satuan acara penyuluhan nyeri

13
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) “MANAJEMEN NYERI PADA LUKA POST OPERASI“ Praktek Profesi Medical Surgical Nursing Oleh: AFIATI HAPSARI S.Kep NIM: 01144200 4 INSTITUTE OF HEALTH SCIENCES BINAWAN PROFESI NERS ANGKATAN XIV JAKARTA TIMUR

Upload: muhammad-hasnul-fahmy

Post on 18-Dec-2015

92 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

perawat

TRANSCRIPT

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)MANAJEMEN NYERI PADA LUKA POST OPERASI

Praktek Profesi Medical Surgical Nursing

Oleh:AFIATI HAPSARI S.Kep

NIM: 011442004

INSTITUTE OF HEALTH SCIENCES BINAWANPROFESI NERS ANGKATAN XIVJAKARTA TIMUR2015

SATUAN ACARA PENYULUHANTopik:Manajemen NyeriSub Topik:Manajemen Nyeri pada Luka Post OperasiSasaran:Keluarga dan Pasien Post OperasiTempat:Ruang Bedah lantai 5 RSUD Koja Jakarta UtamaHari / Tanggal:Jumat / 15 Mei 2015Waktu:Pukul 10.00 10.30 Wib (1 x 30 menit)

A. Latar Belakang MasalahNyeri adalah alasan utama seseorang untuk mencari bantuan perawatan kesehatan. Nyeri terjadi bersama banyak proses penyakit atau bersama banyak proses penyakit atau bersamaan dengan beberapa pemeriksaan diagnostik atau pengobatan. Nyeri sangat mengganggu dan menyulitkan lebih banyak orang dibanding suatu penyakit manapun (Smeltzer, Suzanne C, 2001).Perawat menghabiskan lebih banyak waktunya bersama pasien yang mengalami nyeri dibanding tenaga profesional perawatan kesehatan lainnya dan perawat mempunyai kesempatan untuk menghilangkan nyeri dan efeknya yang membahayakan. Peran pemberi perawat primer adalah untuk mengidentifikasi dan mengobati penyebab nyeri dan meresepkan obat-obatan untuk menghilangkan nyeri. Perawat tidak hanya berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain tetapi juga dengan tenaga professional kesehatan lain tetapi juga memberikan intevensi pereda nyeri, mengevaluasi efektivitas intervensi tidak efektif. Selain itu, perawat berperan sebagai pendidik untuk pasien dan keluarga, mengajarkan mereka untuk mengatasi penggunaan analgesik atau regimen pereda nyeri oleh mereka sendiri ketika memungkinkan (Smeltzer, Suzanne C, 2001).Manajemen nyeri merupakan suatu proses atau tindakan keperawatan yang dilakukan baik secara kolaboratif ataupun secara individu pada pasien pasca pembedahan guna mengontrol atau mengurangi nyeri serta mengendalikan rasa nyeri yang di rasa oleh pasien. Manajemen nyeri penting dilakukan dan paling tidak harus mendapat perhatian dari petugas perawat atau petugas kesehatan lainnya untuk mengurangi keluhan nyeri pada pasien. Pengendalian nyeri pada pasien pasca pembedahan dapat mengurangi keluhan serta resiko lain akibat dari nyeri. Manajemen secara individu dapat dilakukan dengan cara mengajarkan teknik distraksi dan relaksasi berupa nafas dalam dan teknik pengalihan perhatian guna mengurangi resiko nyeri pada pasien.Faktor penyebab nyeri biasanya muncul karena luka post operasi yang masih basah atau matur dan belum lepas dari 2 x 24 jam sebagai ukuran pantauan untuk mengkaji status nyeri. Nyeri juga ditimbulkan karena gerak atau mobilisasi dini pada pasien post operasi. Untuk mencegah atau mengontrol nyeri perlu perhatian atau monitoring dan evaluasi serta kaji status nyeri pasien. Pada dasarnya pelayanan kesehatan dari suatu tim terpadu yang terdiri dari dokter, perawat, fisioterapis, ataupun tenaga kesehatan lainnya diperlukan agar terapi yang dilakukan pada pasien berjalan dan dilakukan optimal oleh penderita atau pasien itu sendiri. Manajemen nyeri bertujuan untuk membantu pasien dalam mengontrol nyeri ataupun memanajemen nyeri secara optimal, mengurangi resiko lanjut dari efek samping nyeri tersebut, yang pada akhirnya pasien mampu mengontrol ataupun nyeri yang dirasa tersebut hilang.Ruang rawat inap khusus bedah memiliki peranan penting untuk menangani masalah nyeri pada pasien terutama pasien post operasi. Ruang Bedah RSUD Koja Jakarta Utara sebagai salah satu ruang rawat inap bedah juga memiliki tanggung jawab dalam pemulihan kondisi pasien post operasi. Keluhan nyeri yang sering muncul pada pasien post operasi menandakan kurangnya pengetahuan pasien ataupun keluarga untuk menanggulangi atau kiat-kiat untuk mangatasi atau mengontrol nyeri. Hal ini perlu diperhatikan agar nyeri pasien sedini mungkin dapat di kontrol atau di atasi untuk penyembuhan yang seoptimal mungkin.

B. Tujuan1. Tujuan Instruksional UmumSetelah dilakukan proses penyuluhan kesehatan selama 30 menit, diharapkan pasien dan keluarga dapat memahami tentang manajemen nyeri pada luka post operasi.2. Tujuan Instruksional KhususSetelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan, pasien dan keluarga diharapkan mampu:

a. Menyebutkan pengertian manajemen nyeri.b. Menyebutkan tujuan manajemen nyeri.c. Menyebutkan indikasi dan kontraindikasi manajemen nyeri.d. Menyebutkan teknik-teknik manajemen nyeri.

3. Manfaat1. Bagi Rumah SakitDiharapkan pihak Rumah Sakit dapat menerapkan manajemen nyeri dalam salah satu upaya mengurangi nyeri pada pasien post operasi.2. Bagi Pasien dan KeluargaSebagai masukan dan ilmu pengetahuan tentang manajemen nyeri; upaya untuk mengurangi nyeri ketika pasien sudah pulang dari rumah sakit.3. Bagi MahasiswaSebagai aplikasi ilmu pengetahuan mengenai manajemen nyeri pada pasien ost operasi dan keluarga tentang pengontrolan nyeri

4. MetodeCeramah, demonstrasi dan diskusi/tanya jawab

5. MediaLeaflet

6. Materi Penyuluhan1. Pengertian manajemen nyeri2. Teknik-teknik manajemen nyeri3. Tujuan manajemen nyeri.4. Manfaat manajemen nyeri.5. Indikasi dan kontraindikasi manajemen nyeri.(Materi Terlampir)

7. EvaluasiEvaluasi dilakukan secara lisan dengan memberikan pertanyaan :1. Apa pengertian dari manajemen nyeri!2. Sebutkan tujuan dari manajemen nyeri!3. Sebutkan indikasi dan kontraindikasi dari manajemen nyeri!4. Sebutkan Teknik-teknik manajemen nyeri!

8. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan

Hari/Tgl/JamTahap Kegiatan Penyuluhan KesehatanKegiatan Penyuluhan KesehatanKegiatan Pasien dan keluarga

Jumat, 15 Mei 2015Pukul 10.00 10.30 Wib1. Pembukaan(5 menit) Mengucapkan salam.

Menyebutkan nama dan asal.

Menjelaskan tujuan.

Mengkaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga tentang nyeri Pasien dan keluarga membalas salam. Pasien dan keluarga menerima kehadiran mahasiswa dengan baik. Pasien dan keluarga memahami tujuan dengan baik. Pasien dan keluarga berpartisipasi dalam diskusi awal.

2. Inti enit) Menjelaskan tentang pengertian manajemen nyeri, tujuan manajemen nyeri, indikasi dan kontraindikasi dari manajemen nyeri, dan teknik-teknik manajemen nyeri,. Memberi kesempatan pada pasien dan keluarga untuk menanyakan hal-hal yang kurang jelas.

Pasien dan keluarga mendengarkan dan memperhatikan dengan baik.

Pasien dan keluarga mengajukan pertanyaan.

Penutup(5 menit) Mengevaluasi tujuan penyuluhan kesehatan.

Mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan dan memberi salam penutup.

Pasien dan keluarga mampu menjawab/menjelaskan kembali. Pasien dan keluarga membalas salam.

MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Manajemen NyeriNyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Smeltzer, Suzanne C, 2001).Nyeri adalah apapun yang menyakitkan tubuh yang dikatakan individu yang mengalaminya, yang ada kapanpun individu mengatakannya (Smeltzer, Suzanne C, 2001).Manajemen nyeri atau pain management adalah salah satu bagian dari disiplin ilmu medis yang berkaitan dengan upaya-upaya menghilangkan nyeri atau pain relief. Manajemen nyeri ini menggunakan pendekatan multidisiplin yang didalamnya termasuk pendektana farmakologikal (termasuk pain modifiers), non farmakologikal dan psikologikal.

B. Tujuan Manajemen Nyeria. Untuk membantu mengurangi nyerib. Untuk memberikan kenyamananc. Untuk membuat klien merasa rileks/tenangd. Untuk menolong klien melupakan nyeri

C. Indikasi dan Kontraindikasi Manajemen Nyeria. Indikasi Klien dengan luka post op Kloen yang merasakan nyeri hebat Klien yang mengalami ansietasb. Kontraindikasi Tidak adaD. Manajemen nyeri non farmakologikalMerupakan upaya-upaya mengatasi atau menghilangkan nyeri dengan menggunakan pendekatan non farmakologi. Upaya-upaya tersebut antara lain distraksi, relaksasi, massage dan lain sebagainya.

E. Teknik-teknik Manajemen nyeri1. DistraksiTeknik distraksi adalah teknik yang dilakukan untuk mengalihkan perhatian klien dari nyeri. Teknik distraksi yang dapat dilakukan adalah:a. Melakukan hal yang sangat disukai, seperti membaca buku, mendengarkan musik, menonton TV, membayangkan hal-hal yang indah dan sebagainya, dengan tidak meningkatkan stimuli pada bagian tubuh yang dirasa nyeri.

b. Melakukan kompres hangat pada bagian tubuh yang dirasakan nyeri c. Bernapas lembut berirama secara teraturd. Menyanyi berirama dan menghitung ketukannyae. Berbincang dengan orang-orang terdekat

2. Relaksasi Teknik relaksasi didasarkan pada keyakinan bahwa tubuh berespon pada ansietas yang merangsang pikiran karena nyeri atau kondisi penyakitnya. Teknik relaksasi dapat menurunkan ketegangan fisiologis. Teknik ini dapat dilakukan dengan kepala ditopang dalam posisi berbaring atau duduk di kursi. Hal utama yang dibutuhkan dalam pelaksanaan teknik relaksasi adalah klien dengan pikiran yang beristirahat, dan lingkungan yang tenang.

Persiapan sebelum memulai latihan:a. Tubuh terbaring, kepala disanggah dengan bantal, dan mata terpejam.b. Atur napas hingga napas menjadi lebih teratur.c. Tarik napas sekuat-kuatnya lalu buang secara perlahan-lahan.d. Lakukan beberapa kali sampai nyeri berkurang.

3. Massase atau pijitan Merupakan manipulasi yang dilakukan pada jaringan lunak yang bertujuan untuk mengatasi masalah fisik, fungsional atau terkadang psikologi.Pijatan dilakukan dengan penekanan terhadap jaringan lunak baik secara terstruktur ataupun tidak, gerkana-gerakan atau getaran, dilakukan menggunakan bantuan media ataupun tidak.

Beberapa teknik massase yang dapat dilakukan adalah sebagia berikut:a. Remasan. Usap otot bahu dan remas secara bersamaan.b. Selang-seling tangan. Memijat punggung dengan tekanan pendek, cepat dan bergantian.c. Gesekan. Memijat punggung dengan ibu jari, gerakannya memutar sepanjang tulang punggung dan sacrum ke bahu.d. Eflurasi. Memijat punggung dengan kedua tengan, tekanan lebih halus dengan gerakan ke atas untuk membantu aliran balik vena.e. Petriasi. Menekan punggung secara horizontal. Pindah tangan anda dengan arah yang berlawanan, menggunakan gerakan gerakan meremas.f. Tekanan menyikat. Secara halus, tekan punggung dengan ujung-ujung jari untuk mengakhiri pijatan.Stimulasi kulita. Menggosok secara halus pada daerah nyerib. Menggosok punggungc. Menggunakan air hangat dan dingind. Memijat dengan air mengalir

DAFTAR PUSTAKAPotter, P.,A & Perry, A.,G.(2005). Buku ajar fundamental keperawatan: Konsep,proses,dan praktik (edisi 4) Jakarta : EGC.Smeltzer, S. C. & Bare, B. G. (2001). Buku ajar keperawatan medikal-bedah Brunner & Suddarth (Edisi 8). Jakarta: EGC.Diperoleh dari situs http://nursepoint.blogspot.com/2007/10/kelola-nyeri-pasien-anda.html pada hari selasa tanggal 12 mei 2015.Diperoleh dari situs http://www.google.co.id/kumpulbloger/manajemen-nyeri-pada-pasien-pasca-pembedahan.html pada hari selasa tanggal 12 mei 2015