sap 5 pi fix.doc
TRANSCRIPT
7/23/2019 sap 5 pi fix.doc
http://slidepdf.com/reader/full/sap-5-pi-fixdoc 1/9
SAP 5
Kebijakan Pangan dan Pembangunan Pertanian
I Kebijakanan Pangan dan Sektor Pertanian Pada Masa Penjajahan Belanda
Seperti yang diketahui negara Indonesia memiliki wilayah pertanian yang sangat
luas, berbeda dengan negara penjajah yaitu Belanda. Pada masa pemerintahan Hindia
Belanda tidak banyak perhatian yang diberikan pada sektor pertanian. Hal ini tidak
lepas dengan sistem perekonomian Belanda, yakni kapitalisasi. Perkembangan sektor
pertanian diserahkan secara penuh kepada kekuatan permintaan dan penawaran, dan
membiarkan perkembangan sektor ini atas kekuatan pasar, terutama pada bidang
perkebunan. Muncul perusahaan-perusahaan swasta yang bergerak di bidang
perkebunan seperti komoditas kelapa, karet, rempah-rempah, lada, tembakau, teh dan
tebu menandakan bahwa teknologi perkebunan diserahkan secara mandiri oleh
perusahaan perkebunan besar yang hasilnya diekspor ke pasar ropa sebagai bahan
mentah untuk industrial negara tersebut.
!amun pemerintah Belanda memiliki kebijakan khusus pada sektor beras, selain
sebagai bahan makanan pokok untuk pegawai pemerintahan jajahan. Beras digunakan
untuk membayar upah pegawai swasta dibidang perkebunan. Hal ini berarti selain
untuk komoditas ekonomi beras juga digunakan sebagai komoditas politik dimana
harga beras dibuat selalu murah dipasaran. "ahun #$%&, karena kegagalan panen
pemerintah Hindia Belanda menghapus bea masuk beras impor agar harga beras tetap
murah.
"ahun #'## ekspor beras dilarang dan pajak tanah diturunkan agar harga beras
didalam negeri tetap stabil. (alam bidang produksi pemerintah Hindia Belanda
menggunakan kebijakan Olie Vlek, yakni program untuk menyebarluaskan cara-cara bertani yang baik. !amun program semacam ini memiliki jangkauan yang sangat
terbatas. Pada awal tahun #'&&, impor beras diawasi dengan pemberian lisensi dan
pengawasan langsung dari pemerintah. Selain itu pemerintah menggalakkan
perdagangan beras antar pulau atau antar pro)insi. Hal ini bertujuan agar persediaan
beras stabil dan tidak membuat kenaikan biaya hidup dikota besar.
Menjelang tahun #'&' dibentuknya suatu badan pemerintah khusus melaksanakan
dan mengawasi kebijakan pemerintahan dalam bidang pemasaran beras yang bernama
Stiching Het Voedingsmidlenfons *+M. Badan ini merupakan pendahulu Bulog, yang
1
7/23/2019 sap 5 pi fix.doc
http://slidepdf.com/reader/full/sap-5-pi-fixdoc 2/9
bertugas mengendalikan di bidang pangan yang sangat penting pada pemerintahan rde
Baru.
Selanjutnya /epang mengambil alih +M sampai akhir Perang (unia II. Pada
masa pemerintahan /epang kebutuhan dibidang pertanian ditujukan pada pemenuhan
kebutuhan militer. Bersamaan dengan kebijakan /epang dan ditambahkan dengan
kebijakan pemerintahan Belanda sebelumya maka akan meninggalkan berbagai
kebijakan beras pada pemerintahan Indonesia selama 01 tahun setelahnya, dimana
ekspor hasil pertanian dan perkebunan merupakan sumber de)isa terbesar sampai akhir
tahun #'%1an sehingga struktur perekonomian seperti hal tersebut memerlukan
kebijakan harga beras rendah dan tingkat upah yang rendah.
II Kebijaksanaan Pangan Pada Pemerintahan Orde Lama
Pemerintahan orde lama tidak memiliki kesempatan menunjukkan perkembangan
ekonomi, termasuk perkembangan subsektor perkebunan. 2da sedikit peningkatan saat
dimana subsektor perkebunan besar milik Belanda dinasionalisasi menjadi milik
negara. Selain hal tersebut tidak ada yang berubah, dimana kebijaksanaan
pengembangannya masih sama dengan yang sebelumnya begitu pula untuk subsektor
perkembangan rakyat.
(alam subsektor tanaman pangan *khususnya beras, kebijaksanaan yang
sebelumnya ditempuh dalam menjaga kestabilan harga beras, dialihkan menjadi
kebijaksanaan yang ditujukan untuk mempertahankan penghasilan tertentu bagi
merekan yang diserahi tugas mengelola administrasi dan keamanan negara saat itu
*Pegawai negeri sipil 3 Militer. Menurut "immer, proses politisasi sistem pemasaran
beras ini bertolak belakang dengan kenyataan, bahwa beras sama sekali tidak dianggap
bahan politik bagi produsennya *petani padi, dimana kepentingan utama petani adalah
penghasilannya sendiri.
(ibidang produksi, beberapa program swasembada dilakukan ditahun 41an
hingga %1an. Ini didasari oleh terbatasnya de)isa dalam negeri. 2dapun contohnya
Program kesejahteraan 5asino ditahun #'40 yang bertujuan mencapai swasembada
beras sebelum tahun #'4%, yang menggunakan pendekatan program penyuluhan
percontohan. Program tersebut persis sama dengan program Olie Vlek dimasa
penjajahan belanda, yang berbeda hanya terletak pada petak perontohan yang lebih
banyak. Program Padi Sentra ditahun #'4', yang bertujuan mencapai swasembada
sebelum tahun #'%& merupakan program yang dianggap gagal, namun program tersebut2
7/23/2019 sap 5 pi fix.doc
http://slidepdf.com/reader/full/sap-5-pi-fixdoc 3/9
mewariskan satu contoh organisasi B66( *Badan 6saha 6nit (esa, 56( *5operasi
6nit (esa 3 B7I unit desa dalam 8ungsinya sebagai penyedia dana kredit. Pelajaran
lain dari Program Padi Sentra selain pembelajaran mengenai bahayanya penetapan
harga padi yang oleh petani terlalu rendah adalah pentingnya peranan saluran
pengkreditan yang baik serta perkembangan sta8 yang kompeten.
Pada tahun #'%& presiden Soekarno menjalankan gerakan mengganti beras
dengan jagung. (apat dilihat dari penerimaan jatah Pegawai !egeri sipil 3 Militer
yang semula memperoleh jatah beras menjadi 94: beras dan 04: jagung. Program ini
mengalami banyak kesulitan, mulai dari penyaluran hingga reaksi negati8 dari
masyarakat sehingga dihentikan, dari program tersebut dapat mendapat pembelajaran
dimana setiap penyedia jagung atau bahan makanan lainnya selain beras, dimana untuk
memenuhi kekurangan beras, perlu direncanakan dengan lebih matang agar dapat
berjalan dengan baik.
Pada tahun #'%&, program penyuluhan yang di lakukan para mahasiswa akultas
Pertanian 6ni)ersitas Indonesia yang kemudian menjadi Institut Pertanian Bogor,
merupakan sumber inspirasi bagi berkembangnya Program Bimas *Bimbingan
Massal. Program ini memberikan kerangka dasar organisasi program intensi8ikasi
produksi padi. Program Bimas yang di perluas di mulai #'%; dan menjadi terkenal
karena semboyan Panca 6saha, yakni lima cara ke arah usaha tani yang baik. 5elima
cara ini mencakup penggunaan dan pengendalian air yang lebih baik, penggunaan bibit
pilihan, pupuk dan pestisida, cara bercocok tanam yang baik dan koperasi yang kuat.
Panca 6saha justru tidak menekankan aspek ino)asi seperti yang di cetuskan dalam
program penyuluhan percontohan Bimas sebelumnya. (alam program ini para
mahasiswa penyuluh hidup dan bekerja bersama-sama dengan petani di desa-desa.
Sewaktu pemerintahan orde Baru memegang kekuasaan, sector perberasan di
Indonesia berada dalam keadaan menyedihkan. Produksi beras di jawa hanya 0 persen
lebih tinggi dari produksi tahun #'4;. Hasil beras per hektar di Indonesia tidak
menunjukan kenaikan selama sepuluh tahun. 5enaikan produksi bersumber dari luar
/awa kenaikan rata-rata sebesar # persen setahun karena perluasan areal produksi.
Menurunya kesediaan beras perkapita dari #19 kg dalam tahun #'%1 menjadi '0 kg
dalam tahun #'%4. Produksi ubi jalar tidak mengalami kenaikan dan hanya produksi
jagung yang melebihi tingkat pertumbuhan penduduk.
Selama tahun #'%1an, lebih dari satu juta ton beras di impor setiap tahun ke
dalam negeri. (alam tahun #'%4 harga nominal beras adalah seratus kali harga beras3
7/23/2019 sap 5 pi fix.doc
http://slidepdf.com/reader/full/sap-5-pi-fixdoc 4/9
tahun #'%1 dan harga bahan makanan lainya menunjukan kenaikan hamper sama
dengan harga beras. 5arena menciutnya cadangan de)isa impor beras menurun menjadi
011.111 ton dalam tahun #'%4. Satu-satunya titik cerah dengan situasi pangan adalah
adanya kemungkinan menaikan produksi beras melalui program Bimas.
III Kebijaksanaan Pangan dan Sektor Pertanian pada Pemerintahan Orde Baru
Sejak awal, pemerintahan rde Baru menyadari pentingnya penyediaan beras
yang cukup. (alam usaha memperbaiki pelaksaan program Bimas, beberapa
kebijaksanaan baru diambil untuk mempermudah pembiayaan sarana
produksi,memerlukan bantuan usahanya dalam memenuhi kebutuhan dana para petani.
Pada pertengahan #'%%, 5olognas satu badan yang baru dibentuk untuk menangani
masalah logistic distribusi barang-barang kebutuhan pokok. Pada waktu itu, de)isa
yang tersedia untuk mengimpor pupuk masih sangat terbatas dan system distribusinya
tidak e8isien. 5arena terbatasnya de)isa, impor beras juga terhambat. 5arena tidak
mencapai tingkat yang diperlukan Bimas kemudian dibubarkan pada tahun #'%9 dan
diganti dengan Bulog.
Pada tahun #'%9 panen ternyata gagal dan produksi menurun drastis akibat
kekeringan yang melanda 2sia "enggara. Harga beras melonjak tinggi karena
minimnya persediaan beras. Saat itu terjadi krisis beras. 2da sebuah perusahaan swasta,
Mantrust, mendirikan pabrik beras, tapi gagal karena beras itu terbuat dari tepung
gandum yang dibentuk menyerupai beras, tetapi setelah dimasak beras itu menyerupai
bubur bukan nasi.
Pada tahun #'%$ diadakan perubahan kebijaksanaan beras pemerintah, dan
perubahan ini merupakan awal kebijaksanaan harga produksi dan mengimpor beras.
Pada waktu itu dicetuskan <rumus "ani= yang dijadikan pegangan dalam pelaksanaan
kebijaksanaan harga.
Program Bimas terus dikembangkan dan disempurnakan. Pemerintah menerapkan
gotong-royong disamping Bimas Biasa pada awal musim tanam #'%$. Pemberian kredit
dan distribusi memberikan pestisida kepada petani dilaksanakan atas dasar kontrak
dengan perusahaan-perusahaan asing. Pembayaran >perusahaan-perusahaan asing atas
pelaksanaan program ini dan Bulog menerima pembayaran dalam bentuk gabah melalui
kepala desa.
(isamping kebijaksanaan yang ditujukan untuk meningkatkan produksi beras,
pemerintyah juga melancarkan program 5eluarga Berencana !asional dengan tujuan4
7/23/2019 sap 5 pi fix.doc
http://slidepdf.com/reader/full/sap-5-pi-fixdoc 5/9
mengurangi tingkaty 8ertilitas penduduk, dengan demikian lajju pertumbuhan
kebutuhan manusia akan bahan makanan beras jug adapt dikekang.
Setelah dicapainya swasembada beras di tahun #'$;, perekonomian Indonesia
mengalami kemajuan pesat yang semu, sehingga akhirnya dilanda krisis pada tahun
#''9?#''$. Seja@k itu sampai dengan pergantian pemerintah kepresidenan Habibie,
Presiden Aus (ur, dan Presiden SB, kebijaksanaan pangan telah dikelabui oleh
kebijjaksanaan perbaikan ekonomi masa krisis.
5ondisi ini diperburuk oleh adanya kon)ersi lahan subur di /awa, sehingga
pertumbuhan produksi padi agak melandai. !amun demikian, terobosan alam
meningkatkan produksi padi terus diusahakan, meskipun kon)ersi lahan terus
berlangsung. Berbagai studi menunjukkan bahwa lahan sawah merupakan sumber
utama produksi padi.
Pada tahun 011$, Indonesia dinyatakan sebagai negaa yang berswasembada
beras. Pencapaian status swasembada beras pada saat itu karena pada saat itu dunia
tengah mengalami krisis pangan. Saat itu, produksi pangan dunia menurun dan
harganya bergejolak naik.
Stok beras di dalam negeripun bertambah. 5emampuan ekspor ini telah
mengubah Indonesia yang sebelum program re)italisasi pertanian masih impor beras,
kini sudah tidak impor lagi. "anaman pangan lainnya seperti ubi jalar, kacang tanah,
kacang kedelai, dan kacang hijau juga membantu ketahanan pangan Indonesia di masa
mendatang walaupun tidak terjadi peningkatan produksi yang berarti untuk komoditas
tersebut.
IV Pembangunan Tanaman on Pangan
Pembahasan sampai sejauh ini ter8okus pada kebijaksanaan tanaman pangan,
sehingga memberikan kesan bahwa sektor pertanian di Indonesia adalah pangan saja.
Hal ini merupakan tidak tepat. Pada tanaman pangan pun tidak hanya padi, melainkan
juga meliputi tanaman jagung, kedelai, kacang tanah, ubi kayu, dan tanaman pangan
lainnya.
"anaman non pangan meliputi tanaman mangga, jeruk, teh, tembakau, kelapa,
kelapa sawit, panili, kakao *cokelat, karet, lada, dan sebagainya. "anaman non pangan
ini sering juga disebut tanaman tahunan, tanaman perkebunan, tanaman pohon, tanaman
kas. Perkembangan tanaman non pangan ini pada penjajahan Belanda diserahkan
kepada perusahaan besar perkebunan milik swasta belanda, dan untuk perkebunan5
7/23/2019 sap 5 pi fix.doc
http://slidepdf.com/reader/full/sap-5-pi-fixdoc 6/9
rakyatnya boleh dikatakan dibiarkan berkembang sendiri. "anaman perkebunan ini
tumbuh di ladang *lahan kering karena kurangnya perhatian pemerintah, dan banyak
ladang milik rakyat terlantar kosong tidak ditanami. Setelah kira-kira pertengahan
#'91an, ketika tanaman pangan padi telah mendapatkan perhatian yang serius dari
pemerintah barulah tanaman non pangan tersebut diperhatikan pemerintah. 5alau di
departemen Pertanian terdapat (irektorat Pangan dan (irektorat "anaman Perkebunan,
sementara (irektorat Pangannya sangat sibuk mengurus perkebunan Bimas-Inmas,
maka (irektorat "anaman Perkebunan pun tidak bisa berpangku tangan saja. mereka
juga mengembangkat bibit unggul dan tanaman perkebuna baru di antaranya, tanaman
kakao, panili, jeruk, kelapa, kelapa sawit dan sebagainya. Bibit unggul ini juga
disuntikkan kepada masyarakat dengan bantuan kredit, sehingga dikenal dengan
adannya 7P" *7encana Pengembangan "anaman kspor. 6ntuk di daerah Bali dan
daerah lainnya, tanaman perkebunan yang menonjol adalah cengkeh dan panili.
5alau dalam hal padi dibentuk lembaga pemasarannya *seperti gudang,
transportasi, lembaga keuangan, dan lain-lain oleh pemerintah, tidak demikian halnya
dengan pemasaran untuk tanaman pohon. Setelah produksi berhasil ditingkatkan
dengan sangat dramatis, masalah pemasarannya terserah kepada rakyat. /adi panen
yang berlimpah itu ternyata agak terlantar. timbul gagasan untuk membuat pabrik rokok
baru agar cengkeh rakyat tertampung , juga gagasan mendirikan badan penyangga
harga untuk komoditas tertentu. ang telah terbentuk atas inisiati8 swasta adalah BPPC
*badan penyangga pemasaran cengkeh. namun oleh karena masalah keuangan dan
teknis lainnya, BPPC tidak mempunyai kemampuan yang memadai untuk menangani
masalah pemasaran cengkeh. 2khirya kepada para petani disarankan untuk menebang
pohon cengkehnya dengan biaya sendiri untuk menjaga agar harga tetap stabil.
Mengenai kebijakan pemasaran ini, mungkin ada baiknya kita membandingkan
cara yang dilakukan di !egara lain. Misalnya di BraDilia pada saat panen kopi raya,
produksi kopi melonjak dengan tajam. Pada saat itu pemerintah BraDilia membeli kopi
rakyat dan dibuang ke laut hanya untuk mempertahankan harga. Berbeda halnya dengan
di !egara maju ropa dan 2merika Serikat, dimana pada saat kelebihan produksi
pemerintah membeli hasil produksi rakyat, untuk kemudian, karena tidak ada pembeli
potensial maka disumbangkan ke luar negeri. Itulah sebabnya kita mengenal dan
melihat adanya konsumsi susu gratis untuk siswa sekolah dasar, yang tidak lain
merupakan sumbangan !egara maju karena kelebihan produksi. /adi di !egara maju,
stabilitas harga untuk tanaman perkebunan ditangani oleh pemerintah baik dengan cara6
7/23/2019 sap 5 pi fix.doc
http://slidepdf.com/reader/full/sap-5-pi-fixdoc 7/9
membuang ke laut *BraDilia, ataupun disumbangkan ke !egara miskin *2merika
Serikat, namun di Indonesia karena kesulitan dana maka diserahkan kepada petani
sendiri.
Sesungguhnya, dengan laju pertumbuhan sekitar;-4: per tahun subsector
perkebunan adalah salah satu subsector yang mengalami pertumbunan yang konsisten,
baik ditinjau dari areal maupun produksi. Secara keseluruhan areal perkebunan
meningkat dengan laju 0,%: per tahun. pada periode 0111-011&, misalnya total areal
pada tahun 011& mencapai #%.& juta ha. (ari beberapa komoditas perkebunan yang
penting di Indonesia *karet, kelapa sawit, kelapa, kopi, kako, the, dan tebu, kelapa
sawit, karet kakao malah tumbuh lebih pesat dibandingkan tanaman perkebunan
lainnya, yakni dengan laju pertumbuhan rata-rata di atas 4: per tahun *tabel 4.&.
Pertumbuhan yang pesat dari ketiga komoditas tersebut pada umumnya berkaitan
dengan tingkat keuntungan pengusahaan komoditas tersebut relati8 lebih baik dan juga
kebijakan pemerintah untuk mendorong perluasan areal komoditas tersebut. CP dari
kelapa sawit dan karet merupakan dua komoditas yang mempunyai kontribusi yang
dominan. Pertumbuhan produksi komoditas kakao dan kopi juga relati8 pesat pada
periode tersebut. Meningkatnya harga-harga produk perkebunan sejak 011& merupakan
salah satu 8aktor pendorong peningkatan produk tersebut.
V Perubahan Struktur !konomi
2. Peran Sektor Pertanian
Pada awal kehidupan suatu negara pasti mempunyai sektor pertanian yang
mendominasi. Pengan pembangunan ekonomi, peran ekonomi sektor pertanian
biasanya mengalami penurunan dibarengi makin meningkatnyaperan sektor lain,
terutama sektor industri. leh karena itu perubahan struktur perekonimian satu
negara biasanya dimulai dengan sektor pertanian kemudian sektor industri dan
jasa.
#. Menyediakan surplus pangan yang semakin besar kepada penduduk yang
kian meningkat. /ika output meningkat karena meningkatnya produkti)itas,
maka pendapatan para petani meningkat. 5enaikan pendapatan per kapita
akan sangan meningkatkan permintaan pangan. Peningkat laju pertumbuhan
penduduk akibat dari penurunan angka kematian penduduk dan penurunan
angka kesuburan akan meningkatkan permintaan akan bahan makanan juga
meningkat karena perkembangan penduduk di kota E kota dan kawasan7
7/23/2019 sap 5 pi fix.doc
http://slidepdf.com/reader/full/sap-5-pi-fixdoc 8/9
industri. (engan mempertimbangkan 8aktor ini maka kenaikan output
bahan makanan di sektor pertaninan seharunya melaju lebih cepat daripada
laju pertumbuhan permintaan akan bahan makanan.
0. Meningkatkan permintaan akan produk industri dengan demikian
mendorong keharusan diperluasnya sektor sekunder dan tersier. 5enaikan
daya beli daerah pedesaan, sebagai akibat surplus pertanian, merupakan
perangsang kuat terhadap perkembangan industri.
&. Menyediakan tambahan penghasilan de)isa untuk import barang modal
bagi pembangunan bagi pembangunan melalui ekspor hasil pertanian.
5ebanyakan negara berkembang mengkhususkan diri pada beberapa barang
pertanian untuk ekspor.
;. Meningkatkan pendapatan desa untuk dimobilisasi oleh pemerintah
*tabungan. Setiap negara memerlukan sejumlah besar modal untuk
membiayai pembangunan, perluasan in8rastruktur, pengembangan industri
dasar, dan industri berat.
4. Memperbaiki kesejahteraan masyarakat pedesaan. 5enaikan pendapatan
daerah pedesaan sebagai akibat surplus hasil pertanian cenderung
memperbaiki kesejahteraan daerah pedesaan.
B. Perubahan Struktur
Besarnya sumbangan dari berbagai macam sektor perekonomian terhadap
penghasilan nasional atau terhadap produk domestik bruto akan mengakibatkan
terjadinya perubahan struktur perekonomian. Misalnya, negara agraris yang
perekonomiannya lebih besar di dukung oleh sektor pertanian. Begitupun dengan
negara yang mendapat sebutan negara industri tentunya sumbangan sektor
industri yang menonjol di negara tersebut. Contohnya negara Singapura yang
melakukan perubahan terhadap struktur perekonomiannya dari negara agraris ke
negara jasa. Hal demikian juga terjadi di Bali, yang dari sektor agraris ke sektor
jasa.
Tabel Produk "omestik Bruto menurut Sektor Asal #dalam $%
#'%1 #'99 0119 *2gustus
#. Pertanian, Pertambangan, dan Penggalian 49,% ;%,' 00,4
0. Industri Pengolahan $,; ##,' 09,;
&. /asa *Fistrik, 2ir, Aas, 5onstruksi,
Pengangkutan, Perdagangan, dan /asa Fain
&;,1 4&,0 41,#
/umlah #11 #11 #11
8
7/23/2019 sap 5 pi fix.doc
http://slidepdf.com/reader/full/sap-5-pi-fixdoc 9/9
SumberG #'%1 dan #'99 dari 2.Booth dan P.Mc Cawley, "abel #.0, hal % *diolah 0119
*2gustus BPS seperti pada BI FPI 0119, "abel 0.9 *diolah.
(ata mengenai sumbangan masing-masing sektor *pertanian, industri pengolahan,
dan jasa dalam Pembentukan Produk (omestik Bruto di Indonesia untuk tahun #'%1,
#'99, dan 0119 *2gustus. (ari data tersebut dapat dikatakan bahwa peran sektor
pertanian dalam pembentukan Produk (omestik Bruto telah mengalami penurunan dari
49,%: pada tahun #'%1 menjadi ;%,': pada tahun #'99 dan akhirnya hanya menjadi
00,4: pada tahun 0119 *2gustus. Sedangkan sumbangan sektor industri terus
mengalami kenaikan dari $,;: pada tahun #'%1, telah menjadi ##,': pada tahun #'99,
dan sekarang ini telah mencapai lebih dari 09: sektor industri yang paling menonjol
adalah pada masa akhir pemerintahan Soeharto sampai sekarang, yakni setelah tahun
#'$1an. /ika di perhatikan tabel diatas, peran sektor jasa tertinggi pada tahun #'99
yaitu sebesar 4&,0:. 2ngka ini tidaklah negara Indonesia adalah negara jasa sejak
#'99. /adi, kesimpulannya Indonesia sudah memasuki masa negara industri.
2da alternati8 lain untuk melihat perubahan struktur ekonomi satu negara yaitu
dengan melihat jumlah atau persentase angkatan kerja pada masing-masing sektor.
!amun alternati8 ini sering membingungkan penggunanya, karena serapan sektor
industri yang sangat pelan terhadap tenaga kerja, karena teknologi yang dipakai adalah
teknologi padat modal.
9