satuan acara perkuliahan

12
SATUAN ACARA PERKULIAHAN A. Identitas 1. Jurusan/Program Studi : Ilmu Pendidikan/Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 2. Matakuliah : Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini 3. Kode Matakuliah : 4. Bobot SKS : 2 (dua) 5. Jumlah Tatap Muka : 2 (dua) kali tatap muka B.. Deskripsi Matakuliah : Setelah menempuh mata kuliah konsep dasar pendidikan anak usia dini, mahasiswa diharapkan dapat menguasai tentang pengertian, tujuan, fungsi, karakteristik, dan sejarah perkembangan pendidikan anak usia dini. Di samping itu juga diharapkan memahami program, strategi pembelajaran anak usia dini, dan memahami peran orang tua terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini, yang meliputi perkembangan fisik, moral, emosional, intelektual dan spiritual. C. Standar Kompetensi Menguasai konsep dasar pendidikan anak usia dini (PAUD), yaitu pendidikan anak usia 0-8 tahun, secara komprehensip dan mendalam, yang meliputi pendidikan dalam keluarga, taman penitipan anak (TPA), Play group, taman kanak-kanak, hingga pendidikan anak kelas awa sekolah dasar (SD). D. Kompetensi Dasar 1. Mendiskripsikan pengertian, tujuan, dan karakteristik pendidikan anak usia dini. 2. Mendiskripsikan sejarah perkembangan pendidikan anak usia dini. E. Indikator 1. Menyimpulkan pengertian pendidikan anak usia dini berdasarkan teori para ahli pendidikan anak usia dini.

Upload: pipitpagardewa

Post on 24-Nov-2015

20 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

ttttttttttttttttttttttttttttt

TRANSCRIPT

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHANA. Identitas

1. Jurusan/Program Studi: Ilmu Pendidikan/Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

2. Matakuliah

: Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini

3. Kode Matakuliah:

4. Bobot SKS

: 2 (dua)

5. Jumlah Tatap Muka: 2 (dua) kali tatap mukaB.. Deskripsi Matakuliah:

Setelah menempuh mata kuliah konsep dasar pendidikan anak usia dini, mahasiswa diharapkan dapat menguasai tentang pengertian, tujuan, fungsi, karakteristik, dan sejarah perkembangan pendidikan anak usia dini. Di samping itu juga diharapkan memahami program, strategi pembelajaran anak usia dini, dan memahami peran orang tua terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini, yang meliputi perkembangan fisik, moral, emosional, intelektual dan spiritual. C. Standar Kompetensi

Menguasai konsep dasar pendidikan anak usia dini (PAUD), yaitu pendidikan anak usia 0-8 tahun, secara komprehensip dan mendalam, yang meliputi pendidikan dalam keluarga, taman penitipan anak (TPA), Play group, taman kanak-kanak, hingga pendidikan anak kelas awa sekolah dasar (SD).D. Kompetensi Dasar1. Mendiskripsikan pengertian, tujuan, dan karakteristik pendidikan anak usia dini.2. Mendiskripsikan sejarah perkembangan pendidikan anak usia dini.

E. Indikator1. Menyimpulkan pengertian pendidikan anak usia dini berdasarkan teori para ahli pendidikan anak usia dini.

2. Menyebutkan tujuan pendidikan anak usia dini dengan tepat

3. Mengemukakan fungsi pendidikan anak usia dini dengan tepat4. menguraikan sejarah perkembangan PAUD di Indonesia secara rinci.

F. Tujuan

1. Dapat menjelaskan pengertian pendidikan anak usia dini secara tepat

2. Dapat mengemukakan tujuan pendidikan anak dalam keluarga dengan benar

3. Dapat menunjukkan tujuan taman penitipan anak (TPA) dengan benar

4. Dapat menyebutkan tujuan Play Group dengan tepat.5. Dapat menyebutkan tujuan taman kanak-kanak secara tepat

6. Membedakan maksud dan tujuan Taman Kanak-kanak dengan Roudhatul Atfal secara jelas.

7. Memberi alasan pentingnya pendidikan anak usia dini

8. Mendiskripsikan sejarah pendidikan anak usia dini Indonesia pada masa penjajahan Belanda9. Mendiskripsikan sejarah pendidikan anak usia dini Indonesia pada masa penjajahan Jepang.10. Mendiskripsikan sejarah pendidikan anak usia dini Indonesia pada masa pemerintahan Orde Lama11. Mendiskripsikan sejarah pendidikan anak usia dini Indonesia pada masa pemerintahan Orde Baru.12. Mendiskripsikan sejarah pendidikan anak usia dini Indonesia pada masa pemerintahan Orde Reformasipenjajahan BelandaG. Uraian Materi1. Seorang pakar pendidikan anak usia dini bernama Prof. Marjory Ebbeck, dari Australia, menyatakan bahwa pengertian pendidikan anak usia dini adalah pelayanan kepada anak mulai lahir sampai umur8 tahun. Sedangkan menurut UURI No. 21 tahun 2001 tentang sisitem pendidikan nasional, menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun, yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Menurut Hibana S. Rahman, 2005: 4, makna pendidikan anak usia dini adalah upaya yang terencana dan sistematis yang dilakukan oleh pendidik atau pengasuh anak usia 0 8 tahun dengan tujuan agar anak mampu mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal.2. Hakikat Pendidikan anak prasekolah, Yaitu a. Pusat pengembangan kepribadian anak (child development centre), yaitu memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani serta mengembangkan bakat-bakatnya secara optimal. Selain itu juga memberikan bimbingan secara seksama agar anak-anak memiliki sifat-sifat, nilai0nilai dan kebiasaan-kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat.

b. Pusat kesejahteraan anak (child welfare centre), maksudnya ialah taman kanak-kanak memberikan pembinaan kesejahteraan yang diperlukan anak dalam masa mudanya untuk mencegah timbulnya akibat negatif di kemudian hari.c. Sebagai usaha untuk membantu orang tua atau keluarga, yakni membantu kehidupan jasmani dan rohani anak yang diperlukan bagi pengembangan kepribadiannya.

d. Sebagai usaha untuk memajukan masyarakat khususnya masyarakat pedesaan, yakni dengan membina generasi muda sedini mungkin secara terencana, mantap serta penuh rasa tanggung jawab.

3, Tujuan dan Fungsi Pendidikan Anak Usia Dini

Secara umum tujuan program pendidikan anak usia dini adalah memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal dan menyeluruh sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai kehidupan yang dianut. Apabila mengacu pada kurikulum berbasis kompetensi (KBK), Pendidikan Anak Usia Dini bertujuan untuk membantu mengembangkan seluruh potensi dan kemampuan, intelektual, emosional, moral dan agama secara optimal dalam lingkungan pendidikan yang kondusif, demokratis, dan kompetitif.

Sedangkan tujuan PAUD secara khusus adalah agar supaya anak:

a. Mampu mengelola gerakan dan keterampilan tubuh termasuk gerakan-gerakan yang mengontrol gerakan tubuh, gerakan halus dan gerakan kasar.

b. Memperoleh pengetahuan tentang pemeliharaan tubuh, kesehatan dan kebugaran tubuh.

c. Mampu berfikir secara kritis, memberi alasan, memecahkan masalah,dan menemukan hubungan sebab akibat.

d. Mampu memanfaatkan indera penglihatan dan dapat memvisualisasikan suatu obyek, termasuk mampu menciptakan imajinasi mental internal dan gambar-gambar.

e. Mampu mengembangkan keingintahuan tentang dunia, kepercayaan diri sebagai anak didik, kreativitas dan inisiatif pribadi.f. Mampu mengembangkan konsep diri dan sikap positif terhadap belajar, kontrol dan rasa memiiki.

g. Mampu memahami keadaan diri manusia secara internal, refleksi diri, berfikir metakognisi dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan spiritual, moral dan kepercayaan agama

h. Mampu mengenal, memahami serta mengapresiasi flora fauna dan lingkungan alam sebagai kebesaran ciptaan Allah.

4. Fungsi PAUD

Adapun fungsi pendidikan anak usia dini, khususnnya pendidikan prasekolah sebagai berikut:

a. Penanaman aqidah dan keimananb. Pembentukan dan pembiasaan prilaku positif

c. Pengembangan pengetahuan dan keterampilan dasar

d. Pengembangan motivasi dan sikap belajar positif

e. {engembangan segenap potensi yang dimiliki

Fungsi program kegiatan belajar di TK sebagai berikut:

a. Mengembangkan seluruh kemampuan yang dimiliki anak sesuai dengan tahap perkembangannya.

b. Mengenalkan anak kepada dunia sekitar

c. Mengembangkan sosialissi anak

d. Mengenalkan peraturan dan menanankan disiplin pada anak

e. Memberikan kesempatan pada anak untuk menikmati masa bermainnya.

5. Ruang Lingkup Anak Usia Dini

Ruang lingkup anak usia dini usia 0-8 tahun, dapat dibedakan pentahapannya, sebagai berikut:

a. Usia 0 1 tahun, usia bayi

b. Usia 1 3 tahun, usia batita (bawah tiga tahun)

c. Usia 4 6 tahun Usia pra sekolah

d. Usia 7 8 tahun usia SD kelas awal.

6, Pentingnya PAUD

Ditinjau dari segi kelanjutan pendidikan anak, PAUD merupakan fondasi bagi dasar kepribdian anak. Anak yang mendapatkan pembinaan sejak usia dini akan dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental, yang berdampak pada peningkatan prestasi belajar, etos kerja dan produktifitas dan akhirnya anak akan lebih mampu mandiri dan mengoptimalkan potensi yang dimiliki.

Ditinjau dari segi perkembangan otak, maka pada tahap perkembangan otak usia dini menempati posisi yang paling vital, yaitu mencpai 80 % perkembangan otak. Ketika lahir, bayi mencapai perkembangan otak 25 % orang dewasa,50 % dicapai usia 4 tahun, dan 80 % dicapai pada usia 8 tahun, dan selebihnya diproses hingga mencapai usia 18 tahun. Oleh karena itu usia dini juga disebut Golden Age, usia emas, karena perkembangan yang luar biasa itu.7. Sejarah Pendidikan Anak Usia Dini

a. Pada Masa Penjajahan Belanda,

Pada masa ini PAUDbelum mendapat perhatian yang berarti, namun secara terbatas pemerintah Belanda telah menyelenggarakan lembaga pendidikan untuk anak dini usia atau lembaga pendidikan prasekolah. Pendidikan ini hanya diperuntukkan bagi anak-anak keturunan Belanda dan bangsa Eropa lainnya, sangat sedilit bagi keturunan pribumi, itupun hanya bagi keturunan ningrat atau bangsawan.

Ditinjau dari segi materi, maka materi yang diajarkan pada lembaga pendidikan tersebut banyak diimpor dari Belanda, yakni model Fobebel, yang lebih menekankan bermain dan kegiatan-kegiatan anak keseharian, seperti berkebun, memelihara binatang dll.

Kurikulumyang dirancang Froeble meliputi kegiatan seni dan keahlian serta pembangunan atau konstruksi, yang dilakukan dengan bermain lilin,balok-balok, menggunting kertas, menganyam, melipat kertas, menggambar, menyulam Menyanyi, bermain, berbahasa, dan aritmatika.

Selain menggunakan sitem Frobel juga menggunakan sistem Montesorry. Yang lebih menekankan pada kebebsab individu anak untuk beraktivitas dan mengembangkan diri. Sasaran utamnya diarahkan untuk mengembngkan kepribadian anak secara internal, seperti kemandirian, disiplin,kepercayaan diri dsb. Pada sistem montesorry memandang persepsi anak terhadap duniasebagai dasar dari ilmu pengetahuan. Untuk itu seluruh indera anak dilatih sehingga dapat menemukan hal-hal yang bersifat ilmu pengetahuan.

Model pendidikan tersebut bagi bangsa Indonesia merupakan embrio atau inspirasi untuk mengembangkan pendidikan, termasuk pendidikan anak usia dini. Inisiatif tersebut dibawah naungan organisasi, seperti Muhammadiyah, aisyiyah dan persatuan wanita lainnya membangun lembaga pendidikan.

Selanjutnya upaya tersebut dilanjutkan oleh Ki Hajar Dewantoro, dengan gerakkannya mendirika TAMAN SISWA, salah satu yang ditangani adalah program pendidikan anak di bawah 7 tahun, yang berorientasi nasionalis, dengan nama TAMAN INDRIA (taman Lima Indera) tahun 1922. Lembaga pendidikan prasekolah mulai mendapat perhatian. Sejumlah organissi Islam dan pesantren juga turut membangun dan mengelola program pendidikan anak usia dini, walaupun dengan materi dan metode pelajaran yang masih terbatas,namun lembaga tersebut terus berjalan.2. Masa Pnjajahan Jepang

Pada masa ini bangsa Indonesia semakin mendapat tekanan yang luar biasa, sehingga kondisi sosial, ekonomi, polotik termasuk pendidikan semakin tidak menentu. Pendidikan prasekolah yang dikelola oleh swasta terus berlanjut, dengan keadaan yang semakin merosot baik secara kuantitas maupun kualitasnya. Hal ini sampai Jepang meninggalkan Indonesia, karena kekalahannya pada Perang Duni II.3. Masa Pemerintahan Orde Lama.

Di awal kemerdekaan Indonesia dari penjajahan wa;aupun masih kacau tetapi semangan membangun bangsa terus berkobar. Di tengah perjuangan untuk menunnjukkan eksistensi diri sebagai bangsa yang merdeka, munullah beberaapa organisasi dan gerakan yang berupaya meningkatkan lualitas bangsa, antara lain sebuah perkumpulan wanita yang mendirikan yayasan pendidikan lanjut wanita, di antaranya membuka Pendidikan Guru TK Nasional di Jakarta. Sehingga mutu pendidikan secara berangsur mengalami peningkatan. Kedudukan Pendidikan anak semakin kuat dengan adanya UU No, 4 tahun 1950, tentang pokok-pokok Pendidikan dan Pengjaran. Dngan UU tersebut secara resmi pemerintah Indonesia mengakui eksistensi Taman Kanak-kanak sebagai salah satu komponen dari sistem Pendidikan Nasional.

Guna memantapkan pendidikan prasekolah. Pada tahun 1964, pemerintah melalui Depdikbu merumusukan 10 persyaratan bagi lembaga lembaga prasekolah yang harus dipenuhi, yaitu:1) Kurikulum yang digunaan adalah kurikulum pendidikan prasekolah tahun 1963.

2) Penyelenggaraan pendidikan berlangsung secara reguler un tuk minimal 1 tahun dan terdaftar di kantor Depdikbud

3) Memiliki sekurang-kurangnya 30 anak

4) Memiliki guru reguler yang melaksanakan tugasdengan penuh tanggung jawab

5) Organisasi atau yayasan penyelenggara pendidikan praseolah memiliki akte notaris sebagai organisasi nonprofit.

6) Kelas dilengkapi dengan meja dan kursi yang mudah dipindahkan dengan ukuran yang sesuai dengan anak7) Memilki peralatan dan perlengkapan minimum

8) Memiliki tempat mencuci dengan segala kelengkapannya sehingga memungkinkan anak cuxci tangan dan membersihkan diri.

9) Menyediakan fasilitas toilet yang sesuai untuk anak. 4. Masa Pemerintahan Orde Baru (1968-1097)

Pada masa ini mendapat bantuanan dari luar negeri, yaitu UNICEF, 1968. Bantuan diwujudkan dalam bentuk proyek khusus seperti penataran bagi para guru dan administrator pendidikan prasekolah. Selanjutnya muncul beberapa organisasi, seperti IGTKI (Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia), GOPTKI (Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-kanak Indonesia). Melali organisasi tersebut diselenggarakan berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi peningkatan pendidikan prasekolah, seperti seminar, lokakarya, workshop dll.

Seiring dengan kehidupan politik, sosial dan ekonomi yang semakin mantap, maka dilakukan upaya penyempurnaan sistem pendidikan. Salah satunya, dilakukan penyempurnaan kurukulu, yaitu kurikulu 1976, kurikulu 1984 dan kurikulum 1994,

Secara singkat gambaran kurikulum dapat dijelaskan sebagai berikut:

Kurikulum 1976 merupakan penyempurnaan dari kurikulum 1968, yaitu dilakukan untuk menyesuikan perubahan yang terjadi di masyarakat dan dunia pendidikan serta UU yang ada, terutama yang tertuang dalam GBHN 1973. Secara umum kurikulu 1073 memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Menganut lima prinsip pendidikan, yaitu fleksibilitas, efisiensi dan efektivitas, berorientasi pada tujuan, kontinyuitas, dan pendidikan seumur hidup

b. Mengenal berbagai tingkt tujuan pendidikan, yakni tujuan pendidikan nasional, tujuan pendidikan institusional, tujuan kurikuler, dan tujuan instruksional.c. Struktur program terdiri dari 8 bidang pengembangan, yaitu PMP, kegiatan bermain bebas, pendidikan bahasa, pendidikan lingkungan hidup, ungkpan kreatif, pendidikan olahraga,pendidikan dan pemeliharaan kesehatan dan pendidikan skolastik.

d. Metode pembelajaran yang digunakanadalah metode unit yang dikembang-kan melalui pusat-pusat minat.

e. Evaluasi dilakukan terhdap seluruh kepribadian anak melalui observasi dan pengukuran yang kontnyu dan sistematis.

Kurikulum 1984, secara garis besar memiliki kesaman dengan kurikulu 1976, beberapa pembaharuannya ialah:a. Pengembangan kehidup beragama harus melandasi semua bidang pengembangan.

b. Kegiatan bermain bebas bukan lagi merupakan bidang pengembangan melainkan diterapkn sebagai wahana untuk pengembangan anak.

c. Menekankan pada perluasan dan pendalaman lima bidang pengembangan, yaitu PMP, daya cipta, jasmani dan kesehatan, kemasyarakatan dan kesadaran lingkungan.

d. Perbaikan organisasi kelas, sehingga anak lebih mudah bergerak dan dapat memilih kegiatan sesuai dengan kebutuhan, minat, dan kemampuannya.e. Evaluasi dilakukan secara berkesinambungan, menyeluruh, obyektif dan sistematik untuk keperluan peningkatan proses dan hasil pendidikan, serta untuk peningkatan pengelolaan program dan pelaporan proses dan hasil pendidikan.

Kurikulu 1993, merupakan p[enyempurnaan dari kurikulum 1976. Ruang lingkup program kegiatan terdiri dua kegiatan utama, yaitu program pembentukan prilaku dan program pengembangan kemampuan dasar (daya pikir, daya cipta, bahasan, keterampilan dan jasmani. Program pembentukan prilaku dilakukan melalui penciptaan suasana dan pembiasaan kehidupan sehari-hari di TK, sedangkan program pengembangan kemampuan dasar dilakukan melalui berbagai kegiatan yang sifatnya lebih terintegrasi. Kurikulum ini juga diwarnai lahirnya UU No. 2 tahun 1989 tentang Sisdiknas. Secara yuridis jormal pendidikan prasekolah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari keseluruhan sistem pendidikan nasional. Walaupun pendidikan prasekolah tidak menjadi prasyarat untuk memamusi sekolh dasar.

Hal lain, ditingkatkannya kualitas guru Pendidikan prasekolah dari SPG-TK menjadi D II. Dengan harapan kualitas guru semakin meningkat dan mauaranya juga peningkatan mutu proses dan hasil pembelajarannya.

5. Masa Pemerintahan Orde Reformasi

Pada masa ini terdapat perubahan dan perbaikan pendidikan dalam beberapa hal, diantaranyaprasarana dan kualitas guru yang ada. Berkaitan dengan kurikulum, pada masa ini masih menggunakan kurikulu 1994 yang disempurnakan. Namun berbagai aspek yang berkaitan dengan proses pendidikan semakin disempurnakan, seperti penerapan metode, menggunaan media dan sarana, proses kegiatan belajar mengajar dan lain sebagainya. Hal tersebut dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan untuk guru-guru prasekolah. Prihal kualitas guru semakin mendapat perhatian. Diyakini guru memegang peran utama dalam proses pengajaran. Oleh karena itu secara akademik, guru TK minimal harus melalui jenjang Diploma II bahkan sekaran Minimal D-IV/S-1

Semenjak disahkannya UU Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003, yang di dalamnua menyangkut pendidikan anak usia dini, diikuti dengan pembentukan Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, maka perkembangan PAUD terasa semakin mantap.

Berkaitan dengan kurikulum, maka mulai dikembangkan Kurikulum berbasis kompetensi (KBK), yaitu kurikulum 2004. KBK adalah kurikulum yang berorientasi pada kemampuan yang harus dimiliki oleh anak, Jadi standar hasil yang ingin dicapai adalah kemampuan, bahan penguasaan materi.

H. Metode

1. Ceramah2. Tanya jawab

3. Pemberian tugas kelompok4, Diskus kelas.

I. Langkah-langkah Kegiatan

1. Mahasiswa aktif menyimak penjelasan dosen mengenai tujuan perkuliahan yang ingin dicapai dan sarana prasarana serta media belajar yang perlu digunakan untuk mencapai tujuan perkuliahan.2. Mahasiswa aktif merespon pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh dosen mengenai pendapat mahasiswa tentang pengertian, tujuan, dan fungsi, serta berbagai tingkatan pendidikan anak usia dini yang telah merka ketahui.3. Mahasiswa aktif merespon tugas-tugas yang diberikan oleh dosen yang berkaitan dengan tujuan perkuliahan yang telah disampaikan.

4. Dengan koordinasi dosen, mahasiswa aktif berdiskusi mengenai hasil tugas kelompok yang telah mereka kerjakan.

5. Mahasiswa memperbaiki hasil kerja kelompok masing-masing, dan melaporkan hasilnya kepada dosen.

J. Sumber dan Media1. S. Rahman, Hibana.2005. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: PGTKI Press.

2. OHP dan Plastik transparan3. Lap top dan Invocus

K. Penilaian1. Prosedur:

a. Pre tes b. Penilaian Proses/Prilaku mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan

c. Post tes

2. Instrumen Penilaian: a. Lembar Observasi

b. Tes Lisan

c. Hasil kerja kelompok (produk)3. Daftar pertanyaan lisan.

1) Setelah Saudara membaca dan memahami teori tentang pengertian pendidikan anak usia dini dari berbagai sumber, bagaimana menurut Anda pengertian, tujuan, dan fungsi pendidikan anak usia dini? 2) Apa tujuan dari masing-masing tingkatan pendidikan anak usia dini? 3) Menurut Saudara mengapa pendidikan anak usia dini itu penting? 4) Diskripsikan secara rinci sejarah pendidikan anak usia dini di indonesia, pada:

a) Masa penjajahan Belanda!

b) Masa Penjajahan Jepanga!

c) Masa Pemerintahan Orde Lama!d) Masa Pemerintahan Orde Baru!e) Masa Pemerintahan Reformasi! 4. Kunci Jawaban: