sap kie pemberian asi

31
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) KLINIK KIE PEMBERIAN ASI Disusun Oleh : Ganesthy Megaswara 201410104050 PROGRAM STUDI D IV BIDAN PENDIDIK

Upload: ganesthy-megaswara

Post on 18-Nov-2015

123 views

Category:

Documents


28 download

DESCRIPTION

Satuan Acara Perkuliahan Klinik KIE Pemberian ASI

TRANSCRIPT

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) KLINIKKIE PEMBERIAN ASI

Disusun Oleh :

Ganesthy Megaswara201410104050

PROGRAM STUDI D IV BIDAN PENDIDIK

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA

2015

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)I. IDENTITASMata Kuliah

: PK IIProgram Studi

: D III KebidananKode/Bobot SKS: MW 4309 / 4 SKS Semester

: III (Tiga)Elemen Kompetensi: MKBJenis Kompetensi: UtamaWaktu Kuliah

: 1 x 60 MenitPokok Bahasan: KIE Pemberian ASIII. STANDAR KOMPETENSIMahasiswa memiliki keterampilan dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas, sehingga mahasiswa mampu dan terampil dalam memberikan asuhan pelayanan kebidanan terkait melakukan KIE pemberian ASI dengan baik dan benar sesuai dengan standar kompetensi kelima pada Permenkes 369 tahun 2007 yaitu tentang asuhan pada ibu nifas dan menyusui.III. KOMPETENSI DASARMahasiswa mampu melakukan KIE pemberian ASI dengan baik dan benar.IV. INDIKATOR KOMPETENSIMahasiswa dapat :1. Menjelaskan pengertian ASI Eksklusif2. Menjelaskan manfaat ASI untuk ibu dan bayi3. Menjelaskan mengenai tahapan pembentukan ASI4. Menjelaskan kandungan ASI5. Menjelaskan faktor-faktor yang dapat memperlancar dan menghambat ASI6. Menjelaskan pemberian ASI untuk ibu bekerja7. Menjelaskan lama dan cara penyimpanan ASI8. Menjelaskan mengenai tanda kecukupan ASIV. TUJUAN PEMBELAJARANMelalui BST mahasiswa dapat :

1. Menjelaskan pengertian ASI Eksklusif2. Menjelaskan manfaat ASI untuk ibu dan bayi

3. Menjelaskan mengenai tahapan pembentukan ASI

4. Menjelaskan kandungan ASI

5. Menjelaskan faktor-faktor yang dapat memperlancar dan menghambat ASI

6. Menjelaskan pemberian ASI untuk ibu bekerja

7. Menjelaskan lama dan cara penyimpanan ASI

8. Menjelaskan mengenai tanda kecukupan ASI

VI. DESKRIPSI MATERI1. Pengertian ASI Eksklusif2. Manfaat ASI untuk ibu dan bayi

3. Tahapan pembentukan ASI

4. Kandungan ASI

5. Faktor-faktor yang dapat memperlancar dan menghambat ASI

6. Pemberian ASI untuk ibu bekerja7. Lama dan cara penyimpanan ASI8. Tanda kecukupan ASI

VII. METODE/STRATEGI PEMBELAJARANBST

VIII. MEDIA PEMBELAJARAN1. Job sheet2. CheklistIX. KEGIATAN PEMBELAJARANKomponen LangkahUraian KegiatanEstimasi Waktu

Pre Conference1. Mengucapkan salam2. Mengkondisikan fisik dan psikologis mahasiswa3. Melakukan apersepsi dengan pengetahuan yang sebelumnya pernah didapatkan mahasiswa

4. Mengintegrasikan nilai-nilai Islam (relevansi dengan Al Quran topik bahasan yang akan dipelajari)5. Menekankan pentingnya topik bahasan yang akan dipelajari dengan realitas kehidupan yang ada.

6. Menjelaskan tujuan pembelajaran (kompetensi yang akan dicapai) dari materi yang akan disampaikan.

5 menit

Conference1. Menjelaskan hal-hal yang perlu disampaikan dalam memberikan KIE pemberian ASI yang meliputi :a. Pengertian ASI Eksklusif

b. Manfaat ASI untuk ibu dan bayi

c. Tahapan pembentukan ASI

d. Kandungan ASI

e. Faktor-faktor yang dapat memperlancar dan menghambat ASIf. Pemberian ASI untuk ibu bekerja

g. Lama dan cara penyimpanan ASI

h. Tanda kecukupan ASI2. Mahasiswa mendemonstrasikan melakukan KIE pemberian ASI

3. Mengevaluasi tentang memberikan KIE pemberian ASI yang telah didemonstrasikan oleh mahasiswa

50 menit

Post Conference1. Mengevaluasi hasil pembelajaran2. Memberikan feedback terhadap KIE pemberian ASI3. Menutup dengan salam5 menit

X. PENILAIANA. Jenis Unjuk kerja (non test)B. BentukChecklistXI. SUMBER BELAJARAmbarwati E.R, Wulandari D. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta : Nuha Medika.Damayanti. 2009. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas. Jakarta : Salemba Medika.Kamaludiningrat, A.M, Mufdilah, Latifah I.H, Yekti S. 2012. Kebidanan dalam Islam. Yogyakarta : Quantum Sinergis Media.Rokhanawati, D, Nidatul K, Fathiyatur R. 2012. Modul Asuhan Kebidanan Ibu Nifas. Yogyakarta : STIKES Aisyiyah Yogyakarta.Sarwono, P. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Yogyakarta, Maret 2015 Dosen Pembimbing

Praktikan

(Mei Muhartati, S.ST., M.Kes)

(Ganesthy Megaswara)LAMPIRAN MATERI

A. Tinjauan IslamArtinya : Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma`ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan juga seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan (QS. Al Baqarah : 222)B. Pengertian ASI EksklusifASI Eksklusif (menurut WHO) adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain.C. Manfaat ASI Untuk Ibu dan Bayi1) Manfaat ASI bagi bayi antara lain : ASI sebagai nutrisi.

Makanan "terlengkap" untuk bayi, terdiri dari proporsi yang seimbang dan cukup mengandung zat gizi yang diperlukan untuk 6 bulan pertama.

Mengandung antibodi (terutama kolostrum) yang melindungi terhadap penyakit terutarna diare dan gangguan pernapasan.

Menunjang perkembangan motorik sehingga bayi yang diberi ASI ekslusif akan lebih cepat bisa jalan.

Meningkatkan jalinan kasih sayang

Selalu siap tersedia, dan dalam suhu yang sesuai.

Mudah dicerna dan zat gizi mudah diserap.

Melindungi terhadap alergi karena tidak mengandung zat yang dapat menimbulkan alergi. Mengandung asam lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan otak sehingga bayi ASI eksklusif potensial lebih pandai.

Menunjang perkembangan kepribadian, kecerdasan emosional, kematangan spiritual, dan hubungan sosial yang baik.2) Manfaat ASI bagi ibu antara lain : Mengurangi pendarahan setelah melahirkan. Apabila bayi disusukan segera setelah dilahirkan, maka kemungkinan terjadinya pendarahan setelah melahirkan (post partum) akan berkurang. Pada ibu menyusui terjadi peningkatan kadar oksitosin yang berguna juga untuk kontraksi atau penutupan pembuluh darah sehingga pendarahan akan lebih cepat berhenti. Menempelkan segera bayi pada payudara membantu pengeluaran plasenta karena hisapan bayi merangsang kontraksi rahim, karena itu menurunkan resiko pendarahan pasca persalinan. Menjarangkan kehamilan.

Menyusui merupakan cara kontrasepsi yang aman, murah, dan cukup berhasil. Selama ibu memberi ASI eksklusif dan belum haid, 98% tidak akan hamil pada 6 bulan pertama setelah melahirkan dan 96% tidak akan hamil sampai bayi berusia 12 bulan. Memberikan ASI segera (dalam waktu 60 menit), membantu meningkatkan produksi ASI dan proses laktasi. Hisapan puting yang segera dan sering membantu mencegah payudara bengkak. Pemberian ASI membantu mengurangi beban kerja ibu karena ASI tersedia kapan dan dimana saja. ASI selalu bersih, sehat dan tersedia dalam suhu yang cocok. Pemberian ASI ekonomis/murah Menurunkan resiko kanker payudara Memberi kepuasan bagi ibu. Keuntungan menyusui bukan hanya bermanfaat untuk bayi, tetapi juga untuk ibu. lbu akan merasa bangga dan diperlukan rasa sayang yang dibutuhkan oleh semua manusia.D. Tahapan Pembentukan ASI

1) Kolostrum Cairan kental berwarna kekuning-kuningan yang dihasilkan pada hari pertama sampai hari ke-3. Kolustrum bisa dikatakan sebagai "imunisasi" pertama yang diterima bayi karena banyak mengandung protein untuk daya tubuh yang berfungsi sebagai pembunuh kuman dalam jumlah tinggi. Kadarnya 17 kali dibandingkan dengan ASI matur.2) ASI Transisi ASI yang di produksi setelah kolostrum antara hari ke-4 sampai dengan hari ke-10. Dalam ASI transisi ini terdapat Immunoglobulin, protein dan laktosa dengan konsentrasi yang lebih rendah dari kolostrum tetapi konsentrasi lemak dan jumlah kalori lebih tinggi, vitamin larut lemak berkurang, vitamin larut air meningkat. Bentuk atau warna ASI lebih putih dari colostrum.3) ASI Matur ASI matur adalah ASI yang keluar setelah hari ke-10. Berwarna putih kental. Komposisi ASI yang keluar pada isapan-isapan pertama (foremilk) mengandung lemak dan karbohidratnya lebih banyak dibandingkan hindmilk (ASI yang keluar pada isapan-isapan terakhir), maka jangan terlalu cepat memindahkan bayi untuk menyusu pada payudara yang lain, bila ASI pada payudara yang sedang diisapnya belum habis.E. Kandungan ASI ASI mempunyai kandungan yang sangat bervariasi yang dipengaruhi oleh diet utama ibu selama kehamilan, tingkat nutrisi ibu, dan saat diberikannya ASI kepada bayi. ASI yang dikeluarkan pada 7 hari pertama setelah bayi lahir disebut kolostrum. Kolostrum sangat baik diberikan pada bayi baru lahir karena mengandung banyak antibodi dan sel darah putih, serta vitamin A yang diperlukan bayi karena dapat memberikan perlindungan terhadap infeksi dan alergi.

ASI mengandung komponen makro dan mikro nutrien. Yang termasuk makronutrien adalah karbohidrat, protein dan lemak sedangkan mikronutrien adalah vitamin & mineral. Air susu ibu hampir 90%nya terdiri dari air. Volume dan komposisi nutrien ASI berbeda untuk setiap ibu bergantung dari kebutuhan bayi. Perbedaan volume dan komposisi di atas juga terlihat pada masa menyusui (kolostrum, ASI transisi, dan ASI matur). Kandungan zat gizi ASI awal dan akhir pada setiap ibu yang menyusui juga berbeda. Kolostrum yang diproduksi antara hari 1-5 menyusui kaya akan zat gizi terutama protein.F. Faktor-faktor yang Dapat Memperlancar dan Menghambat ASI Faktor-Faktor Memperlancar ASI

a. Memenuhi kebutuhan nutrisi. Sebaiknya pada masa menyusui, ibu mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung gizi yang baik dan seimbang. Sebab hal ini bisa memperlancar dan memperbanyak produksi ASI. Perbanyak makan sayur dan buah saat menyusui. Sayur dan buah memiliki peranan penting dalam proses pencernaan. Banyak jenis sayur dan buah yang kita konsumsi untuk memenuhi nutrisi sehari-hari ibu menyusui. Namun, banyak orang tua kita yang menganjurkan daun katuk untuk memperbanyak produksi asi. Selain daun katuk, daun kelor juga bermanfaat untuk melancarkan ASI.

b. Melakukan pijat payudara. Ibu bisa melakukan pijat payudara untuk melancarkan produksi ASI, mencegah bendungan pada payudara, dan mencegah payudara bengkak. c. Mengurangi tingkat stress dengan mencari hiburan yang bisa membuat bahagia. Faktor kejiwaan ini tidak hanya berpengaruh terhadap si ibu, tapi juga bayinya, karena konsumsi ASI menjadi berkurang. Tak lupa dukungan orang terdekat juga berpengaruh pada produksi asi seperti suami, saudara, dan teman.d. Hindari pemberian susu formula. Terkadang karena banyak orangtua merasa bahwa ASInya masih sedikit atau takut anak tidak kenyang, banyak yg segera memberikan susu formula. Padahal pemberian susu formula itu justru akan menyebabkan ASI semakin tidak lancar. Anak relatif malas menyusu atau malah bingung puting terutama pemberian susu formula dg dot. Begitu bayi diberikan susu formula, maka saat ia menyusu pada ibunya akan kekenyangan. Sehingga volume ASI makin berkurang. Makin sering susu formula diberikan makin sedikit ASI yg diproduksi.e. Kosongkan payudara setelah anak selesai menyusui. Jika makin sering diminta (disusui/diperas/dipompa) maka makin banyak yamg ASI yg diproduksi. Makin sering dikosongkan, maka produksi ASI juga makin lancar. Faktor-Faktor yang Menghambat Pengeluaran ASI

a. Asupan makananMakanan yang dikonsumsi ibu memengaruhi produksi ASI. Bila makanan yang disantap mengandung gizi seimbang dan teratur, diharapkan kelenjar pembuat ASI dapat bekerja optimal. Maka penuhi kebutuhan kalori, protein, lemak, dan vitamin serta mineral yang cukup. Kemudian, ada bebeberapa makanan yang sebaiknya dihindari kala ibu menyusui di antaranya makanan yang banyak mengandung gula dan lemak. Lalu, makanan yang merangsang seperti cabe, jahe, merica, kopi. Lalu, makanan yang membuat kembung seperti kol, sawi, daun bawang.b. Kondisi psikisKeadaan emosi sangat memengaruhi refleks pengaliran susu. Pasalnya, refleks ini mengontrol perintah yang dikirim oleh hipotalamus pada kelenjar bawah otak. Bila ibu sedang dalam kondisi stres, cemas, khawatir, tegang, dan sebagainya, air susu tidak akan turun dari alveoli menuju puting. Umumnya kejadian ini berlangsung apda hari-hari pertama menyusui dimana refleks pengaliran susu belum sepenuhnya berfungsi.c. Frekuensi bayi menyusuSemakin ibu sering menyusui bayi, maka produksi ASI juga semakin banyak. Pastikan frekuensi bayi menyusu secara langsung maupun memerah/memompa ASI. Bila ibu jarang menyusui atau berlangsung sebentar maka hisapan anak berkurang. Efeknya, pengeluaran ASI berkurang. Seperti kita tahu, bila mulut bayi menyentuh puting ibu, refleks mengisapnya segera bekerja.d. Bayi kurang bisa menghisap ASIAdakalanya bayi kurang bisa menghisap ASI dengan efektif. Beberapa faktor yang memengaruhi proses menghisap ini antara lain perlekatan yang kurang sempurna dan struktur mulut dan rahang yang kurang baik. Hisapan bayi yang efektif akan mengoptimalkan rangsangan ke otak yang akan memerintahkan untuk memproduksi hormon prolaktin dan oksitosin.e. Pengaruh obat-obatanObat-obatan yang dikonsumsi mengandung hormon memengaruhi hormon prolaktin dan oksitosin yang berfungsi dalam pembentukan dan pengeluaran ASI. Apabila hormon-hormon ini terganggu, otomatis memengaruhi pembentukan dan pengeluaran ASI.f. Alat KBPenggunaan alat kontrasepsi pada ibu yang menyusui dapat memengaruhi jumlah produksi ASI. Karena itu, hendaknya diperhatikan dengan baik pemakaian alat KB yang tepat.

G. Pemberian ASI untuk Ibu Bekerjaa. Susui bayi sebelum bekerja

b. ASI dikeluarkan dirumah sebelum berangkat bekerjac. Peras payudara setiap 3-4 jam ditempat bekerjad. ASI dapat disimpan di almari pendingin dan diberikan kerika ibu bekerjae. Sesuaikan jadwal menyusui dengan jadwal bekerja \f. Ketrampilan memerah ASI dan merubah jadwal menyusui sebaiknya dimulai sejak sebulan sebelum ibu bulai bekerjag. Minum dan makan yang bergizi selama menyusui bayiH. Lama dan Cara Penyimpanan ASILama BertahanSuhu

6-8 jam Temperatur Ruangan (190-250 C)

1-2 hariLemari es (-40C)

2 minggu- 4 bulanFreezer dalam lemari es (-40C)

I. Tanda Kecukupan ASIa. Bayi minum ASI 2-3 jam sekali atau dalam 24 jam minimal mendapatkan ASI 8 kali pada 2-3 minggu pertama

b. Kotoran berwarna kuning dengan frekuensi sering dan warna menjadi lebih muda pada hari kelima setelah lahir

c. Bayi akan buang air kecil (BAK) paling tidak 6-8 kali sehari

d. Ibu dapat mendengarkan ketika bayi menelan ASI

e. Payudara terasa lebih lembek, yang menandakan ASI telah habis

f. Warna bayi merah (tidak kuning) dan kulit terasa kenyal

g. Pertumbuhan berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) bayi sesuai dengan grafik pertumbuhan

h. Perkembangan motoric baik (bayi aktif dan motoriknya sesuai dengan rentang usianya

i. Bayi kelihatan puas, sewaktu- waktu saat lapar akan bangun dan tidur dengan cukup

j. Bayi menyusu dengan kuat, kemudian mengantuk dan tertidur pulasDAFTAR TILIK

KIE PEMBERIAN ASINama :

NIM:

TTD:

Petunjuk pengisian daftar tilik

Beri tanda cek () pada kolom yang sesuai dengan situasi pengamatan, yaitu:

1. Skor 0 : Apabila alat tidak disediakan, prosedur kerja tidak dikerjakan dengan benar atau tidak sesuai urutan (jika harus berurutan) atau tidak dikerjakan.

2. Skor 1 : Apabila prosedur kerja dikerjkan dengan benar dan berurutan (jika harus berurutan), tetapi peserta secara efisien tidak ada kemajuan dari langkah ke langkah, alat tidak dimanfaatkan, komunikasi dengan pasien kurang.

3. Skor 2 : Apabila prosedur kerja dikerjkan dengan benar sesuai dengan urutan (jika harus berurutan), efisien, komunikasi dengan pasien baik.NoAspek yang DinilaiNilaiBSTBST

ISIKAP DAN PERILAKU012012012

1Menyambut klien dengan ramah, mengucapkan salam dan memperkenalkan diri

2Menjelaskan tujuan dan prosedur yang dilakukan pada klien

3Komunukasi dan kontak mata dengan klien selam tindakan

PELAKSANAAN

4Memberikan perhatian penuh kepada klien dengan SOLER :

a. Face your client squarely and smile (menghadap ke klien dan senyum)

b. Open and non judgemental facial expression (ekspresi muka menunjukkan sikap terbuka dan tidak menilai)

c. Lean towards client (tubuh condong ke klien)

d. Eye contact in a culturally-acceptable manner (kontak mata atau tatap muka sesuai dengan cara dan budaya setempat)

e. Relaxed and friendly (rileks dan bersahabat)

5Menanyakan pada ibu mengenai pengeluaran ASI

6Pengertian ASI Eksklusif

7Menjelaskan manfaat ASI untuk ibu dan bayi

8Menjelaskan mengenai tahapan pembentukan ASI

9Menjelaskan mengenai kandungan ASI

10Menjelaskan yang dapat memperlancar ASI

11Menjelaskan yang dapat menghambat ASI

12Menjelaskan pemberian ASI untuk ibu bekerja

13Menjelaskan lama dan cara penyimpanan ASI

14Menjelaskan mengenai tanda kecukupan ASI

15Memberitahu ibu bahwa kegiatan telah selesai

16Mengakhiri pertemuan dan ucap terima kasih

17Pendokumentasian asuhan

CTEKNIK

18Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis

19Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu

20Menjaga privasi klien

Jumlah

NILAI

Tanggal

Tanda Tangan dan Nama Evaluator

Perhitungan Nilai :

Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 100%

Jumlah skor

Nilai Kelulusan

Nilai 70 = mahasiswa dinyatakan lulus

Nilai 70 = mahasiswa harus mengulang

JOB/KEGIATAN

KIE Pemberian ASIUNIT

Asuhan Kebidanan Ibu NifasWAKTU

20 menit

OBJEKTIF PERILAKU SISWAMahasiswa mampu melakukan KIE pemberian ASI dengan baik dan benarALAT BANTU MENGAJAR

Job sheet, checklist

REFERENSI

Panduan Praktikum Klinik Asuhan Kebidanan Ibu NifasMETODE PEMBELAJARAN

Demonstrasi

DOSEN

Ganesthy Megaswara, Amd. Keb

PENDAHULUAN

Membuka pertemuan praktikum dengan mengucapkan salam dan menanyakan kesiapan untuk mengikuti praktikum. Menjelaskan keterkaitan materi praktikum yang akan diberikan dengan materi yang pernah dijelaskan sebelumnya. Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan didapatkan setelah dilakukan praktikum pada pertemuan kali ini. Menjelaskan bahwa keterampilan ini penting dikuasai mahasiswa, agar dapat memberikan asuhan pada ibu nifas. Menjelaskan metode yang akan dilakukan mahasiswa dalam praktikum,yaitu (1) memperhatikan penjelasan secara langsung oleh dosen, (2) memahami jobsheet, (3) melakukan demonstrasi KIE pemberian ASI (4) evaluasi setelah demonstrasiDASAR TEORI

ASI Eksklusif (menurut WHO) adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain. ASI adalah makanan bayi yang paling penting terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan. ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang sangat seimbang dan sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bayi karena ASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik secara kualitas maupun kuantitas. ASI sebagai makanan tunggal akan cukup memenuhi kebutuhan tumbuh kembang bayi normal sampai usia 46 bulanPETUNJUK1.Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet.2.Bekerja secara hati-hati dan teliti.

KESELAMATAN KERJA1.Bertindak lembut dan hati-hati pada saat melakukan tindakan.2.Perhatikan keadaan ibu sebelum bekerja agar tindakan dapat dilaksanakan dengan baik.PROSEDUR PELAKSANAAN

NOPELAKSANAANGAMBAR

1Menyambut klien dengan ramah, mengucapkan salam dan memperkenalkan diriMenjelaskan tujuan dan prosedur yang dilakukan pada klienKomunikasi dan kontak mata dengan klien selama tindakan

2Memberikan perhatian penuh kepada klien dengan SOLER :

a.Face your client squarely and smile (menghadap ke klien dan senyum)

b.Open and non judgemental facial expression (ekspresi muka menunjukkan sikap terbuka dan tidak menilai)

c.Lean towards client (tubuh condong ke klien)

d.Eye contact in a culturally-acceptable manner (kontak mata atau tatap muka sesuai dengan cara dan budaya setempat)

e.Relaxed and friendly (rileks dan bersahabat)

Menanyakan pada ibu mengenai pengeluaran ASI

6Pengertian ASI EksklusifASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain

7Menjelaskan manfaat ASI untuk ibu dan bayi

8Menjelaskan mengenai tahapan pembentukan ASI

Kolostrum

ASI transisi

ASI matur

9Menjelaskan kandungan ASI

10Menjelaskan yang dapat memperlancar ASI

11Menjelaskan yang dapat menghambat ASI

12Menjelaskan ASI untuk ibu bekerja

13Menjelaskan lama dan cara penyimpanan ASI

14Menjelaskan mengenai kecukupan produksi ASI

15Memberitahu ibu bahwa kegiatan telah selesai

Pendokumentasian asuhan