satuan acara penyuluhan

9
SATUAN ACARA PENYULUHAN Mata Ajar : Keperawatan Medikal Bedah III Pokok Bahasan : Perawatan Dirumah Pada Pasien Hemodialisa Sub Pokok Bahasan : Perawatan Dirumah Terkait Dengan Pencegahan Terjadinya Efek Samping Penggunaan Obat-obat Nefrotoksik Tanggal/waktu : Senin, 13 Mei 2013, Pukul 10 WIB Penyuluh : Ruth Angela A. Tujuan Tujuan Umum : Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, klien dapat mengetahui tentang cara perawatan dirumah terkait dengan pencegahan terjadinya efek samping penggunaan obat nefrotoksik Tujuan Khusus : Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 25 menit, klien diharapkan mampu : 1. Mengetahui pengertian tentang perawatan dirumah bagi pasien hemodialisa 2. Menjelaskan pengertian obat nefrotoksik 3. Menjelaskan macam-macam obat nefrotokik 4. Menyebutkan tanda dan gejala efek samping minum obat nefrotoksik

Upload: ruth-angela

Post on 30-Nov-2015

134 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

SAP NEFROTOKSIK

TRANSCRIPT

Page 1: SATUAN ACARA PENYULUHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Mata Ajar : Keperawatan Medikal Bedah III

Pokok Bahasan : Perawatan Dirumah Pada Pasien Hemodialisa

Sub Pokok Bahasan : Perawatan Dirumah Terkait Dengan Pencegahan Terjadinya

Efek Samping Penggunaan Obat-obat Nefrotoksik

Tanggal/waktu : Senin, 13 Mei 2013, Pukul 10 WIB

Penyuluh : Ruth Angela

A. Tujuan

Tujuan Umum : Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, klien dapat

mengetahui tentang cara perawatan dirumah terkait dengan

pencegahan terjadinya efek samping penggunaan obat

nefrotoksik

Tujuan Khusus : Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 25 menit,

klien diharapkan mampu :

1. Mengetahui pengertian tentang perawatan dirumah bagi pasien hemodialisa

2. Menjelaskan pengertian obat nefrotoksik

3. Menjelaskan macam-macam obat nefrotokik

4. Menyebutkan tanda dan gejala efek samping minum obat nefrotoksik

5. Menguraikan cara pencegahan efek samping minum obat nefrotoksik

B. Sasaran dan Tempat

Klien (Ny. J) dan keluarga merupakan pasien dari RS. Persahabatan yang dirawat

diruang perawatan Melati Atas no.2.

C. Strategi Pelaksanaan

Pendidikan kesehatan dilakukan pada hari Senin, 13 Mei 2013, pukul 10.00 WIB

Page 2: SATUAN ACARA PENYULUHAN

D. Metode

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

3. Bimbingan

E. Sasaran Acara

Tahap Kegiatan Waktu

Pembukaan

1. Mengucapkan salam

2. Memperkenalkan diri

3. Menyampaikan maksud dan tujuan

pertemuan sesuai kontrak waktu

4 menit

Proses

1. Mengetahui pengertian tentang hemodialisa

dan perawatan dirumah bagi pasien

hemodialisa

2. Menjelaskan pengertian obat nefrotoksik

3. Menyebutkan macam-macam obat

nefrotoksik

4. Menyebutkan tanda dan gejala efek samping

minum obat nefrotoksik

5. Menguraikan cara pencegahan efek samping

minum obat nefrotoksik

10 menit

Tanya Jawab

1. Memberikan kesempatan pada pasien (Ny.

J) dan keluarga untuk bertanya

2. Memberikan pertanyaan pada pasien (Ny. J)

dan keluarga yang terkait dengan materi

7 menit

Penutup

1. Menyimpulkan materi dan menyampaikan

rencana tindak lanjut

2. Menutup pertemuan dan mengucapkan

salam

4 menit

Page 3: SATUAN ACARA PENYULUHAN

F. Setting Tempat

Keterangan gambar : A = Penyuluh

B = Klien (Ny. J)

C = Keluarga Klien

G. Media

1. Lembar Balik

2. Leaflet

H. Kriteria Hasil

1. Evaluasi Struktur

a. Kesepakatan dengan klien (Ny. J) dan keluarganya waktu dan tempat

b. Kesepakatan materi penyaji

2. Evaluasi Proses

a. Klien (Ny. J) dan keluarganya bersedia di Ruang perawatan Melati Atas no.2

dengan kontrak waktu yang ditentukan

b. Klien (Ny. J) dan keluarganya antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang

tidak diketahuinya

c. Klien (Ny. J) dan keluarganya menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan

3. Mahasiswa

a. Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan

b. Dapat menjalankan perannya sesuai tugas

4. Evaluasi Hasil

a. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan

b. Adanya kesepakatan dengan Klien (Ny. J) dan keluarganya dalam

melaksanakan implementasi keperawatan

I. Materi Pembelajaran

A

B C

Page 4: SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Pengertian perawatan dirumah bagi pasien hemodialisa

Hemodialisa adalah proses pembersihan darah oleh akumulasi sampah buangan.

Hemodialisis digunakan bagi pasien dengan tahap akhir gagal ginjal atau pasien

berpenyakit akut yang membutuhkan dialysis waktu singkat (DR. Nursalam M. Nurs,

2006). Perawatan di rumah mempunyai syarat keluarga pasien menerima pelatihan

khusus dan dukungan yang berkelanjutan dari penyedia layanan kesehatan yang

berpengalaman dalam merawat pasien dengan hemodialisis di rumah, biasanya

termasuk nephrologist (spesialis ginjal) dan perawat yang dilatih khusus.

2. Pengertian Obat Nefrotoksik

Obat Nefrotoksik merupakan obat yang bersifat 'meracuni' atau mengganggu fungsi

ginjal.

3. Macam-macam Obat Nefrotoksik

ACE inhibitor1 Cidofovir Ifosfamid Mitomisin Simetidin

Allopurinol Cisplatin Kokain NSAID6 Statin7

Amfoterisin B Fenofibrat Kuinolon baru4 Penisilin Sulfonamid

Aminoglikosida2 Foscarnet Laksatif5 Pentamidin Tetrasiklin

Asam

asetilsalisilat3

Furosemid Metadon Rifampisin Thiazide

diuretik

Asiklovir (IV) Gemfibrozil Metamfetamin Sefalosporin Trimetoprim

Basitrasin Heroin Metotreksat Siklosporin Vankomisin

Keterangan1Misalnya: captopril, ramipril, lisinopril, dan sebagainya.2Misalnya: streptomisin, gentamisin, tobramisin, dan sebagainya.3Pada lansia dalam dosis kecil.4Misalnya: siprofloksasin, levofloksasin, dan sebagainya.5Hanya pada pemakaian kronik.6Misalnya: ibuprofen, meloksikam, indometasin, dan sebagainya.7Misalnya: atorvastatin, simvastatin, dan sebagainya.

4. Tanda & Gejala Efek Samping Obat Nefrotoksik

Page 5: SATUAN ACARA PENYULUHAN

a. Kelainana asam-basa

b. Ketidakseimbangan elektrolit

c. Kelainan pada sedimentasi urin

d. Proteinuria

e. Pyuria, dan atau

f. Hematuria

Namun manivestasi paling umum dari nefrotoksisitas ini adalah adanya

penurunan laju filtrasi glomerulus (GFR = glomerular filtration rate) yang

menyebabkan terjadinya peningkatan kadar kreatinin serum (Scr) dan nitrogen

urea darah (BUN = blood urea nitrogen). Sehingga wajar jika BUN dan Scr

dijadikan sebagai sarana deteksi awal bagi penyakit ginjal akibat induksi obat ini.

BUN dan Scr akan memberikan gambaran temporal antara tingkat toksisitas

ginjal dengan jangka waktu penggunaan obat-obat yang berpotensi menyebabkan

nefrotoksik. 

5. Pencegahan Efek Samping Obat Nefrotoksik

Prinsip utama pencegahan nefrotoksisitas terinduksi obat adalah dengan menghindari

penggunaan obat-obat yang potensial menyebabkan terjadinya nefrotoksisitas. Namun

bila penggunaan obat-obat tersebut tidak mungkin dihindari maka penggunaannya

harus disertai dengan pengenalan faktor-faktor resiko dan penerapan teknik-teknik

khusus untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya nefrotoksisitas. Tidak ada faktor

resiko yang umum yang berlaku terhadap semua jenis obat, dan toksisitas biasanya

berkembang melalui berbagai mekanisme, baik melalui reaksi hipersensitivitas

idiosinkratik maupun melalui toksisitas seluler langsung. Dengan pengecualian pada

gagal ginjal akut yang disebabkan oleh AINS dan ACE inhibitor, toksisitasnya sering

kali dapat dicegah setelah diketahui adanya insufisiensi ginjal, penurunan aliran darah

efektif ke ginjal akibat adanya deplesi volume, gagal jantung atau penyakit liver. Pada

pasien dengan hipertensi atau gagal jantung sangat sensitif terhadap kombinasi ACE

inhibitor dan AINS, terlebih bila penggunaannya juga bersamaan dengan diuretik. 

Teknik khusus yang cukup efektif untuk mengurangi nefrotoksisitas obat adalah

Page 6: SATUAN ACARA PENYULUHAN

dengan hidrasi yang cukup untuk meningkatkan laju aliran urin tubular ginjal.

Sedangkan teknik-teknik lain yang masih kontroversial diantaranya adalah:

a. Penggunaan adefovir, suatu antiviral nukleotida yang secara aktif ditransport oleh

OAT1. Penghambatan transport OAT1 meminimalisir akumulasi adefovir di

ginjal sehingga menyebabkan pengurangan efek toksisitasnya.

b. Diflunisal, ketoprofen, flurbiprofen, indometasin, naproksen dan ibuprofen sama

efektifnya dengan probenesid yang menunjukan penghambatan yang cukup kuat

terhadap OAT1 pada pencegahan sitotoksisitas.

c. Antioksidan juga terbukti mampu memberikan proteksi dari nefrotoksisitas akibat

induksi gentamisin, siklosporin dan cisplatin.

d. Khelator besi juga memberikan proteksi terhadap toksisitas gentamisin.

J. Referensi

Farmasi, Piogama. (2013). Obat-obat Penginduksi Penyakit Ginjal.

http://www.facebook.com/permalink.php?

id=301651109870517&story_fbid=509253799110246. Diunduh pada tanggal 12 Mei

2013

Nursalam, M.Nurs, DR (Hons). 2006. Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan

Sistem Perkemihan. Jakarta : Salemba Medika.

Sukandar, E.Y. (2008). Iso Farmakoterapi. Jakarta : PT.ISFI

Wailineal. (2012). Obat-obatan yang Bersifat Nefrotoksik.

http://wailineal.blogspot.com/2012/01/obat-obatan-yang-bersifat-nefrotoksik.html .

Diunduh pada tanggal 10 Mei 2013