sejarah perkembangan pendidikan islam pada masa khulafĀur rĀsyidĪn
DESCRIPTION
Tulisan ini mengulas tentang bagaimana perkembangan pendidikan Islam pada masa Khulafāur Rāsyidīn dan pola-pola yang diterapkan pada masa itu serta situasi-situasi yang melatarbelakanginya.TRANSCRIPT
SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN - 1
SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAMPADA MASA KHULAFĀUR RĀSYIDĪN
(Disusun Oleh Rony S. Y. Zebua)
A. PENDAHULUAN
Perkembangan peradaban dan pembangunan pada sebuah masyarakat atau
negara dipengaruhi oleh tingkatan dan perkembangan pendidikan pada masyarakat
atau negara tersebut. Salah satu pendidikan yang sangat berperan penting dalam
perkembangan tersebut adalah Pendidikan Agama yang akan membentuk karakter
dan menjadi energi penggerak utama bagi pengisian aspirasi dalam masyarakat
atau negara.
Pendidikan Agama bagi umat Islam adalah Pendidikan Islam yang bersumber
kepada al-Qur’an dan As Sunnah. Pendidikan Islam bertujuan membentuk manusia
dengan kepribadian muslim yang seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Allāh subḥānahu wa-taʿālā, yang memiliki motivasi dan gemar
dalam mengamalkannya, dan juga memiliki kemampuan untuk menjaga dan
mewujudkan nilai-nilai kehidupan sesama manusia, serta mampu memanfaatkan
dan mengelola sumber-sumber penghidupan yang memberikan manfaat bagi diri,
keluarga, dan bangsanya untuk kepentingan hidup di dunia dan di akhirat.
Pada awal masa Kenabian, Nabi Muhammad shallallāhu 'alaihi wa sallam
mengajak dan menyeru kepada keluarga, sahabat-sahabat dan tetangga-tetanganya,
kemudian dilanjutkan ke masyarakat luas di kota Mekkah. Sehingga pendidikan
Islam dimulai dan berpusat di Mekkah. Kemudian pusat pendidikan ini berpindah ke
Madinah sejak Nabi Muhammad shallallāhu 'alaihi wa sallam dan umat Islam
berhijrah ke Madinah. Setelah Nabi Muhammad shallallāhu 'alaihi wa sallam wafat,
____________________________________Magister Pendidikan Islam – UNISBA - 2019
SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN - 2
pengelolaan pemerintahan Islam dipegang oleh Khulafāur Rāsyidīn, yang
memusatkan perhatiannya kepada pendidikan, syiarnya agama, dam kokohnya
negara Islam.
Tulisan yang sederhana ini akan mengulas tentang bagaimana perkembangan
pendidikan Islam pada masa Khulafāur Rāsyidīn dan pola-pola yang diterapkan pada
masa itu serta situasi-situasi yang melatarbelakanginya.
B. KAJIAN TEMA
Setelah Nabi Muhammad shallallāhu 'alaihi wa sallam wafat, sejumlah tokoh
Muhajirin dan Anshar berkumpul di balai kota Bani Sa’idah, Madinah, untuk
bermusyawarah tentang tokoh yang akan menjadi pemimpin umat Islam. Dalam
semangat persaudaraan dan musyawarah yang tinggi serta berlandaskan dalil, Abu
Bakar radhīyallāhu ‘anhu dipilih dan dibai’at menjadi Khalifah. Sepeninggalan Abu
Bakar radhīyallāhu ‘anhu, kepemimpinan dilanjutkan oleh Umar bin Khattab
radhīyallāhu ‘anhu, kemudian Utsman Bin Affan radhīyallāhu ‘anhu dan Ali bin Abi
Thalib radhīyallāhu ‘anhu. Masa pemerintahan keempat Sahabat Nabi ini disebut
dengan masa Khulafāur Rāsyidīn.
Empat Sahabat Nabi ini merupakan empat orang pertama yang termasuk
dalam hadits shahih tentang sepuluh orang yang dijamin masuk syurga,
diriwayatkan dalam banyak kitab hadits diantaranya Hadits Riwayat Tirmidzi 3680,
Muslim 2:241, Bukhori 7:73. Keempat Khalifah ini juga merupakan empat orang dari
sekian banyak lulusan terbaik dari madrasah Nabi Muhammad shallallāhu 'alaihi wa
sallam. Dari sanalah sifat terpuji dan kepribadian mereka yang tangguh itu
terbentuk. Berbagai keilmuan mereka serap dari Nabi Muhammad shallallāhu 'alaihi
wa sallam. Dan sebuah berkah dari kebersamaan mereka bersama Nabi Muhammad
____________________________________Magister Pendidikan Islam – UNISBA - 2019
SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN - 3
shallallāhu 'alaihi wa sallam, baik ketika masih di Madinah maupun ketika sudah
berhijrah ke Makkah.
Secara umum, pusat-pusat pendidikan pada masa Khulafāur Rāsyidīn antara lain:
1. Mekkah. Guru pertama di Mekkah adalah Muaz bin Jabal radhīyallāhu ‘anhu
yang mengajarkan Al-Qur'an dan fikih.
2. Madinah. Sahabat yang terkenal antara lain: Abu Bakar, Utsman bin Affan, Ali
bin Abi Thalib, dan sahabat-sahabat lainnya radhīyallāhu ‘anhum.
3. Basrah. Sahabat yang termasyhur antara lain: Abu Musa al-Asy‘ary
radhīyallāhu ‘anhu, dia adalah seorang ahli fikih dan al-Qur'an.
4. Kuffah. Sahabat-sahabat yang termasyhur di sini adalah Ali bin Abi Thalib dan
Abdullah bin Mas‘ud radhīyallāhu ‘anhum. Abdullah bin Mas'ud
mengajarkan Al-Qur'an, ia adalah ahli tafsir, hadits, dan fikih.
5. Damsyik (Syam). Setelah Syam (Syiria) menjadi bagian negara Islam dan
penduduknya banyak beragama Islam. Maka Khalifah Umar mengirim tiga
orang guru ke negara itu. Yang dikirim itu adalah Mu'adz bin Jabal, Ubaidah,
dan Abu Darda' radhīyallāhu ‘anhum. Ketiga sahabat ini mengajar di Syam
pada tempat yang berbeda. Abu Darda' di Damsyik, Mu'adz bin Jabal di
Palestina, dan Ubaidah di Hims.
6. Mesir. Sahabat yang mula-mula mendirikan madrasah dan menjadi guru di
Mesir adalah Abdullah bin Amru bin Ash radhīyallāhu ‘anhu, ia adalah
seorang ahli hadits.
(Dalpen, 2007 dalam Nizar, 2007)
B.1. Masa Kekhalifahan Abu Bakar As-Siddiq (11-13 H/632-634 M)
Abu Bakar As-Siddiq radhīyallāhu ‘anhu dibaiat menjadi Khalifah pada tahun
11 H atau 632 M. Beliau adalah lelaki dewasa pertama yang membenarkan dan
____________________________________Magister Pendidikan Islam – UNISBA - 2019
SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN - 4
beriman kepada Ajaran Islam yang didakwahkan oleh Nabi Muhammad shallallāhu
'alaihi wa sallam. Beliau juga bersama Rasulullāh ketika berhijrah dari Mekkah ke
Madinah.
Pidato Khalifah Abu Bakar ketika ia diangkat menjadi khalifah, memberikan
gambaran tentang sikap dan konsep pemerintahan yang dikelolanya. Kandungan
yang terdapat di dalam pidato tersebut juga menyentuh aspek pendidikan Islam
yang peneladanannya langsung oleh Khalifah Abu Bakar. Metode memberikan
keteladanan merupakan salah satu warisan penting dari Nabi Muhammad
shallallāhu 'alaihi wa sallam.
Berikut pidato Khalifah Abu Bakar tersebut:
ينوين� ع�نت فأ حس
ري�كم فإ�ن أ ست خب� ل ليكم و ت ع � قد ويل �ين � ا انل�اس فا ه ي
أ
�موين� و ق ت فأ س
إون أ
ز�يح ع�ل�تهىت� أ ي ح ع�يف م�نكم قو�ي ع�ند� �الض يانة و ب خ� ذ� الك انة و م
دق أ � الص
اء اهلل ىت� آخذ احلق� إ�ن ش يف ح ع و�ي ف�يكم ض الق اء اهلل و إ�ن ش�يع قوم قط ال يش� � و ل �اذل بهم اهلل ب ب�يل� اهلل� إ�ال� رض س اد يف� ه ع قوم اجل� ا يد
�ابلالء� هم اهلل ب �م ة إ�ال� ع اح�ش الف
ليكم ع يل� اع فال ط رسوهل يت اهلل و ص فإ�ذا عرسوهل عت اهلل و ط
ا أ م يعوين� ط�
أ
____________________________________Magister Pendidikan Islam – UNISBA - 2019
SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN - 5
كم اهلل الت�كم يرمح قوموا إ�يل ص
Yang artinya lebih kurang: “Wahai manusia, Hari ini kalian mempercayakan
kepadaku sebagai pemimpin atas kalian, meski aku bukanlah yang terbaik di antara
kalian. Apabila aku membuat kebijakan yang baik, maka sudilah kalian membantuku.
Jika aku bersikap buruk, maka luruskanlah diriku. Kejujuran itu adalah amanah. Dan
Dusta adalah pengkhianatan. Orang-orang yang lemah (tertindas) di antara kalian,
akan aku singkirkan keluhannya (memberikan hak mereka), in syā Allāh. Orang-
orang yang kuat (yang berbuat sewenang-wenang) di mata kalian, ia merupakan
pihak lemah di mataku, akan aku ambil hak orang lain darinya, in syā Allāh. Tidaklah
suatu bangsa meninggalkan perjuangan di jalan Allāh subḥānahu wa-taʿālā,
melainkan Allāh subḥānahu wa-taʿālā akan mendatangkan kehinaan pada mereka.
Tidaklah suatu bangsa banyak melakukan perbuatan faahisyah (keburukan),
melainkan Allāh subḥānahu wa-taʿālā akan menimpakan bala (siksa) pada mereka
seluruhnya. Taatilah aku, selama aku mematuhi Allāh subḥānahu wa-taʿālā dan
Rasul-Nya. Jika aku mendurhakai Allāh subḥānahu wa-taʿālā dan Rasul-Nya, maka
tidak ada kewajiban taat atas kalian kepadaku. Bergegaslah menuju shalat kalian,
semoga Allāh subḥānahu wa-taʿālā merahmati kalian semua.”
Masa kekhalifahan Abu Bakar dimulai dengan berbagai macam pergolakan di
dalam lingkungan umat Islam berupa kerusakan-kerusakan oleh orang-orang
murtad, orang-orang yang mengaku sebagai nabi dan orang-orang yang enggan
membayar zakat. Berdasarkan kondisi tersebut, untuk mewujudkan keimanan dan
kehidupan umat Islam yang stabil, maka Khalifah Abu Bakar melakukan tindakan
tegas dengan memerangi para pemberontak dan perusak tersebut. Penumpasan
berhasil dilakukan dan kondisi internal umat kembali stabil, namun tidak sedikit
umat Islam yang gugur, bahkan diantaranya terdapat sahabat dekat Rasulullāh dan
____________________________________Magister Pendidikan Islam – UNISBA - 2019
SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN - 6
para penghafal Al-Qur’an, sehingga mengurangi jumlah sahabat Rasulullāh yang
hafal Al-Qur’an (Dalpen, 2007 dalam Nizar, 2007).
Umar bin Khatab khawatir dengan berkurangnya jumlah sahabat Rasulullāh
yang hafal Al-Qur’an, lalu beliau memberikan saran kepada Khalifah Abu Bakar
untuk mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur'an sebagai ikhtiar dalam menjaga keaslian
dan kelestarian al-Qur’an. Khalifah Abu Bakar menyambut positif saran dari Umar
bin Khatab, lalu beliau mengutus salah satu Sahabat yang banyak menghafal dan
menerima wahyu langsung dari Rasulullāh, yaitu Zaid bin Tsabit, untuk
mengumpulkan semua ayat-ayat Al-Qur'an dari hafalan para penghafal al-Qur’an
dan dari tulisan ayat-ayat Al-Qur'an pada pelepah kurma dan kulit binatang yang
ditulis dan disimpan oleh para Sahabat Nabi yang terpercaya. Kemudian Ayat-ayat
Al-Qur’an tersebut dituliskan dalam lembaran-lembaran agar tidak ada yang hilang
atau berubah sedikitpun. Lembaran-lembaran itu disimpan oleh Khalifah Abu Bakar
sampai beliau meninggal dunia, kemudian disimpan oleh Umar bin Khatab. Setelah
Khalifah Umar bin Khatab meninggal dunia, lembaran-lembaran itu disimpan oleh
Hafshah putri Umar dan setelah itu kepada Khalifah Utsman bin Affan.
Pola Pendidikan pada masa Khalifah Abu Bakar secara umum masih seperti
pola pendidikan masa Nubuwah. Menurut Prof. Mahmud Yunus di dalam buku
Sejarah Pendidikan Islami, Materi pendidikan Islami yang diajarkan pada masa
Khulafāur Rāsyidīn sebelum masa Umar bin Khatab untuk pendidikan dasar adalah:
(a) Membaca dan menulis
(b) Membaca dan menghafal al Qur’an
(c) Pokok-Pokok Ajaran Islam seperti cara wudhu, sholat, shaum dan sebagainya.
(Engku & Zubaidah, 2014)
____________________________________Magister Pendidikan Islam – UNISBA - 2019
SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN - 7
Pokok-Pokok Ajaran Islam yang diajarkan dapat dibagi dalam beberapa
kategori materi pendidikan, yaitu:
1. Materi Pendidikan Tauhid, yang menurut Syaikh Utsaimin (2005) di dalam
Syarhu Tsalatsatil Ushul, Tauhid adalah menjadikan Allāh sebagai satu-
satunya sesembahan yang benar dengan segala kekhususannya.
2. Materi Pendidikan Akhlak, seperti kasih sayang, adab sehari-hari, adab
pergaulan, adab bemasyarakat dan berbangsa. Pendidikan Akhlak dalam
Islam tidak bisa dipisahkan dengan Pendidikan Tauhid, karena Akhlak adalah
buah dari Tauhid.
3. Materi Pendidikan Ibadah, seperti wudhu’, shalat, doa, dzikir, puasa, zakat
dan haji.
4. Materi Pendidikan Kesehatan yang terintegrasi pada bidang Tauhid, Akhlak,
Ibadah, seperti tentang kebersihan tubuh dan lingkungan, adab makan dan
minum, adab membuang air, adab mandi dan lain-lain.
Selain materi pokok diatas, juga terdapat materi pelajaran bahasa asing
untuk mengembangkan hubungan internasional kaum muslimin dengan negara-
negara lain di zaman itu (Rama, 2016).
Pusat pendidikan pada masa Khalifah Abu Bakar adalah di Madinah dan
tenaga pendidiknya adalah para Sahabat Nabi. Selain keberadaan Masjid dan
Shuffah sebagai tempat pendidikan yang telah ada sejak masa Nabi Muhammad,
umat Islam mendirikan Kuttab sebagai tempat belajar membaca dan menulis, yang
mendukung fungsi Masjid yang semakin kompleks. Masjid pada waktu itu berfungsi
sebagai tempat shalat berjamaah, membaca dan mempelajari al-Qur’an, tempat
mendiskusikan masalah berbagai masalah keumatan, tempat pertemuan dan
lembaga pendidikan Islam.
____________________________________Magister Pendidikan Islam – UNISBA - 2019
SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN - 8
B.2. Masa Kekhalifahan Umar bin Khatab (13-23 H/634-644 M)
Khalifah Umar bin Khatab radhīyallāhu ‘anhu dipilih sebagai pengganti
setelah Khalifah Abu Bakar radhīyallāhu ‘anhu wafat, penetapan itu berdasarkan
musyawarah terbatas Khalifah Abu Bakar radhīyallāhu ‘anhu yang sedang sakit
bersama tokoh Umat Islam pada waktu itu. Alasan Umar bin Khatab radhīyallāhu
‘anhu dipilih adalah karena beliau disegani dan dihormati oleh umat Islam dan
memiliki sifat-sifat terpuji yang layak untuk menjadi teladan bagi umat Islam. Selain
itu, beliau adalah sahabat senior dan memiliki kemampuan serta kebijaksanaan
dalam memimpin negara.
Situasi sosial dan politik pada masa Khalifah Umar bin Khatab radhīyallāhu
anhu berada dalam keadaan yang stabil. Usaha dakwah dan penyebaran syariat
Islam mengalami perkembangan yang pesat pada, sehingga wilayah yang dikelola
pemeritahan Islam pada waktu itu semakin luas, yang meliputi Semenanjung Arabia,
Palestina, Syiria, Irak, Persia, dan Mesir. Kondisi ini mendorong kebutuhan yang
semakin meluas dan meningkat dalam segala bidang, termasuk kebutuhan tenaga
terdidik yang memiliki kepribadian Islam yang tangguh, keterampilan dan keahlian,
sehingga untuk memenuhi kebutuhan ini, diperlukan peningkatan kualitas dan
kuantitas hasil pendidikan dari kalangan umat Islam.
Khalifah Umar bin Khatab radhīyallāhu anhu juga berperan serta secara
langsung sebagai pendidik dalam melakukan pembinaan Umat Islam di kota
Madinah. Penyelenggarakan kegiatan pendidikan diterapkan di masjid-masjid,
tempat pendidikan (kuttab) dan pasar-pasar. Beliau juga memberikan instruksi
kepada para panglima perang umat Islam untuk mendirikan masjid-masjid di setiap
wilayah atau kota yang dikuasainya, yang berfungsi sebagai tempat ibadah dan juga
____________________________________Magister Pendidikan Islam – UNISBA - 2019
SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN - 9
sebagai tempat pendidikan. Salah satu metode pendidikan yang digunakan pada
masa ini yaitu murid duduk melingkari gurunya di halaman masjid.
Pola pendidikan untuk anak pada zaman Khalifah Umar mulai tertata, beliau
membangun tempat khusus untuk menuntut ilmu bagi anak-anak di setiap sudut-
sudut masjid. Penataan ini menginspirasi terbentuknya pendidikan anak yang kita
kenal dengan beberapa istilah, seperti Taman Pendidikan al-Qur’an dan Taman
Pendidikan Raudhatul Athfal. Berdasarkan hal tersebut tidak berlebihan jika
Khalifah Umar bin Khatab radhīyallāhu ‘anhu dapat dikatakan sebagai “Bapak Ilmu
Taman Kanak-Kanak” (Nugraha, 2019).
Untuk mendukung kegiatan pendidikan, Khalifah Umar mengangkat dan
menunjuk tenaga-tenaga pendidik atau guru termasuk juga untuk setiap daerah
yang baru bergabung dibawah pemerintahannya. Para guru yang berada di wilayah
yang baru dikuasai bertugas mendidik penduduk yang baru masuk Islam dengan
mengajarkan al-Qur‘an dan kandungannya, Aqidah Islamiyah, serta ajaran Islam
lainnya. Di antara sahabat-sahabat yang ditunjuk oleh Umar bin Khatab ke daerah
adalah Adurahman bin Ma‘qal dan Imran bin al-Hashim. Kedua orang ini
ditempatkan di Basyrah. Abdurrahman bin Ghanam dikirim ke Syiria dan Hasan Bin
Abi Jabalah dikirim ke Mesir (Saufi & Fadillah, 2015).
Khalifah Umar juga memperhatikan kesejahteraan tenaga-tenaga yang
terkait dengan pendidikan dan keIslaman, dengan menggaji guru-guru, imam,
muadzin dari dana baitul mal (Aminah, 2015). Bahkan bagi para guru yang memiliki
kualitas tinggi memperoleh gaji yang sangat tinggi untuk ukuran di masa itu. Setiap
kali mereka berkarya dan mengembangkan kreativitasnya langsung diberi imbalan
berupa emas yang beratnya seberat buku yang ditulis dan diterjemahkan (Hameed,
1983 dalam Rama, 2016).
____________________________________Magister Pendidikan Islam – UNISBA - 2019
SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN - 10
Khalifah Umar bin Khatab radhīyallāhu ‘anhu membutuhkan tenaga dan
pikiran para sahabat-sahabat senior dalam mendiskusikan dan mengambil kebijakan
negara. Maka beliau membuat peraturan yang melarang sahabat-sahabat senior
keluar Madinah kecuali untuk kepentingan yang mendesak. Penerapan peraturan ini
turut memberikan dampak besar bagi perkembangan pendidikan di Madinah.
Madinah tumbuh menjadi kota sumber ilmu yang didatangi berbagai kabilah Arab
dan didesaki pula oleh kaum Mawāli yang dibawa oleh para sahabat dari negeri-
negeri taklukan (Aziz, 2016).
Wilayah Kekhalifahan yang semakin luas, mendorong pertumbuhan kegiatan
pendidikan Islam. Semangat umat Islam, baik yang baru maupun yang sudah lebih
dahulu menganut agama Islam, semakin besar untuk memperoleh ilmu ke-Islaman
dari para sahabat Nabi. Mobilitas para penuntut ilmu ke Madinah semakin lama
semakin meningkat. Fenomena ini mulai melahirkan pembidangan disiplin ilmu
keagamaan yang bermanfaat dalam perkembangan pendidikan bagi umat Islam.
Pola dan perkembangan pendidikan pada masa Khalifah Umar bin Khatab
lebih maju dibandingkan dengan masa sebelumnya. Mata pelajaran utama masih
sama yaitu membaca dan menulis Al Qur’an, menghafal dan menghayati
kandungannya, Aqidah dan Ibadah serta pokok-pokok agama Islam. Pada masa ini,
tuntutan mempelajari bahasa Arab melahirkan bidang pengajaran bahasa Arab.
Orang yang baru masuk Islam dari daerah yang ditaklukkan harus belajar bahasa
Arab, jika ingin belajar dan memahami pengetahuan Islam (Saufi & Fadillah, 2015).
Untuk materi lainnya, berdasarkan arahan Khalifah Umar, yang bersumber
dari Imam Baihaqi, adalah mengajarkan anak-anak berenang, memanah, seni
mempertahankan diri, dan menunggang kuda. Kegiatan belajar berenang
____________________________________Magister Pendidikan Islam – UNISBA - 2019
SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN - 11
dilaksanakan di kota-kota yang mempunyai sungai, seperti di Iraq, Syam, Syria,
Mesir, dan lain-lain (Niswah, 2015).
B.3. Masa Kekhalifahan Utsman bin Affan (23-35 H/644-656 M)
Pengangkatan Utsman bin Affan radhīyallāhu ‘anhu sebagai Khalifah
berdasarkan hasil musyarawah dan keputusan bersama dari majelis atau panitia
yang terdiri dari 6 orang Sahabat Nabi yang ditunjuk oleh Khalifah Umar bin Khatab
radhīyallāhu ‘anhu menjelang beliau wafat. Keenam Sahabat Nabi tersebut adalah
Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam,
Saad bin Abi Waqash, dan Abdurrahman bin 'Auf radhīyallāhu ‘anhum.
Utsman bin Affan radhīyallāhu ‘anhu adalah sosok yang santun, lembut dan
penyabar serta dermawan. Beliau termasuk Sahabat Nabi yang sangat berjasa pada
periode-periode awal Dakwah Islam, baik pada saat Islam didakwahkan secara
sembunyi-sembunyi maupun secara terbuka. Allāh memberikan keutamaan kepada
beliau dengan harta yang melimpah, dan beliau melimpah hartanya untuk berbagai
perjuangan Umat Islam di jalan Allāh dan dalam memenuhi segala kebutuhan serta
fasilitas yang dikhidmatkan untuk kepentingan umat Islam.
Pola Perkembangan penyelenggaraan pendidikan Islam pada masa Khalifah
Utsman bin Affan radhīyallāhu ‘anhu dari sisi kelembagaan hampir sama dengan
masa sebelumnya, sedangkan dari sisi kebijakan dan metode terdapat banyak
perbedaan yang sangat fundamental.
Perubahan kebijakan yang dilakukan Khalifah Utsman pada masa ini yang
terkait dengan pendidikan adalah yaitu:
____________________________________Magister Pendidikan Islam – UNISBA - 2019
SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN - 12
1. Tugas mendidik dan mengajar umat pada masa Khalifah Utsman bin Affan
diserahkan pada umat itu sendiri, artinya pemerintah tidak mengangkat
guru-guru, dengan demikian para pendidik sendiri melaksanakan tugasnya
hanya dengan mengharapkan keridhaan Allāh (Dalpen, 2007 dalam Nizar,
2007).
2. Para Sahabat-Sahabat senior diberikan keleluasaan untuk meninggalkan
Madinah dan menetap di daerah-daerah yang mereka inginkan.
Dengan adanya dua kebijakan ini, memberikan pengaruh yang cukup besar
dalam perkembangan pendidikan Islam. Para sahabat bisa memilih tempat yang
mereka inginkan untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat (Dalpen, 2007
dalam Nizar, 2007), sehingga pusat pendidikan mulai tersebar ke daerah-daerah lain
dan mobilisasi penuntut ilmu tidak hanya terfokus ke Madinah. Proses
penyelenggaraan kegiatan pendidikan yang dibina oleh Sahabat Senior menjadi
lebih merata dan lebih mudah dijangkau oleh oleh para penuntut ilmu.
Pada masa Khalifah Utsman dilakukan pengelompokkan pada obyek
pendidikan Islam dengan menggunakan metode berdasarkan pengelompokkannya.
Di sinilah awal mulanya pengelasifikasian atau pengelompokkan obyek pendidikan
Islam (Rama, 2016), yang terdiri dari:
1. Kelompok pertama adalah orang dewasa atau orang tua yang baru masuk
Islam. Metode pendidikan yang dilakukan pada kelompok ini adalah
ceramah, hafalan, latihan, dan contoh-contoh.
2. Kelompok kedua adalah anak-anak yang orang tuanya telah lama masuk
Islam atau yang baru menganut Islam. Kelompok ini diajarkan dengan
menggunakan metode hafalan dan latihan.
____________________________________Magister Pendidikan Islam – UNISBA - 2019
SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN - 13
3. Kelompok ketiga adalah orang tua yang telah lama menganut Islam. Metode
pendidikan yang digunakan dalam mengajarkan kelompok ini adalah
ceramah, diskusi, tanya jawab, dan hafalan.
4. Kelompok keempat adalah orang yang mengkhususkan dirinya menuntut
ilmu secara luas dan mendalam. Kelompok ini diajarkan dengan metode
ceramah, hafalan, tanya jawab, dan diskusi
Perbedaan dan perselisihan umat Islam dalam membaca Al-Qur’an sempat
terjadi pada masa Khalifah Utsman. Hudzaifah bin Yaman yang pertama kali
menginformasikan fakta ini kepada Khalifah Utsman. Hudzaifah juga memberikan
gambaran kepada Khalifah Utsman mengenai keadaan umat-umat terdahulu yang
memiliki perbedaan dalam kitab-kitab suci mereka dan berharap agar hal ini tidak
terjadi pada umat Islam. Mendapatkan informasi tersebut, Khalifah Utsman
membuat kebijakan untuk melakukan Kodifikasi Mushaf al Qur'an dengan
melanjutkan usaha yang telah dilakukan di masa Khalifah Abu Bakar.
Khalifah Utsman membentuk tim Kodifikasi Mushaf al Qur'an, yang terdiri
dari tersebut adalah Zaid bin Tsabit sebagai ketua, Abdullah bin Zubair, Said bin Ash,
dan Abdurrahman bin Harits. Khalifah Utsman juga memberikan arahan apabila
terjadi perselisihan dalam bacaan dan pengucapan Al-Qur’an, maka mereka harus
mengembalikan berdasarkan bahasa Quraisy, karena al-Qur‘an turun dengan bahasa
Quraisy (al-Quraibi, 2009).
Panitia yang dipimpin Zaid bin Tsabit berhasil menyusun dan menyalin ulang
ayat-ayat Al-Qur'an dalam sebuah buku yang disebut Mushaf, yang selanjutnya
dikenal dengan istilah Mushaf Al-Imam atau Mushaf Utsmani. Kemudian panitia
tersebut memperbanyak salinan Mushaf Utsmani sebanyak empat salinan sehingga
menjadi lima mushaf. Satu mushaf untuk di Madinah dan empat lainnya dikirimkan
____________________________________Magister Pendidikan Islam – UNISBA - 2019
SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN - 14
ke Mekah, Suriah, Basrah, dan Kufah. Sejak saat itu, hanya ada satu jenis Mushaf di
kalangan umat Islam yang memiliki satu ejaan tulisan standar dan susunan surat-
surat yang sama. Kebijakan ini selain menyatukan kaum muslimin, semakin
memudahkan umat Islam dalam mempelajari dan mengajarkan al-Qur’an.
B.4. Masa Kekhalifahan Ali bin Abi Thalib (35-40 H/656-661 M)
Khalifah Ali bin Abi Thalib radhīyallāhu ‘anhu sebagai adalah Khalifah
keempat yang menggantikan Khalifah Utsman bin Affan radhīyallāhu ‘anhu. Ali bin
Abi Thalib radhīyallāhu ‘anhu adalah yang pertama kali masuk Islam dari kalangan
anak-anak atau remaja. Ibnu Hajar menyebutkan bahwa usia Ali ketika masuk Islam
adalah 10 tahun (Al-Quraibi, 2019).
Khalifah Ali bin Abi Thalib radhīyallāhu ‘anhu adalah putra dari Abdul
Muthalib, yang merupakan paman Rasulullāh shallallāhu 'alaihi wa sallam dan
suami dari putri Baginda Rasul yaitu Fatimah Az Zahra radhīyallāhu ‘anha. Khalifah
Ali adalah seorang perwira yang pemberani dan selalu menjadi pembela Nabi
Muhammad shallallāhu 'alaihi wa sallam.
Kondisi pada masa pemerintahan Khalifah Ali tidak pernah mengalami
kedamaian. Pergolakan dan perperangan internal umat Islam terjadi secara
bergantian, yang merupakan imbas dari fitnah dan syubhat serta kesalahpahaman.
Pada saat itu Khalifah Ali tidak sempat lagi memikirkan masalah pendidikan sebab
keseluruhan perhatiannya ditumpahkan pada masalah keamanan dan kedamaian
bagi masyarakat Islam (Dalpen, 2007 dalam Nizar, 2007). Sehingga penyelenggaraan
pendidikan Islam yang berlangsung tidak mengalami perbedaan dengan masa
sebelumnya.
____________________________________Magister Pendidikan Islam – UNISBA - 2019
SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN - 15
C. KESIMPULAN
Pola Pendidikan pada masa Khalifah Abu Bakar radhīyallāhu ‘anhu secara
umum masih seperti pola pendidikan pada masa Nabi Muhammad shallallāhu
'alaihi wa sallam dengan pusat pendidikan di Madinah. Materi pendidikan Islam
yang dikembangkan adalah materi tauhid, akhlak, ibadah dan kesehatan. Materi
tauhid tetap menjadi pilar utama dalam memperkuat pemahaman keIslaman
masyarakat. Pada masa ini juga dilakukan pengumpulan ayat-ayat al-Qur’an dari
hafalan para penghafal al-Qur’an dan dari tulisan ayat-ayat al-Qur’an pada pelepah
kurma dan kulit binatang yang ditulis dan disimpan oleh para Sahabat Nabi yang
terpercaya, kemudian tim yang bertugas menyalinnya ke dalam lembaran-lembaran
agar kemurnian ayat-ayat al-Qur’an terjaga.
Pendidikan Islam pada masa Khalifah Umar bin Khatab radhīyallāhu ‘anhu
berkembang sangat pesat. Para panglima perang diperintahkan untuk mendirikan
masjid-masjid di setiap wilayah atau kota yang dikuasainya, yang berfungsi sebagai
tempat ibadah dan juga sebagai tempat pendidikan. Untuk memenuhi kebutuhan
tenaga pengajar dilakukan pengangkatan dan penempatan guru-guru ke berbagai
daerah. Para guru yang diangkat mendapatkan gaji dan hadiah atas prestasinya yang
diambil dari baitul mal. Pola pendidikan untuk anak juga mulai tertata pada masa
ini. Madinah tumbuh menjadi kota sumber ilmu. Mobilitas para penuntut ilmu ke
Madinah semakin lama semakin meningkat. Aspek utama penyebab mobilitas ini
adalah kebijakan Khalifah yang melarang sahabat-sahabat senior keluar Madinah
kecuali untuk kepentingan yang mendesak karena Khalifah membutuhkan tenaga
dan pikiran mereka, sehingga kaum muslimin yang bersemangat menuntut Ilmu
berdatangan ke Madinah, termasuk kaum Mawāli yang dibawa oleh para sahabat
dari negeri-negeri yang baru masuk Islam.
____________________________________Magister Pendidikan Islam – UNISBA - 2019
SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN - 16
Pola pendidikan Islam pada masa Khalifah Utsman bin Affan radhīyallāhu
‘anhu dari sisi kelembagaan hampir sama dengan masa sebelumnya, sedangkan dari
sisi kebijakan dan metode terdapat banyak perbedaan yang sangat fundamental.
Kebijakan yang berubah adalah pemerintah tidak mengangkat guru-guru sehingga
para pendidik tidak lagi diberikan gaji dan para Sahabat-Sahabat senior diberikan
keleluasaan untuk meninggalkan Madinah dan menetap di daerah-daerah yang
mereka inginkan sehingga penuntut ilmu tidak hanya terfokus ke Madinah. Pada
masa ini dimulai pengelompokkan obyek pendidikan Islam dengan menggunakan
metode berdasarkan pengelompokkannya. Di masa ini juga dilakukan Kodifikasi
Mushaf al-Qur’an yang menghasilkan sebuah Mushaf Al-Imam atau Mushaf Utsmani
yang mempersatukan umat Islam dan memudahkan umat Islam dalam mempelajari
dan mengajarkan al-Qur’an
Pola pendidikan Islam pada masa Khalifah Ali bin Abi Thalib radhīyallāhu
‘anhu tidak mengalami perkembangan. Khalifah tidak sempat lagi memberikan
perhatian terhadap dunia pendidikan karena beliau fokus pada masalah keamanan
dan kedamaian bagi masyarakat Islam.
D. SARAN
Tulisan ini masih sangat membutuhkan pengembangan termasuk dalam hal
penyajian yang lebih menarik lagi. Untuk mengembangkan dan meningkatkan
kualitas materi terkait sejarah, disarankan untuk memperbanyak referensi dan
menggunakan referensi yang paling dekat dengan sumber-sumber sejarah tersebut.
E. PENUTUP DAN REFERENSI
____________________________________Magister Pendidikan Islam – UNISBA - 2019
SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN - 17
Al-Utsaimin, Shalih & Bin Bāz, Abdul Aziz. (2005). Syarhu Tsalatsatil Ushul, Riyadh:
Dār Ats-Tsuraya lin-Nasyr & Daar Al-Masīr
Al-Quraibi, Ibrahim. (2009). Tarikh Khulafa (Faris Khairul Anam, Penerjemah),
Jakarta: Qisthi Press
Aminah, Nina. (2015). Pola Pendidikan Islam Periode Khulafaur Rasyidin. Jurnal
Tarbiya Vol. 1, No: 1 2015 (31-47)
As-Suyuthi. (2009). Tarikh Khulafa: Sejarah Para Khalifah (Samson Raman,
Penerjemah). Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar.
Aziz, Abdul. (2016). Chiefdom Madinah: Kerucut Kekuasaan pada Zaman Awal Islam,
Tanggerang Selatan: Pustaka Alvabet
Dalpen, Mhd. (2007). Pola Pendidikan Islam Pada Masa Khulafaur Rasyidin, dalam
Nizar, Syamsul. (ed). Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Prenadamedia Group
Engku, Iskandar & Zubaidah, Siti. (2014). Sejarah Pendidikan Islami, Bandung:
Remaja Rosdakarya
Niswah, Choirun. (2015). Pendidikan Islam pada Masa Khulafa Al-Rasyidin dan Bani
Umayyah. Jurnal Tadrib Vol. 1, No. 2 Desember 2015 (171-186)
Nugraha, Muhamad Tisna. (2019). Sejarah Pendidikan Islam: Memahami Kemajuan
Peradaban Islam Klasik Hingga Modern, Yogyakarta: Diandra Kreatif
____________________________________Magister Pendidikan Islam – UNISBA - 2019
SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN - 18
Rama, Bahaking. (2016). Genealogi Ilmu Tarbiyah Dan Pendidikan Islam: Studi Kritis
terhadap Masa Pertumbuhan. Jurnal Inspiratif Pendidikan Vol 5, No 2, 2016 (223-
240)
Saufi, Akhmad & Fadillah, Hasmi. (2015). Sejarah Peradaban Islam, Sleman:
DEEPUBLISH (Grup Penerbitan CV Budi Utama)
____________________________________Magister Pendidikan Islam – UNISBA - 2019