salinan - lkpp

47
SALINAN PRES IDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2021 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menirnbang bahwa untuk penyesuaian pengaturan penggunaan produk/jasa Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta Koperasi, dan pengaturan pengadaan jasa konstruksi yang pembiayaannya bersumber dari APBNiAPBD dalam Pengadaan Barang lJasa Pemerintah untuk kemudahan bemsaha berdasarkan Undang- Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja dan penyesuaian ketentuan Sumber Daya Manusia Pengadaan BaranglJasa, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2Ol8 tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah; Mengingat 1 2 3 Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2OO4 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2074 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601); SK No 086130 A 4. Undang-Undang. jdih.lkpp.go.id

Upload: others

Post on 03-Oct-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SALINAN - LKPP

SALINAN

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 12 TAHUN 2021

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 16 TAHUN 2018

TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menirnbang bahwa untuk penyesuaian pengaturan penggunaanproduk/jasa Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta Koperasi, danpengaturan pengadaan jasa konstruksi yang pembiayaannyabersumber dari APBNiAPBD dalam Pengadaan Barang lJasaPemerintah untuk kemudahan bemsaha berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja danpenyesuaian ketentuan Sumber Daya Manusia PengadaanBaranglJasa, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentangPerubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2Ol8tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah;

Mengingat 1

2

3

Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945;

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2OO4 tentangPerbendaharaan Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2OO4 Nomor 5, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4355);

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2074 tentangAdministrasi Pemerintahan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5601);

SK No 086130 A

4. Undang-Undang.

jdih.lkpp.go.id

Page 2: SALINAN - LKPP

4

5

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-2-

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang CiptaKerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2O2O

Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 6573)';

Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2Ol8 tentangPengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran NegaraRepubiik Indonesia Tahun 2Ol8 Nomor 33);

MEMUTUSKAN:

PERATURAN PRESIDEN TENTANG PERUBAHAN ATASPERATURAN PRESIDEN NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANGPENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH.

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 16

Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah(Lembaran Negara Repubtik Indonesia Tahun 2OL8 Nomor 33)diubah sebagai berikut:1. Di antara angka 10 dan angka 11 Pasal l disisipkan L

(satu) angka, yakni angka 10a, ketentuan angka 14, angka15, dan angka 47 Pasal 1 dihapus, ketentuan angka 18Pasal 1 diubah, di antara angka 18 dan angka 19 Pasai 1

disisipkan 2 (dua) angk4, yakni angka 18a dan angka 18b,di antara angka 29 dan angka 30 Pasal 1 disisipkan 1

(satu) angka, yakni angka 2ga,ketentuan angka 12, angka27, angka 32, angka 33, angka 35, dan arrgka 50 Pasal 1

diu'bah, serta ditambahkan 1 (satu) angka yakni angka 54,sehirrgga Pasal 1 berbunyi sebagai berikut:

Pasal L

Dalanr Peraturan Presiden ini, yang dimaksud deng :

1. Pengadaan Barang/Jasa Pemerinta.h yangselanjutnya disebut Pengadaan Barang/Jasa adalahkegiatan Peirgadaan Barang/Jasa olehKementerianlLembagalPerangkat Daerah yangdibiayai, oleh APBI\I/APBD yang prosesnya sejakidentifikasi kebutuhan, sampai dengan serah terima

,hasil pekerjaan.

2. Kementerian Negara yang selanjutnya disebutKcmenteriatr adalah perangkat pemerintah yallgmembidangi urusan tertentu dalam pemerintahan.

Menetapkan

SK No 09281 I A

3. L,embaga

jdih.lkpp.go.id

Page 3: SALINAN - LKPP

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-3-3. Lembaga adalah organisasi non-Kementerian Negara

dan instansi lain pengguna anggaran yang dibentukuntuk melaksanakan tugas tertentu berdasarkanUndang-Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945 atau peraturan perundang-undanganlainnya.

4. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu kepaladaerah dan Dewan Perwakilan Ralryat Daerah dalampenyelenggaraall urusan pemerintahan yang menjadikewenangan daerah.

5. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagaiunsur penyelenggara pemerintahan daerah yangmemimpin pelaksanaan urLlsan pemerintahan yangmenjadi kewenangan daerah otonorn.

6. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/JasaPemerintah yang selanjutnya disingkat LKPP adalahlembaga pemerintah yang bertugas mengembangkandan merumuskan kebijakan Pengadaan Barang/JasaPemerintah.

7. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PAadalah pejabat pemegang kewenangan penggunaananggaran Kementerian Negara/Lembaga/PerangkatDaerah.

8. Kuasa Penggnna Anggaran pada Pelaksanaan APBNyang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yangmemperoleh kuasa dari PA untuk melaksanakansebagian kewenangan dan tanggung jawabpenggunaan angga-ran pada KementerianNegara/ Lembaga yang bersangkutan.

9. Kuasa Pengguna Anggaran pada Pelaksanaan APBDyang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabdt yangdiberi kuasa untuk melaksanakan scbagiankeivenarrgan pengguna anggaran dalammelaksanakan sebagian tugas dan fungsi PerangkatDaerah.

10. Pejabat Pembuat Komitnren yang selanjutnyaclisingkat PPK adalah pejabat yang diberi kewenanganoleh PA/KPA untuk mengambil keputusan dan/ataumelakukan tirrdakan yang dapat mengakibatkanpengeluaran anggaran belanja negarafanggaranbelanja daerah.

SK No 092758 A

1Oa. Pejabat

jdih.lkpp.go.id

Page 4: SALINAN - LKPP

10a.

11.

t2.

13.

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-4-

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan yang selanjutnyadisebut PPTK adalah pejabat pada Unit Satuan KerjaPerangkat Daerah (SKPD) yang melaksanakan1 (satu) atau beberapa kegiatan dari suatu programsesuai dengan bidang tugasnya.

Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnyadisingkat UKPBJ adalah unit kerja diKementerian/LembagalPemerintah Daerah yangmenjadi pusat keunggulan Pengadaan Barang/Jasa.

Kelompok Kerja Pernilihan yang selanjutnya clisebutPokja Pemilihan adalah sumber daya manusia yangditetapkan oleh kepala UKPBJ untuk mengelolapemilihan Penyedia.

Peja Pengadaan adalah pejabatadministrasi/pejabat fungsional/personel yangbertugas melaksanakan Pengadaan Langsung,Penunjukan Langsung, dan latau E-purchasing.

Dihapus

Dihapus

Agen Pengadaan adalah UKPBJ atau Pelaku Usahayang melaksanakan sebagian atau seluruh pekerjaanPengadaan Barang/Jasa yang diberi kepercayaanoleh Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerahsebagai pihak pemberi pekerjaan.

Penyelenggara Swakelola adalah tim yangmenyelenggarakan kegiatan secara Swakelola.

Sumber Daya Manusia Pengadaan Barang/JasaPemerintah adalah Aparatur Sipil Negara dan Non-Aparatur Sipil Negara yang bekerja di bidangPengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

Pejabat I.'ungsional Pengelola PengadaanBarang/Jasa yaug selanjutnya disebut PengelolaPcngadaa.n Barang/.Iasa . adalah Aparatur SipilNegara yang diberi tugas, tanggung jav,ab, wewenang,dan hak secara penuh oleh pejabat 1'a-ng berwenanguntuk melaksanakan kegiatan PengadaanBa.rang/Jasa.

t4.

15.

t6.

t7

18

i8a.

SK No 092759 A

18b. P l

jdih.lkpp.go.id

Page 5: SALINAN - LKPP

18b.

19.

20.

2r.

22.

PRES IDENREPUBLIK lNDONESIA

-5-

Personel selain Pejabat Fungsional PengelolaPengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disebutPersonel Lainnya adalah Aparatur Sipil Negara,prajurit Tentara Nasional Indonesia, dan anggotaKepolisian Negara Republik Indonesia yang diberitugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secarapenuh oleh pejabat yang berwenang untukrnelaksanakan kegiatan Pengadaan Barang/Jasa.

Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa yangselanjutnya disingkat RUP adalah daftar rencanaPengadaan Barang/Jasa yang akan dilaksanakanoleh Kementerian/ Lembaga/ Perangkat Daerah.

E-marketplace P engadaan Bar ang I Jasa adalah pasarelektronik yang disediakan untuk memenuhikebutuhan barang/jasa pemerintah.

La5ranan Pengadaan Secara Elektronik adalahlayanan pengelolaan teknologi informasi untukmemfasilitasi pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasasecara elektronik.

Aparat Pengawas Intern Pemerintah yang selanjutnyadisingkat APIP adalah aparat yang melakukanpengawasan melalui audit, reviu, pemantauan,evaluasi, dan kegiatan pengawasan lain terhadappenyelenggaraan tugas dan fungsi pemerintah.

23. Pengadaan Barang/Jas melalui Swakelola yangselanjutnya disebut Swal<elola adalah caramempercleh barang/jasa yaqg dikerjakan sendiri olehKementerian/ Lemb agalPerangkat Daerah,Kementerian/LembagafPerangkat Daerah lain,organisasi kemasyarakatan, atau kelompokmasyarakat.

24. Organisasi Kemasyarakatan yang selanjutnya disebutOrmas adalah organisasi yang didirikan dan drbentukoleh masyarakat secara sukarela berdasarkankesamaan aspirasi, kehendak, kebutuhan,kepentingan, kegiatan, diln tujuan untukberpartisipasi dalam pembangunan demi tercapainyatujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yangberdasarkan Pancasila.

25. Kelompok Masyarakat adalah kelompok masyarakatyang melaksanakan Pengadaan Barang/.Iasa dengandukungan anggaran belanja dari APBN/APBD.

SK No 092760 A

26. Pengadaan

jdih.lkpp.go.id

Page 6: SALINAN - LKPP

26.

27.

28.

29.

29a.

30.

31.

32.

33.

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-6-

Pengadaan Barang/Jasa melalui Penyedia adalahcara memperoleh barang/jasa yang disediakan olehPelaku Usaha.

Pelaku Usaha adalah badan usaha atau perseoranganyang rnelakukan usaha dan/ettau kegiatan padabidang tertentu.

Penyedia Barangl Jasa Pemerintah yang selanjutnyadisebut Penyedia adalah Pelaku Usaha yangmenyediakan barang/jasa berdasarkan kontrak.

Barang adalah setiap benda baik berwujud maupuntidak berwujud, bergerak maupun tidak bergerak,yang dapat diperdagangkan, dipakai, dipergunakanatau dimanfaatkan oleh pengguna barang.

ProCuk. adalah barang yang dibuat atau jasa yangciihasilkan oleh Pelaku Usaha.

Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atausebagian kegiatan yang meliputi pembangunan,pengoperasian, pemelihar8.z.Ir, pembongkaran, danpembangunan kembali suatu bangunan.

Jasa Konsultansi adalah jasa layanar, profesionalyang membutuhkan keahlian tertentu di berbagaibidang keilmuan yang mengutamakan adanya olahpikir.

Jasa Lainnya adalah jasa nonkonsultansi atau jasa

)rang membutuhkan peralatan, metodologi khusus,dan/atau keterampilan dalarn suatu sistem tatakelola yang telah dikenal luas di dunia usaha untukrnenyelesaikan suatu Pekerjaan'

Harga Perkiraan Sendiri yang selanjutnya disingkatHPS adaiah perkiraan harga barang/jasa yangditetapkan oleh PPK yang telah memperhitungkanbiaya tidak langsung, keuntungan dan PajakPertambahan Nilai.

SK No 092761 A

34.Penelitian...

jdih.lkpp.go.id

Page 7: SALINAN - LKPP

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-7 -

34. Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurutkaidah dan metode ihniah secara sistematis untukmemperoleh informasi, data, dan keterangan yangberkaitan dengan pemahaman dan pembuktiankebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsidan/atau hipotesis di bidang ilmu pengetahuan danteknologi serta rnenarik kesimpulan ilmiah bagikeperluan kemajuan ilmu pengetahuan dan/atautekrrologi.

35. Pembelian secarA Elektronik yang selanjutnyadisebut E-purchasing adalah tata cara pembelianbarang/jasa meialui sistem katalog elektronik atautoko daring.

36. Tender adalah metode pemilihan untuk mendapatkanPenyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/JasaLainnya.

37. Scleksi adalah metode pernilihan untuk mendapatkanPenyed ia Jasa Konsultansi.

38. TenCer/Seleksi Internasional -adalah pemilihan

Penyedia dengan peserta pernilihan dapat berasal dariPelaku Usaha nasional dan Pelaku Usaha asing.

39. Penunjukan Langsung adalah metode pemilihanuntuk mendapatkan Penyedia BaranglPekerjaanKonstruksi/Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya dalamkeadaarr tertentn.

40. Pengadaan l,angsung Barang/PekerjaanKonstruksi/Jasa Lainnya adalah metode pemilihanuntuk. mendapatkan PenyeCia Barang/PekerjaanKonstruksi/Jasa Lainnya yang bernitai paling banyakF'p200.000.000,00 (dua ratus juto- rrrpiah).

41. Pengadaan Langsung Jasa Konsultansi adalahrnetode pemilihan untuk menclapatkan Penyedia JasaKonsultansi yang bernilai paling banyakRp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

42. E-reuerse Auction adalah metode penatvaran hargasecara berulang.

43. Dokumen Pemilihan adalah dokurnen yangditetapkan c;ich Pokja Pemilihan/PejabatPengadaan/Agen Pengadaan yang memuat informasidan kctentuan yang harus ditaati oleh para pihakdalam pemilihan Penyedia

SK No 092762 A

44. Kontrak . . .

jdih.lkpp.go.id

Page 8: SALINAN - LKPP

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-8-

44. Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnyadisebut Kontrak adalah perjanjian tertulis antaraPA/KPA/PPK dengan Penyedia atau pelaksanaSr,vakelola.

45. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orangperorangan dan/atau badan usaha perorangan yangmemenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimanaCimaksud dalam Undang-Undang tentang UsahaIVIikro, Kecil, dan Menengah.

46. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yangberdiri sendiri dan dilakukan oleh orang peroranganatau badan usaha yang bukan merupakan anakperusahaan atau bukan cabang perusahaan yarlgdimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsungmaupun tidak langsung dari Usaha Menengah atauUsaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecilsebagaimana dimaksud dalam Undang-Undangtentang Usaha lvlikro, Kecil, dan Menengah.

47. Dihapus.

45. Surat .Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminanadalerh jaminan tertulis yang Cikeluarkan oleh BankUmum/Perusahaan Penjaminan/PerusahaanAsuransi/lembaga keuangan khusus yangmenjalankan usaha di bidang pembiayaan,penjaminan, dan asuransi untuk mendorong eksporIndonesia sesuai Jengan ketentuan peraturanperundang-undangan Ci bidang lembaga pembiayaanekspor Indonesia.

49. Sanksi Daftar Hitam adalah sanksi yang diberikankepada peserta pemilihan/Penyedia berupa laranganmengikuti Pengadaan Barang/Jasa di seluruhKementerian/LembagalPerangkat Daerah dalamjangka waktu tertentu.

50. Fengadaan Berkelanjutan adalah PengadaanBaranglJasa yang bertujuan untuk mencapai nilaimanfaat yang menguntungkan secara ekonornis tidakhanya untuk Kcmenterian/Lembaga/Peii'angkatDaerah sebagai penggunanya tetapi juga untukmasyarakat, serta signifikan mengurangi danrpaknegatif terhadap lingkungan dan' sosial dalamkeseluruhan sikluS peoggu-n aannya.

SK No 092763 A

51. Konsolidasi

jdih.lkpp.go.id

Page 9: SALINAN - LKPP

2

PRES IDENREPUBLIK INDONESTA

-9-

51. Konsolidasi Pengadaan Barang/Jasa adalah strategiPengadaan Barang/Jasa yang menggabungkanbeberapa paket Pengadaan Barang/Jasa sejenis.

52. Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak dalam Kontrak dan tidakdapat diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajibanyang ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak dapatdipenuhi.

53. Kepala Lembaga adalah Kepala LKPP.

54. Toko L)alam Jaringan yang selanjutnya disebut TokoDaring adalah sistem informasi yang memfasilitasiPengadaan Barang/Jasa melalui penyelenggaraperdagangan melalui sistem elektronik dan riteldaring.

Ketentuan huruf a, huruf c, huruf g, dan huruf h Pasal 4diubah, sehingga Pasal 4 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 4

Pengadaan Barang/Jasa bertujuan untuk:

a. menghasilkan barang/jasa yang tepat dari setiapuang yang dibelanjakan, diukur dari aspek kualitas,kuantitas, waktu, biaya, lokasi, dan Penyedia;

b. meningkatkan penggunaan produk dalam negeri;

c. meningkatkan peran serta Usaha Mikro, Usaha Kecil,dan Koperasi;

d. meningkatkan peran Pelaku Usaha nasional;

e. mendukung pelaksanaan penelitian danpemanfaatan barang/jasa hasil penelitian;

f. meningkatkankeikutsertaanindustrikreatif;g. mewujudkan pemerataan ekonomi dan memberikan

perluasan kesempatan berusaha; dan

h. meningkatkan Pengadaan Berkelanjutan.

SK No 092764 A

3. Ketentuan

jdih.lkpp.go.id

Page 10: SALINAN - LKPP

3

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-10-

Ketentuan huruf g Pasal 8 dihapus, sehingga Pasal 8berbunyi sebagai berikut:

Pasal 8

Pelhku Pengadaan Barang/Jasa terdiri atas:

a. PA;

b. KPA;

c. PPK;

d. Pejabat Pengadaan;

e. Pokja Pemilihan;

f. Agen Pengadaan;

g. dihapus;

h. Penyelenggara Swakelola; dan

i. Penyedia.

Di antara huruf f dan huruf g ayat (1) Pasal 9 disisipkan 1

(satu) huruf yakni huruf fl, Pasal 9 ayat (1) huruf idihapus, serta ketentuan ayat (3) Pasal 9 diubah, sehinggaPasal 9 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 9

(1) PA sebagaimana dimaksud dalarrr Pasal 8 huruf amemiliki tugas dan kewenangan:

a. melakukan tindakan yang mengakibatkanpengeluaran anggaran belanja;

b. mengadakan perjanjian dengan pihak lain dalarrrbatas anggaran belanja yang telah ditetapkan;

c. menetapkan perencanaan pengadaan;

d. menetapkan dan mengumumkan RUP;

e. melaksanakan Konsolidasi PengadaanBarang/Jasa;

f. menetapkan Penunjukan Langsung untukTender/ Seleksi ulang gagal;

fl. menetapkan pengenaan Sanksi Daftar Hitam;

g. menetapkan PPK;

h. menetapkan Pejabat Pengadaan;

4

SK No 092804 A

i. dihapus. . .

jdih.lkpp.go.id

Page 11: SALINAN - LKPP

5

PRES IDENREPUBLTK INDONESIA

- 11-

i. dihapus;j. menetapkanPenyelenggaraSwakelola;

k. menetapkan tim teknis;

1. menetapkan tim juri/tim ahli untukpelaksanaan melalui Sayembara/ Kontes;

m. menyatakan Tender gagallSeleksi gagal; dan

n. menetapkan pemenang pemilihan/Penyediauntuk metode pemilihan:

1) Tender/Penunjukan Langsung/E-purchasing untuk paket PengadaanBarang/Pekerjaan Konstruksi/JasaLainnya dengan nilai Pagu Anggaran palingsedikit di atas Rp100.000.000.000,00(seratus miliar rupiah); atau

2l Seleksi/Penrtnjukan Langsung untuk paketPengadaan Jasa Konsultansi dengan nilaiPagu Angga.ran paling sedikit di atasRp10.000.000.000,00 (sepuluh miliarrupiah).

(21 PA untuk pengelolaan APBN dapat melimpahkankewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)kepada KPA sesuai dengan ketenturan peraturanperundang-undangan.

(3) PA untuk pengelolaan APBD dapat melimpahkankewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf a sampai dengan huruf f1 kepada KPA.

Ketentuan ayat (5) Pasal 10 diubah, sehingga Pasal 10berbunyi sebagai berikut:

Pasal 10

(1) KPA dalam Pengadaan Barang/Jasa sebagaimanadimaksud dalam Pasal 8 huruf b melaksanakanpendelegasian sesuai dengan pelimpahan dari PA.

(2) Selain kewenangan sebagaimarra dimaksud pada ayat(1), I(PA berwerrang menjawab Sanggah Bandingpeserta Tend.er Pekerjaan Konstruksi.

SK No 092767 A

(3) KPA

jdih.lkpp.go.id

Page 12: SALINAN - LKPP

6

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-12-

(3) KPA dapat menugaskan PPK untuk melaksanakankewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)yang terkait dengan:

a. melakukan tindakan yang mengakibatkanpengeluaran anggaran belanja; dan/atau

b. mengadakan perjanjian dengan pihak lain dalambatas anggaran belanja yang telah ditetapkan.

(4) KPA dapat dibantu oleh Pengelola PengadaanBarang/Jasa.

(5) KPA pada Pengadaan Barang/Jasa yangmenggunakan anggaran belanja dari APBD, dapatmerangkap sebagai PPK.

Ketentuan Pasal 11 diubah, sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 1 i(1) PPK dalam Pengadaarr Barang/Jasa sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 8 huruf c memiliki tugas:

a. menyusunperencanaanpengadaan;

b. melaksanakan Konsolidasi PengadaantsArang/Jasa;

c. menetapkan spesifikasi teknis/Kerangka AcuanKerja (KAK);

d- menetapkan rancangan kontrak;

e. menetaokan HPS;

f. menetapkan besaran uang muka 'yang akandibayarkan kepaJa Penyedia;

g. mengusulkan perubahan jadwal kegiatan;

h. melaksanakan E-purchasing untuk nilai palingsedikit di atas Rp200.000.000,00 (dua ratus jutarupiah);

i. mengendalikan I(ontrak;j. menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh

dokttmen pelaksanaan kegiatan;

k. melaporl<an pclaksanaan dan .pen5rslss^i.tkegiatan kepada,PA/ KPA;

SK No 092768 A

l. menyerahkan. . .

jdih.lkpp.go.id

Page 13: SALINAN - LKPP

7

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-13-

1. menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaankegiatan kepada PA/KPA dengan berita acarapenyerahan;

m. menilai kinerja Penyedia;

n. menetapkan tim pendukung;

o. menetapkan tim ahli atau tenaga ahli; dan

p. menetapkan Surat Penunjukan PenyediaBarang/Jasa.

(2) Selain melaksanakan tugas sebagaimana dimaksudpada ayat (1), PPK melaksanakan tugas pelimpahankewenangan dari PA/KPA, meliputi:

a. melakukan tindakan yang mengakibatkanpengeluaran anggaran belanja; dan

b. mengadakan dan menetapkan perjanjian denganpihak lain dalam batas anggaran belanja yangtelah ditetapkan.

(3) Dalam hal tidak ada penetapan PPK pada PengadaanBarang/,Jasa yanE menggunakan anggaran belanjadari APBD, PA/KPA menugaskan PPTK untukmelaksanakan tugas PPK sebagaimana dimaksudpada ayat (1) hurtrf a sampai dengan huruf m.

(4) PPTK yang melaksanakan tugas PPK sebagaimanadimaksud pada ayat (3) wajib memenuhi persyaratankompetensi PPK.

Ketentuan huruf a ayat (1) dan ayat (41 Pasal 13 diubah,serta huruf b ayat ( 1) Pasal 13 dihapus, sehingga Pasal 13berbunyi sebagai berikut:

Pasal 13

(1) Pokja Pemilihan dalam Pengadaan Barang/Jasasebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf e

memiliki tugas:

a. rnelaksanakan persiapan dan pelaksanaanpemilihan Penyedia kecuali E-purchasing danPerrgadaan Langsung;

b. dihapus; dan

SK No 092769 A

c. menetapkan

jdih.lkpp.go.id

Page 14: SALINAN - LKPP

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-t4-c. menetapkan pemenang pemilihan/Penyedia

untuk metode pemilihan:

1. Tender/Penunjukan Langsung untuk paketPengadaan Barang/PekerjaanKonstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai PaguAnggaran paling banyakRp100.000.000.000,0C (seratus miliarrupiah); dan

2. Seleksi/Penunjukan Langsung untuk paketPengadaan Jasa Konsultansi dengan nilaiPagu Arrggaran paling banyakRp10.000.000.000,00 (sepuluh miiiarrupiah).

(21 Pokja Pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)beranggotakan 3 (tiga) orang.

(3) Dalam hal berdasarkan pertimbangan kompleksitaspemilihan Penyedia, anggota Pokja Pemilihansebagaimana dimaksud patla ayat (21dapat ditambahsepanjang berjumlah gasal.

(4) Pokja Pemilihan clapat dibantu oleh tim ahli atauterraga ahli.

8. Pasal 15 dihapus

Ketentttan Pasal 16 ditambah 1 (satu) ayat yakni ayat (5),sehingga P.:sal 16 berbunyi sebagai beriliut:

Pasal 16

(1) Penyelenggara Swakelcla sebagaimana dirnaksuddalam Pasal E hunrf h terdiri atas Tim Persiapan, TimPelaksana, dantf atau Tim Pengawas.

(21 Tim Persiapan merailiki tugas men)rusun sasaran,rencana kegiatan. ;adwal pelaksanaan, dan rencanabiaya.

(3) 1im Pelaksana memiliki tugas rnelaksanakan,mencrttat, mengevaluasi, dan melaporkan secaraberkala kemajuan pelaksanaarr kegiatan danpenyerapan anggaran.

9

SK No 092770 A

(a) Tirn

jdih.lkpp.go.id

Page 15: SALINAN - LKPP

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

_ 15_

(4) Tim Pengawas memiliki tugas mengawasi persiapandan pelaksanaan fisik maupull admirristrasiSwakelola.

(5) Penyelenggara Srvakelola sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dapat dibantu oleh Pengelola PeagadaanBarang/Jasa.

10. Ketentuan Pasal 19 cliubah, sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 19

(1) PPK dalam men)rusun spesifikasi teknis/l(AKbarang/j asa menggunakan :

a. produk dalam negeri;

b. produk bersertifikat SNI;

c produk usaha mikro dan kecil serta ko darihasil produksi dalam negeri; dan

d. prr,'duk ramah lingkungan hidup.(2) Dalam pen1rusunan spesilikasi teknis/l{AK

dimungkinkan penyebutan merek tertradap:

a. komponen barang/jasa;b. suku cadang;

c. bagian dari satu sistem yang sudah ada; a.tau

d. barang/jasa cialam katalog elektronik atau TokoDaring.

(3) Pemenuhan penggunaan produk sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan sepanjang tersedia.

(41 Produk ramah lingkungan hidup sebagaimanadirrtaksud pada ayat (1) hurui cl, menggunakanbarang dan jasa yang berlabel ramah lingkunganhidup.

11. Ketentuan ayat (2ll, ayat (3), dan ayat (5) huruf c Pasal 2C>

diubah, serta Pasal 26 ayat (a) dihapus, sehingga Pasal 26berbunyi sebagai berikut:

Pasal 26

(1) HPS dihitung secara keahiian darr menggunakan datayang dapat dipertanggungawabkan.

SK No 092771 A

(2) Nilai. . .

jdih.lkpp.go.id

Page 16: SALINAN - LKPP

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

_16_

(2)

(3)

(41

(s)

Nilai HPS bersifat tidak rahasra

Rincian HPS bersifat rahasia.

Dihapus.

HPS digunakan sebagai:

a. alat untuk menilai kewajaran harga penawarandan/atau kewajaran harga satuan;

b. dasar untuk menetapkan batas tertinggipenawaran yang saLr dalam PengadaanBarang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya;dan

dasar untuk menetapkan besaran nilai JaminanPelaksa.naan bagi penawaran yang nilainyakurang dari 80% (delapan puluh persen) darinilai HPS.

(6) HPS tidak menjadi dasar perhitungan besarankerugian negara.

(7) Penyusirnan HPS dikecualikan untuk PengadaanBarang/Jasa dengan Pagu Anggararr paling banyakRp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah),E-purch,asing, dan Tender pekerj aan te rin tegrasi.

(8) Penetapan HPS paling lama 28 (dua puluh delapan)hari kerja sebelum batas akhir untuk:

a. pemasukan rlena-waran untuk pemilihan denga-npascaku alifikasi; atau

b. pemasukan dokumen kualifikasi untukpemilihan dengan prakualifikasi.

12. Ketentuan Pasal 27 diubah, sehingga berbunyi seba.gaiberikut:

Pasal 27

(1) Jenis Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Lainnyaterdiri atas:

a. Lumsum;

b. Harga Satuan:

c. Gabungan Lumsum ian Harga Satuan;

SK No 492772 A

d. I(ontrak

jdih.lkpp.go.id

Page 17: SALINAN - LKPP

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-t7-d. Kontrak Payung; dan

e. Biaya Plus Imbalan.

(21 Jenis Kontrak Pengadaan Pekerjaan Konstruksiterdiri atas:

a. Lumsum;

b. Harga Satuan;

c. Gabungan Lumsum dan Harga Satuan;

d. Putar Kunci; dan

e. Biaya Plus Imbalan.

(3) Jenis I(ontrak Pengadaan Jasa Konsultansinonkonstruksi terdiri atas:

a. Lumsum;

b. Waktu Penugasan; dan

c. Kontrak Payung.

14) Jenis Kontrak Pengadaan Jasa KonsultansiKonstrrrksi terdiri atas:

a. I-umsum; dan

b. Waktu Penugasan.

(5) Kontrak Lumsum .sebagaimana dimaksud pada ayat(1) huruf a, ayat (2) huruf a, ayat (3) huruf a, dan ayat(a) huruf a merupakan Kontrak dengan ru.ang lingkuppekerjaan dan jumlah harga yang pasti dan tetapdalam batas waktu tertentu, dengan ketentuansebagai berikut:

a. ser:ua risiko sepenuhnya ditanggung olehPenyedia;

b. berorientasi kepada kcluaran; dan

c. pembayaran didasarkan pada tahapanproduk/keiuaran yang dihasilkan sesuai denganKontrak.

(6) Kontrak Harga Satuan sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf b dan ayat (2) huruf b merupakanKontrak Pengadaan Barang/PekerjaanKonstmksi/Jasa Lainnya dengan harga satuan yangtetap untuk setiap satuan atau unsur pekerjaandengan spesifikasi teknis tertentu atas penyelesaian

SK No 092773 A

seluruh . . .

jdih.lkpp.go.id

Page 18: SALINAN - LKPP

PRES IDENREPUBLIK INDONESlA

-18-

seluruh pekerjaan dalam batas waktu yang telahditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut:a. volume atau kuantitas pekerjaannya masih

bersifat perkiraan pada saat Kontrakditandatangani;

b. pembaya-ran berdasarkan hasil pengukuranbersama atas realisasi volume pekerjaan; dan

c. nilai akhir Kontrak ditetapkan setelah seluruhpekerjaan diselesaikan.

(7) Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga Satuansebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf c dan ayat(2) huruf c merupakan Kontrak PengadaanBarang/Pekerjaan Konstruksi/jasa Lainnyagabungan Lumsurm dan Harga Satuan dalam 1 (satu)pekerj aan yang dipeijanjikan.

(8) I(ontrak Payung sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf d dan ayat (3) huruf c dapat berupa kontrakharga satuan dalam periode waktu tertentu untukbarangljasa yang belum dapat ditentukan volumedan/atau waktu pengirimannya pada saat Kontrakditandata:rgani.

(9) Kontrak Putar Kunci sebagairr:.ana dimaksud padaayat (21 huruf d merupakan suatu perjanjiannrengenai pembangunan suatu proyek dalam halPenyedia setuju untuk membangun proyek tersebutsecara lengkap' sampai selesai termasuk pemasangansemua perlengkapannya sehingga proyek tersebutsiap dioperasikan atau dihuni.

(10) Kontrak Biaya Plus.lmbalan sebagaimana ditnaksudpada ayat (1) huruf e dan ayat (2) huruf e merupakanjenis Kontrak yang digunakan untuk PengadaanBarang/Fekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dalamrangka penanganan keadaan darurat dengan nilaiKontrak merupakan perhitungan Cari biaya aktualditarnbah imbalan dengan persentase tetap atas biayaaktual atau.imbalan dengan jumlah tetap.

(11) Kontrak berdasarkan Waktu Penugasan sebagaimanadimaksud pada ayat (3) huruf b dan ayat (4)'huruf bmerupakan Kontrak Jasa Konsultansi untukpekerjaan yang rllang lingkupnya belum bisadidefinisikan dengatt rinci dan/atau rvaktu ]ar1gdibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan belumlrisa dipr:,stikan.

SK lJo C92774 A

(12) Kontrak

jdih.lkpp.go.id

Page 19: SALINAN - LKPP

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

_19_

(12) Kontrak Tahun Jamak merupakan KontrakPengadaan Barang/Jasa yang membebani lebih dari1 (satu) tahun anggaran dilakukan setelahmendapatkan persetujuan pejabat yang berwenangsesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dapat berupa:

a. pekerjaan yang penyelesaiannya lebih dari 12(dua belas) bulan;

b. pekerjaan yang penyelesaiannya lebih dari 1

(satu) tahun anggaran; atau

c. pekerjaan yang memberikan manfaat lebihapabila dikontrakkan untuk jangka waktu lebihdari 1 (satu) Tahun Anggaran dan paling lama 3(tiga) tahun anggaran.

13. Di antara Pasal 27 dan 28 ciisisipkan 1 (satu) Pasal, yakniPasal 27A, sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 27 A

(1) PPK dapat menggunakan selain jenis Kontraksebagaimana dimaksud da.lam Pasal 27 sesuaidcngan karakteristik pekerjaan yang akandilaksanakan.

(21 PPK dalam menetapkan jenis Kontrak sebagaimanadimaksud pada ayat (1) harus memperhatikan prinsipehsien, efektif dan tidak bertentangan denganketentuan peraturan perundang-undangan.

14. Ketentuan ayat (1) huruf c, ayat (4), ayat (6) dan ayat (71

Pasal 28 diubah, sehingga Pasal 28 berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 28

(1) Bentuk Kontrak terdiri atas:

a. buktipembelian/pembayaran;

b. kuitansi;

c. surat perintah kerja;

d. surat perjanjian; dan

e. surat pesanan.

Si( No 092775 A

(2) Bukti

jdih.lkpp.go.id

Page 20: SALINAN - LKPP

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-20-

(2) Bukti pembelian/pembayaran sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf a digunakan untukPengadaan Barang/Jasa Lainnya dengan nilai palingbanyak Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).

(3) Kuitansi sebagaimana dimaksud pacia ayat (1) hurufb digunakan untuk Pengadaan Barang/Jasa Lainnyadengan nilai paling banyak Rp50.000.000,00 (limapuluh juta rupiah).

(4) Surat perintah kerja sebagaimana dimaksud paCaayat (1) huruf c digunakan untuk Pengadaan JasaKonsultansi dengan nilai paling banyakRp100.000.000,00 (seratus juta rupiah), PengadaanBarang/Jasa Lainnya dengan rrilai paling sedikit diatas Rp50.000.000,00 (lima pr-rluh juta rupiah)sampai dengan nilai paling banyak Rp200.000.000,00(dua ratus juta rupiah), dan Pengadaan PekerjaanKonstruksi dengan nilai paling banyakRp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

(5) Surat perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf d digunakan untuk PengadaanBarangl Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengannilai paling sedikit di atas Rp200.000.000,00 (duaratus juta rupiah) dan untuk Pengadaan JasaKonsultansi dengan nilai paling sedikit di atasRp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

(6) Surat pesanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf e digunakan untuk Pengadaan Barang/Jasamelalui E-purchasing.

(7) Ketentuan i'rnengenai bukti pendukung untuk rrasing-masing bentuk Kontrak sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilakukan sesuai peraturan rnenteri yangmenyelenggarakar, urusan pemerintahan di bidangkeuangan negara atau peraturan menteri yangmenyelenggarakan urusan di bidang pemerintahandalam rregeri.

SK No 092716 A

15. Ketentuan

jdih.lkpp.go.id

Page 21: SALINAN - LKPP

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-2t-15. Ketentuan ayat (2) dan ayat (71 Pasal 30 diubah, serta di

antara ayat (2) dan ayat (3) disisipkan 1 (satu) a5rat, yakniayat (2a1, sehingga Pasal 30 berbtrnyi sebagai berikut:

Pasal 30

(1) Jaminan Pengadaan Barang/Jasa terdiri atas:

a. Jaminan Penawaran;

b. Jaminarr Sanggah Danding;

c. Jaminan Pelaksanaan;

d. Jaminarr Uang Muka; dane. Jaminan Pembliharaan.

(2) Jaminan Penawaran sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf a untuk pengadaan PekerjaanKonstruksi dan pengadaan barang/jasa yangdilakukan secara terintegrasi.

(2al Jaminan Sanggah Banding sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf b hanya untuk pengadaanPekerjaan Konstruksi., ^

(3) Jaminan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatberupa bank garansi atau surety bond.

(4) Bentuk Jaminan sebagaimana dimaksud pada ayat(3) bersifat:a. tida.k bersyarat;b. mudah dicairkan; dan

c. trarus dicairkan oleh penerbit jaminan palinglambat 14 (empat belas) hari kerja setelah suratperintah pencairan dari PokjaPemilihan/PPK/Pihak yang diberi ktrasa olehPokja Pernilihan IPPK diterima.

(5) Pengadaan Jasa 'Konsultansi tidak diperluhanJaminan Penawaran, Jaminan Sanggah Banding,Jaminan Pelaksanaan, dan Jaminan Pemelihal'aan.

(6) Jaminarr dari Bank Umum, Perusahaan Penjaminan,Perusahaan Asuransi, lentbaga keuangan khususyang menjalankan usaha di bidang pembiayaan,penjaminan, dan asuransi untuk mendorong eksporIndonesia sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan di bidang lembaga pembiayaanekspor Indonesia dapat digunakan untrtk semua jenisJaminan.

SK No 092.771 A

(7) Perusa ..jdih.lkpp.go.id

Page 22: SALINAN - LKPP

PRES IDENREPUBLIK lNDONESIA

-22-

(7) Perusahaan Penjaminan, Perusahaan Asuransi, danlembaga keuangan khusus yang menjalankan usahadi bidang pembiayaan, penjaminan, dan asuransiuntuk mendorong ekspor Indonesia sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan di bidanglembaga pembiayaan ekspor Indonesia sebagaimanadimaksud pada ayat (6) merupakan PerusahaanPenerbit Jaminan yang memiliki izin usaha danpencatatan produk suretyship di Otoritas JasaKeuangan.

16. Ketentuan Pasal 31 diubah, sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 31

(1) Jaminan Penawaran sebagaimana dimaksud dalamPasal 30 ayat (2) diberlakukan untuk nilai HPS palingsedikit di atas Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliarrupiah).

(21 Jaminan Penawaran sebagaimana dimaksud padaayat (1) besarnya antara 1% (satu persen) hingga 3%(tiga persen) dari nilai HPS.

(3) Pengadaan Barang/Jasa yang dilakukan secaraterintegrasi, Jaminan Penawaran sebagairnanaclimaksud pada ayat (1) besa,:nya antara 1% (satupersen) hingga 3% (tiga persen) drrri nilai PaguAnggaran.

17. Ketentuan Pasal 32 diubah, sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 32

(1) Jaminan Sanggah Banding sebagaimana dimaksuddalam Pasal 30 ayat (2a) besarnya 1%o (satu persen)dari nilai I{PS.

(21 Untuk Pekerjaan Konstruksi terintegrasi, JaminanSanggah Banding sebagaimana dirnaksud dalamPasal 30 ayat (2a) besarnya 1% (satu persen) dari nilaiPagu Anggaran.

SK No 092778 A

18. Ketcntuan

jdih.lkpp.go.id

Page 23: SALINAN - LKPP

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-23-

18. Ketentuan huruf a ayat (21, ayat (3) dan ayat (4) Pasal 33diubah, sehingga Pasal 33 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 33

(1) Jaminan Pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalamPasal30 ayat (1) huruf c diberlakukan untuk KontrakPengaciaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/JasaLainnya dengan nilai paling sedikit di atasRp20C.000.000,00 (dua ratrrs juta rupiah).

(21 Jaminan Pelaksanaan sebagaimarra dimaksud padaayat (l) tidak diperlukan, dalam hal:

a. Pengadaan Jasa Lainnya yang aset Penyediadikuasai oleh pengguna; atau

b. Pengadaan Ba:ang/Jasa melalui E-purchasi.ng.

(3) Besaran nilai Jaminan Pelaksanaan sebagai berikut:

a. untuk nilai penawara antara 8oo/o (delapanpuluh persen) sampai dengan loooh (seratuspersen) dari nilai HPS, Jaminan Pelaksanaansebesar 5% (lima persen) dari nilai kontrak; atau

b. untuk nilai penawaran di bawah 80% (delapanpuluh persen) dari nilai HPS, ,JaminanPelaksanaan sebesar 5%o (lima persen) dari nilaiHPS.

(4) Besaran nilai Ja:ninan Pelaksanaan untuk pekerjaanterintegrasi sebagai berikut:

a. utrtttk nilai penawaran antara 8Oo/o (delapanpuluh persen) sampai dengan looo/o (seratuspersen) dari rtilai Pagu Anggaran, JaminanPelaksanaan sebesar 57o (lima persen) dari nilaikontrak; atau

b. untuk nilai penawaran di bawah 80% {delapanpuluh persen) dar-i nilai Pagu Anggaran, JaminanPelaksanaan sebesar 57o (lima persen) dari nilaiPagu Anggarari.

(5) Jaminan Pelaksanaan berlaku sampai denga:r serahterima- oekerjaan Pengzrdaan Barang/Jasa Lainnyaatatr serah terima pertama Pekerjaari Konstruksi.

SK No 092779 A

19. Ketentuan . .

jdih.lkpp.go.id

Page 24: SALINAN - LKPP

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-24-

19. Ketentuan ayat (2) dan ayat (6) Pasal 38 diubah, sertaditambahkan 1 (satr) huruf pada ayat (5), yakni huruf i,sehingga Pasal 38 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 38

(1) Metode pemilihan Penyedia BaranglPekerjaanKonstniksi/Jasa Lainnya terdiri atas:

a. E-purchasing;

b. Pengadaan Langsr;ng;

c. Penunjukan Langsung;

d. Tender Cepat; dan

e. Tender.(2) E-purclwsing sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

hr.rruf a, dilaksanakan untuk Barang/PekerjaanKonstruksi/Jasa Lainnya yang sudah tercantumdalam katalog elektronik atau Toko Daring.

(3) Pengadaan Langsung sebagainrana dimaksud padaayat (1) huruf b dilaksanakan untukBarang/Pekeqjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yangbernilai paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratusjuta rupiah).

(4) Penunjukan Langsung sebagaimana dimaksud pa.laayat (1) huruf c dilaksanakan untukBarang/Pekerjaan Konstmksi/Jasa Lainnya dalamkbadaan tertentu.

(5) Kriteria Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnyauntuk keadaan tertentu sebagaimana dimaksud padaayat (4) meliputi:a. penyelenggaraan penyiap:rn kegiatan yang

mendadak untuk menindaklanjuti komitmeninternasional yang dihadiri oleLr Presiden/WakiiPresider.;

b. barang/jasa yang bersifat rahasia unttikkepentingan Negara meliputi irrtelijen,perlindungan saksi, pengamanan Presiden danWakil Presiden, Mantan Presid,;n dan MantanV/akil Presiden beserta keluargarrya serta tamunegara setingkat kepald negara/kepalapemerintahan, atau barang/jasa lain bersifat:ahasia sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan:

SK No 092812 A

c. Pekeriaan .

jdih.lkpp.go.id

Page 25: SALINAN - LKPP

(6)

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-25-

c. Pekerjaan Konstruksi bangunan yangmerupakan satu kesatuan sistem konstruksidan satu kesatuan tanggung jawaL' atas risikokegagalan bangunan yang secara keseluruhantidak dapat direncanakan/diperhitungkansebelumnya;

d. Barang/Pekerjaan Konstmksi/Jasa Lainnyayang hanya dapat disediakan oleh 1 (satu)Pelaku Usaha yang mampu;

e. pengadaan dan penyaluran benih unggul yangmeliputi benih padi, jagung, dan kedelai, sertapupuk yang meliputi Urea, NPK, dan ZA kepadapetani dalam rangka menjamin ketersediaanbenih dan pupuk secara tepat dan bepat untukpelaksanaan penirrgkatan ketahanan pangan;

f. pekerjaan prasarana, sarana, dan utilitas umumdi lingkungan perumahan bagi MasyarakatBerpenghasilan Rendah yang dilaksanakan olehpengembang yang bersangkutan;

g. Bare.nglPekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnyayang spesifik dan hanya dapat dilaksanakan olehpemegang hak paten, atau pihak yang telahmendapat izin dari pemegaltg hak paten, atatlpihak yang menjadi pemenang tender untukmendapatkar, izin dari pemerintah;

h. Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnyayang setelah clilakukan Tender ulang men-galamikegagalan; atau

i. pernilihan penyeclia untuk melanjutkanperrgadaan Barang I Pekerjaan Konstruksi/JasaLainhya dalam hal terjadi pemutusan Kontrak.

Tender Cepat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

hunrf d dilaksanakan dalam hal Pelaku Usaha telahterkualifikasi dalam, Sistem Informa.si KinerjaPenyedia u'.rtuk pengadaan yang:

a. spesifikasi dan volume pekerjaannya sudahdapat ditentukan secara rinci; irtau

b. climungkinkair dapat menyebutkan r.rereksebagaimana diatur dala,n Pasal 19 ayat (2)hu,rtrf b dan hrtruf c.

SK No 092781 A

(7) Tender...

jdih.lkpp.go.id

Page 26: SALINAN - LKPP

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-26-

(71 Tender sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf edilaksanakan dalam hal tidak dapat menggunakanmetode pemilihan Penyedia sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf a sampai dengan huruf d.

20. Ketentuan ayat (3) Pasal 39 diubah, sehingga Pasal 39berbunyi sebagai berikr,rt:

Pasal 39

(1) Metode evaluasi penawaran PenyediaBarang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnyadilakukan dengan:

a. Sistem Nilai;b. Penilaian Biaya Selama Umur Ekonomis; atauc. Harga Terendah.

(2) Metode evaluasi Sistem Nilai digunakan untukPengadaan Barang/Pekerjaan Konstrur.ksi/JasaLainnya yang rnempei'hitungkan penilaian telmis danharga.

(3) Metode evaluasi Penilaian Biaya Selama UmurEkorromis digunakan untuk Pengadaan Barang yangmemperhitungkan faktor umur ekonornis, harga,biaya operasional, biaya pemeliharaan, dan nilai sisadalam jangka waktu operasi tertentu.

(41 Metode evaluasi l-Iarga Terendah digunakan untukPengadaan Baranpli Pekerjaan Konstruksii JasaLainnya dalam hal harga menjadi dasar per:etaparipemenang di antara penawaran yang mernenuhipersyaratan teknis.

21. Ketentua.n ayat (5) Pasal 41 ditambahkan 4 (empat) hurufya.kni hurrrf e, huruf f, huruf g, dan huruf h, sehinggaPasal 41 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 41

(1) Metocle pemilihan Penyeclia Jasa Konsultansi terdiriatas:

a. Seleksi;

b. Pengadaan Langsung; danc. Penunjukan Langsung.

SK No 092782 A

(2) Seleksi

jdih.lkpp.go.id

Page 27: SALINAN - LKPP

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-27 -

(2\ Seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf adilaksanakan untuk Jasa Korrsultansi bernilai palingsed.ikit di atas Rp100.000.000,00 (seratus jutarupiah).

(3) Pengadaan Langsung sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf b ditaksanakan untukJasa Konsultansiyang bernilai sampai dengan paling banyakRp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

(4) Penunjukan Langsung sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf c dilaksanakan untuk Jasa Konsultansidalam keadaan tertentu.

(5) Kriteria Jasa Konsultansi dalam keadaan tertentusebagaimana dimaksud pada ayat (4) meliputi:

a. iasa Konsultansi yang hanya dapat dilakukanoleh 1 (satu) Pelaku Usaha yang mampu;

b. Jasa Konsultansi yang hanya dapat dilakukanoleh 1 (satu) pemegang hak cipta yang telahterdaftar atau pihak yang telah mendapat tzinpemegang hak cipta;

Jasa Konsultansi di bidang hukum meliputikonsultan hukum/advokasi atau pengadaanarbiter yang tidak cti,:encanakan sebelumnya,rrntuk menghadapi gugatar, danf atau tuntutanhukum dari pihak tertentu, yang sifatpelaksanaan pekerjaan dan/atau pembelaannyaharus segera dan tidak dapat ditunda;

d. permintaan berulang (repeat crdel untukPenyedia Jasa Kbnsultansi yang sama;

e. Jasa Konsultansi yang setelah dilakr.rka.n Seleksiulang mengalami kegagalan;

l. penrilihan penyedia untuk melamjutkan JasaKo,rsultansi dalam' hal terjadi pemutusanKontrak;

g. Jasa Konsultansi yang bersifa*- rahasia sesuaidengan ketentuan pera-turan perundang-undangan; atau

h. Jasa ahli Dewan Sengketa Konstruksi.

Sl( Nr,092783 A

(6) Dalam...

jdih.lkpp.go.id

Page 28: SALINAN - LKPP

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

_28_

(6) Dalam hal dilakukan Penunjukan Langsung untukPenveCra Jasa Konsultansi sebagairnana dimaksudpada ayat (5) huruf d, diberikan batasan palingbanyak 2 (dua) kali.

22. Ketentuan ayat (4) huruf b dan ayat (71 huruf b Pasal 50diubah, sehingga Pasal 50 berbunyi sebagai herikut:

Pasal 50

(1) Pelaksanaan pernilihan melalui Tender/Seleksimeliputi:

a, Pelaksanaan Kualifikasi;

br Pengumuman dan I atau Undangan;

c. Pendaftaran dan Pengambilan DokumenPemilihan;

d. Pemberian Penjelasan;

e. PenyarnpaianDokumenPenawaran;

f. Evaluasi Dckumen Penawaran;

g. Penetapan dan Pengumuman Pemenang; dan

h. Sanggah.

(21 Selain ketentuan sebagairaana dimaksud pada ayat(1) untuk pelaksanaan pemilihan PekerjaanKonstruksi ditambahkan tahapan Sanggah Banding.

(3) Pelaksanaan pemilihan sebagaimana dimaksud padaayat (1), untuk Seleksi Jasa Konsultansi dilakukanklarilikasi dan negosiasi terhadap penawaran teknisdan biaya setelah masa sanggah selesai.

(4) Pelaksanaan pemilihan melalui Tender Cepat denganketentuan sebagai berikut:

a. peserta telah terkualifikasi dalam SistemInformasi Ifinerja Penyedia;

b. peserta menyampaikan penawaran harga;

c. evaluasi penawaran harga dilakukan melaluiaplikasi; dan

d. penetapan pem3narrg berdasarkan hargapenawaran terendah.

SK No 0e2784 A

(5) Pelaksanaarl

jdih.lkpp.go.id

Page 29: SALINAN - LKPP

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

_29 _

(5) Pelaksanaan E-purchasing wajib dilakukan untukbarang/jasa yang menyangkut pemenuhankebutuhan nasional dan/atau strategis yangditetapkan oleh menteri, kepala lembaga, atau kepaladaerah.

(6) Pelaksanaarn Penunjukan Langsung dilakukandengan mengurrdang 1 (satu) Pelaku Lrsaha yangdipilih, dengan Ciser+"ai negosiasi teknis mallpunharga.

(7) Pelaksanaan Pengadaan Langsung dilakukan sebagaiberikut:a. pembelian/pembayaran langsung kepada

Penyedia untuk Pengadaan Barang/JasaLainnya yang menggunakan bukti pembelian

. atau kuitansi; ataub. permintaan penawaran yang disertai dengan

klarifikasi serta negosiasi teknis dan hargakepada Pelaku Usaha untuk 'Pengadaan

Langsung yang menggunakan surat perintahkerja.

(8) Pemilihan dapat r-egera dilaksanakan setelah RUPdiurnumkan.

(9) Untuk barang/jasa yang konrraknya harusditandatangani pada awal tahun, pemilihan dapatdilaksanakan setelah:

a. penetapan Pagu Anggaran KIL; ataub. persetujuan RKA Perangkat Daerah sesuai

dengan ketentu-an peraturan perundang-undangan.

(10) Pelaksanaan pemilihan sebagaimana dimaksud padaayat (9) dilakukan setelah RUP diumumkan terlebihdahuiu rnelalui aplikasi SIRUP.

(11) I'}enawaran harga dapat rlilakuk'an,dengan metodepenawaran harga secara berulang (E-reuerse Auction).

23. Ketentuan Pasal 51 diubah, sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 51

(1) Prakualifikasi gagal datam hal:

SK No 092785 A

a. setelah

jdih.lkpp.go.id

Page 30: SALINAN - LKPP

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-30-

a. setelah pemberian waktu perpanjangan, tidak adapeserta yang menyampaikan dokumenkualifikasi; atau

b. jumlah peserta yang lulus prakualifikasi kurangdari 3 (tiga) peserta.

(21 Tender/Seleksi gagal dalam hal:

a. terdapat kesalahan dalam proses evaluasi;

b. tidak ada peserta yang menyampaikan clokumenpena\ raran setelah ada pemberian waKtuperpanjangan;

c. tidak ada peserta yang lulus evaluasi penawaran;

d. diternukan kesalahan dalam Dokumen Pemilihanatau tidak sesuai dengan ketentuan dalamPeraturan Presiden ini;

t: . s:luruh peserta terlibat korupsi, kolusi, dan/ataunepotisme;

f. seluruh peserta t ibat persaingan usaha- tidaksehat;

g. seluru penawaran harga TenderBarang/Pekerja.an Konstruksi/Jasa Lainnya diatas HPS;

h. negosiasi biaya pada Seleksi tidak tercapai;clan/atau

i. korupsi, kolusi, dan/atau nepotisme melibatkanPokja Pemilihan/ PPK.

(3) Tender Cepat gagal dalam hal:

a. tidak ada peserta atau hanya 1 (satu) peserta yangmenyampaikan dokumen penawaran setelah adapemberian waktu perpanjangan;

b. pemenang atau pemenang cadangan tidak adayang menghadiri verifikasi data kualifikasi;

c. diternukan kesalahan dalam Dokumen Pemilihanatau tidak sesuai clengan ketentuan dalamPeraturan Presiden ini;

d. seluruh peserta terlibat korupsi, kolusi, dan/ataunepotisme;

SK I\'Jo (t927E6 A

e. seluru-h

jdih.lkpp.go.id

Page 31: SALINAN - LKPP

(4)

(s)

(6)

(71

(8)

(e)

(10)

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

- 31 -

e. seluruh peserta terlibat persaingan usaha tidaksehat; dan/atau

f. korupsi, kolusi, dan/atau nepotisme melibatkanPokja Pemilihan IPPK.

Prakualifikasi gagal sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan Tender/Seleksi gagal sebagaimanadimaksud pada ayat (21huruf a sampai dengan hurufh dinyatakan oleh Pokja Pemilihan.

Tender/Seleksi gagal sebagaimana dimaksud padaayat (21huruf i dinyatakan oleh PA/KPA.

Tindak lanjut dari prakualifil<asi gagal sebagaimanadimaksud pada ayat (1), Pokja Pemilihan segeramelakukan prakualifikasi ulang dengan ketentuan:

a. setelah prakualifikasi ularrg jumlah peserta yangIultrs 2 (dua) peserta, proses Tender/Seleksidilanjutkan; atau

b. setelah prakualifikasi ulang jumlah peserta yangiulus 1 (satu) peserta, dilanjutkan dengan prosesPenunjukan Langsung.

Tindak lanjut dari Tender/Seleksi gagal sebagaimana.dimaksud pcda ayat (2), Pokja Pemiliharl segeramelakukan:

a. evaluasi ulang; atau

b. Tender/Seleksi ulang.

Evaluasi ulang sebagaimana tiimaksud pada ayat (71

huruf a, dilakukan dalam hal .l-itemukan ltesalahanevaluasi penawaran.

Tender/Seleksi ulang sebagaimana dimaksud padaayat (71 huruf b. ctilakukan untuk Tendei/Seleksigagal sebagairnana climaksud pada ayat (21 huruf bsampai dengAn huruf i.Dalam hal Terrder/Seleksi ulang sebagaimanadinraksud pada ayat (9) gagal, Pokja Pemilihandengan persetujuan PA/ KPA melakukan PenunjukanLangsung dengan kriteria:

a. kebrrtuhan tidak dapat,lib. tidak cukup waktu untuk melaksanakan

Tender/Seleksi.

SK No 092787 A

(111 Tiirdak...

jdih.lkpp.go.id

Page 32: SALINAN - LKPP

PRES IDENREPUBLIK ]NDONESIA

-32-

(11) Tindak lanjut dari Tender Cepat gagal sebagaimanadimaksud pada ayat (3), Pokja Pemilihan melakukanreviu penyebab kegagalan Tender Cepat danmelakukan Tender Cepat kembali atau merrggantimetode pemilihan lain sebagaimana diatur dalamPasal 38 ayat (1).

24. Ketentuan Pasal 58 diubah, sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 58

(1) PPK menyerahkan barang/jasa sebagaiman.adimaksud dalam Pasal 57 kepada PA/KPA.

(2) Serah terima sebagaimana dimaksud pada ayat (1)ditrrangkan dalam berita acara.

25. Ketentuan ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) Pasal 61 diubah,serta di antara ayat (2) dan ayat (3) disisipkan 1 (satu) ayatyakni .ayat (2a1, sehingga Pasal 61 berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 61

(1) Dikecualikan dari ketentuan dalam Perat-uranPresiden ini:

a. Pengadaan Barang/Jasa pada Badan LayananUmum/Badan Layanan Umum Daerah;

b. Pengadaan Barang/Jasa yang dilaksanakanberdasarkan tarif yang dipublikasikan secaraltras kepada masyarakat;

c. Pengadaan Barang/Jasa yang dilaksanakansesuai dengan praktik bisnis yang sudah rnapanldan/atau

d. Pengadaan Barang/.Iasa yang diatur dengairketentuan peraturan perundang-undanganlainnya.

(2) Pengadaan Barang/Jasa pada Badan LayananUmum/Badan Layanan Umum Dael.ah sebagaimanaoimaksud pada ayat (1) huruf a diatur tersendiridengan peraturan pimpinan Badan LayananLlmum/Badan Layanan Umum Daerah.

SK No 092788 A

(2a) Dalam

jdih.lkpp.go.id

Page 33: SALINAN - LKPP

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-33-

(2a) Dalam hal Badan Layanan Umum dan BadanLayanan Umum Daerah belum memiliki peraturanpengadaan barang/jasa tersendiri, pelaksanaanPengadaan Barang/Jasa pada Badan Layanan Umumdan Badan Layanan Umum Daerah berpedoman padaPeraturan Presiden ini.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengecualian dalamPengadaan Barang/Jasa sebagaimana dimaksudpada ayat (1) diatur dengan Peraturan KepalaLembaga.

26. Ketentuan Pasal 65 diubah, sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Bagian Kesatu

Peran Serta Usaha Kecil dan Koperasi

Pasal 65

(1)

(2t

(3)

(4)

(s)

Usaha kecil terdiri atas Usaha Mikro dan Usaha Kecil.

Kementerian/LembagalPemerintah Daerah wajibmenggunakan produk usaha kecil serta koperasi darihasil produksi dalam negeri.

Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerahsebagaimana dimaksud pada ayat (21 wajibmengalokasikan paling sedikit 4oo/o (empat puluhpersen) dari nilai anggaran belanja barang/jasaKementerian / Lemb aga I P emerintah Daerah.

Paket pen gadaan Barang I P ekerjaan Kon struksi / JasaLainnya dengan nilai Pagu Anggaran sampai denganRp15.000.000.O0O,00 (lima belas miliar rupiah)diperuntukan bagi usaha kecil danf atau koperasi.

Nilai Pagu Anggaran pengadaan sebagaimanadimaksud pada ayat (4) dikecualikan untuk paketpekerjaan yang menuntut kemampuan teknis yangtidak dapat dipenuhi oleh usaha kecil dan koperasi.

Kementerian yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang koperasi dan usaha kecil danPemerintah Daerah memperluas peran serta usahakecil dan koperasi dengan mencantumkanbarangljasa produksi usaha kecil dan koperasi dalamkatalog elektronik.

SK No 082874 A

(6)

(7) Penyedia

jdih.lkpp.go.id

Page 34: SALINAN - LKPP

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-34-

(7) Penyedia usaha nonkecil atau koperasi yangmelaksanakan pekerjaan melakukan kerja samausaha dengan usaha kecil dan/atau koperasi dalambentuk kemitraan, subkontrak, atau bentuk kerjasama lainnya, jika ada usaha kecil atau koperasi yangmemiliki kemampuan di bidang yang bersangkutan.

(8) Kerja sama dengan usaha kecil dan/atau koperasisebagaimana dimaksud pada ayat (7) dicantumkandalam Dokumen Pemilihan.

27. Ketentuan ayat (21, ayat (3) dan ayat (4) Pasal 66 diubah,dan diantara ayat (3) dan ayat (4) disisipkan 1 (satu) ayatyakni ayat (3a), sehingga Pasal 56 berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 66

(1) Kementerian/LembagafPerangkat Daerah wajibmenggunakan produk dalam negeri, termasukrancang bangun dan perekayasaan nasional.

(2) Kewajiban penggunaan produk dalam negerisebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukanapabila terdapat produk dalam negeri yang memilikipenjumlahan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri(TKDN) ditambah nilai Bobot Manfaat Perusahaan(BMP) paling sedikit 4Ooh (ernpat puluh persen).

(3) Nilai TKDN dan BMP sebagaimana dimaksud padaayat (21 rnengacu pada daftar inventarisasibarang/jasa produksi dalam negeri yang diterbitkanoleh kementeiian yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang perindustrian.

(3a) Kewajiban penggunaan produk dalam negerisebaga.irnana dimaksud pacla ayat (2) r:ilakukan padatahap Perencanaan Pengadaan, PersiapanPengadaan, atau Pemilihan Penyedia.

(41 Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3a)dicantumkan dalam RUP, spesifikasi teknis/KAK,dan Dokurnen Pemitihan.

(5) Pengadaan barang impror dapat dilakukan, dalam hal:

a. barang tbrsebut belum dapat diprcduksi didalam negeri; atau

b. volume produksi dalam negefi tidak mampurnemenuhi kebutuhan.

SK No 092790 A

(6) LKPP

jdih.lkpp.go.id

Page 35: SALINAN - LKPP

PRES IDENREPUBLIK lNDONESIA

-35-

(6) LKPP dan/atau Kementerian/Lembaga/PemerintahDaerah memperbanyak pencantuman produk dalamnegeri dalam katalog elektronik.

28. Ketentuan Pasal 67 diubah, sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 67

(1) Preferensi harga merupakan insentif bagi produkdalam negeri pada pemilihan Penyedia berupakelebihan harga yang dalrat diterima.

(2) Preferensi harga diberlakukan untuk PengadaanBarang/Jasa dengan nilai HPS paling sedikit di atasFlp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

(3) Preferensi harga diberikan pada pengadaan Barangdengan ketentuan sebagai berikut:a. diberikan terhadap Barang yang merniliki TKDN

paling rendah 25% (dua puluh lima persen);

b. diberikan paling tinggi 25o/o (dua puluh limapersen);

c- Ciperhitungkan dalam e'raluasi harga penawaran)'arrg telah memenuhi persyaratan administrasidan teknis;

d. penetapan pemenang berdasarkan urutan hargaterendah Haqil Evaluasi Akhir (HEA);

e. HEA drhitung dengan rumus HEA = (1 KP) x HP

dengan:

KP = TKDN x preferensi tertinggiKP mempakan Koefisien Preferensi

HP merupakan Harga Penarvaran setelah koreksiaritmatik; dan

f. daiam hal terdapat2 (dua) atau lebih penawarandengan HEA terendah yang sama, penawardengan TKDN lebih besar ditetapkan sebagaipemenang.

(41 Untuk Pekerjaan Konstruksi pada metode pemilihanTender Internasional, preferensi harga diberikanpaling tinggi 7,5o/o (tujuh koma lima persen) kepadabadan usaha nasional di atas harga penawaranterendah dari badan usaha asing.

SK No 492791 A

29. Ketentuan

jdih.lkpp.go.id

Page 36: SALINAN - LKPP

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-36-

29. Ketentuan ayat (21, ayat (3) dan ayat (5) Pasal 72 di:ubah,serta ayat (41 Pasal 72 dihapus, sehingga Pasal 72berbunyi sebagai berikut:

Pasal,72

(1) Katalog elektronik dapat berupa katalog elektroniknasional, katalog elektronik sektoral, dan katalogelektronik lokal.

(2) Katalog elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat(1) memuat informasi berupa daftar, jenis, spesifikasiteknis, TKDN, produk dalam negeri, produk SNI,produk ramah lingkungan hidup, negara asal, harga,Penyedia, dan informasi lainnya terkait barang/jasa.

(3) Pengelolaan katalog elektronik dilaksanakan olehKementerian/LembagalPemerintah Daerah atauLKPP.

(41 Dihapus.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan katalogelektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur dengan Peraturan Kepala Lembaga.

30. Di antara Pasal 72 dan Pasal 73 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal 72A sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal.72A

(1) Barang/jasa yang ditransaksikan melalui TokoDaring memiliki kriteria:a. standar atau dapat distandarkan;

b. memiliki sifat risiko rendah; dan

c. harga sudah terbentuk di pasar.

(21 Barangljasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)tidak ditayangkan pada katalog elektronik.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Toko Daring diaturdalam Peraturan Kepala Lembaga.

31. Ketentuan Pasal 74 diubah, sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal74

(1) Sumber Daya Manusia Pengadaan Barang/Jasaterdiri atas:

SK No 082873 A

a. Sumber

jdih.lkpp.go.id

Page 37: SALINAN - LKPP

(21

(3)

(4)

(5)

PRES IDENREPUBLIK lNDONESIA

-37 -

a. Sumber Daya Pengelola Fungsi PengadaanBarang/Jasa;

b. Sumber Daya Perancang Kebijakan dan SistemPengadaan Barang/Jasa; dan

c. Sumber Daya Pendukung Ekosistem PengadaanBarang/Jasa.

Sumber Daya Pengelola Fungsi PengadaanBaranglJasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf a merupakan sumber daya manusia yangmelaksanakan fungsi pengadaan barang/jasa dilingkungan Kementerian/LembagalPemerintahDaerah.

Sumber Daya Perancang Kebijakan dan SistemPengadaan Barang/Jasa sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf b merupakan sumber dayamanusia yang melaksanakan perancangan kebijakandan sistem Pengadaan Barang/Jasa.

Sumber Daya Pendukung Ekosistem PengadaanBarang/Jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf c merupakan sumber daya manusia yangterdiri dari berbagai keahlian tertentu dalammendukung pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa.

Ketentuan mengenai Sumber Daya ManusiaPengadaan Barang/Jasa sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf b dan huruf c berdasarkanketentuan peraturan perundang-undangan.

92. Di antara Pasal 74 dan Pasal 75 disisipkan 2 (dua) pasalyakni Pasal 74Adan Fasal 74B sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 74A

(1) Sumber Daya Pengelola Fungsi PengadaanBarangl Jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74ayat (1) huruf a, terdiri atas:

a. Pengelola Pengadaan BaranglJasa; dan

b. Personel Lainnya.

SK No C92805 A

(2) Kementerian...

jdih.lkpp.go.id

Page 38: SALINAN - LKPP

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-38-

(2) KementerianlLembaga/Pemerintah Daerah wajibmemiliki Pengelola Pengadaan Bararrg/Jasasebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a sebagaiPokja Pemilihan I Pejabat Pengadaan.

(3) Pengelola Pengadaan Barang/Jasa dapat ditugaskansebagai PPK, membantu tugas PA/KPA,melaksanakan persiapan pencantuman barang/jasadalam katalog elektronik, dan ditugaskan sebagaiSumber Daya Pendukung Ekosistem PengadaanBarang/Jasa.

(4) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (21

dikecualikan untuk Kementerian/Lembaga- dalamhal:

a. nilai atau jumlah paket pengadaan diKerrrenterianf Lembaga tidak mencukupi untukmemenuhi pencapaian batas angka kreditminimum pertahun bagi Pengelola PengadaanI3aranglJasa; atau

b. Sumber Daya Pengelola Fungsi PengadaanBarang/Jasa diiakukan oleh prajurit 'fentaraNasional Indonesia atau anggota KepolisianNegara Republik Indonesia.

(5) Dalam hal pengecualian sebagaimana dimaksud padaayat (41, pengelolaan pengadaan Barang/Jasadilakukan oleh Personel Lainnya sebagaimanadimaksud pada ayat (1) hu;rrf b.

(6) Personel Lainnya sebagaimane. di ksud pada ayat(5) u,ajib memiliki sertifikat kcmpetensi di bidangPeirgadaan Barang/Jasa.

(7) Dalam hal Personel Lainnya belum memiliki sertifikatkompetensi di bidang Pengadaan Barang/Jasasebagaimana dimaksud pada ayat (6) wajib memilikisertifikat Pengadaan Barang/Jasa tingkatdasar/level- 1.

(8) Sumber Daya Pengelola. Fungsi Pengadaanl3arangl Jasa berkedudukan di UKPB.'.

(9) Aras dasar pertimbangan kewenangan, Sumber DayaPerrgelola Fungsi Pengadaan,Barang/Jasa yangditugaskan sebagai PPK dapat berkedudukan di luarUKPBJ.

SK No 092794 A

Pasal 7r-B

jdih.lkpp.go.id

Page 39: SALINAN - LKPP

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-39.

Pasal 74B

(1) Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah yangwajib memiliki Pengelola Pengadaan Barang/Jasamen5rusun rencana aksi pemenuhan PengelolaPengadaan Barang/Jasa.

(2) Dalam hal jumlah Pengelola Pengaclaan Barang/Jasadi lingkungan KementerianlLembaga/PemerintahDaerah belum mencukupi sesuai rencana aksipemenuhan Pengelola Pengadaan Barang/Jasasebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka:

a. pelaksanaan tugas Pokja Pemilihan dilakukandengan ketentuan:

1. Pokja Pemilihan untuk setiap paketpengadaan, wajib beranggotakan sekurang-kurangnya 1 (satu) Pengelola PengadaanBaranglJasa; darr

2. Anggota Pokja Pernilihan selain PengelolaPengadaan Barang/Jasa dilaksanakan olehPegawai Negeri Sipil yang memiliki sertifikatkompetensi , dan/atau sertifikat keahliantingkat dasar/level-1 di bidang PengadaanBarang/,Jasa.

b. pelaksanaan tugas Pejabat Pengadaan yangtidak dapat dilakukan oleh Pengelola PengadaanBarang/Jasa, dilakukan oleh Pegawai NegeriSipil yang memiliki sertifikat' kompetensidan/atau sertifikat keahlian tingkatdasar/le,zel- 1 di bidang Pengadaan Barang/Jasa.

(3) Dalam hal Kementerian/Lembaga/PemerintahDaerah belum memiliki Pengelola pengadaanBarang/Jasa, sampa.i tersedianya PengelolaPengadaan berdasarkan rencana aksi pernenuhanPengelola Pengadaan Barang/Jasa sebagairrranadimaksud pada ayat.(1), pelaksanaan f-ugas pokjaPemilihan/Pejabat Pengadaan dilaksanakan oleh:

a. Pegawai Negeri Sipil yang memjliki sertifikatkompetensi darr/atau sertilikat keahlian tingkatdasar/level- 1 di bidang Pengadaair Barang/Jasa;dan/atau

b. Agen Pengadaan.

SK No 092795 A

(4) Ketetrtuan .

jdih.lkpp.go.id

Page 40: SALINAN - LKPP

PRES IDENREPUtsUK INDONESIA

-40-

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai rencana aksipemenuhan Pengelola Pengadaan Barang/Jasasebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Kepala Lembaga.

33. Ketentuan ayat (1) Pasal 75 diubah, di antara ayat (3) danayat (4) disisipkan 1 (satu) ayat, yakni ayat (3a), danketentuan Pasal 75 ditambahkan 3 (tiga) ayat yakni ayat(5), ayat (6), dan ayat (7), sehingga Pasal 75 berbunyisebagai berikut:

Pasal 75

(1) Menteri/kepaia lembaga/kepala daerah membentukUKPBJ yang memiliki tugas menyelenggarakandukungan pengadaan barang/jasa padaKementerian / Lemb aga I P emerintah Daerah.

(21 Dalam rangka pelaksanaan tugas UKPBJsebagaimana dimaksud pada ayat (1), UKPBJmemiliki fungsi:

a. pengelolaanPengadaanBarang/Jasa;

b. pengelolaan layanan pengadaan secaraelektronik;

c. pembinaan Sumber Daya Manusia danKelembagaan Pengadaan Barang/ Jasa;

d. pelaksanaan pendampingan, konsultasi,dan/atau bimbingan teknis; dan

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan olehmenteri/ kepala lembaga/ kepala daerah.

(3) UKPBJ sebagaimana dimaksud pada ayat (1)berbentuk struktural dan ditetapkan sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

(3a) Kepala UKPBJ wajib memenuhi standar kompetensijabatan yang mencakup kompetensi teknis di bidangPengadaan Barang/ Jasa.

(4) Fungsi pengelolaan layanan pengadaan secaraelektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (21 hurufb, dapat dilaksanakan oleh unit kerja terpisah.

(5) Pembentukan UKPBJ sebagaimana dimaksud ayat (1)dikecualikan bagi Lembaga yang tidak memenuhikriteria untuk membentuk UKPBJ.

SK No 082872A

(6) UKPBJ

jdih.lkpp.go.id

Page 41: SALINAN - LKPP

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-41 -

(6) UKPBJ KementerianlLembagalPemerintah Daerahmelaksanakan peningkatan kapabilitas UKPBJmelalui model kematangan UKPBJ untuk menujupusat keunggulan Pengadaan Barang/Jasa.

(71 Ketentuan lebih lanjut mengenai Lembaga yang tidakmemenuhi kriteria untuk membentuk UKPBJsebagaimana dimaksud pada ayat (5) danpelaksanaan peningkatan kapabilitas UKPBJmelalui model kematangan UKPBJ sebagaimanadimaksud pada ayat (6) diatur dalam PeraturanKepala Lembaga.

34. Ketentuan Pasal 78 diubah, sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 78

(1) Dalam hal peserta pemilihan:

a. menyampaikan dokumen atau keteranganpalsu/tidak benar untuk memenuhi persyaratanyang ditentukan dalam Dokumen Pemilihan;

b. terindikasi melakukan persekongkolan denganpeserta lain untuk mengatur harga penawaran;

c. terindikasi melakukan korupsi, kolusi, danf atannepotisme dalam pemilihan Penyedia; atau

d. mengundurkan diri dengan alasan yang tidakdapat diterima oleh Pejabat Pengadaan/PokjaPemilihan/Agen Pengadaan,

peserta pemilihan dikenai sanksi administratif.

(21 Dalam hal pemenang pemilihan mengundurkan diridengan alasan yang tidak dapat diterima sebelumpenandatanganan Kontrak, pemenang pemilihandikenai sanksi administratif.

(3) Dalam hal Penyedia:

a. tidak melaksanakan Kontrak, tidakmenyelesaikan pekerjaan, atau tidakmelaksanakan kewajiban dalam masapemeliharaan;

b. menyebabkan kegagalan bangunan;

SK No 086171 A

c.menyerahkan...

jdih.lkpp.go.id

Page 42: SALINAN - LKPP

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-42-

c. menyerahkan Jaminan yang tidak dapatdicairkan;

d. melakukan kesalahan dalam perhitunganjumlah/volume hasil pekerjaan berdasarkanhasil audit;

e. menyerahkan barang/jasa yang kualitasnyatidak sesuai dengan Kontrak berdasarkan hasilaudit; atau

f. terlambat menyelesaikan pekerjaan sesuaidengan Kontrak,

Penyedia dikenai sanksi administratif.

(41 Perbuatan atau tindakan sebagaimana dimaksudpada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) dikenakan sanksiadministratif berupa:

a. sanksi digugurkan dalam pemilihan;

b. sanksi pencairan jaminan;

c. Sanksi Daftar Hitam;

d. sanksi ganti kerugian; dan/atau

e. sanksi denda.

(5) Pelanggaran atas ketentuan sebagaimana dimaksudpada:

a. ayat (1) huruf a sampai dengan huruf cdikenakan sanksi digugurkan dalam pemilihan,sanksi pencairan Jaminan Penawaran, danSanksi Daftar Hitam selama 2 (dua) tahun;

b. ayat (1) huruf d dikenakan sanksi pencairanJaminan Penawaran dan Sanksi Daftar Hitamselama 1 (satu) tahun;

c. ayat (21 dikenakan sanksi pencairan JaminanPenawaran dan Sanksi Daftar Hitam selama 1

(satu) tahun;

d. ayat (3) huruf a dikenakan sanksi pe:rcairanJaminan Pelaksanaan atau sanksi pencairanJaminan Pemeliharaan, dan Sanksi DaftarHitam selama 1 (satu) tahun;

e. ayat (3) huruf b sampai dengan huruf e

dikenakan sanksi ganti kerugian sebesar nilaikerugian yang ditimbulkan; atau

SK No 092808 A

f. ayat (3)

jdih.lkpp.go.id

Page 43: SALINAN - LKPP

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

_43_

ayat (3) huruf f dikenakan sanksi dendaketerlambatan.

35. Ketentuan ayat (1) huruf c dan huruf e Pasal 80 diubah,sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 80

(1) Perbuatan atau tindakan peserta pemilihan yangdikenakan sanksi dalam proses katalog berupa:

a. menyampaikan dokumen atau keteranganpalsu/tidak benar untuk memenuhi persyaratanyang ditentukan dalam Dokumen Pemilihan;

b. terindikasi melakukan persekongkolan rlenganpeserta lain untuk mengatur harga penawaran;

c. terindikasi melakukan korupsi, kolusi, dan/ataunepotisme dalam pemilihan Penyedia;

d. mengundurkan diri dengan alasan yang tidakdapat diterima Pokja Pemilihan lAgenPengadaan; atau

e. tidak menandatangani kontrak katalog.

(2) Perbuatan atau tindakan Penyedia yang dikenakansanksi dalam proses E-purchasing berupa tidakmemenuhi kewajiban dalam Kontrak pada katalogelektronik atau surat pesanan.

(3) Perbuatan atau tindakan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dan ayat (21dikenakan:

a. sanksi digugurkan dalam pemiliha.n;

b. Sanksi Daftar Hitam;

c. sanksi penghentian sementara dalam sistemtransaks i E-purchasing; dan / atau

d. sanksi penurunan pencantuman Penyedia darikatalog elektronik.

f.

SK No 092809 A

(4) Pelanggaran

jdih.lkpp.go.id

Page 44: SALINAN - LKPP

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-44-

(4) Pelanggaran atas ketentuan sebagaimana dimaksudpada:

a. ayat (1) huruf a sampai dengan huruf cdikenakan sanksi digugurkan dalam pemilihandan Sanksi Daftar Hitam selama 2 (dua) tahun;

b. ayat (1) huruf d dan huruf e dikenakan SanksiDaftar Hitam selama 1 (satu) tahun;

c. ayat (2) atas pelanggaran surat pesanandikenakan sanksi penghentian sementara dalamsistem transaksi E-purchasing selama 6 (enam)bulan; atau

d. ayat (21 atas pelanggaran Kontrak pada katalogelektronik dikenakan sanksi penurunanpencantuman Penyedia dari katalog elektronikselama 1 (satu) tahun.

(5) Pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat(4) ditetapkan oleh Kementerian/Lembaga/PerangkatDaerah atas usulan Pokja Pemilihan/PejabatPengadaan/Agen Pengadaan dan/ atau PPK.

36. Ketentuan ayat (1) dan ayat (3) Pasal 82 diubah, sehinggaPasal 82 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 82

(1) Sanksi administratif dikenakan kepadaPAIKPAIPPK/Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihanyang lalai melakukan suatu perbuatan yang menjadikewajibannya.

(21 Pemberian sanksi administratif sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh PejabatPembina Kepegawaian/pejabat yang berwenangsesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

SK No 092810 A

(3) Sanksi

jdih.lkpp.go.id

Page 45: SALINAN - LKPP

PRESIDENREPUBLIK lNDONESIA

_45_

(3) Sanksi hukuman disiplin ringan, sedang, atau beratdikenakan kepada pAlKpAlppK/pejabatPengadaan/Pokja Pemilihan yang terbukti melanggarpakta integritas berdasarkan putusan KomisiPengawas Persaingan Usaha, Peradilan Umum, atauPeradilan Tata Usaha Negara.

37. Ketentuan ayat (1) Pasal 83 diubah, sehingga pasat g3berbunyi sebagai berikut:

Pasal 83

(1) PA/KPA menayangkan informasi pesertapemilihan/Penyedia yang dikenakan Sanksi DaftarHitam dalam Daftar Hitam Nasional.

(2) LKPP menyelenggarakan Daftar Hitam Nasional.

38. Ketentuan Pasal 85 diubah, sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 85

(1) Penyelesaian sengketa KontrakPenyedia dalam pelaksanaandilakukan melalui:

a. layanan penyelesaian sengketa Kontrak;b. arbitrase;

c. Dewan Sengketa Konstruksi; ataud. penyelesaian melaluipengadilan.

(2) Layanan penyelesaian sengketa Kontraksebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf adiselenggarakan oleh LKPP.

(3) Ketentuan mengenai Dewan Sengketa Konstruksisebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c diaturdengan peraturan menteri yang menyelenggarakanurusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum danperumahan ralryat.

antara PPK danKontrak dapat

SK No 092801 A

PASAL II

jdih.lkpp.go.id

Page 46: SALINAN - LKPP

1

2

3

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-46-

Pasal II

Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku, kewajibanmemiliki sertif,rkat kompetensi untuk Personel Lainnyasebagaimana dimaksud dalam Pasal 74A ayat (6)dilaksanakan paling lambat 31 Desember 2023.

Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku, fungsipengelolaan layanan pengadaan secara elektronik yangdilaksanakan oleh unit kerja terpisah sebagaimanadimaksud dalam Pasal 75 ayat (4) berlaku sampai dengan31 Desember 2023.

Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku,Pengadaan Pekerjaan Konstruksi/Pengadaan JasaKonsultansi Konstruksi/Pekerjaan KonstruksiTerintegrasi tetap dilaksanakan sesuai:

a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan PerumahanRakyat Nomor 14 Tahun 2O2O tentang Standar danPedoman Pengadaan Jasa Konstruksi MelaluiPenyedia dan peraturan pelaksana; dan

b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan PerumahanRalryat Nomor 1 Tahun 2O2O tentang Standar danPedoman Pengadaan Pekerjaan KonstruksiTerintegrasi Rancang Bangun Melalui Penyediasebagaimana telah diubah dengan Peraturan MenteriPekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat Nomor 25Tahun 2O2O tentang Perubahan Atas PeraturanMenteri Pekerjaan Umum dan Perumahan RakyatNomor 1 Tahun 2O2O tentang Standar dan PedomanPengadaan Pekerjaan Konstruksi TerintegrasiRancang Bangun Melalui Penyedia dan peraturanpelaksana,

sampai diterbitkannya Peraturan Kepala Lembagamengenai Pengadaan Pekerjaan Konstruksi/PengadaanJasa Konsultansi Konstruksi/Pekedaan KonstruksiTerintegrasi.

Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggaldiundangkan.

4

SK No 086172 A

Agar

jdih.lkpp.go.id

Page 47: SALINAN - LKPP

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-47 -

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Presiden ini denganpenempatannya dalam Lembaran Negara RepublikIndonesia.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 2 Februan2O2l

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

JOKO WIDODO

Diundangkan di Jakartapada tanggal 2 Februari2O2l

MENTERT HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAREPUBLIK INDONESIA,

YASONNA H. LAOLY

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2O2I NOMOR 63

Salinan sesuai dengan aslinYa

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA

REPUBLIK INDONESIA

undangan danHukum,

ttd

ttd

)(

It{ I

.=t!JJ

SK No 086128 A

Silvanna Djaman

jdih.lkpp.go.id