonesia Raya boleh

    dinyanyikan setelah lagu Kimigayo. Di satu sisi ada sedikit kebebasan, namun di

    sisi lain pemerintah Jepang semakin meningkatkan jumlah tenga pemuda untuk

    pertahanan. Selain dari organisasi pertahanan yang sudah ada ditambah lagi

    dengan organisasi lainnya seperti: Barisan Pelajar (Suishintai), Barisan Berani

    Mati (Jikakutai) beranggotakan 50.000 orang yang diilhami oleh pasukan

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    6/101

    6

    Kamikase Jepang yang jumlahnya 50.000 orang (pasukan berani mati pada saat

    penyerangan ke Pearl Harbour).

    Pada tanggal 29 April 1945 bersamaan dengan hari ulang tahun Kaisar

    Jepang, beliau memberikan hadiah ulang tahun kepada bangsa Indonesia yaitu

    janji kedua pemerinntah Jepang berupa kemerdekaan tanpa syarat. Janji itu

    disampaikan kepada bangsa Indonesia seminggu sebelum bangsa Jepang

    menyerah, dengan maklumat Gunseikan (Pembesar Tertinggi Sipil dari

    Pemerintah Militer Jepang di seluruh Jawa dan Madura), No. 23. Dalam janji

    kemerdekaan kedua itu bangsa Indonesia diperkenankan untuk memperjuangkan

    kemerdekaannya. Bahkan dianjurkan kepada bangsa Indonesia untuk berani

    mendirikan Negara Indonesia merdeka di hadapan musuh-musuh Jepang, yaitu

    Sekutu termasuk kaki tangannya Nica (Nitherlands Indie Civil Administration),

    yang ingin mengembalikan kekuasaan kolonialnya di Indonesia. Bahkan Nica

    telah melancarkan serangannya di pulau Tarakan dan Morotai.

    B. Tugas-tugas BPUPKI

    Untuk mendapatkan simpati dan dukungan dari bangsa Indonesia maka

    sebagai realisasi janji tersebut maka dibentuklah suatu badan yang bertugas untuk

    menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 1 Maret

    1945 Panglima tentara ke-16 Letnan Jendral Keimakici Harada, mengumumkan

    dibentuknya Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia disingkat

    BPUPKI atauDokuritsu Junbi Cosakai.

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    7/101

    7

    Tujuan pembentukan badan tersebut adalah menyelidiki dan

    mengumpulkan bahan-bahan penting tentang ekonomi, politik dan tata

    pemerintahan sebagai persiapan untuk kemerdekaan Indonesia.

    Dr. K.R.T. Radjiman Widiodiningrat

    C. Susunan Anggota BPUPKI

    Walaupun dalam penyusunan keanggotaan berlangsung lama karena

    terjadi tawar menawar antara pihak Indonesia dan Jepang, namun akhirnya

    BPUPKI berhasil dilantik 28 Mei 1945 bertepatan dengan hari kelahiran Kaisar

    Jepang. Adapun keanggotaan yang terbentuk berjumlah 67 orang dengan ketua

    Dr. K.R.T. Radjiman Widiodiningrat dan R. Suroso dan seorang Jepang sebagai

    wakilnya Ichi Bangase ditambah 7 anggota Jepang yang tidak memiliki suara. Ir.

    Soekarno yang pada waktu itu juga dicalonkan menjadi ketua, menolak

    pencalonannya karena ingin memperoleh kebebasan yang lebih besar dalam

    perdebatan, karena biasanya peranan ketua sebagai moderator atau pihak yang

    menegahi dalam memberi keputusan tidak mutlak.

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    8/101

    8

    Ir. Soekarno

    Adapun susunan keanggotaan yang pada hari itu diumumkan adalah nama-

    nama ketua, wakil ketua serta para anggota sebagai berikut:

    a. Ketua (Kaicoo) : Dr. K.R.T. Radjiman Wediodiningrata. Ketua Muda (Fucu Kaicoo) : Iclubangse (Anggota luar biasa)

    b. Ketua Muda (Fucu Kaicoo) : R.P. Soeroso (Merangkap Kepala)Seperti disinggung sebelumnya, enam puluh (60) orang anggota biasa (Iin)

    bangsa Indonesia (tidak termasuk ketua dan ketua muda), yang kebanyakan

    berasal dari pulau Jawa, tapi terdapat beberapa dari Sumatra, Maluku, Sulawesi,

    dan beberapa orang peranakan Eropa, Cina, dan Arab. Semuanya itu bertempat

    tinggal di Jawa, karena badan penyelidik itu diadakan oleh Saikoo Sikikan Jawa.

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    9/101

    9

    Nama anggota itu menurut nomor tempat duduknya dalam siding adalah

    sebagai berikut:

    1. Ir. Soekarno2. Mr. Muh. Yamin3. Dr. R. Kusumah Atmaja4. R. Abdulrahim Pratalykrama5. R. Aris6. K.H. Dewantara

    K. Bagus H. Hadikusuma

    7. K. Bagus H. Hadikusuma8. M.P.H. Bintoro9. A.K. Moezakir10.B.P.H. Poerbojo11.R.A.A. Wiranatakoesoema12.Ir. R. Asharsoetedjo Moenandar13.Oeij Tjiang Tjoei

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    10/101

    10

    14.Drs. Muh. Hatta

    R. Otto Iskandar Dinata

    15.Oei Tjong Hauw16.H. Agus Salim17.M. Soetardjo Kartohadikusumo18.R.M. Margono Djojohadikusumo19.KH. Abdul Halim20.KH. Masjkoer21.R. Soedirman

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    11/101

    11

    R.A.A Wiranatakoesoema

    22.Prof. Dr. P.A.H. Djayadiningrat23.Prof. Dr. Soepomo24.Prorf. Ir. Roeseno25.

    Mr. R.P. Singgih

    26.Mr. Ny. Maria Ulfah Santoso27.R.M.T. A. Soejo28.R. Ruslan Wongsokusumo29.R. Soesanto Tirtoprodjo30.Ny. R.S.S. Soemario Mangunpoespito

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    12/101

    12

    31.Dr. R. Boentaran Martoatmodjo32.Liem Koen Hian33.Mr. J. Latuharhary34.Mr. R. Hindromartono35.R. Soekardjo Wirjopranoto36.Hadji Ah. Sanoesi

    Mr. J. Latuharhary

    37.A.M. Dasaat38.Mr. Tan Eng Hoa39.

    Ir. R.M.P. Soerachman Tjokroadisurjo

    40.R.A.A. Soemitro Kolopaking Poerbonegoro41.K.R.M.T.H. Woeryaningrat42.Mr. A. Soebardjo43.Prof. Dr. R. Djenal Asiki Widjayakoesoema44.Abikoesno

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    13/101

    13

    45.Prada Harahap46.Mr. R.M. Sartono47.K.H.M. Mansoer48.K.R.M.A. Sosrodiningrat49.Mr. Soewandi50.K.H.A. Wachid Hasyim51.P.F. Dahler52.Dr. Soekiman53.Mr. K.R.M.T. Wongsonegoro54.R. Otto Iskandar Dinata55.A. Baswedan56.Abdul Kadir57.Dr. Samsi

    A. Baswedan

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    14/101

    14

    58.Mr. A.A. Maramis59.Mr. Samsoedin60.Mr. R. Sastromoeldjono

    D. Sidang Pertama

    Selama masa tugasnya BPUPKI hanya mengadakan sidang dua kali.

    Sidang pertama dilakukan pada tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945 di gedung

    Chou Sang In di Jalan Pejambon 6 Jakarta yang sekarang dikenal dengan sebutan

    Gedung Pancasila. Pada zaman Belanda, gedung tersebut merupakan gedung

    Volksraad, lembaga DPR bentukan Belanda.

    Suasana Sidang Pertama BPUPKI

    Pada sidang pertama, Dr. KRT. Rajiman Widyodiningrat selaku ketua

    dalam pidato pembukaannya menyampaikan masalah pokok menyangkut dasar

    negara Indonesia yang ingin dibentuk pada tanggal 29 Mei 1945.

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    15/101

    15

    Mr. Muhammad Yamin

    Ada tiga orang yang memberikan pandangannya mengenai dasar negara

    Indonesia yaitu Mr. Muhammad Yamin, Prof. Dr. Supomo dan Ir. Soekarno.

    Orang pertama yang memberikan pandangannya adalah Mr. Muhammad

    Yamin. Dalam pidato singkatnya, ia mengemukakan lima asas yaitu:

    a. peri kebangsaanb. peri ke Tuhananc. kesejahteraan rakyatd. peri kemanusiaane. peri kerakyatan

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    16/101

    16

    Prof. Dr. Soepomo

    Pada tanggal 31 Mei 1945, Prof. Dr. Soepomo dalam pidatonya

    mengusulkan pula lima asas yaitu:

    a. persatuanb. mufakat dan demokrasic. keadilan sosiald. kekeluargaane. musyawarah

    Pada sidang hari ketiga tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno mengusulkan

    lima dasar negara Indonesia merdeka yaitu

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    17/101

    17

    a. Kebangsaan Indonesiab. Internasionalisme dan peri kemanusiaanc. Mufakat atau demokrasid. Kesejahteraan sosiale. Ketuhanan yang Maha Esa.

    Kelima asas dari Ir. Soekarno itu disebut Pancasila yang menurut beliau

    dapat diperas menjadi Tri Sila atau Tiga Sila yaitu:

    a. Sosionasionalismeb. Sosiodemokrasic. Ketuhanan yang berkebudayaan

    Bahkan menurut Ir. Soekarno Trisila tersebut di atas masih dapat diperas

    menjadi Eka sila yaitu sila Gotong Royong.

    Anda masih ingat tentang dasar negara Indonesia Pancasila? Ternyata

    konsep Pancasila diambil dari konsep Ir. Soekarno, dan kita selalu mengenang

    tanggal 1 Juni sebagai hari lahirnya Pancasila.

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    18/101

    18

    Drs. Moh. Hatta

    E. Masa antara Rapat Pertama dan Kedua

    Meskipun sudah ada tiga usulan tentang dasar negara, namun sampai 1

    Juni 1945 sidang BPUPKI belum berhasil mencapai kata sepakat tentang dasar

    negara. Maka diputuskan untuk membentuk panitia khusus yang diserahi tugas

    untuk membahas dan merumuskan kembali usulan dari anggota, baik lisan

    maupun tertulis dari hasil sidang pertama. Panitia khusus ini yang Anda kenal

    dengan Panitia 9 atau panitia kecil yang terdiri dari:

    1. Ir. Soekarno (ketua)2. Drs. Moh. Hatta (wakil ketua)3. KH. Wachid Hasyim (anggota)4. Abdoel Kahar Muzakar (anggota)

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    19/101

    19

    5. Mr. A.A. Maramis (anggota)6. Abikoesno Tjokrosoeyoso (anggota)7. H. Agus Salim (anggota)8. Mr. Achmad Soebardjo (anggota)9. Mr. Muhammad Yamin (anggota).

    KH. Wachid Hasyim

    Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Sembilan mengadakan pertemuan.

    Hasil dari pertemuan tersebut, direkomondasikan Rumusan Dasar Negara yang

    dikenal dengan Piagam Jakarta (Jakarta Charter) yang berisi

    1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagipemelukpemeluknya;

    2. Kemanusiaan yang adil dan beradab;3.

    Persatuan Indonesia;

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    20/101

    20

    4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalampermusyawaratan perwakilan;

    5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

    Mr. A.A. Maramis

    Abikoesno Tjokrosoeyoso

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    21/101

    21

    H. Agus Salim (kiri) dan Soekarno

    Coba Anda perhatikan rumusan piagam Jakarta point pertama, konsep

    inilah yang pada akhirnya mengalami perubahan karena adanya kritik bahwa

    bangsa Indonesia majemuk dalam beragama. Di sisi lain konsep tersebut saat ini

    sedang gencar-gencarnya untuk diusahakan kembali yaitu upaya untuk

    menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya mengingat agama Islam merupakan

    mayoritas di Indonesia. (Silahkan Anda analisa sendiri bagaimana pendapat Anda

    tentang polemik/masalah di atas?

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    22/101

    22

    Mr. Achmad Soebardjo

    F. Sidang Kedua

    Setelah piagam Jakarta berhasil disusun, BPUPKI membentuk Panitia

    Perancang Undang-Undang Dasar. Ini merupakan sidangnya yang ke-2 pada

    tanggal 10 - 16 Juli 1945. dengan tema bahasan bentuk negara, wilayah negara,

    kewarganegaraan, rancangan Undang-Undang Dasar, ekonomi dan keuangan,

    pembelaan negara, pendidikan dan pengajaran. Dalam rapat ini dibentukPanitia

    Perancang Undang-Undang Dasar beranggotakan 19 orang dengan ketua Ir.

    Soekarno, Panitia Pembelaan Tanah Air dengan ketua Abikoesno

    Tjokrosoejoso dan Panitia Ekonomi dan Keuangan diketuai Mohamad Hatta.

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    23/101

    23

    Suasana sidang BPUPKI pada saat membicarakan dasar negara

    dan UUD Negara RI.

    Dengan pemungutan suara, akhirnya ditentukan wilayah Indonesia

    merdeka yakni wilayah Hindia Belanda dahulu, ditambah dengan Malaya,

    Borneo Utara, Papua, Timor-Portugis, dan pulau-pulau sekitarnya.

    Pada tanggal 11 Juli 1945 Panitia Perancang UUD membentuk lagi panitia

    kecil beranggotakan 7 orang yaitu:

    a. Prof. Dr. Mr. Soepomo (ketua merangkap anggota)b. Mr. Wongsonegoroc. Mr. Achmad Soebardjod. Mr. A.A. Maramise. Mr. R.P. Singgihf. H. Agus Salimg. Dr. Sukiman.

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    24/101

    24

    Dalam rapat ini dibentukPanitia

    Perancang Undang-Undang Dasarberanggotakan 19 orang dengan ketua

    Ir. Soekarno, Panitia Pembelaan

    Tanah Air dengan ketua Abikoesno

    Tjokrosoejoso dan Panitia Ekonomi

    dan Keuangan diketuai Mohamad

    Hatta.

    Tugas panitia kecil adalah menyempurnakan dan menyusun kembali

    rancangan UUD yang telah disepakati.

    Selain panitia kecil di atas, adapula panitia Penghalus bahasa yang

    anggotanya terdiri dari Prof. Dr. Mr. Soepomo, Prof. Dr. P.A.A. Hoesein

    Djayadiningrat.

    Tanggal 13 Juli 1945 panitia perancang UUD yang diketuai Ir. Soekarno

    mengadakan sidang untuk membahas hasil kerja panitia kecil perancang UUD.

    Pada tanggal 14 Juli 1945 dalam rapat pleno BPUPKI menerima laporan

    panitia perancang UUD yang dibacakan Ir. Soekarno. Dalam laporan tersebut tiga

    masalah pokok yaitu:

    a. pernyataan Indonesia merdekab. pembukaan UUDc. batang tubuh UUD.

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    25/101

    25

    Dengan pemungutan suara, akhirnya

    ditentukan wilayah Indonesia merdeka

    yakni wilayah Hindia Belanda dahulu,

    ditambah dengan Malaya, Borneo

    Utara, Papua, Timor-Portugis, dan

    pulau-pulau sekitarnya.

    Konsep pernyataan Indonesia merdeka disusun dengan mengambil tiga

    alenia pertama piagam Jakarta. Sedangkan konsep Undang-Undang Dasar hampir

    seluruhnya diambil dari alinea keempat piagam Jakarta.

    Hasil kerja panitia perancang UUD yang dilaporkan akhirnya diterima

    oleh BPUPKI. Kejadian ini merupakan momentum yang sangat penting karena

    disinilah masa depan bangsa dan negara dibentuk.

    G. Cuplikan Risalah BPUPKI

    Mr. Muhamad Yamin:

    Selainnya daripada itu Garuda Negara Indonesia tidak mau mengenal

    enclaves atau tanah kepunyaan dalam ruangan hidup bangsa Indonesia,

    yang telah ditentukan sejak empat ribu tahun oleh Sang Alam dan

    sudah diberkati dengan takdir Tuhan Ilahi menjadi tumpah darah

    Indonesia yang tentu batas dan luasnya. Garuda Negara Indonesia

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    26/101

    26

    hendak terbang membubung tinggi dengan gagahnya meliputi daerah

    yang terhampar dari gentingan Kra di tanah Semenanjung Melayu dan

    Pulau Weh di puncak utara Sumatra, sampai ke kandung

    Sampanmangio di kaki Gunung Kinibalu dan Pulau Palma Sangihe di

    sebelah Utara Sulawesi, meliputi daerah yang delapan (Sumatera,

    Jawa, Borneo, Malaya, Selebes, Sunda Kecil, Maluku dan Papua)

    dengan segala pulau-pulau sekelilingnya. Peta daerah daratan dan

    lautan sekeliling benua kepulauan itu sudah terlukis dengan garis yang

    tentu dalam dada bangsa Indonesia. Lukisan daerah itu hendak

    dibelanya dengan jiwa dan darah. Dasar penentuan daerah hendaklah

    sejajar dengan kemauan itu, supaya Negara Indonesia dipangku oleh

    putera Negara dengan keikhlasan hati yang girang-gembira.

    (BPUPKI, sidang pertama, rapat besar, 29 Mei 1945, h. 21) [oe] 45b

    Mr. Muhamad Yamin:

    Dua hari yang lampau Tuan Ketua memberi kesempatan kepada kita

    sekalian juga boleh mengeluarkan perasaan. Memang orang Indonesia

    berpikir dengan hati dan berasa dengan jantung. Baiklah sebagai

    penutup saya curahkan perasaan saya dengan sya'ir:

    REPUBLIK INDONESIA

    Abadilah Republik Indonesia

    Untuk selama-lamanya,

    Yang dilindungi tumpah-darah

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    27/101

    27

    Benua kepulauan yang indah,

    Antara cakrawala langit yang murni

    Dengan bumi tanah yang sakti.

    Di samping teman, di hadapan lawan

    Negara berdiri ditakdirkan Tuhan,

    Untuk keselamatan seluruh bangsa

    Supaya berbahagia segenap ketika;

    Berbudi setia, tenaga Merdeka

    Dengan menjunjung kedaulatan Negara.

    Di atas abu negara kedua

    Kami membentuk negara ketiga,

    diiringkan lagu Indonesia Raya;

    Di bawah kibaran bendera bangsa,

    Di sanalah rakyat hidup berlindung,

    Berjiwa merdeka, tempat bernaung.

    Kami bersiap segenap ketika,

    Dengan darah, jiwa dan raga,

    Membela negara junjungan tinggi

    Penuh hiasan lukisan hati:

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    28/101

    28

    Melur-cempaka dari daratan

    Awan angkasa putih kelihatan

    Buih gelombang dari lautan.

    Hati yang mukmin selalu meminta

    Kepada Tuhan Yang Maha Esa,

    Supaya Negara Republik Indonesia;

    Kuat dan kokoh selama-lamanya

    Melindungi rakyat, makmur selamat,

    Hidup bersatu di laut-di darat.

    Demikianlah pidato saya, Tuan Ketua, dengan mengucapkan sekali

    lagi terima kasih.

    (BPUPKI, sidang pertama, rapat besar, 29 Mei 1945, h. 23-4) [oe] 45c

    Prof.Dr.Mr. R. Soepomo:

    ....pertama tentang daerah. Saya mufakat dengan pendapat yang

    mengatakan: "pada dasarnya Indonesia, yang harus meliputi batas

    Hindia Belanda". Akan tetapi jikalau misalnya daerah Indonesia lain,

    umpanya negeri Malaka, Borneo Utara hendak ingin juga masuk

    lingkungan Indonesia, hal itu kami tidak keberatan. Sudah tentu itu

    bukan kita saja yang akan menentukan, akan tetapi juga pihak saudara-

    saudara yang ada di Malaka dan Borneo Utara.

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    29/101

    29

    (BPUPKI, sidang pertama, rapat besar, 31 Mei 1945, h. 26)

    Mr. Muhamad Yamin:

    Walaupun sejengkal tanah Indonesia kita tetap dengan segala

    akibatnya hendak mempersatukannya, tetapi juga setapak tanah orang

    lain kita tidak mengingini. Kita hendak meninggikan kedaulatan

    daerah tanah-air kita, dan kita tak mau menyinggung kedaulatan

    daerah bangsa lain.

    (BPUPKI, sidang pertama, rapat besar, 31 Mei 1945, h. 41) [oe] 45d

    Mr. Muhamad Yamin:

    Kedua daerah Timor Portugis dan Borneo Utara ialah dua daerah yang

    letaknya di luas bekas Hindia Belanda dan menjadi enclaves.Enclaves

    ini tak perlu diadakan dalam daerah negara Indonesia, supaya

    berdirilah daerah itu di bawah suatu kekuasaan dan ikut membulatkan

    daerah negara Indonesia, karena tidak saja daerah itu masuk daerah

    pulau yang delapan, tetapi juga sejak semula sudah diduduki oleh

    bangsa Indonesia sebagai tanah-air bersama.

    Kemudian, tuan Ketua, dengan istimewa saya meminta perhatian

    kepada daerah keempat, tanah Malaya dan daerah yang empat di

    semenanjung itu. Kedua daerah ini ialah tanah Indonesia asli dan

    penduduk aslinya ialah bangsa Indonesia sejati.

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    30/101

    30

    (BPUPKI, sidang pertama, rapat besar, 31 Mei 1945, h. 44) [oe] 45e

    Mr. Muhamad Yamin:

    Dalam tahun 1894, tuan Ketua, jadi lima puluh tahun dahulu, maka

    tentera Belanda menjalankan politik imperialismenya, dengan

    membakar puri Cakranegara di Pulau Lombok. Rakyat dibunuh, puri

    dibakar, dan emas dirampas. Di antara barang rampasan itu adalah

    suatu buku keropak asli dalam bahasa Jawa-lama, yang berasal dari

    tahun 1365, ditulis oleh rakawi Prapanca di sekeliling Raja Hayam

    Wuruk dan di bawah pemandangan Patih Gadjah Mada, setahun

    sebelum linuhung-negara yang ulung ini meninggal dunia (1364).

    Kita Negarakertagama yang sampai kepada kita, ialah suatu intan

    berkilau-kilauan dalam perpustakaan kita, dan berasal dari kerajaan

    Indonesia ke-II, ketika matahari kebesaran tumpah-darah kita sedang

    memuncak. Kita itu telah disalin, selainnya dari tiga syair; ketiga syair

    ini sudah saya baca berulang-ulang. Saya sangat terharu akan isi dan

    ikatan bahasanya, walaupun syair itu bukanlah untuk menusuk

    perasaan, melainkan suatu dokumen sejarah, yang menurut pendapat

    saya suatu welingan testamen politik Gadjah Mada, yang menentukan,

    apakah yang dinamai kepulaun Nusantara atau Indonesia.

    Batasan menurut welingan itu tidak dipengaruhi rasa kebangsaan

    sekarang, melainkan dengan murninya turun daripada bangsa

    Indonesia dahulu. Maka dalam syair welingan itu, yang akan saya

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    31/101

    31

    lampirkan di belakang pidato saya, menyatakan bahwa Nusantara

    terang meliputi Sumatera, Jawa-Madura, Sunda Kecil, Borneo,

    Selebes, Maluku-Ambon, dan semenanjung Malaya, Timor dan Papua,

    tak ubahnya daripada keinginan kita pada ketika ini. Inilah tanah-air

    Nusantara yang terhampar atas daerah yang delapan. Dalam 600 tahun

    itu perasaan dan pendapat kita tak berubah-ubah. Barangkali perasaan

    dan pendapat itu lebih tua lagi dari tahun 1365, agaknya samalah

    tuanya dengan pengartian nenek-moyang Indonesia, ketika dalam

    zaman purbakala dengan bantuan Sang Alam ruangan tanah-air

    terbentuk di atas permukaan bumi, di benua kepulauan yang maha

    indah itu.

    Gadjah Mada dan Prapanca berkata dalam abad ke-XIV kepada kita:

    "Inilah batasan daerah tumpah-darah Nusantara!" Dan kita dalam abad

    ke-XX berkata pula kepada negara ketiga: "Inilah daerah Negara

    Persatuan Indonesia, seperti yang kami terima sebagai pusaka dari

    negara kedua!" Kesetiaan hati kepada daerah pusaka, tumpah-darah

    daerah yang delapan, akan menimbulkan rasa kedaulatan daerah

    negara, seperti nanti akan tersauh sebagai jangkar di pelabuhan aturan

    dasar Negara Indonesia, yang sedang kita susun.

    (BPUPKI, sidang pertama, rapat besar, 31 Mei 1945, h. 47 [oe] 45f

    Ir. Soekarno:

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    32/101

    32

    ......Merdeka buat saya ialah : "political indipendence", politieke

    onafhankelijkheid. Apakah yang dinamakan politieke

    onafhankelijkheid? Tuan-tuan sekalian! Dengan terus-terang saja saya

    berkata: tatkala Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai akan bersidang, maka

    saya, di dalam hati saya banyak khawatir, kalau-kalau banyak anggota

    yang --saya katakan di dalam bahasa asing, maafkan perkataan ini--

    "zwaarwichtig"akan perkara-perkara yang kecil,zwaarwichtigsampai

    --kata orang Jawa-- "jelimet". Jikalau sudah membicarakan hal yang

    kecil-kecil sampai jelimet, barulah mereka berani menyatakan

    kemerdekaan.

    Tuan-tuan yang terhormat! Lihatlah di dalam sejarah dunia, lihatlah

    kepada perjalanan dunia itu. Banyak sekali negara-negara yang

    merdeka, tetapi bandingkanlah kemerdeakaan negara-negara itu satu

    sama lain! Samakah isinya, samakah derajatnya negara-negara yang

    merdeka itu? Jermania merdeka, Sauda Arabia merdeka, Iran merdeka,

    Tiongkok merdeka, Nippon merdeka, Amerika merdeka, Inggeris

    merdeka, Rusia merdeka, Mesir merdeka. Namanya semuanya

    merdeka, tetapi bandingkanlah isinya!

    ..... Maaf, Paduka Tuan Zimukyokutyoo! Berdirilah saya punya bulu,

    kalau saya membaca tuan punya surat, yang meminta kepada kita

    supaya dirancangkan sampai jelimat hal ini dan itu dahulu semuanya!

    Kalau benar semua hal ini harus diselesaikan lebih dulu, sampai

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    33/101

    33

    jelimet, maka saya tidak akan mengalami Indonesia merdeka, tuan

    tidak akan mengalami Indonesia merdeka, kita semuanya tidak akan

    mengalami Indonesia Merdeka --sampai di lobang kubur!

    (Tepuk tangan riuh)

    ..... Saudara-saudara, kenapa kita sebagai pemimpin rakyat, yang

    mengetahui sejarah, menjadi zwaarwichtig, menadi gentar, padahal

    semboyan Indonesia Merdeka bukan sekarang saja kita siarkan?

    Berpuluh-puluh tahun yang lalu, kita telah menyiarkan semboyan

    Indonesia Merdeka, bahkan sejak tahun 1932 dengan nyata-nyata kita

    mempunya semboyan "Indonesia merdeka sekarang". Bahkan tiga kali

    sekarang, yaitu: Indonesia merdeka sekarang! Sekarang! Sekarang!

    (Tepuk tangan riuh.)

    (BPUPKI, sidang pertama, rapat besar, 1 Juni 1945, h. 55-7) [oe] 45g

    Sukiman:

    ... Tentang bentuk unitaristis dan federalistisch, tuan-tuan yang

    terhormat, juga di dalam hal ini riwayat menunjukkan sesungguhnya,

    bahwa pada permulaan hubungan negara-negara adalah sebagai

    perserikatan negara-negara, "statenbond", kemudian meningkat kepada

    "bondstaat"dan pada akhirnya meningkat lagi kepada "eenheidsstaat"

    (Negara kesatuan -pen.), karena eeinheidsstaat sesungguhnya

    menjamin satu urusan, satu bentuk yang se-efficient-efficient-nya. Kita

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    34/101

    34

    dapat melihat contohnya di dalam riwayat Jerman. Di sana kita melihat

    pada permulaan adanya negara-negara statenbond, perseriktan negara

    yang meningkat kepada bondstaat sebelum Hitler berkuasa dan

    sesudah Hitler berkuasa menjadi eenheidsstaat. Demikian pula halnya

    dnegan Amerika, akan tetapi Amerika baru bertingkat yang ke-dua

    saja, belum sampai kepada tingkat yang sempurna, yaitu tingkat yang

    dinamakan unitaristis; belum meningkat kepada tingkat penghabisan.

    Maka tiap-tiap daripada kita sesungguhnya mempunyai cita-cita yang

    setinggi-tingginya, yaitu satu negara buat satu bangsa dan satu tanah-

    air. Di dalam kalangan kita sesungguhnya saya juga tergolong mereka

    yang menyetujui tingkat ke-dua itu, karena tingkat ke-dua

    sesungguhnya dalam usahanya akan memperkuat pemerintahan pusat,

    sehingga di dalam praktek sesungguhnya sudah mewujudkan bentuk

    yang unitaristisch. Maka lebih baiklah saya terima bentuk yang paling

    terakhir, yait bentuk sebagai eenheidsstaat, yaitu negara persatuan.

    Karena di dalam pemandangan saya, untuk mendirikan suatu

    bondstaatharuslah suda adastaat-staat.

    (BPUPKI, sidang ke-dua, rapat besar, 10 Juli 1945, h. 102-3) [oe] 45h

    Abdoel Kahar Moezakir:

    ... Oleh karena itu untuk menyelamatkan seluruh tanah-air kita, untuk

    menyelamatkan sebidang tanah yang ditempati oleh bangsa kita,

    bangsa Melayu, yang tinggal di Semenanjung Melayu, baiklah mereka

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    35/101

    35

    kita masukkan dalam tanah-air kita dengan kerelaan mereka, dengan

    sukarela mereka, yang telah lama mencita-citakan kesatuan dengan

    kita. Bukan tanah Melayu saja, akan tetapi juga pulau Papua walaupun

    bangsanya agak berlainan daripada bangsa kita, daripada bangsa

    Melayu umumnya seperti keterangan Tuan Hatta. Maka biarlah yang

    tinggal di Papua agak lebih hitam-hitaman sedikit daripada kita, akan

    tetapi tanah Papua itu pula menjadi sumber kekayaan kita. Janganlah

    sumber kekayaan, yang diwariskan oleh nenek-moyang kita hilang

    dengan sia-sia belaka. Oleh karena itu saya setuju, bahwa dalam

    menentukan batas halaman tanah-air kita, hendaklah kita berpikir

    dengan sebaik-baiknya; janganlah didasarkan pada soal, apakah kita

    sanggup atau tidak sanggup, tetapi pula apakah akan timbul

    kesanggupan akan merdeka atau tidak...

    (BPUPKI, sidang ke-dua, rapat besar, 10 Juli 1945, h. 111) [oe] 45i

    Mr. Muhamad Yamin:

    .... tidaklah saja berdasar kepada dasar hukum internasional, tetapi juga

    berdasar kepada yang lebih tinggi daripada itu, maka bangsa yang

    tidak merdeka hendak menjadi merdeka menurut dasar kemanusiaan,

    kemauan Ilahi, yang memberi kesempatan kepada masyarakat untuk

    bertanah-air. Maka menurut dasar ini yang akan menjadi daerah

    susunan Negara Republik Indonesia ialah tumpah darah Indonesia.

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    36/101

    36

    Jadi dengan pelantikan negara baru ini, dengan segala kesucian,

    tumpah-darah Indonesia menjadi daerah negara Republik Indonesia...

    Pada perasaan penduduk Maluku tanah Papua adalah sebagian

    daripada tanah Indonesia, dan sudah berpuluh-puluh tahun lamanya

    orang Indonesia dari Ambon, Tidore dan lain-lain daerah melakukan

    usaha di pulau-pulau itu, dan dalam perasaan mereka itu tanah Papua

    tidak tercerai dari tanah Maluku. Oleh sebab itu, kita harap betul-betul,

    supaya Papua (sebagai lanjutan pekerjan orang Indonesia) jangan

    dilepaskan daripada daerah Indonesia.

    Lain daripada itu perlulah kita bicarakan, bahwa pada waktu ini yang

    membangkitkan semangat angkatan baru Indonesia, yang memberi

    corak kepada Republik Indonesia, yakni daerah negara Indonesia yang

    sempurna.

    Dengan keterangan-keterangan pemuda-pemuda kita menyebutkan,

    bahwa Melayu dan Papua adalah menjadi pokok keinginan mereka itu.

    Oleh sebab itu, harus juga kita yakin bahwa negara Indonesia yang kita

    bentuk bukan untuk kita saja, tetapi untuk angkatan muda. Oleh sebab

    itu, jangan kita meninggalkan warisan yang sempit untuk mereka itu.

    Kita membentuk negara untuk bangsa yang akan datang. Dengan

    sendirinya juga segala pembicaraan-pembicaraan kita dapat dilengkapi

    dengan perkataan-perkataan lain, tertuju ke tanah Borneo Utara dan

    daerah lain. Hendaklah juga daerah-daerah itu selengkapnya

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    37/101

    37

    dimasukkan ke dalam daerah tanah Indonesia. Tidak ada perbedaan

    antara Borneo Utara dan Borneo Selatan.

    Indonesia adalah suatu gugusan kesatuan....

    Dan kemudian kepada Portugis Timor perlu kita ketahui, bahwa

    Portugis Timor itu jatuh ke dalam kekuasaan Balatentara Dai Nippon

    oleh karena kekuasaan Belanda dahulu telah merampas tanah itu

    daripada tangan orang Portugis, sehingga setelah kekuasaan Belanda

    jatuh, jatuhlah Portugis Timor itu ke dalam tangan Balatentara Dai

    Nippon. Saya membicarakan hal ini, Karen adalah suatu kebetulan

    dalam sejarah dunia yang diberkati oleh Allah Yang Maha Kuasa,

    bahwa seluruh daerah yagn kita perbincangkan tadi telah bersatu di

    dalam tangan Balatentara Dai Nippon. Oleh sebab itu maka bersatu

    daerah-daerah itu diserahkan ke bawah kedaulatan negara Republik

    Indonesia, dan jikalau kiranya ada di antara kita yang berfikiran akan

    mengecilkan daerah itu lebih kecil daripada yang saya sebut tadi, lebih

    baik turutlah dengan taktik dan juga hikmat kebijaksanaan kita untuk

    bertemu di dalam daerah yang lebih besar, berpendirian sama untuk

    menjadikan seluruh tumpah-darah Indonesia daerah negara kta sekaran

    ini...

    (BPUPKI, sidang ke-dua, rapat besar, 10 Juli 1945, h. 112, 115-6) [oe] 45j

    Abdoel Kaffar:

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    38/101

    38

    ....kalau kita melihat ke batas kita di Timur, ke pulau Timor, saya

    setuju sekali dengan anggota yang terhormat Muh. Yamin, yaitu agar

    pulau itu dimasukkan dalam lingkungan kita, terletak Indonesia baru,

    begitu pula Borneo Utara, dimana terletak Serawak, dan juga Negara

    Papua. Bukanlah kita bersifat meminta, tetapi hal itu beralaskan

    kebangsaan. Saya sebagai anggota pengurus Badan Pembelaan selalu

    mengikuti gerak-gerik tenaga muda di lapangan-lapangan Asia Timur

    ini...

    (BPUPKI, sidang ke-dua, rapat besar, 10 Juli 1945, h. 117)

    R.A.A. Poerbonegoro Soemitro Kolopaking:

    .... Jikalau kemenangan akhir tercapai dan ada permintaan yang nyata

    dari Malaya Selatan, Borneo Utara bahwa rakyat di situ merasa juga

    ingin masuk di dalam Indonesia Merdeka. Tetapi itu urusan di

    kemudian hari. pada waktu ini kita harus mengadakan usul yang

    praktis, yang nyata dapat dijalankan, selekas mungkin jangan kita

    minta keadaan 100% yang tidak mungkin dilaksanakan dalam

    peperangan, sebab keadaan sehari-hari dipengaruhi oleh peperangan.

    Asal keadaan biasa berjalan, sedikit demi seikit kita dapat menambah

    dengan 5%, 10%, 15%, lama-kelamaan tercapailah Indonesia merdeka

    yang bulat....

    (BPUPKI, sidang ke-dua, rapat besar, 10 Juli 1945, h. 119) [oe] 45k

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    39/101

    39

    Drs. Mohammad Hatta:

    Paduka Tuan Ketua, sidang yang terhormat.

    Pada sidang pertama daripada Badan Penyelidik, saya telah

    mengemukakan permintaan saya yang sederhana tentang batas-batas

    Indonesia. Waktu itu saya katakan, bahwa saya tidak minta lebih

    daripada daerah daerah Indonesia yang dahulu dijajah oleh Belanda.

    Kalau itu seluruhnya diberikan kembali kepada kita oleh Pemerintah

    Dai Nippon, saya sudah senang. Dahulu saya sudah mengatakan

    pendapat saya tentang Malaka. Bagi saya, saya lebih suka melihat

    Malaka menjadi Negara yang merdeka sendiri dalam lingkungan Asia

    Timur Raya. Akan tetapi kalau sekiranya rakyat Malaka sendiri ingin

    bersatu dengan kita, saya tidak melarang hal itu. Hanya tetnagn Papua

    saya dengan kemarin uraian-uraian yang agak menguatirkan, oleh

    karena dapat timbul kesan keluar, bahwa kita seolah-olah mulai

    dengan tuntutan yang agak imperialis....

    Saya sendiri ingin menyatakan bahwa Papua sama sekali tidak saya

    pusingkan, bisa diserahkan kepada bangsa Papua sendiri. Saya

    mengakui bahwa bangsa Papua juga berhak untuk menjadi bangsa

    merdeka, akan tetapi bangsa Indonesia buat sementara waktu, yaitu

    dalam beberapa puluh tahun, belum sanggup, belum mempunyai

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    40/101

    40

    tenaga cukup, untuk mendidik bangsa Papua sehingga menjadi bangsa

    yang merdeka....

    ...ketika duduk dalam Perhimpunan Indonesia, saya sendiri mau

    mengurangi daerah itu. Bagian Papua saya serahkan kepada orang lain.

    Akan tetapi kalau Pemerintah Nippon memberikan Papua yang dulu di

    bawah Pemerintah Belanda kepada Indonesia, saya tidak keberatan,

    hanya saya tidak menuntutnya. Dan kalau sekiranya bagian Papui itu

    ditukar-tukar dengan Borneo Utara, saya tidak berkebaratan, malah

    bersyukur....

    Sukar juga soal Pulau Timor yang sebagian dikuasai oleh Portugal

    tidak bias itu kita pusutskan di sini, kita tidak mau bertindak begitu.

    Kita menurut status internasional...

    Dan tentang Malaka, biarlah diserahkan kepada rakyat Malaka, apakah

    mereka mau berdiri sendiri ataukah bersatu dengan Indonesia, tetapi

    janganlah dituntut oleh pihak Indonesia...

    (BPUPKI, sidang ke-dua, rapat besar, 10 Juli 1945, h. 121-3) [oe] 45l

    Ir. Soekarno:

    Bahkan sekarang Dai Nippon Teikoku dengan mulutnya Gunseikanbu,

    dengan mulutnya Paduka Tuan Kaityoo menanyakan kepada kita,

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    41/101

    41

    apakah daerah To Indo itu? Maka oleh karena itu saya setuju sekali

    dengan pendirian anggota yang terhormat Mr. Yamin kemarin, bahwa

    tidak ada hukum moral sedikitpun, tidak ada hukum internasional

    sedikitpun, yang mewajibkan kita menjadi ahli waris daripada

    Belanda. kita di sini membicarakan daerah Indonesia itu dengan sadar,

    mengingat kepentingan tanah air kita Indonesia sendiri, tidak sebagai

    ahli waris Belanda, dan tidak diikat oleh sesuatu moral yang diadakan

    oleh Belanda itu...

    Kemarin dulupun menghadap kepada saya tiga orang pemuda dari

    Sonanto dan mereka pun menyampaikan pesan daripada pemuda-

    pemuda di Malaya kepada saya supaya Malaya dimasukkan ke dalam

    Indonesia. Salah seorang pemimpin Malaya yang terkenal, yaitu

    Letnan Kolonel Abdullah Ibrahim, menyampaikan pesan yang

    meminta supaya Malaya dimasukkan ke dalam daerah Indonesia...

    Jikalau hanya pantai Barat saja daripada Selat Malaka di tangan kita

    dan musuh misalnya menguasai pantai Timur daripada Selat Malaka

    itu, maka itu berarti bahwa keselamatan Indonesia terancam....

    Tuhan s.w.t. membuat peta dunia ini dengan penuh kebijaksanaan.

    Jikalau orang melihat peta dunia, dan dia mengerti apa kehendak

    Tuhan yang terlukis di peta dunia itu, maka dia akan mengerti, bahwa

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    42/101

    42

    Allah s.w.t. telah menentukan beberapa daerah sebagai satu kesatuan.

    Allah s.w.t. menentukan kepulauan Inggris sebagai satu

    kesatuan....Hellenia...satu kesatuan... India...satu kesatuan......negara

    Indonesia Merdeka harus meliputi pula Malaya dan Papua. Itu saja.

    Kita bukan waris orang Belanda. Malaya telah di dalam tangan Dai

    Nippon Teikoku, Papua..., Borneo Utara..., Timor bagian Timur... telah

    di dalam tangan Dai Nippon Teikoku. Kita sekarang tidak akan

    berbicara dengan Belanda atau dengan Inggris, tetapi kita bicara

    dengan Dai Nippon Teikoku. Tangan Dai Nippon Teikoku itulah

    menentukan pula apa yang akan menjadi daerah Indonesia itu nanti...

    Terimakasih.

    (BPUPKI, sidang ke-dua, rapat besar, 10 Juli 1945, h. 124-6) [oe] 45m

    Sutardjo (?):

    ...saya hendak menyampaikan keterangan tentang pesan yang berat

    sekali dari wakil-wakil rakyat di Malaya, yang bunyinya begini:

    Kalau saudara-saudara mendapat kurnia Tuhan nanti bahwa Indonesia

    dimerdekakan, mendapat kemerdekaannya, janganlah hendak

    memperoleh keenakan sendiri, tetapi ingatlah kepada kita, sebab

    kitapun sebagian dari bangsa Indonesia. Hendaknya saudara-saudara

    jangan lupakan hal itu...

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    43/101

    43

    Tuan Ketua, satu kali terlepas dari tangan kita, nanti Papua itu menjadi

    benda pertikaian, menjadi benda perselisihan antara saudara-saudara.

    Saya harap, mudah-mudahan rapat ini menyelesaikan hal itu. Sudah

    tentu keputusan bukan pada pihak kita, tetapi di kalangan kita sendiri

    hendaknya kita selesaikan soal itu. Papua hendaknya dimasukkan

    dalam daerah Indonesia. Sekian saja.

    Terimakasih.

    (BPUPKI, sidang ke-dua, rapat besar, 10 Juli 1945, h. 126-7) [oe] 45n

    H. Agoes Salim:

    Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

    Sebetulnya oleh karena kurang sehat, tidak ada maksud saya hendak

    bicara hari ini. Tetapi saya menerima pengangkatan menjadi anggota

    dalam Dokuritzu Zyunbi Tyoosakai dengan satu niat, yaitu hendak

    mencari sebulat-bulatnya semufakatan antara segala anggota Dokuritzu

    Zyunbi Tyoosakai. Salah satu tujuan yang mulia, yang terpakai di

    dalam hokum syariat dalam Islam dan hidup di dalam adat bangsa-

    bangsa kita Indonesia, yaitu satu perkara yang mustahil menurut

    paham bangsa Barat adalah: mencapai kebulatan pendapat.

    Adapun dunia Barat menunjukkan kepada kita cara musyawarah

    sebagai pengganti pertengkaran, memenangkan suara yang banyak

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    44/101

    44

    daripada suara yang sedikit, karena barangkali jalan pikirannya ialah

    bahwa kalau sesuatu pembicaraan tidak dapat selesai, lalu orang

    bertentangan dengan kekuatan tenaga badan: yang banyak akan

    menang daripada yang sedikit.

    Tetapi sangkaan ini sudah kita lihat tidak benar. Riwayat demokrasi

    Eropah sudah menunjukkan kepada kita, bahwa suara yang banyak itu

    hanya sebagian terdiri daripada aliran yang berkeyakinan tepat, sedang

    sebagian besar adalah suara daripada suatu golongan tengah, yang

    tidak tentu berkeyakinan sama dan yang baginya pada asasnya sama

    saja dapat atau tidaknya tercapai sesuatu soal yang disokongnya

    dengan suaranya. Sehingga jikalau golongan yang kecil tidak mau

    menyerah karena kalah suara saja dan mau beradu tenaga dengan

    memaksa, usaha golongan kecil itu bisa juga mendapat kemenangan

    sebagaimana sudah terbukti dalam beberapa negeri di dunia Barat itu.

    Di situ bangkit salah satu partai yang meninggalkan segala azas-azas

    moral yang terpakai oleh partai lain dan yang berkata: "Kalau dengan

    menghitung suara barangkali kita kalah, tetapi kalau memakai kepalan

    kita menang"

    ...daerah Indonesia Merdeka pertama-tama ialah segala daerah Hindia

    Belanda Timur yang telah dibebaskan oleh Dai Nippon daripada

    kekuasaan Belanda dan kita bangsa Indonesia tidak ingin memberikan

    kekuasaan kembali kepada Belanda. Kemudian termasuk pula di

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    45/101

    45

    dalamnya segala bagian daerah dalam kepulauan Indonesia dan daerah

    tanah Melayu seperti yang menjadi kehendak satu pihak itu dengan

    menyangkutkan masuknya itu kepada satu syarat, yaitu apabila suara

    rakyat daerah-daerah itu menyatakan kehendaknya masuk ke dalam

    Indonesia, dengan memajukan permintaan kepada Dai Nippon

    Teikoku, agar memberi jalan cara bagaimana rakyat-rakyat di tanah

    Melayu, Serawak, Brunei, Sandakan, Papua itu menyatakan

    kehendaknya itu dalam masa selagi kita membicarakan hal ini.

    Dengan jalan demikian itu, bukanlah atas dasar suara dua-tiga orang

    utusan saja yang kebetulan datang permusyawaratan kita yang

    diadakan di sini menetapkan keputusan, melainkan keputusan itu

    berdasar kepada suara rakyat umumnya di dalam daerah-daerah itu.

    Suara dari tanah Melayu, Serawak, Brunei dan Sandakan dan bagian

    daerah Papua yang penduduknya sudah dapat menyatakan suaranya,

    hendaklah diberi jalan oleh kekuasaan Dai Nippon untuk menyatakan

    yakin atau tidaknya mereka hendak dimasukkan ke dalam daerah

    Indonesia Merdeka. Kiranya dengan cara begini hasrat yang

    didasarkan kepada tarikh lama dan yang didasarkan kepada realiteit

    dapat didamaikan....

    (BPUPKI, sidang ke-dua, rapat besar, 10 Juli 1945, h. 127-9) [oe] 45o

    Mr. A.A. Maramis:

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    46/101

    46

    Seperti saya katakan tadi, Indonesia sudah dikuasai oleh negeri Dai

    Nippon. Kita sudah bisa menetapkan sekarang, bahwa kita suka

    melepaskan diri dan memang sudah melepaskan diri dari pemerintah

    Belanda. Akan tetapi pemerintah Inggris dan Portugis masih hidup,

    Tuan Ketua. Oleh karena itu harus kita menunggu, bagaimana sikap

    penduduk Malaya, Borneo Utara, Timor dan Papua yang di bawah

    kekuasaan negara Inggris...

    (BPUPKI, sidang ke-dua, rapat besar, 10 Juli 1945, h. 130) [oe] 45p

    Dr. KRT Radjiman Wedyodiningrat:

    Kalau tidak ada lagi, saya setem saja...

    ...saya tetapkan pada saat ini, para anggota yang terhormat, yang

    diputuskan, yang disahkan hari ini oleh persidangan, yaitu bahwa

    daerah yang masuk Indonesia Merdeka: Hindia Belanda dulu ditambah

    dengan Malaya, Borneo Utara, Papua, Timor-Portugis dan pulau-pulau

    sekitarnya.

    (Tepuk tangan.)

    (BPUPKI, sidang ke-dua, rapat besar, 10 Juli 1945, h. 131-3) [oe] 45q

    Mr. Muhamad Yamin:

    Dalam penyusunan konstitusi ini janganlah kita melepaskan syarat,

    bahwa konstitusi tidak saja seharusnya sempurnya, tetapi juga harus

    manis rasanya dan merdu bunyinya sebagau suatu barang yang mulia...

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    47/101

    47

    Di depan saya adalah terletak suatu susunan konstitusi daripada

    Republik Amerika Serikat, yang acapkali dijadikan contoh buat

    beberapa konstitusi di atas dunia, karena inilah konstitusi yang tertua

    di atas dunia; juga di dalamnya ada 3 bagiannya:

    1. Declaration of Rights di kota Philadelphia dalam tahun 1774.

    2. Declaration of Independence 4 Juli 1776.

    3. Sudah itu baru konstitusi (1787).

    (BPUPKI, sidang kedua, rapat besar, 11 Juli 1945, h. 149) [oe] 45r

    Ir. Soekarno:

    ....saya telah menganjurkan sebagai orang Islam, menganjurkan kepada

    umat Islam Indonesia, supaya bekerja keras untuk mempropagandakan

    agama Islam sehebat-hebatnya dalam kalangan rakyat Indonesia,

    sehingga jikalau betul sebagian besar daripada rakyat Indonesia itu

    jiwanya berkobar dengan api Islam, rohnya menyala-nyala dengan roh

    Islam, tidak boleh tidak, bukan saja Presiden Republik Indonesia anti

    orang Islam, bahkan --saya berkata-- tiap-tiap undang-undang yang

    keluar daripada badan perwakilan bercorak Islam pula.

    (BPUPKI, sidang kedua, rapat besar, 15 Juli 1945, h. 276)

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    48/101

    48

    BAB II

    PANITIA PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA (PPKI)

    A. Latar Belakang

    Pada tanggal 6 Agustus 1945 sebuah bom atom dijatuhkan di atas kota

    Hiroshima Jepang oleh Amerika Serikat yang mulai menurunkan moral semangat

    tentara Jepang di seluruh dunia. Sehari kemudian Badan Penyelidik Usaha

    Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI, atau Dokuritsu Junbi Cosakai,

    berganti nama menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau

    disebut juga Dokuritu Junbi Inkai dalam bahasa Jepang, untuk lebih menegaskan

    keinginan dan tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 9 Agustus

    1945, bom atom kedua dijatuhkan di atas Nagasaki sehingga menyebabkan Jepang

    menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Momen ini pun dimanfaatkan

    oleh Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.

    Pemboman di Hiroshiman

    Hiroshima adalah kota pelabuhan di tepi Laut Pedalaman Seto yang

    dikenal sebagai pusat industri tekstil dan barang-barang dari karet. Kota ini

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    49/101

    49

    didirikan pada abad ke-16 sebagai kota istana di delta Sungai Ota. Sejak zaman

    Meiji hingga berakhirnya Perang Dunia II, Hiroshima merupakan pusat industri

    militer dan logistik untuk keperluan perang. Di antara produk kebanggaan kota

    Hiroshima adalah mobil Mazda, makanan ringan merek Calbee dan saus merek

    Otafuku.

    Nagasaki adalah ibu kota dan kota terbesar di Prefektur Nagasaki yang

    terletak di pesisir sebelah barat daya Kyushu, Jepang. Lokasi geografisnya adalah

    3244 LU 12952 BT. Nagasaki adalah pusat pengaruh Eropa di Jepang pada

    zaman pertengahan. Kota Nagasaki yang merupakan kota pelabuhan di Jepang

    merupakan kota yang tidak terisolasi pada waktu jepang menerapkan politik

    Isolasi(SAKKOKU). Pengaruh Eropa juga sangat terlihat dengan pesatnya

    perkembangan agama kristen di kota Nagasaki pada zaman tersebut dan

    banyaknya peninggalan bersejarah berupa bangunan-bangunan Gereja yang masih

    terawat hingga saat ini dan dijadikan sebagai obyek wisata.

    Pengeboman atom Hiroshima dan Nagasaki adalah serangan nuklir

    selama Perang Dunia II terhadap kekaisaran Jepang oleh Amerika Serikat atas

    perintah Presiden Amerika Serikat Harry S. Truman. Setelah enam bulan

    pengeboman 67 kota di Jepang lainnya, senjata nuklir "Little Boy" dijatuhkan di

    kota Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945, diikuti dengan pada tanggal 9

    Agustus 1945, dijatuhkan bom nuklir "Fat Man" di atas Nagasaki. Kedua tanggal

    tersebut adalah satu-satunya serangan nuklir yang pernah terjadi.

    Bom ini membunuh sebanyak 140.000 orang di Hiroshima dan 80.000 di

    Nagasaki pada akhir tahun 1945. Sejak itu, ribuan telah tewas akibat luka atau

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    50/101

    50

    sakit yang berhubungan dengan radiasi yang dikeluarkan oleh bom. Pada kedua

    kota, mayoritas yang tewas adalah penduduk.

    Enam hari setelah dijatuhkannya bom di Nagasaki, pada 15 Agustus,

    Jepang mengumumkan bahwa Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu,

    menandatangani instrumen menyerah pada tanggal 2 September, yang secara

    resmi mengakhiri Perang Pasifik dan Perang Dunia II. (Jerman sudah

    menandatangani menyerah pada tanggal 7 Mei 1945, mengakhiri teater Eropa.)

    Pengeboman ini membuat Jepang sesudah perang mengadopsi Three Non-Nuclear

    Principles, melarang negara itu memiliki senjata nuklir.

    Setelah menyerahnya jepang atas sekutu membuat pergerakan nasional

    yang saat itu Indonesia masih diduduki Jepang lebih leluasa. Hal ini yang memicu

    para nasionalins, terutama pemuda untuk segera memproklamirkan kemerdekaan

    Republik Indonesia.

    B. Pembentukan PPKI

    Ternyata kemenangan Sekutu dalam perang Dunia membawa hikmah

    bagi bangsa Indonesia. Menurut pengumuman Nanpoo Gun (Pemerintahan

    Tentara Jepang untuk seluruh daerah Selatan), tanggal 7 Agustus 1945 (Kan Poo

    No. 72/2605 K.11), pada pertengahan bulan Agustus 1945 akan dibentuk Panitia

    Persiapan Kemerdekaan Indonesia atauDokuritsu Zyunbi Iinkai.

    Untuk keperluan membentuk panitia itu pada tanggal 8 Agustus, Ir.

    Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Dr. Radjiman diberangkatkan ke Saigon atas

    panggilan Jendral Besar Terauchi, Saiko Sikikan untuk Daerah Selatan (Nanpoo

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    51/101

    51

    Gun), jadi penguasa tersebut juga meliputi kekuasaan wilayah Indonesia, menurut

    Soekarno, Jenderal Terauchi pada tanggal 9 Agustus memberikan kepadanya 3

    cap, yaitu:

    1. Soekarno diangkat sebagai ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan, Moh.Hatta sebagai Wakil Ketua, Radjiman sebagai anggota.

    2. Panitia persiapan boleh mulai bekerja pada tanggal 9 Agustus itu.3. Cepat atau tidaknya pekerjaan Panitia diserahkan sepenuhnya kepada

    panitia.

    Marsekal Terauchi

    Panitia Persiapan Kemerdekaan atau Dokuritsu Zyunbi Iinkai itu terdiri

    atas 21 orang, termasuk Ketua dan Wakil Ketua. Adapun susunan keanggotaan

    PPKI tersebut adalah sebagai berikut:

    1. Ir. Soekarno (Ketua)2. Drs. Moh. Hatta (Wakil Ketua)3. dr. Radjiman Widiodiningrat4.

    Ki Bagus Hadikusoemo

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    52/101

    52

    5. Oto Iskandar Dinata6. Pangeran Purbojo7. Pangeran Soerjohamodjo8. Soetardjo Kartomididjojo9. Prof. Dr. Mr. Soepomo10.Abdul Kadir11.Drs. Yap Tjwan Bing12.Dr. Mohammad Amir (didatangkan dari Sumatera)13.Mr. Abdul Abbas (didatangkan dari Sumatera)14.Dr. Ratulangi (didatangkan dari Sulawesi)15.Andi Pangerang (didatangkan dari Sulawesi)16.Mr. Latuhary17.Mr. Pudja (didatangkan dari Bali)18.A.H. Hamidan (didatangkan dari Kalimantan)19.R.P. Soeroso20.Abdul Wachid Hasyim21.Mr. Mohammad Hassan (didatangkan dari Sumatera)

    Selanjtunya tanpa sepengetahuan Jepang, keanggotaan bertambah 6

    orang, yaitu:

    1. Achmad Soebardjo (Anggota)2. Sajoeti Melik(Anggota)3. Ki Hadjar Dewantara (Anggota)

    http://id.wikipedia.org/wiki/Achmad_Soebardjohttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sajoeti_Melik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Ki_Hadjar_Dewantarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ki_Hadjar_Dewantarahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sajoeti_Melik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Achmad_Soebardjo
  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    53/101

    53

    4. R.A.A. Wiranatakoesoema (Anggota)5. Kasman Singodimedjo (Anggota)6. Iwa Koesoemasoemantri (Anggota)

    C. Beberapa Saat Sebelum Proklamasi

    PPKI pada dasarnya dibentuk oleh pemerintah pendudukan Jepang

    sebagai upaya untuk menarik simpati dari berbagai golongan. PPKI secara

    simbolik dilantik oleh Jendral Terouchi dengan mendatangkan Ir. Soekarno, Drs.

    M. Hatta dan juga Rajiman Wedyodiningrat (mantan ketua BPUPKI) ke Saigon

    pada tanggal 9 Agustus 1945. Dalam pidato pelantikannya Terauchi menerangkan

    bahwa cepat atau lambat kemerdekaan bisa diberikan, tergantung pada cara kerja

    PPKI. adapun wilayah Indonesia, maka wilayah Indonesia akan meliputi bekas

    Hindia Belanda. Bahkan dari hasil pertemuan tanggal 11 Agustus 1945, rencana

    kemerdekaan akan diberikan tanggal 24 Agustus 1945.

    Kondisi itulah yang mengakibatkan sebagian aktivis kontra Jepang

    menolak kehadiran PPKI sebagai pengantar kemerdekaan. Dua hari setelah

    Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air dari Dalat, Sutan Syahrir

    mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan karena

    menganggap hasil pertemuan di Dalat sebagai tipu muslihat Jepang, karena

    Jepang setiap saat sudah harus menyerah kepada Sekutu dan demi menghindari

    perpecahan dalam kubu nasionalis, antara yang anti dan pro Jepang. Hatta

    menceritakan kepada Syahrir tentang hasil pertemuan di Dalat. Soekarno belum

    yakin bahwa Jepang memang telah menyerah, dan proklamasi kemerdekaan RI

    http://id.wikipedia.org/wiki/R.A.A._Wiranatakoesoemahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kasman_Singodimedjohttp://id.wikipedia.org/wiki/Iwa_Koesoemasoemantrihttp://id.wikipedia.org/wiki/Iwa_Koesoemasoemantrihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kasman_Singodimedjohttp://id.wikipedia.org/wiki/R.A.A._Wiranatakoesoema
  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    54/101

    54

    saat itu dapat menimbulkan pertumpahan darah yang besar, dan dapat berakibat

    sangat fatal jika para pejuang Indonesia belum siap. Soekarno mengingatkan Hatta

    bahwa Syahrir tidak berhak memproklamasikan kemerdekaan karena itu adalah

    hak Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Sementara itu Syahrir

    menganggap PPKI adalah badan buatan Jepang dan proklamasi kemerdekaan oleh

    PPKI hanya merupakan hadiah dari Jepang.

    Sjahrir, Soekarno, dan Hatta

    Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu. Tentara

    dan Angkatan Laut Jepang masih berkuasa di Indonesia karena Jepang telah

    berjanji akan mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan Sekutu. Sutan

    Sjahrir, Wikana, Darwis, dan Chaerul Saleh mendengar kabar ini melalui radio

    BBC. Setelah mendengar desas-desus Jepang bakal bertekuk lutut, golongan

    muda mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan

    Indonesia. Namun golongan tua tidak ingin terburu-buru. Mereka tidak

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    55/101

    55

    menginginkan terjadinya pertumpahan darah pada saat proklamasi. Konsultasi pun

    dilakukan dalam bentuk rapat PPKI. Golongan muda tidak menyetujui rapat itu,

    mengingat PPKI adalah sebuah badan yang dibentuk oleh Jepang. Mereka

    menginginkan kemerdekaan atas usaha bangsa kita sendiri, bukan pemberian

    Jepang.

    Soekarno dan Hatta mendatangi penguasa militer Jepang (Gunsei) untuk

    memperoleh konfirmasi di kantornya di Koningsplein (Medan Merdeka). Tapi

    kantor tersebut kosong. Soekarno dan Hatta bersama Soebardjo kemudian ke

    kantor Bukanfu, Laksamana Muda Maeda, di Jalan Medan Merdeka Utara

    (Rumah Maeda di Jl Imam Bonjol 1). Maeda menyambut kedatangan mereka

    dengan ucapan selamat atas keberhasilan mereka di Dalat. Sambil menjawab ia

    belum menerima konfirmasi serta masih menunggu instruksi dari Tokyo.

    Sepulang dari Maeda, Soekarno dan Hatta segera mempersiapkan pertemuan

    Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada pukul 10 pagi 16 Agustus

    keesokan harinya di kantor Jalan Pejambon No 2 guna membicarakan segala

    sesuatu yang berhubungan dengan persiapan Proklamasi Kemerdekaan.

    Sehari kemudian, gejolak tekanan yang menghendaki pengambilalihan

    kekuasaan oleh Indonesia makin memuncak dilancarkan para pemuda dari

    beberapa golongan. Rapat PPKI pada 16 Agustus pukul 10 pagi tidak

    dilaksanakan karena Soekarno dan Hatta tidak muncul. Peserta rapat tidak tahu

    telah terjadi peristiwa Rengasdengklok.

    D. Peristiwa Rengasdengklok

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    56/101

    56

    Pagi hari Soekarno, Hatta dan Mr. Subardjo mendatangi Gunseikanbu

    dan mendapatkan kantor itu kosong yang menurut seorang opsir penjaga semua

    pejabat dipanggil ke Gunseireibu (markas besar angkatan perang). Ketiga tokoh

    itu sepakat bahwa berita dari Syahrir bolehjadi benar. Lalu mereka menemui

    Admiral Mayeda di kantornya. Mayeda terpekur beberapa lama sehabis

    mendengar pertanyaan Soekarno tentang kebenaran Jepang telah menyerah

    kepada Sekutu. Sikap Mayeda itu lebih mempertegas perkiraaan bahwa berita

    yang diterima dari Syahrir memang benar. Dalam perjalanan pulang dari rumah

    Mayeda, Soekarno menyetujui usul Moh. Hatta untuk menyelenggarakan sidang

    PPKI esok harinya yaitu tanggal 16 Agustus, sebab seluruh anggota PPKI sudah

    pada hadir dan menginap di Hotel des Indes, Jakarta. Mr. Subardjo ditugasi

    memberitahukan hal itu kepada semua anggota PPKI.

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    57/101

    57

    Admiral Meida

    Sore harinya Moh. Hatta dikunjungi kakak beradik Soebadio

    Sastrosatomo dan Subianto, keduanya anak Margono Djojohadikusumo. Mereka

    mencoba mempengaruhi Hatta untuk membatalkan rapat PPKI esok hari 16

    Agustus dan mendesak agar proklamasi diucapkan oleh Soekarno sendiri atas

    nama rakyat Indonesia melalui corong radio. Moh. Hatta menolak desakan kedua

    kakak beradik itu, sehingga mereka melontarkan ucapan: Bung tidak

    revolusioner!! Bung Hatta tidak bisa diharapkan untuk mengadakan revolusi!!

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    58/101

    58

    Setelah waktu berbuka puasa, para pemuda dan mahasiswa yang

    tergabung dalam Comit van Actie berkumpul di Gedung Institut Baktereologi

    pada tanggal 15 Agustus 1945. Komite ini dibentuk sebagai usaha pemuda dan

    mahasiswa untuk menghindarkan perjuangannya dari pengaruh Jepang seperti

    halnya Jawa Hokokai dan PPKI yang dianggap bentukan Jepang.. Mereka adalah

    Chaerul Saleh dan kelompoknya dari Pemuda Sendenbu/Jawatan Penerangan,

    Wikana dan kelompoknya dari Pemuda Kaigun/Angkatan Laut, Aboe Bakar

    Loebis dan kelompoknya dari Mahasiswa Kedokteran Ika Daigaku asrama

    Prapatan 10, Soebadio Sastrosatomo dan kelompoknya dari Baperpi (Badan

    Permusyawaratan Pelajar-Pelajar Indonesia). Mereka memutuskan kemerdekaan

    Indonesia tidak perlu diumumkan melalui PPKI karena Jepang sudah menyerah

    kepada Sekutu, dan akan mengirimkan delegasi menemui Soekarno.

    Comit van Actie merumuskan tuntutan yaitu 1) Proklamasi

    Kemerdekaan, 2) mengambil kekuasaan dari tangan Jepang sebelum Sekutu

    mendarat, 3) memobilisasi seluruh kekuatan rakyat untuk membela dan

    mempertahankan kemerdekaan. (Alizar Thaib, 1993: 54)

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    59/101

    59

    Wikana

    Malam itu juga delegasi pemuda yang terdiri dari Wikana, Soeroto

    Koento, Soebadio Sastrosatomo, Darwis dan DN Aidit bertandang ke rumah

    Soekarno di Pegangsaan Timur 56. Pertemuan mereka diketahui dari kamar lain

    oleh Sayuti Melik dan SK Trimurti yang menjadi sekretaris Soekarno. Wikana

    menyampaikan keputusan rapat pemuda kepada Soekarno dan mendesak agar

    bersedia melaksanakannya, namun Soekarno bersikeras tidak bisa meninggalkan

    PPKI dan meminta para pemuda bersabar. Terjadilah situasi yang sangat dramatis

    ketika Wikana yang meluap emosinya mengemukakan akan terjadi pertumpahan

    darah bila Bung Karno tidak bersedia melaksanakan dan Soekarno yang

    tersinggung menantang mereka menghabisi dirinya malam itu juga tidak perlu

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    60/101

    60

    menunggu sampai besok. Kedatangan Moh. Hatta, Mr.Soebardjo, Mr. Iwa

    Kusuma Sumantri, dr. Buntaran dan dr. Syamsi kerumah Soekarno yang sedang

    bersitegang dengan pemuda itu tidak mampu mendinginkan suasana pertemuan

    yang panas. Usul kelompok tua yang disampaikan oleh Moh. Hatta agar pemuda

    mencari pemimpin yang lain untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia,

    dianggap sebagai tantangan yang menyindir oleh para pemuda. Mereka

    meninggalkan rumah Soekarno dengan tangan hampa dan hati kesal.

    Sukarni

    Menjelang tengah malam, para pemuda berkumpul di Cikini 71 untuk

    mendengarkan laporan delegasi yang disampaikan oleh Wikana. Tidak berapa

    lama datang Soekarni, Yusuf Kunto, dr.Muwardi dan dr.Sutjipto ikut

    mendengarkan laporan Wikana. Mereka yang terlambat datang ini, terutama

    Soekarni langsung menguasai jalannya rapat dengan mengatakan sudah tiba

    saatnya pemuda dan mahasiswa untuk bertindak secepat mungkin malam itu

    juga. Ia mengusulkan Soekarno dan Moh. Hatta dibawa keluar Jakarta untuk

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    61/101

    61

    diminta memproklamasikan kemerdekaan disana. Pemilihan Rengasdengklok

    diusulkan oleh dr. Soetjipto dan Singgih (keduanya Chudancho PETA) dan rapat

    pemuda menyetujuinya. Yang lain diminta menggalang kekuatan pemuda bersiap

    menyongsong proklamasi yang akan diumumkan dari Rengasdengklok dan

    mereka harus melanjutkan dengan mengobarkan revolusi di Jakarta melalui

    perebutan setasiun radio dan tempat-tempat penting lainnya dari tangan

    Jepang. Soekarni sendiri yang akan memimpin langsung pelaksanaan

    penculikan tersebut.

    Para Pejuang Kemerdekaan

    Lewat tengah malam Soebadio Sastrosatomo mendatangi rumah Syahrir

    untuk melaporkan pelaksanaan tugasnya menyebar-luaskan informasi dari

    Syahrir, sekaligus memberitahu adanya rencana pemuda untuk membawa

    Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok. Syahrir menyatakan kemarahannya

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    62/101

    62

    terhadap Soekarno di depan Subadio Sastrosatomo, menyetujui rencana pemuda

    memproklamasikan kemerdekaan tanpa melibatkan PPKI, tetapi tidak setuju

    terhadap usaha penculikan Soekarno dan Hatta tersebut. Syahrir juga meminta

    agar Soebadio tidak terlibat dalam upaya penculikan, namun Soebadio

    menyatakan telah terikat dengan kesepakatan bersama para pemuda tersebut dan

    akan ikut melaksanakannya. Karena itulah Syahrir kemudian memusatkan

    perhatian menyusun kekuatan rakyat melalui kelompoknya yang ada di sejumlah

    kota, antara lain Cirebon. Syahrir juga tidak ikut serta dalam dinamika persiapan

    dan pembacaan proklamasi kemerdekaan selanjutnya di Pegangsaan Timur 56.

    Pelurusan

    Tulisan Agung Nugroho/PR bahwa Syahrir, Chaerul Saleh dan kawan-

    kawan lalu menculik Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok (Pikiran Rakyat, 18/8

    Laporan Khusus) perlu diluruskan dengan uraian diatas. Syahrir sama sekali tidak

    ikut serta dengan aksi-aksi pemuda yang dipelopori oleh Soekarni, Chaerul Saleh,

    Adam Malik, Wikana, dll. terhadap Soekarno dan Hatta.

    Kekecewaan Syahrir yang begitu besar terhadap Soekarno dan Hatta,

    ditambah penolakan pengikutnya yang setia, Soebadio Sastrosatomo, atas

    nasihatnya agar tidak terlibat dalam usaha penculikan terhadap Soekarno dan

    Hatta, dan perasaan tidak berdaya serta terkucilkan di dalam kota Jakarta,

    menyebabkan Syahrir mengandalkan para pendukungnya yang berada di luar kota

    Jakarta, termasuk dr. Soedarsono di Cirebon. Tetapi ia tidak realistis terhadap

    kekuatannya di mata rakyat seakan ia melupakan bahwa Soekarno lebih mendapat

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    63/101

    63

    tempat di hati seluruh rakyat Indonesia. Maka apa yang dilakukan oleh dr.

    Soedarsono mengikuti instruksi Syahrir juga tidak memperoleh sambutan dari

    masyarakat kota Cirebon.

    Dari uraian kesibukan para tokoh pada tanggal 15 Agustus tersebut,

    sangat kecil kemungkinan dr. Soedarsono memproklamasikan kemerdekaan di

    Alun-alun Kejaksan, Cirebon, pada tanggal 15 Agustus itu juga sebagaimana

    diungkapkan oleh Agung Nugroho seperti dikabarkan PR. Sangat boleh jadi dr.

    Soedarsono mengucapkannya pada tanggal 16 Agustus 1945. Agung Nugroho

    mengatakan: proklamasi Soedarsono seperti angin lalu.

    Teks proklamasi yang dibacakan dr. Soedarsono disebutkan cukup

    panjang terdiri dari 300 kata. Ada dua versi yang berkembang, (1) disusun oleh

    Syahrir dikirim per telegram ke Cirebon; (2) disusun oleh dr. Soedarsono

    sendiri. Dan ada yang menawarkan kemungkinan yang ke (3) yaitu dokumen

    manifesto perjuangan Indonesia dalam alam demokrasi yang disusun oleh Sutan

    Takdir Alisyahbana dan Soebadio Sastrosatomo.

    Untuk Didiskusikan!

    Satu hal yang perlu difikirkan adalah: mengapa Moh. Hatta

    mengusulkan kepada Soekarno untuk membuka sidang PPKI esok hari

    tanggal 16 Agustus 1945, padahal mereka meninggalkan rumah Admiral

    Mayeda masih siang hari tanggal 15 Agustus. Hatta yang terkenal teliti

    dan cermat dalam bekerja itu rupanya membayangkan banyak yang

    harus disiapkannya untuk menghadapi sidang PPKI. Karena itu ia

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    64/101

    64

    menetapkan waktu esok harinya, tanggal 16 Agustus. Seandainya ia

    bertindak sedikit revolusioner dengan mengesampingkan tetek-bengek

    yang kecil, semestinya ia mengusulkan sidang PPKI tanggal 15 Agustus

    malam hari itu juga. Kalau ini dilakukan, maka: (1) tidak akan terjadi

    drama perbedaan pendapat yang tajam antara pemuda dengan

    Soekarno dan dirinya sendiri. (2) tidak akan terjadi penculikan

    Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok, dan yang lebih penting lagi (3)

    rapat PPKI tanggal 15 Agustus malam boleh jadi akan didukung oleh

    pemuda yang menghendaki proklamasi segera diumumkan (semua

    proses yang secara realita terjadi pada tanggal 16 Agustus malam

    dialihkan ke tanggal 15 Agustus malam), apalagi (4) perubahan sikap

    politik Jepang di Indonesia baru berubah pada tanggal 16 Agustus lewat

    tengah hari, dimana mereka sudah harus tunduk kepada perintah Admiral

    Patterson, wakil Sekutu, yang melarang setiap perubahan status

    quo. Jadi pada tanggal 15 Agustus malam, Jepang masih belum terikat

    dengan pelarangan perubahan status quo, termasuk proses kemerdekaan

    Indonesia oleh PPKI. (5) Proklamasi kemerdekaan bisa dilakukan

    tanggal. 16 Agustus dan pengesahan UUD 1945 tanggal 17

    Agustus1945, atau lebih cepat satu hari dari yang terjadi kemudian

    Namun Allah telah mentakdirkan lain dan pasti ada hikmahnya dibalik

    itu semua. Sebagai penutup di Semarang terjadi percobaan perebutan

    kekuasaan dari tangan Jepang oleh pemuda Indonesia yang berlangsung

    selama tiga hari (baca: Bangsaku Merdeka).

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    65/101

    65

    Soekarno, Hatta, dan Dr. Radjiman Wedyodiningrat, setelah Marsekal Terauchi di Dalat

    Para pemuda pejuang, termasuk Chaerul Saleh, Sukarni, dan Wikana

    yang konon kabarnya terbakar gelora heroismenya setelah berdiskusi dengan

    Ibrahim gelar Datuk Tan Malaka yang tergabung dalam gerakan bawah tanah

    kehilangan kesabaran, dan pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945. Bersama

    Shodanco Singgih, salah seorang anggota PETA, dan pemuda lain, mereka

    membawa Soekarno (bersama Fatmawati dan Guntur yang baru berusia 9 bulan)

    dan Hatta, ke Rengasdengklok, yang kemudian terkenal sebagai peristiwa

    Rengasdengklok. Tujuannya adalah agar Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta tidak

    terpengaruh oleh Jepang. Di sini, mereka kembali meyakinkan Soekarno bahwa

    Jepang telah menyerah dan para pejuang telah siap untuk melawan Jepang, apa

    pun risikonya.

    E. Pertemuan Soekarno-Hatta dengan Jenderal Mayor Nishimura dan

    Laksamana Muda Maeda

    Mayor Jenderal Moichiro Yamamoto, Kepala Staf Tentara ke XVI

    (Angkatan Darat) yang menjadi Kepala pemerintahan militer Jepang (Gunseikan)

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    66/101

    66

    di Hindia Belanda tidak mau menerima Sukarno-Hatta yang diantar oleh Maeda

    Tadashi dan memerintahkan agar Mayor Jenderal Otoshi Nishimura, Kepala

    Departemen Urusan Umum pemerintahan militer Jepang, untuk menerima

    kedatangan rombongan tersebut. Nishimura mengemukakan bahwa sejak siang

    hari tanggal 16 Agustus 1945 telah diterima perintah dari Tokio bahwa Jepang

    harus menjaga status quo, tidak dapat memberi ijin untuk mempersiapkan

    proklamasi Kemerdekaan Indonesia sebagaimana telah dijanjikan oleh Marsekal

    Terauchi di Dalat, Vietnam. Soekarno dan Hatta menyesali keputusan itu dan

    menyindir Nishimura apakah itu sikap seorang perwira yang bersemangat

    Bushido, ingkar janji agar dikasihani oleh Sekutu. Akhirnya Sukarno-Hatta

    meminta agar Nishimura jangan menghalangi kerja PPKI, mungkin dengan cara

    pura-pura tidak tau. Melihat perdebatan yang panas itu Maeda dengan diam-diam

    meninggalkan ruangan karena diperingatkan oleh Nishimura agar Maeda

    mematuhi perintah Tokio dan dia mengetahui sebagai perwira penghubung

    Angkatan Laut (Kaigun) di daerah Angkatan Darat (Rikugun) dia tidak punya

    wewenang memutuskan.

    Para Pemuda Mendesak Agar Pemerintah Indonesia Baru

    Memiliki Kekuatan di hadapan Kekuatan Asing

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    67/101

    67

    Jenderal Mayor Nishimura

    Setelah dari rumah Nishimura, Sukarno-Hatta menuju rumah Laksamana

    Maeda (kini Jalan Imam Bonjol No.1) diiringi oleh Myoshi guna melakukan rapat

    untuk menyiapkan teks Proklamasi. Setelah menyapa Sukarno-Hatta yang

    ditinggalkan berdebat dengan Nishimura, Maeda mengundurkan diri menuju

    kamar tidurnya. Penyusunan teks Proklamasi dilakukan oleh Soekarno, M. Hatta,

    Achmad Soebardjo dan disaksikan oleh Soekarni, B.M. Diah, Sudiro (Mbah) dan

    Sayuti Melik. Myoshi yang setengah mabuk duduk di kursi belakang

    mendengarkan penyusunan teks tersebut tetapi kemudian ada kalimat dari

    Shigetada Nishijima seolah-olah dia ikut mencampuri penyusunan teks

    proklamasi dan menyarankan agar pemindahan kekuasaan itu hanya berarti

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    68/101

    68

    kekuasaan administratif. Tentang hal ini Bung Karno menegaskan bahwa

    pemindahan kekuasaan itu berarti transfer of power. Bung Hatta, Subardjo, B.M

    Diah, Sukarni, Sudiro dan Sajuti Malik tidak ada yang membenarkan klaim

    Nishijima tetapi di beberapa kalangan klaim Nishijima masih didengungkan.

    Setelah konsep selesai disepakati, Sajuti menyalin dan mengetik naskah tersebut

    menggunakan mesin ketik yang diambil dari kantor perwakilan AL Jerman, milik

    Mayor (Laut) Dr. Hermann Kandeler. Pada awalnya pembacaan proklamasi akan

    dilakukan di Lapangan Ikada, namun berhubung alasan keamanan dipindahkan ke

    kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56

    F. Proklamasi

    Untuk mempersiapkan proklamasiseperti disebutkan di atas, Soekarno-

    Hatta pergi ke rumah Laksamana Meida di Oranye Nassau Boulevard (sekarang

    Jl. Imam Bonjol) di mana telah berkumpul di sana B.M. Diah, Bakri, Sayuti

    Melik, Iwa Kusumasumantri, Chaerul Saleh, dkk., untuk menegaskan bahwa

    pemerintah Jepang tidak campur tangan tentang proklamasi. Setelah diperoleh

    kepastian, maka Soekarno-Hatta mengadakan pertemuan pada larut malam dengan

    Mr. Ahmad Soebardjo, Soekarni, Chaerul Saleh, B.M. Diah, Sayuti Melik, Dr.

    Buntaran, Mr. Iwakusumasumantri dan beberapa anggota PPKI untuk

    merumuskan redaksi naskah Proklamasi. Pada pertemuan tersebut akhirnya

    konsep Soekarnolah yang diterima dan diketik oleh Sayuti Melik.

    Kemudian pada pagi harinya pada tanggal 17 Agustus 1945 di

    Pegangsaan Timur 56 Jakarta, tepat pada hari Jumat legi, jam 10 pagi Waktu

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    69/101

    69

    Indonesia Barat (jam 11.30 waktu Jepang), Bung Karno dengan didampingi Bung

    Hatta membacakan naskah Proklamasi dengan Khidmat dan diawali dengan

    pidato sebagai berikut:

    Rumah Bung Karno di Jl. Pegangsaan Timur 56 Jakarta

    PROKLAMASI

    KAMI BANGSA INDONESIA DENGAN INI MENYATAKAN

    KEMERDEKAAN INDONESIA. HAL-HAL YANG MENGENAI

    PEMINDAHAN KEKUASAAN DAN LAIN-LAIN DISELENGGARAKAN

    DENGAN CARA SEKSAMA DAN DALAM TEMPO YANG SESINGKAT-

    SINGKATNYA

    Pembacaan Teks Proklamasi oleh Soekarno didampingi Hatta

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    70/101

    70

    Naskah asli proklamasi yang ditempatkan di Monumen Nasional

    Di Balik Detik-detik Pembacaan Naskah Prokalamasi

    Perundingan antara golongan muda dan golongan tua dalam penyusunan

    teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia berlangsung pukul 02.00 04.00 dini

    hari. Teks proklamasi ditulis di ruang makan di kediaman Soekarno, Jl.

    Pegangsaan Timur 56 Jakarta. Para penyusun teks proklamasi itu adalah Ir.

    Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad Soebarjo. Konsep teks proklamasi

    ditulis oleh Ir. Soekarno sendiri. Di ruang depan, hadir B.M Diah Sayuti Melik,

    Sukarni dan Soediro. Sukarni mengusulkan agar yang menandatangani teks

    proklamasi itu adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa

    Indonesia. Teks Proklamasi Indonesia itu diketik oleh Sayuti melik. Pagi harinya,

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    71/101

    71

    17 Agustus 1945, di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56 telah hadir

    antara lain Soewirjo, Wilopo, Gafar Pringgodigdo, Tabrani dan Trimurti. Acara

    dimulai pada pukul 10:00 dengan pembacaan proklamasi oleh Soekarno dan

    disambung pidato singkat tanpa teks. Kemudian bendera Merah Putih, yang telah

    dijahit oleh bu Fatmawati, dikibarkan, disusul dengan sambutan oleh Soewirjo,

    wakil walikota Jakarta saat itu dan Moewardi, pimpinan Barisan Pelopor.

    Pada awalnya Trimurti diminta untuk menaikkan bendera namun ia menolak

    dengan alasan pengerekan bendera sebaiknya dilakukan oleh seorang prajurit.

    Oleh sebab itu ditunjuklah Latief Hendraningrat, seorang prajurit PETA, dibantu

    oleh Soehoed untuk tugas tersebut. Seorang pemudi muncul dari belakang

    membawa nampan berisi bendera Merah Putih (Sang Saka Merah Putih), yang

    dijahit oleh Fatmawati beberapa hari sebelumnya. Setelah bendera berkibar,

    hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya. Sampai saat ini, bendera pusaka

    tersebut masih disimpan di Museum Tugu Monumen Nasional.

    Pengibaran Bendera Merah Putih untuk Pertama Kalinya

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    72/101

    72

    Setelah upacara selesai berlangsung, kurang lebih 100 orang anggota

    Barisan Pelopor yang dipimpin S.Brata datang terburu-buru karena mereka tidak

    mengetahui perubahan tempat mendadak dari Ikada ke Pegangsaan. Mereka

    menuntut Soekarno mengulang pembacaan Proklamasi, namun ditolak. Akhirnya

    Hatta memberikan amanat singkat kepada mereka.

    Di sini ditulis tahun 05 karena ini sesuai dengan tahun Jepang yang kala

    itu adalah tahun 2605. Naskah Otentik Teks di atas merupakan hasil ketikan dari

    Sayuti Melik (atau Sajoeti Melik), salah seorang tokoh pemuda yang ikut andil

    dalam persiapan proklamasi.

    KRONOLOGIS PROKLAMASI

    Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (Jumat, 17 Agustus 1945

    M atau 17 Ramadan 1365 H) dibacakan oleh Ir. Soekarno yang

    didampingi oleh Drs. Muhammad Hatta di Jalan Pegangsaan

    Timur 56, Cikini, Jakarta Pusat.

    1. 6 Agustus 1945: 2 bom atom dijatuhkan ke dua kota diJepang, Hiroshima dan Nagasaki oleh Amerika Serikat. Ini

    menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan

    sekutunya. Momen ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia

    untuk memproklamasikan kemerdekaannya.

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    73/101

    73

    2. 7 Agustus 1945: BPUPKI berganti nama menjadi PPKI(Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia).

    3. 9 Agustus 1945: Soekarno, Hatta dan RadjimanWedyodiningrat diterbangkan ke Vietnam untuk bertemu

    Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan

    Jepang sedang menuju kehancuran tetapi Jepang

    menginginkan kemerdekaan Indonesia pada 24 Agustus.

    4. 10 Agustus 1945: Sementara itu, di Indonesia, Sutan Syahrirtelah mendengar berita lewat radio bahwa Jepang telah

    menyerah kepada Sekutu. Para pejuang bawah tanah

    bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan RI, dan

    menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah

    Jepang. Syahrir memberitahu penyair Chairil Anwar tentang

    dijatuhkannya bom atom di Nagasaki dan bahwa Jepang

    telah menerima ultimatum dari Sekutu untuk menyerah.

    Syahrir mengetahui hal itu melalui siaran radio luar negeri,

    yang ketika itu terlarang. Berita ini kemudian tersebar di

    lingkungan para pemuda terutama para pendukung Syahrir.

    5. 11 Agustus 1945: Jepang melalui Marsekal Terauchi diDalat, Vietnam, mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    74/101

    74

    Radjiman bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia dapat

    dilaksanakan dalam beberapa hari.

    6. 14 Agustus 1945: Saat Soekarno, Hatta dan Radjimankembali ke tanah air dari Dalat (250 km di sebelah timur laut

    dari Saigon), Syahrir mendesak agar Soekarno segera

    memproklamasikan kemerdekaan karena menganggap hasil

    pertemuan di Dalat sebagai tipu busuk Jepang, karena

    Jepang setiap saat sudah harus menyerah kepada Sekutu dan

    demi menghindari perpecahan dalam kubu nasionalis, antara

    yang anti dan pro dengan Jepang. Hatta menceritakan

    kepada Sjahrir tentang hasil pertemuan di Dalat. Sementara

    itu Syahrir menyiapkan pengikutnya yang bakal

    berdemonstrasi dan bahkan mungkin harus siap menghadapi

    bala tentara Jepang dalam hal mereka akan menggunakan

    kekerasan. Syahrir telah menyusun teks proklamasi dan

    telah dikirimkan ke seluruh Jawa untuk dicetak dan dibagi-

    bagikan. Soekarno belum yakin bahwa Jepang memang

    telah menyerah, dan proklamasi kemerdekaan RI saat itu

    dapat menimbulkan pertumpahan darah yang besar, dan

    dapat berakibat sangat fatal jika para pejuang Indonesia

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    75/101

    75

    belum siap, Soekarno mengingatkan Hatta bahwa Syahrir

    tidak berhak memproklamasikan kemerdekaan karena itu

    adalah hak Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia

    (PPKI).

    7. 15 Agustus 1945 : Jepang menyerah kepada Sekutu. Tentaradan Angkatan Laut Jepang masih berkuasa di Indonesia

    karena Jepang telah berjanji akan mengembalikan kekuasaan

    di Indonesia ke tangan Belanda. Setelah mendengar desas-

    desus Jepang bakal bertekuk lutut, Soekarno dan Hatta

    mendatangi penguasa militer Jepang (Gunsei) untuk

    memperoleh konfirmasi di kantornya di Koningsplein

    (Medan Merdeka). Tapi kantor tersebut kosong. Soekarno

    dan Hatta bersama Soebardjo kemudian ke kantor Bukanfu,

    Laksamana Maeda, di Jalan Imam Bonjol. Maeda

    menyambut kedatangan mereka dengan ucapan selamat atas

    keberhasilan mereka di Dalat. Sambil menjawab ia belum

    menerima konfirmasi serta masih menunggu instruksi dari

    Tokyo. Sepulang dari Maeda, Soekarno dan Hatta segera

    mempersiapkan pertemuan Panitia Persiapan Kemerdekaan

    Indonesia (PPKI) pada pukul 10 malam 16 Agustus

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    76/101

    76

    keesokan harinya di kantor Jalan Pejambon No 2 guna

    membicarakan segala sesuatu yang berhubungan dengan

    UUD yang sehari sebelumnya telah disiapkan Hatta.

    8. 16 Agustus 1945: Gejolak tekanan yang menghendakipengambilalihan kekuasaan oleh Indonesia makin

    memuncak dilancarkan para pengikut Syahrir. Pada siang

    hari mereka berkumpul di rumah Hatta, dan sekitar pukul 10

    malam di rumah Soekarno. Sekitar 15 pemuda menuntut

    Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan melalui

    radio, disusul pengambilalihan kekuasaan. Mereka juga

    menolak rencana PPKI untuk memproklamasikan

    kemerdekaan pada 16 Agustus.

    9. Peristiwa Rengasdengklok: Rapat PPKI pada 16 Agustuspukul 10 pagi tidak dilaksanakan karena Soekarno dan Hatta

    tidak muncul. Peserta rapat tidak tahu telah terjadi peristiwa

    Rengasdengklok. Para pemuda pejuang, termasuk Chaerul

    Saleh, yang tergabung dalam gerakan bawah tanah

    kehilangan kesabaran, dan pada dini hari tanggal 16 Agustus

    1945 mereka menculik Soekarno (bersama Fatmawati dan

    Guntur yang baru berusia 9 bulan) dan Hatta, dan

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    77/101

    77

    membawanya ke Rengasdengklok, yang kemudian terkenal

    sebagai peristiwa Rengasdengklok. Di sini, mereka kembali

    meyakinkan Soekarno bahwa Jepang telah menyerah dan

    para pejuang telah siap untuk melawan Jepang, apa pun

    risikonya.

    10.Pertemuan Soekarno/Hatta dengan Jenderal Yamamoto:Malam harinya, Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta,

    bertemu dengan Jenderal Yamamoto dan bermalam di

    kediaman wakil Admiral Maeda Tadashi. Dari komunikasi

    antara Hatta dan tangan kanan komandan Jepang di Jawa ini,

    Soekarno dan Hatta menjadi yakin bahwa Jepang telah

    menyerah kepada Sekutu, dan tidak memiliki wewenang lagi

    untuk memberikan kemerdekaan.

    11.Pembacaan Naskah Proklamasi: Mengetahui bahwaproklamasi tanpa pertumpahan darah telah tidak mungkin

    lagi, Soekarno, Hatta dan anggota PPKI lainnya malam itu

    juga rapat dan menyiapkan teks Proklamasi yang kemudian

    dibacakan pada pagi hari tanggal 17 Agustus 1945.

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    78/101

    78

    G. Sidang-sidang PPKI

    Sehari setelah Proklamasi, keesokan harinya pada tanggal 18 Agustus

    1945, PPKI mengadakan sidangnya yang pertama. Sebelum siding resmi dimulai,

    kira-kira 20 menit dilakukan pertemuan untuk membahas beberapa perubahan

    yang berkaitan dengan rancangan naskah Panitia Pembukaan UUD 1945 yang

    pada saat itu dikenal dengan nama Piagam Jakarta, terutama yang menyangkut

    perubahan sila pertama Pancasila. Dalam pertemuan tersebut, para pendiri Negara

    kita bermusyawarah dengan moral yang luhur sehingga mencapai suatu

    kesepakatan, dan akhirnya disempurnakan sebagaimana naskah Pembukaan UUD

    1945 sekarang ini.

    (1) Sidang Pertama (18 Agustus 1945)

    Sidang pertama PPKI dihadiri 27 orang dan menghasilkan keputusan-

    keputusan sebagai berikut:

    a. Mengesahkan Undang Undang Dasar 1945 yang meliputi:(1)Setelah melakukan beberapa perubahan pada Piagam Jakarta yang

    kemudian berfungsi sebagai Pembukaan Undang Undang Dasar 1945.

    (2)Menetapkan rancangan Hukum Dasar yang telah diterima dari BadanPenyelidik pada tanggal 17 Jui 1945, setelah mengalami berbagai

    perubahan karena berkaitan dengan perubahan Piagam Jakarta, kemudian

    berfungsi sebagai Undang Undang Dasar 1945.

    b. Memilih Presiden dan Wakil Presiden yang pertama

  • 7/27/2019 Sejarah Revolusi Indonesia-yudiwahyudin

    79/101

    79

    c. Menetapkan berdirinya Komite Nasional Indonesia Pusat sebagai badanmusyawarah darurat.

    Tentang pembentukan Komite Nasional In