s - lcc - apartemen (x)

6
1 AbstrakPermintaan kumulatif apartemen di Jakarta meningkat 10,6 persen dibandingan kuartal yang sama pada tahun 2010. Yang artinya kebutuhan atau permintaan apartemen sebagai hunian (rumah tinggal) meningkat cukup tinggi. Hal ini melatarbelakangi dibangunnya Apartemen Taman Melati Margonda Depok. Proyek ini merupakan proyek dengan biaya pengerjaan total sebesar Rp. 56.136.394.000,00 dengan luas bangunan 41.901,21 m 2 atau Rp 11.433.074,13/m 2 . Dengan membandingkan harga per m 2 dengan Apartemen sejenisnya yaitu apartemen Season City yang memiliki harga pembangunan sebesar Rp 2.943.990,58/m 2 dengan luas bangunan 407.610 m 2 , maka Apartemen Taman Melati Margonda Depok memiliki harga per m 2 lebih besar . Dengan demikian terdapat potensi untuk dilakukan efisiensi biaya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini, yang selanjutnya disebut rencana kerja rekayasa nilai, meliputi beberapa tahap seperti tahap pengumpulan data yang kemudian dilanjutkan dengan tahap informasi, tahap kreatif, tahap analisa, tahap pengembangan, dan tahap rekomendasi. Adapun penghematan yang dapat dilakukan dari hasil value engineering dalam proyek ini adalah sebagai berikut ; 1) pekerjaan dinding partisi dari segi biaya konstruksi sebesar Rp. 1.316.960.590,29 dan dari segi perhitungan biaya LCC sebesar Rp.1.219.766.539,51, 2) pekerjaan plafon dari segi biaya konstruksi sebesar Rp. 1.834.250.942,17 dan dari segi perhitungan biaya LCC sebesar Rp. 1.830.488.440,17 Kata kunci : value engineering, Apartemen Taman Melati Margonda, fungsi, penghematan biaya, I. PENDAHULUAN onsultan properti internasional Cushman and Wakefield menyatakan, pada kuartal IV/2011 permintaan kumulatif apartemen di Jakarta meningkat 10,6 persen dibandingan kuartal yang sama pada tahun 2012. Yang artinya kebutuhan atau permintaan apartemen sebagai hunian (rumah tinggal) meningkat cukup tinggi. Hal ini melatarbelakangi dibangunnya Apartemen Taman Melati Margonda Depok. Proyek Apartemen Taman Melati Margonda merupakan proyek dengan biaya pengerjaan total sebesar Rp. 56.136.394.000,00 dengan luas bangunan 4.910 m 2 atau Rp 11.433.074,13/m 2 . Dengan membandingkan harga per m 2 dengan Apartemen sejenisnya yaitu apartemen Sun City yang memiliki harga pembangunan sebesar Rp 2.943.990,58/m 2 dengan luas bangunan 407.610 m 2 , maka Apartemen Taman Melati Margonda Depok memiliki harga per m 2 lebih besar . Dengan demikian terdapat potensi untuk dilakukan efisiensi biaya dalam pembangunan proyek Apartemen Taman Melati Margonda. Value Engineering adalah sebuah teknik dalam manajemen yang menggunakan pendekatan sistematis untuk mendapatkan keseimbangan fungsi terbaik antara biaya, kehandalan dan kinerja suatu proyek [2]. Metode ini muncul karena disadari banyak biaya-biaya yang tidak diperlukan dalam suatu perencanaan proyek. Hal ini juga diperkuat dengan pernyataan beberapa studi yang telah dilakukan para ahli, bahwa dalam setiap perencanaan proyek pasti memiliki potensi biaya yang tidak diperlukan walau sehebat apapun tim perencana tersebut [13]. Kekurangan informasi,kekurangan waktu, keandalan sementara yang menjadi permanen adalah salah satu kendala bagi perencana yang membuat sebuah perencanaan menjadi kurang efektif. Berdasarkan uraian tersebut, maka penting sekali untuk melakukan penerapan VE pada suatu proyek yang diharapkan dapat memunculkan alternatif-alternatif pengganti item pekerjaan lama sebagai rekomendasi. Oleh karena itu dilakukan studi dengan judul “Penerapan Rekayasa Nilai pada Proyek Pembangunan Apartemen, Taman Melati Margonda Depok”. Tugas akhir ini dilakukan dengan tujuan: 1. Mendapatkan item pekerjaan pada desain perencana yang memungkinkan untuk dilakukan value engineering 2. Memperoleh alternatif terbaik pengganti item pada desain perencana 3.Mengetahui besar penghematan yang dapat diperoleh setelah dilakukan penerapan value engineering pada proyek ini. II. METODE PENELITIAN 1. Data Penelitian Penerapan Rekayasa Nilai Pada Proyek Apartemen Taman Melati Margonda Depok Dennis Adipratama Pohan, Christiono Utomo ST, MT, PhD Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 K

Upload: ricky-kristo-ngantung

Post on 03-Dec-2015

10 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: S - LCC - Apartemen (x)

1

Abstrak— Permintaan kumulatif apartemen di Jakarta meningkat 10,6 persen dibandingan kuartal yang sama pada tahun 2010. Yang artinya kebutuhan atau permintaan apartemen sebagai hunian (rumah tinggal) meningkat cukup tinggi. Hal ini melatarbelakangi dibangunnya Apartemen Taman Melati Margonda Depok. Proyek ini merupakan proyek dengan biaya pengerjaan total sebesar Rp. 56.136.394.000,00 dengan luas bangunan 41.901,21 m2 atau Rp 11.433.074,13/m2. Dengan membandingkan harga per m2 dengan Apartemen sejenisnya yaitu apartemen Season City yang memiliki harga pembangunan sebesar Rp 2.943.990,58/m2 dengan luas bangunan 407.610 m2, maka Apartemen Taman Melati Margonda Depok memiliki harga per m2 lebih besar . Dengan demikian terdapat potensi untuk dilakukan efisiensi biaya.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini, yang selanjutnya disebut rencana kerja rekayasa nilai, meliputi beberapa tahap seperti tahap pengumpulan data yang kemudian dilanjutkan dengan tahap informasi, tahap kreatif, tahap analisa, tahap pengembangan, dan tahap rekomendasi.

Adapun penghematan yang dapat dilakukan dari hasil value engineering dalam proyek ini adalah sebagai berikut ; 1) pekerjaan dinding partisi dari segi biaya konstruksi sebesar Rp. 1.316.960.590,29 dan dari segi perhitungan biaya LCC sebesar Rp.1.219.766.539,51, 2) pekerjaan plafon dari segi biaya konstruksi sebesar Rp. 1.834.250.942,17 dan dari segi perhitungan biaya LCC sebesar Rp. 1.830.488.440,17

Kata kunci : value engineering, Apartemen Taman Melati Margonda, fungsi, penghematan biaya, I. PENDAHULUAN

onsultan properti internasional Cushman and Wakefield menyatakan, pada kuartal IV/2011 permintaan kumulatif apartemen di Jakarta meningkat 10,6 persen

dibandingan kuartal yang sama pada tahun 2012. Yang artinya kebutuhan atau permintaan apartemen sebagai

hunian (rumah tinggal) meningkat cukup tinggi. Hal ini melatarbelakangi dibangunnya Apartemen Taman Melati Margonda Depok.

Proyek Apartemen Taman Melati Margonda merupakan proyek dengan biaya pengerjaan total sebesar Rp. 56.136.394.000,00 dengan luas bangunan 4.910 m2 atau Rp 11.433.074,13/m2. Dengan membandingkan harga per m2 dengan Apartemen sejenisnya yaitu apartemen Sun City yang memiliki harga pembangunan sebesar Rp 2.943.990,58/m2 dengan luas bangunan 407.610 m2, maka Apartemen Taman Melati Margonda Depok memiliki harga per m2 lebih besar . Dengan demikian terdapat potensi untuk dilakukan efisiensi biaya dalam pembangunan proyek Apartemen Taman Melati Margonda.

Value Engineering adalah sebuah teknik dalam manajemen yang menggunakan pendekatan sistematis untuk mendapatkan keseimbangan fungsi terbaik antara biaya, kehandalan dan kinerja suatu proyek [2]. Metode ini muncul karena disadari banyak biaya-biaya yang tidak diperlukan dalam suatu perencanaan proyek. Hal ini juga diperkuat dengan pernyataan beberapa studi yang telah dilakukan para ahli, bahwa dalam setiap perencanaan proyek pasti memiliki potensi biaya yang tidak diperlukan walau sehebat apapun tim perencana tersebut [13]. Kekurangan informasi,kekurangan waktu, keandalan sementara yang menjadi permanen adalah salah satu kendala bagi perencana yang membuat sebuah perencanaan menjadi kurang efektif.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penting sekali untuk melakukan penerapan VE pada suatu proyek yang diharapkan dapat memunculkan alternatif-alternatif pengganti item pekerjaan lama sebagai rekomendasi. Oleh karena itu dilakukan studi dengan judul “Penerapan Rekayasa Nilai pada Proyek Pembangunan Apartemen, Taman Melati Margonda Depok”. Tugas akhir ini dilakukan dengan tujuan:

1. Mendapatkan item pekerjaan pada desain perencana yang memungkinkan untuk dilakukan value engineering 2. Memperoleh alternatif terbaik pengganti item pada desain perencana 3.Mengetahui besar penghematan yang dapat diperoleh setelah dilakukan penerapan value engineering pada proyek ini. II. METODE PENELITIAN

1. Data Penelitian

Penerapan Rekayasa Nilai Pada Proyek Apartemen Taman Melati Margonda Depok

Dennis Adipratama Pohan, Christiono Utomo ST, MT, PhD Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111

K

Page 2: S - LCC - Apartemen (x)

2

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung sebagai sumber informasi dalam melakukan analisis. Data sekunder pada penelitian ini meliputi : a. Data teknis proyek

Data ini diperoleh dari konsultan perencana dan kontraktor, yaitu berupa gambar desain dan Bill of Quantity

b. Daftar Harga dan Spek Material Data ini diperoleh melalui brosur atau jurnal harga material. Data ini dibutuhkan untuk menghitung biaya berbagai alternatif yang akan dipilih.

. 2. Analisa Data Pada penenelitian tugas akhir ini, digunakan tahapan analisa berdasarkan SAVE (Society of American Value Engineering). Tahapan ini terdiri dari tahap informasi, tahap kreatif, tahap analisa, tahap pengembangan, tahap Rekomendasi. a. Tahap Informasi

Prinsip dasar yang akan dilakukan pada tahap informasi adalah identifikasi biaya tinggi dan identifikasi biaya yang tidak diperlukan. Dalam identifikasi biaya tinggi pertama kali perlu dilakukan pembuatan Cost Model. Lalu dilakukan pengurutan biaya dengan breakdown cost analisis yang mengurutkan biaya pekerjaan dari yang tertinggi hingga yang terendah. Setelah pengurutan, lalu digambarkan diagram pareto untuk mengetahui jumlah pekerjaan yang memiliki biaya tinggi. Untuk mengetahui item biaya yang tidak diperlukan maka dilakukan identifikasi biaya-biaya yang tidak diperlukan dengan menggunakan analisa fungsi. dimana item-item pekerjaan diidentifikasi berdasarkan fungsinya dalam perbandingan cost (biaya) dengan worth (nilai manfaat). Dalam Tugas akhir ini di ambil 2 item pekerjaan yang memiliki rasio perbandingan C/W yang tertinggi.

b. Tahap Kreatif Pada Tahap Kreatif ini dikumpulkan gagasan-gagasan alternatif dengan tujuan mengefisiensikan biaya tanpa mengurangi mutu item pekerjaan. Adapun cara yang digunakan adalah teknik Brainstorming.

c. Tahap Analisa Pada tahap ini, alternatif-alternatif yang telah didapatkan pada tahap kreatif di evaluasi dengan menggunakan analisa keuntungan dan kerugian. Hal yang pertama dilakukan adalah dengan membuat pembobotan kriteria yang diperoleh berdasarkan diskusi dengan pihak proyek. Setiap alternatif yang telah dihasilkan dicatat kerugian dan keuntungannya, lalu setelah itu diberi bobot nilai sesuai dengan kriteria pembobotan. Dalam tugas akhir ini penulis merencanakan mengambil 2 (dua) alternatif terbaik berdasarkan ranking tertinggi dari jumlah bobot nilai yang dihasilkan

d. Tahap Pengembangan Pada tahapan ini, alternatif yang telah terpilih dikembangkan lebih jauh lagi agar menjadi dasar yang kuat dalam pengajuan pada tahap rekomendasi. Adapun pengembangan yang dilakukan adalah dengan mengkaitkannya dengan biaya daur hidup proyek (Life Cycle Cost) dan perbandingan kepentingan antar alternatif. Maka dari itu analisa yang dipakai adalah analisa LCC dan analisa Pemilihan Alternatif. Untuk Analisa LCC menghitung biaya yang keluar akibat pergantian desain, sehingga dari sana didapat persentase penghematan yang dapat dicapai. Setelah itu tiap-tiap alternatif dianalisa lagi dengan analisa pemilihan alternatif. Metode yang digunakan adalah metode AHP. Metode ini bertujuan membandingan tingkat kepentingan tiap alternatif sehingga didapatkan 1 alternatif terbaik yang memiliki tingkat kepentingan tertinggi.

e. Tahap Rekomendasi Setelah melalui rangkaian tahap, maka pada tahap ini alternatif terbaik disajikan dalam tahap rekomendasi. Penyajian pada tahap rekomendasi terbagi menjadi 2 (dua) yakni penyajian lisan dan tulisan. Namun pada tugas akhir ini hanya akan dilakukan penyajian tulisan yang berupa tabel rekomendasi. Alternatif terbaik disajikan dalam tabel yang memuat informasi mengenai: 1. Desain awal item pekerjaan yang dilakukan Value

Engineering 2. Desain usulan yang dipilih berdasarkan rencana kerja

rekayasa nilai 3. Dasar pertimbangan pemilihan desain alternatif

3. Langkah Penelitian Langkah-langkah dalam penelitian ini dimulai dengan penyusunan latar belakang dan rumusan masalah yang terjadi, kemudian melakukan literature review terkait dengan topic yang sesuai diikuti dengan pengumpulan data berupa data sekunder, selanjutnya dilakukan penerapan berdasarkan VE job plan. Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini secara keseluruhan dapat digambarkan sebagai bagan alir pada Gambar 1

III. HASIL PENELITIAN

A. Tahap Informasi Pada tahap ini dilakukan pencarian informasi proyek

Kemudian dilanjutkan dengan mengidentifikasi biaya tinggi item pekerjaan dan mengidentifikasi item pekerjaan yang memiliki biaya tidak diperlukan.

1. Identifikasi item berbiaya tinggi Dilakukan penyusunan breakdown cost model dari biaya

item-item pekerjaan pada proyek ini. Hasil tersebut disajikan dalam Tabel 1.

Page 3: S - LCC - Apartemen (x)

3

Latar Belakang 1. Permintaan kumulatif apartemen di

Jakarta meningkat 10,6 persen pada kuartal IV/2011 dibandingkan kuartal yang sama pada 2010

2. Harga per m2 proyek Apartemen Taman Melati Margonda Depok yaitu Rp 4.057.162,072/m2 dengan luas 41.901,21 m2 dimana lebih mahal daripada Apartemen Season City yang memiliki harga per m2 yaitu Rp 2.943.990,58/m2 dengan luas 407.610 m2 sehingga memiliki potensi untuk dapat dilakukan efisiensi

Rumusan Masalah 1. Item pekerjaan apa saja

yang memungkinkan untuk dilakukan value engineering pada desain perencana

2. Alternatif apa saja yang dapat dipilih sebagai pengganti pada desain awal

Data 1. Gambar

desain 2. BoQ 3. Daftar spek

Literatur Review

1. Dell’Isola 2. Miles 3. Zimmerman

Rencana Kerja Value

Tahap Informasi 1. Cost Model 2. Breakdown

cost model 3. Analisa Fungsi

Tahap Kreatif

Tahap Pengembangan 1. Analisa Life Cycle Cost 2. Analisa Pemilihan Kreatif

dengan metode zerone

Tahap Analisa

Tahap Rekomenadasi

Gambar 1. Flow Chart Penelitian

Setelah didapatkan breakdown cost model, tahap selanjutnnya adalah membuat analisa Pareto dengan menggunakan Diagram Pareto yang bertujuan untuk memperoleh batasan item pekerjaan yang memiliki biaya tinggi. Grafik distribusi Pareto bisa dilihat pada gambar 2. Dari analisa Pareto didapatkan 5 item pekerjaan dengan biaya tinggi yang disajikan dalam tabel 2

Tabel 1. Breakdown Cost

Tabel 2. Item Pekerjaan Berbiaya Tinggi

2. Identifikasi item berbiaya tidak diperlukan Setelah mendapatkan 5 item pekerjaan berbiaya tinggi,

selanjutnya adalah melakukan analisa fungsi yang dimaksudkan untuk mengklasifikasikan fungsi utama dan fungsi sekunder, serta digunakan untuk mendapatkan perbandingan antara biaya (cost) dan manfaatnya (worth).

Dari hasil analisa pada 11 item pekerjaan berbiaya tinggi, didapati bahwa Pekerjaan dinding partisi dan plafon mempunyai nilai c/w tertinggi dibandingkan item pekerjaan lainnya yakni 2.2 (untuk dinding partisi) dan 1.69 (untuk plafon) yang artinya terdapat potensi biaya yang tidak diperlukan yang sangat besar yang akan dilakukan value engineering. Hasil rekapitulasi analisa fungsi untuk 5 item pekerjaan disajikan pada Tabel 3.

B. Tahap Kreatif Berdasarkan hasil brainstorming didapatkan beberapa

alternatif untuk tiap-tiap item pekerjaan terpilih yaitu pekerjaan dinding partisi dan pekerjaan plafon yang disajikan dalam Tabel 4 dan Tabel 5

C. Tahap Analisa Setelah menemukan alternatif-alternatif dari tahap

sebelumnya, kemudian dilakukan pemilihan alternatif terbaik dari alternatif-alternatif tersebut yang dilakukan dengan menggunakan analisis keuntungan dan kerugian. Alternatif terbaik yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Untuk dinding partisi: 1. Alternatif 1 : Clover block 10x40x60, perekat MU-

380, plester MU-200, bata klinkers K24, finishing (cat, keramik, karpet, batuan)

2. Alternatif 2 : Bata Hebel 600x200x75 sebagai pengganti bata merah, bata klinkers K24, plesteran, finishing (cat, keramik, karpet, batuan) Untuk Finishing Plafon:

1. Alternatif 1 : Gypsum Board t=9mm, rangka hollow galvanis (0.35)20x40, finishing (cat plafon)

Cost Cost Cumulative Cumulative item(Rp) (%) Cost (%) (%)

1 Struktur Balok 7,297,731,220.00 0.130 13.000% 7.692%2 Shearwall 7,017,049,250.00 0.125 25.500% 15.385%3 Finishes to Ceil 6,624,094,492.00 0.118 37.300% 23.077%4 Struktur Kolom 5,894,321,370.00 0.105 47.800% 30.769%5 Dinding Partisi 5,725,912,188.00 0.102 58.000% 38.462%6 Persiapan Prasarana 5,332,957,430.00 0.095 67.500% 46.154%7 Finishing Lantai 4,490,911,520.00 0.080 75.500% 53.846%8 Plat Lantai 4,097,956,762.00 0.073 82.800% 61.538%9 Detailing 3,817,274,792.00 0.068 89.600% 69.231%10 Struktur Atap 3,087,501,670.00 0.055 95.100% 76.923%11 Tangga Utama 1,796,364,608.00 0.032 98.300% 84.615%12 Tangga Darurat 617,500,334.00 0.011 99.400% 92.308%13 Tangga Atap 336,818,364.00 0.006 100.000% 100.000%

Item PekerjaanNo

No Item Pekerjaan Rencana Biaya1 Struktur Balok 7,297,731,220.002 Shearwall 7,017,049,250.003 Finishes to Ceil 6,624,094,492.004 Struktur Kolom 5,894,321,370.005 Dinding Partisi 5,725,912,188.00

Page 4: S - LCC - Apartemen (x)

4

2. Alternatif 2 : Triplek t=6mm, rangka besi furing 20x40, finishing (cat plafon)

Gambar 2. Grafik Distribusi Pareto Tabel 3. Tahap Kreatif Item Pekerjaan Dinding Partisi

Tabel 4. Tahap Kreatif Item Pekerjaan Finishing Plafon

D. Tahap Pengembangan

Pada tahap ini digunakan dua analisa untuk mengembangkan yakni analisa LCC dan analisa pemilihan alternatif. Dalam perhitungan LCC masing-masing alternatif terdiri dari initial cost, operational/maintenance cost, replacement cost dan salvage cost. Rekapitulasi LCC masing-masing alternative untuk item pekerjaan dinding partisi disajikan dalam Tabel 5 dan item finishing plafon disajikan pada Tabel 6.

Metode yang digunakan dalam analisa pemilihan alternatif adalah metode AHP. Untuk sintesa analisa pemilihan alternatif dituang dalam hasil AHP tabel 7 dan 8

Tabel 5. Rekapitulasi LCC untuk item pekerjaan dinding

partisi

Tabel 6. Rekapitulasi LCC untuk item pekerjaan finishing

plafon

Tabel 7. Sintesa Penilaian Item Pekerjaan Dinding Partisi

Tabel 8. Sintesa Penilaian Item Pekerjaan Plafon

Dari sintesa penilaian ini didapatkan hasil CR masing-masing pekerjaan. Untuk pekerjaan dinding partisi didapatkan CR= 0.0613 dan untuk pekerjaan plafon didapatkan CR= 0.0279. Jika CR < 1, maka penentuan bobot telah konsisten. Maka hasil AHP untuk masing-masing pekerjaan adalah : 1. Pekerjaan dinding partisi :

a. Ranking 1: Alternatif II, yaitu penggunaan Bata Hebel 600x200x75, bata K24 klinkers,kolom balok praktis, plesteran, finishing (cat,keramik,waterproof)

b. Ranking II : Alternatif I, yaitu penggunaan Clover Block 10x40x60, perekat MU-380, lapisan anti jamur, bata klinkers k24, plesteran, finishing (cat,keramik)

c. Ranking III: Desain awal, yaitu penggunaan Bata Hebel 600x200x75, Bata Merah, bata K24 klinkers,kolom balok praktis,plesteran, finishing (cat,keramik,waterproof)

2. Pekerjaan plafon : a. Ranking 1:

Alternatif II, yaitu penggunaan Triplek t=6mm, rangka besi furing 20x40, finishing (cat plafon).

y = -0.000x3 -0.001x2 + 0.124x +

0.01

0.000%

50.000%

100.000%

150.000%

Cum

ulat

i…7.

692%

23.0

77%

38.4

62%

53.8

46%

69.2

31%

84.6

15%

Cumulative Cost (%)

Cumulative Cost (%)

012345678

Dinding panel alcoplate dengan dilapisi kayu teakwood sebagai dinding interiorquipanel sandwich wall pengganti bata hebel pada desain awal Multipleks lapis Teakwood dengan rangka besi

Dinding Plywood pada dinding interiorBata Merah sebagai pengganti Bata ringan

Fungsi : Membatasi Ruangan

No. Alternatif

Bata ringan Hebel, perekat MU-380, bata klinkers k24, rangka metalstud, plesteran, finishingClover Block pengganti bata hebel pada desain awalDinding PVC pada dinding interiorDinding single panel M-system untung lantai 1-3 dan quipanel untuk lantai 4-22

Item Pekerjaan : Dinding Partisi

Tahap KreatifProyek :Pembangunan Apartemen Taman Melati MargondaLokasi :Jl.Margonda Raya Depok

0123456

plafon aluminium 100x100x40 dengan t=0,5 mRangkaian Kayu dengan Anyaman Rotan atau Bambu

Papan acoustic panel 12mm,rangka metal furing, plafon plat beton exposed

No. Alternatif

plafon PVC dengan rangka besi furing 6 mm

Tempered Glass 10mm, rangka besi furingPlafon Gypsum dengan rangka hollow galvanis (0.35) 20x40Plafon Triplek dengan rangka hollow galvanis 20x40 (0.35)

Lokasi :Jl.Margonda Raya DepokItem Pekerjaan : Finishing Langit-LangitFungsi : Menutupi dan melindungi langit-langit

Tahap KreatifProyek :Pembangunan Apartemen Taman Melati Margonda

Desain Awal Alternatif I Alternatif II1 Biaya Konstruksi Rp5,725,912,188.00 Rp5,334,731,028.98 Rp4,408,951,597.712 Biaya Redesain Rp3,762,500.00 Rp3,762,500.003 Total Initial Cost (1+2) Rp5,338,493,528.98 Rp4,412,714,097.71

Replacemen Cost 4 Penggantian karpet dinding Rp93,431,548.78 Rp93,431,548.78 Rp93,431,548.78Salvage Cost 5 Seluruh komponen tidak memberikan Operationing Cost 6 Tidak ada biaya operational pada

0% 26.08% 35.69%Besar penghematan

Pekerjaan Dinding Partisi

Total 8TOTAL COST PRESENT VALUE

(3+4+5+6+7) Rp9,631,359,828.87

Initial Cost

Rp7,119,358,650.78 Rp6,193,579,220.51

Maintenance Cost 7Present worth of annual maintenance

cost Rp3,812,016,092.09 Rp1,687,433,573.02 Rp1,687,433,574.02

Desain Awal Alternatif I Alternatif II1 Biaya Konstruksi Rp6,624,094,492.00 Rp6,144,471,239.83 Rp4,789,843,549.832 Biaya Redesain Rp3,762,500.00 Rp3,762,500.003 Total Initial Cost (1+2) Rp6,624,094,492.00 Rp6,148,233,739.83 Rp4,793,606,049.83

Replacemen Cost 4 pergantian vinyl pada desain awal Rp5,354,849.47 Rp5,354,849.47 Rp5,354,849.47

Salvage Cost 5Seluruh komponen tidak memberikan nilai sisa pada akhir proyek

Operationing Cost 6Tidak ada biaya operational pada alternatif desain

0% 5.07% 19.50%Rp8,912,847,364.30 Rp7,558,219,675.30

Pekerjaan Finishes to Ceiling

Initial Cost

Maintenance Cost 7Present worth of annual maintenance

cost Rp2,759,258,774.00 Rp2,759,258,775.00 Rp2,759,258,776.00

Besar penghematan

Total 8TOTAL COST PRESENT VALUE

(3+4+5+6+7) Rp9,388,708,115.47

Desain Awal

Alternatif I Alternatif II

Biaya 0.5582 0.04575248 0.129467691 0.243429827Waktu 0.2672 0.01742436 0.128122638 0.054853001Teknik

Pelaksanaan 0.1329 0.01368415 0.023870927 0.062119925Tingkat

Perawatan 0.0415 0.00742931 0.020306187 0.0074293090.0842903 0.301767443 0.367832062

3 2 1

Kriteria

JumlahRanking

Sintesa BobotAlternatif

Desain Awal

Alternatif I Alternatif II

Biaya 0.4753 0.03895764 0.110240046 0.207277314Waktu 0.3452 0.02251081 0.165523708 0.070865478Teknik

Pelaksanaan

0.1203 0.01238678 0.021607769 0.056230451

Tingkat Perawata

n0.059 0.00542041 0.015115591 0.023714002

0.07927564 0.312487114 0.3580872453 2 1

Sintesa BobotAlternatif

Kriteria

JumlahRanking

Page 5: S - LCC - Apartemen (x)

5

b. Ranking II : Alternatif I, yaitu penggunaan Gypsum Board t=9mm, rangka hollow galvanis (0.35)20x40, finishing (cat plafon)

c. Ranking III: Desain awal, yaitu penggunaan Acoustic Board, rangka metal furing 20x40, plafon plat beton exposed, finishing (cat plafon)

E. Tahap Rekomendasi Setelah melakukan analisis secara keseluruhan maka hasil dari analisis tersebut dapat dilaporkan dalam bentuk rekomendasi. Adapun rekomendasi yang diberikan untuk masing-masing item pekerjaan dinding partisi dan finishing plafon disajikan berturut-turut pada Tabel 9 dan Tabel 10 Tabel 9. Rekomendasi alternatif untuk item pekerjaan dinding partisi

IV. KESIMPULAN Dari hasil studi rekayasa nilai yang telah dilakukan pada proyek pembangunan Taman Melati Apartemen, Perkantoran dan kompleks komersial Margonda Depok, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dengan menggunakan breakdowncost model didapatkan

total 13 pekerjaan. Berdasarkan analisa diagram pareto, pekerjaan yang memerlukan value engineering adalah 5 pekerjaan, yaitu pekerjaan Struktur Balok, Shearwall, Plafon, Struktur Kolom, dan Dinding Partisi

2. Kelima pekerjaan ini lalu dianalisis dengan analisa fungsi sehingga didapatkan 2 item pekerjaan dengan ranking tertinggi yang diekspresikan dengan perbandingan cost/worth paling besar yaitu pekerjaan Plafon dan pekerjaan Dinding Partisi

3. Dengan melalui tahapan rencana kerja value engineering, didapatkan alternatif desain terbaik untuk : 1. Item Pekerjaan Dinding Partisi : Alternatif I yang

berupa Bata Hebel 600x200x75 sebagai pengganti bata merah pada desain awal, bata K24 klinkers,kolom balok praktis, plesteran, finishing (cat,keramik,waterproof) dalam pekerjaan dinding partisi.

2. Penghematan dari segi biaya konstruksi Rp.1.316.960.590,29 dan Penghematan dari perhitungan LCC Rp. 3.437.780.608,36

3. Item Pekerjaan Plafon : Alternatif II yang berupa penggunaan bahan Triplek t=6mm, rangka hollow galvanis (0.35) 20x40, finishing (cat plafon) sebagai finishing plafon

4. Penghematan dari segi biaya konstruksi Rp. 1.834.250.942,17 dan Penghematan dari perhitungan LCC Rp. 1.835.843.289,64

Tabel 10. Rekomendasi alternatif untuk item pekerjaan finishing plafon

V. DAFTAR PUSTAKA

1. Barrie, D.S. dan Paulson. 1992. Professional Construction Management including CM Design Construct and General Constructing. New York: McGraw Hill

2. Dell’Isola. 1975. Value Engineering in The Construction Industry. New York: Van Norstrand Company.

3. Dell’Isola. 1997. Value Engineering: Practical

Applications for Design, Construction, Maintanance, and Operations. Kingston: RS Means.

4. Hutabarat, J. 1995. Diktat Rekayasa Nilai. Malang:

Intitut Teknologi Nasional.

5. Kurniawan, Ivan. 2011, Modifikasi Struktur pada Proyek Mall dan Apartement Seasons City Menggunakan Value Engineering. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember

6. Miles, D. 1972. Technique of Value Analysis and

Engineering, New York: Mc Graw Hill, Second Edition.

7. Mukhopadhyaya, A.K. 2009. Value Engineering

Mastermind From Concept to Value Engineering Certification. New Delhi: Response Book.

8. Oktarini, N.D. 2012. Penerapan Rekayasa Nilai

pada Pelaksanaan Proyek Pembangunan Kantor Pusat PT. PELINDO III Perak Surabaya. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Proyek :Pembangunan proyek Taman Melati Margonda Lokasi :Jalan Margonda Raya no.525 A, pondok Cina-DepokItem Pekerjaan :Pekerjaan dinding partisi

Desain awalBata Hebel 600x200x75, bata K24 klinkers,kolom balok praktis, plesteran, finishing (cat,keramik,waterproof)

UsulanBata Hebel 600x200x75 pengganti bata merah pada desain awal, bata K24 klinkers,kolom balok praktis, plesteran, finishing (cat,keramik,waterproof)

Penghematan:Penghematan segi biaya konstruksi Rp. 1.316.960.590,29 dan penghematan segi perhitungan LCC adalah Rp. 3.437.780.608,36

Dasar Pertimbangan

Berdasarkan analisa pengambilan keputusan menggunakan metode AHP yang mempertimbangkan kriteria biaya, waktu pelaksanaan, teknik pelaksanaan, dan tingkat perawatan.

Tahap Rekomendasi

Proyek :Pembangunan proyek Taman Melati Margonda Lokasi :Jalan Margonda Raya no.525 A, pondok Cina-DepokItem Pekerjaan :Pekerjaan finishing plafon

Desain awalAcoustic Board, rangka metal furing 20x40, plafon plat beton exposed, finishing (cat plafon)

UsulanTriplek t=6mm, rangka hollow galvanis (0.35) 20x40, finishing (cat plafon)

Penghematan:Penghematan segi biaya konstruksi Rp. 1.834.250.942,17 dan penghematan segi perhitungan LCC adalah Rp. 1.835.843.289,64

Dasar Pertimbangan

Berdasarkan analisa pengambilan keputusan menggunakan metode AHP yang mempertimbangkan kriteria biaya, waktu pelaksanaan, teknik pelaksanaan, dan tingkat perawatan.

Tahap Rekomendasi

Page 6: S - LCC - Apartemen (x)

6

9. Septariyanto, D.E. 2009. Penerapan Rekayasa

Nilai pada Proyek Pembangunan Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember

10. Soeharto, I. 2000. Manajemen Konstruksi dari

Konseptual hingga Operasional. Jakarta: Penerbit Erlangga.

11. Vitria, R.E. 2007. Penerapan Rekayasa Nilai Pada

Proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri Malang. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

12. Yogi, Ananda. 2012. Penerapan Value

Engineering Pada Pembangunan Proyek Universitas Katolik Widya Mandala Pakuwon City-Surabaya, Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

13. Zimmerman dan Hart. 1982. Value Engineering A

Practical Approach for Owners, Designers, and Contractors.New York: Van Nostrand Reinhold Company.