satuan acara penyuluhan promkes pranikah

17
SATUAN ACARA PENYULUHAN I.Identifikasi masalah Kesehatan merupakan kebutuhan hak setiap insan agar dapat kemampuan yang melekat dalam diri setiap insan.Hal ini hanya dapat dicapai bila masyarakat, baik secara individu maupun kelompok, berperan serta untuk meningkatkan kemampuan hidup sehatnya. Banyak orang yang bingung ketika menghadapi pernikahan. Ada yang sibuk mempersiapkan pernak-pernik pernikahan dan pesta pernikahan, tetapi lupa mempersiapkan ilmu, mental, spiritual dan kesehatan dalam menjalaninya. Meskipun setiap orang tahu bahwa pernikahan adalah ibadah, menggenapkan setengah agama, tetapi karena kesibukan persiapan perlengkapan nikah dan pestanya sering membuat nuansa ibadah dalam pernikahan tersebut terlupakan Dari data pengkajian diperoleh bahwa masih banyak calon pasangan suami istri meremehkan pemeriksaan kesehatan sebelum menikah.Oleh karena itu diharapkan dengan diadakan penyuluhan tentang promkes pranikah ini akan menambah informasi pada kalangan remaja baik perempuan maupun laki- laki yang akan menikah. II. Pengantar Bidang studi : Promosi kesehatan Topik : kesehatan pranikah Sub topik : persiapan pranikah Sasaran : remaja laki-laki dan perempuan

Upload: widha-widyaningrum

Post on 20-Oct-2015

2.214 views

Category:

Documents


236 download

TRANSCRIPT

SATUAN ACARA PENYULUHAN

I.Identifikasi masalah

Kesehatan merupakan kebutuhan hak setiap insan agar dapat kemampuan yang melekat dalam diri

setiap insan.Hal ini hanya dapat dicapai bila masyarakat, baik secara individu maupun kelompok, berperan

serta untuk meningkatkan kemampuan hidup sehatnya.

Banyak orang yang bingung ketika menghadapi pernikahan. Ada yang sibuk mempersiapkan pernak-

pernik pernikahan dan pesta pernikahan, tetapi lupa mempersiapkan ilmu, mental, spiritual dan kesehatan

dalam menjalaninya. Meskipun setiap orang tahu bahwa pernikahan adalah ibadah, menggenapkan setengah

agama, tetapi karena kesibukan persiapan perlengkapan nikah dan pestanya sering membuat nuansa ibadah

dalam pernikahan tersebut terlupakan

Dari data pengkajian diperoleh bahwa masih banyak calon pasangan suami istri meremehkan

pemeriksaan kesehatan sebelum menikah.Oleh karena itu diharapkan dengan diadakan penyuluhan tentang

promkes pranikah ini akan menambah informasi pada kalangan remaja baik perempuan maupun laki-laki

yang akan menikah.

II.  Pengantar

Bidang studi : Promosi kesehatan

Topik :  kesehatan pranikah

Sub topik :  persiapan pranikah

Sasaran :  remaja laki-laki dan perempuan

Hari /tanggal : ..........maret 2013

Jam                : 08.00 WIB

Waktu          : 30 menit

Tempat          : Depan ruang kelas STIKES Husada jombang

III. Tujuan Intuksional Umum (TIU)

Setelah mengikuti kegiatan selama 30 menit, terutama mahasiswa remaja belum menikah dapat

memahami persiapan pranikah.

IV. Tujuan Intruksional Kusus (TIK)

Setelah mengukuti kegiatan selama 30 menit diharapkan mahasiswa dapat memahami  tentang:

1. pengertian promkes pranikah

2. mengetahui upaya-upaya konseling kesehatan pranikah

3. mengetahui pentingnya kesehatan pranikah

4. mengetahui bagaimana prosedur pemeriksaan kesehatan pranikah

V.  Materi

1. pengertian promkes pranikah

2. upaya-upaya konseling kesehatan pranikah

3. pentingnya kesehatan pranikah

4. prosedur pemeriksaan kesehatan pranikah

VI. Metode :

1. Ceramah

2. Tanya jawab

VII. Media

1. Slide

2. Leaflet

VII. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap Waktu Kegiatan Pengajar Subyek Belajar

1

2

Pembukaan

Pengemban

gan

4 menit

20

menit

? Memberi salam

? Memfokuskan materi

dengan bercerita

? Menjelaskan tujuan

pembelajaran

? Menjelaskan Pengertian

promkes pranikah

? Menjelaskan upaya-

upaya konseling

?  Menjawab salam

?  Memperhatikan dengan

seksama

?  Memperhatikan

?  Mendengarkan dan

mencatat

?  Memperhatikan dan

mencatat

3 Penutup 6 menit

pranikah

? Memberi kesempatan

audiens untuk bertanya

? Menjawab pertanyaan

? Menjelaskan pentingnya

kesehatan pranikah

? Menjelaskan prosedur

pemeriksaan kesehatan

pranikah

? Memberi kesempatan

audience untuk berta-

nya

? Menjawab pertanyaan

peserta merangkum ma-

teri yang telah disam-

paikan

? Menjelaskan prosedur

evaluasi

? Memberikan evaluasi

secara lisan

? Memberi salam penu-tup

?  

MMengajukan per-tanyaan

?  

Menjawab/mengajukan

pendapat

?  Memperhatikan dan

mencatat

?  Memperhatikan dan

mencatat

?  

Mengajukan

pertanyaan

?  

Menjawab/mengajukan

pendapat

Memperhatikan dan

mencatat

?  Memperhatikan

?  Menjawab pertanyaan

evaluasi

?  Menjawab salam

IX. Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

Kesiapan materi

Kesipan SAP

Kesiapan media: Slide dan Leaflet

Ada peserta yang hadir ditempat penyuluhan

Penyelenggaraan Penyuluhan dilaksanakan di luar kelas

Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya

2. Evaluasi Proses

Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan

Peserta antusias terhadap materi penyuluhan

Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar

Suasana penyuluhan tertib

Ada peserta yang mendengarkan materi penyuluhan

Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 5 orang

3. Evaluasi Hasil

Peserta penyuluhan dapat

a. Menjelaskan pengertian promkes pranikah

b. Menjelaskan upaya-upaya konseling pranikah

c. Menjelaskan pentingnya pemeriksaan kesehatan pranikah

d. Menjelaskan prosedur pemeriksaan pranikah

X. PELAKSANA

1. Penyuluh     : Eko Dian Purnomo

2. Moderator   : Ary Triwahyu Arthanti

3. Notulen       : Ary triwahyu Arthanti

4. Observer      : Titi Sari

5. Fasilitator     : Sofil faris

MATERI

PROMOSI KESEHATAN PRANIKAH

PENGERTIAN

Promosi kesehatan pranikah merupakan suatu proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam

memelihara dan meningkatkan kesehatannya yang ditujukan pada masyarakat reproduktif pranikah. Remaja

wanita yang akan memasuki jenjang perkawinan perlu dijaga kondisi kesehatannya. Kepada para remaja di

beri pengertian tentang hubungan seksual yang sehat, kesiapan mental dalam menghadapi kehamilan dan

pengetahuan tentang proses kehamilan dan persalinan, pemeliharaan kesehatan dalam masa pra dan pasca

kehamilan.

Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 pengertian pernikahan adalah ikatan lahir batin antara

seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga)

yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.perkawinan diindonesia hanya diizinkan

jika pihak pria sudah mencapai umur 19 tahun, sedangkan pihak wanita mencapai umur 16 tahun.

Upaya-Upaya Promosi Kesehatan Pada Pasangan Pranikah

1. Persiapan Pranikah

Ada beberapa persiapan yang perlu dihadapi menjelang pernikahan, yaitu persiapan ilmu tentang

pernikahan, persiapan mental/psikologis dalam menghadapi pernikahan, persiapan ruhiyyah

menjelang pernikahan serta persiapan fisik sebelum menikah.

a. Persiapan Ilmu tentang pernikahan.

Hal yang perlu dipersiapkan adalah memperjelas visi pernikahan. Untuk apa kita menikah.

Visi yang jelas dan juga sama antara calon suami dan isteri diharapkan akan melanggengkan

pernikahan.

b. Persiapan mental/psikologis menghadapi pernikahan.

Pernikahan adalah kehidupan baru yang sangat jauh berbeda dari masa-masa sebelumnya.

Dalam pernikahan berkumpul dua pribadi yang berbeda yang berasal dari keluarga yang

memiliki kebiasaan yang berbeda. Didalamnya terbuka semua sifat-sifat asli masing-masing.

Mempersiapkan diri untuk berlapang dada menghadapi segala kekurangan pasangan adalah

hal yang mutlak diperlukan. Begitu juga cara-cara mengkomunikasikan pikiran dan perasan

kita dengan baik kepada pasangan juga perlu diperhatikan, agar emosi negatif tidak mewarnai

rumah tangga kita.

c. Persiapan Ruhiyyah/ spiritual.

Menikah itu ibadah, oleh karena itu seluruh proses yang dilalui dalam pernikahan itu harus

dengan nuansa ibadah. Proses sebelum menikah sampai pernikahan itu sendiri juga setelah

menikah tidak boleh jauh dari nuansa penghambaan diri kepada Allah.

d. Persiapan Fisik

Yang terakhir yang tidak kalah penting dalah mempersiapkan tubuh kita untuk memasuki

dunia pernikahan. Mengetahui alat-alat reproduksi wanita dan cara kerjanya sangat penting

bagi kita. Memeriksa kesehatan alat-alat reproduksi juga penting agar terhindar dari hal-hal

yang tidak diinginkan setelah menikah.

Selain itu juga kita harus mengetahui tentang seks yang sehat. Banyak ornag yang sudah

menikah tapi tidak tahu bagaimana berhubungan seks dengan sehat dan menyenangkan bagi

masing-masing pasangan. Hal ini penting karena merupakan bagian dari kunci kebahagiaan

dalam berumah tangga.

2. Menurut Pratiwi 2011, upaya-upaya promosi kesehatan pada pasangan pranikah sebagai

berikut :

A. Upaya promotif

1. Penyuluhan tentang gizi pada pranikah

Pasangan pranikah banyak mengesampingkan nutrisi nya dengan alasan sibuk

mempersiapkan pernikahannya yang sebenarnya tidak perlu terlalu dipusingkan. Al ini sering tejadi

pada wanita  yang sibuk dengan program diet nya yang nanti akan berdampak pada psikologisnya.u.

untuk itu penyuluhan tentang gizi seimbang sanat diperlukan agar tidak terjadi kekurangan nutrisi

2. Sex Education

Hal ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan pada pasangan pranikah agar hubungan

nya tetap harmonis. KarenA fakta membuktikan banyak pasangan yang bercerai karena kurangnya

pendidikan seks sebelum nikah. Pendidikan seks ini dapat kita lakukan dengan cara penyuluhan

seperti pendidikan tentang kesehatan reproduksi, PMS (Penyakit Menular Seksual), cara dan waktu

berhubungan yang sehat, dan lain-lain.

·         3. Personal Hygiene

Merupakan salah satu yang menjadi prioritas utama bagi pasangan pranikah. Dimana

biasanya pasangan pranikah terutama wanita lebih sering melakukan perawatan yang terdiri dari

perawatan payudara, kulit, rambut, kuku, genitalia dll. Tetapi hal ini terkadang tergantung pada

budaya masing-masing daerah.

·         4. Imunisasi TT

Imunisasi bertujuan untuk mencegah pasangan terutama pada wanita agar tidak terserang oleh

virus Tetanus Toxoid, apabila nanti wanita tersebut hamil dan terjadi perlukaan saat persalinan maka

si ibu tidak akan mudah mengalami infeksi dan perdarahan postpartum.Ada 3 vaksinasi yang perlu

dilakukan oleh ibu untuk melindungi kehamilan dan menjalani proses persalinan, yaitu, vaksinasi

MMR (mesles,mump, rubella).vaksinasi anti tetanus / TT dilakukan 2 bulan sebelumnya( unrtuk

yang wanita) dan Hepatitis B.

B. Upaya Preventif

·         1. Pemeriksaan papsmear

Tindakan ini bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknya seseorang itu terjangkit kanker serviks.

Dapat disarankan pada pasangan melakukan pemeriksaan ke laboratorium atau ke rumah sakit

·        2.  Pemeriksaan Hematologi

Tindakan ini bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidak nya seseorang menderita kelainan darah.

Seperti terjangkit HIV, TB, virus rubella ,virus toxoplasma dan sebagainya. Pemeriksaan ini

sebaiknya dilakukakan 6 bulan sebelum pernikahan karna dalam jarak waktu yang cukup akan keluar

hasil pemeriksaan dan jika ada kelainan dapat dilakukan penanggulangan permasalahannya.

C. Upaya kuratif

Pengobatan TORCH dan kanker seviks pada wanita yang akan menikah dengan memberikan

pengobatan secara intensif.Menyakinkan pada pasangan kalau terjangkitnya penyakit tersebut bukan

berarti tidak dapat menikah dan menjalani hidup sebagai seorang istri Perbaikan nutrisi pada

pasangan pra nikah untuk memperbaiki tingkat kesuburan pasangan dan mencegah terjadinya

infertilitas.

D.    Upaya Rehabilitatif

Di dalam upaya rehabilitatif promosi kesehatan pra nikah, dapat mengenai perawatan kanker serviks

tingkat lanjut. Memberikan perawatan pada wanita yang akan menikah dan telah menjalani

pengobatan lanjutan. Disini dilakukan pemulihan fisik dan mental. Meyakinkan dan memulihkan

kepercayaan diri pasien sehingga dapat menjalani hidupnya sebagai seorang istri dan ibu nantinya

Metode Konseling Pranikah serta pentingnya kesehatan pranikah

Menurut dr. Wiryawan Permadi, spesialis obstetri dan ginekologi dari Fakultas Kedokteran

Universitas Padjadjaran/Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung Pemeriksaan dan konseling kesehatan bagi

calon suami istri penting dilakukan, terutama untuk mengetahui kemungkinan kondisi kesehatan anak yang

akan dilahirkan. Dengan pemeriksaan itu,dapat diketahui riwayat kesehatan kedua belah pihak, termasuk

soal genetik, penyakit kronis, hingga penyakit infeksi yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan

keturunan. Dengan pemeriksaan kesehatan, dapat diketahui riwayat genetik dalam keluarga calon mempelai

pria dan wanita. Misalnya ada tidaknya penyakit kelainan darah seperti thalassemia dan hemofilia. Kedua

penyakit itu bisa diturunkan melalui pernikahan dengan pengidapnya atau mereka yang bersifat pembawa

(carrier). (Wilda Nurlianti, 2012).

Setelah pemeriksaan, dapat dilihat kemungkinan perpaduan kromoson yang timbul. Jika memang ada

penyakit keturunan dalam riwayat keluarga kedua atau salah satu calon mempelai, dapat dilihatkemungkinan

risiko yang timbul, seperti terjadinya keguguran hingga kemungkinan cacat bawaan(kongenital) jika kelak

memiliki anak. Dari sini, calon pasangan suami istri (pasutri) akan punyapemahaman bahwa bila orang

tua atau garis keturunannya mengidap penyakit genetik, anak yangakan lahir nanti pun berisiko mengidap

penyakit yang sama. Penyakit lainnya yang perlu dideteksi prapernikahan adalah penyakit kronis seperti

diabetes mellitus (kencing manis), hipertensi (tekanan darah tinggi), kelainan jantung, hepatitis B hingga

HIV/AIDS.Penyakit-penyakit itu dapat memengaruhi saat terjadinya kehamilan, bahkan dapat diturunkan.

(Wilda Nurlianti, 2012).

Hasil analisa data medis mengungkapkan bahwa kasus yang paling banyak terjadi pada calon ibu

khususnya di Indonesia adalah terjangkitnya virus toksoplasma. Virus yang bisa mengakibatkan kecacatan

pada bayi ini biasanya disebabkan seringnya kaum perempuan mengkonsumsi daging yang kurang matang

atau tersebar melalui kotoran atau bulu binatang piaraan. Oleh karena itu, untuk mengetahuinya, agar dapat

ditangani Secara dini diperlukan pemeriksaan toksoplasma, rubella, virus cytomegalo, dan herpes yaitu yang

sering disingkat dengan istilah pemeriksaan terhadap TORCH.

Demikian pula, pada calon pengantin pria biasanya diperlukan untuk dilakukan pemeriksaan

sejumlah infeksi seperti sipilis dan gonorrhea. Selain itu banyak juga dari pengalaman klinis dilakukan

pemeriksaan sperma untuk memastikan kesuburan untuk calon mempelai pria. Dalam kapasitas ini,

pemeriksaan sperma dilakukan dalam tiga kategori yaitu jumlah sperma, gerakan sperma dan bentuk sperma.

Sperma yang baik menurut para ahli, jumlahnya harus lebih dari 20 juta setiap cc-nya dengan gerakan lebih

dari 50% dan memiliki bentuk normal lebih dari 30% . Bila dalam pemeriksaan ditemukan kelainan pada

sperma, maka waktu tiga bulan setelah pemeriksaan dianggap sudah cukup untuk melakukan penyembuhan.

Demikian halnya bagi calon mempelai wanita, jangka waktu tiga bulan juga dianggap memadai untuk

memperbaiki siklus menstruasi calon pengantin wanita yang memiliki masa menstruasi tidak lancar dengan

disiplin mengikuti terapi khusus dan intens secara kontinyu.

Pemeriksaan standar menyangkut darah antara lain dilakukan untuk mengetahui jenis resus. Seperti

bangsa Asia lainnya, perempuan Indonesia memiliki resus darah positif. Sedangkan bangsa Eropa dan

Kaukasia biasanya memiliki resus negatif. Karena itu, pemeriksaan resus untuk pasangan campuran yang

berasal dari dua bangsa berbeda sangatlah penting. Resus berfungsi sama dengan sidik jari yaitu sebagai

penentu. Setelah mengetahui golongan dara seseorang seperti A, B, O biasanya resusnya juga ditentukan

untuk mempermudah identifikasi. Hal itu karena perbedaan resus pada pasangan bisa berdampak fatal saat

kehamilan.

Jika ibu memiliki resus positif dan embrio menunjukkan resus negatif, maka biasanya disarankan

para ahli medis untuk melakukan pengguguran sejak dini karena tidak mungkin janin akan bertahan hidup

secara normal di dalam rahim ibu. Meskipun pasangan ingin tetap mempertahankan janin, nantinya akan

gugur juga. Pengalaman ini biasanya di kalangan medis disebut sebagai kasus incompabilitas resus.

Calon pengantin juga sering diminta untuk melakukan pemeriksaan darah anticardiolipin antibody (ACA).

Penyakit yang berkaitan dengan hal itu bisa mengakibatkan aliran darah mengental sehingga darah si ibu

sulit mengirimkan makanan kepada janin yang berada di dalam rahimnya. Selain itu, jika salah satu calon

pengantin memiliki catatan down syndrome karena kromosom dalam keluarganya, maka perlu dilakukan

pemeriksaan lebih intensif lagi. Sebab, riwayat itu bisa mengakibatkan bayi lahir idiot.

Dokter Wiryawan mengatakan, idealnya pemeriksaan kesehatan pranikah dilakukan enam bulan

sebelum dilangsungkan pernikahan. Pertimbangannya, jika ada sesuatu masalah pada hasil pemeriksaan

kesehatan kedua calon mempelai, masih ada cukup waktu untuk konseling atau pengobatan terhadap

penyakit yang diderita. Ukuran waktu itu pun fleksibel. Artinya, pemeriksaan kesehatan pranikah dapat

dilakukan kapan pun selama pernikahan belum berlangsung.

Pemeriksaan kesehatan pranikah penting untuk mengetahui kondisi pasangan serta proyeksi masa

depan pernikahan Anda, terutama yang berkaitan dengan masalah kesehatan reproduksi (fertilitas) dan

genetika (keturunan), juga untuk memperoleh kesiapan mental karena masing-masing mengetahui benar

kondisi kesehatan calon pasangan hidupnya. Melalui pemeriksaan kesehatan pranikah juga dapat diketahui

penyakit-penyakit yang nantinya bila tak segera ditanggulangi dapat membahayakan calon pasutri, termasuk

bakal keturunannya. (Wilda Nurlianti, 2012).

Menurut Wiryawan, juga penting dilakukan untuk mencegah kehamilan yang tidak direncanakan,

terutama pada pasangan yang akan menikah dalam usia muda. Kehamilan adalah sesuatu yang sebaiknya

direncanakan dan dipersiapkan. Untuk itulah bagi calon pasutri usia belia, perlu konseling mengenai

kontrasepsi. Maka dari itu, jangan sepelekan pemeriksaan kesehatan dan konseling pranikah. Jika tak

waspada,ada banyak risiko yang dapat menghadang dalam menjalani pernikahan. Jadi, hindari risiko sedini

mungkin, periksakan kesehatan Anda dan pasangan ke dokter atau rumah sakit terdekat, yang menyediakan

paket pemeriksaan kesehatan khusus untuk calon pengantin. (Wilda Nurlianti, 2012).

2.5 Prosedur pemeriksaan kesehatan pra nikah

Adapun untuk prosedur pemeriksaan kesehatan pra nikah ini, umumnya dilakukan dengan

mendatangi dokter spesialis kandungan (obgyn), dokter puskesmas atau dokter umum, wawancara singkat

tentang riwayat kesehatan guna mengetahui penyakit apa yang pernah diderita, riwayat kesehatan pada

anggota keluarga, juga keadaan lingkungan sekitar dan kebiasaan sehari-hari (merokok, pengguna obat-

obatan terlarang). Kemudian akan dilakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui kelainan fisik seperti

tekanan darah, keadaan jantung, paru-paru, dan tanda-tanda fisik dari penyakit. (Wilda Nurlianti, 2012).

Jenis pemeriksaan kesehatan pra nikah yang dilakukan seperti :

1. Pemeriksaan hematologi rutin dan analisa hemoglobin, untuk mengetahui adanya kelainan atau

penyakit darah.

2. Pemeriksaan urinalisis lengkap, untuk memantau fungsi ginjal dan penyakit lain yang berhubungan

dengan ginjal atau saluran kemih, pemeriksaan golongan darah dan rhesus yang akan berguna bagi

calon janin.

3. Pemeriksaan gula darah untuk memantau kemungkinan diabetes melitus.

4. Pemeriksaan HbsAG untuk mengetahui kemungkinan peradangan hati.

5. Pemeriksaan VDLR/ RPR untuk mengetahui adanya kemungkinan penyakit sifilis.

6. Pemeriksaan TORC untuk mendeteksi infeksi yang disebabkan parasit Toxoplasma, virus Rubella

dan virus Cytomegalo yang bila menyerang pada perempuan di masa kehamilan nanti.

Untuk persiapan, pasien biasanya diharuskan berpuasa, sehari sebelum pemeriksaan. Setelah sample

darah diambil, Anda dapat menikmati sarapan. Selama puasa, hanya diperbolehkan minum air putih. Jangan

lupa membawa sedikit sample faeces (tinja) pagi hari di dalam wadah yang bersih. Kini tinggal bagaimana

kesadaran dan kemauan calon mempelai berdua. Apakah mau untuk ”sedia payung sebelum hujan” dan

berlatih menerima pasangan sepenuhnya. Akan tetapi perlu diingat, jangan membuat hasil

pemeriksaan pranikah sebagai dasar utama kelangsungan suatu pernikahan.(Wilda Nurlianti, 2012).