sabtu-minggu, 14-15 januari 2017 utama tiga cagub dki ...gelora45.com/news/sp_20170114_3.pdf ·...

1
[JAKARTA] Tiga pasangan calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta saling serang program, visi, dan misi dalam debat perdana Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (13/1) malam. Sebagai calon petahana, pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat paling banyak mendapatkan serangan dari dua pasangan calon lainnya. Calon nomor urut 1, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni menyoroti masalah penggusuran warga Jakarta. Agus mengatakan, jika dirinya terpilih, dia bakal membangun dan menata Jakarta tanpa menggusur. Penggusuran, katanya, hanya meningkatkan kemiskinan. “Mereka kehilangan segalanya. Kehilangan tempat tinggal, mata pencarian. Yang tadinya mencari kerja di sebuah habitat, tiba-tiba tercabut puluhan kilometer,” kata Agus, yang mengaku telah bertemu langsung warga Jakarta yang digusur. “Mereka masih menangis. Masih sedih hatinya, (digusur) tanpa ada kompensasi, tanpa ada ganti rugi. Kita berharap Jakarta tumbuh sebagai kota manusiawi. Beton dan gedung adalah benda mati. Manusia adalah rohnya. Jangan hanya kita membangun badannya, tetapi bangunlah jiwa kota ini. Kita bisa kalau bersatu, kreatif, dan juga dengan akal dan hati nurani yang baik,” katanya. Pada kesempatan itu, Agus juga menyampaikan bahwa program Bantuan Langsung Sementara (BLS) merupakan salah satu solusi mengatasi ketimpangan sosial dan kemi- skinan di Jakarta. Menurutnya, saat ini terdapat sekitar 128.000 keluarga tergolong miskin. “Angka kemiskinan di Jakarta masih cukup besar, ada 128.000 keluarga tergolong miskin. Kami menawarkan solusi bantuan langsung sementara. Ingat, ini hanya sementara,” kata Agus. Dia menjelaskan, melalui BLS, masyarakat miskin diberikan Rp 5 juta per tahun. Dia juga menawarkan pem- berdayaan komunitas RT/RW sebesar Rp 1 miliar per tahun. Selain itu, untuk mengurangi pengangguran dan mencipta- kan lapangan kerja, diberikan bantuan bergulir Rp 50 juta per satu unit usaha per tahun dengan disertai pendampingan. Menjiplak Sementara, cagub nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyindir program kartu “Satu Jakarta” yang digagas pasangan Agus-Sylvi. Menurutnya, program itu menjiplak kartu “Jakarta One” yang saat ini sudah diterapkan di DKI Jakarta. “Paslon nomor satu bilang akan mengeluarkan kartu ‘Satu Jakarta’. Kami sudah men- geluarkan kartu ‘Jakarta One, kartu nontunai,” kata Ahok. Menurutnya, bila sudah ada program kartu “Jakarta One” maka tidak mudah menggan- tinya tanpa berkoordinasi dengan Bank Indonesia. “Tanpa berkoordinasi dengan Bank Indonesia, eng- gak bisa mengubah nama. Sebenarnya, ini hanya mengopi kami. Bolak-balik nama saja,” ujarnya. Ahok pun menilai Agus dan Sylvi tidak mengerti peraturan di bidang keuangan. Saat meluncurkan kartu “Jakarta One”, katanya, Pemprov DKI bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) supaya dapat menerap- kan cashless society. Ahok juga menyindir program bantuan dana bergu- lir saat Sylviana Murni men- jabat Wali Kota Jakarta Pusat. Berdasarkan hasil audit, ujar Ahok, program dana bergulir itu dihentikan, karena menim- bulkan kredit macet hingga ratusan miliar rupiah. Bahkan, beberapa penerimanya masuk penjara. “Maka, saat kami mengevaluasi, akhirnya kami kembalikan ke Bank DKI,” kata Ahok. Ahok juga menyindir cagub nomor urut 3 Anies Baswedan yang penuh retorika. Dikatakan, dari berbagai jawaban dan pandangan Anies, tidak ada yang program konkret. Jawaban Anies dinilai banyak retorika dan normatif. “Apa yang Anda katakana cocoknya di bangku kuliah. Seperti dosen”, ujarnya. Janji Politik Sedangkan, Anies Baswedan mengatakan, dirinya bersama Sandiaga Uno siap memikul janji politik calon petahana yang diucapkan lima tahun silam saat mengikuti Pilgub DKI 2012. Janji yang dimaksud Anies adalah soal penggusuran dan komitmen untuk membangun kampung deret di bantaran kali. “Lima tahun lalu ada janji akan dibangun kampung deret di pinggir-pinggir sungai. Dimana janji itu? Dimana kontrak politik itu? Saya datang ke tempat yang sama, ini kontrak politik itu. Kami katakan, ‘Kami akan melak- sanakan itu’,” kata Anies. Anies berkeyakinan, janji tersebut bisa dilaksanakan, karena penataan kota tanpa penggusuran paksa telah ber- hasil dilakukan di beberapa daerah. Dia mencontohkan, Yogyakarta dan Malang, di mana pemerintah daerah bisa bermusyawarah dan berdialog dengan warga yang tinggal di bantaran kali. Terkait program pasangan ini, cawagub Sandiaga Uno mengatakan, pihaknya bakal menerapkan moratorium mobil mewah dalam rangka menga- tasi kemacetan di Ibu Kota. Hal itu dilakukan sebagai daya kejut kepada masyarakat agar lebih terdorong menggunakan angkutan umum sebagai sarana mobilisasi. “Yang kami kejar adalah mengubah pola hidup, bagaimana dari kendaraan pribadi bisa beralih ke kend- araan umum,” ujarnya. Meski kini jumlah bus Transjakarta meningkat signifikan, namun penambahan jumlah penum- pang dinilai belum memadai, yakni sekitar sekitar 6%. Anies menambahkan, diriya juga bakal mengubah dan menambah rute transpor- tasi umum, mulai dari mass rapid transit (MRT), bus, hingga angkutan kota (angkot). Sebab, kaa dia, sudah puluhan tahun rute transportasi umum tidak mengalami perubahan. Padahal, populasi meningkat dan pusat aktivitas mulai meluas. “Angkutan massal (akan) menjangkau semua titik. Transjakarta, MRT, bus, mini bus, mikrolet, dan angkot. Tergantung wilayahnya. Kita integrasikan sistemnya. Rp 5.000 ke mana dan di mana saja, seperti pembuluh darah. Untuk siswa-siswi Rp 0,” kata Anies. [H-14/C-6/R-14] 3 Suara Pembaruan Sabtu-Minggu, 14-15 Januari 2017 Utama Tiga Cagub DKI Saling Serang Program [JAKARTA] Seusai mengikuti debat kandidat, calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menilai, dua pasangan calon (paslon) lainnya telah mem- bangun opini yang salah tentang pembangunan yang dilakukan di DKI Jakarta. “Kami senang ada debat. Kami pikirkan, kalau ada orang ingin menjadi gubernur, tentu dia akan mengoreksi kelemahan kami. Lalu, dia akan mengajukan program yang lebih baik. Tetapi, dalam debat tadi, kami melihat ini bukan koreksi. Ini membangun opini yang salah,” kata Ahok di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (13/1). Dia memberi contoh, ada paslon yang mengatakan tidak ada warga yang mau naik bus Transjakarta. Padahal, penumpang bus Transjakarta naik 32% dalam satu tahun. Bila pada 2015, bus Transjakarta meng- angkut sekitar 8 juta penumpang, maka pada 2016 meningkat men- jadi 11,58 juta penumpang. “Tidak hanya itu, Pemprov DKI juga telah menambah 55 rute baru. Terus, seolah-olah kita tidak suka orang miskin. Hanya pro terhadap orang kaya, sehingga angka Gini Ratio tinggi. Itu opini yang salah,” ujarnya. Justru, kata Ahok, program pembangunan yang dilakukan Pemprov DKI selama dipimpinnya lebih memihak kepada orang miskin. Ahok menegaskan, dirinya tidak ingin memberikan bantuan uang tunai bagi warga yang tidak mampu. “Terus, saya tanya, mau bantu berapa sih orang miskin? Rp 400.000 sebulan katanya. Bagaimana menen- tukan orang miskin untuk bantuan tunai? Saya yakin kalau ditanya sama orang yang dianggap miskin di Jakarta, kamu mau terima Rp 400.000 sebulan atau anak Anda semua dapat KJP? SMA Rp 600.000, kalau mempunyai tiga anak maka dapat Rp 1,8 juta. Jadi, bantuan kami lebih besar daripada yang ditawarkan. Kami ini memihak orang miskin, tetapi kami juga, atas nama keadilan, bukan merampok orang kaya. Makanya, kita juga bantu mereka dengan baik,” ujarnya. Pasangan Ahok, Djarot Saiful Hidayat menegaskan, tidak dapat dimungkiri Indeks Pembangunan Manusia di DKI Jakarta paling tinggi di Indonesia. Ada tiga indi- kator utama yang membuat IPM Jakarta tinggi. “Pertama, tingkat harapan hidup. Semakin panjang harapan hidup, maka dia semakin sejahtera, karena tidak gampang sakit,” ujarnya. Kedua, tingkat pendidikan dan ketiga kehidupan yang layak. Semakin layak kehidupan seorang manusia di suatu wilayah, maka IPM akan naik. “Ingat, IPM sebagai dampak kegiatan pembangunan di suatu wilayah. Ini data bukan dari kami, melainkan dari BPS,” terangnya. Seiring Sementara, Ahok juga mene- gaskan bahwa tidak mungkin sebuah pemerintahan dapat mem- bangun manusia tanpa melakukan pembangunan fisik. Keduanya harus berjalan seiring, sehingga kemaju- an kota dapat tercapai. “Membangun manusia, tetapi enggak membangun fisik, itu nama- nya teori. Enggak ada action,” kata Ahok. Menurutnya, dalam memba- ngun manusia yang diiringi dengan pembangunan fisik, dirinya sudah mempunyai konsep bersama Djarot, yakni harus membuat penuh otak, perut, dan dompet warga Jakarta. “Bagaimana bisa menempuh pendidikan dengan baik atau men- jalankan ibadah dengan baik, kalau gedung sekolah atau rumah ibadah- nya kena banjir. Jadi, apa yang kami lakukan sudah ada ukurannya. Ada pembangunan fisik dan pembangun- an sumber daya manusia (SDM) tercapai,” ujarnya. Ahok kembali menegaskan bahwa tidak mungkin mencapai suatu tujuan tanpa ada infrastruktur. Selama ini, Pemprov DKI telah melakukan pembangunan fisik dan juga pembangunan manusia. Buktinya, Pemprov DKI mendapat empat penghargaan dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) dalam hal pembangunan manusia. [LEN/D-14] Ahok: Jangan Bangun Opini Salah tentang Jakarta SP/JOANITO DE SAOJOAO Tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, serta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menyanyikan lagu Indonesia Raya dalam debat perdana yang diselenggarakan KPU DKI di Jakarta, Jumat (13/1) malam.

Upload: trinhdang

Post on 07-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

[JAKARTA] Tiga pasangan calon gubernur (cagub) dan calon waki l gubernur (cawagub) DKI Jakarta saling serang program, visi, dan misi dalam debat perdana Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (13/1) malam. Sebagai calon petahana, pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat paling banyak mendapatkan serangan dari dua pasangan calon lainnya.

Calon nomor urut 1, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni menyoroti masalah penggusuran warga Jakarta. Agus mengatakan, jika dirinya terpilih, dia bakal membangun dan menata Jakarta tanpa menggusur. Penggusuran, katanya, hanya meningkatkan kemiskinan.

“Mereka kehilangan segalanya. Kehilangan tempat tinggal, mata pencarian. Yang tadinya mencari kerja di sebuah habitat, tiba-tiba tercabut puluhan kilometer,” kata Agus, yang mengaku telah bertemu langsung warga Jakarta yang digusur.

“Mereka masih menangis. Masih sedih hatinya, (digusur) tanpa ada kompensasi, tanpa ada ganti rugi. Kita berharap Jakarta tumbuh sebagai kota manusiawi. Beton dan gedung adalah benda mati. Manusia adalah rohnya. Jangan hanya kita membangun badannya, tetapi bangunlah jiwa kota ini. Kita bisa kalau bersatu, kreatif, dan juga dengan akal dan hati nurani yang baik,” katanya.

Pada kesempatan itu, Agus juga menyampaikan bahwa program Bantuan Langsung Sementara (BLS) merupakan salah satu solusi mengatasi ketimpangan sosial dan kemi-skinan di Jakarta. Menurutnya, saat ini terdapat sekitar 128.000 keluarga tergolong miskin.

“Angka kemiskinan di

Jakarta masih cukup besar, ada 128.000 keluarga tergolong miskin. Kami menawarkan solusi bantuan langsung sementara. Ingat, ini hanya sementara,” kata Agus.

Dia menjelaskan, melalui BLS, masyarakat miskin diberikan Rp 5 juta per tahun. Dia juga menawarkan pem-berdayaan komunitas RT/RW sebesar Rp 1 miliar per tahun. Selain itu, untuk mengurangi pengangguran dan mencipta-kan lapangan kerja, diberikan bantuan bergulir Rp 50 juta per satu unit usaha per tahun dengan disertai pendampingan.

MenjiplakSementara, cagub nomor

urut 2 Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyindir program kartu “Satu Jakarta” yang

digagas pasangan Agus-Sylvi. Menurutnya, program itu menjiplak kartu “Jakarta One” yang saat ini sudah diterapkan di DKI Jakarta.

“Paslon nomor satu bilang akan mengeluarkan kartu ‘Satu Jakarta’. Kami sudah men-geluarkan kartu ‘Jakarta One, kartu nontunai,” kata Ahok. Menurutnya, bila sudah ada program kartu “Jakarta One” maka tidak mudah menggan-tinya tanpa berkoordinasi dengan Bank Indonesia.

“Tanpa berkoordinasi dengan Bank Indonesia, eng-gak bisa mengubah nama. Sebenarnya, ini hanya mengopi kami. Bolak-balik nama saja,” ujarnya. Ahok pun menilai Agus dan Sylvi tidak mengerti peraturan di bidang keuangan. Saat meluncurkan kartu

“Jakarta One”, katanya, Pemprov DKI bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) supaya dapat menerap-kan cashless society.

Ahok juga menyindir program bantuan dana bergu-lir saat Sylviana Murni men-jabat Wali Kota Jakarta Pusat. Berdasarkan hasil audit, ujar Ahok, program dana bergulir itu dihentikan, karena menim-bulkan kredit macet hingga ratusan miliar rupiah. Bahkan, beberapa penerimanya masuk penjara. “Maka, saat kami mengevaluasi, akhirnya kami kembalikan ke Bank DKI,” kata Ahok.

Ahok juga menyindir cagub nomor urut 3 Anies Baswedan yang penuh retorika. Dikatakan, dari berbagai jawaban dan pandangan Anies, tidak ada

yang program konkret. Jawaban Anies dinilai banyak retorika dan normatif. “Apa yang Anda katakana cocoknya di bangku kuliah. Seperti dosen”, ujarnya.

Janji PolitikS e d a n g k a n , A n i e s

Baswedan mengatakan, dirinya bersama Sandiaga Uno siap memikul janji politik calon petahana yang diucapkan lima tahun silam saat mengikuti Pilgub DKI 2012. Janji yang dimaksud Anies adalah soal penggusuran dan komitmen untuk membangun kampung deret di bantaran kali.

“Lima tahun lalu ada janji akan dibangun kampung deret di pinggir-pinggir sungai. Dimana janji itu? Dimana kontrak politik itu? Saya datang ke tempat yang sama, ini

kontrak politik itu. Kami katakan, ‘Kami akan melak-sanakan itu’,” kata Anies.

Anies berkeyakinan, janji tersebut bisa dilaksanakan, karena penataan kota tanpa penggusuran paksa telah ber-hasil dilakukan di beberapa daerah. Dia mencontohkan, Yogyakarta dan Malang, di mana pemerintah daerah bisa bermusyawarah dan berdialog dengan warga yang tinggal di bantaran kali.

Terkait program pasangan ini, cawagub Sandiaga Uno mengatakan, pihaknya bakal menerapkan moratorium mobil mewah dalam rangka menga-tasi kemacetan di Ibu Kota. Hal itu dilakukan sebagai daya kejut kepada masyarakat agar lebih terdorong menggunakan angkutan umum sebagai sarana mobilisasi.

“Yang kami kejar adalah mengubah pola hidup, bagaimana dari kendaraan pribadi bisa beralih ke kend-araan umum,” ujarnya. Meski kini jumlah bus Transjakarta meningkat signifikan, namun penambahan jumlah penum-pang dinilai belum memadai, yakni sekitar sekitar 6%.

Anies menambahkan, diriya juga bakal mengubah dan menambah rute transpor-tasi umum, mulai dari mass rapid transit (MRT), bus, hingga angkutan kota (angkot). Sebab, kaa dia, sudah puluhan tahun rute transportasi umum tidak mengalami perubahan. Padahal, populasi meningkat dan pusat aktivitas mulai meluas.

“Angkutan massal (akan) menjangkau semua titik. Transjakarta, MRT, bus, mini bus, mikrolet, dan angkot. Tergantung wilayahnya. Kita integrasikan sistemnya. Rp 5.000 ke mana dan di mana saja, seperti pembuluh darah. Untuk siswa-siswi Rp 0,” kata Anies. [H-14/C-6/R-14]

3Sua ra Pem ba ru an Sabtu-Minggu, 14-15 Januari 2017 Utama

Tiga Cagub DKI Saling Serang Program

[JAKARTA] Seusai mengikuti debat kandidat, calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menilai, dua pasangan calon (paslon) lainnya telah mem-bangun opini yang salah tentang pembangunan yang dilakukan di DKI Jakarta.

“Kami senang ada debat. Kami pikirkan, kalau ada orang ingin menjadi gubernur, tentu dia akan mengoreksi kelemahan kami. Lalu, dia akan mengajukan program yang lebih baik. Tetapi, dalam debat tadi, kami melihat ini bukan koreksi. Ini membangun opini yang salah,” kata Ahok di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (13/1).

Dia memberi contoh, ada paslon yang mengatakan tidak ada warga yang mau naik bus Transjakarta. Padahal, penumpang bus Transjakarta naik 32% dalam satu tahun. Bila

pada 2015, bus Transjakarta meng-angkut sekitar 8 juta penumpang, maka pada 2016 meningkat men-jadi 11,58 juta penumpang.

“Tidak hanya itu, Pemprov DKI juga telah menambah 55 rute baru. Terus, seolah-olah kita tidak suka orang miskin. Hanya pro terhadap orang kaya, sehingga angka Gini Ratio tinggi. Itu opini yang salah,” ujarnya.

Justru, kata Ahok, program pembangunan yang dilakukan Pemprov DKI selama dipimpinnya lebih memihak kepada orang miskin. Ahok menegaskan, dirinya tidak ingin memberikan bantuan uang tunai bagi warga yang tidak mampu.

“Terus, saya tanya, mau bantu berapa sih orang miskin? Rp 400.000 sebulan katanya. Bagaimana menen-tukan orang miskin untuk bantuan tunai? Saya yakin kalau ditanya

sama orang yang dianggap miskin di Jakarta, kamu mau terima Rp 400.000 sebulan atau anak Anda semua dapat KJP? SMA Rp 600.000, kalau mempunyai tiga anak maka dapat Rp 1,8 juta. Jadi, bantuan kami lebih besar daripada yang ditawarkan. Kami ini memihak orang miskin, tetapi kami juga, atas nama keadilan, bukan merampok orang kaya. Makanya, kita juga bantu mereka dengan baik,” ujarnya.

Pasangan Ahok, Djarot Saiful Hidayat menegaskan, tidak dapat dimungkiri Indeks Pembangunan Manusia di DKI Jakarta paling tinggi di Indonesia. Ada tiga indi-kator utama yang membuat IPM Jakarta tinggi. “Pertama, tingkat harapan hidup. Semakin panjang harapan hidup, maka dia semakin sejahtera, karena tidak gampang sakit,” ujarnya.

Kedua, tingkat pendidikan dan ketiga kehidupan yang layak. Semakin layak kehidupan seorang manusia di suatu wilayah, maka IPM akan naik. “Ingat, IPM sebagai dampak kegiatan pembangunan di suatu wilayah. Ini data bukan dari kami, melainkan dari BPS,” terangnya.

SeiringSementara, Ahok juga mene-

gaskan bahwa tidak mungkin sebuah pemerintahan dapat mem-bangun manusia tanpa melakukan pembangunan fisik. Keduanya harus berjalan seiring, sehingga kemaju-an kota dapat tercapai.

“Membangun manusia, tetapi enggak membangun fisik, itu nama-nya teori. Enggak ada action,” kata Ahok. Menurutnya, dalam memba-ngun manusia yang diiringi dengan pembangunan fisik, dirinya sudah

mempunyai konsep bersama Djarot, yakni harus membuat penuh otak, perut, dan dompet warga Jakarta.

“Bagaimana bisa menempuh pendidikan dengan baik atau men-jalankan ibadah dengan baik, kalau gedung sekolah atau rumah ibadah-nya kena banjir. Jadi, apa yang kami lakukan sudah ada ukurannya. Ada pembangunan fisik dan pembangun-an sumber daya manusia (SDM) tercapai,” ujarnya.

Ahok kembali menegaskan bahwa tidak mungkin mencapai suatu tujuan tanpa ada infrastruktur. Selama ini, Pemprov DKI telah melakukan pembangunan fisik dan juga pembangunan manusia. Buktinya, Pemprov DKI mendapat empat penghargaan dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) dalam hal pembangunan manusia. [LEN/D-14]

Ahok: Jangan Bangun Opini Salah tentang Jakarta

SP/Joanito De SaoJoao

Tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, Basuki tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, serta anies Baswedan dan Sandiaga Uno menyanyikan lagu indonesia Raya dalam debat perdana yang diselenggarakan KPU DKi di Jakarta, Jumat (13/1) malam.