sejarah kerajaan samudra pasai

13

Click here to load reader

Upload: mandalicious

Post on 23-Dec-2015

51 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Sejarah kerajaan samudera pasai. tugas sekolah

TRANSCRIPT

Page 1: Sejarah Kerajaan Samudra Pasai

DAFTAR ISI

Cover...................................................................................................................... i

Kata Pengantar...................................................................................................... ii

Daftar Isi................................................................................................................ iii

Kesultanan Samudera Pasai.................................................................................1

Pembentukan Awal................................................................................................2

Relasi dan Persaingan..........................................................................................2

Pemerintahan........................................................................................................3

Perekonomian.......................................................................................................4

Agama dan Budaya...............................................................................................5

Akhir Pemerintahan...............................................................................................5

Daftar Penguasa Pasai..........................................................................................6

Warisan Sejarah....................................................................................................7

iii

Page 2: Sejarah Kerajaan Samudra Pasai

Kesultanan Samudera Pasai

Kerajaan Samudera Pasai terletak di Aceh, dan merupakan kerajaan Islam pertama

di Indonesia. Kerajaan ini didirikan oleh Meurah Silu pada tahun 1267 M. Bukti-bukti

arkeologis keberadaan kerajaan ini adalah ditemukannya makam raja-raja Pasai di

kampung Geudong, Aceh Utara. Makam ini terletak di dekat reruntuhan bangunan

pusat kerajaan Samudera di desa Beuringin, kecamatan Samudera, sekitar 17 km

sebelah timur Lhokseumawe. Di antara makam raja-raja tersebut, terdapat nama

Sultan Malik al-Saleh, Raja Pasai pertama. Malik al-Saleh adalah nama baru Meurah

Silu setelah ia masuk Islam, dan merupakan sultan Islam pertama di Indonesia.

Berkuasa lebih kurang 29 tahun (1297-1326 M). Kerajaan Samudera Pasai

merupakan gabungan dari Kerajaan Pase dan Peurlak, dengan raja pertama Malik

al-Saleh.

Seorang pengembara Muslim dari Maghribi, Ibnu Bathutah sempat mengunjungi

Pasai tahun 1346 M. ia juga menceritakan bahwa, ketika ia di Cina, ia melihat

adanya kapal Sultan Pasai di negeri Cina. Memang, sumber-sumber Cina ada

menyebutkan bahwa utusan Pasai secara rutin datang ke Cina untuk menyerahkan

upeti. Informasi lain juga menyebutkan bahwa, Sultan Pasai mengirimkan utusan ke

Quilon, India Barat pada tahun 1282 M. Ini membuktikan bahwa Pasai memiliki relasi

yang cukup luas dengan kerajaan luar

Pada masa jayanya, Samudera Pasai merupakan pusat perniagaan penting di

kawasan itu, dikunjungi oleh para saudagar dari berbagai negeri, seperti Cina, India,

Siam, Arab dan Persia. Komoditas utama adalah lada. Sebagai bandar perdagangan

yang besar, Samudera Pasai mengeluarkan mata uang emas yang disebut dirham.

Uang ini digunakan secara resmi di kerajaan tersebut. Di samping sebagai pusat

perdagangan, Samudera Pasai juga merupakan pusat perkembangan agama Islam.

Seiring perkembangan zaman, Samudera mengalami kemunduran, hingga

ditaklukkan oleh Majapahit sekitar tahun 1360 M. Pada tahun 1524 M ditaklukkan

oleh kerajaan Aceh.

1

Page 3: Sejarah Kerajaan Samudra Pasai

Pembentukan Awal

Berdasarkan Hikayat Raja-raja Pasai, menceritakan tentang pendirian Pasai oleh

Marah Silu, setelah sebelumnya ia menggantikan seorang raja yang bernama Sultan

Malik al-Nasser. Marah Silu ini sebelumnya berada pada satu kawasan yang disebut

dengan Semerlangakemudian setelah naik tahta bergelar Sultan Malik as-Saleh, ia

wafat pada tahun 696 H atau 1297 M. Dalam Hikayat Raja-raja Pasai

maupun Sulalatus Salatin nama Pasai dan Samudera telah dipisahkan merujuk pada

dua kawasan yang berbeda, namun dalam catatanTiongkok nama-nama tersebut

tidak dibedakan sama sekali. Sementara Marco Polo dalam lawatannya mencatat

beberapa daftar kerajaan yang ada di pantai timur Pulau Sumatera waktu itu, dari

selatan ke utara terdapat nama Ferlec (Perlak), Basma dan Samara (Samudera).

Pemerintahan Sultan Malik as-Saleh kemudian dilanjutkan oleh putranya Sultan

Muhammad Malik az-Zahir dari perkawinannya dengan putri Raja Perlak. Pada

masa pemerintahan Sultan Muhammad Malik az-Zahir, koin emas sebagai mata

uang telah diperkenalkan di Pasai, seiring dengan berkembangnya Pasai menjadi

salah satu kawasan perdagangan sekaligus tempat pengembangan dakwah

agama Islam. Kemudian sekitar tahun 1326 ia meninggal dunia dan digantikan oleh

anaknya Sultan Mahmud Malik az-Zahir dan memerintah sampai tahun 1345. Pada

masa pemerintahannya, ia dikunjungi oleh Ibn Batuthah, kemudian menceritakan

bahwa sultan di negeri Samatrah (Samudera) menyambutnya dengan penuh

keramahan, dan penduduknya menganut Mazhab Syafi'i.

Selanjutnya pada masa pemerintahan Sultan Ahmad Malik az-Zahir putra Sultan

Mahmud Malik az-Zahir, datang serangan dari Majapahit antara tahun 1345 dan

1350, dan menyebabkan Sultan Pasai terpaksa melarikan diri dari ibukota kerajaan.

Relasi dan Persaingan

Kesultanan Pasai kembali bangkit dibawah pimpinan Sultan Zain al-Abidin Malik az-

Zahirtahun 1383, dan memerintah sampai tahun 1405. Dalam kronik Cina ia juga

2

Page 4: Sejarah Kerajaan Samudra Pasai

dikenal dengan nama Tsai-nu-li-a-pi-ting-ki, dan disebutkan ia tewas oleh Raja

Nakur. Selanjutnya pemerintahan Kesultanan Pasai dilanjutkan oleh istrinya

Sultanah Nahrasiyah.

Armada Cheng Ho yang memimpin sekitar 208 kapal mengunjungi Pasai berturut

turut dalam tahun 1405, 1408 dan 1412. Berdasarkan laporan perjalanan Cheng

Ho yang dicatat oleh para pembantunya seperti Ma Huan dan Fei Xin. Secara

geografis Kesultanan Pasai dideskripsikan memiliki batas wilayah dengan

pegunungan tinggi disebelah selatan dan timur, serta jika terus ke arah timur

berbatasan dengan Kerajaan Aru, sebelah utara dengan laut, sebelah barat

berbatasan dengan dua kerajaan, Nakur dan Lide. Sedangkan jika terus ke arah

barat berjumpa dengan kerajaan Lambri (Lamuri) yang disebutkan waktu itu berjarak

3 hari 3 malam dari Pasai. Dalam kunjungan tersebut Cheng Ho juga menyampaikan

hadiah dari Kaisar Cina, Lonceng Cakra Donya.

Sekitar tahun 1434 Sultan Pasai mengirim saudaranya yang dikenal dengan Ha-li-

zhi-han namun wafat di Beijing. Kaisar Xuande dari Dinasti Ming mengutus Wang

Jinhong ke Pasai untuk menyampaikan berita tersebut.

Pemerintahan

Pusat pemerintahan Kesultanan Pasai terletaknya antara Krueng Jambo

Aye (Sungai Jambu Air) dengan Krueng Pase (Sungai Pasai),Aceh Utara. Menurut

ibn Batuthah yang menghabiskan waktunya sekitar dua minggu di Pasai,

menyebutkan bahwa kerajaan ini tidak memiliki benteng pertahanan dari batu,

namun telah memagari kotanya dengan kayu, yang berjarak beberapa kilometer dari

pelabuhannya. Pada kawasan inti kerajaan ini terdapat masjid, dan pasar serta

dilalui oleh sungai tawar yang bermuara ke laut. Ma Huan menambahkan, walau

muaranya besar namun ombaknya menggelora dan mudah mengakibatkan kapal

terbalik. Sehingga penamaan Lhokseumawe yang dapat bermaksud teluk yang

airnya berputar-putar kemungkinan berkaitan dengan ini.

Dalam struktur pemerintahan terdapat istilah menteri, syahbandar dan kadi.

Sementara anak-anak sultan baik lelaki maupun perempuan digelari dengan Tun,

3

Page 5: Sejarah Kerajaan Samudra Pasai

begitu juga beberapa petinggi kerajaan. Kesultanan Pasai memiliki beberapa

kerajaan bawahan, dan penguasanya juga bergelar sultan.

Pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Malik Az-Zahir, Kerajaan Perlak telah

menjadi bagian dari kedaulatan Pasai, kemudian ia juga menempatkan salah

seorang anaknya yaitu Sultan Mansur di Samudera. Namun pada masa Sultan

Ahmad Malik az-Zahir, kawasan Samudera sudah menjadi satu kesatuan dengan

nama Samudera Pasai yang tetap berpusat di Pasai. Pada masa pemerintahan

Sultan Zain al-Abidin Malik az-Zahir, Lide (Kerajaan Pedir) disebutkan menjadi

kerajaan bawahan dari Pasai. Sementara itu Pasai juga disebutkan memiliki

hubungan yang buruk dengan Nakur, puncaknya kerajaan ini menyerang Pasai dan

mengakibatkan Sultan Pasai terbunuh.

Perekonomian 

Samudera Pasai merupakan kota dagang,

mengandalkan lada sebagai komoditi

andalannya, dalam catatan Ma Huan disebutkan

100 kati lada dijual dengan harga perak 1 tahil.

Dalam perdagangan Kesultanan Pasai

mengeluarkan koin emas sebagai alat transaksi

pada masyarakatnya, mata uang ini

disebut Deureuham (dirham) yang dibuat 70%

emas murni dengan berat 0.60 gram, diameter 10 mm, mutu 17 karat.

Sementara masyarakat Pasai umumnya telah menanam padi di ladang, yang

dipanen 2 kali setahun, serta memilki sapi perah untuk menghasilkan keju.

Sedangkan rumah penduduknya memiliki tinggi rata-rata 2.5 meter yang disekat

menjadi beberapa bilik, dengan lantai terbuat dari bilah-bilah kayu kelapa atau kayu

pinang yang disusun dengan rotan, dan di atasnya dihamparkan tikar rotan atau

pandan.

4

Page 6: Sejarah Kerajaan Samudra Pasai

Agama dan Budaya

Islam merupakan agama yang dianut oleh masyarakat Pasai, walau

pengaruh Hindu dan Buddha juga turut mewarnai masyarakat ini. Dari catatan Ma

Huan dan Tomé Pires, telah membandingkan dan menyebutkan bahwa sosial

budaya masyarakat Pasai mirip dengan Malaka, seperti bahasa, maupun tradisi

pada upacara kelahiran, perkawinan dan kematian. Kemungkinan kesamaan ini

memudahkan penerimaan Islam di Malaka dan hubungan yang akrab ini dipererat

oleh adanya pernikahan antara putri Pasai dengan raja Malaka sebagaimana

diceritakan dalam Sulalatus Salatin. Kemajuan dalam bidang ekonomi membawa

dampak pada kehidupan social masyarakat

Samudra Pasai menjadi makmur. Dan di samping itu juga kehidupan masyarakatnya

diwarnai dengan semangat kebersamaan dan hidup saling menghormati sesuai

dengan syariat Islam.

Hubungan antara Sultan dengan rakyat terjalin baik. Sultan biasa melakukan

musyawarah dan bertukar pikiran dengan para ulama, dan Sultan juga sangat

hormat pada para tamu yang datang, bahkan tidak jarang memberikan tanda mata

kepada para tamu. Samudra Pasai mengembangkan sikap keterbukaan dan

kebersamaan. Salah satu bukti dari hasil peninggalan budayanya, berupa batu nisan

Sultan Malik al-Saleh dan jirat Putri Pasai.

Akhir Pemerintahan

Beberapa faktor yang menyebabkan runtuhnya kerajaan Samudra Pasai, yaitu

pemberontakan yang dilakukan sekelompok orang yang ingin memberontak kepada

pemerintahan kerajaan Samudra Pasai. Sehingga karena pemberontakan ini,

menyebabkan beberapa pertikaian di Kerajaan Samudra Pasai, sehingga terjadilah

perang saudara yang membuat pertumpahan darah yang sia-sia. Untuk mengatasi

hal ini, Sultan Kerajaan Samudra Pasai waktu itu melakukan sesuatu hal yang bijak,

5

Page 7: Sejarah Kerajaan Samudra Pasai

yaitu meminta bantuan kepada Sultan Melaka untuk segera menengahi dan

meredam pemberontakan yang menumpahkan darah dengan sia-sia tersebut.

Penyebab besar dari runtuhnya kerajaan Samudra Pasai adalah setelah diserang

oleh pasukan portugis, dan pada tahun 1521 Kerajaan Samudra Pasai runtuh

setelah ditaklukkan oleh Portugal. Pasukan Portugal ini juga sebelumnya telah

menaklukan Melaka tahun 1511.

Daftar Penguasa Pasai

Periode Nama Sultan atau Gelar Catatan dan peristiwa penting

1267 -

1297Sultan Malik as-Saleh (Marah Silu) Hikayat Raja-raja Pasai dan makam raja

1297 -

1326Sultan Muhammad Malik az-Zahir Koin emas telah mulai diperkenalkan

1326 -

1345Sultan Mahmud Malik az-Zahir Dikunjungi Ibnu Batutah

1345 -

1383Sultan Ahmad Malik az-Zahir Diserang Majapahit

1383 -

1405Sultan Zainal 'Abidin Ra-Ubabdar Dikunjungi Cheng Ho

1405 -

1412Sultanah Nahrasiyah

Raja perempuan, (janda Sultan Pasai

sebelumnya)

1405 - Sultan Sallah ad-Din Menikahi Sultanah Nahrasiyah

6

Page 8: Sejarah Kerajaan Samudra Pasai

1412

1412 -

1455Sultan Abu Zaid Malik az-Zahir Mengirim utusan ke Cina

1455 -

1477Sultan Mahmud Malik az-Zahir II

1477 -

1500

Sultan Zain al-Abidin ibn Mahmud

Malik az-Zahir II

Sultan Zain al-Abidin II

1501 -

1513Sultan Abd-Allah Malik az-Zahir

1513 -

1521Sultan Zain al-Abidin III Penaklukan oleh Portugal

Warisan Sejarah

Penemuan makam Sultan Malik as-Saleh yang bertarikh 696 H atau 1297 M, dirujuk

oleh sejarahwan sebagai tanda telah masuknya agama Islam di Nusantara sekitar

abad ke-13. Walau ada pendapat bahwa kemungkinan Islam telah datang lebih awal

dari itu. Hikayat Raja-raja Pasai memang penuh dengan mitos dan legenda namun

deskripsi ceritanya telah membantu dalam mengungkap sisi gelap sejarah akan

keberadaan kerajaan ini. Kejayaan masa lalu kerajaan ini telah menginspirasikan

masyarakatnya untuk kembali menggunakan nama pendiri kerajaan ini

untuk Universitas Malikussaleh di Lhokseumawe.

7

Page 9: Sejarah Kerajaan Samudra Pasai

SMA YADIKA 12 KELAS XI IPA

SEJARAH KERAJAAN SAMUDRA PASAI

TUGAS SEJARAH

ADHAM FAKHRI HAKIM

10/22/2013

Tugas yang dikumpulkan untuk memenuhi nilai mata pelajaran Sejarah. Berisi sejarah singkat mengenai kerajaan Samudra Pasai. Disadur dari berbagai sumber.

KATA PENGANTAR

8

Page 10: Sejarah Kerajaan Samudra Pasai

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Tinggi, Maha Agung, saya selaku penulis

mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya, karena berkat segala rahmat

dan karunia yang telah dilimpahkan-Nya, penulis dapat menyelesaikan pembuatan

makalah yang berjudul “KERAJAAN SAMUDERA PASAI“.

Samudera Pasai merupakan kerajaan islam pertama yang ada di Indonesia, hal

tersebut membuat nama Samudera Pasai dianggap sebagai pelopor masuknya

ajaran islam, apalagi pada masa itu Samudera Pasai merupakan pusat studi agama

islam yang terbesar di Asia Tenggara. Sebagai kerajaan besar dan kerajaan

pertama yang bercorak islam di Indonesia tentunya Samudera Pasai mempunyai

hasil kebudayaan yang mempengaruhi kehidupan masyarakat pada masa itu. Dalam

pembuatan makalah ini penulis bertujuan agar pembaca dapat mengetahui

mengenai sejarah dan kebudayaan yang telah dihasilkan oleh kerajaan Samudera

Pasai di Aceh serta pengaruh yang bisa dirasakan hingga sekarang ini.

Apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan harap

memakluminya, karena penulis hanya insan biasa yang masih dalam tahap belajar.

Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi

penyempurnaan makalah ini, Semoga makalah ini dapat bermanfaat. Akhir kata,

penulis mengucapkan terima kasih banyak.

9

ii