salam redaksi daftar isi · daftar isi 2 salam redaksi berisi tentang gambaran umum yang...

14

Upload: others

Post on 04-Feb-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • page 4

    page 8

    page 18 page 14

    page 23

    Pembaca yang budiman... tidak terasa, kita sudah menutup tahun 2019 dan membuka buku lem-baran baru ditahun 2020. Tahun 2019 yang telah kita tinggalkan menjadi moment penting untuk kita refleksikan sebagai referensi untuk menentukan langkah strategis ke depan, jangan sampai dari tahun ke tahun kita hanya melakukan rutinitas tanpa meninggalkan jejak prestasi yang berkualitas.

    Wajah perubahan, yang sering menakutkan karena dibayang-banyangi resiko yang akan kita terima, akan menjadikan kita kerdil dan ragu untuk melangkah jika komitmen kita tak setangguh batu karang yang selalu siap dihempas ombak. Namun, bila tekat kita sudah bulat, maka harapan dan kesempatan tak akan pernah kita biarkan berlalu begitu saja tanpa kita ukir dengan untaian prestasi yang membanggakan. Oleh karenanya, moment pilkada serentak tahun 2020 akan kami sambut dengan kometmen mewujudkan pilkada yang bersih, adil dan menghasilkan pemimpin harapan masyarakat Sidoarjo.

    Secara garis besar Bawaslu memiliki dua tugas pokok yaitu pengawasan dan penegakkan hukum pemilu. Dua tugas tersebut sudah siap dijalankan oleh Bawaslu Sidoarjo dengan penuh tang-gung jawab dan integritas. Kesiapan Bawaslu dalam menjalankan dua tugas tersebut dapat diukur dari beberapa hal yang sudah dijalankan, diantaranya adalah NPHD yang sudah disepakati dan bahkan sudah masuk ke rekening Bawaslu, Pengawas adhock yang sudah terbentuk berikut kes-ekretaritannya, pengawasan tahapan-tahapan pilkada yang sudah dilajalankan, dan penanganan

    pelanggaran netralitas ASN yang sudah direkomen-dasikan ke Komisi ASN. Jejak kinerja Bawaslu terse-but masih di awal tahapan-tahapan pilkada, ke depan masih banyak tahapan yang jauh lebih menantang dan membutuhkan komitmen kuat dari Bawaslu dan jajarannya. oleh karenanya tidak ada alas an bagi Bawaslu untuk tidak menyambut pilkada tahun 2020 dengan penuh tanggung jawab dan profesionalisme yang kuat.

    Dalam hal memutret kerja-kerja pengawasan dan penegakan hukum pemilu, maka bawaslu akan menerbitkan Buletin yang Insa Allah akan terbit setiap tiga bulan sekali. Buletin ini akan menjadi TOA bagi kerja-kerja Bawaslu dalam melakukan penga-wasan dan penegakan hukum pemilu selama proses pilkada berjalan. Oleh karenanya ayo ikuti terus ber-bagai informasi yang akan disajikan Bawaslu melalui beletin.

    Dalam bulletin ini tidak hanya informasi yang bersifat berita saja tetapi tulisan-tulisan ilmiyah juga akan mewarnai bulletin ini melalui rubric Opini yang ditulis oleh orang-orang yang berkompeten dibidangnya.

    Akhirnya kami memohon dukungan do’a kepada para pembaca agar bulletin ini tetap eksis dalam memberikan informasi-informasi kepemiluan serta dapat memberi pencerahan bagi semuanya. Selamat membaca !

    Penulis : Jamil, S.H., M.H.

    Daftar Isi2 SALAM REDAKSIBerisi tentang gambaran umum yang menjelaskan tentang isi Buetin Bawaslu Kabupaten Sidoarjo

    Edisi I Tahun 2020

    4 CANCUT TALIWONDO Awasi PILKADA 2020Berisi tentang Pembahasan Pengantar dari Isi Buletin

    8 Inisiasi Desa Pengawasan PEMILU/PEMILIHANBerisi Tentang Laporan Utama

    12 BELA NEGARA Warnai Pelantikan Panwas KecamatanBerisi Tentang Laporan Utama

    14 Bawaslu Sidoarjo teruskan dugaan Pelanggaran Netralitas ASN Ke Komisi Aparatul Sipil Negara (KASN)Berisi Tentang Laporan Utama

    18 Pengawasan Pembentukan Badan Ad-Hock Panitia Pemilihan Kecamatan Kabupaten SidoarjoBerisi Tentang Laporan Utama

    20 Bawaslu Sidoarjo Paparkan Persiapan PILKADA Pada Kunker Komisi II DPR RIBerisi Tentang Laporan Utama

    22 LORONG OPNI- OMNIBUSLAW UU PILKADA Bersisi Tentang Kajian/Tulisan OPINI

    24 INFOGRAFIS & Galeri BawasluBerisi tentang Informasi secara Grafis terkait Pengawasan Bawaslu Sidoarjo

    26 Kata Penutup

    SALAM REDAKSI SALAM REDAKSI DEWAN PENGARAH

    Haidar MunjidDrs. Mohammad Rasul

    Jamil, SH., M.HAgung Nugraha, SH

    Feri Kuswanto, S.Pdi., M.Pdi

    PENANGGUNG JAWAB

    Feri Kuswanto, S.Pdi., M.Pdi

    PIMPINAN REDAKSI

    Jamil, SH., M.H

    REDAKTUR

    MarionoM Najib

    Zaimil FananiM Kholid Muhaimin

    Imam HambaliMuh Zakaria Dimas Pratama

    EDITOR & LAYOUTER

    Muh Zakaria Dimas Pratama

    SEKRETARIAT

    Moh Nuh, S.Sos., M.SiSigit Arifiyanto

    M A R C H 2 0 11 U N I V E R S A L M A G A Z I N E 3

  • CANCUTTALIWONDOAwasi PILKADA 2020 Penulis : Humas Bawaslu Sidoarjo

    Berasal dari PewayanganFrasa Cancut taliwondo merupakan filosofi Jawa yang memiliki arti bersegera berangkat menger-jakan tugas. semangat bekerja dan jangan meny-erah oleh tantangan apa pun. cancut berarti meny-ingsingkan lengan baju, tali diartikan sebagai ikatan, dan wondo berarti usaha untuk melepas-kan. Filosofi ini sering digunakan untuk memompa semangat para pejuang agar memiliki etos kerja yang tinggi dan semangat pantang menyerah.

    Filosofi Cancut Taliwondo juga ingin kami tanam-kan kepada segenap structural Bawaslu hingga tingkat Pengawas Kelurahan/Desa untuk seman-gat bekerja melakukan pengawasan dan menin-dak semua palanggaran sesuai dengan atribusi wewenang yang diberikan peraturan perundang-undangan. Pecutan semangat ini kami rasa sangat penting agar tidak terlalu trauma dengan keribetan

    4 U N I V E R S A L M A G A Z I N E M A R C H 2 0 11 M A R C H 2 0 11 U N I V E R S A L M A G A Z I N E 5

    B U L E T I N E D I S I - 1 / 2 0 2 0E D U E L E C T I O N B A W A S L U S I D OA R J O

  • (kesulitan) pada pemilu 2019 yang banyak memakan korban jiwa.

    Pilkada serentak tahun 2020 yang juga dilak-sanakan di Kabupaten Sidoarjo, harus disam-but dengan seman-gat kerja dan dedikasi yang tinggi. Tantangan dalam pilkada berbeda dengan pemilu. Pilkada memiliki ikatan loka-litas yang sangat erat sehingga akan berefek pada ikatan emo-sional yang lebih besar dibandingkan dengan pemilu.

    Dalam situasi yang seperti ini, dinamika

    pilkada berpotensi lebih dinamis dari-pada pemilu sehingga m e n u n t u t e n e r g i dan strategi yang

    cepat untuk mengim-bangi ritme dari din-amika tersebut, oleh k arenanya seman-gat pantang meny-erah dengan senan-tiasa berpedoman pada asas-asas penye-lenggara pemilu harus

    ditanamkan sebagai bekal bekerja melaku-kan pengawasan dan penegakkan hukum pilkada.

    Pengawas Pemilu harus dibekali dengan prinsip SIM-P dalam men-jalankan tugas melaku-kan pengawasan dan penegakkan hukum. SIM-P yang dimak-sud adalah meliputi Solidaritas, Integritas,

    M e n t a l i t a s d a n Profesionalitas. Kata lain dari solidaritas adalah kompak baik antar komisioner, kesekretar-itan maupun dengan stap. Kekompak an sangat penting agar kebi jak an (pol ic y) yang akan dikeluarkan tidak tertunda karena sulit menemukan kata sepakat dalam pleno. Integritas adalah keju-juran atau menyatunya niat, tekat dan perbua-tan, sehingga apa yang dikerjakan memang merefresentasikan niat dan tekat. Tekat yang kuat akan melahirkan etos kerja yang kuat pula. Mentalitas adalah sikap yang berani.

    Pengawas Pemilu tidak hanya didesain sebagai pengawas ansich tetapi juga sebagai penegak hokum, oleh kare-nanya bekal kebera-nian dalam menegkkan hokum sangat dibu-tuhkan. Sedangkan Profesionalitas adalah pola kerja yang profe-sional. Kerja profesional ini harus didukung oleh kecerdasan fikiran, pen-getahuan yang men-dalam dan pengalaman yang luas.

    Dengan semangat Cantut Taliwondo, mari kita songsong Pilkada tahun 2020 dan pasti-kan Pilkada 2020 tidak hanya berjalan dengan

    lancer saja tetapi dalam setiap tahapan tidak ada pelanggaran yang dilakukan oleh siapa-pun dan apabila ter-dapat pelanggaran pas-tikan semua pelangga-ran sudah kita tangani sesuai dengan per-aturan perundang-undangan. Dengan s e m a n g a t Ca n c u t Taliwondo kita jadikan Pilkada sebagai intru-men untuk menghan-tarkan Sidoarjo lebih baik !

    Penulis.

    “Mari kita “Cancut Taliwondo” bersegera berangkat mengerjakan tugas dalam mengawasi Pemilihan

    Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo Tahun 2020.

    Foto.

    Jajaran Pimpinan Bawasalu Kabupaten Sidoarjo

    6 U N I V E R S A L M A G A Z I N E M A R C H 2 0 11 M A R C H 2 0 11 U N I V E R S A L M A G A Z I N E 7

    B U L E T I N E D I S I - 1 / 2 0 2 0E D U E L E C T I O N B A W A S L U S I D OA R J O

  • Foto :Humas Bawaslu

    Kabupaten Sidoarjo

    INISIASI DESA INISIASI DESA PENGAWASANPENGAWASANPEMILU/PEMILIHANPEMILU/PEMILIHAN

    IINISIASI DESA PENGAWASAN Pemilu/Pemilihan

    ARTI PENTING PENGAWASAN PEMILU/PEMILIHAN

    UNTUK menjamin agar pemilu berjalan sesuai dengan ketentuan dan asas pemilu, diperlukan suatu pen-gawalan terhadap jalannya setiap tahapan pemilu. Selain untuk mendo-rong terwujudnya pelaksanaan Pemilu yang berkualitas, juga merupakan bagian yang penting bagi kelanjutan demokratisasi di Indonesia. Pemilu yang dijalankan tanpa mekanisme dan iklim pengawasan yang bebas dan mandiri, mengakibatkan penyelengga-raan pemilu rentan kecurangan. Hal ini membuat Pemilu kehilangan legitima-sinya dan pemerintahan yang dihasilkan sesungguhnya tidak memiliki integritas sekaligus akuntabilitas.

    Dalam konteks inilah kemudian penga-wasan dan pemantauan Pemilu yang dilakukan oleh masyarakat menjadi signifikan. Oleh karena itu, secara tidak langsung, partisipasi aktif masyarakat baik dalam memberikan suara maupun melakukan pengawasan dan peman-tauan Pemilu berhubungan erat dengan kepentingan akan terwujudnya kese-jahteraan masyarakat itu sendiri.

    Pengawasan tidak dapat diidentik-kan dengan pengawas pemilu yang resmi dibentuk oleh Negara, karena peran yang sama juga bisa diisi oleh lembaga atau pihak lain (elemen) yang ada di masyarakat. Apa yang dilaku-kan pengawas pemilu sebetulnya tidak jauh berbeda dengan apa yang dilaku-kan pemantau pemilu atau penga-mat pemilu. Mereka sama-sama meng-kritik, mengimbau, dan memprotes, apabila terdapat penyimpangan dari undang-undang.

    Pelibatan masyarakat menunjukkan satu kewajiban Bawaslu sebagai fungsi yang terlembaga dalam pengawasan pemilu, sedangkan partisipasi masyarakat lebih pada penggunaan hak warga negara untuk mengawal hak pilihnya. Penulis : Mariono / Staff Divisi Pengawasan Bawaslu Sidoarjo

    8 U N I V E R S A L M A G A Z I N E M A R C H 2 0 11 M A R C H 2 0 11 U N I V E R S A L M A G A Z I N E 9

    B U L E T I N E D I S I - 1 / 2 0 2 0E D U E L E C T I O N B A W A S L U S I D OA R J O

  • MENDORONG PARTISIPASI MASYARAKAT UNTUK AKTIF MENGAWASI

    Pelibatan masyarakat menunjukkan satu kewajiban Bawaslu sebagai fungsi yang terlembaga dalam pengawasan pemilu, sedangkan partisipasi masyarakat lebih pada penggunaan hak warga negara untuk mengawal hak pilihnya. Namun, pelembagaan pengawasan itu tidak serta-merta mengambil hak warga negara untuk melakukan fungsi kontrolnya dalam menjaga suara atau kedaulatan rakyat.

    Mengingat hal itu, penting kiranya melihat upaya Bawaslu dalam mengawasi dan j u g a m e n d o -rong partisipasi masyarakat sebagai fungsi yang ter-lembagakan. Ada beberapa factor yang dilakukan Bawaslu upaya mendorong par-tisipasi masyara-kat, per tama : Bawaslu telah di¬berikan mandat undang-undang untuk men-jalankan fungsi pengawasan. Bawaslu juga telah dibekali struktur kelemba¬gaan yang kuat, bahkan hingga tingkat paling bawah. Kedua, Bawaslu sebagai struktur yang terlembaga me¬miliki ket-erbatasan, khususnya personil dan struktur yang bertugas men-gawasi. Oleh karena itu, sebagai lembaga Negara yang bertu-gas melakukan pengawasan perlu mendorong upaya partisipasi untuk menguatkan kontrol penyelenggaraan pemilu. Ketiga, tan-tangan penyelenggaraan pemilu kedepan se¬makin kompleks, yakni kecenderungan hadirnya beragam pelanggaran. Pelanggaran pemilu tidak hanya mengganggu kerja penyelenggara, tetapi juga hak politik warga negara.

    Keterlibatan dan partisipa¬si masyarakat yang cukup tinggi diharapkan mampu meminimalisir dan mencegah terjadinya manipulasi suara rakyat. Partisipasi ini diharapkan mampu memi-nimalisir dan mempersempit ruang gerak terhadap pe¬langgaran Pemilu, khususnya yang bersifat sistematis, ter¬struktur, dan masif tidak lagi bisa dilakukan secara leluasa, karena pemilih turut serta mengawasi, memantau, dan memastikan pilihannya.

    MENGAPA MASYARAKAT HARUS TERLIBAT DAN RESIKO KETIDAKTERLIBATAN MASYARAKAT DALAM PENGAWASAN PEMILU/PEMILIHAN

    Setidaknya ada 4 point yang mendasari mengapa masyarakat harus terlibat dalam pengawasan Pemilu/Pemilihan, pertama :

    Memastikan terlindunginya hak politik warga masyarakat, kedua : Memastikan terwujudnya pemilu yang bersih, transparan, dan ber-integritas dari sisi penyelenggara dan penyelenggaraannya, ketiga : Mendorong terwujudnya pemilu sebagai instrument penentuan kepemimpinan politik dan evaluasi kepemimpinan politik, keempat : Mendorong munculnya kepemimpinan politik yang sesuai dengan aspirasi terbesar rakyat.

    Ada beberapa resiko jika Pemilu/Pemilihan tidak dijalankan dengan melibatkan masyarakat dalam mengawasi, diantaranya : Resiko terhadap penyelenggaraan pemilu; akan menghasilkan

    konflik kekerasan ( f rom elec t ion to violance), dan hilangnya keper-cayaan rak yat . Resiko terhadap demokrasi; akan terjadi arus balik dari demokrasi menuju tirani baru, dan munculnya apatisme terhadap

    demokrasi (ada kecenderungan melihat masa lalu, meskipun oto-ritarian, tetapi dianggap lebih stabil). Resiko terhadap masa depan bangsa (karena hasil yang tidak maksimal dari pemilu); akan terjadi lemahnya kapasitas kepemimpinan yang dihasilkan, legitimasi poli-tiknya dipertanyakan, dan melemahnya orientasi pemimpin pada pembangunan.

    Fakta tersebut menunjukkan betapa pentingnya partisipasi masyarakat dalam pengawasan. Pengawasan oleh masyarakat melengkapi fungsi dan tugas Bawaslu dalam mengontrol penye-lenggaraan pemilu, Pemilu yang dijalankan tanpa mekanisme dan iklim pengawasan yang bebas dan mandiri, mengakibatkan peny-elenggaraan pemilu rentan kecurangan. Hal ini membuat Pemilu kehilangan legitimasinya dan pemerintahan yang dihasilkan ses-ungguhnya tidak memiliki integritas sekaligus akuntabilitas.

    INISIASI DESA PENGAWASAN

    Dalam rangka menjalankan Tugas, Wewenang dan Kewajiban Bawaslu sebagaimana amanat dalam Pasal 93 huruf b Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilu menyatakan bahwa salah satu tugas Bawaslu adalah melakukan pencegahan dan pen-indakan pelanggaran terhadap pelanggaran pemilu dan sengketa proses pemilu. Salah satu fungsi Bawaslu adalah melakukan pence-gahan. Hal ini sesuai dengan kewajiban Bawaslu Kabupaten/Kota yang tertuang dalam Pasal 104 huruf j UU 7 Tahun 2017 Tentang Pemilu yang pada pokoknya Bawaslu Kabupaten/Kota berkewa-jiban mengembangkan pemilu partisipatif.

    Dalam melakukan pencegahan, Bawaslu Kabupaten Sidoarjo tidak dapat melakukan secara instan atau mendadak, ada proses panjang yang dilalui. Ada langkah-langkah strategis yang dilakukan Bawaslu Kabupaten Sidoarjo dalam inovasi pengawasan, diantaranya adalah sosialisasi pendidikan pemilih “sekolah kader” (yang telah dilaksanakan di Hotel Luminor, pada tanggal 11 dan 12 November 2019), pengawasan berbasis budaya lokal “ISHARI” (yang dilak-sanakan di Komplek Makam KH. Ali Mas’ud (Mbah Ud) – Sidoarjo,

    pada tanggal 14 November 2019), pembentukan desa anti money politik di Desa Sedatigede, Desa Pabean, dan Desa Semampir, keti-gannya ada di Kecamatan Sedati (yang dilaksanakan pada tanggal 10, 11 dan 13 Desember 2019), pengembangan Desa Pengawasan “inisiasi Desa Awas Pemilu/Pemilihan” di Desa Sepande dan Desa Sumokali Kecamatan Candi (yang dilaksanakan pada tanggal 18 dan 19 Desember 2019).

    Oleh karena itu Bawaslu Kabupaten Sidoarjo berinovasi dengan membentuk desa binaan dengan nama Desa Pengawasan Pemilu. Desa Pengawasan adalah desa dengan seluruh masyarakatnya yang siap mengawal Pemilihan bersih dan ikut serta mencegah, men-gawasi, dan melapor pelanggaran Pemilihan. Poses awal kegiatan pembentukan Desa pengawasan dilakukan melalui rapat internal guna menentukan tindak lanjut rencana kegiatan Pembentukan Desa Pengawasan. Dilanjutkan dengan menggali data mengenai desa yang telah siap dijadikan pionir sebagai Desa Pengawasan, menyelenggarakan koordinasi dengan stakeholder Desa dan kom-ponen masyarakat, penyusunan program kegiatan di desa terse-but. Menyiapkan materi, metodologi dan jadwal sosialisasi serta dokumentasi video Desa/Kelurahan Pengawasan dan Launching Desa Pengawasan dengan menampilkan budaya lokal di masing-masing desa.

    Dua desa yang dijadikan pioner yakni Desa Sepande dan Desa Sumokali, dua-duanya di Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo. konsep desa pengawasan adalah desa dengan seluruh masyara-katnya yang siap mengawal Pemilihan bersih dan ikut serta mence-gah, mengawasi, melapor pelanggaran Pemilihan. Karena dengan terlaksananya pemilu yang bersih dan demokratis akan terpilih pemimpin yang baik dan amanah serta akan mewujudkan pemer-intahan yang baik (good governance). Pada pelaksanaan kegiatan Desa Pengawasan tersebut juga dilakukan penyerahan sertifikat dan Plang papan nama Desa Pengawasan yang diserah terimakan dari Bawaslu Kabupaten Sidoarjo kepada Desa Sepande dan Kepala Desa Sumokali dengan diwakili Bapak Kepala Desa masing-masing.

    Bawaslu Kabupaten Sidoarjo berkeinginan merintis Desa yang masyarakatnya itu sadar pengawasan partisipatif, masyarakatnya siap melakukan pengawasan partisipatif, serta siap bekerjasama dan menciptakan inovasi-inovasi dalam hal pengawasan partisi-patif. Harapan kedepan dengan terbentuknya Desa Pengawasan adalah terwujudnya karakter masyarakat desa yang memiliki kes-adaran penuh terciptanya pemilu yang demokratis dan mampu menekan potensi pelanggaran Pemilu dengan pendekatan pence-gahan dan penindakan serta mampu membuat masyarakat lebih aktif dalam ikut mengawasi tahapan Pemilu/Pemilihan dan berani melaporkan jika menemukan adanya pelanggaran pada proses Pemilu/Pemilihan di wilayah desa masing-masing.

    Bawaslu Kabupaten Sidoarjo berkeinginan merintis Desa yang masyarakatnya itu

    sadar pengawasan partisipatif.

    Penulis : Mariono

    Staff Pelaksana Teknis Non PNS Divisi Pengawasan Bawaslu Kabupaten Sidoarjo

    1 0 U N I V E R S A L M A G A Z I N E M A R C H 2 0 11 M A R C H 2 0 11 U N I V E R S A L M A G A Z I N E 1 1

    B U L E T I N E D I S I - 1 / 2 0 2 0E D U E L E C T I O N B A W A S L U S I D OA R J O

  • BADAN PENGAWAS PEMILU (Bawaslu) Sidoarjo, akhirnya menetapkan 54 orang anggota Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan (Panwascam) ter-

    pilih untuk Pilkada Sidoarjo 2020.. Penetapan tersebut berdasarkan hasil keputusan panitia seleksi yang menyatakan anggota Panwascam terpilih setelah dinyatakan lolos ujian tulis online dengan sistem computer assisted test (CAT) dan ujian wawancara. Jadi anggota Panwascam terpilih ini setelah dinyatakan lolos ujian tulis dan wawancara,”

    ucap Ketua Bawaslu Sidoarjo Haidar Munjid, Kamis (20/12/2019).Segaimana diketahui, pada ujian tulis online telah dilaksanakan pada Jum’at (13/12/2019). Sebanyak 163 peserta mengikuti tes tulis dari 167 peserta setelah dinyatakan lolos dari seleksi admin-istrasi yang ditetapkan pada Selasa (10/12/2019).Setelah itu, dilan-jutan ujian wawancara selama empat hari, mulai Sabtu-Selasa, (14-17/12/2019) lalu, kemudian dari jumlah 164 peserta yang terdiri dari perwakilan masing-masing kecamatan di 18 kecamatan se-Sidoarjo tersebut, pihak panitia menetapkan 54 anggota Panwascam ter-pilih. “Jumlah 54 anggota Panwascam terpilih itu nanti masing-mas-ing tiap kecamatan 3 anggota Panwascam. Itu nanti yang akan kami lantik dalam waktu dekat ini,” jelas Haidar. Meski demikian, Haidar memperingatkan bagi anggota Panwascam terpilih agar tidak

    senang dulu. Sebab, tidak menutup kemungkinan bakal dicoret lalu diganti bila kelengkapan persyaratan dianta-ranya surat keterangan bebas penyalah-gunaan narkotika dan bebas pidana dari Pengadilan belum dilengkapi.

    “Bila sebelum pelaksanaan pelantikan tanggal 22 Desember 2019 mendatang persyaratan itu belum dilengkapi kami tidak segan untuk mengganti cadangan setiap kecamatan sebanyak tiga calon,” jelasnya.

    “Bangku cadangan total ada 54 orang. Ini kami siapkan bertujuan agar sewaktu-waktu dari anggota Panwascam ter-pilih yang akan kami lantik nanti itu berhalangan tetap misalkan, mening-gal dunia atau ada persoalan hukum. Maka, secara otomatis kami akan men-gangkat dari bangku cadangan itu,”

    USAI DILANTIK, ANWASCAM SIDOARJO DIGEMBLENG BELA NEGARA

    ebanyak 54 anggota Panwascam se-Kabu-paten Sidoarjo yang disiapkan untuk Pemilihan Bupati/Wakil Bupati (Pilbup) 2020, dilantik. Pelantikan digelar di Aula Pusdik Gasum Porong, Sidoarjo, Minggu (22-25/12/2019).

    Acara pelantikan itu dihadiri Bupati Saiful Ilah, Ketua KPUD M Iskak, Ketua DPRD Usman dan per-wakilan Bawaslu Jatim serta dari tamu undan-gan lainnya. Usai resmi dilan- t i k , anggota Panwascam yang bertugas untuk mengawasi proses pelaksanaan Pilbup Sidoarjo 2020 itu langsung digembleng banyak kegiatan. “Anggota Panwascam

    langsung melanjutkan bimbingan teknis selama tiga hari dua malam,” kata Ketua Bawaslu Sidoarjo Haidar menjelaskan materi kegiatan yang diberikan dianta-ranya terkait pengenalan pengawasan sebagaimana yang menjadi tugas, pokok dan fungsi Panwascam. “Materi ini berlang-sung sehari,” jelasnya. Kemudian, lanjut dia, untuk dua hari selanjutnya akan diberikan materi bela negara. “Itu nanti baik pelatih

    dan pemateri dari Kepolisian,” ulasnya.

    Adanya materi bela negara bagi anggota Panwascam se-Kabupaten Sidoarjo

    tersebut merupakan yang pertama kalinya dalam sepak terjang materi

    Panwascam di Sidoarjo. Iya ini materi baru. Semua anggota Panwascam se-Sidoarjo wajib mengikuti materi bela negara ini,” imbuhnya.Menurut Haidar, materi bela negara sangatlah penting ditanamkan kepada anggota Panwascam se-Sidoarjo

    BELA NEGARAWARNAI PELANTIKANPANWAS KECAMATANHaidar : materi bela negara sangatlah penting ditanamkan kepada anggota Panwascam se-Sidoarjo karena bela negara adalah wujud loyalitas, integritas dan kecintaan kepada NKRI berdasarkan pancasila dan UUD 1945.

    FOTO.

    Dokumentasi Kegiatan Pelantikan dan Bela Negara Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan Se Kabupaten Sidoarjo Tanggal 22-25 Desember 2019. Penulis : Imam Hambali

    1 2 U N I V E R S A L M A G A Z I N E M A R C H 2 0 11 M A R C H 2 0 11 U N I V E R S A L M A G A Z I N E 1 3

    B U L E T I N E D I S I - 1 / 2 0 2 0E D U E L E C T I O N B A W A S L U S I D OA R J O

  • BBERDASARKAN HASIL TEMUAN dan Kajian Bawaslu Kabupaten Sidoarjo, yang berangkat dari informasi awal adanya pem-beritaan di media online dan

    adanya bukti-bukti foto serta Video deklarasi sdr. M. Bahrul Amig yang dik-etahui masih aktif sebagai Aparatur Sipil Negara sekaligus menjabat Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sidoarjo. Dalam deklarasi tersebut sdr. M. Bahrul Amig memperkenalkan diri kepada jajaran partai tingkat keca-matan se-Kabupaten Sidoarjo sekal-igus menyampaikan didalam sambu-tanya akan maju sebagai Calon Bupati dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2020;

    B AWASLU SIDOARJO SETELAH melakukan pemeriksaan dokumen, saksi dan kajian, termasuk hasil rapat pimp-inan pleno, menetapkan satu birokrat yaitu Kepala Dinas Perhubungan (KADISHUB) Kabupaten Sidoarjo memenuhi unsur dugaan pelanggaran netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN).

    HASIL PEMERIKSAAN & KAJIAN

    Berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen/saksi, kajian dan Rapat Pleno Ketua dan Anggota Bawaslu Kabupaten Sidoarjo, terhadap dugaan pelanggaran hukum lainnya yang ditemukan oleh Bawaslu Kabupaten Sidoarjo dengan Nomor Register Temuan : 01/TM/PB/Kab/16.33/I/2020, sudah memenuhi unsur-unsur pelang-garan terhadap Netralitas Aparatur

    BAWASLU SIDOARJO TERUSKAN DUGAAN PELANGGARAN NETRALITAS ASN KE KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA (KASN)Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Sidoarjo Teruskan dugaan pelanggaran terkait Netralitas ASN ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN),Rabu (29/01/2020).

    Penulis : Tim Redaksi

    FOTO ATAS

    Bawaslu Sidoarjo meneruskan dugaan pelanggaran terkait Netralitas ASN Ke Komisi Aparatul Sipil Negara (KASN).

    FOTO BAWAH

    Kordiv Penanganan Penindakan Agung, Nugraha saat Melakukan Investigasi

    1 4 U N I V E R S A L M A G A Z I N E M A R C H 2 0 11 M A R C H 2 0 11 U N I V E R S A L M A G A Z I N E 1 5

    B U L E T I N E D I S I - 1 / 2 0 2 0E D U E L E C T I O N B A W A S L U S I D OA R J O

  • Sipil Negara (ASN) yang bertentan-gan dengan Pasal 2 huruf f Undang-Undang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara jo.pasal 11 huruf h Peraturan Pemerintah No.42 Tahun 2004 tentang pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil, PP No. 42 Tahun 2004, dan PP No. 53 Tahun 2010 beserta penjelasan Surat KASN No. B-2900/KASN/11/2017 tanggal 10 November 2017 dan Surat Menpan RB No. B/71/M.SM.00.00/2017 tanggal 27 Desember 2017, Dan selanjutnya diter-uskan kepada Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) untuk ditindaklanjuti sesuai peraturan perundang-undan-gan yang berlaku.

    ”Bawaslu Sidoarjo meneruskan dugaan pelanggaran hukum lainnya yang ditujukan kepada ketua Komisi ASN di Jakarta. Dalam penerusan terse-but juga dilampirkan hasil kajian, kro-nologi, dan lampiran Foto serta Video Deklarasi. Instansi berwenangan itu

    menentukan sangsi,” jelas Agung Nugraha, S.H, Kordiv Penindakan Pelanggaran Bawaslu Sidoarjo.

    Terperiksa M.Bahrul Amig dengan N o m o r Te m u a n 0 1 / T M / P B /Kab/16.33/I/2020 tertanggal 13 Januari 2020. Bawaslu Sidoarjo telah memeriksa para saksi dan barang bukti dokumen atas temuan dugaan pelanggaran Netralitas ASN diwilayah Kabupaten Sidoarjo.

    Terlapor yang t e r p e r i k s a , d i p r o s e s dalam kate-gori pelang-garan hukum lainnya.

    D r s . M o h a m m a d R a s u l Kordiv Pengawasan Bawaslu Sidoarjo juga berpendapat, setelah memberikan

    rekomendasi hasil peneli-tian dan pemeriksaan terha-dap temuan dugaan pelang-garan netralitas ASN kepada Komisi ASN, selanjutnya peran Bawaslu Sidoarjo melakukan pemantauan atas rekomendasi.

    Jika dalam waktu tertentu belum ada tindaklanjut Komisi ASN, maka akan dilakukan koordinasi secara langsung, ataupun melalui surat resmi untuk menanyakan progres tindaklanjut rekomendasi.” Ada kewenangan Bawaslu melaku-kan pemantauan tindaklanjut rekomendasi,” kata Rosul.

    R o s u l m e n a m b a h k a n , kewenangan Bawaslu melaku-kan pengawasan dan pence-gahan berlaku sejak mema-suki tahapan pemilihan, sesuai Peraturan KPU Nomor 16 Tahun 2019 Tentang Tahapan Program

    dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah.

    Dasar hukum kewenangan dan mekanisme peninda-kan pelanggaran, Bawaslu merujuk pada Undang-undang Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota. Jika terjadi pelanggaran Bawaslu bertin-dak sesuai Peraturan Bawaslu Nomor 14 tahun 2017 Tentang Penanganan Pelanggaran Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota.

    Pada intinya. Menurut Rosul kewenangan pengawasan dan penindakan oleh Bawaslu men-cakup katergori pelanggaran adminatrasi, adminstrasi bersi-fat TSM, pelanggaran pidana, pelanggaran etika penyeleng-gara pemilu, dan pelanggaran hukum lainnya.

    Drs. Mohammad Rasul (Kiri) : Bawaslu akan meneruskan dugaan pelanggaran Netralitas ASN ini ke KASN dan selanjutnya Bawaslu sidoarjo akan melakukan Pemantauan atas Rekomendasi tersebut.

    Penulis : Zaimil Fanani

    Agung Nugraha,SH Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dite-mani dengan dua orang staff teknis awaslu Kabupaten Sidoarjo melakukan Proses Klarifikasi Berkaitan dengan dugaan pelanggaran Netralitas ASN.

    1 6 U N I V E R S A L M A G A Z I N E M A R C H 2 0 11 M A R C H 2 0 11 U N I V E R S A L M A G A Z I N E 1 7

    B U L E T I N E D I S I - 1 / 2 0 2 0E D U E L E C T I O N B A W A S L U S I D OA R J O

  • PENGAWASAN

    BADAN PENGAWAS PEMILIHAN Umum (Bawaslu) Kabupaten Sidoarjo Dalam R angk a Menjalankan Tugas Pengawasan Pemilihan Gubernur, Bupati,

    dan Walikota sebagaimana amanat dalam Undang-undang Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang, melak-sanakan pengawasan dalam tahapan pem-bentukan Badan Ad-Hock Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Bawaslu Kabupaten Sidoarjo juga sudah melakukan upaya pencegahan secara dini untuk memini-malisir pelanggaran terkait Seleksi Tertulis calon anggota PPK se-Kab. Sidoarjo dengan mengirimkan Surat Saran Perbaikan ke KPU Kabupaten Sidoarjo, Nomor : 048 /K.JI-24/PM.00.02/I/2020 tertanggal 27 Januari 2020 perihal Saran Perbaikan yang pada intinya berdasarkan Hasil pengawasan audit

    berkas calon PPK melalui analisis dokumen, dengan rincian :

    A. MEMENUHI SYARAT (MS) : 343B. TIDAK MEMENUHI Syarat (TMS) : 16C. ALASAN TIDAK Memenuhi Syarat (TMS) d. Ijazah tidak dilegalisir = 6 ( legalisir ijazah tidak sah + 2 ( tidak dilegalisir) + 1 ( tidak ada ijazah)E. SURAT KESEHATAN diterbitkan oleh pihak puskesmas yang tidak ditunjuk oleh kpu kab Sidoarjo atau surat sehat untuk panwascam F. SUDAH 2 periodeG. ANGGOTA PARTAI politik H. SAKSI PESERTA pemilu (DPD, DPR, Presiden)

    Selanjutnya Bawaslu Sidoarjo melaku-kan Pengawasan Tes Tertulis Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) PILKADA 2020 yang diselenggarakan oleh Komisi Pemil ihan Umum (KPU) Kabupaten Sidoarjo, dalam tahapan pemilihan bupati dan wakil bupati Sidoarjo tahun 2020, Diselenggarakan di GOR Sidoarjo pada tanggal 30 Januari 2020.

    Untuk memast ik an proses se leks i berlangsung sesuai prosedur, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) s i d o a r j o m e l a k u k a n p e n g a w a s a n secara ketat . Bawaslu mengawasi

    seluruh tahapan seleksi calon anggota PPK. Pengawasan langsung ini dilaku-kan untuk memastikan proses seleksi berlangsung sesuai prosedur, karena syarat yang cukup rentan disembun-yikan para pendaftar, diantaranya ket-erlibatan di partai politik.

    D r s . M o h a m m a d R a s u l , a n g g o t a K o m i s i o n e r B a w a s l u K a b u p a t e n Sidoarjo Kordiv Pengawasan, men-gatak an, seorang pendaftar harus bers ih dan t idak pernah menjadi anggota partai politik selama 5 tahun terakhir.“Dari pengawasan sementara, proses seleksi berlangsung lancar, hanya saja ada 17 Peserta yang tidak mengikuti test dari 343 Peserta yang lulus seleksi admin : 343.”ungk ap rosul”.

    Sementara itu, pada masa jeda tes tulis dan tes wawancara Bawaslu juga akan mengawasi terkait tanggapan dari masyarakat, untuk mengetahui ada dan tidaknya peserta yang terli-bat dalam keanggotaan partai politik.Sebab, bilamana ada yang terbukti pernah menjadi anggota partai politik atau pengurus par tai polit ik , ser ta tim sukses, maka bisa diganti karena melanggar kode etik penyelenggaraan.

    PEMBENTUKAN BADAN AD-HOCKPANITIA PEMILIHAN KECAMATAN SE KABUPATEN SIDOARJODALAM RANGKA PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2020

    KANAN ATASPengawasan Test Tulis Calon PPK

    KANAN BAWAHDrs. Mohammad Rasul saat melakukan Pengawasan Test tertulis Calon Anggota PPK Se Kabupaten Sidoarjo

    KIRIDrs. Mohammad Rasul (Kordiv PHL Bawaslu Sidoarjo) bersama M.ISKAK (Ketua KPUD Sidoarjo)

    Penulis : M Khalid Muhaimin

    1 8 U N I V E R S A L M A G A Z I N E M A R C H 2 0 11 M A R C H 2 0 11 U N I V E R S A L M A G A Z I N E 1 9

    B U L E T I N E D I S I - 1 / 2 0 2 0E D U E L E C T I O N B A W A S L U S I D OA R J O

  • BADAN PENGAWAS PEMILIHAN Umum (Bawaslu) Sidoarjo, Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI laksanakan Kunjungan Kerja (Kunker) ke

    Pemkab Sidoarjo, Rabu (19/02/2020). Hadir dalam kunjungan kerja tersebut Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Arif Wibowo bersama ang-gotanya. kunjungan kerja ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana persia-pan dan kesiapan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sidoarjo dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sidoarjo dalam pelaksa-naan Pilkada Sidoarjo Tahun 2020.

    ROMBONGAN DPR RI ini, diterima Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin di pendopo Delta Wibawa. Selain itu, tampak

    hadir Ketua DPRD Sidoarjo, Usman, Dandim 0816 Sidoarjo Letkol Inf Muhammad Iswan Nusi, Asisten Adminstrasi Pemerintahan dan Setda Sidoarjo Zaini, Pimpinan Bawaslu Provinsi Jawa Timur Moh. Amin dan Ikhwanudin, ketua KPU Jawa Timur Choirul Anam serta Ketua KPUD Sidoarjo Mukhamad Iskak dan Ketua Bawaslu Sidoarjo Haidar Munjid beserta dengan jajaranya.

    WAKIL KETUA KOMISI II DPR RI Arif Wibowo mengatakan kunjun-gan kerja ini digelar di berbagai tempat. Tujuannya untuk memas-tikan setiap tahapan persiapan Pilkada berjalan dengan baik. Yakni pelaksanaan Pilkada serentak berjalan secara demokratis dan transparan.

    “Kunjungan kerja ini adalah bagian dari fungsi pengawasan dari Komisi II DPR RI agar pelaksanaan Pilkada serentak se-Indonesia dipastikan berjalan baik, aman, tertib, akuntabel dan berkualitas. Ungkap Arif. Pada kesempatan itu mantan juru bicara KPK yang saat ini duduk di komisi dua DPR RI Johan Budi menjelaskan, pilkada serentak di Indonesia

    Supaya nantinya mendapat pemimpin daerah yang baik dan tidak tersandung masalah hukum,” katanya. Disamping itu, Ketua Bawaslu Sidoarjo, Haidar Munjid menyampaikan ada rencana strategis Bawaslu Sidoarjo dalam men-gawal Pilkada 2020. Bawaslu dalam pengawasan mengedepankan pence-gahan dan akan bertindak tegas dalam melakukan Penindakan terhadap segala bentuk pelanggaraan dalam pelaksa-naan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo Tahun 2020.

    L a n j u t , H a i d a r b a h w a B a w a s l u Sidoarjo telah melakukan perekru-tan Panwascam di 18 Kecamatan dan saat ini juga sudah berlangsung proses Pembentukan Panitia Pengawas pemil-ihan Kelurahan/Desa. Agung Nugraha, SH Koordiv penanganan Pelanggaran Bawaslu k abupaten Sidoar jo saat

    memberikan Pemaparan di Hadapan Komisi I I DPR RI terk ait Kesiapan Bawaslu menghadapi PILKADA 2020

    Dilanjutkan oleh Kordiv Penanganan Pelanggaran Bawaslu Sidoarjo, Agung Nugraha, SH memapar k an kes ia-pan pengawasan yang di lak uk an oleh Bawaslu Sidoarjo di hadapan Pimpinan d a n A n g g o t a K o m i s i I I D P R R I . M u l a i d a r i r e n c a n a k e r j a , Pola Pengawasan, Indeks kerawanan, sampai dengan Pola Penanganan Pelanggaran Bawaslu Sidoarjo dalam menghadapai PILKADA 2020. “Rencana dan strategi Bawaslu Sidoarjo dalam mengawal Pilkada 2020 diantaranya akan fokus

    pada pengawasan dan Penindakan pelanggaran. saat ini kami sedang melakukan Pengawasan terhadap rek-rutmen Pembentukan Badan Ad-Hock (PPK ,PP, KPPS) oleh KPU Sidoarjo dan Pengawasan Penyerahan Syarat Duk ungan Bak al Pasangan Calon Perseorangan yang sedang berlang-sung, disisi lain kami juga intens dalam melaksanakan rapat koordinasi dengan

    berbagai pihak guna mewujudkan PILKADA yang lancar dan demokra-tis” papar Agung.

    Bawaslu Sidoarjo, sebut Agung, sudah membuat posko Desa pen-

    gawasan dan Desa Anti Politik Uang, sudah siap juga posko-posko layanan pengaduan pelanggaran dalam pemil-ihan Bupati dan Wakil Bupai Sidoarjo yang tersebar di 18 Kecamatan se Sidoarjo. (Penulis : Dimas)

    Bawaslu Sidoarjo Paparkan Persiapan PILKADA Pada Kunker Komisi II DPR RI

    FOTO.Kunjungan Spesifik Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) dalam rangka menunjau kesiapan pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2020.

    B U L E T I N E D I S I - 1 / 2 0 2 0E D U E L E C T I O N B A W A S L U S I D OA R J OS E C T I O N N A M E S E C T I O N N A M E

    2 0 U N I V E R S A L M A G A Z I N E M A R C H 2 0 11 M A R C H 2 0 11 U N I V E R S A L M A G A Z I N E 2 1

  • OMNIBUSLAW

    AKHIR-AKHIR INI, DISKUSI hukum terkait omnibus law semakin menemukan “gaungnya” tatkala dalam pidato resmi pertamanya pasca dilantik sebagai Presiden dalam sidang MPR pada tanggal

    20 Oktober 2019, Presiden Jokowi menyatakan bahwa salah satu prioritas dalam pemerintahannya lima tahun kedepan adalah perbaikan hukum melalui mekanisme omnibus law. Ombnibus law dianggap sebagai salah satu solusi dalam bidang hukum khususnya terkait investasi.

    MENURUT JIMLY ASSHIDDIQIE, omnibus law adalah format pembentukan UU yang bersifat menyeluruh dengan turut mengatur materi UU lain yang saling berkaitan dengan subtansi yang diatur oleh UU yang diubah atau dibentuk. Konsep perubahan atau pem-bentukan UU melalui Omnibus law tentu berbeda dengan konsep pembentukan atau perubahan

    undang-undang yang selama ini dilakukan di Indonesia dimana proses pembentukan/perubahan atas undang-undang sangat sektoral.

    GAGASAN UNTUK MEWUJUDKAN omnibus law dalam sistem peraturan perundang-undangan dalam Negara yang menganut sistem hukum erofa contineltan seperti Indonesia merupakan gagasan yang tidak berlebihan. Sebab, pertama, setiap undang-undang yang akan dirubah atau dibentuk memiliki keterkaitan materi dengan undang-undang yang lain. Artinya, antara satu undang-undang dengan undang yang lain memiliki keterkaitan. Semisal undang-undang tentang pemili-han umum. Ketika membahas tentang undang-undang pemilihan umum maka juga berkaitan dengan undang-undang tentang Mahkamah Konstitusi yang menga-tur tentang kewenangan menagdili perselisihan hasil pemilihan umum.

    KEDUA, PELAKSANA. DENGAN adanya omnibus law maka akan membuat pelaksana dari undang-undang menjadi mudah memahami atau tidak mengalami kebingungan dalam menjalankan pekerjaanya. Hal ini berbeda dengan tidak adanya omnibus law dimana pelak-sana dari undang-undang kebingungan dalam memahami dan menjalankan suatu ketentuan aturan hukum karena aturan hukum tersebut tidak terkodifikasi dalam satu undang-undang/kitab undang-undang melainkan tersebar diberbagai undang-undang.

    KETIGA, TUPANG TINDIH. Dengan adanya omnibus law maka tumpang tindih antara satu undang-undang dengan undang-undang lain dapat dicegah. Hal ini sangat penting karena banyak terdapat undang-undang yang saling bertentangan satu sama lain (conlifkc of norm). Semisal, suatu undang-undang menyatakan A namun di undang-undang lain menyatakan B.

    UNDANG-UNDANG TENTANG PEMILIHAN kepala daerah merupakan salah satu dari sekian banyak undang-undang yang harus men-galami omnibus law. Undang-undang tentang Pilkada penting untuk diintegrasikan melalui omnibus law karena masalah Pilkada menjadi salah satu masalah yang “seksi” dan menguras banyak perhatian sekaligus termasuk jenis u n d a n g -undang yang paling sering mengalami perubahan.

    OMNIBUS LAW ATAS undang-undnag Pilkada diperlukan karena: Pertama, pengaturan tentang Pilkada masih tersebar di berbagai undang-undang . Yakni undang-undang nomor 10 tahun 2016 tentang Pilkada dan UU tentang Peradilan Tata Usaha Negara plus nantinya undang-undang tentang Badan Peradilan Khusus. Apalagi ditambah dengan peraturan delegasi lainnya seperti PMK, PKPU dan lain-lain.

    TERSEBARNYA ATURAN TENTANG Pilkada dalam berbagai undang-undang telah menjadikan kerumitan tersendiri dalam memahami kontruksi hukum Pilkada di Indonesia mengingat penyelenggara, peserta dan pemilih harus memahami sekian peraturan perundang-undangan tentang Pilkada padahal peneyelenggaraan Pilkada bersifat satu kesatuan namun aturan yang men-gaturnya tersebar di berbagai level peraturan perundang-undangan.

    KEDUA, OMNIBUS LAW terhadap UU Pilkada dibutuhkan untuk mencegah terjadinya konflik kewenangan antar penyelenggara Pilkada dan antar lembaga peradilan. Konflik kewenangan antar lembaga penyelenggara Pemilu khususnya antara Bawaslu dengan KPUD karena kedua penyelenggara tersebut berbeda dalam memahami undang-undang Pilkada.

    KETIGA, KONFLIK PUTUSAN. Tidak terintegrasinya UU Pilkada telah menyebabkan terjadinya perbedaan putusan antara lembaga peradi-lan dalam sengketa Pilkada di Pengadilan. Kasus Pemilukada Depok pada tahun 2010 merupakan bukti bagaimana putusan Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi bertentangan satu sama lain sehingga membingungkan penyelenggara Pemilukada tentang putusan mana yang harus dijalankan. Keempat, tersebarnya aturan Pilkada dalam berbagai undang-undang telah menyebabkan tidak terjadinya sinkronisasi antar ketentuan undang-undang yang satu dengan yang lainnya.

    OMNIBUS LAW TENTANG UU Pilkada setidaknya harus mengatur beberapa hal. Pertama, Penyelenggara. Penyelenggara Pilkada harus ditegaskan secara ekplisit dalam UU Pilkada hasil omnibus law. Kedua, Mekanisme penyelesaian sengketa Pilkada baik tentang Pelanggaran Administrasi, Pelanggaran Administrasi Pidana, Sengketa Tata Usaha Negara Pemilihan, Tindak Pidana Pemilihan, Perkara Perselisihan Hasil dan Pelanggaran Etik.

    KETIGA, LEMBAGA YANG akan menyelesaikan sengketa. Lembaga yang akan menyelesaikan sengketa atas setiap jenis sengketa seb-agaimana dimaksud pada point kedua harus ditentukan dalam satu undang-undang. Semisal kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) dalam hal penetapan calon misalnya. Badan Peradilan Khusus dalam hal Perkara Perselisihan Hasil dan Mahkamah Agung dalam hal Tindak Pidana Pemilihan sementara Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) dalam hal etik atau dapat dinyatakan bahwa lembaga yang akan menyelesaikan seluruh sengketa dalam penyelenggaraan Pilkada dilaksanakan oleh satu lembaga peradilan saja.

    UU PILKADAOPINI.

    PENULIS

    Dr. H. Ahmad Siboy , S.H., M.H (Wakil

    Dekan FH Unisma)

    2 2 U N I V E R S A L M A G A Z I N E M A R C H 2 0 11 M A R C H 2 0 11 U N I V E R S A L M A G A Z I N E 2 3

    B U L E T I N E D I S I - 1 / 2 0 2 0E D U E L E C T I O N B A W A S L U S I D OA R J O

  • KEEMPAT, SYARAT CALON. Persyaratan calon peserta Pilkada harus tegas dan eksplisit serta tidak bertentan-gan dengan berbagai peraturan

    sektoral lain atau putusan lembaga pera-dilan. Sebab, mengenai persyaratan calon selalu bersifat debatable terutama terkait dengan calon yang tersandung kasus Hukum.

    KELIMA, SANKSI. PENGATURAN sanksi harus tegas dan diatur dalam omnibus law UU Pilkada. Perihal sanksi selama ini masih sangat lentur dan multi tafsir (vatique of norm) serta tidak menjamin kepastian hukum yang adil. Semisal, sanksi bagi Parpol dan bakal calon kepala daerah dalam hal “mahar” politik. Dalam hal ter-dapat bakal calon yang memberikan mahar politik kepada Parpol untuk memperoleh rekomendasi pencalonan maka diancam sanksi pidana begitupun dengan Parpol yang menerima mahar juga akan mener-ima sanksi. Ancaman sanksi seperti ini tentu tidak efektif karena Bakal calon yang memberikan mahar politik tidak akan mel-aporkan ke Bawaslu sebab apabila ia mel-aporkan maka sama dengan bunuh diri. Omnibus Law adalah solusi untuk meny-elamatkan regulasi Pilkada membingung-kan penylenggaraan Pilkada.

    I N F O G R A F I S D A N G A L E R I B AWA S LU S I D O A R J O

    2 4 U N I V E R S A L M A G A Z I N E M A R C H 2 0 11 M A R C H 2 0 11 U N I V E R S A L M A G A Z I N E 2 5

    E D U E L E C T I O N B A W A S L U S I D OA R J O B U L E T I N E D I S I - 1 / 2 0 2 0

  • ISALAH SATU TITIK berat dalam pem-bahasan Undang – Undang No. 7 Tahun 2017 adalah perubahan status Badan Adhoc menjadi badan Tetap tingkat Kabupaten / Kota menjadi

    badan tetap pada Lembaga Pengawas Pemilu dalam hal ini Badan Pengawas Pemilu, harapanya fungsi pengawasan pemilu dapat dimaksimalkan diwilayah kabupaten sidoarjo.

    S ELAIN PERUBAHAN STATUS badan adhoc Undang – Undang No. 7 Tahun 2017 dalam perun-dang – undangan terse-but juga tersebut pemba-hasan tentang partisipasti masyarakat dalam melaku-

    kan pengawasan Pemilihan Umum.

    SESUAI DENGAN AMANAT Perundang – undangan, Pemilihan Umum khususnya Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo merupakan perwujudan kedaulatan rakyat sekaligus sarana aktualisasi partipasi pemegang kedaulatan dalam penentuan jabatan public. Pada akhirnya, semua harus meneguhkan niat dan diri kita untuk ikut serta dalam mensukseskan Pemilihan Bupati dan wakil Bupati Sidoarjo tahun 2020 yang penuh integritas dan berkualitas. Pemilu harus dija-dikan gerbang perubahan untuk melahirkan pemimpin yang lebih baik, pemimpin yang bisa membawa nasib rakyat, bangsa dan negara ke arah yang lebih baik. “Bersama Rakyat Awasi Pemilu, Bersama Bawaslu Tegakkan Keadilan Pemilu!”

    EDUELECTIONBERSAMA RAKYAT AWASI PEMILU BERSAMA BAWASLU TEGAKKAN KEADILAN PEMILUvoluptat praesse