salam redaksi istiqamah - · pdf filemencarikan contoh-contoh dampak ... cerpen, puisi,...

60

Upload: doanmien

Post on 14-Feb-2018

406 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

salam redaksi

content

Assalamu’alaikum wr. wb.Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas karunia yang tiada putus terlimpah, sehingga redaksi Arba’a Magazine dapat kembali hadir di ruang baca pembaca budiman. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah atas Rasululllah SAW. Sebagai media cetak yang bergelut di ranah edukatif, Arba’a Magazine senantiasa istiqamah menyuguhkan materi-materi dan kajian seputar pendidikan mutakhir. Keistiqamahan ini menjadi penting karena sekaligus menjadi branding majalah ini. Melalui edisi 39 ini, Arba’a Magazine mengajak pembaca budiman untuk mendiskusikan lebih dalam akan pentingnya pendidikan antikorupsi. Wacana ini

menjadi penting mengingat praktik korupsi di negeri ini yang kian menggurita di hampir semua lini kehidupan berbangsa. Tentu kita berharap, agar di masa depan ada peranti-peranti penangkal praktik korupsi yang ampuh. Kita tentu percaya dengan kapasitas lembaga antibodi semacam KPK. Tetapi, dunia pendidikan kiranya juga ikut serta mengambil bagian dalam proses amputasi korupsi tersebut dengan menyiapkan generasi penerus yang antikorupsi. Di sinilah peran pendidikan antikorupsi perlu dimasifikasi.Wassalamu’alaikum wr. wb.

Istiqamah

3 | Pendidikan Antikorupsi

4 | Masifikasi Pendidikan Antikorupsi

6 | Berhenti untuk Berhenti

8 | Peduli Kepada Mustadh’afin

10| Mengkaji Ranah Mendidik

12| Pelajar Muhammadiyah Harus Mandiri

14| Mengembalikan Makna Pendidikan

16| Mantapkan Iman dengan PIK

22| Menangi Lomba Robot Nasional

32| Milad Setengah Abad, Mengabdi untuk Memberi

50| Aksi Peduli Bawang

52| Pesona Benteng Van Der WIjk

Arba’a Magazine

REDAKSIPenerbit: SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya Sekolah Teladan Nasional Pemimpin Umum: Muhammad Sholihin, Wakil Pemimpin Umum: Edy Susanto, Marsudidono, Pemimpin Redaksi/Redaktur Pelaksana: Muhammad Syaikhul Islam, Sekretaris: Anang Pujimanto, Editor: Edy Susanto, B. Mulyana AZ, Staf Redaksi: Sulthon Aziz, Novita Utami, Luqman Nuryadin, Mukhlisin, Bendahara: Ika Lukita Ningrum, Bank Data: Anang Pujimanto, Fotografer: Nurul Hidayat, Reporter Cilik: Shafira Rahmaniar, Rieke Surya, Iklan: Ika Lukita N., Sirkulasi: Supriyanto, Kontributor Jakarta: Nafi’ Muthohirin, Desain dan Percetakan: www.grafiokreavisi.comAlamat Redaksi: Jl. Pucang Anom 93 Surabaya 60282, Telepon : (031)5037648 Fax.: (031)5037646Website: www.sdm4sby.com, e-mail: [email protected]

TAJUK RENCANA

Pendidikan antikorupsi adalah agenda mendesak bangsa. Mengapa? Sebuah pertanyaan

yang klasik untuk dijawab. Pasalnya, persoalan korupsi bukan sesuatu yang jarang ditemukan di negeri ini. Ia telah menjadi endemi, mewabah dan meracuni segala sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Makanya, diperlukan cara yang secara sistemik bisa mengusir penyakit moral ini.

Lebih dari 10 tahun pasca gejolak reformasi, rasanya kehidupan bernegara di Indonesia kian terusik akibat banyak oknum pemerintahan yang terlibat jerat korupsi. Dari elite politik, pegawai pajak, jajaran kepolisian, pimpinan kejaksaan, pejabat pemerintahan, sampai yang terakhir para stakeholder pendidikan semuanya “memainkan” anggaran negara.

Tak tanggung-tanggung, ber-dasar catatan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), selama 7 tahun pemerintahan SBY, total uang negara yang digasak para pejabat senilai Rp103 triliun. Ini baru yang memakai modus anggaran pembangunan, belum lagi yang lainnya. Tak ayal, bila hasil survei Transparancy International (TI) 2010, menyebut Indeks Persepsi Korupsi Indonesia berada di peringkat 110 dari 178

Pendidikan Antikorupsinegara. Itu artinya, “prestasi” korupsi di tanah air sangat memalukan di hadapan publik internasional di banding negara lain.

Sungguh ironis. Keadaan yang sesungguhnya tak enak didengar, tapi oleh para pejabat negara situasi seperti ini tetap dipelihara. Mustinya endemi korupsi ini diberantas, tapi malah bertahan dan tetap mendapat sorotan utama di kalangan media. Mungkin isunya seksi, makanya terus “dirawat”, terlebih elite pemerintah yang tersangkut korupsi bersikap bangga dan tebar pesona (coba perhatikan jika mereka sedang disorot media).

Karena itu, mau tidak mau, penyakit kronis ini harus segera diusir. Dengan apa caranya?, satu-satunya cara, jika penegak hukum saja tidak mampu menahannya, melalui jalur pendidikan bisa dioptimalkan. Propaganda implementasi pendidikan berbasis antikorupsi sejauh ini tengah disuarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menurut Kemendikbud, pada tahun 2012, pendidikan antikorupsi akan segera dimasukkan dalam kurikulum pembelajaran di berbagai sekolah dan universitas. Hal ini

bertujuan agar sejak dini anak-anak sekolah sudah belajar pentingnya kejujuran, keadilan, dan memihak pada kebenaran. Sehingga nanti ketika dewasa, mereka tidak berlaku korupsi.

Melalui jalur pendidikan, secara sistemik endemi korupsi akan bisa dihilangkan meski hasil yang akan dicapai tidak sebentar. Butuh waktu bertahun-tahun implementasi dari pendidikan antikorupsi ini akan menghasilkan karakter yang nyata, sebab regenerasi kepemimpinan besok, dipegang anak-anak yang sekarang bersekolah di SD, SMP atau SMA. Harapan akan bersihnya tindak korupsi di Tanah Air bergantung pada konsep kurikulum yang dibuat Kemendikbud, KPK, dan para stakeholder pendidikan sekarang.

Pendidikan antikorupsi da-lam sekolah, bisa dimulai dengan hal-hal yang sederhana, misalnya menekankan nilai kejujuran dengan membuka kantin kejujuran, berlaku adil saat guru memberi perhatian kepada murid (tidak berdasarkan pada suku, ras, agama, dan golongan), dan mencarikan contoh-contoh dampak negatif orang yang melakukan korupsi.

Redaksi menerima tulisan dalam bentuk opini, cerpen, puisi, pantun, kritik, saran, dan karya lainnya. Untuk opini panjang tulisan 1200 karakter. Sertakan foto (bukan pas foto) dan cantumkan identitas diri (CV). Untuk cerpen, panjang tulisan 600 karakter. Tulisan harus original dan belum pernah dipublikasikan. Karya dapat dikirimkan melalui e-mail atau langsung diserahkan ke redaksi.

4|Arba’a Magazine 39 | Maret 2013

Sajian utama

Sesuai dengan rumusan UU Nomor 2 tahun 1989, tujuan pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan

bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Jika ditelaah secara definitif, arti pendidikan nasional memiliki makna yang menyeluruh. Namun, substansi pendidikan tidak bisa diartikan pada tataran definitif saja karena keberhasilan prosesnya hanya bisa diukur melalui tiga aspek kecerdasan yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Ketiga aspek ini saling berkait satu sama lain. Jadi dalam proses pendidikan hendaknya pendidik tidak terpatok pada satu aspek kecerdasan sehingga menutup kemungkinan peserta didik mengadopsi pelajaran dari lingkungan sekitar. Mereka bisa belajar dari alam, meneladani prilaku orang-orang di sekitar, dan yang tidak kalah penting anak didik dapat membedakan mana perbuatan yang baik dan buruk. “Karena itu, anak didik dapat menyontoh apapun yang dilihat dan didengarnya. Makanya lingkungan pergaulan juga harus diperhatikan, bahkan akhir-akhir ini tayangan televisi yang memberitakan tentang kekerasan, pornoaksi, bahkan berita korupsi juga harus diwaspadai,” kata Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti.

Mu’ti mengatakan, ramainya pemberitaan korupsi saat ini khususnya, tentu saja mengkhawatirkan bagi perkembangan anak didik. Setiap hari, tak kenal pagi, siang, dan malam baik di koran, televisi maupun radio pemberitaan korupsi seolah menjadi

Masifikasi Pendidikan Antikorupsifenomena yang tidak terhindarkan. Sementara jam menonton televisi anak-anak kerap dibatasi di lingkungan keluarga mereka. “Hal ini tentu saja berpotensi buruk, sifat anak-anak itu mudah menyontoh apa yang di sekitarnya. Untuk itu, peran orangtua dan guru sangat penting,” kata Mu’ti.

Terlebih pemberitaan korupsi, pelakunya didominasi pejabat pemerintahan, bahkan tokoh agama sekalipun. Lantas bagaimana jika anak-anak menontonnya, dan mengatakan bahwa tindakan korupsi adalah dibenarkan. Untuk menjembatani hal ini, strategi yang bisa dilakukan adalah dengan memberlakukan massifikasi pendidikan antikorupsi sejak dini. Proses pembelajaran tidak saja menjadi tanggung jawab guru di sekolah, tetapi juga para orangtua di rumah. Materi belajar bisa dimulai dengan mengajari anak-anak berkata jujur.

Berkata jujur bisa dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan yang ramah kepada anak seperti bermain dengan siapa di sekolah tadi, apakah sudah ditabungkan uang tabungannya, atau sudah belajar tidak hari ini. “Ini adalah contoh-contoh yang sederhana, mulai dasar dan cukup mengena bagi perkembangan pola berfikir anak didik ke depan,” ungkap Mu’ti.

Di tengah massivitas pemberitaan korupsi yang tak berkesudahan, program Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang memasukkan pendidikan antikorupsi ke dalam kurikulum pendidikan nasional patut diapresiasi. Tujuan dimasukkannya materi ini dinilai signifikan karena muncul dari kekhawatiran para stakeholder pendidikan dan orangtua karena kebanyakan koruptor yang dipenjarakan semuanya adalah orang-orang berpendidikan tinggi, berintelektual unggul, dan berpangkat di puncak kepemimpinan. Mereka menilai ada persoalan serius berkenaan dengan

moralitas mereka, meski berpendidikan tinggi. Karena itu, melalui pendidikan antikorupsi yang ditanamkan sejak dini ijtihad ini akan mendekonstruksi kurikulum pendidikan yang sepertinya tergejala “penyakit” korupsi.

Salah satu pimpinan KPK, Bambang Widjojanto dalam sebuah kesempatan Seminar di Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur mengatakan, program pendidikan antikorupsi hendaknya diberikan kepada anak didik sejak usia dini. Hal itu bisa dilakukan dengan memasukkannya dalam kurikulum pendidikan di SD, SMP, SMA, bahkan sampai di perguruan tinggi.

Program ini hendaknya menjadi bagian dari mata pelajaran di sekolah, lanjut Bambang, bahkan sebagai mata kuliah wajib di perguruan tinggi. Dunia pendidikan, mulai jenjang paling bawah hingga perguruan tinggi, menjadi salah satu fokus KPK dalam rangka pemberantasan korupsi. Sebagai langkah awal untuk mewujudkan pelajaran pendidikan antikorupsi di sekolah, lembaga antibodi ini telah menyusun modul pendidikan antikorupsi bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional (Kemendikbud) guna membangun integritas nasional.

Dr. H. Abdul Mu’ti, M.Ed., Sekretaris PP Muhammadiyah

“Orang yang berkata jujur akan mendapatkan tiga hal, yaitu kepercayaan, cinta, dan kehormatan.” (HR Muslim)

sajian utama

Arba’a Magazine 39 | Maret 2013 | 5

“Pendidikan antikorupsi di se-kolah bisa masuk pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) dan di per-guruan tinggi bisa menjadi satu mata kuliah tersendiri,” katanya seperti dikutip di situs resmi KPK.

Dengan adanya pendidikan antikorupsi sejak dini, generasi muda penerus bangsa tidak akan melakukan praktik korupsi ketika mereka sudah dewasa dan bekerja. Selain masuk ranah pendidikan di tingkat paling bawah hingga perguruan tinggi, upaya yang dilakukan KPK untuk meminimalkan kasus korupsi di Tanah Air adalah melalui pembuatan film “Kita versus Korupsi” yang sudah diputar di berbagai daerah di Indonesia.

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk meminimalkan sekaligus memberantas korupsi di Tanah Air, namun semua itu tidak semudah membalik telapak tangan. “Mudah-mudahan saja dengan langkah ini, masyarakat semakin sadar dengan hal-hal yang berbau korupsi,” tegas Bambang.

Mendikbud, Muhammad Nuh mengatakan, dari dulu hingga kini persoalan korupsi adalah penyakit sosial yang tidak bisa ditoleransi siapapun. Korupsi adalah benalu sosial yang merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bertanah air. Dari itu, perlu adanya pendidikan antikorupsi di sekolah dengan tujuan memotong “budaya” ini. Kurikulum pendidikan ini penting dan mendesak supaya sesegera mungkin dilaksanakan.

Dari i’tikad serius antara Kemendikbud dan KPK tersebut, pendidikan antikorupsi akan mulai diberlakukan pada tahun ajaran baru 2012/2013. Nuh mengungkapkan, pendidikan ini tidak saja akan diperuntukkan bagi anak-anak didik, tetapi untuk para guru, kepala sekolah dan stakeholder pendidikan lainnya. Karena pendidikan ini akan diintegrasikan dengan pembentukan pendidikan karakter. Antara pendidikan karakter dan antikorupsi mutlak diajarkan karena masa depan kebangsaan dan keindonesiaan ini membutuhkan para sosok pemimpin

yang kuat dan berani menolak sogokan maupun imin-iming uang negara.

Pernyataan Nuh ini sudah sesuai dengan hasil kesepakatan antara KPK dan Kemendikbud seusai penandatanganan nota kesepahaman di antara keduanya tentang kerja sama pemberantasan korupsi. ”Kita ingin dunia pendidikan dan kebudayaan menjadi motor pencegahan korupsi melalui proses pembudayaan,” ujar Nuh.

Melalui pendidikan anti-korupsi ini, Nuh berharap semua pihak menyadari bahaya korupsi bagi masyarakat dan menerapkan langsung dalam operasional sekolah. Hal itu misalnya, sistem pengelolaan keuangan di sekolah menjadi lebih transparan, tidak ada pungutan, dan pengelolaan keuangan di sekolah semakin membaik.

Ketua KPK Abraham Samad mengatakan, pelajaran antikorupsi yang disisipkan ke dalam kurikulum pendidikan karakter di jenjang pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi sejalan dengan program KPK. ”Kita ingin membangun generasi penerus yang suatu ketika tidak mengenal perilaku atau tindakan korupsi. Mendengar kata korupsi saja sudah tabu,” ujar Abraham.

Mantan Wakil Ketua KPK Haryono Umar, seperti dimuat di Kompas (10/3), yang kini menjabat sebagai Inspektur Jenderal Kemdikbud menjelaskan, pendidikan antikorupsi telah digagas sejak tahun 2010 dan modulnya diperkirakan siap akhir Maret 2012. Untuk jenjang pendidikan anak usia dini dan sekolah dasar, fokus pendidikan ada pada pembisaaan. Adapun khusus untuk jenjang pendidikan tinggi akan dimulai pelatihan bagi pengajar mulai Mei hingga Juni.

”Kita juga akan memperkuat pengawasan dan memperbaiki sistem pengelolaan keuangan di sekolah dan perguruan tinggi,” kata Haryono.

Pendidikan bisa menjadi strategi dan cara yang massif dan

mengakar untuk melahirkan anak-anak bangsa yang terbebas dari jerat korupsi di masa mendatang. Masa depan mereka harus diselamatkan dari bahaya laten ini yang nampak semakin menggelayuti seluruh sendi-sendi kehidupan negeri ini. Lihat saja, praktek-praktek korupsi nampak “membudaya” di berbagai institusi pemerintahan mulai di gedung DPR, kantor Gubernur, Wali Kota, bahkan sampai ke kantor-kantor kelurahan daerah.

Koordinator Indonesia Cor-ruption Watch (ICW), Danang Widoyoko mengatakan, bahkan sampai untuk membuat kartu tanda penduduk (KTP) saja, masyarakat sampai harus bolak-balik mengurusnya lantaran tidak bisa memberi biaya “administrasi”.

Bangsa ini, tambah Danang, kian keropos moralitas kebangsaannya karena praktek korupsi ada di mana-mana. Sampai-sampai yang tidak berlaku korupsi dianggap melawan seperti halnya yang nampak di partai politik saat ini. Karena itu, juga para pejabat yang sekarang duduk di pemerintahan tidak bisa diselamatkan dari jerat korupsi, berarti anak-anak generasi ke depan yang harus diselamatkan. Masa depan mereka harus lebih baik dari sekarang, salah satu jalan yang bisa dipakai adalah membenihkan mereka dengan pendidikan antikorupsi.(NM)

6|Arba’a Magazine 39 | Maret 2013

KABAR DARI PUCANG

M. Sholihin, S.Ag., M.PSDMKepala SD Muhammadiyah 4

Pucang Surabaya

Berhenti untuk Berhenti

Suatu ketika seorang sahabat bertanya: Apakah anda belum puas dengan kemajuan yang

telah dicapai sekolah anda? Setelah sejenak berpikir, kemudian saya jawab dengan pertanyaan balik: Apakah anda pernah merasa puas dengan aneka makanan lezat yang pernah anda nikmati? Atau masih adakah makanan lezat lainnya yang ingin anda coba? Kemudian sahabat tadi merenung beberapa saat, lalu berujar: Menikmati lezatnya makanan tidak bisa berlama-lama, setelah kenyang, kembali lapar, selanjutnya kita akan berburu makanan yang lebih lezat lagi. Saya hanya bergumam mendengar jawaban sahabat tadi. Tapi, dari raut wajahnya, seakan sahabat tadi belum puas, lalu ia bertanya kembali: Kapan anda berhenti memikirkan kemajuan dan prestasi? Saya pun menjawab: Berhentilah untuk berhenti, hingga anda akan benar-benar diberhentikan dan tak berkesempatan lagi.

Setiap lembaga pendidikan pasti menginginkan kemajuan, kegemilangan, kemapanan, dan beragam prestasi. Setiap pegiatnya tentu juga selalu gelisah memikirkan pengembangan lembaganya di masa depan. Kebanyakan di antara kita tentu pernah meraskan bermacam situasi tersebut. Yang membedakan hanya kuantitas, kualitas, frekuensi, dan volume langkah-langkah praktis dalam ikhtiar mewujudkan impian tersebut. Ibarat bekerja, setiap orang merasakan

kepuasan yang berbeda dari yang ia dapatkan pada suatu waktu.

Tetapi, berbicara memajukan lembaga pendidikan, ibarat perjalanan panjang nan jauh yang tak berterminal akhir. Pada setiap waktu selalu dinamis, tumbuh kembang harapan yang terus berubah. Pada setiap langkah terjadi perubahan-perubahan sistem dan tuntutan masyarakat yang kian bertambah. Dibutuhkan penyikapan yang sigap dan matang. Diperlukan kesolidan tim atau para pegiat pendidikan. Karena jika kita berhenti pada titik tertentu, maka konsekuensinya kita akan tertingggal dengan perubahan dan dinamika yang terjadi. Alih-alih kita akan bersaing dengan perubahan yang ada, mengikutinya saja kita kehabisan energi dan terengah-engah.

Berhenti untuk berhenti. Itulah satu-satunya pilihan yang musti kita pilih. Denyut perubahan dan tuntutan masyarakat yang terus berubah dan bertambah harus kita imbangi dengan akselerasi energi yang prima. Terus mengasah kreativitas, memperkaya wawasan, mempersolid kekuatan, dan mensinergikan seluruh potensi. Karena berhenti adalah pilihan salah yang hanya akan memperpuruk keadaan. Berhenti berarti berputus harapan, dengan kata lain berhenti adalah kematian. Sebagai pejuang pendidikan, tanggung jawab kita begitu besar dalam rangka menyiapkan generasi umat dan bangsa yang cerdas, tangguh, dan mandiri.

Beberapa kabar terbaru dari Pucang yang ingin kami share dalam rubrik ini adalah sebagai berikut. Pertama, kami bersyukur dengan maraknya kunjungan studi banding dan pemagangan guru di sekolah kami yang datang dari berbagai penjuru negeri. Kedatangan para tamu di sekolah ini merupakan kehormatan dan kebanggan bagi kami. Kedua, alhamdulillah proses penerimaan peserta didik baru (PDB) Tahun Pelajaran 2013/2014 telah ditutup pada Maret 2013. Sebanyak 252 siswa baru siap menjadi generasi berakhlakul karimah Sekolah Teladan Nasional ini.

Ketiga, berbagai macam prestasi membanggakan terus diraih, di antaranya: (1) Bapak Imam Suharso, M.Pd., salah seorang guru di sekolah ini meraih Juara 1 Lomba Kreativitas Guru Tingkat Nasional Kemendikbud RI, (2) Brilliant Deva Aspada (4-F) meraih Juara 1 Turnamen Nasional Tennis Yunior New Armada Cup XVII 2013 di Magelang, (3) Savilla Tifania Mahadewi (6-C) meraih Juara 1 Lomba Orasi Pelajar se-Jawa Timur dalam rangka HUT Polri 2013, (4) Band Bocah Master Kids Band dan Glukosa Band meraih Juara 1 dan 2 sekaligus meraih beberapa kategori The Best Player untuk beberapa personilnya, dan (5) Tim Robotika meraih juara 2 dan 3 dalam kontes robot nasional Smanisda Cup 2013 di Sido’arjo.

Demikian, sampai jumpa pada edisi selanjutnya.

Anang Pujimanto, A.Md.Pustakawan SD Muhammadiyah 4

Pucang Surabaya

Sejarah Batik

Arba’a Magazine 39 | Maret 2013 | 7

SENI BUDAYA

Sejarah kesenian batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerjaan Majapahit dan terus

berkembang pada masa kerajaan-kerajaan berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah perang dunia kesatu habis atau sekitar tahun 1920.

Batik berasal dari bahasa Jawa “amba” yang berarti menulis dan “titik”. Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.

Lama-lama kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga kraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria. Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri. Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai tediri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari: pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan

sodanya dibuat dari

soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur.

Batik yang telah menjadi kebudayaan di kerajaan Majahit dapat ditelusuri di daerah Mojokerto dan Tulung Agung. Mojoketo adalah daerah yang erat hubungannya dengan kerajaan Majapahit semasa dahulu dan asal nama Majokerto ada hubungannya dengan Majapahit. Kaitannya dengan perkembangan batik asal Majapahit berkembang di Tulung Agung adalah riwayat perkembangan pembatikan didaerah ini, dapat digali dari peninggalan di zaman kerajaan Majapahit. Pada waktu itu daerah Tulungagung yang sebagian terdiri dari rawa-rawa dalam sejarah terkenal dengan nama daerah Bonorowo, yang pada saat bekembangnya Majapahit daerah itu dikuasai oleh seorang yang benama Adipati Kalang, dan tidak mau tunduk kepada kerajaan Majapahit.

Daerah pembatikan sekarang di Mojokerto terdapat di Kwali, Mojosari, Betero dan Sidomulyo. Diluar daerah Kabupaten Mojokerto ialah di Jombang. Pada akhir abad ke-XIX ada beberapa orang kerajinan batik yang dikenal di Mojokerto, bahan-bahan yang dipakai

waktu itu kain putih yang ditenun sendiri dan obat-obat batik dari soga jambal, mengkudu, nila tom, tinggi dan sebagainya.

Riwayat pembatikan di daerah Jawa Timur lainnya adalah di Ponorogo, yang kisahnya berkaitan dengan penyebaran ajaran Islam di daerah ini. Riwayat Batik. Disebutkan masalah seni batik didaerah Ponorogo erat hubungannya dengan perkembangan agama Islam dan kerajaan-kerajaan dahulu. Konon, di daerah Batoro Katong, ada seorang keturunan dari kerajaan Majapahit yang namanya Raden Katong adik dari Raden Patah. Batoro Katong inilah yang membawa agama Islam ke Ponorogo dan petilasan yang ada sekarang ialah sebuah mesjid di daerah Patihan Wetan.

Waktu itu seni batik baru terbatas dalam lingkungan kraton. Oleh karena putri keraton Solo menjadi istri Kyai Hasan Basri maka dibawalah ke Tegalsari dan diikuti oleh pengiring - pengiringnya. di samping itu banyak pula keluarga kraton Solo belajar di pesantren ini. Pemuda-pemudi yang dididik di Tegalsari ini kalau sudah keluar, dalam masyarakat akan menyumbangkan dharma batiknya dalam bidang-bidang kepamongan dan agama.

Pembuatan batik cap di Ponorogo baru dikenal setelah perang dunia pertama yang dibawa oleh seorang Cina bernama Kwee Seng dari Banyumas. Daerah Ponorogo awal abad ke-20 terkenal batiknya dalam pewarnaan nila yang tidak luntur dan itulah sebabnya pengusaha-pengusaha batik dari Banyumas dan Solo banyak memberikan pekerjaan kepada pengusaha-pengusaha batik di Ponorogo. Akibat dikenalnya batik cap maka produksi Ponorogo setelah perang dunia pertama sampai pecahnya perang dunia kedua terkenal dengan batik kasarnya yaitu batik cap mori biru. Pasaran batik cap kasar Ponorogo kemudian terkenal seluruh Indonesia.

U S W A H

8|Arba’a Magazine 39 | Maret 2013

Menjadi politisi bukan berarti dekat dengan realitas kebobrokan moral yang

kerap ditampilkan sebagian elite politik seperti kenyataan sekarang ini. Aktif di partai politik dan duduk di kursi kekuasaan tidak berarti bisa berlaku sewenang-wenang; korupsi, menyuap, berfoya-foya dan “berwisata” ke banyak negara. Sejatinya menjadi politisi terpikul beban berat amanah rakyat. Kerja-kerja politisi adalah sebagai penyambung lidah rakyat.

Adalah Hajriyanto Y. Thohari, Wakil Ketua MPR RI yang tak pernah diragukan kepeduliannya terhadap minoritas kaum mustad’afin. Melalui kedudukannya dan posisinya sebagai politisi di sebuah partai politik, ia senantiasa kritis terhadap persoalan-persoalan kemiskinan. Dia bersuara keras terhadap pemerintahan saat ini yang menyebut laju perekonomian dalam negeri meningkat di angka 6,4%, tapi kenyataannya angka kemiskinan semakin tinggi.

Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah periode 1993-1998 ini mengatakan, kondisi sosial bangsa ini sedang mengalami

Drs. H. Hajriyanto Y. Thohari, MAWakil Ketua MPR RI

PedulikepadaMustadh’afin

paradoks kemiskinan yang teramat parah. Sayangnya, kondisi tersebut tidak banyak disadari penyelenggara negara. Pihak-pihak tertentu sembunyi di balik apologi yang mengatakan bahwa sebagian masyarakat kita sedang beranjak menuju ekonomi kelas menengah. Hitungan ekonomi menyebutkan bahwa peningkatan mereka naik secara signifikan setiap tahunnya. Padahal, fakta dalam kehidupan masyarakat kita banyak dijumpai rakyat yang masih kelaparan, pendidikan yang terpenuhi, dan jaminan kesehatan yang mahal.

“Bagaimana bisa dibilang tingkat perekonomian kita meningkat?,” tanya Hajriyanto. Kondisi yang elegis ini membutuhkan penanganan yang serius. Masyarakat membutuhkan “santunan” dari pemerintah. Mereka butuh hidup yang layak, jaminan kesehatan yang terjamin, dan hak mendapatkan pendidikan. Kemajuan bangsa ini tidak bisa hanya ditentukan dengan berapa jumlah profesor di kampus dan berapa tinggi tingkat perekonomian, jika kenyataannya keberadaan kaum miskin tidak tertangani.

Kepedulian aktivis Muham-

madiyah ini terhadap kaum mustad’afin adalah wujud dari pendidikan yang didapatkannya ketika masih sekolah di perguruan Muhammadiyah. Dia memperoleh materi persoalan kemanusiaan ini bersumber dari ajaran surat al-Maun, yang menjadi pelajaran terpenting di Persyarikatan. Menurutnya, akar dari persoalan kemiskinan yang selama ini membelenggu tidak melulu didominasi karena masyarakat tidak mau bekerja keras, akan tetapi lebih pada sistem perekonomian negera yang belum berpihak pada kepentingan masyarakat bawah. Apalagi perhatian serius terhadap nasib orang-orang tidak mampu ini belum ditunjukkan secara optimal oleh penyelenggara negara.

“Pola perekonomian negara musti dipertegas keberpihakannya terhadap orang-orang kelas bawah. Berikan mereka pendidikan yang layak agar nantinya mereka bisa mendapatkan pekerjaan yang semestinya,” kata Wakil Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2000-2005 ini. Sementara itu, akses mendapatkan pekerjaan bagi masyarakat pedesaan harus

U S W A H

Arba’a Magazine 39 | Maret 2013 | 9

dipermudah agar mereka tidak lari ke negeri asing dan menjadi “budak” mereka.

Untuk hal ini, dia mendapatkan pengalaman ketika masih tinggal di Karanganyar, Solo bersama orangtuanya. Ketika kecilpun, Hajriyanto dididik kedua orangtuanya supaya senantiasa menyisihkan sebagian hartanya untuk orang-orang yang tidak mampu. Dari itu, dengan posisinya sekarang yang duduk di kursi MPR, suami dari Riatien ini mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk membaktikan kepedulian dirinya kepada orang-orang yang tidak mampu.

Jabatan dan kekayaan yang diperolehnya sekarang merupakan titipan dari Allah Swt yang senantiasa kapanpun akan diambil pemilik-Nya. Karena itu, kata Hajriyanto, saat ini merupakan momentum bagi dirinya secara khusus dan pemangku kebijakan pada umumnya untuk saling oto-kritik; Pertama, merefleksi setiap sudut persoalan kebangsaan. Persoalan mendasar adalah mengupayakan terwujudnya kesejahteraan sosial yang merata.

Kedua, melakukan langkah-langkan kongkrit agar tidak ada lagi jurang pemisah di antara sesama, yang kaya dengan yang miskin. Selain itu, hendaknya para penyelenggara negara berkeinginan sejenak untuk memikirkan kondisi kebangsaan, terutama persoalan kemiskinan ini. Tidak melulu disibukkan dengan kepentingan politik praktis sehingga melupakan aspek-aspek sosial yang mustinya menjadi kewajiban sebagai pejabat negara. Dengan begitu, kodrat kita sebagai manusia yang diciptakan untuk menjadi khalifah di bumi ini bisa memenuhi segala apa yang diperintahkan Tuhan kita. Kepedulian terhadap kaum mustadh’afin adalah bagian ibadah yang dianjurkan bagi seluruh umat Islam. (nm)

BIODATA

Nama : Drs. H. Hajriyanto Y. Thohari, MAAlamat Rumah : Jl. Pepaya No. 3 Pejaten, Pasar

Minggu Jakarta Selatan Alamat Kantor : Gedung DPR/MPR RI Tempat/tgl lahir : Karanganyar (Solo), 26 Juni 1960Nama isteri : Dra. Ny. Hj. Riatien H., Apt. Nama anak :

Nadia Shevila Thohari1. Fahnida Zeydra Thohari2. Ridho Gusti Thohari3. Fadia Hasna Thohari4.

PENDIDIKAN: SD Negeri lulus 1972 di Karanganyar1. SLTP Negeri lulus 1976 di Karanganyar2. SMA Muhammadiyah 1979 di Karanganyar3. Fakultas SASDAYA UGM lulus S-1 Tahun 19854. Fakultas Ushuluddin IAIN Yogyakarta, lulus 19875. Pascasarjana Antropologi UI lulus MA Th. 19936. Pascasarjana Antropologi UI (S-3/Doktor) belum 7. lulus

PENGALAMAN ORGANISASI:Ketua Ikatan Pelajar Muhammadiyah 1. Karanganyar, Jawa Tengah (1977-1982).Ketua Umum Pimpinan Wilayah Pemuda 2. Muhammadiyah Jawa Tengah (1989-1998).Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah (1993-3. 1998).Litbang DPP Partai Golkar (1998-2003).4. Ketua Bid. Pengembangan Cendekiawan Muda 5. ICMI Pusat (2000).Wakil Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah 6. (2000-2005).Ketua DPP Partai GOLKAR (2009-2015).7.

PENGALAMAN PEKERJAAN Dosen Universitas Diponegoro (1986-1997), 1. Semarang, Pangkat terakhir Golongan III C/ Lektor Muda. Anggota DPR/MPR RI (1997-sampai sekarang), 2. sebagai anggota DPR bertugas di Komisi I (Bidang Hankam, Luar Negeri, dan Kepresidenan). Juga sebagai Anggota Badan Pekerja MPR RI Panitia Ad Hoc II (Non-amandemen).Wakil Ketua MPR RI (2009-2014).3.

...hendaknya para penyelenggara negara berkeinginan sejenak untuk memikirkan kondisi kebangsaan,

terutama persoalan kemiskinan ini. Tidak melulu disibukkan dengan

kepentingan politik praktis sehingga melupakan aspek-aspek sosial yang

mustinya menjadi kewajiban sebagai pejabat negara.

10|Arba’a Magazine 39 | Maret 2013

Pendidikan menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional (Sisdiknas) didefinisikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Perspektif ini penting dikemukakan agar kita dapat mengembalikan makna pendidikan, yakni membantu peserta didik mengembangkan potensi yang dimiliki sehingga mampu menghadapi problem masa depan. Memahami makna pendidikan dengan perspektif ini penting karena ada kalanya peserta didik merasa tidak memperoleh manfaat apa pun dari proses pembelajaran. Lulusan satuan pendidikan pun merasa ada kesenjangan antara ilmu yang dipelajari dengan tantangan yang dihadapi dalam kehidupan.

Kesenjangan proses pembelajaran dan tantangan dalam kehidupan semakin kelihatan tatkala peserta didik dinyatakan lulus. Bagi yang memiliki kecukupan dana, mereka dapat melanjutkan pendidikan. Sementara bagi yang tidak dapat melanjutkan pendidikan,

pendidikan

Dr. Biyanto, M.Ag.Dosen IAIN Sunan Ampel dan Ketua Majelis Dikdasmen PW Muhammadiyah Jatim

MengembalikanMakna Pendidikan

tidak ada pilihan lain kecuali harus bekerja. Dalam situasi ini kita seringkali menjumpai ada banyak lulusan yang gagal memperoleh pekerjaan karena tidak memiliki keterampilan. Situasi yang kurang lebih sama juga dihadapi lulusan perguruan tinggi. Mereka juga merasakan, ternyata ilmu yang diajarkan di bangku kuliah banyak yang tidak kompatibel dengan kebutuhan masyarakat. Mereka pun mengalami kesulitan untuk mempraktikkan ilmunya. Pada konteks inilah lembaga pendidikan patut dikritik karena hanya memproduk kelompok pengangguran dari kalangan terdidik.

Lembaga pendidikan juga layak disorot karena belum mampu melahirkan lulusan yang terampil. Akibatnya mereka kurang siap berkompetisi untuk memperebutkan peluang yang ada. Data Badan Pusat Statistika (BPS) edisi Mei 2010 memaparkan bahwa angka pengangguran mencapai 8,59 juta orang (7,41 persen) dari 116 juta angkatan kerja. Ironinya, angka pengangguran dari lulusan perguruan tinggi mencapai 1,36 juta (15,84 persen). Ini berarti banyak lulusan perguruan tinggi yang belum terserap di dunia kerja. Bahkan mereka juga harus bersaing dengan tenaga asing (outsourching).

Karenanya tidak mengheran-kan jika lembaga International

Management Development (IMD) menempatkan tingkat daya saing angkatan kerja Indonesia pada peringkat 35 dari 58 negara. Tingginya pengangguran dari kalangan terdidik jelas sangat memprihatinkan. Sebab, pengangguran terdidik jauh lebih berbahaya dibanding pengangguran yang tidak berpendidikan. Munculnya pengangguran terdidik disebabkan tidak disiapkan dengan baik untuk menghadapi dunia kerja. Akibatnya lulusan satuan pendidikan pun tidak memiliki keterampilan saat lulus. Sistem pendidikan kita juga dituding kurang berhasil mendidik pribadi yang berkarakter. Pada konteks inilah kita perlu mengembalikan makna pendidikan agar melahirkan pribadi yang siap menghadapi tantangan kehidupan.

Untuk itulah seorang pendidik harus mengajarkan sesuatu yang benar-benar baru (something new). Jika ini dilakukan berarti pendidik telah mengajarkan sesuatu yang sangat dibutuhkan peserta didik. Berkaitan dengan itu penting direnungkan ungkapan yang terkenal dalam falsafah pendidikan klasik berbunyi; non scholae sed vitae discimus (kita belajar bukan sekedar untuk sekolah, melainkan untuk hidup). Ini berarti pendidikan tidak hanya berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan peserta didik tatkala berada di bangku sekolah. Yang jauh

Arba’a Magazine 39 | Maret 2013 | 11

lebih penting adalah menyiapkan mereka sehingga memiliki kecakapan yang dibutuhkan untuk menghadapi persoalan dalam kehidupan.

Karena itulah pendidikan seharusnya tidak direduksi hanya sekedar transformasi ilmu lalu dilakukan pengetesan (teaching for the test), seperti yang tampak dalam kebijakan mengenai ujian nasional (unas). Sebab, jika ini yang terjadi maka sekolah hanya akan menjalankan fungsi layaknya lembaga bimbingan belajar. Akibatnya proses pembelajaran akan berorientasi pada aspek yang berkaitan dengan pemahaman-kognitif. Tujuan jangka pendeknya jelas, peserta didik berhasil lulus dengan nilai memuaskan. Persoalan cara memperoleh nilai tidak lagi menjadi perhatian. Dalam situasi ini lembaga pendidikan pasti hanya akan melahirkan pribadi yang tidak jujur alias curang. Pelaksanaan unas dari tahun ke tahun menunjukkan bahwa kebijakan ini sejatinya tidak sejalan dengan keinginan untuk melahirkan pribadi-pribadi yang berkarakter.

Sejak 2011 mekanisme penentuan kelulusan memang telah diubah formatnya menjadi 60 persen unas dan 40 persen ujian sekolah. Kebijakan ini dimaksudkan untuk mengakomodasi tuntutan agar sekolah dilibatkan dalam menentukan kelulusan. Disamping itu juga dilakukan kebijakan untuk membuat variasi soal unas dalam lima paket. Beberapa ikhtiar ini dimaksudkan untuk meningkatkan kelulusan sekaligus mengurangi kasus ketakjujuran (dishonesty). Perubahan mekanisme ini memang terbukti bisa meningkatkan kelulusan hampir 99 persen. Tetapi, berdasarkan pengalaman ternyata masih banyak ditemukan kecurangan. Ironinya, kecurangan ini melibatkan peserta didik, guru, kepala sekolah, dan mentor di lembaga bimbingan belajar.

pendidikan

Sangat mungkin perilaku curang itu diakibatkan rasa cemas peserta didik saat menghadapi unas. Hasil uji petik psikologis menunjukkan 79,1 persen peserta didik sekolah menengah atas mengalami kecemasan yang luar bisaa (Kompas, 14 Mei 2012).

Yang lebih menyedihkan, mulai 2012, pemerintah juga melaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI). Kebijakan ini dikatakan telah

menjadi kesepahaman Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Sasaran USBN PAI adalah siswa kelas akhir SD, SMP, dan SMA/SMK. Pelaksanaan USBN PAI semakin memperkuat anggapan bahwa pembelajaran agama di sekolah baru sebatas ilmu. Model evaluasinya pun didasarkan pada pemahaman-hafalan. Karena itu

jangan heran jika yang ditekankan pendidik dalam pembelajaran agama lebih dominan pada aspek kognitif. Peserta didik kurang mendapatkan keteladanan dalam berperilaku yang baik di sekolah.

Terkait dengan kebijakan USBN PAI, Muhammadiyah telah mengambil sikap tegas. Muhammadiyah menolak kebijakan USBN PAI dengan alasan tidak terlalu urgen untuk dilakukan. Masih banyak persoalan di lingkungan pendidikan yang membutuhkan perhatian seperti kenakalan remaja, human trafficking, narkoba, dan keterlibatan unsur-

unsur di sekolah dalam tindak pidana. Semestinya pembelajaran

agama di sekolah lebih diarahkan untuk mewujudkan perilaku yang lebih religius dari pada sekedar capaian nilai. Bagi Muhammadiyah, pelaksanaan USBN PAI juga dianggap bertentangan dengan semangat untuk menghargai keragaman

paham keagamaan dalam Islam. Apalagi sejauh ini Muhammadiyah

telah mengembangkan kurikulum Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (Ismu), yang sangat mungkin berbeda dengan paham keagamaan yang dikembangkan sekolah-sekolah non- Muhammadiyah.

Karena persoalan yang terjadi di dunia pendidikan begitu kompleks maka dibutuhkan keberanian untuk melakukan reformasi. Otoritas reformasi pendidikan itu jelas ada di tangan Kemendikbud dan Kemenag. Sudah saatnya dua institusi ini mengembalikan makna pendidikan sesuai amanah konstitusi. Yang harus diingat, lembaga pendidikan bukan sekedar pabrik ijazah (diploma mills), melainkan tempat berproses bagi peserta didik untuk memaknai seluruh pengalaman hidup. Akhirnya, untuk guru-guruku yang hebat, marilah kita mulai upaya mengembalikan makna pendidikan itu dari sekolah-sekolah Muhammadiyah.*

...lembaga pendidikan bukan sekedar pabrik ijazah (diploma mills), melainkan

tempat berproses bagi peserta didik untuk memaknai

seluruh pengalaman hidup.

12|Arba’a Magazine 39 | Maret 2013

wawancara eksklusif

Apa kabar Ustadz Mu’thi?Alhamdulillah baik-baik, senantiasa sehat, dimudahkan oleh Allah dalam melaksanakan tugas.

Apa saja kesibukannya, Ustadz?Kesibukannya, pertama, melak-sanakan tugas sebagai sekretaris PP Muhammadiyah. Kedua, sebagai dosen di IAIN Sunan Ampel. Ketiga, sebagai ketua Badan Akreditasi Nasional Sekolah-Madrasah. Saya menjadi orang tua bagi anak-anak saya. Kesibukannya banyak, tapi alhamdulillah dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya. Itu semua merupakan tanggungjawab dan amanah yang mesti saya tunaikan.

Intinya tugas saya ada empat, yaitu pertama mengajar, kedua memberi pencerahan-pencerahan, ceramah-ceramah d ilingkungan Muhammadiyah dan di organisasi lainnya, ketiga mengurus administrasi di kantor PP Muhammadiyah, menyiapkan rapat, mengatur komunikasi dengan berbagai organisasi, dan keempat meluangkan waktu dengan keluarga pada saat berada di rumah, mendampingi anak-anak belajar, mendengarkan cerita anak-anak saya, itu penting bagian tugas dari orang tua.

Ustadz, terkait dengan rencana pemerintah untuk menerapkan

kurikulum baru 2013, bagaimana pendapat Ustadz?Menurut saya, penerapkan kurikulum itu suatu hal yang bisaa saja. Dalam dunia pendidikan kurikulum itu secara periodik harus dikembangkan, dan pengembangan kurikulum itu merupakan bagian dari upaya pembaharuan pendidikan, serta upaya agar pendidikan nasional lebih baik dari waktu ke waktu. Jadi, menurut saya pribadi dan Muhammadiyah, melihat perubahan kurikulum itu bukan hal yang luar bisaa, itu merupakan bagian-bagian dari proses agar pendidikan nasional lebih baik dari waktu ke waktu.

Ahad (17/3/2013), SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya mendapat kunjungan tamu istimewa. Beliau adalah Dr. H. Abdul Mu’thi, M.Ed., Sekretaris PP Muhammadiyah. Ini merupakan kunjungan perdana tokoh asal Jawa Tengah tersebut di Sekolah Teladan Nasional. Selain menghadiri dan memberikan tausiyah kegiatan Silaturrahim Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Surabaya, Ustadz Mu’thi juga bermaksud melihat dari dekat perkembangan dan kemajuan sekolah kebanggan Muhammadiyah ini. Dalam kesempatan itu, wartawan cilik Arba’a Magazine, Shafira Rahmaniar (5-C) dan Rieke Surya (5-C) berkesempatan melakukan wawancara ekslusif dengan mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah tersebut. Berikut petikannya.

Dr. H. Abdul Mu’thi, M.Ed.Sekretaris PP Muhammadiyah

Pelajar Muhammadiyah HarusMandiri

wawancara eksklusif

Arba’a Magazine 39 | Maret 2013 | 13

Bagaimana Muhammadiyah merespons perubahan kurikulum tersebut?Secara administrasi kurikulum nasional yang diberlakukan di Indonesia ini mengikat Muhammadiyah, karena Muhammadiyah itu bagian tak terpisahkan dari pendidikan nasional. Karena itu bagaimana bentuk dan corak kurikulum itu memang akan mempengaruhi lembaga-lembaga pendidikan Muhammadiyah. Adik-adik nanti juga akan mulai terkena dampak dari perubahan kurikulum itu. Tetapi, tentu Muhammadiyah akan berusaha untuk mengikuti kebijakan pemerintah dengan beberapa penyesuaian sesuai dengan karakter dan kekhasan pendidikan Muhammadiyah. Dan yang penting adalah bagaimana kurikulum itu tetap memiliki kontribusi dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Bagaimana dengan lembaga-lembaga pendidikan Muhammadiyah? Sejauh mana kesiapan dalam penerapan kurikulum 2013?Kalau kita lihat dari sisi pelaksanaanya, kurikulum ini kan belum berlaku, kurikulum ini baru berlaku mulai tahun pelajaran 2013-2014 untuk kelas 1, kelas 4, kelas 7, kelas 10. Untuk SD, tidak seluruh SD akan menerapkan, nanti akan diambil SD yang berakreditasi A dan B, itu pun diambil cuma 30 persen dari SD yang ada. Saya tidak tahu apakah SD Muhammadiyah 4 Surabaya yang memiliki nilai Akreditasi A Plus ini diambil sebagai pilot project penerapan Kurikulum 2013 atau tidak. Itu tergantung keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Tapi, itu tidak masalah bagi Muhammadiyah, karena Muhammadiyah memiliki sekolah-sekolah dengan guru-guru yang baik, sarana prasarana yang baik, dan memiliki sistem yang baik.

Tentang SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, apa yang Ustadz tahu?SD Muhammadiyah 4 Pucang ini saya menyebutnya SD yang excellent. Bahasa arabnya itu mumtaz. Kenapa excellent? Karena pertama banyak meraih juara. Pak kepala sekolahnya cerita kepada saya katanya kehabisan lemari untuk menaruh piala-piala. Kedua memiliki prestasi akademik yang bagus, pelajarannya juga bagus, murid-muridnya juga baik-baik. Tapi, yang penting SD Muhammadiyah 4 Pucang ini bisa menjadi inspirasi bagi SD Muhammadiyah yang lain. Sehingga, sekolah-sekolah Muhammadiyah dari seluruh Indonesia datang ke SD Muhammadiyah 4 Pucang untuk belajar bagaimana membangun dan memajukan sekolah. Kalau sudah menjadi sekolah yang inspiring maka bisa menjadi leading. Nah alhamdulillah SD Muhammadiyah 4 Pucang sudah menjadi leading. Jadi, prestasi-prestasi sekolah harus dipertahankan dan lebih ditingkatkan.

Apa saran dan masukan Ustadz untuk kemajuan SD Muhammadiyah 4 Pucang?Saran saya, prestasi-prestasinya harus dipertahankan dan ditingkatkan. Keberhasilannya harus ditularkan kepada sekolah-sekolah lain. Dan yang penting SD Muhammadiyah 4 Pucang ini harus bisa membantu sekolah-sekolah lain agar bisa berkembang dan maju.

Apa pesan Ustadz untuk pelajar Muhammadiyah?Pertama, pelajar Muhammadiyah itu harus berprestasi di semua bidang. Kedua, pelajar Muhammadiyah harus bisa menjalin persahabatan dengan kawan-kawannya. Ketiga, semangatnya harus selalu digelorakan, tidak boleh menyerah, tidak boleh jadi anak cengeng. Keempat, pelajar Muhammadiyah harus mandiri, jangan sedikit-sedikit bapaknya atau ibunya. Kalau tidak bisa belajar, kalau kesulitan baru minta tolong. Kelima pelajar Muhammadiyah harus taat beribadah.

14|Arba’a Magazine 39 | Maret 2013

agenda

Dalam rangka memantapkan pemahaman agama Islam para siswa, SD Muhammadiyah 4 Pucang

Surabaya kembali menggelar kegiatan Pemantapan Iman dan Keislaman (PIK). Sebagaimana tahun sebelumnya, PIK tahun 2013 juga wajib diikuti oleh seluruh siswa kelas 6, 5, dan 4 dengan waktu pelaksanaan yang berbeda. Bahkan, pada tahun ini, para siswa kelas 3 jugadiwajibkanmengikuti PIK. Menurut agenda panitia, gelaran PIK diawali dari kelas 6 yang dilaksanakan pada 19-20 Januari.Dilanjutkan PIK kelas 5 pada 2-3 Februari, dan kelas 4 pada 16-17 Februari. Sedangkan, PIK perdana bagi kelas 3 akan dihelat pada 2-3 Maret.

Kegiatan pemantapan keimanan kelas 6 tahun ini dikomandani oleh Ustadz Mukhlisin dan Ustadz Nur Fuad. Meski dengan waktu persiapan yang relatif pendek, namun Ustadz Mooz –sapaan akrab Ustadz Mukhlisin- yakin dengan modal pengalaman pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya, kegiatan PIK 2013 dapat berjalan dengan lancar. ”Alhamdulillah semua persiapan dan logistik kegiatan sudah cukup. Semua all out kami siapkan Saya yakin dengan kerjasama semua panitia, kegiatan PIK kelas 6 dapat berjalan lancar dan maksimal,”

Mantapkan Iman dengan PIK

terang Ustadz Mooz. Kegiatan PIK kelas 6kali ini diikuti oleh 240 siswa.

Kegiatan PIK kelas 6 diikuti antusias oleh seluruh siswa. Para peserta telah berdatangan sejak pukul 11.00, bahkan ada yang sudah di sekolah sejak pagi. Umumnya para peserta datang dengan membawa bekal dan peralatan kegiatan, seperti; peralatan makan, mandi, ibadah, tidur, sampai peralatan olah-raga untuk kegiatan pagi hari kedua. Meski harus meninggalkan rumah dan berpisah dengan orangtua selama mengikuti kegiatan, tetapi para peserta tetap bersemangat dan bertekad mengikuti PIK sampai selesai. ”Saya ingin menjadi yang terbaik di PIK tahun ini. Kelompok saya juga yang terbaik,” ujar Anugerah Izaaz Darmawan, kelas 6-B.Rasa senang dan semangat juga dialami oleh Annur Rahma Delia, siswi kelas 6-D. ”Saya sangat senang dapat bergabung di acara ini, karena saya yakin akan mendapatkan materi-materi dan pengalaman baru,” ujarnya.

Menurut Ustadz Mar-sudidono, wakil kepala sekolah, kegiatan PIK kali ini tidak hanya menargetkan pemantapan keaga-maan para peserta saja. Tetapi, even ini juga dijadikan ajang membangun motivasi dan kemandirian belajar peserta dalam menyambut sukses Ujian Nasional (Unas) 2013 yang akan berlangsung Mei nanti. Untuk mencapai pelaksanaan yang maksimal, maka berbagai instrumen kegiatan telah disiapkan, salah satunya format evaluasi yang terus disempurnakan. ”Untuk memaksimalkan kegiatan, peserta kami suguhi kontrak belajar, pernyataan komitmen, dan Pretest,” ujar Ustadz Mooz, ketua panitia. Sedangkan, sebagai controlling keseriusan peserta, panitia juga menyiapkan reward dan punishment. Setelah melaksanakan shalat dhuhur berjamaah yang dipimpin Ustadz Ahmad Busyairi, seluruh peserta segera berkumpul dan berbaris sesuai

Arba’a Magazine 39 | Maret 2013 | 15

agenda

kafilah masing-masing. Selanjutnya mereka mengikuti opening ceremony.Mengawali kegiatan pembukaan, MC cilik sharfina Maulidya (6-F) didaulat panitia untuk memandu acara. Acara pembukaan yang dihelat di Mushalla KH Ahmad Dahlan tersebut terasa semarak ketika seluruh peserta dan panitia kompak menyanyikan Sang Surya, lagu ’kebesaran’ Muhammadiyah. Acara dilanjutkan dengan Opening Speech PIK kelas 6 yang langsung disampaikan langsung oleh Ustadz M. Sholihin, kepala sekolah. Dalam sambutannya, Ustadz Sholihin meminta seluruh peserta agar bersungguh-sungguh mengikuti kegiatan dari pembukaan hingga penutupan. ”Kegiatan ini dilaksanakan tidak sekadar menjadi rutunitas, tetapi juga dengan target-target tertentu bagi peserta, yakni peserta akan memiliki keimanan yang teguh, melaksanakan ibadah secara istiqamah, dan mampu mewujudkan amal shalih dalam kehidupan,” urai Ustadz Sholihin. Pada kesempatan tersebut, Ustadz Sholihin juga menjelaskan pentingnya para siswa memiliki jiwa leadership sejak dini. Menurutnya, jiwa leadership yang telah ditanamkan sejak dini akan melekat kuat dan menjadi modal penting bagi para siswa di masa yang akan datang. ”Makanya dalam acara ini para siswa mulai diorganisir dalam kafilah-kafilah agar mereka belajar berorganisasi dan menjadi

calon-calon pemimpin di masyarakat.Acara pembukaan ditutup dengan penyerahan bendera kafilah secara simbolik oleh Ustadz Edy Susanto, wakil kepala sekolah kepada masing-masing ketua kafilah dan penyematan tanda peserta. PIK kelas 6 tahun ini ditambah satu materi baru terkait ibadah, yakni pelatihan shalat jenazah. Materi ini memang sudah pernah diajarakan di kelas, dan diberikan kembali pada pelaksanaan PIK kali ini agar para siswa lebih benar-benar memahami. Tampil sebagai pemateri adalah Ustadz Sulthon, guru al-Islam. Dalam pemaparannya, Ustadz Sulthon menjelaskan 4 kewajiban kifayah antar-sesama muslim ketika ada yang meninggal dunia. Kewajiban tersebut adalah; memandikan, mengkafani, menshalati, dan menguburkan. Setelah pemaparan materi cukup, para peserta diajak langsung praktik shalat jenazah. ”Ingat, kalau yang meninggal laki-laki, maka posisi imam shalat berada lurus dengan pusar jenazah,” tegas Ustadz Sulthon. Dijelaskan pula tentang perbedaan bacaan shalat, sesuai dengan jenis kelamin yang meninggal. Ustadz Sulthon berharap para siswa nantinya dapat mempraktikkan ilmu yang dipelajari tersebut dalam kehidupan nyata ketika ada saudara muslim yang meninggal dunia. ”Baik itu keluarga kita, sahabat kita, atau

siapa saja, asal dia muslim, maka kita berkewajiban ikut menshalatinya,” pungkasnya. Pelaksanaan PIK kelas 6 kali serasa lebih istimewa. Peserta tidak hanya mendapat materi-materi terkait aqidah, ibadah, dan akhlak saja, tetapi mereka juga mendapatkan materi motivasi khusus, terutama terkait kiat-kiat sukses menghadapi Unas 2013. Motivasi tersebut disampaikan langsung oleh motivator kondang Bagus Sanyoto. Bertempat di auditorium TMB, selama satu jam para siswa mengikuti dengan seksama motivasi tentang kiat-kiat sukses dalam belajar dan menghadapi Unas. ”Kiat sukses dalam belajar dan menghadapi Unas tidak hanya ditentukan oleh kemampuan otak, tetapi akhlak dan ibadah kita juga turut menentukan,” urai Pak Bagus. Untuk menjadi pribadi yang sukses, menurut Pak Bagus, juga memerlukan keistiqamahan, baik dalam belajar, beribadah, maupun berdo’a. ”Tetap berbakti kepada orang tua dan menghormati guru juga merupakan kiat sukses lainnya,” tambah Pak Bagus. Materi motivasi tersebut disampaikan dalam suasana yang cair. Meski materi penting, tetapi sesekali motivator juga menyelingi dengan joke, sehingga peserta tidak bosan.

ibrah

Drs. H. Nur Cholis Huda, M.Si.Wakil Ketua PW Muhammadiyah

Jawa Timur

Perang sengit terjadi. Zaid gugur. Maka Ja’far mengambl bendera. Tangan kanannya ditebas musuh, maka bendera dipegang tangan kiri. Tetapi, tangan kirinya tertebas pula. Maka bendera digigitnya. Namun akhirnya Ja’far, saudara sepupu Nabi ini gugur.

Abdullah mengambil alih pimpinan, tetapi gugur juga. Maka Khalid bin Walid memimpin pasukan. Ahli perang ini menyerang dengan cara lain. Ia tarik mundur pasukan, kemudian membentuk kelompok dan berpencar. Dengan cara ini, pasukan Islam tampak datang dari semua penjuru sehingga terkesan jumlahnya besar. Pasukan musuh mengira pasukan Islam mendapatkan bantuan, maka mereka mundur. Khalid lalu menarik mundur pasukan muslim yang hampir kalah itu. Maka perang dengan pasukan yang sangat tidak berimbang itu tidak ada menang dan kalah.

Beberapa waktu kemudian, Nabi menyiapkan kembali pasukan yang lebih kuat untuk menghadapi musuh yang sama. Yang mengejutkan, Nabi menunjuk Usamah bin Zaid sebagai pimpinan perang. Ia masih remaja, belum 20 tahun usianya.

Banyak sahabat mengeluh mengapa Nabi menunjuk anak ingusan memimpin penyerbuan penting ini. Bukankah masih ada Abu Bakar, Umar, Usman, Khalid, Ali, dan banyak lagi orang yang jauh lebih senior, berpengalaman dan berpengaruh. Kalau dulu dipimpin orang-orang tangguh saja hampir kalah, apalagi kali ini dipimpin anak remaja.

Pasukan Usamah berangkat

Panglima Muda

dilepas Nabi. Ketika pasukan berhenti di luar kota Madinah dan akan pergi jauh mengarungi padang pasir, tiba-tiba terdengar kabar bahwa Nabi jatuh sakit. Maka Usamah memutuskan pasukan kembali ke Madinah. Tidak baik berangkat ke medan perang dengan perhatian terpecah, antara menghadapi musuh dan kekhawatiran akan kesehatan orang yang dicintai. Dan benarlah, sakit itu menyebabkan wafatnya Nabi.

Sepeninggal Nabi, pemerintahan dipimpin Abu Bakar. Ia melanjutkan pengiriman pasukan ke Syiria yang dulu gagal karena wafatnya Nabi. Dan Abu Bakar tetap memilih Usamah yang belia itu menjadi panglima perang. Terdengar lagi banyak keluhan mengapa anak ingusan itu lagi yang menjadi pemimpin pasukan.

Abu Bakar melepas pasukan Usamah. Sementara panglima muda itu naik kuda, Abu Bakar mendekat dan menuntun kuda itu. Buru-buru Usamah akan meloncat turun untuk mempersilahkan Abu Bakar naik. Tetapi segera Abu Bakar melarang. “Jangan kau turun, dan jangan berharap aku mau naik,” kata Abu Bakar seraya menuntun kuda, sementara Usamah naik diatasnya.

Singkat cerita, pasukan yang dipimpin Usamah berhasil mengalahkan musuh dengan gemilang. Orang-orang baru tahu bahwa Usamah bin Zaid yang berkulit hitam, pesek, dan anak mantan budak itu ternyata pemuda luar bisaa. Tangkas, tegas, santun, dan mampu menjadi pemimpin.

Regenerasi pasti terjadi. Tetapi seringnya orang (tua) sangsi pada

kemampuan generasi pelanjut. Kurang inilah, kurang itulah. Orang tua sering lupa bahwa ketika dulu berusia muda, mereka mungkin lebih naif dan cengeng dari anak muda sekarang.

Regenerasi memerlukan kerelaan dari para orang tua. Butuh pengorbanan dari egoisme orang tua agar terjadi peluang dan kesempatan pengembangan diri bagi anak muda. Penyakit bawaan bagi orang tua adalah merasa pengalamannya lebih banyak maka otomatis lebih mampu. Padahal tidak selalu usia tua otomatis menjadi dewasa. Banyak umur semakin tua tetapi tidak makin dewasa, malahan semakin bersikap kekanak-kanakan.

Kisah di atas membuktikan bahwa untuk menampilkan anak muda sebagai pemimpin, diperlukan keberanian dan kerelaan, terutama dari orang tua. Ketika Nabi memutuskan Usamah menjadi panglima, kebimbangan muncul bukan dari Usamah yang diserahi tugas, tetapi justru dari orang tua yg dipimpin orang yang lebih muda.

Padahal sejarah membuktikan, perubahan dan kemajuan selalu dilakukan anak muda. Bung Karno, Bung Hatta, Sjahrir, Natsir, Yamin, Sudirman, dan tokoh-tokoh lain khususnya para pendiri republik ini, telah tampil ke panggung perjuangan nasional ketika usianya masih amat muda.

Berpihaklah pada anak muda, dalam arti menaruh perhatian positif kepada mereka. Jangan bicara belum ada pengganti, sebab hal itu mencerminkan tingginya egoisme orang tua yang ditutupi.

Duta-duta muslim yang dikirim Nabi SAW ke Syiria, dibunuh secara curang oleh penguasa setempat. Nabi sedih dan terkejut atas peristiwa ini. Suatu penghinaan sekaligus maklumat perang. Maka, Nabi mengirim pasukan berjumlah 3000 orang. Tapi, pihak musuh telah menunggu dengan pasukan amat besar, 200.000 orang. Nabi menetapkan Zaid sebagai panglima perang. “Kalau Zaid gugur, maka Ja’far mengambil alih pimpinan. Kalau Ja’far gugur, maka Abdullah yang memegang pimpinan,” pesan Nabi dalam ekspedisi Mu’tah ini.

16|Arba’a Magazine 39 | Maret 2013

tarikh

Kalau kita mendengar nama Bilal bin Rabah, kita pasti terbayang kisah keteguhan hati seorang Muslim sejati. Betapa tidak.Saat umat Islam masih berjumlah sekian orang serta kekejaman yang diterima kaum Muslim, seorang budak berkulit kelam bertekad bulat dan mengikrarkan diri beriman kepada Allah SWT.

Nama lengkapnya Bilal bin Rabah Al-Habasyi. Ia berasal dari negeri Habasyah, sekarang Ethiopia. Ia bisaa dipanggil Abu Abdillah dan digelari Muadzin Ar-Rasul. Bilal lahir di daerah as-Sarah sekitar 43 tahun sebelum hijrah.Ia berpostur tinggi, kurus, warna kulitnya cokelat, pelipisnya tipis, dan rambutnya lebat.

Ibunya adalah hamba sahaya (budak) milik Umayyah bin Khalaf dari Bani Jumuh. Bilal menjadi budak mereka hingga akhirnya ia mendengar tentang Islam. Lalu, ia menemui Rasulullah SAW dan mengikrarkan diri masuk Islam. Ia merupakan kalangan sahabat Rasulullah yang berasal dari non-Arab.

Diceritakan bahwa Umayyah bin Khalaf pernah menyiksa dan membiarkan Bilal dijemur di tengah gurun pasir selama beberapa hari. Pada perutnya diikat sebuah batu besar dan lehernya diikat dengan tali. Lalu, orang-orang kafir menyuruh anak-anak mereka untuk menyeretnya di antara perbukitan Makkah.

Saat berada dalam siksaan itu,

tiada yang diminta Bilal kepada para penyiksanya, kecuali hanya memohon kepada Allah.Berkali-kali Umayyah bin Khalaf menyiksa dan memintanya agar meninggalkan agama yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Namun, Bilal tetap teguh pendirian.

Ia selalu mengucapkan, “Ahad - Ahad.” Ia menolak mengucapkan kata kufur (mengingkari Allah). Abu Bakar as-Sidiq lalu memerdekakannya. Umar bin Khattab berujar, “Abu Bakar adalah seorang pemimpin kami dan dia telah memerdekakan seorang pemimpin kami.”

Adzan PertamaSaat Rasulullah SAW berhijrah ke Madinah, Bilal pun turut serta bersama kaum Muslim lainnya. Ketika Masjid Nabawiselesaidibangun, Rasulullah SAW mensyariatkan adzan. Rasulullah SAW kemudian menunjuk Bilal untuk mengumandangkan adzan karena ia memiliki suara yang merdu. Lalu, Bilal mengumandangkan adzan sebagai pertanda dilaksanakannya shalat lima waktu. Sejak saat itu, Bilal mendapat julukan sebagai Muadzin Ar-Rasul dan ia menjadi muadzin pertama dalam sejarah Islam.

Setelah sekian lama tinggal di Madinah, Bilal senantiasa menjadi pengumandang adzan. Bisaanya, setelah mengumandangkan adzan, Bilal berdiri di depan pintu rumah Rasulullah SAW seraya berseru, “Hayya

‘alash-shalaati hayya ‘alalfalah (Mari melaksanakan shalat, mari meraih kemenangan).” Lalu, ketika Rasulullah SAW keluar dari rumah dan Bilal melihatnya, ia segera melantunkan iqamat sebagai tanda shalat berjamaah akan segera dimulai.

Ketika peristiwa Penaklukkan Kota Makkah (Fathu Makkah), Rasulullah SAW berjalan di depan pasukan Muslim bersama Bilal. Saat masuk Ka’bah, beliau hanya ditemani oleh tiga orang sahabat, yaitu Utsman bin Thalhah, Usamah bin Zaid, dan Bilal bin Rabah.

Tak lama kemudian, waktu shalat Zuhur pun tiba. Ribuan orang berkumpul di sekitar Rasulullah SAW, termasuk orang-orang kafir Quraisy yang baru masuk Islam saat itu. Pada saat-saat yang sangat bersejarah itu, Rasulullah SAW memanggil Bilal agar naik keatap Ka’bah untuk mengumandangkan adzan.

Sang muadzin Rasulullah SAW ini sudah berpulang sejak 14 abad silam, tepatnya tahun ke-20 H. Namun, namanya masih harum hingga kini. Bahkan, di sejumlah masjid di Indonesia, mungkin juga di Negara lainnya, nama muadzin selalu tercantum dengan tulisan bilal. Ini menunjukkan sebagai penghormatan kepada sang muadzin Rasulullah, pengumandang adzan pertama di dunia. Semoga Allah memberikan tempat yang mulia di sisi-Nya.

Bilal Bin RabahMuadzin Pertama

Ilham, S.Ag.Kepala MI MuhammadiyahKlepek, Sukosewu, Bojonegoro

Arba’a Magazine 39 | Maret 2013 | 17

18|Arba’a Magazine 39 | Maret 2013

kalam

Mukhlisin Al Fazeat, S.Pd.I.Guru SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya

Tatkala merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al-Qur’an, ditegaskan bahwa masing-

masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu. Firman Allah: “Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (Al-Qur’an, 21:33)

Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi bergerak dalam garis edar tertentu: “Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (Al-Qur’an, 36:38)

Fakta-fakta yang disampaikan dalam Al-Qur’an ini telah ditemukan melalui pengamatan astronomis di zaman kita. Menurut perhitungan para ahli astronomi, matahari bergerak dengan kecepatan luar bisaa yang mencapai 720 ribu km per jam ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang disebut Solar Apex. Ini berarti matahari bergerak sejauh kurang lebih 17.280.000 kilometer dalam sehari. Bersama matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga berjalan menempuh jarak ini. Selanjutnya, semua bintang di alam semesta berada dalam suatu gerakan serupa yang terencana.

Keseluruhan alam semesta

KeajaibanGaris Edar

yang dipenuhi oleh lintasan dan garis edar seperti ini, dinyatakan dalam Al Qur’an sebagai berikut: “Demi langit yang mempunyai jalan-jalan.” (Al-Qur’an, 51:7)

Terdapat sekitar 200 milyar galaksi di alam semesta yang masing-masing terdiri dari hampir 200 bintang. Sebagian besar bintang-bintang ini mempunyai planet, dan sebagian besar planet-planet ini mempunyai bulan. Semua benda langit tersebut bergerak dalam garis peredaran yang diperhitungkan dengan sangat teliti. Selama jutaan tahun, masing-masing seolah “berenang” sepanjang garis edarnya dalam keserasian dan keteraturan yang sempurna bersama dengan yang lain. Selain itu, sejumlah komet juga bergerak bersama sepanjang garis edar yang ditetapkan baginya.

Garis edar di alam semesta tidak hanya dimiliki oleh benda-benda angkasa. Galaksi-galaksi pun berjalan pada kecepatan luar bisaa dalam suatu garis peredaran yang terhitung dan terencana. Selama pergerakan ini, tak satupun dari benda-benda angkasa ini memotong lintasan yang lain, atau bertabrakan dengan lainnya. Bahkan, telah teramati bahwa sejumlah galaksi berpapasan satu sama lain tanpa satu pun dari bagian-bagiannya saling bersentuhan.

Sebagaimana komet-komet

lain di alam raya, komet Halley, sebagaimana terlihat di atas, juga bergerak mengikuti orbit atau garis edarnya yang telah ditetapkan. Komet ini memiliki garis edar khusus dan bergerak mengikuti garis edar ini secara harmonis bersama-sama dengan benda-benda langit lainnya. Semua benda langit termasuk planet, satelit yang mengiringi planet, bintang, dan bahkan galaksi, memiliki orbit atau garis edar mereka masing-masing. Semua orbit ini telah ditetapkan berdasarkan perhitungan yang sangat teliti dengan cermat. Yang membangun dan memelihara tatanan sempurna ini adalah Allah, Pencipta seluruh sekalian alam.

Dapat dipastikan bahwa pada saat Al-Qur’an diturunkan, manusia tidak memiliki teleskop masa kini ataupun teknologi canggih untuk mengamati ruang angkasa berjarak jutaan kilometer, tidak pula pengetahuan fisika ataupun astronomi modern. Karenanya, saat itu tidaklah mungkin untuk mengatakan secara ilmiah bahwa ruang angkasa “dipenuhi lintasan dan garis edar” sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut. Akan tetapi, hal ini dinyatakan secara terbuka kepada kita dalam Al-Qur’an yang diturunkan pada saat itu: karena Al-Qur’an adalah firman Allah SWT.

dari berbagai sumber

Arba’a Magazine 39 | Maret 2013 | 19

prestasi

Imam Suharso, guru Sains SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya berhasil menjadi juara pertama Lomba Kreativitas Guru tingkat nasional. Guru wakil

Surabaya ini menyisihkan wakil dari seluruh Indonesia untuk lomba jenjang SD.

Imam dinilai guru paling kreatif tingkat nasional 2012 melalui karya ilmiahnya. Guru Sains SD Muhammadiyah 4 Pucang Suarabaya itu membuat karya ilmiah berjudul “Pengaruh Gaya Kognitif Siswa dalam Penggunaan Media Diagram ASTI AP3 (Angka Pasti Akar Pangkat 3) terhadap Hasil Belajar Siswa”.

Karya yang kemudian dijadikan modul tersebut sangat efektif untuk belajar siswa dalam materi operasi hitung bilangan akar pangkat tiga. “Setidaknya sudah kita butkikan di kelas VI SD Muhammadiyah 4 Pucang,” kata Imam yang sebeumnya juga pernah meraih juara 1 nasional lomba kreativitas guru Muhammadiyah dalam ME Award 2012 yang diselenggarakan oleh Majelis

Imam Suharso, M.Pd.Juara 1 NasionalLomba Kreativitas Guru

Dikdasmen PW Muhammadiyah Jatim.Lomba kreativitas guru tingkat nasional ini

digelar oleh Kementerian pendidikan dan Kebuadayaan (Kemendikbud) RI. Lomba digelar pada 25-29 November 2012.di Park Hotel Jakarta dengan cara merepresentasikan karya ilmiahnya.

Imam berhasil menyingkirkan ratusan karya ilmiah. Tercatat ada 722 karya ilmiah yang dibuat guru. Dari ratusan karya ilmiah ini, diseleksi hingga menyisakan 70 finalis dari jenjang TK, SD, SMP, SMA, dan SLB. “Untuk jenjang SD ada 18 finalis yang di bagi jenjang Sains dan nonsains. Saya mengalahkan 7 finalis SD untuk katagori sains,” kata Imam.

Atas prestasi ini, imam berhak atas hadiah uang Rp 12,5 juta dan piagam penghargaan. Imam selanjutnya diundang oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam puncak Hari Guru Nasional pada 4 Desember 2012 di Sentul City Bogor.

Ayat Pilihan

Kamu (wahai umat Muhammad) adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan bagi (faedah) umat manusia, (kerana) kamumenyuruhberbuatsegalaperkara yang baikdanmelarangdaripadasegalaperkara yang salah (burukdankeji), sertakamu

pula berimankepada Allah (dengansebenar-benariman).(QS Ali `Imran: 110)

20|Arba’a Magazine 39 | Maret 2013

PRESTASI

Predikat Sekolah Robot tidak bisa lepas dari SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya. Ini karena

sekolah yang berada di Jalan Pucang Anom selalu berhasil memenangkan setiap lomba robot tingkat kota hingga nasional yang diikutinya.

Prestasi terakhir yang diraih siswa mereka adalah mampu menjadi juara lomba robot tingkat nasional yang digelar SMAN 1 Sido’arjo. Dua murid kelas 5 Emirtry Sulaiman dan Nabil Hadjoe menjadi pemenang kedua dan ketiga dalam kategori Maze Solving yang dijalankan secara individu. Untuk menjadi sang juara, kedua siswa ini harus menyingkirkan 90 peserta lainnya.

Dalam kategori ini diperlukan kecermatan dan konsentrasi dalam melakukan setting terhadap robot. ”Kesulitannya saat nyetting robot,” tutur Emir, panggilan Emirtry Sulaiman di sekolahnya. Emir mengaku, lomba kali ini agak sulit dari lomba-lomba yang diikuti selama ini. Pasalnya, proses men-setting robot sering terjadi error. Padahal, dalam lomba

membutuhkan pemikiran yang cepat supaya bisa menuntaskan lomba dengan baik dan sesuai waktu yang ditentukan panitia.

Lomba ini, ungkap dia, sengaja diikuti untuk dijadikan sebagai pemanasan sebelum mengikuti lomba tingkat nasional di Bandung dan internasional di Australia. “Saya berharap bisa menang dalam lomba-lomba berikutnya,” kata Emir.

Sementara pihak sekolah sangat mendukung aktivitas siswa yang menggeluti dunia robot. Bahkan, sekolah secara khusus membuat laboratorium robot untuk dijadikan praktik para siswa yang tertarik terhadap IT. Dengan begitu, minat siswa untuk lebih aktif dan kreatif, memiliki wadah tersendiri.

Selain itu, sekolah secara khusus juga mendatangkan tutor dari PENS (Politeknik Elektro Negeri Surabaya). Mereka ditugasi untuk membimbing proses merakit robot dengan kecepatan dan akurasi yang baik. ”Kami memanggil pembimbing khusus dari PENS,” aku M. Syaikhul

Islam, Humas SD Muhammadiyah 4 Surabaya.

Pria yang juga Guru Agama Islam SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya ini menuturkan, setelah melihat perkembangan minat siswa yang menyukai robot terus mengalami peningkatan, pihaknya melakukan penyempurnaan mulai dari ruangan laboratorium hingga keberadaan pembimbing dari luar.

Ketertarikan siswa ini terlihat dengan banyaknya siswa yang mengikuti kompetisi di SMAN 1 Sido’arjo. Dalam acara ini, SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya mengirimkan 12 tim serta individu. Dalam satu tim terdapat dua siswa yang mengikutinya. Dari peserta itu, peserta lomba kategori individu yang berhasil menyabet juara dua. ”Kita syukuri prestasi ini. Siswa akan mendapatkan beasiswa dari sekolah,” katanya.

Emirtry Rachmad (5-C)dan Nabil Hadjoe (5-A)

Menangi

LombaRobotTingkat Nasional

Arba’a Magazine 39 | Maret 2013 | 21

prestasi

Sejak TK dibisaakan mengayun raket, empat tahun kemudian sudah kelihatan hasilnya. Brilliant Deva Aspada, siswa SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, yang kini duduk di kelas 4-F telah

membuat bangga orangtua dan almamaternya.Anak ketiga dari tiga bersaudara pasangan

Bambang Iswahyudi dan Sri Hidayati berhasil menyabet medali emas dalam Kejurnas Tenis di Malang. Deva meraih dua emas sekaligus untuk nomor tunggal dan ganda. “Saya sering diajak Ayah main tenis,” ungkap Deva saat ditemui di sekolahnya, Selasa (4/12/2012). Deva membawa pulang emas untuk Tenis Lapangan Kelompok Usia 10 th dalam Kejurnas Malang Open ke VII. Di Final, bocah ini mengalahkan peserta dari Probolinggo. Ada 15 peserta dari berbagai daerah dari Indonesia ambil bagian dalam Kerjunas ini. Selain kelompok usia ada nomor dewasa.

Saat menunjukkan medali emas kebanggaannya, perawakan bocah SD ini tampak mungil. Bahkan dibanding raket tenis sendiri, bocah ini tampak terlalu kecil. “Saya boleh kecil, tapi prestasi harus besar. Saya pakai raket ukuran 245 kg,” ucap Deva sembari tertawa. Sri Hidayati yang menemani putranya mengakui bahwa dirinya harus mendukung minat dan talenta putranya. “Kami ikutkan Club Britec. Usai sekolah pukul 15.00 - 18.00 rajin latihan. Kami tak perlu cemas dengan pelajaran anak saya. Kalau memang bakat dan minatnya di tenis, tak ada alasan kami menolak,” kata Sri.

Brilliant Deva Aspada (4-F)

Juara TenisNasional

Perempuan ini masih ingat, begitu anaknya duduk TK B, ayah Deva yang selalu punya hobi tenis mengajak anaknya ini. Lama kelamaan, tumbuh bibit tenis Deva. “Saya ingin seperti Rafael Nadal, petenis spanyol,” kata Deva.

M. Sholihin, kepala sekolah turut memberikan apresiasi atas prestasi anak didiknya. “Saya mewakili sekolah menyampaikan penghargaan yang tinggi untuk ananda, dan mendukung terus cita-citanya menjadi petenis professional,” ujar pria yang sedang proses doctoral di Unair Surabaya itu. Lebih lanjut, Sholihin berinisiatif akan menjadikan tenis sebagai salah satu egiatan ekstrakurikuler baru di sekolah yang dipimpinnya.

Untaian Do’a

Do’a Memakai Pakaian Baru

“Segalapujibagi Allah Dzat yang memberi pakaian dari rejeki ini, yang tiada daya dan kekuatan bagiku.”

22|Arba’a Magazine 39 | Maret 2013

Bagi seseorang memulai sesuatu yang belum pernah dikerjakan tak semudah membalikkan telapak tangan. Namun, kondisi tersebut tidak

berlaku untuk Savilla Tiffania Maha Dewi. Siswi kelas 6-D SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya tak ragu mencoba yang tak pernah dilakukan sebelumnya.

Villa -sapaan siswi SDM 4 Pucang Surabaya- sangat menyukai ekskul Pildacil. Rentetan prestasi pernah di raih Villa dalam beberapa lomba pidato

cilik kelas nasional maupun lokal. Tetapi, tak lantas kesukaannya dalam berpidato menghentikan mengukir

prestasi.Yang terbaru, siswi yang tinggal dengan sang

kakek bernama Haji Budi Sutomo dan Hajjah Cholifahpatih (Nenek) mengikuti lomba orasi tingkat Provinsi Jawa Timur.

Uniknya, lomba orasi ini baru pertama kali di ikuti Villa dan langsung menjadi juara.

Dalam lomba Orasi HUT POLRI tingkat SD se-Jawa Timur, Villa menjadi satu-satunya wakil Kota Surabaya. Villa sukses menyingkirkan 30 peserta pelajar SD. Dengan memakai baju polisi dan dilihat audience dari sekolah asal peserta, Villa yang awalnya nervous bisa tampil percaya diri. Bermodal teks yang dibaca sesuai dengan tema yang telah ditentukan, intonasi suara, dan gaya saat tampil membuat juri terkesima.

Meski, mendapatkan tropi dan piagam, Villa mengaku lomba orasi ini sangat berkesan. "Lomba ini merupakan yang pertama kali saya ikuti. Dengan latihan 2-3 hari bersama guru Bahasa Inggris bernama Ustadzah Novita Utami, alhamdullilah bisa keluar sebagai juara," papar siswi kelahiran Kediri itu.

Savilla Tifania Mahadewi (6-D)

Juara Lomba OrasiHUT POLRI se-Jawa Timur

PRESTASI

Wise Word

Tak ada rahasia untuk manggapai sukses. Sukses itu dapat terjadi karena persiapan, kerja keras dan mau belajar dari kegagalan.- Mario Teguh -

Arba’a Magazine 39 | Maret 2013 | 23Arba’a Magazine 39 | Maret 2013 | 23

silaturrahim

Semangat untuk berbagi dan memberi senantiasa menjadiinspirasi SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya dalam menerimasetiapkunjungantamustudi banding dan magang baik dari darisekolah-sekolah Muhammadiyah maupun non-Muhammadiyah yang datang di sekolah ini.

Tamu yang dating silih berganti seakan tiada henti. Hampir setiap minggu sekolah ini menerima kunjungan, baik dari sekolah domestic maupun luar negeri. Inilah bukti sukses jejaring komunikasi yang mulai, sedang dan akan terus dikembangkan, khususnya antar sekolah-sekolah Muhammadiyah di Indonesia. Kedatangan para tamu juga merupakan bentuk apresiasi dan pengakuan dari pihak luar bahwa SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya layak menjadi sekolah model di tanah air.

Kehangatan dan keramahan tuan rumah dalam memberikan penyambutan menjadi kesan tersendiri bagi para tamu. Dan itu telah menjadi habitus di Sekolah Teladan Nasional ini. Berikut album kunjungan beberapa tamu di SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya sepanjang Januari-Maret 2013, termasuk salah satunya tamu dari Negeri Gajah Putih, Thailand.

10 Januari 20131. MI Muhammadiyah 9 Laren, Lamongan“Salut dan bangga dengan manajemen dan prestasi SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya. Terima kasih atas sambutan ramahnya.”

14 Januari 20132.

Majelis Dikdasmen PD Muhammadiyah Kota Medan“Di sini kami banyak belajar manajemen sekolah yang sangat bagus. Banyak hal yang perlu ditiru dan diambil ikhtibar. Luar bisaa hebatnya, terima kasih atas sambutan hangatnya.”

23 Februari 20133.

SMK Muhammadiyah 04 Boyolali, Jawa Tengah“Kami dating kesini untuk mencari inspirasi perubahan dan pengembangan agar sekolah kami maju seperti SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya.”

4 Maret 20134.

MI Muhammadiyah Gonilan, Sukoharjo“Saya baru dating melihat SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, hanya satu kata, hebat luar bisaa, Allahu Akbar!”

13 Maret 20135.

SD Aisyiyah Unggulan Gemolong, Sragen, Jawa Tengah“Luar bisaa, semoga kami bisa meniru kebesaran SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya.”

18 Maret 20136.

SD Muhammadiyah Metro Lampung, Lampung“Kebanggaan bagi Muhammadiyah. Semoga kami bisa mengikuti. Tetap maju dan jaya. TOP BGT.”

31 Maret 20137. Samoh School Bongo Ranga Naratiwas, Thailand“Terima kasih atas sambutan yang mengesankan. Kami turut senang menyaksikan kemajuan yang ada. Di sekolah ini merupakan cermin bahwa pendidikan harus diutamakan.”

Tamu dari Thailand

24|Arba’a Magazine 39 | Maret 2013

KONSULTASIPS IKOLOGI

Jawaban:Ibu Maramis yang baik, apa yang dialami ananda mungkin juga dialami oleh beberapa teman sebaya lainnya, terutama bagi anak-anak yang masih di bangku sekolah dasar. Memiliki anak cerdas sesungguhnya merupakan karunia yang tak terhingga dari Allah SWT. Tetapi, kalau kecerdasan tadi dihambat dengan gangguan konsentrasi, maka ini akan menjadi masalah kalau tidak segera diatasi. Walaupun demikian, kita tidak boleh sedih, galau yang berkepanjangan, insya-Allah semua ada solusinya.

Anak yang tidak bisa konsentrasi dengan baik, berarti anak tersebut mengalami gangguan pemusatan perhatian atau Attention Deficit Disorder (ADD). Anak yang mengalami gangguan pemusatan bisaanya bersifat impulsif dan hiperaktif. Gejala impulsifnya ditandai dengan kesulitan menunda respons, adanya semacam dorongan untuk mengatakan atau melakukan sesuatu yang tidak terkendali. Sedangkan, gejala hiperaktifnya dilihat dari perilaku yang tidak bisa diam. Bisa duduk dengan tenang merupakan sesuatu yang sulit dilakukan.

Scholz (2006) menyatakan, konsentrasi adalah suatu kemampuan memusatkan perhatian pada suatu hal, yang tercermin di berbagai kegiatan dalam kehidupan sehari-hari.

Gangguan konsentrasi yang terjadi pada anak tampak pada gejala

mudah bosan terhadap pelajaran, selalu pindah tempat duduk, merasa tidak senang dengan pelajaran yang diajarkan oleh gurunya, sehingga di kelas ia sering mengganggu temannya, sering tidak peduli dengan lingkungannya, terkadang cuek, rasa tanggung jawab rendah, sehingga barang-barang pribadinya seperti pensil, penggaris atau buku catatan sering hilang. Ananda sesungguhnya memiliki kelebihan kecerdasan yang bagus, sehingga saat ditanya oleh guru atau diminta mengerjakan tugas oleh guru tentunya akan dengan mudah untuk bisa menjawab. Tetapi, gangguan konsentrasi juga harus dapat diatasi dengan sebaik-baiknya.

Selanjutnya kita perlu berpikir, bagaimana cara menangani gangguan konsentrasi dan terapinya, tentunya kita akan menangani permasalahan tersebut berdasarkan penyebab munculnya gangguan konsentrasi tersebut. Penanganan gangguan konsentrasi harus bersifat holistik (menyeluruh). Penanganan permasalahan ini hendaknya dilakukan dengan benar dan dengan cara yang tepat, maka orang tua dapat melakukan konsultasi dan terapi pada psikolog atau konsultasi dengan dokter anak. Walaupun demikian orang tua juga bisa melakukan terapi sendiri selama mengetahui akar permasalahannya dan paham cara menerapinya.

ANANDA CERDAS,TAPI SULITKONSENTRASI

Pertanyaan:Ustadz Mulyana, beberapa waktu saya dan suami dipanggil wali kelas ananda, karena saat hasil ulangan mata pelajaran sains dibagikan, nilai ananda kurang memuaskan. Ibu wali kelas menceritakan kalau ananda sebenarnya anak yang cerdas, tetapi ketika di kelas ananda tidak bisa diam, selalu mengganggu teman, dan sering tidak menyelesaikan tugasnya. Sehingga catatannya tidak rapi dan banyak yang tidak lengkap. Padahal kalau di rumah kelihatannya juga baik-baik saja, fasilitas belajar sudah kami lengkapi semua, bahkan laptop. Ananda kalau belajar di rumah juga tidak dapat bertahan lama, sebentar kemudian kehilangan konsentrasi. Mohon penjelasannya. Terim kasih. Ibu Maramis, Wali Murid kelas 3

Dalam menangani gangguan konsentrasi semacam ini, harus ada kerjasama dan komunikasi yang baik antara guru dan orang tua. Ketika anak di rumah, hendaknya orang tua memberi perhatian lebih, mendampingi anaknya ketika ia sedang belajar, serta selalu membangun komunikasi secara terus menerus. Sebisa mungkin orang tua tidak selalu marah kepada anaknya. Orang tua tidak boleh selalu menyalahkan anak, dan orang tua juga tidak boleh menganggap anaknya itu nakal atau malas. Kalau hal ini tidak dapat dilakukan oleh orang tua, maka masalah ini akan berdampak buruk kesehatan mentalnya.

Sedang terapi di sekolah dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya guru harus memberikan perhatian lebih pada anak yang memiliki gangguan konsentrasi. Hal ini penting untuk bisa dilakukan oleh guru karena anak dengan gangguan konsentrasi, bisaanya ia sulit membangun komunikasi dengan baik. Untuk itu, sebaiknya guru dapat mencarikan teman yang bisa selalu berkomunikasi dengan ananda. Pekerjaan sekolah sebisa mungkin dikerjakan dengan model kelompok, sehingga anak yang menderita gangguan konsentrasi tersebut dapat membangun konsentrasinya dengan baik pula.

Demikian Ibu Maramis, semoga persoalan pada ananda segera dapat diatasi dengan sebaik-baiknya.

Diasuh olehMulyana AZ, S.Pd., M.Psi.

Psikolog SD Muhammadiyah 4Pucang Surabaya

Diasuh oleh:Sulthon Aziz, M.Ag.

Guru Al Islam SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya

KONSULTASIA G A M A

Arba’a Magazine 39 | Maret 2013 | 25

Pertanyaan:Ustadz, saya sering mendengar berita di media massa tentang maraknya praktek korupsi di negeri kita. Juga kebisaaan masyarakat kita yang suka berhutang dalam mendapatkan apa yang diinginkan. Bagaimana pendapat Ustadz tentang korupsi dan hutang tersebut? Terima kasih penjelasannya.

Iqbal Iskandar (6-E)

ANTARA KORUPSI DAN HUTANG

Jawaban: Ananda Iqbal yang baik, perlu kamu ketahui bahwa korupsi dan hutang jelas berbeda. Sepengetahuan Ustadz bahwa korupsi itu mencuri barang, tenaga, waktu, atau uang yang bukan miliknya. Sedangkan hutang menyerahkan harta atau uang sebagai bentuk kasih sayang kepada siapa saja yang akan memanfaatkannya dan dia akan mengembalikannya pada suatu saat sesuai dengan perjanjiannya.

Korupsi tak berbeda dengan mencuri atau mengambil sesuatu yang bukan haknya. Karenanya hukum korupsi sama dengan hukum mencuri, yakni haram. Keharaman korupsi atau mencuri ditegaskan oleh Nabi Muhammad SAW. Suatu ketika beliau menegaskan, bahwasanya apabila putri beliau, Fatimah Azzahra, mencuri, maka beliau sendiri yang akan memotong tangannya sebagai hukuman.

Korupsi berbeda dengan hutang. Sebagian besar ulama berpendapat hukum berhutang adalah mubah atau boleh. Namun, hutang itu sesuatu yang dicela atau dibenci, karena Nabi Muhammad SAW mengingatkan umatnya agar menghindari hutang jika ia mampu membeli dengan tunai atau tidak dalam keadaan berkesempitan. Sebab hutang juga dapat membahayakan akhlak. Sebagaimana disampaikan Nabi Muhammad SAW: “Sesungguhnya seseorang apabila berhutang, maka yang berhutang sering berkata dusta, berjanji dan memungkiri.” (HR Bukhari)

Bahkan Rasulullah SAW menolak menshalati

jenazah yang diketahui masih meninggalkan hutang dan tidak meninggalkan harta untuk membayarnya, Sabda Rasulullah SAW: “Akan diampuni orang yang mati syahid semua dosanya, kecuali hutangnya”. (HR. Muslim)

Pada kesempatan berikutnya, Nabi Muhammad SAW juga bersabda: “Barangsiapa yang rohnya berpisah dengan jasadnya dalam keadaan terbebas dari tiga hal niscaya ia masuk surga; pertama, bebas dari sombong, kedua, bebas dari khianat, dan ketiga, bebas dari tanggungan hutang.” (HR Ibnu Majah)

Sekarang orang berhutang piutang menjadi suatu hal yang bisaa di masyarakat kita. Tetapi, bisaanya mereka memiliki system dan tata cara sendiri dalam transaksi berhutang piutang. Sehingga ada ungkapan: “orang tidak akan mampu memiliki apa-apa kalau tidak hutang atau pinjam, sebab dengan hutang maka semangat kerja akan progresif karena memiliki tanggungan”.

Tapi menurut Ustadz diperbolehkan hutang asalkan dikembalikan. Tetapi yang tidak diperkenankan dengan hutang mudah dan manis berkata suka berdusta, berjanji dan memungkiri.

Sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW: “Barangsiapa meninggal dunia dalam keadaan menangung hutang satu dinar atau satu dirham, maka dibayarilah dengan diambilkan dari kebaikannya, karena di sana (akhirat) tidak ada lagi dinar ataupun dirham”. (HR Ibnu Majah)

Demikian ananda, semoga bermanfaat.

KONSULTASIKESEHATAN

26|Arba’a Magazine 39 | Maret 2013

Diasuh oleh: dr. Hj. Lilik Hartini,

Tim UKS SD Muhammadiyah 4Pucang Surabaya

Pertanyaan:

Dokter, beberapa waktu yang lalu teman saya ada yang terkena penyakit herpes. Menurut sebagian teman, katanya saya harus menjauhi teman yang kena herpes tersebut. sebenarnya, seberapa berbahayakah penyakit ini. Mohon penjelasan dokter. Terima kasih. Felia Annisa (5-C)

HERPES

Jawaban:Ananda yang baik, herpes adalah infeksi yang disebabkan oleh virus yang bisaa menyerang pada bagian mulut dan area genital seseorang. Ada dua macam virus yang menyebabkan gangguan ini muncul, yaitu:

1. HSV-1Virus yang memicu munculnya herpes oral. Ini merupakan virus yang paling populer dan lebih banyak menyerang manusia saat kecil. Tipe ini bisaa menyerang pada bagian wajah, bibir atau mulut seseorang.

HSV-1 menyebabkan muncul-nya luka dalam rongga mulut, infeksi pada mata bahkan pada selaput otak atau bisaa dikenal dengan meningoencephalitis.

Virus ini ditularkan melalui kontak yang terjadi lewat air liur. Dilihat dari fakta di lapangan, anak kecil lebih beresiko terhadap infeksi virus ini.

2. HSV-2Virus yang menyebabkan herpes genital. Virus ini lebih banyak menyerang pria dan wanita dewasa. Orang yang terinfeksi HSV-2 sangat mungkin pula terinfeksi HSV-1, ini

berarti bahwa seseorang dapat terkena penyakit ini di bagian wajah, mulut sekaligus di area genitalnya.

Penyebab yang paling utama adalah terjadinya infeksi virus tipe 1 dan tipe 2, adapun beberapa faktor yang meningkatkan resiko seseorang terhadap infeksi virus di antaranya sebagai berikut:

Bayi yang dilahirkan oleh ibu •yang terinfeksi HSV-2Lemahnya sistem kekebalan •tubuh yang diakibatkan karena beberapa hal seperti terinfeksi HIV dan lain sebagainyaTerjadi kontak dengan air liur •seseorang yang terinfeksi HSV-1Wanita (meskipun pria juga •beresiko)

Dari sekian banyak faktor yang dapat meningkatkan resiko seseorang terhadap penyakit ini, keempat hal di

atas merupakan faktor utama dari munculnya gangguan ini.

S e d a n g k a n , gejala penyakit ini di antaranya: demam, gatal dan nyeri pada bagian wajah, mulut atau bibir yang terinfeksi, terdapat lepuhan kecil berisi cairan kekuningan, pembengkakan pada getah bening, sakit tenggorokan.

L a n g k a h pencegahan terkadang sulit dilakukan karena

minimnya pengetahuan terhadap penyakit ini. Untuk itulah perlu kiranya untuk mengerti apa saja faktor pemicunya. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menurunkan resiko gangguan kesehatan ini, di antaranya adalah sebagai berikut: memilih operasi sesar jika sang ibu mengidap penyakit ini, hindari kontak langsung dengan orang yang sistem kekebalannya menurun, dan menghindari kontak dengan orang yang telah terinfeksi.

Ananda yang baik, sekarang ananda sudah mengetahui tentang seluk beluk penyakit ini, dan tentunya juga dapat bersikap yang seharusnya terhadap teman yang terinveksi herpes. Semoga bermanfaat.

opini

Akhir-akhir ini banyak sekolah yang mulai sadar akan pentingnya sebuah keberhasilan

dalam mengelola sekolahnya masing-masing. Sebagai tamu studi banding, magang atau sekedar mampir untuk tanya-tanya diharapkan akan mampu mendongkrak citra sekolah. Itu pun sudah lumayan. Karena dengan adanya studi banding, magang, atau lainnya, kita akan tahu seberapa maju sekolah yang kita kelola dibanding dengan sekolah yang kita kunjungi. Di sisi lain, kita akan mendapatkan ilmu baru, bagaimana mengelola sekolah yang sudah teruji manajemen SDM (sumber daya manusia), kesiswaan, kurikulum, sarpras (sarana dan prasarana), AIK (Al-Islam dan Kemuhammadiyahan), Humas (hubungan Masyarakat), Litbang (Penelitian dan Pengembangan), capaian prestasi akademik dan non akademik dan lain-lain.

SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya adalah salah satu tempat yang menjadi jujukan tamu studi banding dan magang dari berbagai jenjang, SD,SMP, SMA, bahkan dosen dan mahasiswa dari berbagai kota, provinsi di Indonesia, dan mancanegara. Tak jarang tamu-tamu tersebut berasal dari kalangan Muhammadiyah dan non-Muhammadiyah. Hal Ini tidak terlepas dari brand yang dirintis sejak lama oleh SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya.

Membangun brand sekolah memang tidaklah mudah. Dibutuhkan strategi, kerjasama, komunikasi berkesinambungan, jaringan, (networking) dan fokus pada brand yang akan dicapai. Sekolah yang mendapatkan gelar Sekolah Teladan Nasional sejak tahun 2003 ini, untuk membangun brand sekolah dibutuhkan sarana yang efektif, bisa dijangkau dari berbagai level masyarakat, seperti media cetak (koran, majalah, tabloid, banner, spanduk, flyer, buletin), TV, radio, web sekolah, dan media dunia maya. Namun di sisi lain, tidak bisa dipungkiri bahwa ada sebuah

Brandin TrendEdy Susanto, S.Pd.Wakil Kepala SD Muhammadiyah 4 Surabaya

media yang tak kalah jitunya dalam mengembangkan brand sekolah yaitu peran wali murid. Wali murid adalah real costumer yang bisa dijadikan sarana media pencitraan sekolah. Melayani putra/putrinya dengan ikhlas, dan penuh kasih sayang, mendidik dengan sepenuh hati, menggali, menyalurkan, dan mengembangkan bakat mereka, sampai ke titik prestasi tertinggi ataupun di bawahya sedikit. Dengan demikian kita bisa melibatkan peran wali murid untuk berbagi dukungan kepada putra/putrinya untuk meraih prestasi akademik atau non-akademik putra/putrinya. Hal ini jarang dimiliki oleh sekolah lain.

Membangun brand sekolah sebenarnya bisa dikatakan tidak sulit namun juga tidak gampang, semua tergantung dari komitmen warga sekolah yang bersangkutan. Sebagai contoh SD Muhammadiyah 4 Surabaya yang dulu sekitar tahun 2000-an mengawali brand sekolahnya yaitu dengan siswa memakai celana dan baju lengan panjang/busana muslim, sedangkan sekolah lainnya maupun sekolah berlebel Islam pun bisa dibilang hampir tidak ada di wilayah Surabaya dan sekitarnya. Brand berikutnya capaian prestasi akademik, juara 1 lomba IPA tingkat nasional dan disusul prestasi-prestasi akademik dan non-akademik lainnya, misalnya, robotika, pada tahun 2005. Sekolah yang berlokasi di jalan Pucang Anom no. 93 Surabaya ini sudah bisa menunjukkan robot karya siswa/siswi dalam kegiatan ekstrakurikuler robotika kepada peserta Muktamar Muhammadiyah yang ke-45 di Universitas Muhammadiyah Malang.

Tidak mau ketinggalan, masih jarang sekolah memiliki band bocah, namun pada tahun 2005 band bocah SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya bisa meraih juara satu lomba band kategori tingkat SD se-Kota Surabaya dalam rangka HUT Surabaya yang diselenggarakan oleh Diknas kota Surabaya. Yang menarik adalah sampai tahun 2013 di event yang sama, SD

Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya selalu menjadi juara satu. Dan dari band-band yang terbentuk ada tiga band yang sudah bisa memiliki album Indie (Fermata Band, My Band, dan Natural band). Akhirnya, ini menjadi sebuah brand sekolah, jika ingin pintar bermain musik/band, maka harus belajar di SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya.

Dalam event-event yang lain, seperti kelangkaan bahan bakar minyak, peristiwa gempa bumi, kebakaran, teror bom, kelangkaan bawang putih, sosialisasi puasa Ramadhan, juara Olimpiade Matematika Internasional, prestasi Nasional Guru, pembuatan buku kumpulan cerpen “The Fantasy Land” karya siswa yang bisa dibeli di toko buku tertentu di seluruh Jawa, dan masih banyak kegiatan yang lainnya bisa dijadikan momen membranding sekolah. Kesan yang muncul dari masyarakat bahwa yang lain belum berpikir, sekolah yang bermotokan Manata hati Meraih Prestasi ini sudah banyak melakukannya. Strategi yang diterapkan sebenarnya cukup simple, yaitu mengedepankan jeneng (citra) dari pada jenang (materi). Karena dengan citra yang positif di masyarakat, maka kepercayaan masyarakat banyak tertuju kepada sekolah yang dipimpin oleh Bapak M. Sholihin, S.Ag., MPSDM ini, dan secara otomatis, materi atau jenang pun akan bisa diraih. Sebaliknya, jika yang dikedepankan jenang (materi), maka sulit untuk mendapatlkan citra yang pada akhirnya materi pun juga tidak diperoleh.

Sebagai akhir tulisan ini, maka mari kita bangun real brand sekolah dengan trend kekinian yang bisa mengangkat citra sekolah sebagai sarana dakwah pencerdasan dan kaderisasi untuk mewujudkan tujuan pendidikan sekolah Muhammadiyah, yaitu meng-usahakan terbentuknya pelajar muslim yang beriman, bertaqwa, berakhlaqul karimah, percaya pada diri sendiri, cinta tanah air dan bangsa. Semoga.

28|Arba’a Magazine 39 | Maret 2013

Raut wajah guru berjilbab itu kelihatan bersedih. Apa yang anda sedihkan, tanya saya

kepada guru itu. Dia hanya menjawab singkat, siswa-siswa saya pada senang membeli makanan (berjajan) di sekolah. Bukan hanya siswa, tetapi juga tidak sedikit guru yang ikut nongkrong di warung itu, dengan alasan belum sarapan di rumah, atau dengan alasan-alasan lain yang harus terpaksa dibuat. Yang lebih tidak masuk akal lagi, makanan dibawa ke kelas, sehingga kelas dirasakan seperti cafe. Schooling based activity berubah menjadi culinary session yang buka setiap saat. Mereka makan sembarang makanan, di sembarang waktu dan di sembarang tempat, itu adalah hakekat berjajan. Nilai gizi tidak terukur, bahan pengawet tidak termonitor, keber sih an makanan tidak terjamin, dan waktu makan juga anytime is oke. Banyak guru yang tidak peduli, dan begitu juga orang tuanya. Siswa-siswa ini adalah korban ketidakpedulian sistem di sekolah dan juga sistem di rumah. Pertumbuhan anak menjadi tidak terkontrol, habit membeli menjadi kebisaaan, dan perilaku hidup sehat menjadi teringkari. Memang ini adalah permasalahan yang tidak mudah diselesaikan, tetapi minimal ada gerakan untuk perbaikan yang terupdate dan terevaluasi setiap bulan. Makan dan minum adalah bagian

MengkajiRanah Mendidik

IMAM ROBANDIGuru Besar ITS dan pernah menjadi Delegasi Asia pada Symposium Kurikulum di Sydney di tahun 2007.

penting dari proses pendidikan, kata guru itu. Salah satu variabel kegagalan pendidikan adalah jika sekolah telah mencetak siswa gemar berjajan, kata guru itu mengakhiri. Guru ini sudah berani melakukan penilaian terukur dan rasional bahwa gemar berjajan adalah bukan hasil didik yang mengembangkan budaya positif masa depan. Hebat benar ibu guru ini, kata saya. Guru-guru yang lain pada sibuk pergi kesana-kemari hanya untuk urusan kurikulum 2013 dan tryout Ujian Nasional, sedangkan dia sendiri sudah jauh melangkah ke depan dalam memahami hakekat pendidikan dengan pikiran cemerlang. Dia telah menjadi guru langka, dia telah menjadi guru sejati yang berpikir lurus (on the track), dan dia telah berbuat untuk menyelamatkan masa depan siswanya. Ini yang dalam Gardner’s Theory of Multiple Intelligences disebut sebagai the truly educated. Pendidikan adalah menyiapkan dan mengembangkan banyak kecerdasan (intelligence) anak didik untuk menghadapi masa depannya yang serba kompleks. Howard Gardner (1989) mendefinisikan bahwa Intelligence as the capacity to solve problems or to fashion products that are valued in one or more cultural settings and detailed a set of criteria for what counts as a human intelligence.

Sewaktu jari saya memegang tooth piano, yang deg-degan malah

anak saya. Karena anak saya tahu kemampuan saya dalam bermain piano, maksimal jurus untuk memainkan organ yang hanya memanfaatkan kemampunan 2 jari, dan maksimal 3 jari. Betul, saat membawakan lagu Ibu Kita Kartini dinyatakan lolos yang hanya main minimalis di chord C, G, dan F, tetapi begitu pindah ke lagu Fur Elise karya Ludwig van Beethoven, jari saya langsung kesrimpet-srimpet, blunder, dan berantakan. Sudah pak, sudah pak berhenti, kasihan para cecak pada bangun, gurau anak saya. Struktur jari bapak untuk memegang tooth piano sudah tidak dapat diperbaiki karena sudah salah didik dan salah latih dari kecil, katanya lagi. Memang betul, untuk menguasai lagu sekelas Fur Elise harus mempunyai bekal pelatihan jangka panjang, terprogram, dan matang, bukan dadakan. Bukan hanya penguasaan partiturnya saja secara baik, namun juga membutuhkan kedisiplinan tinggi dan penuh kesabaran untuk pembentukan karakter. Ini adalah pendidikan, yang hasilnya tidak dapat dinikmati satu atau dua jam kemudian. Ali bin Abi Thalib membagi tiga fase jangka panjang dalam mendidik anak yaitu 7 tahun pertama dengan kasih sayang, 7

opini

Arba’a Magazine 39 | Maret 2013 | 29

opini

tahun kedua dengan kedisiplinan, dan 7 tahun ke 3 dengan sosialisasi (diajak memecahkan masalah, dan lain-lain). Banyak calon siswa yang tidak diterima oleh sebuah sekolah menengah dengan alasan bahwa anak tersebut menurut hasil tes termasuk kategori anak yang tidak berbakat atau kurang pintar. Ibarat seorang pelari marathon yang baru berlari mencapai kilometer ke-5 sudah dinyatakan akan gagal (tidak sampai di garis finish). Padahal di banyak event olimpiade, tidak sedikit pelari marathon yang baru menempati posisi di paling depan setelah kilo meter ke-35. Banyak pelari sering lupa, bahwa berlari dengan jarak jauh harus membutuhkan strateji yang jitu. Para pelari marathon yang dapat mengatur irama dan keselarasan adalah sebuah hasil didik. Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional Indonesia berpesan bahwa pendidikan adalah daya upaya jangka panjang untuk memajukan budi pekerti (karakter, kekuatan bathin), pikiran, dan jasmani anak-anak agar selaras dengan alam dan masyarakatnya. Tulisan Howard Gardner dan Thomas Hatch yang berjudul Multiple Intelligences Go to School telah membuat saya lebih berpikir banyak hal tentang persekolahan. Tulisan Gardner itu telah menjadi bacaan wajib para guru di Amerika. Tulisan itu yang akhirnya membuat pikiran saya mengembara kemana-mana, termasuk berani bercerita tentang piala dunia. Mungkin kita pernah

merenung sejenak tayangan World Cup di tivi, tentang kehebatan kesebelasan Kamerun, Korea Selatan, dan Rusia. Saat di 32 besar, penonton bola dibuat tercengang dengan kemenangan-kemenangan mereka yang selalu spektakuter (unbelievable). Kamerun dapat mengalahkan Juara Dunia Italy, dan Korea Selatan juga dapat menaklukan Juara Dunia, Spain. Semua orang terhibur kaget, namun 80% penonton itu meyakini bahwa tim-tim yang menang tersebut tidak akan sampai ke grand final. Karena para penggemar bola meyakini teori klasik “kemasuk-akalan”, logicability, bahwa untuk masuk ke grand final harus menggunakan strateji yang jitu, termasuk mengatur stamina, enerji, dan taktik, dan bukan sekadar menang besar dan mengagetkan di babak awal. Prediksi itu benar, juaranya adalah Germany yang di babak awal tertatih-tatih. Ramalan itu shaheh, ternyata juaranya adalah Brasil, yang di babak kualifikasi hampir tidak lolos Zona Amerika. Sangat jeli pengamatan Profesor Yagi Toshihiko saat mampir di SD Muhammadiyah 1 Kota Magelang, di bulan Desember 2012. Beliau di sekolah itu sangat kagum saat menonton pergelaran wayang kulit semalam suntuk, mungkin karena dalangnya adalah saya yang berhaluan Mazhab Pedalangan Post Contemporer atau tidak mengikuti kurikulum Standard of Pakem. Melihat para siswa dan guru yang sangat menyenangi budaya membuat Prof Yagi sampai berkali-kali mengatakan “ini luar bisaa, ini luar bisaa”. Apalagi saat beliau melihat siswa-siswa di SDM 4 Pucang Surabaya, SDM 10 Banjarmasin, dan SDM 5 Jakarta sedang berlatih

berdo’a, sholat, m e n y a y a n g i orang tua, dan m e n g h o r m a t i guru, Prof Yagi hanya sedikit

komentar, “ini pendidikan y a n g

sesungguhnya”. Pendidikan bukan berhenti eveluasinya di atas selembar kertas ujian dengan memegang pensil 2 B dan disertai pengawas ujian bermuka galak. Pendidikan adalah mengalami, merasakan, dan diteruskan proses memperbaiki. Ini adalah sebuah awal yang sangat bagus dalam pembentukan karakter. Ini adalah jauh lebih fundamental, dan di banyak sekolah tidak dilakukan, kata Pak Yagi bersemangat. Saat si Epi yang siswa asal Indonesia itu pindah ke Kyoto, orang tuanya sangat bangga dan selalu menceritakan bahwa nilai matematika anaknya yang selalu di atas siswa-siswa Jepang. Epi adalah siswa kelas 4 Sekolah Dasar, yang pelajaran matematikanya saat di Indonesia sudah melebihi kawan-kawan Jepangnya itu. Wow... subarashi, amazing, pelajaran Matematika kelas 4 di Indonesia adalah lebih tinggi daripada kelas 4 di Kyoto. Untuk belajar perkalian saja, kurikulum Jepang membutuhkan waktu satu tahun. Karena untuk memahami sebuah perkalian membutuhkan learning process, pengendapan, tidak tergesa-gesa, dan bukan sekadar dapat menjawab soal, itu kata para guru Jepang. Logika awam akan mengatakan bahwa kurikulum Sekolah Dasar di tanah air lebih maju daripada yang ada di Kyoto. Anggapan ini tidak salah, dan dapat dianggap wajar, karena kita masih sering melihat materi pelajaran kali, bagi, tambah, kurang diselesaikan dalam satu semester, sehingga sering terdengar bahwa banyak siswa SMP di tanah air dapat mengerjakan soal-soal SMA Amerika, dan siswa-siswa SMA di tanah air dapat mengerjakan soal-soal Olimpiade Universitas. Pada kondisi ini guru dan orang tua merasa bangga, karena dianggap sebagai prestasi mengalahkan negara Barat. Memahami pendidikan sepotong-sepotong seperti ini akan menyesatkan. Karena ranah mendidik adalah integratif dan hasil yang sebenarnya akan dipetik dalam jangka panjang. Semoga.

Ekstrakurikuler

Sabtu siang, hall lantai 2 SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya tampak ramai. Sekitar 240 siswa berkumpul

dengan seragam lengkap kepanduan. Para siswa tampak gagah dengan setelan baju cokelat, celana biru tua, topi hijau, sepatu hitam, berhasduk, tali di pinggang, dan membawa tongkat di tangan. Hari itu, para siswa akan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Hizbul Wathan.

Hizbul Wathan yang berarti “Pembela Negara” merupakan kegiatan kepanduan resmi di sekolah-sekolah Muhammadiyah. Bahkan, kegiatan ini juga terlembaga menjadi sebuah organisasi otonom (Ortom) sebagai salah satu sayap dakwah Persyarikatan Muhammadiyah. Secara organisatoris, Hizbul Wathan memiliki struktur kepemimpinan mulai tingkat pusat hingga ranting.

Hizbul WathanMenyemaiGenerasi Tangguh

Hizbul Wathan adalah bagian dari Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM).

Hizbul Wathan merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya yang diminati oleh para siswa, terutama kelas 5. Sebagian besar siswa mengikuti ekstrakurikuler ini karena di dalamnya terdapat berbagai macam kegiatan yang menyenangkan, seperti outbound, team work, games, leadership, tali temali, baris berbaris, dan mengenal berbagai sandi.

Ragam kegiatan ekstra-kurikuler ini membantu para siswa memiliki karakter positif, seperti disiplin, tangkas, dan pantang menyerah. Para peserta juga dilatih dalam hal kepemimpinan, membangun kebersamaan, kepe-dulian, dan berbagai pembentukan

karakter positif lainnya. Para peserta dibisaakan berkelompok dalam setiap mengikuti kegiatan, agar mereka bisaa berlatih berorganisasi.

Ekstrakurikuler Hizbul Wathan telah sejak lama diadakan di sekolah ini. Karena dianggap penting dalam upaya menyiapkan kader-kader yang tangguh, maka ekstrakurikuler ini menjadi kegiatan wajib bagi siswa kelas 5. Mereka berlatih setiap hari Sabtu pukul 12.00-13.30 dengan 5 orang pembina, yakni Ustadz Nur Fuad, Ustadz Edy Purnomo, Ustadzah Ummu Sulaim, Bapak Irodat, dan Bu Rummi.

Menurut Ustadz Fuad, penanggung jawab ekstrakurikuler ini, diadakannya kegiatan ekstra-kurikuler Hizbul Wathan dalam rangka menyiapkan kader-kader yang tangguh dan militan. “Sejak dini para peserta disiapkan menjadi kader umat, kader bangsa, dan kader Persyarikatan Muhammadiyah,” jelas Ustadz Fuad.

Pelaksanaan pembinaan dan latihan tidak selalu digelar di sekolah, tetapi dalam setahun sekali para peserta diajak keluar kota untuk mengikuti kegiatan camping. Bisaanya camping dilaksanakan selama 3 hari di daerah Trawas Mojokerto. “Tujuan camping ini untuk memaksimalkan pembinaan yang sudah dilakukan di sekolah, sekaligus sebagai medan aplikatif dari teori yang sudah didapatkan peserta,” tambah Ustadz Fuad.

30|Arba’a Magazine 39 | Maret 2013

Arba’a Magazine 39 | Maret 2013 | 31

sekolahku

32|Arba’a Magazine 39 | Maret 2013

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin.... Itulah kalimat yang terus dipanjatkan keluarga besar SD Muhammaiyah 4

Pucang Surabaya ke hadirat Ilahi Rabbi, atas segala limpahan rahmat, taufik, hidayah, dan inayah yang tiada putus tercurah mengiringi perkembangan dan kemajuan sekolah tercinta. Demikian pula shalawat dan salam, semoga senantiasa tercurah atas Nabi Muhammad SAW, Rasul pilihan dan teladan sepanjang zaman.

SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, Sekolah Teladan Nasional yang didirikan pada 13 Januari 1963, pada tahun ini genap memasuki usia 50 tahun. Sebuah perjalanan yang relatif panjang, bila diukur dengan usia manusia. Tetapi, usia 50 tahun masih terasa muda bagi sebuah perjalanan institusi pendidikan yang tidak pernah berhenti untuk berkembang dan maju menyelaras dengan dinamika zaman dan masyarakatnya. Usia 50 tahun di kalangan masyarakat bisaa dikenal

sebagai usia emas, atau dalam bahasa Muhammadiyah disebut sebagai Milad Emas atau Milad Setengah Abad.

Eksistensi selama 50 tahun telah melewati berbagai masa suka dan duka. Tetes keringat perjuangan dalam dakwah telah berpadu menjadi prestasi. Atas izin Allah SWT, berbagai raihan prestasi datang silih berganti tiada henti. Baik prestasi sekolah, prestasi guru, maupun prestasi siswa, semua telah tertulis menjadi kebanggaan dan apresiasi. Sebagaimana motto sekolah “menata hati meraih prestasi, terdepan dalam setiap peran”telah menjadi inspirasi dan motivasi bagi segenap sivitas sekolah.

Segenap sivitas sekolah ini senantiasa bersyukur atas beberapa prestasi telah disematkan. Di antaranya; (a) selalu meraih Akreditasi A dengan nilai yang sangat istimewa, (b) ditetapkan sebagai Sekolah Teladan Nasonal (3

MILAD SETENGAH ABADSD MUHAMADIYAH 4 PUCANG SURABAYA

Mengabdi untuk Memberi

kali) oleh Departemen Pendidikan RI, Depag dan LIPI, (c) ditetapkan sebagai Sekolah Dasar Standar Nasional (SDSN) oleh pemerintah, (d) menyelenggarakan kelas RSBI secara mandiri, (e) ditetapkan sebagai Sekolah Percontohan dan The Outstanding School oleh PW Muhammadiyah Jawa Timur, (e) memiliki jaringan dan kerjasama Sister School dengan beberapa sekolah di Jepang, Australia, Singapura, Malaysia dan Thailand, (f ) meraih 3 kali rekor muri untuk kategori; Band, Tarik Tambang, dan Panahan, dan (g) menerapkan standar manajemen ISO 9001:2008 sejak tahun 2007.

Beberapa prestasi membang-gakan juga dipersembahkan oleh guru-guru berprestasi, di antaranya; (a) Subeki, S.Pd., meraih juara 1 pelukis terbaik tingkat nasional, (b) Yuliono Edi Cahyono, meraih juara 1 lomba PTK tingkat nasional pada even Olycon 2010, dan (c) Imam Suharso, M.Pd., meraih juara

Arba’a Magazine 39 | Maret 2013 | 33

1 lomba PTK tingkat nasional pada Olycon 2012, dan juara 1 lomba kreativitas guru tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2012. Prestasi lainnya adalah beberapa karya tulis berupa buku bacaan dan buku ajar karya guru-guru, di antaranya; M. Sholihin (Star From The East), Mulyana AZ (Rahasia Matematika, Rahasia Guru Hebat, Revolusi Marketing Sekolah), Sulton (buku ajar Al-Islam PWM Jawa Timur), M. Syaikhul Islam (buku ajar Kemuhammadiyahan, Fiqih, bahasa Arab PWM Jawa Timur), Mukhlisin (buku ajar Kemuhammadiyahan dan bahasa Arab PWM Jawa Timur), Abdillah dan Tim Kelas 6 (Sukses Menghadapi Unas), Nahari Achyar (buku ajar seni musik), Farid Firmansyah (Jurus Ampuh Bertarung dengan Anak), Ika Sufariani (buku ajar komputer), Labibah dan Ahmad Fauzi (buku ajar Bahasa Arab PWM Jawa Timur).

Demikian juga dengan raihan prestasi yang dipersembahkan siswa-siswa terbaik, sudah tak terhitung lagi banyaknya. Di antaranya; Dandy Anugerah (juara 1 lomba IPA tingkat nasional), Dhea Fairuz Shabrina (juara nasional dan internasional olimpiade Matematika), Axel Dawne (juara internasional robotika), Dhufron Farros (juara 1 Pencak Silat O2SN), Kenia Syifa Kirana (Da’i Cilik Nasional Lativi), Savilla Thifania Mahadewi (Da’i Cilik Nasional Anteve), Brilliant Deva Aspada (juara nasional tennis junior), Hamzah Abdurrahman (juara nasional olimpiade Matematika), dan berbagai prestasi lainnya tingkat nasional dan regional tim robotika, band bocah, dan Tapak Suci. Beberapa karya siswa juga turut menjadi kebanggaan, di antaranya; launching album karya Band Bocah oleh My Band, Fermata Band, Sunrise Band, serta launching buku kumpulan cerpen The Fantasy Land.

Menyambut Milad Setengah Abad ini, SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya mengagendakan serangkaian acara menarik, di antaranya: Seminar Parenting, Diklat dan Workshop Menulis kerjasama dengan Syirikit School of Writing, Jalan Sehat, Launching Buku Kumpulan Cerpen, launching ekstrakurikuler baru, Supertalk bersama artis Oki Setiana Dewi, dan Olimpiade Robot Nasional.

Selamat Milad Setengah Abad SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, semoga keberadaannya semakin bermanfaat bagi masyarakat, menjadi kebanggaan Persyarikatan, menjadi teladan bagi sekolah-sekolah lainnya, dan turut berkontribusi memajukan bangsa dan negara tercinta, Indonesia. Inilah semangat mengabdi untuk memberi yang telah menjadi habitus seluruh sivitas sekolah.

sekolahku

kreasi

Pita adalah variasi untuk sebuah penghias tempat maupun letak. Contohnya untuk menghias dinding dengan pita, pintu, jendela, untuk menghias rambut, buku, dan bisa digunakan untuk sebagai simpul untuk menghasilkan sebuah bentuk bunga. Kali ini kita akan belajar membuat bintang dari bahan pita dengan sederhana tentu dengan cepat dan tak memakan waktu lama. Simak proses pembuatan dan lakukan sesuai tutorial atau pola berikut ini.

Langkah-langkah:

Siapkan pita Jepang, ambil salah satu 1. ujungnya, bentuk kerucut. Tahan ujungnya dengan ibu jari.Ambil bagian yang panjang dan buat lagi 2. kerucut, tahan dengan ibu jari bersama dengan kerucut pertama.Putar bagian panjang dan bentuk lagi 3. kerucut hingga lima buah kerucut. Staples bagian tengahnya.Ambil pita jepang kurang lebih sepanjang 4. 3-5 cm, satukan kedua ujungnya dengan staples. Tempelkan double tipe dibagian bawah, satukan dengan bintang yang sudah terbentuk agar terlihat rapi (menutup staples).Agar lebih cantik, dua buah bintang dengan 5. ukuran berbeda bisa disatukan. Berikut hasil yang akan didapatkan dalam 6. proses pembuatan bintang dari pita.

Demikian cara membuat bintang dari pita dengan cepat, mudah dan sederhana. Semoga bermanfaat bagi kamu dan selamat mencoba ya.

Membuat“Bintang”dari Pita

1 2

3 4

5 6

Novita Utami, S.Pd.Guru SD Muhammadiyah 4

Pucang Surabaya

34|Arba’a Magazine 39 | Maret 2013

Surat Pembaca

Dear Arba’a Magazine...,Arba’a Magazine adalah salah satu majalah yang selalu kubaca setiap edisinya. Bangga sekali rasanya sebagai siswa di sekolah ini, sekolah memiliki majalah seperti Arba’a Magazine.Sekadar masukan, agar sekali-kali majalah ini menampilkan rubrik karya siswa berupa pantun, tebakan lucu, dan cerita humor lebih banyak lagi supaya pembaca bisa mendapatkan hiburan ketika membaca majalah ini. Saya juga mengusulkan agar ditampilkan semua nama-nama dan foto siswa siswa yang berprestasi, baik tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Semoga Arba’a Magazine semakin bermanfaat. Amiin. Ananda Rizkiah Syahrani (5-D)

Untuk Arba’a Magazine yang selalu kutunggu edisi barunya...,Senang sekali setiap kali membaca majalah ini. Beberapa rubrik yang paling kusuka adalah rubrik-rubrik tentang ilmu pengetahuan dan teknologi. Kalau boleh kasih saran, saya usul agar diitambah rubrik khusus yang menyajikan soal-soal latihan untuk menambah pengetahuan dari pelajaran yang diajarkan di sekolah. Soal latihannya bisa dari mata pelajaran apapun, baik umum maupun agama.Demikian, terima kasih. Dalila Asiantini Prilia (5-D)

Arba’a Magazine selalu di hatiku....,Ohya, selamat ya kepada seluruh crew redaksi yang terus berkomitmen menerbitkan majalah ini. Titip salam kepada kakak-kakak kelas, teman-teman di kelas 5, dan adik-adik siswa-siswi SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya. Kepada semuuanya, yuk kita terus giat belajar dan beribadah. Jan-gan pernah menyerah dengan segala kondisi yang ada. Untuk mewujudkan cita-cita, kita harus terus berusaha sekuat tenaga, belajar lebih rajin lagi, dan tak lupa selalu memohon perlind-ungan dan kemudahan dari Allah SWT. Saya berharap di masa depan semua siswa sekolah ini akan menjadi orang-orang hebat. Amiin. ShofiaKhairiyah(5-D)

Dari Umar bin Khattab RA berkata:“Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya sebagian hamba Allah ada orang-orang yang tidak tergolong dalam golongan para nabi dan para syahid, tetapi kedua golongan ini ingin mendapatkan kedudukan seperti

kedudukan mereka di sisi Allah.”Tanya seorang: “Wahai Rasulullah, siapakah mereka dan apa amal-amal mereka?” Sabda beliau: “Mereka

adalah orang-orang yang saling kasih sayang dengan sesamanya, meskipun tidak ada hubungan darah maupun harta di antara mereka. Demi Allah, wajah mereka memancarkan cahaya, mereka berada di atas mimbar-mimbar

dari cahaya, mereka tidak akan takut dan susah.”Kemudian Rasulullah SAW membacakan firman Allah yang artinya: “Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah

itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.”(Hadits riwayat Abu Nu’aim dalam kitab Al Hilya jilid I, hal. 5)

Mutiara Hadist

35

rehat sejenak

36|Arba’a Magazine 39 | Maret 2013

gambar kucing

A B C D E F G H I

J K L M N O P Q R

S T U V W X Y Z

Berikut ini kalimat sandinya …

Nah, sekarang tuliskan ulang kalimat sandi di atas dengan tulisan latin dalam bahasa Indonesia di bawah ini!

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

Selamat yaa…!

MemecahkanKata Sandi

Ujo dan teman-temannya sedang tersesat di tengah hutan. Sampai di suatu tempat, mereka menemukan sebuah gua kecil. Setelah mereka menyusuri gua itu, ternyata mereka dikagetkan dengan beberapa kotak usang yang menimbulkan tandatanya bagi mereka. Ssssttt…. Sepertinya, kotak itu berisi harta karun peninggalan nenek moyang. Sayangnya, untuk membuka kotak-kotak itu, Ujo dan teman-temannya harus memecahkan sebuah kata sandi yang tertera di dinding kotak itu.Ayo sahabat semua, bantu Ujo dan teman-temannya memecahkan kalimat sandi tersebut, supaya mereka berhasil membawa pulang harta karun tersebut.

Arba’a Magazine 39 | Maret 2013 | 37

Suatu hari, ada anak bernama Dicky, Ian dan Sultan. Mereka sedang membaca di perpustakaan. Dicky menemukan buku berjudul “Harta Karun Tersembunyi”. Setelah dibuka, ada selembar kertas. Ternyata kertas itu adalah gambar peta. Dicky pun mengatakan pada Ian dan Sultan, “Hey, aku menemukan peta”. Ian dan Sultan bergegas ke Dicky. “Ayo kita ikuti petanya,” kata Sultan. “Ayo..,” kata Ian. Merekapun setuju dan bersiap-siap mengikuti peta.

Ketika Ian berlari, tidak sengaja menemukan tanda X. Kemudian tanda X itu digali. “Ada tangga,” kata Sultan. Mereka melihat ruangan yang besar sekali. Mereka merasa heran ketika melihat ruangan tersebut. Sehingga mereka sepakat bahwa ruangan tersebut menjadi tempat rahasia bagi mereka bertiga.

Oleh:Sultan Choirullah Rafi (4-C)Dicky Zafirin (4-C)Ananda Julian Mahesa (4-C)

Harta Karun

Esok harinya, ketika mereka datang ketempat itu. Mereka menemukan “Patung Elang Emas”. Setelah itu, merekapun pulang ke rumah masing-masing. Sementara itu, ada 2 (dua) penjahat yang ingin mencari harta karun tersebut. Mereka berjalan di taman.

Malam harinya, Dicky, Ian, dan Sultan pergi ke harta karun tersembunyi itu dan Ian menemukan kembali “Batu Bercahaya”. Sedangkan, kedua penjahat itu mengikuti mereka. Dicky, Ian, dan Sultan mengetahui bila mereka diikuti penjahat sehingga mereka berlari menuju museum untuk menceritakan kepada penjaga bahwa mereka dikejar penjahat.

Namun sebelum menemukan penjaga, Dicky melihat cermin di museum. Di dalam cermin, Dicky melihat penjahat berada di belakangnya. Setelah menemui penjaga

museum, Dicky memberitahu bahwa mereka dikejar penjahat. Akhirnya penjaga museum menagkap penjahat tesebut.

Kemudian Dicky, Ian dan Sultan mengatakan kepada penjaga museum bahwa mereka menemukan harta karun berupa “Patung Elang Mas” dan “Batu Bercahaya” di dalam ruangan besar seperti gua. Setelah itu, mereka bermaksud pulang ke rumah masing-masing dan menceritakan pengalaman mereka kepada orang tua.

Tiba-tiba, terdengar suara mama Dicky menyeru, “Dicky, ayo bangun, segera shalat shubuh, sudah kesiangan tuh..!” Mendengar suara itu, Dicky terperanjat kaget dan mencoba menyadarkan diri dari alam bawah sadarnya. “Ealaah…, cuman mimpi rupanya, hmmm….,” gumam Dicky lirih sambil meringis.

KARYA SISWAC e r p e n

38|Arba’a Magazine 39 | Maret 2013

Suatu saat, ketika pulang sekolah Fathur, Rafi, dan Karim berjalan kaki menuju rumah. Saat berjalan

Karim menemukan sebuah dompet, lalu oleh Karim dompet itu dibuka, ternyata isinya kecoa. Karim pun terkejut dan berteriak “Aaw!! Ada Kecoaaa!!!!”. Lalu Harits dan Bintang pun datang mereka mentertawai Karim “hahahahaha!!! Dasar gocik kau Karim, masa sama kecoa aja takut!” Karim pun marah, Karim tidak mau direndahkan. Lalu Karim berkata ”Akan ku balas kau besok!” Kemudian mereka pun pulang

Keesokan harinya, Rafi, Fathur, dan Karim berangkat sekolah. Di tengah-tengah perjalanan mereka bertiga bertemu dengan Harits dan Bintang. Mereka berdua menghina Rafi, Fathur, dan Karim, mereka menghina ”dasar 3 sahabat gocik”. Lalu Karim punya ide, Karim ingin melempar anak nakal itu dengan batu. Di saat Karim melempar batu, Harits dan Bintang menghindar, dan batu itu mengenai orang gila. Orang gila itu pun berkata, “anakku, sayangku, cintaku” kepada Karim. Lalu orang gila itu mengejar Karim. Lalu Karim pun berteriak meminta tolong “Toolong!!! Aku dikejar orang gila!” Dan nahas, Karim terjebur ke sungai, baju Karim pun basah.

Setelah kejadian itu, mereka menuju sekolah. Ketika masuk kelas Karim pun dimarahi oleh Bu RRanti. “Aduh... Karim kamu mau niat sekolah nggak?” Karim pun menjawab ”Niat kok, Bu”. Lalu Bu RRanti berkata, “kok bajunya basah?” Karim berkata, “habis kejebur sungai, Bu”. Lalu bu Ranti menyuruh Karim untuk pulang bergganti baju. Saat Karim ingin

Oleh: Achmad Rafi Argya (4-C), M. Fathur Rizqy (4-C), M. Karim (4-C),

Harits Aufaa (4-C), Bintang Putra (4-C)

5 SAHABAT MASA DEPAN

keluar kelas, Karim ditertawakan oleh seluruh teman sekelasnya. Jam pelajaran pun dimulai saat pelajaran bu Ranti mengumumkan bahwa 5 hari lagi unas akan dimulai, murid-murid pun kaget.

Saat istirahat Rafi dan Fathur ke kantin, mereka bertemu dengan Harits dan Bintang. Lalu Rafi berbisik kepada Fathur, ”Thur, nampaknya mereka ingin mengusilin kita, kita harus hati-hati”. “Oke!”, jawab Fathur. Di saat Rafi dan Fathur memesan bakso, Harits dan Bintang menyenggol makanan Rafi, sehingga bakso itupun tumpah. Setelah itu pemilik depot itu meminta ganti kepada Harits dan Bintang.

5 Hari Kemudian ...Unas pun berjalan, Rafi, Fathur dan Karim sudah siap mengerjakan soal tersebut. Tetapi tidak bagi Bintang dan Harits, mereka berdua tidak siap untuk Unas, mereka pun hampir menangis. Karim mengolok, “dasar cengeng”. Saat bel berbunyi mereka masuk ke kelas untuk menjalani ujian. Di saat ujian, Harits dan Bintang berusaha mencontek, tetapi usaha mereka gagal, mereka ketahuan menyontek, lalu mereka berdua dibawa ke ruang kepala sekolah. Harist dan Bintang pun dipanggil orang tuanya. Orang tua Bintang dan Harits merasa malu, lalu Bintang dan Harits dimarahi oleh orang tua mereka.

Selesai UNAS ...Para siswa pun deg-degan untuk melihat hasil ujian tersebut, ternyata Rafi yang mendapat nilai terbaik.

Fathur juga senang karena ia ranking 2, dan Karim ranking 3. Namun sungguh malangnya nasib Rafi, Harits dan Bintang, mereka mendapat nilai yang rendah, mereka berdua merasa malu. Lalu mereka berdua menemui Fathur dan Karim untuk meminta maaf.16 tahun kemudian ...Di saat sudah dewasa Rafi, Fathur, Karim, Bintang dan Harits diundang ke reuni SD. Saat mereka bertemu Fathur dan Karim melihat ada perbedaan dari Harits dan Bintang, mereka berdua menjadi anak yang sukses, Harits menjadi Dokter dan Bintang menjadi Manager.

Setelah beberapa menit tiba sebuah mobil mewah. Saat pintu mobil dibuka ternyata Rafi yang datang. Rafi menjadi Gubernur. Lalu Fathur dan Karim mendatangi Rafi mereka bercakap-cakap tentang masa kecil mereka. Lalu Rafi bertanya kepada Karim, “Rim, kamu sekarang kerjanya apa?” lalu Karim menjawab, “Jadi pengusaha sepatu”. Dan Bintang datang. Bintang ingin mengajak minum teh di restoran. Lalu datanglah Harits, ia juga mau minum teh, setelah selesai bermusyawarah mereka berlima pun berangkat.

Mereka berlima sampai di restoran, mereka bersenda gurau tentang keusilan Harits dan Bintang waktu lalu. Setelah membicarakan Harits dan Bintang, Karim dan Rafi membicarakan tentang politik di Indonesia. Mereka berlima pun mengakhiri perjumpaan mereka, saat Fathur ingin mengajak Rafi ke rumahnya, Rafi tidak bisa karena besok ia akan pergi ke Jakarta untuk mengusulkan pembuatan jalan under pas di Jawa Timur.

KARYA SISWAc e r p e n

Arba’a Magazine 39 | Maret 2013 | 39

“Bun, Nina minta uang buat fotocopy buku paket IPA, dong!”, rajuk Nina pada bundanya di suatu pagi.

“Berapa, Nak?”, tanya Bunda tanpa menoleh sedikit pun. Ia sedang menyiapkan peralatan untuk menjual jajanan tradisional di pasar.

“Emm…. Lima puluh ribu, Bun. Kalau beli bukunya, harganya kan lebih mahal, mendingan fotocopy saja!”, terang Nina meyakinkan Bundanya.

“Nin, Bunda belum punya uang sebanyak itu. Mungkin nanti setelah jualan. Nina do’akan saja dagangan Bunda laris!”, ucap Bunda Nina lembut.

“Ya, sudah, Bun! Nina berangkat sekolah dulu yaa, Assalamuallaikum!” ucap Nina sambil mencium tangan kanan bundanya.

“Wa’alaikumus salam”, jawab Bunda.

Sebenarnya,dalam hati Nina tersimpan kekecewaan karena kali ini dia gagal mendapatkan uang untuk shopping. Yup! Begitulah cara Nina untuk mendapatkan uang untuk memenuhi keinginan belanjanya karena apabila berterus terang pasti tidak boleh. Jika cara itu tidak berhasil maka uang SPP menjadi gantinya.

Di sekolah ...“Tet……………..Tet…………”,

Bel Istirahat berbunyi, semua murid

kelas 5 keluar kelas, termasuk Nina dan sahabatnya, Ria.

Sekarang waktunya istirahat. Dua jam pelajaran setelah istirahat adalah olahraga. Anak-anak kelas 5 lebih banyak memanfaatkan waktu istirahat untuk mengganti baju seragam dengan baju olahraga. Berbeda dengan Nina dan Ria, kedua sahabat itu malah asyik makan dan bercakap-cakap di kantin.

“Ri, kapan-kapan kita shopping lagi, yuk!”, ajak Nina kepada Ria, lalu dia melajutkan makan mienya yang masih setengah.

“Oke, kapan? Orang tuaku masih di luar kota, aku nggak bisa minta uang! Minggu depan saja,ya? Mereka sudah pulang,” tawar Ria.

“Sip deh, Ri!”, jawab Nina.Tiba-tiba terdengar suara

panggilan dari speaker sekolah...“Panggilan kepada Estria Ma-

hayani kelas 5 ditunggu keluarganya di ruang kepala sekolah!”, suara Bu Salma memanggil Ria dari speaker sehingga terdengar ke seluruh penjuru sekolah.

“Eh, aku dipanggil! Nin, kutinggal, ya?”, kata Ria.

“Ya, nggak apa-apa kok, Ri”, jawab Nina

Lima menit setelah Ria pergi, bel masuk berbunyi. Nina buru-buru ke toilet untuk mengganti bajunya. Setelah semua siswa kelas 5 berkumpul di halaman, namun guru olahraga belum datang juga.

Sadarlah Nina“Assalamu’alaikum, Anak-

anak!”, sapa Pak Randika tiba-tiba .

“Wa’alaikumus salam”, jawab semua siswa serempak.

“Maaf, Bapak datang terlambat. Ada berita duka dari teman kalian Estria Mahayani. Orang tua Ria meninggal dunia karena kecelakaan”, ucap Pak Randika.

“Inna lillahi wa inna ilaihi raji’uun”, ucap seluruh murid kompak.

Nina tercenggung. Padahal, barusan istirahat tadi Ria bercerita bahwa orang tuanya ke luar kota.

“Mobil yang mereka tumpangi saat pulang, terperosok masuk ke dalam jurang!”, terang Pak Randika.

Nina terpaku mendengarnya. Ia membayangkan apa yang terjadi apabila hal itu terjadi padanya. Seketika Nina menitikkan air mata. Ia benar-benar menyesal atas perbuatan yang dilakukannya.

“Ya Allah, maafkanlah akau karena selama ini telah menzalimi orang tuaku. Sayangilah mereka, seperti mereka menyayangiku di waktu aku masih kecil”, gumam Nina dalam hati dengan mata berbinar. Lalu dia mengusap air mata yang masih tersisa di pipinya. Ia berjanji sepulang sekolah nanti dia akan meminta maaf dan berterus terang kepada bundanya.

Aurelia Rahma Savitri (4-A)

40|Arba’a Magazine 39 | Maret 2013

KARYA SISWA

GurukuEngkau sangat hebatEngkau mempunyai banyak ilmu

Yang kaubagi kepada murid-murid mu

Tidak hanya pelajaran Tapi juga budi pekerti

Engkau mengajari kamiDengan penuh kasih sayang

Jika kau tak adaBagaimana kami bisa pintarAku berterimakasih padamu

Inas Mutiara Hanum (2-B)

TEBAK-TEBAKAN

Bis yang Mematikan?

Nisa : Hai, Sani …?!Sani : Hai juga Nisa.Nisa : Aku punya tebakan buat kamu. Mau?Sani : Boleh. Siapa takut?!Nisa : Bis apa yang mematikan?Sani : Hemm …Nisa : Ayo, ditebakin!Sani : Nyerah deh …Nisa : Jawabannya adalah … BISA!Sani : Bisa?! Hem … hehe.

Kayla Aziza (4-A)

BundaBunda ...Sebutir demi sebutir air mata membasahi pipiku ketika mengingatmu sudah tiadaBunda ...Kau turuti semua permintaanku agar aku senangBunda ...Kau relakan semua demi aku agar aku senantiasa bahagiaBunda ...Tanpa kau, aku tak akan adaBunda ...Kau membuatku bahagiaBunda ...Segala yang kau miliki kau berikan kepadakuBunda ...Terkadang aku marah karena kesal padamuTapi ...Aku sadar bahwa yang salah adalah akuBunda ...Kau adalah segalanya bagiku.

Shafwah Diah Nabilah (3-A)

Karya siswal u k i s a n

Arba’a Magazine 39 | Maret 2013 | 41

Pertunjukan wayang kulit

Kucing Yang Lucu

Merdeka!

Ikan Nemo di Danau

Batik Hewan

Lukisan dan Gambarkarya Nabila Ammara Shifa (2-C)

42|Arba’a Magazine 39 | Maret 2013

CERM IN

Kelahiran atau kedatangan sesuatu yang baru sering kali dinanti oleh sebagian banyak

orang. Sesuatu yang baru diharapkan akan membawa spirit dan atau perubahan. Seperti kelahiran seorang anak, tentu sangat dinanti bagi setiap pasangan suami istri. Kelahiran sebuah lembaga baru, diharapkan akan dapat memberi manfaat bagi banyak orang. Kedatangan bulan dan tahun baru diharapkan akan menjadi pelecut menata semangat baru.

Menyambut kedatangan sesuatu yang baru di masyarakat kita, jamak ditandai dengan pesta, perayaan, dan berbagai kegiatan lainnya. Tentunya semua dilakukan dengan makna yang berbeda. Ada yang memaknai pesta dan perayaan tersebut sebagai bentuk hura-hura, tetapi sebagian memaknainya sebagai bentuk kesyukuran atas karunia rezeki yang diperoleh dari Yang Maha Pemberi Rezeki.

Namun, ada hal yang sering luput dari pemikiran kita. Bahwa kelahiran merupakan awal dari sebuah kematian. Kedatangan merupakan pertanda awal kehilangan. Ibarat suatu permulaan pasti juga akan berakhir kesudahan. Inilah hal yang sering membuat kita lalai, karena terlalu asik dengan euforia kelahiran dan kedatangan sesuatu yang baru tersebut. Kadang kita luput merenungkan eksistensi sesuatu tersebut. Sudahkah karunia tersebut mempunyai makna dan kebermanfaatan bagi lingkungan dan masyarakat luas.

Peristiwa berulangnya tang-gal kelahiran dan kedatangan sesuatu mempunyai istilah yang

beragam di masyarakat kita. Ada yang menyebutnya hari ulang tahun, peringatan Harlah (Hari Lahir), anniversary, dan dies natalis. Dalam Persyarikatan Muhammadiyah, istilah tersebut lebih populer dengan nama Milad. Seperti Milad 1 Abad Muhammadiyah, milad organisasi otonom ke sekian, milad Amal Usaha Muhammadiyah yang ke sekian, dan sebagainya.

Bagi SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, tahun 2013 merupakan tahun yang istimewa. Karena pada tahun ini, Sekolah Teladan Nasional ini merayakan Milad ke-50. Atau dalam istilah lain disebut Milad Emas atau Milad Setengah Abad. Bila dikonversi ke umur manusia, tentu 50 tahun adalah usia yang tak lagi muda. Tetapi, bila dilekatkan pada sebuah lembaga pendidikan, 50 tahun merupakan usia yang cukup matang dalam berkompetisi dengan perubahan yang ada di masyarakat.

Berbagai raihan prestasi atas nama lembaga, persembahan guru dan siswa terbaik telah begitu banyak terbukukan. Beragam kegiatan sosial juga cukup kerap dilaksanakan sebagai bentuk kepekaan dan kepedulian bagi masyarakat sekitar. Pun demikian dengan kunjungan silaturrahim dari para tamu magang dan studi banding tak terhitung lagi banyaknya. Dengan semua ini, tentu pihak sekolah tidak boleh merasa telah berbuat banyak, karena dalam konteks berbuat baik, kita harus selalu merasa kurang dan melihat yang lebih baik lagi agar tidak mudah berpuas diri.

Dari momentum milad setengah abad ini, kita perlu

merenungkan kembali hadits Rasulullah tentang insan yang bermanfaat. Khairun naas anfa’uhum lin naas, sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya. Atau dalam bahasa lain, sebaik-baik sekolah adalah sekolah yang bermanfaat masyarakat dan bagi sekolah lainnya. Dari sini kita akan melakukan introspeksi dan refleksi, apakah eksistensi sekolah ini sudah mencapai harapan kemanfaatan tersebut.

Demikian juga dengan Al-Qur’an Surat Al-‘Ashr ayat 1-4, patut juga kiranya menjadi pengingat. Bahwasanya seiring bergulirnya sang waktu, hendaknya usia yang telah dilewati telah termanfaatkan dengan sebaik-baiknya, dengan melakukan berbagai kegiatan bernilai dan bermanfaat bagi peserta didik, orang tua siswa, lingkungan dan masyarakat, bagi sekolah lainnya, serta bagi pegiat pendidikan di internal sekolah. Karena jika sebaliknya yang terjadi, maka Surat Al-‘Ashr telah menjadi cambuk keras bagi seluruh sivitas sekolah karena bukan keterbaikan yang kita perbuat dan peroleh, tetapi kerugian yang nyata. Selamat bermilad, semoga senantiasa mendapat bimbingan dari Allah SWT dan menebar kemanfaatan, sebagaimana tema besar yang diusung, yakni Berbagi untuk Memberi, dari Muhammadiyah untuk Bangsa.

MiladM. Syaikhul IslamPemred Arba’a Magazine,

Humas SD Muhammadiyah 4Pucang Surabaya

K U I S

KUPON KUIS Arba’a Edisi 39Nama : Kelas :

Cara mengikuti Kuis

Pilihlah kuis sesuai kelasmu.Jawablah pertanyaan dengan benar.Jawaban difoto copy dan ditempel Kupon Kuis Arba’a Magazine Ed. 39 (asli)Kirim jawaban ke redaksi Arba’a Magazine (Ust. Anang Pujimanto)Jawaban yang benar akan diundi untuk penentuan pemenang.6 pemenang akan mendapat hadiah menarik. Nama-nama pemenang diumumkan di Arba’ a Magazine Ed. 40. Bagi pemenang, hadiah dapat diambil di redaksi.

Arba’a Magazine 39 | Maret 2013 | 43

NAMA-NAMA PEMENANG KUISARBA’A MAGAZINE EDISI 38Kelas 1, 2, 3

Dearyl A. (2-E)1. Gatra Raihansyah (3-F)2. Akhmad Shobir (3-F)3.

Kelas 4, 5, 6Rifki Ishami (4-B)1. Jessica (4-F)2. Dalfa (4-F)3.

Kelas 4, 5, 6Carilah 8 perbedaan pada gambar 1 dan 2 dengan memberi lingkaran!

Mencari Perbedaan GambarKelas 1, 2, 3Carilah 6 perbedaan pada gambar 1 dan 2 dengan memberi lingkaran!

cita-citaku

44|Arba’a Magazine 39 | Maret 2013

FOTOGRAFER PROFESIONAL

Meski terkadang narsis, aku suka foto-foto diri.Tapi, aku juga suka

mengambil foto obyek apa saja. Ini adalah hobiku dari dulu. Karenanya, ketika besar nanti, aku ingin menjadi seorang fotografer

professional. Untuk mewujudkan cita-citaku ini, sekarang aku sudah

mempunyai beberapa kamera foto yang aku pakai terus untuk belajar. Aku

suka mengambil obyek foto apa saja. Manusia, binatang, pemandangan alam, dan peristiwa-peristiwa menarik.Tak lupa aku juga terusberdo’a agar Allah mengabulkan cita-citaku ini. Amiin. HanifahWahyu (4-F)

PAKAR SEJARAH ISLAMAku gemar sekali membaca

buku-buku sejarah, terutama sejarah Islam. Ternyata sejarah Islam di masa lampau telah menunjukkan betapa umat Islam memiliki peradaban dan berilmu

pengetahuan yang tinggi. Kelak jika besar nanti, aku ingin menjadi paka

rsejarah Islam. Aku ingin menjadi seorang professor sejarah Islam di universitas terkemuka di dunia. Dengan menjadi pakar sejarah Islam aku berharap dapat memelihara sejarah umat Islam. Sejak saat ini, aku akan terus giat membaca buku-buku sejarah, dan tak lupa terus membaca Al-Qur’an dan berdo’a. Akma Aufa Hamzi (3-F)

DOKTERYANG SUKA MENOLONG

Aku menggemari pelajaran sains. Alhamdulillah selama ini nilaiku untuk pelajaran tersebut selalu memuaskan. Jika aku besar nanti, aku ingin menjadi seorang dokter. Aku ingin dengan profesi tersebut dapat bermanfaat bagi orang lain. Dapat menolong siapapun yang membutuhkan, terutama mereka yang fakir dan miskin.Jika aku menjadi dokter kelak, aku akan menggratiskan biaya pengobatan orang yang tidak mampu. Mulai saat ini aku akan giat terus belajar dan tak lupa banyak berdo’a. Amiin. Raihan Fakhar Arifin (5-C)

PEMBALAP MOBILYANG TAAT AGAMA

Senang sekali setiap melihat balap mobil Formula 1 di televisi. Salah satu pembalap yang aku idolakan adalah Michael Schumacher. Aku sering membayangkan berada di lintasan balap ketika menontonnya. Sejak kecil aku juga gemar otomotif, terutama mobil balap. Di masa depan, ketika aku besar nanti, aku ingin menjadi pembalap Formula 1. Aku ingin mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia. Salah satu caranya aku harus menjadi pemenang di ajang balapan itu.Tapi, aku ingin berbeda dari pembalap lainnya. Meski sebagai seorang pembalap, aku ingin menjadi seorang pembalap muslim yang taat dan mempunyai pemahaman agama Islam yang baik. Do’akan ya teman-teman. Narendra Adha Putra Rayhan (5-C)

DOKTER ANAKYANG PENYAYANG

Beberapa kakak-kakakku berprofesi sebagai dokter. Dengan profesi itu, mereka dapat menolong orang yang sedang sakit. Terinspirasi dari kakak-kakakku, kelak jika aku besar, aku bercita-cita menjadi dokter. Karena aku sangat suka anak-anak, maka aku ingin jadi dokter anak.Mulai saat ini aku mulai banyak b e l a j a r pengetahuan-pengetahuan tentang kesehatan dengan membaca banyak buku, majalah, dan sumber informasi lainnya. Untuk mewujudkan cita-cita ini, nanti jika sudah besar, aku ingin kuliah di Fakultas Kedoteran. Do’akan aku berhasil ya teman-teman. Putri Fatima (3-F)

RESENSI

Arba’a Magazine 39 | Maret 2013 | 45

Cerita berawal dari seorang anak bernama Bilip Sahaya. Ia anak suku Dayak Benuaq berusia 10 tahun yang tinggal di pedalaman hutan Kalimantan. Ia punya

teman seekor bekatan bernama Usuk, seekor tarsius bernama Bulaai, dan Laiq seekor burung enggang gading. Di hutan itu mereka hidup bahagia, bermain bersama, dan mencari buah-buahan. Mereka berjanji akan menjaga kelestarian hutan.

Di sela-sela kehidupan mereka yang membahagiakan, rupanya ada pemburu yang gemar berburu binatang di hutan mereka. Bilip dan teman-temannya berusaha menggagalkan usaha pemburu tersebut, sampai akhirnya Bilip tertangkap. Teman-teman Bilip menolongnya dan memburu si pemburu tersebut. Oh, ternyata pemburu itu seorang direktur perusahaan kayu, yang anak-anak buahnya suka

Teman-teman, tahukah kalian apa arti “pencuri”? Betul, pencuri adalah orang yang mengambil milik orang lain tanpa izin. Selain berdosa, tentu

saja tindakan ini sangat merugikan. Lalu, apakah ada pencuri yang shalih? Ternyata ada! “Pencuri yang Alim” dalam buku ini contohnya. Lantas, apa alasannya menjadi pencuri? Cari tahu jawabannya di sini!

Selain kisah di atas, masih ada 32 kisah lain yang tak kalah seru. Teman-teman akan terbuai kisah-kisah yang menakjubkan, mendebarkan, mengharukan, juga membuat penasaran dalam buku ini, seperti: si sopak, si botak, dan si buta yang diuji dengan kekayaan, asal-muasal istilah “harta karun” yang kita kenal saat ini, menjadi haji mabrur tanpa

Mutiara Hikmah yang TerpendamJudul : Pencuri yang Alim, 33 Kisah Abadi untuk Anak Muslim Penulis : Tethy EzokanzoPenerbit : Kalil Peresensi: Rania Ghifara (5-C)

pergi ke Baitullah, para pemuda yang tertidur selama 300 tahun, perempuan jahat yang menjadi ahli surga, pohon yang berpindah tempat dan gunung yang menangis, pelajaran berharga yang didapatkan dari setan, dan arti unik di balik nama “Abu Hurairah”.

Dihiasi gambar berwarna-warni yang menarik dan lucu, kalian akan lebih bersemangat menyelesaikan setiap kisah di sini, baik dengan membacanya sendiri maupun minta dibacakan Ayah-Bunda atau guru. Setiap kisahnya menyimpan mutiara hikmah yang terpendam. Manfaatkan ayat Al-Qur’an dan hadits pada akhir tiap cerita untuk menambah pengetahuan agama kalian dengan cara yang mudah dan sangat menyenangkan!

Kisah Bilip dari KalimantanJudul : Bilip Sahaya Anak Pedalaman Kalimantan (Seri Anak-anak Nusantara) Penulis : Kitty dan Ray Penerbit : PT Gramedia Pustaka UtamaPeresensi : Ghea Sonja Imanda (5-C)

membabat hutan. Kelanjutannya? Ayo tebak….Sekilas, cerita dan gambar di buku ini bisaa-

bisaa saja. Tetapi ada bagian-bagian yang menarik yaitu penulis mencoba memasukkan nama-nama khas setempat. Di bagian belakang, ada bagian pengenalan tokoh. Di situ ada penjelasan yang membuat anak-anak bisa mengenal budaya Dayak, misalnya pada penjelasan tokoh Bilip Sahaya, dijelaskan bahwa motif naga pada pakaian Bilip dan motif burung enggang pada selendangnya berfungsi sebagai penolak bala. Sedangkan motif sulur pohon bermakna kesuburan. Penjelasan semacam cukup menarik, karena masih jarang buku (anak) yang mengangkat hal-hal tersebut.

Setelah membaca buku ini semoga ada banyak penulis yang membuat cerita anak yang menarik dengan mengangkat budaya Indonesia, sehingga anak-anak bisa lebih mengenal negerinya sendiri. Lagi pula, budaya Indonesia kan kaya sekali. Pasti banyak ide yang bisa diangkat.

Pagi itu, hari Rabu (10/10/2012), sekitar kawasan obyek wisata

bersejarah, Benteng Van Der Wijck, dipenuhi ribuan kepala sekolah dan guru sekolah Muhammadiyah dari seluruh Indonesia. Mereka datang untuk mengikuti serangkaian acara National Symposium bertajuk “Horizontalization and Schools Network”. Para peserta dengan antusias mengikuti acara yang digelar oleh SMP Muhammadiyah 1 Gombong dari pagi hingga sore, bahkan sebagian hingga malam hari. Acara yang dikemas sangat menarik dan santai itu menghadirkan narasumber praktisi dan pakar pendidikan, di antaranya Prof. Imam Robandi dari Ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah, Ustadz Isa Iskandar dari SMP Muhammadiyah GKB Gresik, Ustadz Mulyana dan Ustadz Sholihin dari SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, Ustadz Entis Sutisna dari International Student Exchange Surabaya, Ustadz Said Matondang dari SD Muhammadiyah 5 Limau Jakarta, Ustadzah Herijanti dari SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta, dan masih banyak

Arief Luqman El HakiemPemred Majalah Next-G SMP Muhammadiyah Gombong, Kebumen, Jawa Tengah

pegiat pendidikan ikut meramaikan acara yang sekaligus dijadikan momentum Launching Majalah Pendidikan Nasional Next-G “Cerdas dan Berkarakter” terbitan SMP Muhammadiyah 1 Gombong.

Di sela-sela acara, para peserta menyempatkan diri melihat-lihat dan berfoto di lingkungan Benteng Van Der Wicjk yang dibangun pada masa penjajahan Portugis. Benteng yang juga dikenal dengan sebutan Benteng Bata Merah ini menwarkan pemandangan yang eksotis dan bergaya Eropa klasik. Suasannya mirip kota-kota kecil di pinggiran Madrid, Spanyol. Alasan dipilihnya Benteng Van Der Wijck

PESONA BENTENG VAN DER WIJCK

sebagai tempat penyelenggaraan acara, selain faktor kenyamanan karena daerahnya yang sejuk, tersedia fasilitas kamar penginapan sekelas hotel berbintang juga untuk mengenalkan obyek wisata di wilayah Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Benteng Van Der Wijck pernah digunakan sebagai pusat pertahanan oleh tentara Portugis sebelum akhirnya dikuasai oleh Pemerintah Hindia Belanda. Pada masa menjelang kemerdekaan, benteng ini dijadikan sebagai pusat pendidikan militer tentara KNIL dimana mantan Presiden Soeharto bernah menimba ilmu.

Benteng Van Der Wijck

46|Arba’a Magazine 39 | Maret 2013

pelesir

Arba’a Magazine 39 | Maret 2013 | 47

pelesir

terletak kurang lebih satu kilometer ke arah utara Kota Gombong, Kebumen, Jawa Tengah. Berada dalam kompleks militer Dodik Secata Kodam IV Diponegoro.Selain menyuguhkan pemandangan pedesaan dengan latar belakang pegunungan dan persawahan yang asri, di kawasan Benteng Van Der Wijck juga telah dibangun wahana wisata air Water Pack, kolam renang, tempat bermain anak dan panggung hiburan. Bagi pengunjung yang ingin berkeliling dan melihat pemandangan sekitar dari atas benteng, disediakan kereta kelinci yang relnya berada di atas benteng. Sungguh tempat wisata yang lengkap dan layak dijadikan tujuan wisata keluarga dan sekolah. Karena selain menawarkan kenyamanan juga menambah wawasan sejarah dan ilmu pengetahuan.

Bagi para pengunjung yang ingin menikmati petualangan ekstrem juga tersedia fasilitas out bound dan halang rintang yang

langsung dipandu dan diawasi oleh Team Out Bound Dodik Secata Gombong. Lokasi Benteng Van Der Wijck terletak di pesisir selatan Jawa Tengah yang menggabungkan suasana pantai dan pegunungan. Mudah dijangkau dengan kendaraan darat seperti bus, kereta api atau kendaraan pribadi. Jika menggunakan pesawat harus melalui Bandara Adi Sucipto di Yogyakarta kemudian menempuh jalur darat sekitar dua jam perjalanan. Di sekitar Benteng Van Der Wijck juga terdapat obyek wisata yang tidak kalah menarik seperti Waduk Sempor yang hanya berjarak 5 kilometer juga obyek wisata Goa Jatijajar dan Goa Petruk ke arah selatan sekitar kilometer 10 dan obyek wisata Pantai Logending yang tidak kalah menarik.

Di sekitar benteng telah dibangun kios dan stan pedagang yang menawarkan aneka souvenir dan kuliner khas Kebumen. Pengunjung dapat menyalurkan hobi berbelanja dengan membawa

pulang kaos bergambar benteng Van Der Wijck, bros, gantungan kunci dan oleh-oleh jajanan yang istimewa. Untuk bersantai, pengunjung disediakan gazebo dan tempat istirahat yang sejuk dan nyaman sambil mendengarkan alunan live music dari panggung yang disediakan pengelola. Pada musim liburan sekolah dan libur nasional, Benteng Van Der Wijck ramai dipenuhi pengunjung yang datang baik dari masyarakat sekitar maupun luar daerah. Dengan tiket masuk seharga Rp 5.000,pengunjung dapat menikmati seluruh kenyamanan benteng dari pagi hingga sore hari. Bagi pengunjung yang akan menginap tersedia kamar dengan tarif mulai Rp 250.000hingga Rp 1 juta per malam. Selamat menikmati petualangan sejarah sambil melepas lelah di kawasan benteng Van Der Wijck Gombong, Kebumen, Jawa Tengah.

HakikatAsmaul Husna

AL-FATTÂH(MAHA PEMBUKA)

Al-Fattâh berarti Maha Pembuka segala kunci kebaikan atas seluruh hamba-Nya. Baik berupa iman, ilmu dan hidayah. Barang siapa dibukakan baginya kebaikan, maka tidak seorang pun

yang dapat menghalanginya. Demikian pula, barang siapa yang ditutup dan dikunci hatinya oleh Allah SWT, maka tidak seorangpun dapat membuka dan menunjukinya. Allah SWT berfirman: “Apa yang dibukakan Allah kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorang pun yang

dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah itu. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(QS Fâthir:2).

Syaikh Hâfizh al-Hakami rahimahullah berkata: “Al Fattâh, adalah Dzat Yang Membuka bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya, untuk memperoleh karunia - karunia-Nya yang luas sesuai yang diinginkan-Nya pula. Seseorang dibukakan kekayaan baginya. Sementara orang lainnya dibukakan kekuasaan. Dan orang satu lagi dibukakan ilmu dan hikmah. Demikianlah, karunia

Allah SWT diberikan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Allah SWT memiliki karunia yang besar.Allah SWT membuka sebagian dari hal yang ghaib bagi hamba-hamba yang dikehendaki-Nya dari kalangan rasul. Allah SWT berfirman: “Dan Allah sekali-kali tidak akan memperlihatka nkepada kamu hal-hal yang ghaib, akan tetapi Allah memilih siapa yang dikehendaki-Nya di antara rasul-

rasul-Nya.”(QS Ali ‘Imrân:179).

48|Arba’a Magazine 39 | Maret 2013

BagaimanaUnta Diciptakan?

Cakrawala sains

L i m a puluh lima derajat celcius adalah suhu yang panas membakar. Itulah cuaca panas di gurun pasir, daerah yang tampak tak bertepi dan terhampar luas hingga di kejauhan. Di sini terdapat badai pasir yang menelan apa saja yang dilaluinya, dan yang sangat mengganggu pernafasan. Padang pasir berarti kematian yang tak terelakkan bagi seseorang tanpa pelindung yang terperangkap di dalamnya. Hanya kendaraan yang secara khusus dibuat untuk tujuan ini saja yang dapat bertahan dalam kondisi gurun ini. Unta telah membantu manusia yang hidup di gurun pasir sepanjang sejarah, dan telah menjadi simbol bagi kehidupan di gurun pasir. Panas gurun pasir sungguh mematikan bagi makhluk lain. Selain sejumlah kecil serangga, reptil dan beberapa binatang kecil lainnya, tak ada binatang yang mampu hidup di sana. Unta adalah satu-satunya binatang besar yang dapat hidup di sana. Allah telah menciptakannya secara khusus untuk hidup di padang pasir, dan untuk melayani kehidupan manusia. Allah mengarahkan perhatian kita pada penciptaan unta dalam ayat berikut: Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana ia diciptakan. (QS Al-Ghaasyiyah:17)

Jika kita amati bagaimana unta diciptakan, kita akan menyaksikan bahwa setiap bagian terkecil darinya adalah keajaiban penciptaan. Yang sangat dibutuhkan pada kondisi panas membakar di gurun adalah minum, tapi sulit untuk menemukan air di sini. Menemukan sesuatu yang dapat dimakan di hamparan pasir tak bertepi juga tampak mustahil. Jadi, binatang

y a n g hidup di sini harus

mampu menahan lapar dan haus, dan unta telah diciptakan dengan kemampuan ini. Unta dapat bertahan hidup hingga delapan hari pada suhu lima puluh derajat tanpa makan atau minum. Ketika unta yang mampu berjalan tanpa minum dalam waktu lama ini menemukan sumber air, ia akan menyimpannya. Unta mampu meminum air sebanyak sepertiga berat badannya dalam waktu sepuluh menit. Ini berarti seratus tiga puluh liter dalam sekali minum; dan tempat penyimpanannya adalah punuk unta. Sekitar empat puluh kilogram lemak tersimpan di sini. Hal ini menjadikan unta mampu berjalan berhari-hari di gurun pasir tanpa makan apapun. Kebanyakan makanan di gurun pasir adalah kering dan berduri. Namun sistem pencernaan pada unta telah diciptakan sesuai dengan kondisi yang sulit ini. Gigi dan mulut binatang ini telah dirancang untuk memungkinkannya memakan duri tajam dengan mudah. Perutnya memiliki disain khusus tersendiri sehingga cukup kuat untuk mencerna hampir semua tumbuhan di gurun pasir. Angin gurun yang muncul tiba-tiba biasanya menjadi pertanda kedatangan badai pasir. Butiran pasir menyesakkan nafas dan membutakan mata. Tapi, Allah telah menciptakan sistem perlindungan khusus pada unta sehingga ia mampu bertahan terhadap kondisi sulit ini. Kelopak mata unta melindungi matanya dari dari debu dan butiran pasir. Namun, kelopak mata ini juga transparan atau tembus cahaya, sehingga unta tetap dapat melihat meskipun dengan mata tertutup. Bulu matanya yang panjang dan tebal khusus diciptakan untuk mencegah masuknya debu ke dalam mata. Terdapat pula disain khusus pada hidung unta. Ketika

badai pasir menerpa, ia

menutup hidungnya dengan penutup khusus. Salah satu bahaya terbesar bagi kendaraan yang berjalan di gurun pasir adalah terperosok ke dalam pasir. Tapi ini tidak terjadi pada unta, sekalipun ia membawa muatan seberat ratusan kilogram, karena kakinya diciptakan khusus untuk berjalan di atas pasir. Telapak kaki yang lebar menahannya dari tenggelam ke dalam pasir, dan berfungsi seperti pada sepatu salju. Kaki yang panjang menjauhkan tubuhnya dari permukaan pasir yang panas membakar di bawahnya. Tubuh unta tertutupi oleh rambut lebat dan tebal. Ini melindunginya dari sengatan sinar matahari dan suhu padang pasir yang dingin membeku setelah matahari terbenam. Beberapa bagian tubuhnya tertutupi sejumlah lapisan kulit pelindung yang tebal. Lapisan-lapisan tebal ini ditempatkan di bagian-bagian tertentu yang bersentuhan dengan permukaan tanah saat ia duduk di pasir yang amat panas. Ini mencegah kulit unta agar tidak terbakar.

Marilah kita renungkan semua ciri unta yang telah kita saksikan. Sistem khusus yang memungkinkannya menahan haus, punuk yang memungkinkannya bepergian tanpa makan, struktur kaki yang menahannya dari tenggelam ke dalam pasir, kelopak mata yang tembus cahaya, bulu mata yang melindungi matanya dari pasir, hidung yang dilengkapi disain khusus anti badai pasir, struktur mulut, bibir dan gigi yang memungkinkannya memakan duri dan tumbuhan gurun pasir, sistem pencernaan yang dapat mencerna hampir semua benda apapun, lapisan tebal khusus yang melindungi kulitnya dari pasir panas membakar, serta rambut permukaan kulit yang khusus dirancang untuk melindunginya dari panas dan dingin. Subhaanallah.

Dikutip dari: //id.harunyahya.com/

Arba’a Magazine 39 | Maret 2013 | 49

outdoor activity

50|Arba’a Magazine 39 | Maret 2013

Sekitar 240 siswa kelas 4 dan 5 SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya menggelar aksi

keprihatinan atas melonjaknya harga bawang dengan cara menanam bawang putih dan bawang merah di sekolah, Senin (18/3/2013).

Dengan aksi tanam itu mereka berharap memiliki tanaman bawang putih sendiri, sehingga mereka tidak perlu membelinya ke pasar “Siswa-siswa ini prihatin, di Indonesia sebagai negara agraris ternyata cukup sulit untuk membeli bahan rempah penyedap rasa seperti bawang putih,” kata Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang, Ustadz M. Sholihin.

Dalam aksi itu, pihaknya juga mengajak semua lapisan masyarakat agar lebih kreatif untuk menanam sendiri rempah-rempah, agar tidak selalu menggantungkan produk impor dari negara lain. “Masyarakat harusnya bisa lebih kreatif dan inovatif menanam sendiri rempah-rempah untuk kebutuhan dapur rumah tangganya,” tambah Ustadz Sholihin.

Para siswa tampak antusias

mengikuti aksi simpatik yang berlangsung kurang lebih satu jam itu. Aurelia Rahma (4-A) mengaku senang ikut ambil bagian dalam aksi tersebut. “Melalui aksi ini, saya berharap harga bawang segera normal kembali,” ujarnya. Sedangkan, Rayhan Alief, peserta lainnyajuga bersemangat mengikuti aksi di halaman sekolah iitu dengan semangat meski di bawah terik matahari. “Aku bangga bisa ikut dalam aksi peduli ini,” kata Rayhan.

Pihak sekolah juga berharap bisa merangsang kepekaan sosial siswa-siswanya atas isu kemasyarakatan yang berkembang akhir-akhir ini. Selain menanam benih bawang putih, para siswa juga mengelar spanduk dan poster yang berisi tulisan keprihatinan dan ajakan untuk menanam bawang putih sendiri.

Aksi PeduliHarga Bawang

Seperti diberitakan, harga bawang putih di pasaran terus malambung tinggi hingga menyentuh harga Rp 65.000 per kilogram. Sementara saat itu di Terminal Petikemas Surabaya, terdapat ratusan peti kemas berisi produk impor bawang putih yang tidak dapat didistribusikan akibat regulasi impor. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyebut, para importir sengaja melakukan kartel atas produk bawang putih.

Arba’a Magazine 39 | Maret 2013 | 51

Dalam rangka mengajak siswa sejak dini untuk berani mengatakan tidak pada tindak korupsi, Rabu (13/3/2013) puluhan siswa Sekolah Dasar

(SD) Muhammadiyah 4 Surabaya diajak mendatangi kantor Pengadilan Tindak Korupsi (Tipikor) di Surabaya.

Kedatangan para sisiwa langsung diterima beberapa pejabat PN Tipikor di Surabaya, di antaranya Dr. H. Gazalba Shaleh MA. Syarifuddin Zahri SH, MH; Ahmad SH, dan Sangadi SH. Sejumlah 30 siswa SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya tersebut diajak berkeliling melihat beberapa ruang sidang.

“Ada beberapa ruang sidang di Pengadilan Tipikor ini. Fungsinya adalah untuk melakukan persidangan, seperti pada pengadilan-pengadilan negeri lainnya. Di ruang sidang ini, ada tempat duduk para Hakim, tempat duduk pembela hokum, terdakwa, panitera, dan pengunjung,” kata Hakim Syarifudin pada para siswa.

Setelah secara singkat menjelaskan bagaimana ruang sidang di PN Tipikor dipergunakan untuk melakukan sidang-sidang perkara korupsi, Hakim Syarifuddin memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba masing-masing tempat hakim, kursi pembela hukum, panitera, dan kursi pesakitan terdakwa. “Tapi kalian jangan sekali-kali duduk di kursi terdakwa

Dukung Hakim TipikorBerantas Korupsi

ini ya,” gurau Hakim Syarifudin.Setelah para siswa mendengarkan pemaparan

materi dari Hakim Gazalba Shaleh, para siswa yang didampingi Ustadz Edy Susanto, wakil kepala sekolah, dan Ustadz M. Syaikhul Islam, Kaur Humas, melakukan simulasi persidangan. Beberapa siswa langsung menempati tempat-tempat persidangan. Alandra (5-B) salah satu siswa berperan sebagai hakim ketua. “Apakah saudara terdakwa sehat?”, tanya Alandra kepada Ridho (4-B) yang berperan sebagai terdakwa di kursi pesakitan.

Sebelum para siswa meninggalkan kantor Pengadilan Tipikor di kawasan Juanda itu, mereka membacakan petisi dukungan kepada para hakim agar tetap konsisten berjuang mengadili para koruptor di Indonesia.

Sementara itu, ditemui disela-sela kegiatan Ustadz Edy Susanto mengatakan bahwa kegiatan kali ini memang untuk mengajak siswa, mengenali sekaligus untuk menolak keras tindak korupsi dalam bentuk apapun.

“Kami berharap di masa depan anak-anak ini menjadi kader antikorupsi dan berani mengatakan tidak terhadap tindak korupsi. Kami sengaja membawa mereka ke PN Tipikor agar mereka sejak dini mengenal dan memahami bahwa korupsi dalam berbagai bentuknya sangat merugikan masyarakat,” jelasnya.

outdoor activity

1. Hyper-SUB

Dirancang oleh Marion HSPD. Powered by twin 440 hp diesel kapal untuk total output 880 hp, Hyper-Sub memiliki kecepatan permukaan maksimum 40 knot dan jarak permukaan maksimum 500 mil. Dalam mode penyelaman Hyper-Sub dapat terjun hingga 250 kaki, dan menawarkan dukungan pusar SCUBA.

2. Yellow Submarine Ini merupakan kapal selam personal, hanya terdapat 2

tempat duduk di dalamnya. Daya selamnya mencapai 1000 kaki dan oksigennya bertahan 6 jam. Kapal selam ini dilengkapi 120 volt dan 24 volt baterai bank, dua 3 pendorong tenaga kuda, dua 3 pendorong tenaga kuda vertikal, empat lampu halogen eksternal, radio komunikasi VHF, dan GPS.

3. EGO Compact Semi Submarine

Secara teknis ini bukan kapal selam, tapi tidak bisa juga dikatakan kapal bisaa karena setengah bagian kapalnya tenggelam, hal ini dibuat untuk mengurangi faktor risiko perjalanan bawah air, dan membuatnya sangat mudah untuk mengontrol. Pandangan yang jelas memberikan pengguna pandangan hebat dari air kehidupan, cocok untuk mereka yang ingin melihat ikan dari dekat tanpa menjadi basah.

4. Seabreacher X D i s e b u t

Seabreacher X, hiu air ini berbentuk kapal selam yang luar bisaa m e m b a n g g a k a n “ m e s i n supercharged 260 hp, mendorong kapal ke kecepatan tertinggi 50 mph di permukaan dan 25 mph di bawah air.”

Sumber: http://sunardi100170133.

blogspot.com

4 Kapal SelamTercanggih di DuniaSahabat semua, pada rubrik teknologi kali ini, kita akan melihat 4 kapal selam tercanggih di dunia. Umumnya kapal-kapal canggih itu digunakan sebagai perangkat perang, pengamanan wilayah kelautan suatu negara, sampai wisata bawah laut.

teknologi

52|Arba’a Magazine 39 | Maret 2013

Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.Itulah peribahasa yang tepat menggambarkan

sosok satu ini. Menjadi dokter adalah cita-citanya di masa kecil. Namun, takdir menentukan lain. Justru saat ini dia harus mengikuti jejak profesi yang telah digeluti ayahnya, yakni menjadi notaris.Dia adalah Dhita –panggilan akrab Pramudita Kartikasari- alumni SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya tahun 1998 lalu.

Perempuan kelahiran Surabaya, 1 Juli 1987 ini merupakan putrid kedua dari pasangan Bambang Heru Djuwito dan Denny Ekawardani. Bersama dengan kakak perempuannya, Novita Kartikasari, Dhita melewati masa kecil hingga dewasanya di Kota Pahlawan. Masa-masa bersama keluarga merupakan momentum terindah baginya, karena hubungan sesame anggota kelurga begitu dekat dan hangat.

Ketika berbincang dengan Arba’a Magazine, Dhita mengaku masih memiliki ingatan yang baik tentang masa kecilnya, terutama ketika masa belajar di bangku SD. Menurutnya, dapat belajar di Sekolah Teladan Nasional itu merupakan

Pramudita Kartikasari, SH, M.Kn.

IkutiProfesi Ayah

anugerah yang patut disyukuri. Dia mengaku mendapatkan banyak sekali nilai-nilai pendidikan, pembentukan karakter, serta pengetahuan dan cara mempraktikkan ajaran-ajaran agama dengan baik. Bekal

pendidikan dan pengetahuan agama di masa kecil telah menjadikannya pribadi yang disiplin dan tangguh.

Setamat dari SD, perempuan yang doyan Chinese Food ini melanjutkan studinya ke SMP Muhammadiyah 5 Surabaya, kemudian ke SMU Trimurti Surabaya.Fakultas Hukum Unair Surabaya menjadi pilihannya semasa kuliah. Karena ketertarikannya pada bidang kenotariatan, Dhita pun memutuskan untuk melanjutkan studi pascasarjananya ke Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Unair Surabaya. Pada 2012 lalu, perempuan yang hobi menyanyi ini berhasil menyelasaikan studinya dan meraih gelar Magister Kenotariatan dari almamaternya.

Sebagai tempat untuk mengaplikasikan kompetensi yang dimilikinya, Dhita sejak tahun 2010 lalu bekerja sebagai staf Notaris Bambang Heru Djuwito, SH, MH yang tak lain adalah kantor ayahnya sendiri. Hingga saat ini, Dhita masih melakukan pemagangan untuk mendapatkan sertifikat profesi sebagai notaris. Di masa depan, ia membulatkan tekad untuk menggeluti profesi sebagai notaris.

Dhita menikah dengan Adhi Merdhiansyah pada 2012 lalu. Saat ini pasangan bahagia itu masih menunggu di karuniai momongan. Sebagai seorang muslimah, Dhita ingin menjadi istri yang shalihah dan ibu yang bisa menjadi contoh yang baik bagi anak-anaknya kelak.“ Semogasayajugamenjadipribadi yang bermanfaatbagi agama, bangsadannegara,” ujarnya.

Sebagai alumni sekolah Muhammadiyah, Dhita juga menyimpan keinginan suatu saat dapat aktif dan berjuang melalui Persyarikatan Muhammadiyah. Perempuan yang mengaku semasa SD mengidolakan Pak Mulyana dan Bu Dewi Triana tersebut juga menyimpan harapan terhadap almamaternya. “Saya ikut bangga dengan perkembangan dan prestasi di sekolah ini. Semoga kedepan semakin banyak lagi kegiatan-kegiatan positif yang bermanfaat bagi para siswa, terutama dalam pembinaan agama,” katanya.

Di akhir perbincangan dengan Arba’a Magazine, Dhita menitipkan pesan kepada adik-adiknya di SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya agar tetap giat belajar dan tekun beribadah. “Tetap semangat belajar dan berusahalah meraih cita-citamu setinggi langit,” imbuh perempuan yang memiliki motto hidup “meraih sukses dengan menjadi kreatif” tersebut.

Arba’a Magazine 39 | Maret 2013 | 53

A L UM N I

sahabat asuh

54|Arba’a Magazine 39 | Maret 2013

Saldo edisi ke-38 Rp 1.326.200,-Saldo edisi ke-39 Rp 603.000,-Jumlah total Rp 1.929.200,- (Satu juta sembilan ratus dua puluh sembilan ribu dua ratus rupiah)

Kami mengucapkan jazaakumullah khoiron katsiiron kepada seluruh donatur yang turut serta mendukung program ini. Semoga amal yang telah diberikan diterima dan mendapatkan balasan terbaik dari Allah SWT. Amiin.

Bagi pembaca yang ingin bergabung, kami selalu menunggu partisipasinya. Bantuan dapat langsung diserahkan ke redaksi Arba’a Magazine.

Segala puji dan syukur hanyalah untuk Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan taufik-Nya, hingga pada edisi ke-39 ini, kami dapat terus mengumpulkan pundi-pundi amal para donatur

melalui program sosial Sahabat Asuh Arba’a Magazine. Dengan ini kami sampaikan, bahwa jumlah donatur Sahabat Asuh pada setiap edisinya mengalami peningkatan secara kuantitas, baik jumlah donatur maupun jumlah nominal yang diberikan. Mudah-mudahan tren positif ini akan terus meningkat di masa mendatang. Bantuan dari pembaca pada edisi ke-38 sebesar Rp 1.000.000 telah kami salurkan kepada 5 sahabat asuh dari SD Muhammadiyah 11 Krembangan yang kebetulan juga anak asuh binaan PD Pemuda Muhammadiyah Kota Surabaya.

Donasi dari pembaca sebesar Rp 400.000 juga kami sampaikan kepada sahabat Izza Hanafi siswa kelas 2MI

Terus Berbagi untuk Sahabat

Muhammadiyah 13 Sepat, Sukosewu, Bojonegoro, Rp 400.000 kepada sahabat Ziaul Haq Akmal Azhar siswa kelas 4 SD Negeri 2 Medaeng, Waru, Sido’arjo, dan Rp 300.000 kepada sahabat Roudhotul Kamelia siswa kelas 6 SD Negeri Manyar 3 Surabaya. Pada edisi ke-39 ini, sejumlah donatur telah menyumbangkan bantuannya. Berikut nama-namanya:

NO NAMA KLS DONASI

1 ABDIEL N.S II-G Rp10,000 2 BERTRAM II-G Rp10,000 3 AZMIYATUL ALIYAH II-G Rp 5,000 4 LUTFI HIDAYAH II-B Rp10,000 5 AMELIA FAUZIYAH II-B Rp10,000 6 M. ZUFAR II-D Rp10,000 7 AMIRUDDIN II-B Rp 5,000 8 NABIL NAJMUDDIN II-G Rp 5,000 9 NAUFAL EMERY II-G Rp10,000 10 M. ABYANSYAH II-G Rp 5,000 11 FILDZAH RAHMANIA II-E Rp10,000 12 RAIHAN AZZAM II-G Rp 5,000 13 M. RAIHAN FAHREZI II-G Rp 5,000 14 M.I.M. ALFARISY II-G Rp 5,000 15 FACHRI RAHMAN II-E Rp10,000 16 GHANIYA FATIRA III-D Rp10,000 17 KHANZA AQUILLA II-B Rp20,000 18 AULIA DEVINA III-E Rp20,000 19 AISYAH PUTRI III-D Rp 8,000 20 AYUNDA RIZQI III-B Rp20,000 21 AKMA AUFA III-F Rp20,000 22 GATRA RAIHANSYAH III-F Rp10,000 23 ADLINA RAISSA III-D Rp 5,000 24 AISYAH DEFINA III-E Rp50,000 25 LISA’YIHA R. III-B Rp10,000 26 LAZUARDI GHALY III-D Rp20,000

NO NAMA KLS DONASI

27 REYHAN DARMAWAN III-F Rp 20,000 28 DAFFA RAMADHANI III-C Rp 20,000 29 ALVIN ERVANDI III-D Rp 5,000 30 KHOIRUN NI’MAH III-B Rp 10,000 31 AISYAH PUTRI III-B Rp 10,000 32 FERDI ARDITYA II-E Rp 10,000 33 M. NORMANSYAH II-F Rp 20,000 34 AQILLAH PUTRI II-B Rp 20,000 35 AFFEL ALLARIC II-C Rp 10,000 36 ALVITO II-F Rp 20,000 37 JASMINE LAILA II-E Rp 5,000 38 JASMINE KHANSA II-C Rp 10,000 39 M. SAFIR A. II-B Rp 10,000 40 S.S.D. NASYA PUTRI II-C Rp 5,000 41 IDZWAR ALDEBARAN II-C Rp 5,000 42 M. NAUFAL ERWIN II-C Rp 5,000 43 M. KEMAL HARIS II-D Rp 5,000 44 RIZKI ILHAM II-C Rp 5,000 45 JUNIZAR II-D Rp10,000 46 GERALDHI F II-C Rp 5,000 47 INAS MUTIARA II-B Rp25,000 48 AZZAHRA NABILA II-C Rp5,000 49 ALYA GITA III-E Rp5,000 50 KAYANA ARDHEA II-B Rp50,000

TOTAL Rp603,000

Arba’a Magazine 39 | Maret 2013 | 55

arabic-english corner

56|Arba’a Magazine 39 | Maret 2013

PROFIL WALI MURID

Ramah dan bersahaja, itulah kesan pertama ketika majalah ini menemuinya di kantor Ikwam

SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya di lantai 3 TMB. Beliau adalah Dr. drg. Setya Haksama, M.Kes., ketua Ikwam (Komite Sekolah) periode 2012-2014. Karena amanah barunya, sosok kelahiran 14 September 1965 tersebut harus sering meluangkan waktu nyambangi sekolah.

Pak Hasama, demikian panggilan akrabnya, terbilang pria yang supersibuk. Dokter gigi alumnus FKG Unair tersebut saat ini berdinas sebagai Sekretaris Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan (AKK) FKM Unair, Koordinator Penjaminan Mutu Unair, dan Sekretaris Pusat Studi Jaminan Sosial LPPM Unair. Selain itu, pria berkacamata tersebut juga menjabat sebagai Ketua Organisasi Kepemudaan dan Otomotif AMX Clan, yakni klub prestasi di bidang otomotif di bawah naungan IMI provinsi Jawa Timur sejak 2003 hingga sekarang. Kesibukan lainnya pria penghobi travelling tersebut adalah sebagai konsultan manajemen di beberapa instansi pemerintahan, baik provinsi maupun kota/kabupaten di Indonesia.

Setamat dari SMAN 2, pria yang doyan makan Soto Madura itu melanjutkan ke FKG Unair. Setamat kuliah, beliau mengabdi di Puskesmas Ngantang Kabupaten Malang selama 2 tahun, kemudian diangkat sebagai staf pengajar di almamaternya pada 1996. Pendidikan magister ditempuh pada Program Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Unair dan melanjutkan program doktoral pada FKM UI Konsentrasi Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Mutu Pelayanan Kesehatan. Beberapa kegiatan sejenis short course di luar negeri juga pernah dijalani, di antaranya, Pendidikan Peningkatan Mutu Kesehatan di Tulin University, New Orleans, Amerika Serikat, dan

Dr. drg. Setya Haksama, M.Kes.

NAHKODA BARU IKWAM

District Health Management Course di Philipina.

Perkenalannya dengan drg. Mardiana Hermawanti, Sp.Kg. pada suatu acara di Malang berlanjut ke jenjang pernikahan pada pertengahan 1992. Dari pernikahan itu mereka dikaruniai tiga orang anak, yakni Syadza Szahrah Shedyta (20), Syahrania Naura Shedysni (16), dan Syahprevi Rayyan Zeinsar (9). Putra ketiganya saat ini duduk di kelas 3-A Sekolah Teladan Nasional ini.

Bagi Pak Haksama, keluarga merupakan karunia sekaligus amanah. Karenanya di tengah kesibukannya dalam sepekan, beliau tetap menyempatkan waktu bersama keluarga. Salah satu momentum paling berkesan adalah saat makan malam bersama keluarga. “Pada saat itu semua kumpul, dan kadang saling bertukar pikiran,” terangnya. Menurutnya, peran orangtua sangat penting dalam mengawal perkembangan buah hati karena dari keluargalah pendidikan karakter pertama diterima setiap anak.

Menurut pria penghobi otomotif itu, pendidikan terbaik bagi anak-anaknya merupakan hal yang sangat penting. Karenanya beliau berusaha mencari sekolah terbaik yang dapat mendidik anak-anaknya menjadi generasi yang berakhlakul karimah, cerdas, dan berkarakter. “Itu salah satu alasan mengapa saya menyekolahkan putri saya di SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya,” tutur Pak Haksama yang mengaku kurang sependapat dengan konsep sekolah full day school karena memangkas waktu sosialisasi anak dengan lingkungannya.

Bagi Pak Haksama, menyekolahkan putra-putrinya di Sekolah Teladan Nasional ini adalah pilihan yang tepat. Dalam pantauannya, sang buah hati mengalami banyak

perkembangan positif meski sekarang baru duduk di kelas 3. “Pembelajaran akademik di sekolah sangat baik, demikian juga pembinaan akhlak siswa,” kesannya. Menurutnya, sekolah juga berhasil memfasilitasi perkembangan potensi siswa melalui kegiatan ekstrakurikulernya yang sangat beragam. Demikian pula keakraban yang dibangun para guru dengan para siswa dan orang tua telah menjadi kesan tersendiri baginya.

Sebagai ketua Ikwam, beliau bertekad dengan pengurus lainnya akan mendukung program-program pengembangan sekolah, baik dari segi fisik maupun SDM. “Ikwam ibarat sayap sekolah yang akan terus bersinergi memajukan lembaga yang kita cintai ini,” tekadnya penuh semangat. Beberapa program pengembangan yang sudah disiapkan di antaranya meningkatkan SDM guru karyawan melalui kegiatan short course dan seminar, serta pembenahan beberapa fasilitas belajar siswa seperti perpustakaan yang representatif dan alat bantu pembelajaran lainnya. “Saya berharap agar budaya membaca menjadi habitus seluruh sivitas sekolah. Begitu juga dengan aplikasi berbahasa asing, terutama bahasa Inggris,” tambahnya.

Arba’a Magazine 39 | Maret 2013 | 57

SAHABAT baru

Assalamu’alaikum …Haloo sahabat semua, semoga kalian selalu dalam lindungan Allah SWT.Perkenalkan nama aku Adlina Raissa Kumala, bisaa dipanggil Raissa. Alhamdulillah usiaku sekarang 10 tahun, tepatnya aku lahir di Surabaya, 30 Oktober 2003. Nama papaku Nasrul Amri Latif dan nama mamaku Rochmah Purnawati. Kami tinggal di jalan Manggis Tengah 4/35.Sebelum bergabung di sekolah ini, aku bersekolah di SD YPS Singkole, Soroako, Kabupaten Nuha, Sulawesi Selatan.Lumayan jauh yaa… Bersyukur di Surabaya aku diterima di sekolah keren ini. Di sekolah ini aku merasa senang, karena dibimbing guru-guru yang baik dan dekat dengan siswa. Teman-temanku juga banyak, sehingga aku semakin kerasan dan nyaman.Aku hobi bersepeda dan bermain bulutangkis. Do’akan aku yaa, semoga kalau sudah besar nanti aku menjadi dokter dan atlet bulutangkis nasional. Untuk komunikasi, kalian bisa menghubungiku melalui fb: Adlina Raissa Kumala. Aku berpesan buat sahabat semua agar ketika belajar di sekolah lebih sungguh-sungguh lagi, menghormati guru, dan tentunya berbakti kepada kedua orang tua kita. Sampai ketemu yaa… Wassalamu’alaikum.

Sahabat Baru dari Sydney,Sulawesi Selatan, dan Jakarta

Assalamu’alaikum …Teman-temanku yang

baik, apa kabar semuanya? Semoga

kabar kalian baik-baik selalu… T e m a n - t e m a n , p e r k e n a l k a n namaku Ilham Hidayat, bisaa

dipanggil Ilham. Aku asli arek Surabaya

lho… aku lahir di Kota ini pada 10 November

2004. Tetapi, karena mengikuti orang tua, sebelum

sekolah di sini aku sempat belajar di Kenta Road Public School, Sydney, Australia.

Nama papaku Iman Prihandono, dan mamaku Iyen Suhesti. Kami sekeluarga sekarang tinggal di jalan Oro-oro I no. 11. Bagi kalian yang ingin bersilaturrahim kerumah, silakan dating saja, aku pasti senang. Sejak kecil, aku gemar bermain bola dan bersepeda. Suatu saat nanti aku berharap akan menjadi pemain bola yang profesional.

Ohya, teman-teman, aku senang dapat belajar di sekolah favorit ini. Menurutku, guru-guru di sini baik dan akrab dengan siswanya. Aku juga merasa nyaman karena mempunyai banyak teman yang baik di sekolah ini. Bagi semua, mari kita jaga selalu persahabatan kita, and don’t forget study hard always…

Wassalamu’alaikum.

Assalamu’alaikum …Hai teman-teman, perkenalkan namaku Listya Wardhani Chadarusman. Kalian bisa

memanggilku Tya. Aku lahir di Jakarta, 25 Juni 2003. Sebelumnya aku bersekolah di SDI Al-Azhar 2 Pasar Minggu, Jakarta. Nama Ayahku Nanang Chadarusman, dan nama Bundaku Yunita Noor Azizah Tjondronegoro. Aku punya seorang adik, namanya Gatra Rayhansyah Chadarusman. Kebetulan adikku satu-satunya ini juga sekolah di SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya. Di Kota Surabaya, aku tinggal di jalan Sidosermo Indah III no. 22. Untuk silaturrahim, kalian bisa menghubungiku melalui fb: Listya Wardhani, atau twitter: @ListyaWardhani C.

Dari dulu aku hobi banget belajar dan bermain. Nanti jika sudah besar aku bercita-cita menjadi dokter.

Aku senang dapat bersekolah di Sekolah Teladan Nasional ini karena bisa beradaptasi dengan cepat dan sekarang sudah mempunyai teman yang banyak. Selain itu, berbagai kegiatan yang bagus di sekolah ini membuatku semakin senang dan nyaman. Buat teman-temanku, jangan lupa belajar yang giat dan beribadah yang tekun yaa… sampai jumpa. Wassalamu’alaikum.