sejarah dan cara kerja stetoskop.pdf
TRANSCRIPT
"SEJARAH DAN CARA KERJA STETOSKOP"
Stetoscope Mungkin tidak ada simbol kedokteran yang paling terkenal selain stetoskop. “Alat bantu pendengaran” yang sederhana ini memungkinkan dokter mendengar suara-suara yang berasal dari dalam tubuh, terutama jantung dan paru selain persendian serta arteri yang tersumbat secara parsial. Mendengarkan suara-suara ini dengan stetoskop disebut auskultasi berjarak (mediate auscultation), atau biasanya hanya auskultasi. Banyak suara dari daerah dada dapat dimanfaatkan untuk mendiagnosis penyakit. Sebelum tahun 1818, satu-satunya metode yang ada untuk memeriksa dada adalah perabaan dengan tangan, perkusi, dan kadang-kadang, auskultasi dekat dengan telinga menempel ke dada.
Dalam A Treatise on the Diseases of the Chest and on Mediate Auscultation (1818), R. T. H.
Laennec menjelaskan tujuan menempelkan telinga langsung ke dada: “tindakan ini selalu tidak
menyenangkan, baik bagi dokter maupun pasien; pada wanita, tindakan ini tidak saja lancang,
tetapi juga sulit diterapkan; dan bagi orang-orang yang berada di rumah sakit, tindakan ini
menyebalkan.” Pada saat itu, dokter secara rutin melakukan kunjungan rumah dan mengobati
hampir semua pasien di rumahnya. Hanya pasien amal yang pergi ke rumah sakit.
Laennec menggunakan metode auskultasi langsung sampai tahun 1816 saat ia sedang
memeriksa seorang gadis dengan gejala umum sakit jantung. Karena pasien tersebut gemuk,
muda, dan perempuan, maka ia merasa bahwa metode pemeriksaan yang lazim tersebut tidaklah
pantas. Namun, ia ingat bahwa apabila salah satu ujung dari sepotong kayu digores dengan
jarum, suara yang timbul akan dapat didengar dengan jelas jika ujung kayu yang lain
ditempelkan ke telinga. Ia dengan segera menggulung beberapa lembar kertas membentuk
silinder dan menempelkan salah satu ujungnya ke telinganya dan ujung yang lain ke dada di atas
jantung gadis tersebut. Hasilnya sangat dramatis dan mendorong Laennec menyempurnakan
alatnya. Akhirnya ia menciptakan suatu silinder kayu berongga dengan panjang 30 cm dan
diameter bagian dalamnya sekitar 1 cm serta diameter bagian luarnya 4 cm. Ia menyebut alat ini
sebagai stetoskop, yang berarti “melihat dada”. Dalam bukunya, ia melaporkan risetnya
mengenai stetoskop dan interpretasinya tentang bunyi alami dan patologis dari paru, jantung, dan
suara.
Stetoskop yang saat ini digunakan didasarkan pada karya asli Laennec. Bagian-bagian utama
pada stetoskop modern adalah sungkup (bell), yang mungkin terbuka atau tertutup oleh membran
tipis, dan earpieces.
Fungsi Stetoskop
Sungkup terbuka (open bell) berfungsi untuk menyesuaikan/menyamakan impedansi
antara kulit dan udara. Bagian ini menghimpun suara dari daerah yang berkontak. Kulit pasien
yang bersentuhan dengan sungkup terbuka berfungsi seperti diafragma. Kulit pasien memiliki
frekuensi resonan alami yang efektif untuk menghantarkan bunyi jantung.
Frekuensi resonan ditentukan oleh diameter sungkup dan tekanan sungkup pada kulit.
Semakin kencang kulit tertarik, semakin tinggi frekuensi resonan. Semakin besar diameter
sungkup, semakin rendah frekuensi resonan kulit. Rentang suara yang diinginkan dapat diperluas
dengan mengubah ukuran sungkup dan mengubah-ubah tekanan sungkup terbuka terhadap kulit
(sehingga ketegangan pada kulit juga berbeda). Murmur jantung berfrekuensi rendah tidak akan
terdengar apabila stetoskop terlalu kencang ditekan ke kulit.
Sungkup tertutup (closed bell) sebenarnya hanyalah sebuah sungkup yang memiliki
diafragma dengan frekuensi resonan tertentu, biasanya tinggi, dan menghambat suara-suara
berfrekuensi rendah. Frekuensi resonannya dikendalikan oleh faktor-faktor yang sama dengan
faktor yang mengatur frekuensi sungkup terbuka yang ditekankan ke kulit. Stetoskop sungkup
tertutup terutama digunakan untuk mendengarkan bunyi paru yang frekuensinya lebih tinggi
daripada bunyi jantung.
Apa bentuk sungkup yang terbaik? Karena kita menghadapi suatu sistem yang tertutup di
salah sate ujung jauhnya oleh diafragma peka tekanan—gendang telinga—sebaiknya digunakan
sungkup yang volumenya sekecil mungkin. Semakin kecil volume gas di dalam sungkup,
semakin besar perubahan tekanan yang ditimbulkan oleh gerakan diafragma di ujung lonceng
yang lain.
Volume selang juga harus kecil, dan seyogianya suara yang hilang akibat gesekan
dengan dinding selang sedikit. Restriksi oleh volume yang kecil menunjukkan selang pendek
berdiameter kecil, sedangkan restriksi oleh gesekan yang kecil menunjukkan selang berdiameter
besar. Oleh karena itu, apabila diameter selang terlalu kecil, banyak suara yang akan hilang
akibat gesekan. Apabila diameter terlalu besar, maka volume udara yang dipindahkan menjadi
terlalu banyak. Pada keduanya, efisiensi berkurang. Di bawah sekitar 100 Hz, panjang selang
tidak banyak memengaruhi efisiensi, tetapi• di atas frekuensi ini, efisiensi berkurang seiring
dengan semakin panjangnya selang. Pada 200 Hz, perubahan selang dari panjang 7,5 cm menjadi
66 cm menyebabkan kehilangan 15 dB. Suatu keputusan yang disepakati adalah selang dengan
panjang sekitar 25 cm dan berdiameter 0,3 cm.
Earpiece harus terpasang pas di telinga karena kebocoran udara mengurangi suara yang
terdengar. Semakin rendah frekuensi, semakin bermakna kebocoran tersebut. Kebocoran juga
menyebabkan suara bising di sekitar kita masuk ke telinga. Earpiece biasanya dirancang untuk
mengikuti arah saluran telinga yang sedikit condong ke depan.
Stetoskop memiliki banyak fungsi di bidang kesehatan dan merupakan alat yang sangat
berguna untuk memiliki sekitar, jika Anda tahu apa yang Anda sedang mendengarkan, dan
tempat ke tempat itu.
Memeriksa Tekanan Darah
1. Sementara memeriksa tekanan darah Anda, perawat
akan menempatkan ujung stetoskop datar di bawah
manset di tikungan lengan Anda sehingga ia dapat
mendengar memompa darah melalui pembuluh
darah Anda dan menghitung detak jantung. telinga
manusia normal, tentu saja, tidak bisa mendengar
ini, jadi stetoskop adalah alat yang sangat berharga
untuk tugas ini.
2. Paru-paru
Dengan mendengarkan paru-paru Anda dengan stetoskop, dokter Anda dapat
memberitahu jika Anda bernapas dengan jelas, apakah Anda sesak dan bahkan
jika ada terlalu banyak cairan di paru-paru Anda. Sebagian besar dari kita
yang menderita pilek kepala tidak menyadari betapa banyak cairan sinus kami
mengalir sepanjang leher kita, menyebabkan kemacetan paru-paru.
Jantung
3. Sebuah stetoskop dapat digunakan untuk menemukan murmur jantung atau
jantung berdetak tidak teratur. Ini berarti bahwa alat kecil ini adalah langkah
pertama dalam mendeteksi dan memperbaiki kerusakan jantung. stetoskop
dapat menyimpan, waktu, tenaga, stres dan uang dalam mencari masalah lebih
mudah daripada tes lainnya.
3. Pemeriksaan prenatal
4. Seorang dokter tidak hanya bisa mendengar detak jantung bayi di dalam rahim
dengan stetoskop, tetapi juga gerakan janin. Jadi stetoskop yang digunakan untuk
memeriksa lebih dari tanda-tanda vital ibu selama pemeriksaan kehamilan.
5. Gangguan Perut Sebuah stetoskop di tangan seorang praktisi medis yang
berpengetahuan dapat digunakan untuk mendengarkan perut dan usus untuk
mendiagnosis gangguan. Pencernaan suara, penyumbatan di mana tidak ada yang
bergerak dan bahkan menggelegak asam dapat didengar melalui stetoskop.