satuan acara penyuluhan
TRANSCRIPT
SATUAN ACARA PENYULUHANILEUS PARALITIK
Pokok bahasan: Mengenali ileus paralitikPenyuluh: Nadia Oktiffany PutriHari/tanggal: Jumat / 12 Juni 2015Waktu: 15 MenitTempat: Ruang Bougenvile RSUD Ngudi Waluyo, Wlingi Sasaran: Ibu Kasih
A. Tujuan1. Tujuan Umum Setelah mendapatkan penyuluhan tentang konsep dari penyakit ileus paralitik, diharapkan Ibu Kasih dapat memahami penyakitnya saat ini yaitu ileus paralitik.2. Tujuan Khusus a) Peserta dapat memahami definisi ileus paralitikb) Peserta dapat memahami penyebab ileus paralitikc) Peserta dapat memahami tanda dan gejala ileus paralitikd) Peserta dapat memahami pengobatan ileus paralitike) Peserta dapat memahami komplikasi ileus paralitik
B. Sub Pokok Bahasan a) Definisi ileus paralitikb) Penyebab ileus paralitikc) Tanda dan gejala ileus paralitikd) Pengobatan ileus paralitike) Komplikasi ileus paralitik
C. Metodea) Ceramahb) Tanya jawab
D. MediaLeaflet
E. PelaksanaanAcaraWaktuKegiatan PenyuluhanKegiatan PesertaMetodeMedia
Pembukaan3 menit1. Salam pembuka, Perkenalan, Kontrak waktu, Menjelaskan Tujuan1. Menjawab salam2. Mendengar dengan seksama
Ceramah
-
Penjelasan materi 7 menit1. Menjelaskan tentang definisi dari ileus paralitik2. Menjelaskan tentang penyebab dari ileus paralitik 3. Menjelaskan tentang tanda dan gejala ileus paralitik4. Menjelaskan tentang pengobatan ileus paralitik5. Menjelaskan tentang komplikasi ielus paralitik1. Mendengarkan2. Memperhatikan.CeramahLeaflet
Tanya jawab3 menit1. Menanyakan apakah masih ada yang belum jelas2. Memberikan peserta waktu untuk bertanya1. Peserta mengajukan pertanyaan
Tanya jawab-
Penutup & evaluasi2 menit1. Memberikan kesimpulan tentang materi yang disampaikan 2. Memberikan pertanyaan terkait materi untuk mengevaluasi pasien3. Memberi salam penutup 1. Mendengarkan dengan seksama & bertanya jika ada yang belum dimengerti 2. Menjawab salamCeramah -
F. Evaluasi1. Evaluasi TerstrukturWaktu untuk mulai penyuluhan, persiapan media, kesiapan mahasiswa/penyuluh, kontrak dengan peserta2. Evaluasi Prosesa) Peserta antusias dengan materi penyuluhanb) Peserta memperhatikan penyuluhan dari awal sampai akhir3. Evaluasi HasilPeserta memahami materi yang disampaikan dengan dapat menjawab pertanyaan evaluasi yang diajukan oleh penyuluh
G. Materi (Terlampir)H. Daftar Pustaka (Terlampir)
Lampiran 1MATERI
A. Definisi ileus paralitik
Ileus paralitik adalah terjadinya penyumbatan usus tanpa adanya sumbatan fisik yang sebenarnya. Jenis penyumbatan disebabkan oleh kerusakan pada saraf dan otot-otot di usus yang merusak gerakan pencernaan. Ileus paralitik adalah penurunan aktivitas motorik dari saluran GI sebagai penyebab non-mekaniksuatu keadaan akut abdomen berupa kembung (distensi abdomen) karena usus tidak berkontraksi akibat adanya gangguan motilitas. Peristaltik usus dihambat akibat pengaruh toksin atau trauma yang mempengaruhi pengendalian otonom motilitas usus. Obstruksi yang terjadi karena suplai saraf otonom mengalami paralisis dan peristaltik usus terhenti sehingga tidak mampu mendorong isi sepanjang usus (Price, 2005).
B. Penyebab ileus paralitikAdapun penyebab dari ileus paralitik, antara lain:a. Pembedahan Abdomenb. Tumor yang ada dalam dinding usus meluas kelumen usus atau tumor diluar usus menyebabkan tekanan pada dinding ususc. Infeksi: peritonitis, appendicitis, diverticulitisd. Ketidakseimbangan elektrolit, khususnya natriume. Kelainan metabolik yang mempengaruhi fungsi ototf. Obat-obatan yang mempengaruhi motilitas usus (opioid, antikolinergik, fenotiazine)g. Mesenteric ischemia
Penyebab ileus paralitik lainnya ialah :Neurologik Pasca operasi Kerusakan medula spinalisMetabolik Gangguan keseimbangan elektrolit (terutama hipokalemia) Komplikasi DMObat-obatan Narkotik Antikolinergik Katekolamin Fenotiasin AntihistaminInfeksi Peritonitis Infeksi sistemik berat lainnya
C. Tanda dan gejala ileus paralitikGejala awal biasanya berupa nyeri abdomen bagian tengah seperti kram yang cenderung bertambah berat sejalan dengan beratnya obstruksi dan bersifat hilang timbul. Pasien dapat mengeluarkan darah dan mukus, tetapi bukan materi fekal dan tidak terdapat flatus. Pada obstruksi komplet, gelombang peristaltik pada awalnya menjadi sangat keras dan akhirnya berbalik arah dan isi usus terdorong kedepan mulut. Semakin kebawah obstruksi di area gastrointestinal yang terjadi, semakin jelas adanya distensi abdomen. Jika berlanjut terus dan tidak diatasi maka akan terjadi syok hipovolemia akibat dehidrasi dan kehilangan volume plasma.
Ileus paralitik ditandai dengan nyeri perut dan distensi, tidak adanya bising usus, kurangnya flatus, mual dan muntah. Mungkin ada demam, ketidakseimbangan elektrolit, dehidrasi Kehilangan cairan dan elektrolit mungkin ekstrim, dan kecuali diganti, kondisi ini dapat menyebabkan hipovolemia, syok, dan kematian.
D. Pengobatan ileus paralitikKonservatif Penderita dirawat di rumah sakit. Kontrol status airway, breathing and circulation. Dekompresi dengan nasogastric tube. Intravenous fluids and electrolyte Dipasang kateter urin untuk menghitung balance cairan.
Farmakologis Antibiotik broadspectrum untuk bakteri anaerob dan aerob. Analgesik apabila nyeri. Obat-obatan prokinetik, e.g : metaklopramideOperatif Ileus paralitik tidak dilakukan intervensi bedah kecuali disertai dengan peritonitis. Operasi dilakukan setelah rehidrasi dan dekompresi nasogastric untuk mencegah sepsis sekunder atau rupture usus. Operasi diawali dengan laparotomi kemudian disusul dengan teknik bedah yang disesuaikan dengan hasil explorasi melalui laparotomi.E. Komplikasi ileus paralitikAdapun komplikasi ileus paralitik, yaitu: a. Nekrosis ususb. Perforasi ususc. Syok-dehidrasid. Malabsorpsi dan malnutrisi.e. Pneumonia aspirasi dari proses muntah. f. Gangguan elektrolit.
Lampiran 2
DAFTAR PUSTAKA
Price SA, Wilson LM. Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit. Vol 1 Ed 6. Jakarta : EGC, 2005. 450-6
Grace and Boeley.2005. Obstruksi Usus dan at a glance Ilmu Bedah edisi 3. Jakarta : EMS.
A, Parswa. Ileus (Paralytic Ileus, Adynamic Ileus). Merck Manual Handbook. 2012.
Sjamsuhidajat, R.; Dahlan, Murnizat; Jusi, Djang. Gawat Abdomen. Dalam Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Editor: Sjamsuhidajat, R. dan De Jong, Wim. Jakarta: EGC, 2003. Hal: 181-192
Fiedberg, B. and Antillon, M.: Small-Bowel Obstruction. Editor: Vargas, J., Windle, W.L., Li, B.U.K., Schwarz, S., and Altschuler, S. http://www.emedicine.com. Last Updated, June 29, 2004.
Basson, M.D.: Colonic Obstruction. Editor: Ochoa, J.B., Talavera, F., Mechaber, A.J., and Katz, J. http://www.emedicine.com. Last Updated, June 14, 2004
SATUAN ACARA PENYULUHANMENGENALI ILEUS PARALITIKDEPARTEMEN SURGICAL
Oleh:NADIA OKTIFFANY PUTRINIM. 115070201131017
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG 2015