ryan primaldi 21030114120098 rabu pagi

16
TUGAS MATA KULIAH KIMIA ANORGANIK OLEH: NAMA : RYAN PRIMALDI NIM : 21030114120098 TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

Upload: ryan

Post on 13-Nov-2015

28 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

vhvhhhdfjhiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiieeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee

TRANSCRIPT

  • TUGAS MATA KULIAH KIMIA ANORGANIK

    OLEH:

    NAMA : RYAN PRIMALDI

    NIM : 21030114120098

    TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS DIPONEGORO

  • Unsur-unsur transisi sangat berguna dalam bentuk tidak terkombinasi. Figur dibawah ini

    menunjukkan bahwa unsure-unsur transisi (logam transisi) membuat blok D (kelompok B) dan

    blok F (pusat transisi elemen).Berikut beberapa manfaat dari unsur-unsur golongan transisi:

    -Kromium di otomotif, -Vanadium dalam as roda dan poros engkol

    -Emas dan perak dalam perhiasan, -Molybdenum dalam piring boiler

    -Titanium di bagian-bagian sepeda dan pesawat, -Nikel di koin

    -Seng dalam batrai, -Tantalum di bagian suku cadang

    -Zirkonium dalam bagian reaktor nuklir -Palladium di kontak telepon-relay

    -Tungsten dalam bola lampu

    23.1. SIFAT DARI UNSUR TRANSISI

    Unsur Transisi berbeda dalam prilaku fisik dan kimia dari unsure-unsur golongan utama.

    1.Konfigurasi Elektron Logam Transisi dan Ionnya

    Di periode 6 dan 7, konfigurasi yang terkondensasi termasuk sublevel f

    [gas mulia] ns2( n-2 )fI4( n-1 )dX, with n= 6 atau 7

    Parsialnya (tingkat valensi) konfigurasi elektron untuk elemen blok d tidak termasuk inti gas

    mulia dan diisi sublevel dari f :

    ns2( n-1 )dX

  • Seri transisi pertama terjadi pada periode 4 dan terdiri dari Scandium(Sc) melaui Zinc (Zn).Ion

    logan transisi terbentuk melalui hilangnya elektron ns sebelum elektron (n-1)d. Oleh karena

    itu,konfigurasi elektron dari Ti2+ adalah [Ar] 3d2, bukan [Ar] 4s2 dan Ti2+ disebut sebagai ion

    d2.Ion-ion logam yang berbeda dengan konfigurasi elektron yang sama seringkali mempunyai

    sifat yang mirip, seperti Mn2+ dan Fe3+ yang merupakan ion d5 dan keduanya mempunyai

    warana pucat di dalam larutan serta pembentuk ion-ion kompleks dengan sifat magnetic yang

    mirip.

    Tabel diatas menunjukkan sebuah susunan umum dari elektron-elektron yang tidak berpasangan

    (orbital yang terisi sebagian) termasuk transisi seri periode 4.

    Konfigurasi elektron dari atom logam transisi yang berkolerasi dengan sifat fisik unsure, seperti

    berat jenis dan keelektronegatifan, karna keelektronegatifan elektron dari ion dapat menentukan

    sifat suatu senyawa.

  • 2.Sifat Atom dan Fisis Unsur Transisi

    Trends Across a Period

    1.Ukuran Atom

    Ukuran atom semakin kecil sepanjang periode hal ini di sebabkan karena elektron yang

    bertambah pada orbital terluar sehinnga menghalangi berkembangya muatan inti atom.Pada

    logam transisi, penurunan ukuran atom terjadi secara drastis.Elektron d mengisi orbital dalam

    sehingga mencegah elektro terluar 4s tidak tertarik menjadi lebih dekat.

    2.Elektronegativitas

    Elektronegativitas biasanya meningkat sepanjang periode, tetapi pada unsure transisi

    menunjukkan perubahan yang relative kecil, sedangkan pada unsure golongan pertama berubah

    secara stabil kecuali ada kalsium dan bromine yang menglami perubahan secara drastis.

    3.Energi Ionisasi

    Energi ionisasi dari periode 4 golongan utama meningakat tajam dari kiri ke kanan, lebih dari

    tiga kali lipat dari kalium (419 kj/mol) ke krypton (1351 kj/mol) .Dalam logam transisi, energy

    ionisasi meningkat relative sedikit karena elektron 3d dapat melindungi secara efektif.

    Trends Within a Group

    1.Ukuran atom

    Ukuran atom meningkat dari periode 4 sampai 5 seperti halnya pada unsure golongan utama.

    Tetapi tidak ada peningkatan ukuran dari periode 5 samapi 6. Ingat bahwa Lantanida berada pada

    sub level 4f antara sub level 4d (peiode 5) dan 5d (periode 6). Oleh karena itu unsure di periode 6

    dipisahkan satu tingkat diatas periode 5 oleh 32 unsur (sepuluh 4d, enam 5p, dua 6s, dan empat

    belas 4f ). Penyusutan ekstra yang dihasilkan dari peningkatan muatan inti karena tambahan 14

  • proton disebut kontraksi Lantanida, hal ini menyebabkan periode 5 dan 6 unsur transisi memilii

    ukuran atom yang sama.

    2.Elektonegativitas

    Peningkatan elektronegativitas terjadi dari peride 4 sampai 5. Namun tidak terjadi peningkatan

    lebih lanjut pada periode 6 .Dari atas ke bawah dari suatu golongan, ukuran atom sedikit

    meningkat dan muatan inti meningkat lebih banyak.Oleh karena itu logam berat transisi

    menunjukkan karakter lebih kovalen dalam ikatan dan menarik elektron-elektron lebih kuat

    daripada golongan utama

    3.Energi Ionisasi

    Peningkatan relative lebih kecil dalam ukuran dikombinasikan dengan peningkatan yang relative

    besar dalam muatan inti.

    4.Densitas

    Ukuran atom dan volume berkebalikan dengan densitas. Di sepanjang perioda densitas

    meningkat, kemudian mendatar dan akhirnya sedikit naik, dan turun di akhir deretan.Di bawah

    golongan transisi, densitas meningkat drastic karena voume atom berubah sedikit dari periode5

    ke6 tetapi masa atom meningkat secara signifikan.

    3.Sifat Kimia Golongan Transisi

    1.Oksidasi

    Salah satu sifat kimia dari logam golongan transisi adalah memiliki bilangan oksidasi lebih dari

    1.contohnya, dalam bentuk senyawa, Vanadium memiliki 2 bilangan oksidasi, Cr memiliki 3

    bilangan oksidasi,dll. Bilangan oksidasi terbesar berada pada unsure golongan 3B sampai 7B.

    biloksnya dapat terlihat ketika unsurnya membentuk keelektronegatifan yang besar dengan

    oksigenatau fluor. Contohnya Vanadium dalam (VO4 3-dimana V=+5) Cr dalam (Cr2O7 2-

    dimana Cr=+6) dan Mn dalam ( MnO4-dimana Mn=+7).

    2.Perilaku Logam dan Kekuatan Reduksi

    Ukuran atom dan tingkat oksidasi memiliki pengaruh besar pada sifat dari ikatan dalam senyawa

    logan transisi. Unsur transisi ditingkat oksidasi yang lebih rendah memiliki sifat kimia seperti

    logam.Ikatan ion lebih meninjol untuk tingat oksidasi yang lebih rendah seangkan ikatan kovalen

    lebih menonjol untuk tingkat yang lebih tinggi.Di tingkat oksidasi yang lebih tinggi atom

    memiliki kerapatan muatan yang lebih tinngi, sehinggadapat mempolarisasi awan elektron dari

    ion non logam menjadi lebih kuat dan ikatannya menjadi lebih kovalen.

    3.Warna dan Magnet Senyawa

  • Elektron dalam terisi sebagian pada sublevel d dan menyerap panjang gelombang terlihat dan

    pindah ke tingkat energy yang lebih tinggi pada orbital d, akibatnya banyak senyawa logam

    transisi memiliki warna yang mencolok, kecuali pada scandium, titanium(IV) dan seng yang

    tidak bewarna karna memiliki tempat yang kosong pada sublevel d.

    Zat paramagnetic memiliki atom atau ion yang memiliki elektron yang tidak berpasangan yang

    menyebabkan ia akan tertarik ke medan magnet luar. Sedangkan zat diamagnetic memiliki

    pasangan elektron sehingga dapat menolak medan magnet dari luar sbg contoh terdapat pada

    unsure golongan utama.Unsur golongan transisi banyak bersifat paramagnetic sbg

    contoh,MnSO4.

    4.Sifat Kimia dalam Sebuah Grup

    Kenaikan reaktivitas seiring dengan turunnya unsure dalam satu grup menyebabkan

    berkurangnya energy ionisasi, tetapi hal ini tidak terjadi pada grup logam transisi. Persamaan

    ukuran pada perioda 5 dan 6 menunjukkan bahwa adanya kemiripan sifat kimia, contohnya Mo

    dam W bersifat mirip, bijih mereka bersatu di alam yang membuat unsure-unsur tersebu sulit

    dipisahkan.

    23.2. UNSUR TRANSISI DALAM

    Lantanida

    Lantanida sering disebut sebagai unsure langka bumi karna ketersediannya yang jarang

    ditemukan bersama oksida.Semua lantanida bewarna mengkilap dan memiliki titik didih tinggi.

    Sifat kimia lantanida menunjukkan kemiripan yang sangat besar sehingga lantanida sulit

    dipisahkan.Senyawa Lantanida memiliki banyak kegunaan.Beberapa oksida digunakan untuk

    kacamata las, kacamata hitam, lensa kamera berkualitas tinggi, menambahkan warna pada

    lapisan serbuk fluorescent pada layar TV.

    23.3.HAL-HAL PENTING DARI BEBERAPA LOGAM TRANSISI

    1.Kromium

    Kromium memiliki warna sangat mengkilap, logam keperakan. Sebagai contoh warna suatu

    larutan Cr3+ adalah ungu tua. Bekas Cr3+ dalamstruktur Kristal Al2O3 memberikan keindahan

    ruby berupa warna merah merona.Kromium dengam mudah membentuk lapisan Cr2O3 yang

    tipis, lengket, transparandiudara, menjadikan logam tersebut sangat berguna sbg lapisan

    pelindung pada logam yang mudah berkarat seperti besi.Baja stainless berisi kromium sebanyak 18% sehingga sangat tahan terhadap korosi. . Kromium ( II ) oksida ( CrO ) adalah

    dasar dan sebagian kebanyakan ionik yang terbentuk dari larutan yang tidak dapat dipecahkan

    pada keadaan netral atau keadaan asal tetapi terlarut pada keadaan asam untuk hasil ion Cr2+:

    CrO(s)+2H+

    (aq)Cr2+

    +H2O(l)

  • Kromium ( III ) oksida ( Cr2O3 ) adalah amfoter , larut dalam asam yang menghasilkan warna

    violet ion Cr3+

    ,

    Cr2O3 ( s ) + 6H + (aq ) 2Cr3+ (aq ) + 3H2O ( l )

    dan pada bentuk dasar membentuk dari warna hijau Cr ( OH ) 4 -

    Cr203 ( S ) + 3H2O ( l ) + 20H- (aq ) 2Cr(OH) 4-

    (aq )

    Dengan demikian . kromium dalam keadaan +3 mirip dengan logam aluminium golongan utama

    pada beberapa hal, termasuk Amfoterisme nya

    2.Mangan

    Unsur mangan keras dan berkilauan seperti vanadium dan krom , yang kebanyakan dipakai untuk

    campuran baja.Baja terbuat dari 12%Mn yang cukup keras digunakan untuk naval armor, front-

    end loader dan objek baja yang sangat keras.Mangan dalam jumlah kecil di tambahkan pada

    kaleng minuman dan campuran perunggu untuk membuatnya lebih kaku dan lebih kuat dengan

    baik.

    3.Perak

    Perak merupakan salah satu jenis mata uang logam,dan juga banyak digunakan untuk perhiasan,

    piring perak, karena perak memiliki logam murni yang sangat halus untuk digunakan. Perak

    merupakan penghantar konduktivitas listrik, tetapi tidak digunakan dalam pemasangan kawat

    karena tembaga lebih murah dan mudah didapatkan.Perak sering bercampur dengan emas

    dikarenakan kedua unsure tsb inert dan tidak akan bereaksi.

    4.Mercury

    Merkuri sudah ditemukan sejak dulu karena HgS, yang merupakan bijih bakunya,secara alami

    menghasilkan pigmen merah yang langsung dapat digunakan dalam reaksi redoks di bawah

    panasnya api.

    HgS (s) + O2 (g) Hg (g) + SO2 (g) ( Gas Hg terkondensasi pada permukaan dingin)

    Perak Cair merupakan merkuri karna satu-satunya perak berwujud cair oada suhu ruangan.Ada

    dua alasan untuk peristiwa ini:

    -Karena struktur Kristal yang terdistorsi, setiap atom merkuri di kelilingi oleh 6 atom terdekat

    -Karena sublevel d yang terisi penuh menyisakan dua 6s elektron bebas untuk ikatan logam

    Oleh karna itu padatan merkuri akan rusak pada suhu dibawah 38,90C.

  • 23.4. IKATAN KOORDINASI

    Aspek khusus pada logam transisi kebanyakan adalah ikatan koordinasi (disebut juga ikatan

    kompleks). Zat ini setidaknya memiliki satu ion kompleks, suatu senyawa yang memiliki logam

    kation di pusat (bisa logam transisi atau logam utama) yang berikatan dengan molekul dan

    dengan anion yang disebut ligan. Dalam menjaga muatan agar tetap netral pada ikatan

    koordinasi, ion kompleks umumnya berikatan dengan ion lain, yang disebut ion penetral.

    1.Ion Kompleks : Nomor Koordinasi, Geometrid dan Ligan

    a.)Nomor Koordinasi

    merupakan nomor atom ligan yang terikat secara langsung dengan pusat ion. Nomor koordinasi

    ion CO3+

    pada [CO(NH3)6]3+

    adalah 6 karena 6 atom ligan (N dari NH3) saling berikatan.

    Bilanagn koordinasi yang paling umum pada ion kompleks adalah 6.

    b.)Geometri

    Ion kompleks yang merupakan ion logam mempunyai nomer koordinasi yaitu 2, seperti

    [Ag(NH3)2]+ adalah linear. Nomer koordinasi 4 muncul pada kedua geometri planar segi empat

    pada tetrahedral. . Kebanyak ion log d8 dari planar segi 4, digambarkan pada gambar 23.9B. ion

    d10

    membentuk ion tetrahedral kompleks. Bilangan koordinasi hasil dalam octahedral geometri

    seperti yang ditunjukkan oleh [Co(NH3)6]3+.

  • c.)Donor atom per Ligan dari ion kompleks berupa molekul atau anion dengan satu atau lebih

    atom donor yang masing-masing mendonasikan sepasang electron kepada ion logam untuk

    membentuk ikatan kovalen. Karena setidaknya mereka mempunyai satu pasangan electron bebas.

    2.Rumus dan Nama Koordinasi Senyawa

    a.)Kation ini di tulis sebelum anion

    b.)Muatan Kation seimbang dengan muatan anion

    c.)Dalam ion kompleks netral ligan ditulis sebelum ligan anionic, dan rumus untuk seluruh ion di

    tempatkan dalam tanda kurung

    Senyawa koordinasi awalnya dinamai orang yang pertama kali adalah untuk

    membedakan berdasarkan warna, dan beberapa dari nama-nama umum masih digunakan, tetapi

    kebanyakan senyawa koordinasi diberi nama secara sistematis melalui aturan:

    a.)Kation ini dinamai sebelum anion. Dalam penamaan [Co (NH3) 4Clz] Cl, untuk-contoh kita

    memberi nama ion [Co (NH3) 4Cl2] + sebelum ion Cl-. Dengan demikian namanya adalah

    tetraamminedichlorocobalt (iii) klorida

    b.)Dalam ion kompleks, ligan diberi nama berdasarkan urutan abjad, sebelum ion logam.

    Perhatikan bahwa dalam ion [Co (NH3) 4ClZ]+ dari senyawa bernama sesuai dalam aturan 1,

    empat NH3 dan dua Cl- diberi nama sebelum Co3+

    c.)Ligan netral umumnya memiliki nama molekul, tetapi ada beberapa pengecualian.Ligan

    anionik diakhiri -ida dan menambahkan -0 setelah akhir nama; dengan demikian, nama fluorida

    untuk ion F- menjadi nama ligan fluoro. Kedua ligan dalam [Co (NH3) 4Clz] + adalah amina

    (NH 3) dan chloro (Cl-) dengan amina diletakkan sebelum kloro.

    d.)Sebuah awalan numerik menunjukkan jumlah ligan dari jenis tertentu.Misalnya, tetraammine

    menunjukkan empat NH3 dan dikloro menunjukkan dua Cl-. Selain itu juga ada tri, penta-, dan

    hexa-. Prefiks ini tidak mempengaruhi alphabet. dengan demikian, tetraammine datang sebelum

    dikloro.

    e.)Keadaan oksidasi dari ion logam pusat diberikan oleh angka romawi (dalam tanda kurung)

    hanya jia ion logam dapat memiliki lebih dari satu keadaan seperti yang terkandung dalam aturan

    a

    f.)Ion kompleks adalah anion, akhiri nama logam dengan menambahkan ate.

  • 1.Isomer pda senyawa koordinasi

    Isomer adalah campuran beberapa rumus kimia dengan beda komposisi dalam senyawa organik

    dengan mendiskusikan banyak aspek dari isomer. Atom serupa tapi tidak sama ,dua senyawa

    dengan rumus serupa, namun atom yang di berikan berbeda dan disebut isomer structural.

    Koordinasi senyawa memperlihatkan dua tipe isomer constutional satu melibatkan perbedaan

    komposisi pada ion kompleks yang kedua melibatkan penyumbang atom pada ligan.

    1.Isomer Koordinasi

    Isomer koordinasi terjadi ketika komposisi dan ion kompleks berubah namun bukan senyawa.

    Satu cara jenis isomer ini terjadi ketika ligan dan posisi ion pengganti berlawanan seperti

    (Pt(NH3)4Cl2) (NO2)2 dan (Pt(NH3)4(NO2)2)Cl2 didalam senyawa pertama ,ion Ci adalah

    ligan dan ion NO2 adalah ion pengganti ,yang kedua peranan terbalik. Cara yang lain dari

    keisomeran jenis ini terjadi dalam senyawa dua ion kompleks dimana dua pasang ligan dalam

    satu senyawa yang terbalik dalam lainnya seperti (Cr(NH3)6)(Co(CN)6) dan (Co(NH3)6)(

    Cr(CN)6)

    Catatan : NH3 adalah ligan dar Cr3+ dan satu senyawa dan Co3+ di senyawa lainnya

    2.Isomer yang berikatan

    Isomer yang berikatan terjadi ketika komposisi dari ion kompleks mengandung bentuk yang

    sama, tetapi donor atom ligan yang ada ikut berubah. Sebuah ligan dapat mengikation logam

    yang terbawa dari dua donor atom. Sebagai contoh, ion nitrit dapat mengikat sebuah ikatan

    tunggal dari salah satu atom N (nitro, 02N;) atau satu dari atom O(nitrito, ONO:) untuk memberi

    ikatan isomer, pada ikatan pentaamminenitrocobalt(III) klorida (Co(NH3)5(NO2)Ci2). Dan ikatan

    isomer merah pentamminenitritocobalt(III) klorida (Co(NH3)5(NO2)Ci2).

    3.Macam-macam Isomer

    a.)Isomer Geometris

    Isomer geometris terjadi ketika atom atau sekumpulan atom disusun berbeda di

    ruang relatif terhadap ion logam pusat. Sebagai contoh, bujur sangkar

    [Pt (NH3) 2Cl 2] memiliki dua susunan, yang menimbulkan dua senyawa yang berbeda.Isomer

    dengan ligan identik yang sejajar satu sama lain adalah cis

    diamindikloroplatinum (II), dan yang lain dengan ligan identik yang berseberang

    satu sama lain adalah trans-diamindikloroplatinum (II), perilaku biologis keduanya

    sangat berbeda. Kompleks oktahedral juga menunjukkan isomer cis-trans

    (Gambar 23.l1B). Isomer cis dari [Co (NH3) 4Cl2] + ion memiliki dua ligan Cl- yang berjajar

    satu sama lain dan berwarna violet, sedangkan isomer trans memiliki dua ligan tersebut yang

    berseberangan dari satu sama lain dan berwarna hijau.

  • b.)Isomer Optik

    Isomer optik terjadi ketika molekul dan bayangan yang pencerminannya tidak dapat

    ditumpangkan.Tidak seperti jenis isomer, yang memiliki sifat fisik yang berbeda, isomer optik

    secara fisik identik dalam segala hal kecuali satu arah di mana mereka memutar

    bidang cahaya yang terpolarisasi. Ion kompleks oktahedral menunjukkan banyak contoh

    isomer optik, yang dapat kita amati dengan memutar satu isomer dan melihat jika itu adalah

    superimposibel terhadap isomer lainnya (bayangannya).

    23.5.TEORI DASAR IKATAN DAN BENTUK SENYAWA KOMPLEKS

    Di bab ini , kita mempertimbangkan model yang ditangani, di cara yang berbeda, beberapa kunci

    fitur komplek : mengapa logam ligan membentuk ikatan , mengapa lebih menyukai geometri

    tertentu, dan mengapa senyawa kompleks berwarna dan sering bersifat paramagnetik. Seperti

    yang kamu lihat ikatan kovalen di senyawa lain, lebih dari satu model sering dibutuhkan untuk

    menceritakan seluruh ceritanya.

    1.Aplikasi teori ikatan valensi untuk ion senyawa kompleks

    Teori ikatan valensi (VB) yang membantu menjelaskan ikatan dan struktur di senyawa golongan

    utama juga digunakan untuk mendiskripsikan ikatan di ion senyawa kompleks. Di formasi di ion

    senyawa kompleks, mengisi orbital ligan yang kosong dan saling tumpang tindih. Ligan (basa

    lewis) memberikan pasangan elektron dan ion logam (asam lewis) meneranya untuk membentuk

    satu dari iktan kovalen dari senyawa kompleks. Sebuah ikatan yang mana satu atom dalam

    kontribusi ikatan pasangan elektron disebut sebagai ikatan kovalen koordinasi, meskipun, sekali

    membentuk, itu identik dengan setiap ikatan kovalen tunggal. Ingat bahwa konsep VB

    hibridisasi mengusulkan pencampuran kombinasi tertentu s, p, dan orbital d untuk memberikan

    set orbital hibrida, yang memiliki geometri tertentu. Demikian pula, untuk senyawa

    koordinasi,model mengusulkan bahwa jumlah dan jenis logam-ion orbital hibrid ditempati oleh

    pasangan mandiri ligan menentukan geometri ion kompleks. Mari kita bahas kombinas iorbital

    yang menyebabkan oktahedral, bujur sangkar, dan geometri tetrahedral.

  • a.)Bentuk oktahedral kompleks

    sebuah hexaamminechromium (III) ion, [Cr (NH3) 6] 3+

    mengilustrasikan penerapan teori dari

    VB ke sebuah kompleks (Gambar 23.13) enam energi orbital kosong terendah dari ion Cr3+

    - dua

    3d, satu 4s, dan tiga 4p- bercampur dan menjadi enam equivalen d2sp

    3 dimana gabungan

    orbitalnya berada di pojok octahedral. Enam molekul NH3 mendonasikan pasangan bebas dari

    nitrogen mereka untuk menjadi bentuk enam ikatan logam-ligan. Tiga electron yang tidak

    berpasangan 3d dari pusat ion Cr3+

    ([Ar] 3d 3), yang membuat paramagnetik ion kompleks.

    Tersisa orbital yang belum tergabung

    b).Ion persegi planar

    Kompleks Logam dengan iklan 8 konfigurasi biasanya membentuk persegi kompleks planar di

    dalam ion [Ni(CN)4]2-

    , untuk contohnya, model ini mengajukan orbital satu 3d, satu 4s, dua 4p

    orbital dari Ni2+

    bercampur dan membentuk empat dsp2 orbital gabungan. Yang pusatnya berada

    di pojk persegi dan menerima satu pasangan electron dari setiap empat ligan CN- .

    MODEL KRISTAL BIDANG

    Model kristal Bidang Teori VB mudah membayangkan dan merasionalisasi ikatan dan bentuk,

    tetapi memperlakukan orbital sebagai sedikit lebih dari kosong "slot" untuk menerima pasangan

    elektron. Konsekuensinya, ia tidak memberikan insigh ke dalam warna senyawa koordinasi dan

    kadang-kadang memprediksi sifat magnetik mereka salah Berbeda dengan pendekatan VB, teori

    medan kristal memberikan sedikit wawasan tentang ikatan logam-ligan tetapi menjelaskan warna

    dan magnetisme jelas. Untuk melakukannya menyoroti efek pada begitu. energi d-orbital dari ion

    logam sebagai ligan mendekati. Sebelum kita membahas tiga teori ini, mari kita pertimbangkan

    apa yang menyebabkan zat yang akan diwarnai. Apa Warna? cahaya putih adalah radiasi

    clectromagnctic terdiri dari semua panjang gelombang a) dalam kisaran terlihat .Hal ini dapat

    tersebar ke dalam spektrum warna, masing-masing memiliki berbagai sempit panjang

    gelombang. Cahaya yang dipantulkan atau ditransmisikan memasuki mata dan otak merasakan

    warna. Jika objek menyerap semua panjang gelombang terlihat,muncul hitam: jika

    mencerminkan semua. itu suatu tampak putih. Setiap warna memiliki warna komplementer.

    Sebagai contoh, grcen dan merah adalah warna saling melengkapi.Sebuah benda memiliki warna

    tertentu untuk satu dari dua alasan :

    1.Benda tsb memantulkan cahaya dari warnanya. Jadi, jika sebuah benda menyerap semua

    gelombang cahaya kecuali hijau, cahaya yang dipantulkan akan diteruskan ke mata kita dan

    diterjemahkan sebagai warna hijau

    2.Benda rsb menyerap cahaya dari warna complementer. Jadi, jika sebuah benda hanya

    menyerap warna merah, komplemen dari warna hijau, sisa dari panjang gelombang cahaya yang

    dipantulkan memasuki mata kita dan diterjemahkan sebagai warna hijau juga.

  • Energy terendah orbital t2g. Perbedaan energy ( ) diantara orbital t2g dan eg didalam

    ion sesuai untuk energy foton mencakup barisan hijau dan kuning. Ketika cahaya putih bersinar

    di solusi, warna ini dari cahaya akan terserap, dan elektron meloncat dari satu orbital eg. Cahaya

    merah, biru, dan violet ditransmisikan, jadi disolusi muncul ungu.

    Absorsi spectra menunjukkan panjang gelombang serap dari sebuah pemberian metal ion

    dengan perbedaan ligan dan dari perbedaan ion metal dengan kesamaan ligan. Dari data tersebut,

    kita terhubung energy dari cahaya yang terserap ke nilai , dan dua observasi penting yang

    muncul :

    1.Untuk sebeauh pemberian ligan, warnanya tergantung dari keadaan oksidasi dari ion metal.

    Sebuah solusi dari[V(H2O)6]2+ ion adalah violetdan sebuah solusi dari[V(H2O)6]3+ ion adalah

    kuning (gambar 23.21A)

    2.Untuk sebuah metal ion yang diberikan, warnanya tergantung dari ligan. Walaupun sebuah

    ligan tunggal substitusi bisa memliki efek yang besar dari panjang gelombang terserap dan,

    demikian, warnanya, seperti yang bisa dilihat untuk dua Cr3+ oi komplek

    Observasi kedua meperbolehkan kita untuk menderetkan ligan menjadi sebuah seri spektrokimia

    dengan menganggap untuk kemampuan mereka untuk dipisahkan energy d-orbital. Sebuah seri

    ringkas,bergerak dari ligan yang lemah (kecil pemisahan,kecil ke ligan yang kuat(besar

    pemisahan, besar ), adalah dengan menggunakan seri ini, kita bisa memprediksi besar relatifnya

    untuk octahedral kompleks dari ion metal yang sama. Walaupun ini sulit untuk diprediksi warna

    sebernarnya dari sebuah pemeberian komples, kita bisa menentukan apakah sebuah kompleks

    akan menyerap panjang gelombang lebih panjang atau lebih pendek dari komples lain didalam

    seri.

    Menjelaskan bagian magnet dari logam kompleks transisi. Pemisahan dari energi level

    mempengaruhi bagian magneting dengan berefek dengan bilangan pasangan elektron bebas dari

    ion logam pada orbital d. Berdasarkan aturan Hund, elektron menempati orbital pertama selama

    memiliki nilai energi yang sama. Ketika semua orbital energi terendah terisi sebagian, elektron

    selanjutnya dapat

    -Memasuki salah satu orbital yang terisi sebagian dan berpasangan

    -Menempati bagian kosong, energi orbital yang lebih tinggi dengan

    Walaupun, masa relatif dari Epairing dan ditentukan dengan terisinya orbital d. Pola pengisian

    orbital, dalam aturan, berdasarkan bilangan elektron yang tidak berpasangan dan Jadi, kebiasaan

    ion.

  • Sebagai contoh, logam Mn2+

    ([Ar] 3d5 memmiliki 5 pasangan elektron bebas pada orbital 3d

    yang memiliki energi yang sama. Pada medan oktahedral dari ligan, energi orbital terpisah.

    Orbital yang ditempati melibatkan ligan pada satu atau dua cara:

    a.)Ligan lemah dan kompleks putaran tinggi. Ligan lemah-bidang, seperti Ho menyebabkan

    energi membelah kecil, sehingga dibutuhkan sedikit energi untuk d 24- Mn (H20) 6] clectrons

    untuk melompat ke SCT daripada untuk berpasangan di THC T2R SCT. Thcrcfore, d es elektron

    tetap berpasangan.Jadi, dengan ligan lemah. Oleh karena itu, energi pemasangan lebih besar dari

    energi membelah jumlah elektron yang tidak berpasangan dalam ion kompleks adalah sama

    seperti pada ion fee ligan lemah-bidang membuat kompleks tinggi-spin, mereka dengan ber num

    maksimum elektron yang tidak berpasangan

    b.)Ligan kuat dan kompleks rendah berputar. Sebaliknya, ligan kuat-bidang seperti CN di [Mn

    (CN) 6] menyebabkan pemisahan besar energi d-orbital sehingga dibutuhkan lebih banyak energi

    untuk elektron untuk melompat ke es ditetapkan dari . untuk berpasangan dalam set.Dengan

    ligan kuat-medan, energi pemasangan.Oleh karena itu, jumlah yang lebih kecil daripada energi

    membelah (E pasangan elektron yang tidak berpasangan dalam ion kompleks kurang dari dalam

    ion bebas. ligan kuat medan membuat kompleks rendah-spin, mereka dengan elektron tidak

    berpasangan yang lebih sedikit diagram orbital untuk melalui ion berputar .Dengan tiga orbital

    yang lebih rendah energi yang tersedia, di dalam, d2, dan ion d3 selalu membentuk kompleks

    putaran tinggi karena tidak ada kebutuhan untuk berpasangan Demikian pula, ion d8 d9 dan

    selalu membentuk kompleks putaran tinggi: karena thea set diisi dengan enam elektron, dua e,

    orbital harus mempunyai dua (d8) atau satu (d9) elektron yang tidak berpasangan.

    Membelah daerah Kristal di tetrahedral dan persegi planar

    Disekitar sebuahion metal juga menyebabkan d-orbital membelah, tetapi magnitude dan pola dari

    pembelahan tergantung apakah ligan disusunan tetrahedral atau persegi planar.

    1.Kompleks tetrahedral.

    Dengan ligan yang mendatangi dari sisi dari sebuah tetrahedron, tidak ada dari lima d orbital

    adalah tepat dijalur mereka. Demikian, pembelahan dari energi d-orbital adalah kurang di sebuah

    kompleks tetrahedraldari dalam kompleks octahedral memiliki ligan yang sama.

    Tolakan minimal muncul jika ligan menghampiri orbital dxy,dyz, dan dxz lebih dekat dari

    menghampiri dz2 dan dx2-y2. Situasi ini adalah lawan dari kasus octahedral, dan energi relative

    d-orbital adalah kebalikkan : orbital dxy, dyz, dan dxz menjadi energy lebih besar dari orbital

    dz2 dan dx2-y2. Hanya tetrahedral komples putaran-tinggi dikenal karena besarnya begitu

    kecil.

  • 2. Komplek bujur sangkar

    Efek dari medan ligan dalam kasus nar pla persegi te lebih mudah untuk membayangkan jika kita

    imaginc dimulai dengan geometri oktahedral dan kemudian menghapus dua ligan di sepanjang

    sumbu z. Dengan tidak zaxis interaksi menyajikan de orbita energi berkurang sangat, dan energi

    dari orbital lainnya dengan sumbu z ponent com-, de dan 4, juga menurun. Akibatnya, dua

    orbital d dalam y pesawat berinteraksi paling kuat dengan ligan, dan karena de- itu, orbital

    memiliki lobus pada sumbu, energi tertinggi. Sebagai konsekuensi dari pola pemisahan ini,

    complexcs planar persegi dengan ion logam d8, seperti Pdcial diamagnetic, dengan empat pasang

    elektron d mengisi empat orbital energi terendah. Dengan demikian, sebagai aturan umum,

    persegi plexes com planar adalah spin rendah

  • TRANSITION METALS AS ESSENTIAL DIETARY TRACE ELEMENTS

    Semua benda hidup mengandung khususnya air dan senyawa organik komplek untuk 4 buah

    unsur blok pembangun yaitu : Carbon, Oxygen, hydrogen, dan Nitrogen. Semua organisme juga

    mengandung 7 buah unsur lainnya, yang dikenal sebagai Makronutrisi karena mereka muncul di

    konsentrasi tinggi yang wajar. dalam meningkatkan nomor atom, mereka adalah sodium,

    Magnesium, Phosphorus, Sulfur, clorine, potassium, dan calcium. dengan tujuan kandungan

    sebuah organisme mengejutkan banyak jumkah dari unsur kainnya di banyakan konsentrasi

    rendah, dan banyakan dari Mikronutrisi atau sebagian unsurmerupakan logam transisi.

    Dengan pengecualian yaitu Scandiom dan Titanium. semua periode ke 4 unsur transisi adalah hal

    yang diperlukan oleh organisme, dan tanaman membutuhkan molybdenum (dari periode 5)

    dengan baik. ion logam transisi biasanya muncul pada belokan dari sebuah ikatan rantai kovalen

    protein yang mengikat ke sekeliling kumpulan asam amino dimana atom N dan O berfungsi

    sebagai ligands. meskipun struktur dari biomelekul kompleks , prinsip dari ikatan antara orbital

    dipisahkan sama seperti di dalam sistem mudah anorganik.

    Besi berperan penting di transport oxygen di seluruh vertebrata. Oxygen mentransport protein

    melalui hemoglobin terdiri dari 4 lipat rantai protein yang disebut globins, setiap menimang besi,

    terdapat komplesk heme. Heme adalah sebuah porphyrin sebuah kompleks yang berasal dari ion

    metal dan lingkaran tetradentate ligand diketahui sebagai porpin. besi (II) adalah pusat dari

    rencana lingkaran porphin, membentuk ikatan kovalen koordinasi dengan 4 N pasangan elektron

    sejenis yang menghailkan sebuah segi empaat planar kompleks.

    yang pada gilirannya mengubah bentuk rantai bin bisnis global tetangga, memicu pelepasan atau

    lampiran nya O2, dan sebagainya untuk dua rantai globin lainnya. Kelangsungan hidup hidup

    vertebrata adalah hasil dari koperasi ini "kerja tim" oleh empat globin