sam bab 3

6
Semakin kompetitifnya persaingan bisnis pada saat ini mendorong perusahaan untuk memilih strategi yang tepat supaya dapat menyesuaikan diri dan mempertahankan usahanya dengan situasi bisnis yang terus berubah-ubah. Salah satunya denga manajemen biaya yang baik guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan. Melalui strategic cost management perusahaan dapat mengembangkan dan mengidentifikasi strategi yang unggul yang akan menghasilkan keunggulan bersaing yang berkelanjutan.Dalam menciptakan keunggulan bersaing yang berkesinambungan terdapat dua strategi umum yang biasa digunakan, pertama cost leadership,digunakan untuk mencapai biaya relatif rendah jika dibandingkan dengan kompetitor yang dicapai melalui pendekatan seperti skala ekonomi dalam produksi, experience curve effects , tight cost control ,dan meminimalkan biaya di area-area tertentu seperti research and development, servis, dan iklan. Kedua strategi diferensiasi, berfokus bagaimana konsumen merasakan atau menerima suatu produk atau jasa sebagai sesuatu yang “baru” atau unik yang dicapai dengan pendekatan seperti brand loyalty , superior costumer service , dealer network , fitur dan desain produk , atau teknologi . Pada kenyataannya banyak perusahaan memilih tidak hanya satu strategi umum,tetapi kombinasi dari kedua strategi umum tersebut.Proses untuk memilih kombinasi yang tepat dari strategi umum tersebut dinamakan strategic positioning yang bertujuan untuk menciptakan dan mempertahankan competitive advantage. Di dalam kerangka kerja strategic cost management, memanajemen biaya yang efektif membutuhkan pemahaman yang luas dengan menggunakan

Upload: rinimarza

Post on 12-Jul-2016

224 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

seminar akt manajemen

TRANSCRIPT

Page 1: sam bab 3

Semakin kompetitifnya persaingan bisnis pada saat ini mendorong perusahaan untuk memilih

strategi yang tepat supaya dapat menyesuaikan diri dan mempertahankan usahanya dengan

situasi bisnis yang terus berubah-ubah. Salah satunya denga manajemen biaya yang baik guna

meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan. Melalui strategic cost management

perusahaan dapat mengembangkan dan mengidentifikasi strategi yang unggul yang akan

menghasilkan keunggulan bersaing yang berkelanjutan.Dalam menciptakan keunggulan bersaing

yang berkesinambungan terdapat dua strategi umum yang biasa digunakan, pertama cost

leadership,digunakan untuk mencapai biaya relatif rendah jika dibandingkan dengan kompetitor

yang dicapai melalui pendekatan seperti skala ekonomi dalam produksi, experience curve effects

, tight cost control ,dan meminimalkan biaya di area-area tertentu seperti research and

development, servis, dan iklan. Kedua strategi diferensiasi, berfokus bagaimana konsumen

merasakan atau menerima suatu produk atau jasa sebagai sesuatu yang “baru” atau unik yang

dicapai dengan pendekatan seperti brand loyalty , superior costumer service , dealer network ,

fitur dan desain produk , atau teknologi . Pada kenyataannya banyak perusahaan memilih tidak

hanya satu strategi umum,tetapi kombinasi dari kedua strategi umum tersebut.Proses untuk

memilih kombinasi yang tepat dari strategi umum tersebut dinamakan strategic positioning yang

bertujuan untuk menciptakan dan mempertahankan competitive advantage.

Di dalam kerangka kerja strategic cost management, memanajemen biaya yang efektif

membutuhkan pemahaman yang luas dengan menggunakan analisis value chain. Analisis ini

lebih menitikberatkan pada eksternal perusahaan yang berbanding terbalik dengan akuntansi

manajemen tradisional yang lebih menekankan kajiannya pada internal perusahaan. Analisis ini

mencakup aktivitas yang terjadi karena Hubungan internal, hubungan di antara kegiatan yang

dilakukan dalam bagian rantai nilai perusahaan,dan hubungan eksternal yaitu menjelaskan

hubungan kegiatan rantai nilai perusahaan yang dilakukan dengan pemasok dan

pelanggannya.Aktivitas ini merupakan kegiatan yang terpisah,tetapi sangat tergantung satu sama

lain.Singkatnya analisis value chain mendukung keunggulan kompetitif perusahaan dengan

membantu menemukan peluang untuk menambah nilai bagi pelanggan dengan cara menurunkan

biaya produk atau jasa.

Aktivitas organisasi dalam strategic cost management terdiri atas dua jenis: pertama, aktivitas

struktural,aktivitas yang mendasari struktur ekonomi organisasi,driver aktivitas ini disebut

Page 2: sam bab 3

structural cost drivers sebagai pemicu biaya terhadap kelompok produk tertentu yang meliputi :

Scale (seberapa besar investasi yang dipakai dalam proses produksi), Scope (tingkat integrasi

secara vertikal.Tingkat integrasi secara horizontal lebih terkait dengan scale), Experience (berapa

kali perusahaan mempunyai pengalaman yang sama seperti sebelumnya), Technology (teknologi

proses apa yang digunakan perusahaan dalam kaitannya dengan value chain

perusahaan),Complexity (seberapa luas/ banyak rangkaian produk dan layanan yang ditawarkan

kepada konsumen).Kedua aktivitas prosedural (pelaksanaan), aktivitas yang secara langsung

berhubungan dengan kemampuan perusahaan untuk mewujudkan suksesnya,driver aktivitas ini

dinamakan executional cost drivers meliputi : Work force involvement (participation),komitmen

sumber daya terhadap continuous improvement,Total quality management (kemampuan

mencapai kualitas produk dan proses yang baik),Capacity utilization (pilihan skala yang

memungkinkan dalam konstruksi perusahaan),Plant layout effieciency (seberapa efisien layout

perusahaan terhadap norma-norma yang berlaku) ,Product configuration (seberapa efektif desain

dan formulasinya),Exploiting linkages with suppliers and/ or customers per the frim’s value

chain.

Konsep value chain berbeda dengan konsep value added. Value added merupakan analisis nilai

tambah yang dimulai dari saat pembelian bahan baku sampai dengan produk jadi yang lebih

menekankan pada pertumbuhan nilai produk selama proses di dalam perusahaan.Semua biaya

yang tidak bernilai tambah akan dihilangkan yang mengakibatkan kerugian pada perusahaan

karena analisis yang terlalu lambat dimulai dan terlalu cepat selesai.Analisis dimulai saat bahan

baku dibeli dan tanpa memperhatikan aktivitas value-creating yang dilakukan oleh pemasok

bahan baku.Analisis berakhir saat produk selesai diproduksi dan mengabaikan proses distribusi

serta penanganan produk setelah sampai di tangan konsumen.Hal ini akan menghilangkan

kesempatan perusahaan untuk mengeksplorasi hubungannya dengan pemasok dan konsumen

guna memantapkan posisinya dalam persaingan. Tidak seperti value added, value chain melihat

berbagai macam aktivitas di dalam perusahaan saling berhubungan satu sama lain. Contohnya

pemilihan waktu untuk kegiatan promosi (salah satu aktivitas value chain) akan sangat

mempengaruhi jumlah produksi (value chain lainnya). Manajemen biaya stratejik menekankan

pentingnya suatu focus internal dan kebutuhan untuk mengenali dan memanfaatkan baik

hubungan internal maupun eksternal.

Page 3: sam bab 3

Manajemen biaya daur hidup (life cycle cost management) biasanya mengacu pada kelompok

produk secara keseluruhan,tetapi dapat pula mengacu pada bentuk khusus dan merek atau model

khusus. Sudut pandang pemasaran menggambarkan daur hidup sebagai pola penjualan umum

dari suatu produk saat produk tersebut melalui tahapan daur hidup yang berbeda mulai dari

pengenalan(ditandai dengan kegiatan pra produksi dan mulai produksi dimana fokusnya adalah

memperoleh kedudukan dalam pasar), pertumbuhan(periode dimana penjualan meningkat),

mapan(ketika produk kehilangan penerimaan pasar dan penjualan mulai menurun) ,dan

penurunan (kemiringan pada tahap mapan menjadi netral dan kemudian menjadi negative). Sudut

pandang produksi mendefinisikan tahapan daur hidup berdasarkan perubahan dalam jenis

kegiatan yang dilakukan: kegiatan penelitian dan pengembangan, kegiatan produksi, dan

kegiatan logistik. Sudut pandang produksi menekankan biaya daur hidup yang berhubungan

dengan produk untuk seluruh daur hidupnya.

Penerapan just in time dalam perusahaan akan menghasilkan perbaikan penting, seperti mutu

yang lebih baik, meningkatkan produktivitas, mengurangi waktu tunggu, mengurangi persediaan

dalam jumlah besar, mengurangi waktu penyetelan, menurunkan biaya produksi, dan

meningkatkan laju produksi.Tujuan dari pemanufakturan just in time adalah untuk

mengeliminasi buangan dengan memproduksi produk hanya ketika dibutuhkan dan hanya pada

jumlah yang diminta oleh pelanggan.Hubungan mitra dengan pemasok tidak dipilih hanya

berdasarkan harga,tetapi kinerja mutu untuk mengirimkan saat dibutuhkan dan komitmen

merupakan pertimbangan penting dalam just in time. memanfaatkan hubungan pemasok dengan

menegosiasikan kontrak jangka panjang dengan sejumlah kecil pemasok terpilih yang berlokasi

sedekat mungkin dengan fasilitas produksi.

Kesimpulan

Perubahan-perubahan yan terjadi dalam lingkungan bisnis mengharuskan perusahaan untuk

mempertahankan keunggulan kompetitif.Meningkatkan keunggulan bersaing agar kelangsungan

jangka panjang dapat dipastikan merupakan tujuan penggunaan strategyc cost management.

Penekanan dari strategyc cost management meliputi analisa value chain,analisa strategi

positioning, dan analisa cost drive. Gabungan dari ketiga paspektif diatas akan menghasilkan

analisa strategi cost yang sangat bermanfaat bagi perusahaan.

Page 4: sam bab 3

SEMINAR AKUNTANSI MANAJEMEN

REACTION PAPER

STRATEGIC COST MANAGEMENT

OLEH:

1.LETIFA EKA WAHYUNI 131053

2.RINI 1310532048

3.SRIDA MELPA 1310532049

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

Page 5: sam bab 3

2016