satuan acara penyuluhan

32
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Para lanjut usia, dikhawatirkan akan menjadi persoalan besar bagi Indonesia. Sebab, dilihat dari jumlahnya pada tahun 2020 diperkirakan akan meningkat sebesar 414 persen (Biro Pusat Statistik, 2006). Padahal upaya penyejahteraan termasuk peningkatan kualitas kesehatan kelompok ini masih belum memadai. Secara alamiah, proses menjadi tua mengakibatkan kemunduran kemampuan fisik dan mental. Secara umum, lebih banyak gangguan organ tubuh dikeluhkan oleh para warga senior baik pria maupun wanita, lebih banyak pula yang menderita penyakit kronis (Astawan M, 2007). Seiring dengan perjalanan usia, khususnya bagi pria usia lanjut harus meningkatkan kewaspadaan pada kondisi kesehatan tubuhnya. Sebab, semakin bertambahnya usia, fungsi organ-organ tubuh terus menurun. Salah satu gangguan kesehatan yang kerap dialami pria berusia lanjut adalah gangguan prostat. Yang lebih parah adalah kanker prostat karena kanker prostat merupakan kanker pembunuh nomor dua pada pria setelah kanker paru-paru (Jar, 2004). Baik gangguan prostat maupun kanker prostat harus sama- sama diwaspadai karena dampak negatif yang ditimbulkannya cukup mengerikan. Pria yang terkena gangguan prostat misalnya, dapat mengalami gangguan seksual, sedangkan kanker prostat dapat menyebabkan kematian (Siswono, 2003). Risiko terjadinya kanker prostat ditentukan oleh dua hal yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor 1 Keperawatan Medikal Bedah 2

Upload: dacxa-groham

Post on 02-Oct-2015

113 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

KMB

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Para lanjut usia, dikhawatirkan akan menjadi persoalan besar bagi Indonesia. Sebab, dilihat dari jumlahnya pada tahun 2020 diperkirakan akan meningkat sebesar 414 persen (Biro Pusat Statistik, 2006). Padahal upaya penyejahteraan termasuk peningkatan kualitas kesehatan kelompok ini masih belum memadai. Secara alamiah, proses menjadi tua mengakibatkan kemunduran kemampuan fisik dan mental. Secara umum, lebih banyak gangguan organ tubuh dikeluhkan oleh para warga senior baik pria maupun wanita, lebih banyak pula yang menderita penyakit kronis (Astawan M, 2007). Seiring dengan perjalanan usia, khususnya bagi pria usia lanjut harus meningkatkan kewaspadaan pada kondisi kesehatan tubuhnya. Sebab, semakin bertambahnya usia, fungsi organ-organ tubuh terus menurun. Salah satu gangguan kesehatan yang kerap dialami pria berusia lanjut adalah gangguan prostat. Yang lebih parah adalah kanker prostat karena kanker prostat merupakan kanker pembunuh nomor dua pada pria setelah kanker paru-paru (Jar, 2004). Baik gangguan prostat maupun kanker prostat harus sama-sama diwaspadai karena dampak negatif yang ditimbulkannya cukup mengerikan. Pria yang terkena gangguan prostat misalnya, dapat mengalami gangguan seksual, sedangkan kanker prostat dapat menyebabkan kematian (Siswono, 2003). Risiko terjadinya kanker prostat ditentukan oleh dua hal yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor risiko lain yang tidak kalah penting adalah usia di atas 50 tahun, pembesaran prostat jinak, infeksi virus, riwayat kanker prostat dalam keluarga, pola hidup, dan pola makan (Widjojo, 2007). Salah satu faktor risiko tersebut yaitu pola makan, menurut Umbas Rainy (2002) diet tinggi lemak dan pola makan berkalsium tinggi (Notrou P, 2007) merupakan faktor yang mempunyai kaitan erat dengan meningkatnya risiko kanker prostat.

BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Kanker prostat adalah keganasan yang terjadi di dalam kelenjar prostat. Beberapa dokter mempercayai bahwa kanker prostat dimulai dengan perubahan sangat kecil dalam ukuran dan bentuk sel-sel kelenjar prostat. Perubahan ini dikenal sebagai PIN (prostatic intraepithelial neoplasia). Hampir setengah dari semua orang yang memiliki PIN setelah berusia di atas 50 tahun. Orang yang mengalami PIN mengalami perubahan tampilan sel-sel kelenjar prostat pada mikroskop. Perubahan ini dapat berupa tingkat rendah (hampir normal) atau bermutu tinggi (abnormal). B. Anatomi Prostat Pria Kelenjar prostat merupakan suatu kelenjar di dalam sistem reproduksi laki-laki yang letaknya tepat di bawah kandung kemih dan di depan rektum atau anus. Ukuran kelenjar prostat sebesar buah kenari dan mengelilingi sebagian dari uretra. Kelenjar prostat akan menghasilkan cairan yang membentuk sebagian komponen air mani (semen). C. Penyebab Penyebab kanker prostat belum diketahui dengan pasti, tetapi ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena kanker prostat, diantaranya faktor usia dan riwayat keluarga. Faktor hormonal, diet tinggi lemak, dan toksin juga disebut-sebut sebagai faktor risiko kanker prostat walaupun kaitannya belum jelas. D. Gejala Kanker prostat stadium dini, tidak menunjukkan gejala. Setelah kanker berkembang, baru muncul gejala tetapi tidak khas. Gejala yang muncul menyerupai gejala BPH (Benign Prostatic Hyperplasia), yaitu penyakit pembesaran prostat jinak yang sering dijumpai pada pria lanjut usia. Akibatnya, kedua penyakit ini sulit dibedakan sehingga diperlukan pemeriksaan yang dapat mendeteksi dini sekaligus membedakan antara kanker prostat dan BPH. Berikut ini beberapa gejala yang sering ditemui pada penderita kanker prostat. 1. Sering ingin buang air kecil, terutama pada malam hari. 2. Kesulitan untuk memulai buang air kecil atau menahan air seni. 3. Aliran air seni lemah atau terganggu. 4. Perasaan nyeri atau terbakar saat buang air kecil. 5. Adanya darah pada air seni atau air mani. 6. Gangguan seksual lain, seperti sulit ereksi atau nyeri saat ejakulasi. 7. Sering nyeri atau kaku pada punggung bawah, pinggul, atau paha atas. E. Pemeriksaan Pria berusia lebih dari 50 tahun dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan PSA total (Prostate Specific Antigen) dan pemeriksaan colok dubur atau DRE (Digital Rectal Examination) setiap tahun. Apabila ada anggota keluarga yang menderita kanker prostat, dianjurkan melakukan skrining sejak usia 40 tahun. a. Pemeriksaan PSA PSA adalah enzim yang dikeluarkan oleh kelenjar prostat dan berfungsi mengencerkan cairan ejakulasi untuk memudahkan pergerakan sperma. Pada keadaan normal, hanya sedikit PSA yang masuk ke dalam aliran darah. Namun, apabila terjadi peradangan atau kerusakan jaringan prostat maka kadar PSA dalam darah meningkat. Lalu, bagaimana untuk membedakan peningkatan PSA karena BPH atau kanker prostat? Untuk membedakan apakah peningkatan kadar PSA disebabkan oleh BPH atau kanker prostat, maka dianjurkan pemeriksaan rasio free-PSAPSA total atau rasio cPSAPSA total terutama bagi mereka yang memiliki kadar PSA totalnya antara 2,610 ng/ ml. b. Mengenal Metode AS (Active Surveillance) Untuk menghindari over-diagnosa maupun over-treatment dari kanker prostat, maka telah dilakukan riset yang bernama START (Surveillance Therapy Against Radical Treatment), yang dipimpin oleh Dr. Laurence Klotz (Chief Urologist dari Sunnybrook Health Sciences Center, Toronto, Kanada). Hasil riset internasional tersebut menemukan bahwa ketika metode AS diterapkan kepada pasien kanker prostat jinak (slow growing prostate cancer), maka kankernya tidak menyebar dan secara keseluruhan tingkat kematiannya kurang dari 2%. Penelitian ini sangat penting karena kebanyakan pria dengan kanker prostat sangat berat untuk melakukan operasi pengangkatan prostat. Kebanyakan dari mereka stres memikirkan dampak dari disfungsi ereksi maupun inkontinensia (tidak dapat menahan kencing) dalam jangka panjang. Metode AS (active surveillance) adalah kondisi dimana pria dengan tanda-tanda pra kanker prostat dan secara aktif melakukan pemantauan atas perkembangan kankernya. Pasien ini tidak perlu menjalani pengobatan medis apa pun, seperti operasi atau radioterapi selama parameter masih terkendali. Namun, apabila terjadi peningkatan PSA, baru kemudian dilakukan tindakan medis. Ciri-ciri pasien yang dapat melakukan metode AS antara lain sebagai berikut. 1. Nilai PSA kurang atau sama dengan 10. 2. Biopsi menunjukkan low-volume cancer dengan nilai tes Gleason 6 atau kurang * Gleason score adalah pemeringkat kanker dari 2 sampai 10 yang menunjukkan agresivitas kankernya. Semakin tinggi angka, maka semakin agresif kankernya. 3. Pasien divonis mengidap kanker prostat grade antara T1c dan T2a. * T1 dan T2 adalah stadium kanker paling rendah, yaitu ketika sel-sel kanker masih terbatas hanya ada di dalam kelenjar prostat. Pasien yang mengikuti metode AS ini baru mendapat tindakan medis seperti operasi atau radioterapi apabila nilai PSA meningkat drastis, hasil biopsi menunjukkan peningkatkan volume kanker, atau pun keberadaan sel-sel kanker yang lebih ganas. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa pasien kanker prostat yang melakukan metode AS, sekitar 65%-nya akan tetap berada pada kondisi kanker yang tidak mengganas. c. Tabel Stadium Kanker Prostat Stadium Keterangan

I Sangat awal dan tanpa gejala; sel kanker terbatas pada prostat

II Sel kanker terbatas pada prostat, tapi terlihat jelas (terdeteksi oleh pemeriksaan colok dubur dan/atau hasil test PSA yang tinggi)

Sel-sel kanker ditemukan di luar kantung prostat (membran yang III menutupi prostat); menyebar terbatas pada jaringan sekitarnya dan/atau vesikula seminalis (kelenjar yang memproduksi cairan mani)

IV Sel-sel kanker telah menyebar (metastasis) ke kelenjar getah bening regional, tulang, ataupun organ jauh (misalnya, hati, paru-paru)

F. Pengobatan Hingga saat ini pengobatan yang tepat untuk penderita kanker prostat masih diperdebatkan. Secara umum, pilihan pengobatan penderita kanker prostat tergantung pada stadium kankernya. 1. Kanker prostat stadium awal biasanya dilakukan prostatektomi (pengangkatan prostat) dan terapi penyinaran. 2. Kanker yang telah menyebar biasanya dilakukan terapi hormon, pengangkatan testis, atau kemoterapi. Berikut ini beberapa pengobatan yang biasa dilakukan untuk penderita kanker prostat: a. Pembedahan Untuk Kanker Prostat Salah astu jenis pembedahan yang biasa dilakukan adalah prostatektomi radikal. Prostatektomi radikal adalah operasi yang dilakukan untuk mengobati kanker prostat. Cara ini paling sering digunakan untuk kanker yang belum menyebar ke luar kelenjar prostat. Dalam operasi ini, ahli bedah melakukan pengangkatan seluruh kelenjar prostat disertai beberapa jaringan di sekitarnya, termasuk vesikula seminalis. Berikut ini jenis-jenis prostatektomi radikal. 1. Prostatektomi Radikal Retropubik Pendekatan pengobatan yang paling umum dengan cara dibuat sayatan di bagian bawah perut. Dokter akan mengangkat sedikit kelenjar getah bening dekat prostat dan diteliti di bawah mikroskop. Jika kanker telah menyebar ke getah bening, maka dokter mungkin menghentikan operasi. Perlu diketahui bahwa saraf pengendali ereksi sangat dekat dengan prostat. Sebisa mungkin dokter akan menghindari pengangkatan saraf ini untuk menghindari risiko impotensi setelah operasi (disebut prosedur nerve-sparing). Namun, jika kanker telah menyebar, dokter harus mengangkatnya. Bahkan jika saraf terhindar, diperlukan setidaknya waktu beberapa bulan setelah operasi untuk dapat ereksi. 2. Pendekatan Radikal Perineal Dalam pendekatan perineal, ahli bedah membuat irisan pada kulit antara anus dan skrotum. Karena operasi ini seringkali lebih pendek, mungkin akan digunakan untuk laki-laki yang tidak memerlukan prosedur nerve-sparing dan yang tidak perlu melakukan pengangkatan kelenjar getah bening. Mungkin juga digunakan jika Anda memiliki masalah medis lainnya yang membuat operasi retropubik sulit untuk dilakukan. Operasi retropubik atau pun perineal dapat berlangsung dari 1,5 hingga 4 jam. Selanjutnya, pasien perlu tinggal di rumah sakit sekitar 3 hari. Rata-rata waktu pemulihan yang dibutuhkan sekitar 35 minggu. 3. Laparoskopi Radikal Prostatektomi (LRP) Apabila kedua pendekatan di atas, retropubik atau pun perineal seorang dokter perlu membuat sayatan panjang untuk mengangkat prostat (open approach), maka pada metode LRP merupakan sebuah metode baru yang melibatkan pembuatan beberapa sayatan kecil dan penggunaan instrumen khusus yang panjang untuk menghapus prostat. Keunggulan metode LRP adalah rasa sakit berkurang, pasien tidak terlalu banyak kehilangan darah, periode rawat inap yang lebih singkat, serta waktu pemulihan lebih cepat. Prosedur nerve-sparing juga dimungkinkan dengan LRP. 4. Robotic Assisted Laparoskopi Radikal Prostatektomi (RoboticAssisted LRP) Robotic Assisted LRP adalah pendekatan baru yang lebih canggih adalah penggunaan robot untuk melakukan operasi LRP. Yang dibutuhkan disini adalah keterampilan dan pengalaman dokter bedah Anda. 5. Reseksi Transurethral Prostat (TURP) Merupakan prosedur yang dilakukan untuk mengurangi gejala, seperti sulitnya mengalirkan urine pada pria yang tidak dapat menjalani operasi di atas. Hal ini tidak dilakukan untuk menyembuhkan penyakit atau mengangkat kankernya. Operasi ini lebih sering digunakan untuk meredakan gejala PIN. Operasi TURP memakan waktu sekitar satu jam. Anda biasanya dapat meninggalkan rumah sakit setelah 12 hari dan dapat bekerja kembali dalam waktu 12 minggu. b. Resiko & Efek Samping Prostatektomi Radikal Semua jenis operasi untuk kanker prostat memiliki resiko dan efek samping. Pembedahan sendiri mengandung resiko yang dapat mencakup: permasalahan seputar obat anestesi, resiko kecil terjadinya serangan jantung, stroke, pembekuan darah di kaki, infeksi, dan pendarahan. Resiko ini tergantung pada berbagai faktor mulai dari kesehatan Anda secara keseluruhan, usia Anda, dan keahlian dari dokter yang merawat Anda. Efek samping utama dari prostatektomi radikal adalah: inkontinensia dan impotensi.Inkontinensia: Inkontinensia berarti Anda tidak dapat mengendalikan jalannya air seni Anda (kebocoran urine). Ada 3 jenis inkontinensia, yaitu: Stress Inkontinensia: jenis ini paling umum terjadi setelah operasi prostat. Di sini pria mengalami kebocoran urine saat mereka batuk, tertawa, bersin, atau olahraga. Overflow inkontinensia: bagi pria yang mengalami inkontensia overflow, mereka membutuhkan waktu lama untuk berkemih dan aliran air seni biasanya lemah Urge inkontinensia: pria dengan keluhan ini biasanya memiliki kebutuhan mendadak untuk pergi ke kamar mandi dan buang air kecil. Dalam kasus yang jarang terjadi, laki-laki kehilangan semua kemampuan untuk mengendalikan air seni mereka. Ini disebut inkontinensia kontinu. Biasanya masalah inkontinensia akan berlalu dan seseorang mulai dapat mengontrol air seninya secara normal alam waktu beberapa minggu atau bulan setelah operasi. Dokter tidak bisa memprediksi berapa lama hal ini dapat terjadi karena pemulihan fisik masing-masing orang berbeda. Pemulihan bisa dipercepat, misalnya dengan latihan kegel untuk memperkuat kandung kemih Anda. c. Radioterapi Untuk Kanker Prostat Apabila risiko pembedahan terlalu tinggi, biasanya dilakukan radioterapi. Jenis radioterapi yang biasa dilakukan dapat berupa. 1. Radioterapi eksternal, merupakan radioterapi yang dilakukan di rumah sakit secara rawat jalan. Biasanya dilakukan sebanyak lima kali seminggu selama 68 minggu. 2. Pencangkokan butiran yodium, emas, atau iridium radioaktif secara langsung pada jaringan prostat. Keuntungan terapi ini adalah efek radiasi terhadap kerusakan jaringan di sekitar jaringan prostat menjadi minimal. d. Terapi Hormon Untuk Kanker Prostat Tujuan dari terapi hormon (disebut juga terapi penekanan androgen) adalah untuk menurunkan kadar hormon pria (androgen). Androgen, yang sebagian besar dibuat di testis, menyebabkan berkembangnya sel-sel kanker prostat. Menurunkan kadar androgen sering membuat kanker prostat mengecil atau tumbuh lebih lambat. Terapi hormon dapat mengontrol, tetapi tidak dapat menyembuhkan kankernya Terapi hormon sering digunakan dalam pengobatan kanker prostat apabila. 1. Pria yang tidak memilih pembedahan atau pun radiasi untuk pengobatan kankernya. 2. Kasus dimana kanker telah menyebar ke organ lain atau pada kasus kanker kambuhan. 3. Pria yang memiliki risiko tinggi untuk mengalami kekambuhan biasanya bersamaan dengan radioterapi. 4. Kadang digunakan sebelum tindakan dilakukan pembedahan atau radioterapi dengan tujuan untuk mengecilkan kankernya. Contoh obat-obatan terapi hormon untuk kanker prostat antara lain leuprolide, goserelin, dan buserelin. Obat tersebut diberikan dalam bentuk suntikan setiap 3 bulan sekali. Efek sampingnya adalah mual dan muntah, anemia, osteoporosis, dan impotensi. Obat lainnya yang digunakan sebagai terapi hormon adalah zat yang menghambat aktivitas androgen (misalnya flutamide atau nilutamide). Efek sampingnya adalah impotensi, gangguan hati, diare, dan ginekomastia (pembesaran payudara). Selain itu, ada obat yang mencegah kelenjar adrenalin untuk membuat androgen, antara lain ketoconazole dan aminoglutethimide. e. Kemoterapi Untuk Kanker Prostat Tindakan kemoterapi pada pengobatan kanker prostat biasanya dilakukan apabila kanker tersebut bersifat resisten terhadap terapi pengobatan lainnya. Obat-obatan yang biasa dilakukan untuk mengobati kanker prostat diantaranya, mitoxantronx, prednison, paclitaxel, dosetaxel, estramustin, dan Adriamycin. f. Target Terapi Untuk Kanker Prostat Pasien kanker prostate stadium lanjut, kini tidak perlu khawatir lagi bilamana kemoterapi ataupun radioterapi sudah tidak dapat lagi digunakan untuk melawan sel-sel kankernya. Bagaimana bila system kekebalan tubuh Anda dapat diberdayakan untuk melawan sel-sel kanker sendiri ? Begitulah kira-kira prinsip kerja Provenge suatu vaksin baru untuk kanker prostate stadium lanjut yang baru saja mendapat persetujuan dari US.FDA (2010). Berdasarkan hasil riset, terjadi peningkatan harapan hidup rata-rata pasien kanker prostate yang menggunakan Provenge, sebesar 4.5 bulan bahkan hingga 3 tahun. Amat disayangkan obat ini masih sangat mahal harganya (USD 90.000 untuk full-round treatment). Sebagai pertimbangan, pasien kanker prostate stadium lanjut dapat menggunakan Typhonium Plus yang dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh Anda dalam melawan sel-sel kanker, dengan biaya yang sangat terjangkau. G. 10 cara alami mencegah kanker prostat, dari menggunakan kebiasaan sehat sehari-hari sampai menggunakan pengobatan homeopati yang manjur: 1. Minum air putih 8 sampai 12 gelas setiap hari. Air putih membantu tubuh memperlancar pembuangan air kecil (urination) sehingga saluran kemih tetap bersih. 2. Minum jus delima sebagai asupan tambahan harian, Selain dapat mencegah, jus delima juga dapat menyembuhkan kanker prostat. Minum 8 0z jus delima setiap hari dapat menurunkan tingkat PSA pria penderita kanker prostat. 3. Lakukan diet sehat kanker prostat. Hindari mengkonsumsi daging merah, dari penelitian diketahui bahwa ada korelasi yang kuat antara konsumsi daging merah dengan kanker prostat. Kons umsilah makanan sereal seperti gandum, oat dan dedak untuk mempertahankan asupan protein yang berkualitas di dalam tubuh. 4. Makan banyak sayuran seperti brokoli, kubis brussel, kol, dan kembang kol. Jenis buah-buahan tertentu dapat menurunkan resiko kanker prostat seperti apel, buah beri, melon dan semangka yang mengandung banyak fruktosa yang merupakan makanan pencegah kanker prostat. Tomat juga terbukti dapat menyembuhkan gangguan-gangguan pada prostat karena mengandung zat lycopene yang dapat mencegah kanker prostat dan mengecilkan ukuran tumor prostat. 5. Tingkatkan asupan zinc Anda. Kelenjar prostat menggunakan seng lebih banyak daripada bagian tubuh lainnya. Seng mengubah metabolisme hormon steroid, sehingga mengurangi pembesaran prostat. Konsumsilah minyak gandum dan biji labu kaya yang kaya mineral seng. 6. Perbanyak konsumsi vitamin yang dapat menyehatkan prostat seperti vitamin D dan vitamin E yang merupakan antioksidan yang dapat menghambat pertumbuhan kanker. 7. Konsumsilah makanan pelindung prostat dalam diet anda seperti kedelai dan bawang putih. Kedelai mengandung genisten yang diyakini dapat menghambat pertumbuhan kanker. Bawang putih memiliki senyawa yang mengandung sulfur yang membantu melawan kanker. 8. Cobalah produk-produk herbal seperti palmetto, pygeum, cernilton, dan Sengat Jelatang. Palmetto mengurangi pembesaran prostat dengan menghambat DHT dan membantu menghilangkan kanker dengan menurunkan tingkat estrogen. Pygeum, yang diperoleh dari kulit pohon, mengandung bahan kimia yang juga dapat menghambat pembesaran prostat. Cernilton terbuat dari serbuk sari gandum dan berhasil mengobati peradangan prostat. Sengat Jelatang adalah obat tradisional yang mengurangi pembesaran non-kanker prostat. 9. Pengobatan homeopati disebut-sebut banyak yang berhasil mencegah kanker prostat. Tidak seperti terapi nutrisi lainnya, homeopati menggunakan zat-zat (dalam dosis rendah) yang menyebabkan gejala penyakit dalam tubuh untuk membantu menyembuhkan penyakit dengan gejala-gejala yang sama yang ditemukan pada pasien. Obat homeopati untuk gangguan prostat adalah Clematis, Chimaphilla Umbellata, Apis, Pulsatilla, Selenium, Staphysagria, Baryta carb, Kalibic, dan Causticum. 10. Cari tahu apakah ada dokter atau praktisi terapi alternatif di daerah Anda yang menggunakan terapi medan magnet. Dalam beberapa kasus ditemukan bahwa duduk di medan magnet beberapa jam sehari dapat menghambat pertumbuhan tumor. Jika Anda sudah mengidap kanker prostat maka pengobatan ini bisa anda coba sebab tidak berbahaya bagi tubuh.

BAB IIISATUAN ACARA PENYULUHAN TOPIK : Kanker ProstatSASARAN : Masyarakat pedesaanTEMPAT : Di desa XHARI/TANGGAL : WAKTU : Menit

I. TUJUAN INTRUKSONAL UMUM Pada akhir proses penyuluhan, msyarakat dapat mengetahui proses pencegahan dan penangagulangan penyakit Kanker Prostat

II. TUJUAN ITRUKSIONAL KHUSUSa. Menyebutkan arti Kanker Prostatb. Menyebutkan penyebab Kanker Prostatc. Menyebutkan gejala penyakit Kanker Prostatd. Menyebutkan diagnosa Kanker Prostate. Menyebutkan cara pengobatan Kanker Prostat

III. MATERIPenyakit Kanker Prostat1. Pengertian Kanker Prostat2. Penyebab Kanker Prostat3. Gejala Kanker Prostat4. Cara mendiagnosa Kanker Prostat5. Cara pengobatan Kanker Prostat

IV. METODE1. Ceramah2. Tanya jawab

V. MEDIA1. Leaflet2. Lcd 3. KursiVI. CRITERIA EVALUASI 1. Evaluasi Struktur Masyarakat hadir di tempat penyuluhan Penyelenggaraan penyuluhandi laksanakan di desa x Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya.2. Evaluasi Proses Peserta antusias terhadap materi penyuluhan Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.3. Evaluasi hasil masyarakat mengerrti dan memahami cara penanggulangan penyakit Kanker Prostat Mengetahui tanda tanda Kanker Prostat

VII. KEGIATAN PENYULUHANNOWAKTUKEGIATAN PENYULUHANKEGIATAN PESERTA

15 MENITPembukaan : Membuka kegiatan dengan mengucap salam Memperkenalkan diri Menjelasakan tujuan dari penyuluhan Menyebutkan materi yang akan di berikan Menjawab salam

Mendengarkan Memperhatikan

memperhatikan

215 menitPelaksanaan menjelaskan pengertian Kanker Prostat penyebab Kanker Prostat gejala Kanker Prostat cara diagnosa Kanker Prostat cara pengobatan Kanker Prostat

memperhatikan memperhatikan dan menjawab pertanyaan yang di anjurkan memperhatikan dan menjawab pertanyaan yang di anjurkan. Berrtanya dan menjawab pertanyaan yang di anjurkan Menjawab peertanyaan

35 menitEvaluasi Menanyakan keepada peserta tentang materi yang telah diberikan kepada masyarakat Menjawab pertanyaan

45 menitTerminasi Mengucapakan terima kasih atas para peserta Mengucapkan salam penutup Mendengar

Menjawab salam

MATERI PENYULUHAN

A. PENGERTIAN KANKER PROSTATKanker Prostat adalah suatu tumor ganas yang tumbuh di dalam kelenjar prostat. Kanker prostat sangat sering terjadi. Pemeriksaan mikroskopis terhadap jaringan prostat pasca pembedahan maupun pada otopsi menunjukkan adanya kanker pada 50% pria berusia diatas 70 tahun dan pada semua pria yang berusia diatas 90 tahun. Kebanyakan kanker tersebut tidak menimbulkan gejala karena penyebarannya sangat lambat.

B. PENYEBAB KANKER PROSTAT Penyebabnya tidak diketahui, meskipun beberapa penelitian telah menunjukkan adanya hubungan antara diet tinggi lemak dan peningkatan kadar hormon testosteron. Kanker prostat merupakan penyebab kematian akibat kanker no 3 pada pria dan merupakan penyebab utama kematin akibat kanker pada pria diatas 74 tahun. Kanker prostat jarang ditemukan pada pria berusia kurang dari 40 tahun.Pria yang memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita kanker prostat adalah pria kulit hitam yang berusia diatas 60 tahun, petani, pelukis dan pemaparan kadmium. Angka kejadian terendah ditemukan pada pria Jepang dan vegetarian.

Kanker prostat dikelompokkan menjadi: Stadium A : benjolan/tumor tidak dapat diraba pada pemeriksaan fisik, biasanya ditemukan secara tidak sengaja setelah pembedahan prostat karena penyakit lain. Stadium B : tumor terbatas pada prostat dan biasanya ditemukan pada pemeriksaan fisik atau tes PSA. Stadium C : tumor telah menyebar ke luar dari kapsul prostat, tetapi belum sampai menyebar ke kelenjar getah bening. Stadium D : kanker telah menyebar (metastase) ke kelenjar getah bening regional maupun bagian tubuh lainnya (misalnya tulang dan paru-paru).

C. GEJALA KANKER PROSTATBiasanya kanker prostat berkembang secara perlahan dan tidak menimbulkan gejala sampai kanker telah mencapai stadium lanjut. Kadang gejalanya menyerupai BPH, yaitu berupa kesulitan dalam berkemih dan sering berkemih. Gejala tersebut timbul karena kanker menyebabkan penyumbatan parsial pada aliran air kemih melalui uretra. Kanker prostat bisa menyebabkan air kemih berwarna merah (karena mengandung darah) atau menyebabkan terjadinya penahanan air kemih mendadak. Pada beberapa kasus, kanker prostat baru terdiagnosis setelah menyebar ke tulang (terutama tulang panggul, iga dan tulang belakang) atau ke ginjal (menyebabkan gagal ginjal). Kanker tulang menimbulkan nyeri dan tulang menjadi rapuh sehingga mudah mengalami fraktur (patah tulang).Setelah kanker menyebar, biasanya penderita akan mengalami anemia. Kanker prostat juga bisa menyebar ke otak dan menyebabkan kejang serta gejala mental atau neurologis lainnya. Gejala lainnya adalah: Segera setelah berkemih, biasanya air kemih masih menetes-netes Nyeri ketika berkemih Nyeri punggung bagian bawah Nyeri ketika buang air besar Hematuria (darah dalam air kemih) Nyeri perut Penurunan berat badan.

Gambar kanker prostat

D. DIAGNOSA KANKER PROSTATCara terbaik untuk menyaring kanker prostat adalah melakukan pemeriksaan colok dubur dan pemeriksaan darah. Colok dubur pada penderita kanker prostat akan menunjukkan adanya benjolan keras yang bentuknya tidak beraturan. Pada pemeriksaan darah dilakukan pengukuran kadar antigen prostat spesifik (PSA), yang biasanya meningkat pada penderita kanker prostat, tetapi juga bisa meningkat (tidak terlalu tinggi) pada penderita BPH.Jika pada pemeriksaan colok dubur ditemukan benjolan, maka dilakukan pemeriksaan USG. Dengan melakukan rontgen atau skening tulang, bisa diketahui adanya penyebaran kanker ke tulang.Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan: Analisa air kemih Sitologi air kemih atau cairan prostat Biopsi prostat.

E. PENGOBATAN KANKER PROSTATPengobatan yang tepat untuk kanker prostat masih diperdebatkan. Pilihan pengobatan bervariasi, tergantung kepada stadiumnya: Pada stadium awal bisa digunakan prostatektomi (pengangkatan prostat) dan terapi penyinaran Jika kanker telah menyebar, bisa dilakukan manipulasi hormonal (mengurangi kadar testosteron melalui obat-obatan maupun pengangkatan testis) atau kemoterapi.

Pembedahan untuk kanker prostat1.Prostatektomi radikal (pengangkatan kelenjar prostat).Seringkali dilakukan pada kanker stadium A dan B. Prosedurnya lama dan biasanya dilakukan dibawah pembiusan total maupun spinal. Sebuah sayatan dibuat di perut maupun daerah perineum dan penderita harus menjalani perawatan rumah sakit selama 5-7 harai. Komplikasi yang mungkin terjadi adalah impotensia dan inkontinensia uri. Pada penderita yang kehidupan seksualnya masih aktif, bisa dilakukan potency-sparing radical prostatectomy.2. Orkiektomi (pengangkatan testis, pengebirian).Pengangkatan kedua testis menyebabkan berkurangnya kadar testosteron, tetapi prosedur ini menimbulkan efek fisik dan psikis yang tidak dapat ditolerir oleh penderita. Orkiektomi adalah pengobatan yang efektif, tidak memerlukan pengobatan ulang, lebih murah dibandingkan dengan obat-obatan dan sesudah menjalani orkiektomi penderita tidak perlu menjalani perawatan rumah sakit. Orkiektomi biasanya dilakukan pada kanker yang telah menyebar.

Terapi penyinaran untuk pengobatan kanker prostatTerapi penyinaran terutama digunakan untuk mengobati kanker stadium A, B dan C. Biasanya jika resiko pembedahan terlalu tinggi, maka dilakukan terapi penyinaran.

Terapi penyinaran terhadap kelenjar prostat bisa dilakukan melalui beberapa cara:1. Terapi penyinaran eksterna, dilakukan di rumah sakit tanpa perlu menjalani rawat inap. Efek sampingnya berupa penurunan nafsu makan, kelelahan, reaksi kulit (misalnya kemerahan dan iritasi), cedera atau luka bakar pada rektum, diare, sistitis (infeksi kandung kemih) dan hematuria. Terapi penyinaran eksterna biasanya dilakukan sebanyak 5 kali/minggu selama 6-8 minggu.2. Pencangkokan butiran yodium, emas atau iridium radioaktif langsung pada jaringan prostat melalui sayatan kecil. Keuntungan dari bentuk terapi penyinaran ini adalah bahwa radiasi langsung diarahkan kepada prostat dengan kerusakan jaringan di sekitarnya yang lebih sedikit.

Pengobatan menggunakan obat 1. Manipulasi hormonal. Tujuannya adalah mengurangi kadar testosteron. Penurunan kadar testosteron seringkali sangat efektif dalam mencegah pertumbuhan dan penyebaran kanker. Manipulasi hormonal terutama digunakan untuk meringankan gejala tanpa menyembuhkan kankernya, yaitu misalnya pada penderita yang kankernya telah menyebar.Obat sintetis yang fungsinya menyerupai LHRH (luteinizing hormone releasing hormone), semakin banyak digunakan untuk mengobati kanker prostat stadium lanjut. Contohnya adalah lupron atau zoladeks. Obat ini menekan perangsangan testis terhadap pembentukan testosteron (hal seperti ini disebut pengebirian kimiawi karena memiliki hasil yang sama dengan pengangkatan testis). Obat diberikan dalam bentuk suntikan, biasanya setiap 3 bulan sekali. Efek sampingnya adalah mual dan muntah, wajah kemerahan, anemia, osteoporosis dan impotensi.Obat lainnya yang digunakan untuk terapi hormonal adalah zat penghambat androgen (misalnya flutamid), yang berfungsi mencegah menempelnya testosteron pada sel-sel prostat.Efek sampingnya adalah impotensi, gangguan hati, diare dan ginekomastia (pembesaran payudara).

2. Kemoterapi Kemoterapi seringkali digunakan untuk mengatasi gejala kanker prostat yang kebal terhadap pengobatan hormonal. Biasanya diberikan obat tunggal atau kombinasi beberapa obat untuk menghancurkan sel-sel kanker.Obat-obatan yang bisa digunakan untuk mengobati kanker prostat adalah:- Mitoxantron- Prednisone- Paclitaxel- Dosetaxel- Estramustin- Adriamycin.Efek sampingnya bervariasi dan tergantung kepada obat yang diberikan. Pemantauan yang perlu dilakukan untuk kanker prostat Apapun jenis pengobatan yang dijalaninya, penderita akan dipantau secara ketat mengenai perkembangan penyakitnya. Pemantauannya meliputi: Pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar PSA (biasanya setiap 3 bulan 1 tahun). Skening dan/atau CT scan tulang untuk mengetahui penyebaran kanker. Pemeriksaan darah lengkap untuk memantau tanda-tanda dan gejala anemia. Pemantauan tanda dan gejala lainnya yang menunjukkan perkembangan penyakit (misalnya kelelahan, penurunan berat badan, nyeri yang semakin hebat, penurunan fungsi usus dan kandung kemih serta kelemahan).

KESIMPULAN

Jadi kanker prostat adalah penyakit tumor ganas yang tumbuh pada kelenjar prostat. Kanker ini sebagian besar pada pria diatas umur 70 Tahun dan pada semua pria diatas 90 Tahun. Kanker prostat disebabkan oleh adanya hubungan antara diet tinggi lemak dan peningkatan kadar hormon testosterone. Pengobatan yang tepat untuk kanker prostat masih diperdebatkan. Pilihan pengobatan bervariasi, tergantung kepada stadiumnya: Pada stadium awal bisa digunakan prostatektomi (pengangkatan prostat) dan terapi penyinaran Jika kanker telah menyebar, bisa dilakukan manipulasi hormonal (mengurangi kadar testosteron melalui obat-obatan maupun pengangkatan testis) atau kemoterapi.

DAFTAR PUSTAKA

- Read in: http://doktersehat.com/2007/04/03/kanker-prostat/#ixzz13dEqHwwa- Mencari di www.google.com tentang Kanker prostat- Marten lakoro, kanker prostat pada manusia edisi 2, 2003, Jogjakarta

BAB IVPENUTUP A. Simpulan Kanker prostat adalah keganasan yang terjadi di dalam kelenjar prostat. Beberapa dokter mempercayai bahwa kanker prostat dimulai dengan perubahan sangat kecil dalam ukuran dan bentuk sel-sel kelenjar prostat. Kanker prostat merupakan penyebab kematian akibat kanker no 3 pada pria dan merupakan penyebab utama kematin akibat kanker pada pria diatas 74 tahun.Kanker prostat jarang ditemukan pada pria berusia kurang dari 40 tahun. B. Saran Perlu informasi dan sosialisasi bagi para usia lanjut untuk mengkonsumsi kalsium dalam jumlah aman dan tanda atau gejalah kanker prostat agar para usia lanjut bisa mengobati lebih cepat. Untuk menghindarkan diri dari Kanker Prostat? Lakukan pemeriksaan PSA setiap tahun mulai usia 45 tahun, bila terdapat riwayat kanker prostat pada keluarga Waspada bila terjadi peningkatan kadar diatas 25%, segera konsultasikan hasil test pada Dokter Deteksi dini memberikan keberhasilan terapi yang lebih besar DAFTAR PUSTAKA Guyton A, Hall J, Edisi 9, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran: Penerbit Buku Kedokteran EGC 12 Holick M, 2004, Vitamin D: Importance in the Prevention of Cancer: Am J Clin Nutr Notrou P, 2007, Tingkat Kalsium Tinggi dapat Naikkan Risiko Kanker Prostat. Dalam:Antara News

i i 11Keperawatan Medikal Bedah 2