satuan acara penyuluhan (bv).docx

11
1 SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Bahasan : Bakterial Vaginosis Sub pokok bahasan : Mengenal Lebih Jauh Tentang Bakterial Vaginosis Sasaran : Mahasiswa Hari/tanggal : Kamis, 12 Juni 2014 Tempat : STIKES ICSADA BOJONEGORO Pukul : 08.00 WIB A. LATAR BELAKANG Bacterial vaginosis ( BV ) adalah suatu kondisi patologis dimana terjadi perubahan ekologi vagina oleh karena pertumbuhan Lactobacillus yang merupakan flora normal dominan pada vagina digantikan oleh bakteri lain seperti Gardnerella vaginalis dan bakteri-bakteri anaerob lainnya. 1-3 Penyebab BV pada umumnya belum diketahui secara jelas, namun BV dapat dihubungkan dengan adanya peningkatan pH vagina dan perubahan sekret vagina. Pada penderita BV sekret vagina menjadi berlebih dengan konsistensi cair, homogen, berwarna putih keabuan, dan berbau amis. Perubahan ini merupakan keluhan yang sangat mengganggu wanita sehingga membutuhkan pelayanan medis. Penelitian-penelitian sebelumnya telah melaporkan angka kejadian BV di beberapa negara, diantaranya Thailand 33 %, Afrika-Amerika 22,7 %,

Upload: hamam-rosyidi

Post on 19-Jan-2016

61 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: SATUAN ACARA PENYULUHAN (BV).docx

1

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Bakterial Vaginosis

Sub pokok bahasan : Mengenal Lebih Jauh Tentang Bakterial Vaginosis

Sasaran : Mahasiswa

Hari/tanggal : Kamis, 12 Juni 2014

Tempat : STIKES ICSADA BOJONEGORO

Pukul : 08.00 WIB

A. LATAR BELAKANG

Bacterial vaginosis ( BV ) adalah suatu kondisi patologis dimana terjadi perubahan

ekologi vagina oleh karena pertumbuhan Lactobacillus yang merupakan flora normal

dominan pada vagina digantikan oleh bakteri lain seperti Gardnerella vaginalis dan

bakteri-bakteri anaerob lainnya. 1-3 Penyebab BV pada umumnya belum diketahui

secara jelas, namun BV dapat dihubungkan dengan adanya peningkatan pH vagina dan

perubahan sekret vagina. Pada penderita BV sekret vagina menjadi berlebih dengan

konsistensi cair, homogen, berwarna putih keabuan, dan berbau amis. Perubahan ini

merupakan keluhan yang sangat mengganggu wanita sehingga membutuhkan pelayanan

medis. Penelitian-penelitian sebelumnya telah melaporkan angka kejadian BV di

beberapa negara, diantaranya Thailand 33 %, Afrika-Amerika 22,7 %, London 21 %,

Indonesia 17 %, Jepang 14 %, Swedia 14 %, dan Helsinki 12 % .

B. TUJUAN

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan peserta dapat mengetahui hal-hal

yang berhubungan dengan Bakterial Vaginosis.

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta mampu:

a. Mengetahui pengertian bakterial vaginosis

Page 2: SATUAN ACARA PENYULUHAN (BV).docx

2

b. Menjelaskan penyebab bakterial vaginosis

c. Menjelaskan gejala bakterial vaginosis

d. Mengetahui cara penularan bakterial vaginosis

e. Mengetahui cara mencegah terjadinya bakterial vaginosis

f. Mengetahui penanganan terjadinya bakterial vaginosis

C. METODE PENYAMPAIAN

1. Ceramah

2. Tanya jawab

D. MEDIA

1. Leaflet

E. MATERI

1. Pengertian bakterial vaginosis

2. Penyebab bakterial vaginosis

3. Gejala bakterial vaginosis

4. Cara penularan bakterial vaginosis

5. Cara mencegah terjadinya bakterial vaginosis

6. Penanganan terjadinya bakterial vaginosis

F. SETTING TEMPAT PENYULUHAN

Keterangan :

: Penyaji

: Media

: Moderator

: Peserta

: Fasilitator

: Observer

Page 3: SATUAN ACARA PENYULUHAN (BV).docx

3

G. PENGORGANISASIAN

1. Penyaji : 1. Dewi Yulaikah

2. Lia Avivi N.

2. Moderator : Ardinata

3. Fasilitator 1 : Noto Hadi W.

4. Fasilitator 2 : Eka Nurmayanda

5. Fasilitator 3 : Alfiatun Nasikhah

6. Fasilitator 4 : Darsuki

7. Observer : Nurul Hidayatur R.

H. RINCIAN TUGAS

1. Moderator : bertugas memimpin jalannya penyuluhan

2. Penyaji : bertugas memberikan penjelasan materi yang akan disampaikan

kepada audiens

3. Fasilitator : bertugas memecahkan suatu masalah jalan keluarnya kegiatan

4. Observer : bertugas mengobservasi jalannya kegiatan dari awal hingga akhir

acara.

I. KEGIATAN PENYULUHAN

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta

1. 10 Menit

09:10

Pembukaan

a. Membuka kegiatan dengan

mengucapkan salam;

a. Menjawab;

b. Mendengarkan dan memperhatikan;

Page 4: SATUAN ACARA PENYULUHAN (BV).docx

4

b. Memprkenalkan diri;

c. Menjelaskan tujuan dari

penyuluhan;

d. Menyebutkan materi yang

akan diberikan.

c. mendengarkan dan memperhatikan;

d. mendengarkan dan meamperhatikan;

2. 40 Menit

09:40

Pelaksanaan Penyampaian

Materi :

a. Menjelaskan pengertian

bakterial vaginosis

b. Menjelaskan penyebab

bakterial vaginosis

c. Menjelaskan gejala bakterial

vaginosis

d. Menjelaskan cara penularan

bakterial vaginosis

e. Menjelaskan cara mencegah

terjadinya bakterial vaginosis

f. Menjelaskan penanganan

terjadinya bakterial vaginosis

g. Memberikan kesempatan

peserta untuk bertanya.

a. mendengarkan dan memperhatikan;

b. mendengarkan dan memperhatikan;

c. mendengarkan dan memperhatikan;

d. mendengarkan dan memperhatikan;

e. mendengarkan dan memperhatikan;

f. mendengarkan dan memperhatikan;

g. bertanya

3. 10 menit

10:00

a. Mengajukan 4 pertanyaan

tentang materi pembelajaran.

b. Kesimpulan dari pembelajaran

c. Salam penutup

a. Menjawab

b. Mendengarkan dan memperhatikan

c. Mendengarkan

Page 5: SATUAN ACARA PENYULUHAN (BV).docx

5

J. EVALUASI

Setelah dilakukan penyuluhan peserta dapat :

1. Mengetahui pengertian bakterial vaginosis

2. Menjelaskan penyebab bakterial vaginosis

3. Menjelaskan gejala bakterial vaginosis

4. Mengetahui cara penularan bakterial vaginosis

5. Mengetahui cara mencegah terjadinya bakterial vaginosis

6. Mengetahui penanganan terjadinya bakterial vaginosis

Jenis-jenis evaluasi :

a. Evaluasi struktur

- Peserta hadir ditempat penyuluhan

- Penyuluhan dilakukan di kampus Stikes Icsada Bojonegoro di Ruang B. Newman

- Tersedianya media penyuluhan

b. Evaluasi Proses

- Moderator memberi salam dan memperkenalkan diri

- Dilanjutkan sesuai dengan kegiatan penyuluhan

- Peserta melakukan tanya jawab

c. Evaluasi Hasil

- Peserta mampu memahami materi penyuluhan

- Jumlah peserta yang hadir sesuai dengan yang diharapkan

- Kegiatan berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan

K. LAMPIRAN

1. Bahan materi penyuluhan

Page 6: SATUAN ACARA PENYULUHAN (BV).docx

6

DAFTAR PUSTAKA

Binongko, Adhin (2012). Bakterial Vaginosis.

http://adhienbinongko.blogspot.com/2012/10/bacterial-vaginosis.html diakses pada

tanggal 29 Mei 2014 jam 18.44

Syarifudin, Moh (2011). Vaginosis Bakteri.

http://www.syafir.com/2011/08/02/vaginosis-bakteri diakses pada tanggal 29 Mei 2014

jam 18:55

Page 7: SATUAN ACARA PENYULUHAN (BV).docx

7

LAMPIRAN I

MATERI PENYULUHAN

A. PENGERTIAN

Bakterial vaginosis adalah kondisi vagina yang dapat menghasilkan vagina yang

bernanah dan hasil dari pertumbuhan berlebih dari bakteri normal dalam vagina.

B. PENYEBAB

Bakterial vaginosis disebabkan oleh ketidakseimbangan flora alami bakteri (bakteri

yang biasa ditemukan dalam vagina wanita). Bakterial vaginosis tidak sama dengan

kandidiasis (infeksi jamur) atau Trichomonas vaginalis (trikomoniasis) yang tidak

disebabkan oleh bakteri (Nordqvist, 2010).

Bakterial vaginosis umumnya terjadi karena pengurangan jumlah hidrogen peroksida

normal yang memproduksi lactobacilli dalam vagina. Salah satu penyebab bakterial

vaginosis adalah Organisme Gardnerella vaginitis, Bacteroides, Mobiluncus, dan

Mycoplasma. Bila beberapa jenis bakteri menjadi tidak seimbang, seorang wanita dapat

mengalami bakterial vaginosis. Meskipun tidak berbahaya, tetapi kondisi ini dapat

mengganggu (Wahyuningsih, 2010).

Secara bersamaan, ada peningkatan konsentrasi bakteri jenis lain, terutama bakteri

anaerob (bakteri yang bisa tumbuh tanpa oksigen). Akibatnya, diagnosis dan pengobatan

tidak sesederhana seperti mengidentifikasi dan menghilangkan salah satu jenis bakteri.

Penggabungan bakteri menyebabkan infeksi yang tidak diketahui (medicinenet.com).

C. GEJALA

Page 8: SATUAN ACARA PENYULUHAN (BV).docx

8

Gejala utama jika seorang wanita terserang vaginosis bakteri adalah adanya bau yang

sangat busuk yang keluar dari vagina. Bau busuk tersebut akan sangat terlihat setelah

seorang wanita tersebut melakukan hubungan seksual.

Beberapa gejala vaginosis bakteri lainnya antara lain sebagai berikut:

Adanya cairan pada vagina, biasanya berwarna putih atau abu-abu

Terasa nyeri saat buang air kecil

Adanya gangguan gatal pada vagina

D. DIAGNOSIS

Untuk mendiagnosa adanya penyakit bacterial vaginosis para ahli biasanya mengambil

sempel cairan vagina, kemudian memeriksanya engan mikroskop untuk mendeteksi

mikroorganisme yang terkait dengan vaginosis bakteri, Para ahli juga ,endiagnosa

dengan melihat bau amis,tidak adanya bacteri lactobasilus dan penurunan derajat

keasaaman (PH) pada vagina.

E. CARA PENULARAN BAKTERIAL VAGINOSIS

Meskipun para ahli belum yakin bahwa hubungan seksual memiliki peranan penting

dalam terjadinya vaginosis bacteri,namun penyakit ini biasa di tularkan melalui

hubungan seksual atau bergonta ganti pasangan.

F. CARA MENCEGAH TERJADINYA BAKTERIAL VAGINOSIS

Bacterial vaginosis dapat dicegah dengan cara :

Tidak menggunakan bahan kimia (cairan pembersih) untuk vagina

Melakukan hubungan seksual hanya dengan pasangan yang sah

Menjaga personal hygiene, seperti : sering mengganti pakaian (celana dalam) agar

tidak lembab

G. PENANGANAN TERJADINYA BAKTERIAL VAGINOSIS

Terkadang vaginosis bacterial tidak memerlukan penanggulangan karena penyakit ini

akan sembuh dengan sendirinya . Hal ini akan terjadi apabila organisme lactobasillus

akan kembali ke level normal dan bakteri jahat dalam vagina menurun.

Page 9: SATUAN ACARA PENYULUHAN (BV).docx

9