sap diabetus mellitus
DESCRIPTION
Satuan acara penyuluhan tentang penyakit diabetes mellitusTRANSCRIPT
PENDIDIKAN KESEHATAN MASUK RUMAH SAKIT
TENTANG DIABETES MELITUS
(Disusun Untuk Melengkapi Tugas Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah)
Oleh:
TEAM PKMRS RSUD Prof Dr SOEKANDAR
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
NGUDIA HUSADA MADURA
MOJOKERTO
2012
SATUAN ACARA PENYULUHAN
DIABETES MILITUS
Topik Penyuluhan : Diabetes Melitus
Pokok Bahasan : Perawatan Pada Pasien Diabetes Melitus
Sasaran : Klien dan Keluarga klien Ruang Mataram
Tempat : Ruang Mataram RSUD Prof Dr Soekandar Mojosari
Hari/ Tanggal : Kamis, 29 November 2012
Waktu : 1x 30 menit
Pertemuan ke : 1 ( Satu )
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan pasien dan
keluarga pasien di ruang mataram RSUD Prof Dr Soekandar mengerti tentang
penyakit Diabetes Militus.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan pasien dan keluarga pasien dapat:
a. Mengerti tentang pengertian Diabetes Mellitus.
b. Mengerti tentang macam-macam Diabetes Mellitus.
c. Mengerti tentang penyebab Diabetes Mellitus.
d. Mengerti tentang gejala klinis Diabetes Mellitus.
e. Mengerti tentang pencegahan penyakit Diabetes Mellitus
f. Mengerti tentang penanganan penyakit Diabetes Mellitus
3. Sasaran
Pasien dan keluarga pasien di Ruang Mataram RSUD Prof Dr Soekandar
Mojokerto.
4. Sub Pokok Bahasan
Terlampir
5. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
6. Media
a. Lembar Balik
b. Leafleat
7. Kegiatan Penyuluhan
No Fase Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta Waktu
1. Pre interaksi - Menyiapkan satuan acara
dan pembuatan media
penyuluhan.
- Menentukan kontrak
waktu dan materi dengan
keluarga satu hari
sebelum penyuluhan
dilakukan.
3 menit
2. Kerja - Membuka kegiatan
dengan mengucapkan
salam.
- Memperkenalkan diri.
- Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan.
- Menjawab salam.
- Mendengarkan.
- Memperhatikan.
15 menit
- Menyebutkan materi
yang akan diberikan.
- Menggali pengetahuan
pasien dan keluarga
mengenai penyakit
Deabetes Militus
- Menjelaskan tentang
pengertian, macam-
macam, tanda dan gejala,
pada penyakit Deabetes
Militus
- Memberikan kesempatan
kepada keluarga untuk
mengajukan pertanyaan.
- Memberikan leafleat
tentang Deabetes Militus
- Memperhatikan.
- Memperhatikan.
- Memperhatikan.
- Bertanya dan
menjawab pertanyaan
yang diajukan.
- Memperhatikan.
3. Evaluasi - Menanyakan kepada
keluarga tentang materi
yang diberikan dan
reinforcement kepada
keluarga yang dapat
menjawab pertanyaan.
- Menjawab
pertanyaan.
10 menit
4. Terminasi - Mengakhiri pertemuan
dan mengucapkan terima
kasih atas partisipasi
keluarga.
- Mengucapkan salam
penutup.
- Mendengarkan.
- Menjawab salam.
2 menit
8. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur.
a. Kesiapan materi.
b. Kesiapan SAP.
c. Kesiapan media : leafleat, lembar balik
d. Peserta hadir ditempat penyuluhan.
e. Penyelenggara penyuluhan dilaksanakan di ruang mataram RSUD Prof Dr
Soekandar.
f. Pengorganisasian penyelenggara penyuluhan dilakukan sebelumnya.
2. Evaluasi proses.
a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
d. Suasana penyuluhan tertib.
e. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan.
3. Evaluasi hasil.
Peserta penyuluhan dapat :
a. Menjelaskan tentang pengertian Diabetes Militus.
b. Menjelaskan tentang macam-macam Diabetes Militus.
c. Menjelaskan tentang penyebab Diabetes Militus.
d. Menjelaskan tentang gejala klinis Diabetes Militus.
9. Pengorganisasian :
Pembimbing : Nur Latifah S. Kep, Ns
Moderator : Nur Laila,S.Kep
Pembicara : Mutiatul Mufarrohah,S.Kep
Fasilitator : Rendy Irawan,S.Kep
Observer : Sari Juliani,S.Kep
Lampiran 1
Materi Diabetes Melitus
1. Pengertian
Penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai penyakit
kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang
ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya
gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu
memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh.
Rentang normal gula darah adalah (Srikandi, 2010):
a. Gula darah sewaktu : 70 – 200 mg/dl
b. Gula darah 8 jam setelah puasa : 70 – 110 mg/dl
c. Gula darah 2 jam PP (2 jam stelah makan) : 70 – 170 mg/dl, pada literatur
berbeda dikatakan gula darah normal 2 jam setelah makan adalah <140 mg/dl.
2. Macam-macam Diabetes Militus
a. Diabetes tipe 1 (Insulin Dependent Diabetes Melitus (IDDM) / Diabetes
Mellitus Tergantung Insulin (DMTI)).
b. Diabetes tipe 2 (Non Insulin Dependent Diabetes Melitus (NIDDM) /Diabetes
Melitus Tidak Tergantung Insulin (DMTTI).
c. Diabetes Melitus Gestasional (DMG) yaitu diabetes yang terjadi pada masa
kehamilan
3. Menjelaskan tentang penyebab Diabetes Militus.
Klasifikasi etiologi diabetes mellitus American Diabet Association (1997)
sesuai anjuran PERKENI (Perkumpulan Endrokonologi Indonesia)
a) Diabetes tipe 1 disebabkan oleh distruksi sel Beta pulau langerhans akibat
proses auto imun dan idiopatik.
b) Diabetes tipe 2 disebabkan kegagalan relatif sel beta dan resistensi insulin.
Resistensi Insulin adalah turunnya kemampuan insulin untukl merangsang
pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi
glukosa oleh hati. Sel beta tidak mampu mengimbangi resistensi insulin ini
sepenuhnya, artinya terjadi defisiensi insulin,ketidakmampuan ini terlihat dari
berkurangnya sekresi insulin pada rangsangan glukosa maupun pada
rangsangan glukosa bersama bahan perangsang sekresi insulin lain, berarti sel
beta pankreas mengalami desentisisasi terhadap glukosa
c) Diabetes Melitus Gestasional (DMG) atau diabetes yang terjadi pada masa
kehamilan,Dm ini di anggap dari peningkatan kebutuhan energi dan kadar
estrogen dan hormon pertumbuhan yang terus menerus tinggi selama
kehamilan, hormon estrogen dan pertumbuhan merangsang pengeluaran insulin
dan dapat menyebabkan gambaran sekresi belebihan insulin seperti DM tipe II
4. Menjelaskan tentang gejala klinis Diabetes Militus.
gejala khas berupa :
a) Polifagia (sering lapar)
b) Polyuria (sering buang air kecil)
c) Polidipsi (sering haus)
d) Lemas
e) berat badan turun
f) Gejala lain yang mungkin dikeluhkan pasien adalah kesemutan, gatal, mata
kabur, dan impotensi pada pria
5. Menjelaskan tentang Pencegahan Penyakit Diabetes Mellitus
a. Pertahankan berat badan yang sehat.
Sebagian besar orang yang didiagnosis diabetes (biasanya tipe 2) memiliki berat
badan lebih. Kelebihan berat dan lemak tubuh akan meningkatkan risiko
terkena diabetes.
b. Ketahui riwayat kesehatan keluarga.
Kemungkinan seseorang terkena diabetes di kemudian hari akan meningkat jika
di dalam keluarga terdapat satu atau lebih anggota yang menderita diabetes.
c. Tetap aktif secara fisik.
Olahraga teratur bisa membantu mencegah diabetes dengan mengontrol berat
badan dan meningkatkan aliran darah. Olahraga sangat penting terutama jika
secara genetik seseorang termasuk kelompok dengan faktor risiko tinggi.
d. Diet yang seimbang, rendah lemak dan gula.
Diabetes merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya penurunan
kemampuan tubuh dalam memproduksi ataupun menggunakan insulin untuk
mengubah gula menjadi energi, sehingga penting untuk membatasi jumlah gula
dan karbohidrat yang dikonsumsi.
e. Monitor tekanan darah secara teratur.
Sekitar 73 persen orang dewasa dengan diabetes ternyata juga menderita
tekanan darah tinggi.
f. Tingkatkan konsumsi buah-buahan dan sayuran segar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bioflavonoid, zat warna dalam buah-
buahan dan tanaman, akan merangsang produksi insulin dan menghambat
glikasi atau proses pemecahan ikatan molekul glukosa dengan protein sehingga
merangsang pembentukan advenced glycation end products (AGE).
g. Lakukan pemeriksaan kesehatan.
Setiap orang yang berusia diatas 45 tahun harus memiliki jadwal rutin
pemeriksaan kadar gula darah setiap 3 tahun sekali. Namun, jika seseorang
termasuk kelompok dengan faktor risiko tinggi, pemeriksaan rutin harus
dimulai pada usia lebih dini.
6. Penanganan Penyakit Diabetes Mellitus
Penderita diabetes tipe 1 umumnya menjalani pengobatan therapi
insulin (Lantus/Levemir, Humalog, Novolog atau Apidra) yang
berkesinambungan, selain itu adalah dengan berolahraga secukupnya serta
melakukan pengontrolan menu makanan (diet).
Pada penderita diabetes mellitus tipe 2, penatalaksanaan pengobatan
dan penanganan difokuskan pada gaya hidup dan aktivitas fisik. Pengontrolan
nilai kadar gula dalam darah adalah menjadi kunci program pengobatan, yaitu
dengan mengurangi berat badan, diet, dan berolahraga. Jika hal ini tidak
mencapai hasil yang diharapkan, maka pemberian obat tablet akan diperlukan.
Bahkan pemberian suntikan insulin turut diperlukan bila tablet tidak mengatasi
pengontrolan kadar gula darah.
7. Komplikasi Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus (DM) dengan karakteristik hiperglikemia (kadar
gula darah tinggi) dapat mengakibatkan berbagai macam komplikasi berupa
komplikasi akut (yang terjadi secara mendadak) dan komplikasi kronis (yang
terjadi secara menahun).
Komplikasi akut dapat berupa :
a. Hipoglikemia yaitu menurunnya kadar gula darah < 60 mg/dl
b. Keto Asidosis Diabetika (KAD) yaitu DM dengan asidosis metabolic
dan hiperketogenesis
c. Koma Lakto Asidosis yaitu penurunan kesadaran hipoksia yang
ditimbulkan oleh hiperlaktatemia.
d. Koma Hiperosmolar Non Ketotik, gejala sama dengan no 2 dan 3 hanya
saja tidak ada hiperketogenesis dan hiperlaktatemia.
Komplikasi kronis biasanya terjadi pada penderita DM yang tidak
terkontrol dalam jangka waktu kurang lebih 5 tahun. Dapat dibagi
berdasarkan pembuluh darah serta persarafan yang kena atau berdasakan
organ. Pembagian secara sederhana sebagai berikut :
Makroangiopati, mengenai pembuluh darah besar (pembuluh darah yang
dapat dilihat secara mikroskopis) antara lain pembuluh darah jantung /
Penyakit Jantung Koroner, pembuluh darah otak /stroke, dan pembuluh
darah tepi / Peripheral Artery Disease.
Mikroangiopati, mengenai pembuluh darah mikroskopis antara lain
retinopati diabetika (mengenai retina mata) dan nefropati diabetika
(mengenai ginjal).
Neuropati, mengenai saraf tepi. Penderita bisa mengeluh rasa pada
kaki/tangan berkurang atau tebal pada kaki atau kaki terasa
terbakar/bergetar sendiri.
Selain di atas, komplikasi kronis DM dapat dibagi berdasarkan organ
yang terkena yaitu:
a. Kulit : Furunkel, karbunkel, gatal, shinspot (dermopati diabetik: bercak
hitam di kulit daerah tulang kering), necrobiosis lipoidica diabeticorum
(luka oval, kronik, tepi keputihan), selulitis ganggren,
b. Kepala/otak : stroke, dengan segala deficit neurologinya
c. Mata :Lensa cembung sewaktu hiperglikemia (myopia-
reversibel,katarax irreversible), Glaukoma, perdarahan corpus vitreus,
Retinopati DM (non proliperative, makulopati, proliferatif), N 2,3,6
(neuritis optika) & nerve centralis lain
d. Hidung : penciuman menurun
e. Mulut :mulut kering, ludah kental = verostamia diabetic, Lidah (tebal,
rugae, gangguan rasa), ginggiva (edematus, merah tua, gingivitis,
atropi), periodontium (makroangiopati periodontitis), gigi (caries dentis)
f. Jantung : Penyakit Jantung Koroner, Silent infarction 40% kr neuropati
otonomik, kardiomiopati diabetika (Penyakit Jantung Diabetika)
g. Paru : mudah terjangkit Tuberculosis (TB) paru dengan berbagai
komplikasinya.
h. Saluran Cerna : gastrointestinal (neuropati esofagus, gastroparese
diabetikum (gastroparese diabeticum), gastroatropi, diare diabetic)
i. Ginjal dan saluran kencing : neuropati diabetik, sindroma kiemmelstiel
Wilson, pielonefritis, necrotizing pappilitis, Diabetic Neurogenic
Vesical Disfunction, infeksi saluran kencing, disfungsi ereksi/
impotensi, vulvitis.
j. Saraf : Perifer: parestesia, anestesia, gloves neuropati, stocking,
neuropati, kramp
k. Sendi : poliarthritis
l. Kaki diabetika (diabetic foot), merupakan kombinasi makroangiopati,
mikroangopati, neuropati dan infeksi pada kaki.
8. Penanganan DM dirumah
a. Perencanaan pola makan dan diet yang tepat
Diet yang baik untuk para diabetisi adalah diet yang seimbang, jadwal
makan yang teratur serta jenis makanan yang dimakan bervariasi yang
kaya nutrisi dan rendah karbohidrat. Diet perlu dilakukan dengan
mengurangi asupan karbohidrat (berbagai jenis gula dan tepung termasuk
nasi, kentang, ubi, singkong dan lain sebagainya), mengurangi makanan
berlemak (daging berlemak, kuning telur, keju, dan susu tinggi lemak)
serta memperbanyak makan sayur dan buah sebagai sumber serat, vitamin
dan mineral. Sebagai sumber protein Anda dapat memanfaatkan ikan,
ayam (terutama daging dada), tahu dan tempe.
b. Monitoring kadar gula darah
Kadar gula darah harus dites secara berkala yaitu pada saat sebelum
sarapan pagi dan sebelum makan malam. Nilai yang diharapkan dari
pengukuran tersebut adalah berada pada rentang antara 70 s.d 120 mg/dl.
c. Olahraga dan latihan
Penderita diabetes disarankan untuk melakukan olahraga secara teratur
dengan cara bertahap sesuai dengan kemampuan. Olahraga yang ideal
adalah yang bersifat aerobik seperti jalan atau lari pagi, bersepeda,
berenang, dan lain sebagainya. Olahraga aerobik ini paling tidak
dilakukan selama 30-40 menit didahului dengan pemanasan 5-10 menit
dan diakhiri pendinginan antara 5-10 menit. Latihan ini bisa dilakukan
sebanyak 3 kali seminggu. Seiring dengan tingkat kebugaran tubuh Anda
yang meningkat, maka durasi latihan Anda bisa dinaikkan maksimal
sampai dengan 3 jam. Olah raga akan memperbanyak jumlah dan
meningkatkan aktivitas reseptor insulin dalam tubuh Anda. Selain itu juga
para diabetisi bisa melakukan olahraga dengan cara berjalan kaki selama
30 menit. Kegiatan ini membantu untuk mengontrol kadar gula dan
meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam darah.
d. Pengobatan yang teratur
Diabetisi harus minum obat yang diberikan oleh dokter secara teratur, dan
jangan sampai terlewatkan. Selain itu, tidak diperkenankan untuk
menambah atau mengurangi dosis obat tanpa berkonsultasi terlebih
dahulu dengan dokter. Untuk para diabetisi yang mendapatkan terapi
insulin secara berlanjut, mereka diharapkan bisa melakukan penyuntikan
secara mandiri. Bila tidak bisa melakukannya, dapat minta pertolongan
kepada tenaga kesehatan atau kader kesehatan yang ada disekitar tempat
tinggalnya. Pastikan sebelum memberikan obat terutama jika
mendapatkan suntikan insulin, makanan yang akan dimakan oleh diabetisi
sudah siap saji maksimal 30 menit sebelumnya. Hal ini dimaksudkan
untuk mencegah resiko terjadinya hipoglikemia atau kadar glukosa darah
yang tiba-tiba turun. Selain itu, monitoring dari efek samping obat yang
diminum oleh penderita juga harus dilakukan. Ini bisa dilakukan oleh
penderita sendiri dan dibantu oleh anggota keluarga yang tinggal
bersamanya. Jika terdapat tanda dan gejala yang tidak diharapkan, segara
menghubungi tenaga medis.
e. Pengukuran tekanan darah dan kadar kolesterol secara teratur
Diabetisi harus melakukan pengukuran tekanan darah secara teratur guna
untuk mengantisipasi terjadinya komplikasi stroke akibat
hipertensi. Begitu pula dengan kadar kolesterol yang tinggi merupakan
resiko tinggi terjadinya atherosklerosis.
f. Menghindari stress yang berlebihan
Stress dapat meningkatkan kadar gula darah dan tekanan darah. Stress ini
bisa berasal dari kondisi fisik, misalnya nyeri, kurang tidur, pekerjaan,
pengaruh obat-obatan steroids dan lainnya.
g. Mengurangi resiko
Penderita Diabetes rentan untuk mengalami komplikasi berupa luka
atau borok yang sukar sembuh. Seringnya mereka mendapati luka yang
sukar sembuh pada daerah kaki, untuk itu perawatan kaki yang teratur
sangat diperlukan. Jaga kelembaban kulit dengan menggunakan lotion
yang tidak menimbulkan alergi. Potong kuku secara teratur dan ratakan
ujung kuku dengan menggunakan kikir, jangan pernah memotong ujung
kuku terlalu dalam. Pilih alas kaki yang nyaman dan sesuai dengan
bentuk serta ukuran kaki. Pilih bahan sepatu yang lembut dan sol yang
tidak keras. Pakai sepatu tertutup jika hendak bepergian keluar
rumah. Waspada jika terdapat luka sekecil apapun, segera obati dengan
antiseptik.
Lampiran 2
DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN
NO NAMA PESERTA ALAMAT TTD
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
MOJOSARI-MOJOKERTO,.......................................2012
MENGETAHUIKEPALA RUANGAN MATARAM
(...........................................................)
Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN PKMRS
Penyuluhan dengan tema “Diabetes Mellitus” di ruang Mataram RS.Prof.
Dr. Soekandar Mojosari di mulai pada jam 10.00 WIB. Penyuluhan diawali dengan
pembukaan oleh moderator, yang juga memperkenalkan anggota tim penyuluhan,
menjelaskan tentang tujuan penyuluhan kesehatan, dan melakukan kontrak waktu
dengan peserta penyuluhan. Kemudian acara dilanjutkan dengan penyampaian materi
penyuluhan oleh penyaji (presenter) yang berlangsung ± selama 10 menit. Selama
penyampaian materi para audience terlihat sangat antusias dan mendengarkan dengan
baik apa yang disampaikan oleh penyaji sembari mengisi buku daftar hadir peserta
penyuluhan.
Setelah penyajian materi selesai, kemudian dilanjutkan dengan sessi tanya
jawab dari peserta penyuluhan kepada penyaji. Dari sessi tanya jawab tersebut
didapatkan beberapa pertanyaan, diantaranya:
“Pada diabetes tipe 2 apakah mungkin dapat diturunkan pada generasi
berikutnya (herediter)?”
Jawab : Pada DM tipe 2 sebaiknya anggota keluarga yang lain sudah harus lebih
waspada dan menjaga pola makan dan pola hidupnya, karena kemungkinan untuk
mengalami DM itu ada jika terdapat anggota keluarga yang memiliki riwayat
penyakit diabetes.
“Berapa normalnya gula darah?”
Jawab: Gula darah dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu pengecekan sewaktu (acak),
8 jam puasa, dan 2 jam setelah makan, namun yang paling sering dilakukan adalah
cek gula darah acak, yaitu normalnya antara 70 - 200 mg/dl.
“Saya sering mengalami kesemutan, tapi saat cek gula darah hasilnya
normal, apakah mungkin saya menderita diabetes?”
Jawab : Tidak semua gejala kesemutan adalah diabetes mellitus, tapi bisa karena
aliran darah yang kurang lancar atau kurang minum (cairan). Kesemutan hanya salah
satu tanda dari DM
“Saya pernah mendengar istilah kencing manis basah dan kering, itu
bagaimana maksudnya?”
Jawab : Istilah DM basah dan kering adalah istilah yang biasa digunakan oleh orang
awam karena melihat kondisi luka pasien DM yang sebagian ada yang cepat sembuh
dan sebagian ada yang sulit sembuh (luka terlihat basah). Sebenarnya kondisi luka
cepat dan lama sembuh itu karena pengaruh dari kadar gula darah pasien itu sendiri
dan cara perawatan luka yang digunakan oleh pasien.
“Pada DM tipe 1 jika dilakukan perawatan yang baik, apakah pankreasnya
kan bisa sembuh dan memproduksi insulin lagi atau selamanya tidak bisa
disembuhkan?”
Jawab : Jika sudah terjadi kerusakan pada pancreas kita bisa melihat derajat
kerusakannya terlebih dahulu. Kemungkinan untuk sembuh itu ada, akan tetapi tidak
akan kembali seperti semula sebelum terjadi kerusakan, sehingga kalaupun sembuh
kerja dari pancreas itu sendiri juga tidak akan maksimal saat memproduksi insulin.
Kemungkinan bisa memproduksi insulin akan tetapi tidak sebaik sebelum terjadi
kerusakan.
Setelah sessi tanya jawab selesai, dengan pemberian hadiah pada peserta yang
aktif bertanya, sessi berikutnya dilanjutkan dengan evaluasi. Moderator melakukan
evaluasi proses penyuluhan dengan cara memberikan feedback beberapa pertanyaan
kepada para peserta penyuluhan. Saat diberikan pertanyaan tentang DM para peserta
penyuluhan mampu menjawab dengan baik pertanyaan yang diberikan oleh
moderator, yang kemudian fasilitator kembali memberikan hadiah untuk para peserta
yang mampu menjawab pertanyaan dengan baik. Kemudian diakhir acara setelah
evaluasi selesai, moderator menutup acara penyuluhan dengan salam.