sejarah perkembangan pendidikan islam pada masa khulafĀur rĀsyidĪn

18
SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN - 1 SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFĀUR RĀSYIDĪN (Disusun Oleh Rony S. Y. Zebua) A. PENDAHULUAN Perkembangan peradaban dan pembangunan pada sebuah masyarakat atau negara dipengaruhi oleh ngkatan dan perkembangan pendidikan pada masyarakat atau negara tersebut. Salah satu pendidikan yang sangat berperan penng dalam perkembangan tersebut adalah Pendidikan Agama yang akan membentuk karakter dan menjadi energi penggerak utama bagi pengisian aspirasi dalam masyarakat atau negara. Pendidikan Agama bagi umat Islam adalah Pendidikan Islam yang bersumber kepada al-Qur’an dan As Sunnah. Pendidikan Islam bertujuan membentuk manusia dengan kepribadian muslim yang seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allāh subḥānahu wa-taʿālā, yang memiliki movasi dan gemar dalam mengamalkannya, dan juga memiliki kemampuan untuk menjaga dan mewujudkan nilai-nilai kehidupan sesama manusia, serta mampu memanfaatkan dan mengelola sumber-sumber penghidupan yang memberikan manfaat bagi diri, keluarga, dan bangsanya untuk kepenngan hidup di dunia dan di akhirat. Pada awal masa Kenabian, Nabi Muhammad shallallāhu 'alaihi wa sallam mengajak dan menyeru kepada keluarga, sahabat-sahabat dan tetangga-tetanganya, kemudian dilanjutkan ke masyarakat luas di kota Mekkah. Sehingga pendidikan Islam dimulai dan berpusat di Mekkah. Kemudian pusat pendidikan ini berpindah ke Madinah sejak Nabi Muhammad shallallāhu 'alaihi wa sallam dan umat Islam berhijrah ke Madinah. Setelah Nabi Muhammad shallallāhu 'alaihi wa sallam wafat, ____________________________________ Magister Pendidikan Islam – UNISBA - 2019

Upload: zamzamischools

Post on 02-Nov-2019

3 views

Category:

Education


0 download

DESCRIPTION

Tulisan ini mengulas tentang bagaimana perkembangan pendidikan Islam pada masa Khulafāur Rāsyidīn dan pola-pola yang diterapkan pada masa itu serta situasi-situasi yang melatarbelakanginya.

TRANSCRIPT

Page 1: SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFĀUR RĀSYIDĪN

SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN - 1

SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAMPADA MASA KHULAFĀUR RĀSYIDĪN

(Disusun Oleh Rony S. Y. Zebua)

A. PENDAHULUAN

Perkembangan peradaban dan pembangunan pada sebuah masyarakat atau

negara dipengaruhi oleh tingkatan dan perkembangan pendidikan pada masyarakat

atau negara tersebut. Salah satu pendidikan yang sangat berperan penting dalam

perkembangan tersebut adalah Pendidikan Agama yang akan membentuk karakter

dan menjadi energi penggerak utama bagi pengisian aspirasi dalam masyarakat

atau negara.

Pendidikan Agama bagi umat Islam adalah Pendidikan Islam yang bersumber

kepada al-Qur’an dan As Sunnah. Pendidikan Islam bertujuan membentuk manusia

dengan kepribadian muslim yang seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan

bertaqwa kepada Allāh subḥānahu wa-taʿālā, yang memiliki motivasi dan gemar

dalam mengamalkannya, dan juga memiliki kemampuan untuk menjaga dan

mewujudkan nilai-nilai kehidupan sesama manusia, serta mampu memanfaatkan

dan mengelola sumber-sumber penghidupan yang memberikan manfaat bagi diri,

keluarga, dan bangsanya untuk kepentingan hidup di dunia dan di akhirat.

Pada awal masa Kenabian, Nabi Muhammad shallallāhu 'alaihi wa sallam

mengajak dan menyeru kepada keluarga, sahabat-sahabat dan tetangga-tetanganya,

kemudian dilanjutkan ke masyarakat luas di kota Mekkah. Sehingga pendidikan

Islam dimulai dan berpusat di Mekkah. Kemudian pusat pendidikan ini berpindah ke

Madinah sejak Nabi Muhammad shallallāhu 'alaihi wa sallam dan umat Islam

berhijrah ke Madinah. Setelah Nabi Muhammad shallallāhu 'alaihi wa sallam wafat,

____________________________________Magister Pendidikan Islam – UNISBA - 2019

Page 2: SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFĀUR RĀSYIDĪN

SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN - 2

pengelolaan pemerintahan Islam dipegang oleh Khulafāur Rāsyidīn, yang

memusatkan perhatiannya kepada pendidikan, syiarnya agama, dam kokohnya

negara Islam.

Tulisan yang sederhana ini akan mengulas tentang bagaimana perkembangan

pendidikan Islam pada masa Khulafāur Rāsyidīn dan pola-pola yang diterapkan pada

masa itu serta situasi-situasi yang melatarbelakanginya.

B. KAJIAN TEMA

Setelah Nabi Muhammad shallallāhu 'alaihi wa sallam wafat, sejumlah tokoh

Muhajirin dan Anshar berkumpul di balai kota Bani Sa’idah, Madinah, untuk

bermusyawarah tentang tokoh yang akan menjadi pemimpin umat Islam. Dalam

semangat persaudaraan dan musyawarah yang tinggi serta berlandaskan dalil, Abu

Bakar radhīyallāhu ‘anhu dipilih dan dibai’at menjadi Khalifah. Sepeninggalan Abu

Bakar radhīyallāhu ‘anhu, kepemimpinan dilanjutkan oleh Umar bin Khattab

radhīyallāhu ‘anhu, kemudian Utsman Bin Affan radhīyallāhu ‘anhu dan Ali bin Abi

Thalib radhīyallāhu ‘anhu. Masa pemerintahan keempat Sahabat Nabi ini disebut

dengan masa Khulafāur Rāsyidīn.

Empat Sahabat Nabi ini merupakan empat orang pertama yang termasuk

dalam hadits shahih tentang sepuluh orang yang dijamin masuk syurga,

diriwayatkan dalam banyak kitab hadits diantaranya Hadits Riwayat Tirmidzi 3680,

Muslim 2:241, Bukhori 7:73. Keempat Khalifah ini juga merupakan empat orang dari

sekian banyak lulusan terbaik dari madrasah Nabi Muhammad shallallāhu 'alaihi wa

sallam. Dari sanalah sifat terpuji dan kepribadian mereka yang tangguh itu

terbentuk. Berbagai keilmuan mereka serap dari Nabi Muhammad shallallāhu 'alaihi

wa sallam. Dan sebuah berkah dari kebersamaan mereka bersama Nabi Muhammad

____________________________________Magister Pendidikan Islam – UNISBA - 2019

Page 3: SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFĀUR RĀSYIDĪN

SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN - 3

shallallāhu 'alaihi wa sallam, baik ketika masih di Madinah maupun ketika sudah

berhijrah ke Makkah.

Secara umum, pusat-pusat pendidikan pada masa Khulafāur Rāsyidīn antara lain:

1. Mekkah. Guru pertama di Mekkah adalah Muaz bin Jabal radhīyallāhu ‘anhu

yang mengajarkan Al-Qur'an dan fikih.

2. Madinah. Sahabat yang terkenal antara lain: Abu Bakar, Utsman bin Affan, Ali

bin Abi Thalib, dan sahabat-sahabat lainnya radhīyallāhu ‘anhum.

3. Basrah. Sahabat yang termasyhur antara lain: Abu Musa al-Asy‘ary

radhīyallāhu ‘anhu, dia adalah seorang ahli fikih dan al-Qur'an.

4. Kuffah. Sahabat-sahabat yang termasyhur di sini adalah Ali bin Abi Thalib dan

Abdullah bin Mas‘ud radhīyallāhu ‘anhum. Abdullah bin Mas'ud

mengajarkan Al-Qur'an, ia adalah ahli tafsir, hadits, dan fikih.

5. Damsyik (Syam). Setelah Syam (Syiria) menjadi bagian negara Islam dan

penduduknya banyak beragama Islam. Maka Khalifah Umar mengirim tiga

orang guru ke negara itu. Yang dikirim itu adalah Mu'adz bin Jabal, Ubaidah,

dan Abu Darda' radhīyallāhu ‘anhum. Ketiga sahabat ini mengajar di Syam

pada tempat yang berbeda. Abu Darda' di Damsyik, Mu'adz bin Jabal di

Palestina, dan Ubaidah di Hims.

6. Mesir. Sahabat yang mula-mula mendirikan madrasah dan menjadi guru di

Mesir adalah Abdullah bin Amru bin Ash radhīyallāhu ‘anhu, ia adalah

seorang ahli hadits.

(Dalpen, 2007 dalam Nizar, 2007)

B.1. Masa Kekhalifahan Abu Bakar As-Siddiq (11-13 H/632-634 M)

Abu Bakar As-Siddiq radhīyallāhu ‘anhu dibaiat menjadi Khalifah pada tahun

11 H atau 632 M. Beliau adalah lelaki dewasa pertama yang membenarkan dan

____________________________________Magister Pendidikan Islam – UNISBA - 2019

Page 4: SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFĀUR RĀSYIDĪN

SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN - 4

beriman kepada Ajaran Islam yang didakwahkan oleh Nabi Muhammad shallallāhu

'alaihi wa sallam. Beliau juga bersama Rasulullāh ketika berhijrah dari Mekkah ke

Madinah.

Pidato Khalifah Abu Bakar ketika ia diangkat menjadi khalifah, memberikan

gambaran tentang sikap dan konsep pemerintahan yang dikelolanya. Kandungan

yang terdapat di dalam pidato tersebut juga menyentuh aspek pendidikan Islam

yang peneladanannya langsung oleh Khalifah Abu Bakar. Metode memberikan

keteladanan merupakan salah satu warisan penting dari Nabi Muhammad

shallallāhu 'alaihi wa sallam.

Berikut pidato Khalifah Abu Bakar tersebut:

ينوين� ع�نت فأ حس

ري�كم فإ�ن أ ست خب� ل ليكم و ت ع � قد ويل �ين � ا انل�اس فا ه ي

أ

�موين� و ق ت فأ س

إون أ

ز�يح ع�ل�تهىت� أ ي ح ع�يف م�نكم قو�ي ع�ند� �الض يانة و ب خ� ذ� الك انة و م

دق أ � الص

اء اهلل ىت� آخذ احلق� إ�ن ش يف ح ع و�ي ف�يكم ض الق اء اهلل و إ�ن ش�يع قوم قط ال يش� � و ل �اذل بهم اهلل ب ب�يل� اهلل� إ�ال� رض س اد يف� ه ع قوم اجل� ا يد

�ابلالء� هم اهلل ب �م ة إ�ال� ع اح�ش الف

ليكم ع يل� اع فال ط رسوهل يت اهلل و ص فإ�ذا عرسوهل عت اهلل و ط

ا أ م يعوين� ط�

أ

____________________________________Magister Pendidikan Islam – UNISBA - 2019

Page 5: SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFĀUR RĀSYIDĪN

SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN - 5

كم اهلل الت�كم يرمح قوموا إ�يل ص

Yang artinya lebih kurang: “Wahai manusia, Hari ini kalian mempercayakan

kepadaku sebagai pemimpin atas kalian, meski aku bukanlah yang terbaik di antara

kalian. Apabila aku membuat kebijakan yang baik, maka sudilah kalian membantuku.

Jika aku bersikap buruk, maka luruskanlah diriku. Kejujuran itu adalah amanah. Dan

Dusta adalah pengkhianatan. Orang-orang yang lemah (tertindas) di antara kalian,

akan aku singkirkan keluhannya (memberikan hak mereka), in syā Allāh. Orang-

orang yang kuat (yang berbuat sewenang-wenang) di mata kalian, ia merupakan

pihak lemah di mataku, akan aku ambil hak orang lain darinya, in syā Allāh. Tidaklah

suatu bangsa meninggalkan perjuangan di jalan Allāh subḥānahu wa-taʿālā,

melainkan Allāh subḥānahu wa-taʿālā akan mendatangkan kehinaan pada mereka.

Tidaklah suatu bangsa banyak melakukan perbuatan faahisyah (keburukan),

melainkan Allāh subḥānahu wa-taʿālā akan menimpakan bala (siksa) pada mereka

seluruhnya. Taatilah aku, selama aku mematuhi Allāh subḥānahu wa-taʿālā dan

Rasul-Nya. Jika aku mendurhakai Allāh subḥānahu wa-taʿālā dan Rasul-Nya, maka

tidak ada kewajiban taat atas kalian kepadaku. Bergegaslah menuju shalat kalian,

semoga Allāh subḥānahu wa-taʿālā merahmati kalian semua.”

Masa kekhalifahan Abu Bakar dimulai dengan berbagai macam pergolakan di

dalam lingkungan umat Islam berupa kerusakan-kerusakan oleh orang-orang

murtad, orang-orang yang mengaku sebagai nabi dan orang-orang yang enggan

membayar zakat. Berdasarkan kondisi tersebut, untuk mewujudkan keimanan dan

kehidupan umat Islam yang stabil, maka Khalifah Abu Bakar melakukan tindakan

tegas dengan memerangi para pemberontak dan perusak tersebut. Penumpasan

berhasil dilakukan dan kondisi internal umat kembali stabil, namun tidak sedikit

umat Islam yang gugur, bahkan diantaranya terdapat sahabat dekat Rasulullāh dan

____________________________________Magister Pendidikan Islam – UNISBA - 2019

Page 6: SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFĀUR RĀSYIDĪN

SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN - 6

para penghafal Al-Qur’an, sehingga mengurangi jumlah sahabat Rasulullāh yang

hafal Al-Qur’an (Dalpen, 2007 dalam Nizar, 2007).

Umar bin Khatab khawatir dengan berkurangnya jumlah sahabat Rasulullāh

yang hafal Al-Qur’an, lalu beliau memberikan saran kepada Khalifah Abu Bakar

untuk mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur'an sebagai ikhtiar dalam menjaga keaslian

dan kelestarian al-Qur’an. Khalifah Abu Bakar menyambut positif saran dari Umar

bin Khatab, lalu beliau mengutus salah satu Sahabat yang banyak menghafal dan

menerima wahyu langsung dari Rasulullāh, yaitu Zaid bin Tsabit, untuk

mengumpulkan semua ayat-ayat Al-Qur'an dari hafalan para penghafal al-Qur’an

dan dari tulisan ayat-ayat Al-Qur'an pada pelepah kurma dan kulit binatang yang

ditulis dan disimpan oleh para Sahabat Nabi yang terpercaya. Kemudian Ayat-ayat

Al-Qur’an tersebut dituliskan dalam lembaran-lembaran agar tidak ada yang hilang

atau berubah sedikitpun. Lembaran-lembaran itu disimpan oleh Khalifah Abu Bakar

sampai beliau meninggal dunia, kemudian disimpan oleh Umar bin Khatab. Setelah

Khalifah Umar bin Khatab meninggal dunia, lembaran-lembaran itu disimpan oleh

Hafshah putri Umar dan setelah itu kepada Khalifah Utsman bin Affan.

Pola Pendidikan pada masa Khalifah Abu Bakar secara umum masih seperti

pola pendidikan masa Nubuwah. Menurut Prof. Mahmud Yunus di dalam buku

Sejarah Pendidikan Islami, Materi pendidikan Islami yang diajarkan pada masa

Khulafāur Rāsyidīn sebelum masa Umar bin Khatab untuk pendidikan dasar adalah:

(a) Membaca dan menulis

(b) Membaca dan menghafal al Qur’an

(c) Pokok-Pokok Ajaran Islam seperti cara wudhu, sholat, shaum dan sebagainya.

(Engku & Zubaidah, 2014)

____________________________________Magister Pendidikan Islam – UNISBA - 2019

Page 7: SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFĀUR RĀSYIDĪN

SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN - 7

Pokok-Pokok Ajaran Islam yang diajarkan dapat dibagi dalam beberapa

kategori materi pendidikan, yaitu:

1. Materi Pendidikan Tauhid, yang menurut Syaikh Utsaimin (2005) di dalam

Syarhu Tsalatsatil Ushul, Tauhid adalah menjadikan Allāh sebagai satu-

satunya sesembahan yang benar dengan segala kekhususannya.

2. Materi Pendidikan Akhlak, seperti kasih sayang, adab sehari-hari, adab

pergaulan, adab bemasyarakat dan berbangsa. Pendidikan Akhlak dalam

Islam tidak bisa dipisahkan dengan Pendidikan Tauhid, karena Akhlak adalah

buah dari Tauhid.

3. Materi Pendidikan Ibadah, seperti wudhu’, shalat, doa, dzikir, puasa, zakat

dan haji.

4. Materi Pendidikan Kesehatan yang terintegrasi pada bidang Tauhid, Akhlak,

Ibadah, seperti tentang kebersihan tubuh dan lingkungan, adab makan dan

minum, adab membuang air, adab mandi dan lain-lain.

Selain materi pokok diatas, juga terdapat materi pelajaran bahasa asing

untuk mengembangkan hubungan internasional kaum muslimin dengan negara-

negara lain di zaman itu (Rama, 2016).

Pusat pendidikan pada masa Khalifah Abu Bakar adalah di Madinah dan

tenaga pendidiknya adalah para Sahabat Nabi. Selain keberadaan Masjid dan

Shuffah sebagai tempat pendidikan yang telah ada sejak masa Nabi Muhammad,

umat Islam mendirikan Kuttab sebagai tempat belajar membaca dan menulis, yang

mendukung fungsi Masjid yang semakin kompleks. Masjid pada waktu itu berfungsi

sebagai tempat shalat berjamaah, membaca dan mempelajari al-Qur’an, tempat

mendiskusikan masalah berbagai masalah keumatan, tempat pertemuan dan

lembaga pendidikan Islam.

____________________________________Magister Pendidikan Islam – UNISBA - 2019

Page 8: SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFĀUR RĀSYIDĪN

SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN - 8

B.2. Masa Kekhalifahan Umar bin Khatab (13-23 H/634-644 M)

Khalifah Umar bin Khatab radhīyallāhu ‘anhu dipilih sebagai pengganti

setelah Khalifah Abu Bakar radhīyallāhu ‘anhu wafat, penetapan itu berdasarkan

musyawarah terbatas Khalifah Abu Bakar radhīyallāhu ‘anhu yang sedang sakit

bersama tokoh Umat Islam pada waktu itu. Alasan Umar bin Khatab radhīyallāhu

‘anhu dipilih adalah karena beliau disegani dan dihormati oleh umat Islam dan

memiliki sifat-sifat terpuji yang layak untuk menjadi teladan bagi umat Islam. Selain

itu, beliau adalah sahabat senior dan memiliki kemampuan serta kebijaksanaan

dalam memimpin negara.

Situasi sosial dan politik pada masa Khalifah Umar bin Khatab radhīyallāhu

anhu berada dalam keadaan yang stabil. Usaha dakwah dan penyebaran syariat

Islam mengalami perkembangan yang pesat pada, sehingga wilayah yang dikelola

pemeritahan Islam pada waktu itu semakin luas, yang meliputi Semenanjung Arabia,

Palestina, Syiria, Irak, Persia, dan Mesir. Kondisi ini mendorong kebutuhan yang

semakin meluas dan meningkat dalam segala bidang, termasuk kebutuhan tenaga

terdidik yang memiliki kepribadian Islam yang tangguh, keterampilan dan keahlian,

sehingga untuk memenuhi kebutuhan ini, diperlukan peningkatan kualitas dan

kuantitas hasil pendidikan dari kalangan umat Islam.

Khalifah Umar bin Khatab radhīyallāhu anhu juga berperan serta secara

langsung sebagai pendidik dalam melakukan pembinaan Umat Islam di kota

Madinah. Penyelenggarakan kegiatan pendidikan diterapkan di masjid-masjid,

tempat pendidikan (kuttab) dan pasar-pasar. Beliau juga memberikan instruksi

kepada para panglima perang umat Islam untuk mendirikan masjid-masjid di setiap

wilayah atau kota yang dikuasainya, yang berfungsi sebagai tempat ibadah dan juga

____________________________________Magister Pendidikan Islam – UNISBA - 2019

Page 9: SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFĀUR RĀSYIDĪN

SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN - 9

sebagai tempat pendidikan. Salah satu metode pendidikan yang digunakan pada

masa ini yaitu murid duduk melingkari gurunya di halaman masjid.

Pola pendidikan untuk anak pada zaman Khalifah Umar mulai tertata, beliau

membangun tempat khusus untuk menuntut ilmu bagi anak-anak di setiap sudut-

sudut masjid. Penataan ini menginspirasi terbentuknya pendidikan anak yang kita

kenal dengan beberapa istilah, seperti Taman Pendidikan al-Qur’an dan Taman

Pendidikan Raudhatul Athfal. Berdasarkan hal tersebut tidak berlebihan jika

Khalifah Umar bin Khatab radhīyallāhu ‘anhu dapat dikatakan sebagai “Bapak Ilmu

Taman Kanak-Kanak” (Nugraha, 2019).

Untuk mendukung kegiatan pendidikan, Khalifah Umar mengangkat dan

menunjuk tenaga-tenaga pendidik atau guru termasuk juga untuk setiap daerah

yang baru bergabung dibawah pemerintahannya. Para guru yang berada di wilayah

yang baru dikuasai bertugas mendidik penduduk yang baru masuk Islam dengan

mengajarkan al-Qur‘an dan kandungannya, Aqidah Islamiyah, serta ajaran Islam

lainnya. Di antara sahabat-sahabat yang ditunjuk oleh Umar bin Khatab ke daerah

adalah Adurahman bin Ma‘qal dan Imran bin al-Hashim. Kedua orang ini

ditempatkan di Basyrah. Abdurrahman bin Ghanam dikirim ke Syiria dan Hasan Bin

Abi Jabalah dikirim ke Mesir (Saufi & Fadillah, 2015).

Khalifah Umar juga memperhatikan kesejahteraan tenaga-tenaga yang

terkait dengan pendidikan dan keIslaman, dengan menggaji guru-guru, imam,

muadzin dari dana baitul mal (Aminah, 2015). Bahkan bagi para guru yang memiliki

kualitas tinggi memperoleh gaji yang sangat tinggi untuk ukuran di masa itu. Setiap

kali mereka berkarya dan mengembangkan kreativitasnya langsung diberi imbalan

berupa emas yang beratnya seberat buku yang ditulis dan diterjemahkan (Hameed,

1983 dalam Rama, 2016).

____________________________________Magister Pendidikan Islam – UNISBA - 2019

Page 10: SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFĀUR RĀSYIDĪN

SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN - 10

Khalifah Umar bin Khatab radhīyallāhu ‘anhu membutuhkan tenaga dan

pikiran para sahabat-sahabat senior dalam mendiskusikan dan mengambil kebijakan

negara. Maka beliau membuat peraturan yang melarang sahabat-sahabat senior

keluar Madinah kecuali untuk kepentingan yang mendesak. Penerapan peraturan ini

turut memberikan dampak besar bagi perkembangan pendidikan di Madinah.

Madinah tumbuh menjadi kota sumber ilmu yang didatangi berbagai kabilah Arab

dan didesaki pula oleh kaum Mawāli yang dibawa oleh para sahabat dari negeri-

negeri taklukan (Aziz, 2016).

Wilayah Kekhalifahan yang semakin luas, mendorong pertumbuhan kegiatan

pendidikan Islam. Semangat umat Islam, baik yang baru maupun yang sudah lebih

dahulu menganut agama Islam, semakin besar untuk memperoleh ilmu ke-Islaman

dari para sahabat Nabi. Mobilitas para penuntut ilmu ke Madinah semakin lama

semakin meningkat. Fenomena ini mulai melahirkan pembidangan disiplin ilmu

keagamaan yang bermanfaat dalam perkembangan pendidikan bagi umat Islam.

Pola dan perkembangan pendidikan pada masa Khalifah Umar bin Khatab

lebih maju dibandingkan dengan masa sebelumnya. Mata pelajaran utama masih

sama yaitu membaca dan menulis Al Qur’an, menghafal dan menghayati

kandungannya, Aqidah dan Ibadah serta pokok-pokok agama Islam. Pada masa ini,

tuntutan mempelajari bahasa Arab melahirkan bidang pengajaran bahasa Arab.

Orang yang baru masuk Islam dari daerah yang ditaklukkan harus belajar bahasa

Arab, jika ingin belajar dan memahami pengetahuan Islam (Saufi & Fadillah, 2015).

Untuk materi lainnya, berdasarkan arahan Khalifah Umar, yang bersumber

dari Imam Baihaqi, adalah mengajarkan anak-anak berenang, memanah, seni

mempertahankan diri, dan menunggang kuda. Kegiatan belajar berenang

____________________________________Magister Pendidikan Islam – UNISBA - 2019

Page 11: SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFĀUR RĀSYIDĪN

SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN - 11

dilaksanakan di kota-kota yang mempunyai sungai, seperti di Iraq, Syam, Syria,

Mesir, dan lain-lain (Niswah, 2015).

B.3. Masa Kekhalifahan Utsman bin Affan (23-35 H/644-656 M)

Pengangkatan Utsman bin Affan radhīyallāhu ‘anhu sebagai Khalifah

berdasarkan hasil musyarawah dan keputusan bersama dari majelis atau panitia

yang terdiri dari 6 orang Sahabat Nabi yang ditunjuk oleh Khalifah Umar bin Khatab

radhīyallāhu ‘anhu menjelang beliau wafat. Keenam Sahabat Nabi tersebut adalah

Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam,

Saad bin Abi Waqash, dan Abdurrahman bin 'Auf radhīyallāhu ‘anhum.

Utsman bin Affan radhīyallāhu ‘anhu adalah sosok yang santun, lembut dan

penyabar serta dermawan. Beliau termasuk Sahabat Nabi yang sangat berjasa pada

periode-periode awal Dakwah Islam, baik pada saat Islam didakwahkan secara

sembunyi-sembunyi maupun secara terbuka. Allāh memberikan keutamaan kepada

beliau dengan harta yang melimpah, dan beliau melimpah hartanya untuk berbagai

perjuangan Umat Islam di jalan Allāh dan dalam memenuhi segala kebutuhan serta

fasilitas yang dikhidmatkan untuk kepentingan umat Islam.

Pola Perkembangan penyelenggaraan pendidikan Islam pada masa Khalifah

Utsman bin Affan radhīyallāhu ‘anhu dari sisi kelembagaan hampir sama dengan

masa sebelumnya, sedangkan dari sisi kebijakan dan metode terdapat banyak

perbedaan yang sangat fundamental.

Perubahan kebijakan yang dilakukan Khalifah Utsman pada masa ini yang

terkait dengan pendidikan adalah yaitu:

____________________________________Magister Pendidikan Islam – UNISBA - 2019

Page 12: SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFĀUR RĀSYIDĪN

SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN - 12

1. Tugas mendidik dan mengajar umat pada masa Khalifah Utsman bin Affan

diserahkan pada umat itu sendiri, artinya pemerintah tidak mengangkat

guru-guru, dengan demikian para pendidik sendiri melaksanakan tugasnya

hanya dengan mengharapkan keridhaan Allāh (Dalpen, 2007 dalam Nizar,

2007).

2. Para Sahabat-Sahabat senior diberikan keleluasaan untuk meninggalkan

Madinah dan menetap di daerah-daerah yang mereka inginkan.

Dengan adanya dua kebijakan ini, memberikan pengaruh yang cukup besar

dalam perkembangan pendidikan Islam. Para sahabat bisa memilih tempat yang

mereka inginkan untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat (Dalpen, 2007

dalam Nizar, 2007), sehingga pusat pendidikan mulai tersebar ke daerah-daerah lain

dan mobilisasi penuntut ilmu tidak hanya terfokus ke Madinah. Proses

penyelenggaraan kegiatan pendidikan yang dibina oleh Sahabat Senior menjadi

lebih merata dan lebih mudah dijangkau oleh oleh para penuntut ilmu.

Pada masa Khalifah Utsman dilakukan pengelompokkan pada obyek

pendidikan Islam dengan menggunakan metode berdasarkan pengelompokkannya.

Di sinilah awal mulanya pengelasifikasian atau pengelompokkan obyek pendidikan

Islam (Rama, 2016), yang terdiri dari:

1. Kelompok pertama adalah orang dewasa atau orang tua yang baru masuk

Islam. Metode pendidikan yang dilakukan pada kelompok ini adalah

ceramah, hafalan, latihan, dan contoh-contoh.

2. Kelompok kedua adalah anak-anak yang orang tuanya telah lama masuk

Islam atau yang baru menganut Islam. Kelompok ini diajarkan dengan

menggunakan metode hafalan dan latihan.

____________________________________Magister Pendidikan Islam – UNISBA - 2019

Page 13: SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFĀUR RĀSYIDĪN

SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN - 13

3. Kelompok ketiga adalah orang tua yang telah lama menganut Islam. Metode

pendidikan yang digunakan dalam mengajarkan kelompok ini adalah

ceramah, diskusi, tanya jawab, dan hafalan.

4. Kelompok keempat adalah orang yang mengkhususkan dirinya menuntut

ilmu secara luas dan mendalam. Kelompok ini diajarkan dengan metode

ceramah, hafalan, tanya jawab, dan diskusi

Perbedaan dan perselisihan umat Islam dalam membaca Al-Qur’an sempat

terjadi pada masa Khalifah Utsman. Hudzaifah bin Yaman yang pertama kali

menginformasikan fakta ini kepada Khalifah Utsman. Hudzaifah juga memberikan

gambaran kepada Khalifah Utsman mengenai keadaan umat-umat terdahulu yang

memiliki perbedaan dalam kitab-kitab suci mereka dan berharap agar hal ini tidak

terjadi pada umat Islam. Mendapatkan informasi tersebut, Khalifah Utsman

membuat kebijakan untuk melakukan Kodifikasi Mushaf al Qur'an dengan

melanjutkan usaha yang telah dilakukan di masa Khalifah Abu Bakar.

Khalifah Utsman membentuk tim Kodifikasi Mushaf al Qur'an, yang terdiri

dari tersebut adalah Zaid bin Tsabit sebagai ketua, Abdullah bin Zubair, Said bin Ash,

dan Abdurrahman bin Harits. Khalifah Utsman juga memberikan arahan apabila

terjadi perselisihan dalam bacaan dan pengucapan Al-Qur’an, maka mereka harus

mengembalikan berdasarkan bahasa Quraisy, karena al-Qur‘an turun dengan bahasa

Quraisy (al-Quraibi, 2009).

Panitia yang dipimpin Zaid bin Tsabit berhasil menyusun dan menyalin ulang

ayat-ayat Al-Qur'an dalam sebuah buku yang disebut Mushaf, yang selanjutnya

dikenal dengan istilah Mushaf Al-Imam atau Mushaf Utsmani. Kemudian panitia

tersebut memperbanyak salinan Mushaf Utsmani sebanyak empat salinan sehingga

menjadi lima mushaf. Satu mushaf untuk di Madinah dan empat lainnya dikirimkan

____________________________________Magister Pendidikan Islam – UNISBA - 2019

Page 14: SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFĀUR RĀSYIDĪN

SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN - 14

ke Mekah, Suriah, Basrah, dan Kufah. Sejak saat itu, hanya ada satu jenis Mushaf di

kalangan umat Islam yang memiliki satu ejaan tulisan standar dan susunan surat-

surat yang sama. Kebijakan ini selain menyatukan kaum muslimin, semakin

memudahkan umat Islam dalam mempelajari dan mengajarkan al-Qur’an.

B.4. Masa Kekhalifahan Ali bin Abi Thalib (35-40 H/656-661 M)

Khalifah Ali bin Abi Thalib radhīyallāhu ‘anhu sebagai adalah Khalifah

keempat yang menggantikan Khalifah Utsman bin Affan radhīyallāhu ‘anhu. Ali bin

Abi Thalib radhīyallāhu ‘anhu adalah yang pertama kali masuk Islam dari kalangan

anak-anak atau remaja. Ibnu Hajar menyebutkan bahwa usia Ali ketika masuk Islam

adalah 10 tahun (Al-Quraibi, 2019).

Khalifah Ali bin Abi Thalib radhīyallāhu ‘anhu adalah putra dari Abdul

Muthalib, yang merupakan paman Rasulullāh shallallāhu 'alaihi wa sallam dan

suami dari putri Baginda Rasul yaitu Fatimah Az Zahra radhīyallāhu ‘anha. Khalifah

Ali adalah seorang perwira yang pemberani dan selalu menjadi pembela Nabi

Muhammad shallallāhu 'alaihi wa sallam.

Kondisi pada masa pemerintahan Khalifah Ali tidak pernah mengalami

kedamaian. Pergolakan dan perperangan internal umat Islam terjadi secara

bergantian, yang merupakan imbas dari fitnah dan syubhat serta kesalahpahaman.

Pada saat itu Khalifah Ali tidak sempat lagi memikirkan masalah pendidikan sebab

keseluruhan perhatiannya ditumpahkan pada masalah keamanan dan kedamaian

bagi masyarakat Islam (Dalpen, 2007 dalam Nizar, 2007). Sehingga penyelenggaraan

pendidikan Islam yang berlangsung tidak mengalami perbedaan dengan masa

sebelumnya.

____________________________________Magister Pendidikan Islam – UNISBA - 2019

Page 15: SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFĀUR RĀSYIDĪN

SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN - 15

C. KESIMPULAN

Pola Pendidikan pada masa Khalifah Abu Bakar radhīyallāhu ‘anhu secara

umum masih seperti pola pendidikan pada masa Nabi Muhammad shallallāhu

'alaihi wa sallam dengan pusat pendidikan di Madinah. Materi pendidikan Islam

yang dikembangkan adalah materi tauhid, akhlak, ibadah dan kesehatan. Materi

tauhid tetap menjadi pilar utama dalam memperkuat pemahaman keIslaman

masyarakat. Pada masa ini juga dilakukan pengumpulan ayat-ayat al-Qur’an dari

hafalan para penghafal al-Qur’an dan dari tulisan ayat-ayat al-Qur’an pada pelepah

kurma dan kulit binatang yang ditulis dan disimpan oleh para Sahabat Nabi yang

terpercaya, kemudian tim yang bertugas menyalinnya ke dalam lembaran-lembaran

agar kemurnian ayat-ayat al-Qur’an terjaga.

Pendidikan Islam pada masa Khalifah Umar bin Khatab radhīyallāhu ‘anhu

berkembang sangat pesat. Para panglima perang diperintahkan untuk mendirikan

masjid-masjid di setiap wilayah atau kota yang dikuasainya, yang berfungsi sebagai

tempat ibadah dan juga sebagai tempat pendidikan. Untuk memenuhi kebutuhan

tenaga pengajar dilakukan pengangkatan dan penempatan guru-guru ke berbagai

daerah. Para guru yang diangkat mendapatkan gaji dan hadiah atas prestasinya yang

diambil dari baitul mal. Pola pendidikan untuk anak juga mulai tertata pada masa

ini. Madinah tumbuh menjadi kota sumber ilmu. Mobilitas para penuntut ilmu ke

Madinah semakin lama semakin meningkat. Aspek utama penyebab mobilitas ini

adalah kebijakan Khalifah yang melarang sahabat-sahabat senior keluar Madinah

kecuali untuk kepentingan yang mendesak karena Khalifah membutuhkan tenaga

dan pikiran mereka, sehingga kaum muslimin yang bersemangat menuntut Ilmu

berdatangan ke Madinah, termasuk kaum Mawāli yang dibawa oleh para sahabat

dari negeri-negeri yang baru masuk Islam.

____________________________________Magister Pendidikan Islam – UNISBA - 2019

Page 16: SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFĀUR RĀSYIDĪN

SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN - 16

Pola pendidikan Islam pada masa Khalifah Utsman bin Affan radhīyallāhu

‘anhu dari sisi kelembagaan hampir sama dengan masa sebelumnya, sedangkan dari

sisi kebijakan dan metode terdapat banyak perbedaan yang sangat fundamental.

Kebijakan yang berubah adalah pemerintah tidak mengangkat guru-guru sehingga

para pendidik tidak lagi diberikan gaji dan para Sahabat-Sahabat senior diberikan

keleluasaan untuk meninggalkan Madinah dan menetap di daerah-daerah yang

mereka inginkan sehingga penuntut ilmu tidak hanya terfokus ke Madinah. Pada

masa ini dimulai pengelompokkan obyek pendidikan Islam dengan menggunakan

metode berdasarkan pengelompokkannya. Di masa ini juga dilakukan Kodifikasi

Mushaf al-Qur’an yang menghasilkan sebuah Mushaf Al-Imam atau Mushaf Utsmani

yang mempersatukan umat Islam dan memudahkan umat Islam dalam mempelajari

dan mengajarkan al-Qur’an

Pola pendidikan Islam pada masa Khalifah Ali bin Abi Thalib radhīyallāhu

‘anhu tidak mengalami perkembangan. Khalifah tidak sempat lagi memberikan

perhatian terhadap dunia pendidikan karena beliau fokus pada masalah keamanan

dan kedamaian bagi masyarakat Islam.

D. SARAN

Tulisan ini masih sangat membutuhkan pengembangan termasuk dalam hal

penyajian yang lebih menarik lagi. Untuk mengembangkan dan meningkatkan

kualitas materi terkait sejarah, disarankan untuk memperbanyak referensi dan

menggunakan referensi yang paling dekat dengan sumber-sumber sejarah tersebut.

E. PENUTUP DAN REFERENSI

____________________________________Magister Pendidikan Islam – UNISBA - 2019

Page 17: SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFĀUR RĀSYIDĪN

SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN - 17

Al-Utsaimin, Shalih & Bin Bāz, Abdul Aziz. (2005). Syarhu Tsalatsatil Ushul, Riyadh:

Dār Ats-Tsuraya lin-Nasyr & Daar Al-Masīr

Al-Quraibi, Ibrahim. (2009). Tarikh Khulafa (Faris Khairul Anam, Penerjemah),

Jakarta: Qisthi Press

Aminah, Nina. (2015). Pola Pendidikan Islam Periode Khulafaur Rasyidin. Jurnal

Tarbiya Vol. 1, No: 1 2015 (31-47)

As-Suyuthi. (2009). Tarikh Khulafa: Sejarah Para Khalifah (Samson Raman,

Penerjemah). Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar.

Aziz, Abdul. (2016). Chiefdom Madinah: Kerucut Kekuasaan pada Zaman Awal Islam,

Tanggerang Selatan: Pustaka Alvabet

Dalpen, Mhd. (2007). Pola Pendidikan Islam Pada Masa Khulafaur Rasyidin, dalam

Nizar, Syamsul. (ed). Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Prenadamedia Group

Engku, Iskandar & Zubaidah, Siti. (2014). Sejarah Pendidikan Islami, Bandung:

Remaja Rosdakarya

Niswah, Choirun. (2015). Pendidikan Islam pada Masa Khulafa Al-Rasyidin dan Bani

Umayyah. Jurnal Tadrib Vol. 1, No. 2 Desember 2015 (171-186)

Nugraha, Muhamad Tisna. (2019). Sejarah Pendidikan Islam: Memahami Kemajuan

Peradaban Islam Klasik Hingga Modern, Yogyakarta: Diandra Kreatif

____________________________________Magister Pendidikan Islam – UNISBA - 2019

Page 18: SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFĀUR RĀSYIDĪN

SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN - 18

Rama, Bahaking. (2016). Genealogi Ilmu Tarbiyah Dan Pendidikan Islam: Studi Kritis

terhadap Masa Pertumbuhan. Jurnal Inspiratif Pendidikan Vol 5, No 2, 2016 (223-

240)

Saufi, Akhmad & Fadillah, Hasmi. (2015). Sejarah Peradaban Islam, Sleman:

DEEPUBLISH (Grup Penerbitan CV Budi Utama)

____________________________________Magister Pendidikan Islam – UNISBA - 2019