satuan acara penyuluhan
TRANSCRIPT
SATUAN ACARA PENYULUHANBidang Studi
: Ilmu Keperawatan
Pokok Bahasan : Mobilisasi Post Caesarea (post SC)Waktu
: 30 menit
Sasaran
: Ibu yang melahirkan melalui Caesarea (SC)Hari/Tanggal
: Senin, 14 April 2014Tempat
: Aula Stikes Ngudi Waluyo Ungaran
Penyaji
: Nyoman Wirajana1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit, peserta dapat memahami tentang pentingnya mobilisasi dini setelah dilakukan operasi caesar.b. Tujuan Khusus Setalah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit, peserta dapat memahami materi tentang pentingnya mobilisasi post partum dengan kriteria :
1) Peserta dapat menyebutkan pengertian mobilisasi.
2) Peserta dapat menyebutkan tahap-tahap mobilisasi post SC.
3) Peserta dapat menyebutkan minimal 2 dari 3 tujuan mobilisasi post SC.
4) Peserta dapat menyabutkan 3 rentang gerak dalam mobilisasi post SC.
5) Peserta dapat menyebutkan 2 manfaat dari mobilisasi post SC.
6) Peserta dapat menyabutkan 3 kerugian dari mobilisasi post SC.2. Pokok BahasanMobilisasi dini pada pasien pasca melahirkan melalui SC3. Sub Pokok BahasanMenjelaskan pengertian bahaya kehamilan pada trimester pertama.a. Menjelaskan pengertian bahaya kehamilan pada trimester pertama.
b. Menjelaskan tanda bahaya kehamilan pada trimester pertamac. Menjelaskan penanganan tanda bahaya kehamilan pada trimester pertamad. Menjelaskan komplikasi yang mungkin terjadi terhadap bahaya kehamilan pada kehamilan pada trimester pertama4. Metode
Diskusi
Ceramah
Demonstrasi
5. Media
Liflet
Lembar balik
6. Setting Tempat
: Sasaran
: Penyaji: Fasilitator
7. Pengorganisasian
Penyaji : Nyoman WirajanaFasilitator : -8. Pelaksanaan Kegiatan
NOWAKTUKEGIATAN PENYULUHRESPON PENYULUHMETODEMEDIA
1
2
35 menit
20 menit
5 menit
09.25-09.309. Mengucapkan salam
10. Memperkenalkan nama pada audien
11. Kontrak waktu
12. Menjelaskan tujuan penyuluhan.
a. Menjelaskan pengertian bahaya kehamilan pada trimester pertama.
b. Menjelaskan tanda dan bahaya kehamilan pada trimester pertamac. Menjelaskan penanganan tanda bahaya kehamilan pada trimester pertamad. Menjelaskan komplikasi yang mungkin terjadi terhadap bahaya kehamilan pada trimester pertama Mengajukan 3 pertanyaan tentang materi penyuluhan
Memberikan kesimpulan tentang penyuluhan
Salam penutup13. Memperhatikan dan mendengarkan
14. Memperhatian dan mendengarkan
15. Memperhatikan dan medengarkan
Memperhatikan dan mendengarkanMemperhatikan dan mendengarkanMemperhatikan dan mendengarkanMemperhatikan dan mendengarkan16. Menjawab
17. Memperhatikan dan mendengarkan
18. Menjawab salamCeramah
Ceramah
Berdiskusi
Ceramah
Liflet, lembar balik
9. Evaluasi
Struktur : menyiapkan materi penyuluhan, meminta ijin dengan sasaran yang akan diberikan penyuluhan, melakukan kontrak waktu dan tempat untuk melakukan penyuluhan
Proses : saat penyuluh mulai memberikan penyuluhan, sasaran mendengarkan, bersikap kooperatif, terdapat timbal balik
10. Lampiran
Materi
Evaluasi 11. Daftar PustakaBari, Abdul S dkk. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal .Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Manuaba. 1998, Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
Rachmat. (2007). Komplikasi Kehamilan Risiko Tinggi. Jakarta: EGCAsrinah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan : Masa Kehamilan. Yogyakarta : Graha Ilmu
Hadi, Ria A. 2009. Kupas Tuntas Kehamilan dan Melahirkan. Ungaran: Vivo Publisher
Salmah. Rusmiati. Maryanah. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGCPrawirohardjo, 2001. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka
LAMPIRANMATERI
1. PengertianTanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki suatu tanda bahaya atau risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan (Rachmat, 2007)
Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda-tanda yang terjadi pada seorang Ibu hamil yang merupakan suatu pertanda telah terjadinya suatu masalah yang serius pada Ibu atau janin yang dikandungnya. Tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi pada awal kehamilan Sedangkan menurut Hadi 2009, tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya. Trimester I adalah usia kehamilan 1- 3 bulan atau kehamilan berusia 0 - 12 minggu ,salah satu asuhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk menapis adanya risiko ini yaitu melakukan pendeteksian dini adanya komplikasi/penyakit yang mungkin terjadi selama hamil muda.2. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I meliputi:
a. Perdarahan pervaginam / Perdarahan dari jalan lahir
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu.Perdarahan pervaginam dalam kehamilan adalah cukup normal. Pada masa awal kehamilan, ibu akan mengalami perdarahan yang sedikit (spotting) di sekitar waktu terlambat haidnya.Perdarahan ini adalah perdarahan implantasi dan normal, perdarahan kecil dalam kehamilan adalah pertanda dari Friabel cervik. Perdarahan semacam ini mungkin normal atau mungkin suatu tanda adanya infeksi.Jika terjadi perdarahan yang lebih (tidak normal) yang menimbulkan rasa sakit pada ibu.Perdarahan ini bisa berarti aborsi, kehamilan molar atau kehamilan ektopik.Macam macam perdarahan pervaginam1) Abortus
Pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu dan berat janin kurang dari 500 gram. Tanda-tandanya : perdarahan dengan nyeri abdomen, rasa mulas atau rasa nyeri. Terkadang disertai syok.
2) Kehamilan ektopik
Kehamilan di mana implantasi dan pertumbuhan hasil konsepsi di luar endometrium atau di luar rahim. Tanda-tandanya : perdarahan berwarna coklat tua dan umumnya sedikit, nyeri perut, uterus terasa lembek.3) Molahydatidos (Hamil Anggur)
Kehamilan abnormal di mana hampir seluruh vili korialisnya mengalami perubahan hidrofik.Tanda-tandanya :perdarahan berulang, nyeri perut, tidak teraba bagian janin, tidak terdengar DJJ janin.
b. Mual Muntah Berlebihan
1. Pengertian Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari.Gejala gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.Mual dan muntah terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-60 % multigravida.Satu diantara seribu kehamilan, gejala gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Pengaruh fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung yang berkurang.Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala mual muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan.Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk.Keadaan inilah disebut hiperemisis gravidarum.Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat ringanya penyakit. (Sarwono, 2005: 275) 2. Penanganan UmumMual muntah dapat diatasi dengan:a. Makan sedikit tapi sering
b. Hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak
c. Jaga masukan cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir dari pada makanan padat.
d. Selingi makanan berkuah dengan makanan kering. Makan hanya makanan kering pada satu waktu makan, kemudian makanan berkuah pada waktu berikutnya.
e. Hindari hal hal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau bunyi
f. Istirahat cukup
g. Hindari hal hal yang membuat Anda berkeringat atau kepanasan, yang dapat memicu rasa mual (Curtis, 2000:28)
3. Komplikasi
Jika muntah terus menerus bisa terjadi kerusakan hati. Komplikasi lainya adalah perdarahan pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika penderita muntah. (Rochjati, 2003:2).
c. Sakit Kepala Yang Hebat
1. Pengertian
Sakit kepala yang bisa terjadi selama kehamilan, dan sering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah serius dalam kehamilan adalah sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.Terkadang sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatanya menjadi kabur atau berbayang.Hal ini merupakan gejala dari pre-eklamsia dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian. (Uswhaaya, 2009: 4-5).
Sakit kepala sering dirasakan pada awal kehamilan dan umumnya disebabkan oleh peregangan pembuluh darah diotak akibat hormon kehamilan, khusunya hormon progesteron. Jika ibu hamil merasa lelah, pusing atau tertekan atau pandangan mata bermasalah, sakit kepala akan lebih sering terjadi atau makin parah, jika sebelumnya menderita migrain kondisi ini dapat semakin bermasalah selama 3 sampai 4 bulan pertama kehamilan.
2. Penanganan Umum
a. Jika ibu tidak sadar atau kejang, segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat daruratan.
b. Segera lakukan observasi terhadap keadaan umum termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, dan pernafasan) sambil mencari riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien dan keluarganya. (Saifuddin, 2002 : 33).3. Komplikasi
Nyeri kepala pada masa hamil dapat merupakan gejala pre-eklamsia, suatu penyakit yang terjadi hanya pada wanita hamil, dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian.(Irma, 2002:4) d. Nyeri Perut Yang Hebat
1. Pengertian
Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang.Hal ini mungkin gejala utama pada kehamilan ektopik atau abortus. (Saifuddin, 2002: 98). Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa berarti apendisitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi uterus, abrupsi plasenta, infeksi saluran kemih atau infeksi lain.2. Penanganan umum
Lakukan segera pemeriksaan umum meliputi tanda vital (nadi, tensi, respirasi, suhu). Jika dicurigai syok, mulai pengobatan sekalipun gejala syok tidak jelas, waspada dan evaluasi ketat karena keadaan dapat memburuk dengan cepat.
Jika ada syok segera terapi dengan baik (Saifuddin, 2002).
3. Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul pada nyeri perut yang hebat antara lain: kehamilan ektopik, pre-eklampsia, persalinan premature, solusio plasenta, abortus, ruptur uteri imminens (Irma,2008). e. Selaput Kelopak Mata Pucat/ Anemia
1. Pengertian
Anemia adalah masalah medis yang umum terjadi pada banyak wanita hamil. Jumlah sel darah merah dalam keadaan rendah, kuantitas dari sel sel ini tidak memadai untuk memberikan oksigen yang dibutuhkan oleh bayi.Anemia sering terjadi pada kehamilan karena volume darah meningkat kira kira 50% selama kehamilan.
Darah terbuat dari cairan dan sel. Cairan tersebut biasanya meningkat lebih cepat dari pada sel- selnya.Hal ini dapat mengakibatkan penurunan hematokrit (volume, jumlah atau persen sel darah merah dalam darah).Penurunan ini dapat mengakibatkan anemia.2. Penanganan
Anemia dapat ditangani dengan minum tablet zat besi dan istirahat cukup. (Curtis, 2000).
3. Komplikasi
Komplikasi anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh langsung terhadap janin sedangkan komplikasi pada kehamilan trimester I yaitu anemia dapat menyebabkan terjadinya missed abortion, kelainan kongenital, abortus/keguguran. (Ayurai, 2009).
4. Pengaruh anemia terhadap kehamilan. a. Bahaya selama kehamilan Dapat terjadi abortus
Persalinan prematuritas
Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim
Mudah terjadi infeksiaman dekompensasi kordis (Hb < 6 gr%)
Mola hidatidosa
Hiperemesis gravidarum
Perdarahan antepertum
Ketuban pecah dini (KPD)
b. Bahaya saat persalinan
Gangguan his, kekuatan mengejan
Kala pertama dapat berlangsung lama, dan terjadi partus terlanta
Kala ke dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering memerlukan tindakan operasi kebidanan.
Kala uri diikuti retensio plasenta, dan perdarahan pospartum karena atonia uteri.
Kala empat dapat terjadi perdarahan postpartum sekunder dan atonia uteri c. Pada kala nipas
Terjadi subinvolusi uteri menimbulkan perdarahan postpartum
Memudahkan infeksi puerperium
Pengeluaran ASI berkurang
Terjadi dekompensasi koris mendadak setelah persalinan
Anemia kala nipas
Mudah terjadi infeksi mamae
d. Bahaya terhadap janin
Abortus
Terjadi kematian intrauteri
Persalinan prematuritas tinggi
Berat badan lahir rendah
Dapat terjadi cacat bawaan
Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal
Intligensia
f. Demam Tinggi
Ibu hamil menderita deman dengan suhu tubuh lebih 38 C dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.
1. Penanganan Umum
Demam tinggi dapat ditangani dengan: istirahat baring, minum banyak, kompres untuk menurunkan suhu. (Saiffudin, 2002: 84)
2. Komplikasi
Komplikasi yang ditimbulkan akibat mengalami demam tinggi antara lain: sistitis (infeksi kandung kencing), pielonefritis Akut (infeksi saluran kemih atas). (Saifuddin, 2002:86)EVALUASI HASIL Pasien dapat menjelaskan pengertian bahaya kehamilan pada trimester pertama 75% Pasien dapat menjelaskan tanda bahaya kehamilan pada trimester pertama 75% Pasien dapat menjelaskan penanganan tanda bahaya kehamilan pada trimester pertama 75% Pasien dapat menjelaskan komplikasi yang mungkin terjadi terhadap bahaya kehamilan pada kehamilan pada trimester pertama 75%SATUAN ACARA PENYULUHANTANDA BAHAYA KEHAMILAN AWAL
Disusun Oleh :
NI PUTU PUTRI WARINI
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
STIKES NGUDI WALUYO
UNGARAN
2014