sehat dengan teh
TRANSCRIPT
SEHAT DENGAN TEH
KARYA TULIS
Disusun untuk Melengkapi Persyaratan Mengikuti
Ujian Sekolah dan Ujian Nasional
SMA Negeri 1 Pemalang
Tahun Pelajaran 2009/2010
Disusun oleh
Nama : Esty Swandana
NIS : 16877
Kelas : XII (Duabelas)
Program : Ilmu Pengetahuan Alam
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 1 PEMALANG
Jalan Jenderal Gatot Subroto, Telepon (0284) 321437
PEMALANG
PERSETUJUAN
Karya Tulis yang berjudul “Sehat Dengan Teh” ini telah diperiksa dan disetujui
oleh pembimbing pada
hari :
tanggal :
Pembimbing I, Pembimbing II,
Firman Syam S.Pd Dra. Endang Poncowati
NIP 19661122 199003 1 003 NIP 19630803 198803 2 005
ii
PENGESAHAN
Karya Tulis yang berjudul “Sehat Dengan Teh” ini telah disahkan oleh Kepala
SMA Negeri 1 Pemalang pada
hari :
tanggal :
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 1 Pemalang
Dra. Rishi Mardiningsih, M.Pd.
NIP 19600723 198403 2 006
iii
MOTTO
1. Gagal setelah berjuang lebih baik daripada kegagalan tanpa perjuangan.
(George Elliot)
2. Tidak ada orang yang tak terkalahkan di dunia ini.
(Hiruma Youichi)
3. Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah
mengeringkan tulang.
(Amsal 17: 22)
4. If you think you’re too small to have an impact, try going to sleep with a
mosquito.
(Gladys Pyle)
5. Hasil paling tinggi dari pendidikan adalah toleransi.
(Helen Keller)
iv
PERSEMBAHAN
Penulis mempersembahkan karya tulis ini kepada:
1. Ayah dan ibu tercinta, atas doa dan dukungannya.
2. Bibiku tercinta, atas doa dan perhatiannya.
3. Teman-teman yang telah membantu proses pencarian referensi untuk karya
tulis ini.
4. Pembaca yang budiman.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis
yang berjudul “SEHAT DENGAN TEH”.
Karya tulis ini disusun untuk memenuhi persyaratan mengikuti Ujian
Akhir Nasional SMA Negeri 1 Pemalang Tahun Pelajaran 2009/2010.
Keberhasilan penulisan karya tulis ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini, penulis ucapakan terima kasih
kepada:
1. Ibu Dra. Rishi Mardiningsih selaku Kepala SMA Negeri 1
Pemalang
2. Bapak Firman Syam S.Pd selaku Pembimbing I
3. Ibu Dra. Endang Poncowati selaku pembimbing II
4. Semua pihak yang telah membantu
Penulis menyadari, bahwa isi karya tulis ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu, kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan.
Penulis,
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………... i
PERSETUJUAN ……………………………………………………….. ii
PENGESAHAN ………………………………………………………... iii
MOTTO ……………………………………………………………….... iv
PERSEMBAHAN …………….………………………………………... v
KATA PENGANTAR …………………………………………………. vi
DAFTAR ISI …………………………………………………………… vii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………. 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................... 1
B. Alasan Pemilihan Judul .................................................... 1
C. Rumusan Masalah ............................................................ 1
D. Tujuan Penulisan .............................................................. 1
E. Manfaat Penulisan ............................................................ 2
F. Metode Pengumpulan Data .............................................. 2
G. Sistematika Penulisan ....................................................... 2
BAB II PENGERTIAN DAN SEJARAH TEH ..................................... 4
A. Pengertian dan Karakteristik Teh ..................................... 4
B. Awal Mula Penggunaan Teh ............................................ 5
C. Sejarah Perkembangan Teh .............................................. 5
BAB III PENGOLAHAN DAN JENIS-JENIS TEH ............................. 7
A. Pengolahan Teh ................................................................ 7
B. Pengelompokan Jenis-Jenis Teh ....................................... 7
BAB IV TEH BAGI KESEHATAN TUBUH ........................................ 13
A. Zat-Zat Aktif Dalam Teh .................................................. 13
B. Manfaat Teh Untuk Kesehatan ......................................... 14
1. Mencegah Kanker .................................................... 14
2. Menurunkan Resiko Penyakit Jantung .................... 15
3. Mencegah Osteoporosis ........................................... 15
4. Menyembuhkan Penyakit Ginjal .............................. 16
5. Mencegah Karies Gigi ............................................. 16
6. Mengurangi Berat Badan ......................................... 17
vii
7. Meningkatkan Kekebalan Tubuh .............................. 17
8. Mencegah Arteriosklerosis ........................................ 18
9. Menghambat Perkembangan Virus ........................... 18
10. Mencegah Arthritis .................................................... 19
11. Mencegah Parkinson dan Alzheimer ......................... 19
12. Mencegah Penyakit Hati ........................................... 20
BAB V PENUTUP ................................................................................... 21
A. Simpulan ............................................................................. 21
B. Saran ................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 22
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Teh merupakan minuman yang paling banyak dikonsumsi setelah
air. Diperkirakan tidak kurang dari 120 ml teh dikonsumsi setiap orang per
harinya. Minuman yang umumnya digunakan dalam menjamu tamu atau
dalam upacara-upacara khusus ini selain memiliki aroma yang harum dan
rasa yang khas juga sudah dikenal sejak lama sebagai minuman dengan
seribu khasiat yang menakjubkan. Bahkan, berbagai penelitian belakangan
ini telah membuktikan bahwa teh dapat menyembuhkan serta mencegah
berbagai macam penyakit. Sayangnya, belum banyak masyarakat Indonesia
yang mengetahui seberapa besar potensi dan manfaat teh bagi kesehatan
tubuh. Sebagian dari masyarakat kerap berasumsi bahwa mengonsumsi teh
tidak baik bagi kesehatan. Padahal, ada begitu banyak zat bermanfaat yang
terkandung dalam teh.
B. Alasan Pemilihan Judul
Alasan penulis memilih “Sehat Dengan Teh” sebagai judul karya
tulis ini adalah karena fokus pemaparan seluk-beluk dan manfaat teh yang
penulis sajikan dalam karya tulis ini adalah pada segi kesehtan.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari karya tulis ini adalah sebagai berikut
1. Apakah yang dimaksud dengan teh?
2. Bagaimanakah awal mula munculnya minuman teh dan bagaimana
sejarah penyebaran teh ke seluruh dunia?
3. Apa saja jenis-jenis teh yang ada?
4. Zat-zat bermanfaat apa saja yang terkandung di dalam teh?
5. Apa manfaat teh bagi kesehatan?
D. Tujuan Penulisan
1
Mengacu pada rumusan masalah di atas, tujuan karya tulis ini adalah
sebagai berikut
1. Menjelaskan pengertian dan karakteristik teh
2. Memaparkan asal mula penggunaan teh dan bagaimana cara penyebaran
teh ke seluruh belahan dunia
3. Menjelaskan jenis-jenis teh dan pengelompokannya
4. Menjelaskan zat-zat bermanfaat apa saja yang terkandung dalam teh
5. Menjelaskan berbagai macam khasiat teh untuk perawatan kesehatan
dan mengetahui penyakit-penyakit apa saja yang dapat dicegah atau
disembuhkan dengan mengonsumsi minuman ini secara teratur
E. Manfaat Penulisan
Dalam menyusun karya tulis ini, dapat diambil beberapa manfaat
sebagai berikut
1. Untuk menambah pengetahuan mengenai teh
2. Menyadarkan masyarakat akan manfaat bahan-bahan alami,
khususnya teh, bagi kesehatan
F. Metode Pengumpulan Data
Dalam menyusun karya tulis ini, penulis menggunakan beberapa
metode kepustakan, yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara membaca buku dan artikel yang berkaitan dengan teh.
G. Sistematika Penulisan
Untuk lebih memudahkan pembaca dalam memahami isi karya tulis
ini, maka penulis sajikan sistematika sebagai berikut
BAB I, Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, alasan pemilihan
judul, rumusan masalah, tujuan penulisan, metode pengumpulan
data, dan sistematika penulisan.
BAB II, Pengertian dan Sejarah Teh
Bab ini mengemukakan tentang pengertian dan karakteristik teh,
awal mula penggunaannya, serta sejarah perkembangan teh.
BAB III, Pengolahan dan Jenis-Jenis Teh
2
Bab ini membahas mengenai pengolahan teh dan
pengelompokan jenis-jenisnya.
BAB IV, Teh Bagi Kesehatan Tubuh
Bab ini mengemukakan mengenai zat-zat aktif apa saja yang
terkandung di dalam teh dan manfaat apa yang dapat diperoleh
dari mengonsumsi teh secara teratur.
BAB V, Penutup
Bab ini berisi simpulan dan saran.
3
BAB II
PENGERTIAN DAN SEJARAH TEH
A. Pengertian dan Karakteristik Teh
Teh adalah minuman
yang dibuat dengan dengan
cara menyeduh pucuk daun
teh yang telah dikeringkan
dengan air panas. Daun teh
ini dipetik dari pohon teh
yang memiliki nama latin
Camellia sinesis L.
Tanaman teh dapat
tumbuh dengan baik pada
ketinggian 200-2300 m di
atas permukaan laut, dan
pada umumnya ditanam di
perkebunan. Rata - rata
panjang daun teh adalah antara 6 – 18 cm dan lebarnya antara 2 – 6 cm.
Yang digunakan untuk membuat serbuk teh hanyalah daun segar yang
berada di pucuk pohon. Pohon teh yang layak produksi memiliki diameter
minimal antara 2,5 – 4 cm dengan ruas berjumlah 7. Agar mudah dipetik,
maka pohon teh harus selalu dipangkas sehingga tidak tumbuh terlalu tinggi.
Pasalnya bila tidak dipangkas, tumbuhan ini dapat tumbuh setinggi 5 – 10
m. Tanaman ini biasanya dipanen secara manual dengan interval 7 – 12 hari
selama musim pertumbuhan.
Teh berasal dari Cina Selatan dan kawasan India bagian Utara. Ada
dua kelompok varietas teh yang terkenal, yaitu Camellia sinesis var.
assamica yang berasal dari Assam, India, dan Camellia sinesis var. sinesis
yang berasal dari Cina. Camellia sinesis var. assamica tumbuh baik di
daerah beriklim tropis yang lembab, daunnya agak besar dengan ujung
runcing. Sedangkan Camellia sinesis var. sinesis tumbuh baik di daerah
4
pegunungan tinggi berhawa dingin, dan daunnya lebih kecil dengan ujung
yang agak tumpul.
B. Awal Mula Penggunaan Teh
Teh telah dikenal oleh masyarakat
Cina sejak sekitar 5.000 tahun yang lalu.
Dalam suatu riwayat, tertulis bahwa teh
pertama kali diperkenalkan oleh seorang
Kaisar Cina bernama Shen Nung. Ia
merekomendasikan bahwa minuman yang
memiliki rasa dan aroma khas ini memiliki
unsur menyembuhkan beragam penyakit,
seperti ginjal, demam, infeksi, dan tumor
di kepala.
C. Sejarah Perkembangan Teh
Teh diperkenalkan pertama kali di Eropa oleh pedagang Belanda
pada tahun 1.664 M saat armada dagang Hindia Belanda (Dutch East India
Company) membeli teh hijau dari Cina untuk dibawa ke Amsterdam.
Berbeda halnya dengan di Inggris. Di negara ini, minuman teh
diperkenalkan pertama kali pada sekitar tahun 1650 di kedai-kedai kopi,
pasalnya minuman kopi pada waktu itu memang telah lebih dulu dikenal
masyarakat Inggris. Sejak saat itu, teh menjadi minuman yang populer di
Inggris. Pada tahun 1657, teh mulai dikenal di wilayah Jerman. Sedangkan
kawasan Rusia mulai mengenal teh saat Kaisar Rusia Tsar Michael I
menerima hadiah berupa serbuk teh dari utusan Kaisar China pada tahun
1618.
Di Indonesia sendiri, teh muncul ketika Dr. Andreas Cleyer, seorang
berkebangsaan Belanda, membawa bibit tanaman teh untuk dijadikan
tanaman hias pada tahun 1686. Mulai tahun 1728, bibit teh Cina mulai
dibudidayakan di Pulau Jawa. Usaha tersebut baru berhasil pada 1824, saat
Dr. Van Siebold yang meneliti teh di Jepang mempromosikan bibit teh asal
Jepang. Sementara perkebunan teh yang besar baru dimulai tahun 1828 dan
dipelopori oleh Jacobson.
5
Kini, teh telah ditanam di lebih dari 30 negara di dunia, dan
Indonesia sendiri telah menjadi produsen teh hitam terbesar nomor lima di
dunia. Berbagai negara maju pun sekarang tidak hanya membudidayakan
teh untuk kepentingan konsumsi saja. Mereka telah mengembangkannya
untuk kepentingan kesehatan dan peneltian. Saat ini, negara-negara maju
tersebut terus mengadakan peneltian atas tanaman ini guna menggali lebih
dalam mengenai manfaat-manfaat yang terkandung di dalam teh.
6
BAB III
PENGOLAHAN DAN JENIS-JENIS TEH
A. Pengolahan Teh
Daun teh akan segera segera mengalami oksidasi jika tidak segera
dikeringkan setelah dipetik. Proses pengeringan membuat membuat daun
menjadi berwarna gelap karena terjadinya pemecahan klorofil dan pelepasan
unsur tanin. Proses pengolahan daun teh sering disebut sebagai “fermentasi”
dalam industri teh, walaupun sebenarnya penggunaan istilah ini tidak tepat
karena pemrosesan teh tidak menggunakan ragi dan tidak ada etanol yang
dihasilkan seperti layaknya proses fermentasi yang sebenarnya.
Langkah selanjutnya adalah mengehentikan proses oksidasi pada
tingkat yang telah ditentukan. Pengehentian ini dilakukan dengan cara
pemanasan yang menonaktifkan enzim-enzim yang bekerja pada proses
oksidasi.
B. Pengelompokan Jenis-Jenis Teh
Pengelompokan jenis-jenis teh dilakukan berdasarkan cara
pengolahannya. Dari cara pengelompokan tersebut, diperoleh beberapa jenis
teh, yaitu
1. Teh Hitam
7
Teh hitam atau yang sering juga dikenal dengan nama teh merah ini
tentunya sudah tidak asing lagi dengan masyarakat Indonesia. Selain
merupakan teh yang paling mendominasi pasar dunia (sebanyak 78%),
teh hitam juga merupakan produk yang sehari-hari dikonsumsi
masyarakat Indonesia. Pasalnya,
Indonesia merupakan produsen
teh hitam terbesar kelima di
dunia.
Cara pengolahannya, daun teh
dirajang dan dijemur di bawah
matahari sehingga mengalami
perubahan kimiawi sebelum dikeringkan. Perlakuan tersebut akan
menyebabkan daun menjadi cokelat dan memberikan rasa teh hitam
yang khas. Tahap-tahap pengolahan teh hitam adalah sebagai berikut
a.Pelayuan dalam ruangan
Dilakukan selama 12 – 18 jam. Dalam proses ini, kadar air daun
akan berkurang dan menjadi lembut sehingga mudah digiling.
b. Penggilingan
Bertujan menghancurkan membran daun sehingga daun
mengeluarkan minyak asiri yang beraroma khas.
c.Fermentasi penuh
d. Pengeringan
Bertujuan untuk mengurangi kadar air sebanyak 2 – 5 %.
e.Sortasi
Beberapa macam teh hitam China antara lain: Lapsang Souchong,
Keemun, Dian Hong, Ying De Hong, Ju Qiu Mei Hong.
Sementara teh hitam dari negara - negara lain yaitu teh Assam, teh
Darjeeling, teh Munnar Kerala, teh Kangra, teh Nilgiri, teh Ceylon, teh
Kenyan, teh Rize Turkey, teh Thai, teh Jawa, teh Sumatera, dan teh
Cameron Malaysia.
2. Teh Hijau
Merupakan jenis teh terpopuler kedua setelah teh hitam dimana
produksinya menguasai 20% pasar teh dunia.
8
Menurut asalnya, dikenal dua macam teh hijau, yakni teh hijau Cina dan
Jepang. Perbedaan di antara
keduanya adalah pada cara
menghentikan proses
oksidasi daun teh (cara
tradisional Jepang dengan
menggunakan uap,
sedangkan cara tradisional
Cina dengan
menggongsengnya di atas wajan panas).
Proses pembuatan teh hijau terdiri dari empat tahap berikut
a. Pelayuan dengan pemanasan uap
Dilakukan selama sekitar 5 menit dengan sistem panning atau
sistem penguapan sehingga kadar air turun menjadi 60 – 70%.
Bertujuan untuk menghambat proses fermentasi.
b. Pendinginan
c. Penggulungan
Berlangsung selam 15 – 30 menit dan bertujuan untuk memecah
sel-sel daun guna mendapatkan rasa sepat pada teh.
d. Pengeringan
Penghasil teh hijau asal China yaitu Provinsi Zhejiang, Jiangsu, Hubei,
Henan, Jiangsi, dan Anhui. Sementara jenis teh hijau China yang
populer antara lain Longjing, Qing Ding, Zhucha, Bi Luo Chun, Tippy
Green, Chun Mee, Da Fang, Hou Kui, dan Gunpowder.
3. Teh Putih
Adalah teh yang dibuat dari
pucuk daun yang tidak
mengalami proses oksidasi dan
sewaktu belum dipetik dilindungi
dari sinar matahari untuk
menghalangi pembentukan
klorofil. Teh putih mengandung kafein paling rendah dan diproduksi
dalam jumlah lebih sedikit dibandingkan teh jenis lain sehingga harga
menjadi lebih mahal. Teh putih kurang terkenal di luar Tiongkok,
9
walaupun secara perlahan-lahan teh putih dalam kemasan teh celup juga
mulai populer.
Produk teh putih terbaik berasal dari Provinsi Fujian dan Guangxi di
RRC. Jenis - jenis white tea (teh putih) dari China ialah Bai Hao
Yinzhen (memiliki kualitas terbaik), Bai Mu Dan (merupakan teh putih
kelas kedua), Gong Mei, dan Shou Mei (teh putih kelas terendah).
Ada juga teh putih yang memiliki kelas tersendiri seperti Ceylon White
(teh putih Srilanka), Darjeeling White (teh putih asal Darjeeling India
yang terkenal akan aromanya yang khas), Assam White (teh putih asal
Assam India), dan African White (jenis teh putih Bai Hao Yinzhen yang
ditanam di benua Afrika, tepatnya di Kenya dan Malawi).
4. Teh Kuning
Sebutan untuk teh berkualitas tinggi yang disajikan di istana kaisar atau
teh yang berasal dari daun teh yang diolah seperti teh hijau tapi dengan
proses pengeringan yang lebih lambat. Teh kuning terbilang cukup unik
karena memiliki aroma yang mirip teh hitam namun memiliki rasa yang
mendekati teh hijau. Hanya yang benar-benar berpengalamanlah yang
mampu membedakan rasa teh kuning dengan rasa teh hijau karena
sangat tipis bedanya.
Jenis-jenis teh kuning antara
lain: Junshan Yinzhen (teh
Hunan), Huoshan Huangya (teh
Anhui), Meng Ding Huangya
(teh Sichuan), Da Ye Qing (teh
Guangdong), dan Huang Tang (teh Zhejiang).
5. Teh Oolong
Adalah teh yang proses oksidasinya dihentikan di tengah-tengah antara
teh hijau dan teh hitam yang biasanya memakan waktu 2-3 hari. Jadi teh
yang dihasilkan dari langkah pemrosesan perpaduan tehnik teh hijau dan
teh hitam.
Proses pembuatan teh oolong secara modern adalah sebagai berikut
a. Pelayuan dengan menggunakan sinar matahari
Dilakukan selama 30 – 60 menit untuk menurunkan kadar air dan
melembutkan daun.
10
b. Pelayuan dalam ruangan
Dilakukan selama 6 – 8 hari.
c. Pengeringan dengan sistem panning
Yakni dengan melewatkan daun teh pada silinder panas bersuhu
250º - 300º C selama 15 menit.
d. Penggulungan daun
Dilakukan selama 5 – 12 menit dan disusul dengan pemotongan
daun.
e. Pengeringan
Dilakukan dengan sistem panning selama 10 menit.
Jenis teh oolong China yaitu Da Hong Pao, Shui Jin Gui, Tie Luo Han,
Bai Ji Guan, Rou Gui, Shui Xian, Tie Guan Yien, Dan Cong, Pouchong,
Alishan, dan lain-lain. Negara-negara penghasil teh juga memproduksi
teh oolong sesuai ciri khas masing-masing.
6. Teh Pu-erh (Póu léi)
Teh pu-erh terdiri dari dua jenis: "mentah" dan "matang." Teh pu-erh
yang masih "mentah" bisa langsung digunakan untuk dibuat teh atau
disimpan beberapa waktu hingga "matang". Selama penyimpanan, teh
pu-erh mengalami oksidasi mikrobiologi tahap kedua. Teh pu-erh
"matang" dibuat dari daun teh yang mengalami oksidasi secara artifisial
supaya menyerupai rasa teh pu-erh "mentah" yang telah lama disimpan
dan mengalami proses penuaan alami. Teh pu-erh "matang" dibuat
dengan mengontrol kelembaban dan
temperatur daun teh mirip dengan proses
pengomposan.
Teh pu-erh biasanya dijual dalam bentuk
padat setelah dipres menjadi seperti batu
bata, piring kecil atau mangkuk. Teh pu-
erh dipres agar proses oksidasi tahap
kedua bisa berjalan, karena teh pu-erh yang tidak dipres tidak akan
mengalami proses pematangan. Semakin lama disimpan, aroma teh pu-
erh menjadi semakin enak. Teh pu-erh yang masih "mentah" kadang-
kadang disimpan sampai 30 tahun bahkan 50 tahun supaya matang.
Pakar bidang teh dan penggemar teh belum menemui kesepakatan soal
11
lama penyimpanan yang dianggap optimal. Penyimpanan selama 10
hingga 15 tahun sering dianggap cukup, walaupun teh pu-erh bisa saja
diminum setelah disimpan kurang dari setahun. Minuman teh pu-erh
dibuat dengan merebus daun teh pu-erh di dalam air mendidih seringkali
hingga lima menit.
12
BAB IV
TEH BAGI KESEHATAN TUBUH
A. Zat-Zat Aktif Dalam Teh
Teh mengandung berbagai macam zat aktif yang sangat berguna bagi
kesehatan tubuh. Zat-zat aktif tersebut adalah sebagai berikut
1. Polifenol
Polifenol di dalam teh terdiri dari katekin dan flavonoid. Para peneliti
Jepang yakin bahwa antioksidan polifenol yang terdapat di dalam teh
merupakan bahan yang sangat bermanfaat untuk kesehatan, seperti mampu
mengurangi resiko penyakit jantung, membunuh sel tumor, dan
menghambat pertumbuhan sel kanker paru-paru atau kanker usus, serta
kanker kulit. Zat ini dapat membantu kelancaran proses pencernaan
makanan melalui stimulasi peristaltis dan produksi cairan pencernaan,
selain itu juga dapat menangkap radikal bebas.
2. Fluor
Semua jenis teh pasti mengandung fluor, yaitu suatu mineral yang dapat
mencegah pertumbuhan karies pada gigi serta mencegah radang gusi
(periodental) dan gigi berlubang. Selain berfungsi menguatkan gigi, fluor
juga berungsi menguatkan tulang.
3. Vitamin C
Teh mengandung vitamin C dosis tinggi dalam bentuk asam askorbat.
Vitamin ini berfungsi sebagai imunitas atau daya tahan bagi tubuh
manusia. Selain itu, vitamin C juga berfungsi sebagai antioksidan yang
diperlukan untuk ketahanan tubuh manusia terhadap penyakit,
pembentukan serabut kolagen, menjaga perlekatan akar gigi, dan menjaga
elastisitas kapiler darah.
4. Vitamin E
Dalam satu cangkir teh mengandung vitamin E sebanyak sekitar 100 - 200
IU yang merupakan kebutuhan satu hari bagi tubuh manusia. Jumlah ini
berfungsi menjaga kesehatan jantung dan membuat kulit menjadi halus.
5. Vitamin A
13
Vitamin A yang ada pada teh berbentuk betakaroten merupakan vitamin
yang diperlukan tubuh dapat tercukupi. Vitamin ini berfungsi memelihara
kesehatan mata kulit, serta unutk pertumbuhan tulang dan gigi.
6. Mangan
Kandungan mangan dalam teh dapat membantu penguraian gula menjadi
energi sehingga dapat membantu menjaga kadar gula dalam darah.
7. L-teanin
Merupakan asam amino unik yang memberikan rasa khas pada teh.
Kandungan L-teanin dalam teh dapat memperbaiki kondisi mental
sehingga lebih rileks dan nyaman.
Senyawa L-teanin biasanya berada dalam bentuk bebas (bukan protein)
dan merupakan asam amino yang dominan di dalam teh, yaitu sebanyak
50% dari total asam amino bebas. Kadarnya pada daun teh mencapai 1 –
2% berat kering. Bahan bioaktif ini secara alami disintesis dari asam
glutamat (jenis asam amino yang biasa digunakan sebagai bumbu masak)
dan etilamin di dalam akar, yang kemudian ditransfer ke daun-daun
tanaman teh.
8. Theofilin
Theofilin dalam teh memiliki efek diuretin kuat, menstimulir kerja jantung
dan melebarkan pembuluh darah koroner.
9. Theobromin
Bekerja terutama mempengaruhi otot.
B. Manfaat Teh Untuk Kesehatan
Teh sudah lama dikenal mujarab oleh orang Jepang. Di negara
matahari terbit itu, teh sudah dikenal memiliki berbagai manfaat untuk
kesehatan. Begitu juga dengan orang Cina yang selama 4.000 tahun telah
menggunakan teh sebagai obat.
Berdasarkan berbagai penelitian, teh telah terbukti memeiliki khasiat
untuk menyembuhkan atau mencegah berbagai penyakit, mulai dari yang
ringan sampai penyakit-penyakit berat yang mematikan.
1. Mencegah Kanker
Berbagai hasil penelitian menunjukkan teh berperan dalam menurunkan
resiko penyakit kanker. Senyawa antioksidan dalam teh mampu mencegah
14
terjadinya kerusakan DNA oleh radikal bebas. Sementara polifenol dalam
teh mampu mencegah terjadinya pertumbuhan sel yang tidak terkendali
sehingga mampu memperlambat perkembangan kanker. Polifenol tertentu
diduga menghancurkan sel-sel kanker tanpa merusak sel-sel sehat di
sekitarnya.
Peneliti dari Universitas Murcia, Spanyol, dan John Innes Center, Inggris,
menemukan suatu senyawa yang disebut dengan EGCG (epigalokatekin
galat) dalam teh hijau mampu menghambat pertumbuhan sel kanker
dengan mengikatnya ke enzim spesifik.
Kemampuan EGCG dalam membunuh sel kanker sama seperti obat
kanker, methotrexate. EGCG dengan kuat mengikat DHFR (dihidrofolat
reductase) yang esensial dalam sel sehat maupun sel kanker. Namun
EGCG tidak mengikat sekeras methotrexate sehingga efek sampingnya
pada sel sehat tidak sekeras methotrexate.
2. Menurunkan Resiko Penyakit Jantung
Berbagai studi epidemiologis dilakukan untuk mengetahui efek konsumsi
teh pada penderita jantung koroner. Aktivitas hipokolesterolemik dari teh
dapat berkontribusi terhadap penyakit jantung. Polifenol teh terbukti dapat
mencegah lipida serum dan hati, menurukan kolesterol total serum atau
indeks aterogenik, dan meningkatkan ekskresi fekal dari lipida dan
kolesterol total.
Minum teh akan menghambat penumpukan plak di arteri sehingga
mengurangi resiko penyakit jantung koroner. Orang yang rajin
mengonsumsi teh juga mempunyai arteri yang lebih muda dan
kerusakannya sedikit. Arteri yang rapuh akan mempermudah penumpukan
kolesterol yang menyumbat pembuluh darah.
Secara keseluruhan, data mutakhir memebuktikan bahwa konsumsi teh
hitam tiga cangkir atau lebih per hari dapat mengurangi resiko infark otot
jantung secara moderat.
3. Mencegah Osteoporosis
Osteoporosis atau pengeroposan tulang merupakan gangguan tulang
dengan gejala penurunan massa tulang sehingga tulang menjadi rapuh.
Osteoporosis terjadi karena ketidakseimbangan hormon kelamin pada pria
maupun wanita. Inilah alasan mengapa osteoporosis menjadi salah satu
15
masalah yang dihadapi wanita pascamenopause manakala produksi
hormon esterogen yang memicu pertumbuhan tulang telah terhenti.
Studi terbaru di Cambridge, Inggris menunjukkan bahwa kebiasaan
minum teh secara teratur dapat mempertahankan keutuhan tulang dan
mencegah terjadinya osteoporosis. Dari studi yang melibatkan 1.200 orang
sampel wanita dengan kisaran usia 65 – 67 tahun ini dapat disimpulkan
bahwa mengonsumsi teh dapat menjaga kerapatan mineral tulang
(BMD/Bone Mineral Density) agar tetap aktif karena kandungan di dalam
teh yang berperan menyerupai hormon esterogen lemah.
4. Menyembuhkan Penyakit Ginjal
Teh, terutama teh hijau, telah terbukti mampu mengobati penyakit ginjal
dikarenakan kandungan senyawa golongan tanin yang terkandung dalam
teh. Dalam daun teh segar terdapat 30% senyawa penyamak tanin yag
sebagian besar dari golongan katekin. Tanin dalam bentuk EGCG yang
merupakan tanin paling dominan dalam teh hijau adalah yang paling
berkhasiat menyembuhkan penyakit ginjal.
Salah satu patokan penderita penyakit ginjal adalah meningkatnya
senyawa metilguanidin dalam darah maupun urin. Metilguanidin
merupalan racun yang potensial, indeks kesalahan metabolik, dan kondisi
patologis uremia.
Dengan eksperimen in vitro (menggunakan hati tikus) maupun in vivo
(menggunakan tikus percobaan), diketahui bahwa metilguanidin
diproduksi dari senyawa protein keratin melalui kreatol (5-hidroksi-
kreatinin) oleh oksigen aktif atau hidroksil radikal (radical scavering
action) pada beberapa penyakit ginjal.
Dari hasil percobaan, tanin yang diberikan pada tikus yang dirusak
ginjalnya dengan induksi adenin dapat menurunkan metilguanidin urin,
membuktikan bahwa tanin dapat menetralkan hidroksil radikal.
5. Mencegah Karies Gigi
Kadar fluoride alami dalam teh sangat efektif mengatasi gigi keropos.
Campuran antibakteeri tambahan juga aktif mencegah bakteri yang
menyebabkan gigi keropos, Streptococcus mutan. Hal ini disampaikan
oleh Prof. Dr. Masao Onishi dari Universitas Tokyo, Jepang.
16
Kandungan fluor juga mendukung kesehatan email gigi sehingga dapat
menghambat bakteri penyebab napas tak sedap dan plak pada gigi.
Penelitian tentang obat kumur bahkan menunjukkan bahwa berkumur
dengan teh hijau untuk menghambat pertumbuhan plak gigi dengan
konsentrasi 0,2% ternyata lebih efektif daripada berkumur dengan
chlorhexidine berkonsentrasi sama.
6. Mengurangi Berat Badan
Studi yang dipublikasikan dalam International Journal of Obesity
menunjukkan bahwa katekin teh dapat membantu melawan obesitas.
Peneliti Jepang membandingkan berat badan dan massa lemak pada tikus
yang berenang atau tidak, dan antara yang diberi katekin atau tidak. Tikus-
tikus yang diberi umpan lemak tinggi dengan katekin teh tetap
menunjukkan pengurangan akumulasi lemak hingga 18% meskipun tanpa
olahraga (berenang). Pada tikus yang hanya berenang menunjukkan
pengurangan akukmulasi lemak 14%, sementara pada tikus yang berenang
dan mengonsumsi katekin menunjukkan pengurangan akumulasi lemak
hingga 33%.
Katekin mampu melawan obesitas dengan cara membakar kalori dan
mengurangi lemak tubuh.
7. Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Teh hitam dan teh hijau dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Teh
dapat mencegah atau membantu penyembuhan penyakit ringan sejenis
influenza hingga yang berat semacam kanker. Teh pun bisa meningkatkan
jumlah sel darah putih yang bertanggung jawab melawan infeksi.
Kemampuan teh untuk mencegah dan melawan flu tidak lepas dari
kandungan vitamin C yang tinggi. Vitamin ini juga bisa menurunkan
stress, sehingga para peneliti menganjurkan untuk setidaknya minum
secangkir teh per hari.
Selain mencegah flu, teh memiliki banyak manfaat lain yang berhubungan
dengan kekebalan tubuh, antara lain dapat menyegarkan tubuh, membantu
mengurangi kerapuhan dinding kapiler darah, menormalkan hiperfungsi
kelenjar gondok, serta mampu mengantisipasi pengaruh yang merugikan
karena aktivitas bakteri disentri.
17
Katekin dalam teh mampu merusak protein pada dinding sel bakteri. Hal
ini disebabkan karena komponen fenol yang menghancurkan membran
sitoplasmanya. Rusaknya membran menyebabkan bakteri kehilangan
metabolisme penting dan kemampuan patogenitasnya, kemudian bakteri
akan mati.
8. Mencegah Arteriosklerosis
Penyempitan pembuluh darah arteri dengan jantung koroner merupakan
penyakit yang berkaitan erat satu sama lain. Penyakit-penyakit tersebut
disebabkan oleh arteriosklerosis, yaitu pengerasan pembuluh nadi karena
pembentukan plak lemak pada dinding lapisan dalam arteri.
Terbentuknya plak lemak dapat terjadi akibat hiperkolesterolemia atau
jenuhnya reseptor LDL (kolesterol jahat) sehubungan dengan konsumsi
makanan yang terlalu banyak mengandung kolesterol tinggi. Tumpukan
zat-zat tersebut akan mengalami oksidasi yang lama-kelamaan akan
membentuk plak yang dapat menyebabkan penyempitan dan pengerasan
arteri sehingga terjadi gangguan sirkulasi darah ke suatu organ.
Katekin dan theaflavin dalam teh membantu menyingkirkan radikal bebas.
Dengan demikian, radikal bebas tidak memiliki kesempatan mengoksidasi
LDL yang dapat membentuk plak pada dinding arteri, yang menyebabkan
terjadinya arteriosklerosis.
9. Menghambat Perkembangan Virus
Ada empat polifenol utama dalam daun teh, yaitu epikatekin (EC),
epikatekin galat (ECG), epigalokatekin (EGC), dan epigalokatekin galat
(EGCG).
EGCG merupakan katekin yang membawa 10 – 50% dari kandungan
katekin pada daun teh dan merupakan katekin yang aktivitas
antioksidannya paling kuat. Kebanyakan manfaat positif daun teh berasal
dari EGCG yang terkandung di dalamnya.
Aktivitas antibakteri dalam teh telah dibuktikan oleh para ahli di dunia.
Salah satu hasilnya adalah teh hijau ternyata mampu menghambat aktivitas
bakteri Salmonella typhi dan Escherichia coli yang sensitif ampisilin.
Di dalam saluran pencernaan, teh mambantu melawan keracunan makanan
dan penyakit seperti kolera, tifus, dan disentri. Tercatat ada 72 tanaman
beracun yang dapat dinetralisir oleh teh.
18
Katekin dalam teh juga menghambat perkembangan virus HIV (Human
Immunodeficiency Virus) yang menyerang sel-sel T pembantu dalam
sistem imun. Ketika katekin masuk ke dalam tubuh, katekin akan bekerja
memblokade reseptor CD4 sehingga virus HIV akan sulit masuk ke dalam
tubuh. CD4 merupakan protein yang diperlukan oleh virus HIV untuk bisa
masuk ke dalam tubuh manusia. Bila CD4 diubah, maka virus HIV tidak
akan bisa berkembang. Berdasarkan kemampuan yang dimiliki teh inilah
maka konsumsi teh dianggap dapat membantu orang-orang yang terinfeksi
virus HIV. Dengan mengonsumsi teh, diharapkan dapat menghanbat
perkembangan virus HIV di dalam tubuh.
Perlu diingat bahwa teh bukanlah obat anti-HIV AIDS. Namun, teh hanya
berfungsi sebagai bahan untuk pencegahan sekunder bagi virus HIV.
Selain menghambat perkembangan virus HIV, katekin dalam teh juga
berfungsi untuk mengurangi kemungkinan resistensi virus HIV terhadap
bat anti virus.
10. Mencegah Arthritis
Arthritis atau radang sendi merupakan penyakit yang menyebabkan nyeri
luar biasa dan bisa menurunkan kualitas hidup. Terdapat lebih dari 100
jenis radang sendi dengan berbagai penyebabnya. Salah satunya yang
terkenal adalah radang sendi karena asam urat. Peningkatan kadar asam
urat dalam darah terjadi akibat percepatan boisintesis purin (adenin dan
guanin untuk membentuk DNA) dari asam amino atau degradasi purin
berlebih karena adanya kematian sel, kelebihan asupan asam nukleat dan
proteon melalui makanan, atau ekskresi asam urat ginjal yang tidak
sempurna.
Rajin mengonsumsi teh bisa mencegah penyakit arthritis. Dari hasil
penelitian pada model mencit arthritis yang terinduksi kolagen, polifenol
teh secara signifikan mereduksi insidensi dan keparahn arthritis. Ekspresi
mediator inflamatori yang meliputi siklooksigenase-2, interferon gama,
dan TFN-alpha lebih rendah pada sendi arthritis dari mencit yang diberi
polifenol dari teh.
11. Mencegah Parkinson dan Alzheimer
19
Hasil riset menunjukkan bahwa beberapa senyawa dalam teh bisa
melindungi sel-sel otak dari kerusakan, yang bila parah akan
mengakibatkan penyakit Alzheimer dan Parkinson.
Penelititan melibatkan 1.003 orang dewasa berusia di atas 70 tahun lebih
yang diminta mengisi angketangket mengenai kebiasaan mereka minum
teh serta kondisi fisik yang mereka rasakan. Dari penelitian ini, diperoleh
hasil bahwa orang-orang yang minum dua cangkir atau lebih teh (terutama
teh hijau) setiap harinya mengalami lebih sedikit kemunduran mental
dibandingkan mereka yang minum hanya tiga cangkir atau kurang setiap
minggunya.
Hasil studi menunjukkan bahwa EGCG yang terkandung dalam teh dapat
menurunkan produksi protein beta-amiloid, yang secara normal dapat
berakumulasi di otak dan menyebabkan gangguan saraf serta hilangnya
daya ingat. EGCG berfungsi untuk memblok proses utama pembentukan
protein yang berkaitan dengan Alzheimer dalm sel otak.
Dr, Jun Tan, peneliti senior, mengatakan bahwa setiap harinya manusia
membutuhkan 1.500 – 1.600 mg EGCG. Dosisi tersebut telah diteliti pada
relawan dan terbukti aman.
12. Mencegah Penyakit Hati
Cirrhosis adalah pembengkakan karena meningkatnya cairan pada hati.
Penyakit hati ini disebabkan oleh kelebihan zat besi dalam tubuh. Teh
terbukti dapat menurunkan zat besi di seluruh tubuh yang berpengaruh
langsung melindungi hati.
Teh mengandung senyawa polifenol yang (katekin) yang yang berfungsi
melindungi hati dari radikal bebeas dengan cara meningkatkan enzim
glutathione-S-transferase (GST).
20
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Simpulan dari karya tulis ini adalah sebagai berikut:
1. Teh telah dipercaya sebagai obat yang mujarab sejak zaman nenek
moyang kita.
2. Di dalam teh terdapat banyak zat-zat yang bermanfaat bagi tubuh.
3. Karena banyaknya zat-zat bermanfaat yang terkandung di dalamnya, teh
dapat mencegah berbagai macam penyakit berbahaya.
B. Saran
1. Minumlah minimal satu cangkir teh setiap harinya untuk mengurangi
stress dan mencegah berbagai macam penyakit.
2. Memanfaatkan teh tidak hanya sebagai minuman biasa, tapi juga sebagai
obat yang alami.
21
DAFTAR PUSTAKA
Soraya, Noni. 2007. Sehat dan Cantik Berkat Teh Hijau. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Tim Penulis PS. 1993. Pembudidayaan dan Pengolahan Teh. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Aryulina, Diah, et.al. 2007. Biologi SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta: Esis.
22