sampah jakarta tambah info, diskusi publik 030817 ut slideshare
TRANSCRIPT
Page 1 of 11
Sampah Jakarta, Peluang Pengelolaannya bagi Swasta;
Diskusi Publik 3 Agustus 2017
(Plus tambahan info dari komentar di Facebook & Kliping berita)
oleh Riza V. Tjahjadi
Biotani & Bahari Indonesia/ Walhi Jakarta
Mensiasati peran swasta terhadap pengelolaan sampah dalam RPJM Daerah (RPJMD) DKI
Jakarta melalui diskusi publik adalah salah satu upaya kalangan masyarakat sipil untuk
memberikan masukan bagi gubernur terpilih pasangan Anies dan Sandiaga Uno.
Berikut ringkasan pendapat narasumber diskusi tersebut di resto KFC Cikini di Jakarta Pusat.
Riza V. Tjahjadi
Meringkas makalah presentaSI saya karena tidak tersedia alat penyaji slide show. lengkapnya
materi makalah tersedia di
Page 2 of 11
https://www.slideshare.net/biotani/sampah-jakartausulgenjot-pengelolaan-di-tempat-kepada-tim-
sinkronisasi-aniessandiaga-unoo-diskusi-publik-030917
Oh. ya, koreksi hal. 38 pada makalah di atas. Teks: Pasal 44 UU No. 16 tahun 208
semestinya tertulis: Pasal 44 UU No. 18 tahun 2008.
Lalu pembicara berikutnya:
Tim Sinkronisasi Anies-Sandi oleh Denny Iskandar, mewakili Boy Sadikin
1. Perlu regulasi utk komunitas dlm pengelolaan sampah. Mis. Soal titik/ lokasi, wadah buang
dsb.
2. Perlu segera ITF dibangun oleh gubernur saat ini.
Nah, tim ini beda dng tim pakar Anis-Sandi (Irvan Pulungan Cs). Upppsss.... bakal rame, 'tuh,
perang internal di tim sinkronisasi Anies Sandi>
Lalu, pulau reklamasi dapat juga dijadikan TPA sampah Jakarta.
Ia juga mendukung gagasan pembuangan sampah rumah tangga Jakarta ke sebuah pulau di
kepulauan Seribu sebagaimana ide Pandapotan Sinaga anggota Komisi D DPRD DKI. Ia bahkan
Page 3 of 11
akan mengugganak teknologi untuk tangkap debu (fly ash) dari cerobong PLTU Muara Karang
menjadi briket. Briket itu, nantinya, digunakan untuk memperkuat dasar pulau sampah itu.
Nah…!
(lihat juga Lampiran di bawah: Politisi PDIP Usul Agar Sampah DKI Dibuang Ke
Kepulauan Seribu)
Amir Hamzah, analis Keb. Publik DKI
Tidak ada pergub soal angkut sampah
Pembangunan sebagai gerakan, dan diharapkan akan lebih teologis untuk gantikan pembangunan
yang sekuler Jkw-Ahok s/d Ahok-Jarot
Keharusan membangun ITF itu ada dalam RPJMD Pemprov DKI Jakarta
TPST Bantargebang oleh swasta dananya 280 mil, tapi swakelola 400 mil. So, pro-swastanisasi
adalah agendanya; dan dia otak dari agenda diskusi publik ini.
Pandapotan Sinaga anggota Komisi D DPRD DKI
Ide membuat TPA di salah satu pulau di Kep. Seribu (lihat juga Lampiran di bawah: Politisi
PDIP Usul Agar Sampah DKI Dibuang Ke Kepulauan Seribu)
Ia setuju dengan pembangunan dan operasionalisasi ITF dalam pengelolaan sampah.
Tetapi Pandapotan ngacir waktu sessi tanya-jawab.
Asep Kuswanto, kepala UPTD Bantargebang Bekasi mewakili Kepala Dinas LH DKI
Jakarta
Sampah yang masuk ke Bantargebang sebesar 6.500 s/d 6.700 ton yg belum terangkat ada sekitar
300 ton per hari
Swakelola Rp 165 milyar, dan itu untuk operasional di Bantargebang
Kompensasi kepada pemkot Bekasi sebsar 70 milyar, naik 100% sebelumnya Rp 35milyar
Page 4 of 11
Sudah diteken MoU antara Jakpro dan+ Fortum utk ITF Sunter pada Desember 2016 yl
Tercatat sebanyak 500 kawasan yang ada penyedia jasa angkut sampah
Asep Kuswanto senada dengan Waljak, menyatakan yaitu bahwa pengelolaan sampah tidak
harus memakai insinerator.
Riza V. Tjahjadi
Sampah dalam #RPJMDJakarta pada diskusi publik: menatap peran swasta dalam pengelolaan
sampah rumah tangga di ibukota. Nah, begini kata akhir usulan saya, mewakili #WalhiJkt. Yaitu:
Kurangi sampah rumah tangga, dan gantilah (replace) sampah misalnya stirofoam; jadi bukan
hanya 3R, tetapi 4R. Anjuran kurangi sampah rumah tangga itu lewat lewat kampus & mapala di
Jakarta. Juga terdapat peluang bisnis dari sampah Hotel&resto, bandara dan pelabuhan.
Dan, juga: Cegat soal bagaimana pengelolaan sampah di gedung apartemen dan tempat umum
lainnya dalam sidang KPA, komisi Penilai Amdal yang diadakan oleh dinas LH DKI Jakarta.
Lalu, ingatkan menteri LHK untuk segera teken payung hukum kantung belanja plastik berbayar
dalam bentuk SK menteri. Karena SK akan ditujukan bukan hanya untuk toko modern 2017 dan
psr tadisional 2018.
Akhirnya saran saya, pengelolaan sampah di #TPSTBantargebang Bekasi sudah harus
ditransformasikan menjadi #TPARegional. Krn yg dng hitungan tinggi 30mtr sistem open
dumping maka usianya tinggal 7 thn lagi. Sedangkan situasi dewasa ini sampah sudah sebanyak
6.500-6.700 ton perhari sampah ibukota yang masuk ke TPST itu. TPA regional utk sampah
Jakarta digabung sampah pemkot dan pemkab Bekasi. Dan sistem open dumping itu melanggar
UU Pengelolaan Sampah, cq Pasal 44
Page 5 of 11
Lihat juga saran/ usul tertulis di
https://www.slideshare.net/biotani/sampah-jakartausulgenjot-pengelolaan-di-tempat-kepada-tim-
sinkronisasi-aniessandiaga-unoo-diskusi-publik-030917
Isinya
Saran/ Usul
Terdapat banyak peluang bagi masyakarat, juga korporat untuk turut mengelola sampah di
timbulannya.
1. Pendampingan untuk upaya pengurangan jumlah sampah pada sumbernya.
2. Pelatihan daur-ulang, dan daur guna, khususnya pengembangan disain yang kreatif bagi
produk sampah yang akan didaur-ulang, atau daur-guna.
3. Revitalisasi unit pengolah kompos di Pasar Induk Buah dan Pasar Induk Sayuran di Kramat
Jati Jakarta Timur.
4. Pengadaan hingga oprasionalisasi unit-unit pengolah kompos di pasar Jaya di DKI Jakarta.
Page 6 of 11
5. Pengelolaan sampah di timbulan pada sumbernya di Hotel & Restoran, Bandara Soeta dan
Bandara Halim PK, Pelabuhan, dan pemukiman tertentu.
Upaya ini secara garis besar adalah membuka peluang/ mengajak semua pihak untuk
mengembangkan strategi Mencegah sampah Mengalir ke Laut, sekaligus mengurangi beban
jumlah/ volume sampah rumah tangga ke pembuangan sampah ke TPA/ TPST.
Terima kasih, 2 Agustus 2017
Tanggapan lajut dari akun Facebook saya
Asrul Hoesein
Asrul Hoesein Untuk regionalisasi pengelolaan sampah Jabodetabek, sdh pernah dulu masa
Sutiyoso/Foke, kalau tdk salah thn. 2004. Pemda Bekasi, Kota Bogor, Tangerang, Depok, Kab.
Bogor, Kab.Tangerang dan Provinsi DKI Jakart. Buat Kesepakatan Bersama Pengelolaan
Sampah dgn menindaklanjuti kesepakatan tsb melalui pendirian sekretariat bersama (sekber),
tujuan utamanya mendirikan Jabodetabek Waste Management Corporation (JWMC). Tapi
sepertinya batal, padahal Kab. Tangerang sdh siapkan lahannya di Jatiwaringin (skrg menjadi
TPA Kab. Tangerang).
Nah Tahun 2016. Tangerang Raya buat lagi MoU hal yg sama, tapi tdk tau follow upnya sampai
skrg. Soalnya #oknum pemda tdk mau lepas dan suka sekali monopoli.
Riza V. Tjahjadi
Riza V. Tjahjadi Mantab Bro Asrul Hoesein nanti kita goyang (lagi) jikalau gubernur terpilih
akan (tetap) memilih dan realisasikan tekno termal alias tungku bakar skala medium atau sebesar
apapun besarannya tetapi potensi dampak negatifnya kuat untuk meruyak kesehatan manusia di
sekitarnya :(
dsb.
#Sampah Jakarta akan di Kelola oleh Masyarakat secara mandiri
U n d a n g a n:
Page 7 of 11
_Diskusi Publik_
Oleh:
"KOMUNITAS JAKARTA BARU"
Dahulu era-Basuki Tjahya Purnama (Ahok) Jakarta mengenal 'Pasukan Oranye' yang merupakan
Petugas PPSU (Penanganan Prasarana dan Sarana Umum) yang bertugas mengelola Sampah di
DKI Jakarta.
*Kini bagaimana program Anies-Sandi dalam mengelola Sampah di DKI Jakarta?
*Juga terkait wacana bahwa Sampah akan di Kelola oleh Masyarakat secara mandiri bersama-
sama dengan Petugas PSPU.
Kupas tuntas dalam 'Dialog Publik' yang akan di selenggarakan, pada:
Hari/Tgl: Kamis, 3 Agt 2017
Waktu: 10.00 WIB
Tempat: KFC Cikini-Jakpus
Narasumber:
1. Bpk. Amir Hamzah. (Pengamat Kebijakan Publik)
2. Riza V. Tjahjadi (WALHI Jakarta)
3. Bpk. Panji Virgianto (Anggota DPRD DKI Jakarta)
4. Bpk. Boy Sadikin (Ketua Tim Sinkronisasi Anis-Sandi)
5. Bpk. Suharto (PT. Jak-Pro)
6. Bpk. Yuliedar (LSM KJB dan Aktivis Lngkungan Hidup)
Dipandu Oleh:
_Rahman Latuconsina_ (Moderator)
---o0o---
Page 8 of 11
Catam, sebagai pembanding dari sikap Wakadis LH DKI Jakarta dan Asep K, Kepada
UPTD Bantargebang Bekasi:
Incinerator Sampah Jangan Dianggap Momok dan Ditolak
Selasa, 14 Maret 2017 — 15:05 WIB
JAKARTA (Pos Kota) – Incinerator (alat pembakaran sampah) jangan dianggap sebagai momok
yang menakutkan sehingga warga selalu menolak jika di dekat permukimannya akan dibangun
Intermediate Treatment Facility (ITF). Pasalnya, seiring perkembangan zaman, kini teknologi
pembakaran sampah sangat ramah lingkungan, tidak ada asap maupun bau tak sedap.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Pusat Teknologi Lingkungan BPPT Rudy Nugroho dan
Wakil Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Ali Maulana Hakim pada acara diskusi
publik di kantor DPD-RI kawasan Kuningan, Jaksel, Selasa (14/3). Diskusi bertajuk: Darurat
Sampah Jakarta: Fakta dan Solusi digelar oleh Komite Pemantau Pembangunan ITF Jakarta yang
dihadiri puluhan unsur penggiat lingkungan hidup.
Rudy memaparkan di semua negara maju, pasti punya fasilitas ITF yang menggunakan teknologi
insinerasi. ―Bahkan di sejumlah kota besar di Jepang, terdapat fasilitas ITF di tengah
permukiman padat hunian. Masyarakatnya tidak ada yang mengeluhkan bau atau polusi lainnya.
Mereka menyadari hanya dengan teknologi modern lah pengelolaan sampah bisa sangat efektif.
Dari pengolahan itu sekitar 90 persen sampah bisa dimusnahkan tanpa bekas,‖ paparnya.
Wakadis LH Ali Maulana Hakim menambahkan bahwa Pemprov DKI sudah jauh hari
merencanakan pembangunan ITF Sunter, di Tanjung Priok, Jakut. ―Sempat terjadi kendala dalam
rencana pembangunan. Namun setelah melalui sosialisasi secara terus-menerus, pembangunan
ITF berkapasitas 2.000 toh samah/hari Insya Allah dapat direalisasi tahun ini,‖ papar Ali.
Volume sampah di Ibukota jumlahya begitu besar sekitar 7.000 M3/hari. Untuk itu Dinas LH
terus berupaya menekan timbulan sampah melalui pemberdayaan sampah. ―Kami terus
menggalakkan bank sampah, sosialisasi pemilahan sampah, memberdayakan sampah menjadi
barang produktif, dan sebagainya,‖ ujar Ali pada diskusi yang dipandu oleh pengamat perkotaan
Sugiyanto alias SGY.
Page 9 of 11
Wakadis LH Ali Maulana menerima kenang-kenangan dari panitia diskusi publik soal darurat
sampah. (Joko)
Pengelolaan sampah merupakan tanggung jawab semua pihak yakni pemerintah, swasta, dan
masyarakat. Untuk itu Dinas LH juga sedang melakukan pilot proyek pilah sampah di enam
wilayah kelurahan. ―Warga diwajibkan memilah sampah organik dan non-organik di rumah
masing-masing. Jika pemilahan tak dilakukan, maka sampah rumah tangga itu tidak diangkut,‖
papar Ali.
Pemilahan ini bertujuan untuk memudahkan kegiatan daur ulang sampah menjadi barang
produktif sekaligus mengurangi volume sampah yang dibuang ke PTST Bantar Gebang, Bekasi.
(Joko/win)
http://poskotanews.com/2017/03/14/incinerator-sampah-jangan-dianggap-momok-dan-ditolak/
Lampiran
Politisi PDIP Usul Agar Sampah DKI Dibuang Ke Kepulauan Seribu
Politik KAMIS, 03 AGUSTUS 2017 , 15:40:00 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
Page 10 of 11
RMOL. Pemerintah Kota (Pemkot) DKI Jakarta diminta untuk membangun pengelolaan sampah
di Kepulauan Seribu. Dengan demikian, Pemprov DKI tidak akan lagi bergantung dengan
Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang.
Usulan itu sebagaimana disampaikan anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Pandapotan Sinaga
saat Diskusi Publik dengan tema "Mensiasati Peranan Swasta Terhadap Pengelolaan Sampah", di
kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (3/8).
Menurutnya, kapasitas TPST Bantar Gebang memiliki batasan tertentu. Selain itu, lokasi TPST
juga berada di luar ibukota, sehingga harus ada pilihan lain untuk membuang sampah, sebelum
Intermediate Treatment Facility (ITF) rampung dibangun.
"Bisa juga dikembangkan pengelolaan sampah di Kepulauan Seribu, buat satu pulau untuk
sampah," usulnya.
Menurut politisi PDIP ini, jika pengelolaan sampah dilakukan di Kepulauan Seribu, maka bisa
mengurangi dampak sosial terhadap masyarakat. Karena tidak berhubungan langsung dengan
permukiman warga.
"Sampah bisa diangkut menggunakan kapal tongkang, sambil menunggu ITF dibangun. Jadi
Jakarta tidak tergantung terus dengan Bantar Gebang. Di sana juga tidak mempengaruhi
masyarakat," pungkasnya seperti diberitakan RMOLJakarta. [ian]
http://politik.rmol.co/read/2017/08/03/301513/Politisi-PDIP-Usul-Agar-Sampah-DKI-Dibuang-
Ke-Kepulauan-Seribu-
Nah komentar saya di akun saya di Facebook 4 Agustus 2017
Baca juga komentar saya di akun Puput TD Putra: http://politik.rmol.co/.../Politisi-PDIP-Usul-
Agar-Sampah... Mantab..! dan wakil rakyat itu 'dah bermental Orde Baru. Punya suara, biarpun
OMDO, tapi gak punya telinga... dalam sessi tanya-jawab dia ngacir biarpun saya kritik,
setengah teriak: Ngacir, gak mau didebat. Tapi... Nah, ini, dia yang disembunyikan oleh
wartawan: Denny Iskandar, yang mewakili Boy Sadikin: dia malah menimpali, biarpun PS dah
ngacir, yaitu merevisi soal kapal tongkang antara bobot kapal tongkang dan volume sampah yang
akan diangkut tongkang; revisi kalkulasi. Maklum dia mantan pegawe BPPT..Dah, gitu aja?
TIDAK. karena yang diumpetin: Denny sarankan agar flyash dari PLTU (batu bara) Muara
Karang akan didaurguna, yg nantinya jadi briket, dan akan dipakai sebagai tambahan/ perkuatan
fondasi pulau sampah itu..Nah, apa benang merahnya? Lagi? Yaaaa..! Denny punya ide untuk
manfaatkan pulau reklamasi yang sudah jadi tapi dihentikan (gubernur baru nanti) agar dijadikan
TPA... Naahhh... jelas 'kali konspirasi penyelenggara debat publik dan wartawan untuk hantam
PDIP (bukan PDIP Putih alias yg nge-grup ke Boy S). Klo jurnalis tulen, maka angkatlah ide
Page 11 of 11
atau issue pemanfaatan pulau reklamnasi dari Tim Sinkronisasi AS... ya, begitulah realita di
media online RMOL. saya cuma imbuhi saja karena akun imil saya lg bermasalah sehingga
masih belum saya unggah gambaran situasi diskusi publik kemaren.