satpen karang parwa

42
RENCANA PENYULUHAN Judul : Asi Ekslusif, Kurang Gizi, Dan Makanan Sehat Balita A. Mengenal Masalah, Masyarakat dan Wilayah 1. Mengenal Masalah Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kecukupan gizi sangat diperlukan oleh setiap individu, sejak dalam kandungan, bayi, anak- anak, masa remaja, hingga usia lanjut. Protein adalah salah satu jenis zat gizi yang sangat penting yang dibutuhkan untuk proses pertumbuhan anak. Dari berbagai kajian ilmiah menunjukkan bahwa kekurangan zat gizi energi dan protein dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan, rentan terhadap penyakit infeksi dan rendahnya tingkat kecerdasan. Penyebab langsung dari kurang gizi adalah kekurangan kalori protein melalui asupan makanan yang kurang. Sementara penyebab tidak langsung kurang gizi adalah penyakit atau kelainan yang diderita anak seperti malabsorbsi dll. Selain itu, penyebab dari kurang gizi pada balita yang ada di kelurahan karang parwa adalah masih tidak diberikannya ASI Eksklusif pada bayi mereka dan susunan hidangan makanan sehari-hari yang kurang seimbang dan kurang tepat. Kurang gizi dapat diatasi salah satunya melalui pemberian makanan pada balita Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 1

Upload: meidian-ihtiari

Post on 24-Jul-2015

118 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: satpen karang parwa

RENCANA PENYULUHAN

Judul : Asi Ekslusif, Kurang Gizi, Dan Makanan Sehat Balita

A. Mengenal Masalah, Masyarakat dan Wilayah

1. Mengenal Masalah

Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kecukupan

gizi sangat diperlukan oleh setiap individu, sejak dalam kandungan, bayi, anak-

anak, masa remaja, hingga usia lanjut. Protein adalah salah satu jenis zat gizi yang

sangat penting yang dibutuhkan untuk proses pertumbuhan anak.

Dari berbagai kajian ilmiah menunjukkan bahwa kekurangan zat gizi energi

dan protein dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan, rentan terhadap penyakit

infeksi dan rendahnya tingkat kecerdasan. Penyebab langsung dari kurang gizi

adalah kekurangan kalori protein melalui asupan makanan yang kurang.

Sementara penyebab tidak langsung kurang gizi adalah penyakit atau kelainan

yang diderita anak seperti malabsorbsi dll. Selain itu, penyebab dari kurang gizi

pada balita yang ada di kelurahan karang parwa adalah masih tidak diberikannya

ASI Eksklusif pada bayi mereka dan susunan hidangan makanan sehari-hari yang

kurang seimbang dan kurang tepat. Kurang gizi dapat diatasi salah satunya

melalui pemberian makanan pada balita dengan menu seimbang serta pemberian

ASI Eksklusif pada bayi. Peningkatan pendidikan ibu melalui penyuluhan juga

diperlukan untuk dapat memperbaiki pola asuh ibu terhadap balitanya sehingga

dapat terhindar dari kurang gizi.

2. Mengenal Masyarakat

Pola pengasuhan anak seperti pengetahuan, sikap, praktik ibu dan pengasuhan

lain dalam kedekatannya dengan anak, cara memberi makan, merawat, serta

memberi kasih sayang kepada anak sangat berpengaruh terhadap terjadinya

kurang gizi pada anak. Pola asuh ibu terhadap anaknya berkaitan erat dengan

keadaan ibu, terutama kesehatan, pendidikan, pengetahuan, dan keterampilan

tentang pengasuhan anak. Di kelurahan karang parwa yang menjadi objek

Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 1

Page 2: satpen karang parwa

penyuluhan, pola asuh oleh ibu jarang dilakukan. Para ibu umumnya menitipkan

anak balitanya kepada tetangga ataupun keluarga lain karena ibu memiliki

kesibukan membantu suami untuk bekerja di ladang ataupun di tempat lainnya.

Kondisi tersebut bisa menyebabkan perawatan serta pemberian makan tidak sesuai

dengan kebutuhan anak balita. Keadaan ini diperburuk dengan budaya makan

yang masih memprioritaskan makanan untuk kepala keluarga, sehingga kebutuhan

makanan pada anak balita tidak terpenuhi yang berdampak pada kurang gizi.

Mencermati kondisi tersebut, perlu dicari upaya pemecahan untuk mengatasi

kurang gizi pada anak balita dengan melihat factor penyebab yang terekat, yaitu :

pola konsumsi makan balita, pola asuh atau perawatan ibu (ASI eksklusif / tidak) ,

dan penyakit infeksi. Perilaku ibu balita di kelurahan tersebut masih sangat kurang

untuk mancapai perbaikan gizi balita, oleh karena itu perlu diadakannya

penyuluhan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengetahuan para ibu sehingga

mereka bisa mengakses perilaku yang baik dalam upaya perbaikan gizi balita

mereka. Perilaku yang dapat mengurangi masalah antara lain:

a. Adanya kemauan dan ketersediaan untuk mendengarkan penyuluhan gizi.

b. Adanya kepercayaan terhadap petugas.

c. Adanya keinginan untuk hidup lebih baik dan sehat

Melalui penyuluhan yang akan dilakukan diharapkan bahwa hal-hal yang dapat

menghambat perubahan perilaku seperti tingkat pendidikan yang rendah,

pengaruh sosial budaya yang masih kuat, serta kebiasaan mengkonsumsi makanan

yang kurang memenuhi zat gizi dapat diatasi oleh para petugas penyuluhan.

3. Mengenal Wilayah

Selain mengenal masyarakat, seorang penyuluh juga harus memahami dan

mengenal wilayah yang akan menjadi objek penyuluhan. Karena hal inilah yang

akan membantu penyuluh dalam melaksanakan rencana-rencana penyuluhan.

Wilayah kelurahan karang parwa, abiantubuh baru kecamatan cakranegara

merupakan daerah pinggiran kota. Di kelurahan ini terdapat banyak indutri rumah

tangga kecil seperti pembuatan tahu dan tempe. Daerah kelurahan tersebut

termasuk daerah penghasil tahu dan tempe di wilayah kota Mataram dan

sekitarnya. Industri-idustri rumah tangga tersebut dapat membantu perekonomian

masyarakat sekitar. Namun kurangnya wawasan masyarakat mengenai pentingnya

gizi seimbang membuat masyarakat lebih mementingkan hasil industry mereka

Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 2

Page 3: satpen karang parwa

untuk dijual, bukan untuk mencukupi kebutuhan gizi balita mereka. Mengenai

sanitasi dan sumber air sudah cukup memadai, namun masih ada segelintir

masyarakat yang tidak menangani limbah indutri mereka secara tepat sehingga

menyebabkan aroma yang kurang sedap di sekitar kompleks perumahan-

perumahan di kelurahan tersebut. Jika kita lihat dari segi wilayahnya, kelurahan

karang parwa termasuk kelurahan yang strategis, hanya saja pengetahuan

beberapa masyarakat yang masih awam harus kita tingkatkan melalui penyuluhan-

penyuluhan kesehatan sehingga dapat menghindarkan mereka dari berbagai

macam penyakit khususnya kurang gizi pada anak balita.

B. Menentukan Prioritas

Dari beberapa permasalahan kesehatan yang ada di Lingkungan Karang

Parwa, Abian Tubuh, yang menjadi prioritas perencanaan penyuluhan yang akan

dilakukan yaitu menjelaskan mengenai pentingnya ASI Ekslusif, Balita Gizi Kurang,

serta Makanan Sehat pada Balita dan anak-anak.

C. Menentukan Tujuan Penyuluhan

1. Tujuan umum

Warga mampu memahami, mengerti, dan mengimplikasikan dalam kehidupan

sehari-hari tentang pentingnya pemberian ASI Ekslusif pada bayi, penanganan

dini balita gizi kurang, dan pengelolaan makanan sehat pada balita dan anak-anak

dalam kaitannya dengan pencapaian status gizi dan kesehatan yang optimal.

2. Tujuan khusus

a. Warga dapat memahami tentang Asi Ekslusif, Kekurangan gizi pada balita,

dan Pengelolaan makanan sehat pada balita dan anak-anak.

b. Warga dapat memahami pentingnya pemberian ASI Ekslusif serta keuntungan

dan kerugian dari pemberian ASI Ekslusif.

c. Warga dapat mengetahui tanda dan gejala dari gizi kurang dan dampaknya

terhadap balita.

d. Warga dapat memahami penanganan dini pada balita gizi kurang.

e. Warga dapat memahami dan mengimplikasikan cara penyusunan menu

seimbang serta pengolahan makanan sehat dengan gizi seimbang untuk balita

dan anak-anak.

Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 3

Page 4: satpen karang parwa

f. Warga dapat mengetahui penyakit-penyakit yang erat kaitannya dengan

pemberian ASI yang tidak ekslusif, kekurangan gizi pada balita, dan dampak

dari pengolahan makanan yang salah untuk balita dan anak-anak.

g. Warga dapat mengimplikasikan dalam kehidupan sehari-hari pesan-pesan

yang telah disampaikan seperti pemberian ASI ekslusif bagi ibu yang

mempunyai bayi usia 0-6 bulan, penanganan dini balita gizi kurang, serta

penyusunan dan pengolahan menu sehat dan seimbang untuk balita.

D. Menentukan Sasaran Penyuluhan

Sasaran penyuluhan adalah ibu-ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan dan

ibu-ibu yang mempunyai balita usia 1-5 tahun.

E. Menentukan Isi Penyuluhan

Isi penyuluhan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan yaitu :

1. Gambaran umum ASI Ekslusif, kekurangan gizi pada balita, dan pengolahan

makanan sehat pada balita dan anak-anak.

2. Manfaat, keuntungan,dan kerugian pada pemberian ASI Ekslusif & ASI tidak

ekslusif

3. Tanda dan gejala dari gizi kurang pada balita

4. Penanganan dini balita gizi kurang dan dampak kekurangan gizi pada balita

5. Penyakit-penyakit yang erat kaitannya dengan ASI tidak ekslusif, dampak

kekurangan gizi pada balita, serta akibat pengolahan makanan yang salah untuk

balita dan anak-anak.

F. Menentukan Metode Penyuluhan

1. Ceramah

2. Diskusi / Tanya Jawab

3. Demonstrasi

G. Menentukan Media Penyuluhan

1. Poster

2. Food Model

3. Bahan Makanan Modisco

Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 4

Page 5: satpen karang parwa

H. Membuat Rencana Evaluasi

Evaluasi yang akan dilakukan pada penyuluhan ini adalah tingkat pengetahuan

dan pemahaman sasaran atas pesan dan informasi-informasi yang telah diberikan pada

saat penyuluhan dengan melihat dan mengetahui perubahan sikap pada sasaran. Cara

evaluasi adalah melihat respon dan partisipasi sasaran pada saat proses penyuluhan

berlangsung, melihat antusiasme sasaran dengan adanya pengajuan beberapa

pertanyaan oleh sasaran, mengecek kembali pemahaman sasaran dengan memberikan

pertanyaan pada akhir penyuluhansecara lisan dan pada saat demonstrasi, serta

perubahan-perubahan yang terjadi pada saat kunjungan penyuluhan selanjutnya.

I. Membuat Rencana Jadwal Pelaksanaan

Kegiatan penyuluhan akan dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 2 Juni 2012

di Balai Kelurahan Abian Tubuh dengan alokasi waktu dari pukul 16:30 sampai pukul

18:00. Kegiatan penyuluhan akan di sampaikan oleh Marlina Hidayah, Raudatul

Hafizah, dan Quratul Aini dari Mahasiswi Poltekkes Kemenkes Mataram Jurusan Gizi

tingkat II yang akan di dampingi oleh dosen pembimbing mata Kuliah Penyuluhan

dan Konsultasi Gizi Lanjut Poltekkes Kemenkes Mataram Jurusan Gizi.

Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 5

Page 6: satpen karang parwa

SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Topik

ASI ekslusif, Kurang gizi, dan Makanan sehat

B. Sub Topik Penyuluhan

Pemberian ASI ekslusif, Gizi kurang pada balita, dan Makanan sehat balita.

C. Sasaran Penyuluhan

ibu-ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan dan ibu-ibu yang mempunyai balita usia

1-5 tahun di kelurahan karang parwa, abian tubuh baru.

D. Hari Tanggal Penyuluhan

Penyuluhan dilakukan pada :

Hari / tanggal : Sabtu, 2 Juni 2012

Waktu : 16.30-17.35 wita

E. Tempat Penyuluhan

Balai Kelurahan Abian Tubuh Baru, Cakranegara.

F. Pelaksana

Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Mataram jurusan Gizi semester 4 atas nama Marlina

Hidayah, Qurratul Aeni, dan Raudatul Hafizah.

G. Tujuan Penyuluhan

1. Tujuan umum

Warga mampu memahami, mengerti, dan mengimplikasikan dalam kehidupan

sehari-hari tentang pentingnya pemberian ASI Ekslusif pada bayi, penanganan

dini balita gizi kurang, dan pengelolaan makanan sehat pada balita dan anak-

anak dalam kaitannya dengan pencapaian status gizi dan kesehatan yang

optimal.

Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 6

Page 7: satpen karang parwa

2. Tujuan khusus

a. Warga dapat memahami tentang Asi Ekslusif, Kekurangan gizi pada

balita, dan Pengelolaan makanan sehat pada balita dan anak-anak.

b. Warga dapat memahami pentingnya pemberian ASI Ekslusif serta

keuntungan dan kerugian dari pemberian ASI Ekslusif.

c. Warga dapat mengetahui tanda dan gejala dari gizi kurang dan dampaknya

terhadap balita.

d. Warga dapat memahami penanganan dini pada balita gizi kurang.

e. Warga dapat memahami dan mengimplikasikan cara penyusunan menu

seimbang serta pengolahan makanan sehat dengan gizi seimbang untuk

balita dan anak-anak.

f. Warga dapat mengetahui penyakit-penyakit yang erat kaitannya dengan

pemberian ASI yang tidak ekslusif, kekurangan gizi pada balita, dan

dampak dari pengolahan makanan yang salah untuk balita dan anak-anak.

g. Warga dapat mengimplikasikan dalam kehidupan sehari-hari pesan-pesan

yang telah disampaikan seperti pemberian ASI ekslusif bagi ibu yang

mempunyai bayi usia 0-6 bulan, penanganan dini balita gizi kurang, serta

penyusunan dan pengolahan menu sehat dan seimbang untuk balita.

H. Metode Penyuluhan

a. Ceramah

b. Diskusi Tanya jawab

c. Demonstrasi ( membuat modisco )

I. Media Penyuluhan

Lembar Balik (berisi foto-foto balita kurang gizi)

Poster

food model

Alat dan bahan pembuatan modisco

Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 7

Page 8: satpen karang parwa

J. Kegiatan Penyuluhan

No Tahapan Waktu Media Kegiatan

Penyuluh Sasaran

1 Pembukaan 5 menit - Memberikan salam

Memperkenalkan

diri

Menyampaikan

maksud dan tujuan

Menanggapi

Mendengarkan

Menanggapi

2 Pretest 5 menit - Persepsi mengenai

ASI Ekslusif,

Kurang gizi, dan

Makanan sehat

balita.

Peserta

menjawab

pertanyaan

3 Penyampaian

Materi

30

menit

Poster Menjelaskan

tantang Asi

Ekslusif, Balita

Kurang Gizi, dan

Makanan Sehat

Balita.

Mendengarkan

dan

memperhatikan

4 Demonstrasi 10

menit

Alat dan

bahan

pembuatan

modisco

Mendemonstrasikan

cara pembuatan

modisco

Memperhatikan

dan mencoba

langsung

mambuat

modisco

5 Diskusi/

Tanya jawab

dan Post test

10

menit

Food

model

Menanyakan hal-

hal yang belum

jelas

Mendengarkan,

bertanya dan

menjawab

Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 8

Page 9: satpen karang parwa

Mendengarkan

6 Penutup 5 menit Menyimpulkan

materi-materi yang

telah disampaikan

dan penutup dengan

salam

Menjawab salam

K. Isi Penyuluhan

ASI EKSLUSIF

ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja sampai usia enam bulan, tanpa

diberi tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih serta

tanpa makanan tambahan seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan nasi tim

(Kristiyansari, 2009).  

ASI merupakan makanan pertama dan utama bagi bayi. ASI mengandung

karbohidrat yang berupa laktosa. Lemak ASI  banyak mengandung polyunsaturated fatty

acid (asam lemak tak jenuh ganda). Protein utamanya jenis lactalbumin yang mudah

Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 9

Page 10: satpen karang parwa

dicerna. ASI banyak mengandung vitamin dan mineral. ASI juga mengandung zat anti

infeksi (Sidi, 2004).

Kolostrum merupakan cairan yang pertama disekresi oleh sskelenjar payudara dari

hari ke-1 sampai hari ke-3. Kolostrum berwarna kekuning-kuningan, kental dan agak

lengket. Kolustrum mengandung kadar protein yang tinggi terutama globulin dan zat

antibodi sehingga dapat mmemberikan perlindungan pada bayi terhadap infeksi sampai

usia 6 bulan (Kristiyansari, 2009).

Manfaat pemberian ASI eksklusif bagi bayi sangat banyak diantaranya komposisi

dan volume ASI cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan sampai dengan usia 6

bulan.  ASI mudah dicerna karena mengandung zat-zat gizi yang tinggi yang diperlukan

oleh bayi usia 0 – 6 bulan. Pemberian ASI menjadi sarana menjalin hubungan kasih

sayang ibu dengan anak. Pemberian ASI eksklusif akan  meningkatkan daya tahan tubuh

sehingga bayi tidak mudah terserang penyakit (Sidi, 2004). Bayi yang diberi ASI

eksklusif akan lebih sehat dan jarang sakit dibandingkan dengan bayi yang tidak

mendapatkan ASI eksklusif (Depkes RI, 2001).

PENTINGNYA ASI EKSKLUSIF

WHO, Uniceff dan juga Department Kesehatan RI melalui SK Menkes tahun 2004.

Telah menetapkan rekomendasi pemberian ASI Ekslusif selama 6 bulan. Mengapa ASI

Ekslusif Harus 6 Bulan? Penundaan pemberian makanan padat sampai bayi berusia 6

bulan berlaku bagi bayi yang mendapatkan ASI, ASI eksklusif dan juga susu formula.

Pentingnya ASI Ekslusif, yaitu :

1. ASI adalah satu-satunya makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh bayi hingga ia

berusia enam bulan

ASI adalah makan bernutrisi dan berenergi tinggi, yang mudah untuk dicerna. ASI

memiliki kandungan yang dapat membantu menyerapan nutrisi. Pada bulan-bulan awal,

saat bayi dalam kondisi yang paling rentan, ASI eksklusif membantu melindungi bayi

dari diare, sudden infant death syndrome/SIDS – sindrom kematian tiba-tiba pada bayi,

infeksi telinga dan penyakit infeksi lain yang biasa terjadi. Riset medis mengatakan

bahwa ASI eksklusif membuat bayi berkembang dengan baik pada 6 bulan pertama

bahkan pada usia lebih dari 6 bulan. Organisasi Kesehatan Dunia – WHO mengatakan:

Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 10

Page 11: satpen karang parwa

“ASI adalah suatu cara yang tidak tertandingi oleh apapun dalam menyediakan makanan

ideal untuk pertumbuhan dan perkembangan seorang bayi.” Evaluasi pada bukti-bukti

yang telah ada menunjukkan bahwa pada tingkat populasi dasar, pemberian ASI eksklusif

selama 6 bulan adalah cara yang paling optimal dalam pemberian makan kepada bayi. ”

Setelah 6 bulan, biasanya bayi membutuhkan lebih banyak zat besi dan seng daripada

yang tersedia didalam ASI – pada titik inilah, nutrisi tambahan bisa diperoleh dari sedikit

porsi makanan padat.

2. Menunda pemberian makanan padat memberikan perlindungan yang lebih baik pada bayi

terhadap berbagai penyakit

Meskipun bayi terus menerima imunitas melalui ASI selama mereka terus disusui,

kekebalan paling besar diterima bayi saat dia diberikan ASI eksklusif. ASI memiliki

kandungan 50+ faktor imunitas yang sudah dikenal, dan mungkin lebih banyak lagi yang

masih tidak diketahui. Satu studi memperlihatkan bayi yang diberikan ASI eksklusif

selama 4 bulan+ mengalami infeksi telinga 40% lebih sedikit daripada bayi yang diberi

ASI ditambah makanan tambahan lain. Probabilitas terjadinya penyakit pernapasan

selama masa kanak-kanak secara signifikan berkurang bila bayi diberikan ASI eksklusif

setidaknya selama 15 minggu dan makanan pada tidak diberikan selama periode ini.

(Wilson, 1998). Lebih banyak lagi studi yang juga mengaitkan tingkat eksklusivitas ASI

dengan meningkatnya kesehatan (lihat faktor imunitas pada susu manusia dan Resiko

pemberian makanan instan).

3. Menunda pemberian makanan padat memberikan kesempatan pada sistem penernaan bayi

untuk berkembang menjadi lebih matang

Biasanya bayi siap untuk makan makanan padat, baik secara pertumbuhan

maupun secara psikologis, pada usia 6 – 9 bulan. Bila makanan padat sudah mulai

diberikan sebelum sistem pencernaan bayi siap untuk menerimanya, maka makanan

tersebut tidak dapat dicerna dengan baik dan dapat menyebabkan reaksi yang tidak

menyenangkan (gangguan pencernaan, timbulnya gas, konstipasi dll). Tubuh bayi belum

memiliki protein pencernaan yang lengkap. Asam lambung dan pepsin dibuang pada saat

kelahiran dan baru dalam 3 sampai 4 bulan terakhir jumlahnya meningkat mendekati

jumlah untuk orang dewasa. Amilase, enzim yang diproduksi oleh pankreas belum

mencapai jumlah yang cukup untuk mencernakan makanan kasar sampai usia sekitar 6

Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 11

Page 12: satpen karang parwa

bulan. Dan enzim pencerna karbohidrat seperti maltase, isomaltase dan sukrase belum

mencapai level oranga dewasa sebelum 7 bulan. Bayi juga memiliki jumlah lipase dan

bile salts dalam jumlah yang sedikit, sehingga pencernaan lemak belum mencapai level

orang dewasa sebelum usia 6-9 bulan.

4. Menunda pemberian makanan padat memberikan kesempatan pada bayi agar sistem yang

dibutuhkan untuk mencerna makanan padat dapat berkembang dengan baik

Tanda-tanda yang menunjukkan bahwa bayi sudah siap untuk menerima makanan

padat termasuk ::

- Bayi dapat duduk dengan baik tanpa dibantu.

- Reflek lidah bayi sudah hilang dan tidak secara otomatis mendorong makanan padat

keluar dari mulutnya dengan lidah.

- Bayi sudah siap dan mau mengunyah.

- Bayi sudah bisa “menjumput”, dimana dia bisa memegang makanan atau benda lainnya

dengan jempol dan telunjuknya. Menggunakan jari dan menggosokkan makanan ke

telapak tangan tidak bisa menggantikan gerakan “menjumput”.

- Bayi kelihatan bersemangat untuk ikut serta pada saat makan dan mungkin akan mencoba

untuk meraih makanan dan memasukkannya ke dalam mulut.

5. Menunda pemberian makanan padat mengurangi resiko alergi makanan

Berbagai catatan menunjukkan bahwa memperpanjang pemberian ASI eksklusif

mengakibatkan rendahnya angka insiden terjadinya alergi makanan (lihat Referensi alergi

dan Resiko Pemberian Makanan Instan). Sejak lahir sampai usia antara empat sampai

enam bulan, bayi memiliki apa yang biasa disebut sebagai “usus yang terbuka”. Ini berarti

bahwa jarak yang ada di antara sel-sel pada usus kecil akan membuat makromolekul yang

utuh, termasuk protein dan bakteri patogen, dapat masuk ke dalam aliran darah. Hal ini

menguntungkan bagi bayi yang mendapatkan ASI karena zat antibodi yang terdapat di

dalam ASI dapat masuk langsung melalui aliran darah bayi, tetapi hal ini juga berarti

bahwa protein-protein lain dari makanan selain ASI (yang mungkin dapat menyebabkan

bayi menderita alergi) dan bakteri patogen yang bisa menyebabkan berbagai penyakit bisa

masuk juga. Dalam 4-6 bulan pertama usia bayi, saat usus masih “terbuka”, antibodi

Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 12

Page 13: satpen karang parwa

(slgA) dari ASI melapisi organ pencernaan bayi dan menyediakan kekebalan pasif,

mengurangi terjadinya penyakit dan reaksi alergi sebelum penutupan usus terjadi. Bayi

mulai memproduksi antibodi sendiri pada usia sekitar 6 bulan, dan penutupan usus

biasanya terjadi pada saat yang sama.

6. Menunda pemberian makanan padat membantu melindungi bayi dari anemia karena

kekurangan zat besi

Pengenalan suplemen zat besi dan makanan yang mengandung zat besi, terutama

pada usia enam bulan pertama, mengurangi efisiensi penyerapan zat besi pada bayi. Bayi

yang sehat dan lahir cukup bulan yang diberi ASI eksklusif selama 6-9 bulan

menunjukkan kecukupan kandungan hemoglobin dan zat besi yang normal. Dalam suatu

studi (Pisacane, 1995), para peneliti menyimpulkan bahwa bayi yang diberikan ASI

eksklusif selama 7 bulan (dan tidak diberikan suplemen zat besi atau sereal yang

mengandung zat besi) menunjukkan level hemoglobin yang secara signifikan lebih tinggi

dalam waktu satu tahun dibandingkan bayi yang mendapat ASI tapi menerima makanan

padat pada usia kurang dari tujuh bulan. Para peneliti tidak berhasil menemukan adanya

kasus anemia di tahun pertama pada bayi yang diberikan ASI eksklusif selama tujuh

bulan dan akhirnya menyimpulkan bahwa memberikan ASI eksklusif selama tujuh bulan

mengurangi resiko terjadinya anemia.

7. Menunda pemberian makanan padat membantu melindungi bayi dari resiko terjadinya

obesitas di masa datang

Pemberian makanan padat terlalu dini sering dihubungkan dengan meningkatnya

kandungan lemak dan berat badan pada anak-anak. (Untuk contoh, lihat Wilson 1998,

von Kries 1999, Kalies 2005)

8. Menunda pemberian makanan padat membantu para ibu untuk mejaga kesediaan ASI

Berbagai studi menunjukkan bahwa pada bayi makanan padat akan menggantikan

prosi susu dalam menunya – makanan tersebut tidak menambah total asupan pada bayi.

Makin banyak makanan padat yang dimakan oleh bayi, maka makin sedikit susu yang dia

serap dari ibunya, dan makin sedikit susu yang diserap dari ibu berarti produksi ASI juga

Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 13

Page 14: satpen karang parwa

makin sedikit. Bayi yang makan banyak makanan padat atau makan makanan padat pada

umur yang lebih muda cenderung lebih cepat disapih.

9. Menunda makanan padat membantu memberi jarak pada kelahirn bayi

Pemberian ASI biasanya sangat efektif dalam mencegah kehamilan terutama bila bayi

anda mendapatkan ASI eksklusif dan semua kebutuhan nutrisinya dapat dipenuhi melalui

ASI.

10. Menunda pemberian makanan padat membuat pemberiannya menjadi lebih mudah

Bayi yang mulai makan makanan padat pada usia yang lebih besar dapat makan

sendiri dan lebih kecil kecendurangan untuk mengalami alergi terhadap makanan.

MANFAAT ASI

Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan alami pertama dan yang terbaik yang sangat

dianjurkan untuk bayi baru lahir sampai usia dua tahun, dengan komposisi dan kandungan

nutrisi yang paling tepat untuk pertumbuhan dan daya tahan tubuh bayi. Oleh karenanya

sangat dianjurkan untuk menyusui bayi baru lahir selama enam bulan pertama secara

eksklusif tanpa tambahan makanan lain karena ASI merupakan satu-satunya cara untuk

melindungi bayi.

Manfaat menyusui bayi (ASI) eksklusif untuk bayi:

a. Kolostrum (susu pertama pada hari pertama) mengandung antibodi yang melindungi

bayi terhadap penyakit dan infeksi. Kolostrum ini merupakan air susu ibu yang keluar

pada satu minggu pertama, biasanya berwarna kekuningan. Bayi yang diberi ASI akan

menjadi lebih jarang sakit. ASI terutama untuk mengurangi risiko: muntah, diare,

radang lambung, sembelit kolik, kronis dan gangguan perut lainnya, radang usus

buntu akut, rheumatoid arthritis, hernia inguinalis, stenosis pilorus, tipe I diabetes,

alergi, asma dan eksim, infeksi telinga, penyakit pernapasan, pneumonia, bronkitis,

infeksi ginjal, septicaemia (keracunan darah), SIDS (sindrom kematian bayi

mendadak). Dari data Statistik menunjukkan bahwa untuk setiap 87 kematian akibat

SIDS, hanya 3 saja yang terjadi pada bayi yang diberi ASI. Penyalit lainnya adalah

Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 14

Page 15: satpen karang parwa

meningitis, botulisme, limfoma masa kanak-kanak dan penyakit Crohn,  Kerusakan

gigi (gigi berlubang), penyakit jantung di kemudian hari.

b. Dengan pemberian ASI menyebabkan anak memiliki respon antibodi yang lebih baik

untuk vaksin.ASI memiliki komposisi dan jumlah yang paling tepat gizi untuk bayi.

Komposisi susu bervariasi sesuai dengan pertumbuhan individu dan kebutuhan nutrisi

perubahan bayi.

c. ASI mudah dicerna dan selalu memiliki suhu yang tepat.

Susu selalu steril, tidak memiliki kuman. Ada unsur-unsur di dalam ASI yang

menghancurkan E coli, salmonella, shigella, streptokokus, pneumokokus, dan banyak

lainnya.

d. Menyusui merangsang perkembangan struktur rahang dan wajah, pertumbuhan tegak

gigi dan meningkatkan penglihatan. Menyusui mengembangkan IQ yang lebih tinggi

dan meningkatkan perkembangan otak bayi dan sistem saraf. IQ keuntungan sebagai

akibat dari menyusui adalah 10-12 poin. Menyusui dikenal sebagai trimester ke-4 di

pertumbuhan dan perkembangan otak. Ada protein tertentu dalam susu yang

merangsang perkembangan otak bayi.

e. Menyusui menciptakan ikatan yang kuat antara ibu dan anak. Memiliki tempat di

mana anak merasa aman.

f. Menyusui juga memainkan peran penting dalam perkembangan emosional dan

spiritual anak.

Selain baik untuk bayi, menyusui (ASI) juga bermanfaat untuk ibu. Proses keperawatan

memberikan efek menguntungkan berikut untuk ibu:

a. Mengurangi risiko kanker payudara. Wanita yang menyusui mengurangi risiko kanker

payudara sebesar 25 persen. Kanker pengurangan risiko terjadi sebanding dengan

durasi kumulatif seumur hidup menyusui. Artinya, bulan lagi atau tahun ibu

menyusui, semakin rendah risiko kanker payudara.

b. Mengurangi risiko rahim dan kanker ovarium. Tingkat estrogen yang lebih rendah

selama menyusui menyebabkan kedua risiko kanker mengalami penurunan. Diduga

penurunan kadar estrogen menyebabkan stimulasi berkurang pada lapisan rahim dan

jaringan payudara juga, sehingga untuk meminimalkan risiko menjadi jaringan

kanker.

Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 15

Page 16: satpen karang parwa

c. Mengurangi osteoporosis. Wanita tidak menyusui memiliki risiko empat kali lebih

besar terkena osteoporosis daripada wanita yang sedang menyusui dan lebih mungkin

menderita patah tulang pinggul pada tahun-tahun setelah menopause.

d. Manfaat dari keluarga berencana alami. Menyusui dapat menyebabkan menunda

ovulasi, jadi ibu menyusui tidak subur untuk sementara waktu. Berapa lama seorang

wanita subur lagi tergantung pada pola pemberian makan bayi dan kecenderungan

tubuhnya sendiri.

e. Meningkatkan kesehatan emosional. Menyusui tidak hanya baik untuk tubuh, tetapi

juga untuk pikiran. Studi menunjukkan bahwa ibu menyusui menunjukkan kecemasan

dan depresi postpartum kurang dari ibu yang makan rumus.

f. Mengembalikan berat badan. Ibu menyusui menunjukkan penurunan lebih dalam

lingkar pinggang dan massa lemak dalam satu bulan setelah melahirkan dari ibu yang

makan rumus. Ibu menyusui cenderung untuk kembali ke berat badan sebelum

kehamilan.

g. Menyusui tidak perlu biaya.Pemberian makanan / susu formula untuk bayi dapat

biaya lebih dari Rp 5 juta setahun. Sang ibu tidak perlu menghabiskan uang untuk

mendapatkan ASI. ASI selalu tersedia untuk memberi.

h. Menyusui dapat menghemat waktu untuk menyiapkan botol, menuangkan air, campur

susu dan mensterilkan botol yang telah digunakan. Setiap wanita dapat menyusui

bayinya, dan kita tahu bahwa ada perbedaan dalam setiap wanita menyusui bayinya

sementara nominal.

i. Menyusui adalah kegiatan yang bisa membuat wanita bahagia, tetapi ada juga dapat

membuat wanita lelah dan tidak sabar. Tapi kesabaran masih diperlukan pada bayi

menyusui karena ada yang lebih baik bagi seorang wanita selain bayi yang diberi ASI

dan kasih ibunya.

Manfaat ASI Bagi Keluarga :

1. ASI tidak merepotkan

2. ASI mengurangi pengeluaran

FAKTOR YANG MENINGKATKAN PENGELUARAN ASI

Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 16

Page 17: satpen karang parwa

1. Kemauan ibu untuk menyusui

2. Ibu dalam keadaan tenang

3. Ibu melihat, mendengar tangisan bayi dan memikirkan bayinya

FAKTOR YANG MENGHAMBAT PENGELUARAN ASI

1. Ibu merasa sedih, cemas, marah dan bingung                  

2. Ibu takut ASI nya tidak cukup

3. Ibu merasa kesakitan saat menyusui

4. Ibu malu menyusui

5. Kurangnya dukungan dari suami dan keluarga

6. Ibu mempunyai penyakit

7. Produksi ASI memang tidak ada atau berkurang

8. Keadaan bayi yang tidak mungkin menyusu.

WAKTU PEMBERIAN ASI

1. Berikan ASI segera setelah bayi lahir bila keadaan memungkinkan

2. Menyusukan bayi tidak terjadwal

3. Mengosongkan payudara sekitar 5-7 menit

4. Dalam 2 jam ASI sudah kosong dari lambung bayi

5. Setiap kali menyusui dimulai dari payudara yang terakhir disusu bayi

KERUGIAN SUSU FORMULA

1. Komposisi tidak sesuai, tidak praktis, tidak ekonomis dan menambah polusi

2. Mudah terkena mikroorganisme

3. Mudah terjadi salah  pengenceran

4. Menyebabkan alergi

5. Dapat menyebabkan diare

6. Penggunaan susu formula yang salah dapat menyebabkan penyakit

7. Tidak mempunyai manfaat seperti ASI.

KURANG GIZI

Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 17

Page 18: satpen karang parwa

GIZI merupakan unsur yang sangat penting di dalam tubuh. Dengan gizi yang baik,

tubuh akan segar dan kita dapat melakukan aktivitas dengan baik. Gizi harus dipenuhi

justru sejak masih anak-anak, karena gizi selain penting untuk pertumbuhan badan, juga

penting untuk perkembangan otak. Untuk itu, orang tua harus mengerti dengan baik

kebutuhan gizi si anak agar anak tidak mengalami kurang gizi. Selain itu, orang tua juga

harus mengetahui apa dan bagaimana kurang gizi itu.

1. Pengertian Kurang Gizi

Gizi Kurang adalah gangguan kesehatan akibat kekurangan atau ketidak seimbangan

zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan, aktivitas berfikir dan semua hal yang

berhubungan dengan kehidupan.

2. Tanda kurang gizi

kurang gizi pada anak terbagi menjadi tiga.

Pertama, disebut sebagai Kurang Energi Protein Ringan. Pada tahap ini, belum ada

tanda-tanda khusus yang dapat dilihat dengan jelas. Hanya saja, berat badan si anak hanya

mencapai 80 persen dari berat badan normal.

Kedua, disebut sebagai Kurang Energi Protein Sedang. Pada tahap ini, berat badan si

anak hanya mencapai 70 persen dari berat badan normal. Selain itu, ada tanda yang bisa

dilihat dengan jelas adalah wajah menjadi pucat, dan warna rambut berubah agak

kemerahan.

Ketiga, disebut sebagai Kurang Energi Protein Berat. Pada bagian ini terbagi lagi

menjadi dua, yaitu kurang sekali, biasa disebut Marasmus. Tanda pada marasmus ini adalah

berat badan si anak hanya mencapai 60 persen atau kurang dari berat badan normal. Selain

marasmus, ada lagi yang disebut sebagai Kwashiorkor. Pada kwashiorkor, selain berat

badan, ada beberapa tanda lainnya yang bisa secara langsung terlihat. Antara lain adalah

kaki mengalami pembengkakan, rambut berwarna merah dan mudah dicabut, kemudian

karena kekurangan vitamin A, mata menjadi rabun, kornea mengalami kekeringan, dan

terkadang terjadi borok pada kornea, sehingga mata bisa pecah. Selain tanda-tanda atau

gejala-gejala tersebut, ada juga tanda lainnya, seperti penyakit penyertanya. Penyakit-

penyakit penyerta tersebut misalnya adalah anemia atau kurang darah, infeksi, diare yang

Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 18

Page 19: satpen karang parwa

sering terjadi, kulit mengerak dan pecah sehingga keluar cairan, serta pecah-pecah di sudut

mulut.

3. Faktor Penyebab Kurang Gizi

Faktor penyebab

Kurang gizi pada anak, bisa terjadi di usia Balita (Bawah Lima Tahun).

Pedoman untuk mengetahui anak kurang gizi adalah dengan melihat berat dan tinggi

badan yang kurang dari normal, jika tinggi badan si anak tidak terus bertambah atau

kurang dari normal, itu menandakan bahwa kurang gizi pada anak tersebut sudah

berlangsung lama.

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kurang gizi pada anak.

Pertama, jarak antara usia kakak dan adik yang terlalu dekat ikut mempengruhi.

Dengan demikian, perhatian si ibu untuk si kakak sudah tersita dengan keberadaan adiknya,

sehingga kakak cenderung tidak terurus dan tidak diperhatikan makanannya. Oleh karena

itu akhirnya si kakak menjadi kurang gizi. “Balita itu konsumen pasif, belum bisa mengurus

dirinya sendiri, terutama ntuk makan,” tutur Sri.

Kedua, anak yang mulai bisa berjalan mudah terkena infeksi atau juga tertular oleh

penyakit-penyakit lain.

Ketiga adalah karena lingkungan yang kurang bersih, sehingga anak mudah sakit-

sakitan. Karena sakit-sakitan tersebut, anak menjadi kurang gizi.

Keempat, kurangnya pengetahuan orang tua terutama ibu mengenai gizi. Ibu harus

dapat memberikan makanan yang kandungan gizinya cukup. Tidak harus mahal, bisa juga

diberikan makanan yang murah, asal kualitasnya baik. Oleh karena itulah si Ibu harus

pintar-pintar memilihkan makanan untuk anak.

Kelima, kondisi sosial ekonomi keluarga yang sulit. Faktor ini cukup banyak

mempengaruhi, karena jika anak sudah jarang makan, maka otomatis mereka akan

kekurangan gizi. Keenam, selain karena makanan, anak kurang gizi bisa juga karena adanya

penyakit bawaan yang memaksa anak harus dirawat. Misalnya penyakit jantung dan paru-

paru bawaan.

Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 19

Page 20: satpen karang parwa

4. Upaya yang harus dilakukan

Bila kekuangan gizi, anak akan mudah sekali terkena berbagai macam penyakit, anak

yang kurang gizi tersebut, akan sembuh dalam waktu yang lama. Dengan demikian kondisi

ini juga akan mempengaruhi perkembangan intelegensi anak. Untuk itu, bagi anak yang

mengalami kurang gizi, harus dilakukan upaya untuk memperbaiki gizinya.

Upaya-upaya yang dilakukan tersebut antara lain adalah meningkatkan pengetahuan

orang tua mengenai gizi, melakukan pengobatan kepada si anak dengan memberikan

makanan yang dapat menjadikan status gizi si anak menjadi lebih baik. Dengan demikian,

harus dilakukan pemilihan makanan yang baik untuk si anak. Makanan yang baik adalah

makanan yang kuantitas dan kualitasnya baik.

Makanan dengan kuantitas yang baik adalah makanan yang diberikan sesuai dengan

kebutuhan si anak. Misalnya, memberi makanan si anak berapa piring sehari adalah sesuai

kebutuhannya. Dan akan lebih baik jika memberikan vitamin dan protein melalui susu.

Bagi keluarga yang tidak mampu, bisa menyiasatinya, misalnya mengganti susu dengan

telur. Kemudian, makanan yang kualitasnya baik adalah makanan yang mengandung semua

zat gizi, antara lain protein, karbohidrat, zat besi, dan mineral. Upaya yang terakhir adalah

dengan mengobati penyakit-penyakit penyerta.

MAKANAN SEHAT

1. Pengertian

Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 20

Page 21: satpen karang parwa

Makanan sehat dan seimbang sangat penting namun untuk dapat menyusun

makanan yang sehat dan seimbang kita harus tahu zat makanan yang dikandung

dalam bahan makanan tersebut sehingga kita dapat memilih bahan makanan yang

sesuai. Dimana pengertian makanan sehat dan zat gizi apa saja yang terkandung

didalamnya adalah sebagai berikut :

Makanan sehat adalah makanan yang mengandung gizi lengkap seperti zat tenaga,

zat pembangun dan zat pengatur. Dalam tubuh makanan mempunyai tiga guna

atau yang sering disebut triguna makanan yaitu makan sebagai sumber zat tenaga,

makanan sumbert tenaga dan sumber pengatur.

2. Fungsi Makanan Dalam Tubuh

Makanan dalam tubuh kita mempunyai 3 fungsi utama yang sering disebut

dengan triguna makanan.

Makan sebagai zat tenaga

Makanan sebagai sumber zat tenaga yang berfungsi untuk menunjang

menunjang aktivitas sehari-hari, seperti : bekerja, belajar dan bermain. Sumber

zat tenaga antara lain nasi, ubi, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar, kentang,

sagu, mie dan roti. Minyak, margain dan santan yang mengandung lemak juga

menghasilkan tenaga.

Makanan Sebagai Zat Pembangun

Sumber zat pembangun berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan

perkembangan kecerdasan seseorang. Makanan sumber zat pembangun yang

berasal dari bahan makanan nabati adalah kacang-kacangan, tempe, tahu.

Sumber yang berasal dari hewan adalah telur, ikan, ayam, daging, susu, serta

hasil olahannya seperti keju.

Sumber zat pengatur

Sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan. Makanan

ini mengandung berbagai vitamin dan mineral yang berperan untuk

melancarkan bekerjanya fungsi organ-organ tubuh.

Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 21

Page 22: satpen karang parwa

3. Akibat Yang Ditimbulkan

Akibat yang ditimbulkan apabila balita dan anak-anak tidak mengkonsumsi

makanan yang tidak sehat (tidak seimbang) adalah sebagai berikut :

Kekurangan berbagai zat gizi :

Kurang Energi Protein (KEP)

Kwarsiorkor

Marasmus

Kwarsiorkor Marasmus

4. Cara Untuk Menyusun Hidangan Yang Sehat

Hal-hal yang harus diperhatikan :

Mengkonsumsi makanan yang beranekaragam

Tidak ada satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi

yang lengkap yang mampu membuat seseorang untuk hidup sehat dan

produktif. Makan makanan yang beraneka ragam akan menjamin

terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat

pengatur.

Menyusun hidangan yang lengkap

Makanan yang terdiri dari sumber bahan makanan yang mengandung

zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur. Makanan yang dikatakan 4

sehat 5 sempurna adalah hidangan pokok, lauk pauk (dari sumber protein

hewani : daging, telur, ikan dan susu dan sumber lauk nabati : kacang-

kacangan, tahu dan tempe), sayuran (berbagai sayuran yang berwarna :

kacang panjang, wortel, bayam, kangkung dll), buah (yang berwarna :

papaya, jeruk, mangga, apel, jambu biji dan lain-lain) dan susu.

Menggunakan garam beryodium untuk memasak makanan bagi keluarga.

Mencoba untuk menghindari makanan yang bebas unsur bahan aditif

makanan yang ditambahkan bahan pengawet dan bahan pewarna,

karena bahan makan yang alami lebih sehat dibandingkan dengan makanan

Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 22

Page 23: satpen karang parwa

yang diawetkan ataupun makanan kaleng. Dan sebaiknya apabila membeli

makanan yang dikemas sebaiknya agarar memperhatikan masa

kadaluarsanya.

Memperhatikan cara pengolahan makanan

Sayuran : dicuci dahulu, baru dipotong-potong, dan saat memasak

sayuran sebaiknya jangan terlalu lama.

Sayuran sumber vitamin A sebaiknya dimasak tumis atau dengan santan.

Beras

Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 23

Page 24: satpen karang parwa

MATERI DEMONSTRASI

MODISCO kepanjangan dari MODIFIED DIETETIC SKIM and COTTON SHEET

OIL. Modisco yang banyak di gunakan di Indonesia merupakan modifikasi dari Modisco

yang di gunakan di Uganda. Modifikasi dilakukan dengan pertimbangan ketersediaan bahan

local, selera, daya cerna, kebutuhan kalori serta tingkat KEP sendiri.

Modisco dibagi menjadi 4 macam, yaitu Modisco ½ , I, II, dan III

Resepnya sebagai berikut :

MODISCO ½

Bahan :

Susu Bubuk (Susu Full Cream/ Skim) :10 gr

Gula pasir : 5 gr

Minyak biji Kapas/kelapa/jagung/margarin : 2,3 gr

Kalori : 80 kalori

Cara Membuat :

Susu Skim, gula dan minyak/margarine diaduk sampai rata, lalu ditambahkan dengan air

sedikit demi sedikit sambil terus diaduk hingga cairan larut. Disaring dan dimasukkan

dalam gelas kemudian diminum dalam keadaan hangat

MODISCO I

Bahan :

Susu Bubuk (Susu Full Cream/ Skim) :10 gr

Gula pasir : 5 gr

Minyak biji Kapas/kelapa/jagung/margarin : 4,6 gr

Kalori : 100 kalori

Cara membuat : sama dengan modisco ½

MODISCO II

Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 24

Page 25: satpen karang parwa

Bahan :

Susu Bubuk (Susu Full Cream/ Skim) :10 gr

Gula pasir : 5 gr

Minyak biji Kapas/kelapa/jagung/margarin : 5,6 gr

Kalori : 120 kalori

Cara membuat :

Susu skim, gula, dan ½ bagian air dingin diaduk sampai rata, lalu terus diaduk hingga

cairan rata dan ditambahkan minyak/margarine dan ½ bagian air panas dan diaduk lagi

sampai larut. Disaring dan dimasukkan dalam gelas, kemudian diminum dalam keadaan

hangat.

MODISCO III

Bahan :

Susu Bubuk (Susu Full Cream/ Skim) :12 gr

Gula pasir : 7 gr

Minyak biji Kapas/kelapa/jagung/margarin : 5,5 gr

Kalori : 140 kalori

Cara membuat : sama dengan Modisco II

KETERANGAN :

Minyak , apabila di daerah tidak terdapat minyak kelapa, maka dapat diganti yang ada di

daerah tersebut (minyak jagung, biji kapas, kacang dll). Jika tidak suka minyak dapat

diganti dengan margarine.

Susu, apabila tidak suka susu full cream bisa diganti susu skim, susu segar atau susu lain

Apabila pemberian Modisco menyebabkan diare, muntah, penyakit lain yang menyertai,

maka hentikan pemberian Modisco tersebut.

Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 25

Page 26: satpen karang parwa

KESIMPULAN

ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja sampai usia enam bulan, tanpa diberi

tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih serta

tanpa makanan tambahan seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan nasi tim

(Kristiyansari, 2009).  

Manfaat menyusui bayi (ASI) eksklusif untuk bayi yaitu bayi memperoleh Kolostrum

(susu pertama pada hari pertama) yang mengandung antibodi yang melindungi bayi

terhadap penyakit dan infeksi. Pemberian ASI Ekslusif juga dapat mencegah bayi dari

kurang gizi.

Gizi Kurang adalah gangguan kesehatan akibat kekurangan atau ketidak seimbangan

zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan, aktivitas berfikir dan semua hal yang

berhubungan dengan kehidupan.

Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi kurang gizi antara lain adalah

meningkatkan pengetahuan orang tua mengenai gizi, melakukan pengobatan kepada si

anak dengan memberikan makanan yang dapat menjadikan status gizi si anak menjadi

lebih baik. Dengan demikian, harus dilakukan pemilihan makanan yang baik untuk si

anak. Makanan yang baik adalah makanan yang kuantitas dan kualitasnya baik.

Makanan sehat adalah makanan yang mengandung gizi lengkap seperti zat tenaga, zat

pembangun dan zat pengatur. Dalam tubuh makanan mempunyai tiga guna atau yang

sering disebut triguna makanan yaitu makan sebagai sumber zat tenaga, makanan

sumber tenaga dan sumber pengatur.

Penutup

Demikianlah materi yang bisa kami sampaikan, apabila ada kata-kata yang salah

mohon dimaafkan. Wassalam..

Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 26

Page 27: satpen karang parwa

Rencana Jadwal Pelaksanaan

Matriks Penyuluhan

No Kegiatan Bulan Mei

Tgl 16 Tgl 21 Tgl 21 Tgl 21 Tgl 21 Tgl 21 Tgl 21

1 Mengenal

masalah,masyarakat

,dan wilayah

penyuluhan

2 Menentukan

prioritas masalah

3 Menentukan tujuan

4 Menentukan sasaran

5 Menentukan isi

penyuluhan

6 Menentukan metode

penyuluhan

7 Menentukan media

penyuluhan

8 Membuat rencana

evaluasi

Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 27

Page 28: satpen karang parwa

Plan Of Action ( POA ) Kegiatan Penyuluhan

Waktu (

22-06-2012)

Kegiatan Metode Media Sasaran Lokasi Pelaksana

16.30-16.35 Membuka

penyuluhan

Ceramah Pengeras

Suara

Ibu hamil dan

Ibu Balita

Aula

Kantor

Desa

Abiantubu

h

Semua

Penyuluh

16.35-16.40 Pretest Ceramah - Ibu hamil dan

Ibu Balita

Aula

Kantor

Desa

Abiantubu

h

Semua

Penyuluh

16.40-17.10 Penyampaian

Materi

Ceramah Poster Ibu hamil dan

Ibu Balita

Aula

Kantor

Desa

Abiantubu

h

Semua

Penyuluh

secara

bergilir

17.10-17.20 Penyampaian

Materi

Demonstrasi Alat dan

bahan

pembuatan

modisco

Ibu hamil dan

Ibu Balita

Aula

Kantor

Desa

Abiantubu

h

Semua

Penyuluh

17.20-17.30 Penyampaian

Materi

Diskusi/

Tanya

jawab dan

Post test

Food

model

Ibu hamil dan

Ibu Balita

Aula

Kantor

Desa

Abiantubu

h

Semua

Penyuluh

secara

bergilir

17.30-17.35 Penutup Ceramah - Ibu hamil dan

Ibu Balita

Aula

Kantor

Semua

Penyuluh

Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 28

Page 29: satpen karang parwa

Desa

Abiantubu

h

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier,S.Prinsip Dasar Ilmu Gizi.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001.

Departemen Kesehatan RI. Pedoman Tatalaksana Kekurangan Energi Protein pada Anak di

Rumah Sakit Kabupaten/Kota. Jakarta, 1998.

Novelia Marizza, faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kurang energi protein (kep)

pada balita di urj rsu dr. soetomo surabaya. Di download dari http://ojs.lib.unair.ac.id/index.

php/bprsuds/article/view/1439/1438

Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 29