s1-2015-319186-conclusion
DESCRIPTION
KesimpulanTRANSCRIPT
-
139
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. KESIMPULAN
Penelitian ini mengidentifikasi dan merumuskan potensi dan syarat
penggunaan permainan SimCity 2013 sebagai alat praktikum studio
Perencanaan Wilayah dan Kota UGM. Berdasarkan penjabaran hasil
penelitian di atas, kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Model penggunaan SimCity 2013 sebagai alat praktikum studio
Perencanaan Wilayah dan Kota UGM merupakan perpaduan antara model
aturan main dan pembangunan kota yang digunakan dalam memainkan
permainan SimCity 2013 di dalam praktikum.
2. Syarat penggunaan SimCity 2013 sebagai alat praktikum studio
Perencanaan Wilayah dan Kota UGM merupakan penggunaan model tabel
iterasi masalah-solusi sebagai alat pembelajaran dalam praktikum serta
terdapat batasan-batasan tertentu dalam memainkan permainan SimCity
2013 di dalam praktikum.
3. Permainan SimCity 2013 bermanfaat bagi pembelajaran tentang
perencanaan kota dan nyaman untuk digunakan sebagai alat praktikum.
4. Permainan SimCity 2013 dapat menjadi alat praktikum di dalam studio
kota PWK UGM dengan syarat hanya untuk memberikan pengenalan dan
penalaran tentang analisis dan rencana suatu kota, tetapi tidak dapat
digunakan sebagai media dalam perencanaan kota yang nyata.
5. Permainan SimCity 2013 merupakan sebuah permainan bebas yang dapat
digunakan sebagai permainan serius dengan memasukkan unsur pedagogi
melalui model-model aplikatif yang ditemukan dalam penelitian ini.
-
140
6.2. SARAN
Penelitian ini memiliki potensi dalam pengembangan inovasi
pembelajaran Perencanaan Wilayah dan Kota. Untuk memberikan
pengembangan yang lebih baik dalam penelitian selanjutnya, berikut
merupakan saran yang dapat diberikan oleh penyusun:
1. Perlu adanya percobaan penerapan praktikum dengan menggunakan
permainan SimCity 2013 berdasarkan temuan di dalam penelitian ini untuk
mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan model-model secara nyata di
dalam studio kota.
2. Untuk mengembangkan sistem pembelajaran dengan menggunakan
permainan SimCity, perlu dilakukan pengembangan lebih lanjut mengenai
pendekatan-pendekatan yang dapat digunakan dalam penerapan
permainan SimCity sebagai alat praktikum maupun media pembelajaran.
3. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai potensi dan syarat
penggunaan permainan tentang tata kota yang lainnya, seperti Cities XL
dan City One, untuk mengetahui permainan tata kota mana yang lebih
representatif untuk digunakan sebagai alat praktikum maupun
pembelajaran dalam Perencanaan Wilayah dan Kota.
4. Belum adanya perangkat lunak yang formal dan bersifat ilmiah bagi
pembelajaran maupun proses perencanaan wilayah dan kota, mendorong
penelitian selanjutnya untuk mengembangkan penelitian mengenai
perangkat lunak simulasi kota maupun wilayah yang dapat digunakan
untuk membantu proses pembelajaran maupun perencanaan wilayah dan
kota.
5. Semakin berkembangknya teknologi di era ini, membuat domain
perencanaan wilayah dan kota ditantang untuk dapat mengikuti
perkembangan tersebut. Dengan demikian, diperlukan adanya visi ke
depan bagi domain perencanaan wilayah dan kota untuk memperbaharui
metode dalam proses perencanaan maupun pengelolaan suatu kota.
-
141
Sebuah permainan perangkat lunak simulasi kota dapat menjadi basis bagi
para perencana untuk mengembangkan metode-metode baru tersebut.
Penelitian selanjutnya, diharapkan dapat mengarah pada penggunaan
permainan perangkat lunak simulasi kota sebagai basis dari pembaharuan
metode proses perencanaan maupun pengelolaan kota.
6. Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota UGM perlu mendorong
adanya penelitian mengenai perangkat lunak simulasi kota dan wilayah
agar tercipta perangkat lunak simulasi kota yang formal dan bersifat
ilmiah, bukan hanya sekadar berbasis permainan perangkat lunak simulasi
kota yang tidak formal dan bersifat tidak ilmiah.
7. Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota UGM perlu mendorong
adanya penggunaan permainan perangkat lunak simulasi kota sebagai
bahan perkuliahan dalam mata kuliah yang terkait, misalnya kota cerdas
(smart city), berpikir sistem dalam PWK, maupun membuka mata kuliah
baru, seperti pemodelan dan simulasi kota.
8. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam Program Studi
Perencanaan Wilayah dan Kota, permainan SimCity 2013 dapat
digunakan sebagai alat praktikum keahlian perencanaan kota. Untuk itu
penyusun mengusulkan penggunaan permainan SimCity 2013 dalam Prodi
Perencanaan Wilayah dan Kota sebagai berikut:
a. Praktikum perencanaan kota dengan menggunakan permainan SimCity
2013. Praktikum tersebut dilakukan secara independen diluar mata
kuliah yang ada di Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota.
b. Praktikum mata kuliah dengan menggunakan permainan SimCity
2013. Praktikum tersebut dilakukan di dalam mata kuliah tertentu
untuk mempraktekan teori-teori yang telah didapatkan dalam materi
perkuliahan tertentu.
c. Pengenalan perencanaan kota dengan menggunakan permainan
SimCity 2013. Pengenalan dilakukan di dalam studio kota dan
-
142
dilakukan pada minggu pertama pertemuan studio kota.
9. Harus disadari bahwa penelitian ini masih memiliki beberapa kelemahan
yang dapat diperbaiki pada penelitian-penelitian selanjutnya. Kelemahan-
kelemahan tersebut meliputi:
a. Jumlah sampling responden mahasiswa, yakni 6 orang, dan instruktur
studio kota, yakni 2 orang, belum cukup representatif dalam
membangun model aplikatif. Penelitian selanjutnya diharapkan
melibatkan lebih banyak responden mahasiswa dan konfirmasi kepada
seluruh instruktur studio kota.
b. Model aplikatif belum pernah diujicoba kepada mahasiswa PWK
selain responden, sehingga model aplikatif masih dapat berkembang
lagi. Penelitian selanjutnya diharapakan dapat menguji dan
mengevaluasi model aplikatif tersebut kepada mahasiswa PWK secara
umum.
c. Aspek kemanfaatan, kenyamanan, dan batasan penggunaan permainan
SimCity 2013 hanya berupa umpan balik dan pengakuan dari para
responden. Untuk itu, dalam peneltian selanjutnya, diperlukan
parameter dan indikator khusus mengenai masing-masing aspek
tersebut agar permainann tersebut dapat dikatakan, secara lebih kuat,
memiliki kemanfaatan, kenyamanan, dan batasan penggunaan dalam
praktikum.