rumusan lokakarya jatiluhur

9
RUMUSAN LOKAKARYA PENGELOLAAN WADUK JATILUHUR UNTUK MENUNJANG USAHA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN DAN LESTARI” PURWAKARTA, 2 JUNI 2010 Sisi I: Kepala Dinas Kp Jawa Barat (Achmad Hadadi) 1. Arah Dan Kebijakan Provinsi Jawa Barat - Jawa barat memliliki 3 (tiga) waduk besar di Jabar: Jatiluhur, Saguling, cirata. Fungsi utamanya Pembangkit Listrik Tenaga Air Kapasitas : Saguling 700 MW; Cirata 1008 MW, Jatiluhur 150 MW. Fungsi Tambahan: Perikanan, lalu lintas, pertanian, pariwisata, dan kegiatan ekonomi lainnya. - Kondisi Eksisting Waduk saguling: - Kualitas air di waduk Saguling sudah di atas ambang batas normal (kandungan logam berat merkuri (Hg) pada tahun 2004 sudah mencapai 0,236 ppb, padahal standar baku mutu, angka aman adalah 0,002 ppb. - Logam berat ini berasal dari limbah pabrik, perkotaan dan industri plastik. Timbunan logam berat ini akan menjadi bom waktu. - Air waduk Saguling tidak layak lagi dimanfaatkan untuk konsumsi sebagai air minum. Waduk Cirata: - Air waduk Cirata yang letaknya 30 Km dari waduk Saguling relatif lebih baik. - Sering terjadi kematian ikan yang mendadak di waduk cirata dikarenakan ada proses umbalan dan serangan penyakit KHV. Waduk Jatiluhur: - Kondisinya lebih baik dari kedua waduk tersebut, karena posisi di hilir sehingga secara alamiah limbah sudah ditampung lebih dulu oleh waduk Cirata dan Saguling

Upload: hikmah-madani

Post on 23-Jun-2015

395 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: RUMUSAN LOKAKARYA JATILUHUR

RUMUSAN LOKAKARYA

“ PENGELOLAAN WADUK JATILUHUR UNTUK MENUNJANG USAHA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN DAN LESTARI”

PURWAKARTA, 2 JUNI 2010

Sisi I:

Kepala Dinas Kp Jawa Barat (Achmad Hadadi)

1. Arah Dan Kebijakan Provinsi Jawa Barat

- Jawa barat memliliki 3 (tiga) waduk besar di Jabar: Jatiluhur, Saguling, cirata. Fungsi utamanya Pembangkit Listrik Tenaga Air Kapasitas : Saguling 700 MW; Cirata 1008 MW, Jatiluhur 150 MW. Fungsi Tambahan: Perikanan, lalu lintas, pertanian, pariwisata, dan kegiatan ekonomi lainnya.

- Kondisi Eksisting

Waduk saguling:- Kualitas air di waduk Saguling sudah di atas ambang batas normal (kandungan logam

berat merkuri (Hg) pada tahun 2004 sudah mencapai 0,236 ppb, padahal standar baku mutu, angka aman adalah 0,002 ppb.

- Logam berat ini berasal dari limbah pabrik, perkotaan dan industri plastik. Timbunan logam berat ini akan menjadi bom waktu.

- Air waduk Saguling tidak layak lagi dimanfaatkan untuk konsumsi sebagai air minum.

Waduk Cirata:- Air waduk Cirata yang letaknya 30 Km dari waduk Saguling relatif lebih baik. - Sering terjadi kematian ikan yang mendadak di waduk cirata dikarenakan ada proses

umbalan dan serangan penyakit KHV.

Waduk Jatiluhur:- Kondisinya lebih baik dari kedua waduk tersebut, karena posisi di hilir sehingga

secara alamiah limbah sudah ditampung lebih dulu oleh waduk Cirata dan Saguling

- Permasalahan DAS Citarum:- Lahan kritis cukup luas; - Langganan Banjir di musim hujan; - Kekeringan di musim kemarau; - Sedimentasi Waduk;- Sering terjadi kematian ikan secara massal akibat up-welling yang menimbulkan

kerugian tidak sedikit;- Penegakan Hukum belum tegas, - Partisipasi masyarakat masih kurang, - Koordinasi masih lemah dan Berpotensi konflik apabila stakeholder tidak bersatu.

Page 2: RUMUSAN LOKAKARYA JATILUHUR

- Arahan kebijakan Waduk saguling:

- Reservoar (pelestarian ) :- Mengurangi sedimentasi dengan Penghijauan (reboisasi).- Penekanan jumlah limbah yang masuk dengan penerapan regulasi yang ada melalui

sosialisasi, pembinaan, dan pengawasan.- Mengurangi aktivitas masyarakat di pinggiran dan tengah danau/waduk

Waduk Cirata- Koordinasi dengan kabupaten Bandung Barat, Cianjur dan Purwakarta.- Penerapan Perda No.14 tahun 2002 tentang SIUP di KJA- Pengurangan Jumlah KJA

Waduk Jatiluhur Pengurangan Jumlah KJA

- Kebijakan Umum:- Kegiatan Pemacuan stock (Restocking ikan-ikan tropik level rendah)- Regulasi Budidaya dengan penerapan Budidaya KJA Ramah Lingkungan - Penghijauan di Hulu DAS Citarum

Kondisi Biofisik dan Upaya Pemulihan Sumberdaya Perikanan Waduk H. Djuanda, (Didik)

– Waduk Ir. H. Djuanda, luas 8300 ha, ZMAKS 95 m, Ž 36,4 m, dan pengemb. grs pantai 5,96, L garis pantai163 km dan terletak 111,5 m dpl.

– Pada Tahun 1967: Fungsi utama: PLTA, irigasi, pencegah banjir, transportasi, dan perikanan tangkap. Tahun 1992 : Fungsi utama sbg pembangkit listrik tenaga air, penyedia bahan baku air minum, irigasi, transportasi, perikanan tangkap dan budidaya ikan

– Masalah Utama:

• Pencemaran~faktor eksternal & internal, • Pencemaran yang berasal dari faktor internal : kegiatan budidaya ikan dalam

kantong jaring apung. • Kegiatan budidaya tersebut telah jauh melampai jumlah yang dizinkan

– Dampaknya terhadap perairan:

– Perairan dalam kondisi defisit oksigen & anoxia yang menghasilkan gas beracun seperti NH3 dan H2S, sehingga sering terjadi kematian massal

– Blooming algae dan pertumbuhan gulma air yang tidak terkendali

Page 3: RUMUSAN LOKAKARYA JATILUHUR

– Berkurangnya keanekaragaman jenis ikan, bahkan beberapa jenis ikan punah

– Penurunan produksi perikananTurun atau rusaknya keindahan perairan

- Upaya Tindak Lanjut

- Fungsi utama waduk tidak terganggu - Usaha perikanan dapat dilestarikan

o Perikanan budidaya o Perikanan tangkap

- Kelestarian sumber daya perairan

- Tantangan Pengembangan Perikanan

- Mengendalikan degradasi kualitas air di hulu Sungai Citarum - Mengurangi biomasa ikan/usaha dan/atau memperbaiki sistem budidaya ikan

dalam KJA di Waduk Ir H Djuanda dan Cirata, - “Pemulihan Sumber daya Ikan” melalui penebarkan jenis ikan yang mampu

memanfaatkan plankton secara efektif, dan - Kombinasi 2 cara tsb di atas

Diskusi:

Ibu Fatma:

- Tahun 2009, diminta ditebar 10 juta ekor bandeng gelondongan. Dari 17 juta nener yang ditebar SR rendah.

- Sumbangan cukup besar terhdap Bagaimana pendapat bapak?

Bapak Mahdan:

- Banyak langkah2 yang dupayakan utuk kelestarian keberlajutan DAS Citaarum. Namun masih banyak sekali permasalahan di hulu dalam rangka penataan ruan. Saran dalam penataan ruang RTRW prpinsi harus dipertegas lagi. Dihimbau dibuatkan zonasi tata ruangnya. Mecegah konfilik berdasarkan zonasi yang ditatapkan.

- Apakah pernah bekerjasama dengan perusaan dalam rangka kerjasama dalam ekspor ikan apabila terjadi over produksi.

Edi Susanto (Ditjen PSDKP):

- Dari pemaparan, bahwa waduk telah mengalami degradasi, dan izin usaha yang melebihi. Hal ini, perlu peraturan perundangan yang ada yang terkait dengan pengaturan pemanfaatan perairan waduk.

Page 4: RUMUSAN LOKAKARYA JATILUHUR

- Perlu dibentuk Satuan kerja untuk pengawasan bekerjasama dengan dinas, dan peningkatan kelompk pengawasan masyarakat. Satuan kerja pengawasan dari dinas untuk membentuk di daerah ini.

Sunoto (KKP)

- Disampaikan bebera[a persoalan di Jatoluhur apakah itu pencemaran maupun over production, apakah bisa teman2 di BRKP melakukan penelitian tidak hanya di waduk tetapi juga sampai ke daerah muara laut melalui system perikanan terintgrasi. Kita belum menghitung secara sistematis sepanjang aliran Das, itu bisa diketahui berapa produksi perikanan yang bisa dimanfaatkan di sepanjang DAS, sehingga dapat dihitung nilai ekonomisnya

- Minapadi jika bisa dikembangkan di sepanjang DAS Citarum hingga sampai muara, berapa produksi yang dapat dihasilkan dari sepanjang Das Tsb.

Darwis

- Sumbangan dari potensi produsen pakan yang mempunyai kualitas yang jelas. Pelaku usaha di Jatiluhur sadar lingkungan. Bahan pertimbangan adalah: akan terjaganya polutan yang dihasilkan pakan. Semakin berkualitas pakan yang digunakan semakin sedikit resiko kerusakan lingkungan.

- Dibilang over sebenarnya tidak terjadi. Namun masalah produksi paling total SR hanya 40 % dari normal namun harga ikan tetap rendah.

Bapak……

- Perda yang dikeluarkan mengenai tata ruang sudah ada, Untuk mentatati tata ruang itu, tidak ada sanksi hukumnya.

- Pakan, namun pelaku usaha pake system pompa. Sehingga 30% pakan terbuang. - Peningkatan bakteri coli, logam berat (Saguling, Cirata) dan Jatiluhur baru sedikit.

Dinas Provinsi Jabar

- Ada beberapa kewenangan yang berikan kepada Dinas Propinsi yaitu Cirata. Sedangkan untuk saguling dan jatiluhur kewenangan wilayah kabupaten. Yang ada bukan kewenangan teknis akan tetapi kewenangan politis. Oki, Dinas provinsi membuatkan perda provinsi menganai perijinan usaha. Mengenai satuan pos pengawasan akan di koordinasikan dengan PSDKP apakah perlu dibentuk satuan pos pengawasan di kawasan Cirata.

Ibu….

- Pencemaran sudah berat, Himbauan untuk kedapan: langkah pemda membuat aturan penggunaan mata jaring dan waktu penanngkapan.

Page 5: RUMUSAN LOKAKARYA JATILUHUR

- Apakah ada kajian daya dukung berapa restokingnya berapa.- Jumlah nelayan perlu dibatasi

Bapak….

- Langkah lanjutan dari lokakarya ini dalam bentuk sinergitas yang menghadirkan dengan stakeholder yang berkepentingan dengan waduk Jatiluhur.

- Dari pihak BRKP melakukan restoking dalam rangka daya dukung lingkungan.

Didik- Sudah dikaji restoking dalam rangka daya dukung lingkungan dengan syarat ikan

ditangkap ukurannya lebih besar.- Membentuk badan koordinasi untuk mengatasi polusi.- Trend pemeliharaan ikan dengan pola teknologi yang ramah lingkungan. Misalnya

dengan pola makan ikan mas aktifnya pada siang hari sedangkan patin pada malam hari.

DarwinSetuju dengan pak didik, dengan pola-pola pemberian pakan dan teknologi yang lebih baik sehingga budidaya karamba jarring apung di waduk jatiluhur

Kesimpulan:Keterpaduan, Koordinasi, Ranah penelitian untuk menjawab tantangan yang berkembang dari sisi antropologi pada masyarakat Taliban, dari sisi sosek kp menghitung manfaat ekonomi dari waduk jatiluhur hingga sampai aliran muara das Citarum.

Sisi II

Faturi

Ada ketidakseimbangan antara aquaculture dengan penangkapan. Oleh karena itu ACIAR membuat kerjasama dengan BRKP.

Langkah-langkah besar yang dilakukan adalah: Assessment Perikanan Rekomenedasi

Perencanaan Pengelolaan – bersama stakeholder

Hasil Kegiatan:

- Panduan teknis pengelolaan perikanan secara bersama pada peraian waduk (Desember 2007).

- Pada tahun 2006 untuk budidaya produksi masih dibawah 104.000. opsinya adalah mempertahankan. Kalau saat ini mungkin sudah melebihi daya dukung.

- Gunakan pakan yang ramah lingkungan

Page 6: RUMUSAN LOKAKARYA JATILUHUR

- Jenis dan ukuran benih yang di tebar utnuk waduk juanda- Ada tiga kelompok yang survive yaitu mandiri jaya, matahari dan Hinpujat.

Pemilihan Isu:

- Pengaturan mata jarring- Pembuatan suaka- Restocking-keberlanjutan (kesadaran arti penting,

Permasalahan:

- Restoking baru dilakukan oleh pemerintah belum oleh masyarakat- Issu: Bahwa ikan yang ditebar di tangkap di KJA kosong- Program penebaran ikan bandeng di waduk jatiluhur jangan hanya dilakukan di

beberapa tempat. - Perlu diberdayakan keterlibatan POKWASMAS

Solusi:

- Pendanaan monitoring berkelanjutan-swadana bantuan Bandar- Monitoring dilakukan dengan POKWASMAS optimalisasi anggota POKWASMAS- Bandar tidak menampng/membeli ikan berukuran kecil- Perlu adanya iuran berdasarkan tingkat pendapatan dari hasil tangkapan untuk

mendukung restocking- Sosisalisasi kampanye sebelum penebaran ttng kapan ikan boleh di tangkap- Tebar 4316 ekor sudah didapatkan 21.828,5 kg ukuran 3-5 ekor / kg (Data Bulan

Mei 2010).

Sonny Koeshendrajana (BBRSEKP)

Hasil-hasil penelitian Panelkanas Perkanan Tangkap Perairan Umum Daratan Waduk Jatiluhur

- Masalah Kepatuhan dan emporsment terhadap hokum masih kurang.Padahal peraturan yang dibuat sudah banyak.

- Selama rentang waktu tiga tahun yaitu sejak 2007 hingga 2009, kondisi usaha penangkapan ikan yang dilakukan oleh nelayan di perairan umum waduk pada desa contoh sedikit sekali mengalami perubahan yang memberikan arti ke arah yang lebih baik. Terlihat bahwa meskipun keuntungan usaha menurun pada tahun 2008 dibanding 2007; tetapi terjadi peningkatan pada tahun 2009, yang antara lain diakibatkan menurunnya biaya operasional penangkapan ikan.

- Kelembagaan Usaha yang ada belum mampu memberikan jaminan kecukupan kebutuhan hidup yang memadai dan bersifat berkelanjutan

Page 7: RUMUSAN LOKAKARYA JATILUHUR

- Perlu sinkronisasi dan harmonisasi aktivitas ekonomi yang ada di Jatiluhur sehingga mampu menjamin keberlanjutan usaha perikanan yang ada.

Zahri Nasution (BBRSE)

Bagaimana konsep membangun kelautan dan perikanan. Dalam hal ini, kajian model minapolitan

Diskusi:

Berapa yang hak kontribusi

Kawasan minapolitan bahwa politan adalah kota. Semua sector perikanan ikut berperan serta. Menurut hemat data sekunder saja yang di ambil. Harapan kami manfaatnya dari sisi sosial ekonomi apa sih untuk masyarakat sekitarnya. Hal ini akan memberikan dana yang cukup besar yang dialokasikan.

Desteni (DJPT)

- Dalam rangka visi misi kKP, konsep kebijakan adalah revitaalisasi perikanan melalui minapolitan. Di DJPT sudah menetapkan minapolitan berdasarkan pelabuhan. Polanya masih perikanan tangkap laut. Dengan adanya model minapolitan di perairan umum di waduk.

- Kalau kita bicara model berarti kita bicara mengenai system yang komplek yang saling terkait. Dalam system, ada komonen input- proses-output. Lebih baik dirinici Kompenen yang mana.

- Perairan umum daratan jangan dibatasi hanya waduk. Jadi terkait semua komponen peraoiran umum dartan.

- Terkait beberapa waktu yang lalu ada kegiatan dari KLH, ada rencana KLH antara lain:

- Mengalihkan kegiatan budidaya menjadi perikanan tangkap, ini solusi dari KLH

Fatruchi:

- UPP diperkuat oleh ferforments yang bagus. Dalam pemberian bantuan mesti ada syarat. Boleh dapat pakan asal dapat 2%. Ternyata persyaratan itu ampuh untuk penguatan kelompok.

- SNI tidak bunyi