sediaan sirup

17
SEDIAAN SIRUP Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Dasar Disusun oleh : Nama : Dian Marlina Nur Hidayati NIM : 201310410311020 Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang 2013/2014 1 Makalah

Upload: arina-swastika-maulita

Post on 20-Dec-2015

303 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

Sediaan Sirup

TRANSCRIPT

Page 1: Sediaan Sirup

SEDIAAN SIRUP

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Dasar

Disusun oleh :

Nama : Dian Marlina Nur Hidayati

NIM : 201310410311020

Program Studi Farmasi

Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

2013/2014

1

Makalah

Page 2: Sediaan Sirup

Kata Pengantar

Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya saya

dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sediaan Sirup” dengan tema “Hubungan

Farmasi dengan Fisika” untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Dasar.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih ada kekurangan serta

masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya,

dan saya pada khususnya. Terima kasih.

Malang, 12 oktober 2013

Penulis

2

Page 3: Sediaan Sirup

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2

DAFTAR ISI. . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3

BAB 1 PENDAHULUAN. . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

1.1 Latar Belakang. . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

1.2 Rumusan Masalah. . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

1.3 Tujuan. . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

BAB II PEMBAHASAN. . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5

2.1 Definisi sirup. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5

2.2 Komponen sirup. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5

2.3 Pembuatan sirup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7

2.4 Kestabilan sirup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8

2.5 Penyimpanan sirup. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8

BAB III PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11

Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11

Daftar pustaka. . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12

3

Page 4: Sediaan Sirup

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangSuatu zat cair memiliki kemampuan tertentu sehingga suatu padatan yang dimasukan

kedalammya mendapat gaya tahanan yang diakibatkan peristiwa gesekan antara permukaan

padatan tersebut dengan zat cair, salah satunya adalah sirup.

Sirup adalah salah satu bentuk sediaan cair yang dalam dunia farmasi yang dikenal luas oleh

masyarakat. Saat ini, banyak sediaan sirup yang beredar di pasaran dari berbagai macam merk,

baik yang generik maupun yang paten. Biasanya, orang-orang mengunakan sediaan sirup karena

disamping mudah penggunaannya, sirup juga mempunyai rasa yang manis dan aroma yang

harum serta warna yang menarik sehingga disukai oleh berbagai kalangan, terutama anak-anak

dan orang yang susah menelan obat dalam bentuk sediaan oral lainnya.

Sirup didefinisikan sebagai sediaan cair yang mengandung sukrosa, kecuali dinyatakan lain,

kadar sakarosa tidak kurang dari 64% dan tidak lebih dari 66%. Secara umum, sirup dibagi

menjadi 2 macam yaitu Non Medicated Syrup/Flavored Vehicle Syrup (seperti: cherry syrup,

cocoa syrup, orange syrup) dan Medicated Syrup atau sirup obat (seperti: sirup piperazina

sitrat, sirup isoniazid). Sedangkan. dalam menguji sediaan sirup ada beberapa parameter yang

harus dilakukan, antara lain: bobot jenis, viskositas dan volume terpindahkan.

1.2 Rumusan masalah

1. Bagaimana cara pembuatan sediaan sirup?

2. Apa saja komponen yang terdapat dalam sediaan sirup?

3. Bagaimana kestabilan dan cara penyimpanan sediaan sirup?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui cara pembuatan sediaan sirup

2. Mengetahui komponen yang terdapat dalam sediaan sirup

3. Mengetahui cara penympanan dan kestabila sediaan sirup

4

Page 5: Sediaan Sirup

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi

Menurut Farmakope edisi III, sirup adalah sediaan cair berupa larutan yang mengandung

sukrosa. Kadar sukrosa tidak kurang dari 64% dan tidak lebih dari 66%. Sirup adalah larutan oral

yang mengandung sukrosa atau gula lain dalam kadar tinggi (Anonim, 1995). Secara umum, sirup

merupakan larutan pekat dari gula yang ditambah obat atau zat pewangi dan merupakan larutan

jernih berasa manis. Sirup adalah sediaan cair kental yang minimal mengandung 50% sukrosa

(Ansel et al, 20005).

Dalam perkembangannya, banyak sekali pengertian mengenai sirup. Sirup adalah sediaan

cair berupa larutan yang mengandung sukrosa (Anonim, 1979). Sirup adalah sediaan cairan kental

untuk pemakaian dalam, yang minimal mengandung 90% sukrosa (Voigt, 1984).

2.2   Komponen Sirup

1. Pemanis

Pemanis berfungsi untuk memperbaiki rasa dari sediaan. Dilihat dari kalori yang dihasilkan

dibagi menjadi pemanis berkalori tinggi dan pemanis berkalori rendah. Adapun pemanis berkalori

tinggi, misalnya: sorbitol, sakarin dan sukrosa, sedangkan yang berkalori rendah seperti laktosa.

2.                  Pengawet Antimikroba

Digunakan untuk menjaga kestabilan obat dalam penyimpanan agar dapat bertahan lebih

lama dan tidak ditumbuhi oleh mikroba atau jamur.

3.         2. Perasa dan Pengaroma

Hampir semua sirup disedapkan dengan pemberi rasa buatan atau bahan-bahan yang berasal

dari alam untuk membuat sirup mempunyai rasa yang enak. Karena sirup adalah sediaan cair,

pemberi rasa ini harus mempunyai kelarutan dalam air yang cukup. Pengaroma ditambahkan ke

dalam sirup untuk memberikan aroma yang enak dan wangi. Pemberian pengaroma harus sesuai

dengan rasa sediaan sirup, misalnya sirup dengan rasa jeruk diberi aroma citrus.

4.         3. Pewarna

Pewarna yang digunakan umumnya larut dalam air dan tidak bereaksi dengan komponen

lain dalam sirup dan warnanya stabil dalam kisaran pH selama penyimpanan. Penampilan

keseluruhan dari sediaan cair terutama tergantung pada warna dan kejernihan. Pemilihan warna

biasanya dibuat konsisten dengan rasa. Banyak sediaan sirup, terutama yang dibuat dalam

perdagangan mengandung pelarut-pelarut khusus, pembantu kelarutan, pengental dan stabilisator.

5

Page 6: Sediaan Sirup

Stabilitas Kimia

Stabilitas kimia adalah kemampuan suatu produk untuk bertahan dalam batas yang ditetapkan

sepanjang periode penyimpanan dan penggunaan, sifat kimia dan karakteristiknya sarna dengan

yang dimilikinya pada saat dibuat. Stabilitas kimia pada sediaan sirup dilakukan untuk

mempertahankan keutuhan kimiawi dan potensiasi yang tertera pada etiket dalam batas yang

dinyatakan dalam spesifikasi.

Uji stabilitas kimia sediaan sirup :

1.      Identifikasi

2.      Penetapan Kadar

Stabilitas Fisika

Stabilitas fisika adalah tidak terjadinya perubahan sifat fisik dari suatu produk selama

waktu  penyimpanan. Stabilitas fisika pada sediaan sirup dilakukan untuk mempertahankan

keutuhan fisik meliputi perubahan warna, perubahan rasa, perubahan bau, perubahan tekstur atau

penampilan.

Uji stabilitas fisika sediaan sirup :

1.   Organoleptik seperti bau, rasa, warna

2.   pH                  

3.   Berat jenis      

4.   Viskositas       

5.   Kejernihan larutan          

6.   Volume terpindahkan       

7.   Kemasan, meliputi etiket, brosur, wadah, peralatan pelengkap seperti sendok, no. batch dan

leaflet.

Stabilitas Mikrobiologi

Stabilitas mikrobiologi suatu sediaan adalah keadaan di mana sediaan bebas dari

mikroorganisme atau tetap memenuhi syarat batas mikroorganisme hingga batas waktu tertentu.

Stabilitas mikrobiologi pada sediaan sirup untuk menjaga atau mempertahankan jumlah dan

menekan pertumbuhan mikroorganisme yang terdapat dalam sediaan sirup hingga jangka waktu

tertentu yang diinginkan. Uji stabilitas mikrobiologi sediaan sirup :

1.      Jumlah cemaran mikroba ( uji batas mikroba ), untuk sediaan oral (sirup, tablet, granul, sirup

kering, granul) dan rektal :

·         Total bakteri aerob : Tidak lebih dari 10.000 CFU / gram atau ml.

·         Total jamur/fungi : Tidak lebih dari 100 CFU / gram atau ml

6

Page 7: Sediaan Sirup

·         Escherichia coli, staphyloccocus : negatif

2.      Uji efektivitas pengawet

3.      Untuk sediaan antibiotik dilakukan Penetapan Antibiotik secara Mikrobiologi

Stabilitas Farmakologi

Stabilitas farmakologi pada sediaan sirup dilakukan untuk menjamin identitas, kekuatan,

kemurnian,dan parameter kualitas lainnya dalam kurun waktu tertentu sehingga efek terapi tidak

berubah selarna usia guna sediaan sirup.

Stabilitas Toksikologi

Stabilitas toksikologi sediaan sirup dilakukan untuk menguji kemampuan suatu produk untuk

bertahan dalam batas yang ditetapkan sepanjang periode penyimpanan dan penggunaan, sifat dan

karakteristiknya sarna dengan yang dimilikinya pada saat dibuat sehigga tidak terjadi peningkatan

bermakna dalam toksisitas selama usia guna.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Stabilitas Sediaan Sirup

1. Faktor Internal     

Formulasi

 Kemasan atau wadah primer

2.  Faktor Eksternal

Suhu

 pH

 Pelarut

 Kelembaban

Intensitas Cahaya

2.3 Pembuatan Sirup

      Kecuali dinyatakan lain, sirup dibuat dengan cara sebagai berikut: Buat cairan untuk sirup,

dipanaskan, lalu ditambahkan gula. Jika perlu didihkan hingga larut. Tambahkan air mendidih

secukupnya hingga diperoleh bobot yang dikehendaki. Busa yang terjadi, serkai dibuang. Pada

pembuatan sirup dari simplisia yang mengandung glukosida antrakinon, ditambahkan natrium

karbonat sejumlah 10% bobot simplisia.pada pembuatan sirop simplisia untuk persediaan di

7

Page 8: Sediaan Sirup

tambahkan Nipagin 0,25% b/v atau pengawet yang cocok.sirop disimpan dalam wadah tertutup

rapar,dan di tempat yang sejuk.

2.4  Kestabilan Sirup

1. Cara memasukkan sirup dalam botol

            Cara memasukkan sirup ke dalam botol penting untuk kestabilan sirup dalam penyimpanan,

supaya awet (tidak berjamur). Sebaiknya sirup disimpan dengan cara :

a.       Sirup yang sudah dingin disimpan dalam wadah yang kering. Tetapi pada pendinginan ada

kemungkinan terjadinya cemaran sehingga terjadi penjamuran.

b.      Mengisikan sirup panas-panas kedalam botol panas ( karena sterilisasi ) sampai penuh sekali

sehingga ketika disumbat dengan gabus terjadi sterilisasi sebagian gabusnya, lalu sumbat gabus

dicelup dalam lelehan paraffin sodium yang menyebabkan sirup terlindung dari pengotoran udara

luar.

c.       Sterilisasi sirup, disini harus diperhitungkan pemanasan 30 menit, apakah tidak berakibat

terjadinya gula invert.Sterilisasi sirup, disini harus diperhitungkan pemanasan 30 menit, apakah

tidak berakibat terjadinya gula invert.

d.      Dari ketiga cara memasukkan sirup ke dalam botol yang terbaik adlah cara ketiga. Dalam ilmu

farmasi sirup banyak digunakan karena dapat berfungsi sebagai:

1.      Obat, misalnya : chlorfeniramini maleatis sirupus.

2.      Corigensia saporis

Corigensia odoris

Corigensia colouris

3.      Pengawet, misalnya : sediaan dengan bahan pembawa sirup karena konsentrasi gula yang

tinggi mencegah pertumbuhan bakteri.

2.5 Penyimpanan

     Dalam wadah tertutup rapat dan diletakkan di tempat sejuk.

2.6.  Contoh-contoh sediaan sirup

1.   Ferrosi Iodidi Sirupus

Cara Pembuatan: 20 bagian ferrum pulveratum dicampur dengan 60 bagian air, tambahkan 41

bagian Iodium sedikit demi sedikit sambil digerus. Setelah warna coklat hilang maka larutan

disaring, dimasukkan kedalam larutan ½ bagian acidum citricum dan 600 bagian sakarosa dalam

200 bagian air panas. Untuk mencegah terjadinya oksidasi dari ferro Iodida maka ujung corong

masuk kedalam larutan sakarosa. Sisa serbuk besi pada kertas saring dicuci dengan air sampai

diperoleh 1000 bagian sirup.

8

Page 9: Sediaan Sirup

2.      Sirupus Simplex = Sirup Gula

Cara Pembuatan : larutkan 65 bagian sakarosa dalam larutan metil paraben 0,25 % secukupnya

hingga diperoleh 100 bagian sirup

Pemerian : cairan jernih, tidak berwarna

Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat, di tempat sejuk

3.      Auranthii Sirupi = Sirup Jeruk Manis

Cara Pembuatan : campur 10 bagian kulit buah jeruk manis yang telah dipotong kecil-kecil

dengan 20 bagian larutan metil paraben 0,25%. Biarkan dalam tempat tertutup selama 12 jam.

Pindahkan ke dalam perkolator, perkolasi dengan larutan metil paraben 0,25% secukupnya hingga

diperoleh 37 bagian perkolat. Tambahkan 63 bagian gula pada suhu kamar atau pada pemanasan

perlahan-lahan dalam tempat tertutup hingga diperoleh 100 bagian sirup

Pemerian : cairan kental, jernih, warna coklat, bau khas aromatik.

4.   Sirrupus Thymi

Cara pembuatan : campurlah 15 bagian herba timi dengan air sesukupnya dan diamkan 12 jam

dalam bejana tertutup. Masukan dalam perkolatordan sari dengan air, perkolat dipanasi sampai 90

0C dan diserkai hingga diperoleh 36 bagian hasil perkolat. Masukan dalam bejana tertutup dan

tambahkan 64 bagian gula panaskan dengan pemanasan lemah hingga diperoleh 100 bagian sirup.

Pemerian : sirup warna coklat, bau dan rasa seperti thymi.

- Sirup-sirup yang tercantum dalam FI edisi III

1. Chlorpheniramini maleatis sirupus

2. Cyproheptadini hydrochloridi sirupus

3. Dextrometorphani hydrobromidi sirupus

4. Piperazini citratis sirupus

5. Prometazini hydrochloridi sirupus

6. Methidilazini hydrochloridi sirupus

7. Sirupus simplex yang dibuat dengan melarutkan 65 bagian sacharosa dalam larutan metil paraben

secukupnya hingga diperoleh 100 bagian sirup.

Dalam perdagangan dikenal “dry syrup” yaitu syrup berbentuk kering yang kalau akan dipakai

ditambahkan sejumlah pelarut tertentu atau aqua destilata, biasanya berisi zat yang tidak stabil

dalam suasana berair.

2.7        Keuntungan dan Kerugian Sediaan Sirup

  Keuntungannya, antara lain :

9

Page 10: Sediaan Sirup

1.      Merupakan campuran yang homogen.

2.       Dosis dapat diubah-ubah dalam pembuatan.

3.      Obat lebih mudah diabsorbsi.

4.      Mempunyai rasa manis.

5.      Mudah diberi bau-bauan dan warna sehingga menimbulkan daya tarik untuk anak.

6.      Membantu pasien yang mendapat kesulitan dalam menelan obat.

. Kerugiannya, antara lain:

1.      Ada obat yang tidak stabil dalam larutan.

2.      Volume dan bentuk larutan lebih besar.

3.      Ada yang sukar ditutupi rasa dan baunya dalam sirup.

10

Page 11: Sediaan Sirup

BAB III

KESIMPULAN

Menurut Farmakope edisi III, sirup adalah sediaan cair berupa larutan yang mengandung sukrosa.

Kadar sukrosa tidak kurang dari 64% dan tidak lebih dari 66%. Sirup adalah larutan oral yang

mengandung sukrosa atau gula lain dalam kadar tinggi (Anonim, 1995). Sirup terdiri atas

komponen pewarna, pemanis, pengaroma. Pembuatan sirup dapat dilakukan dengan cara

dipanaskan, lalu ditambahkan gula. Jika perlu didihkan hingga larut. Tambahkan air mendidih

secukupnya hingga diperoleh bobot yang dikehendaki. Busa yang terjadi, serkai dibuang. Pada

pembuatan sirup dari simplisia yang mengandung glukosida antrakinon, ditambahkan natrium

karbonat sejumlah 10% bobot simplisia.pada pembuatan sirop simplisia untuk persediaan di

tambahkan Nipagin 0,25% b/v atau pengawet yang cocok.sirop disimpan dalam wadah tertutup

rapar,dan di tempat yang sejuk.

11

Page 12: Sediaan Sirup

DAFTAR PUSTAKA

http://ardakartiwan.blogspot.com/2011/08/cefixime-antibiotika-golongan.html

http://www.arisclinic.com/2011/07/cefixime/

http://industri10yusup.blog.mercubuana.ac.id/2010/10/07/sodium-benzoat-oleh-faisal/

http://en.wikipedia.org/wiki/File:Sodium-benzoate-skeletal.png

http://etd.eprints.ums.ac.id/1472/1/K100040084.pdf

http://antometa208.blogspot.com/2011/08/stabilitas-sediaan-sirup.html

http://medicastore.com/obat/10172/CEFIXIME_OGB_DEXA_DRY_SYRUP.html

http://antometa208.blogspot.com/2011/08/stabilitas-sediaan-sirup.htm

12