sejarah optika setiap periode

Upload: rijool92

Post on 14-Oct-2015

46 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

sejarah optik

TRANSCRIPT

Sejarah Optika Setiap Periode

Optika adalah cabang ilmu fisika yang membahas tentang perilaku dan sifat cahaya dan interaksi cahaya dengan materi. Studi mengenai cahaya dimulai dengan munculnya era optika klasik yang mempelajari besaran optik seperti, intensitas, frekuensi atau panjang gelombang, polarisasi dan fase cahaya. Sifat-sifat cahaya dan interaksinya terhadap sekitar dilakukan dengan pendekatan paraksial geometris seperti refleksi dan refraksi, dan pendekatan sifat optik fisisnya yaitu, interferensi, difraksi, dispersi, polarisasi.

Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik, gejala yang sama juga terjadi di sinar-X, gelombang mikro, gelombang radio, dan bentuk lain dari radiasi elektromagnetik. Optik secara umum dapat dianggap sebagai bagian dari keelektromagnetan. Beberapa gejala optis bergantung pada sifat kuantum cahaya yang terkait dengan beberapa bidang optika hingga mekanika kuantum.

Bidang optika memiliki identitas, masyarakat, dan konferensinya sendiri. Aspek keilmuannya sering disebut ilmu optik atau fisika optik. Ilmu optik terapan sering disebut rekayasa optik. Aplikasi dari rekayasa optik yang terkaitkhusus dengan sistem iluminasi yang disebut rekayasa pencahayaan. Dari penjelasan tersebut, berikut merupakan perkembangan optik dari setiap periode. I. Periode 1 ( Zaman purbakala 1500 )a. Mozi (476 SM 486 SM)Mozi merupakan ilmuwan dari Cina. Mozi menggambarkan pengetahuan optik dasar, termasuk definisi dan menciptakan visi, propagasi cahaya dalam garis lurus, lubang jarum pencitraan, hubungan objek dan gambar di pesawat cermin, cermin cembung dan cermin cekung.

b. Eulid (275 SM-330 SM)Dalam optika, ia mencatat bahwa perjalanan cahaya dalam garis lurus dan menjelaskan hukum refleksi. Eulid percaya bahwa visi melibatkan sinar pergi dari mata ke obyek yang dilihat dan dia juga mempelajari hubungan antara ukuran nyata dari objek dan sudut bahwa mereka subtend.c. Clauidius Ptolemy (90 M-168 M)Claudius Ptolemy berasal dari Yunani. Dia membahas sebuah studi refraksi, termasuk refraksi atmosfer. Disarankan bahwa sudut bias sebanding dengan sudut insiden.d. Al-Kindi (801 M- 873 M)Ilmuwan muslim pertama yang mencurahkan pikirannya ke dalam ilmu optik. Al-Kindi membahas tentang refleksicahaya serta prinsip-prinsip persepsi visual. Buah pikiran Al-Kindi tentang optik tercatat dalam kitab berjudul De Radiis Stellarum. Bukunya tersebut sangat mempengaruhi sarjana-sarjana barat. Tidak heran apabila teori yang dicetuskan Al-Kindi tentang optik menjadi hukum-hukum perspektif di era Renaisans Eropa. Menurut Al-Kindi penglihatan justru ditimbulkan daya pencahayaan yang berjalan dari mata ke obyek dalam bentuk kerucut radiasi yang padat.e. Ibnu Sahl (940 M- 1000 M)

Ibnu Sahl merupakan seorang matematikus yang mendedikasikan dirinya di Istana Baghdad. Pada tahun 984 M, dia menulis risalah yang berjudul On Burning Mirrors and Lenses (pembakaran cermin dan lensa). Dalam risalah itu, Ibnu Sahl mempelajari cermin membengkok dan lensa membengkok serta titk api cahaya. Ibnu Sahl pun menemukan hukum refraksi (pembiasan) yang secara matematis setara dengan hukum snell. Dia menggunakan hukum pembiasan cahaya untuk memperhitungkan bentuk-bentuk lensa dan cermin yang titik fokus cahayanya berada di sebuah titik poros.f. Ibnu Al-Haitam (965 M- 1040 M)Ia merupakan ilmuwan muslim di bidang optik. Ia adalah sarjana pertama yang menemukan berbagai data penting mengenai cahaya. Dalam bukunya yang berjudul Al-Manazir (Buku Optik), ia menjelaskan beragam fenomena cahaya termasuk sistem pengelihatan manusia yang pernah di kembangkan oleh Ptolemous dan Euclides. Ia menyimpulkan bahwa dalam pengelihatan manusia retinalah yang menjadi pusat pengelihatan dan benda bisa terlihat karena memantulkan cahaya. Ia juga meyakini bahwa sinar cahaya keluar dari garis lurus dari setiap titik di permukaan yang bercahaya.g. Kamal Al-Din Al-Farisi (1267 M- 1319 M)

Kamal merupakan ahli fisika muslim yang berasal dari Persia. Dalam bidang optik ia berhasil merevisi teori pembiasan cahaya dan ia juga mampu menjelaskan fenomena alam bernama pelangi menggunakan matematika.h. Roger Baconn (1214 M- 1292 M)

Bacon menganggap bahwa kecepatan cahaya yang terbatas dan itu disebarkan melalui media dengan cara yang analog dengan propagasi suara. Ia juga menggambarkan sebuah penelitian tentang perbesaran benda kecil menggunakan lensa cembung. Dan ia juga menghubungkan fenomena pelangi dengan refleksi sinar matahari dari air hujan.i. Leonardo da Vinci (1452 M 1519 M )Leonardo merintis studi tentang anatomi manusia, dia lebih cenderung pada bidang medis. Ia berbicara pada optik fisiologia mengenai mata.II. Periode 2 ( 1550- 1800 )a. Johanes Kepler (1571 1630 )

Kepler menyatakan bahwa intensitas cahaya dari sumber titik berbanding terbalik dengan kuadrat jarak dari sumbernya, cahaya yang dapat diperbanyak melalui jarak jauh tanpa batas dan bahwa kecepatan propagasi adalah tak terbatas. Ia juga menjelaskan pembentukan gambar pada retina oleh lensa pada mata. Kepler menemukan refleksi internal total, tetapi tidak dapat menemukan hubungan yang memuaskan antara sudut datang dan sudut bias. Ia adalah orang pertama yang menjelaskan cara kerja mata.b. Van Roijen Willebord Snell ( 1580 1626 )

Dalam optika snell menemukan indeks bias sebagai rasio dari sinus dari sudut pembiasan.c. Francesco Maria Gimaldi (1618-1663 )

Francesco menggambarkan pengamatan difraksi ketika ia melewati cahaya putih melalui lubang kecil. Ia menyimpulkan bahwa cahaya adalah cairan yang menunjukkan gelombang seperti gerakan.d. Robert Hooke ( 1635 1703 )Hoke melakukan pengamatan dengan mikroskop senyawa yang memiliki lensa objektif dan lensa konvergen mata konvergen. Melalui pengamatan tersebut Hooke mengajukan sebuah teori gelombang untuk propagasi cahaya.e. Isaac Newton ( 1642 1727 )Ia menemukan pemecahan atas cahaya putih menjadi warna komponennya ketikamelewati sebuah prisma. Newton menyimpulkan bahwa sinar matahari terdiri dari cahaya warna yang berbeda yang dibiaskan oleh kaca untuk luasan yang berbeda. ia juga menganggap cahaya adalah sebuah partikel yang sangat halus.III. Periode 3 ( 1800 1890 )a. Thomas Young (1773 - 1829)Thomas menyatakan bahwa cahaya terdiri dari gelombang. Ia menjelaskan bahwa akan ada interaksi ketika dua gelombang cahaya bertemu.b. Etiene Louis Malus (1755 - 1812)Etiene mendapatkan hasil pengamatan dari cahaya yang dipantulkan dari jendela Luxembourg Palais di paris melalui kristal kalsit.c. David Brewster (1781 - 1868)Brewster menunjukkan bahwa ada hubungan antara sudut kejadian di mana sinar cahaya yang dipantulkan dari sebuah interface.d. Dominique Jean Francois Arago (1786 - 1853)Menurut Dominique bahwa dua berkas cahaya terpolarisasi dalam arah tegak lurus, akhirnya menghasilkan perkembangan teori gelombang cahaya transversal.e. Augustin Jean Fresnel (1788 - 1827)Fresnel menemukan interferensi dan mempelajari teori gelombang cahaya. Ia juga menunjukkan bahwa fenomena difraksi dijelaskan sepenuhnya oleh interferensi gelombang cahaya.IV. Periode 4 ( 1887 1925 )a. Albert Eeinstein (1879 -1955)Ia menjelaskan efek foto listrik dengan dasar bahwa cahaya adalah terkuantisasi, yang kuanta yang kemudian dikenal sebagai foton. Teori kuanta cahaya adalah indikasi kuat dari dualitas gelombang partikel.V. Periode 5 ( 1925- sekarang)

a. Michelson (Amerika, 1852 -1931)Michelson melakukan percobaan yang dapat menentukan kecepatan cahaya.b. Arthur Schawlow L ( 1921 1999)Arthur mengusulkan bahwa dari spektrum memunculkan sebuah laser.Sumber:

http://www.einsteinfisika.blogspot.comhttp://www.fisikadansastra.blogspot.comTUGAS OPTIKA

SEJARAH OPTIKA SETIAP PERIODE

Disusun oleh:Amalia Cemara Nuraidha115090801111004

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2013