sejarah ekologis

8
Sejarah Ekologi 2.1 AWAL MULA EKOLOGI  A. Pengertian Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos ("habitat") dan logos ("ilmu"). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 - 1914).  Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkunganny a. Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingka tan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan. Para ahli ekologi mempelajari hal berikut  : 1. Perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain ke dalam lingkungannya dan faktor-faktor yang menyebabka nnya. 2. Perubahan populasi atau spesies pada waktu yang berbeda dalam faktor-faktor yang menyebabkannya. Terjadi hubungan antarspesies (interaksi antarspesies) makhluk hidup dan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. B. Perkembangan Ekologi  Ekologi memiliki asal yang cukup kompleks pada masa Yunani Kuno, diantaranya termasuk Hippocrates dan Aristoteles yang berperan penting dalam merekam pengamatan mereka mengenai sejarah alam. Namun, pada saat itu dipandang hidup sebagai elemen statis yang tidak memerlukan pemahaman tentang adaptasi, teori ekologi berlandaskan modern. Pemahaman akan hal ini ti dak berkembang hingga kisaran tahun 1700-an melalui karya yang dipublikasikan oleh microscopist Antoni Van Leewenhoek (1632 -1732) dan ahli botani Richard Bradley (1688-1732) . Selain itu, Alexander von Humbolt (1769-1859) seorang

Upload: rizkibhaskara

Post on 05-Apr-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/31/2019 sejarah ekologis

http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-ekologis 1/8

Sejarah Ekologi

2.1 AWAL MULA EKOLOGI

A. Pengertian

Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan

lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos ("habitat") dan logos

("ilmu"). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk

hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama

kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 - 1914) . Dalam ekologi, makhluk hidup

dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.

Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai

komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air,

kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang

terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan

tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang

saling memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.

Para ahli ekologi mempelajari hal berikut :

1. Perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain ke

dalam lingkungannya dan faktor-faktor yang menyebabkannya.

2. Perubahan populasi atau spesies pada waktu yang berbeda dalam faktor-faktor yang

menyebabkannya.

Terjadi hubungan antarspesies (interaksi antarspesies) makhluk hidup dan

hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

B. Perkembangan Ekologi

Ekologi memiliki asal yang cukup kompleks pada masa Yunani Kuno, diantaranya

termasuk Hippocrates dan Aristoteles yang berperan penting dalam merekam pengamatan

mereka mengenai sejarah alam. Namun, pada saat itu dipandang hidup sebagai elemen statis

yang tidak memerlukan pemahaman tentang adaptasi, teori ekologi berlandaskan modern.

Pemahaman akan hal ini tidak berkembang hingga kisaran tahun 1700-an melalui karya yang

dipublikasikan oleh microscopist Antoni Van Leewenhoek (1632 -1732) dan ahli botani

Richard Bradley (1688-1732) . Selain itu, Alexander von Humbolt (1769-1859) seorang

7/31/2019 sejarah ekologis

http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-ekologis 2/8

Biogeographer merupakan seorang pioneer dalam pemikiran ekologis. Humbolt

menyinggung hukum ekologi modern mengenai spesies hubungan daerah.

Pada awal abad ke-20, istilah ekologi dikenal sebagai bentuk sejarah alam seperti

pada masa Aristoteles meneliti interaksi organisme dengan baik di lingkungan dankomunitas mereka. Ahli sejarah alam pada masa ini, termasuk James Hutton dan Jean-

Baptise Lamarck , memberikan kontribusi karya-karya penting yang meletakkan dasar-dasar

ilmu-ilmu ekologi modern. Istilah ekologi modern pertama kali dipublikasikan oleh seorang

ahli biologi asal Jerman, Ernst Haeckel dalam bukunya yang berjudul Generelle

Organismen der Morphologie (1866)

Selain itu terdapat beberapa pendapat yang berbeda mengenai pendiri teori ekologi

modern. Haeckel disebut sebagai awal permulaan, namun beberapa pendapat mengatakanbahwa Eugenius Warming dengan karya tulisnya yang berjudul Ekologi Tanaman:

Pengantar untuk Studi Tanaman Masyarakat (1895).

Setelah abad ke-20, Buku ekologi Amerika pertama kali dipublikasikan pada tahun

1905 oleh Frederic Clements dengan ide mengenai komunitas tanaman sebagai

superorganisme. Ekologi juga berkembang di berbagai Negara, termasuk Russia oleh

Vladimir Vernadsky dengan temuannya mengenai konsep biosfer di tahun 1920-an dan di

Jepang oleh Kinji Imanishi dengan konsep “Harmony in nature and habitat segregation” ditahun 1950-an

7/31/2019 sejarah ekologis

http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-ekologis 3/8

7/31/2019 sejarah ekologis

http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-ekologis 4/8

Arsitektur Dan Ekologi

posted Mar 19, 2010 9:16 PM by Marthin Budiawan [ updated Mar 19, 2010 9:24 PM ]*Sebagai tugas Studi Dasar Arsitektur 2

Arsitektur sebagai sebuah ilmu tidak hanya berdiri sendiri tetapi memerlukan

disiplin ilmu lain untuk menunjang ilmu arsitektur. Dengan memiliki hubungan dengan ilmu –

ilmu lain, arsitektur semakin menarik untuk diekplorasi karena memiliki variasi – . variasi

dalam penerapan konsep – konsepnya. Salah satu cabang ilmu yang berkaitan dengan

arsitektur adalah ekologi.

Dalam “Kamus Besar Bahasa Indonesia” kata ekologi memiliki arti ilmu mengenai

hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya. Berdasarkan pengertian

ini, bisa kita lihat hubungan antara ekologi dan arsitektur, yaitu hubungan antara massa

bangunan dengan makhluk hidup yang ada disekitar lingkungannya, tak hanya manusia

tetapi juga flora dan faunanya. Arsitektur sebagai sebuah benda yang dibuat oleh manusia

harus mampu menunjang kehidupan kehidupan dalam lingkugannya sehingga memberikan

timbal balik yang menguntungkan untuk kedua pihak.

komunitas green building internasional di Amerika mengatakan bahwa bangunan

terbukti merupakan salah satu penyebab kerusakan lingkungan yang signifikan di samping

transportasi dan industri. [1] Hal ini terjadi karena bangunan membutuhkan berbagai saran

penunjang untuk memberikan kehidupan bagi penghuni di dalamnya, namun efek samping

yang diberikan pada lingkungan disekitar sangat tidak baik, contohnya adalah emisi gas

rumah kaca, pemakaian air bersih secara berlebihan, penurunan kualitas tanah, dan

sebagainya.

Hadirnya hubungan antara ekologi dan arsitektur membuat para arsitek kembali

berpikir untuk mendasain bangunan mereka supaya tidak merusak lingkungan. Terlebih lagi

dengan adanya isu global warming membuat para arsitek harus peka terhadap kondisi

lingkungan yang ada saat ini. Karena seperti yang disebut diatas, bangunan juga

merupakan salah satu sumber polusi yang ada dibumi ini dengan segala kebutuhan sumber

daya yang digunakannya. Pendekatan ekologis dilakukan untuk menghemat dan

mengurangi dampak - dampak negatif yang ditimbulkan dari terciptanya sebuah massa

bangunan.

Bila kita perhatikan dalam konteks bangunan yang ada di wilayah Jakarta, rata –

rata bangunan yang dibangun kurang memiliki pendekatan ekologis. Pasalnya, bangunan

7/31/2019 sejarah ekologis

http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-ekologis 5/8

yang dibangun umumnya penuh dengan bentuk masif dan hanya mengejar estetika belaka.

Banyak bangunan yang tidak bisa ditembus cahaya alami (matahari) karena kurangnya

bukaan, terlalu banyak menggunakan air tanah sehingga menyebabkan masuknya air laut

ke tanah, dan sebagainya. Sekilas tidak terdapat hubungan timbal balik dengan lingkungan.

Namun, bila ditilik lebih lanjut maka bisa kita lihat bahwa kurangnya bukaan untuk masuknya

cahaya matahari menyebabkan pengunaan yang lampu yang berlebihan pada siang hari

sehingga membebani pembangkit listrik yang pada merusak lingkungan dengan melepaskan

karbon dioksida yang berlebih. Disinilah ekologi memainkan perannya dalam arsitektur.

Ilmu ekologi berusaha tidak mengubah atau merusak apa yang sudah ada

dialam, tetapi memanfaatkannya semaksimal mungkin. Contoh terapan ekologi dalam

arsitektur adalah munculnya tren green design. Konsep ini muncul setelah terjadi kampanye

besar – besaan terhadap isu global warming dimana bumi menjadi semakin panas akibat

emisi gas karbon dioksida yang sangat berlebih. Memang tidak mungkin untuk tidak

menghasilkan gas karbon dioksida (kita bernapas menghasilkan gas karbon dioksida pada

saat ekspirasi), namun dalam konsep green design bangunan dibuat sebijaksana mungkin

dalam menggunakan sumber – sumber daya yang ada pada lingkungannya.

Contohnya adalah memaksimalkan penggunaan cahaya matahari pada siang

hari. Dengan konsep ini massa bangunan diharapkan memiliki banyak bukaan supaya pada

siang hari sinar matahari dapat memasuki ruang – ruang dalam bangunan sehingga

menghemat pengunaan lampu yang secara otomatis pula menghemat penggunaan listrik.

Ada banyak material kaca yang dapat dipilih untuk memaksimalkan cahaya matahari supaya

dapat memasuki ruangan tanpa terasa panas. Dengan demikian emisi gas karbon dioksida

dapat dikurangi dan penyerapan sinar UV dan inframerah pada kaca membuat lingkungan

tidak terlalu panas.

Pada konsep ini, pengunaan material – material yang ramah lingkungan juga

menjadi penting. Pengunaan bahan – bahan yang bisa di daur ulang untuk elemen – elemenbangunan tertentu mengurangi jumlah sampah material yang tercipta. Dan juga

memanfaatkan tumbuhan – tumbuhan untuk membuat lingkungan yang lebih asri, nyaman,

dan ramah lingkungan. Sehingga secara otomatis suhu lingkungan menjadi turun dengan

adanya tumbuhan – tumbuhan dan menciptakan udara segar.

Tak hanya pada konsep green building, arsitektur juga harus memperhatikan

kondisi lahan yang akan dibangun. Dengan adanya pendekatan ekologi, maka lingkungan

yang akan dibangun tetap tidak rusak. Arsitektur lansekap erat hubungannya dengan ilmu

7/31/2019 sejarah ekologis

http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-ekologis 6/8

ekologi. Dengan adanya pendekatan ekologi, untuk mendirikan bangunan tidak perlu

mengubah tipografi lahan yang ada. Sebagai contoh bila bangunan akan didirikan pada

lahan yang memiliki kemiringam, maka dengan pendekatan ekologis bisa dicarikan

solusinya seperti memperkuat pondasi, atau menggabungkan unsur alam pada lingkungan

dengan bangunan yang ada sehingga semakin estetis bangunan yang tercipta.

Banyak orang beranggapan pendekatan ekologis justru menghambat kreativitas

karena banyak pertimbangan – pertimbangan yang muncul untuk menciptakan sebuah

bangunan yang ramah lingkungan. Yang terjadi adalah justru sebaliknya, pendekatan

ekologis bisa membuat arsitek lebih kreatif dalam menciptakan bangunan. Kita tidak bisa

hanya mengejar estetkika dalam arsitektur tetapi juga hubungannya antara estetika dan

lingkungan yang mana justru menjadikan arsitektur sebagai bagian dari gerakan globar

warming. Dan juga memberikan dampak yang positif untuk lingkungan

7/31/2019 sejarah ekologis

http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-ekologis 7/8

EKOLOGI ARSITEKTUR1. Pengertian Ekologi ArsitekturEkologi arsitektur atau eko-arsitektur merupakan pembangunan secara holistis(berhubungan dengan sistem keseluruhan ), yang memanfaatkan pengalaman manusia (tradisidalam pembangunan), sebagai proses dan kerja sama antara manusia dan alam sekitarnya atau

pembangunan rumah atau tempat tinggal sebagai kebutuhan kehidupan manusia dalam hubungantimbal balik dengan lingkungan alamnya.

2. Dasar-dasar Ekologi Arsitektur

Batu, kayu, dan semen dengan bahan tersebut akan dibuat rumah dan istana semuanya adalahpersoalan konstruksi, penemuan yang berdaya cipta terwujud. Ekologi arsitektur lebih indah,lebih tepat guna daripada gedung-gedung biasa yang menonjol merupakan arsitektur yangberkualitas tinggi. Kualitas biasanya sulit diukur dan ditentukan, terlebih lagi dari bidangarsitektur. Di mana garis batas antara arsitektur yang bermutu tinggi (berkualitas) dan arsitekturbiasa saja sulit ditentukan. Pembahasan kualitas di bidang arsitektur biasanya hanya

memperhatikan bentuk gedung dan kontruksinya tetapi mengabaikan tokoh utama : si penggunaarsitektur tersebut dan kualitas hidupnya.Apakah pengguna tersebut merasa tertarik pada arsitektur rumahnya adalah persoalan penggunasendiri. Dan jika pengguna tidak merasa senang dengan kualitas arsitektur, bisa jadi karenapendidikannya kurang baik atau kemampuan mengkaji maksud pencipta (arsitek) danmerealisasikan cita-cita tentang dirinya sendiri kurang. Dengan menambah kekhususan dalamgaya “seni arsitektur“ dan perkembangan dalam teknologi banguna n maka landasan bersamaantara pengguna dan pencipta menjadi tercerai beraikan.Kepentingan landasan bersama antara pencipta dan pengguna adalah tuntutan utama pada ekologiarsitektur.

7/31/2019 sejarah ekologis

http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-ekologis 8/8

3. Perencanaan Ekologi ArsitekturRibuan tahun lamanya, manusia berjuang untuk menguasai alam. Jiwa dan raga tidak jarangdipertaruhkan. Dewasa ini, setidak-tidaknya dari segi teknik, manusia memenangkan peperangandengan alam tersebut. Namun, manusia dengan tidak sadar enggan meninggalkan posisikekuasaan itu, enggan mengekang diri, menganggu misteri agung dalam alam, tidak menghargai

batas-batas yang menentukan mana yang harus dan mana yang tidak boleh dikerjakan. Kita harusmau mengakui keajaiban alam semesta yang hanya terbuka bagi mereka yang melihat dan maumenikmatinya. Kita dihadapkan pada pertanyaan : bersediakah kita mengayunkan langkahpertama kearah pengekangan diri atau tidak? Sebab langkah inilah yang akan menujukekeseimbangan antara alam dan manusia.Pelaksanaan dan perencanaan ekologi arsitektur tidak dapat disamakan dengan perencanaanekologi arsitektur masa kini karena seperti telah ditentukan, perencanaan ekologi arsitektur harusdimengerti sebagai proses dengan titik permulaan terletak lebih awal. Tanpa perhatian padaekologi, manusia akan bunuh diri akibat klimaks ekologis.4. Beberapa point ekologi arsitekturEkologi arsitektur dapat dijelaskan dengan beberapa point berikut :

Holistis : berhubungan dengan sistem keseluruhan, sebagai satu kesatuan yang lebih pentingdaripada sekedar kumpulan bagian.

Memanfaatkan pengalaman manusia (tradisi dalam pembangunan).

Pembangunan sebagai proses , dan bukan sebagai kenyataan tertentu yang status.

Kerja sama antara manusia dengan alam sekitarnya demi keselamatan kedua belah pihak