satpel diare dan demam-nining
DESCRIPTION
satuan acara penyuluhan DemamTRANSCRIPT
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Mata Ajar : Ilmu Keperawatan AnakPokok bahasan : Mengenal Diare dan Demam Pada AnakSasaran : Orang tua pasien dan pasienHari/tanggal : Senin, 30 April 2012Waktu : Pukul 07.30-08.30 WITATempat : Depan Loket Puskesmas Kota
I. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan orang tua pasien atau keluarga
memahami diare dan demam pada anak.
II. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan orang tua atau keluarga dapat :
1. Menjelaskan pengertian dan penyebab diare.
2. Menyebutkan tanda dan gejala diare.
3. Menyebutkan tindakan bila anak diare.
4. Menyebutkan cara mencegah terjadinya diare.
5. Menyebutkan tanda dan gejala demam
6. Menyebutkan cara menangani demam.
III. Materi
Materi penyuluhan terlampir.
IV. Metode
Ceramah dan tanya jawab
V. Media
Poster dan leaflett
VI. Kegiatan Penyuluhan.
No Fase Kegiatan Waktu1. Pra interaksi 1. Menyiapkan satuan acara
penyuluhan dan materi penyuluhan.
2. Mengidentifikasi peserta penyuluhan.
2. Kerja 1. Memberi salam dan memperkenalkan diri.
2. Menjelaskan materi.3. Diskusi dan tanya
jawab.4. Membagikan leaflet.5. Membuat kesimpulan.
3. Terminasi 1. Mengucapkan terima kasih2. Memberi salam penutup
VII. Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan melihat proses selama penyuluhan dan evaluasi
hasil berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan.
Atambua, 30 April 2012
Mengetahui
Pembimbing, Mahasiswa AKPER Belu
(.........................................) ( Maria Nining Kehi )
Lampiran
MATERI PENYULUHAN
‘MENGENAL ANAK DENGAN DIARE DAN DEMAM”
I. Pengertian dan penyebab diare.
Diare adalah buang air besar encer lebih dari 3 kali sehari dengan/tanpa
darah dan atau lendir dalam tinja. Diare akut adalah diare yang terjadi secara
mendadak dan berlangsung kurang dari 7 hari pada bayi dan anak yang
sebelumnya sehat.
Penyebab diare adalah sebagai berikut :
1. Infeksi : virus, bakteri, parasit.
2. Makanan : basi, beracun, alergi terhadap makanan.
3. Gangguan penyerapan makanan : tidak toleransi terhadap karbohidrat, lemak
atau protein.
4. Sistem kekebalan tubuh menurun.
5. Psikologis : rasa takut dan cemas.
II. Tanda dan Gejala Diare
Awalnya anak menjadi cengeng, gelisah, suhu badan mungkin meningkat,
napsu makan berkurang atau tidak ada kemudian timbul diare. Tinja menjadi cair,
mungkin mengandung darah dan/atau lendir, warna tinja berubah menjadi
kehijau-hijauan karena tercampur empedu, anus dan sekitarnya lecet karena tinja
menjadi asam.
Gejala muntah dapat terjadi sebelum dan/atau sesudah diare. Bila telah
banyak kehilangan cairan dan elektrolit terjadilah gejala dehidrasi. Berat badan
menurun. Pada bayi ubun-ubun besar cekung, tonus dan turgor kulit berkurang,
selaput lendir mulut dan bibir kering, mata cekung, denyut nadi sangat cepat.
III. Tindakan Bila Anak Diare.
A. Diare tanpa dehidrasi/kekurangan cairan tubuh :
1. Berikan anak lebih banyak cairan
daripada biasanya. Gunakan cairan rumah tangga (CRT) seperti oralit,
makanan cair (sup, air biasa, air tajin) atau larutan gula garam yang lebih
praktis dan hampir efektif sebagai upaya mencegah dehidrasi.
a. Kebutuhan oralit sesuai kelompok umur :
Catatan: 1 bungkus oralit = 1 gelas = 200 ml. Perkiraan oralit untuk kebutuhan 2 hari.
b. Cara memberi oralit :
Berikan sesendok teh tiap 1-2 menit untuk anak < 2 tahun, untuk anak
yang lebih tua berikan beberapa teguk dari gelas. Bila anak muntah,
tunggulah 10 menit, kemudian berikan cairan lebih sedikit.
2. Berikan larutan ini sebanyak anak mau.
3. Teruskan hingga diare berhenti.
4. Beri makanan untuk mencegah gizi : teruskan ASI atau susu yang biasa
diberikan :
a. untuk anak < 6 bulan dan belum
mendapat makanan padat, diberikan susu yang dicairkan dengan air
yang sebanding selama 2 hari.
b. Untuk anak > 6 bulan atau telah
mendapat makanan padat :
- berikan bubur dicampur dengan kacan-kacangan, sayur, daging atau
ikan.
- Berikan sari buah segar atau pisang halus
- Berikan makanan yang segar, masak dan haluskan atau tumbuk
dengan baik
- Dorong anak untuk makan, sedikitnya 6 kali sehari
B. Segera bawa anak kepada petugas kesehatan bila anak tidak membaik dalam 3
hari atau menderita sebagai berikut :
1. Buang air besar cair sering kali
2. Muntah berulang-ulang
3. Sangat haus sekali
4. Makan atau minum sedikit
5. Demam
6. Tinja berdarah
Umur Setiap Mencret Jumlah oralit yang disediakan di rumah
< 1 tahun ½ gelas 400 ml/hari (2 bungkus)1 - 4 tahun 1 gelas 600-800 ml/hari (3-4 bungkus)5 – 12 tahun 11/2 gelas 800-1000 ml/hari (4-5 bungkus)Dewasa 3 gelas 1200-2800 ml/hari (6-10
bungkus)
IV. Bagaimana Cara Mencegah Diare.
Orang dapat mencegah diare bila mereka memahami disebabkan oleh apa diare
itu dan bagaimana serta tindakan apa yang dapat dilakukan terhadap penyakit itu.
1. Pemberian ASI saja sampai dengan 4-6 bulan.
2. Memperkuat daya tahan tubuh : ASI minimal 2 tahun
pertama, meningkatkan status gizi, dan imunisasi.
3. Membuang tinja secara benar.
4. Jangan makan sembarang makanan apalagi makanan
mentah.
5. Menggunakan air bersih untuk minum.
6. Mencuci tangan setelah buang air besar, sebelum
memasak, mengolah makanan dan makan, sebelum memberi makan pada
anak-anak.
V. Demam Pada Anak.
Demam seperti halnya diare membuat anak kehilangan cairan tubuh. Anak
dikatakan demam bila suhu tubuh di atas 380C dan pada umumnya merupakan
tanda infeksi. Demam bisa dimulai dengan menggigil karena mulai terjadi
peningkatan suhu tubuh. Demam harus harus diperhatikan dengan hati-hati
karena demam yang tinggi berbahaya karena dapat menyebabkan kejang terutama
pada anak-anak bawah lima tahun. Oleh karena itu sangat penting untuk
mengetahui cara mengukur suhu secara benar, apa yang harus dilakukan untuk
mengurangi demam dan bilamana segera ke pelayanan kesehatan.
VI. Menangani Demam Pada Anak.
1. Istirahat yang cukup.
2. Anjurkan untuk minum air yang cukup untuk
mencegah dehidrasi.
3. Berikan kenyamanan dengan ekstra selimut selama
masa menggigil.
4. Berikan kompres dingin bila anak merasa panas.
5. Pertahankan udara kamar/ruangan dingin atau gunakan
kipas angin.
6. Ukur suhu tiap jam untuk bayi dan anak-anak.
7. Bila suhu di atas 390C, ,maka segera menghubungi
pelayanan kesehatan.
Daftar Pustaka
Depkes RI, 1999, Buku Ajar Diare ; Pegangan Bagi Mahasiswa, Jakarta.
Grimes, E.D, Grimes, R.M, and Hamelik, M, 1991, Infectious Diseases, Mosby Year Book, Toronto.
Kuzemko, Jan, 1995, Pemeriksaan Klinis Anak, alih bahasa Petrus Andrianto, cetakan III, EGC, Jakarta.
Lab/UPF Ilmu Kesehatan Anak, 1994, Pedoman Diagnosis dan Terapi, RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Mansjoer, A, dkk, 2000, Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3, Media Aesculapius, Jakarta.
Rampengan dan Laurentz, 1995, Penyakit Infeksi Tropik Pada Anak, cetakan kedua, EGC, Jakarta.
WHO, 1993, Kader Kesehatan Masyarakat, alih bahasa Adi Heru S, EGC, Jakarta.