salinan putusan kapuas...salinan 2 11. ketua dpc gapeksindo kabupaten kapuas hulu, dengan alamat...
TRANSCRIPT
SALINAN
1
P U T U S A N
Perkara Nomor 16/KPPU-L/2010
Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia selanjutnya disebut Komisi
yang memeriksa dugaan pelanggaran terhadap Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun
1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat selanjutnya
disebut Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 dalam Pelelangan Umum Pascakualifikasi
Paket Pekerjaan pada Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Kapuas Hulu Tahun
Anggaran 2009, yang dilakukan oleh: -----------------------------------------------------------------
1. PT. Arung Benua Nusantara, dengan alamat kantor di Jl. Kom. Yos Sudarso,
Putussibau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, selanjutnya disebut Terlapor I ; -------------
2. PT. Lintas Kapuas Persada, dengan alamat kantor di Jl. Kom. Yos Sudarso,
Putussibau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, selanjutnya disebut Terlapor II ; ------------
3. PT. Ligas Cipta Mulia, dengan alamat kantor di Jl. Pasar Impres Sawai, Putussibau,
Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, selanjutnya disebut Terlapor III ; -------------------------
4. PT. Tri Haridi Perkasa, dengan alamat kantor di Jl. Kelam No. 16, Tanjung Puri,
Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, selanjutnya disebut Terlapor IV; -----------------
5. PT Yudhansa Adya Perkasa, dengan alamat kantor di Jl. M. Dahar No. 2 Putussibau,
Kalimantan Barat, selanjutnya disebut Terlapor V; ------------------------------------- ------
6. PT Riyan Dasri KSO PT arung Benua Nusantara, dengan alamat kantor di Jl. Kelam
No. 16, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, selanjutnya disebut Terlapor VI; --------
7. PT Heroperkasa Primamakmur, dengan alamat kantor di Jl. Adisucipto No. 16,
Pontianak, Kalimantan Barat, selanjutnya disebut Terlapor VII; ---------------------------
8. PT Citra Bangkit Indonesia KSO PT Blitar Permai, dengan alamat kantor di Jl.
Merdeka No. III/28, Putussibau, Kapuas Hulu 78711, Kalimantan Barat, selanjutnya
disebut Terlapor VIII; ----------------------------------- ------------------------------------------
9. PT Syari Yulia Aryza, dengan alamat kantor di Jl. Pembangunan No. 16, Singkawang,
Kalimantan Barat, selanjutnya disebut Terlapor IX; ------------------------------------ ------
10. Panitia Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan Dinas Bina Marga dan Pengairan
Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Anggaran 2009, dengan alamat kantor di Jl. Danau
Luar No. 5, Putussibau, Kalimantan Barat, selanjutnya disebut Terlapor X; --------------
SALINAN
2
11. Ketua DPC Gapeksindo Kabupaten Kapuas Hulu, dengan alamat kantor di Jl.
Patimura Putussibau, Kapuas Hulu, selanjutnya disebut Terlapor XI; ---------------------
12. Bupati Kapuas Hulu, dengan alamat kantor di Jl. Antasari No. 2, Putussibau, Kapuas
Hulu, 78711 Kalimantan Barat , selanjutnya disebut Terlapor XII; ------------------------
telah mengambil Putusan sebagai berikut: ------------------------------------------------------------
Majelis Komisi: ------------------------------------------------------------------------------------------
Setelah membaca surat-surat dan dokumen-dokumen dalam perkara ini; -------------------
Setelah membaca keterangan para Terlapor; -----------------------------------------------------
Setelah membaca keterangan para Saksi; ---------------------------------------------------------
Setelah membaca Laporan Hasil Pemeriksaan Pendahuluan; ----------------------------------
Setelah membaca Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan; ---------------------------------------
Setelah membaca Berita Acara Pemeriksaan (selanjutnya disebut BAP); -------------------
Setelah membaca Pembelaan/Tanggapan para Terlapor; ---------------------------------------
TENTANG DUDUK PERKARA
1. Menimbang bahwa Sekretariat Komisi menerima Laporan tentang adanya dugaan
pelanggaran terhadap Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 berkaitan dengan
Pelelangan Umum Pascakualifikasi Paket Pekerjaan pada Dinas Bina Marga dan
Pengairan Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Anggaran 2009; -----------------------------------
2. Menimbang bahwa setelah melakukan klarifikasi dan penelitian atas Laporan tersebut,
maka Komisi menyatakan Laporan tersebut telah lengkap dan jelas; ------------------------
3. Menimbang bahwa berdasarkan Laporan yang lengkap dan jelas tersebut, Komisi
menerbitkan Penetapan Nomor 38/KPPU/PEN/II/2010 tanggal 17 Februari 2010
tentang Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor 16/KPPU-L/2010, terhitung sejak
tanggal 17 Februari 2010 sampai dengan 1 April 2010 (vide bukti A2 ); -------------------
4. Menimbang bahwa untuk melaksanakan Pemeriksaan Pendahuluan, Komisi
menerbitkan Keputusan Nomor: 94/KPPU/KEP/II/2010 tanggal 17 Februari 2010
tentang Penugasan Anggota Komisi sebagai Tim Pemeriksa dalam Pemeriksaan
Pendahuluan Perkara Nomor 16/KPPU-L/2010 (vide bukti A3); ----------------------------
5. Menimbang bahwa untuk melaksanakan Pemeriksaan Pendahuluan, Sekretaris Jenderal
menerbitkan Surat Tugas Nomor 198/SJ/ST/II/2010 tanggal 17 Februari 2010 yang
menugaskan Sekretariat Komisi untuk membantu Tim Pemeriksa dalam Pemeriksaan
Pendahuluan Perkara Nomor 16/KPPU-L/2010 (vide bukti A1); -----------------------------
6. Menimbang bahwa setelah melakukan Pemeriksaan Pendahuluan, Tim Pemeriksa
menyimpulkan terdapat bukti awal yang cukup adanya dugaan persekongkolan dalam
Pelelangan Umum Pascakualifikasi Paket Pekerjaan pada Dinas Bina Marga dan
Pengairan Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Anggaran 2009 (vide bukti A25); --------------
SALINAN
3
7. Menimbang bahwa berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan Pendahuluan, Tim
Pemeriksa merekomendasikan kepada Rapat Komisi agar Pemeriksaan Pendahuluan
dilanjutkan ke tahap Pemeriksaan Lanjutan ; -----------------------------------------------------
8. Menimbang bahwa atas dasar rekomendasi Tim Pemeriksa, Komisi menyetujui dan
menerbitkan Penetapan Komisi Nomor 75/KPPU/PEN/IV/2010 tanggal 5 April 2010
tentang Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 16/KPPU-L/2010 terhitung sejak tanggal
5 April 2010 sampai dengan tanggal 29 Juni 2010 (vide bukti A29); ------------------------
9. Menimbang bahwa untuk melaksanakan Pemeriksaan Lanjutan, Komisi menerbitkan
Keputusan Nomor: 146/KPPU/KEP/IV/2010 tanggal 5 April 2010 tentang Penugasan
Anggota Komisi sebagai Tim Pemeriksa dalam Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor
16/KPPU-L/2010 (vide bukti A28); ---------------------------------------------------------------
10. Menimbang bahwa untuk melaksanakan Pemeriksaan Lanjutan, Sekretaris Jenderal
menerbitkan Surat Tugas Nomor 475/SJ/ST/IV/2010 tanggal 5 April 2010 yang
menugaskan Sekretariat Komisi untuk membantu Tim Pemeriksa dalam Pemeriksaan
Lanjutan Perkara Nomor 16/KPPU-L/2010 (vide bukti A27); ---------------------------------
11. Menimbang bahwa selanjutnya, Tim Pemeriksa menilai perlu untuk melakukan
Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan. Untuk itu Komisi menerbitkan Keputusan Nomor:
229/KPPU/KEP/VI/2010 tanggal 30 Juni 2010 tentang Perpanjangan Pemeriksaan
Lanjutan Perkara Nomor: 16/KPPU-L/2010 terhitung sejak tanggal 30 Juni 2010
sampai dengan tanggal 10 Agustus 2010 (vide bukti A60); -----------------------------------
12. Menimbang bahwa dalam proses Pemeriksaan Pendahuluan dan Pemeriksaan Lanjutan,
Tim Pemeriksa telah mendengar keterangan dari para Terlapor dan para Saksi; -----------
13. Menimbang bahwa dalam Pemeriksaan Pendahuluan dan Pemeriksaan Lanjutan, Tim
Pemeriksa telah meneliti, menilai sejumlah surat, dan/atau dokumen, BAP, serta
mendapatkan bukti-bukti lain yang diperoleh selama Pemeriksaan ; -------------------------
14. Menimbang bahwa setelah melakukan Pemeriksaan Lanjutan, Tim Pemeriksa membuat
Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan yang berisi: (vide bukti A83) -------------------------
14.1 Identitas Terlapor ----------------------------------------------------------------------------
14.1.1 PT. Arung Benua Nusantara, merupakan badan usaha yang berbentuk
badan hukum yang didirikan berdasarkan akta notaris Carolina Angraini,
S.H. nomor 13 tanggal 14 maret 2003, dengan kegiatan usaha antara lain
jasa pelaksana konstruksi; (vide bukti C13) -------------------------------------
14.1.2 PT. Lintas Kapuas Persada, merupakan badan usaha yang berbentuk
badan hukum yang didirikan berdasarkan akta notaris Carolina Anggraini,
S.H. nomor 16 tanggal 14 Maret 2003, dengan kegiatan usaha antara lain
jasa pelaksana konstruksi; (vide bukti C14) -------------------------------------
SALINAN
4
14.1.3 PT. Ligas Cipta Mulia , merupakan badan usaha yang berbentuk badan
hukum yang didirikan berdasarkan akta notaris Elizabeth Veronika Ely,
S.H. nomor 24 tanggal 11 Agustus 1995, dengan kegiatan usaha antara
lain jasa pelaksana konstruksi; (vide bukti C17) --------------------------------
14.1.4 PT. Tri Haridi Perkasa , merupakan badan usaha yang berbentuk badan
hukum yang didirikan berdasarkan akta notaris Sylvia Fransiska Tan,
S.H. nomor 03 tanggal 12 Februari 2004, dengan kegiatan usaha antara
lain jasa pelaksana konstruksi; (vide bukti C25) --------------------------------
14.1.5 PT. Yudhansa Adya Perkasa, merupakan badan usaha yang berbentuk
badan hukum yang didirikan berdasarkan akta notaris Sulaimansjah, S.H.
nomor 11 tanggal 10 Desember 1991, dengan kegiatan usaha antara lain
jasa pelaksana konstruksi; (vide bukti C19) -------------------------------------
14.1.6 PT. Riyan Dasri KSO PT. Arung Benua Nusantara, merupakan badan
usaha yang berbentuk badan hukum yang didirikan berdasarkan akta
notaris Hobby Simanungkalit, S.H. nomor 13 tanggal 15 Desember 2005,
dengan kegiatan usaha antara lain jasa pelaksana konstruksi. Dalam
lelang perkara a quo melakukan kerjasama operasi dengan PT Arung
Benua Nusantara; (vide bukti C24) -----------------------------------------------
14.1.7 PT. Heroperkasa Primamakmur, merupakan badan usaha yang
berbentuk badan hukum yang didirikan berdasarkan akta notaris Bunarto
Bambang, S.H. nomor 3 tanggal 7 Juni 1993, dengan kegiatan usaha
antara lain jasa pelaksana konstruksi; (vide bukti C35) -----------------------
14.1.8 PT. Citra Bangkit Indonesia KSO PT. Blitar Permai, merupakan
badan usaha yang berbentuk badan hukum yang didirikan berdasarkan
akta notaris Eddy Dwi Pribadi, S.H. nomor 41 tanggal 12 Maret 2003,
dengan kegiatan usaha antara lain jasa pelaksana konstruksi; (vide bukti
C43) ----------------------------------------------------------------------------------
14.1.9 PT. Syari Yulia Aryza, merupakan badan usaha yang berbentuk badan
hukum yang didirikan berdasarkan akta notaris Eddy Dwi Pribadi, S.H.
nomor 31 tanggal 26 Januari 1998, dengan kegiatan usaha antara lain jasa
pelaksana konstruksi; (vide bukti C40) -------------------------------------------
14.1.10 Panitia Pengadaan Barang / Jasa di Lingkungan Dinas Bina Marga
dan Pengairan Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Anggaran 2009, yang
dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Bina Marga dan
Pengairan Kabupaten Kapuas Hulu No. 1 Tahun 2009, mempunyai tugas
antara lain menyusun jadwal dan pelaksanaan proses tender, menyusun
SALINAN
5
Harga Perkiraan Sendiri serta mengumumkan pengadaan barang/jasa
melalui media cetak; (vide bukti C10) --------------------------------------------
14.1.11 Ketua DPC Gapeksindo Kabupaten Kapuas Hulu, merupakan salah
satu wadah bagi pelaku usaha di bidang jasa konstruksi di Kabupaten
Putussibau yang memiliki 119 anggota; (vide bukti B11) ---------------------
14.1.12 Bupati Kapuas Hulu Periode 2005-2010, Drs. H Abang Tambul Husin
sedang menjabat sebagai Bupati pada saat berlangsungnya proses lelang
di Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Kapuas Hulu; --------------
14.2 Obyek Tender: --------------------------------------------------------------------------------
Obyek perkara ini adalah Pelelangan Umum Pasca Kualifikasi Paket Pekerjaan
dengan Sumber Dana APBD Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Anggaran 2009
(DAU, DAK, Dana Bantuan Pasca Bencana Alam dan Dana Penguatan
Desentralisasi Fiskal dan Percepatan Pembangunan Daerah) Dinas Bina Marga
dan Pengairan Kabupaten Kapuas Hulu yang terdiri dari 27 paket, dalam perkara
ini hanya terfokus pada 5 (lima) paket yaitu:
1. Proyek Pembangunan Jalan Kabupaten, Jalan Nanga Danau – Nanga Bunut,
lokasi Kecamatan Boyan Tanjung dan Bunut Hilir, Pagu Dana
Rp. 8.296.000.000,00 (delapan milyar dua ratus sembilan puluh enam juta
rupiah); ----------------------------------------------------------------------------------
2. Proyek Pembangunan Jalan Dalam Kota Putussibau Utara dan Selatan, Ruas
Jalan Kom Yos Sudarso (2 Jalur), lokasi Kecamatan Putussibau Utara, Pagu
Dana Rp. 11.500.000.000,00 (sebelas milyar lima ratus juta rupiah); ---------
3. Proyek Pembangunan Jembatan S. Suhaid di Menapar (Tahap II), lokasi
Kecamatan Suhaid, Pagu Dana Rp. 8.420.000.000,00 (delapan milyar empat
ratus dua puluh juta rupiah); ---------------------------------------------------------
4. Proyek Peningkatan Jalan Kabupaten, Jalan Putussibau – Sibau Hulu, lokasi
Kecamatan Putussibau Utara, Pagu Dana Rp. 9.858.707.000,00 (sembilan
miyar delapan ratus lima puluh delapan juta tujuh ratus tujuh ribu rupiah); --
5. Proyek Peningkatan Jalan Kabupaten, Ruas Jalan Nanga Kantuk – Langau,
lokasi Kecamatan Empanang, Pagu Dana Rp. 5.089.000.000,00 (lima milyar
delapan puluh sembilan juta rupiah); -----------------------------------------------
14.3 Kronologis Tender --------------------------------------------------------------------------------
14.3.1 Pengumuman Pelelangan dilaksanakan pada tanggal 19 Juni 2009 dengan
Pengumuman Pelelangan Umum Pasca Kualifikasi Nomor :
21/PPBJ/DBMP/2009. Pengumuman Pelelangan ini dimuat pada Koran
Harian Daerah (Borneo Tribune) dan Koran Harian Nasional (Media
SALINAN
6
Indonesia) pada tanggal 19 Juni 2009, serta ditempel pada Papan
Pengumuman Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Kapuas Hulu
tanggal 19 s/d 29 Juni 2009; -------------------------------------------------------
14.3.2 Pelaksanaan Pendaftaran dan Penandatanganan Pakta Integritas dari
tanggal 22 Juni s/d 7 Juli 2009; ---------------------------------------------------
14.3.3 Pengambilan Dokumen Kualifikasi dan Dokumen Pelelangan dari tanggal
22 Juni s/d 7 Juli 2009, Panitia Pengadaan bekerja sama dengan
Toko/Penyedia Fotocopy yang dituangkan dalam Surat Perjanjian Nomor
: 20/PBJ-BMP/2009 tanggal 19 Juni 2009. setiap calon penyedia jasa
yang telah memegang slip tanda pendaftaran dan pengambilan dokumen
lelang dari panitia pengadaan (telah ditandatangani dan dicap oleh
panitia), dapat mengambil dokumen lelang pada tempat yang telah
ditunjuk; -----------------------------------------------------------------------------
14.3.4 Penjelasan / Aanwijzing dilaksanakan pada hari kamis tanggal 25 Juni
2009; ---------------------------------------------------------------------------------
14.3.5 Pemasukan Dokumen Penawaran dilaksanakan pada hari kamis tanggal 9
Juli 2009, peserta yang memasukkan penawaran pada masing-masing
paket adalah: ------------------------------------------------------------------------
a. Paket Ruas Jalan Nanga Danau – Nanga Bunut
1. PT. Arung Benua Nusantara
2. PT. Ligas Cipta Mulia
3. PT. Tri Haridi Perkasa
4. PT. Lintas Kapuas Persada
5. PT. Asria Nurlindra Inti Sejahtera
6. PT. Riyan Dasri
b. Paket Ruas Jalan Kom Yos Sudarso (2 Jalur)
1. PT. Arung Benua Nusantara
2. PT. Ligas Cipta Mulia
3. PT. Tri Haridi Perkasa
4. PT. Lintas Kapuas Persada
5. PT. Asria Nurlindra Inti Sejahtera
6. PT. Riyan Dasri
7. PT. Yudhansa Adya Perkasa
c. Paket Pembangunan Jembatan S. Suhaid di Menapar
(Tahap II)
1. PT. Riyan Dasri KSO PT. Arung Benua Nusantara
2. PT. Ligas Cipta Mulia
SALINAN
7
3. PT. Tri Haridi Perkasa
4. PT. Asria Nurlindra Inti Sejahtera
d. Paket Ruas Jalan Putussibau – Sibau Hulu
1. PT. Heroperkasa Primamakmur
2. PT. Baresa Jaya Bersama
3. PT. Aulia Reza Group
4. PT. Citra Bangkit Indonesia
e. Paket Ruas Jalan Nanga Kantuk – Langau
1. PT. Baresa Jaya Bersama
2. PT. Citra Bangkit Indonesia KSO PT. Blitar Permai
3. PT. Binawira Satya Mandiri
4. PT. Syari Yulia Aryza
14.3.6 Pembukaan Dokumen Penawaran dilaksanakan pada hari kamis tanggal 9
Juli 2009; ---------------------------------------------------------------------------
14.3.7 Tahapan evaluasi penawaran dimulai dengan melakukan Koreksi
Aritmatik terhadap semua penawaran yang masuk. Hasil Koreksi
Aritmatik diumumkan pada tanggal 24 Juli 2009; -----------------------------
14.3.8 Evaluasi Administrasi, Teknis dan Harga serta Penilaian Kualifikasi
(Passing Grade) dilaksanakan dari tanggal 27 Juli 2009 s/d 8 Agustus
2009; ---------------------------------------------------------------------------------
14.3.9 Pembuktian Kualifikasi terhadap calon-calon pemenang lelang yang
dilaksanakan pada tanggal 10 s/d 11 Agustus 2009; ---------------------------
14.3.10 Hasil evaluasi Administrasi, Teknis dan Harga serta Penilaian Kualifikasi,
selanjutnya dibahas pada Rapat Evaluasi yang dilaksanakan pada tanggal
12 Agustus 2009. Hasil Evaluasi dituangkan dalam Risalah Rapat dan
Berita Acara Evaluasi Hasil Pelelangan sebagai berikut : --------------------
a. Paket Ruas Jalan Nanga Danau – Nanga Bunut
- Urutan koreksi Aritmatik
Perusahaan Harga Penawaran
PT. Arung Benua Nusantara Rp. 8.288.893.000
PT. Ligas Cipta Mulia Rp. 8.290.158.000
PT. Tri Haridi Perkasa Rp. 8.292.182.000
PT. Lintas Kapuas Persada Rp. 8.295.442.000
- Penetapan Pemenang
Perusahaan Harga Penawaran
PT. Arung Benua Nusantara Rp. 8.288.893.000
PT. Ligas Cipta Mulia Rp. 8.290.158.000
SALINAN
8
PT. Lintas Kapuas Persada Rp. 8.295.442.000
b. Paket Ruas Jalan Kom Yos Sudarso (2 Jalur)
- Urutan koreksi aritmatik
Perusahaan Harga Penawaran
PT. Ligas Cipta Mulia Rp. 11.490.898.000
PT. Arung Benua Nusantara Rp. 11.491.480.000
PT. Lintas Kapuas Persada Rp. 11.494.150.000
PT. Yudhansa Adya Perkasa Rp. 11.495.180.000
- PT. Ligas Cipta Mulia gugur pada tahap penilaian kualifikasi
- Penetapan Pemenang
Perusahaan Harga Penawaran Keterangan
PT. Arung Benua Nusantara Rp. 11.491.480.000 Pemenang
PT. Lintas Kapuas Persada Rp. 11.494.150.000 Pemenang
Cadangan I
PT. Yudhansa Adya Perkasa Rp. 11.495.180.000 Pemenang
Cadangan II
c. Paket Pembangunan Jembatan S. Suhaid di Menapar (Tahap II)
- Urutan Koreksi Aritmatik
Badan Hukum Harga Penawaran
PT. Riyan Dasri
KSO PT. Arung Benua
Nusantara
Rp. 8.412.008.000
PT. Tri Haridi Perkasa Rp. 8.412.799.000
PT. Asria Norlindra Inti
Sejahtera Rp. 8.413.867.000
PT. Ligas Cipta Mulia Rp. 8.418.987.000
- Penetapan Pemenang
Badan Hukum Harga Penawaran Keterangan
PT. Riyan Dasri
KSO PT. Arung Benua
Nusantara
Rp. 8.412.008.000 Pemenang
PT. Tri Haridi Perkasa Rp. 8.412.799.000 Pemenang
Cadangan I
PT. Asria Norlindra
Inti Sejahtera Rp. 8.413.867.000
Pemenang
Cadangan II
SALINAN
9
d. Paket Ruas Jalan Putussibau – Sibau Hulu
- Urutan Hasil Koreksi Aritmatik
Badan Hukum Harga Penawaran
PT. Heroperkasa Primamakmur Rp. 9.797.797.000
PT. Baresa Jaya Bersama Rp. 9.825.325.000
PT. Aulia Reza Group Rp. 9.839.500.000
PT. Citra Bangkit Indonesia Rp. 9.842.800.000
- Penetapan Pemenang
Badan Hukum Harga Penawaran Keterangan
PT. Heroperkasa
Primamakmur
Rp. 9.797.797.000 Pemenang
PT. Baresa Jaya
Bersama
Rp. 9.825.325.000 Pemenang
Cadangan I
PT. Aulia Reza Group Rp. 9.839.500.000 Pemenang
Cadangan II
e. Paket Ruas Jalan Nanga Kantuk – Langau
- Urutan Hasil Koreksi Aritmatik
Badan Hukum Harga Penawaran
PT. Baresa Jaya Bersama Rp. 4.988.800.000
PT. Binawira Satya Mandiri Rp. 5.056.330.000
PT. Citra Bangkit Indonesia
KSO PT. Blitar Permai Rp. 5.059.500.000
PT. Syari Yulia Aryza Rp. 5.079.300.000
- PT. Baresa Jaya Bersama dan PT. Binawira Satya Mandiri gugur
pada tahap penilaian kualifikasi.
- Penetapan Pemenang
Badan Hukum Harga Penawaran
PT. Citra Bangkit Indonesia
KSO PT. Blitar Permai Rp. 5.059.500.000
PT. Syari Yulia Aryza Rp. 5.079.300.000
14.3.11 Hasil evaluasi Pelelangan kemudian oleh Panitia Pengadaan dituangkan
dalam Usulan Pemenang Lelang pada tanggal 12 Agustus 2009 dan
disampaikan kepada kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan kabupaten
Kapuas Hulu selaku Pengguna Anggaran; --------------------------------------
SALINAN
10
14.3.12 Penetapan Pemenang Lelang oleh Kepala Dinas Bina Marga dan
Pengairan kabupaten Kapuas Hulu diterbitkan pada tanggal 13 Agustus
2009; ---------------------------------------------------------------------------------
14.3.13 Pengumuman Pemenang Lelang disampaikan pada tanggal 14 Agustus
2009, pengumuman tersebut ditempel pada Papan Pengumuman Dinas
Bina Marga dan Pengairan kabupaten Kapuas Hulu hingga berakhirnya
masa sanggah; -----------------------------------------------------------------------
14.3.14 Masa sanggah diberikan selama 5 (lima) hari kerja setelah diterbitkannya
Pengumuman Pemenang Lelang, sehingga masa sanggah berakhir pada
tanggal 24 Agustus 2009; ----------------------------------------------------------
14.3.15 Surat Penunjukkan penyedia jasa (letter of acceptance) pada tanggal 25
Agustus 2009; -----------------------------------------------------------------------
14.4 Tentang evaluasi -----------------------------------------------------------------------------------
14.4.1 Bahwa Panitia Lelang dalam melakukan evaluasi dokumen penawaran
peserta tender tidak memperhatikan ketelitian dokumen. Panitia
menggugurkan PT Baresa Jaya Bersama dan PT Binawira Satya Mandiri
karena ketidaklengkapan dokumen penawaran; ------------------------------------
14.4.2 Bahwa Panitia Lelang telah meloloskan PT Arung Benua Nusantara dan PT
Lintas Kapuas Persada dalam evaluasi sehingga PT Arung Benua Nusantara
menjadi pemenang lelang meskipun ada kesamaan kepemilikan perusahaan
dalam satu paket pekerjaan yang sama; ----------------------------------------------
14.4.3 Bahwa menurut Pasal 17 Ayat 6 UU No. 18 Tahun 1999 menyatakan:
“Badan-badan usaha yang dimiliki oleh suatu kelompok orang yang sama
atau berada pada kepengurusan yang sama tidak boleh mengikuti pelelangan
untuk satu pekerjaan konstruksi secara bersamaan”; ------------------------------
14.4.4 Bahwa Panitia Lelang mengakui ada kesalahan dalam melakukan evaluasi
dokumen penawaran milik para peserta lelang. Panitia Lelang tidak teliti dan
tidak melaksanakan evaluasi dokumen penawaran peserta tender sesuai
dengan RKS. (vide bukti B10) --------------------------------------------------------
14.5 Tentang Pengaturan Pemenang Lelang -----------------------------------------------------
14.5.1 Bahwa sebelum lelang dilaksanakan, para peserta lelang telah mengadakan
pertemuan yang difasilitasi oleh lintas asosiasi perusahaan kontruksi. Untuk
lelang Tahun Anggaran 2009 ini, DPC Gapeksindo Kabupaten Kapuas Hulu
bertindak sebagai koordinator. Hal ini dilakukan oleh Ketua DPC
Gapeksindo atas perintah Bupati Kapuas Hulu; (vide bukti B8) ----------------
SALINAN
11
14.5.2 Bahwa dalam pertemuan tersebut dihadiri oleh peserta lelang yang berminat
untuk mengikuti lelang di Dinas Bina Marga Kabupaten Kapuas Hulu dan
diketahui oleh Panitia lelang; (vide bukti B50) ------------------------------------
14.5.3 Bahwa dalam pertemuan tersebut membahas tentang pelaksanaan lelang
proyek di Dinas Bina Marga Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Anggaran
2009. Dalam pertemuan tersebut telah disepakati mengenai penentuan
pemenang di setiap paket yang dilelangkan; (vide bukti B8) --------------------
14.5.4 Bahwa setiap peserta lelang yang berminat menjadi pemenang dalam satu
paket harus menyetor uang sebesar 3% (tiga persen) dari nilai proyek kepada
koordinator. Uang tersebut digunakan untuk kepentingan pihak-pihak
tertentu; (vide bukti B8) ----------------------------------------------------------------
14.5.5 Bahwa berdasarkan pertemuan tersebut, telah disepakati pemenang untuk
setiap paketnya yaitu: -------------------------------------------------------------------
a. Paket Ruas Jalan Nanga Danau – Nanga Bunut
Pemenang lelang untuk paket ini adalah PT Arung Benua Nusantara.
Sedangkan PT Ligas Cipta Mulia, PT Tri Haridi Perkasa, PT Lintas
Kapuas Persada, PT Riyan Dasri dan PT Asria Nurlindra Inti Sejahtera
mengajukan penawaran dalam paket ini hanya untuk mendampingi dan
menfasilitasi PT Arung Benua Nusantara menjadi pemenang lelang; ----
b. Paket Ruas Jalan Kom Yos Sudarso (2 Jalur)
Pemenang lelang untuk paket ini adalah PT Arung Benua Nusantara.
Sedangkan PT Ligas Cipta Mulia, PT Lintas Kapuas Persada, PT
Yudhansa Adya Perkasa, PT Riyan Dasri, PT Asria Nurlindra Inti
Sejahtera dan PT Tri Haridi Perkasa mengajukan penawaran dalam
paket ini hanya untuk mendampingi dan menfasilitasi PT Arung Benua
Nusantara menjadi pemenang lelang; ------------------------------------------
c. Paket Pembangunan Jembatan S. Suhaid di Menapar (Tahap II)
Pemenang lelang untuk paket ini adalah PT Riyan Dasri KSO PT Arung
Benua Nusantara. Sedangkan PT Tri Haridi Perkasa, PT Ligas Cipta
Mulia dan PT Asria Nurlindra Inti Sejahtera mengajukan penawaran
dalam paket ini hanya untuk mendampingi dan menfasilitasi PT Riyan
Dasri KSO PT Arung Benua Nusantara menjadi pemenang lelang; ------
d. Paket Ruas Jalan Putussibau – Sibau Hulu
Pemenang lelang untuk paket ini adalah PT Heroperkasa Primamakmur.
Sedangkan PT Baresa jaya Bersama, PT Aulia Reza Group dan PT Citra
Bangkit Indonesia mengajukan penawaran dalam paket ini hanya untuk
SALINAN
12
mendampingi dan menfasilitasi PT Heroperkasa Primamakmur menjadi
pemenang lelang; ------------------------------------------------------------------
e. Paket Ruas Jalan Nanga Kantuk – Langau
Pemenang lelang untuk paket ini adalah PT Citra Bangkit Indonesia
KSO PT Blitar Permai. Sedangkan PT Baresa Jaya Bersama, PT
Binawira Satya Mandiri dan PT Syari Yulia Aryza mengajukan
penawaran dalam paket ini hanya untuk mendampingi dan menfasilitasi
PT Citra Bangkit Indonesia KSO PT Blitar Permai menjadi pemenang
lelang. --------------------------------------------------------------------------------
14.5.6 Bahwa Peserta yang memasukkan penawaran tetapi tidak menjadi pemenang
hanya digunakan sebagai pendamping. PT Ligas Cipta Mulia, PT Lintas
Kapuas Persada, PT Yudhansa Adya Perkasa, PT Tri Haridi Perkasa, PT
Syari Yulia Aryza, PT Asria Nurlindra Inti Sejahtera yang memasukkan
penawaran hanya sebagai perusahaan pendamping untuk memenuhi
persyaratan lelang. Sebagai perusahaan pendamping maka peserta lelang
tersebut mendapat imbalan sejumlah uang; (vide bukti B50.) ------------------
14.5.7 Bahwa Panitia Lelang yang mengetahui adanya pengaturan dalam
menentukan pemenang disetiap paket yang dilelangkan tidak mengambil
tindakan apapun. Tindakan mengatur untuk menentukan pemenang lelang
merupakan tindakan persekongkolan yang melanggar ketentuan F. tentang
Pemenang Lelang angka 43 Dokumen lelang Jasa Pelaksanaan Konstruksi
(RKS). -----------------------------------------------------------------------------------
14.6 Tentang Kesamaan Dokumen Penawaran --------------------------------------------------
14.6.1 Bahwa terdapat kesamaan format penulisan pada dokumen penawaran untuk
Paket Ruas Jalan Nanga Danau-Nanga Bunut antara PT Arung Benua
Nusantara, PT Lintas Kapuas Persada, PT Ligas Cipta Mulia dan PT Tri
Haridi Perkasa; ---------------------------------------------------------------------------
14.6.2 Bahwa terdapat kesamaan format penulisan pada dokumen penawaran untuk
Paket Ruas Jalan Kom Yos Sudarso (2 Jalur) antara PT Arung Benua
Nusantara, PT Lintas Kapuas Persada, PT Ligas Cipta Mulia dan PT
Yudhansa Adya Perkasa; ---------------------------------------------------------------
14.6.3 Bahwa terdapat kesamaan format penulisan pada dokumen penawaran untuk
Paket Pembangunan Jembatan S. Suhaid di Menapar (tahap II) antara PT
Riyan Dasri KSO PT Arung Benua Nusantara dan PT Ligas Cipta Mulia; ---
14.6.4 Bahwa terdapat kesamaan format penulisan pada dokumen penawaran untuk
Paket Ruas Jalan Putussibau – Sibau Hulu antara PT Hero Perkasa
SALINAN
13
Primamakmur, PT Citra Bangkit Indonesia, PT Aulia Reza group dan PT
Baresa Jaya Bersama; -------------------------------------------------------------------
14.6.5 Bahwa terdapat kesamaan format penulisan pada dokumen penawaran untuk
Paket Ruas Jalan Nanga kantuk-Langau antara PT Citra Bangkit Indonesia
dan PT Syari Yulia Aryza; -------------------------------------------------------------
14.6.6 Bahwa adanya kesamaan penulisan oleh peserta pada dokumen tender untuk
setiap paket yang ditenderkan dikarenakan penyusunan dokumen penawaran
dilakukan oleh orang yang sengaja disewa khusus untuk ikut tender. ----------
14.7 Tentang Kesamaan pemilik dan alamat perusahaan -------------------------------------
14.7.1 Bahwa terdapat kesamaan pemilik antara PT Lintas Kapuas Persada dengan
PT Arung Benua Nusantara. Daniel dan Agus Setiawan adalah pemegang
saham di PT Lintas Kapuas Persada dan PT Arung Benua Nusantara; (vide
bukti C13 dan C14) ---------------------------------------------------------------------
14.7.2 Bahwa terdapat kesamaan alamat kantor antara PT Riyan Dasri dan PT Tri
Haridi Perkasa yaitu di Jl. Kelam No. 16 Sintang pada dokumen penawaran.
(vide bukti C13 dan C14) --------------------------------------------------------------
14.8 Fakta lain --------------------------------------------------------------------------------------
14.8.1 Bahwa terdapat perbedaan tanda tangan Direktur Utama PT Syari Yulia
Ariza yaitu Hj. Asdiana pada dokumen penawaran. Perbedaan tangan tangan
tersebut telah diakui oleh Direktur Utama PT Syari Yulia Ariza bukan tanda
tangannya; (vide bukti B49) -----------------------------------------------------------
14.8.2 Bahwa pembayaran uang 3% PT Citra Bangkit Indonesia kepada koordinator
lintas asosiasi untuk memenangkan Paket Ruas Jalan Nanga Kantuk-Langau
menggunakan uang milik PT Heroperkasa Primamakmur; (vide bukti B8) ---
14.8.3 Bahwa PT Citra Bangkit Indonesia menyatakan pelaksana pekerjaan Paket
Ruas Jalan Nanga Kantuk – Langau yang dimenangkan adalah PT
Heroperkasa Primamakmur; (vide bukti B50) -------------------------------------
14.8.4 Bahwa Direktur Utama PT Citra Bangkit Indonesia dalam mengikuti lelang
di Dinas Bina Marga Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Anggaran 2009
menyatakan tidak pernah melakukan KSO dengan PT Blitar Permai; (vide
bukti B8) ----------------------------------------------------------------------------------
14.8.5 Bahwa terdapat beberapa perusahaan yang berminat untuk mengikuti lelang
perkara a quo tidak dapat mendaftar dan mengambil dokumen lelang. Hal ini
terjadi karena adanya hambatan-hambatan yang dilakukan pihak-pihak
tertentu dalam mengambil dokumen lelang; (vide bukti B29) -------------------
14.8.6 Bahwa dalam pemeriksaan PT Citra Bangkit Indonesia menyampaikan pesan
dari PT Arung Benua Nusantara kepada Tim Pemeriksa agar perkara ini
SALINAN
14
dapat diselesaikan dengan damai. Tim Pemeriksa dengan tegas
menyampaikan bahwa proses hukum harus ditegakkan; (vide bukti B50) ----
14.8.7 Bahwa pada proses Pemeriksaan Lanjutan, Bupati Kapuas Hulu tidak
pernah hadir memenuhi panggilan Tim Pemeriksa; ---------------------------
14.9 Analisis Fakta ---------------------------------------------------------------------------------
14.9.1 Persekongkolan Horizontal ----------------------------------------------------------
14.9.1.1. Adanya pertemuan antara peserta lelang yang dikoordinasi oleh
DPC Gapeksindo Kabupaten Kapuas Hulu yang membahas
penentuan pemenang di setiap paket pekerjaan di Dinas Bina
Marga dan Pengairan Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Anggaran
2009 menunjukkan telah ada pengaturan di antara peserta lelang
untuk mengatur dan menentukan pemenang lelang; ----------------
14.9.1.2. Adanya kesamaan dokumen di antara peserta lelang menunjukan
dokumen tersebut dibuat dibuat secara bersama-sama atau
setidak-tidaknya dilakukan oleh satu orang yang sama; ------------
14.9.1.3. Adanya peserta lelang yang ikut mendaftar dan mengajukan
penawaran hanya sebatas sebagai peserta pendamping untuk
memenuhi syarat sah minimal peserta lelang dimaksudkan untuk
menfasilitasi pemenang lelang disetiap paketnya; ------------------
14.9.1.4. Adanya pertemuan para peserta lelang, kesamaan dokumen
penawaran dan peserta lelang yang hanya sebagai pendamping
menunjukkan adanya pengaturan untuk menentukan pemenang
lelang disetiap paket pekerjaan. ----------------------------------------
14.9.2 Persekongkolan Vertikal -------------------------------------------------------------
14.9.2.1. Tindakan Panitia Lelang yang tidak melaksanakan proses lelang
dan evaluasi dokumen penawaran peserta lelang sesuai dengan
RKS telah menguntungkan para Terlapor; ---------------------------
14.9.2.2. Tindakan Panitia yang mengabaikan ketentuan Pasal 17 Ayat 6
UU No. 18 Tahun 1999 telah menguntungkan dan menfasilitasi
PT Arung Benua Nusantara untuk menjadi pemenang lelang di 2
(dua) paket pekerjaan yang dilelang; ----------------------------------
14.9.2.3. Tindakan Panitia Lelang yang mengetahui adanya pertemuan
diantara peserta lelang untuk menentukan para pamenang
disetiap paket pekerjaan dan tidak mengambil tindakan apapun
terhadap pengaturan pemenang lelang tersebut menunjukan
Panitia Lelang turut serta dalam persekongkolan. -------------------
14.9.3 Kesimpulan -------------------------------------------------------------------------
SALINAN
15
Berdasarkan analisis terhadap fakta-fakta dan alat bukti serta dokumen-
dokumen yang diperoleh selama pemeriksaan, Tim Pemeriksa
menyimpulkan terdapat bukti yang cukup terjadinya pelanggaran Pasal 22
Undang-undang No. 5 Tahun 1999 pada Pelelangan Umum Pasca
Kualifikasi Paket Pekerjaan dengan Sumber Dana APBD Kabupaten Kapuas
Hulu Tahun Anggaran 2009 (DAU, DAK, Dana Bantuan Pasca Bencana
Alam dan Dana Penguatan Desentralisasi Fiskal dan Percepatan
Pembangunan Daerah) Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten
Kapuas Hulu. -----------------------------------------------------------------------
15. Menimbang bahwa berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan, Tim Pemeriksa
merekomendasikan kepada Rapat Komisi agar dilakukan Sidang Majelis Komisi; --------
16. Menimbang bahwa selanjutnya, Komisi menerbitkan Penetapan Komisi Pengawas
Persaingan Usaha Nomor 146/KPPU/PEN/VIII/2010 tanggal 10 Agustus 2010 tentang
Sidang Majelis Komisi Perkara Nomor 16/KPPU-L/2010 dalam jangka waktu
selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung mulai tanggal 10 Agustus 2010
sampai dengan 24 September 2010 (vide bukti A86); ------------------------------------------
17. Menimbang bahwa untuk melaksanakan Sidang Majelis Komisi, Komisi menerbitkan
Keputusan Komisi Nomor 283/KPPU/KEP/VIII/2010 tanggal 10 Agustus 2010 tentang
Penugasan Anggota Komisi sebagai Majelis Komisi dalam Sidang Majelis Komisi
Perkara Nomor 16/KPPU-L/2010 (vide bukti A87); --------------------------------------------
18. Menimbang bahwa untuk membantu Majelis Komisi dalam Sidang Majelis Komisi,
maka Sekretaris Jenderal menerbitkan Surat Tugas Nomor 1195/SJ/ST/VIII/2010
tanggal 10 Agustus 2010 dan Surat Tugas Nomor 1194/SJ/ST/VIII/2010 tanggal 10
Agustus 2010 (vide bukti A84, A85); -------------------------------------------------------------
19. Menimbang pada tanggal 15 September 2010, Terlapor I menyampaikan secara tertulis
Pembelaannya terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan, yang pada pokoknya
menyatakan sebagai berikut (vide bukti A113); -------------------------------------------------
19.1.1 Saya menolak dengan tegas dimana saya selaku peserta tender dianggap
bersekongkol dengan cara menyusun dokumen penawaran secara bersama-
sama; --------------------------------------------------------------------------------------
19.1.2 Tentang Evaluasi. Menurut Tim Pemeriksa, bahwa Panitia Lelang telah
meloloskan PT. ARUNG BENUA NUSANTARA dan PT. LINTAS
KAPUAS PERSADA dalam evaluasi sehingga PT. ARUNG BENUA
NUSANTARA menjadi pemenang meskipun ada kesamaan kepemilikan
perusahaan dalam satu paket pekerjaan yang sama; --------------------------------
19.1.3 Mengacu pada surat tanggal 18 Maret 2009 pada perusahaan PT. LINTAS
KAPUAS PERSADA, telah terjadi jual beli saham/pengalihan saham dari
SALINAN
16
Komisaris Utama PT. LINTAS KAPUAS PERSADA dari DANIEL kepada
AIM dan dari Komisaris AGUS SETIAWAN kepada SY. ABDULLAH yang
diketahui oleh Direktur perusahaan SYARIF HERY MARYADI. Oleh
karenanya, saya MENOLAK DENGAN TEGAS DAN MENGANGGAP
TELAH TERJADI KEKELIRUAN ATAS PEMERIKSAAN/EVALUASI
yang dilakukan oleh Tim Pemeriksa yang mana menganggap bahwa saya
(DANIEL dan AGUS Setiawan) masih menduduki posisi senagai
Komisaris/Pengurus pada PT. LINTAS KAPPUAS PERSADA; -----------------
19.1.4 Tentang pengaturan pemenang lelang. Saya tidak pernah mengikuti pertemuan
yang difasilitasi oleh lintas asosiasi perusahaan konstruksi ataupun menyetor
3% dari nilai proyek; --------------------------------------------------------------------
19.1.5 Bahwa Kesamaan format dokumen penawaran lelang adalah karena
kekeliruan/kehilafan saja dan tenaga teknis yang digunakan dalam menyusun
dokumen penawaran adalah tenaga sewaan yang biasa berpindah-pindah dari
satu perusahaan ke perusahaan lain. Disamping itu, Lembaga Pengawasan
Jasa Konstruksi Daerah (LPJKD) membagi-bagikan format penawaran
tersebut jika mengadakan pelatihan; --------------------------------------------------
19.1.6 Bahwa kesamaan alamat dikarenakan PT. ARUNG BENUA NUSANTARA
dan PT. LINTAS KAPUAS PERSADA dulunya memang pada kompleks
perkantoran yang sama namun dipisahkan oleh lantai, dimana lantai 1 adalah
PT. LINTAS KAPUAS PERSADA dan lantai 2 adalah PT. ARUNG BENUA
NUSANTARA; ---------------------------------------------------------------------------
19.1.7 Bahwa PT. ARUNG BENUA NUSANTARA menyampaikan pesan kepada
Tim Pemeriksa agar kasus ini dapat diselesaikan dengan damai melalui PT.
CITRA BANGKIT INDONESIA adalah tidak benar; ------------------------------
19.1.8 Saya menolak dengan tegas atas tuduhan melakukan persekongkolan
horizontal; ---------------------------------------------------------------------------------
19.1.9 Saya menolak dengan tegas atas tuduhan bahwa saya mendaftar dan
mengajukan penawaran lelang hanya sebagai peserta pendamping untuk
memenuhi syarat sah minimal peserta lelang yang dimaksudkan untuk
memfasilitasi pemenang lelang setiap paketnya; ------------------------------------
20. Menimbang pada tanggal 15 September 2010, Terlapor II menyampaikan secara tertulis
Pembelaannya terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan, yang pada pokoknya
menyatakan sebagai berikut (vide bukti A114); -------------------------------------------------
20.1.1 Saya tidak pernah ikut atau mengetahui adanya pertemuan untuk membahas
atau mengatur pemenang tender, dan tidak pernah menerima uang (seperti
yang disebutkan 3% apalagi atas arahan Bupati kapuas Hulu) untuk mengalah
SALINAN
17
atau mundur menjadi pemenang pada paket yang saya tawar. Dan hal ini saya
tegaskan akan pertanggungjawabkan semua keterangan yang saya sampaikan
kepada Allah SWT baik di dunia dan akhirat; ----------------------------------------
20.1.2 Mengenai kesamaan tulisan dan dokumen. Dalam hal ini saya mendaftar
sampai melakukan proses pemasukan penawaran dilakukan oleh saya,
pembuatan dokumen administrasi dan teknis dilakukan saya beserta staf. Dan
apabila terjadi kesamaan atau kemiripan pada dokumen hal itu merupakan
sesuatu yang tidak kami sengaja. Karena dalam asosiasi kami dilatih dan
diberikan softcopy yang sering kami pakai saat mengikuti tender dimanapun; -
20.1.3 Dalam hal melakukan penawaran saya menghitung harga sesuai kemampuan
dan letak daerah Kabupaten Kapuas Hulu, harga yang saya tawar di Paket
Ruas Jalan Nanga Danau – Nanga Bunut dan Paket Ruas Jalan Kom Yos
Sudarso (2 jalur) telah dihitung semaksimal mungkin untuk bisa kerja. Saya
tidak dan bukan hanya sebatas pendamping pada saat melakukan penawaran
pekerjaan. Dan jika saya menang, saya siap untuk bekerja; -----------------------
20.1.4 Mengenai hal tidak hadir Panggilan Komisi Pengawas Persaingan Usaha.
Setelah jual beli saham pada tanggal 18 Maret 2009 saya pindah alamat
kantor. Pemanggilan pertama KPPU melalui Pos Indonesia bertanggal 8 Maret
2010, saya mendapatkan surat tersebut melalui orang lain, sehingga telat
sampai. Pemanggilan kedua saya hadir, diperiksa di Pontianak bertempat di
hotel Sanatika melalui surat panggilan bertanggal 14 April 2010. Pemanggilan
ketiga bertanggal 19 Agustus 2010saya tidak hadir saya tidak hadir
dikarenakan surat tersebut diterima tanggal 25 Agustus dan keadaan di
Putussibau waktu itu sedang banjir setelah membaca surat tersebut saya
kongfirmasi kepada saudara FIRMAN via telepon pada tanggal 25 Agustus
yang isinya memberitahukan saya tidak bisa hadir dan saudara Firman
mengatakan akan ada pertemuan berikutnya pada tanggal 6 September 2010 di
Pontianak. Pemanggilan keempat tanggal 26 Agustus 2010 di hotel Santika
dan saya hadir; ----------------------------------------------------------------------------
20.1.5 Mohon dengan hormat kepada Ketua majelis dan Anggota, kiranya kedepan
kami di daerah mendapatkan sosialisasi tentang Undang-Undang yang
berkaitan dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) sehingga kami
bias memahami Undang-Undang yang berlaku; -------------------------------------
21. Menimbang pada tanggal 15 September 2010, Terlapor III menyampaikan secara
tertulis Pembelaannya terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan, yang pada
pokoknya menyatakan sebagai berikut (vide bukti A115); -------------------------------------
SALINAN
18
21.1.1 Saya tidak merasa bersekongkol dengan cara menyusun dokumen secara
bersama-sama, dan saya menyuruh orang untuk membuat penawaran dan
menyebutkan berapa angka penawaran saya; ----------------------------------------
21.1.2 Saya sudah diklarifikasi Panitia lelang, jadi saya percaya pada Panitia sebagai
wasit dan tidak ada main mata; ---------------------------------------------------------
21.1.3 Tentang pengaturan pemenang lelang pada point 1,2,3,4, dan 5. Saya tidak
pernah tahu dengan pertemuan tersebut yang dikoordinator oleh DPC
Gapeksindo maupun yang diperintahkan oleh Bupati Kapuas Hulu. Yang saya
tahu pengumuman di Koran Tribun dan penjelasan Panitia; -----------------------
21.1.4 Pada poin IV. Analisis Fakta saya juga tidak mengerti apa yang dimaksud
dengan persekongkolan horisontal dan vertikal. Begitu juga dengan mengatur
dan menentukan pemenanglelang. Perlu Bapak lihat dan teliti kembali bahwa
perusahaan saya tidak ada yang menjadi pemenang dan ada di salah satu paket
yang digugurkan oleh Panitia pelelangan dan saya terima dengan lapang dada,
memang begitulah aturannya dalam dunia kontraktor. Saya tidak mau lapor
sana lapor sini seperti yang orang lain lakukan; -------------------------------------
21.1.5 Peserta lelang yang berminat menjadi pemenang dalam satu paket harus
menyetor uang sebesar 3% dari nilai proyek kepada koordinator dan uang
tersebut digunakan untuk kepentingan pihak-pihak tertentu. Perlu Bapak
ketahui saya tidak pernah menerima yang tersebut untuk perusahaan saya.
Saya berani bersumpah atas nama tuhan dan Kitab Suci yang saya anut,
bahwa saya tidak pernah menerima uang tersebut; ----------------------------------
21.1.6 Pada kesimpulan terakhir saya, kepada Bapak Tim Pemeriksa dan majelis
KPPU saya siap dipertemukan dengan orang yang melaporkan hal ini untuk
membuktikan siapa yang salah dan siapa yang benar; ------------------------------
22. Menimbang pada tanggal 15 September 2010, Terlapor IV menyampaikan secara
tertulis Pembelaannya terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan, yang pada
pokoknya menyatakan sebagai berikut (vide bukti A116); -------------------------------------
22.1.1 Kami PT. Tri Haridi Perkasa mengakui pernah tidak menghadiri beberapakali
pemeriksaan yang dilakukan oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha
(KPPU) dikarenakan surat pemanggilan pemeriksaan selalu datang terlambat
dari tanggal pemeriksaan yang telah ditetapkan oleh KPPU, dan terpenting
juga adalah jauhnya jarak tempuh yangmesti kami jalani untuk memenuhi
pemanggilan yang dimaksud, karena jarak antara Kabupaten dengan Ibukota
Propins sendiri memakan waktu ±1 hari sehingga jika surat pemanggilan
sampai ke kami satu hari sebelum pelaksanaan proses pemeriksaan dipastikan
kami tidak dapat memenuhi pemanggilan tersebut; ---------------------------------
SALINAN
19
22.1.2 Kami PT. Tri Haridi Perkasa tidak pernah melakukan pertemuan atau
difasilitasi oleh pihak manapun atas pengaturan atau penentuan pada
paketproyek yang diilelangkan oleh Dinas Bina Marga dan Pengairan
Kabupaten Kapuas Hulu, kami mengetahui adanya pelelangan dari Koran
Borneo Tribun dengan Nomor Pelalangan 21/PPB/DBMP/2009 Tanggal 19
Juni 2009 atas dasar itu kami PT. TRI HARIDI PERKASA melakukan proses
pelelangan yang dilelangkan oleh Dinas Bina Marga dan Pengairan kabupaten
Kapuas Hulu baik dari proses pendaftaran, penandatanganan fakta integritas,
penjelasan (aanwijzing), pemasukan penawaran, pembukaan penawaran,
klarifikasi harga maupun teknis sampai pengumuman pemenang lelang.
Adanya tuduhan penyetoran sebesar 3 (tiga) % kepada pihak tertentu kami PT.
TRI HARIDI PERKASA dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya
bahwa tuduhan yang dimaksud tidaklah benar adanya, tidak mendasar, tidak
adapembuktian fakta serta sangat bertentangan dengan prinsip kami,
dikarenakan PT. TRI HARIDI PERKASA merasa tuduhan tersebut
merupakan fitnah semata dan disampaikan oleh orang yang tidak
bertanggungjawab serta tanpa adanya pembuktian; ---------------------------------
22.1.3 Tentang kesamaan format penulisan penawaran, sekai lagi kamu jelaskan
bahwa kami menyiapkan administrasi penawaran suatu proyekselalu bekerja
sendiri dengan tenaga teknis aupun administrasi sendiri; --------------------------
22.1.4 Kesamaan alamat perusahaan kami dengan PT. Riyan Dasri karena menyewa
pada ruko yang sama dimana ruko tersebut banyak disewakan oleh pemiliknya
kepada pihk penyewa; -------------------------------------------------------------------
22.1.5 Tidak ada persekongkolan vertikal maupun horisontal pada pelelangan proyek
Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Kapuas Hulu karena semua
perusahaan uang mengikuti pelelangan tersebut adalah perusahaan yang
mempunyai kemampuan teknis, manajerial, dan penawran yang berbeda,
begitu juga Panitia pengadaanyang telah bekerja sesuai dengan aturan
pengadaanBarang dan Jasa yang berlaku di Republik Indonesia; -----------------
23. Menimbang pada tanggal 15 September 2010, Terlapor V menyampaikan secara tertulis
Pembelaannya terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan, yang pada pokoknya
menyatakan sebagai berikut (vide bukti A117); -------------------------------------------------
23.1.1 Minat kami untuk memenangkan dan melaksanakan paket pekerjaan tersebut;
23.1.2 penawaran yang kami ajukan tidak dimaksudkan untuk mendampingi
penawaran pihak tertentu dan dalam hal ini kami tidak
pernahdiundang/dilibatkan/menghadiri pertemuan yang difasilitasi oleh lintas
SALINAN
20
asosiasi perusahaan konstruksi atau pihak lain sehubungan dengan pengaturan
pemenang lelang pada paket pekerjaan tersebut diatas; ----------------------------
23.1.3 Dalam melaksanakan penawaran paket tersebut kami tetap melakukan
kegiatan pendukung penawaran seperti survey material, harga, perhitungan
keuntungan dan lain sebagainya sebagai dasar perhitungan harga penawaran
yang akan kami ajukan; -----------------------------------------------------------------
23.1.4 Adapun mengenai kesamaan format penawaran, kami menyatakan tidak
mengetahui penyebab kesamaan tersebut, akan tetapi perlu kami sampaikan
bahwasanya karyawan teknis dan karyawan administrasi yang kami punyai
atau yang bekerja pada perusahaan kami telah pernah bekerja pada beberapa
perusahaan lain sebelumnyaatau dari manapun. Dalam hal ini kami tidak
pernah menentukan file format yang harus mereka pergunakan untuk
menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tugas mereka; -----------------------------
24. Menimbang pada tanggal 15 September 2010, Terlapor VI menyampaikan secara
tertulis Pembelaannya terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan, yang pada
pokoknya menyatakan sebagai berikut (vide bukti A118); -------------------------------------
24.1.1 Kami menolak tuduhan Tim Pemeriksa KPPU yang menyatakan bahwa kami
melakukan persekongkolan dengan cara menyusun dokumen penawaran
secara bersama-sama; --------------------------------------------------------------------
24.1.2 Kami tidak pernah mengikuti pertemuan yang difasilitasi oleh Lintas Asosiasi
sebelum lelang dilaksanakan maupun menyetor uang 3% dari nilai proyek
kepada Ketua DPC Gapeksindo Kabupaten Kapuas Hulu; ------------------------
24.1.3 Kami menolak tuduhan yang menyatakan perusahaan saya hanya sebagai
formalitas untuk mendampingi dan memfasilitasi perusahaan lain pada Paket
Ruas Jalan Nanga Danau – Nanga Bunut dan Paket Ruas Jalan Kom Yos
Sudarso (2 jalur); -------------------------------------------------------------------------
24.1.4 Semua tuduhan persekongkolan horisontal itu tidak benar karena saya tidak
bersekongkol dengan siapapun karena saya adalah orang yang selalu berusaha
memenuhi aturan-aturan yang disyaratkan dalam mengikuti setiap pelelangan
proyek dimanapun; -----------------------------------------------------------------------
25. Menimbang pada tanggal 15 September 2010, Terlapor VII menyampaikan secara
tertulis Pembelaannya terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan, yang pada
pokoknya menyatakan sebagai berikut (vide bukti A119); -------------------------------------
25.1.1 Sebelum lelang diklaksanakan kami tidak pernah mengikuti pertemuan yang
difasilitasi oleh lintas asosiasi perusahaan konstruksi dan tidak pernah
membayar uang 3% kepada Lintas Asosiasi untuk memenangkan Ruas Jalan
Putussibau – Sibu Hulu dan Ruas Jala Nanga Kantuk – Langau; -----------------
SALINAN
21
25.1.2 Pelaksanaan pekerjaan di Lintas Utara Kabupaten Kapuas Hulu menutur
hemat kami medannya cukup berat dan banyak menggunakan peralatan berat,
jadi secara logika tak pantas perusahaan kami ingin mendapatkan paket
pekerjaan tersebut dengan cara yang tidak sehat; -----------------------------------
25.1.3 Dalam pelaksanaan Nanga Kantuk – Langau, PT. CITRA BANGKIT
INDONESIA menyewa peralatan berat dari PT. HEROPERKASA
PRIMAMAKMUR; ------------------------------------- ---------------------------------
25.1.4 Format penawaran yang kami pergunakan dalam penawaran menggunakan
file penawaran tahun 2008 dengan nama paket yang sama dan dalam
pengerjaannya tidak teliti dalam melihat dokumen di tahun 2009 yang sedikit
mengalami perubahan format penulisan; ---------------------------------------------
26. Menimbang pada tanggal 15 September 2010, Terlapor VIII menyampaikan secara
tertulis Pembelaannya terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan, yang pada
pokoknya menyatakan sebagai berikut (vide bukti A120); -------------------------------------
26.1.1 TIDAK BENAR apa yang tertulis bahwa perusahaan kami PT. CITRA
BANGKIT INDONESIA membayar uang 3% kepada lintas Asosiasi untuk
memenangkan Ruas Jalan Nanga Kantuk – Langau; -------------------------------
26.1.2 TIDAK BENAR apa yang tertulis bahwa perusahaan lami . CITRA
BANGKIT INDONESIA menerima uang dari perusahaan PT.
HEROPERKASA PRIMAMAKMUR dalam membayar Asosiasi untuk
memenangkan paket pekerjaan Nanga Kantuk – Langau; -------------------------
26.1.3 Untuk pelaksanaan pekerjaan nanga Kantuk – Langau perusahaan kami PT.
CITRA BANGKIT INDONESIA mengerjakan sendiri pelaksanaannya
dengan menyewa peralatan berat dari PT. HEROPERKASA
PRIMAMAKMUR; ------------------------------------- ---------------------------------
26.1.4 Perkataan kami mengenai penyelesaian kasus secara damai yang melibatkan
PT. ARUNG BENUA NUSANTARA hanya merupakan idea/pendapat kami
kepada Tim Pemeriksa diluar kontek pemeriksaan; ---------------------------------
26.1.5 Menurut hemat kami tidak ada kesamaan format penawaran antara PT.
CITRA BANGKIT INDONESIA dengan PT. SYARI YULIA; ------------------
26.1.6 Keberadaan KPPU - RI dalam melakukan investigasi persaingan dunia usaha
selama ini belum pernah disosialisasikan di Kabupaten Kapuas Hulu; ----------
27. Menimbang pada tanggal 15 September 2010, Terlapor IX menyampaikan secara
tertulis Pembelaannya terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan, yang pada
pokoknya menyatakan sebagai berikut (vide bukti A121); -------------------------------------
27.1.1 Sehubungan dengan kesehatans saya (Asdiana, Direktris PT. SYARI YULIA
ARYZA) sedang keadaan sakit sehingga saya tidak dapat menghadiri
SALINAN
22
panggilan Majelis Komisi Perkara yang akan dilaksanakan tanggal 6
September di Hotel Santika Pontianak; -----------------------------------------------
27.1.2 Sehubungan ketidakhadiran tersebut maka saya menunjuk staf perusahaan
kami (Aspiandi, SP.d) untuk menyerahkan surat tanggapa terhadap perkara
yang dimaksud; ---------------------------------------------------------------------------
27.1.3 Kami menanggapi tentang adanya perbedaan tandatangan di Penawaran
dengan KTP saya adalah sebagai berikut : -------------------------------------------
27.1.3.1. Pada waktu pemeriksaan terhadap adanya perbedaan tanda
tanganantara di penawaran dengan tanda tangan di KTP memang
saya akui pada waktu pemeriksaan terdapat perbedaan karena
pada waktu pemeriksaan saya lupa bahwa pada waktu penawaran
akan dibawa ke Kapuas hulu saya berada di luar kota
Singkawang sehingga saya menugaskan staf Perusahaan untuk
menandatangani penawaran tersebut atas nama saya; --------------
27.1.3.2. Bahwa tanda tangan penawaran tersebut adalah benar tanda
tangan staf saya atas persetujuan diri saya sebagai Dorektris PT.
SYARI YULIA ARYZA; ------------------------------- ----------------
28. Menimbang pada tanggal 15 September 2010, Terlapor X menyampaikan secara tertulis
Pembelaannya terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan, yang pada pokoknya
menyatakan sebagai berikut (vide bukti A122); -------------------------------------------------
28.1.1 Pernyataan Direktur PT. CITRA BANGKIT INDONESIA yang tidak pernah
melakukan KSO dengan PT. Blitar Permai -------------------------------------------
Tanggapan: -----------------------------------------------------------------------------
Pernyataan tersebut tidak benar, karena pada saat pendaftaran dilakukan oleh
perusahan tersebut dalam bentuk KSO (Surat Perjanjian KSO terlampir). Surat
perjanjian Kemitraan / Kerjsa Sama Operasi telah disahkan oleh Notaris
Kabupaten Kapuas Hulu (Yus Hermawan, SH, M.Kn). pada daftar pernyataan
minat telah tercantum kedua perusahaan, tetapi pada daftar Pakta Integritas
memang tidak tercantum PT. Blitar Permaidan hanya tercantum PT. Citra
Bangkit Indonesia. --------------------------------------------------------------------
Dalam keterangannya kepada Tim Pemeriksa, Direktur PT. Citra Bangkit
Indonesiamenyatakan terjadinya KSOatas saran dai Panitia pengadaan.
Dengan ini kami sampaikan bahwa perjanjian KSO tersebut bukan atas saran
dari Panitia pengadaan, tetapi atas kesepakatan kedua perusahaan. Kalaupun
Panitia Pengadaan memberikan saran, hanya sebatas syarat-syarat untuk
melakukan Kerjsa Sama Operasi. ---------------------------------------------------
SALINAN
23
Hal-hal yang terjadi berkaitan dengan kelangsungan Kerja Sama Operasi
antara kedua perusahan setelah pendaftaran diluar sepengetahuan Panitia
Pengadaan. --------------------------------------------------------------------------------
Dalam penawaran pada paket Peningkatan Jalan Kabupaten untuk Pekerjaan
Ruas Jalan Nanga Kantuk – Langau (3.700 x 4,50 M), tidak ada menunjukkan
terjadinya KSO antara kedua perusahan (penawaran hanya mengatasnamakan
PT. CITRA BANGKIT INDONESIA), hal ini terjadi karena
kekurangpahaman / kurang mengertinya perusahaan dalam menyusun
penawran dalam bentuk Kerja Sama Operasi). --------------------------------------
28.1.2 Dalam keterangannya kepada Tim Pemeriksa (tercantum dalam BAP),
Direktur PT. CITRA BANGKIT INDONESIA menyatakan bahwa Panitia
ikut mengatur pemenang tender dan yang bersangkutan mengaku memberikan
sejumlah uang kepada Panitia Pengadaan -------------------------------------------
Tanggapan : -------------------------------------------------------------------------------
Pernyataan tersebut tidak benar, Panitia pengadaan tidak pernah ikut
mengatur/menentukan pemenang lelang sebelum dilakukan tender. Panitia
menentukan pemenang lelang setelah dilakukan tender dan berdsarkan hasil
evaluasi yang dilakukan terhadap penawaran yang masuk. Panitia juga tidak
pernah menerima sejumlah uang dari Direktur PT. CITRA BANGKIT
INDONESIA; --------------------------------------------------------------------------
28.1.3 Terhadap hasil analisis fakta yang menyatakan bahwa telah terjadinya
persekongkolan vertikal. ----------------------------------------------------------------
Tanggapan: -------------------------------------------------------------------------------
28.1.3.1. Panitia pengadaan telah berusaha menjalankan proses pelelangan
sesuai dengan prosedur yang berlaku, tetapi dalam
pelaksanaannya terdapat hal-hal atau aturan-aturan dalam RKS
yang tidak dilaksanakan, hal ini terjadi karena keterbatasan yang
ada pada Panitia (baik karena kurangnya pengetahuan terhadap
aturan-aturan yang berlaku maupun keterbatasan kemampuan
dari Panitia). --------------------------------------------------------------
28.1.3.2. Panitia tidak bermaksud mengabaikan ketentuan Pasal 17 ayat 6
UU No. 18 tahun 2009 tentang jasa Konstruksi. Dalam hal
Panitia mengabaikan ketentuan tersebut, sehingga
mengakibatkan luputnya perhatian terhadap ketentuan tersebut.
Panitia tidak bermaksud menguntungkan dan memfasilitasi salah
satu perusahan peserta tender. ------------------------------------------
SALINAN
24
28.1.3.3. Panitia lelang tidak mengetahui tentang adanya pertemuan
diantara peserta lelang, kapan dan dimana diilakukan pertemuan,
serta materi dan hasil pertemuan. Karena keterbatasan, Panitia
hanya dapat memonitor hal-hal yang terjadi terkait proses
pelelangan dalam lingkungan dinas, hal-hal yang yang terjadi
diluar lingkungan dinas, Panitia tidak dapat memantau dan
memonitor. ----------------------------------------------------------------
28.1.3.4. Keterbatasan kemampuan yang dimiliki Panitia dan kesalahan-
kesalahan yang terjadi dalam proses pelelangan (mengabaikan
aturan dan ketentuan yang berlaku) terjadi karena kurangnya
pengetahuan yang dimilki Panitia, baik karena kurang membaca
aturan-aturan terkait pelelangan maupun pada waktu pelatihan-
pelatihan tidak pernah dibahas sampai hal-hal detil seperti yang
terjadi dalam perkara ini. Untuk itu, kami menyampaikan
masukan agar KPPU merekomendasikan kepada LKPP agar
pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan materinya lebih
banyak dan detil, dan bila dimungkinkan melibatkan
Widyaiswara dari KPPU. -----------------------------------------------
29. Menimbang pada tanggal 15 September 2010, Terlapor XI menyampaikan secara
tertulis Pembelaannya terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan, yang pada
pokoknya menyatakan sebagai berikut (vide bukti A123); -------------------------------------
29.1.1 Saya selaku Ketua DPC Gapeksindo Kabupaten Kapuas Hulu denngan ini
menyatakan terkait surat Bapak poin IV.A tentang Analisa Fakta
Persekongkolan Horizontal. Kami ingin menyampaikan : -------------------------
29.1.1.1. Bahwa saya bersama-sama seluruh kontraktor tidak pernah
mengadakan pertemuan bersama dengan tujuan memfasilitasi
dan menciptakan kondisi terhadap Penentuan Pemenang Lelang
dengan atau tanpa Perintah dari Bupati Kapuas Hulu, bahkan
saya tidak pernah bertemu diluar atau didalam masalah Proyek
yang akan diselenggarakan di Kabupaten Kapuas Hulu. Apalagi
tentang penerimaan uang sebesar 3% (Tiga Prsen) dari Pagu
Anggaran seperti yang termuat didalam Surat laporan Hasil
Pemeriksaan Lanjutan Perkara No. 16/KPPU-L/2010, tanggal 19
Agustus 2010. Saya tidak pernah menerima, meminta atau
memengetahui tentang adanya uang dengan tujuan yang
dituduhkan kepada saya; ------------------------------------------------
SALINAN
25
29.1.2 Bersama ini juga saya ingin menyampaikan kepada Bapak untuk
mempertimbangkan kembali dengan seksama terhadap tuduhan yang
ditujukan kepada saya sebagai berikut : ----------------------------------------------
29.1.2.1. Tidak mungkin saya dalam kapasitas saya sebagai Ketua DPC
Gapeksindo Kabupaten Kapuas Hulu mampu mengkoordinir
seluruh Kontraktor Gred 5 yang terdiri dari ribuan Kontraktor
seluruh Indonesia yang memiliki Kualifikasi Gred 5; --------------
29.1.2.2. Tidak mungkin ada kontraktor yang mempercayai saya dengan
dana 3% yang mana jumlah tersebut bukan jumlah uang yang
kecil, untuk memberi kepastian terhadap hasil Proses Pelelangan
yang belum berlangsung; -----------------------------------------------
29.1.2.3. Apabila sesuai dengan dugaan di dalam Surat Laporan Hasil
Pemeriksaan Lanjutan Perkara No. 16/KPPU-L/2010, tanggal 19
Agustus 2010, bahwa di Kabupaten Kapuas Hulu terdapat Lintas
Asosiasi yang dengan tujuan memfasilitasi atau melakukan cipta
kondisi dalam Penentuan Pemenang Lelang, maka tentunya
didalam akan ada Surat Keputusan yang mengukuhkan
kepengurusannnya, sementara saya tidak pernah merasa
mengetahuia adanya pembentukan Lintas Asosiasi di Kapuas
Hulu; -----------------------------------------------------------------------
30. Menimbang bahwa Terlapor XII tidak menyampaikan Pembelaannya secara tertulis
maupun secara lisan terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan; -----------------------
31. Menimbang bahwa selanjutnya Majelis Komisi menilai telah mempunyai bukti dan
penilaian yang cukup untuk mengambil keputusan; ---------------------------------------------
TENTANG HUKUM
1. Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan (“LHPL” ), surat, dokumen, dan alat
bukti lainnya, Majelis Komisi menilai dan menyimpulkan ada tidaknya pelanggaran
yang dilakukan oleh para Terlapor sebagai berikut: ---------------------------------------------
1.1. Tentang Identitas Para Terlapor; ---------------------------------------------------------
1.1.1. Bahwa Terlapor I, Terlapor II, Terlapor III, Terlapor IV, Terlapor V,
Terlapor VI, Terlapor VII, Terlapor VIII, Terlapor IX adalah badan usaha
yang bergerak dalam bidang ekonomi dan berusaha di Indonesia
sebagaimana diuraikan dalam butir 14.1 Bagian Tentang Duduk Perkara ; --
1.1.2. Bahwa Terlapor X adalah Panitia Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan
Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Kapuas Hulu Tahun
SALINAN
26
Anggaran 2009 sebagaimana diuraikan pada butir 14.1 Bagian Tentang
Duduk Perkara dengan susunan keanggotaan sebagai berikut : ----------------
No Nama Jabatan 1 Agus Darmanta, S.T., M.T. Ketua 2 Drs. Junaidi Sekretaris 3 Piet Soemaryoto, S.Hut., M.Si. Anggota 4 Syapril Anshari, S.H. Anggota 5 Ferry Suryanata, S.H. Anggota 6 Abang Rusli Anggota 7 Hambali, S.T. Anggota 8 Yudho Bayu Waskito, S.T. Anggota 9 Sutiadi, S.T. Anggota
1.1.3. Bahwa Terlapor XI adalah gabungan pengusaha di bidang jasa pelaksana
konstruksi di Kabupaten Kapuas Hulu sebagaimana diuraikan dalam butir
14.1 Bagian Tentang Duduk Perkara; ---------------------------------------------
1.1.4. Bahwa Terlapor XII adalah Bupati Kapuas Hulu sebagaimana diuraikan
dalam butir 14.1 Bagian Tentang Duduk Perkara; ------------------------------
1.1.5. Bahwa Majelis Komisi menilai Terlapor X, Terlapor XI dan Terlapor XII
bukan merupakan badan usaha yang melakukan kegiatan dalam bidang
ekonomi; -------------------------------------------------------------------------------
1.1.6. Bahwa Majelis Komisi menyimpulkan Terlapor X, Terlapor XI dan
Terlapor XII bukan merupakan pelaku usaha sebagaimana yang dimaksud
dalam Pasal 1 angka 5 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999; ---------------
1.1.7. Bahwa Majelis Komisi menilai Terlapor I, Terlapor II, Terlapor III,
Terlapor IV, Terlapor V, Terlapor VI, Terlapor VII, Terlapor VIII,
Terlapor IX merupakan badan usaha yang berbentuk badan hukum yang
didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah
hukum Negara Republik Indonesia, menyelenggarakan berbagai kegiatan
usaha dalam bidang ekonomi; ------------------------------------------------------
1.1.8. Bahwa Majelis Komisi menyimpulkan Terlapor I, Terlapor II, Terlapor
III, Terlapor IV, Terlapor V, Terlapor VI, Terlapor VII, Terlapor VIII,
Terlapor IX merupakan pelaku usaha sebagaimana dimaksud dalam pasal 1
angka 5 Undang-undang No. 5 Tahun 1999; -------------------------------------
1.2. Tentang Obyek Lelang; ---------------------------------------------------------------------
1.2.1. Bahwa berdasarkan LHPL, obyek lelang dalam perkara ini adalah
Pelelangan Umum Pasca Kualifikasi Paket Pekerjaan dengan Sumber Dana
APBD Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Anggaran 2009 (DAU, DAK, Dana
Bantuan Pasca Bencana Alam dan Dana Penguatan Desentralisasi Fiskal
dan Percepatan Pembangunan Daerah) Dinas Bina Marga dan Pengairan
Kabupaten Kapuas Hulu yang terfokus pada 5 (lima) paket sebagaimana
diuraikan dalam butir 14.2 Bagian Tentang Duduk Perkara yaitu: -----------
SALINAN
27
1.2.1.1. Proyek Pembangunan Jalan Kabupaten, Jalan Nanga Danau –
Nanga Bunut, lokasi Kecamatan Boyan Tanjung dan Bunut Hilir;
1.2.1.2. Proyek Pembangunan Jalan Dalam Kota Putussibau Utara dan
Selatan, Ruas Jalan Kom Yos Sudarso (2 Jalur), lokasi Kecamatan
Putussibau Utara; ----------------------------------------------------------
1.2.1.3. Proyek Pembangunan Jembatan S. Suhaid di Menapar (Tahap II),
lokasi Kecamatan Suhaid; ------------------------------------------------
1.2.1.4. Proyek Peningkatan Jalan Kabupaten, Jalan Putussibau – Sibau
Hulu, lokasi Kecamatan Putussibau Utara; ----------------------------
1.2.1.5. Proyek Peningkatan Jalan Kabupaten, Ruas Jalan Nanga Kantuk –
Langau, lokasi Kecamatan Empanang; ---------------------------------
1.2.2. Bahwa Pelelangan Umum Pasca Kualifikasi Paket Pekerjaan dengan
Sumber Dana APBD Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Anggaran 2009
Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Kapuas Hulu menggunakan
dana yang bersumber dari DAU, DAK, Dana Bantuan Pasca Bencana
Alam dan Dana Penguatan Desentralisasi Fiskal dan Percepatan
Pembangunan Daerah; ---------------------------------------------------------------
1.2.3. Bahwa Majelis Komisi menilai pemeriksaan perkara a quo hanya terfokus
kepada 5 (lima) paket pekerjaan sebagaimana diuraikan dalam butir 1.2.1
Bagian Tentang Hukum karena pada 5 (lima) paket tersebut diduga telah
terjadi pengaturan dalam menentukan pemenang lelang; -----------------------
1.2.4. Bahwa Majelis Komisi menyimpulkan telah terjadi pengaturan untuk
menentukan pemenang lelang terhadap 5 (lima) paket pekerjaan dalam
perkara a quo. --------------------------------------------------------------------------
1.3. Tentang Evaluasi; ----------------------------------------------------------------------------
1.3.1. Bahwa berdasarkan LHPL dinyatakan, Terlapor X tidak melakukan
evaluasi dokume penawaran peserta lelang dengan benar sehingga
meloloskan Terlapor I dan Terlapor II meskipun ada kesamaan
kepemilikan untuk paket pelelangan yang sama. Akibat tindakan Terlapor
X tersebut mengakibatkan Terlapor I menjadi pemenang lelang untuk
Paket Ruas Jalan Nanga Danau – Nanga Bunut dan Paket Ruas Jalan Kom
Yos Sudarso (2 jalur). Dengan demikian Terlapor X telah memfasilitasi
Terlapor I menjadi pemenang di 2 (dua) paket yang dilelang; ----------------
1.3.2. Bahwa Terlapor I dalam pembelaannya menyatakan telah terjadi jual beli
saham/pengalihan saham dari Komisaris Utama Terlapor II kepada AIM
dan Komisaris Agus Setiawan kepada Sy. Abdulah yang diketahui oleh
SALINAN
28
Direktur Terlapor II yang dibuat di bawah tangan yang disahkan oleh
Pengadilan Negeri Putussibau; -----------------------------------------------------
1.3.3. Bahwa Terlapor X dalam pembelaannya menyatakan tidak bermaksud
mengabaikan ketentuan Pasal 17 ayat (6) Undang-Undang Jasa Konstruksi.
Dalam hal terlapor X mengabaikan ketentuan tersebut terjadi karena
Terlapor X belum mengerti dan memahami ketentuan tersebut dan
Terlapor X tidak bermaksud menguntungkan dan memfasilitasi salah satu
peserta lelang; -------------------------------------------------------------------------
1.3.4. Bahwa Majelis Komisi menilai Terlapor X yang mengabaikan ketentuan
Pasal 17 ayat (6) Undang-Undang Jasa Konstruksi merupakan tindakan
yang disengaja. Hal ini terjadi karena Terlapor X sudah berpengalaman
dalam melaksanakan pengadaan barang/jasa serta memiliki sertifikat
pengadaan barang/jasa pemerintah; -----------------------------------------------
1.3.5. Bahwa Majelis Komisi menilai perubahan pengurus suatu perusahaan baik
dalam pengalihan saham ataupun jual beli saham perseroan harus
dilakukan dalam akta dan dilakukan perubahan anggaran dasar perusahaan
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas; ------------------------------------------------------------------
1.3.6. Bahwa Majelis Komisi berpendapat dalam dokumen penawaran Terlapor I
dan Terlapor II selama proses lelang berlangsung belum terdapat
perubahan kepemilikan saham maka anggaran dasar Terlapor I dan
Terlapor II masih tetap berlaku; ----------------------------------------------------
1.3.7. Bahwa Majelis Komisi menyimpulkan Terlapor X telah lalai dalam
melaksanakan pengadaan barang/jasa perkara a quo dengan tidak
menggugurkan Terlapor I dan Terlapor II sehingga memfasilitasi Terlapor
I menjadi pemenang untuk 2 (dua) paket yang dilelang; ----------------------
1.4. Tentang Pengaturan Pemenang Lelang; ------------------------------------------------
1.4.1. Bahwa berdasarkan LHPL, terdapat pertemuan yang dilakukan sebelum
proses lelang berlangsung untuk membagi dan menentukan pemenang
disetiap paket pekerjaan perkara a quo yang difasilitasi oleh Terlapor XI
yang bertindak sebagai kordinator atas perintah Bupati Kapuas Hulu.
Peserta Tender yang berminat menjadi pemenang harus menyetor uang
sebesar 3% (tiga persen) dari nilai proyek. Sedangkan peserta tender yang
memasukkan penawaran dan tidak menang hanya digunakan sebagai
pendamping; ---------------------------------------------------------------------------
SALINAN
29
1.4.2. Bahwa Terlapor X yang mengetahui adanya pengaturan dalam
menentukan pemenang lelang perkara a quo tidak melakukan tindakan
apapun; ---------------------------------------------------------------------------------
1.4.3. Bahwa Terlapor I dalam pembelaannya menyatakan tidak pernah
mengikuti pertemuan yang difasilitasi oleh Terlapor XI dan menyetor 3%
(tiga persen) dari nilai proyek. Terlapor I membantah bahwa peserta tender
yang mengikuti lelang Paket Jl. Nanga Danau-Nanga Bunut dan Paket Jl.
Kom Yos Sudarso hanya sebagai pendamping dan memnfasilitasi Terlapor
I menjadi pemenang; -----------------------------------------------------------------
1.4.4. Bahwa terlapor II dalam pembelaannya menyatakan tidak pernah
mengikuti atau mengetahui adanya pertemuan untuk membahas atau
mengatur pemenang tender dan tidak pernah menerima uang 3%
(tigapersen); ---------------------------------------------------------------------------
1.4.5. Bahwa Terlapor III dalam pembelaannya menyatakan tidak mengetahui
adanya pertemuan yang dikoordinasikan oleh DPC Gapeksindo ataupun
yang diperintahkan oleh Bupati Kapuas Hulu; -----------------------------------
1.4.6. Bahwa Terlapor IV dalam pembelaannya menyatakan tidak pernah
melakukan pertemuan atau difasilitasi oleh pihak manapun atas pengaturan
atau penentuan pada paket proyek yang dilelangkan oleh Dinas Bina
Marga dan Pengairan Kabupaten Kapuas Hulu. Terlapor IV membantah
telah menyetor sebesar 3% (tiga persen) kepada pihak tertentu; --------------
1.4.7. Bahwa Terlapor V dalam pembelaannya menyatakan tidak pernah
mendampingi kemenangan pihak tertentu dan tidak pernah diundang atau
menghadiri pertemuan yang dilakukan oleh lintas asosiasi perusahaan
kontruksi atau pihak lain sehubungan dengan pengaturan pemenang lelang
pada paket pekerjaan tersebut; -----------------------------------------------------
1.4.8. Bahwa Terlapor VI dalam pembelaannya menyatakan membantah tidak
pernah menyetor uang sebesar 3% (tiga persen) kepada Terlapor XI atau
pihak lain. Sedangkan Terlapor VI menyatakan selalu berusaha untuk
bekerja secara profesional dalam mengikuti lelang; ----------------------------
1.4.9. Bahwa Terlapor VII dalam pembelaannya menyatakan tidak pernah
mengikuti pertemuan yang difasilitasi oleh lintas asosiasi perusahaan
konstruksi dan tidak pernah membayar uang 3% (tiga persen) kepada lintas
asosiasi untuk memenangkan Ruas Jalan Putussibau-Sibau Hulu dan Ruas
Jalan Nanga kantuk-Langau; -------------------------------------------------------
SALINAN
30
1.4.10. Bahwa Terlapor VIII dalam pembelaannya menyatakan membantah telah
membayar uang 3% (tiga persen) kepada lintas asosiasi untuk
memenangkan Ruas Jalan Nanga Kantuk-Langau; -----------------------------
1.4.11. Bahwa Terlapor XI dalam pembelaannya menyatakan tidak pernah
mengadakan pertemuan bersama dengan tujuan untuk menfasilitasi dan
menciptakan kondisi terhadap penentuan pemenang lelang dengan atau
tanpa perintah Terlapor XII. Terlapor XI menyatakan tidak pernah
menerima, meminta atau mengetahui tentang adanya uang yang
dituduhkan; ----------------------------------------------------------------------------
1.4.12. Bahwa Majelis Komisi sependapat dengan LHPL mengenai adanya
pertemuan yang dilakukan untuk mengatur dan menentukan pemenang
lelang untuk paket pekerjaan perkara a quo; -------------------------------------
1.4.13. Bahwa Majelis Komisi menilai pertemuan tersebut diadakan dan dihadiri
oleh beberapa peserta lelang tetapi Tim Pemeriksa tidak menemukan
cukup bukti pertemuan tersebut dilakukan atas arahan atau perintah
Terlapor XII; --------------------------------------------------------------------------
1.4.14. Bahwa Majelis Komisi menilai ada penyetoran uang sebesar 3% (tiga
persen) dari nilai proyek oleh pemenang lelang, tetapi Tim Pemeriksa tidak
menemukan cukup bukti uang tersebut disetor kepada Terlapor XI atau
pihak tertentu lainnya; ---------------------------------------------------------------
1.4.15. Bahwa Majelis Komisi menilai Terlapor X sebagai Panitia yang
mengetahui adanya pengaturan pemenang lelang tersebut tidak mengambil
tindakan apapun meskipun tindakan pengaturan pemenang lelang
bertentangan dengan ketentuan dalam Rencana Kerja dan Syarat (RKS); --
1.4.16. Bahwa Majelis Komisi berpendapat Terlapor X yang tidak mengambil
tindakan apapun sebagaimana diuraikan pada butir 1.4.15 di atas dapat
dikategorikan memfasilitasi peserta lelang untuk menjadi pemenang paket
pekerjaan perkara a quo; ------------------------------------------------------------
1.4.17. Bahwa Majelis Komisi menyimpulkan telah terjadi pertemuan untuk
mengatur dan menentukan pemenang lelang paket pekerjaan perkara a quo
oleh para Terlapor; -------------------------------------------------------------------
1.5. Tentang Kesamaan Dokumen Penawaran ---------------------------------------------
1.5.1. Bahwa berdasarkan LHPL dinyatakan terdapat kesamaan format penulisan
dokumen penawaran Terlapor I, Terlapor II, Terlapor III, Terlapor V,
Terlapor VI, Terlapor VII, Terlapor VIII dan Terlapor IX dalam mengikuti
tender perkara a quo. Hal ini terjadi karena penyusunan dokumen
penawaran dilakukan oleh orang khusus di sewa untuk itu; -------------------
SALINAN
31
1.5.2. Bahwa Terlapor I dalam pembelaannya menyatakan adanya kesamaan
format menurut Terlapor I hanya sebuah kehilafan dan jika terdapat
kesamaan penulisan itu hanya bersifat kekeliruan; ------------------------------
1.5.3. Bahwa Terlapor II dalam pembelaannya menyatakan kesamaan dan
kemiripan pada dokumen merupakan sesuatu yang tidak disengaja. Karena
dalam asosiasi para anggota dilatih dan diberikan softcopy, softcopy
tersebut sering kami pakai pada saat mengikuti tender dimanapun; ----------
1.5.4. Bahwa Terlapor III menyatakan dalam pembelaannya tidak merasa
bersekongkol dengan cara menyusun dokumen secara bersama-sama dan
Terlapor III menyuruh orang untuk membuat penawaran dan menyebutkan
angka penawaran saya; --------------------------------------------------------------
1.5.5. Bahwa Terlapor IV dalam pembelaannya menyatakan Terlapor IV
menyiapkan administrasi penawaran suatu proyek selalu bekerja dengan
tenaga teknis maupun administrasi sendiri; --------------------------------------
1.5.6. Bahwa Terlapor V dalam pembelaannya menyatakan tidak mengetahui
penyebab kesamaan tersebut, akan tetapi perlu kami sampaikan
bahwasannya karyawan teknis dan karyawan administrasi Terlapor V
pernah bekerja pada beberapa perusahaan lain sebelumnya, sehingga file
format pekerjaan yang menjadi tugas mereka bisa saja didapatkan dari
tempat bekerja sebelumnya; --------------------------------------------------------
1.5.7. Bahwa Terlapor VII dalam pembelaannya menyatakan format penawaran
yang digunakan dalam penawaran menggunakan file penawaran tahun
2008 dengan nama paket yang sama dan dalam pengerjaannya tidak teliti
dalam melihat dokumen di tahun 2009 yang sedikit mengalami perubahan
format penulisan; ---------------------------------------------------------------------
1.5.8. Bahwa Terlapor VIII dalam pembelaannya menyatakan tidak ada
kesamaan format penawaran antara Terlapor VIII dengan Terlapor IX; -----
1.5.9. Bahwa Majelis Komisi berpendapat seharusnya para Terlapor menyusun
sendiri dokumen penawaran untuk masing-masing Terlapor sehingga
kemungkinan terjadi persesuaian diantara peserta tender tidak terjadi; ------
1.5.10. Bahwa Majelis Komisi menyimpulkan kesamaan format dokumen
penawaran oleh Para Terlapor terjadi karena adanya pemberian softcopy
format perhitungan penawaran dalam pelatihan jasa konstruksi dan
dikerjakan oleh orang sewa khusus untuk menyusun dokumen penawaran;
SALINAN
32
1.6. Tentang Kesamaan Pemilik Perusahaan
1.6.1. Bahwa berdasarkan LHPL dinyatakan terdapat kesamaan pemilik Terlapor
II dengan Terlapor I yaitu Daniel dan Agus Setiawan adalah pemegang
saham di Terlapor I dan Terlapor II; ----------------------------------------------
1.6.2. Bahwa Terlapor I dalam pembelaannya menyatakan telah terjadi jual beli
saham/pengalihan saham dari Komisaris Utama Terlapor II kepada AIM
dan Komisaris Agus Setiawan kepada Sy. Abdulah yang diketahui oleh
Direktur Perusahaan Terlapor II yang dibuat di bawah tangan yang
disahkan oleh Pengadilan Negeri Putussibau; -----------------------------------
1.6.3. Bahwa Majelis Komisi menilai proses jual beli saham Terlapor II yang
dilakukan oleh Daniel dan Agus Setiawan secara di bawah tangan dan
tidak segera melakukan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan, sehingga
secara hukum masih belum ada perubahan Anggaran Dasar Terlapor II; ---
1.6.4. Bahwa Majelis Komisi berpendapat dengan masih adanya nama Daniel
dan Agus Setiawan dalam Formulir Isian Penilaian Kualifikasi dokumen
penawaran Terlapor I dan Terlapor II menunjukan masih adanya
keterkaitan hubungan kepemilikan antara Terlapor I dan Terlapor II.; ------
1.6.5. Bahwa Majelis Komisi menyimpulkan dengan keterkaitan antara Terlapor
I dan Terlapor II menjaadi dasar bagi koordinasi diantara Terlapor I dan
terlapor II dalam mengikuti lelang untuk paket pekerjaan yang sama dalam
perkara a quo. -------------------------------------------------------------------------
1.7. Tentang Kesamaan Alamat Perusahaan -----------------------------------------------
1.7.1. Bahwa dalam LHPL dinyatakan adanya kesamaan alamat kantor antara
Terlapor IV dan Terlapor VI di Jl. Kelam No. 16 Sintang pada dokumen
penawaran; ----------------------------------------------------------------------------
1.7.2. Bahwa Terlapor IV dalam pembelaannya menyatakan kesamaan alamat
perusahaan dengan Terlapor VI karena Terlapor VI menyewa pada ruko
yang sama dimana ruko tersebut banyak disewakan oleh pemilik kepada
pihak penyewa; -----------------------------------------------------------------------
1.7.3. Bahwa Terlapor VI dalam pembelaannya menyatakan kesamaan alamat
perusahaan dikarenakan Jalan kelam No. 16 Sintang merupakan jalan
protokol dan strategis untuk perkantoran maka saya memilih untuk
menyewa rumah tersebut sebagai kantor, ternyata rumah tersebut satu
lantainya sudah disewa oleh Terlapor IV dan kebetulan berada satu kantor
dan berbeda lantainya; ---------------------------------------------------------------
1.7.4. Bahwa Majelis Komisi menilai berdasarkan dokumen foto yang
diserahkan oleh Terlapor IV dan Terlapor VI dalam lampiran
SALINAN
33
pembelaannya menunjukkan kondisi kantor yang sangat berbeda dengan
apa yang disampaikan dalam pembelaan; ----------------------------------------
1.7.5. Bahwa Majelis Komisi berpendapat terdapat perbedaan antara pembelaan
yang disampaikan dengan dokumen foto yang dilampirkan mengenai
kondisi alamat perusahaan Terlapor IV dan Terlapor VI; ----------------------
1.7.6. Bahwa Majelis Komisi menyimpulkan dengan adanyat perbedaan bukti
sebagaimana diuraikan dalam butir 1.7.4 Bagian Tentang Hukum
menunjukan Terlapor IV dengan Terlapor VI melakukan kegiatan usaha
pada kantor yang sama. --------------------------------------------------------------
1.8. Tentang Terlapor VIII ---------------------------- -----------------------------------------
1.8.1. Bahwa dalam LHPL dinyatakan Terlapor VIII membayar uang 3% (tiga
persen) kepada Terlapor XI menggunakan uang milik Terlapor VII.
Bahwa Terlapor VIII menyatakan pelaksana pekerjaan Ruas Jalan Nanga
kantuk-Langau dikerjakan oleh Terlapor VII. Bahwa Terlapor VIII
membantah telah melakukan KSO dengan PT Blitar Permai serta Terlapor
VIII telah menyampaikan pesan Terlapor I kepada Tim Pemeriksa agar
perkara a quo dapat diselesaikan dengan damai. ---------------------------------
1.8.2. Bahwa Terlapor VIII dalam pembelaannya menyatakan tidak benar
membayar uang 3% (tiga persen) kepada lintas asosiasi untuk
memenangkan paket Ruas Jalan Nanga Kantuk-Langau. Tidak benar
Terlapor VIII menerima uang dari Terlapor VII untuk membayar ke
asosiasi; --------------------------------------------------------------------------------
1.8.3. Bahwa Terlapor VIII dalam pembelaannya menyatakan untuk
melaksanakan pekerjaan Nanga Kantuk-Langau Terlapor VIII
mengerjakan sendiri pelaksanaannya denan menyewa peralatan dari
Terlaopor VII; ------------------------------------------------------------------------
1.8.4. Bahwa Terlapor VIII dalam pembelaannya menyatakan perkataan
mengenai penyelesaian kasus secara damai yang melibatkan Terlapor I
hanya merupakan idea/pendapat Terlapor VIII diluar kontek pemeriksaan;
1.8.5. Bahwa Terlapor X dalam pembelaannya menyatakan kerjasama yang
dilakukan Terlapor VIII dalam bentuk KSO dengan PT Blitar Permai
sesuai dengan Surat Perjanjian Kemitraan KSO tertanggal 22 Juni 2009.
Perjanjian KSO tersebut bukan atas saran dari Terlapor X melainkan atas
kesepakatan Terlapor VIII dengan PT Blitar Permai; ---------------------------
1.8.6. Bahwa Majelis Komisi menilai Terlapor VIII telah membantah seluruh
pernyataan yang diberikan selama proses pemeriksaaan perkara a quo
karena ada tekanan dari sesama rekanan. -----------------------------------------
SALINAN
34
1.8.7. Bahwa Majelis Komisi berpendapat Terlapor VIII tidak konsisten dalam
memberikan keterangan selama proses pemeriksaan perkara a quo karena
ada unsur paksaaan dari peserta lelang lainnya; ---------------------------------
1.8.8. Bahwa Majelis Komisi menyimpulkan Terlapor VIII telah mendapat
tekanan dalam memberikan pembelaan terhadap fakta-fakta dalam perkara
a quo sehingga membantah keterangan yang sudah disampaikan selama
proses pemeriksaaan sebelumnya; -------------------------------------------------
1.9. Tentang Terlapor IX ------------------------------------------------------------------------
1.9.1. Bahwa dalam LHPL dinyatakan terdapat perbedaan tanda tangan Direktur
Utama Terlapor IX pada Dokumen Penawaran. Perbedaan tanda tangan
tersebut telah diakui oleh yang bersangkutan; -----------------------------------
1.9.2. Bahwa Terlapor IX dalam pembelaannya menyatakan perbedaan tanda
tangan dalam dokumen penawaran terjadi karena Terlapor IX tidak ingat
bila dokumen penawaran akan dibawa ke Kapuas Hulu sedangkan Direktur
Utama Terlapor IX tidak berada di Singkawang sehingga menugaskan staf
Terlapor IX untuk menandatangani penawaran tersebut atas nama Direktur
Utama; ---------------------------------------------------------------------------------
1.9.3. Bahwa Majelis Komisi menilai terjadi penandatangan dokumen penawaran
oleh orang yang tidak memiliki kewenangan merupakan suatu tindakan
yang melanggar hukum; -------------------------------------------------------------
1.9.4. Bahwa Majelis Komisi berpendapat penandatanganan tersebut telah
mendapat persetujuan dari Direktur Utama Terlapor IX sehingga para
pihak telah mengetahui konsekuensi hukum atas tindakan yang dilakukan
tersebut; --------------------------------------------------------------------------------
1.9.5. Bahwa Majelis Komisi menyimpulkan Direktur Utama Terlapor IX telah
mengambil tanggung jawab secara penuh atas tindakan yang dilakukan
oleh staf Terlapor IX; ----------------------------------------------------------------
2. Menimbang bahwa Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 menyatakan
“Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk mengatur dan atau
menentukan pemenang tender sehingga dapat mengakibatkan terjadinya persaingan
usaha tidak sehat”; -----------------------------------------------------------------------------------
3. Menimbang bahwa untuk membuktikan terjadi atau tidak terjadinya pelanggaran Pasal
22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999, maka Majelis Komisi mempertimbangkan
unsur-unsur dalam Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 sebagai berikut: ------
3.1. Pelaku Usaha; ---------------------------------------------------------------------------------
3.1.1. Bahwa yang dimaksud pelaku usaha berdasarkan Pasal 1 angka 5 Undang-
undang Nomor 5 Tahun 1999 adalah orang perorangan atau badan usaha,
SALINAN
35
baik yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum yang
didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah
hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama
melalui perjanjian, menyelenggarakan berbagai kegiatan usaha dalam
bidang ekonomi; -----------------------------------------------------------------------
3.1.2. Bahwa pelaku usaha yang dimaksud dalam perkara ini adalah
Terlapor I, Terlapor II, Terlapor III, Terlapor IV, Terlapor V, Terlapor VI,
Terlapor VII, Terlapor VIII dan Terlapor IX sebagaimana dinyatakan
dalam butir 1.1.5 Bagian Tentang Hukum; --------------------------------------
3.1.3. Bahwa dengan demikian, unsur pelaku usaha terpenuhi; ----------------------
3.2. Bersekongkol Dengan Pihak Lain Untuk Mengatur Dan Atau Menentukan
Pemenang Tender; --------------------------------------------------------------------------
3.2.1. Bahwa yang dimaksud dengan bersekongkol berdasarkan Pedoman Pasal
22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 adalah kerja sama yang
dilakukan oleh pelaku usaha dengan pihak lain atas inisiatif siapapun dan
dengan cara apapun dalam upaya memenangkan peserta tender tertentu;
3.2.2. Bahwa berdasarkan Pedoman Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun
1999 yang dimaksud dengan pihak lain adalah para pihak (vertikal dan
horizontal) yang terlibat dalam proses tender yang melakukan
persekongkolan tender baik pelaku usaha sebagai peserta tender dan/atau
subjek hukum lainnya yang terkait dengan tender tersebut; --------------------
3.2.3. Bahwa berdasarkan Pedoman Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun
1999, persekongkolan dapat terjadi dalam 3 (tiga) bentuk, yaitu: -------------
3.2.3.1. persekongkolan horizontal adalah persekongkolan yang terjadi
antara pelaku usaha atau penyedia barang dan jasa dengan
sesama pelaku usaha atau penyedia barang dan jasa pesaingnya;
3.2.3.2. persekongkolan vertikal adalah persekongkolan yang terjadi
antara salah satu atau beberapa pelaku usaha atau penyedia
barang dan jasa dengan panitia tender atau panitia lelang atau
pengguna barang dan jasa atau pemilik atau pemberi pekerjaan;
3.2.3.3. gabungan dari persekongkolan horizontal dan vertikal adalah
persekongkolan antara panitia tender atau panitia lelang atau
pengguna barang dan jasa atau pemilik atau pemberi pekerjaan
dengan sesama pelaku usaha atau penyedia barang dan jasa; ----
3.2.4. Bahwa berdasarkan bentuk-bentuk persekongkolan tersebut, maka Majelis
Komisi menilai adanya persekongkolan horisontal yang dilakukan antara
Terlapor I, Terlapor II, Terlapor III, Terlapor IV, Terlapor V, Terlapor VI,
SALINAN
36
Terlapor VII, Terlapor VIII, Terlapor IX dan Terlapor XI dengan cara
mengadakan pertemuan untuk mengatur dan menentukan pemenanng
lelang sebagaimana sebagaimana telah diuraikan pada butir 1.4 Bagian
Tentang Hukum; ----------------------------------------------------------------------
3.2.5. Bahwa Majelis Komisi menilai adanya pertemuan untuk mengatur dan
menentukan pemenang lelang sebagaimana diuraikan dalam butir 1.4
Bagian Tentang Hukum, kesamaan dokumen sebagaimana diuraikan dalam
butir 1.5 Bagian Tentang Hukum, kesamaan pemilik perusahaan
sebagaimana diuraikan dalam butir 1.6 Bagian Tentang Hukum dan
kesamaan alamat perusahaan sebagaimana diuraikan dalam butir 1.7
Bagian Tentang Hukum telah mengakibatkan adanya persaingan semu
dalam proses lelang perkara a quo; -------------------------------------------------
3.2.6. Bahwa berkaitan dengan tindakan Terlapor XI sebagaimana diuraikan
dalam butir 1.4 Bagian Tentang Hukum yang terlibat dalam pertemuan,
Majelis Komisi menilai belum menemukan cukup bukti Terlapor XI
menerima setoran sebesar 3% (tiga persen) dari nilai proyek dari peserta
lelang; ----------------------------------------------------------------------------------
3.2.7. Bahwa berkaitan dengan Terlapor XII sebagaimana diuraikan dalam butir
1.4 Bagian Tentang Hukum, Majelis Komisi menilai belum menemukan
cukup bukti keterlibatan Terlapor XII dalam proses pengaturan pemenang
lelang dalam perkara a quo; --------------------------------------------------------
3.2.8. Bahwa berkaitan dengan tindakan Terlapor X, Majelis Komisi menilai
tindakan Terlapor X sebagaimana telah diuraikan pada butir 1.3 Bagian
Tentang Hukum dan butir 1.4. Bagian Tentang Hukum dapat dikategorikan
sebagai tindakan persekongkolan vertikal karena memfasilitasi Terlapor I,
Terlapor II, Terlapor III, Terlapor IV, Terlapor V, Terlapor VI, Terlapor
VII, Terlapor VIII, Terlapor IX dan Terlapor XI melakukan
persekongkolan; ----------------------------------------------------------------------
3.2.9. Bahwa dengan demikian, unsur bersekongkol dengan pihak lain untuk
mengatur dan atau menentukan pemenang tender terpenuhi; -----------------
3.3. Unsur Persaingan Usaha Tidak Sehat; --------------------------------------------------
3.3.1. Bahwa yang dimaksud dengan persaingan usaha tidak sehat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 angka 6 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999
adalah persaingan antara pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan
produksi dan/atau pemasaran barang dan atau jasa yang dilakukan dengan
cara tidak jujur atau melawan hukum atau menghambat persaingan usaha;
SALINAN
37
3.3.2. Bahwa tindakan persekongkolan yang dilakukan oleh Terlapor I, Terlapor
II, Terlapor III, Terlapor IV, Terlapor V, Terlapor VI, Terlapor VII,
Terlapor VIII, Terlapor IX, Terlapor X dan Terlapor XI pada lelang
perkara aquo sebagaimana diuraikan pada butir 3.2 Bagian Tentang
Hukum merupakan tindakan tidak jujur dan melawan hukum yang
mengakibatkan persaingan usaha tidak sehat; -----------------------------------
3.3.3. Bahwa dengan demikian, unsur persaingan usaha tidak sehat terpenuhi; ---
4. Menimbang bahwa sebagaimana tugas Komisi yang dimaksud dalam Pasal 35 huruf e
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999, Majelis Komisi merekomendasikan kepada
Komisi untuk memberikan saran dan pertimbangan kepada Pemerintah dan pihak
terkait, sebagai berikut: ------------------------------------------------------------------------------
4.1. Merekomendasikan kepada Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten
Kapuas Hulu untuk memberikan sanksi kepada Panitia Lelang karena tidak
menjalankan proses tender dengan benar; ------------------------------------------------
4.2. Memberikan saran kepada Bupati Kapuas Hulu untuk menginstruksikan kepada
Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Kapuas Hulu berikut
instransi di bawahnya agar melaksanakan aturan tender sesuai ketentuan yang
berlaku dengan memperhatikan prinsip-prinsip persaingan usaha yang sehat; ------
4.3. Merekomendasikan kepada Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat untuk
melakukan pemeriksaan terhadap proses lelang perkara a quo yang diduga telah
terjadi tindak pidana korupsi; ---------------------------------------------------------------
4.4. Merekomendasikan kepada DPP Gapeksindo untuk segera melakukan pergantian
Pengurus DPC Gapeksindo Kapuas Hulu; ------------------------------------------------
5. Menimbang bahwa Majelis Komisi mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan
memberatkan para Terlapor sebagai berikut: ----------------------------------------------------
5.1. Bahwa Terlapor XII tidak pernah hadir memenuhi panggilan Tim Pemeriksa
selama proses pemeriksaan perkara a quo; -----------------------------------------------
5.2. Bahwa Terlapor I, Terlapor II, Terlapor III, Terlapor IV, Terlapor V, Terlapor
VI, Terlapor VII, Terlapor VIII, Terlapor X dan Terlapor XI bertindak kooperatif
dalam proses pemeriksaan perkara a quo; ------------------------------------------------
6. Menimbang bahwa sebelum memutus, Majelis Komisi mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut: --------------------------------------------------------------------------------------
6.1. Bahwa tindakan para Terlapor yang melakukan pengaturan untuk menentukan
pemenang lelang perkara a quo telah melanggar prinsip-prinsip persaingan usaha
yang tidak sehat sehingga pemerintah tidak mendapat harga yang kompetitif
dalam pelaksanaan lelang perkara a quo; -------------------------------------------------
SALINAN
38
6.2. Bahwa untuk menghindari pengulangan perbuatan dikemudian hari perlu
diberkan sanksi kepada para Terlapor yang dinyatakan bersalah; --------------------
7. Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, maka mengingat
Pasal 43 ayat (3) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999, Majelis Komisi: -----------------
MEMUTUSKAN
1. Menyatakan Terlapor I, Terlapor II, Terlapor III, T erlapor IV, Terlapor V,
Terlapor VI, Terlapor VII, Terlapor VIII, Terlapor IX, Terlapor X dan
Terlapor XI terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 22 Undang-
undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat; ---------------------------------------------------------------
2. Menyatakan Terlapor XII tidak terbukti melanggar Pa sal 22 Undang-undang
Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat; ------------------------------------------------------------------------------
3. Menghukum Terlapor I membayar denda sebesar Rp. 750.000.000,00 (tujuh
ratus lima puluh juta rupiah) yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai
setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha, Sekretariat
Jenderal Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank
Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran
di Bidang Persaingan Usaha); ------------------------------------------------------------------
4. Menghukum Terlapor VI membayar denda sebesar Rp. 350.000.000,00 (tiga
ratus lima puluh juta rupiah) yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai
setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha, Sekretariat
Jenderal Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank
Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran
di Bidang Persaingan Usaha); -----------------------------------------------------------------
5. Menghukum Terlapor VII membayar denda sebesar Rp. 400.000.000,00 (empat
ratus juta rupiah) yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai setoran
pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha, Sekretariat
Jenderal Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank
Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran
di Bidang Persaingan Usaha); -----------------------------------------------------------------
6. Menghukum Terlapor VIII membayar denda sebesar Rp. 100.000.000,00
(seratus juta rupiah) yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai setoran
pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha, Sekretariat
Jenderal Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank
SALINAN
39
Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran
di Bidang Persaingan Usaha); -----------------------------------------------------------------
7. Menghukum Terlapor XI membayar denda sebesar Rp. 25.000.000,00 (dua
puluh lima juta rupiah) yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai setoran
pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha, Sekretariat
Jenderal Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank
Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran
di Bidang Persaingan Usaha);
8. Melarang Terlapor II, Terlapor III, Terlapor IV, Te rlapor V, Terlapor IX
mengikuti proses tender di seluruh Dinas Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu
selama jangka waktu 1 (satu) tahun setelah Putusan ini berkekuatan hukum
tetap; -------------------------------------------------------------------------------------------------
Demikian putusan ini ditetapkan melalui musyawarah dalam Sidang Majelis Komisi
pada hari Jumat, tanggal 24 September 2010 dan dibacakan di muka persidangan yang
dinyatakan terbuka untuk umum pada hari yang sama oleh Majelis Komisi yang terdiri dari
Ir. M. Nawir Messi, M.Sc. sebagai Ketua Majelis, Dr. Yoyo Arifardhani, S.H., M.M.
LL.M, dan Didik Akhmadi, Ak. M.Com masing-masing sebagai Anggota Majelis, dengan
dibantu oleh Firman Budiana, S.E. dan A.A.G. Danendra, S.H. M.H. sebagai Panitera. ------
Ketua Majelis,
t.t.d.
Ir. M. Nawir Messi, M.Sc.
Anggota Majelis,
t.t.d.
Dr. Yoyo Arifardhani, S.H., M.M. LL.M..
Anggota Majelis,
t.t.d
Didik Akhmadi, Ak. M.Com
Panitera,
t.t.d. t.t.d.
Firman Budiana Nugraha, S.E. A.A.G. Danendra, S.H. M.H.
Diberikan Untuk Salinan :
Komisi Pengawas Persaingan Usaha Plt. Sekretaris Jenderal
Mokhamad Syuhadhak