dari kebangkitan nasional menuju ke kebangkitan digital

42
Kebangkitan Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Kesejahteraan Masyarakat. Dr. Matulanda SUGANDI-RATULANGI Manado, Mei 2012

Upload: matulanda-sugandi-ratulangi

Post on 18-Mar-2016

245 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Presentation of Dr. Matulanda Sugandi-Ratulangi at Manado, 25 May 2012

TRANSCRIPT

Page 1: Dari Kebangkitan Nasional menuju ke Kebangkitan Digital

Kebangkitan NasionalTeknologi Informasi

Komunikasi danKesejahteraan Masyarakat.

Dr. Matulanda SUGANDI-RATULANGIManado, Mei 2012

Page 2: Dari Kebangkitan Nasional menuju ke Kebangkitan Digital

DARI KEBANGKITAN NASIONAL

KEKEBANGKITAN DIGITAL

Page 3: Dari Kebangkitan Nasional menuju ke Kebangkitan Digital

PENJAJAHAN1800 - 1942

Page 4: Dari Kebangkitan Nasional menuju ke Kebangkitan Digital

1800

VOC – NOI

Vereenigde Oost Indische Compagnie

menjadi

Nederlandsch Oost Indie

Page 5: Dari Kebangkitan Nasional menuju ke Kebangkitan Digital

BENTENG - STADHUIS

Page 6: Dari Kebangkitan Nasional menuju ke Kebangkitan Digital

SISTIM KEPEMERINTAHANKOLONIAL :

“GUBERNEMEN”

Page 7: Dari Kebangkitan Nasional menuju ke Kebangkitan Digital
Page 8: Dari Kebangkitan Nasional menuju ke Kebangkitan Digital

Penjajahan adalahperistiwa psikologis

Diskriminasi ras

Cultuur Stelsel & Heerendiensten

Penghinaan: “Stomme hond”

Penjarahan situs2 budaya

Dll, dll.

Berlangsung dari generasi ke generasi

Page 9: Dari Kebangkitan Nasional menuju ke Kebangkitan Digital

AKIBAT :Penduduk yang berjumlah juta2an :• Kehilangan rasa harga diri

• Kehilangan kepercayaan akan budayasendiri

• Kehilangan kepercayaan akankemampuan sendiri

• Kehilangan kekuatan sendiri

Page 10: Dari Kebangkitan Nasional menuju ke Kebangkitan Digital

SEHINGGA :

Berjuta2 orang bangsa kita berada dalam

keadaan seperti “in trance” dan dapat

diberlakukan semena2 oleh penjajah

tanpa adanya perlawanan berarti

Page 11: Dari Kebangkitan Nasional menuju ke Kebangkitan Digital

SAMPAI-SAMPAI :

Kekerasan dan kebiadaban Belanda di NOI

menimbulkan perasaan belas-kasihan oleh

sekelompok orang2 Belanda sendiri di negeri

Belanda yang menganjurkan agar ditempuh:

ETHISCHE POLITIEK

Page 12: Dari Kebangkitan Nasional menuju ke Kebangkitan Digital

Ethische politiek

Selain mengeruk keuntungan2 dari

berbagai pajak dan penjarahan situs

budaya, kepemerintahan Belanda mulai

memperhatikan nasib orang2 “inlander”

dengan a/l mendirikan pendidikan:

School ter Opleiding voor Indisch

Artsen (STOVIA)

Page 13: Dari Kebangkitan Nasional menuju ke Kebangkitan Digital

STOVIA

Ditempat pendidikan ini putera2 dari seluruh

pelosok NOI diberikan kesempatan untuk dididik

menjadi dokter (“Indisch Arts”)

Secara psikologis para siswa mulai mengalami

transformasi pandangan dan kesadaran

mengenai kebersamaan dan mulai membina

ikatan sepandangan terhadap nasib masing2.

Page 14: Dari Kebangkitan Nasional menuju ke Kebangkitan Digital

Kebangkitan Nasional

Ikatan pandangan yang berlangsung selama

menempuh pendidikan menjadi dokter ini

merupakan satu PROSES psikologis dan

tidak dapat ditambatkan kepada satu

tanggal tertentu (pendapat pribadi)

Page 15: Dari Kebangkitan Nasional menuju ke Kebangkitan Digital

Sam Ratulangie menjadi AnggotaVolksraad (1927)

Page 16: Dari Kebangkitan Nasional menuju ke Kebangkitan Digital

Kebangkitan Bangsa Indonesia

Dalam Pidato Perdananya ( 15 Juni 1927) a.l. disebut :

Kebangkitan Bangsa Indonesia bukan satu peristiwa yang

berdiri sendiri akan tetapi peristiwa se-ASIA adalah

reaksi terhadap pengaruh berabad-abad dari satu

kedaulatan asing atas organisasi kemasyarakatan sendiri

menginginkan seperti dikemukakan oleh Ir. Darmawan

Mangunkusumo

Hukum kedaulatan sendiri

(eigen souvereniteits wet),Yakni

Hak untuk dapat menentukan bentuk2 kenegaraan dan

kemasyarakatan berorientasi pada perasaan diri

sendiri.

Page 17: Dari Kebangkitan Nasional menuju ke Kebangkitan Digital

Sumber dan ciri2 Kebangkitan Nasional

• Sumber psikologisnya: keyakinan bahwa nilai2 budaya,

pandangan2 moral, agama dan sastra, pendirian2

tentang hukum dan tata hidup kebersamaan (yang

dimiliki) sendiri, tidak kurang nilainya dari yang dimiliki

barat.

• Ciri utama dari kebangkitan bangsa adalah upaya

mendasarkannya pada kedaulatan bangsa tidak lagi ada

upaya untuk menggapai kembali tradisi2 kerajaan2 yang lama

melainkan (atas pengaruh ideologi2 barat), gerakan ini

mendasarkannya atas kehendak rakyat .

• Maka akan tercipta badan2 hukum atau apapun namanya

yang ditunjuk oleh rakyat.

Page 18: Dari Kebangkitan Nasional menuju ke Kebangkitan Digital

Era Informasi (2012)

104 tahun setelah awal kebangkitan ini

berlangsung dan 85 tahun setelah rumusan

kebangkitan diatas ini di dengungkan di Volksraad

maka sejogyanya perlu kita renungkan apakah

hal2 yang dicita2kan dahulu itu sudah tercapai,

jika belum bagaimanakah perjuangan kita ini

untuk mendekatkan keadaan kini kepada

cita2 itu.

Page 19: Dari Kebangkitan Nasional menuju ke Kebangkitan Digital

25 mei 2012

Sudah berbagai uraian dari pemikiran mengenai

hal tersebut diatas diulas, ditulis, diperdebatkan

dll cara, sebaiknya kita langsung kepada tema

pokok yakni era informasi dalam kondisi dan

situasi perekonomian Indonesia masa kini.

Page 20: Dari Kebangkitan Nasional menuju ke Kebangkitan Digital

Produk Domestik Bruto

Tidak dapat disangkal bahwa PDB kita selama

tahun2 terakhir memperlihatkan

perkembangan yang sangat menggembirakan.

Tetapi apakah hasil pertumbuhan ini dapat dinikmati

oleh

segenap lapisan rakyat?

Page 21: Dari Kebangkitan Nasional menuju ke Kebangkitan Digital

Indonesia GDPDari : www.trading economics.com

Page 22: Dari Kebangkitan Nasional menuju ke Kebangkitan Digital

Apakah hasil pertumbuhan ini dapatdinikmati oleh segenap lapisan rakyat ?

Kemiskinan menghantui kemajuan yang dicapai(dari majalah “The Economist)

Page 23: Dari Kebangkitan Nasional menuju ke Kebangkitan Digital

KEMISKINAN di berbagai negara

Kemiskinan di Indonesia antara 10 – 20 %

Page 24: Dari Kebangkitan Nasional menuju ke Kebangkitan Digital

Penyebaran pendapatanDan, juga bagaimana dengan PENYEBARAN dari

pendapatan. Apakah ini berlangsung dengan

merata ?

Disini kita bisa dibantu oleh satu koefisien yang

dinamakan “GINI coefficient”.

Bagi saya yang awam diberbagai bidang, persepsi

saya mengenai hal ini cukup dengan :

semakin tinggi koefisien GINI semakin tidak

merata pendapatan dinegara itu.

Page 25: Dari Kebangkitan Nasional menuju ke Kebangkitan Digital
Page 26: Dari Kebangkitan Nasional menuju ke Kebangkitan Digital

Ketimpangan pendapatan

• Ketimpangan atau tidak seimbangnya

pendapatan tidak boleh dianggap

sepele.

• Kalau keadilan sosial dikorbankan demi

indikator2 ekonomi makro maka pada

jangka panjang hal ini akan

memperlihatkan dampak yang tidak

menggembirakan lagi.

Page 27: Dari Kebangkitan Nasional menuju ke Kebangkitan Digital

Penduduk Indonesia

Jika dibandingkan dengan Diagram PDB maka seakan2 kedua2nya

“mirip” berarti kedua tren kependudukan dan PDB kejar mengejar

sehingga seperti kata The Economist: “Poverty is always there.”

Page 28: Dari Kebangkitan Nasional menuju ke Kebangkitan Digital

Internet

Sektor INTERNET akan bisa membantu

memberikan satu „benefit” yang besar yakni

merupakan kemungkinan tumbuh

kembangnya ilmu pengetahuan ,

berbagai teknologi, berbagai

keterampilan dlsbnya lagi sehingga akan

dapat menghasilkan nilai tambah yang

besar dalam kinerja bagi yang memang

mampu memanfaatkan informasi yang

dapat diperoleh.

Page 29: Dari Kebangkitan Nasional menuju ke Kebangkitan Digital

Internet dan Pendidikan

Bangsa Indonesia dapat dianggap cerdas, hanya

penjajahan yang lama menjadi penghalang psikologis

untuk berkembangnya kreatifitas.

Page 30: Dari Kebangkitan Nasional menuju ke Kebangkitan Digital

Internet dan kreativitas

Dunia kita telah memasuki “revolusi industri ketiga” dan

generasi berikut harus bersiap2 agar dapat bersaing

(dari majalah The Economist)

Page 31: Dari Kebangkitan Nasional menuju ke Kebangkitan Digital

Internet dan kinerja

Maka disini kita berhadapan dengan satu

fenomena yang dinamakan “DIGITAL DIVIDE”

atau jurang digital. Pengertian ini menunjuk

kepada fakta yang diamati bahwa negara2 yang

sangat intensif menggunakan internet akan lebih

cepat maju karena kemungkinan penyerapan

informasi (ilmu) lebih besar sehingga kinerja

lebih tinggi dan pendapatan dapat lebih pesat

maju dari pada di negara2 yang tidak intensif

menggunkan internet.

Page 32: Dari Kebangkitan Nasional menuju ke Kebangkitan Digital

JURANG DIGITAL (Digital Divide)

•Jurang digital adalah fenomena ketimpangan antara

jumlah orang yang mempunyai akses dan sumber

dana untuk menggunakan peralatan infokom seperti

internet dan yang tidak memilikinya.

•Jurang digital terutama terjadi antara orang2 yang

berdomisili di daerah terpencil (rural areas) dan

perkotaan, tetapi juga terjadi antara orang2 terpelajar

dan yang tidak terpelajar, terjadi pula antara kelas2

ekonomi yang berbeda. Sedangkan pada taraf global

jurang digital terjadi antara bangsa2 yang maju taraf

industrinya dan yang kurang maju.

Page 33: Dari Kebangkitan Nasional menuju ke Kebangkitan Digital

Pemakai internet dari tahun ke tahun

Page 34: Dari Kebangkitan Nasional menuju ke Kebangkitan Digital
Page 35: Dari Kebangkitan Nasional menuju ke Kebangkitan Digital

Community Technology Centers

Bagaimanakah kita dapat membantu menjembatani hal

yang mencekam yakni jurang digital ini ?

Disini saya ingin mengusulkan agar Kemkominfo

mengintensipkan atau lebih mengintensipkan

pendirian community technology center atau

Pusat Teknologi Informasi Komunikasi

Masyarakat atau disingkat PUSTIKMAS (sebagai

penyeimbang terhadap PUSKESMAS).

Page 36: Dari Kebangkitan Nasional menuju ke Kebangkitan Digital

CTC dinegara berkembang

Di berbagai negara berkembang jaringan pusat2

infokom telah didirikan (misalnya pada gambar

dislide berikut ini di Senegal) dan bahkan juga di

area2 tertentu dinegara maju. Bahkan di internet

pun tersedia Manual2 bagaimana mendirikan

institusi2 ini.

Page 37: Dari Kebangkitan Nasional menuju ke Kebangkitan Digital
Page 38: Dari Kebangkitan Nasional menuju ke Kebangkitan Digital

Info mengenai ctc

A community technology center or CTC offersresources to help bridge the digital divide, primarilythrough the public accessing computers and the internet.These centers are a key part of what is now being referredto as digital inclusion programs. Many centers providetraining that ranges from basic computing skills to digitalmedia production as well as applied skills (e.g. online jobsearching). While some CTCs are freestanding operations,many others are located in public libraries, schools, socialservice agencies, neighborhood centers, and religiouscenters. Many organizations that provide their participantsand local community with technology access and trainingdo not think of themselves first as ctc's, but sharecommon services and needs.

Page 39: Dari Kebangkitan Nasional menuju ke Kebangkitan Digital

Info tambahan mengenai CTCHow is Community Technology supported? CT programs areoften supported by a patchwork of resources and are oftenundercapitalized. Organizations running CT programs areoften very successful leveraging and extending theresources they have. There are very few technology-centered grant programs. Organizations (and volunteerboards) often secure funds through a combination offundraising events, donations of products and services,volunteer labor, specific program grants, and some revenuegenerated programs. The mix varies considerablydepending upon the capacity and nature of theorganization, setting and services provided.

Page 40: Dari Kebangkitan Nasional menuju ke Kebangkitan Digital

UPAYA2 yang dapat di tempuhdalam membangun

Jaringan CTC di Indonesia

Penggabungan dengan

• Perpustakaan2 yang telah ada di universitas2,akadem2, sekolah2 dll.

• Museum2 yang ada disegenap daerah

• Kantor2 kecamatan, kelurahan yang telah adawalaupun dengan hubungan telepon sekalipun

• Sumbangan dari dermawan2 dari perusahaan2 tertentu yang besar

• Juga dermawan lain2

Page 41: Dari Kebangkitan Nasional menuju ke Kebangkitan Digital

Kegunaan dan kewaspadaan terhadappenyalah gunaan

Kegunaan dari pendirian jaringan CTC adalah:

• Mempercepat penetrasi informasi (ilmu

pengetahuan) kepihak2 yang belum menjangkau

informasi.

• Untuk Indonesia teristimwa mempererat hubungan

antar daerah dan dari daerah ke pusat

• Membantu menjaga kesatuan RI

Bahaya yang terkait dengan penyalah gunaan:

• Pemakaian hardware yang obsolete yang diberikan

atau dibeli dalam proyek pendirian jaringan

• Komersialisasi jasa PUSTIKMAS

• Dll ekses penyalah gunaan

Page 42: Dari Kebangkitan Nasional menuju ke Kebangkitan Digital

SEKIAN danTerima kasih atasperhatian Anda

juga kepada SMU Tangerang yang bikin gambar

dikanan

SEMOGA KESJAHTERAAN MASYARAKAT DAPAT LEBIH NYATA MELALUI PENINGKATAN

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI MELALUI JARINGAN CTC