sap pkk dm

10

Click here to load reader

Upload: viia-alfa-beespe

Post on 17-Sep-2015

225 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

SAP

TRANSCRIPT

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)DIIT PADA PASIEN DIABETES MELLITUS

Mata Ajar: Praktik Klinik Keperawatan Dewasa 2Pokok Bahasan: Diit Pada Pasien DMSasaran: Pasien Penderita Diabetes MellitusHari/ Tanggal: Kamis, 21 Mei 2015Waktu: 35 menitPenyuluhan: Octavia Nur Aini WahyudiTempat: Ruang Melati 1 RSUD dr.Loekmono Hadi Kudus

A. Latar BelakangDiabetes melitus adalah sindroma yang ditandai oleh kadar glukosa darah yang tinggi (hiperglisemia) menahun karena gangguan produksi, sekresi insulin maupun resistensi insulin. Saat ini diduga secara global jumlah penderita DM adalah 200 juta orang. Di Amerika Serika, kurang lebih 650.000 kasus diabetes mellitus baru didiagnosis setiap tahunnya (Healthy People 2000, 1990). Setengah dari jumlah kasus Diabetes Mellitus (DM) tidak terdiagnosa karena pada umumnya diabetes mellitus tidak disertai gejala sampai terjadinya komplikasi. Prevalensi penyakit diabetes mellitus meningkat karena terjadi perubahan gaya hidup, kenaikan jumlah kalori yang dimakan, kurangnya aktifitas fisik dan meningkatnya jumlah populasi manusia usia lanjut.Diabetes mellitus terutama prevalen diantara kaum lanjut usia. Diantara individu yang berusia lebih dari 65 tahun, 8,6 % menderita diabetes mellitus tipe II. Di Amerika Serikat, diabetes mellitus merupakan penyebab utama kebutaan diantara penduduk berusia 25 tahun hingga 74 tahun akibat retinopati diabetik dan juga menjadi penyebab utama amputasi diluar trauma kecelakaan. Pada usia yang sama, penderita diabetes mellitus paling sedikit 2,5 kali lebih sering terkena serangan jantung dibandingkan dengan mereka yang tidak menderita diabetes mellitus. 75% penderita diabetes mellitus akhirnya meninggal karena penyakit vascular. Serangan jantung, gagal ginjal, stroke dan gangrene adalah komplikasi yang paling utama. Selain itu, kematian janin intrauterine pada ibu-ibu yang menderita diabetes mellitus tidak terkontrol juga meningkat. Sedangkan di Indonesia sendiri jumlah penderita DM sekitar 1,5% dari jumlah penduduk (Marwani Bratasaputra, 2000). Melihat pola pertambahan penduduk saat ini diperkirakan pada tahun 2020 nanti akan ada sejumlah 178 juta penduduk berusia di atas 20 tahun dan dengan asumsi prevalensi Diabetes Mellitus sebesar 2 %, akan didapatkan 3,56 juta pasien Diabetes Mellitus, suatu jumlah yang besar untuk dapat ditanggani sendiri oleh para ahli DM. Oleh karena itu antisipasi untuk mencegah dan menanggulangi timbulnya ledakan pasien DM ini harus sudah dimulai dari sekarang. Untuk itu perlu dilakukan penanganan serius terpadu agar tidak menjadi masalah kesehatan nasional di kemudian hari. Ada 5 komponen dalam penatalaksanaan diabetes mellitus yaitu diet, latihan, pemantauan, terapi (jika diperlukan), dan pendidikan. Diet dan pengendalian berat badan merupakan dasar dari penatalaksanaan diabetes mellitus. Begitu pula dengan latihan sangat penting untuk menurunkan kadar glukosa darah dan mengurangi faktor risiko kardiovaskuler. Penanganan pertama yang harus dilakukan agar klien mampu melakukan kelima komponen tersebut dengan baik adalah dengan memberikan health education mengenai pengontrolan gula darah agar mencegah terjadinya komplikasi pada penderita DM dan pencegahan DM pada orang yang belum terdiagnosis diabetes melitus serta orang beresiko tinggi menderita DM. Penyuluhan merupakan dasar utama untuk pengobatan diabetes mellitus bagi pasien dan juga pencegahan diabetes bagi keluarga pasien serta masyarakat.Diet bagi pasien DM merupakan komponen yang sangat penting dalam mengontrol gula darah agar tetap dalam batas normal dan stabil. Untuk itu, penting untuk dilakukan edukasi kepada penderita beserta keluarganya akan pentingnya pendidikan akan nutrisi makanan dan cara menerapkan resep-resep masakan yang sehat di dalam keluarga dengan memperhatikan jumlah kalori yang dibutuhkan, jadwal, dan jenis makanan yang baik dikonsumsi, untuk menanamkan pola makan sehat kepada penderita diabetes beserta anggota keluarga.

B. Tujuan 1. Instruksional UmumSetelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 35 menit diharapkan peserta dapat mengetahui diet pada pasien Diabetes Melitus.

2. Tujuan Instruksional KhususSetelah dilakukan tindakan keperawatan atau pendidikan kesehatan, Klien dan keluarga mampu :a. Menjelaskan pengertian dietb. Menyebutkan 3 dari 5 tujuan diet pada pasien Diabetes Melitusc. Menyebutkan komposisi makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk pasien Diabetes MelitusC. SasaranSasaran ditujukan pada para penderita Diabetes Mellitus dan keluarga.

D. Metode1. Ceramah2. Tanya jawab

E. Media1. Lembar balik2. Leaflet

F. Proses Kegiatan

No.Kegiatan PenyuluhKegiatan AudiensWaktu

1.Pendahuluan : 1. Menyampaikan salam2. Menjelaskan tujuan3. Apersepsi

1. Menjawab salam2. Mendengarkan dengan aktif3. Mendengarkan dan memberi respon

5 menit

2.Penjelasan materi : 1. Definisi diit 2. Tujuan diit pada pasien diabetes mellitus3. Menyebutkan komposisi makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk pasien diabetes mellitus1. Mendengarkan 2. Memperhatikan3. Menanyakan hal-hal yang belum jelas20 menit

3.Evaluasi Memberikan pertanyaan lisan Menjawab pertanyaan5 menit

4.Penutup 1. Menyimpulkan hasil penyuluhan2. Memberikan salam

1. Aktif bersama dalam menyimpulkan2. Membalas salam5 menit

Total Waktu35 menit

G. Kriteria Evaluasi Evaluasi lisan :1. Jelaskan definisi diit 2. Sebutkan tujuan dari diit pada pasien diabetes mellitus 3. Sebutkan komposisi yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk pasien diabetes mellitus

TINJAUAN TEORI

A. PengertianDiet adalah pengaturan makanan dan minuman yang dikonsumsi seseorang secara rutin untuk menjaga kesehatan. Diet lebih mengarah pada pengaturan pola makan yang baik untuk mencapai kondisi sehat.B. Tujuan Diit 1. Mempertahankan kadar Glukosa darah mendekati normal dengan keseimbangan asupan makanandengan insulin (endogen atau eksogen) atau obat hipoglikemik oral dan tingkat aktifitas. 2. Mencapai kadar serum lipid yang optimal.3. Memberikan energi yang cukup untuk mencapai atau mempertahankan berat badan yang memadai orang dewasa, mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang normal pada anak dan remaja, untuk meningkatkan kebutuhan metabolik selama kehamilan dan laktasi penyembuhan dari penyakit katabolik. Berat badan memadai diartikan sebagai berat badan yang dianggap dapat dicapai dan dipertahankan baik jangka pendek maupun jangka panjang oleh orang dengan diabetes itu sendiri maupun oleh petugas kesehatan. 4. Menghindari dan menangani komplikasi akut orang dengan diabetes yang menggunakan insulin seperti hipoglikemia, penyakit-penyakit jangka pendek, masalah yang berhubungan dengan kelainan jasmani dan komplikasi kronik diabetes seperti: penyakit ginjal, neuropati automik, hipertensi dan penyakit jantung. 5. Meningkatkan kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang optimal. (Pramono, 2012)

C. Komposisi Makanan Untuk Penderita Diabetes MellitusAda beberapa jenis makanan yang dianjurkan dan jenis makanan yang tidak dianjurkan atau dibatasi bagi penderita diabetes mellitus yaitu: 1. Jenis bahan makanan yang dianjurkan untuk penderita diabetes mellitus adalah: a. Sumber karbohidrat kompleks seperti nasi, roti, mie, kentang, singkong, ubi dan sagu.b. Sumber protein rendah lemak seperti ikan, ayam tanpa kulitnya, susu skim, tempe, tahu dan kacang-kacangan.c. Sumber lemak dalam jumlah terbatas yaitu bentuk makanan yang mudah dicerna. Makanan terutama mudah diolah dengan cara dipanggang, dikukus, disetup, direbus dan dibakar. 2. Jenis bahan makanan yang tidak dianjurkan atau dibatasi untuk penderita diabetes mellitus adalah: a. Mengandung banyak gula sederhana, seperti gula pasir, gula jawa, sirup, jelly, buah-buahan yang diawetkan, susu kental manis, soft drink, es krim, kue-kue manis, dodol, cake dan tarcis.b. Mengandung banyak lemak seperti cake, makanan siap saji (fast-food), goreng-gorengan.c. Mengandung banyak natrium seperti ikan asin, telur asin dan makanan yang diawetkan (Almatsier, 2006)

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S., 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, edisi ke 6. Jakarta: Gramedia Pustaka utama. Anonym. 2008. Terapi Gizi Untuk Diabetes Melitus. (online) http://www.gizi.net/makalah/Makalah%20Pekan%20DM.PDF diakses pada tanggal 20 Maret 2011Anonym. 2009. Penatalaksanaan diet Pada Diabetes Melitus. (online) www.wrm-indonesia.org diakses pada tanggal 22 Maret 2011

Hiswani. 2007. Penyuluhan Kesehatan Pada Penderita Diabetes Mellitus. (online) http://www.fkm-hiswani3.pdf diakses pada tanggal 21 Maret 2011

Mansjoer, Arif. 1999. Kapita Selekta Kedokteran Ed.3 Jilid I. Jakarta: Media AesculapiusPrice, A. Silvia. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Volume 2. Jakarta: EGCSmeltzer, C. Suzanne. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Ed. 8 Volume 2. Jakarta: EGC

SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN)PENDIDIKAN KESEHATAN DIIT DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIABETES MELLITUS DIRUANG MELATI 1 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. LOEKMONO HADI KUDUS

Disusun oleh :Octavia Nur Aini Wahyudi (010112a076)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANSTIKES NGUDI WALUYOUNGARAN2015