sejarah ela

6
DEFINISI teknik relaksasi adalah bahwa individu memiliki kecemasan-kecemasan yang timbul dari keadaan fisik maupun psikisnya, sehingga diperlukan usaha untuk menyalurkan kelebihan energi dalam dirinya melalui suatu kegiatan yang menyenangkan dan menenangkan. Sedangkan menurut Hakim (2004: 41) relaksasi merupakan suatu proses pembebasan diri dari segala macam bentuk ketegangan otot maupun pikiran senetral mungkin atau tidak memikirkan apapun. Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa teknik relaksasi adalah salah satu bentuk terapi yang berupa pemberian instruksi kepada seseorang dalam bentuk gerakan-gerakan yang tersusun secara sistematis untuk merilekskan pikiran dan anggota tubuh seperti otot-otot dan mengembalikan kondisi dari keadaan tegang ke keadaan rileks, normal dan terkontrol, mulai dari gerakan tangan sampai kepada gerakan kaki. Terapi relaksasi dilakukan untuk mencegah dan mengurangi ketegangan pikiran dan otot - otot akibat stres karena ketegangan dapat mempengaruhi keseimbangan tubuh. Bila ketegangan terjadi maka tubuh akan menjadi lemah dan akibatnya tubuh tidak dapat melakukan fungsinya secara optimal.

Upload: arif-ashari

Post on 23-Nov-2015

8 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

sejarah terai relaksasi

TRANSCRIPT

SEJARAH

DEFINISI

teknik relaksasi adalah bahwa individu memiliki kecemasan-kecemasan yang timbul dari keadaan fisik maupun psikisnya, sehingga diperlukan usaha untuk menyalurkan kelebihan energi dalam dirinya melalui suatu kegiatan yang menyenangkan dan menenangkan.

Sedangkan menurut Hakim (2004: 41) relaksasi merupakan suatu proses pembebasan diri dari segala macam bentuk ketegangan otot maupun pikiran senetral mungkin atau tidak memikirkan apapun.

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa teknik relaksasi adalah salah satu bentuk terapi yang berupa pemberian instruksi kepada seseorang dalam bentuk gerakan-gerakan yang tersusun secara sistematis untuk merilekskan pikiran dan anggota tubuh seperti otot-otot dan mengembalikan kondisi dari keadaan tegang ke keadaan rileks, normal dan terkontrol, mulai dari gerakan tangan sampai kepada gerakan kaki.

Terapi relaksasi dilakukan untuk mencegah dan mengurangi ketegangan pikiran dan otot - otot akibat stres karena ketegangan dapat mempengaruhi keseimbangan tubuh. Bila ketegangan terjadi maka tubuh akan menjadi lemah dan akibatnya tubuh tidak dapat melakukan fungsinya secara optimal.

Relaksasi merupakan salah satu cara untuk mengistirahatkan fungsi fisik dan mental sehingga menjadi rileks (Suryani,2000).Relaksasi merupakan kegiatan untuk mengendurkan ketegangan, pertama-tama ketegangan jasmaniah yang nantinya akan berdampak pada penurunan ketegangan jiwa (Wiramihardja,2006).

Menurut Thantawy (1997:67) relaksasi adalah teknik mengatasi kekhawatiran/kecemasan atau stress melalui pengendoran otot-otot dan syaraf, itu terjadi atau bersumber pada obyek-obyek tertentu. Relaksasi merupakan suatu kondisi istirahat pada aspek fisik dan mental manusia, sementara aspek spirit tetap aktif bekerja. Dalam keadaan relaksasi, seluruh tubuh dalam keadaan homeostatis atau seimbang, dalam keadaan tenang tapi tidak tertidur, dan seluruh otot-otot dalam keadaan rileks dengan posisi tubuh yang nyaman.

Menurut pendapat Cormier dan Cormier, 1985 (Abimanyu dan Manrihu, 1996:320)Relaksasi dapat diartikan sebagai usaha untuk mengajari seseorang untuk relaks, dengan menjadikan orang itu sadar tentang perasaan-perasaan tegang dan perasaan-perasaan relaks kelompok-kelompok otot utama seperti tangan, muka, dan leher, dada, bahu, punggung, perut, dan kaki.

Relaksasi merupakan upaya sejenak untuk melupakan kecemasan dan mengistirahatkan pikiran dengan cara menyalurkan kelebihan energi atau ketegangan (psikis) melalui sesuatu kegiatan yang menyenagkan.Relaksasi dapat memutuskan pikiran-pikiran negatife yang menyertai kecemasan (Greenberg,2000).

Chaplin (1975) memberi pengertian relaksasi sebagai kembalinya otot ke keadaan istirahat setelah kontraksi. Atau relaksasi merupakan suatu keadaan tegang yang rendah dengan tanpa adanya emosi yang kuat.

SEJARAH

Penggunaan relaksasi memiliki sejarah yang luas dalam bidang kedokteran, psikologi klinis dan psikiatri (Goldfried & Davison,). Menurut sejarah, relaksasi mengalami 2 fase yang berbeda (Beech dkk., 1982; Bernstein & Borkovec,). Fase pertama dimulai dengan kerja Jacobson (pelopor metode relaksasi) yang memulai penelitian relaksasi pd th 1938 di lab uni Harvard.hasil-hasil penelitian dilaporkan dalam jurnal-jurnal ilmiah. Tahun 1938, beliau menulis buku progressive relaxation. Fase kedua, pengembangan metode relaksasi, dilakukan olh Wolpe. Hasil penelitian kedua ahli tsb menunjukkan bhw relaksasi dpt mengurangi ketegangan & kecemasan (Beech dkk., 1982; Bernstein & Borkovec, 1973; Goldfried & Davison, 1876; Prawitasari, 1988).

TEKNIK PELAKSANAANteknik pelaksanaan terapi Relaksasi (Otot) Cormier & Cormier 1985, mengemukakan tujuh langkah relaksasi, sebagai berikut ini: 1. Rasional Dalam tahap ini konselor mengemukakan tujuan dan prosedur singkat pelaksanaan relaksasi, serta konfirmasi tentang kesediaan/ kesungguhan konseli menggunakan strategi ini. 2. Intsruksi tentang pakaian Sebelum sesi latihan sebenarnya, konseli hendaknya diberi petunjuk baju yang layak untuk relaksasi. Konseli hendaknya menggunakan baju yang enak seperti slack, blus atau baju yang longgar, atau pakaian apa saja yang tidak mengganggu selama relaksasi. Konseli yang memakai kontak lens hendaknya melepaskannya dan menggunakan kacamata biasa, sebab jika konseli memakai kontak lens akan merasa tidak enak jika memejamkan mata. 3. Menciptakan lingkungan yang nyaman Lingkungan yang enak diperlukan agar latihan relaksasi menjadi efektif. Lingkungan latihan hendaknya tenang dan bebas dari suara yang mengganggu seperti berderingnya telepon, suara TV, radio maupun lalulalangnya anak-anak. 4. Konselor memberii contoh latihan relaksasi itu Sebelum latihan relaksasi dimulai konselor hendaknya memberi contoh secara singkat beberapa latihan otot yang akan dipakai dalam relaksasi. 5. Instruksi-instruksi untuk relaksasi otot Dalam memberikan instruksi latihan relaksasi, suara konselor hendaknya berbentuk percakapan, bukan dramatisasi. Goldfreid dan Davidson (1976) menyarankan agar konselor melaksanakan bersama-sama konseli selama permulaan latihan, agar konseli tidak merasa janggal kok seperti latihan olahraga saja. 6. Penilaian setelah latihan Konseli menanyakan konseli tentang sesi pertama latihan relaksasi, mendiskusikan masalah-masalah jika selama latihan konseli mengalaminya. 7. Pekerjaan rumah dan tindak lanjut Konselor menugaskan pekerjaan rumah dan meminta konseli untuk mengisi buku penilaian terhadap latihan relaksasi di rumah itu. Di samping itu konselor juga mengatur sesi tindak lanjut.MANFAAT

Manfaat dari relaksasi otot progresif ini sendiri adalah untuk mengatasi berbagai macam permasalahan dalam mengatasi stres, kecemasan, insomnia, dan juga dapat membangun emosi positif dari emosi negatif.

PENGARUH

Relaksasi progresif dapat menyebabkan penurunan vasokonstriksi arteriol memberi pengaruh pada perlambatan aliran darah yang melewati arteriol dan kapiler, sehingga mempunyai waktu untuk mendistribusikan oksigen dan nutrisi ke sel terutama jaringan otak atau jantung dan menyebabkan metabolisme sel menjadi lebih baik karena produksi ATP meningkat, dan karena produksi ATP yang meningkat kondisi tubuh akan menjadi lebih stabil, sehingga fikiran menjadi rileks (Rizal 2012).

PERSPEKTIF DALAM KEPERAWATAN

Perawat dapat mengaplikasikan teknik relaksasi ini pada pasien-pasien yang mengalami stress, ansietas dan insomnia di rumah sakit. Karena terapi relaksasi otot ini tidak mengandung unsur farmakologi yang pemberiannya harus dikolaborasikan dengan dokter. Perawat dapat melakukan terapi rlaksasi otot ini secara mandiri kepada pasiennya