sejarah kebangkitan nasional

17
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei. Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari tidak kurang 13.000 pulau yang tersebar dari Sabang hingga Merauke (hasil survei dan verifikasi terakhir Kementerian Kelautan dan Perikanan). Beragam suku bangsa, bahasa dan agama juga menjadi hal yang unik dari Bangsa Indonesia. Sedikit saja gesekan yang terjadi dalam masyarakat maka akan berakibat fatal, sering kita saksikan dalam media massa beberapa peristiwa yang mencabik-cabik rasa nasionalisme kebangsaan. Perang antar suku, pemberontakan, tawuran warga dan lain-lain yang dapat menjadi pemicu disintegrasi bangsa. Untuk itu diperlukan rasa kebangsaan yang tinggi agar Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya semboyan yang menjadi slogan belaka, tetapi benar-benar dapat menjiwai perilaku seluruh rakyat Indonesia. Dan salah satu hal yang bisa menumbuhkan rasa kebangsaan adalah Kebangkitan Nasional, bangkit dari keterpurukan, bangkit dari ketertinggalan, bangkit dari ketidakadilan, bangkit dari kemiskinan dan kebodohan. Sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesaia (NKRI) seharusnya Pemerintah memberikan perlakuan yang sama terhadap rakyatnya dari Sabang sampai Marauke, bila rakyat di satu wilayah sejahtera maka selayaknya rakyat di wilayah lainpun sejahtera agar asas Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia dapat diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Upload: zacky-afrizal

Post on 25-Oct-2015

249 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei. Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari tidak kurang 13.000 pulau yang tersebar dari Sabang hingga Merauke (hasil survei dan verifikasi terakhir Kementerian Kelautan dan Perikanan). Beragam suku bangsa, bahasa dan agama juga menjadi hal yang unik dari Bangsa Indonesia. Sedikit saja gesekan yang terjadi dalam masyarakat maka akan berakibat fatal, sering kita saksikan dalam media massa beberapa peristiwa yang mencabik-cabik rasa nasionalisme kebangsaan. Perang antar suku, pemberontakan, tawuran warga dan lain-lain yang dapat menjadi pemicu disintegrasi bangsa.

Untuk itu diperlukan rasa kebangsaan yang tinggi agar Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya semboyan yang menjadi slogan belaka, tetapi benar-benar dapat menjiwai perilaku seluruh rakyat Indonesia. Dan salah satu hal yang bisa menumbuhkan rasa kebangsaan adalah Kebangkitan Nasional, bangkit dari keterpurukan, bangkit dari ketertinggalan, bangkit dari ketidakadilan, bangkit dari kemiskinan dan kebodohan. Sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesaia (NKRI) seharusnya Pemerintah memberikan perlakuan yang sama terhadap rakyatnya dari Sabang sampai Marauke, bila rakyat di satu wilayah sejahtera maka selayaknya rakyat di wilayah lainpun sejahtera agar asas Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia dapat diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Jika kita kembali kepada sejarah, kebangkitan nasional merupakan peristiwa bangkitnya semangat persatuan, kesatuan dan nasionalisme diikuti dengan kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. Selama masa penjajahan semangat kebangkitan nasional tidak pernah muncul hingga berdirinya Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908 dan ikrar Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.

Page 2: SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL

Organisasi Boedi Oetomo yang didirikan pada tanggal 20 Mei 1908 oleh Dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) yaitu Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji serta digagas oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo pada awalnya bukan organisasi politik, tetapi lebih kepada organisasi yang bersifat sosial, ekonomi, dan kebudayaan. Namun seiring waktu Boedi Oetomo kemudian menjadi cikal bakal gerakan yang bertujuan untuk kemerdekaan Indonesia.

Kongres pertama Boedi Oetomo diselenggarakan tanggal 3 - 5 Oktober 1908 di Yogyakarta. Saat itu organisasi Boedi Oetomo telah memiliki tujuh cabang di beberapa kota yaitu Batavia, Bogor, Bandung, Magelang, Yogyakarta, Surabaya, dan Ponorogo. Pada kongres pertamanya ini Raden Adipati Tirtokoesoemo (mantan bupati Karanganyar) yang berasal dari kaum priyayi diangkat sebagai presiden Budi Utomo yang pertama. Dan sejak itu banyak anggota baru yang berasal dari kalangan bangsawan dan pejabat kolonial bergabung dengan organisasi Boedi Oetomo, namun hal ini justru membuat anggota dari kalangan pemuda memilih keluar dari organisasi ini.

Organisasi Boedi Oetomo sendiri dalam perjalanan sejarahnya mengalami beberapa kali pergantian pimpinan dan sebagian besar berasal dari kalangan bangsawan seperti Raden Adipati Tirtokoesoemo mantan Bupati Karanganyar yang menjadi presiden pertama Budi Utomo dan Pangeran Ario Noto Dirodjo dari Keraton Pakualaman.

Berturut-turut setelah Boedi Oetomo didirikan pada tahun 1908 diikuti berdirinya Partai Politik pertama di Indonesia Indische Partij pada tahun 1912, kemudian pada tahun yang sama Haji Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islam di Solo, KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah di Yogyakarta, Dwijo Sewoyo dan kawan-kawan mendirikan Asuransi Jiwa Bersama Boemi Poetra di Magelang. 

Karena dianggap sebagai organisasi yang menjadi pelopor bagi organisasi kebangsaan lainnya sebagaimana disebutkan di atas, maka tanggal kelahiran Boedi Oetomo yaitu 20 Mei ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

Demikian info mengenai Sejarah Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei semoga bermanfaat.  

Page 3: SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL

1. Kebangkitan Nasional adalah peristiwa awal bangkitnya semangat persatuan, kesatuan dan nasionalisme pemuda/i IndonesiaPP_TIDAR 19/May/2013   10:08:12   PM   PDT

2. Semangat inilah yang pada akhirnya melahirkan kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik IndonesiaPP_TIDAR 19/May/2013   10:08:24   PM   PDT

3. Peristiwa Kebangkitan Nasional ditandai dengan lahirnya organisasi Budi Oetomo (20 Mei 1908) dan ikrar sumpah pemuda pada 28 Oktober 1928PP_TIDAR 19/May/2013   10:09:09   PM   PDT

4. Organisasi Budi Oetomo http://t.co/JBK0lXTcJ4

Page 4: SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL

PP_TIDAR 19/May/2013   10:10:01   PM   PDT

5. Budi Oetomo didirikan o/ Dr. Soetomo & para mahasiswa STOVIA (Gunawan Mangoenkusumo & Soeraji) serta digagas o/ Dr. Wahidin SudirohusodoPP_TIDAR 19/May/2013   10:10:32   PM   PDT

6. 3-5 Okt 1908 di Yogyakarta adl kongres pertama Budi Oetomo. Pada kongres ini, Raden Adipati Tirtokoesumo diangkat mjd presiden pertamanyaPP_TIDAR 19/May/2013   10:10:48   PM   PDT

7. Budi Oetomo mengalami fase perkembangan penting saat kepemimpinan Pangeran Noto Dirodjo dengan bergabungnya Douwes DekkerPP_TIDAR 19/May/2013   10:11:01   PM   PDT

8. Beliau seorang Indo-Belanda yg sangat properjuangan bangsa Indonesia, dgn terus terang mewujudkan kata "politik" ke dlm tindakan yg nyataPP_TIDAR 19/May/2013   10:11:13   PM   PDT

Page 5: SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL

9. Berkat pengaruhnyalah pengertian mengenai "tanah air Indonesia" makin lama makin bisa diterima dan masuk ke dalam pemahaman orang JawaPP_TIDAR 19/May/2013   10:11:27   PM   PDT

10. Maka muncullah Indische Partij yg sdh lama dipersiapkan Douwes Dekker melalui aksi persnya. Perkumpulan ini bersifat politik & terbukaPP_TIDAR 19/May/2013   10:11:48   PM   PDT

11. Tidak lama kemudian, pada tahun 1912 HOS Tjokroaminoto mendirikan Sarekat Islam yang juga bergerak dalam bidang PolitikPP_TIDAR 19/May/2013   10:12:02   PM   PDT

12. Pendiri Indische Partij http://t.co/MHvyGJPYmf

PP_TIDAR 19/May/2013   10:13:15   PM   PDT

13. Karena gerakan politik perkumpulan-perkumpulan tersebut, makna nasionalisme menjadi semakin dimengerti oleh kalangan luas

Page 6: SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL

PP_TIDAR 19/May/2013   10:13:55   PM   PDT

14. Peristiwa yang semakin memperkuat makna tersebut adalah ketika pemerintah Belanda akan mengadakan ulangtahun kemerdekaan negerinyaPP_TIDAR 19/May/2013   10:14:12   PM   PDT

15. Pemerintah Belanda melalui pejabat pangreh praja pribumi memungut uang kepada rakyat Indonesia sebagai bantuan kepada pemerintahPP_TIDAR 19/May/2013   10:14:28   PM   PDT

16. Peristiwa tersebut mengakibatkan kemarahan rakyat IndonesiaPP_TIDAR 19/May/2013   10:14:50   PM   PDT

17. Suwardi Suryaningrat lalu menulis artikel "Als ik Nederlander was" (Seandainya Saya Seorang Belanda) http://t.co/pB8knGxiLY

Page 8: SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL

18. Artikel tsb berisi kritik pedas kpd Belanda & mengakibatkan Suwardi bersama Douwes Dekker & Tjipto Mangunkusumo dijebloskan ke penjaraPP_TIDAR 19/May/2013   10:16:17   PM   PDT

19. Namun, sejak itu Budi Utomo tampil sebagai motor politik di dalam pergerakan orang-orang pribumi.PP_TIDAR 19/May/2013   10:16:32   PM   PDT

20. Soewardi menyatakan bahwa Budi Utomo adalah manifestasi dari perjuangan nasionalismePP_TIDAR 19/May/2013   10:16:45   PM   PDT

21. Pada perkembangan selanjutnya, maka ditetapkanlah hari kelahiran Budi Oetomo sebagai Hari Kebangkitan NasionalPP_TIDAR 19/May/2013   10:17:04   PM   PDT

22. Budi Oetomo dianggap sebagai pelopor bagi organisasi kebangsaan lainnyaPP_TIDAR 19/May/2013   10:17:18   PM   PDT

Page 9: SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL

23. Pendiri Budi Oetomo: Dr. Soetomo http://t.co/gYyzYw0YtR

ejarah Hari Kebangkitan NasionalBy Jookut dkk

Page 10: SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL

(Sumber: Akhmad Jenggis P., “Kebangkitan Islam”, Yogyakarta: NFP Publishing, Cet. I, Mei 2011, hal. 159-165)

Sejarah kita bangsa Indonesia telah mencatat bahwa pelopor gerakan kebangkitan adalah Boedi Oetomo yang didirikan pada tanggal 20 Mei 1908. Atas dasar apa? Karena inilah gerakan yang dianggap pertama kali ada di Indonesia. Kemudian siapakah pencetusnya?

Mengapa bisa sampai diperingati sebagai hari kebangkitan nasional? Begini, pada tanggal 3 Juli 1946 terjadilah kudeta yang dipimpin oleh Tan Malaka dan Mohammad Yamin yang ingin merebut kekuasaan negara dengan paksa. Kemudian pada saat itu, Kabinet Hatta berkeinginan untuk mengembalikan sejarah nasional yang mana susah payah telah melawan penjajah. Ini semua dilakukan Kabinet Hatta karena upaya kudeta tersebut seakan-akan mendapatkan respon dari masyarakat, dan ini berarti dapat menimbulkan perpecahan bangsa.

Nah agar terhindar dari perpecahan bangsa, maka dirasa perlu membangkitkan kembali yang namanya kesadaran nasional. Tanpa menunda lagi maka dirasa perlu juga menentukan kapan tanggalnya dan kira-kira organisasi apa yang mempelopori gerakan kebangkitan nasional pada abad ke-20 ini.

Entah bagaimana ceritanya maka dipilihlah organisasi yang sudah jelas-jelas telah lama mati yaitu Boedi Oetomo. Yang menimbulkan pertanyaan kemudian, kenapa bukan organisasi sosial pendidikan Islam atau organisasi partai politik lainnya saja, yang mana sudah jelas-jelas masih eksis dan masih tetap berjuang membela kemerdekaan hingga kini.

Kenapa ini terasa aneh? Karena yang patut diketahui adalah pada realitas sejarahnya, kita melacak kembali justru pada keputusan Kongres Boedi Oetomo di Surakarta, organisasi ini menolak pelaksanaan cita-cita persatuan Indonesia. Nah? Sudah jelas tak setuju mendukung kemerdekaan, malah perlu kita peringati dan kita kenang setiap tahun.

Ketika itu, walaupun kongres telah dilaksanakan pada tahun 1928, yang mana saat itu Boedi Oetomo berumur 20 tahun (1908-1928), namun sikapnya sangat bertentangan serta menunjukkan suatu gerakan nasional yang eksklusif daripada gerakan lain yang sudah jelas ikut membangun kesadaran nasional dan membangun kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia.

Boedi Oetomo saja malah menolak melaksanakan cita-cita persatuan Indonesia dan malah lebih mengutamakan sistem keanggotaannya yang terbatas untuk pada bangsawan suku Jawa, serta semua itu dilakukannya untuk membuktikan gerakannya sebagai gerakan Jawanisme serta menentang gerakan nasional pada zamannya.

Memang tak ada organisasi lain?Bahkan kalau boleh tanya lebih lanjut, ada tidak yang lebih dulu berkiprah daripada Boedi Oetomo? Nah itulah, karena diputuskannya adalah Boedi Oetomo, maka tanggal berdirinya yaitu tanggal 20 Mei dijadikan Hari Kebangkitan Nasional.

Nah anehnya, padahal waktu itu ada banyak organisasi-organisasi Islam yang sangat berpengaruh besar terhadap mayoritas masyarakat Indonesia, bahkan masih berperan aktif hingga sekarang ini dalam pembangunan bangsa, negara, dan agama.

Page 11: SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL

Kenapa bukan Serikat Dagang Islam yang mana lebih dulu berdiri pada tanggal 16 Oktober 1905? Terus kenapa bukan Serikat Islam serta bukan Persyarikatan Muhammadiyah yang berdiri pada tanggal 18 November 1912, yang mana malah eksis hingga sekarang? Terus kenapa bukan pula Persatuan Islam yang berdiri pada tanggal 12 September 1923 atau mungkin Nahdhatul Ulama yang berdiri pada tanggal 31 Januari 1926? Kenapa? Sepertinya ada banyak yang organisasinya lebih dulu daripada Boedi Oetomo, bahkan masih eksis, tidak sukuisme pula, tidak eksklusif pula.

Ditambah lagi organisasi-organisasi tadi sudah jelas mendukung kemerdekaan serta mempertahankan Proklamasi 17 Agustus 1945, ini beda sekali dengan Boedi Oetomo yang jelas-jelas malah menolak cita-cita persatuan Indonesia dalam kongresnya pada tanggal 6-9 April 1928 di Surakarta. Mengapa seakan-akan Islam disingkirkan dari perjalanan sejarah bangsa ini?

Boedi Oetomo didirikan pada tanggal 20 Mei 1908, pada hari Rabu pukul 09.00 pagi dengan ketuanya R. Soetomo. Raden Soetomo sendiri lahir di Ngepeh, Nganjuk, Jawa Timur pada tanggal 30 Juli 1888 dengan nama lahir Raden Soebroto. Ketika hendak disekolahkan di sekolah dasar Belanda namanya diganti menjadi Raden Soetomo. Ayahnya bernama Raden Soewardi, seorang Binnenlads Bestuur atau Pangreh Raja dengan pangkat Asisten Wedana. Soetomo muda dikenal sebagai siswa yang pemalas, suka menyontek, nakal, suka berkelahi, dan studinya selalu molor. Awal-mula dalam mendirikan Boedi Oetomo pun, Soetomo menginginkan ditegakkannya ideologi nasionalisme Jawa.

Saat itu adanya Boedi Oetomo ini untuk mengimbangi Jamiat Khoir yang mengenalkan nasionalisme Islam di tengah masyarakat. Upaya Boedi Oetomo ini mendapat dukungan dari para Bupati, dan mereka sangat loyal kepada pemerintah kolonial Belanda. Dalam kongresnya yang pertama tanggal 3 Oktober 1908, kepemimpinannya beralih kepada Bupati Karang Anyar, yaitu Raden Adipati Tirtokoesoemo sebagai Presiden Boedi Oetomo.

Kemudian ketika diadakannya kongres kedua tanggal 11-12 Oktober 1908, diusulkan agar sistem penerimaan keanggotaan organisasi ini tidak sebatas pada bangsawan Jawa saja namun terbuka untuk umum. Namun dengan tegas usul yang disampaikan oleh Dr. Tjipto Mangoenkoesoemo pada waktu itu malah ditolak.

Bahkan kedudukan organisasi eksklusif hanya untuk bangsawan Jawa dipertegas lagi oleh R. Sastriwidjono di Bandung tahun 1915. Pada saat itu juga hadirin peserta menyerukan Leve pulau Djawa, Leve bangsa Djawa, Leve Boedi Oetomo yang artinya adalah Hidup pulau Jawa, Hidup bangsa Jawa, Hidup Boedi Oetomo.

Bersamaan dengan itu, semakin ditegaskan pula sikap organisasi Boedi Oetomo dengan sikap Jawanismenya. Sikap ini dipertegas lagi dengan keputusannya antara lain mengekalkan dan menguatkan Agama Jawa. Yang mana ajaran jawa ini bersumber dari ajaran Ramayana dan Mahabrata. Para penganut Agama Jawa ini sebagaimana yang dilukiskan dalam Serat Suluk Gatoloco atau Darmogandul lebih cenderung mengutamakan kepada laku utama.

Contohnya, sikap dari Buta Lotjaja (Raksasa Lotjaja) yang menolak ajaran Islam yang diajarkan oleh Sunan Kalijaga yang merupakan salah satu Wali Sanga. Agama Jawa ini juga tidak

Page 12: SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL

mempercayai adanya akhirat. Ajaran ini malah menguraikan adanya surga itu hanya sebatas gambaran hidup yang senang dan tenang di dunia. Kebalikannya, kalau neraka berarti hidup sengsara di dunia.

Sepertinya dengan gaya organisasi yang tertutup bagi setiap suku bangsa, kemudian yang boleh jadi anggotanya hanya bangsawan Jawa, kalau tidak orang Belanda saja. Perlu diperhatikan juga, walaupun dari suku Jawa, tapi kalau bukan keturunan bangsawan, tidak boleh [masuk]. Kalau seperti itu, sepertinya lebih cocok [disebut] Hari Kebangkitan Para Kaum Feodal Jawa daripada Hari Kebangkitan Nasional.

George McTurner dalam karyanya Nationalism and Revolution in Indonesia pad atahun 1970 menguraikan pendapat berbeda daripada penulis-penulis sejarah Barat lainnya. Dia lebih menekankan bahwa fakta penyebab terbentuknya integritas nasional bahkan tumbuhnya kesadaran nasional di Indonesia itu adalah Islam, yang merupakan agama mayoritas yang dipeluk bangsa Indonesia. Lebih lanjutnya karena:

Pertama, adanya kesatuan agama bangsa Indonesia. Saat itu agama Islam telah dianut 90% penduduk dan tidak hanya orang Jawa saja namun juga penduduk luar Jawa. Inilah mengapa bisa terjadi perlawanan kuat terhadap penjajah Kerajaan Protestan Belanda, itu disebabkan salah satunya karena para penjajah ini melancarkan politik kristenisasi.

Kedua, agama Islam ini tidak hanya sebagai ajaran yang mengajarkan jamaah atau persatuan namun juga masyarakat Indonesia telah menjadikannya simbol perlawanan terhadap penjajah Barat.

Ketiga, sebab lain bisa terjadi integritas nasional adalah karena adanya perkembangan Bahasa Melayu Pasar yang telah berubah menjadi Bahasa Persatuan Indonesia. Ini akibat dari penjajah Belanda yang ketika itu ingin menciptakan rasa inferioritas atau rendah diri di tengah-tengah umat Islam Indonesia. Pada waktu itu, sengaja diciptakanlah bahasa utama dan bahasanya para bangsawan adalah bahasa Belanda, sedangkan Bahasa Melayu pasar (bahasa kita sekarang ini) malah dianggap sebagai bahasanya orang-orang bodoh pribumi.Nah, kalau kita sudah mengerti sedikit banyak uraian terjadinya Hari Kebangkitan Nasional tersebut, yang menjadi pertanyaan kemudian, kenapa ya umat Muslim dengan organisasinya yang lebih dahulu [hadir] yaitu Serikat Dagang Islam malah tidak dianggap menyadarkan kesadaran nasional? Padahal saat itu motor pembangkit gerakan kesadaran nasional di pasar adalah Serikat Dagang Islam pada tanggal 16 Oktober 1905 di Surakarta.

Organisasi inilah yang pertama kali menjawab tantangan upaya imperialis untuk menjadikan Indonesia sebagai pasar sumber bahan mentah industri penjajah Barat. Organisasi ini pula yang mengedepankan penguasaan pasar agar terhimpun dana guna gerakan kesadaran politik nasional. Bukannya malah sebaliknya yaitu ‘sendiko dawuh’ dengan penjajah, terus malah lebih senang dijajah dan mengkhianati bangsa sendiri.

Haji Samanhudi sebagai pencetus Serikat Dagang Islam telah memahami, untuk memberikan perlawanan dibutuhkan dana. Maka dari itu penguasaan pasar niaga atau ekonomi merupakan hal

Page 13: SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL

penting. Terbukti juga dengan keluwesan beliau dalam menjalin kerjasama dengan Cina melalui organisasi niaganya, Kong Sing.

Dengan menamai organisasinya dengan nama Islam, terus gerakannya yang Islami apalagi dipimpin oleh seorang Haji, tidak perlu waktu lama organisasi ini telah memperoleh tempat di hati masyarakat Muslim secara luas. Sudah pasti penjajah Belanda ketar-ketir dengan keberadaan perkumpulan wirausahawan di bawah organisasi Serikat Dagang Islam.

Maka dari itu berbagai upaya licik dilakukan, mulai dari menciptakan huru-hara anti Cina dengan menggunakan Laskar Mangkunegara untuk memprovokasi agar rakyat mau merusak toko-toko Cina. Sampai dengan mengadu domba di antara rakyat dan etnis Cina. Semua itu dilakukan Belanda dengan harapan terpecahlah hubungan erat rakyat dengan Cina.

Tak hanya itu, pemerintah kolonial Belanda pun sampai mendirikan juga organisasi tandingan yang namanya hampir mirip, yaitu Serikat Dagang Islamiyah pada tahun 1909 di Bogor. Tapi organisasi ini kerjaannya malah ketergantungan dan selalu minta bantuan kepada Belanda, bahkan selalu minta perlindungan kepada pemerintah kolonial Belanda. Perjalanannya pun pada akhirnya juga bubar pada tahun 1911.

SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL BANGSA INDONESIA – SEMENJAK 20 MEI 1908

 

Kebangkitan Nasional : adalah merupakan suatu momentum yang diperingati secara nasional ( di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia, sekarang ini ), di mana  masa perjuangan Bangsa Indonesia pada awal dimulainya abad ke - 20, kemudian banyak mengalami perubahan-perubahan yang signifikan karena kegagalan-kegagalan perlawanan fisik yang telah dilakukan oleh para Pahlawan Bangsa dan para pendahulunya , di masa perjuangan sebelumnya.

Dengan mewujudkan suatu strategi persatuan dan kesadaran dalam bernegara bagi Bangsa Indonesia, di mana pada masa sebelumnya, perlawanan-perlawanan fisik yang telah dilakukan, banyak  yang masih bersifat teritoris atau kedaerahan yang bertumpu pada kekuatan Prajurit Kerajaan serta kekuatan rakyat setempat, sehingga kekuatan sebagian-sebagian kecil Bangsa Indonesia tersebut mudah dipatahkan oleh Pemerintahan Kolonialisme.

Demikian pula dengan adanya bantuan atau pertolongan dari wilayah Kerajaan lain, karena kedudukan setiap wilayah Pemerintahan Kerajaan juga sangat mudah dikuasai oleh Pemerintahan Kolonialisme, di mana di dalam peta penguasaan, wilayah-wilayah strategis antar wilayah kerajaan juga telah dikuasai , dengan penerapan berbagai metode penguasaan serta politik “ devide et impera “, telah mudah memecah belah wilayah pendudukan  serta persatuan antara para Bangsawan Kerajaan , kekuatan rakyat serta tali persaudaraan dan persahabatan yang telah terjalin sebelumnya.

Page 14: SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL

Dengan lahirnya tokoh-tokoh pemimpin baru, baik dari kalangan para Bangsawan ataupun dari kalangan rakyat biasa, yang telah terdidik serta memiliki dedikasi yang kuat dalam mewujudkan cita-cita perjuangan bangsa, mampu mewujudkan dorongan-dorongan serta keinginan-keinginan tersebut dalam perlawanan-perlawanan terhadap Pemerintahan Kolonialisme, dengan cara-cara yang lain.

Dengan memberikan penyadaran, baik melalui pengajaran, pendidikan sekolah, menimba dan mengolah berbagai ilmu pengetahuan serta pengetahuan alam kepada Bangsa Indonesia, juga tentang pentingnya bernegara dan menumbuhkan persatuan-kesatuan di antara mereka, yang berbeda suku bangsa, agama ataupun wilayah Kerajaan , kepulauan serta penguasaan. 

Maka kemudian mulailah tumbuh semangat baru patriot Bangsa Indonesia akan pentingnya kesadaran bernegara dan persatuan. Telah banyak lahir organisasi-organisasi kemasyarakatan atau sosial , juga organisasi-organisasi politik pada masa tersebut.

Budi Utomo , adalah merupakan organisasi pelopor di bidang pendidikan dan sosial pada era Kebangkitan Nasional tersebut yang didirikan tepat pada tanggal 20 Mei 1908. Banyak dari mereka yang bergabung dalam organisasi-organisasi tersebut, kemudian mulai merintis jalan baru menuju cita-cita perjuangan Bangsa Indonesia selanjutnya.

Para tokoh-tokoh yang terkenal dalam Perintis Pergerakan Nasional tersebut , antara lai