saraf dan enzim

18
Enzim adalah protein yang berfungsi sebagai katalisator, senyawa yang meningkatkan kecepatan reaksi kimia. Enzim katalisator berikatan dengan reaktan, yang disebut substrat, mengubah raktan menjadi produk, lalu melepaskan produk. Walaupun enzim dapat mengalami modifikasi selama urutan ini, pada akhir reaksi enzim kembali ke bentuk asalnya. Selain meningkatkan kecepatan reaksi, enzim mengadakan cara untuk mengatur kecepatan reaksi dalam jalur metabolic tubuh. Pengaturan Enzim Kecepatan suatu enzim dapat dipengaruhi oleh konsentrasi, substrat, produk, activator dan inhibitor. Hubungan antara kecepatan reaksi dan konsentrasi substrat dijelaskan dalam persamaan Michaelis-Menten. Produk dan inhibitor fisiologis reversible lainnya dapat berkompetisi dengan substrat untuk berikatan pada tempat aktif, sehingga reaksi menjadi lebih lambat. Pengaturan fisiologis jalur metabolic bergantung pada kemampuan mengubah fluks melalui suatu jalur dengan mengaktifkan enzim yang mengkatalisis langkah paling lambat dalam jalur tersebut. Enzi mini memiliki inhibitor atau activator alosterik, senyawa yang berikatan dengan tempat di luar tempat katalitik aktif dan mengatur enzim melalui perubahan konformasi enzim. Aktivitas enzim juga dapat diatur oleh fosforilasi tau oleh protein modulator. Sebagian enzim disintesis sebagai suatu precursor yang tidak aktif, yang disebut

Upload: ressy-dara-amelia

Post on 27-Dec-2015

44 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

saraf adalah

TRANSCRIPT

Page 1: Saraf Dan Enzim

Enzim adalah protein yang berfungsi sebagai katalisator, senyawa yang meningkatkan kecepatan reaksi

kimia. Enzim katalisator berikatan dengan reaktan, yang disebut substrat, mengubah raktan menjadi

produk, lalu melepaskan produk. Walaupun enzim dapat mengalami modifikasi selama urutan ini, pada

akhir reaksi enzim kembali ke bentuk asalnya. Selain meningkatkan kecepatan reaksi, enzim

mengadakan cara untuk mengatur kecepatan reaksi dalam jalur metabolic tubuh.

Pengaturan Enzim

Kecepatan suatu enzim dapat dipengaruhi oleh konsentrasi, substrat, produk, activator dan inhibitor.

Hubungan antara kecepatan reaksi dan konsentrasi substrat dijelaskan dalam persamaan Michaelis-

Menten. Produk dan inhibitor fisiologis reversible lainnya dapat berkompetisi dengan substrat untuk

berikatan pada tempat aktif, sehingga reaksi menjadi lebih lambat. Pengaturan fisiologis jalur metabolic

bergantung pada kemampuan mengubah fluks melalui suatu jalur dengan mengaktifkan enzim yang

mengkatalisis langkah paling lambat dalam jalur tersebut. Enzi mini memiliki inhibitor atau activator

alosterik, senyawa yang berikatan dengan tempat di luar tempat katalitik aktif dan mengatur enzim

melalui perubahan konformasi enzim. Aktivitas enzim juga dapat diatur oleh fosforilasi tau oleh protein

modulator. Sebagian enzim disintesis sebagai suatu precursor yang tidak aktif, yang disebut ZIMOGEN.

Zimogen ini diaktifkan oleh penguraian proteolitik (missal, protein pembentukan darah). Enzim yang

memiliki urutan asam amino yang berbeda tetapi mengkatalisis reaksi yang sama disebut ISOENZIM.

Isoenzim spesifik-jaringan sering memiliki sifat yang konsisten dengan peran yang berbeda di jaringan

yang berbeda. (missal, glukokinase dan heksokinase)

Page 2: Saraf Dan Enzim

Enzim mempunyai berbagai fungsi bioligis dalam tubuh organisme hidup. Enzim berperan

dalam transduksi signal dan regulasi sel, seringkali melalui enzim kinase danfosfatase.

Enzim juga berperan dalam menghasilkan pergerakan tubuh, dengan miosinmenghidrolisis

ATP untuk menghasilkan kontraksi otot. ATPases lainnya dalam membran sel umumnya

adalah pompa ion yang terlibat dalam transpor aktif. Enzim juga terlibat dalam fungs-fungsi

yang khas, seperti lusiferase yang menghasilkan cahaya pada kunang-kunang. Virus juga

mengandung enzim yang dapat menyerang sel, misalnya HIV integrase dan transkriptase

balik.

Salah satu fungsi penting enzim adalah pada sistem pencernaan hewan. Enzim

sepertiamilase dan protease memecah molekul yang besar (seperti pati dan protein)

menjadi molekul yang kecil, sehingga dapat diserap oleh usus. Molekul pati, sebagai

contohnya, terlalu besar untuk diserap oleh usus, namun enzim akan menghidrolisis rantai

pati menjadi molekul kecil seperti maltosa, yang akan dihidrolisis lebih jauh menjadiglukosa,

sehingga dapat diserap. Enzim-enzim yang berbeda, mencerna zat-zat makanan yang

berbeda pula. Pada hewan pemamah biak, mikroorganisme dalam perut hewan tersebut

menghasilkan enzim selulase yang dapat mengurai sel dinding selulosa tanaman.

Beberapa enzim dapat bekerja bersama dalam urutan tertentu, dan menghasilanlintasan

metabolisme. Dalam lintasan metabolisme, satu enzim akan membawa produk enzim

lainnya sebagai substrat. Setelah reaksi katalitik terjadi, produk kemudian dihantarkan ke

enzim lainnya. Kadang-kadang lebih dari satu enzim dapat mengkatalisis reaksi yang sama

secara bersamaan.

Enzim menentukan langkah-langkah apa saja yang terjadi dalam lintasan metabolisme ini.

Tanpa enzim, metabolisme tidak akan berjalan melalui langkah yang teratur ataupun tidak

akan berjalan dengan cukup cepat untuk memenuhi kebutuhan sel. Dan sebenarnya,

lintasan metabolisme seperti glikolisis tidak akan dapat terjadi tanpa enzim. Glukosa,

contohnya, dapat bereaksi secara langsung dengan ATP, dan menjadi terfosforliasi pada

karbon-karbonnya secara acak. Tanpa keberadaan enzim, proses ini berjalan dengan sangat

Page 3: Saraf Dan Enzim

lambat. Namun, jika heksokinase ditambahkan, reaksi ini tetap berjalan, namun fosforilasi

pada karbon 6 akan terjadi dengan sangat cepat, sedemikiannya produk glukosa-6-

fosfat ditemukan sebagai produk utama. Oleh karena itu, jaringan lintasan metabolisme

dalam tiap-tiap sel bergantung pada kumpulan enzim fungsional yang terdapat dalam sel

tersebut.

Kontrol aktivitas

Terdapat lima cara utama aktivitas enzim dikontrol dalam sel.

1. Produksi enzim (transkripsi dan translasi gen enzim) dapat ditingkatkan atau

diturunkan bergantung pada respon sel terhadap perubahan lingkungan. Bentuk

regulase gen ini disebut induksi dan inhibisi enzim. Sebagai contohnya, bakteri dapat

menjadi resistan terhadap antibiotik seperti penisilinkarena enzim yang disebut beta-

laktamase menginduksi hidrolisis cincin beta-laktam penisilin. Contoh lainnya adalah

enzim dalam hati yang disebutsitokrom P450 oksidase yang penting

dalam metabolisme obat. Induksi atau inhibisi enzim ini dapat

mengakibatkan interaksi obat.

2. Enzim dapat dikompartemenkan, dengan lintasan metabolisme yang berbeda-beda

yang terjadi dalam kompartemen sel yang berbeda. Sebagai contoh, asam

lemak disintesis oleh sekelompok enzim dalam sitosol,retikulum endoplasma,

dan aparat golgi, dan digunakan oleh sekelompok enzim lainnya sebagai sumber

energi dalam mitokondria melalui β-oksidasi.

3. Enzim dapat diregulasi oleh inhibitor dan aktivator. Contohnya, produk akhir

lintasan metabolisme seringkali merupakan inhibitor enzim pertama yang terlibat

dalam lintasan metabolisme, sehingga ia dapat meregulasi jumlah produk akhir

lintasan metabolisme tersebut. Mekanisme regulasi seperti ini disebut umpan balik

negatif karena jumlah produk akhir diatur oleh konsentrasi produk itu sendiri.

Page 4: Saraf Dan Enzim

Mekanisme umpan balik negatif dapat secara efektif mengatur laju sintesis zat

antara metabolit tergantung pada kebutuhan sel. Hal ini membantu alokasi bahan

zat dan energi secara ekonomis dan menghindari pembuatan produk akhir yang

berlebihan. Kontrol aksi enzimatik membantu menjaga homeostasis organisme

hidup.

4. Enzim dapat diregulasi melalui modifikasi pasca-translasional. Ia dapat

meliputi fosforilasi, miristoilasi, dan glikosilasi. Contohnya, sebagai respon

terhadap insulin, fosforilasi banyak enzim termasuk glikogen sintasemembantu

mengontrol sintesis ataupun degradasi glikogen dan mengijinkan sel merespon

terhadap perubahan kadar gula dalam darah. Contoh lain modifikasi pasca-

translasional adalah pembelahan rantai polipeptida.Kimotripsin yang

merupakan protease pencernaan diproduksi dalam keadaan tidak aktif

sebagai kimotripsinogen di pankreas. Ia kemudian ditranspor ke dalam perut di mana

ia diaktivasi. Hal ini menghalangi enzim mencerna pankreas dan jaringan lainnya

sebelum ia memasuki perut. Jenis prekursor tak aktif ini dikenal sebagai zimogen.

5. Beberapa enzim dapat menjadi aktif ketika berada pada lingkungan yang

berbeda. Contohnya, hemaglutinin pada virus influenza menjadi aktif dikarenakan

kondisi asam lingkungan. Hal ini terjadi ketika virus terbawa ke dalam sel inang dan

memasuki lisosom.

Keterlibatan dalam penyakit

Oleh karena kontrol aktivitas enzim yang ketat diperlukan untuk menjaga homeostasis,

malafungsi (mutasi, kelebihan produksi, kekurangan produksi ataupun delesi) enzim

tunggal yang penting dapat menyebabkan penyakit genetik. Pentingnya enzim

Page 5: Saraf Dan Enzim

ditunjukkan oleh fakta bahwa penyakit-penyakit mematikan dapat disebabkan oleh

hanya mala fungsi satu enzim dari ribuan enzim yang ada dalam tubuh kita.

Salah satu contohnya adalah fenilketonuria. Mutasi asam amino tunggal pada

enzimfenilalania hidroksilase yang mengkatalisis langkah pertama

degradasi fenilalaninamengakibatkan penumpukkan fenilalanina dan senyawa terkait.

Hal ini dapat menyebabkan keterbelakangan mental jika ia tidak diobati.

Contoh lainnya adalah mutasi silsilah nutfah (germline mutation) pada gen yang

mengkode enzim reparasi DNA. Ia dapat menyebakan sindrom penyakit kanker

keturunan seperti xeroderma pigmentosum. Kerusakan ada enzim ini dapat

menyebabkan kanker karena kemampuan tubuh memperbaiki mutasi pada genom

menjadi berkurang. Hal ini menyebabkan akumulasi mutasi dan mengakibatkan

berkembangnya berbagai jenis kanker pada penderita.

Aplikasi Enzim Dalam Kehidupan Harian dan Dalam

Industri

Dalam kehidupan harian, enzim digunakan dalam keadaan berikut:

Beberapa enzim penting yang berasal dari hewan.

Enzim Sumber Skala Produksi Industri Pengguna

Katalase Hati <> Makanan

Kemotripsin Pankreas <> Kulit

Lipase Pankreas <> Makanan

Rennet Abomasum > 1 ton / tahun Keju

Tripsin Pankreas <> Kulit

Beberapa enzim penting yang berasal dari tanaman.

Page 6: Saraf Dan Enzim

Enzim Sumber Skala ProduksiIndustri

Pengguna

aktinidin Buah kiwi <> makana

n

a – amilase Kecambah barley > 100 ton / tahunbir

ß – amilse Kecambah barley > 100 ton / tahunbir

bromelin Getah nanas <> bir

ß – glukonase Kecambah barley > 10 ton / tahun bir

hicin Getah hg <> makana

n

Lipoksigenase Kacang kedelai <> makana

n

Papain Getah pepaya > 10 ton / tahun daging

Miroba merupakan sumber penting dari beberapa jenis enzim. Sebagai sumber enzim,

mikroba memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan hewan maupun tanaman,

yaitu : produksi enzim pada mikroba lebih murah, kandungan enzim dapat diprediksi dan

dikontrol, pasokan bahan baku terjamin, dengan komposisi konstan dan mudah dikelola.

Jaringan tanaman maupun hewan mengandung bahan yang kemungkinan berbahaya seperti

senyawa fenolik (pada tanaman), inhibitor enzim dan protase. Selain itu, enzim mikroba ada

yang disekresikan ke luar sel sehingga memudahkan proses isolasi dan pemurniannya.

Setidaknya ada 3 keuntungan yang berkaitan dengan enzim ekstra sel : pertama, tidak

memerlukan proses penghancuran sel saat memanen enzim (proses penghancuran sel tidak

selalu mudah dilakukan dalam skala besar). Kedua, enzim protein yang disekresikan keluar

sel umumnya terbatas jenisnya. Ini berarti enzim ekstrim sel terhindar dari kontaminasi

berbagai jenis protein. Ketiga, secara alami enzim disekresikan keluar sel umumnya lebih

tahan terhadap proses denaturasi.

Sifat-sifat enzim

Enzim mempunyai sifat-siat sebagai berikut:

1. Biokatalisator, mempercepat jalannya reaksi tanpa ikut bereaksi.

Page 7: Saraf Dan Enzim

2. Thermolabil; mudah rusak, bila dipanasi lebih dari suhu 60º C, karena enzim tersusun

dari protein yang mempunyai sifat thermolabil.

3. Merupakan senyawa protein sehingga sifat protein tetap melekat pada enzim.

4. Dibutuhkan dalam jumlah sedikit, sebagai biokatalisator, reaksinya sangat cepat dan

dapat digunakan berulang-ulang.

5. Bekerjanya ada yang di dalam sel (endoenzim) dan di luar sel (ektoenzim), contoh

ektoenzim: amilase,maltase.

6. Umumnya enzim bekerja mengkatalisis reaksi satu arah, meskipun ada juga yang

mengkatalisis reaksi dua arah, contoh : lipase, meng-katalisis pembentukan dan

penguraian lemak.

Lemak + H2O  Asam lemak + Gliserol

7. Bekerjanya spesifik ; enzim bersifat spesifik, karena bagian yang aktif (permukaan

tempat melekatnya substrat) hanya setangkup dengan permukaan substrat

tertentu.Umumnya enzim tak dapat bekerja tanpa adanya suatu zat non protein

tambahan yang disebut kofaktor.

Pada reaksis enzimatis terdapat zat yang mempengarahi reaksi, yakni aktivator

dan inhibitor, aktivator dapat mempercepat jalannya reaksi, contoh aktivator

enzim: ion Mg2+, Ca2+, zat organik seperti koenzim-A. Inhibitor akan menghambat

jalannya reaksi enzim. Contoh inhibitor : CO, Arsen, Hg, Sianida.

ATP (Adenosin Tri Phosphat)

Molekul ATP adalah molekul berenergi tinggi. Merupakan ikatan tiga molekulfosfat

dengan senyawa Adenosin. Ikatan kimianya labil, mudah melepaskan gugus

fosfatnya meskipun digolongkan sebagai molekul berenergi tinggi.

Perubahan ATP menjadi ADP (Adenosin Tri Phosphat) diikuti dengan pembebasan

energi sebanyak 7,3 kalori/mol ATP. Peristiwa perubahan ATP menjadi ADP

merupakan reaksi yang dapat balik.

Page 8: Saraf Dan Enzim

Enzim enzim pencernaan pada manusia memiliki peran penting dalam membantu memproses

setiap makanan yang masuk dalam tubuh, untuk menghasilkan sari makanan bagi tubuh. Dalam

sistem pencernaan manusia, memiliki organ-organ tubuh yang bertanggung jawab terhadap fungsi

pencernaan berbagai jenis zat makanan ke dalam tubuh. Enzim-enzim tersebut berfungsi dalam

melakukan serangkaian kerja sistem pencernaan yang bekerja secara terus menerus.

Enzim Pencernaan

Enzim enzim pencernaan manusia terletak pada organ tubuh yang termasuk dalam sistem

pencernaan manusia. Di mulai dari bagian mulut dan kemudian berakhir pada usus, masing-masing

wilayah pencernaan tersebut menghasilkan enzim dengan fungsi berbeda. Berikut ini penjelasannya

:

- Mulut, kelenjar ludah atau saliva

Mulut merupakan pintu awal masuknya makanan, sehingga pada mulut terdapat enzim bernama

amylase atau disebut juga dengan enzim ptialin, yang berfungsi untuk memecah zat pati dan

mengubahnya menjadi maltosa.

- Lambung (kelenjar lambung)

Makanan yang masuk pada lambung, akan dicerna oleh enzim renin yang  berperan dalam

menguraikan kaseinogen menjadi kasein. Selain enzim renin ada juga enzim pepsin yang berfungsi

terhadap pengolahan makanan untuk mengubah fungsi protein menjadi senyawa protesa, pepton

dan juga polipeptida.

- Saluran pankreas 

Pankreas pada sistem pencernaan menghasilkan enzim karbohidrase pancreas, untuk mencerna

amilum kemudian membuatnya menjadi maltosa atau jenis senyawa sejenis disakarida lainnya.

Page 9: Saraf Dan Enzim

Enzim lain yang terdapat di pankreas adalah enzim lipase pankreas, yang akan mengubah fungsi

lemak dengan memecah emulsi lemak menjadi asam lemak dan juga gliserol.

- Usus (kelenjar usus)

Usus merupakan tempat terakhir dalam proses pencernaan makanan. Setidaknya ada 5 jenis enzim

pada usus, yang diawali oleh enzim enteroksinase yang berperan dalam mengubah tripsinogen

menjadi senyawa tripsin, yang berguna pada saluran pankreas. Selanjutnya enzim maltase

berfungsi dalam mengubah laktosa menjadi senyawa glukosa dan juga galaktosa. Kemudian, akan

ditemui  enzim sukrase yang berperan mengubah sukrosa menjadi senyawa glukosa dan juga

fruktosa. Selanjutnya, oleh enzim pencernaan peptidase yang berperan mengubah polipeptida

menjadi senyawa asam amino dan terakhir enzim lipase, yang digunakan dalam mengubah lemak

menjadi senyawa asam lemak dan juga gliserol.

Enzim Pencernaan Manusia

Macam-macam enzim pencernaan di atas, memiliki tanggung jawab terhadap masing-masing

fungsinya, yaitu :

1. Enzim ptyalin

Enzim ptialin terdapat di dalam air ludah, dihasilkan oleh kelenjar ludah. Fungsi enzim ptialin

untuk mengubah amilum (zat tepung) menjadi glukosa .

2. Enzim amylase

Enzim amilase dihasilkan oleh kelenjar ludah ( parotis ) pada mulut dan juga pada kelenjar

pankreas. Enzim pencernaan amilase berguna untuk  memecah molekul amilum, sering

Page 10: Saraf Dan Enzim

dikenal dengan zat tepung (pati) ini menjadi senyawa sakarida dengan molekul yang lebih

sederhana yaitu maltosa.

3. Enzim maltase

Maltase ditemukan pada usus dua belas jari yang berperan dalam memecah molekul

maltosa menjadi  glukosa yang merupakan jenis sakarida sederhana (monosakarida).

Senyawa glukosa ini berukuran kecil dan beratnya lebih ringan dari pada maltosa, yang

kemudian akan diangkut oleh darah untuk diedarkan ke seluruh sel yang membutuhkan.

4. Enzim pepsin

Lambung menghasilkan enzim pepsin berupa pepsinogen yang akan bereaksi terhadap

asam lambung untuk menjadi pepsin. Cara kerja enzim pepsin pada pencernaan, sebagai

pengurai molekul protein yang kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana yaitu

pepton, yang kemudian dipecah lagi menjadi lebih sederhana agar bisa diangkut oleh darah.

5. Enzim tripsin

Enzim tripsin dihasilkan oleh kelenjar pancreas dan dialirkan ke dalam usus dua belas jari

( duodenum ), yang kemudian menghasilkan asam amino yang molekulnya lebih sederhana

jika dibanding molekul pepton. Kemudian, sel akan merakit asam amino untuk membentuk

protein yang dibutuhkan sel.

6. Enzim rennin

Dinding lambung menghasilkan enzim renin yang mempunyai fungsi untuk mengendapkan

kandungan kasein pada zat susu. Kasein berasal dari protein susu atau sering disebut keju.

Setelah kasein diendapkan dari air susu maka zat dalam air susu dapat dicerna.

7. Enzim lipase

Enzim lipase dihasilkan oleh kelenjar pankreas dan kemudian dialirkan ke dalam usus dua

belas jari ( duodenum ). Enzim lipase juga dihasilkan oleh lambung, tetapi jumlahnya sangat

sedikit.

KONTROL SARAF ATAS MOTILITAS USUS

Page 11: Saraf Dan Enzim

Terdapat dua sistem saraf intrinsik di seluruh usus. Yang pertama terletak diantara

lapisan otot longitudinal dan sirkular. Kelompok saraf ini, yang disebut pleksus

mienterikus, terdapat sebagai suatu sistem yang berdiri sendiri dan terdiri dari jalur

aferen dan eferen yang mempersarafi otot. Pleksus mienterikus bekerja dengan

mempengaruhi irama listrik dasar sel-sel otot polos. Eksitasi pleksus mienterikus

akan meningkatkan kontraksi tonik yang meningkatkan tonus basal saluran

pencernaan. Eksitasi tersebut juga meningkatkan kecepatan dan kekuatan kontraksi

ritmik sehingga peristalsis meningkat.

Pleksus saraf intrinsik kedua terletak di lapisan submukosa saluran GI. Lapisan ini

terdiri dari jaringan ikat, pembuluh darah, dan sel-sel sekretork. Pleksus ini terletak

di bawah otot polos sirkular dan di atas lapisan nuikosa. Eksitasi pleksus

submukosa menyebabkan peningkatan fungsi sekrqforik saluran GI.

Neuron-neuron sensorik yang terdapat di kedua pleksus berespons terhadap

partikel makanan, iritan, mikro-organisme, dan peregangan dengan meningkatkan

kecepatan pelepasan muatannya dan, melalui perangsangan pleksus mienterikus,

meningkatkan motilitas saluran GI. Pleksus saraf mienterikus juga dipersarafi oleh

saraf simpatis dan parasimpatis. Serat-serat simpatis berasal dari korda spinalis

yang terletak antara T8 dan 1.3 dan mempersarafi pleksus intrinsik di seluruh usus.

Serat-serat ini menghambat pelepasan muatan pleksus sehingga irama dasar usus

melambat. Saraf simpatis mengeluarkan norepinefrin di usus. Saraf parasimpatis

berjalan dalam saraf vagus ke esofagus, lambung, dan separuh atas usus besar.

Serat parasimpatis lain berjalan dalam divisi sakrum dan mempersarafi separuh

distal usus besar. Saraf parasimpatis mengeluarkan asetilkolin dan merangsang

pelepasan muatan pleksus mienterikus. Hal ini mempercepat peristalsis dan

pencampuran makanan. Persarafan bagian distal usus besar penting untuk

merangsang defekasi. Usus halus tampaknya tidak dipersarafi oleh saraf

parasimpatis.

Sistem saraf enterik

Sistem saraf memberikan pengaruh yang mendalam pada semua proses pencernaan, yaitu

motilitas, transportasi ion terkait dengan sekresi dan penyerapan, dan aliran darah

pencernaan. Beberapa kontrol ini berasal dari koneksi antara sistem pencernaan dan

sistem saraf pusat, tetapi sama pentingnya, sistem pencernaan diberkahi dengan

Page 12: Saraf Dan Enzim

sistemnya sendiri, saraf lokal disebut sebagai sistem saraf enterik atau

intrinsik.Besarnya dan kompleksitas enterik sistem saraf sangat besar – mengandung

sebagai neuron sebanyak sumsum tulang belakang.

Sistem saraf enterik, bersama dengan sistem saraf simpatis dan parasimpatis, merupakan

sistem saraf otonom.

Komponen utama dari sistem saraf enterik dua jaringan atau pleksus neuron, yang

keduanya tertanam dalam dinding saluran pencernaan dan memperpanjang dari esofagus

ke anus:

Pleksus myenteric terletak antara lapisan longitudinal dan melingkar otot tunika muskularis dalam dan, tepat, diberikannya kontrol terutama melalui motilitas saluran pencernaan .

Pleksus submukosa, seperti namanya, dimakamkan di submukosa tersebut. Peran utamanya adalah dalam penginderaan lingkungan dalam lumen, mengatur aliran darah pencernaan dan fungsi sel epitel mengontrol. Di daerah di mana fungsi-fungsi yang minimal, seperti kerongkongan, pleksus submukosa adalah tipis dan sebenarnya bisa hilang dalam beberapa bagian.

Gambar di bawah menunjukkan bagian dari pleksus myenteric di bagian duodenum

kucing. Lulus kursor mouse Anda di atas gambar untuk menguraikan beberapa neuron

enterik.

Selain dua pleksus saraf utama enterik, ada pleksus kecil di bawah serosa, dalam otot

polos melingkar dan di mukosa.

Dalam pleksus enterik tiga jenis neuron, yang kebanyakan multipolar:

Neuron sensorik menerima informasi dari reseptor sensorik di mukosa dan otot. Setidaknya lima reseptor sensorik yang berbeda telah diidentifikasi dalam mukosa, yang menanggapi mekanik, termal, rangsangan osmotik dan kimia. Kemoreseptor sensitif terhadap asam, glukosa dan asam amino yang telah dibuktikan, pada intinya, memungkinkan “mencicipi” isi lumenal. Reseptor sensorik di otot merespon untuk meregangkan dan ketegangan. Secara kolektif, neuron sensorik enterik mengkompilasi sebuah baterai yang komprehensif informasi tentang isi perut dan keadaan dinding pencernaan.

Motor neuron dalam pleksus enterik kontrol motilitas dan sekresi saluran cerna, dan mungkin penyerapan. Dalam melaksanakan fungsi-fungsi ini, neuron motorik bertindak langsung pada sejumlah besar sel efektor, termasuk otot polos, sel-sel sekretorik (kepala, parietal, lendir, enterosit, sel-sel eksokrin pankreas) dan sel endokrin pencernaan.

Interneuron sebagian besar bertanggung jawab untuk mengintegrasikan informasi dari neuron sensorik dan memberikan itu untuk (“pemrograman”) motor neuron

Page 13: Saraf Dan Enzim

enterik.

Neuron enterik mengeluarkan sebuah array mengintimidasi neurotransmiter. Salah satu

neurotransmiter utama yang dihasilkan oleh neuron enterik adalah asetilkolin. Secara

umum, neuron yang mensekresi asetilkolin adalah rangsang, merangsang kontraksi otot

polos, peningkatan sekresi usus, pelepasan hormon enterik dan pelebaran pembuluh darah.

Norepinefrin juga digunakan secara luas untuk neurotransmisi di saluran pencernaan,

tetapi berasal dari neuron simpatik ekstrinsik; efek norepinefrin hampir selalu hambat dan

sebaliknya bahwa asetilkolin.

Sistem saraf enterik dapat dan tidak berfungsi secara otonom, tetapi fungsi pencernaan

normal memerlukan hubungan komunikasi antara sistem intrinsik dan sistem saraf pusat.

Link ini mengambil bentuk serabut parasimpatis dan simpatis yang menghubungkan baik

sistem saraf pusat dan enterik atau menghubungkan sistem saraf pusat secara langsung

dengan saluran pencernaan. Melalui koneksi silang, usus dapat memberikan informasi

sensorik ke SSP, dan SSP dapat mempengaruhi fungsi pencernaan. Koneksi ke sistem

saraf pusat juga berarti bahwa sinyal dari luar sistem pencernaan dapat disampaikan ke

sistem pencernaan: misalnya, melihat makanan merangsang sekresi menarik di perut.

Secara umum, stimulasi simpatis menyebabkan penghambatan sekresi gastrointestinal dan

aktivitas motorik, dan kontraksi sfingter pencernaan dan pembuluh darah. Sebaliknya,

rangsangan parasimpatis menstimulasi kegiatan ini biasanya pencernaan. Beberapa

komunike menonjol diaktifkan oleh interkoneksi saraf di dalam saluran pencernaan telah

dinamai sebagai refleks dan berfungsi untuk menggambarkan sistem yang kuat kontrol.

Contoh termasuk refleks gastrocolic, di mana distensi perut merangsang evakuasi dari

usus besar, dan refleks enterogastric, di mana distensi dan iritasi hasil usus kecil dalam

penekanan sekresi dan aktivitas motorik pada perut.

Derangements bawaan dan diperoleh dalam struktur atau fungsi dari sistem saraf enterik

yang juga diakui sebagai penyebab penyakit saluran pencernaan. Contohnya termasuk

gangguan motilitas usus kecil, lambung dan hambatan stopkontak megakolon.