sehat dengan teh

44
SEHAT DENGAN TEH KARYA TULIS Disusun untuk Melengkapi Persyaratan Mengikuti Ujian Sekolah dan Ujian Nasional SMA Negeri 1 Pemalang Tahun Pelajaran 2009/2010 Disusun oleh Nama : Esty Swandana NIS : 16877 Kelas : XII (Duabelas) Program : Ilmu Pengetahuan Alam

Upload: purdyah-ayu

Post on 24-Jun-2015

270 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SEHAT DENGAN TEH

SEHAT DENGAN TEH

KARYA TULIS

Disusun untuk Melengkapi Persyaratan Mengikuti

Ujian Sekolah dan Ujian Nasional

SMA Negeri 1 Pemalang

Tahun Pelajaran 2009/2010

Disusun oleh

Nama : Esty Swandana

NIS : 16877

Kelas : XII (Duabelas)

Program : Ilmu Pengetahuan Alam

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 1 PEMALANG

Jalan Jenderal Gatot Subroto, Telepon (0284) 321437

PEMALANG

Page 2: SEHAT DENGAN TEH

PERSETUJUAN

Karya Tulis yang berjudul “Sehat Dengan Teh” ini telah diperiksa dan disetujui

oleh pembimbing pada

hari :

tanggal :

Pembimbing I, Pembimbing II,

Firman Syam S.Pd Dra. Endang Poncowati

NIP 19661122 199003 1 003 NIP 19630803 198803 2 005

ii

Page 3: SEHAT DENGAN TEH

PENGESAHAN

Karya Tulis yang berjudul “Sehat Dengan Teh” ini telah disahkan oleh Kepala

SMA Negeri 1 Pemalang pada

hari :

tanggal :

Mengetahui

Kepala SMA Negeri 1 Pemalang

Dra. Rishi Mardiningsih, M.Pd.

NIP 19600723 198403 2 006

iii

Page 4: SEHAT DENGAN TEH

MOTTO

1. Gagal setelah berjuang lebih baik daripada kegagalan tanpa perjuangan.

(George Elliot)

2. Tidak ada orang yang tak terkalahkan di dunia ini.

(Hiruma Youichi)

3. Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah

mengeringkan tulang.

(Amsal 17: 22)

4. If you think you’re too small to have an impact, try going to sleep with a

mosquito.

(Gladys Pyle)

5. Hasil paling tinggi dari pendidikan adalah toleransi.

(Helen Keller)

iv

Page 5: SEHAT DENGAN TEH

PERSEMBAHAN

Penulis mempersembahkan karya tulis ini kepada:

1. Ayah dan ibu tercinta, atas doa dan dukungannya.

2. Bibiku tercinta, atas doa dan perhatiannya.

3. Teman-teman yang telah membantu proses pencarian referensi untuk karya

tulis ini.

4. Pembaca yang budiman.

v

Page 6: SEHAT DENGAN TEH

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

segala rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis

yang berjudul “SEHAT DENGAN TEH”.

Karya tulis ini disusun untuk memenuhi persyaratan mengikuti Ujian

Akhir Nasional SMA Negeri 1 Pemalang Tahun Pelajaran 2009/2010.

Keberhasilan penulisan karya tulis ini tidak lepas dari bantuan

berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini, penulis ucapakan terima kasih

kepada:

1. Ibu Dra. Rishi Mardiningsih selaku Kepala SMA Negeri 1

Pemalang

2. Bapak Firman Syam S.Pd selaku Pembimbing I

3. Ibu Dra. Endang Poncowati selaku pembimbing II

4. Semua pihak yang telah membantu

Penulis menyadari, bahwa isi karya tulis ini masih jauh dari sempurna.

Untuk itu, kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun sangat

penulis harapkan.

Penulis,

vi

Page 7: SEHAT DENGAN TEH

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………... i

PERSETUJUAN ……………………………………………………….. ii

PENGESAHAN ………………………………………………………... iii

MOTTO ……………………………………………………………….... iv

PERSEMBAHAN …………….………………………………………... v

KATA PENGANTAR …………………………………………………. vi

DAFTAR ISI …………………………………………………………… vii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................... 1

B. Alasan Pemilihan Judul .................................................... 1

C. Rumusan Masalah ............................................................ 1

D. Tujuan Penulisan .............................................................. 1

E. Manfaat Penulisan ............................................................ 2

F. Metode Pengumpulan Data .............................................. 2

G. Sistematika Penulisan ....................................................... 2

BAB II PENGERTIAN DAN SEJARAH TEH ..................................... 4

A. Pengertian dan Karakteristik Teh ..................................... 4

B. Awal Mula Penggunaan Teh ............................................ 5

C. Sejarah Perkembangan Teh .............................................. 5

BAB III PENGOLAHAN DAN JENIS-JENIS TEH ............................. 7

A. Pengolahan Teh ................................................................ 7

B. Pengelompokan Jenis-Jenis Teh ....................................... 7

BAB IV TEH BAGI KESEHATAN TUBUH ........................................ 13

A. Zat-Zat Aktif Dalam Teh .................................................. 13

B. Manfaat Teh Untuk Kesehatan ......................................... 14

1. Mencegah Kanker .................................................... 14

2. Menurunkan Resiko Penyakit Jantung .................... 15

3. Mencegah Osteoporosis ........................................... 15

4. Menyembuhkan Penyakit Ginjal .............................. 16

5. Mencegah Karies Gigi ............................................. 16

6. Mengurangi Berat Badan ......................................... 17

vii

Page 8: SEHAT DENGAN TEH

7. Meningkatkan Kekebalan Tubuh .............................. 17

8. Mencegah Arteriosklerosis ........................................ 18

9. Menghambat Perkembangan Virus ........................... 18

10. Mencegah Arthritis .................................................... 19

11. Mencegah Parkinson dan Alzheimer ......................... 19

12. Mencegah Penyakit Hati ........................................... 20

BAB V PENUTUP ................................................................................... 21

A. Simpulan ............................................................................. 21

B. Saran ................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 22

viii

Page 9: SEHAT DENGAN TEH

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Teh merupakan minuman yang paling banyak dikonsumsi setelah

air. Diperkirakan tidak kurang dari 120 ml teh dikonsumsi setiap orang per

harinya. Minuman yang umumnya digunakan dalam menjamu tamu atau

dalam upacara-upacara khusus ini selain memiliki aroma yang harum dan

rasa yang khas juga sudah dikenal sejak lama sebagai minuman dengan

seribu khasiat yang menakjubkan. Bahkan, berbagai penelitian belakangan

ini telah membuktikan bahwa teh dapat menyembuhkan serta mencegah

berbagai macam penyakit. Sayangnya, belum banyak masyarakat Indonesia

yang mengetahui seberapa besar potensi dan manfaat teh bagi kesehatan

tubuh. Sebagian dari masyarakat kerap berasumsi bahwa mengonsumsi teh

tidak baik bagi kesehatan. Padahal, ada begitu banyak zat bermanfaat yang

terkandung dalam teh.

B. Alasan Pemilihan Judul

Alasan penulis memilih “Sehat Dengan Teh” sebagai judul karya

tulis ini adalah karena fokus pemaparan seluk-beluk dan manfaat teh yang

penulis sajikan dalam karya tulis ini adalah pada segi kesehtan.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari karya tulis ini adalah sebagai berikut

1. Apakah yang dimaksud dengan teh?

2. Bagaimanakah awal mula munculnya minuman teh dan bagaimana

sejarah penyebaran teh ke seluruh dunia?

3. Apa saja jenis-jenis teh yang ada?

4. Zat-zat bermanfaat apa saja yang terkandung di dalam teh?

5. Apa manfaat teh bagi kesehatan?

D. Tujuan Penulisan

1

Page 10: SEHAT DENGAN TEH

Mengacu pada rumusan masalah di atas, tujuan karya tulis ini adalah

sebagai berikut

1. Menjelaskan pengertian dan karakteristik teh

2. Memaparkan asal mula penggunaan teh dan bagaimana cara penyebaran

teh ke seluruh belahan dunia

3. Menjelaskan jenis-jenis teh dan pengelompokannya

4. Menjelaskan zat-zat bermanfaat apa saja yang terkandung dalam teh

5. Menjelaskan berbagai macam khasiat teh untuk perawatan kesehatan

dan mengetahui penyakit-penyakit apa saja yang dapat dicegah atau

disembuhkan dengan mengonsumsi minuman ini secara teratur

E. Manfaat Penulisan

Dalam menyusun karya tulis ini, dapat diambil beberapa manfaat

sebagai berikut

1. Untuk menambah pengetahuan mengenai teh

2. Menyadarkan masyarakat akan manfaat bahan-bahan alami,

khususnya teh, bagi kesehatan

F. Metode Pengumpulan Data

Dalam menyusun karya tulis ini, penulis menggunakan beberapa

metode kepustakan, yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara membaca buku dan artikel yang berkaitan dengan teh.

G. Sistematika Penulisan

Untuk lebih memudahkan pembaca dalam memahami isi karya tulis

ini, maka penulis sajikan sistematika sebagai berikut

BAB I, Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, alasan pemilihan

judul, rumusan masalah, tujuan penulisan, metode pengumpulan

data, dan sistematika penulisan.

BAB II, Pengertian dan Sejarah Teh

Bab ini mengemukakan tentang pengertian dan karakteristik teh,

awal mula penggunaannya, serta sejarah perkembangan teh.

BAB III, Pengolahan dan Jenis-Jenis Teh

2

Page 11: SEHAT DENGAN TEH

Bab ini membahas mengenai pengolahan teh dan

pengelompokan jenis-jenisnya.

BAB IV, Teh Bagi Kesehatan Tubuh

Bab ini mengemukakan mengenai zat-zat aktif apa saja yang

terkandung di dalam teh dan manfaat apa yang dapat diperoleh

dari mengonsumsi teh secara teratur.

BAB V, Penutup

Bab ini berisi simpulan dan saran.

3

Page 12: SEHAT DENGAN TEH

BAB II

PENGERTIAN DAN SEJARAH TEH

A. Pengertian dan Karakteristik Teh

Teh adalah minuman

yang dibuat dengan dengan

cara menyeduh pucuk daun

teh yang telah dikeringkan

dengan air panas. Daun teh

ini dipetik dari pohon teh

yang memiliki nama latin

Camellia sinesis L.

Tanaman teh dapat

tumbuh dengan baik pada

ketinggian 200-2300 m di

atas permukaan laut, dan

pada umumnya ditanam di

perkebunan. Rata - rata

panjang daun teh adalah antara 6 – 18 cm dan lebarnya antara 2 – 6 cm.

Yang digunakan untuk membuat serbuk teh hanyalah daun segar yang

berada di pucuk pohon. Pohon teh yang layak produksi memiliki diameter

minimal antara 2,5 – 4 cm dengan ruas berjumlah 7. Agar mudah dipetik,

maka pohon teh harus selalu dipangkas sehingga tidak tumbuh terlalu tinggi.

Pasalnya bila tidak dipangkas, tumbuhan ini dapat tumbuh setinggi 5 – 10

m. Tanaman ini biasanya dipanen secara manual dengan interval 7 – 12 hari

selama musim pertumbuhan.

Teh berasal dari Cina Selatan dan kawasan India bagian Utara. Ada

dua kelompok varietas teh yang terkenal, yaitu Camellia sinesis var.

assamica yang berasal dari Assam, India, dan Camellia sinesis var. sinesis

yang berasal dari Cina. Camellia sinesis var. assamica tumbuh baik di

daerah beriklim tropis yang lembab, daunnya agak besar dengan ujung

runcing. Sedangkan Camellia sinesis var. sinesis tumbuh baik di daerah

4

Page 13: SEHAT DENGAN TEH

pegunungan tinggi berhawa dingin, dan daunnya lebih kecil dengan ujung

yang agak tumpul.

B. Awal Mula Penggunaan Teh

Teh telah dikenal oleh masyarakat

Cina sejak sekitar 5.000 tahun yang lalu.

Dalam suatu riwayat, tertulis bahwa teh

pertama kali diperkenalkan oleh seorang

Kaisar Cina bernama Shen Nung. Ia

merekomendasikan bahwa minuman yang

memiliki rasa dan aroma khas ini memiliki

unsur menyembuhkan beragam penyakit,

seperti ginjal, demam, infeksi, dan tumor

di kepala.

C. Sejarah Perkembangan Teh

Teh diperkenalkan pertama kali di Eropa oleh pedagang Belanda

pada tahun 1.664 M saat armada dagang Hindia Belanda (Dutch East India

Company) membeli teh hijau dari Cina untuk dibawa ke Amsterdam.

Berbeda halnya dengan di Inggris. Di negara ini, minuman teh

diperkenalkan pertama kali pada sekitar tahun 1650 di kedai-kedai kopi,

pasalnya minuman kopi pada waktu itu memang telah lebih dulu dikenal

masyarakat Inggris. Sejak saat itu, teh menjadi minuman yang populer di

Inggris. Pada tahun 1657, teh mulai dikenal di wilayah Jerman. Sedangkan

kawasan Rusia mulai mengenal teh saat Kaisar Rusia Tsar Michael I

menerima hadiah berupa serbuk teh dari utusan Kaisar China pada tahun

1618.

Di Indonesia sendiri, teh muncul ketika Dr. Andreas Cleyer, seorang

berkebangsaan Belanda, membawa bibit tanaman teh untuk dijadikan

tanaman hias pada tahun 1686. Mulai tahun 1728, bibit teh Cina mulai

dibudidayakan di Pulau Jawa. Usaha tersebut baru berhasil pada 1824, saat

Dr. Van Siebold yang meneliti teh di Jepang mempromosikan bibit teh asal

Jepang. Sementara perkebunan teh yang besar baru dimulai tahun 1828 dan

dipelopori oleh Jacobson.

5

Page 14: SEHAT DENGAN TEH

Kini, teh telah ditanam di lebih dari 30 negara di dunia, dan

Indonesia sendiri telah menjadi produsen teh hitam terbesar nomor lima di

dunia. Berbagai negara maju pun sekarang tidak hanya membudidayakan

teh untuk kepentingan konsumsi saja. Mereka telah mengembangkannya

untuk kepentingan kesehatan dan peneltian. Saat ini, negara-negara maju

tersebut terus mengadakan peneltian atas tanaman ini guna menggali lebih

dalam mengenai manfaat-manfaat yang terkandung di dalam teh.

6

Page 15: SEHAT DENGAN TEH

BAB III

PENGOLAHAN DAN JENIS-JENIS TEH

A. Pengolahan Teh

Daun teh akan segera segera mengalami oksidasi jika tidak segera

dikeringkan setelah dipetik. Proses pengeringan membuat membuat daun

menjadi berwarna gelap karena terjadinya pemecahan klorofil dan pelepasan

unsur tanin. Proses pengolahan daun teh sering disebut sebagai “fermentasi”

dalam industri teh, walaupun sebenarnya penggunaan istilah ini tidak tepat

karena pemrosesan teh tidak menggunakan ragi dan tidak ada etanol yang

dihasilkan seperti layaknya proses fermentasi yang sebenarnya.

Langkah selanjutnya adalah mengehentikan proses oksidasi pada

tingkat yang telah ditentukan. Pengehentian ini dilakukan dengan cara

pemanasan yang menonaktifkan enzim-enzim yang bekerja pada proses

oksidasi.

B. Pengelompokan Jenis-Jenis Teh

Pengelompokan jenis-jenis teh dilakukan berdasarkan cara

pengolahannya. Dari cara pengelompokan tersebut, diperoleh beberapa jenis

teh, yaitu

1. Teh Hitam

7

Page 16: SEHAT DENGAN TEH

Teh hitam atau yang sering juga dikenal dengan nama teh merah ini

tentunya sudah tidak asing lagi dengan masyarakat Indonesia. Selain

merupakan teh yang paling mendominasi pasar dunia (sebanyak 78%),

teh hitam juga merupakan produk yang sehari-hari dikonsumsi

masyarakat Indonesia. Pasalnya,

Indonesia merupakan produsen

teh hitam terbesar kelima di

dunia.

Cara pengolahannya, daun teh

dirajang dan dijemur di bawah

matahari sehingga mengalami

perubahan kimiawi sebelum dikeringkan. Perlakuan tersebut akan

menyebabkan daun menjadi cokelat dan memberikan rasa teh hitam

yang khas. Tahap-tahap pengolahan teh hitam adalah sebagai berikut

a.Pelayuan dalam ruangan

Dilakukan selama 12 – 18 jam. Dalam proses ini, kadar air daun

akan berkurang dan menjadi lembut sehingga mudah digiling.

b. Penggilingan

Bertujan menghancurkan membran daun sehingga daun

mengeluarkan minyak asiri yang beraroma khas.

c.Fermentasi penuh

d. Pengeringan

Bertujuan untuk mengurangi kadar air sebanyak 2 – 5 %.

e.Sortasi

Beberapa macam teh hitam China antara lain: Lapsang Souchong,

Keemun, Dian Hong, Ying De Hong, Ju Qiu Mei Hong.

Sementara teh hitam dari negara - negara lain yaitu teh Assam, teh

Darjeeling, teh Munnar Kerala, teh Kangra, teh Nilgiri, teh Ceylon, teh

Kenyan, teh Rize Turkey, teh Thai, teh Jawa, teh Sumatera, dan teh

Cameron Malaysia.

2. Teh Hijau

Merupakan jenis teh terpopuler kedua setelah teh hitam dimana

produksinya menguasai 20% pasar teh dunia.

8

Page 17: SEHAT DENGAN TEH

Menurut asalnya, dikenal dua macam teh hijau, yakni teh hijau Cina dan

Jepang. Perbedaan di antara

keduanya adalah pada cara

menghentikan proses

oksidasi daun teh (cara

tradisional Jepang dengan

menggunakan uap,

sedangkan cara tradisional

Cina dengan

menggongsengnya di atas wajan panas).

Proses pembuatan teh hijau terdiri dari empat tahap berikut

a. Pelayuan dengan pemanasan uap

Dilakukan selama sekitar 5 menit dengan sistem panning atau

sistem penguapan sehingga kadar air turun menjadi 60 – 70%.

Bertujuan untuk menghambat proses fermentasi.

b. Pendinginan

c. Penggulungan

Berlangsung selam 15 – 30 menit dan bertujuan untuk memecah

sel-sel daun guna mendapatkan rasa sepat pada teh.

d. Pengeringan

Penghasil teh hijau asal China yaitu Provinsi Zhejiang, Jiangsu, Hubei,

Henan, Jiangsi, dan Anhui. Sementara jenis teh hijau China yang

populer antara lain Longjing, Qing Ding, Zhucha, Bi Luo Chun, Tippy

Green, Chun Mee, Da Fang, Hou Kui, dan Gunpowder.

3. Teh Putih

Adalah teh yang dibuat dari

pucuk daun yang tidak

mengalami proses oksidasi dan

sewaktu belum dipetik dilindungi

dari sinar matahari untuk

menghalangi pembentukan

klorofil. Teh putih mengandung kafein paling rendah dan diproduksi

dalam jumlah lebih sedikit dibandingkan teh jenis lain sehingga harga

menjadi lebih mahal. Teh putih kurang terkenal di luar Tiongkok,

9

Page 18: SEHAT DENGAN TEH

walaupun secara perlahan-lahan teh putih dalam kemasan teh celup juga

mulai populer.

Produk teh putih terbaik berasal dari Provinsi Fujian dan Guangxi di

RRC. Jenis - jenis white tea (teh putih) dari China ialah Bai Hao

Yinzhen (memiliki kualitas terbaik), Bai Mu Dan (merupakan teh putih

kelas kedua), Gong Mei, dan Shou Mei (teh putih kelas terendah).

Ada juga teh putih yang memiliki kelas tersendiri seperti Ceylon White

(teh putih Srilanka), Darjeeling White (teh putih asal Darjeeling India

yang terkenal akan aromanya yang khas), Assam White (teh putih asal

Assam India), dan African White (jenis teh putih Bai Hao Yinzhen yang

ditanam di benua Afrika, tepatnya di Kenya dan Malawi).

4. Teh Kuning

Sebutan untuk teh berkualitas tinggi yang disajikan di istana kaisar atau

teh yang berasal dari daun teh yang diolah seperti teh hijau tapi dengan

proses pengeringan yang lebih lambat. Teh kuning terbilang cukup unik

karena memiliki aroma yang mirip teh hitam namun memiliki rasa yang

mendekati teh hijau. Hanya yang benar-benar berpengalamanlah yang

mampu membedakan rasa teh kuning dengan rasa teh hijau karena

sangat tipis bedanya.

Jenis-jenis teh kuning antara

lain: Junshan Yinzhen (teh

Hunan), Huoshan Huangya (teh

Anhui), Meng Ding Huangya

(teh Sichuan), Da Ye Qing (teh

Guangdong), dan Huang Tang (teh Zhejiang).

5. Teh Oolong

Adalah teh yang proses oksidasinya dihentikan di tengah-tengah antara

teh hijau dan teh hitam yang biasanya memakan waktu 2-3 hari. Jadi teh

yang dihasilkan dari langkah pemrosesan perpaduan tehnik teh hijau dan

teh hitam.

Proses pembuatan teh oolong secara modern adalah sebagai berikut

a. Pelayuan dengan menggunakan sinar matahari

Dilakukan selama 30 – 60 menit untuk menurunkan kadar air dan

melembutkan daun.

10

Page 19: SEHAT DENGAN TEH

b. Pelayuan dalam ruangan

Dilakukan selama 6 – 8 hari.

c. Pengeringan dengan sistem panning

Yakni dengan melewatkan daun teh pada silinder panas bersuhu

250º - 300º C selama 15 menit.

d. Penggulungan daun

Dilakukan selama 5 – 12 menit dan disusul dengan pemotongan

daun.

e. Pengeringan

Dilakukan dengan sistem panning selama 10 menit.

Jenis teh oolong China yaitu Da Hong Pao, Shui Jin Gui, Tie Luo Han,

Bai Ji Guan, Rou Gui, Shui Xian, Tie Guan Yien, Dan Cong, Pouchong,

Alishan, dan lain-lain. Negara-negara penghasil teh juga memproduksi

teh oolong sesuai ciri khas masing-masing.

6. Teh Pu-erh (Póu léi)

Teh pu-erh terdiri dari dua jenis: "mentah" dan "matang." Teh pu-erh

yang masih "mentah" bisa langsung digunakan untuk dibuat teh atau

disimpan beberapa waktu hingga "matang". Selama penyimpanan, teh

pu-erh mengalami oksidasi mikrobiologi tahap kedua. Teh pu-erh

"matang" dibuat dari daun teh yang mengalami oksidasi secara artifisial

supaya menyerupai rasa teh pu-erh "mentah" yang telah lama disimpan

dan mengalami proses penuaan alami. Teh pu-erh "matang" dibuat

dengan mengontrol kelembaban dan

temperatur daun teh mirip dengan proses

pengomposan.

Teh pu-erh biasanya dijual dalam bentuk

padat setelah dipres menjadi seperti batu

bata, piring kecil atau mangkuk. Teh pu-

erh dipres agar proses oksidasi tahap

kedua bisa berjalan, karena teh pu-erh yang tidak dipres tidak akan

mengalami proses pematangan. Semakin lama disimpan, aroma teh pu-

erh menjadi semakin enak. Teh pu-erh yang masih "mentah" kadang-

kadang disimpan sampai 30 tahun bahkan 50 tahun supaya matang.

Pakar bidang teh dan penggemar teh belum menemui kesepakatan soal

11

Page 20: SEHAT DENGAN TEH

lama penyimpanan yang dianggap optimal. Penyimpanan selama 10

hingga 15 tahun sering dianggap cukup, walaupun teh pu-erh bisa saja

diminum setelah disimpan kurang dari setahun. Minuman teh pu-erh

dibuat dengan merebus daun teh pu-erh di dalam air mendidih seringkali

hingga lima menit.

12

Page 21: SEHAT DENGAN TEH

BAB IV

TEH BAGI KESEHATAN TUBUH

A. Zat-Zat Aktif Dalam Teh

Teh mengandung berbagai macam zat aktif yang sangat berguna bagi

kesehatan tubuh. Zat-zat aktif tersebut adalah sebagai berikut

1. Polifenol

Polifenol di dalam teh terdiri dari katekin dan flavonoid. Para peneliti

Jepang yakin bahwa antioksidan polifenol yang terdapat di dalam teh

merupakan bahan yang sangat bermanfaat untuk kesehatan, seperti mampu

mengurangi resiko penyakit jantung, membunuh sel tumor, dan

menghambat pertumbuhan sel kanker paru-paru atau kanker usus, serta

kanker kulit. Zat ini dapat membantu kelancaran proses pencernaan

makanan melalui stimulasi peristaltis dan produksi cairan pencernaan,

selain itu juga dapat menangkap radikal bebas.

2. Fluor

Semua jenis teh pasti mengandung fluor, yaitu suatu mineral yang dapat

mencegah pertumbuhan karies pada gigi serta mencegah radang gusi

(periodental) dan gigi berlubang. Selain berfungsi menguatkan gigi, fluor

juga berungsi menguatkan tulang.

3. Vitamin C

Teh mengandung vitamin C dosis tinggi dalam bentuk asam askorbat.

Vitamin ini berfungsi sebagai imunitas atau daya tahan bagi tubuh

manusia. Selain itu, vitamin C juga berfungsi sebagai antioksidan yang

diperlukan untuk ketahanan tubuh manusia terhadap penyakit,

pembentukan serabut kolagen, menjaga perlekatan akar gigi, dan menjaga

elastisitas kapiler darah.

4. Vitamin E

Dalam satu cangkir teh mengandung vitamin E sebanyak sekitar 100 - 200

IU yang merupakan kebutuhan satu hari bagi tubuh manusia. Jumlah ini

berfungsi menjaga kesehatan jantung dan membuat kulit menjadi halus.

5. Vitamin A

13

Page 22: SEHAT DENGAN TEH

Vitamin A yang ada pada teh berbentuk betakaroten merupakan vitamin

yang diperlukan tubuh dapat tercukupi. Vitamin ini berfungsi memelihara

kesehatan mata kulit, serta unutk pertumbuhan tulang dan gigi.

6. Mangan

Kandungan mangan dalam teh dapat membantu penguraian gula menjadi

energi sehingga dapat membantu menjaga kadar gula dalam darah.

7. L-teanin

Merupakan asam amino unik yang memberikan rasa khas pada teh.

Kandungan L-teanin dalam teh dapat memperbaiki kondisi mental

sehingga lebih rileks dan nyaman.

Senyawa L-teanin biasanya berada dalam bentuk bebas (bukan protein)

dan merupakan asam amino yang dominan di dalam teh, yaitu sebanyak

50% dari total asam amino bebas. Kadarnya pada daun teh mencapai 1 –

2% berat kering. Bahan bioaktif ini secara alami disintesis dari asam

glutamat (jenis asam amino yang biasa digunakan sebagai bumbu masak)

dan etilamin di dalam akar, yang kemudian ditransfer ke daun-daun

tanaman teh.

8. Theofilin

Theofilin dalam teh memiliki efek diuretin kuat, menstimulir kerja jantung

dan melebarkan pembuluh darah koroner.

9. Theobromin

Bekerja terutama mempengaruhi otot.

B. Manfaat Teh Untuk Kesehatan

Teh sudah lama dikenal mujarab oleh orang Jepang. Di negara

matahari terbit itu, teh sudah dikenal memiliki berbagai manfaat untuk

kesehatan. Begitu juga dengan orang Cina yang selama 4.000 tahun telah

menggunakan teh sebagai obat.

Berdasarkan berbagai penelitian, teh telah terbukti memeiliki khasiat

untuk menyembuhkan atau mencegah berbagai penyakit, mulai dari yang

ringan sampai penyakit-penyakit berat yang mematikan.

1. Mencegah Kanker

Berbagai hasil penelitian menunjukkan teh berperan dalam menurunkan

resiko penyakit kanker. Senyawa antioksidan dalam teh mampu mencegah

14

Page 23: SEHAT DENGAN TEH

terjadinya kerusakan DNA oleh radikal bebas. Sementara polifenol dalam

teh mampu mencegah terjadinya pertumbuhan sel yang tidak terkendali

sehingga mampu memperlambat perkembangan kanker. Polifenol tertentu

diduga menghancurkan sel-sel kanker tanpa merusak sel-sel sehat di

sekitarnya.

Peneliti dari Universitas Murcia, Spanyol, dan John Innes Center, Inggris,

menemukan suatu senyawa yang disebut dengan EGCG (epigalokatekin

galat) dalam teh hijau mampu menghambat pertumbuhan sel kanker

dengan mengikatnya ke enzim spesifik.

Kemampuan EGCG dalam membunuh sel kanker sama seperti obat

kanker, methotrexate. EGCG dengan kuat mengikat DHFR (dihidrofolat

reductase) yang esensial dalam sel sehat maupun sel kanker. Namun

EGCG tidak mengikat sekeras methotrexate sehingga efek sampingnya

pada sel sehat tidak sekeras methotrexate.

2. Menurunkan Resiko Penyakit Jantung

Berbagai studi epidemiologis dilakukan untuk mengetahui efek konsumsi

teh pada penderita jantung koroner. Aktivitas hipokolesterolemik dari teh

dapat berkontribusi terhadap penyakit jantung. Polifenol teh terbukti dapat

mencegah lipida serum dan hati, menurukan kolesterol total serum atau

indeks aterogenik, dan meningkatkan ekskresi fekal dari lipida dan

kolesterol total.

Minum teh akan menghambat penumpukan plak di arteri sehingga

mengurangi resiko penyakit jantung koroner. Orang yang rajin

mengonsumsi teh juga mempunyai arteri yang lebih muda dan

kerusakannya sedikit. Arteri yang rapuh akan mempermudah penumpukan

kolesterol yang menyumbat pembuluh darah.

Secara keseluruhan, data mutakhir memebuktikan bahwa konsumsi teh

hitam tiga cangkir atau lebih per hari dapat mengurangi resiko infark otot

jantung secara moderat.

3. Mencegah Osteoporosis

Osteoporosis atau pengeroposan tulang merupakan gangguan tulang

dengan gejala penurunan massa tulang sehingga tulang menjadi rapuh.

Osteoporosis terjadi karena ketidakseimbangan hormon kelamin pada pria

maupun wanita. Inilah alasan mengapa osteoporosis menjadi salah satu

15

Page 24: SEHAT DENGAN TEH

masalah yang dihadapi wanita pascamenopause manakala produksi

hormon esterogen yang memicu pertumbuhan tulang telah terhenti.

Studi terbaru di Cambridge, Inggris menunjukkan bahwa kebiasaan

minum teh secara teratur dapat mempertahankan keutuhan tulang dan

mencegah terjadinya osteoporosis. Dari studi yang melibatkan 1.200 orang

sampel wanita dengan kisaran usia 65 – 67 tahun ini dapat disimpulkan

bahwa mengonsumsi teh dapat menjaga kerapatan mineral tulang

(BMD/Bone Mineral Density) agar tetap aktif karena kandungan di dalam

teh yang berperan menyerupai hormon esterogen lemah.

4. Menyembuhkan Penyakit Ginjal

Teh, terutama teh hijau, telah terbukti mampu mengobati penyakit ginjal

dikarenakan kandungan senyawa golongan tanin yang terkandung dalam

teh. Dalam daun teh segar terdapat 30% senyawa penyamak tanin yag

sebagian besar dari golongan katekin. Tanin dalam bentuk EGCG yang

merupakan tanin paling dominan dalam teh hijau adalah yang paling

berkhasiat menyembuhkan penyakit ginjal.

Salah satu patokan penderita penyakit ginjal adalah meningkatnya

senyawa metilguanidin dalam darah maupun urin. Metilguanidin

merupalan racun yang potensial, indeks kesalahan metabolik, dan kondisi

patologis uremia.

Dengan eksperimen in vitro (menggunakan hati tikus) maupun in vivo

(menggunakan tikus percobaan), diketahui bahwa metilguanidin

diproduksi dari senyawa protein keratin melalui kreatol (5-hidroksi-

kreatinin) oleh oksigen aktif atau hidroksil radikal (radical scavering

action) pada beberapa penyakit ginjal.

Dari hasil percobaan, tanin yang diberikan pada tikus yang dirusak

ginjalnya dengan induksi adenin dapat menurunkan metilguanidin urin,

membuktikan bahwa tanin dapat menetralkan hidroksil radikal.

5. Mencegah Karies Gigi

Kadar fluoride alami dalam teh sangat efektif mengatasi gigi keropos.

Campuran antibakteeri tambahan juga aktif mencegah bakteri yang

menyebabkan gigi keropos, Streptococcus mutan. Hal ini disampaikan

oleh Prof. Dr. Masao Onishi dari Universitas Tokyo, Jepang.

16

Page 25: SEHAT DENGAN TEH

Kandungan fluor juga mendukung kesehatan email gigi sehingga dapat

menghambat bakteri penyebab napas tak sedap dan plak pada gigi.

Penelitian tentang obat kumur bahkan menunjukkan bahwa berkumur

dengan teh hijau untuk menghambat pertumbuhan plak gigi dengan

konsentrasi 0,2% ternyata lebih efektif daripada berkumur dengan

chlorhexidine berkonsentrasi sama.

6. Mengurangi Berat Badan

Studi yang dipublikasikan dalam International Journal of Obesity

menunjukkan bahwa katekin teh dapat membantu melawan obesitas.

Peneliti Jepang membandingkan berat badan dan massa lemak pada tikus

yang berenang atau tidak, dan antara yang diberi katekin atau tidak. Tikus-

tikus yang diberi umpan lemak tinggi dengan katekin teh tetap

menunjukkan pengurangan akumulasi lemak hingga 18% meskipun tanpa

olahraga (berenang). Pada tikus yang hanya berenang menunjukkan

pengurangan akukmulasi lemak 14%, sementara pada tikus yang berenang

dan mengonsumsi katekin menunjukkan pengurangan akumulasi lemak

hingga 33%.

Katekin mampu melawan obesitas dengan cara membakar kalori dan

mengurangi lemak tubuh.

7. Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Teh hitam dan teh hijau dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Teh

dapat mencegah atau membantu penyembuhan penyakit ringan sejenis

influenza hingga yang berat semacam kanker. Teh pun bisa meningkatkan

jumlah sel darah putih yang bertanggung jawab melawan infeksi.

Kemampuan teh untuk mencegah dan melawan flu tidak lepas dari

kandungan vitamin C yang tinggi. Vitamin ini juga bisa menurunkan

stress, sehingga para peneliti menganjurkan untuk setidaknya minum

secangkir teh per hari.

Selain mencegah flu, teh memiliki banyak manfaat lain yang berhubungan

dengan kekebalan tubuh, antara lain dapat menyegarkan tubuh, membantu

mengurangi kerapuhan dinding kapiler darah, menormalkan hiperfungsi

kelenjar gondok, serta mampu mengantisipasi pengaruh yang merugikan

karena aktivitas bakteri disentri.

17

Page 26: SEHAT DENGAN TEH

Katekin dalam teh mampu merusak protein pada dinding sel bakteri. Hal

ini disebabkan karena komponen fenol yang menghancurkan membran

sitoplasmanya. Rusaknya membran menyebabkan bakteri kehilangan

metabolisme penting dan kemampuan patogenitasnya, kemudian bakteri

akan mati.

8. Mencegah Arteriosklerosis

Penyempitan pembuluh darah arteri dengan jantung koroner merupakan

penyakit yang berkaitan erat satu sama lain. Penyakit-penyakit tersebut

disebabkan oleh arteriosklerosis, yaitu pengerasan pembuluh nadi karena

pembentukan plak lemak pada dinding lapisan dalam arteri.

Terbentuknya plak lemak dapat terjadi akibat hiperkolesterolemia atau

jenuhnya reseptor LDL (kolesterol jahat) sehubungan dengan konsumsi

makanan yang terlalu banyak mengandung kolesterol tinggi. Tumpukan

zat-zat tersebut akan mengalami oksidasi yang lama-kelamaan akan

membentuk plak yang dapat menyebabkan penyempitan dan pengerasan

arteri sehingga terjadi gangguan sirkulasi darah ke suatu organ.

Katekin dan theaflavin dalam teh membantu menyingkirkan radikal bebas.

Dengan demikian, radikal bebas tidak memiliki kesempatan mengoksidasi

LDL yang dapat membentuk plak pada dinding arteri, yang menyebabkan

terjadinya arteriosklerosis.

9. Menghambat Perkembangan Virus

Ada empat polifenol utama dalam daun teh, yaitu epikatekin (EC),

epikatekin galat (ECG), epigalokatekin (EGC), dan epigalokatekin galat

(EGCG).

EGCG merupakan katekin yang membawa 10 – 50% dari kandungan

katekin pada daun teh dan merupakan katekin yang aktivitas

antioksidannya paling kuat. Kebanyakan manfaat positif daun teh berasal

dari EGCG yang terkandung di dalamnya.

Aktivitas antibakteri dalam teh telah dibuktikan oleh para ahli di dunia.

Salah satu hasilnya adalah teh hijau ternyata mampu menghambat aktivitas

bakteri Salmonella typhi dan Escherichia coli yang sensitif ampisilin.

Di dalam saluran pencernaan, teh mambantu melawan keracunan makanan

dan penyakit seperti kolera, tifus, dan disentri. Tercatat ada 72 tanaman

beracun yang dapat dinetralisir oleh teh.

18

Page 27: SEHAT DENGAN TEH

Katekin dalam teh juga menghambat perkembangan virus HIV (Human

Immunodeficiency Virus) yang menyerang sel-sel T pembantu dalam

sistem imun. Ketika katekin masuk ke dalam tubuh, katekin akan bekerja

memblokade reseptor CD4 sehingga virus HIV akan sulit masuk ke dalam

tubuh. CD4 merupakan protein yang diperlukan oleh virus HIV untuk bisa

masuk ke dalam tubuh manusia. Bila CD4 diubah, maka virus HIV tidak

akan bisa berkembang. Berdasarkan kemampuan yang dimiliki teh inilah

maka konsumsi teh dianggap dapat membantu orang-orang yang terinfeksi

virus HIV. Dengan mengonsumsi teh, diharapkan dapat menghanbat

perkembangan virus HIV di dalam tubuh.

Perlu diingat bahwa teh bukanlah obat anti-HIV AIDS. Namun, teh hanya

berfungsi sebagai bahan untuk pencegahan sekunder bagi virus HIV.

Selain menghambat perkembangan virus HIV, katekin dalam teh juga

berfungsi untuk mengurangi kemungkinan resistensi virus HIV terhadap

bat anti virus.

10. Mencegah Arthritis

Arthritis atau radang sendi merupakan penyakit yang menyebabkan nyeri

luar biasa dan bisa menurunkan kualitas hidup. Terdapat lebih dari 100

jenis radang sendi dengan berbagai penyebabnya. Salah satunya yang

terkenal adalah radang sendi karena asam urat. Peningkatan kadar asam

urat dalam darah terjadi akibat percepatan boisintesis purin (adenin dan

guanin untuk membentuk DNA) dari asam amino atau degradasi purin

berlebih karena adanya kematian sel, kelebihan asupan asam nukleat dan

proteon melalui makanan, atau ekskresi asam urat ginjal yang tidak

sempurna.

Rajin mengonsumsi teh bisa mencegah penyakit arthritis. Dari hasil

penelitian pada model mencit arthritis yang terinduksi kolagen, polifenol

teh secara signifikan mereduksi insidensi dan keparahn arthritis. Ekspresi

mediator inflamatori yang meliputi siklooksigenase-2, interferon gama,

dan TFN-alpha lebih rendah pada sendi arthritis dari mencit yang diberi

polifenol dari teh.

11. Mencegah Parkinson dan Alzheimer

19

Page 28: SEHAT DENGAN TEH

Hasil riset menunjukkan bahwa beberapa senyawa dalam teh bisa

melindungi sel-sel otak dari kerusakan, yang bila parah akan

mengakibatkan penyakit Alzheimer dan Parkinson.

Penelititan melibatkan 1.003 orang dewasa berusia di atas 70 tahun lebih

yang diminta mengisi angketangket mengenai kebiasaan mereka minum

teh serta kondisi fisik yang mereka rasakan. Dari penelitian ini, diperoleh

hasil bahwa orang-orang yang minum dua cangkir atau lebih teh (terutama

teh hijau) setiap harinya mengalami lebih sedikit kemunduran mental

dibandingkan mereka yang minum hanya tiga cangkir atau kurang setiap

minggunya.

Hasil studi menunjukkan bahwa EGCG yang terkandung dalam teh dapat

menurunkan produksi protein beta-amiloid, yang secara normal dapat

berakumulasi di otak dan menyebabkan gangguan saraf serta hilangnya

daya ingat. EGCG berfungsi untuk memblok proses utama pembentukan

protein yang berkaitan dengan Alzheimer dalm sel otak.

Dr, Jun Tan, peneliti senior, mengatakan bahwa setiap harinya manusia

membutuhkan 1.500 – 1.600 mg EGCG. Dosisi tersebut telah diteliti pada

relawan dan terbukti aman.

12. Mencegah Penyakit Hati

Cirrhosis adalah pembengkakan karena meningkatnya cairan pada hati.

Penyakit hati ini disebabkan oleh kelebihan zat besi dalam tubuh. Teh

terbukti dapat menurunkan zat besi di seluruh tubuh yang berpengaruh

langsung melindungi hati.

Teh mengandung senyawa polifenol yang (katekin) yang yang berfungsi

melindungi hati dari radikal bebeas dengan cara meningkatkan enzim

glutathione-S-transferase (GST).

20

Page 29: SEHAT DENGAN TEH

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Simpulan dari karya tulis ini adalah sebagai berikut:

1. Teh telah dipercaya sebagai obat yang mujarab sejak zaman nenek

moyang kita.

2. Di dalam teh terdapat banyak zat-zat yang bermanfaat bagi tubuh.

3. Karena banyaknya zat-zat bermanfaat yang terkandung di dalamnya, teh

dapat mencegah berbagai macam penyakit berbahaya.

B. Saran

1. Minumlah minimal satu cangkir teh setiap harinya untuk mengurangi

stress dan mencegah berbagai macam penyakit.

2. Memanfaatkan teh tidak hanya sebagai minuman biasa, tapi juga sebagai

obat yang alami.

21

Page 30: SEHAT DENGAN TEH

DAFTAR PUSTAKA

Soraya, Noni. 2007. Sehat dan Cantik Berkat Teh Hijau. Jakarta: Penebar

Swadaya.

Tim Penulis PS. 1993. Pembudidayaan dan Pengolahan Teh. Jakarta: Penebar

Swadaya.

Aryulina, Diah, et.al. 2007. Biologi SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta: Esis.

22