sejarah bahasa indonesia

15
1. Sejarah Bahasa Indonesia Jawab : Pemerintah kolonial Hindia-Belanda menyadari bahwa bahasa Melayu dapat dipakai untuk membantu administrasi bagi kalangan pegawai pribumi karena penguasaan bahasa Belanda para pegawai pribumi dinilai lemah. Dengan menyandarkan diri pada bahasa Melayu Tinggi (karena telah memiliki kitab-kitab rujukan) sejumlah sarjana Belanda mulai terlibat dalam standardisasi bahasa. Promosi bahasa Melayu pun dilakukan di sekolah-sekolah dan didukung dengan penerbitan karya sastra dalam bahasa Melayu. Akibat pilihan ini terbentuklah "embrio" bahasa Indonesia yang secara perlahan mulai terpisah dari bentuk semula bahasa Melayu Riau-Johor. Pada awal abad ke-20 perpecahan dalam bentuk baku tulisan bahasa Melayu mulai terlihat. Pada tahun 1901, Indonesia (sebagai Hindia-Belanda) mengadopsi ejaan Van Ophuijsen dan pada tahun 1904 Persekutuan Tanah Melayu (kelak menjadi bagian dari Malaysia) di bawah Inggris mengadopsi ejaan Wilkinson. Ejaan Van Ophuysen diawali dari penyusunan Kitab Logat Melayu(dimulai tahun 1896) van Ophuijsen, dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim. Intervensi pemerintah semakin kuat dengan dibentuknya Commissie voor de Volkslectuur ("Komisi Bacaan Rakyat" - KBR) pada tahun 1908. Kelak lembaga ini menjadi Balai Poestaka. Pada tahun 1910 komisi ini, di bawah pimpinan D.A. Rinkes, melancarkan program Taman Poestaka dengan membentuk perpustakaan kecil di berbagai sekolah pribumi dan beberapa instansi milik pemerintah. Perkembangan program ini sangat pesat, dalam dua tahun telah terbentuk sekitar 700 perpustakaan. [14] Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai "bahasa persatuan bangsa" pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional atas usulan Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, Yamin mengatakan, "Jika mengacu pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada dua bahasa yang

Upload: nia-maulidyani

Post on 02-Feb-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sejarah bahasa indones

TRANSCRIPT

Page 1: Sejarah Bahasa Indonesia

1. Sejarah Bahasa Indonesia

Jawab :

Pemerintah kolonial Hindia-Belanda menyadari bahwa bahasa Melayu dapat dipakai untuk membantu administrasi bagi kalangan pegawai pribumi karena penguasaan bahasa Belanda para pegawai pribumi dinilai lemah. Dengan menyandarkan diri pada bahasa Melayu Tinggi (karena telah memiliki kitab-kitab rujukan) sejumlah sarjana Belanda mulai terlibat dalam standardisasi bahasa. Promosi bahasa Melayu pun dilakukan di sekolah-sekolah dan didukung dengan penerbitan karya sastra dalam bahasa Melayu. Akibat pilihan ini terbentuklah "embrio" bahasa Indonesia yang secara perlahan mulai terpisah dari bentuk semula bahasa Melayu Riau-Johor.

Pada awal abad ke-20 perpecahan dalam bentuk baku tulisan bahasa Melayu mulai terlihat. Pada tahun 1901, Indonesia (sebagai Hindia-Belanda) mengadopsi ejaan Van Ophuijsen dan pada tahun 1904 Persekutuan Tanah Melayu (kelak menjadi bagian dari Malaysia) di bawah Inggris mengadopsi ejaan Wilkinson. Ejaan Van Ophuysen diawali dari penyusunan Kitab Logat Melayu(dimulai tahun 1896) van Ophuijsen, dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim.

Intervensi pemerintah semakin kuat dengan dibentuknya Commissie voor de Volkslectuur ("Komisi Bacaan Rakyat" - KBR) pada tahun 1908. Kelak lembaga ini menjadi Balai Poestaka. Pada tahun 1910 komisi ini, di bawah pimpinan D.A. Rinkes, melancarkan program Taman Poestaka dengan membentuk perpustakaan kecil di berbagai sekolah pribumi dan beberapa instansi milik pemerintah. Perkembangan program ini sangat pesat, dalam dua tahun telah terbentuk sekitar 700 perpustakaan.[14] Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai "bahasa persatuan bangsa" pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional atas usulan Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, Yamin mengatakan,

"Jika mengacu pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan

kesusastraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi bahasa

persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Tapi dari dua bahasa itu, bahasa

Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan atau bahasa

persatuan."

2. Jelaskan maksud dari :a. Karya Ilmiahb. Jenis-jenis Karya Ilmiahc. Apa yang diuraikan pada BAB 1, BAB 2, BAB 3, BAB 4, BAB 5

Jawab :

Page 2: Sejarah Bahasa Indonesia

a. Karya Ilmiah

Merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.

b. Jenis-jenis Karya Ilmiah

1. Skripsi;

Adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-obyektif, baik berdasarkan penelitian langsung, observasi lapangan / penelitian di laboratorium, ataupun studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.

2. Tesis; A

dalah jenis karya tulis dari hasil studi sistematis atas masalah. Tesis mengandung metode pengumpulan, analisis dan pengolahan data, dan menyajikan kesimpulan serta mengajukan rekomendasi. Orisinalitas tesis harus nampak, yaitu dengan menunjukkan pemikiran yang bebas dan kritis. Penulisannya baku dan tesis dipertahankan dalam sidang. Tesis juga bersifat argumentative dan dihasilkan dari suatu proses penelitian yang memiliki bobot orisinalitas tertentu.

3. Disertasi;

Adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan program S3 ilmu pendidikan. Disertasi merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru dalam salah satu disiplin ilmu pendidikan.

c. Apa yang diuraikan Pada BAB 1, BAB 2, BAB 3, BAB 4, BAB 5

1. BAB 1 PENDAHULUAN

a. Latar Belakang Penelitian Diuraikan tentang garis besar yang akan diselidiki/diamati, mengapa diselidiki,

bagaimana menyalidikinya dan untuk apa diselidiki atau diteliti. b. Identifikasi Masalah Menguraikan lebih jelas tentang masalah yang telah ditetapkan pada latar belakang

penelitian. Di dalamnya berisi rumusan eksplisit masalah yang terkandung pada suatu fenomena. Perumusannya diurut sesuai dengan urutan intensitas pengaruhnya dalam topic penelitian. Bentuknya biasanya berupa kalimat pertanyaan atau dapat pula berupa kalimat pernyataan yang menggugah perhatian.

Page 3: Sejarah Bahasa Indonesia

c. Batasan Masalah Penggunaannya agar permasalahan yang akan dibahas tidak melebar, dengan

pembatasan masalah jenis atau sifat hubungan antara variabel yang timbul dalam perumusan masalah, dan subek penelitian semakin kecil ruang lingkupnya. Batasan masalah biasanya diuraikan dalam bentuk kalimat pernyataan.

d. Rumusan masalah Merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyan-pertanyaan yang

hendak dicarikan jawabannya, pernyataan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi masalah. Dalam format kalimat Tanya. Rumusan masalah yang baik akan menampilkan variabel yang akan diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variable tersebut, dan subjek penelitian.

e. Tujuan penelitian Maksud atau hal-hal yang ingin dicapai, serta sasaran yang dituju oleh peneliti. Di

tuangkan dalam bentuk kalimat pernyataan. f. Kegunaan Penelitian Harapan yang berkaitan dengan hasil penelitian, baik praktis maupun teoritis. Sampai

seberapa jauh hasil penelitian bermanfaat dalam kegunaan praktis, serta pengembangan sesuatu ilmu sebagai landasan dasar pengembangan selanjutnya. Harus ada keseimbangan antara kegunaan hasil penelitian untuk aspek ilmu dengan aspek praktis.

g. Kerangka Pemikiran Uraikan cara mengalirkan jalan pikiran peneliti menurut kerangka teori dan kerangka

konsep yang logis, dengan kerangka berpikir deduktif. Biasanya disajikan dalam bentuk diagram alur.

h. Hipotesis PenelitianMerupakan jawaban sementara terhadap masalah yang akan diidentifikasikan. Bentuk

kalimatnya adalah kalimat pernyataan menurut ketentuan “proporsional”, yaitu kalimat yang terdiri dari dua variable. Hipotesis penelitian diajukan setelah peneliti melakukan kajian pustaka, karena pada dasarnya penelitian adalah rangkuman dari kesimpulan teoritis yang diperoleh dari kajian pustaka.

2. BAB II KAJIAN PUSTAKA

a. Deskripsi teoritis tentang objek / variable yang diteliti. b. Kesimpulan tentang kajian yang antara lain berupa argumentasi atas hipotesis yang

telah diajukan pada bab 1. Pemilihan bahan kajian pustaka didasarkan pada dua criteria:

a. Prinsip kemuthakiran (kecuali untuk penelitian historis) b. Prinsip relevansi. Setiap keerangan yang diperoleh dari sumber pustaka dan

dicantumkan dalam karya tulis wajib diikuti keterangan acuan (rujukan).

3. BAB III METODE PENELITIAN

1. Rancangan Penelitian

Page 4: Sejarah Bahasa Indonesia

Strategi mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan peneliti.

2. Populasi dan sampel

Populasi dan sampel tepat digunakan pada penelitian kuantitatif. Akan tetapi jika sasaran penelitiannya adalah seluruh anggota populasi, akan lebih cocok digunakan istilah subjek penelitian, terutama dalam penelitian eksperimental. Dalam survey sumber data lazim disebut responden dan dalam penelitian kualitatif disebut informan. Hal yang dibahas dalam bagian populasi dan sampel adalah:

a. Identifikasi dan batasan tentang populasi dan sampel.b. Prosedur dan teknik pengambilan sampel.c. Besarnya sampel.

3. Instrumen penelitian

Kemukakan instrument yang digunakan untuk mengukur variable, setelah itu dipaparkan prosedur pengembangan instrument pengumpul data atau pemilihan alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian.

4. Teknik pengumpulan data

Bagian ini menguraikan:

a. Langkah-langkah yang ditempuh dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data.

b. Kualifikasi dan jumlah petugas yang terlibat dalam proses pengumpulan data. c. Jadwal serta waktu pelaksanaan pengumpulan data.

5. Analisis Data Uraikan jenis analisis statistic apa yang digunakan

4. BAB IV HASIL PENELITIAN

1. Deskripsi data Uraikan masing-masing variable yang diteliti.

Dalam deskripsi data untuk masing-masing vaiabel dilaporkan hasil penelitian yang telah diolah dengan teknik statistic deskriptif, seperti : distribusi frekuensi, grafik atau histogram, nilai rerata, simpang baku, dll.

2. Pengujian hipotesis

5. BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

Tujuan dari bab pembahasan ini adalah :

1. Menjawab masalah penelitian atau menunjukkan bagaimana tujuan penelitian dicapai.

2. Menafsirkan temuan penelitian. 3. Menganalisis hasil penelitian. 4. Mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah

mapan.

Page 5: Sejarah Bahasa Indonesia

5. Memodifikasi teori yang ada atau menyusun teori baru. 6. Menjelaskan implikasi lain dari hasil penelitian, termasuk keterbatasan temuan

penelitian.

6. BAB VI PENUTUP

1. Kesimpulan

Kesimpulan terkait langsung dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Kesimpulan juga dapat ditarik dari hasil pembahasan. Kesimpulan penelitian merangkum semua hasil penelitian yang telah diuraikan secara lengkap dalam BAB IV.

2. Saran

Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan penelitian, pembahasan, dan kesimpulan hasil penelitian. Saran dapat ditunjukkan pada suatu instansi seperti pemerintahan, lembaga, ataupun swasta, ataupun pihak lain yang dianggap layak.

3. Daftar Pustaka

a. Baris pertama di mulai pada margin sebelah kiri, baris kedua dan selanjutnya di mulai dengan 3 ketukan ke kanan.

b. Jarak antar baris adalah 1,5 spasi. c. Daftar pustaka diurut berdasar abjad huruf pertama nama penulis. d. Jika penulis yang sama menulis beberapa karya ilmiah yang dikutip, nama penulis

harus dicantumkan ulang.

4. Teknik:

a. Nama penulis yang diawali dengan penulisan nama keluarga. b. Tahun terbit karya ilmiah yang bersangkutan. c. Judul karya ilmiah dengan menggunakan huruf besar untuk huruf pertama tiap

kata kecuali untuk kata sambung dan kata depan, ditulis dengan format huruf miring.

d. Data publikasi berisi nama tempat kota dan nama penerbit.

3. Yang dimaksud dari :a. Kalimatb. Jenis-jenis kalimat

Jawab :

a. Kalimat

Page 6: Sejarah Bahasa Indonesia

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan maupun tulisan yang mengungkapkan pikiran secara utuh. Dalam wujud lisan kalimat diungkapkan dengan suara yang naik dan turun, lemah dan lembut, disela dengan jeda, dan diakhiri dengan intonasi. Sedangkan dalam wujud tertulis kalimat diawali dengan huruf kapital dan di akhiri dengan tanda titik, tanda tanya dan tanda seru.

a. Jenis-jenis Kalimat

1. Berdasarkan Pengucapan

a. Kalimat Langsung 

Ialah kalimat yang secara cermat menirukan suara orang lain.

b. Kalimat Pernyataan

c. Kalimat Perintah

d. Kalimat Tanya

e. Kalimat Tak Langsung 

Ialah kalimat yang mengalami perubahan dari kalimat langsung yang menggunakan

tanda petik, ke bentuk berita yang tidak menggunakan tanda petik.2. Berdasarkan Jumlah Frasa (Struktur Gramatikal)

a. Kalimat Tunggal 

Ialah kalimat yang hanya memiliki satu pola (klausa), yang terdiri dari subjek dan predikat. Kalimat tunggal merupakan kalimat yang paling sederhana. Kalimat tunggal yang sederhana ini dapat ditelusuri berdasarkan pola-pola pembentukannya.

b. Kalimat Majemuk 

Ialah Kalimat majemuk merupakan kalimat yang terdiri dari 2 atau lebih kalimat tunggal, yang saling berhubungan baik secara kordinasi maupun subordinasi.

3. Berdasarkan Isi atau Fungsinya

a. Kalimat Perintah 

Adalah kalimat yang bertujuan untuk memberikan perintah kepada seseorang untuk melakukan sesuatu. Kalimat perintah dalam bentuk lisan biasanya diakhiri dengan intonasi yang tinggi, sedangkan pada bentuk tulisan kalimat ini akan diakhiri dengan tanda seru (!).

b. Kalimat Berita 

Page 7: Sejarah Bahasa Indonesia

Adalah kalimat yang isinya mengabarkan atau menginformasikan sesuatu. Dalam penulisannya kalimat ini diakhiri dengan tanda titik (.) dan dalam pelafalannya kalimat ini akan diakhiri dengan intonasi yang menurun. Biasanya kalimat berita akan berakhir dengan pemberian tanggapan dari pihak yang mendengar kalimat berita ini.

c. Kalimat Tanya 

Adalah kalimat yang bertujuan untuk mendapatkan informasi, biasanya kalimat ini akan diakhiri dengan pemberian tanda tanya (?). Kata Tanya yang sering digunakan untuk membuat kalimat Tanya ini ialah bagaimana, dimana, kemana, kapan, berapa, siapa, mengapa.

d. Kalimat Seruan 

Adalah kalimat yang dipakai untuk mengungkapkan perasaan. Dalam pelafalan biasanya ditandai dengan intonasi yang tinggi, sedangkan dalam penulisannya kalimat seruan akan diakhiri dengan tanda seru (!) atau tanda titik (.).

4. Berdasarkan Unsur Kalimat

a. Kalimat Lengkap 

Adalah kalimat yang setidaknya masih memiliki sebuah subjek dan sebuah predikat. Kalimat majas juga bisa dikategorikan sebagai kalimat lengkap.

b. Kalimat Tak Lengkap 

Adalah kalimat yang tidak sempurna. Kalimat dengan bentuk tidak sempurna kadang hanya berupa sebuah subjek saja, atau sebuah predikat, bahkan ada yang hanya berupa objeknya saja atau keterangannya saja. Kalimat tidak lengkap ini sering dipakai untuk kalimat semboyan, salam, perintah, pertanyaan, ajakan, jawaban, seruan, larangan, sapaan, dan kekaguman.

5. Berdasarkan Pola Subjek - Predikat

a. Kalimat Versi

Kalimat versi ini dicirikan dengan adanya kata predikat yang mendahului kata subjek.

Kalimat versi biasanya dipakai untuk penekanan atau ketegasan makna. Kata yang pertama

kali muncul pada kalimat versi merupakan tolak ukur yang akan mempengaruhi makna

kalimat, bahkan kata itu pula yang akan menimbulkan suatu kesan pada pendengarnya.

b. Kalimat Inversi

Page 8: Sejarah Bahasa Indonesia

Merupakan kalimat yang sesuai dengan susunan pola kalimat dasar Bahasa Indonesia

(S-P-O-K).6. Berdasarkan Gaya Penyajiannya

a. Kalimat yang melepas

Kalimat ini akan terwujud jika kalimat majemuk diawali dengan induk kalimat (kalimat

utama) dan diikuti oleh anak kalimat. Gaya penuilisan itu disebut gaya penyajian melepas.

b. Kalimat yang klimaks

Kalimat ini akan terbentuk jika anak kalimat berada di awal kalimat majemuk dan

diikuti oleh kalimat utama (induk kalimat).

c. Kalimat yang berimbang

Kalimat ini biasanya disusun dalam bentuk kalimat majemuk setara atau kalimat

majemuk campuran. Gaya penyajian seperti ini ialah untuk memperlihatkan kesejajaran

bentuk dan informasinya.7. Berdasarkan Subjeknya

a. Kalimat Aktif

Adalah kalimat yang unsur subjeknya melakukan suatu tindakan (pekerjaan). Untuk predikatnya sendiri dalam kalimat ini berupa kata kerja yang berawalan “me-“ dan “ber-“, selain itu juga dapat berupa kata kerja yang tidak dapat dilekati oleh awalan “me-“ seperti: mandi, pergi, dll (kecuali makan & minum)

b. Kalimat Pasif

Adalah kalimat yang subjeknya melakukan suatu tindakan. Kalimat bentuk ini memiliki

predikat berupa kata kerja yang berawalan “di-“ dan “ter-“ dan diikuti kata depan “oleh”.

4. Yang dimaksud dari :a. Surat b. Jenis-jenis Suratc. Contoh Surat

Jawab :

a. Surat

Dalam arti luas Adalah informasi tertulis yg dapat digunakan sebagai alat komunikasi tertulis yang dibuat dengan persyaratan tertentu yang khusus berlaku untuk surat menyurat. Dalam arti sempit adalah alat untuk menyampaikan berita secara tertulis.

Page 9: Sejarah Bahasa Indonesia

b. Jenis-Jenis Surat

1. Berdasarkan Sifat Surat

a. Surat Pribadi

b. Surat Dinas

c. Surat Niaga

2. Berdasarkan Wujud Surat

a. Surat Yang menggunakan Kartu Pos

b. Warkat Pos

c. Surat Bersampul

d. Surat Terbuka dan Surat Tertutup

e. Memorandum dan Nota

f. Telegram

g. Surat Biasa

3. Berdasarkan Keamanan Isinya

Berdasarkan keamanan isinya, surat dapat digolongkan menjadi tiga jenis yaitu :

a. Surat Sangat Rahasia

b. Surat Rahasia

c. Surat konfidensial

4. Berdasarkan Proses Penyelesaiannya

Surat berdasarkan proses penyelesaiannya dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu:

a. Surat Sangat Segera atau Surat Kilat

b. Surat Segera

c. Surat Biasa

5. Berdasarkan Dinas Pos

Surat berdasarkan pos dapat digolongkan menjadi :

a. Surat Biasa

b. Surat Kilat

c. Surat Kilat Khusus

d. Surat tercatat

c. Contoh Surat

Page 10: Sejarah Bahasa Indonesia

1. Surat Pribadi

2. Telegram

3. Surat Dinas

Page 11: Sejarah Bahasa Indonesia

4. Warkat Pos

Page 12: Sejarah Bahasa Indonesia

TUGASBAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH:

Nama : Ari Novriyadi

Tingkat : 1c

AKADEMI ANALIS KESEHATAN

PROV.JAMBI

2013/2014