satuan acara penyuluhan

15
SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Bahasan : Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler Sub Pokok Bahasan : Rehabilitasi Dini di Rumah Sakit pada Penyakit Jantung Koroner Waktu : 30 menit Tempat : Ruang Jantung Sarana : Leaflet, LCD -------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------- A. Tujuan Instruksional 1. Tujuan Instruksional Umum Setelah mendapat penyuluhan tentang Rehabilitasi Dini pada Penderita Gangguan Jantung, pasien dan keluarga mampu melaksanakan tindakan rehabilitasi dini secara benar. 2. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mendapatkan penyuluhan, diharapkan pasien dan keluarga mampu : 1. Mengetahui tentang definisi rehabilitasi jantung 2. Mengetahui tujuan dan manfaat rehabilitasi dini 3. Syarat dilakukan rehabilitasi jantung. 4. Mengetahui tentang kontra indikasi dilakukan rehabilitasi. 5. Mengetahui tentang tahap-tahap pelaksanaan program rehabilitasi dini di Rumah sakit

Upload: rutchristin

Post on 19-Nov-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

suluh

TRANSCRIPT

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem KardiovaskulerSub Pokok Bahasan : Rehabilitasi Dini di Rumah Sakit pada Penyakit Jantung KoronerWaktu : 30 menitTempat

: Ruang Jantung

Sarana

: Leaflet, LCD----------------------------------------------------------------------------------------------------------------A. Tujuan Instruksional

1. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mendapat penyuluhan tentang Rehabilitasi Dini pada Penderita Gangguan Jantung, pasien dan keluarga mampu melaksanakan tindakan rehabilitasi dini secara benar.2. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mendapatkan penyuluhan, diharapkan pasien dan keluarga mampu :

1. Mengetahui tentang definisi rehabilitasi jantung

2. Mengetahui tujuan dan manfaat rehabilitasi dini

3. Syarat dilakukan rehabilitasi jantung.4. Mengetahui tentang kontra indikasi dilakukan rehabilitasi.5. Mengetahui tentang tahap-tahap pelaksanaan program rehabilitasi dini di Rumah sakit5.Mengetahui kondisi yang harus diwaspadai saat rehabilitasi dini.B. Metode belajar

1. Ceramah

2. Tanya jawabC. Alat dan Media

1. Lembar materi

2. LeafletD. Kegiatan Penyuluhan

NoWaktuTopikKegiatan PenyuluhKegiatan Peserta

15 menitPerkenalan1. Memperkenalkan diri

2. Menyampaikan salam pembuka

3. Menyampaikan tujuan penyuluhan1) Menyambut salam

2) Mendengarkan

3) Menyetujui penetapan bersama kontrak waktu

4) Mendengarkan

220 menitPengembangan1. Meminta klien dan keluarga untuk mengungkapkan perasaannya2. Menyampaikan materi tentang :

1) Definisi rehabilitasi Jantung dini

2) Tujuan dan manfaat rehabilitasi dini

3) Kriteria pasien yang dapat mulai dilakukan rehabilitasi.4) Kriteria pasien yang belum dapat dilakukan rehabilitasi. 5) Tahap-tahap pelaksanaan program rehabilitasi dini di Rumah sakit.6) Kondisi yang harus diwaspadai saat rehabilitasi dini1) Mendengarkan dan memperhatikan

35 menitPenutup1. Membuka kesempatan untuk diskusi.

2. Melakukan evaluasi : Menanyakan pada pasien dan keluarga tentang kejelasan materi yang diberikan dan memberikan penguatan positif bila keluarga pasien dapat menjawab dan menjelaskan kembali materi dan menjawab pertanyaan.3. Terminasi : menyimpulkan kegiatan penyuluhan,

menyampaikan salam penutup.Berpartisipasi aktif dalam kegiatan diskusi dan tanya jawab

Menjelaskan kembali materi dan menjawab pertanyaan.

Mendengarkan dan membalas salam

E. Kritera Evaluasi

1. Evaluasi struktur

1) Pasien dan Keluarga yang anggota keluarganya sedang dirawat di ruang Jantung RSU Dr.Soetomo Surabaya.2) Penyelenggaraan penyuluhan di ruang Jantung RSU Dr.Soetomo Surabaya.

3) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh perawat ruang Jantung RSU Dr.Soetomo Surabaya2. Evaluasi proses

1) Pasien dan keluarga antusias terhadap materi penyuluhan

2) Pasien dan keluarga mengikuti penyuluhan sampai selesai

3) Pasien dan keluarga mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.

4) Keluarga dan pasien berpartisipasi aktif dalam kegiatan sharing3. Evaluasi hasil :

1) Pasien dan keluarga mampu menyebutkan kriteria pasien yang dapat mulai dilakukan rehabilitasi dini.2) Pasien dan keluarga mampu menyebutkan kriteria pasien yang belum dapat dilakukan rehabilitasi dini.3) Pasien dan keluarga mampu menyebutkan tujuan dan manfaat rehabilitasi dini

4) Pasien dan keluarga mampu menyebutkan tahap-tahap pelaksanaan program rehabilitasi dini di Rumah sakit.Materi Penyuluhan :

1. Rehabilitasi adalah : kegiatan untuk memulihkan suatu rentetan masalah kesehatan yang bersifat konstruktif.

Rehabilitasi Jantung terdiri dari 3 Fase, yaitu:

a. Fase I, dimulai setelah terbebas dari fase akut (keluhan nyeri dada hilang dan komplikasi dini telah disingkirkan), waktunya 1-2 minggu.

b. Fase 2, yaitu dilakukan seteah penderita pulang dari rumah sakit, latihan lebih ditingkatkan sampai batas tertentu berdasarkan penerimaan pasien yang dipantau oleh dokter/tenaga kesehatan lain, lamanya sekitar 2-3 bulan.

c. Fase 3, dimulai ketika penderita telah dapat menerima program latihan fase 2, pada fase ini lebih ditekankan pada perubahan gaya hidup sehingga dapat mencegah serangan berikutnya dan mempertahankan tingkat kesehatan yang optimal.

2. Tujuan dan manfaat rehabilitasi dini pada penderita Jantung

Tujuan :

Untuk memulihkan kondisi fisik, mental dan sosial serta vokasional seseorang seoptimal mungkin, sehingga dapat mencapa kemandirian menjalankan aktifitas dirumah dan dapat bekerja kembali.Manfaat rehabilitasi jantung:a. Secara bertahap mengembalikan fungsi jantung sehingga mencegah morbiditas/mortalitas akibat serangan jantung berulang

b. Mencegah/menghindari efek negatif tirah baring lama, yaitu emboli, hipotensi ortostatik, takikardi serta penurunan kapasitas kerja fisik dan peningkatan pemakaian oksigen yang sangat membahayakan otot jantung yang sedang terganggu.

c. Mengurangi ansietas/depresi/kejenuhan penderita akibat hospitalisasi.

d. Mempercepat pemulihan sehingga masa perawatan lebih singkat (menghemat biaya) dan dapat bekerja kembali lebih cepat. 3. Kriteria pasien yang dapat mulai dilakukan rehabilitasi yaitu : sesegera mungkin setelah dinyatakan stabil ( dilihat dari tekanan darah, denyut nadi), hilang keluhan nyeri dada atau keluhan nyeri dada ringan (diklarifikasi oleh dokter yang merawat pasien).

2. Kriteria pasien yang belum dapat dilakukan rehabilitasi dini yaitu :

1) Nyeri dada masih hilang timbul2) Tekanan darah sistolik > 200 mmHg atau diastolik > 110 mmHg.

3) Demam (suhu >37,70C)

4) Aritmia/ Takikardi HR > 130 x/m (Nadi tidak teratur/ sangat cepat)

5) Beberapa kondisi lain yang belum memungkinkan (DM tidak terkontrol, Radang selaput Jantung/ Perikarditis, dll). 6) Hipotensi

7) Blok jantung derajat 2 dan 3.

3. Tujuan rehabilitasi dini : mencapai tingkat fungsional yang memungkinkan pasien mampu melaksanakan sendiri aktifitas awal dalam rangka persiapan melaksanakan aktifitas sehari-hari.Manfaat rehabilitasi dini :

1) Mencegah/ memulihkan efek negatif tirah baring lama

2) Mengurangi kebosanan (depresi dan ansietas) akibat perawatan di rumah sakit.

3)Mempercepat masa pemulihan sehingga dapat pulang ke rumah lebih cepat.4. Tahap-tahap pelaksanaan program rehabilitasi dini di Rumah sakit :1). Lama latihan 7-14 hari

2). Beban latihan 2-3 METS (1 METS = jalan 500 Meter). 1 METS setara dengan 3,5 ml O2/Kg BB/menit, menggambarkan energi yang dibutuhkan rata-rata orang untuk duduk diam saat istirahat dengan lengan dan tungkai yang disokong. Aktifitas perawatan diri sendiri rata-rata pada beban kerja 3 METS, naik tangga perlahan-lahan memiliki aktifitas 5-7 METS. 3). Jenis latihan :

Pemanasan : dilakukan selama 5 menit meliputi latihan otot-otot lengan, tungkai dan pinggul secara ritmik dan berulang-ulang.

Latihan inti : jalan/ sepeda statis (kalau ada) yang ditingkatkan secara bertahap sesuai respon latihan.

Pendinginan : dilakukan selama 5 menit

Tk.Latihan dengan pengawasanMuatan Kerja (METS)Aktifitas Ruangan

1. Gerakan aktif dan pasif ekstremitas di tempat tidur

Ekstensi tumit

Ulangi pada jam-jam berikutnya pada saat pasien terjaga 1,5 METSMerawat diri dengan bantuan :

Makan sendiri

Kaki berjuntai ditempat tidur (tetap tiduran)

Duduk di kursi 15 menit (1-2 hari)

2. Gerakan aktif seluruh ekstremitas

Duduk ditepi tempat tidur1,5 METS Duduk di kursi 15-30 menit, 3x sehari

Merawat diri tanpa bantuan

3. Latihan pemanasan (peregangan otot)

Jalan pelan-pelan 2x50 meter1,5-2 METS Duduk di kursi dalam waktu tak terbatas

Pindah ruangan dengan kursi roda, jalan disekitar kamar

4. Latihan pemanasan (peregangan otot)

Jalan 2x100 meter

Belajar menghitung denyut jantung1,5-3 METS Dapat meninggalkan tempat tidur kapan saja sesuai dengan kemampuan.

Jalan ke kamar mandi, ruangan lain tetapi dengan pengawasan

5. Senam ringan

Mengecek hitugan dnyut jantung

Mencoba menaiki beberapa anak tangga

Jalan 2x200 meter bolak-balik

1,5-3 METS Jalan ke ruang tunggu

Jalan di gang rumah sakit

6. Aktifitas terdahulu dilanjutkan

Turun tangga (naik dengan lift)

Jalan 2x200 meter bolak-balik1,5-3 METS

Mandi sendiri

Kembali dari kamar mandi sendiri dengan pengawasan

7. Aktifitas terdahulu dilanjutkan

Naik beberapa anak tangga

Jalan 2x200 meter bolak-balik

Latihan di rumah diteruskan

Program latihan selanjutnya (Fase 2)1,5-3 METS Aktifitas terdahulu dilanjutkan

5. Tanda-bahaya pada pasien yang sedang menjalani latihan rehabilitasi dini (disfungsi kardiovaskuler yang diinduksi aktifitas), antara lain:a. Timbul nyeri dada atau nyeri meningkat

b. Mual/muntah

c. Perubahan status mental: pusing, bingung.

d. Hipotensi

e. Kelelahan

f. Pucat, sianosis, hipoksia

g. Disritmia

Apabila didapat tanda-tanda tersebut diatas, segera hentikan aktifitas, latihan selanjutnya dilakukan dengan kegiatan yang tidak membebani jantung (intensitasnya dikurangi sesuai toleransi penderita).G. PustakaGarrison, Susan J., (2001), Dasar-Dasar Terapi & Rehabilitasi Fisik, Ed.B.Indonesia Saputra, V. dan Salim, IN., Jakarta: Hipokrates.

Rokhaeni H, dkk., (2001) , Buku Ajar Keperawatan Kardiovaskuler,Jakarta: Bidang Diklat & Pelatihan Pusat Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah Nasional Harapan Kita.KEGIATAN SENAM JANTUNG TAHAP RINGANTk.Latihan dengan pengawasanAktifitas Ruangan

1. Menggerakkan tangan dan kaki di tempat tidur

Gerak diulangi pada jam-jam saat pasien terjaga Merawat diri dengan bantuan :

Makan sendiri

Kaki berjuntai ditempat tidur (tetap tiduran)

Duduk di kursi 15 menit (1-2 hari)

2. Menggerakkan tangan dan kaki

Duduk ditepi tempat tidur Duduk di kursi 15-30 menit, 3x sehari

Merawat diri tanpa bantuan

3. Latihan 5 menit melatih otot, lengan, dan tungkai

Jalan pelan-pelan 2x50 meter Duduk di kursi dalam waktu tak terbatas

Pindah ruangan dengan kursi roda, jalan disekitar kamar

4. Jalan 2x100 meter

Menghitung denyut jantung sebelem dan setelah latihan Dapat meninggalkan tempat tidur kapan saja sesuai dengan kemampuan.

Jalan ke kamar mandi, ruangan lain tetapi dengan pengawasan

5. Mengecek hitungan denyut jantung sebelum latihan

Mencoba menaiki beberapa anak tangga

Jalan 2x200 meter bolak-balik Jalan ke ruang tunggu

Jalan di gang rumah sakit

6. Aktifitas terdahulu dilanjutkan

Turun tangga (naik dengan lift)

Jalan 2x200 meter bolak-balik Mandi sendiri

Kembali dari kamar mandi sendiri dengan pengawasan

7. Aktifitas terdahulu dilanjutkan

Naik beberapa anak tangga

Jalan 2x200 meter bolak-balik

Latihan di rumah diteruskan

Program latihan selanjutnya (Latihan sedang, yang dilakukan selama rawat jalan) Aktifitas terdahulu dilanjutkan

Catatan :

Sebelum dan setelah latihan, hitung frekuensi denyut nadi selama 1 menit penuh

Kegiatan untuk memulihkan kondisi jantung yang sakit dan mengajarkan pasien dan keluarga agar lebih mandiri

Tahap-tahap senam Jantung

1. Latihan ringan

Dimulai setelah kondisi stabil (saat dirumah sakit), lamanya 1-2 minggu

2. Latihan sedang

Program lanjutan segera setelah penderita pulang dari rumah sakit (rawat jalan), lamanya sekitar 2-3 bulan

3. Latihan aktivitas ringan

Program lanjutan untuk mencegah serangan berikutnya dan mempertahankan tingkat kesehatan yang optimal

Tujuan :

Untuk memulihkan kondisi fisik, mental dan sosial seseorang seoptimal mungkin, sehingga dapat mencapai kemandirian menjalankan aktifitas dirumah dan dapat bekerja kembali.

Manfaat rehabilitasi jantung:

Mengembalikan Fungsi jantung

Mencegah/menghindari efek negatif tirah baring lama,

Mengurangi kecemasan/kejenuhan pada penderita yang dirawat di RS.

Mempercepat pemulihan sehingga masa perawatan lebih singkat (menghemat biaya) dan dapat bekerja kembali lebih cepat.

Tanda Bahaya pada Penderita yang Mengikuti Senam Jantung:

1. Merasa sesak nafas, berkeringat dingin, pusing (nggeliyeng), pucat, berkunang-kunang, mual/muntah.

2. Timbul nyeri dada/nyeri bertambah

3.Dada terasa berdebar, denyut jantung meningkat lebih dari 20x/menit dibanding denyut saat istirahat

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA