ruptur perineum

Upload: indah-dwi-rahayu

Post on 08-Jan-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hsagdasjah

TRANSCRIPT

Ruptur Perineum dan Robekan Dinding Vagina(2,10,17,18) Lakukan eksplorasi untuk mengidentifikasi lokasi laserasi dan sumber perdarahan. Lakukan irigasi pada tempat luka dan bubuhi larutan antiseptic. Jepit dengan ujung klem sumber perdarahan kemudian ikat dengan benang yang dapat diserap. Lakukan penjahitau luka mulai dari bagian yang paling distal dari operator. Robekan perineum tingkat I. Dilakukan penjahitan dengan menggunakan catgut dengan dijahitkan sevara jelujur atau dengan jahitan angka 8. Robekan perineum tingkat IIJepit pinggir robekan kiri dan kanan dengan klem kemudian gunting pinggiran yang tidak rata kemudian dilakukan penjahitan luka. Mula-mula otot dijahit dengan catgut, kemudian selaput lender vagina dijahit dengan catgut secara terputus-putus atau jelujur.Penjahitan mukosa dimulai di puncak robekan sampai kulit perineum dijahit dengan benang secara jelujur atau subkutis. Robekan perineum tingkat IIIMula-mula dinding depan rectum yang robek dijahit, kemudian fasia perirectal dan fasia septum rektovaginal dijahit dengan catgut kromik sehingga bertemu kembali. Ujung-ujung otot sfingter ani yang terkena robekan dijepit dengan klem kemudian dijahit 2-3 jahitan catgut kromik sehingga bertemu kembali. Selanjutnya robekan dijahit lapis demi lapis seperti menjahit robekan perineum tingkat II. Robekan perineum tingkat IVPada robekan tingkat IV karena tingkat kesulitan untuk perbaikan cukup tinggi dan resiko terjadinya gangguan berupa gejala sisa dapat menimbulkan keluhan sepanjang hidupnya maka dianjurkan apabila memungkinkan untuk melakukan rujukan dengan tindakan perbaikan di rumah sakit kabupaten/kota. Khusus pada ruptur perineum komplit (hingga anus dan sebagian rectum) dilakukan penjahitan lapis demi lapis dengan bantuan busi pada rectum, sbb : Setelah prosedur aseptik-antiseptik, pasang busi pada rektum hingga ujung robekan. Mulai penjahitan dari ujung robekan dengan jahitan simpul submukosa, menggunakan benang poliglikolik no.2/0 (Dexon/Vicryl) hingga ke sfingter ani. Jepit kedua sfingter ani dengan klcm dan jalnl dengan benang no. 2/0. Lanjutkan penjahitan ke lapisan otot perineum dan submukosa dengan benang yang sama (atau kromik 2/0) secara jelujur. Mukosa vagina dan kulit perineum dijahit secara submukosal dan subkutikuler. Berikan antibiotika prolilaksis (ampicillin 2 g dan metronidazol 1 g per oral). Terapi penuh antibiotika hanya di berikan apabila luka tampak kotor atau dibubuhi ramuan tradisional atau terdapat tanda-tanda infeksi yang jelas.