2 identifikasi dan analisis data 2.1 2.1...florence. pelukis dan penemu asal perancis ini pada 1834...

34
9 Universitas Kristen Petra 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Landasan Teori tentang Fotografi 2.1.1 Pengertian Fotografi Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu “Fos”: Cahaya dan Grafo”: Melukis atau menulis) adalah proses melukis atau menulis dengan menggunakan media cahaya. Penyebutan istilah fotografi sendiri, yang dapat dilacak dari catatan paling awal, dilakukan oleh Hercules Florence. Pelukis dan penemu asal Perancis ini pada 1834 menulis dlm buku hariannya kata "photographie" untuk menggambarkan proses tersebut. Namun yang membuat kata photography dikenal di dunia itu, setelah Sir John Herschel memberikan kuliah di Royal Society of London pada 14 Maret 1839. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, disebutkan bahwa fotografi merupakan seni dan proses penghasilan gambar dengan cahaya pada film atau permukaan yang dipekakan. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Media peka cahaya yg dimaksud tergantung jenis kamera yang digunakan. Kamera memiliki cara kerja yang sama dengan mata manusia. Prinsip fotografi adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu menghasilkan gambar pada medium penangkap cahaya, atau yang sering kita kenal dengan kamera. Adapun lensa kamera yang berfungsi sebagai medium pembiasan dari hasil bayangan identik dengan cahaya yang ditangkap oleh kamera. Subyek foto mencakup berbagai jenis hal dan tidak terbatas, oleh karena itu fotografi memiliki banyak cabang, antara lain: fotografi jurnalistik, alam, dokumenter, tematik, fashion, dll. Masing-masing dari jenis tersebut memiliki ciri yang berbeda, baik dari teknik, obyek, peralatan, hingga tujuannya. 2.1.2 Sejarah dan Perkembangan Fotografi Sejarah fotografi dimulai dengan penemuan gejala fotografi oleh seorang bernama Mo Ti pada kira-kira abad ke-5 sebelum Masehi. Mo Ti yang merupakan

Upload: others

Post on 04-Dec-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2 IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 2.1...Florence. Pelukis dan penemu asal Perancis ini pada 1834 menulis dlm buku hariannya kata "photographie" untuk menggambarkan proses tersebut

9 Universitas Kristen Petra

2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA

2.1 Landasan Teori tentang Fotografi

2.1.1 Pengertian Fotografi

Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani

yaitu “Fos”: Cahaya dan “Grafo”: Melukis atau menulis) adalah proses melukis

atau menulis dengan menggunakan media cahaya. Penyebutan istilah fotografi

sendiri, yang dapat dilacak dari catatan paling awal, dilakukan oleh Hercules

Florence. Pelukis dan penemu asal Perancis ini pada 1834 menulis dlm buku

hariannya kata "photographie" untuk menggambarkan proses tersebut. Namun

yang membuat kata photography dikenal di dunia itu, setelah Sir John Herschel

memberikan kuliah di Royal Society of London pada 14 Maret 1839. Dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia, disebutkan bahwa fotografi merupakan seni dan

proses penghasilan gambar dengan cahaya pada film atau permukaan yang

dipekakan. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk

menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan

cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya.

Media peka cahaya yg dimaksud tergantung jenis kamera yang digunakan.

Kamera memiliki cara kerja yang sama dengan mata manusia. Prinsip fotografi

adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu

menghasilkan gambar pada medium penangkap cahaya, atau yang sering kita

kenal dengan kamera. Adapun lensa kamera yang berfungsi sebagai medium

pembiasan dari hasil bayangan identik dengan cahaya yang ditangkap oleh

kamera.

Subyek foto mencakup berbagai jenis hal dan tidak terbatas, oleh karena itu

fotografi memiliki banyak cabang, antara lain: fotografi jurnalistik, alam,

dokumenter, tematik, fashion, dll. Masing-masing dari jenis tersebut memiliki ciri

yang berbeda, baik dari teknik, obyek, peralatan, hingga tujuannya.

2.1.2 Sejarah dan Perkembangan Fotografi

Sejarah fotografi dimulai dengan penemuan gejala fotografi oleh seorang

bernama Mo Ti pada kira-kira abad ke-5 sebelum Masehi. Mo Ti yang merupakan

Page 2: 2 IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 2.1...Florence. Pelukis dan penemu asal Perancis ini pada 1834 menulis dlm buku hariannya kata "photographie" untuk menggambarkan proses tersebut

10 Universitas Kristen Petra

seorang filusuf dan pakar rancang bangun asal Cina ini sudah memikirkan

persoalan refleksi cahaya di ruang gelap. Menurut buku karangan Jennifer, Mo Ti

telah membuat prinsip-prinsip kamera lubang jarum atau kamera obscura. Kamera

ini disebutnya sebagai “koleksi plat” atau “ruangan harta karun yang terkunci”

(Burhanuddin 10). Setelah itu, munculnya citra gambar fotografi terjadi semenjak

fenomena terbentuknya citra gambar unta terbalik akibat lolosnya cahaya melalui

lubang kecil pada sebuah tenda tertutup yang dilihat oleh pria berkebangsaan

Arab, yaitu Ibn al-Haytham. Beliau adalah ilmuwan pertama yang memberikan

analisis dan gambaran paling jelas tentang penemuan kamera obscura dan kamera

lubang jarum. Inspirasi tersebut mendorong terciptakannya kamera obscura oleh

Ibn al-Haytham pada tahun 1600-an. Keberadaan Ibn al-Haytham dalam sejarah

fotografi dapat dilihat melalui karya tulisnya yang berjudul “Book of Optics”.

Obscura sendiri dalam bahasa Latin berarti ruangan gelap. Karya Ibn al-Haytham

dikembangkan secara terus menerus oleh beberapa ahli lainnya pada waktu

selanjutnya. Secara berurutan pengembangan kamera obscura dan perkembangan

fotografi dari waktu ke waktu dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 3: 2 IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 2.1...Florence. Pelukis dan penemu asal Perancis ini pada 1834 menulis dlm buku hariannya kata "photographie" untuk menggambarkan proses tersebut

11 Universitas Kristen Petra

Tabel 2.1. Sejarah Perkembangan Fotografi

Tahun Nama Ilmuan Asal Negara Hasil Karya

1660 Robert Boyle dan

Robert Hooke

Inggris Kamera obscura jinjing yang

ukurannya lebih kecil dari

kamera Ibn al-Haytham

1685 Johann Zahn Jerman Menyempurnakan kamera

obscura menjadi lebih kecil,

mudah dibawa dan

memanfaatkan cermin dan

lensauntuk memfokuskan cahaya

1814 Joseph Nicephore

Niepce

Prancis Mencetak pada sebuah

lempengan pewter (logam lunak

campuran) dengan bitumen

(semacam aspal)

1840 William Fox

Talbot

Inggris Menyempurnakan proses cetak

foto yang dikenal dengan

Calotype

1885 Desire Van

Monckhoven

Belgia Memukannya lempeng kering

collodion

1871 Richard Leach

Maddox

Inggris Menemukan gelatin kering

1885 George Eastman Amerika Menemukan film topografik

Menciptakan kotak kamera

dengan film seluloid

1937 Edwin Land Amerika Kamera instan pertama kali

dipopulerkan oleh polaroid

1947 Kiyanon

kabushiki-gaisha

Jepang Mendirikan perusahaan pembuat

kamera 35mm film bernama

CANON

Adapun klasifikasi perkembangan fotografi yang terbagi menjadi 3 era

menurut Syayful Muhammad, yaitu era optik, kimia, dan digital.

1. Era Optik (1600an-1814)

Era optik merupakan era pengembangan kamera khususnya yang

berhubungan dengan alat yang berupa benda bening yang digunakan untuk

menghasilkan bayangan melalui pembiasan ataupun pemantulan cahaya.

Page 4: 2 IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 2.1...Florence. Pelukis dan penemu asal Perancis ini pada 1834 menulis dlm buku hariannya kata "photographie" untuk menggambarkan proses tersebut

12 Universitas Kristen Petra

Adapun era ini pada awalnya ditandai dengan perkembangan optik yang

semakin pesat khususnya ketika seorang tokoh yang bernama Ibn al-Haytham

membuat buku yang berjudul “Book of Optics” yang ditulis dari tahun 1011

hingga 1021 Masehi (Pramida 32).

Pada dasarnya, untuk era optik pada fotografi ini dimulai pada tahun

1600an dengan alasan pada saat itu Ibn al-Haytham menemukan kamera

obscura yang kemudian dikembangkan oleh tokoh-tokoh yang lainnya

sehingga menghasilkan kamera-kamera selanjutnya. Menurut Pramida, dari

historikal kronologi perkembangan fotografi, akhir dari era ini ditandai dengan

disempurnakannnya kamera obscura dan pemanfaatan cermin serta lensa untuk

memfokuskan cahaya oleh seorang tokoh yang bernama Johann Zahn pada

tahun 1685 sehingga era ini diakhiri pada tahun 1814 yang menandai akan

munculnya era baru yakni era kimia dan era digital.

2. Era kimia (1814-1875)

Pada tahun 1814, Niepce merekam gambar mengunakan keping logam,

minyak bumi, yang berlapis bitumen. Bitumen itu akan mengeras apabila

terkena oleh sinar. Lalu bagian yang tidak mengeras bisa dilumuri tinta untuk

dipindahkan ke kertas. Niepce juga mengubah bahan peka cahayanya

berdasarkan hasil penelitian berupa perak dan kapur, bahan tersebut berubah

gelap apabila saat terkena sinar (Fatimah 32).

Dalam penelitian selanjutnya, Niecpe melakukan upaya yang terus

menerus dan menemukan bahwa jika gambar itu direm dalam garam maka

akan membuat gambar tersebut menjadi populer, model yang baru ini membuat

hanya satu gambar dan tidak banyak salinan.

Page 5: 2 IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 2.1...Florence. Pelukis dan penemu asal Perancis ini pada 1834 menulis dlm buku hariannya kata "photographie" untuk menggambarkan proses tersebut

13 Universitas Kristen Petra

Gambar 2.1. Foto tertua yang masih bertahan diambil oleh Nicéphore Niépce, 1826/1827

http://en.wikipedia.org/wiki/Timeline_of_photography_technology#/media/File:View_from_the_W

indow_at_Le_Gras,_Joseph_Nic%C3%A9phore_Ni%C3%A9pce.jpg

3. Era digital (1975 - sekarang)

Fotografi Digital merupakan salah satu inovasi terbaik dalam fotografi.

Kehadirannya telah mengubah paradigma masyarakat yang menganggap

bahwa fotografi adalah suatu bidang yang mahal dan sulit untuk dikuasai.

Fotografi digital benar-benar bisa memberikan kepraktisan dan kemudahan

bagi setiap orang untuk membuat sebuah foto yang indah dengan

perkembangan teknologi yang pesat dan beragam fitur untuk membuat foto

yang baik (Rahayu 32).

Eugene F. Lally, seorang teknisi dari Jet Propulsion Laboratory adalah

orang pertama yang mencetuskan ide untuk mendigitalisasi sebuah foto. saat

itu tujuannya adalah untuk mempermudah pengiriman foto secara langsung

dari misi-misi luar angkasa Amerika Serikat. Pada tahun 1970-an kemunculan

kamera digital dipengaruhi oleh dunia jurnalistik di mana ada sebuah tuntutan

untuk menghadirkan foto di tengah-tengah peristiwa yang terjadi, secepat

mungkin. Maka mulailah penggunaan media pemindai foto (scanner). Sebuah

foto dipindai menjadi data elektronik kemudian dikirimkan melalui jalur

telepon. Tetapi cara seperti ini bisa menurunkan kualitas dari foto itu sendiri

dan pengiriman foto menjadi relatif lama.

Page 6: 2 IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 2.1...Florence. Pelukis dan penemu asal Perancis ini pada 1834 menulis dlm buku hariannya kata "photographie" untuk menggambarkan proses tersebut

14 Universitas Kristen Petra

Steven Sasson menjawab permasalahan ini pada bulan Desember 1975, ia

adalah seorang teknisi dari Kodak yang menemukan sebuah kamera yang

secara langsung menciptakan sebuah foto yang berupa data elektronik dan

orang pertama yang menemukan Kamera Digital.

Berkembangnya fotografi, khususnya setelah perubahan dari era kimia

menuju era digital memang membuat fotografi lebih “jinak” untuk dipelajari dan

dikuasai (Muhammad 33). Namun di sisi lain, seperti disebutkan dalam “Research

on the Conservation of Photographs” yang diselenggarakan oleh The Getty,

bahwa pergantian Era (kimia menuju digital) ini akan memicu penurunan dalam

penelitian ilmiah dan pengetahuan berkenaan dengan fotografi berbasis kimia. Hal

ini bisa berdampak pada hilangnya informasi penting mengenai seni masa lalu,

hingga eksperimen proses dan teknologi fotografi.

2.1.3 Perkembangan Fotografi di Indonesia

Sejarah fotografi di Indonesia dimulai pada tahun 1857, pada saat 2 orang

juru foto Woodbury dan Page membuka sebuah foto di Harmonie, Batavia.

Masuknya fotografi ke Indonesia tepat 18 tahun setelah Daguerre mengumumkan

hasil penelitiannya yang kemudian disebut-sebut sebagai awal perkembangan

fotografi komersil. Studio fotopun semakin ramai di Batavia. Setelah itu, banyak

fotografer profesional maupun amatir mendokumentasikan hiruk pikuk dan

keragaman etnis di Batavia (Alfiyudin 23).

Fotografi di Indonesia bermula dari masa penjajahan dan para fotografer

pada zaman VOC bukan dari kalangan awam. Kebanyakan mereka berasal dari

kalangan kelas menengah dan pernah belajar di-sekolah-sekolah didikan Hindia-

Belanda bahkan banyak fotografer Indonesia kala itu memiliki keturunan dari

Belanda. Sejak diperkenalkan sekitar tahun 1820-an, fotografi berkembang

sedemikian pesatnya.

Perkembangan fotografi di indonesia berhubungan dengan perjalanan

politiknya, bersama dengan berubahnya Indonesia dari masa ke masa hingga

akhirnya revolusi dan sampai kepada reformasi. Hal ini dapat kita lihat dengan

Page 7: 2 IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 2.1...Florence. Pelukis dan penemu asal Perancis ini pada 1834 menulis dlm buku hariannya kata "photographie" untuk menggambarkan proses tersebut

15 Universitas Kristen Petra

berkembangnya bukti-bukti revolusi Indonesia yang ada dalam foto dan video

yang beredar.

2.1.4 Fotografi Dokumenter

Menurut Marry Warner, dalam bukunya yang berjudul “Photography : a

Cultural History”, definisi dokumenter secara umum yaitu segala sesuatu

representasi non-fiksi di buku atau media visual (Gumilar 139). Menurut majalah

Life, fotografi dokumenter adalah visualisasi dunia nyata yang dilakukan oleh

seorang fotografer yang ditunjukan untuk mengkomunikasikan sesuatu yang

penting, untuk memberi pendapat atau komentar, yang tentunya dimengerti oleh

khalayak. Dua hal yang harus dipahami dari definisi diatas, yaitu:

1. Mengkomunikasikan sesuatu yang penting untuk memberi pendapat atau

komentar, sesuatu yang penting di sini bersifat subjektif. Bisa jadi sang

fotografer menganggap apa yang ia angkat adalah sesuatu yang penting,

namun khalayak tidak berpendapat seperti itu. Untuk itulah fotografi

dokumenter juga bersifat privat. Sifat privat ini merupakan perkembangan

konsep baru dalam fotografi dokumenter. Pelopornya adalah Robert Frank,

karyanya dalam buku “The Americans” (1985), memuat 83 foto yang

bercerita kehidupan penduduk Amerika kala itu. Setelah terbitnya The

Americans, fotografi dokumenter memasuki perubahan ke arah kontemporer

dengan banyaknya fotografer menarik diri dari kehidupan publik ke arah

kehidupan privat, tentang pengakuan dan problem-problem dalam diri

manusia.

2. Dimengerti oleh khalayak, untuk membuat sebuah foto dokumenter yang

bagus tentunya tidak hanya sekedar snapshot atau asal jepret, melainkan

sebuah representasi visual dari keadaan yang menyentuh secara psikologi

yang melibatkan emosi sebagai pengalaman personal. Untuk itu emosi sang

fotografer menjadi penting, sehingga fotografer tidak hanya sekedar

menghadirkan permasalahan dan realitas sosial.

Adapun beberapa pengertian lain tentang dokumenter, yaitu:

● Menurut kamus Webster, merekam atau menggambarkan dengan artistik

kejadian faktual sebuah event atau fenomena sosial atau cultural (1969:8).

Page 8: 2 IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 2.1...Florence. Pelukis dan penemu asal Perancis ini pada 1834 menulis dlm buku hariannya kata "photographie" untuk menggambarkan proses tersebut

16 Universitas Kristen Petra

● Menurut Graham Clarke, merupakan evidence bagi sesuatu hal yang

pernah ada atau terjadi, sehingga makna historisnya dapat digunakan ada

waktu mendatang sebagai catatan atau laporan kebenaran objektif akan

sesuatu hal yang pernah ada atau yang telah terjadi.

Gambar 2.2. Contoh fotografi dokumenter

http://www.bloggs74.com/photography/amazing-example-of-documentary-photography/

Adapun nilai artistik/estetika pada sebuah foto dokumenter yaitu pesan yang

lebih penting dari perantaranya. Artinya, nilai estetika tidak mengalihkan

perhatian audiens dari pesan dalam foto. Estetika foto penting karena foto yang

indah dapat memenangi perhatian audiensnya. Foto dokumenter dapat membuat

audiens untuk memperhatikan pesan dan isu yang ada di balik foto tersebut, tidak

hanya menikmati daya tarik visualnya. Bila foto diibaratkan sebagai jendela.

Fotografi dokumenter bermaksud untuk membuka wawasan audiens, melihat

kejadian dan peristiwa yang terjadi di luar sana. Sehingga akan timbul keinginan

untuk menjadi subjek, untuk mengambil peran dalam suatu peristiwa.

Page 9: 2 IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 2.1...Florence. Pelukis dan penemu asal Perancis ini pada 1834 menulis dlm buku hariannya kata "photographie" untuk menggambarkan proses tersebut

17 Universitas Kristen Petra

Fungsi Fotografi Dokumenter adalah:

● Sebagai dokumen sejarah

● Sumber kesenangan seni atau estetika

● Mendorong perubahan politik dan sosial karena kemampuannya untuk

menangkap “benar” sifat dari sebuah gambar atau lokasi

2.1.5 Fotografi Human Interest

Fotografi Human Interest adalah jenis fotografi yang menampilkan sisi

kemanusiaan dari pengalaman personal fotografernya (Way 3). Menurut Azhar

Ma’arif dan Asep Mulyadi, “human interest photography” adalah seni

menggambar dengan cahaya atau mengambil gambar dengan objek manusia atau

menggambarkan kehidupan manusia dan interaksi manusia atau perilaku manusia

dalam kehidupannya (129). Human interest berkaitan dengan interaksi manusia

dengan lingkungannya, baik benda, alam, binatang, ataupun manusia. Adanya

pesan moral dan emosi dalam fotografi ini membuat human interest lebih

menantangdan menarik. Intepretasi dari fotografi human interest bisa beragam, hal

itu bergantung pada pengalaman visual pengamatnya dan aspek pesan yang ingin

disampaikan oleh fotografernya.

Dalam fotografi ini sangatlah penting untuk mengamati tingkah laku

manusia dan mengasah cara berkomunikasi, terutama pada obyek yang akan

difoto. Dengan komunikasi yang baik, obyek foto akan lebih terbuka dan lebih

mudah dipahami. Obyek foto akan meninggalkan sifat menutup diri, sehingga

hasil foto lebih jujur dan natural. Kejujuran dalam fotografi ini sangat diperlukan,

karena jika pesan yang disampaikan secara jujur akan lebih menggerakkan hati

para penikmatnya. Human interest mengandung sisi humanis yang menceritakan

suatu realita yang ada dalam suatu jejak rekam waktu. Subyek fotografi human

interest sangat beragam, tidak selalu mengisahkan tentang kesedihan namun juga

segala aspek perasaan. Oleh karena itu fotografi human interest lebih dari sekedar

foto, fotografi ini mengajarkan bagaimana mengapresiasi sebuah kejadian, pola

perilaku dan kehidupan masyarakat sehari-hari, bagaimana harus mengantisipasi

Page 10: 2 IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 2.1...Florence. Pelukis dan penemu asal Perancis ini pada 1834 menulis dlm buku hariannya kata "photographie" untuk menggambarkan proses tersebut

18 Universitas Kristen Petra

suatu keadaan dengan cepat, mengkomposisikannya, dan merekam momen yang

tak terulang.

Gambar 2.3. Contoh foto human interest

http://www.photosafari.com.my/wp-content/uploads/2013/08/Tibet_084a.jpg

Dalam membuat foto human interest ada beberapa teknik atau poin-poin

yang harus di perhatikan , yang pertama adalah moment, seseorang fotografer

harus jeli atau peka terhadap suatu moment yang mungkin tidak bisa terulang

kembali. yang kedua komposisi, dalam membuat foto komposisi harus

diperhatikan agar hasil foto memiliki komposisi yang tepat. Selanjutnya yang

harus diperhatikan adalah konsep, konsep foto harus diperhatikan dalam membuat

foto ini agar foto bisa lebih bermakna dan lebih mempunyai cerita.

Page 11: 2 IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 2.1...Florence. Pelukis dan penemu asal Perancis ini pada 1834 menulis dlm buku hariannya kata "photographie" untuk menggambarkan proses tersebut

19 Universitas Kristen Petra

Yang keempat gunakanlah cahaya alami, agar bisa mendapat cahaya alami,

sebisa mungkin mengambil foto di saat terang cahaya matahari. Hal terakhir yang

perlu diperhatikan dalam foto human interest sebisa mungkin mendapat ekspresi

seseorang yang alami yang tidak di buat-buat. Jadi ambilah foto dengan tidak

memperlihatkan kita sedang memfoto si objek. jika tidak bisa gunakanlah

pendekatan dengan objek terlebih dahulu agar kita bisa lebih dekat dengan objek

dan bisa membuat nyaman objek yang akan kita ambil.

Page 12: 2 IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 2.1...Florence. Pelukis dan penemu asal Perancis ini pada 1834 menulis dlm buku hariannya kata "photographie" untuk menggambarkan proses tersebut

20 Universitas Kristen Petra

2.2 Landasan Teori tentang Buku

2.2.1 Pengertian Buku

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, buku adalah beberapa helai kertas

terjilid berisi tulisan untuk dibaca atau yang kosong untuk ditulis. Buku memiliki

berbagai jenis, antara lain buku tulis, buku pengetahuan, buku cerita, buku

gambar, buku foto, dan lain sebagainya. Buku (dalam hal ini selain buku kosong)

memiliki fungsi yaitu media cetak untuk menyampaikan suatu pesan atau

informasi secara visual agar dimengerti oleh pembacanya.

Buku memiliki 3 unsur penting yaitu cover buku, jaket buku, dan isi buku.

Cover atau sampul merupakan bagian terluar dari buku yang berisi mengenai

judul, pengarang, dan identitas buku tersebut. Cover juga berfungsi untuk

melindungi isi buku. Jaket adalah sampul pelindung kulit buku yang bisa

dilepaskan dari bagian buku. Tidak semua buku menggunakan jaket buku,

kebanyakan dipakai untuk novel. Isi buku adalah bagian inti buku yang berisi

konten yang akan disampaikan.

Buku pada awalnya hanya berupa tanah liat yang dibakar, mirip dengan

proses pembuatan batu bata sekarang. Buku tersebut digunakan oleh penduduk

yang mendiami pinggir Sungai Euphrates di Asia Kecil sekitar tahun 2000

Sebelum Masehi. Lalu muncullah pemanfaatan batang papirus di pesisir Laut

Tengah dan sisi sungai Nil untuk membuat buku. Gulungan batang papirus ini

melatar belakangi ide kertas gulungan sebagai media tulis dan baca hingga sekitar

tahun 300 Masehi. Setelah itu bentuk buku berubah menjadi lembar-lembar yang

disatukan dengan sistem jahit. Adanya penemuan kertas oleh Tsai Lun pada tahun

105 Masehi di Cina membuat kertas menyebar dan dikenal oleh masyarakat

hingga ke Samarkand, Asia Tengah. Tahun berganti tahun akhirnya kertas mulai

dikenal sampai ke Eropa pada tahun 1150. Berkat dikenalnya kertas inilah secara

tidak langsung pembuatan buku di beberapa belahan dunia semakin berkembang

hingga sekarang.

2.2.2 Buku Foto

Buku foto adalah buku yang berisi kumpulan foto atau gambar yang

dihasilkan dari kamera untuk menyampaikan suatu pesan dan informasi secara

Page 13: 2 IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 2.1...Florence. Pelukis dan penemu asal Perancis ini pada 1834 menulis dlm buku hariannya kata "photographie" untuk menggambarkan proses tersebut

21 Universitas Kristen Petra

visual. Buku fotografi masih belum terlalu populer karena jarangnya penerbitan

suatu esai foto dalam media buku. Foto esai oleh para fotografer biasanya

dikemas dalam media foto cetak berbingkai atau dalam bentuk digital. Ada

beberapa unsur yang harus diperhatikan dalam pembuatan buku fotografi, antara

lain:

1.) Layout

Layout adalah bentuk tatanan elemen-elemen pada isi suatu buku agar

selain menarik dan estetis, pesan yang disampaikan oleh pengarang bisa

terbaca dan dimengerti oleh pembacanya. Layout sama saja dengan

mengorganisasikan ruang secara tepat, bisa juga disebut sebagai kegiatan

mendesain. Prinsip layout antara lain urutan, penekanan, keseimbangan,

kesatuan, dan konsistensi. Urutan berarti alur atau aliran membaca.

Penekanan berarti bagian-bagian penting dalam suatu bacaan.

Keseimbangan artinya pembagian porsi ruang yang digunakan, termasuk

ruang isi dan ruang kosong (negatif). Kesatuan berarti adanya

kesinambungan antar obyek, termasuk ruang secara keseluruhan.

Konsistensi berarti kontrol tata estetik suatu tampilan secara keseluruhan.

Adapun beberapa jenis layout yang sering dikenal dengan grid system, di

mana grid sendiri berarti garis-garis pembantu dalam layout, antara lain:

golden section, single column grid, multicolumn grid, dan modular grid.

Page 14: 2 IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 2.1...Florence. Pelukis dan penemu asal Perancis ini pada 1834 menulis dlm buku hariannya kata "photographie" untuk menggambarkan proses tersebut

22 Universitas Kristen Petra

Gambar 2.4. Golden Section Grid

http://www.thinkingwithtype.com/contents/grid/

Gambar 2.5. Single Column Grid

http://www.thinkingwithtype.com/contents/grid/

Gambar 2.6. Multicolumn Grid

http://www.thinkingwithtype.com/contents/grid/

Page 15: 2 IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 2.1...Florence. Pelukis dan penemu asal Perancis ini pada 1834 menulis dlm buku hariannya kata "photographie" untuk menggambarkan proses tersebut

23 Universitas Kristen Petra

Gambar 2.7. Modular Grid

http://www.thinkingwithtype.com/contents/grid/

2.) Tipografi

Tipografi adalah seni mengorganisasikan huruf secara keseluruhan.

Tipografi merupakan unsur penting dalam layout, sehingga keduanya

saling berhubungan. Banyak unsur yang perlu diperhatikan dalam

tipografi. Tidak hanya memilih jeni huruf yang akan digunakan, tipografi

juga meliputi pengaturan jarak antar huruf, antar kata, antar baris, spasi,

tebal tipisnya huruf, ukuran huruf, dll. Tipografi disebut seni karena perlu

adanya sisi estetis yang bisa dirasakan oleh penikmatnya. Adanya kesatuan

dan kesinambungan antara tipografi dan obyeknya akan menghasilkan

suatu estetika. Dalam memilih tiporafi yang tepat harus menyesuaikan

dengan tema dan layout obyeknya. Misalnya jika temanya tentang

perjuangan atau patriotik, yang digunakan adalah jenis huruf yang tebal

dan tegas sehingga memunculkan kesan kuat dan patriotik.

Page 16: 2 IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 2.1...Florence. Pelukis dan penemu asal Perancis ini pada 1834 menulis dlm buku hariannya kata "photographie" untuk menggambarkan proses tersebut

24 Universitas Kristen Petra

Gambar 2.8. Jenis-jenis tipografi

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/a/a4/Font_types.svg

2.3 Tinjauan Permasalahan tentang Obyek dan Subyek Perancangan

2.3.1 Puro Mangkunegaran

Puro Mangkunegaran adalah sebuah kadipaten agung di wilayah Jawa

Tengah bagian timur yang didirikan oleh Raden Mas Said atau Mangkunegaran I.

Raden Mas Said alias Pangeran Sambernyawa yang bergelar Kanjeng Gusti

Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangkunegoro I berkuasa di Puro

Mangkunegarann sejak tahun 1757. Istana itu berada di tepi Kali Pepe, Solo dan

hanya berjarak 1 km dari Keraton Kasunanan Surakarta. RM Said bisa mendirikan

Istana Mangkunegaran setelah terjadi perdamaian secara informal antara dirinya

dengan Pakubuwono III di Desa Tunggon, 24 Februari 1757.

Page 17: 2 IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 2.1...Florence. Pelukis dan penemu asal Perancis ini pada 1834 menulis dlm buku hariannya kata "photographie" untuk menggambarkan proses tersebut

25 Universitas Kristen Petra

Gambar 2.9. Puro Mangkunegaran

Perdamaian antara RM Said dan Pakubuwono III itu kemudian dikukuhkan

dengan Perjanjian Salatiga, 1757. Dengan Perjanjian itu, RM Said berhak untuk

menyandang gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Hamangkunegoro I dan

berkedudukan di Kota Solo.

Perjanjian Salatiga sebenarnya adalah atas desakan Belanda kepada Sunan

PB III karena Belanda sudah tidak mampu lagi mendukung Kasunanan Surakarta

dan Kasultanan Yogyakarta untuk menumpas pemberontakan RM Said.

Ketika menginjak dewasa, RM Said sadar akan ketidakadilan yang telah

diterima oleh ayahandanya akibat tindakan PB II di Kartasura. Pada saat itu

Kerajaan Mataram Kartasura memang banyak musuhnya, baik dari kalangan

dalam maupun luar istana. Namun kedudukan PB II yang korup itu tetap kuat

karena dukungan Belanda. Ketika ingin menyingkirkan Pangeran Aryo

Mangkunegoro, PB II minta bantuan kepada Belanda. Selanjutnya PB II meminta

bantuan kepada adiknya yaitu Pangeran Mangkubumi untuk menyingkirkan putra

Pangeran Aryo Mangkunegoro, Raden Mas Said dan para pemberontak lainnya.

Setelah keluar dari Kerajaan Mataram di Kartasura tahun 1741, RM Said

lalu mengumpulkan kekuatan militer di Wonogiri. Dalam waktu singkat, RM Said

mendapat dukungan luas dari masyarakat. Dalam medan pertempuran, RM Said

juga dijuluki sebagai Adipati Mangkunegoro. Kekuatan militer dan kekuatan

individualnya yang tak tertandingi membuat RM Said dijuluki “Pangeran

Sambernyawa” (pencabut nyawa).

Page 18: 2 IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 2.1...Florence. Pelukis dan penemu asal Perancis ini pada 1834 menulis dlm buku hariannya kata "photographie" untuk menggambarkan proses tersebut

26 Universitas Kristen Petra

Pangeran Mangkubumi yang merasa berjasa dalam menyingkirkan RM

Said, kemudian berselisih dengan Pakubuwono II mengenai imbalan atau hadiah

yang seharusnya diterimanya. Hal itu menyebabkan pemberontakan Mangkubumi

terhadap PB II yang istananya telah pindah ke Surakarta. Pada jangka waktu yang

sama, juga terjadi pemberontakan kaum Cina yang dipimpin oleh Sunan Kuning.

Peristiwa yang dikenal dengan peristiwa Geger Pacinan ini menyebabkan

hancurnya Kerajaan Mataram di Kartasura.

Raden Mas Said kemudian bergabung dengan Pangeran Mangkubumi yang

masih merupakan pamannya untuk melawan Keraton Kasunanan dan Belanda.

Bahkan RM Said dinikahkan dengan putri Pangeran Mangkubumi.

Beberapa tahun kemudian, Pakubuwono II mangkat dan digantikan oleh

putranya, Pakubuwono III. Pangeran Mangkubumi mendapatkan tawaran

perdamaian dengan Pakubowono III dan Belanda, dan hal tersebut merubah

pikiran Pangeran Mangkubumi. Tawaran tersebut ialah dengan mengangkat

Pangeran Mangkubumi sebagai Sultan di Yogyakarta. Dengan Perjanjian Giyanti

tanggal 13 Februari 1755, wilayah Kerajaan Mataram Islam di bagian selatan

dibagi menjadi dua, yaitu bagian timur dengan sebutan Keraton Kasunanan

Surakarta dengan ibukota Surakarta yang dipimpin oleh Pakubuwono III, dan

bagian barat yaitu Kasultanan Ngayogyakarta dengan Mangkubumi sebagai Sri

Sultan Hamengkubuwono I.

Dengan adanya peristiwa tersebut, kini RM Said sendirian harus

menghadapi tiga kubu sekaligus, Keraton Kasunanan Surakarta, Kasultanan

Ngayogyakarta, dan Belanda. Dalam masa pemberontakan lebih dari 15 tahun,

RM Said telah melakukan 250 pertempuran dan sebanyak itu pula RM Said lolos

dari penyergapan. Kira-kira ada 600 orang yang tewas di tangan pasukan

Sambernyawa saat itu. RM Said tetap tidak terkalahkan meski menghadapi tiga

kubu. Akhirnya Belanda meminta bantuan kepada Pakubuwono III agar berunding

dengan RM Said secara kekeluargaan. Lalu terjadilah perdamaian di desa

Tunggon.

Pada akhir abad ke-18, Kerajaan Mataram Islam telah terpecah menjadi 3,

yaitu Kasunanan Surakarta, Kaultanan Yogyakarta, dan Mangkunegaran.

Memasuki abad ke-19, terjadi perpecahan di Yogyakarta yang kemudian

Page 19: 2 IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 2.1...Florence. Pelukis dan penemu asal Perancis ini pada 1834 menulis dlm buku hariannya kata "photographie" untuk menggambarkan proses tersebut

27 Universitas Kristen Petra

melahirkan Pura Pakualaman. Dengan ini Kerajaan Mataram Islam telah terpecah

menjadi empat bagian, yaitu dua di Surakarta dan dua di Yogyakarta.

Kedudukan Mangkunegaran masih ada di bawah pimpinan Kasunanan

Surakarta. Adapun beberapa ketentuan yang harus dipatuhi oleh Mangkunegaran

yang membatasi kewenangan Mangkunegoro I. Ketentuan yang berupa larangan

tersebut yaitu:

1. Tidak boleh duduk di atas dhampar (tahta kursi kebesaran)

2. Tidak boleh memiliki siti hinggil, bale witono (siti hinggil adalah bagian

depan bangunan kompleks keraton yang tanahnya lebih tinggi dari bagian

lain, biasanya digunakan sebagai ruang tunggu bagi mereka yang ingin

menghadap raja).

3. Tidak boleh mempunyai alun-alun waringin kurung. Tidak seperti

Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta yang memiliki 2 alun-

alun dan di tengah kedua alun-alun tersebut ditanami sepasang pohon

beringin, Mangkunegaran tidak diperbolehkan membuat alun-alun

serupa.

4. Tidak boleh memutus hukuman mati.

Gambar 2.10. Puro Mangkunegaran di masa lampau (1923)

https://kotatoeamagelang.wordpress.com/category/berita/page/10/

Page 20: 2 IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 2.1...Florence. Pelukis dan penemu asal Perancis ini pada 1834 menulis dlm buku hariannya kata "photographie" untuk menggambarkan proses tersebut

28 Universitas Kristen Petra

Secara “hukum” Mangkunegoro I terikat dengan Perjanjian Salatiga,

menolak perjanjian tersebut sama saja dengan kembali ke peperangan yang tidak

berujung. Dengan disetujuinya perjanjian Salatiga maka itu sebagai tanda awal

berdirinya Pura Mangkunegaran Perjanjian tersebut menyepakati :

1. Raden Mas Said diangkat menjadi Pangeran Miji yang berkedudukan di

bawah Sunan yang bergelar Pangeran Adipati Mangkunegaran

2. Raden Mas Said mendapatkan tanah sebesar 4000 karya, yang terletak di

Keduwang, Laroh, Matesih, dan Gunung Kidul

3. Raden Mas Said harus bersumpah setia kepada Sunan, Sultan, Belanda dan

tunduk pada perintah raja, serta harus berkedudukan di ibu kota Surakarta.

Latar belakang kerajaan Mangkunegaran sejak dulu adalah demi perjuangan

terhadap bangsa Indonesia dan menegakkan keadilan serta persatuan bangsa

Indonesia. Dalam perjuangan Pangeran Samber Nyowo (R.M. Said) bertumpu

pada potesi tiga langkah yang mana falsafah tersebut terkenal dengan sebutan Tri

Dharma:

1. Mulat sarira hangrasa wani

2. Rumangsa melu handarbeni

3. Wajib melu hangrungkebi

Tri Dharma mengandung nilai-nilai tinggi yang dapat dikaji dan dihayati.

Tri Dharma memiliki peran dan fungsi dalam kehidupan khususnya di masyarakat

dan lingkungan keraton Mangkunegaran, antara lain:

Tri Dharma pada hakekatnya adalah dasar utama berdirinya Praja

Mangkunegaran

Tri Dharma adalah sikap hidup dan pola tingkah karya bagi pemimpin

negara, Narapraja, Punggawa, dan kerabat Mangkunegaran

Tri Dharma merupakan dasar bertindak dalam pembinaan dan

pengembangan Praja Mangkunegaran

Tri Dharma adalah pengarah bagi kehidupan kerabat dan orang-orang

Mangkunegaran dalam menghadapi pasang surutnya keadaan serta dalam

menyesuaikan diri dengan zaman dan situasi.

Page 21: 2 IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 2.1...Florence. Pelukis dan penemu asal Perancis ini pada 1834 menulis dlm buku hariannya kata "photographie" untuk menggambarkan proses tersebut

29 Universitas Kristen Petra

Dalam 3 gatra atau isi Tri Dharma tersebut, terlihat bagaimana pedoman

sikap dan perilaku yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Semboyan ini

juga sering dikenal dengan istilah “Tiji Tibeh” yang berarti “Mati Siji Mati Kabeh,

Mukti Siji Mukti Kabeh”.Gatra pertama yang berbunyi “mulat sarira hangrasa

wani” yang memiliki arti sikap mawas diri, harus mampu introspeksi diri sendiri,

bertanggung jawab atas perbuatan diri sendiri, mampu memahami bahwa manusia

melakukan kesalahan, dan menerima orang lain serta lingkungan secara bijaksana.

Gatra kedua yang berbunyi “rumangsa melu handarbeni” memiliki maksud

merasa memiliki, ikut memelihara alam dan memanfaatkannya dengan sebaik-

baiknya, menyejahterakan masyarakat, menempatkan kedudukan Praja

sebagaimana layaknya. Praja Mangkunegaran selalu menekankan bahwa Praja

bukanlah milik pribadi, namun hasil perjuangan bersama. Dengan hal ini,

masyarakat dan pimpinan Mangkunegaran dapat menempatkan diri dan tidak

semena-mena, dan bekerja bukan demi upah.

Gatra ketiga yang berbunyi “wajib melu hangrungkebi” memiliki arti wajib

ikut menjaga dan mempertahankan Mangkunegaran. Hal ini disampaikan oleh

Mangkunegara I sebagai amanat kepada masyarakat Mangkunegaran supaya tetap

mempertahankan Mangkunegaran di kemudian hari walaupun nanti

Mangkunegaran hanya tinggal seluas payung. Dalam hal ini, masyarakat

diwajibkan untuk menjaga dan memelihara Mangkunegaran baik secara fisik

(bangunan, peninggalan, dll.) maupun moral dan budayanya. Dalam kehidupan

sehari-hari hal ini ditunjukkan dengan sikap rela berkorban, menjaga nama baik,

dan waspada terhadap ancaman.

2.3.2 Abdi Dalem

Abdi dalem, atau punggawa, merupakan pegawai kerajaan atau orang yang

mengabdi kepada raja di keraton, khususnya di Jawa. Abdi dalem sering disebut

sebagai pembantu di dalam lingkungan keraton yang bertugas untuk membantu

dan melayani para petinggi keraton. Namun sebenarnya abdi dalem merupakan

seluruh orang yang mengabdikan dirinya untuk melaksanakan pekerjaan di dalam

keraton di bawah pemerintahan raja. Pemerintahan keraton juga memiliki struktur

Page 22: 2 IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 2.1...Florence. Pelukis dan penemu asal Perancis ini pada 1834 menulis dlm buku hariannya kata "photographie" untuk menggambarkan proses tersebut

30 Universitas Kristen Petra

seperti pemerintahan pada umumnya. Orang-orang yang bekerja untuk

kepentingan keraton itulah yang kita sebut sebagai abdi dalem.

Abdi dalem sendiri tidak mendapat upah yang besar sebagai imbalan jasa

pekerjaannya, mereka memang mengabdi kepada keraton di mana mereka tidak

mempermasalahkan besarnya imbalan yang diterima. Saat bergabung menjadi

abdi dalem, mereka mendapatkan ketenangan hidup. Hidup terasa tenteram dalam

lingkungan keraton, karena dalam keraton tidak banyak konflik, semuanya

memiliki aturan, semuanya manusia dimanusiakan. Hal ini tidak terlepas dari

prinsip Manunggaling Kawula Gusti yang menunjukkan bahwa antara atasan dan

bawahan saling menyatu, saling membutuhkan dan menghargai. Keraton tetap

lestari sampai sekarang bukan hanya karena Raja sebagai pemimpin, tetapi juga

karena peran dari para abdi dalem (Yuwanto, par. 3).

Gambar 2.11. Abdi dalem Langenpraja bermain gamelan di Puro Mangkunegaran

Abdi dalem juga memiliki peran penting dalam perkembangan keraton,

salah satunya sebagai agen pelestari budaya. Abdi dalem masih melestarikan

budaya Jawa, tidak hanya dipandang dari sisi kognitif saja, tetapi masih

melakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, abdi dalem Keraton

Mangkunegaran secara khusus memiliki panutan dalam hidupnya, yaitu Tri

Page 23: 2 IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 2.1...Florence. Pelukis dan penemu asal Perancis ini pada 1834 menulis dlm buku hariannya kata "photographie" untuk menggambarkan proses tersebut

31 Universitas Kristen Petra

Dharma yang diajarkan oleh Mangkunegara I. Dengan dilandasi dengan

semboyan-semboyan tersebut, abdi dalem Mangkunegaran tetap memegang teguh

budaya leluhur dan melaksakan tugasnya dengan baik.

Struktur pemerintahan dalam suatu negara meliputi beberapa cabang

kekuasaan yakni legislatif, eksekutif dan yudikatif. Ketiga jenis badan ini

mempunyai hubungan yang tidak dapat terpisahkan dalam menjalankan tugasnya

sehingga harus berjalan secara seimbang, serasi dan selaras agar tercipta sebuah

tatanan pemerintah yang baik.

Pada Praja Mangkunegaran ini struktur birokrasi tampak terlihat jelas pada

masa pemerintahan Mangkunegara III. Ini dikarenakan pada awal berdirinya Praja

Mangkunegaran kondisi baik intern maupun eksternnya masih belum stabil

apalagi disekitarnya masih diwarnai dengan peperangan sehingga susunan tata

pemerintahan masih bersifat sederhana dan praktis serta diprioritaskan untuk

pembentukan pasukan perang. Semua tugas danwewenang serta tanggung jawab

pemerintahan dipegang oleh Mangkunegara. Selama masa pemerintahan

Mangkunegara I sampai Mangkunegara III terus dilakukan upaya penyempurnaan

dan perubahan dalam pemerintahan. Dan akhirnya pada masa Mangkunegara III

struktur pemerintahan sudah terbentuk dengan jelas. Struktur birokrasi ini

biasanya dipegang oleh orang-orang dari kalangan para putra sentana dan kerabat

kerajaan lainnya atau dikenal dengan sebutan para priyayi. Pada masa itu paham

feodalisme masih tertancap kuat di kalangan masyarakat Jawa dimana masyarakat

terbagi menjadi beberapa lapisan, yakni :

1. Golongan pertama meliputi raja dan para kerabat raja.

2. Golongan kedua yakni para pejabat tinggi kerajaan (abdi dalem),dan

3. Golongan rakyat jelata.

Untuk menentukan posisi seseorang dalam suatu kelompok diperlukan dua

kriteria. Pertama, prinsip kebangsawanan ditentukan oleh hubungan darah

seseorang dengan penguasa. Kedua, posisi seseorang dalam hierarki birokrasi

seseorang yang mempunyai kriteria-kriteria tersebut dianggap termasuk golongan

elite sedang seseorang yang tidak mempunyai ciri-ciri tersebut maka termasuk

golongan rakyat biasa. Selain itu kedudukan priyayi dapat dibedakan menjadi

empat golongan berdasarkan pada asal usulnya, antara lain :

Page 24: 2 IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 2.1...Florence. Pelukis dan penemu asal Perancis ini pada 1834 menulis dlm buku hariannya kata "photographie" untuk menggambarkan proses tersebut

32 Universitas Kristen Petra

1. Priyayi karena keturunan

Kelompok ini merupakan kelompok para bangsawan atau para putra sentana

karena kelompok ini masih mempunyai hubungan darah dengan raja yang

berkuasa. Termasuk dalam kelompok ini adalah para anggota keluarga dan

kerabat kerajaan.

2. Priyayi karena jabatan dalam struktur pemerintahan

Dalam menjalankan roda pemerintahan raja memerlukan banyak pembantu.

Pembantu di bidang pemerintahan inilah disebut abdi dalem dan ini dimulai

dari jabatan patih sampai dengan jajar. Kelompok priyayi jenis ini dapat

berasal dari golongan priyayi aristrokrat (priyayi karena keturunan) dan wong

cilik (orang biasa). Asas keturunan dalam struktur pemerintahan telah

ditetapkan secara tegas dengan undang-undang yaitu Regeeringsreglement

pasal 69 ayat 4 (sesudah tahun 1925 Indishe Staatsregeling pasal 126 ayat 4).

Ini seakan tidak dapat dimasuki oleh golongan orang biasa. Mereka yang

termasuk orang biasa dalam memasuki jenis kelompok ini harus melalui jalan

panjang yakni melalui ngawula, suwita atau ngenger yang artinya mengabdi

diri pada seorang priyayi atau seorang pejabat pemerintah kerajaan. Setelah

beberapa tahun ngenger dan dianggap baik maka oleh majikannya

dimagangkan di kantornya. Dengan cara magang inilah maka terbukalah jalan

untuk menjadi priyayi.

3. Priyayi karena perkawinan

Perkawinan juga dapat digunakan sebagai alat untuk merubah status sosial

seseorang. Namun, hal ini akan membawa perubahan yang mencolok apabila

seorang bangsawan tinggi menikah dengan orang biasa dan ini jarang terjadi di

kalangan priyayi aristrokrat.

4. Priyayi karena anugerah

Anugerah kepriyayian ini dapat diperoleh karena kesetiaan, kemampuan, atau

jasa seseorang kepada raja dan kerajaan.

Pada masa Mangkunegara III pemerintahan terbagi menjadi beberapa

departemen, antara lain:

1. Kepatihan

Page 25: 2 IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 2.1...Florence. Pelukis dan penemu asal Perancis ini pada 1834 menulis dlm buku hariannya kata "photographie" untuk menggambarkan proses tersebut

33 Universitas Kristen Petra

Kepatihan merupakan pemerintahan pusat di sebuah kerajaan dan

Mangkunegaranpun memiliki departemen ini. Kepatihan ini dipegang oleh

seorang patih yang dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh seorang

kliwon yang mana dalam struktur organisasi juga bertindak sebagai kepala

kantor kepatihan.

2. Dinas dalam Pura (dinas istana)

Departemen ini bertugas mengurusi berbagai macam kebutuhan sehari-hari

dan kebutuhan pribadi Praja Mangkunegaran.

3. Pangreh Praja (pemerintah daerah)

Pemerintah daerah ini berada di bawah pimpinan seorang Wedana yang juga

sekaligus bertindak sebagai Wedana Gunung.

4. Panekar Wedana Gunung

Panekar wedana gunung ini bertugas sebagai perantara antara patih dan

wedana sehingga jabatan ini ditempatkan di wilayah kota.

5. Kepolisian di daerah (kepolisian Gunung)

Tugas kepolisian pada umumnya adalah untuk menjaga keamanan suatu

wilayah agar tercipta suatu lingkungan masyarakat yang aman dan tenteram.

Istilah untuk kepolisian di wilayah kota adalah Jineman.

6. Pengadilan

Pengadilan dalam kerajaan di Jawa terbagi dalam 3 bagian yakni pengadilan

surambi, pengadilan perdata, dan pengadilan agama atau yang disebut

sebagai yogiswara. Departemen di atas bertindak sebagai pokok struktur

pemerintahan dan kemudian dari masing-masing departemen itu dibentuk

organisasi penanggungjawabnya, diantaranya :

1. Bupati

Dalam struktur pemerintahan jabatan bupati ini bertugas untuk memerintah

kepada bawahannya setelah menerima perintah dari patih.

2. Wedana

Jabatan Wedana ini berada di bawah bupati dan bertugas sebagai

penanggung jawab akan kelancaran dalam pelaksanaan suatu tugas

pemerintahan dan juga bertindak sebagai pemimpin dalam melaksanakan

tugas itu (tugas operasional).

Page 26: 2 IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 2.1...Florence. Pelukis dan penemu asal Perancis ini pada 1834 menulis dlm buku hariannya kata "photographie" untuk menggambarkan proses tersebut

34 Universitas Kristen Petra

3. Kliwon

Jabatan ini berada di bawah Wedana namun dalam pengangkatannya tidak

ditunjuk oleh Wedana melainkan oleh bupati dan seorang Kliwon

mendapat upah berupa tanah lungguh seluas 2000 karya.

4. Panewu

Kedudukan Panewu ada di bawah Kliwon dan bertugas untuk menjalankan

perintah dari Kliwon yang kemudian diteruskan kepada bawahannya. Upah

Panewu berupa tanah lungguh seluas 1000 karya.

5. Mantri

Persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi seorang Mantri ini harus

bersifat tegas dan memiliki kepribadian antara lain: Pertama, dapat

membedakan antara perbuatan baik dan buruk (nista). Kedua, bergaya

hidup cukup (madya), dan ketiga lebih mengutamakan hal-hal penting

menyangkut tugas dan masyarakat umum (utama).

6. Lurah

Lurah ini bertindak sebagai kepala desa dan bertugas menjalankan perintah

dari mantri yang berkedudukan di Kawedanan.

7. Bekel

Jabatan Bekel bertugas menangani pelaksanaan pekerjaan dalam suatu

bagian wilayah tanggung jawab lurah dan bertanggung jawab kepada lurah

atas pelaksanaan kerja dari Jajar serta bertanggung jawab dalam

penggunaan tanah lungguh.

8. Jajar

Jajar merupakan jabatan yang paling rendah karena bertugas menerima

pekerjaan dari Bekel Kawedanan sendiri mempunyai beberapa kemantren

yang dapat dibagi menjadi beberapa bagian menurut tugasnya masing-

masing, di antaranya adalah :

Kawedanan Hamongpraja, pembantunya semua Wedana dan Kemantren-nya

terdiri dari :

1) Sasatralukita, pekerjaannya menulis dan menghitung. Adapun kewajiban

Kemantren Sastralukita adalah mengetahui tutur kata dan mengetahui

kesastraan serta menyimpan rahasia surat. Anak buahnya adalah para Carik.

Page 27: 2 IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 2.1...Florence. Pelukis dan penemu asal Perancis ini pada 1834 menulis dlm buku hariannya kata "photographie" untuk menggambarkan proses tersebut

35 Universitas Kristen Petra

2) Sastrapustaka (Reksopustoko), pekerjaannya merawat dan menata surat-

surat penting. Kewajibannya adalah mengingatkan para Bekel mengenai

perilaku yang biasa berlaku di Praja Mangkunegaran dan juga berkewajiban

menyimpan rahasia. Anak buahnya adalah Wimbasara (pesuruh) kantor

panirat.

3) Pamongsiswa, Pekerjannya melatih kepandaian dan kesusastraan,

kewajibannya adalah menuntut ilmu, anak buahnya antara lain: guru, murid,

tukang gambar, tukang Ngekar yang ada di Mangkunegaran, semua

Kawedanan Hamongpraja termasuk ordenas dan juru tulis Eropa, para

emban dan sebagainya diserahkan kepada patih.

Kawedanan Reksoprojo, pembantunya anggota Rat Pradata dan kemantren-

nya terdiri dari :

1) Polisi, Pekerjaan polisi yakni menerima laporan perkara, kewajibannya

menjalankan isi surat instuksi dan membantu masyarakat, anak buahnya

adalah Carik, kepala kampung, Langsir (prajurit berkuda dan bersenjata

tombak), Wimbasara bawahannya para Wedana Gunung.

2) Margatama, Pekerjaannya adalah memperbaiki jalan, tanggul, jembatan,

pos ronda, gardu, tapal batas, dan palengkung di wilayah Mangkunegaran.

Kewajibannya memeriksa yang sudah disebutkan tadi dengan sungguh-

sungguh dan juga melaporkan kepada pemerintah mengenai apa yang

dilihat, didengar, dan segala hal yan mencurigakan. Anak buahnya adalah

Margayuda Nagara, Juru Karya Peksa, dan bawahan Margayuda Desa.

3) Jaksa, Pekerjaanya adalah memberi keadilan oang yang berselisih dan

kewajibannya adalah menjalankan isi surat peraturan dan Istijiyad negara,

dan memimpin pengadilan. Anak buahnya adalah Palidhari, Sarayuda,

Carik, dan Reksa Kunjara (penjaga penjara).

Kawedanan Kartapraja, pembantunya adalah Hoofd Administratur dan

kemantren-nya terdiri dari:

1) Karta Usaha atau para administratur. Pekerjaannnya adalah bekerja dan

kewajibannya adalah mengusahakan kenaikan penghasilan dengan mudah.

Anak buahnya yaitu orang tanah desa Pakopen (perkopian) dan Patebon

(pertebuan).

Page 28: 2 IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 2.1...Florence. Pelukis dan penemu asal Perancis ini pada 1834 menulis dlm buku hariannya kata "photographie" untuk menggambarkan proses tersebut

36 Universitas Kristen Petra

2) Martanimpuna, Pekerjaannya adalah menerima uang pajak dan uang

anginan (milik orang banyak) milik negara, kerigaji, dan sebagainya, yang

kemudian diserahkan kepada Gedhong. Kewajibannya adalah tidak

merugikan pemerintah, mengetahui jumlah tanah pamajegan dan

penghasilannya, maupun penghasilan yang lain. Anak buahnya adalah Juru

Timbang, Juru Gedhong, Juru Tulis, Langsir, Angginan (punggawa pulisi)

Rangga Sewaka dan tanah pamajegan.

Kawedanan Martapraja, hanya mempunyai satu pembantunya yaitu:

Reksahardana, pekerjaannya adalah merawat dan mengetahui jumlah uang

yang ada di Gedhong, dan di tempat lainnya, serta memasukkan dan

mengeluarkan uang. Kewajibannya adalah menghitung dan mengetahui jumlah

penerimaan dan pengeluaran uang, dan segera melaporkannya kepada

pemerintah, apabila ada keterlambatan dan kekurangan keluar masuknya uang

yang belum jelas. Anak buahnya adalah Nitiwara, Carik, dan tukang

menghitung uang.

Kawedanan Kartipraja, hanya mempunyai satu kemantren yaitu: Kartipura,

pekerjaannya adalah memelihara kota dan lainnya termasuk menangani

masalah kebakaran rumah. Kewajibannya adalah memeriksa kota dan

sebagainya secara rutin dan bisa memperkirakan panjang pendeknya pekerjaan.

Anak buahnya adalah Bramataka, tukang batu, juru taman, Undhagi (tukang

kayu), pande besi, Pangangsu (tukang menimba air), penyapu, Jaga Piara

Narajomba, angginan-nya adalah penjaga kuburan raja dan Wiratana.

Kawedanan Reksawibawa, kemantren-nya terdiri dari :

1) Reksowarasta, pekerjaannya adalah menyediakan dan menjaga senjata.

Kewajibannya adalah mengetahui seluk beluk keris, bentuk dan besinya,

serta bertanggung jawab atas pemeliharaannya. Anak buahnya adalah

Panyrigan (tukang keris), Mranggi (tukang membuat sarung keris), Tukang

bedil dan Tukang popor.

2) Reksawahana, pekerjaannya adalah memelihara semua kendaraan dan

seluruh perlengkapannya. Kewajibannya adalah mengetahui seluk beluk

kuda dan rajanari. Anak buahnya adalah Panegar (tukang menunggang

kuda), Gamel (tukang merawat kuda), Kusir, Kenek, Tunggon (tukang

Page 29: 2 IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 2.1...Florence. Pelukis dan penemu asal Perancis ini pada 1834 menulis dlm buku hariannya kata "photographie" untuk menggambarkan proses tersebut

37 Universitas Kristen Petra

mengembala kuda), Tukang Samak (tukang membuat tikar), Pambelah

(penunjuk jalan), dan Juru Mudi.

3) Langenpraja, Pekerjaanya adalah menjaga, membersihkan dan merawat

gamelan serta wayang. Kewajibannya adalah memahami gendhing dan

tembang, mengetahui Laras dan bisa menghibur orang. Anak buahnya

adalah Dhalang, Panyumping, Niyaga, Gendhing, Badut, Tledhek, dan

Kalawija.

4) Reksa Busana, pekerjaanya adalah menyimpan dan menyediakan pakaian

dan perhiasan prajurit. Kewajibannya adalah mengetahui ukuran yang tepat

dan memantas perhiasan. Anak buahnya adalah Panongsong (tukang

membuat payung), Greji (penjahit), Jait (penjahit), Kemasan (tukang

membuat emas), Tukang Gebeg (tukang gosok emas), dan Malaten.

Kawedanan Mandrapura, hanya mempunyai satu pembantu sedang kemantren-

nya terdiri dari :

1) Mandrasasana, pekerjaannya adalah merawat dan membersihkan perabot

rumah sedang kewajibannya adalah merakit dan menghias. Anak buahnya

adalah Rengga Sasana dan Reksa Gathita.

2) Reksapradipta, pekerjaannya adalah menghidupkan dan merakit tempat

lampu sedang kewajibannya adalah menjaga, membersihkan dan

mengetahui perlengkapan lampu. Anak buahnya adalah Reksa Panyuta.

3) Subapandya, pekerjaannya adalah merawat perlengkapan minum sedang

kewajibannya adalah memperkirakan jamuan yang pantas dan mengetahui

macam-macam minuman. Anak buahnya adalah Wignya Sunggata (ahli

dalam perjamuan), dan Tukang Pereresan (tukang memerah susu sapi).

4) Reksasunggata, pekerjaannya adalah menyiapkan hidangan dan merawat

perlengkapan makanan. Kewajibannya adalah mengetahui urut-urutan

makanan yang akan disajikan dan mengenali rasa makanan. Anak buahnya

adalah Tukang Sepen (pelayan), Koki (tukang masak), Panantu (tukang

menyetrika), dan tukang cuci piring.

Kawedanan Purabaksana, kemantren-nya terdiri dari :

1) Reksabaksana, pekerjaannya adalah membereskan dan membagi makanan

dan kewajibannya adalah menghemat dan mengetahui asal usul dan untuk

Page 30: 2 IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 2.1...Florence. Pelukis dan penemu asal Perancis ini pada 1834 menulis dlm buku hariannya kata "photographie" untuk menggambarkan proses tersebut

38 Universitas Kristen Petra

siapa makanan itu dibagikan, dan mengetahui takaran. Anak buahnya adalah

Madhaharan (tukang masak), Carik Gedhong (beras, arang, lenga,kayu

untuk masak), Juru Taker, Katepon, Sayang, dan Kundhi (tukang gerabah).

2) Wreksapanadya, pekerjaannya adalah melayani permintaan kayu jati yang

digunakan untuk perhiasan rumah dan kewajibannya adalah menhgetahui

ukuran, mengetahui mudah sulitnya tempat, dan memelihara hutan jati.

Anak buahnya adalah Blandhong (penebang kayu), yang menyediakan kayu

untuk masak dan arang.

3) Tarulata, pekerjaannya adalah membagi persediaan sirih, rumput dan padi.

Kewajibannya adalah mengetahui takaran tanah dan pemakaian biaya yang

benar. Anak buahnya adalah Pangrembe.

Kawedanan Yogiswara, kemantren-nya terdiri dari:

1) Ketib, pekerjaannya adalah menikahkan orang yang akan menikah, merawat

mayat dan menyelesaikan perkara yang sampai ke Surambi. Kewajibannya

adalah menjalankan hukum Islam dan Istijiyad negara. Anak buahnya

adalah Suragama.

2) Naib, pekerjaannya adalah menikahkan orang yang akan menikah, dan

berwenang menyelesaikan perkara mengenai perceraian, wasiat, dan ahli

waris dengan damai, serta menyuntik cacar dan merangkap sebagai Katin

(istrinya disebut Katinah). Kewajibannya adalah menjalankan hukum Islam

dan Istijiyad. Anak buahnya adalah anginan para kaum yang ada di desa-

desa.

3) Mardikan, pekerjaannya adalah mengajar agama dan mengaji, serta menjaga

makam dan Patilasan (tempat keramat) dan kewajibannya adalah mentaati

agama.

4) Ulama, pekerjaannya adalah berdoa meminta keserlamatan rakyat dan

segala hajat sedang kewajibannya adalah pandai dalam hal lafal dan makna,

serta murad (arti).

Adapun semua Wedana tadi, tugasnya menjadi penasehat serta mengetahui

dan melaksanakan pekerjaan Kemantren-nya sendiri-sendiri dengan semua anak

buahnya, kewajibannya mencintai dan menjaga rakyat, melaksanakan kehendak

dan bertanggung jawab atas wilayahnya.

Page 31: 2 IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 2.1...Florence. Pelukis dan penemu asal Perancis ini pada 1834 menulis dlm buku hariannya kata "photographie" untuk menggambarkan proses tersebut

39 Universitas Kristen Petra

Dalam pemerintahan KGPAA Mangkunegoro IX (hingga sekarang),

susunan organisasi tentu sudah berbeda. Struktur pemerintahan ditunjukkan

dengan gambar berikut.

Gambar 2.12. Susunan pemerintahan Puro Mangkunegaran

Page 32: 2 IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 2.1...Florence. Pelukis dan penemu asal Perancis ini pada 1834 menulis dlm buku hariannya kata "photographie" untuk menggambarkan proses tersebut

40 Universitas Kristen Petra

Terdapat 3 bagian besar dalam susunan pemerintahan Mangkunegaran yang

beranggotakan para abdi dalem, yaitu:

1. Kabupaten Mondropuro

Kabupaten Mondropuro adalah bagian yang bertugas untuk mengurus keluar

masuknya surat-surat dalam Puro Mangkunegaran. Kabupaten ini terdiri dari

3 bagian yaitu urusan istana, pariwisata/museum, dan perawatan istana.

Bagian urusan istana sendiri terbagi menjadi 6 bagian, yaitu:

a. Yogisworo (bagian ritual, kaum ulama dalam urusan keagamaan)

b. Rekso Warastro (mengurus pusaka-pusaka dan persenjataan)

c. Rekso Busana (mengurus pakaian yang dipakai raja dan untuk ritual)

d. Rekso Sunggoto (mengurus makan dan minum atau dapur kerajaan)

e. Rekso Baksono

f. Rekso Puro (bagian pengamanan istana)

2. Kawedanan Satrio

Kawedanan Satrio memiliki tugas mengurus kekerabatan, silsilah, petilasan-

petilasan. Di dalamnya terbagi menjadi 3 bidang lagi, yaitu pengurus silsilah,

urusan makam, dan urusan sentono.

3. Reksobudoyo

Reksobudoyo adalah departemen yang memiliki tugas mengurus kelengkapan

budaya, segala hal yang berhubungan dengan seni dan kebudayaan. Di

dalamnya terdapat 3 bagian, yaitu Reksopustoko (kepustakaan), Langen

Projo (kesenian), dan Barayawiyata (pemagangan). Dalam Langen Projo

terdapat pembagian lagi di dalamnya, yaitu:

a. Seni Tari

Seni Tari di Mangkunegaran termasuk salah satu seni yang masih

terpelihara dengan baik di keraton. Latihan rutin dan pertunjukan

dilakukan oleh departemen Langenprojo ini.

b. Seni Karawitan dan Seni Suara

Seni karawitan merupakan seni bermain gamelan. Seni suara yang

dimaksud di sini yaitu bernyanyi lagu Jawa atau yang biasa disebut

Waranggono dan Sinden. Biasanya gamelan dan waranggono bermain

Page 33: 2 IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 2.1...Florence. Pelukis dan penemu asal Perancis ini pada 1834 menulis dlm buku hariannya kata "photographie" untuk menggambarkan proses tersebut

41 Universitas Kristen Petra

untuk mengiringi tari-tarian di Mangkunegaran, penyambutan tamu, atau

acara khusus lainnya.

c. Seni Pewayangan

Meskipun seni pewayangan di Mangkunegara memiliki tempat latihan di

luar wilayah keraton, namun seni ini masih dipelihara dengan baik.

Ketiganya departemen tersebut memiliki pengageng (ketua), wakil pengageng,

bendahara, dan sekretaris. Semua pekerja atau pegawai yang melakukan tugas-

tugas di atas merupakan abdi dalem Puro Mangkunegaran yang hingga sekarang

masih melayani keraton.

2.4 Analisis Data

Keraton atau Pura Mangkunegara sangat kaya akan budaya dan nilai-nilai

moral yang terlihat dari perilaku masyarakatnya. Dalam hal ini abdi dalem yang

menjadi sorotan utama, karena abdi dalem-lah yang dapat kita lihat secara konkrit

menjalankan kebudayaan yang selama ini diajarkan oleh leluhur keraton. Abdi

dalem yang sehari-hari dapat ditemui di lingkungan keraton memiliki potensi

besar dalam panutan budaya masyarakat. Pola hidup yang sederhana, mawas diri,

rendah hati, dan mau mengabdi tanpa memandang imbalan inilah yang sesuai

dengan ajaran keraton, yaitu semboyan Tri Dharma.

Jika dihubungkan dengan perkembangan jaman di Indonesia kini, tren anti

istanasentris sedang marak di mata masyarakat. Teladan perilaku yang baik dan

benar di mata masyarakat justru dapat dilihat dari golongan yang paling bawah.

Siapa saja bisa menjadi tokoh bahkan pemimpin. Masyarakat tidak lagi

mementingkan tahta atau jabatan seseorang, namun teladan yang baik secara

konkrit dilakukan oleh siapapun juga bisa menjadi sorotan masyarakat. Bahkan

demi mendukung sesuatu yang dianggap benar, masyarakat rela secara persuasif

“mengkampanyekan” hal tersebut. Dengan itulah bisa disimpulkan bahwa

masyarakat tidak lagi megutamakan jabatan seseorang untuk dijadikan panutan,

namun justru dari hal-hal kecil lah masyarakat dapat menemukan teladan yang

baik dan sesuai dengan keadaan jaman sekarang.

Fotografi merupakan suatu media yang mampu membawa penikmatnya

melihat emosi sekaligus pesan yang ditunjukkan. Sebuah foto bisa menceritakan

Page 34: 2 IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 2.1...Florence. Pelukis dan penemu asal Perancis ini pada 1834 menulis dlm buku hariannya kata "photographie" untuk menggambarkan proses tersebut

42 Universitas Kristen Petra

banyak hal. Dalam hal ini fotografi human interest merupakan media yang sesuai

dalam menguak sisi filosofis sebuah gambar. Pesan yang disampaikan

ditunjukkan lewat setiap elemen fotonya, mulai dari ekspresi, warna, komposisi,

dll. Untuk menyampaikan pesan atau kisah para abdi dalem ini, fotografi human

interest sangat sesuai karena mengangkat sisi kehidupan yang dibingkai secara

jujur. Obyek fotografi secara khusus akan menyorot kegiatan abdi dalem

departemen Langenpraja, yaitu abdi dalem yang bergerak di bidang seni.

2.5 Kesimpulan Analisis Data

Perancangan fotografi untuk menunjukkan sisi filosofis dari kehidupan abdi

dalem Keraton Mangkunegaran ini ingin menunjukkan bagaimana budaya Jawa

dilestarikan dan tetap dipelihara hingga sekarang oleh para abdi dalem. Kehidupan

yang berpegang pada ajaran Jawa secara turun temurun memiliki nilai yang luar

biasa khususnya sebagai masyarakat di kota yang berbudaya. Pesan yang

mengutamakan teladan sikap hidup berbudaya ini disampaikan melalui karya

fotografi, yaitu fotografi human interest. Masyarakat sebagai target perancangan

akan melihat bagaimana budaya sebagai jati diri bangsa ditunjukkan secara

konkrit oleh sosok abdi dalem ini.