web viewkemudian meluas ketimur menuju jawa, brunai, sulawesi, maluku dan banda. di daerah aceh...

30
Benarkah Aturan Adat Budaya Suami-Istri Di Indonesia Berasal Dari Agama Islam Dan Bagaimana Penerapannya Saat Ini ? Modul 2 Untuk Meningkatkan Ketahanan dan Kehati-hatian Keluarga Modul ini hanya cocok bagi para calon suami, calon istri, suami atau istri di perkotaan yang suka melakukan penelitian

Upload: phamdiep

Post on 30-Jan-2018

219 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewKemudian meluas ketimur menuju Jawa, Brunai, Sulawesi, Maluku dan Banda. Di daerah Aceh agama Islam menjadi agama dari beberapa raja kerajaan Samudera Pasai

Benarkah Aturan Adat Budaya Suami-Istri Di Indonesia

Berasal Dari Agama Islam DanBagaimana Penerapannya Saat Ini ?

Modul 2Untuk Meningkatkan

Ketahanan dan Kehati-hatian Keluarga

Modul ini hanya cocok bagi para calon suami, calon istri, suami atau istri di perkotaan yang suka melakukan penelitian

OlehKhoiril Arief Saleh

Jl. Bolavoli 18 Arcamanik, Bandung. Telp. (022)7102411

Page 2: Web viewKemudian meluas ketimur menuju Jawa, Brunai, Sulawesi, Maluku dan Banda. Di daerah Aceh agama Islam menjadi agama dari beberapa raja kerajaan Samudera Pasai

Benarkah Aturan Adat Budaya Suami-Istri Di IndonesiaBerasal Dari Agama Islam Dan

Bagaimana Penerapannya Saat Ini ?Oleh : Khoiril Arief Saleh

Jl. Bolavoli 18 Arcamanik, Bandung. Telp. (022)7102411

Hasil suatu penelitian membuktikan bahwa turunnya kerukunan keluarga di perkotaan Indonesia saat ini disebabkan oleh imbasan budaya barat yang lebih mengutamakan demokrasi dan persamaan hak dibanding menjalankan kewajiban suami terhadap istri maupun kewajiban istri terhadap suami. Kenaikan kerukunan keluarga lebih disebabkan dilaksanakannnya kewajiban suami terhadap istri dan kewajiban istri terhadap suami secara konsisten seperti dicontohkan oleh keluarga masa lampau di Indonesia. Keluarga masa lampau benar-benar dapat meningkatkan kerukunan keluarga walaupun diawali dengan nilai kerukunan yang sangat rendah. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa mereka lebih sukses meningkatkan kerukunan keluarganya dibanding dengan keluarga-keluarga perkotaan di Indonesia saat ini. Mereka hanya melaksanakan kewajiban-kewajibannya berdasarkan tradisi dan adat yang ada di Indonesia. Ternyata tradisi dan adat tersebut berasal dari aturan-aturan agama Islam. Jadi secara tidak sengaja mereka menerapkan aturan-aturan agama Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk menjelaskan kebenaran adat budaya hubungan suami-istri di Indonesia berasal dari aturan-aturan agama Islam disajikan beberapa macam pengkajian. Antara lain pengkajian tentang adat budaya dan agama di Indonesia, hasil pengkajian aturan Islam tentang hubungan suami-istri serta penerapannya di Indonesia,

1. Mengkaji Adat Budaya Dan Agama Di IndonesiaTelah diketahui bahwa pada awalnya agama sebagian besar penduduk Indonesia adalah Hindu dan Bhuda. Selain itu Animisme dan Dinamisme juga masih banyak dianut. Adat budayanya juga berakar dari agama-agama tersebut. Pada abat kesebelas agama Islam masuk ke Indonesia melalui pedagang-pedagang Gujarat, mengganti agama-agama dan kepercayaan yang telah ada. Agama Kristenpun masuk ke Indonesia bersama masuknya orang-orang Portugis, Inggris dan Belanda. Hingga saat ini agama-agama tersebut dapat dijumpai di Indonesia.

Dalam tulisan ini sengaja dipimilih untuk mengkaji agama terbesar di Indonesia saat ini. Agama tersebut adalah agama Islam, dipeluk lebih dari 90% penduduk Indonesia. Agama Islam dipeluk sebagian besar penduduk di pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, serta sebagian dari kepulauan Nusatenggara dan Maluku. Selain itu ditemui juga disebagian kecil pulau Irian.

Sejarah berbicara bahwa Islam masuk di hampir sebagian besar wilayah Indonesia beberapa ratus tahun yang lalu melalui pedagang-pedagang, bukan melalui tentara. Islam masuk mulai dari aceh, terus ketimur dan akhirnya meluas berkembang di pulau Jawa dan tempat-tempat lainnya. Ajaran-ajaran dan aturan-aturan Islam masuk pada masyarakat Indonesia secara halus dan pelan-pelan tanpa merusak total tata nilai yang ada. Para penyebar agama Islam di Indonesia menggunakan budaya lama sebagai media komunikasinya.

Secara umum hal tersebut dibuktikan dengan :1. Alur sejarah perkembangan Islam di Indonesia.2. Bentuk-bentuk bangunan peninggalan pada masa penyebaran agama Islam.

Page 3: Web viewKemudian meluas ketimur menuju Jawa, Brunai, Sulawesi, Maluku dan Banda. Di daerah Aceh agama Islam menjadi agama dari beberapa raja kerajaan Samudera Pasai

3. Adat budaya lokal, terutama yang berada disekitar pusat-pusat penyebaran agama Islam.4. Tata kota di daerah Jawa dan Madura5. Bahasa yang berkembang di sebagian besar wilayah Indonesia.

1.1. Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia

Sejarah menjelaskan masuknya agama Islam di Indonesia dibawa oleh para pedagang, bukan oleh suatu pemerintahan negara tertentu. Dengan demikian hampir tidak ada kekerasan dan peperangan yang terjadi. Secara umum dapat dipahami bahwa pedagang lebih mementingkan dagangannya ketimbang menyebarkan agamanya. Setelah jalur perdagangan benar-benar mantap, penyebaran agama baru dilaksanakan.

Jalur perdagangan pertama kali dibuka orang-orang Islam dari Gujarat/India adalah Aceh dan Malaka. Kemudian meluas ketimur menuju Jawa, Brunai, Sulawesi, Maluku dan Banda. Di daerah Aceh agama Islam menjadi agama dari beberapa raja kerajaan Samudera Pasai. Di Sulawesi menjadi agama dari raja-raja kerajaan Gowa dan Tallo, di Maluku menjadi agama dari raja-raja kerajaan Ternate dan Tidore sedang di Jawa menjadi agama dari raja-raja kerajaan Demak, Pajang dan Mataram.

Islam disebarkan di wilayah Indonesia dengan cara yang sangat halus. Islam disebarkan di pulau Jawa yang merupakan pulau terbesar jumlah penduduknya melalui para wali. Sembilan wali menyebarkan agama di Jawa dengan tidak menggunakan jalan perang, aturan-aturan agama dimasukkan dalam adat dan budaya yang telah ada. Pemasukan aturan-aturan tersebut dilakukan terus menerus hingga menciptakan adat budaya baru yang tidak disadari oleh masyarakat Jawa. Adat budaya baru tersebut adalah adat budaya Jawa yang hingga saat ini dapat dilihat keberadaannya.

Cara masuk agama Islam yang sangat halus tersebut memberikan bukti bahwa adanya toleransi yang sangat besar pada adat budaya lokal yang telah ada. Secara halus agama Islam masuk didalam masyarakat dan kerajaan-kerajaan di Indonesia.

1.2. Bangunan-Bangunan Peninggalan Masa Penyebaran Agama Islam

Menara Kudus terdapat di kota Kudus sebagai peninggalan dari Sunan Kudus berbentuk seperti bangunan Hindu. Meskipun Sunan Kudus merupakan totoh penyebar agama Islam yang kuat tetapi dalam membuat bangunan monumentalnya masih mengikuti atau menghargai adat yang telah melekat pada penduduk sekelilingnya. Nilai-nilai estetika Hindu-Bhuda masih di lekatkan pada bangunan-bangunan tersebut.

Gapura Sendangdawur di Tuban merupakan bangunan masjid berukiran hewan. Biasanya seni ukiran Islam tidak memperkenankan membuat hewan atau manusia di masjid tetapi di Tuban tidak demikian adanya. Ini membuktikan adanya toleransi yang sangat besar terhadap adat yang telah ada pada penduduk setempat.

Hal-hal seperti diuraikan diatas masih banyak terdapat di berbagai tempat di Indonesia, misalnya peningglan-peninggalan bangunan Islam di Cerebon, Demak, Gresik, Yogya, Surakarta dan sebagainya. Kesemuanya menunjukkan adanya toleransi cukup besar pada adat budaya lokal yang telah ada. Secara halus agama Islam benar-benar masuk didalam adat budaya Indonesia.

1.3. Adat Budaya Lokal

Di Daerah pesisir utara pulau Jawa, tepatnya di Kudus mempunyai kebiasaan melarang umat Islam menyembelih sapi, sebagai penghormatan pada budaya lama, yaitu budaya Hindu yang

Page 4: Web viewKemudian meluas ketimur menuju Jawa, Brunai, Sulawesi, Maluku dan Banda. Di daerah Aceh agama Islam menjadi agama dari beberapa raja kerajaan Samudera Pasai

sangat menghormati sapi. Dalam menyebarkan agama Islam biasanya para wali di Jawa menggunakan wayang sebagai salah satu alat komunikasinya. Ceritera wayang yang semula ber sumber dari kitab Mahabarata diubah dan diselipkan beberapa ajaran Islam. Antara lain, "kalimah Sahadat" diselipkan dalam ceritera Mahabarata sebagai aji utama para Pandowo dengan nama jimat "Kalimo Sodo". Dengan aji "Kalimo sodo" atau "Kalimah Sahadat" para Pandowo selalu menang dalam memerangi angkara murka. Beberapa ajaran asli dari kisah Mahabarata sedikit demi sedikit digeser. Ajaran poliandri yang dijalankan pada Pandowo tidak lagi tenar ditayangkan. Kisah-kisah Mahabarata dimodifikasi pelan-pelan kearah Islam melalui penampilan punakawan (Semar, Gareng, Petruk dan Bagong). Falsafah dari punakawan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Semar, dari bahasa Arab “simaar” berarti paku. Dalam hal ini menggambarkan kebenaran

agama Islam adalah kokoh, kuat dan sejahtera, seperti kokohnya paku yang sudah tertancap.2. Petruk, dari bahasa Arab “fat-ruk” berarti tinggalkanlah. Menyuruh meninggalkan segala

sesuatu selain Allah. Hampir sama dengan kalimat “fat-ruk kullu man siiwallaahi”.3. Gareng atau biasa dipanggil dengan panggilan nala Gareng, dari bahasa Arab “naala qariin”

berarti memperoleh banyak kawan. Tujuan dari dakwah para wali adalah memperoleh banyak kawan.

4. Bagong dari bahasa Arab “baghaa” berarti berontak. Makna dari tokoh ini adalah selalu berontak dari kezaliman.

Acara ritual keraton Yogya berupa Sekaten dimaksud sebagai Sahadaten (Sahadat), artinya mengikrarkan diri masuk Islam; dilakukan untuk menarik secara halus agar mengakui aturan-aturan agama Islam. Pelaksanaannya dilakukan dengan banyak mengikuti adat budaya masyarakat yang telah ada.

Hampir semua acara adat atau kebiasaan-kebiasaan baru saat itu mulai diciptakan dengan mengkombinasikan antara nilai dudaya lama dan agama Islam. Hal tersebut membuktikan adanya toleransi besar yang diberikan oleh para penyebar Islam saat itu. Budaya masyarakat Jawa dibawurkan dengan ajaran Al-Quran dan hadis yang mana hal itu terwujud menjadi adat dan budaya Indonesia yang sekarang masih ada. Secara sangat halus agama Islam masuk didalam adat budaya Indonesia.

1.4. Tata Kota Di Daerah Jawa Dan Madura

Tata letak kota kabupaten atau keraton di Jawa dan Madura selalu memenuhi aturan adanya bangunan keraton atau kabupaten, alun-alun, dua pohon beringin dan masjid. Komposisinya selalu teratur dimana kabupaten atau keraton memangku alun-alun dengan pohon beringin ditengahya, arahnya membelakangi gunung atau menghadap kelaut (bila dipantai). Masjid selalu diletakkan di bagian barat. Hal tersebut didesign melalui kesepakatan para wali yang mengandung falsafah “baldatun thayyibatun wa Rabbun Ghafuur” yang dijabarkan oleh para wali sebagai berikut :1. Alun-alun berasal dari bahasa Arab “allaun” berarti banyak macam atau banyak warna. Kata

tersebut diucapkan dua kali menjadi allaun-allaun yang menunjukkan tempat bersama ratanya rakyat dan penguasa di pusat kota. Rata dengan bermacam-macam keragaman yang ada.

2. Waringin atau pohon waringin berasal dari bahasa Arab “waraa’iin” berarti sangat berhati-hati. Hal ini mengandung falsafah bahwa rakyat dan penguasa yang berkumpul dipusat kota (alun-alun) harus hati-hati membawa diri dan menjaga segala aturan atau undang-undang yang ada.

Page 5: Web viewKemudian meluas ketimur menuju Jawa, Brunai, Sulawesi, Maluku dan Banda. Di daerah Aceh agama Islam menjadi agama dari beberapa raja kerajaan Samudera Pasai

3. Bilangan pohon waringin di tengah alun-alun biasanya berjumlah dua. Hal tersebut diisyaratkan oleh para wali agar selalu memegang dua sumber ajaran, yaitu Al-Quran dan hadis.

Kesemuanya menunjukkan adanya toleransi cukup besar pada adat budaya lokal yang telah ada. Penyampaian ajaran Islam baik dimasyarakat ataupun dipemerintahan dilakukan dengan sangat hati-hati. Secara halus agama Islam masuk didalam adat budaya Indonesia.

1.5. Bahasa Yang Berkembang di Sebagian Besar Wilayah Indonesia

Bahasa yang paling banyak berkembang di wilayah Indonesia adalah bahasa melayu. Bahasa tersebut dikukuhkan menjadi bahasa Indonesia. Tidak sedikit istilah-istilah atau kata-kata bahasa Indonesia berasal dari bahasa Al-Quran. Misalnya kata rahmat, kisah, arif, musyawarah, mufakat, ridha, mukjijat, taat, takdir, makna dan lain sebagainya. Banyaknya kata-kata dari bahasa Al-Quran tersebut mengakibatkan ejaan dalam bahasa Indonesia menggunakan huruf kh, sy dan dh. Ejaan ini telah diterima dengan baik oleh ahli-ahli bahasa Indonesia.

Tulisan Arab-Indonesia yang terkenal dengan Arab gundul juga berkembang di beberapa tempat di Indonesia. Tulisan Arab gundul ini telah termodifikasi hingga dapat digunakan menulis semua kata yang ada dalam bahasa Indonesia. Di beberapa tempat, tulisan ini menggeser tulisan jawa beberapa waktu yang lalu. Meskipun ketenaran tulisan tersebut sekarang telah hilang tetapi keberadaannya masih patut dijadikan indikasi peresapan agama Islam di Indonesia secara halus.

1.6. Adat Budaya Suami-Istri di Indonesia

Sejarah mencatat bahwa agama Islam mengganti agama yang telah ada waktu itu. Kepercayaan masyarakat beralih dari Hindu atau Bhuda menjadi Islam. Tidak hanya kepercayaannya saja tetapi adat budayanya juga beralih. Mulai dari cara sembahyang, cara beramal, cara berpuasa, cara kawin dan aturan hubungan suami-istri berubah secara halus. Banyak aturan-aturan agama Islam yang bersifat sangat khusus ikut diselipkan dan membentuk adat budaya baru saat itu. (Sesuai dengan topiknya dalam tulisan ini hanya membatasi diri pada pengkajian beberapa aturan yang bersangkutan dengan hubungan suami istri). Aturan-aturan yang akan dikaji lebih lanjut adalah sebagai berikut :1. Beberapa kewajiban yang barus dilakukan istri terhadap suaminya.2. Beberapa kewajiban yang harus dilakukan suami terhadap istrinya.3. Beberapa kewajiban bersama suami-istri.

Dalam praktek sehari-hari kewajiban suami terhadap istri dan kewajiban istri terhadap suami tersebut dilakukan secara ketat turun-temurun baik di Jawa, Sumatra, Sulawesi, Maluku dan sebagainya.

Meskipun belum semua aturan diselipkan dalam adat budaya Indonesia tetapi bagian-bagian pentingnya telah menjadi satu dengan adat budaya Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya sebagian persamaan aturan dalam adat budaya Indonesia dengan aturan agama Islam dalam apendik 1, 2 dan 3. Apendik 1 membandingkan aturan tentang kewajiban istri terhadap suami, apendik 2 tentang kewajiban suami terhadap istri sedang apendik 3 berisi kewajiban bersama suami-istri.

Aturan adat budaya Indonesia yang telah bercorak Islam ini dijalani masyarakat Indonesia dengan penuh disiplin.

Page 6: Web viewKemudian meluas ketimur menuju Jawa, Brunai, Sulawesi, Maluku dan Banda. Di daerah Aceh agama Islam menjadi agama dari beberapa raja kerajaan Samudera Pasai

2. Hasil Pengkajian Penerapan Aturan Islam Tentang Hubungan Suami-IstriPada bagian ini disajikan sari hasil pengkajian manual manusia (Al-Quran dan Hadis) tentang hubungan suami-istri. Selain itu dijelaskan pula hasil evaluasi penerapan manual manusia tersebut pada masyarakat Indonesia. Penerapan tersebut dikaji pada keluarga yang benar-benar melaksanakannya secara benar dan konsekuen, keluarga yang secara tidak sengaja meyimpangkannya dan keluarga yang secara tidak sengaja menerapkannya.

2.1. Sari Hasil Pengkajian Manual Manusia Tentang Hubungan Suami-Istri

Secara umum aturan-aturan atau hukum-hukum dalam manual manusia (Al-Quran dan hadis) terbagi menjadi lima kelompok, yaitu wajib, sunat, haram, makruh dan mubah. Wajib adalah sesuatu yang harus dikerjakan, sunat adalah sesuatu yang disarankan untuk dikerjakan, haram adalah sesuatu yang tidak boleh dikerjakan, makruh adalah sesuatu yang disarankan untuk tidak dikerjakan, sedang mubah adalah sesuatu yang boleh dikerjakan atau tidak dikerjakan. Wajib atau kewajiban seseorang harus diprioritaskan untuk dilaksanakan dibandingkan dengan hal-hal yang bersifat sunat, apalagi dibandingkan dengan yang bersifat mubah. Dalam melaksanakan kewajiban, masih dibagi menjadi dua, yaitu kewajiban perorangan dan kewajiban bersama-sama. Kewajiban perorangan harus diprioritaskan untuk dilaksanakan seseorang dibandingkan dengan kewajiban yang bersifat bersama-sama. Pelaksanaan aturan-aturan tersebut tidak boleh dibalik-balik.

Manual manusia benar-benar memberi urutan prioritas yang jelas dari hal-hal yang diuraikan di atas. Prioritas ini menjadi dasar utama pelaksanaan aturan-aturan manual manusia. Keseriusan manual manusia dalam menempatkan pentingnya prioritas tersebut tercermin dalam doa Rasulullah sebagai berikut : “Ya Allah , ampunilah dosaku terhadap sesuatu yang aku dahulukan, pada hal bukan sesuatu yang seharusnya aku dahulukan”. Dengan demikian dapat dimengerti bila kesalahan meletakkan prioritas pelaksanaan aturan, baik disengaja ataupun tidak disengaja akan menimbulkan masalah. Aturan umum manual manusia yang telah diterangkan tersebut di atas juga berlaku pada aturan-aturan mengenai hubungan suami-istri.

Di segala lapisan masyarakat di Indonesia biasanya tidak terlalu memperhatihan masalah prioritas tersebut. Dalam tulisan ini menempatkan masalah prioritas menjadi hal yang sangat penting. Dari masalah prioritas ini ditemukan hal-hal yang banyak terlupakan orang dan dapat menjadi blunder dalam kehidupan berkeluarga sehari-hari. Untuk menghindari blunder tersebut, dalam tulisan ini benar-benar menonjolkan pentingnya melaksanakan amalan-amalan secara urut dan benar.

Dalam manual manusia yang mengatur tentang hubungan suami-istri juga terdapat aturan prioritas. Ada hal-hal yang diharuskan untuk dikerjakan, disarankan untuk dikerjakan, dilarang untuk dikerjakan dan disarankan untuk tidak dikerjakan. Sesuatu yang wajib merupakan prioritas utama yang harus dikerjakan. Dalam kasus ini sengaja difokuskan pada pengkajian masalah yang bersifat wajib. Hasil kajiannya menyimpulkan hal-hal yang sangat penting sebagai berikut:1. Setiap anggota keluarga baik suami maupun istri, pertama kali harus melakukan

kewajibannya sendiri-sendiri terlebih dahulu. Seorang istri harus melakukan kewajibannya terhadap suaminya dengan benar, suami juga harus melakukan kewajibannya terhadap istrinya dengan benar.

2. Setelah kewajiban sendiri-sendiri dipenuhi, melakukan kewajiban bersama suami-istri.3. Setelah kewajiban bersama dipenuhi, melaksanakan hal-hal yang bersifat sunat.

Page 7: Web viewKemudian meluas ketimur menuju Jawa, Brunai, Sulawesi, Maluku dan Banda. Di daerah Aceh agama Islam menjadi agama dari beberapa raja kerajaan Samudera Pasai

4. Urutan prioritas pelaksanaan kewajiban-kewajiban tersebut tidak boleh dibalik-balik.

Urutan tersebut di atas harus dijalankan secara benar utuh dan kosisten. Sebelum melakukan kewajiban lain, seorang istri harus mengutamakan kewajibannya sendiri terhadap suaminya, seorang suami harus mengutamakan kewajibannya sendiri terhadap istrinya. Prioritas ini tidak dapat ditawar-tawar lagi. Kewajiban bersama suami-istri menjadi prioritas kedua. Setelah menjalankan kewajibannya sendiri-sendiri, kemudian kewajiban bersama dijalankan. Seterusnya, setelah kewajiban bersama dijalankan baru dianjurkan untuk menjalankan hal-hal yang bersifat sunat.

Dalam menjalankan kewajiban sendiri-sendiri (kewajiban utama) belum ada persamaan hak antara istri dan suami. Masing-masing mempunyai kewajiban dan hak yang saling mengisi. Masing-masing mempunyai kewajiban dan hak sesuai dengan fitrahnya. "Job description" berbeda tetapi saling melengkapi dalam sistem organisasi keluarga. Istri dengan fitrah 75% didominasi perasaan, dijadikan sebagai anggota keluarga sedang suami dengan fitrah 75% didominasi rasio dijadikan sebagai pemimpin keluarga.

Pada tahap selanjutnya, muncul persamaan hak, antara suami dan istri. Mereka bersama-sama menjalankan kewajiban bersamanya, antara lain mendidik anak, saling nasehat menasehati, saling menghormati dan sebagainya. Khusus untuk mendidik anak, tanggung jawab istri jauh lebih besar dibanding suami. Sedemikian besarnya, dikatakan bahwa surga ada dibawah telapak kaki ibu, bukan dibawah telapak kaki bapak. Anak harus lebih menghormati ibu dibanding kepada bapak.

Tahap selanjutnya, mereka berdua akan lebih baik bila melaksanakan sunat-sunat yang dianjurkan. Membantu anak yatim, membantu fakir miskin dan lain sebagainya.

Urutan prioritas tersebut tidak hanya terbatas pada pemahaman saja tetapi harus diresapi dan dilaksanakan secara benar sehingga dapat membentuk suatu nilai yang benar-benar mengakar.

Kewajiban suami dan istri diatur dalam manual manusia sesuai dengan proporsinya masing-masing. Tidak ada yang lebih penting antara yang satu dengan lainnya. Seperti halnya tim sepak bola yang kompak, semua pemain penting pada posisinya masing-masing. Tidak ada pemain yang menganggap bahwa posisi yang satu lebih penting dari lainnya.

Pada tabel disajikan ringkasan dari kewajiban sendiri-sendiri, baik kewajiban istri maupun suami. Selain itu diringkaskan pula tentang kewajiban-kewajiban bersama suami-istri. Isi tabel tersebut disarikan dari uraian Dr. Miftah Faridl dalam bukunya "Keluarga bahagia" dengan sedikit modifikasi. Semua aturan dalam tabel, bersifat operasional sehingga mudah dilakukan. Batasan-batasan pelaksanaannya dengan jelas diterangkan dalam Al-Quran dan Hadis. Bila semua petunjuk yang tertulis dalam tabel dilakukan secara urut dan baik, maka dampak-dampak negatip tidak akan terjadi.

2.2. Penerapan Manual Manusia (Al-Quran Dan Hadis) Secara Benar Dan KonsekuenBeberapa keluarga melaksanakan manual manusia secara konsekuen dan konsisten. Sebagai prioritas utama, kewajiban suami terhadap istri dan kewajiban istri terhadap suami dijalankannya dengan baik. Kemudian kewajiban bersama suami-istri dijalankan bersama-sama. Dalam menjalankan kewajiban-kewajiban tersebut dilandasi dengan tawakal, syukur dan sabar, serta menggunakan teknik komunikasi yang baik (sederhana, mudah dimengerti, mudah dipahami

Page 8: Web viewKemudian meluas ketimur menuju Jawa, Brunai, Sulawesi, Maluku dan Banda. Di daerah Aceh agama Islam menjadi agama dari beberapa raja kerajaan Samudera Pasai

sehingga pertukaran informasi berjalan lancar).

Tabel

RINGKASAN KEWAJIBAN SUAMI DAN ISTRIDALAM MEMBANGUN KELUARGA

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI KEWAJIBAN ISTRI TERHADAP SUAMIMemberi nafkah lahir dan batin Taat, patuh dan menjaga harta suami(QS. 2:233, 223; QS. 4:34; QS. 65:6-7) (QS. 4:34)

Mendidik dan memimpin Taat dan patuh(QS. 4:34; QS. 26:214-215) (QS. 4:34)

Menggauli dengan ma’ruf (baik) Melayani sebaik-baiknya(QS. 4:19; QS. 2:187, 222-223)

Tidak membuka rahasia istri (QS. 4:34) Tidak membuka rahasia suami (QS. 4:34)

Tidak boleh menyakiti istri Menutup aurat (QS. 24:31)

Suami yang paling baik adalah yang paling Tidak boleh bepergian dan berpuasaBaik kepada istrinya tanpa seizin suami

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

KEWAJIBAN BERSAMA SUAMI-ISTRISyukur, bila mendapat nikmat. (QS. 14:17).

Sabar, bila memperoleh kesulitan. (QS. 31:17).Tawakal, bila mempunyai rencana. (QS. 3:157).

Musyawarah, dalam menyelesaikan segala masalah. (QS. 3:159).Tolong menolong dalam hal kebaikan. (QS. 5:2).

Memenuhi janji, bila berjanji. (QS. 5:2).Segera bertaubal, bila terlanjur berbuat salah. (QS. 3:135).

Saling nasehat menasehati. (QS. 103:1-3; 90:17).Saling memberi maaf dan meminta maaf, bila bersalah. (QS. 3:134).

Saling selalu berbaik sangka. (QS. 49:12).Mempererat silaturahmi keluarga suami dan istri. (QS. 49:13).

Mendirikan shalat berjamaah dan tahajjut. (QS. 17:79).Melakukan shalat istikharah, bila menghadapi kebimbangan dalam memilih.Mencintai dan menghormati keluarga suami dan istri seperti keluarga sendiri.Memberi kesempatan menambah ilmu dan berbuat baik kepada masyarakat.

Melaksanakan berbagai kewajiban lain dan menjauhi berbagai dosa. (QS. 66:6).Mendidik anak.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Page 9: Web viewKemudian meluas ketimur menuju Jawa, Brunai, Sulawesi, Maluku dan Banda. Di daerah Aceh agama Islam menjadi agama dari beberapa raja kerajaan Samudera Pasai
Page 10: Web viewKemudian meluas ketimur menuju Jawa, Brunai, Sulawesi, Maluku dan Banda. Di daerah Aceh agama Islam menjadi agama dari beberapa raja kerajaan Samudera Pasai

Ada korelasi antara keluarga konsekuen melaksanakan aturan manual manusia dengan model pola kerukunan keluarga ideal. Keluarga-keluarga tersebut tidak banyak mengalami penurunan kerukunan keluarga selama masa perkawinan. Jumlah keluarga tersebut memang tidak banyak dijumpai dan boleh dikatakan sangat kecil sekali.

Korelasi keadaan diatas dapat disimpulkan sebagai kesuksesan penerapan manual manusia. Penerapan manual manusia secara benar dan konsekuen mewujudkan kerukunan keluarga.

2.3. Secara Tidak Sengaja Manual Manusia Disimpangkan.Kadang-kadang ada beberapa keluarga muslim terkemuka mempunyai nilai kerukunan keluarga relatif rendah. Hal tersebut sangat mungkin berkorelasi dengan kesalahan penerapan manual manusia secara tidak sengaja. Jenis kesalahan tersebut sangat beragam. Dalam tulisan ini mencoba menunjukkan beberapa kesalahan yang agak menonjol, antara lain :1. Adanya kecenderungan suami berlaku arogan. Suami tidak sepenuhnya melakukan aturan

manual manusia, bahkan kadang-kadang menyimpangkannya. Tidak ada lagi kontrol kebijaksanaan-kebijaksanaan suami dan lebih mementingkan kepentingan sendiri. Kesalahan ini kadang-kadang berbuntut dengan mengawini beberapa perempuan tanpa mempedulikan ketentuan-ketentuannya.

2. Ketidak-mampuan seorang suami mendidik istri sesuai dengan urutan yang telah diatur manual manusia. Situasi ini kadang-kadang dapat menjerumuskan suami untuk berlaku sebagai diktator; atau terjadi sebaliknya dimana istri mengendalikan suami sepenuhnya.

3. Adanya pembalikan urutan kewajiban. Sunat dan kewajiban bersama suami-istri, lebih diutamakan ketimbang kewajiban suami terhadap istri atau kewajiban istri terhadap suami. Kondisi ini benar-benar dapat menurunkan kerukunan keluarga.

Kesalahan-kesalahan tersebut diatas dilakukan secara tidak sadar. Masyarakat sekeliling dan pelakunya sendiri menyangka telah melaksanakan aturan manual manusia dengan benar. Kondisi tersebut menyebabkan ketidak-rukunan dalam keluarga. Dari situasi dan kejadian-kejadian diatas disimpulkan bahwa tidak diterapkannya manual manusia secara benar dan konsekuen akan mengakibatkan kurang rukunnya suatu keluarga, meskipun dilakukan secara tidak dengan disengaja. Hubungan sebab akibat tersebut berlaku umum, tidak memandang seorang muslim terkemuka, haji, pejabat, pemuka masyarakat, dan lain sebagainya.

2.4. Secara Tidak Sengaja Penanganan Masalah-Masalah Kerukunan Keluarga Cenderung Tidak SeimbangTidak sedikit masalah-masalah kerukunan keluarga ditangani secara tidak imbang.

Tidak sedikit para penasehat atau para pelaku mencari jalan keluar dari hanya satu sisi ajaran manual manusia. Sisi lain yang diajarkan oleh manual manusia, agak terlupakan.

Dalam manual manusia minimal ditemukan dua sisi pendekatan untuk meningkatkan atau mengurangi penurunan kerukunan keluarga, yaitu :1. Pendekatan penyaluran fitrah alami manusia, misalnya suami harus dapat menyalurkan

kreatifitas istri, istri harus dapat melayani permintaan sex suaminya, dan sebagainya. Pendekatan ini disebut sebagai pengamalan kewajiban operasional keluarga.

2. Pendekatan menahan fitrah alami manusia, misalnya suami maupun istri masing-masing harus sabar, syukur dan tawakal. Seorang ahli kandungan dan hubungan sex terkenal di Indonesia menyarankan agar pada usia diatas empat puluh para suami harus mengerti kondisi

Page 11: Web viewKemudian meluas ketimur menuju Jawa, Brunai, Sulawesi, Maluku dan Banda. Di daerah Aceh agama Islam menjadi agama dari beberapa raja kerajaan Samudera Pasai

istri yang mulai menurun nafsu sexnya. Para suami diminta sabar menahan nafsu sexnya. Pendekatan ini sangat dikenal orang dan telah banyak ditulis para ahli agama.

Dua pendekatan tersebut telah ditulis dalam manual manusia dengan jelas. Keduanya harus dilakukannya dengan benar. Kenyataan membuktikan lain, pada saat ini pendekatan penyaluran fitrah alami manusia relatif terlupakan. Seakan-akan segala sesuatu sudah dapat diatasi dengan sabar, syukur dan tawakal. Mereka menyangka bahwa hanya berbekal sabar, syukur dan tawakan dapat mengatasi semua masalah yang bersangkutan dengan kerukunan keluarga. Mereka lupa bahwa secara umum kesabaran, kesyukuran dan ketawakalan manusia tidaklah sempurna, ada batasnnya. Inilah salah satu penyebab ketidak seimbangan pengamalan manual manusia

Sehubungan dengan hal tersebut maka dalam tulisan ini selanjutnya tidak akan membahas secara panjang lebar tentang pentingnya pandekatan yang bersifat menahan fitrah manusia. Diharapkan para pembaca telah pahan pentingnya hal tersebut. Disini lebih banyak membahas kewajiban-kewajiban suami maupun istri yang bersangkutan dengan penyaluran fitrah alami. Dengan penekanan bahasan seperti itu diharapkan para pembaca dapat mengamalkan aturan manual manusia secara imbang.

2.5. Secara Tidak Sengaja Manual Manusia Dilaksanakan Melalui Adat Di Indonesia Beberapa aturan adat di Indonesia hampir mempunyai kesamaan dengan aturan manual manusia (Al-Quran dan Hadis). Adat Minang mengatakan “adat bersendikan sarak, sedang sarak berdasarkan kitabullah". Di Jawa, kalimat Sahadat diselipkan dalam ceritera Mahabarata sebagai aji utama para Pandowo dengan nama "jimat Kalimo Sodo". Banyak acara ritual keraton dan masyarakat Jawa berbawur dengan ajaran Al-Quran dan hadis. Adalah hal yang tabu dalam adat Jawa bila seorang istri melawan suami. Hal-hal tersebut membuktikan berbaurnya ajaran Islam dengan budaya lama yang telah ada dimasyarakat Indonesia.

Persamaan dalam mengatur kewajiban istri terhadap suami, kewajiban suami terhadap istri serta kewajiban bersama suami-istri, ditunjukkan secara singkat dalam beberapa contoh berikut ini.

Dalam manual manusia menyatakan bahwa wanita tidak boleh menunjukkan auratnya dengan sembarang orang kecuali muhrimnya. Hal tersebut ditunjukkan adanya adat pingitan di sebagian daerah Jawa, wanita dilarang keluar rumah kecuali dengan pengawalan saudaranya atau kerabat dekatnya

Dalam manual manusia menyatakan bahwa istri diwajibkan taat kepada suaminya. Hal tersebut dinyatakan dalam aturan-aturan adat. Dalam pengantin Jawa terdapat acara dimana pengantin pria menginjak telur, kemudian pengantin wanita mencuci kaki pengantin pria. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa suami akan memberikan keturunan dan istri harus taat dan melayani suami sebaik-baiknya. Adat Jawa mengatur istri dengan mengikuti pepatah "surgo nunut neroko katut", artinya istri harus mengikuti apa saja yang dilakukan dan dikehendaki suami. Adat Sunda mengatakan bahwa "erek dibawa kaliang cocopet oge anu jadi pamajikan mah kudu daek", artinya istri harus setia dan taat kepada suami walaupun dalam keadaan susah.

Dalam manual manusia terdapat aturan bahwa istri harus dapat mengatur rumah tangga dan melayani suami sebaik-baiknya. Hal tersebut dinyatakan dalam aturan-aturan adat. Adat Jawa menyatakan bahwa tugas istri adalah mengurus rumah tangga, "kewajiban istri isah-isah, umbah-umbah, lumah-lumah, momong bocah", artinya mengurus dapur, membersihkan rumah, melayani kebutuhan seksual suami dan mendidik anak. Adat Jawa mengatakan "senajan wong

Page 12: Web viewKemudian meluas ketimur menuju Jawa, Brunai, Sulawesi, Maluku dan Banda. Di daerah Aceh agama Islam menjadi agama dari beberapa raja kerajaan Samudera Pasai

wedok pintere sundul langit neng tundone mung nguplek ana dapur", artinya sekalipun sangat pandai wanita tetap di dapur tempatnya. Adat Jawa membenarkan aturan bahwa suami dirumah milik istri, bila suami sudah melangkah keluar pintu depan bukan milik istri lagi, artinya istri tidak boleh mencampuri atau mengurus apapun kegiatan suami di luar rumah.

Dalam manual manusia terdapat aturan bahwa istri tidak boleh membuka rahasia suaminya. Masyarakat Indonesia telah memahami benar kata-kata mutiara “menepuk air di dulang tertercik muka sendiri”

Dalam manual manusia terdapat aturan bahwa suami wajib memberi nafkah kepada istrinya. Hal tersebut dinyatakan dalam aturan adat. Dalam pengantin Jawa terdapat acara pengantin pria memberikan beras kepada pengantin wanita. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa suami berkewajiban memberi nafkah istrinya. Dalam adat Jawa seorang laki-laki dianggap sebagai suami sejati bila mampu memenuhi lima kewajiban, yaitu: ngayani (memberi nafkah), nyandangi (memberi pakaian), ngomahi (memberi rumah), ngayomi (memberi perlindungan), dan ngamani (mampu memberi bibit unggul, anak yang baik, dalam hal ini termasuk memberi kepuasan istri).

Dalam manual manusia terdapat aturan bahwa suami adalah pemimpin istri. Hal tersebut dinyatakan dalam aturan-aturan adat. Adat Jawa mengatakan bahwa suami dalam memimpin keluarga harus mengikuti pepatah "ing ngarso sung tulodo, ing madya mbangun karso, tutwuri handayani". Artinya bila didepan memberi teladan, bila ditengah memberikan dorongan, dan bila dibelakang mengikuti dengan baik. Adat Jawa mengatakan ,"wong lanang dadi soko gurune keluargo", artinya suami harus mampu menjadi tulang punggun keluarga.

Dalam manual manusia terdapat aturan bahwa manusia diharuskan tolong menolong dalam mengerjakan kebaikan. Hal tersebut ditunjukkan dalam aturan adat. Adat Jawa mengatakan: "Saiyek saeko proyo", artinya hidup sepenanggungan, segala sesuatu ditanggulangi bersama-sama. Adat Sunda mengatakan: “kacai jadi seleuwi, kadarat jadi salebak”, artinya hidup rukun saling tolong menolong, seperasaan, sepenanggungan. Adat Batak mengatakan: “sangon lampak nigaol masi amin-aminan”, artinya hidup saling mendukung.

Contoh-contoh lebih lengkap ditunjukkan pada Apendik. Apendiks 1 menyajikan beberapa kesamaan aturan kewajiban istri terhadap suami, Apendiks 2 menyajikan beberapa kesamaan aturan kewajiban suami terhadap istri, sedang Apendiks 3 menyajikan beberapa kesamaan aturan kewajiban bersama suami-istri.

Banyak orang berpendapat bahwa adanya persamaan-persamaan tersebut disebabkan oleh sumber yang sama, yaitu ajaran agama Islam atau dalam tulisan ini disebut sebagai manual manusia (Al-Quran dan hadis). Meskipun pada dasarnya masyarakat Indonesia pada zaman dahulu telah berhasil melakukan aturan-aturan pokok agama Islam tetapi masih menggunakan teknik komunikasi budaya lamanya. Hal tersebut mengakibatkan tercampurnya budaya Islam dengan budaya lama yang pada perkembangannya melahirkan aturan-aturan adat yang melekat disebagian besar masyarakat Indonesia. Kondisi-kondisi tersebut di atas menyebabkan beberapa aturan manual manusia, diterapkan dalam aturan-aturan adat. Tidaklah salah bila disimpulkan bahwa secara tidak sengaja aturan-aturan adat pada masyarakat Indonesia menggunakan atutan-aturan manual manusia (Al-Quran dan hadis).

Dari suatu hasil penelitian diketahui bahwa kerukunan keluarga dapat ditingkatkan dengan menerapkan aturan-aturan adat secara konsekuen. Telah diketahui pula bahwa aturan-aturan adat tersebut berakar dari aturan-aturan manual manusia. Dengan demikian dapat dimengerti bila

Page 13: Web viewKemudian meluas ketimur menuju Jawa, Brunai, Sulawesi, Maluku dan Banda. Di daerah Aceh agama Islam menjadi agama dari beberapa raja kerajaan Samudera Pasai

aturan-aturan manual manusia dapat menaikkan kerukunan keluarga, meskipun dilakukan secara tidak disengaja.

2.6. Usaha Untuk Menghindari Penurunan Kerukunan Keluarga Dengan Menggunakan Manual ManusiaBerdasarkan beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa :1. Diterapkannya manual manusia (Al-Quran dan hadis) secara benar dan konsekuen akan

menghindari penurunan kerukunan keluarga bahkan dapat digunakan sebagai alat untuk menaikkan kerukunan keluarga.

2. Penyimpangan penerapan manual manusia menyebabkan turunnya kerukunan keluarga. Hal tersebut berlaku secara umum, tidak membedakan tingkat dan derajat pelaku-pelakunya.

3. Diterapkannya manual manusia secara konsekuen dapat menaikkan kerukunan keluarga, walaupun dilakukan secara tidak dengan sengaja.

Kesimpulan di atas menunjukkan bahwa untuk menaikkan atau menghindari penurunan kerukunan keluarga, amat sangat efektif dilakukan dengan mengamalkan aturan-aturan manual manusia secara utuh, benar dan konsekuen.

Dengan demikian maka semua orang sangat disarankan untuk menggunakan manual manusia sebagai satu-satunya jalan hidup dalam menempuh perjalanan keluarga.

Page 14: Web viewKemudian meluas ketimur menuju Jawa, Brunai, Sulawesi, Maluku dan Banda. Di daerah Aceh agama Islam menjadi agama dari beberapa raja kerajaan Samudera Pasai

APENDIKS 1ATURAN ADAT DAN MANUAL MANUSIA TENTANG KEWAJIBAN ISTRI TERHADAP SUAMI

Manual manusia

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka Wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS. 4:34)

Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedada mereka, dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS. 24:31)

Sabda Rasulullah "Seandainya aku perintahkan seseorang (hamba) bersujud kepada seseorang (hamba) yang lain, maka (yang paling dahulu) aku perintahkan adalah wanita (para istri) bersujud kepada suaminya" (hadis riwayat Tirmidzi).

Adat di Indonesia

Wanita tidak boleh menunjukkan auratnya serta tidak boleh bergaul dengan sembarang orang selain saudaranya. Hal tersebut ditunjukkan dalam aturan sebagai berikut:Di sebagian daerah Jawa terdapat adat memingit wanita, wanita dilarang keluar rumah kecuali dengan pengawalan saudaranya atau kerabat dekatnya

Page 15: Web viewKemudian meluas ketimur menuju Jawa, Brunai, Sulawesi, Maluku dan Banda. Di daerah Aceh agama Islam menjadi agama dari beberapa raja kerajaan Samudera Pasai

Manual manusia

Seorang perempuan datang menghadap kepada Rasulullah dia berkata "ya Rasulullah, saya ini utusan kaum wanita untuk menghadap tuan. Ada jihat yang diwajibkan pada kaum lelaki, apabila mereka menang, mereka akan mendapat pahala, kalau mereka terbunuh mereka atau tetap hidup disisi Tuhannya, mereka tetap mendapat rezeki. Sedang kami kaum wanita, kamilah yang memelihara mereka, kami akan memperoleh apa?". Rasulullah menjawab "sampaikan pada kaum wanita yang kamu temui bahwa taat kepada suami, memenuhi hak-hak suami sama pahalanya dengan jihad, tetapi sedikit sekali diantara kalian yang melakukannya" (dari Ibnu Abbas, hadis riwayat Ahmad dan Tabrani)Apabila seorang perempuan shalat lima waktu, berpuasa sebulan, menjaga kehormatannya, taat pada suaminya maka akan diserukan kepada mereka : masuklah kesurga dari pintu mana saja yang kamu suka. (hadis riwayat Ahmad dan Tabrani).Wanita (istri) itu adalah pemimpin dirumah suaminya dan bakal ditanya tentang kepemimpinannya itu serta tentang harta suaminya. (hadis riwayat Bukhori dan Muslim).Sabda Rasullulah "sebaik-baik istri ialah jika kamu memandangnya, maka kamu akan terhibur, jika kamu suruh ia akan menurut dangan patuh, jika kamu bersumpah agar ia melakukan sesuatu maka dipenuhinya dengan baik dan jika kamu bepergian dijaganya dirinya dan harta bendamu." (hadis riwayat Nasa'i dll.)Sabda Rasullulah "Apabila seorang (suami) memanggil istrinya ketempat tidurnya, tetapi ia enggan datang, lalu ia bermalam dengan marah, niscaya ia dilaknat oleh malaikat sampai pagi".(Mutafaq 'alaihi)Sabda Rasulullah "Tidak boleh perempuan menolak (permintaan) suami untuk bercampur walaupun dia berada di atas pelana unta. Dan tidak boleh perempuan berpuasa seharipun kecuali dengan izin suaminya. Apabila dia tetap menjalankan, derdosa dia dan tidak diterima puasanya". (hadis riwayat Baihaqi dari Ibnu Umar r.a).Bahwasanya dari sebesar-besar marah disisi Allah pada hari Qiamat, ialah seorang laki-laki menerangkan rahasia kepada istrinya dan begitu pula

istri kepada suami, kemudian (suami-istri) menyiarkan rahasia itu. (hadis riwayat Muslim)Adat di Indonesia

Istri diwajibkan taat kepada suaminya. Hal tersebut dinyatakan dalam aturan-aturan sebagai berikut:Dalam pengantin Jawa terdapat acara dimana pengantin pria menginjak telur, kemudian pengantin wanita mencuci kaki pengantin pria Hal tersebut mengisyaratkan bahwa suami akan memberikan keturunan dan istri harus taat dan melayani suami sebaik-baiknyaAdat Jawa mengatur istri sebagai berikut:"surgo nunut neroko katut", Artinya istri harus mengikuti apa saja yang dilakukan dan dikehendaki suami Adat Sunda mengatakan: "erek dibawa kaliang cocopet oge anujadi pamajikan mah kudu daek", artinya istri harus setia dan taat kepada suami walaupun dalam keadaan susah.

Istri harus dapat mengatur rumah tangga dan melayani suami sebaik-baiknya. Hal tersebut dinyatakan dalam aturan-aturan sebagai berikut:Adat Jawa menyatakan bahwa tugas istri adalah mengurus rumah tangga, "kewajiban istri isah-isah, umbah-umbah, lumah-lumah, momong bocah", artinya mengurus dapur, membersihkan rumah, melayani kebutuhan seksual suami dan mendidik anak.Adat Jawa mengatakan "senajan wong wedok pintere sundul langit neng tundone mung nguplek ana dapur", artinya sekalipun sangat pandai wanita tetap di dapur tempatnya.Adat Jawa membenarkan suami dirumah milik istri, bila suami sudah melangkah keluar pintu depan istri tidak boleh menganggap miliknya lagi, artinya istri tidak boleh mencampuri atau mengurus apapun kegiatan suami diluar rumah.Adat Jawa mengharuskan istri bertutur kata sopan kepada suami, dalam kehidupan sehari-hari harus menggunakan “kromo inggil”

Tidak boleh membuka rahasia suamiMasyarakat Indonesia telah memahami benar kata-kata mutiara “menepuk air di dulang tertercik muka sendiri”

Page 16: Web viewKemudian meluas ketimur menuju Jawa, Brunai, Sulawesi, Maluku dan Banda. Di daerah Aceh agama Islam menjadi agama dari beberapa raja kerajaan Samudera Pasai

APENDIKS 2ATURAN ADAT DAN MANUAL MANUSIA TENTANG KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI

Manual manusia

Dihalalkan bagi kamu pada malam hari puasa bercampur dengan istri-istri kamu, mereka itu adalah pakaian, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasannya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam,(tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayatNya kepada manusia, supaya mereka bertaqwa. (QS. 2:187).Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah:"Haidh itu adalah suatu kotoran". Oleh sebagian itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintakan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (QS. 2:222)Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertaqwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman. (QS. 2:223)Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan pernyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma'ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu bila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertaqwalah kamu kepada Allah

dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. 2:233)Adat di Indonesia

Suami wajib memberi nafkah istrinya. Hal tersebut dinyatakan dalam aturan sebagai berikut: Dalam pengantin Jawa terdapat acara pengantin pria memberikan beras kepada pengantin wanita. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa suami berkewajiban memberi nafkah kepada istriD/alam adat Jawa seorang laki-laki dianggap sebagai suami sejati bila mampu memenuhi lima kewajiban, yaitu: ngayani (memberi nafkah), nyandangi (member pakaian), ngomahi (memberi rumah), ngayomi (memberi perlindungan), dan ngamani (mampu memberi bibit unggul, anak yang baik, dalam hal ini termasuk memberi kepuasan istri).

Page 17: Web viewKemudian meluas ketimur menuju Jawa, Brunai, Sulawesi, Maluku dan Banda. Di daerah Aceh agama Islam menjadi agama dari beberapa raja kerajaan Samudera Pasai

Manual manusia

Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak. (QS. 4:19)Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS. 4:34)Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat, (QS. 26:214)dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman. (QS. 26:215)Tempatkanlah mereka (para isteri) di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka. Dan jika mereka (istri-istri yang sudah di talaq) itu sedang hamil, maka berikanlah kepada mereka itu nafkahnya hingga mereka bersalin, kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)mu untukmu maka berikanlah kepada mereka upahnya; dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu), dengan baik; dan jika kamu menemui kesulitan maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya. (QS. 65:6)Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezkinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekedar) apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan. (QS. 65:7)

Adat di Indonesia

Suami adalah pemimpin istri. Hal tersebut dinyatakan dalam aturan-aturan sebagai berikut:Adat Jawa mengatakan bahwa suami dalam memimpin harus melakukan aturan sebagai berikut: "ing ngarso sung tulodo, ing madya mbangun karso, tutwuri handayani".Artinya bila didepan memberi teladan, bila ditengah memberikan dorongan, dan bila dibelakang mengikuti dengan baik.

Adat Jawa mengatakan ,"wong lanang dadi soko gurune keluargo", artinya laki-laki atau suami menjadi tulang punggun keluarga.

Page 18: Web viewKemudian meluas ketimur menuju Jawa, Brunai, Sulawesi, Maluku dan Banda. Di daerah Aceh agama Islam menjadi agama dari beberapa raja kerajaan Samudera Pasai

Manual manusia

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS. 66:6)Suatu malam Rasulullah pulang terlalu malam karena kesibukannya melakukan dakwah. Ketukan pintu Rasulullah tidak terdengar oleh istrinya yang sedang tidur. Rasulullah tidak menggunakan kekuasaannya untuk berteriak memanggil istrinya atau menggedor-gedor pintu tetapi beliau langsung tidur dihalaman didepan pintu sampai pagi. Setelah subuh istrinya membuka pintu dan diketahui bahwa Rasulullah tidur disitu. Betapa kaget, haru dan takut istri Rasulullah dan dengan buru-buru menyambut Rasulullah. Rasulullah tidak marah justru sebaliknya malah beliau merasa sangat sayang membangunkan istrinya yang sedang tidur pulas (hadis)Apabila salah seorang di antara kamu akan menggauli istrinya janganlah dia melakukannya seperti seekor burung yang hanya untuk sekedar diam pada suatu tempat. (ath-Thurmudi)Dari Annas bahwasanya kaum Yahudi apabila seorang perempuan di antara mereka berhaidh, mereka tidak makan bersama istrinya. Maka sabda Rasulullah : "Lakukanlah segala sesuatu kecuali bersetubuh. (hadis riwayat Muslim).Allah tidak mau melihat (murka) kepada laki-laki yang menyetubuhi laki-laki atau perempuan dari duburnya. (hadis riwayat Tirmidzi, Nasa'i dan Ibnu Hibban). Dilaknat orang yang mencampuri istrinya diduburnya.(hadis riwayat Abu". (Hadis Mutafaq 'alaihi)

Adat di Indonesia

Page 19: Web viewKemudian meluas ketimur menuju Jawa, Brunai, Sulawesi, Maluku dan Banda. Di daerah Aceh agama Islam menjadi agama dari beberapa raja kerajaan Samudera Pasai

APENDIKS 3ATURAN ADAT DAN MANUAL MANUSIA TENTANG KEWAJIBAN BERSAMA SUAMI-ISTRI.

Manual manusia

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (QS. 3:134)Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah. Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. (QS. 3:135)Dan sungguh kalau kamu gugur di jalan Allah atau meninggal, tentulah ampunan Allah dan rahmat-Nya lebih baik (bagimu) dari harta rampasan yang mereka kumpulkan. (QS. 3:157)Maka disebagiankan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya. (QS. 3:159)Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan bagimu binatang-binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya. (QS. 5:1).

Adat di Indonesia

Page 20: Web viewKemudian meluas ketimur menuju Jawa, Brunai, Sulawesi, Maluku dan Banda. Di daerah Aceh agama Islam menjadi agama dari beberapa raja kerajaan Samudera Pasai

Manual manusia

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan Haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) menggganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari karunia dan keredhaan dari Rabbnya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidil Haram, mendorong kamu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelang-garan. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (QS. 5:2)Dan (ingatlah juga), takala Rabbmu mema'lum- kan:"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. 14:7)Dan pada sebagian malam hari shalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Rabb-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. (QS. 17:79)Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). (QS. 31:17)Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yaang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati. Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS. 49:12)

Adat di Indonesia

Tolong menolong dalam mengerjakan kebaikan. Hal tersebut ditunjukkan dalam aturan adat sebagai berikut:Adat Jawa mengatakan: "Saiyek saeko proyo", artinya hidup sepenanggungan, segala sesuatu ditanggulangi bersama-sama.Adat Sunda mengatakan: “kacai jadi seleuwi, kadarat jadi salebak”, artinya hidup rukun saling tolong menolong, seperasaan,sepenanggunganAdat Batak mengatakan: “sangon lampak nigaol masi amin-aminan”, artinya hidup saling mendukung.