sejarah hoamual harus di luruskan.docx

4
SEJARAH HOAMUAL HARUS DI LURUSKAN SMABUTAN ASSAGAF DALAM PEMBUKAAN MTQ TINGKAT PROVINSI DI KAB SBB CIPTAKAN KETERSINGUNAG SEJARAH Sambutan Gubernur Maluku Ir Said Assagaf dalam pembukaan MTQ Provinsi Maluku, di Kota PIRU Kab. SBB, tanggal 16 MEI 2015 beberapa waktu lalu, sedikitnya, menyingung Sejarah Islamisai di Seram Bagian Barat. Namun singungan sejarah itu, justru menimbulkan ketersingungan di sebagian masyarakat Negeri Adat. Terutama negeri adat yang diabaikan peranya, dalam sejarah Islamisasi di SBB. IHA dalam catatan sejarah sebagai salah satu kerajaan Islam, justru tidak mendapat tempat dalam sejarah, sebagaimana yang disampiakan dalam sambutan Asagaf itu. Sejarah tidak diungkap sebagaimana yang sungguh-sungguh terjadi. SEJARAH HOAMUAL HARUS DIUNGKAP APA ADANYA (Mengungkap Fakta Yang Tersembunyi Amaholu Negeri Adat Abad Ke-17) Dalam tulisanya Romphius, menyebutkan bahwa pada umumnya, baik dari sisi luar maupun dalam Hoamual terdapat 3 Negeri Utama yaitu Negeri Luhu, Negeri Kambello, dan Negeri Leisidi. Sementara itu, W.R. Van Hoevell, dalam bukunya tentang “Sejarah Kepulaun Maluku: Kisah Kedatangan Orang Eropa Hingga Monopoli

Upload: kasman-renyaan

Post on 13-Sep-2015

240 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

SEJARAH HOAMUAL HARUS DI LURUSKANSMABUTAN ASSAGAF DALAM PEMBUKAAN MTQ TINGKAT PROVINSI DI KAB SBB CIPTAKAN KETERSINGUNAG SEJARAHSambutan Gubernur Maluku Ir Said Assagaf dalam pembukaan MTQ Provinsi Maluku, di Kota PIRU Kab. SBB, tanggal 16 MEI 2015 beberapa waktu lalu, sedikitnya, menyingung Sejarah Islamisai di Seram Bagian Barat. Namun singungan sejarah itu, justru menimbulkan ketersingungan di sebagian masyarakat Negeri Adat. Terutama negeri adat yang diabaikan peranya, dalam sejarah Islamisasi di SBB. IHA dalam catatan sejarah sebagai salah satu kerajaan Islam, justru tidak mendapat tempat dalam sejarah, sebagaimana yang disampiakan dalam sambutan Asagaf itu. Sejarah tidak diungkap sebagaimana yang sungguh-sungguh terjadi.

SEJARAH HOAMUAL HARUS DIUNGKAP APA ADANYA(Mengungkap Fakta Yang Tersembunyi Amaholu Negeri Adat Abad Ke-17)Dalam tulisanya Romphius, menyebutkan bahwa pada umumnya, baik dari sisi luar maupun dalam Hoamual terdapat 3 Negeri Utama yaitu Negeri Luhu, Negeri Kambello, dan Negeri Leisidi. Sementara itu, W.R. Van Hoevell, dalam bukunya tentang Sejarah Kepulaun Maluku: Kisah Kedatangan Orang Eropa Hingga Monopoli Perdagangan Rempah mengunkapkan, Negeri Lesidi, Negeri Kambello merupakan salah satu negeri yang di datangi orang Inggris sekaligus tempat mereka bermukim ketika mereka meningalkan Luhu. Di sana (Kambello) maupun Laisidi mereka mampu menguasai pasaran rempah (Cengkeh). Penduduk Kambello dan Leisidi diingatkan untuk berpegang pada kontrak yang dibuat dibuat pada Agustus 1609, tetapi mereka segera menolak mematuinya. Jadi hal ini terus berlangsung sampai 1615, ketika gubernur Jendral Gerard Reijnst bersama Tuan Caspar Janszoon, Gubernur Ambon, dengan armada sebelas kapal berlayar ke Kambello dan Leisidi, dan memaksa penduduk kedua Negeri itu agar menolak orang-orang Inggris dan orang asing lainya tinggal lebih lama di sana. Sebagai akibatnya, orang Inggris meningalkan tempat itu yang termasuk kekuasaan Gubernur Ambon.Dalam konteks kedudukan daerah Hoamual Barat, Rompius mengungkapkan, terdapat sebuah pegunungan berbatuan terdapat sudut pantai, terletak sebuah Dusun Ulatu, dengan kira-kira 30 orang pria dewasa adalah pelarian dari Desa Erang. Sedikit di Selatan Desa Erang, masih ada sebuah Dusun, Temi. Kemudian satu mil di Selatan Erang, terletak sebuah Desa Niboro (Limboro), Desa kelima dalam dalam urutan Uli, disebuah bentangan panjang antara sungai besar membentuk sebuah Soa antara Limboro dan Erang. Daerah ini kaya akan cengkeh, pala dan tumbuhan buah-buahan tumbuh dimana-mana, sehingga di pasarkan di Leisidi, dan dari Leisidi di bawah dengan Kora-Kora di Pasarkan di Tarnate. (Sebagai jejak sejarah, hingga sekarang di hutan belantar Dusun Erang, masih banyak dijumpai Ratusan pohon Durian usia ratusan tahun tumbuh di sana, orang Erang sering menyebutnya dengan durian peninggalan Hoamual).Daerah Laisidi satu seper dua Mil Selatan Desa Erang, dimana tanah Huomual bertemu yang merupakan bentangan sempit di lereng sebuah Gunung pada sebuah lembah terbuka terletak ditepi sungai Wailisa, sebagai Negeri ketiga. Daerah ini dibawah orang kaya bernama Imam Swaki Latu Kole yang diangkat menjadi sengaji.Rompius menyebutkan, Di Selatan Kambello, terdapat Negeri Esau. Negeri yang yang digambarkan Rompius, yang tak jauh dari sebuah lobang batu, yang masyarakatnya di kenal dengan Dusun Batu Lobang. Dan setengah Mil Sebelah Utara Negeri Esau, terdapat Negeri Amaholu. Antara Negeri Esau dan Amaholu, keduanya sejak lama di satukan ke dalam Soa Lesidi. Negeri Lesidi terletak di Selatan Negeri Kambelo. Dalam tulisan Rompius fakta sejarah mengungkapkan, Amaholu merupakan sebuah Negeri adat, bersama Negeri Esau, yang di satukan dalam Soa Lesidi, (Negeri Lesidi), sedangkan Negeri Kambelo dan Luhu, merupakan dua Negeri yang tidak membawahi Amaholu. (Sumber: Foto Copy Arsip di Belanda, yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, masi harus di teliti lebih dalam)