sap-konseling-jiwa-hdr-pak-ghofur.docx
TRANSCRIPT
![Page 1: SAP-KONSELING-JIWA-HDR-PAK-GHOFUR.docx](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082315/55cf8f48550346703b9ac44a/html5/thumbnails/1.jpg)
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
KONSELING PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI:
HARGA DIRI RENDAH
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa Semester IV
D-IV Keperawatan
Oleh:
1. Desy Nurwulan P07120213010
2. Dewi Masithoh P07120213011
3. Nia Handayani P07120213027
4. Pitra Danan Prabandani P07120213030
5. Shilmah Wahyuningnsih P07120213041
6. Wisnu Eko Wihantoro P07120213039
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN D-IV KEPERAWATAN
2015
![Page 2: SAP-KONSELING-JIWA-HDR-PAK-GHOFUR.docx](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082315/55cf8f48550346703b9ac44a/html5/thumbnails/2.jpg)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Satuan Acara Penyluhan (SAP)
Keperawatan Jiwa yang berjudul “Konseling pada Klien dengan Gangguan
Konsep Diri: Harga Diri Rendah” ini dapat terselesaikan tanpa halangan yang
berarti.
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Keperawatan Jiwa tentang “Konseling pada
Klien dengan Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah” ini disusun untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa semester IV D-IV Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016.
Dengan disusunnya Satuan Acara Penyuluhan (SAP) tentang “Konseling pada
Klien dengan Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah” ini pembaca
diharapkan dapat mengetahui tentang konseling pada klien dengan gangguan
konsep diri: harga diri rendah serta dapat menggunakan Satuan Acara Penyuluhan
(SAP) ini sebagai salah satu media pembelajaran untuk mata kuliah Keperawatan
Jiwa selanjutnya.
Kami sadar, sebagai pelajar yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) tentang “Konseling pada Klien dengan
Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah” ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat
positif, guna penulisan Satuan Acara Penyuluhan (SAP) yang lebih baik lagi di
masa yang akan datang.
Yogyakarta, April 2015
Penyusun,
![Page 3: SAP-KONSELING-JIWA-HDR-PAK-GHOFUR.docx](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082315/55cf8f48550346703b9ac44a/html5/thumbnails/3.jpg)
ANALISA SUMBER BELAJAR
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan oleh kelompok mahasiswa praktik Poltekkes
Kemeskes Yogyakarta Jurusan Keperawatan pada tanggal 12 April 2015 pada
Nn. K (16 th) dengan kasus gangguan konsep diri: harga diri rendah
situasional. Pengkajian menggunakan metode observasi, wawancara
(autoanamnesis dan alloanamnesis dengan keluarga) dan pemeriksaan fisik.
Hasil pengkajian sebagai berikut:
1. Faktor Predisposisi
a. Riwayat Kesehatan
Pengkajian dilakukan pada Nn. K (16 th). Nn. K adalah korban
perkosaan yang terjadi 6 bulan yang lalu. Keluarga mengatakan
sebelum terjadi perkosaan Nn. K adalah remaja yang aktif dalam
organisasi di sekolah maupun di daerah tempat tinggalnya. Namun,
setelah terjadi perkosaan Nn. K menjadi sangat pendiam dan lebih
sering mengurung diri di kamar. Nn. K juga tidak mau pergi ke
sekolah lagi, sehingga ia tidak lulus SMA.
Pada saat dilakukan pengkajian, Nn. K terlihat malu dan tidak
percaya diri. Dia mengatakan tidak memiliki kemampuan apapun
karena tidak lulus sekolah, dia juga merasa kotor/ternoda dan ia
mengeluh hidupnya sudah tidak bermakna lagi. Selain itu, saat
dilakukan pengkajian tampak kontak matanya kurang, dan dia tidak
berinisiatif berinteraksi dengan orang lain. Hal ini dibuktikan dengan
kalau tidak ditanya dia diam saja.
b. Pemeriksaan Fisik
Saat dilakukan pengkajian, Nn. K tidak mau diukur tekanan darah
dan suhu tubuhnya sehingga tidak ada data tentang tekanan darah dan
suhu tubuh Nn. K. Tinggi badan Nn. K ±150 cm dan berat badannya
![Page 4: SAP-KONSELING-JIWA-HDR-PAK-GHOFUR.docx](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082315/55cf8f48550346703b9ac44a/html5/thumbnails/4.jpg)
±40 kg. Tidak ada bekas luka pada tubuh Nn. K, badannya terlihat
bersih dan rambutnya terlihat rapi.
c. Motivasi Belajar
Keluarga Nn. K dan Nn. K memiliki motivasi yang cukup tinggi
untuk melakukan konseling. Hal ini ditandai dengan saat dilakukan
pengkajian keluarga Nn. K memberikan informasi dengan jelas. Selain
itu, keluarga dan Nn. K terlihat antusias saat mengetahui akan
dilakukan konseling.
d. Kesiapan Belajar
Kesiapan belajar Nn. K dan keluarga cukup baik. Hal ini ditandai
dengan keluarga Nn. K meluangkan waktu untuk memberikan
informasi dan melakukan konseling. Keluarga juga mempersiapkan
rumah sebagai tempat konseling dengan baik. Selain itu, keluarga Nn.
K juga berpakaian rapi untuk menyambut mahasiswa praktik yang
akan melakukan pengkajian dna konseling.
e. Kemampuan Membaca
Sebelum menjadi korban perkosaan, Nn. K adalah siswi SMA
kelas X. Saat diberikan contoh bacaan, Nn. K dapat menguraikan
kembali isi bacaan tersebut dengan cukup baik namun, cara
penyampaiannya kurang komunikatif.
2. Faktor Pemungkin
Sekelompok mahasiswa praktik Poltekkes Jurusan Keperawatan
mempunyai ketreampilan dan pengetahuan yang cukup dalam memberikan
konseling kesehatan jiwa tentang HDR. Selain itu alat bantu berupa leaflet
dan lembar balik tentang HDR juga tersedia.
3. Faktor Penguat
Keluarga sangat mendukung dilakukannya konseling tentang HDR
karena menurut mereka hal ini sangat bermanfaat untuk kebaikan Nn. K
dan keluarga di masa mendatang.
![Page 5: SAP-KONSELING-JIWA-HDR-PAK-GHOFUR.docx](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082315/55cf8f48550346703b9ac44a/html5/thumbnails/5.jpg)
B. Analisa Data
Tanggal/
JamData Masalah
Penyebab
Minggu,
12 Apr
2015/
09.45
WIB
Subyektif
Klien mengatakan tidak
memiliki kemampuan apapun
karena tidak lulus sekolah
Klien merasa kotor/ternodai
Klien mengeluh hidupnya sudah
tidak bermakna lagi
Obyektif
Saat dilakukan pengkajian
kontak mata klien kurang
Klien tidak berinisiatif
berinteraksi dengan orang lain
(kalau tidak ditanya dia diam
saja)
Ganggaun Konsep
Diri: Harga Diri
Rendah
Pemerkosaan
C. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah berhubungan dengan tindak
pemerkosaan ditandai dengan klien mengatakan tidak memiliki kemampuan
apapun karena tidak lulus sekolah, klien merasa kotor/ternodai, klien
mengeluh hidupnya sudah tidak bermakna lagi, saat dilakukan pengkajian
kontak mata klien kurang, klien tidak berinisiatif berinteraksi dengan orang
lain (kalau tidak ditanya dia diam saja).
D. Intervensi
Berdasarkan diagnosa keperawatan di atas akan dilakukan konseling
kesehatan dengan topik bahasan gangguan konsep diri : harga diri rendah.
![Page 6: SAP-KONSELING-JIWA-HDR-PAK-GHOFUR.docx](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082315/55cf8f48550346703b9ac44a/html5/thumbnails/6.jpg)
SATUAN ACARA PENYULUHAN KONSELING PADA PASIEN
DENGAN GANGGUAN HARGA DIRI RENDAH
A. Diagnosa keperawatan
Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah
B. Topik
Gangguan Harga Diri Rendah
C. Sasaran
1. Sasaran Program : Nn. K
2. Sasaran Penyuluhan : Keluarga (ayah dan ibu) dan Nn. K
D. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan konseling selama 45 menit dalam ... x pertemuan,
diharapkan klien dan keluarga mampu mengatasi HDR.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan konseling selama 45 menit dalam ... x pertemuan,
diharapkan klien dan keluarga mampu :
a. Menjelaskan pengertian harga diri rendah
b. Menyebutkan tanda dan gejala harga diri rendah
c. Menyebutkan penyebab harga diri rendah
d. Menyebutkan akibat harga diri rendah
E. Materi (terlampir)
1. Pengertian harga diri rendah
2. Tanda dan gejala harga diri rendah
3. Penyebab harga diri rendah
4. Akibat harga diri rendah
F. Metode
Ceramah dan Diskusi
![Page 7: SAP-KONSELING-JIWA-HDR-PAK-GHOFUR.docx](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082315/55cf8f48550346703b9ac44a/html5/thumbnails/7.jpg)
G. Media dan Alat
1. Alat
a. Meja 1 buah
b. Kursi 4 buah
c. Lembar balik
H. Waktu
Hari : Kamis
Tanggal: 16 April 2015
Pukul : 09.00-09.45 WIB
Alokasi Waktu
Acara Waktu Yang Diperlukan
Fase Orientasi
Pembukaan 1 menit
Perkenalan 1 menit
Menyampaikan kontrak waktu 1 menit
Fase Kerja
1. Penyampaian materi
konseling
13 menit
Kesempatan bertanya 5 menit
Rangkuman materi 2 menit
Fase terminasi
Evaluasi konseling 4 menit
Menyimpulkan hasil 2 menit
Penutup 1 menit
I. Tempat
Tempat konseling tentang gangguan konsep diri : harga diri rendah adalah di
ruang tamu keluarga Nn. K. Setting tempat : di dalam ruanagan terdapat
empat buah kursi dengan sebuah meja diantaranya. Kursi pertama untuk
mahasiswa praktik dan ketiga kursi untuk kedua orang tua Nn. K dan untuk
![Page 8: SAP-KONSELING-JIWA-HDR-PAK-GHOFUR.docx](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082315/55cf8f48550346703b9ac44a/html5/thumbnails/8.jpg)
Nn.K. Klien duduk berhadapan di kursi tersebut. Media lembar balik terletak
diatas meja.
Keterangan :
1 : Mahasiswa praktik
2 : Meja
3 : Ayah Nn. K
4 : Nn. K
5 : Ibu Nn. K
J. Rencana Evaluasi
1. Evaluasi proses
Evaluasi yang dapat ditunjukkan kedua orangtua Nn. K dan Nn. K sendiri
selama penyuluhan berlangsung meliputi:
a. Keikutsertaan dan partisipasi kedua orangtuan Nn. K dan Nn. K
b. Perhatian dan kontak mata yang diberikan kedua orangtuan Nn. K
dan Nn. K
2. Evaluasi hasil
Memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada kedua orangtuan Nn. K dan
Nn. K mengenai materi yang telah disampaikan.
No
.
Aspek Waktu Metode Instrumen Evaluato
r
1 Kognitif Segera
setelah
penyuluha
n
Tanya
jawab
Daftar
Pertanyaa
n
Pitra
Danan
2 Afektif Segera Wawancar Daftar Pitra
1
4
2
53
![Page 9: SAP-KONSELING-JIWA-HDR-PAK-GHOFUR.docx](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082315/55cf8f48550346703b9ac44a/html5/thumbnails/9.jpg)
setelah
penyuluha
n
a wawancar
a
Danan
3 Psikomoto
r
2 minggu
seteleh
penyluhan
Observasi Lembar
observasi
Pitra
Danan
3. Lembar Evaluasi
a. Aspek Kognitif (Pengetahuan)
1) Jelaskan pengertian harga diri rendah !
2) Sebutkan tanda dan gejala harga diri rendah !
3) Apa penyebab harga diri rendah ?
4) Apa akibat harga diri rendah ?
b. Aspek Afektif (Sikap)
Apa yang akan dilakukan keluarga untuk membantu
mengurangi/mengatasi HDR ?
c. Aspek Psikomotor
No
.
Pernyataan Setuju Tidak Setuju
1. Pasien mampu beradaptasi lagi
dengan lingkungan
2. Pasien mampu bersosialisasi lagi
3. Pasien tidak minder
4. Pasien merasa mudah lelah
5. Pasien merasa kurang tidur
6. Keluarga memberi motivasi
![Page 10: SAP-KONSELING-JIWA-HDR-PAK-GHOFUR.docx](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082315/55cf8f48550346703b9ac44a/html5/thumbnails/10.jpg)
Sleman, April 2015
Penyusun
STRATEGI PELAKSANAAN (KONSELING)
1. Orientasi
P : Selamat pagi Mbak, Buk, Pak. Saya perawat yang bertugas
pada pagi hari ini, saya perawat Pitra, mbak, bapak, dan ibu bisa
memanggil saya Pitra saja. Tujuan saya kesini adalah untuk
mengetahui perkembangan kesehatan putri Bapak dan Ibu ini.
Maaf dengan Mbak siapa? Bolehkan saya berkenalan Mbak?
K : Ya, namaku Kinan
P : Mbak Kinan senangnya dipanggil apa?
K : Kikin sus
P : Mbak Kinan datang kemari bersama siapa kalau boleh tau?
![Page 11: SAP-KONSELING-JIWA-HDR-PAK-GHOFUR.docx](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082315/55cf8f48550346703b9ac44a/html5/thumbnails/11.jpg)
K : Bapak, Ibu
B : yaa sus saya orang tua Kikin
P : begitu Pak, Baik Mbak Kikin datang kemari bersama Bapak
dan Ibu ya, bagaimana keadaan Mbak Kikin hari ini? Apa tadi
malam Mbak Kikin bisa tidur nyenyak?
K : Saya merasa malas sus, saya tidak bisa tidur tadi malam.
P : ada yang Mbak Kikin sedang pikirkan? Bagaimana kalau
Mbak kikin menceritakan apa yang sedang Mbak cemaskan
tentang perasaan Mbak?
K : tapi saya malu sus
P : Mbak kikin tidak perlu malu dan takut pada saya, saya akan
menjaga rahasia tentang cerita Mbak Kikin
I : iya Kin, sama susternya tidak usah malu, anggap teman Kikin
K : ya boleh
P : mau berapa lama Mbak Kikin? Bagaimana kalau 45 menit?
Kita bercerita di sini saja bagaimana Mbak?
K : ya sus tidak apa-apa
2. Kerja
P : Baik Mbak Kikin, apa yang sedang Mbak pikirkan saat ini
sehingga mbak cemas sampai tidak bisa tidur?
K : Saya malu sus. Saya malu ceritanya.
P : Tidak apa-apa, Pak. Tidak usah malu, saya akan mencoba
membantu Bapak semampu saya.
K : begini sus. Saya....... saya merasa tidak berguna lagi hidup di
dunia ini, saya merasa tidak berarti lagi, saya tidak bisa apa-apa, saya
merasa diri saya kotor, saya.....saya....ingin mati saja suster
I : naak.....jangan bicara seperti itu...
![Page 12: SAP-KONSELING-JIWA-HDR-PAK-GHOFUR.docx](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082315/55cf8f48550346703b9ac44a/html5/thumbnails/12.jpg)
P : benar itu kata Ibu Mbak Kikin, Jangan bicara seperti itu Mbak,
sebenarnya ada masalah apa sebenarnya sehingga Mbak Kikin jadi
punya pikiran seperti itu?
K : saya korban pemerkosaan 6 bulan yg lalu sus. Saya merasa malu
sama diri saya sendiri. Saya dulu aktif kegiatan di sekolah seni, saya
aktivis sus, tapi sekarang saya sekolah saja tidak lulus, saya jadi
malas lagi berkegiatan sus.
B : saya marah besar itu Mbak, tapi saya menahan kemarahan itu
agar tidak membuat Kikin semakin terpuruk.
P : Iya Pak... bagaimana perasaan Mbak Kikin saat itu?
K : saya dikucilkan teman-teman saya, saya dibicarakan tetangga-
tetangga saya, saya menjadi bahan cemoohan masyarakat, saya
merasa malu sekali, saya ini hanya pembuat malu keluarga, saya
tidak berguna apa-apa.
P : Mbak Kikin jangan berbicara seperti itu. Mbak Kikin adalah
orang yang luar biasa, Mbak bisa menghadapi cobaan seperti ini,
Mbak masih tegar hingga saat ini. Tidak semua orang mampu
menghadapi masalah ini seperti Mbak. Ibu Bapak pasti bangga
memiliki anak yang kuat, tangguh, tidak mudah menyerah seperti
Mbak. Nah..tanggapan Ibu Bapak terhadap masalah ini bagaimana
Mbak?
K : Bapak dan Ibu saya melindungi saya dan terus membela dan
menguatkan saya sus, mereka ada untuk menyemangati saya.
P : Itu Mbak...benar kan...Ibu Bapak bangga dengan Mbak dan
berharap Mbak dapat menghadapi masalah ini dengan tegar dan bisa
meraih kesuksesan kembali. Mbak Kikin apa tidak ingin mencoba
membuka usaha atau menyibukkan diri bermain musik, menyanyi?
Mbak Kikin kan hebat di bidang seni?
K : Tidak sus, saya takut salah bergaul dengan orang lagi.
P : Mbak kikin tidak ingin mencoba lagi untuk bergaul dengan
orang banyak? Pastinya mbak kikin kini dapat membedakan mana
![Page 13: SAP-KONSELING-JIWA-HDR-PAK-GHOFUR.docx](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082315/55cf8f48550346703b9ac44a/html5/thumbnails/13.jpg)
yang baik dan mana yang buruk. Kalau boleh tau bakat mbak kikin
apa yaa?
K : saya takut salah sus, saya suka menyanyi sus. Saya dari kecil
pandai bernyanyi dan sering menang lomba.
I : iyaa itu sus, dia sangat hebat dalam bernyanyi
P : naaaah, mbak Kikin coba ingat dulu Mbak dari kecil sudah
berapa kali mendapat juara menyanyi?
K : sering sus, setiap lomba pasti saya menang.
B : piala Kikin banyak sus...
P : naaaah, kenapa Mbak kikin pasti bisa tambil percaya diri lagi
untuk menyanyi. Banyak hal positif bergaul dengan orang banyak,
pastinya mbak Kikin senang dengan dunia tersebut bukan?
K : iyaa sus..
P : nah...sekarang Mbak sudah tahu kan kalau dengan melihat aspek
posistif dan potensi yang Mbak miliki, kita bisa mencari pemecahan
masalah yang Mbak hadapi”
K : iya, sus. Ternyata saya selama ini terlalu berpikiran sempit dan
kurang menghargai diri sendiri, sus.
3. Terminasi
P : Oke Mbak, tidak terasa kita sudah berbincang begitu lama,
bahkan sudah lewat sedikit dari 45 menit janji kita ya, Mbak.”
Bagaimana perasaan Mbak setelah kita berbincang tadi?”
K : Wah...saya sangat senang dan lega, mbak. Ternyata ada banyak
hal yang saya miliki yang tidak saya sadari dapat membantu saya
untuk dapat bangkit kembali”
P : iya mbak, benar sekali, sekarang coba Bapak sebutkan lagi apa
saja hal positif dan potensi Mbak tadi”
![Page 14: SAP-KONSELING-JIWA-HDR-PAK-GHOFUR.docx](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082315/55cf8f48550346703b9ac44a/html5/thumbnails/14.jpg)
K : saya mempunyai semangat yang tinggi, aktivis, pantang
menyerah, dan sering juara, sus...hehehehe
P : lalu bagaimana hubungan dengan kemampuan pemecahan
masalah Mbak?”
K : kalau saya mampu melihat aspek positif dan potensi saya, tentu
saya bisa mencari jalan keluar dari masalah saya, suster”
P : benar....sekali, Nah Mbak , dari hasil perbincangan kita yang
seru tadi, Bapak bertekad akan mulai latihan bernyanyi lagi untuk
mencoba menggapai impian Mbak lagi. Selain itu, Mbak juga bisa
lebih menggali dan mengasah lagi kemampuan dan potensi Mbak
yang lain yang Bapak miliki.”
K : ya sus..
P : Mbak, besok saya akan kesini lagi untuk membicarakan tentang
apa saja hal yang dapat meningkatkan harga diri Masyarakat
Bagaimana kalau kita berbincang disini lagi pada jam yang sama,
Mbak?
K: “Boleh suster, saya akan seang sekali, sus”
P: “Kalau begitu saya permisi dulu ya, Mbak, Buk, Pak. Sampa
bertemu besok. Assalamualaikum.......
K: “waalaikumsalam sus...