satuan acara penyuluhan

16
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) SENAM LANSIA Di Susun oleh : 1. Anggun 2. Dahlia 3. Kuat S. 4. Kurniawati 5. Oktilifianita 6. Rismawati 7. Rofik Abrori 8. Rosmala D 9. Sehat Dwi P 10. Uci K

Upload: aang-anjar-cimalatipunya

Post on 12-Aug-2015

49 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

SAP

TRANSCRIPT

Page 1: SATUAN ACARA PENYULUHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

SENAM LANSIA

Di Susun oleh :

1. Anggun

2. Dahlia

3. Kuat S.

4. Kurniawati

5. Oktilifianita

6. Rismawati

7. Rofik Abrori

8. Rosmala D

9. Sehat Dwi P

10. Uci K

PRODI D-3 KEPERAWATAN

STIKES AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH CILACAP

TAHUN AJARAN 2013

Page 2: SATUAN ACARA PENYULUHAN

SAP SENAM LANSIA

Pokok Bahasan : Olahraga

Sub Pokok Bahasan : Senam Lansia

Sasaran : Lansia Panti URESOS Desa Slarang

Hari : Senin, 11 Maret 2013

Waktu : 07.30 – 08. 15 WIB

Penyuluh : Mahasiswa Akper STIKES Al-Irsyad Cilacap

A. Latar Belakang

Penuaan adalah suatu proses akumulasi dari kerusakan sel somatik yang

diawali oleh adanya disfungsi sel hingga terjadi disfungsi organ dan pada akhirnya

akan meningkatkan risiko kematian bagi seseorang. Apabila dilihat dari sudut

pandang yang lebih luas, proses penuaan merupakan suatu perubahan progresif pada

organisme yang telah mencapai kematangan intrinsik dan bersifat irreversibel serta

menunjukkan adanya kemunduran sejalan dengan waktu.

Pada hakikatnya menjadi tua merupakan proses alamiah yang berarti

seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya, yaiyu : masa kanak-kanak, masa

remaja, dan masa tua. Tiga tahap ini berbeda, baik secara biologis maupun psikologis.

Memasuki masa tua berarti mengalami kemunduran baik fisik maupun psikis.

Ketika seseorang telah mencapai penuaan atau sudah memasuki usia lanjut,

sering kali mereka merasa tubuhnya menjadi lemah sehingga mereka lebih

mengurangi aktivitasnya terutama olahraga, padahal olahraga sangat penting bagi

mereka untuk memperlancar proses metabolisme tubuh. Karena hal di atas, kami

bermaksud untuk melakukan penyuluhan dan demonstrasi tentang senam lansia.

Page 3: SATUAN ACARA PENYULUHAN

B. TUJUAN

1. Tujuan Intruksional Umum

Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan dan demonstrasi tentang senam

lansia selama 1x45 menit, Lansia di panti ORESOS Slarang dapat memahami

pentingnya olahraga dan melakukan senam lansia secara mandiri.

2. Tujuan Intruksional Khusus

Setelah diberikan penjelasan selama 1x45 menit diharapkan sasaran dapat:

a. Menyebutkan manfaat olahraga bagi lansia dengan benar tanpa melihat

catatan/ leaf let.

b. Menyebutkan prinsip olahraga bagi lansia dengan benar tanpa melihat

catatan/ leaf let

c. Menyebutkan langkah-langkah olahraga bagi lansia dengan benar tanpa

melihat catatan/ leafleat.

d. Meredemonstrasikan langkah-langkah olahraga bagi lansia dengan benar

tanpa melihat catatan/ leaflet.

C. MEDIA

Media yang digunakan

1. Leaflet

2. LCD

D. METODE

1. Ceramah

2. Demonstrasi

3. Redemonstrasi

Page 4: SATUAN ACARA PENYULUHAN

KETERANGAN:: PENANGGUNG JAWAB

: OBSERVER

: FASILITATOR

: LEADER

: PESERTA

E. SETTING

F. PENGORGANISASIAN

Penanggung Jawab : 1 Orang ( Dahlia)

Leader : 1 Orang (Sehat)

Observer : 1 Orang (Rosmala)

Moderator : 1 Orang (Rismawati)

Fasilitator : 2 Orang (Rofik, Uci )

Peserta : 4 Orang (Kuat, Nay, Anggun, Okti)

Tugas:

1. Moderator membuka acara

Page 5: SATUAN ACARA PENYULUHAN

2. Leader menyebutkan dan menjelaskan jalannya acara, menyampaikan

materi tentang senam lansia

3. Fasilitator menyiapkan leaflet

4. Fasilitator membantu mendemonstrasikan gerakan senam lansia

5. Observer mengamati jalannya kegiatan dan respon pesrta selama acara

G. RENCANA PELAKSANAAN

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN

PESERTA

1. 5 menit Pembukaan :

1.     Mengucapkan salam.

2.     Menjelaskan nama dan akademi

3.     Menjelaskan tujuan penyuluhan

4.     Menyebutkan materi yang diberikan.

5.     Menanyakan kesiapan peserta

·   Menjawab salam

·   Mendengarkan

·   Mendengarkan

2.

7 menit

20 menit

Pelaksanaan :

1. Penyampaian materi

2.

3.

4. Mendemonstrasikan gerakan senam

lansia

·   Mendengarkan

Mengikuti gerakan

Fasilitator

·  

3. 10 menit Evaluasi:

1.  Menanyakan kembali hal-hal yang

sudah dijelaskan mengenai senam

·   Menjawab

·   Menjelaskan

Page 6: SATUAN ACARA PENYULUHAN

lansia

2.  Meminta para peserta untuk

meredemonstrasikan gerakan-gerakan

senam lansia

·   

Meredemonstrasikan

4. 3 menit Penutup :

1.   Menutup pertemuan dengan

menyimpulkan materi yang telah

dibahas

2.   Memberikan salam penutup

·   Mendengarkan

·   Menjawab salam

H. EVALUASI

1. Struktur

a. Seting tempat berjalan dengan baik

b. Alat yang dipakai berfungsi dengan baik

c. Peserta hadir seluruhnya

d. SAP selesai sehari sebelum pelaksanaan.

2. Proses

a. Tepat waktu, tidak mulur

b. Setiap pengurus bekerja maksimal dalam melakukan tugasnya

c. Kegiatan berjalan tanpa adanya hambatan

d. Peserta mengikuti kegiatan dengan baik

e. Presentase keberhasilan kegiatan 90 %

3. Hasil

Setelah dilaksanakan pendidikan kesehatan diharapkan peserta dapat :

a. Menyebutkan manfaat olahraga bagi lansia dengan benar tanpa melihat

catatan/ leaf let.

Page 7: SATUAN ACARA PENYULUHAN

b. Menyebutkan prinsip olahraga bagi lansia dengan benar tanpa melihat

catatan/ leaf let

c. Menyebutkan langkah-langkah olahraga bagi lansia dengan benar tanpa

melihat catatan/ leafleat.

d. Meredemonstrasikan langkah-langkah olahraga bagi lansia dengan benar

tanpa melihat catatan/ leaflet.

I. MATERI

1. Pengertian

        Senam lansia adalah satu bentuk latihan fisik yang memberikan pengaruh

baik terhadap tingkat kemampuan fisik manusia, bila dilaksanakan dengan

baik dan benar. Senam atau latihan fisik sering diidentifikasi sebagai suatu

kegiatan yang meliputi aktifitas fisik yang teratur dalam jangka waktu dan

intensitas tertentu. Senam merupakan bagian dari usaha menjaga kebugaran

termasuk kesehatan jantung dan pembuluh darah, dan sebagai bagian dari

program retabilitas bagi mereka yang telah menderita. (puslitbang Depkes RI,

2003:6)

2. Tujuan

         Untuk menjaga tubuh dalam keadaan sehat dan aktif untuk membina dan

meningkatkan kesehatan serta kebugaran kesegaran jasmani dan rohani.

Tujuan lain adalah:

a. Memperbaiki pasokan oksigen dan proses metabolism

b. Membangun kekuatan dan daya tahan

c. Menurunkan lemak.

d. Meningkatkan kondisi otot dan sendi. (Depkes RI, 1997:2)

3. Manfaat senam

a. Sebagai pencegahan. Untuk mencegah timbulnya suatu penyakit.

Page 8: SATUAN ACARA PENYULUHAN

b. Sebagai pengobatan (kuratif). Penyakit yang dapat disembuhkan dan

dikurangi dengan senam lansia adalah kelemahan/kelainan sirkulasi darah,

DM, kelainan infark jantung, kelainan insufisiensi,koroner, kelainan

pembuluh darah tepi, thromboplebitis dan osteoporosis.

c. Sebagai rehabilisasi

Dengan senam yang baik akan mempengaruhi hal – hal sebagai berikut:

1) Memperkuat degenerasi karena telah mengalami perubahan usia.

2) Mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam

kehidupan.

3) Fungsi melindungi yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam

bertambahnya tuntutan (sakit).

4. Prinsip-prinsip olahraga pada lansia

a. Komponen kesegaran jasmani yang esensial dilatih adalah:

1) Ketahanan kardio – pulmonal.

2) Kelenturan (fleksibilitas)

3) Kekuatan otot

4) Komposisi tubuh (lemak tubuh jangan berlebihan)

b. Selalu mempertahankan keselamatan.

c. Latihan teratur dan tidak terlalu berat.

d. Permainan dalam bentuk ringan sangat diajurkan.

e. Latihan dilakukan dengan dosis berjenjang.

f. Hindari kompetisi – kompetisi.

g. Perhatikan kontra indikasi latihan:

1) Adanya penyakit infeksi

2) Hypertensi sistolik lebih dari 180 mmHg dan diastolik 120 mmHg.

3) Berpenyakit berat dan dilarang dokter.

5. Latihan fisik untuk usia lanjut diarahkan pada beberapa tujuan yaitu:

Page 9: SATUAN ACARA PENYULUHAN

a. Membantu tubuh agar tetap dapat bergerak

b. Secara lambat laun menaikkan kemampuan fisik.

c. Member kontak psikologis lebih luas agar tidak terisolir dari rangsang.

d. Mencegah cedera.

Oleh karena itu sesuai perubahan – perubahan fisik yang ada lebih diarahkan

pada:

a. Perbaikan kekuatan atot.

b. Perbaikan stamina (aerobic capacity).

c. Perbaikan fleksibilitas.

d. Perbaikan komposisi tubuh yang rasional ditambah dengan

mempertahankan portus yang baik. (Depkes RI, 1992:54).

6. Langkah-Langkah

a. Latihan kepala dan leher

1) Lihat keatap kemudian menunduk sampai dagu ke dada.

2) Putar kepala dengan melihat bahu sebelah kanan lalu sebelah kiri.

3) Miringkan kepala ke bahu sebelah kanan lalu kesebelah kiri

b. Latihan bahu dan lengan

1) Angkat kedua bahu ke atas mendekati telinga kemudian turunkan

kembali perlahan-lahan

2) Tepukan kedua telapak tangan dan renggangkan lengan kedepan lurus

dengan bahu.

3) Pertahankan bahu tetap lurus dan kedua tangan bertepuk kemudian

angkat lengan keatas kepala. belakang dari leher kemudian raihlah

punggung sejauh mungkin yang dapat dicapai. Bergantian tangan

kanandan kiri. Satu tangan menyentuh bagian

4) Letakan tangan di punggung kemudian coba meraih keatas sedapatnya.

c. Latihan tangan

1) Letakan telapak tangan diatas meja.

Page 10: SATUAN ACARA PENYULUHAN

2) Lebarkan jari-jarinya dan tekan ke meja.

3) Baliklah telapak tangan.

4) Tariklah ibu jari melintasi permukaan telapak tangan untuk menyentuh

jari kelingking.

5) Kemudian tarik kembali.

6) Lanjutkan dengan menyentuh tiap-tiap jari dengan ibu jari dan

kemudian setelah menyentuh tiap jari.

7) Kepalkan tangan sekuatnya kemudian renggangkan jari-jari selurus

mungkin.

d. Latihan punggung

1) Dengan tangan disamping bengkokan badan kesatu sisi kemudian

kesisi yang lain.

2) Letakan tangan dipinggang dan tekan kedua kaki, putar tubuh dengan

melihat bahu kekiri dan kekanan.

3) Tepukan kedua tangan dibelakang dan regangkan kedua bahu ke

belakang

e. Latihan paha

1) Latihan ini dapat dilakukan dengan berdiri tegak dan memegang

sandaran kursi atau dengan posisi tiduran.

2) Lipat satu lutut sampai pada dada dimana kaki yang lain tetap lurus,

dan tahan beberapa waktu.

3) Duduklah dengan kedua kaki lurus kedepan.

4) Tekankan kedua lutut pada tempat tidur hingga bagian belakang lutut

menyentuh tempat tidur.

5) Pertahankan kaki lurus tanpa membengkokan lutut, kemudian tarik

telapak kaki kearah kita dan regangkan kembali.

6) Tekuk dan regangkan jari-jari kaki tanpa menggerakan lutut.

7) Pertahankan lutut tetap lurus, putar telapak kaki kedalam sehingga

permukaannya saling bertemu kemudian kembali lagi.

Page 11: SATUAN ACARA PENYULUHAN

8) Berdiri dengan kaki lurus dan berpegangan pada bagian belakang

kursi. Angkat tumit tinggi- tinggi kemudian putarkan.

f. Latihan pernafasan

1) Duduklah di kursi dengan punggung bersandar dan bahu relaks.

2) Letakkan kedua telapak tangan pada tulang rusuk.

3) Tarik nafas dalam-dalam maka terasa dada mengambang.

4) Sekarang keluarkan nafas perlahan-lahan sedapatnya.

5) Terasa tangan akan menutup kembali.

g. Latihan muka

1) Kerutkan muka sedapatnya kemudian tarik alis keatas.

2) Tutup mata kuat-kuat, kemudian buka lebar-lebar.

3) Kembangkan pipi keluar sebisanya.

4) Kemudian isap kedalam.

5) Tarik bibir kebelakang sedapatnya, kemudian ciutkan dan bersiul