sejarah florence

8
A. Sejarah Florence Nightingale Florence Nightingale lahir di Florence, Italia pada 12 Mei 1820 dan diberi nama berdasarkan kota dimana ia dilahirkan. Nama depannya, Florence merujuk kepada kota kelahirannya, Firenze dalam bahasa Italia atau Florence dalam bahasa Inggris. Semasa kecilnya ia tinggal di Lea Hurst, sebuah rumah besar dan mewah milik ayahnya, William Nightingale yang merupakan seorang tuan tanah kaya di Derbyshire, London, Inggris. Sementara ibunya adalah keturunan ningrat dan keluarga Nightingale adalah keluarga terpandang. Florence Nightingale memiliki seorang saudara perempuan bernama Parthenope. Pada masa remaja mulai terlihat perilaku mereka yang kontras dan Parthenope hidup sesuai dengan martabatnya sebagai putri seorang tuan tanah. Pada masa itu wanita ningrat, kaya, dan berpendidikan aktifitasnya cenderung bersenang-senang saja dan malas, sementara Florence lebih banyak keluar rumah dan membantu warga sekitar yang membutuhkan. Perawat pada masa itu perawat dianggap pekerjaan hina karena: · Perawat disamakan dengan wanita tuna susila atau “buntut” (keluarga tentara yang miskin) yang mengikuti kemana tentara pergi. · Profesi perawat banyak berhadapan langsung dengan tubuh dalam keadaan terbuka, sehingga dianggap profesi ini bukan profesi sopan wanita baik-baik dan banyak pasien memperlakukan wanita tidak berpendidikan yang berada dirumah sakit dengan tidak

Upload: radja212

Post on 14-Jul-2016

34 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

dxfcgvjhb,m,

TRANSCRIPT

Page 1: Sejarah Florence

A. Sejarah Florence Nightingale

Florence Nightingale lahir di Florence, Italia pada 12 Mei 1820 dan diberi nama berdasarkan

kota dimana ia dilahirkan. Nama depannya, Florence merujuk kepada kota kelahirannya, Firenze

dalam bahasa Italia atau Florence dalam bahasa Inggris. Semasa kecilnya ia tinggal di Lea Hurst,

sebuah rumah besar dan mewah milik ayahnya, William Nightingale yang merupakan seorang

tuan tanah kaya di Derbyshire, London, Inggris. Sementara ibunya adalah keturunan ningrat dan

keluarga Nightingale adalah keluarga terpandang. Florence Nightingale memiliki seorang

saudara perempuan bernama Parthenope. Pada masa remaja mulai terlihat perilaku mereka yang

kontras dan Parthenope hidup sesuai dengan martabatnya sebagai putri seorang tuan tanah. Pada

masa itu wanita ningrat, kaya, dan berpendidikan aktifitasnya cenderung bersenang-senang saja

dan malas, sementara Florence lebih banyak keluar rumah dan membantu warga sekitar yang

membutuhkan.

Perawat pada masa itu perawat dianggap pekerjaan hina karena:

· Perawat disamakan dengan wanita tuna susila atau “buntut” (keluarga tentara yang miskin)

yang mengikuti kemana tentara pergi.

· Profesi perawat banyak berhadapan langsung dengan tubuh dalam keadaan terbuka, sehingga

dianggap profesi ini bukan profesi sopan wanita baik-baik dan banyak pasien memperlakukan

wanita tidak berpendidikan yang berada dirumah sakit dengan tidak senonoh § Perawat di

Inggris pada masa itu lebih banyak laki-laki daripada perempuan karena alasan-alasan tersebut di

atas.

· Perawat masa itu lebih sering berfungsi sebagai tukang masak.

Nama harum Florence melejit saat pecah perang Krim antara Inggris, Perancis, dan Turki

melawan Rusia pada tahun 1854-1856. Saat itu banyak sekali tentara Inggris yang terluka dan

dibiarkan terlantar di rumah sakit darurat di medan perang karena tak cukupnya tenaga perawat

di tempat itu. Florence dengan tulus dan berani membawa 38 orang perawat ke rumah sakit itu.

Selama 21 bulan, ia mengabdi tak kenal lelah merawat, menghibur tentara yang terluka dan

mengusahakan perbaikan fasilitas rumah sakit darurat tersebut. Florence tak pernah absen untuk

selalu berpatroli menjenguk korban yang terluka bahkan di tengah malam yang dingin.

Kedatangan Florence yang berjalan kaki membawa lentera selalu dinantikan para pasien.

Florence memperoleh julukan Malaikat dengan Lentera. Berkat pengabdian Florence dan timnya,

Page 2: Sejarah Florence

persentase kematian prajurit yang terluka parah membaik dari 42% menjadi hanya 2%. Bekerja

nonstop tak kenal lelah sempat membuat kesehatan Florence memburuk. Ia terkena penyakit

demam yang parah. Namun, berkat cinta kasihnya dan kerinduannya untuk meringankan

penderitaan orang lain, serta doa restu dari semua orang yang mengenalnya, penyakit tersebut

berhasil dikalahkannya dan pengabdian dapat dilanjutkannya. Florence menerima penghargaan

dari Ratu Victoria dan rakyat Inggris berupa medali emas berukirkan ”Kebahagiaan dan Cinta

Kasih Abadi”. ”Dana Nightingale” yang terkumpul yang sedianya digunakan untuk membuat

medali ini ternyata sangat besar jauh di atas target. Florence pun membentuk Yayasan

Nightingale yang memperoleh sumbangan dari dari banyak pihak. Dana tersebut digunakan

untuk mendirikan sekolah perawat. Pada tahun 1860 Florence menulis buku Catatan tentang

Keperawatan (Notes on Nursing) buku setebal 136 halaman ini menjadi buku acuan pada

kurikulum di sekolah Florence dan sekolah keperawatan lainnya. Buku ini juga menjadi populer

dikalangan orang awam dan terjual jutaan eksemplar diseluruh dunia. Pada tahun 1861 cetakan

lanjutan buku ini terbit dengan tambahan bagian tentang perawatan bayi. Beberapa penghargaan

yang pernah diperolehnya:

· Pada tahun 1883 Florence di anugrahkan medali Palang Merah Kerajaan (The Royal Red

Cross) oleh Ratu Victoria.

· Pada tahun 1907 pada umurnya yang ke 87 tahun Raja Inggris, dihadapan beratus-ratus

undangan menganugrahkan Florence Nightingale dengan bintang jasa The Order Of Merit dan

Florence Nightingale menjadi wanita pertama yang menerima bintang tanda jasa ini.

·   Pada 1908 ia dianugrahkan Honorary Freedom of the City dari kota London. Cinta kasih dan

pengabdian tulus Florence mengilhami Henri Dunant untuk mendirikan Palang Merah.

Florence menulis beberapa buku terlaris termasuk buku fenomenal Notes on Nursing. Florence,

yang dilahirkan ketika keluarganya sedang bertamasya ke Florence Italia tahun 1820, terus

berkarya sampai usia lanjut dan akhirnya meninggal dunia pada tanggal 13 Agustus 1910 dalam

usia 90 tahun.

B. Teori Umum Florence Nightingale

Teori Environmental Nightngale yang dicetuskan oleh Florence Nightingale “Ibu dari

keperawatan modern” meletakkan keperawatan menjadi sesuatu yang sakral untuk dipenuhi oleh

seorang wanita. Teorinya difokuskan pada lingkungan keperawatan, walaupun tema ini tidak

Page 3: Sejarah Florence

pernah dimunculkan di tiap tulisannya, ia menghubungkan kesehatan dengan lima faktor

lingkungannya.

C. Definisi Teori dari Florence Nightingale

Pasien/Klien Seseorang dengan proses vital penyembuhan yang berhadapan dengan penyakit dan

memulihkan kesehatan tetapi pasif terhadap pengaruh dari usaha keperawatan. Lingkungan

Konsep utama bagi kesehatan adalah ventilasi, kehangatan, cahaya, diet, kebersihan dan

ketenangan. Walaupun lingkungan mempunyai kehidupan sosial, emosional, dan aspek fisikal,

Nightingale menekankan pada aspek fisiknya. Kesehatan Tetap sehat dan menggunakan stamina

tubuh untuk kebutuhan yang luas. Kesehatan merupakan usaha menjaga agar tetap sehat sebagai

upaya menghindari penyakit yang berasal dari faktor kesehatan lingkungan. Wabah penyakit

adalah proses menyebaran secara alami karena adanya sesuatu yang kurang diperhatikan.

Keperawatan Merupakan gambaran jelas dari kondisi optimal guna membantu proses

penyembuhan pasien dan proses pencegah dari proses penyebaran melalui suatu tindakan.

Subsistem kedua adalah merupakan sistem yang memiliki pengaruh besar yang merupakan

manifestasi dari kemampuan dan kegiatan reguler.

Hal ini berisikan empat gaya adaptip :

1. Gaya Psikologik

Mengembangkan kebutuhan psikologi dasar tubuh dan bagaimana cara tubuh memperoleh cairan

dan elektrolit, akitivitas dan istirahat, sirkulasi dan oksigen, nutrisi dan penyerapan makanan,

perlindungan, perasaan dan neurologi serta fungsi endokrin.

2. Gaya konsep diri.

Termasuk di dalamnya dua komponen yaitu : fisik diri, yang mengembangkan indra peraba dan

gambaran tubuh serta personal diri yang melibatkan ideal diri, konsistensi diri dan etika moral

diri

3. Gaya aturan fungsi

Adalah yang ditentukan oleh kebutuhan akan interaksi sosial dan mengacu pada performa dalam

melakukan aktivitas berdasarkan posisinya dalam kehidupan sosial.

Page 4: Sejarah Florence

4. Gaya interdependen

Mencakup suatu hubungan dengan orang lain yang bertentang dan mendukung sistem yang

membutuhkan pertolongan, kasih sayang dan perhatian

D. Beberapa pendapat mengenai Konsep Dasar Keperawatan Florence Nightingale

Penulis kontemporer mulai menggali hasil pekerjaan Florence Nightingale sebagai sesuatu yang

mempunyai potensi menjadi teori dan model konseptual dari keperawatan (Meleis, 1985, Torres,

1986; Marriner-Toorey, 1994; Chin and Jacobs, 1995). Meleis (1985) mencatat bahwa konsep

Nightingale menempatkan lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan dan perhatian dimana

perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit merupakan proses awal untuk

memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran. Nightingale tidak memandang perawat

secara sempit yang hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih

berorientrasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan,

dan nutrisi yang adekuat (Nightingale,1860; Torres, 1986). Melalui observasi dan pengumpulan

data Nightingale menghubungkan antara status kesehatan klien dengan faktor lingkungan dan

sebagai hasil yang menimbulkan perbaikan kondisi hygiene dan sanitasi selama perang Crimean.

Torres (1986) mencatat bahwa Nightingale memberikan konsep dan penawaran yang dapat

divalidasi memberikan dan digunakan untuk menjalankan praktik keperawatan. Nightingale

dalam teori deskripsinya memberikan cara berfikir tentang keperawatan dan kerangka rujukan

yang berfokus pada klien dan lingkungan (Torres, 1986). Surat Nightingale dan tulisan

tangannya menuntun perawat untuk bekerja atas nama klien. Marriner-Tomey, (1994),

prinsipnya mencakup bidang pelayanan, penelitian dan pendidikan . hal paling penting adalah

konsep dan prinsip yang membentuk dan melingkupi praktik keperawatan . Nightingale berfikir

dan menggunakan proses keperawatan. Ia mencatat bahwa observasi (pengkajian) bukan demi

berbagai informasi/fakta yang mencurigakan, tetapi demi menyelematkan hidup dan

meningkatkan kesehatan dan keamanan.

Sejarah Florence NightingaleSelain itu, minat dan kemampuan matematis yang dimilikinya

semenjak kecil membuat Florence menjadi salah satu tokoh yang turut berperan penting dalam

hal statistik. Ia mengompilasi, menganalisis, dan mempresentasikan pengamatan medisnya

dengan bidang yang juga dikuasai ayahnya. Salah satu peranannya ialah dalam

Page 5: Sejarah Florence

mempresentasikan informasi secara visual. Ia bisa dikatakan memperbaiki "grafik kue pie" yang

diperkenalkan pertama kali oleh William Playfair pada tahun 1801. Dalam penjelasannya di

hadapan anggota parlemen, Florence menggunakan grafik yang menyerupai histogram melingkar

yang kita kenal belakangan, mengingat para anggota parlemen terlihat tidak suka membaca atau

memahami laporan statistik tradisional.

Belakangan, Florence mempelajari sanitasi di India dengan statistik yang komprehensif. Ia juga

menjadi orang terkemuka yang memperkenalkan pengembangan pelayanan medis dan kesehatan

publik di sana. Atas perannya ini, ia menjadi wanita pertama yang berbagian dalam Royal

Statistical Society, yang juga menjadi anggota kehormatan dari American Statistical Association.

Selain mempromosikan keseragaman statistik di rumah sakit -- sehingga memudahkan

perbandingan menyeluruh di seluruh negeri, Florence juga merupakan salah satu penguji data

yang berkenaan dengan kesehatan dan keselamatan. Ia juga menjadi orang pertama yang

memimpin studi tingkat kelahiran anak-anak Aborigin di daerah-daerah koloni Inggris.

WARISAN-WARISAN FLORENCE NIGHTINGALE

Salah satu warisan yang sangat berharga dari Florence ialah sistem kesehatan publik. Sistem

tersebut menunjukkan keyakinannya akan hukum Tuhan, Sang Pencipta segalanya.

Pendekatannya juga menyeluruh. Ia juga menekankan pentingnya kesehatan dan pencegahan

penyakit secara konsisten. Ia mencetuskan perilaku hidup yang sehat dengan:

· Rumah yang layak huni (sesuatu yang langka di masanya, bahkan bagi mereka yang hidup

makmur);

· Air dan udara yang bersih;

· Nutrisi yang baik;

· Kelahiran yang aman (tingkat kematian dalam proses kelahiran maupun pasca kelahiran karena

demam, lebih tinggi);

perawatan anak yang benar, yang ditunjukkan dengan tidak satu anak pun yang menjadi

pekerjaan yang harus dicermati.