satuan acara penyuluhan

11
 SATUAN ACARA PENYULUHAN ‘’CIDERA KEPA LA’ Di Ruang 21 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang l!" # 1. D! $i ani %u &' ri (a ")ani 2. Ma&f!)a" *. Ri )an Alf ia n' + ,. -ali a'ul Ma/ "r if a" RUMAH SAKIT UMUM DR. SAI0UL AN-AR MALAN% TAHUN 21

Upload: ryan-togz

Post on 05-Nov-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ryan

TRANSCRIPT

SATUAN ACARA PENYULUHANCIDERA KEPALA

Di Ruang 21 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

Oleh :

1. Deviani Gustricahyani2. Masfeyah3. Riyan Alfianto4. Walidatul Makhrifah

rumah sakit umum dr. saiful anwar malang

Tahun 2015SATUAN ACARA PENYULUHANCIDERA KEPALA

Di Ruang 21 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

Oleh :

1. Deviani Gustricahyani2. Masfeyah3. Riyan Alfianto4. Walidatul Makhrifah

AKADEMI KEPERAWATAN LUMAJANGJALAN BIGJEN KATAMSO LUMAJANG

TAHUN 2015

SATUAN ACARA PENYULUHANCIDERA KEPALA

Nama: Kelompok 15Hari/tanggal: Jumat, 16 Januari 2015Tempat Praktek: RSUD Dr. Saiful Anwar MalangTema: Cidera KepalaSasaran: Keluarga pasien, petugas dan pengunjung di Ruang 21 RSUD Dr. Saiful Anwar MalangWaktu : 30 menit

A. ANALISA SITUASI1. Peserta Penyuluhan a. Jumlah peserta penyuluhan 15-20 orang.b. Latar belakang pendidikan SD sampai Perguruan Tinggi.c. Peserta Penyuluhan dari berbagai umur dari keluarga pasien rawat inap.d. Minat dan perhatian dalam menerima materi penyuluhan dengan baik.e. Interaksi dan komunikasi baik dan terbuka.2. Penyuluha. Mampu menguasai materi tentang tema penyuluhan.b. Mampu menyampaikan materi penyuluhan dengan metode yang sesuai.c. Mampu mengusai peserta penyuluhan untuk memusatkan perhatian.3. Ruangana. Di Ruang 21 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.b. Luas tempat dilaksanakan penyuluhan seimbang dengan jumlah audience dan penyuluh.c. Penerangan dan ventilasi cukup kondusif untuk kelangsungan kegiatan penyuluhan

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM1. Tujuan UmumSetelah diberikan penyuluhan, diharapkan peserta mengetahui dan memahami tentang cidera kepala.

2. Tujuan KhususSetelah mengikuti penyuluhan, diharapkan peserta dapat mengetahui tentang:1) Pengertian cidera kepala.2) Penyebab dari cidera kepala.3) Klasifikasi dan tanda gejala dari cidera kepala.4) Komplikasi cidera kepala.5) Penatalaksanaan cidera kepala.

C. MATERI PENYULUHAN / SUB POKOK BAHASAN (terlampir)

D. KEGIATAN PENYULUHAN

Tahap KegiatanKegiatan PenyuluhanKegaiatan PesertaMetode

Waktu

Pembukaan 1. Memberikan salam

2. Memperkenalkan diri3. Menjelaskan tujuan penyuluhan4. Melakukan kontrak waktu5. Menyebutkan materi6. Apersepsi

7. Relevansi1. Menyambut salam 2. Mendengarkan3. Mendengarkan

4. Mendengarkan

5. Mendengarkan6. Memberikan pendapat7. MendengarkanCeramah2 menit

Pelaksanaan1. Menjelaskan pengertian cidera kepala2. Menyebutkan penyebab dari cidera kepala.3. Menyebutkan klasifikasi tanda dan gejala cidera kepala.4. Menyebutkan komplikasi cidera kepala.5. Menyebutkan penatalaksanaan cidera kepala.1. Mendengarkan

2. Mendengarkan

3. Mendengarkan

4. Mendengarkan

5. Mendengarkan

Ceramah10 menit

Penutup 1. Memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya mengenai materi yang masih belum dimengerti2. Mengevaluasi pengetahuan peserta dengan menanyakan materi yang sudah dijelaskan3. Menarik kesimpulan4. Mengajak peserta agar melakukan anjuran dari penyuluh1. Menanyakan materi yang belum jelas

2. Menjawab pertanyaan

3. Mendengarkan4. Memperhati-kanTanya jawabceramah3 menit

E. MATERI Terlampir

F. STRATEGI PEMBELAJARAN / METODE : Metode ceramah dan tanya jawab.

G. MEDIA1. LCD2. Laptop

H. KRITERIA EVALUASI1. Evaluasi struktur Membuat satuan acara penyuluhan. Konsul satuan acara penyuluhan. Pengaturan pengorganisasian petugas penyuluhan Kontrak waktu dan tempat dengan pasien sebelum penyuluhan.

2. Evaluasi proses Peserta hadir di tempat penyuluhan sesuai kontrak yang disepakati. Seluruh peserta kooperatif selama proses diskusi ditunjukkan dengan aktif bertanya. Suasana penyuluhan hidup dan kondusif. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan sebelum dan sesudah acara penyuluhan berakhir. 3. Evaluasi hasilDari hasil penyuluhan diharapkan peserta mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyuluh 20% dari 5 pertanyaan yang diberikan. I. DAFTAR PUSTAKADewanto, George. dkk. 2007. Panduan Praktis Diagnosis dan Tata laksana Penyakit Saraf. Jakarta: EGC.Mansjoer, Arif. dkk. 2000. Kapita Seekta Kedokteran Ed. 3 jilid 2. Jakarta: Media Aesculapius.Price and Wilson. 2005. Patofisiologi Konsep Klinik Proses-Proses Penyakit. Edisi 6 Volume 2. Jakarta: EGC.

MATERI

CIDERA KEPALA

A. PengertianCidera kepala adalah kerusakan neurologis yang terjadi akibat adanya trauma pada jaringan otak yang terjadi secara langsung maupun efek sekunder dari trauma yang terjadi (Price, 2005).

B. Penyebab1) Akibat benturan langsung pada kepala yang disebabkan oleh kecelakaan, jatuh, terbentur, petinju dan lain-lain.2) Trauma persalinan (sewaktu lahir di bantu oleh forcep atau vakum)

C. Klasifikasi dan Tanda dan GejalaKlasifikasi cidera kepala:1. CKR (Cidera Kepala Ringan) Tidak ada kehilangan kesadaran Pasien dapat mengeluh nyeri kepala dan pusing Pasien dapat menderita abrasi, laserasi atau hematoma kulit kepala Tidak adanya criteria cedera sedang berat2. CKS (Cidera Kepala Sedang) Amnesia/hilang ingatan kurang dari 24 jam Mual dan muntah Kejang Tanda kemungkinan fraktur cranium (mata rabun, otorea atau rinorea) Peningkatan tekanan darah, penurunan nadi, frekuensi pernafasan naik3. CKB (Cidera Kepela Berat) Penurunan derajat kesadaran secara mendadak Peningkatan tekanan darah, penurunan nadi, frekuensi pernafasan naik. Adanya jejas/luka pada kepala Perdarahan yang keluar dari hidung, telinga dan mulut. Ngorok Mual dan muntah Battle sign (Lebam pada daerah belakang telingah) Barell hematom (Lebam pada mata)

D. Komplikasi cidera kepala1. Cidera ringan bisa menjadi cidera sedang/berat2. Cidera sedang bisa menjadi berat3. Kebocoran cairan serebrospinal/hidrosefalus4. Herniasi otak5. Sepsis6. Cacat seumur hidup7. Kematian mendadak.

E. Penatalaksanaan1. Cidera kepala ringana. Anamnesa kepada pasien jika pasien sadar dan keluarga atau orang yang mendampingi pasien tentang kronologis kejadian, tempat kejadian.b. Pemeriksaan fisik : melihat ada tidaknya jejas/luka, hematoma, perdarahan pada daerah kepala, wajah dan telinga. Kaji apakah ada cidera lain.c. Pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan neurologis, pemeriksaan tulang belakang, foto polos verterbra AP dan lateral, CT scan d. Penatalaksanaan Pertahankan jalan nafas dan pola nafas stabil, jika perlu beri oksigen. Berikan cairan jika perlu untuk mengganti cairan yang hilang. Observasi atau dirawat rumah sakit bila CT scan hasilnya tidak normal, adanya cedera. Observasi tanda-tanda vital dan adanya peningkatan TIK serta pemeriksaan neurologis secara periodik setiap sampai 2 jam bila kondisi membaik, pasien dipulangkan untuk observasi di rumah Instruksikan untuk kembali segera ke rumah sakit jika terjadi muntah, sakit kepala yang hebat, adanya penurunan kesadaran

2. Cidera kepala sedanga. Anamnesa kepada pasien jika pasien sadar dan kepada keluarga atau orang yang mendampingi pasien tentang kronologis kejadian, tempat kejadianb. Pemeriksaan fisik : melihat adanya jejas/luka, hematoma, perdarahan pada daerah kepala, wajah dan telinga. Kaji apakah ada cidera lain.e. Pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan neurologis, pemeriksaan tulang belakang, foto polos verterbra AP dan lateral, CT scan dan MRI jika perlu.c. Penatalaksanaan Pertahankan jalan nafas dan pola nafas stabil, jika perlu beri oksigen. Berikan cairan untuk mengganti cairan yang hilang. Observasi tanda-tanda vital dan peningkatan TIK. Observasi atau dirawat rumah sakit bila CT scan hasilnya tidak normal, adanya cedera.

3. Cidera kepala berata. Anamnesa kepada keluarga atau orang yang mendampingi pasien tentang kronologis kejadian, tempat kejadianb. Pemeriksaan fisik : melihat adanya jejas/luka, hematoma, perdarahan pada daerah kepala, wajah dan telinga. Kaji apakah ada cidera lain.f. Pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan neurologis, pemeriksaan tulang belakang, foto polos verterbra AP dan lateral, CT scan, dan MRI jika perluc. Penatalaksanaan Pertahankan jalan nafas dan pola nafas stabil, jika perlu beri oksigen. Berikan cairan untuk mengganti cairan yang hilang. Observasi tanda-tanda vital dan peningkatan TIK. Observasi atau dirawat rumah sakit bila CT scan hasilnya tidak normal, adanya cedera. Bila ada hematoma intracranial atau perdarahan jika ada indikasi pembedahan, harus dilakukan untuk mengurangi kerusakan primer akibat cidera dan kerusakan otak akibat hipoksia, hipotensi atau tekanan intracranial yang meningkat.

LEMBAR PENGESAHAN

Malang, 17 januari 2015

Pembimbing Klinik

Pembimbing Akademik

DAFTAR HADIRPESERTA PENYULUHAN TENTANG CIDERA KEPALADI RUANG 21 RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

No.NamaAlamatTanda Tangan

1.1

2..2

3.3

4.4

5.5

6.6

7.7

8.8

9.9

10.10

11.11

12.12

13.13

14.14

15.15

16.16

17.17

18.18

1919

20.20

Malang, 17 Januari 2015,Pembimbing Klinik

(........................................................)