ruu keperawatan untuk peningkatan derajat kesehatan.2012

27

Upload: angernani-trias-wulandari

Post on 09-Aug-2015

57 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ruuk

TRANSCRIPT

Page 1: RUU Keperawatan Untuk Peningkatan Derajat Kesehatan.2012
Page 2: RUU Keperawatan Untuk Peningkatan Derajat Kesehatan.2012

1. Memberikan kepastian dan jaminan hukum bagi masyarakat yang akan memanfaatkan pelayanan keperawatan

2. Meningkatkan aksesibilitas, keterjangkauan dan mutu pelayanan keperawatan

3. Mempercepat keberhasilan upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat

4. Memberikan kepastian dan jaminan hukum bagi tenaga perawat yang bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan keperawatan

Page 3: RUU Keperawatan Untuk Peningkatan Derajat Kesehatan.2012

Hakekad setiap UU adalah mengatur perilaku anggota masyarakat yang akan menjamin berlangsungnya interaksi antar anggota masyarakat secara harmonis dan lancar

Untuk warga profesi keperawatan, pengaturan perilaku dalam bentuk UU Keperawatan, terutama pada dua interaksi pokok

Interaksi antara sesama warga keperawatan

Interaksi antara warga keperawatan dengan pihak-pihak lain diluar keperawatan

Page 4: RUU Keperawatan Untuk Peningkatan Derajat Kesehatan.2012

80 % Kegiatan pelayanan di Rumah Sakit adalah pelayanan/Asuhan Keperawatan (Gilles, 2000)

75% Kegiatan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas adalah kegiatan Keperawatan (DEPKES 2005)

60 % tenaga Kesehatan adalah Perawat yang tersebar tidak terbatas kondisi geografis

Survei 2010: Ada kesenjangan antara harapan masyarakat dengan kompetensi saat ini yaitu 92,3% : 68,7%

Page 5: RUU Keperawatan Untuk Peningkatan Derajat Kesehatan.2012

Survei (studi kualitatif) 2010: mayoritas perawat menyatakan bahwa beban kerja sangat berat karena tidak sesuai dengan tugas dan fungsi perawat

Riset alasan perawat Indonesia bekeja di Belanda, Kuwait dan Jepang karena ingin meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi

Potensi brain drain bukan brain circulation

Page 6: RUU Keperawatan Untuk Peningkatan Derajat Kesehatan.2012

Sciortino (1995) di 26 puskesmas di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah: perawat senior mendiagnosis klinis (medis) dan memberikan pengobatan dengan bantuan perawat yunior

Survei Depkes & WHO, 2005: perawat di praktek-praktek swasta: (1) melakukan diagnosa medis (92.6%); (2) tulis resep (93.1%); (3) memberi pengobatan (97.1%); (4) melakukan pre-natal periksa (70.1%) dan tindakan postnatal

Sutoto (2006) di 2 puskesmas kota dan 2 puskesmas daerah pedesaan: 92% perawat melakukan diagnosis medis dan 93% memberi pengobatan

Page 7: RUU Keperawatan Untuk Peningkatan Derajat Kesehatan.2012

Sejak tahun 2000 ada 33 Kasus penangkapan Perawat yg sedang melayani masyarakat di 7 Propinsi yang baru dilaporkan datanya.

Tidak ada perlindungan hukum perawat di Puskesmas karena tidak jelas pengaturan kewenangan dan metode pelimpahan wewenang

Lebih dari 80 % tindakan yang dilakukan oleh Perawat di RS dapat dikatagorikan ilegal karena tidak jelas pengaturannya.

Kontroversi kewajiban Perawat menolong Gawat Darurat (di pidana) disisi lain tidak boleh menyimpan obat

Tidak ada perlindungan perawat dalam melakuakan Pekerjaan di Sarana Kesehatan

Page 8: RUU Keperawatan Untuk Peningkatan Derajat Kesehatan.2012

Pelayanan Keperawatan: bagian Integral dari Pelayanan Kesehatan, keperawatan sangat mempengaruhi kualitas pelayanan Kesehatan

Tugas dan Fungsi Perawat yang luas dalam pelayanan kesehatan mencakup dimensi: fisik, psikososial, kultural dan spiritual untuk memanusiakan manusia secara utuh

Sifat pelayanan keperawatan yang konstan, kontinyu (247), koordinatif dan advokatif

Namun, hampir sebagian besar intervensi keperawatan terhadap manusia melanggar hukum, oleh karena itu perlu ada perlindungan dalam pelaksanaannya.

Page 9: RUU Keperawatan Untuk Peningkatan Derajat Kesehatan.2012

Keperawatan sebagai profesi dengan pemenuhan karakteristik profesi, berkewajiban mengamalkan kekeilmuan keperawatan dan memenuhi pelayanan kesehatan masyarakat pada tiap tatanan pelayanan kesehatan

Harus ada kejelasan kewenangan dan batas tanggung jawab dalam pelayanan Kesehatan penting untuk totalitas melayani masyarakat

Perlu pengaturan mekanisme Pendelegasian wewenang, dan sistem Rujukan untuk peningkatan cakupan dan kualitas Pelayanan

Pelayanan Perawat perlu diakui oleh Masyarakat Mengangkat CITRA PERAWAT INDONESIA

Page 10: RUU Keperawatan Untuk Peningkatan Derajat Kesehatan.2012

Amanat UUD 1945 pasal 28 H ayat (1): “setiap orang berhak hidup sejahtera lahir & batin, bertempat tinggal & mendapatkan lingkungan hidup yang baik & sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”. Negara menyediakan pengaturan yang kuat untuk menjamin pelayanan Kesehatan masyarakat dengan Professionalitas dan akuntabilitas Perawat.

Page 11: RUU Keperawatan Untuk Peningkatan Derajat Kesehatan.2012

UU No 36 tahun 2009 pasal 63 ayat (1),(2),(3),(4):

” keperawatan adalah sebuah entitas yang telah diakui secara Yuridis, dalam hal penyembuhan, pemulihan dan pengendalian memerlukan perawatan yang berdasarkan ilmu Keperawatan, tentu memerlukan pengaturan lebih lanjut secara teknis Profesi dalam bentuk UU keperawatan”

Page 12: RUU Keperawatan Untuk Peningkatan Derajat Kesehatan.2012

Kasus Perawat Misran yang telah dimenangkan oleh Keputusan MA bahwa perlu amendemen pasal dan ayat tertentu dari UU No. 36/2009 tentang Kesehatan (Kasus pak Misran dihukum atas putusan PN dan PT yang memvonis 3 bulan kurungan subsider Rp. 2,5 juta, karena memberikan pengobatan pada masyarakat didaerah yang tidak ada dokter, apoteker dan Apotik, sementara Misran adalah petugas negara yang ditunjuk sebagai penanggung jawab pelayanan kesehatan (sebagai Kepala Puskesmas Pembantu yang telah bertugas selama 18 tahun tanpa masalah dalam melayani masyarakat

40 % puskesmas di Indonesia tidak memiliki dokter seluruh pelayanan kesehatan dilakukan oleh Perawat.

Page 13: RUU Keperawatan Untuk Peningkatan Derajat Kesehatan.2012

Bajawa, Kompas - Untuk mendapatkan pertolongan medis, warga Desa Benteng Tawa, Kecamatan Riung Barat, Kabupaten Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur, harus ke RSU Daerah Bajawa yang berjarak 67 kilometer. Biaya angkutan umum pergi pulang Rp 40.000 per orang.

Alternatif lain, warga berobat ke Puskesmas Marunggela di pusat kota Kecamatan Riung Barat. Berjarak lebih jauh melewati tiga kecamatan. Biaya ojek pp Rp 150.000/orang, angkutan umum, Rp 70.000/orang.

Kondisi memprihatinkan ini terjadi karena sejak 6 bulan lalu tidak ada perawat yang bertugas di Puskesmas Pembantu (Pustu) Lindi yang berjarak sekitar 7 km dari desa itu.

Page 14: RUU Keperawatan Untuk Peningkatan Derajat Kesehatan.2012

Fenomena “Ponari” menunjukkan masyarakat tidak memperoleh pelayanan kesehatan yg rasional, karena keterbatasan pengetahuan. Perawat sangat dekat dg masyarakat dapat mengatasi fenomena tsb.

Kurang pemberdayaan Peran Perawat, al: tidak ada kebijakan peran perawat di puskesmas, sejak 2003 Program PERKESMAS dihapus dari program pokok puskesmas, sehingga perawat sulit melayani masyarakat sesuai dengan fungsi sebenarnya “Asuhan Keperawatan”.

Page 15: RUU Keperawatan Untuk Peningkatan Derajat Kesehatan.2012

Tidak didapatkan jaminan yang aman untuk praktik mandiri Perawat yang mendekatkan keterjangkauan masyarakat

Perawat dalam pelayanan kesehatan bertanggung jawab sendiri terhadap peran sebagai perawat (akuntabilitas). Namun tanpa UU Keperawatan, terjadi kasus Perdata dan Pidana, Perawat menjadi tersangka, bukan dokter penanggung jawab.

Page 16: RUU Keperawatan Untuk Peningkatan Derajat Kesehatan.2012

Sebagai akibat tingginya insiden dan prevalen penyakit di pedesaan, yang penanggulangannya telah sangat memerlukan intervensi medis, dan sementara itu penyebaran tenaga dokter di pedesaan tidak merata Sekitar 30% Puskemas di Indonesia, tidak

memiliki tenaga dokter Perlu diberdayakan tenaga keperawatan

dalam menangulangi masalah kesehatan yang telah memerlukan intervensi medis

Page 17: RUU Keperawatan Untuk Peningkatan Derajat Kesehatan.2012

Jumlah perawat: Jumlah saat ini 500.000 orang perawat Indonesia

Penyebaran perawat Pwt Puskesmas : 55.194 orang (pusdtin Depkes) Pwt di RS : 113.555 orang (pusdatin Depkes) Selebihnya berada di RS Swasta, Klinik, Balai

pengobatan, praktik mandiri, pengajar dll. Pertumbuhan perawat mencapai 20 ribu-24

ribu/th, dengan tingkat penyerapan hanya kurang dari 10 % pertahun

Page 18: RUU Keperawatan Untuk Peningkatan Derajat Kesehatan.2012

Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia masih menghadapi pelbagai masalah kesehatan masyarakat yang bersifat komplekBeratnya beban kesehatan (triple burden)Sistem kesehatan yang belum menunjangDukungan politik yang rendah

Perawat, sebagai bagian dari tenaga kesehatan, juga dituntut untuk berperan aktif menanggulangi masalah kesehatan masyarakat

Page 19: RUU Keperawatan Untuk Peningkatan Derajat Kesehatan.2012

Sistem

kesehatan

Politik

kesehatan

Beban

kesehatan

Penyebaran tenaga

tidak merata

Insiden dan prevalen penyakit

tinggi

Page 20: RUU Keperawatan Untuk Peningkatan Derajat Kesehatan.2012

20

Profesi keperawatan di Indonesia dalam dua dasa warsa terakhir memang telah berkembang. Sayangnya perkembangan tersebut, karena terlalu memusatkan pada kewenangan dan kompetensi keperawatan menimbulkan beberapa masalah1. Fokus pada perawat klinik (clinical nurse).

Padahal peluang kerja perawat klinik sangat terbatas, karena sangat tergantung dari perkembangan pelayanan klinik (RS). Tidak mengherankan jika saat ini diperkirakan sekitar 150.000 sd 200.000 perawat tidak memiliki pekerjaan

Page 21: RUU Keperawatan Untuk Peningkatan Derajat Kesehatan.2012

21

2. Perawat memang ditempatkan pula di komunitas, tetapi pemanfaatan tenaga perawat tidak optimal

Penyelesaian masalah kesehatan masyarakat di pedesaan telah memerlukan intervensi medis

Tetapi kompetensi perawat yang ditempatkan di pedesaan terbatas pada intervensi keperawatan

3. Akibatnya, penyelesaian masalah kesehatan masyarakat menjadi terhambat.

Terbatasnya kompetensi dan ruang gerak perawat menyebabkan banyak masalah kesehatan masyarakat tidak terselesaikan

Page 22: RUU Keperawatan Untuk Peningkatan Derajat Kesehatan.2012

22

Menyadari pentingnya penyelesaian masalah kesehatan masyarakat, tidak hanya sebagai realisasi pewujudan hak asasi manusia, tetapi juga sebagai modal dasar keberhasilan pembangunan bangsa, maka pelbagai langkah terobosan perlu dilakukan

Kompetensi dan ruang gerak perawat tidak lagi terbatas pada intervensi keperawatan, tetapi juga intervensi medis berupa penyembuhan penyakit serta pemulihan kesehatan

Perlu mengembangkan perawat komunitas (community nurse) yang ditempatkan di pedesaan

Page 23: RUU Keperawatan Untuk Peningkatan Derajat Kesehatan.2012

23

Pengembangan perawat komunitas yang dimaksudkan

tidak hanya memiliki kompetensi keperawatan

tetapi juga kompetensi tambahan lainnya, sesuai dengan permasalahan kesehatan yang ada di masyarakat

Penanggulangan penyakit menular dan wabah

Penatalaksanaan penyakit rakyat Pertolongan pertama dan tanggap darurat

Page 24: RUU Keperawatan Untuk Peningkatan Derajat Kesehatan.2012

24

Untuk hasil pembangunan kesehatan yang optimal, pelimpahan kompetensi medis tertentu kepada perawat komunitas (skill mixed competences) perlu dilakukan

Dibanyak negara pelimpahan kompetensi medis tertentu kepada perawat bukan merupakan hal baru

Terbukti telah berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara memuaskan

Page 25: RUU Keperawatan Untuk Peningkatan Derajat Kesehatan.2012

Globalisasi suatu tantangan versus ancaman serius terhadap martabat bangsa.

Belum ada sistem “Registered Nurse (RN)”, belum terstandarisasi kompetensi perawat secara nasional

Lebih dari 1000 perawat Indonesia bekerja di Jepang 50% candidate nurse (belum RN), 50 % menjadi care worker berpotensi menurunkan kompetensi (deskilling)

Page 26: RUU Keperawatan Untuk Peningkatan Derajat Kesehatan.2012

Hampir semua perawat di Timur Tengah dan sebagian Eropa bekerja di bawah supervisi perawat negara lain (karena bukan “RN”)

Hasil riset (Hamid, et.al,2011): tanpa regulasi secara nasional = tanpa pengakuan internasional; perlu peningkatan kemampuan (stress management, time management dan assertiveness training).

Page 27: RUU Keperawatan Untuk Peningkatan Derajat Kesehatan.2012

27

3. Mensukseskan pengesahan UU Keperawatan yang memberikan kewenangan dan kompetensi pelimpahan kepada perawat, terutama yang bekerja di pedesaan (perawat komunitas)

Menyusun panduan pelayanan sesuai dengan kompetensi yang dilimpahkan (skill mix competences)

Melaksanakan pelatihan tambahan untuk perawat sesuai dengan kompetensi pelimpahan

Menyempurnakan kurikulum keperawatan sesuai dengan penambahan kompetensi pelimpahan